DD - APC

11
Gangguan Psikotik Akut Definisi Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh. Etiologi Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi sebagian besar di jumpai pada pasien dengan gangguan kepribadian mungkin memiliki kerentanan biologis atau psikologis terhadap perkembangan gejala psikotik. Satu atau lebih faktor stres berat, seperti peristiwa traumatis, konflik keluarga, masalah pekerjaan, kecelakaan, sakit parah, kematian orang yang dicintai, dan status imigrasi tidak pasti, dapat memicu psikosis reaktif singkat. Beberapa studi mendukung kerentanan genetik untuk gangguan psikotik singka Epidemiologi Menurut sebuah studi epidemiologi internasional, berbeda dengan skizofrenia, kejadian nonaffective timbul psikosis akut 10 kali lipat lebih tinggi di negara berkembang daripada di negara-negara industri. Beberapa dokter percaya bahwa gangguan yang mungkin paling sering terjadi pada pasien dengan sosioekonomi yang rendah, pasien dengan gangguan kepribadian yang sudah ada sebelumnya ( paling sering adalah gangguan kepribadian histrionik, narsistik, paranoid, skizotipal, dan ambang ), dan orang yang pernah mengalami perubahan kultural yang besar ( misalnya imigran ) Penatalaksanaan Pertama, saudara harus dapat memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang psikotik akut berikut hak dan kewajibannya Informasi yang perlu untuk pasien dan keluarga Untuk lebih memahami dan memperjelas isi dan metode pemberian informasi yang akan disampaikan saudara dapat dibaca lebih lengkap pada modul VI B tentang asuhan keperawatan pasien halusinasi, waham, isolasi sosial. Beberapa informasi yang perlu disampaikan pada pasien dan keluarga antara lain tentang :

description

tutorial kulit

Transcript of DD - APC

Page 1: DD - APC

Gangguan Psikotik Akut

DefinisiPsikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh.

Etiologi Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi sebagian besar di jumpai pada pasien dengan gangguan kepribadian mungkin memiliki kerentanan biologis atau psikologis terhadap perkembangan gejala psikotik. Satu atau lebih faktor stres berat, seperti peristiwa traumatis, konflik keluarga, masalah pekerjaan, kecelakaan, sakit parah, kematian orang yang dicintai, dan status imigrasi tidak pasti, dapat memicu psikosis reaktif singkat. Beberapa studi mendukung kerentanan genetik untuk gangguan psikotik singka

EpidemiologiMenurut sebuah studi epidemiologi internasional, berbeda dengan skizofrenia, kejadian nonaffective timbul psikosis akut 10 kali lipat lebih tinggi di negara berkembang daripada di negara-negara industri. Beberapa dokter percaya bahwa gangguan yang mungkin paling sering terjadi pada pasien dengan sosioekonomi yang rendah, pasien dengan gangguan kepribadian yang sudah ada sebelumnya ( paling sering adalah gangguan  kepribadian histrionik, narsistik, paranoid, skizotipal, dan ambang ), dan orang yang pernah mengalami perubahan kultural yang besar ( misalnya imigran )

PenatalaksanaanPertama, saudara harus dapat memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang psikotik akut berikut hak dan kewajibannya

Informasi yang perlu untuk pasien dan keluargaUntuk lebih memahami dan memperjelas isi dan metode pemberian informasi yang akan disampaikan saudara dapat dibaca lebih lengkap pada modul VI B tentang asuhan keperawatan pasien halusinasi, waham, isolasi sosial. Beberapa informasi yang perlu disampaikan pada pasien dan keluarga antara lain tentang :

Episode akut sering mempunyai prognosis yang baik, tetapi lama perjalanan penyakit sukar diramalkan hanya dengan melihat dari satu episode akut saja

Agitasi yang membahayakan pasien, keluarga atau masyarakat, memerlukan hospitalisasi atau pengawasan ketat di suatu tempat yang aman. Jika pasien menolak pengobatan, mungkin diperlukan tindakan dengan bantuan perawat kesehatan jiwa masyarakat dan perangkat desa serta keamanan setempat

Menjaga keamanan pasien dan individu yang merawatnya:

1. Keluarga atau teman harus mendampingi pasien2. Kebutuhan dasar pasien terpenuhi (misalnya, makan, minum, eliminasi dan

kebersihan)3. Hati-hati agar pasien tidak mengalami cedera

Konseling pasien dan keluarga

Page 2: DD - APC

1. Bantu keluarga mengenal aspek hukum yang berkaitan dengan pengobatan psikiatrik antara lain : hak pasien, kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam pengobatan pasien

2. Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi stress dan kontak dengan stresor3. Motivasi pasien agar melakukan aktivitas sehari-hari setelah gejala membaik

PengobatanProgram pengobatan untuk psikotik akut :1. Berikan obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik :

