DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA...

33
1 DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA MATI TERHADAP ANAK STUDI PUTUSAN NO: 08/PID.B/2013/PN-GS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Oleh: ANES SEFTA ASMITA NIM : 02111001084 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2016

Transcript of DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA...

Page 1: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

1

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA MATI

TERHADAP ANAK

STUDI PUTUSAN NO: 08/PID.B/2013/PN-GS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Program Studi Ilmu Hukum

Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya

Oleh:

ANES SEFTA ASMITA

NIM : 02111001084

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2016

Page 2: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

2

Page 3: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

3

Page 4: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

4

Motto dan Persembahan :

“Sesungguhnya Allah tidak Mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka

mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Ar-Rad Ayat 11)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Al-Insyirah Ayat 6)

Skripsi ini Penulis persembahkan untuk :

Ayah dan Ibuku (Asnawi dan Mince Ari Susanti)

Seluruh Dosenku di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya

Kedua adikku M. Yogi Marta Wijaya dan Defran Ardhika

Sahabat-sahabatku

Bripda Achmad Firdaus

Almamater yang aku banggakan

Page 5: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

5

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb,

Dengan nama Allah yang Maha pemurah lagi maha penyayang, dan dengan

segala keridhoanNya, serta shalawat teriring salam tercurahkan untuk Nabi

Muhammad SAW, sang kekasih Allah tercinta. Saya selaku penulis skripsi dengan

segala kerendahan hati mengucapkan terimakasih atas izin dari Allah untuk nikmat

yang ia berikan dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dasar Pertimbangan

Hakim Dalam Penjatuhan Pidana Mati Terhadap Anak Studi Putusan Nomor

08/Pid.B/2013/PN-GS”, Saya menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam

penulisan skripsi ini, tetapi dengan sepenuh hati saya sangat berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi siapapun terutama mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

Sriwijaya. Saya membuka hati menerima Kritik dan saran dari pembaca yang

tentunya akan sangat berguna untuk kemajuan penulis dimasa yang akan datang.

Indralaya, Januari 2016

Penulis

(Anes Sefta Asmita)

Page 6: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

6

UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan seluruh kerendahan hati saya mengucapkan terimakasih atas

segalanya kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kepada saya sehingga

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, cobaan dan rintangan silih berganti,

mengiringi kesungguhan perjuangan mendapatkan gelar sarjana hukum yang

didambakan selama ini, shalawat teriring kepada kekasih Allah Nabi Muhammad

SAW, Terimakasih kepada Ayah dan Ibu saya (Asnawi dan Mince Ari Susanti) yang

telah membesarkan dan mendidik saya dengan penuh kasih sayang, menyekolahkan

saya hingga dapat meraih gelar sarjana, berkat doa, kasih sayang dan tetesan keringat

Ayah dan ibu selama ini akhirnya saya bisa mendapatkan impian dan cita-cita saya

selama ini. Terimakasih saya ucapkan juga kepada :

1. Yth. Rektor Universitas Sriwijaya Bapak Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE

dan segenap Pembantu Rektor Universitas Sriwijaya.

2. Yth. Bapak Prof. Zainuddin Nawawi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sriwijaya.

3. Yth. Bapak Dr. Febrian, S.H.,M.S. Selaku Pembantu Dekan I.

4. Yth. Bapak Dr. Muhammad Ridwan, SH.,M.Hum Selaku Pembantu Dekan II

5. Yth. Bapak Dr. H. Abdullah Gofar, S.H.,MH Selaku Pembantu Dekan III.

6. Yth. Bapak Dr. H. Ruben Achmad, S.H.,M.H Selaku Ketua Bagian Studi

Hukum dan Sistem Peradilan Pidana.

Page 7: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

7

7. Terimakasih Kepada seluruh Dosen di fakultas hukum Universitas Sriwijaya

yang sangat berjasa dalam memberikan ilmu pengetahuan dibidang hukum.

