Dasar Teori Fotometri

1

Click here to load reader

description

dasar teori...

Transcript of Dasar Teori Fotometri

Page 1: Dasar Teori Fotometri

DASAR TEORI FOTOMETRI

Cahaya dapat kita temui dimana-mana. cahaya bersifat gelombang dan partikel, Maxwell(1831-1874) mengemukakan pendapatnya bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala kelistrikkan dan kemagnetan sehingga tergolong gelombang elektomagnetik. Cahaya sendiri pada hakekatnya tidak dapat dilihat, kesan adanya cahaya apabila cahaya tersebut mengenai suatu benda. melaluipendekatan cahaya sebagai gelombang dan partikel maka peristiwa refraksi, defraksi , dispersi, dan refleksi dapat dijelaskan dengan teori gelembang

Photometry is the science of the measurement of light, in terms of its perceived brightness to the human eye. In modern photometry, the radiant power at each wavelength is weighted by a luminosity function that models human brightness sensitivity. Typically, this weighting function is the photopic sensitivity function, although the scotopic function or other functions may also be applied in the same way.

 Prinsip KerjaPrinsip dasar fotometri adalah pengukuran penyerapan sinar akibat interaksi sinar

yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau zat warna yang dilewatinya. Kebanyakan photometers mendeteksi cahaya dengan photoresistors, dioda atau photomultipliers. Untuk menganalisis cahaya, fotometer bisa mengukur cahaya setelah melalui filter atau melalui monokromator penentuan ditentukan panjang gelombang atau untuk analisis terhadap distribusi spektrum cahaya.