• Haloperidol 2-5 mg, 1 sampai 3 kali sehari, atau• Chlorpromazine 100-200 mg, 1 sampai 3 kali sehari

Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk mengurangi efek samping, walaupun beberapa pasien mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi2. Obat antiansietas juga bisa digunakan bersama dengan neuroleptika untuk mengendalikan agitasi akut (misalnya: lorazepam 1-2 mg, 1 sampai 3 kali sehari)3. Lanjutkan obat antipsikotik selama sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah gejala hilang.Apabila saudara menemukan pasien gangguan jiwa di rumah dengan perilaku di bawah ini, lakukan kolaborasi dengan tim untuk mengatasinya.• Kekakuan otot (Distonia atau spasme akut), bisa ditanggulangi dengan suntikan benzodiazepine atau obat antiparkinson• Kegelisahan motorik berat (Akatisia), bisa ditanggulangi dengan pengurangan dosis terapi atau pemberian beta-bloker• Gejala parkinson (tremor/gemetar, akinesia), bisa ditanggulangi dengan obat antiparkinson oral (misalnya, trihexyphenidil 2 mg 3 kali sehari)

RujukanTindakan rujukan diperlukan bila terjadi kondisi-kondisi yang tidak dapat diatasi melalui tindakan yang sudah dilakukan sebelumnya khususnya pada :• Kasus baru gangguan psikotik• Kasus dengan efek samping motorik yang berat atau timbulnya demam, kekakuan, hipertensi, hentikan obat antipsikotik lalu rujuk

PrognosisPada umumnya pasien dengan gangguan psikotik singkat memiliki prognosis yang baik, dan penelitian di Eropa telah menyatakan bahwa 50 sampai 80 persen dari semua pasien tidak memilki masalah psikiatrik berat lebih lanjut.

2. Gejala skizofrenia

Gejala-gejala primer :

Gangguan proses pikiran (bentuk, langkah, isi pikiran).

Pada skizofrenia inti gangguan memang terdapat pada proses pikiran. Yang terganggu

terutama ialah asosiasi. Kadang-kadang satu ide belum selesai diutarakan, sudah timbul ide

lain atau terdapat pemindahan maksud

Page 3: DD - APC

      Inkoherensi : menggunakan arti simbolik / pikiran sering tidak mempunyai tujuan tertentu,

menyebabkan jalan pikiran pada skizofrenia sukar atau tidak dapat diikuti dan dimengerti

      Blocking : pikiran seakan berhenti, tidak timbul ide lagi. Keadaan ini dinamakan biasanya

berlangsung beberapa detik saja, tetapi kadang-kadang sampai beberapa hari.

      Tekanan pikiran atau “pressure of thoughts” : penderita yang mengatakan bahwa seperti ada

sesuatu yang lain didalamnya yang berpikir, timbul ide-ide yang tidak dikehendaki.

      preseverasi atau stereotipi pikiran : suatu ide berulang-ulang timbul dan diutarakan oleh

pasien.

      Pikiran melayang (flight of ideas) : pada pikiran melayang selalu ada efori, ide timbul sangat

cepat, tetapi masih dapat diikuti, masih bertujuan.

Gangguan afek dan emosi

Gangguan ini pada skizofrenia mungkin berupa :

         Emotional blunting : misalnya penderita menjadi acuh tak acuh terhadap hal-hal penting

untuk dirinya sendiri seperti keadaan keluarganya dan masa depannya. Perasaan halus sudah

hilang.

         Parathimi : apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira, pada penderita

timbul rasa sedih atau marah.

         Paramimi : penderita merasa senang dan gembira, akan tetapi ia menangis.

         Kadang-kadang emosi dan afek serta ekspresinya tidak mempunyai kesatuan

         Emosi yang berlebihan, sehingga kelihatan seperti dibuat-buat, seperti penderita yang sedang

bermain sandiwara.

Gangguan kemauan

         Negativisme : sikap atau perbuatan yang negative atau berlawanan terhadap suatu

permintaan.

         Ambivalensi kemauan : menghendaki dua hal yang berlawanan pada waktu yang sama,

umpamanya mau makan dan tidak mau makan; atau tangan diulurkan untuk berjabat tangan,

tetapi belum sampai tangannya sudah ditarik kembali. Jadi sebelum suatu perbuatan selesai

sudah timbul dorongan yang berlawanan.

         Otomatisme : penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain atau tenaga dari

luar, sehingga ia melakukan sesuatu secara otomatis.

Gejala psikomotor

           Katatonik : gerakan-gerakan yang kurang luwes atau yang agak kaku.

Page 4: DD - APC

           Mutisme : ada sesuatu yang melarang ia bicara. Mungkin juga oleh karena sikapnya yang

negativistik

           Logorea : penderita terus bergerak saja.