8. Terimakasih Kepada Pembimbing Akademik saya, Yth. Bapak Malkian

Elvani, S.H.,M.Hum (Alm)

9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum selaku

pembimbing utama dan ibu Vera Novianti,SH.M.Hum selaku pembimbing

pembantu yang telah membimbing saya dalam menulis skripsi.

10. Termakasih Kepada Universitas Sriwijaya karena telah memberikan saya

kesempatan untuk mengenyam pendidikan Strata 1 (S1).

11. Terimakasih kepada seluruh Perangkat Akademik yakni bapak dan ibu

pegawai akademik yang telah membantu dalam proses administrasi dan lain-

lainnya.

12. Terimakasih Kepada Organisasi Mahasiswa B.O RAMAH (Badan Otonom

Kerohanian Al-Mizahanul Haq) yang telah menjadi organisasi yang

membantu saya mempelajari Agama Islam secara mendalam.

13. Terimakasih kepada seluruh Tutor, pihak-pihak yang terlibat dalam

pelaksanaan PLKH angkatan 2011, dan teman-teman selama PLKH, terutama

kelas B dan terkhusus untuk teman-teman Kelompok A “Fiat Lux”

14. Terimakasih Kepada Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan karena telah

memberikan kesempatan Magang di Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan

Page 8: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

8

15. Terimakasih untuk Akbar Insani dan M. Rian partner magang (sekelompok)

selama di Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan

16. Terimakasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

terutama yang telah membantu saya dalam meraih Impian saya.

Demikianlah ucapan terimakasih dari Penulis, Semoga kalian semua

memdapatkan ganjaran yang setimpal dari Allah atas kebaikan yang sudah kalian

berikan. Aamiin Ya Robbal „alamiin..

