Daya Saing Indonesia Dalam Menghadapi Pasar Bebas

3
Daya Saing Indonesia dalam Menghadapi Pasar Bebas Oleh: Kuswanhari, Publish on: 1 April 2014 00:00 wib Pasar bebas adalah suatu konsep ekonomi yang mengacu pada kebebasan proses pemindahan barang atau jasa dari suatu negara ke negra lain, tanpa dikenakan berbagai pajak ekspor impor serta berbagai hambatan perdagangan lainnya. Sebagaimana kita ketahui atas kesepakatan para pemimpin negara anggota ASEAN, pada tahun 2015 Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dimana akan lebih mudahnya warga asing untuk mencari pekerjaan di Indonesia. Menghadapi MEA tahun 2015 bisa menjadi momok bagi sebagian kalangan karena ketakutannya akan di ambilnya lahan pencarian nafkah mereka. Penduduk Indonesia pada 2015 diproyeksikan mencapai 255,5 juta jiwa atau mencapai 40,3% dari total jumlah penduduk seluruh negara ASEAN. Nantinya, 38 dari 100 penduduk usia produktif di negara ASEAN adalah penduduk Indonesia. Ini membuka peluang Indonesia untuk menjadi pemasok tenaga kerja terbesar mengingat sejumlah negara seperti Singapura dan Thailand memiliki penduduk dengan usia produktif yang relatif sedikit. Tetapi hambatannya Indonesia juga memiliki angka penggangguran yang cukup tinggi, sebenarnya Indonesia masih belum mempunyai strategi untuk menghadapi itu semua, di tambah lagi perusahaan-perusahan terutama perusahaan asing akan lebih tertarik dengan tenaga kerja asing, dikarnakan tenaga kerja asing lebih memahami bahasa inggris dibandingkan Indonesia. Bahkan faktanya di Singapura sekitar 80% pengangguran dengan ijasah perguruan tinggi, di tambah dengan etos kerja warga negara Indonesia yang terkenal dengan etos kerja yang buruk dengan mental yang lemah. Tanaga ahli yang terbatas juga menjadi kendala bagi Indonesia bahkan hal itu bisa menjadi ancaman untuk Indonesia, bukan hanya tenaga ahli saja yang harus di waspadai tetapi adanya tenaga yang mau di bayar lebih murah dibandingkan tenaga kerja lokal. Daya saing pekerja Indonesia juga akan melemah karena pengusaha tergiur mempekerjakan tenaga kerja asing karena tak harus menaati Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

description

Daya Saing Pasar Bebas

Transcript of Daya Saing Indonesia Dalam Menghadapi Pasar Bebas

Daya Saing Indonesia dalam Menghadapi Pasar BebasOleh: Kuswanhari, Publish on: 1 April 2014 00:00 wibPasar bebas adalah suatu konsep ekonomi yang mengacu pada kebebasan proses pemindahan barang atau jasa dari suatu negara ke negra lain, tanpa dikenakan berbagai pajak ekspor impor serta berbagai hambatan perdagangan lainnya.Sebagaimana kita ketahui atas kesepakatan para pemimpin negara anggota ASEAN, pada tahun 2015 Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dimana akan lebih mudahnya warga asing untuk mencari pekerjaan di Indonesia. Menghadapi MEA tahun 2015 bisa menjadi momok bagi sebagian kalangan karena ketakutannya akan di ambilnya lahan pencarian nafkah mereka.Penduduk Indonesia pada 2015 diproyeksikan mencapai 255,5 juta jiwa atau mencapai 40,3% dari total jumlah penduduk seluruh negara ASEAN.Nantinya, 38 dari 100 penduduk usia produktif di negara ASEAN adalah penduduk Indonesia. Ini membuka peluang Indonesia untuk menjadi pemasok tenaga kerja terbesar mengingat sejumlah negara seperti Singapura dan Thailand memiliki penduduk dengan usia produktif yang relatif sedikit.Tetapi hambatannya Indonesia juga memiliki angka penggangguran yang cukup tinggi, sebenarnya Indonesia masih belum mempunyai strategi untuk menghadapi itu semua, di tambah lagi perusahaan-perusahan terutama perusahaan asing akan lebih tertarik dengan tenaga kerja asing, dikarnakan tenaga kerja asing lebih memahami bahasa inggris dibandingkan Indonesia.Bahkan faktanya di Singapura sekitar 80% pengangguran dengan ijasah perguruan tinggi, di tambah dengan etos kerja warga negara Indonesia yang terkenal dengan etos kerja yang buruk dengan mental yang lemah.Tanaga ahli yang terbatas juga menjadi kendala bagi Indonesia bahkan hal itu bisa menjadi ancaman untuk Indonesia, bukan hanya tenaga ahli saja yang harus di waspadai tetapi adanya tenaga yang mau di bayar lebih murah dibandingkan tenaga kerja lokal.Daya saing pekerja Indonesia juga akan melemah karena pengusaha tergiur mempekerjakan tenaga kerja asing karena tak harus menaati Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.Yang harus dilakukan adalah;1. Perbaikan mental,2. Pemerintah harus membekali pelatihan kepada para tenaga kerja3. Pendidikan yang layak bagi setiap warga negara4. Mempunyai keunikan (dalam artian positif)5. Harus mempunyai etos kerja yang lebih baikIndonesia juga bisa melongok sejumlah kebijakan dan sertifikasi yang diterapkan negara ASEAN lain agar pekerja Indonesia setidaknya mampu menjadi setara dengan pekerja di negeri tetangga.Selain itu pemerintah Indonesia juga diwajibkan untuk membangun sarana dan prasarana pada setiap daerah, mengembangkan potensi daerah yang dekat dan berbatasan dengan negara tetangga.Seperti diketahui, MEA 2015 membuka peluang bagi pekerja untuk terjun di 12 sektor pasar bebas, yang terdiri atas 5 sektor jasa dan 7 sektor perdagangan/industri.Kelima sektor jasa tersebut adalah transportasi udara, e-asean, pelayanan kesehatan, turisme dan jasa logistik. Sedangkan 7 sektor perdagangan/industri terdiri atas produk berbasis pertanian, elektronik, perikanan, produk berbasis karet, tekstil, otomotif, dan produk berbasis kayu.

Dari 12 sektor tersebut, ada 8 bidang di 8 bidang ketenagakerjaan seperti insinyur, perawat, arsitek, tenaga survei, tenaga pariwisata, praktisi medis, dokter gigi dan akuntan. Kedelapan bidang tersebut sudah mencapai mutual recognition agreement (MRA), yakni sertifikasi kompetensi kerja yang paling diakui di sesama negara ASEANDalam bidang perdagangan indonesia terkendala dengan mutu produk yang di tawarkan, karena negara tetangga lebih mempunyai produk dengan harga murah dan berkualitas tinggi. Yang terpenting adalah agar dilakukannya perbaikan mutu dan kualitas produk Indonesia.Pemerintah mulai dari sekarang harus lebih mementingkan pengusaha lokal di bandingkan pengusaha asing dan setidaknya diberikan subsidi kepada para pengusaha lokal agar mereka dapat mematok tarif yang lebih murah dibandingkan produk asing.Yang terpenting jika kita ingin Indonesia lebih maju makacintailah produk Indonesiadancerdaskanlah masyarakat kita