           Stereotipi : Berulang-ulang melakukan suatu gerakan. umpamanya mengetok - ketok piring

           Verbigerasi : kata atau kalimat diulang-ulangi.

           Gejala katalepsi : suatu posisi badan dipertahankan untuk waktu yang lama.

           Fleksibilitas cerea: bila anggota badan dibengkokkan terasa suatu tahanan seperti pada lilin.

Gejala-gejala sekunder :

1. Waham

Mayer gross membagi waham dalam dua kelompok yaitu waham primer dan waham

sekunder, waham sistematis atau tafsiran yang bersifat waham (delutional interpretations).

           Waham primer timbul secara tidak logis sama sekali, tanpa penyebab apa-apa dari luar.

           Waham sekunder biasanya logis kedengarannya dapat diikuti dan merupakan cara bagi

penderita untuk menerangkan gejala-gejala skizofrenia lain.

        Waham Kebesaran : Penderita merasa dirinya orang besar, berpangkat tinggi, orang yang

pandai sekali, orang kaya.

        Waham Berdosa : Timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang

besar. Penderita percaya sudah selayaknya ia di hukum berat.

        Waham Dikejar : Individu merasa dirinya senantiasa di kejar-kejar oleh orang lain atau

kelompok orang yang bermaksud berbuat jahat padanya.

        Waham Curiga : Individu merasa selalu disindir oleh orang-orang sekitarnya. Individu curiga

terhadap sekitarnya. Biasanya individu yang mempunyai waham ini mencari-cari hubungan

antara dirinya dengan orang lain di sekitarnya.

        Waham Cemburu : Selalu cemburu pada orang lain.

        Waham Somatik atau Hipokondria : Keyakinan tentang berbagai penyakit yang berada dalam

tubuhnya seperti ususnya yang membusuk, otak yang mencair.

        Waham Keagamaan : Waham yang keyakinan dan pembicaraan selalu tentang agama.

        Waham Nihilistik : Keyakinan bahwa dunia ini sudah hancur atau dirinya sendiri sudah

meninggal.

        Waham Pengaruh : Yaitu pikiran, emosi dan perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh

orang lain atau kekuatan.

2. Halusinasi

Beberapa jenis halusinasi yaitu :

Page 5: DD - APC

1.    Halusinasi visual (penglihatan) : penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

2.    Halusinasi auditori (pendengaran) merupakan jenis halusinasi yang banyak diderita. Jenis

halusinasi ini dapat berbentuk akoasma (suara-suara yang kacau balau dan tidak dapat

dibedakan secara tegas) atau phoneme (suara-suara yang seolah-olah berasal dari manusia

karena terdengar jelas sehingga penderitanya mendengar dalam bentuk kata atau kalimat)

3.    Halusinasi olfaktorik (pembauan) : penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai. Hal ini

merupakan gambaran perasaan bersalah penderitanya.

4.    Halusinasi gustatorik (pengecap) : halusinasi ini jarang dijumpai, tetapi sering terjadi

bersama-sama dengan halusinasi olfaktorik.

5.    Halusinasi taktil (perabaan) : halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan

obat terlarang.

6.    Halusinasi haptik : halusinasi ini merupakan suatu persepsi, di mana seolah-olah tubuh

penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain. Sering dijumpai pada

pemakai narkoba.

7.    Halusinasi kinestetik : penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya,

mengalami perubahan bentuk, dan bergerak sendiri. Hal ini sering terjadi pada penderita

Schizophrenia dan pencandu narkoba.

8.    Halusinasi autoskopi : penderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannya

III. Gangguan waham menetap

“sekelompok gangguan jiwa dengan waham – wahamnya yang berlangsung lama, dan merupakan satu - satunya gejala klinik yang khas atau mencolok serta tidak dapat digolongkan sebagai gangguan organik , skizofrenik atau efektive”Waham : delusion : keyakinan patologis yang tak sesuaidengan realitas dan tak dapat dikoreksi walaupun telah diberikan bukti – bukti bahwa keyakinannya salah dan tidak sesuai dengan budaya setempat.

        I.            Penegakkan diagnosis A.      Gangguan Waham

Pedoman diagnosis gangguan waham 1.       Merupakan satu – satunya gejala yang paling mencolok2.       Sudah berlangsung paling sedikit 3 bulan dan khas pribadi3.       Bila terdapat gejala depresi, maka gejala waham harus tetap ada pada saat depresinya hilang.