Indralaya, Januari 2016

Anes Sefta Asmita

Penulis

Page 9: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

9

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN i

LEMBAR PERSETUUAN ii

PERNYATAAN PLAGIAT iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH v

DAFTAR ISI viii

ABSTRAK xi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 7

C. Tujuan Penelitian 7

D. Manfaat Penelitian 8

E. Kerangka Teori 9

F. Metode Penelitian 14

1. Jenis Penelitian 14

2. Sifat Penelitian 14

3. Metode Pendekatan 15

4. Jenis Dan Sumber Data 15

5. Teknik Pengumpulan Data 16

6. Teknik Analisis Data 17

Page 10: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

10

7. Teknik Penarikan Kesimpulan 17

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Pidana Dan Pemidanaan 18

1. Pengertian Pidana 18

B. Tinjauan Umum Tentang Jenis-jenis Pidana 20

1. Jenis-jenis Pidana Pokok 21

a. Pidana Mati 21

b. Pidana Penjara 23

c. Pidana Kurungan 24

d. Pidana Denda 25

e. Pidana Tutupan 25

2. Jenis-jenis Pidana Tambahan 26

a. Pidana Pencabutan Hak-hak Tertentu 26

b. Pidana Perampasan Barang-barang Tertentu 27

c. Pidana Pengumuman Putusan Hakim 27

3. Tujuan Adanya Pidana/Pemidanaan 28

C. Tinjauan Tentang Anak yang Berkonflik Dengan Hukum 28

1. Pengertian Anak yang Berkonflik Dengan Hukum 28

2. Hak-hak Anak yang Berkonflik Dengan Hukum 29

3. Sanksi Bagi Anak yang Berkonflik Dengan Hukum 31

Page 11: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

11

D. Tinjauan Tentang Putusan Pengadilan 32

1. Pengertian Tentang Putusan Pengadilan 32

2. Bentuk-bentuk Putusan Pengadilan 33

3. Syarat Sah Putusan Pengadilan 34

E. Tinjauan Tentang Peranan Hakim 36

1. Tugas Dan Peranan Hakim 36

2. Teori Penjatuhan Putusan 37

BAB. III PEMBAHASAN

A. Dasar Pertimbangan Hakim dalam Penjatuhan Pidana Mati Terhadap Anak

Dalam Putusan Nomor : 08/Pid.B/2013/PN-GS 42

1. Kasus Posisi 43

2. Tuntutan Penuntut Umum 50

3. Pertimbangan Hakim 52

4. Amar Putusan Pengadilan Negeri Gunung Sitoli 89

5. Analisis Kasus 91

B. Putusan Nomor : 08/Pid.B/2013/PN-GS Dikaitkan Dengan Hak Asasi Anak

94

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan 105

B. Saran 106

Page 12: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

12

ABSTRAK

Putusan Nomor: 08/Pid.B/2013/PN-GS” ini mengkaji mengenai dasar-dasar

yang menjadi bahan pertimbangan bagi hakim dalam penjatuhan pidana mati

terhadap anak dalam putusan nomor 08/Pid.B /2013/PN-GS, kemudian putusan

Nomor: 08/Pid.B/2013/PN-GS dilihat dari persfektif Hak Asasi Manusia.

Berdasarkan dengan latar belakang yang menjelaskan bahwa pelaku tindak pidana

pembunuhan berencana adalah seorang anak yang diketahui dari akta baptis gereja

bethel indonesia milik terdakwa dan ditemukan beberapa fakta cacat hukum dalam

proses penegakan hukum.

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah yuridis normatif,

yaitu dengan melakukan analisis terhadap permasalahan melalui pendekatan asas-asas

hukum serta mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan

perundang-undangan, dan dilakukan dengan (studi kepustakaan) yaitu melakukan

penelitian dengan beberapa literatur, seperti mencari beberapa sumber bacaan, buku-

buku, serta media internet yang berkaitan dengan masalah yang dikaji dalam skripsi

ini.

Hasil dari penelitian adalah, pertama dasar pertimbangan yang digunakan

oleh hakim dalam penjatuhan pidana mati terhadap anak dalam Putusan Nomor:

08/Pid.B/2013/PN-GS adalah perbuatan yang didakwakan merupakan tindak pidana

pembunuhan berencana yakni pasal 340 KUHPidana jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1

KUHPidana. Kedua, Putusan hakim Pengadilan Negeri Gunung Sitoli Nomor:

08/Pid.B/2013/PN-GS bertentangan dengan Pasal 26 ayat 2 Undang-undang Nomor

3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak, Pasal 3 huruf f Undang-undang Nomor 11

Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana, Pasal 81 ayat 6 Undang-undang Nomor

11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana, Pasal 16 ayat 1 Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2002 Jo. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang

perlindungan anak, Pasal 66 ayat 1 dan 2 Undang-undang Nomor 39 tahun 1999

tentang Hak Asasi Manusia.

Kata Kunci : Pertimbangan Hakim, Pidana mati, Terhadap Anak

Page 13: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pidana mati adalah hukuman pokok yang ketentuannya terdapat dalam Pasal

10 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHP). Pidana mati sudah dikenal

sejak zaman dahulu, yakni pada zaman Romawi, Yunani, dan Jerman.1 Pidana mati

berlaku dan ditujukan kepada pelaku tindak pidana yang sudah dewasa, tidak

ditujukan kepada anak yang berkonflik dengan hukum.

Pasal 1 ayat 3 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem

Peradilan Pidana Anak menyebutkan anak yang berkonflik dengan hukum yang

selanjutnya disebut anak adalah anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi

belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga melakukan tindak pidana.2

Secara hukum, anak yang berkonflik dengan hukum tidak dapat dipidana

dengan pidana mati, hal ini sesuai dengan Pasal 3 huruf f Undang-undang Nomor 11

Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang berbunyi:

“Setiap anak dalam proes peradilan pidana berhak untuk tidak dijatuhi pidana

mati atau pidana seumur hidup”.3

1 Teguh Prasetyo, Hukum Pidana, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2011.hlm 117

2 Lihat Pasal 1 ayat 3 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana

Anak 3 Lihat Pasal 3 huruf f Undang-undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak

