DDS Intranasal
-
Upload
cloud-naa-yeppa -
Category
Documents
-
view
433 -
download
38
description
Transcript of DDS Intranasal
DRUG DELIVERY SYSTEM INTRANASAL
FIFI ELVIRA JAMRI (12330713)
PENDAHULUANSeiring dengan semakin berkembangnya sains dan teknologi, perkembangan di dunia farmasi pun tidak ketinggalan. Semakin hari semakin banyak jenis dan ragam penyakit yang muncul dan perkembangan pengobatan pun terus dikembangkan. Terdapat berbagai macam turunan obat telah dibuat untuk meningkatkan efektifitas obat. Selain memodifiksi senyawa obat, upaya yang banyak dilakukan adalah memodifikasi bentuk sediaan dan sistem penghantaran obat.
Perkembangan obat akhir-akhir ini diarahkan pada bentuk sediaan obat alternatif dari parenteral dimana obat masuk ke dalam sirkulasi sistemik melalui rute bukal, sublingual, nasal, pulmunory dan vaginal. Rute ini juga digunakan untuk pengobatan lokal dimana dosis obat dapat dikurangi dan juga mengurangi efek samping sistemik.
Drug Delivery SystemIntranasal
DDS Intranasal adalah suatu teknologi penyampaian obat alternatif melalui nasal (hidung), diciptakan agar obat dapat mencapai tempat kerja yang optimal.
ANATOMI HIDUNG
Kelas Terapi Obat Intranasal
agonis adrenergikKortikosteroid Antiviral Antibiotik Vaksin antraks Antijamur
Sediaan Intranasal
Cair semprot / nebulizers Suspensi semprot / nebulizers Gel Aerosol
Keuntungan
Area permukaan untuk absorpsi luas (160cm3)/action yang cepatBanyak suplai darah sehingga absorpsinya cepatAktivitas metabolisme yang rendah dibandingkan peroral/Menghindari reaksi saluran cerna atau metabolisme hati
Mudah diakses untuk penghantaran obatBentuk sediaan alternative, jika tidak dapat digunakan obat saluran cernaDosis yang diperlukan untuk efek farmakologinya dapat dikurangi Konsentrasi rendah dalam sirkulasi sistemik dapat mengurangi efek samping sistemik
Kerugian Difusi obat terhalang oleh mucus dan ikatan mucus Mukosa nasal dan sekresinya dapat mendegradasi obat Iritasi lokal dan sensitivisasi obat harus diperhatikan Mucociliary clearance mengurangi waktu retensi obat dalam rongga hidung Kurang reproduksibilitas pada penyakit yang berhubungan dengan rongga hidung Hanya untuk obat yang poten (dosis kecil) dengan ukuran partikel 5 – 10 µm
sistem penghantaran obat/DDS intranasal
Fase biofarmasetik obat dihisap melalui rongga hidung masuk ke dalam sirkulasi sistemik.Fase ini meliputi waktu mulai penggunaan sediaan obat melalui hidung hingga pelepasan zat aktifnya ke dalam cairan tubuh.
Ketersediaan farmasi obat siap untuk diabsorbiObat dalam bentuk zat aktif terlarut siap untuk diabsorpsi yang selanjutnya zat aktif akan didistribusikan keseluruh tubuh (sistemik)Fase farmakokinetik tidak terjadi ADMEFase ini meliputi waktu selama obat diangkut ke organ yang ditentukan setelah obat dilepas dari bentuk sediaan.
Ketersediaan hayati obat untuk memberi efekpada tahap ini obat mulai memberikan efek pada pasien dengan cara berikatan dengan reseptor-reseptor yang ada pada tubuh.Fase farmakodimanik interaksi dengan reseptor ditempat kerjaBila obat telah berinteraksi dengan sisi reseptor biasanya protein membrane akan menimbulkan respon biologik. Tujuan utama pada fase ini adalah optimisasi dari efek biologik.
Efek terapi → obat pada akhirnya memberikan efek terapi atau pengobatan pada pasien. Yang diharapkan dapat memberikan kesembuhan pada pasien.
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi obat intranasal1. Sifat Fisiko kimia Obat
Lipofilik-hidrofilik keseimbangan Degradasi enzimatik dalam rongga hidung Ukuran molekul
2. Karakteristik sediaan obat intranasal Formulasi (Konsentrasi, pH, osmolaritas) Distribusi obat dan deposisi Viskositas
3. Sifat anatomi dan fisiologis dari rongga hidungMukosiliar izinDingin, rhinitisPermeabilitas membranpH lingkungan
Thanks4 u’r
attention