Page 6: DD - APC

4.       Tidak disebutkan panyakit otak, tidak terdapat halusinasi, dan tanpa riwayat skizofrenia, dan tanpa riwayat skizofrenik

B.      Gangguan waham menetap lainnyaGangguan waham menetap yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan waham Termasuk :

         Gangguan waham dengan halusinasi yang tidak memenuhi kriteria skizofrenia         Gangguan waham menetap kurang 3 bulan

C.      Eksklusi gangguan organik, skizofrenik, dan afektif1.       Kalau waham menetap lebih dari 3 bulan, menjadi: Gangguan waham menetap2.       Kalau halusinasi menetap lebih dari 3 bulan, menjadi : psikosis nonorganik lainnya      II.            PERJALANAN PENYAKIT GANGGUAN WAHAM MENETAP

1. Kurang dari 25% menjadi skizofrenia 2. Kurang dari 10% menjadi gangguan afektif 3. 50% sembuh untuk waktu yang lama4. 20% hanya penurun gejala 5. 30% tidak mengalami perubahan gejala

    III.            Etiologi dan mekanismenyaEtiologi dari gangguan waham adalah unknown hingga saat ini penelitian baru dapat mencari hubungan kemungkinan – kemungkinan yang mendasari terjadinya gangguan waham , diantaranya:

1.       Faktor genetik2.       Faktor biochemical3.       Faktor psychological

    IV.            Diagnosis banding Harus difikirkan semua kemungkinan gangguan yang dapat menimbulkan waham, mulai dari penyakit

      V.            Tata laksana 1.       Indikasi rawat inap :a.       Menditeksi penyebab nonpsikiatrikb.      Mengganti kemampuan mengendalikan impuls kekerasanc.       Menstabilkan hubungan sosial /kerja2.       Farmakoterapia.       Antipsikotik adalah obat terpilih untuk penanganan gangguan waham menetapb.      Mulai dengan dosis rendah anti psikotik (haloperidol 2 mg) dan naikan bertahapc.       Dosis meintenance biasanya rendahd.      Bila gagal dengan antipsikotik, maka dihentikan

Antipsikotik dibedakan atas:1.       Antipsikotik tipikal (antipsikotik generasi pertama)         Klorpromazin         Flufenazin         Tioridazin

Page 7: DD - APC

         Haloperidol         Dan lain – lain2.       Antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua)         Klozapin         Olanzapin         Risperidon          Quetapin         Aripiprazol         Dan lain – lain2.       Psikoterapi

a. Terapi individual lebih efektif dari terapi kelompok.b.Terapi suportif berorientasi tilikan, kognitif, dan perilaku sering afektif.c. Bina hubungan dan kepercayaan.d.Hindari membicarakan waham pasien, dan tidak boleh meremehkan ataupun mendukung isi

waham tersebut.3.       Terapi keluarga

a. Target hubungan sosial yang baik.b.Dukungan dari keluarga, baik dalam menciptakan suasana yang tidak menimbulkan stressor

dari segi finansial/ pembelian antiseptik.c. Melibatkan individu dalam bersosialisasi/ rehabilitasi.

    VI.            Prognosis dan komplikasi Perjalanan penyakit gangguan waham menetap

1.      Kurang dari 25 % menjadi skizofrenia2.      Kurang dari 10 % menjadi gangguan efektif3.      50% sembuh untuk waktu yang lama4.      20% hanya penurunan gejala5.      30% tidak mengalami perubahan gejala6.      Prognosis ke arah baik :         Riwayat pekerjaan dan hubungan sosial yang baik         Kemampuan penyesuaian yang tinggi         Wanita         Onset sebelum 30 tahun         Onset          Onset tiba – tiba         Lamanya          Adanya faktor pencetus

GANGGUAN WAHAM TERINDUKSIA. PENGERTIAN

  Suatu gangguan waham yang terjadi pada dua orang atau lebih, satu individu memang menderita gangguan psikotik, yang lainnya menderita waham karena terinduksi penderita pertama tadi.

  Orang-orang yang terlibat dalam waham terinduksi ini biasanya mempunyai hubungan yang sangat erat.B. DIAGNOSIS WAHAM TERINDUKSI

  Pedoman Diagnosis Waham Terinduksi (1) Dua orang atau lebih mengalami waham yang sama dan saling meyakinkan ; (2) Mereka mempunyai hubungan yang sangat erat ;

Page 8: DD - APC

(3) Terdapat bukti bahwa waham tersebut terinduksi pada orang yang pasif dari orang yang aktif.

  Pedoman Diagnosis(1) Onset psikotiknya akut (dua minggu atau kurang)(2). Waham dan halusinasi harus sudah ada dalam sebagian besar waktu sejak berkembangnya psikotik yang jelas.(3). Tidak memenuhi kriteria skizofrenia maupun gangguan psikosis polimorfik akut.(4). Lamanya sakit kurang dari 3 bulan.

Catatan 1. Kalau waham menetap lebih dari 3 bulan, menjadi : Gangguan waham menetap. 2. Kalau halusinasi menetap lebih dari 3 bulan, menjadi : psikosis nonorganik lainnya.