Page 14: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

14

Pasal 81 ayat 6 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem

Peradilan Pidana Anak juga menjelaskan bahwa anak tidak dapat dijatuhi pidana

mati, yang berbunyi:

“Jika tindak pidana yang dilakukan Anak merupakan tindak pidana yang

diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, pidana yang

dijatuhkan adalah pidana penjara paling lama 10 (sepuluh tahun)".4

Menurut Pasal 69 ayat (2) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Sistem Peradilan Pidana Anak, anak yang berkonflik dengan hukum dan belum

mencapai umur 14 tahun akan dikenai sanksi tindakan, sementara anak yang

berkonflik dengan hukum dan usianya 15 tahun keatas, menurut Pasal 71 ayat (1) dan

(2) Undang-undang Sistem Peradilan Pidana Anak akan dikenai sanksi pidana yaitu

sanksi pidana pokok dan tambahan.5

Dewasa ini, terjadi kasus yang menunjukkan lemahnya prinsip peradilan yang

tidak memihak (fair trial) terhadap seorang anak dibawah umur bernama Yusman

Telaumbanua. Yusman Telaumbanua dijatuhi pidana mati oleh hakim Pengadilan

Negeri Gunung Sitoli (Putusan Nomor: 08/Pid.B/2013/PN-GS) atas dugaan turut

serta melakukan pembunuhan berencana yakni terhadap majikannya Kolimarinus

Zega, Jimmi Trio Girsang, dan Rugun Br Haloho. Komisi untuk Orang Hilang dan

Korban Tindak Kekerasan (KONTRAS) menemukan beberapa kejanggalan dan

4Lihat Pasal 81 ayat 6 Undang-undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana

Anak 5 Lihat Pasal 69 ayat (2) dan Pasal 71 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 11 tahun

2012tentang Sistem Peradilan Pidana Anak

Page 15: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

15

dugaan cacat hukum pada kasus Yusman. Pada Tahun 2013, diduga Yusman

mengalami kekerasan saat pemeriksaan di kepolisian, terlihat dari bekas luka pada

pelipis kanan dan di alis kanan Yusman juga terdapat bekas luka dipukul dengan

cincin oleh penyidik Polres Gunung Sitoli berinisial A yang memaksa Yusman

mengakui usianya sudah 19 tahun.6 Faktanya Yusman masih berumur 16 tahun sesuai

dengan akta baptis Gereja Bethel Indonesia bahwa Yusman kelahiran tahun 1996

bukan kelahiran tahun 1993 seperti yang tertulis dalam identitas terdakwa di putusan

Pengadilan Negeri Gunung Sitoli (Putusan Nomor: 08/Pid.B/2013/PN-GS).7 Yusman

dan Rusula Hia (kakaknya) baru mendapatkan penasehat hukum setelah ditunjuk oleh

majelis hakim tertanggal 29 Januari 2013, padahal penahanan dan proses pemeriksaan

yang dilakukan penyidik terhadap kedua terpidana telah dilakukan sejak 14

September 2012 sehingga pemeriksaan Yusman Telaumbanua tidak berjalan akurat.8

Bentuk ketidak adilan dalam proses hukum Yusman selanjutnya, ialah Yusman tidak

didampingi penerjemah bahasa ketika dipersidangan, padahal Yusman tidak bisa

berbahasa Indonesia dengan lancar dikarenakan latar belakang pendidikannya yang

hanya lulusan Sekolah Dasar (SD).9 Hal lain yang juga merupakan kejanggalan pada

6 Suryanta Bakti Susila, 2015, Fakta Baru Kasus Bocah 16 Tahun Divonis

Mati,http://m.news.viva.co.id/news/read/607215-fakta-baru-kasus-bocah-16-tahun-divonis-mati

diakses 28 maret 2015 Pukul 17.00 7 Dedy Priatmojo dan Moh Nadlir, 2015, Kejanggalan Vonis Mati Bocah Dibawah Umur,

http://m.news.viva.co.id/news/read/603318-kejanggalan-vonis-mati-bocah-di-bawah-umur-versi-

kontras diakses 19 Maret 2015 Pukul 16.48 8 Dedy Priatmojo dan Moh Nadlir, 2015, Kejanggalan Vonis Mati Bocah Dibawah Umur,

http://m.news.viva.co.id/news/read/603318-kejanggalan-vonis-mati-bocah-di-bawah-umur-versi-

kontras diakses 19 Maret 2015 Pukul 16.48 9 Dedy Priatmojo dan Moh Nadlir, 2015, Kejanggalan Vonis Mati Bocah Dibawah Umur,

http://m.news.viva.co.id/news/read/603318-kejanggalan-vonis-mati-bocah-di-bawah-umur-versi-

kontras diakses 19 Maret 2015 Pukul 16.48

Page 16: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

16

kasus anak yang di vonis mati ini adalah terletak pada aparatur hukum, yakni

pengacara Yusman yang meminta hakim agar Yusman dijatuhi hukuman mati,

padahal jaksa penuntut umum hanya menuntut dengan hukuman seumur hidup (Ultra

Petita).10

Adanya perubahan motif pembunuhan terhadap ketiga orang korban pada

proses persidangan, mengingat motif awal dalamproses penyidikan Yusman bersama

Rusula Hia kakaknya, dipaksa untuk mengakui motif pembunuhan dikarenakan uang

pembelian tokek sebesar Rp. 500.000.000(lima ratus juta rupiah) yang dibawa oleh

korban, namun dalam proses persidangan motif tersebut berubah dikarenakan tidak

terbukti dan diganti dengan motif penjualan kepala korban sebagai jimat.11

Kasus Yusman bermula saat ketiga orang majikannya yakni Kolimarinus

Zega, Jimmi Trio Girsang dan Rugun Br Haloho hendak membeli tokek kepada

kakak ipar Yusman, yakni Rusula Hia. Akhirnya setelah berjanji untuk membeli

tokek mereka pun berangkat dari Karo menuju Nias. Ditengah perjalanan menuju

Nias Rusula Hia meminta tukang ojek yakni Ama Pasti Hia, Amosi Hia, dan Ama

Fandi Hia (DPO) untuk menjemput ketiga orang tersebut dari tengah kota, tepatnya

dari alun-alun kota Nias untuk ke rumah Rusula, dikarenakan akses jalan yang tidak

bisa dilalui kendaraan roda empat. Bersama ketiga tukang ojek (DPO) ketiga korban

dan Yusman menuju desa Hiliwaoyo yang merupakan desa Rusula Hia, kakak ipar

10

Ahlul Fikar, 2015, Kontras Akan Laporkan Pengacara Yusman, Diduga Langgar Kode

Etik, http://www.harianaceh.co.id/2015/03/19/kontras-akan-laporkan-pengacara-Yusman-diduga-

langgar-kode-etik/ diakses 20 maret 2015 Pukul 19.06 11

Haris Azhar, Rekayasa Kasus Yang Berujung Pada Vonis Hukuman Mati Terhadap Yusman

Telaumbanua dan Rasula Hia, www.kontras.org/home/index.php?module=pers&id=2013 diakses 20

maret Pukul 21.00

Page 17: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

17

Yusman. Sementara terdakwa Rusula Hia dan Jeni (DPO) menunggu kedatangan di

desa Hiliwaoyo. Sesampainya di desa Hiliwaoyo terdakwa Rusula, Ama Pasti Hia,

Amosi Hia, Ama Fandi Hia, dan Jeni (DPO) menghabisi ketiga korban. Kemudian

setelah menghabisi ketiga korban lalu membuang mayatnya kejurang. Terdakwa

Rusulah Hia membagi-bagikan uang milik korban terhadap keempat rekannya Ama

Pasti Hia, Amosi Hia, Ama Fandi Hia, dan Jeni (DPO) serta kepada terdakwa

Yusman. Keesokan harinya, ketiga korban yang telah meninggal dibakar dan

setelahnya dikubur.12

Yusman adalah seorang anak yang tidak patut dijatuhi hukuman yang

kapasitasnya sama dengan orang dewasa. Anak memiliki hak asasi yang sama

dihadapan hukum sama seperti manusia lainnya, menurut Konvensi Hak-Hak Anak

(Convention On The Rights Of The Child) yang tertuang dalam Keputusan Presiden

Nomor 36 Tahun 1990, anak berhak memperoleh perlindungan dari bentuk

diskriminasi dan hukuman, memperoleh perlindungan dan perawatan seperti untuk

kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan, negara mengakui hak hidup anak, serta

kewajiban negara menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup anak,

memperoleh perlindungan akibat kekerasan fisik, mental, penyalahgunaan,

penelantaran atau perlakuan salah (eksploitasi) serta penyalahgunaan seksual,

12

Putusan Pengadilan Negeri Gunung Sitoli Nomor: 08/Pid.B/2013/PN-GS, hlm. 4-9

Page 18: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

18

memperoleh perlindungan hukum terhadap gangguan (kehidupan pribadi, keluarga,

surat menyurat atas serangan yang tidak sah) dan sebagainya.13

Hakim dalam memutus perkara seyogyanya didasarkan pada suara hati nurani

yang tulus dan bersandar pada perundang-undangan, dikatakan bersandar pada suara

hati nurani yang tulus maksudnya demi kepentingan masyarakat banyak bukan untuk

kepentingan diri sendiri sang hakim atau untuk melindungi orang-orang tertentu yang

memiliki akses pada kekuasaan.14

Hal tersebut sesuai Pasal 1 butir 1 Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009

tentang kekuasaan kehakiman berbunyi:

“Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan yang merdeka untuk

menyelenggarakan peradilan guna untuk menegakkan hukum dan keadilan

berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945

demi terselenggaranya negara hukum Republik Indonesia.” (Pasal butir 1 Undang-

undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.15

Hakim diharapkan mampu untuk dapat bertindak jujur dalam menegakkan

keadilan dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan Undang-undang, meskipun

hakim diberikan kewenangan dalam memutus perkara, hakim dituntut untuk mampu

bersikap adil, memegang teguh prinsip fair trial (peradilan yang tidak memihak)

tidak melakukan tindakan tanpa sebuah pertimbangan, mempelajari kondisi

13

Nashriana, Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak Di Indonesia, Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2012, hlm. 14-15 14

Antonius Sudirman, Hati Nurani Hakim Dan Putusannya, Bandung :PT. Citra Aditya

Bakti, 2007, hlm. 52 15

Pasal 1 butir 1 Undang-undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman

Page 19: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

19

riilterpidana, dituntut untuk mampu bersikap lebih teliti dan selalu menggunakan hati

nurani dalam menjatuhkan sanksi.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian, diperlukan adanya suatu rumusan

permasalahan yang akan diteliti agar dapat dijadikan acuan penelitian dalam

mencapai sasaran seperti yang diharapkan. Adapun permasalahan-permasalahan yang

menjadi acuan penulis dalam melakukan penelitian ialah sebagai berikut:

1. Apakah yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan vonis

pidana mati terhadap anak tersebut?

2. Apakah putusan tersebut tidak memperhatikan hak asasi anak?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana mati

terhadap anak dalam putusan Nomor: 08/Pid.B/2013/PN-GS

2. Mengkaji putusan Nomor: 08/Pid.B/2013/PN-GS dilihat dari persfektif Hak

Asasi Manusia

Page 20: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

20

D. Manfaat/Kegunaan Penelitian

Penelitian dalam penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan

manfaat/kegunaan antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Mengembangkan ilmu pengetahuan hukum dan menyumbangkan suatu

pemikiran dibidang hukum pada umumnya yang didapat selama perkuliahan

dengan praktek dilapangan dalam bidang hukum acara pidana.

b. Memberikan gambaran nyata yang diperoleh dari teori mengenai

permasalahan hukum yang muncul dan cara penyelesainnya sebagai

pengetahuan tambahan untuk Mahasiswa Fakultas Hukum.

2. Manfaat Praktis

a. Menghasilkan bahan pustaka yang kebenarannya dapat dipertanggung

jawabkan, serta dapat memberikan gambaran yang diperoleh dari teori sebagai

jawaban ataupun solusi dari permasalahan hukum yang ada.

b. Memberikan masukan atau pengetahuan bagi pihak yang berkompeten saat

menemukan permasalahan yang sama.

c. Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi penegak hukum dan terutama

Hakim dalam menegakkan hukum sesuai dengan Undang-Undang dan

sebagaimana mestinya.

Page 21: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

21

E. Kerangka Teori

1. Teori-teori Tujuan Pemidanaan

a. Teori absolut atau Teori Pembalasan

Menurut teori pembalasan, diadakannya pidana adalah untuk pembalasan.

Teori ini dikenal pada akhir abad ke-18 dengan pengikut Immanuel Kant, Hegel,

Herbert, dan Stahl.16

b. Teori Tujuan atau Relatif

Jika teori absolut melihat kepada kesalahan yang sudah dilakukan, sebaliknya

teori-teori relatif ataupun tujuan berusaha untuk mencegah kesalahan-kesalahan pada

masa mendatang dengan kata lain pidana merupakan sarana untuk mencegah

kejahatan, atau biasa disebut teori prevensi yaitu prevensi umum dan prevensi

khusus. Dengan dijatuhkannya sanksi pidana penjahat potensial mengurungkan

niatnya, karena ada perasaan takut akan akibat yang dilihatnya, jadi ditujukan kepada

masyarakat pada umumnya. Sedangkan prevensi khusus ditujukan kepada pelaku

agar ia tidak mengulangi perbuatan jahatnya.17

c. Teori Gabungan

Gabungan dari teori absolut (pembalasan) dan relatif (tujuan).18

16

Teguh Prasetyo, O.p., cit hlm 15 17

Ibid., 18

Ibid.,

Page 22: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

22

2. Teori Tentang Hak Asasi Manusia

Teori Utilitarian

Utilitarianisme dianggap sebagai tujuan utama hukum. Kemanfaatan disini

diartikan sebagai kebahagiaan (happiness), yang mana tidak mempermasalahkan baik

atau tidak adilnya suatu hukum, melainkan bergantung kepada pembahasan mengenai

apakah hukum dapat memberikan kebahagiaan kepada manusia atau tidak.19

3.Teori Penjatuhan Putusan

a. Teori Keseimbangan

Yang dimaksud dengan keseimbangan disini adalah keseimbangan antara

syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang dan kepentingan pihak-pihak yang

tersangkut atau berkaitan dengan perkara, yaitu antara lain seperti adanya

keseimbangan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat, kepentingan terdakwa

dan kepentingan korban.20

Dalam praktik peradilan pidana, kepentingan korban saat

ini belum mendapatkan perhatian yang cukup, kecuali antara lain dalam perkara-

perkara korupsi, perlindungan konsumen, lingkungan hidup. Salah satu kesulitan

yang dihadapi dalam memberikan pertimbangan pada kepentingan korban, karena

baik dalam hukum pidana materiil maupun pidana formil, tidak ada ketentuan atau

tidak cukup diatur mengenai perlindungan terhadap korban, hal itu adalah atas

19

Muh Erwin dan Amrullah Arpan, Filsafat Hukum (Renungan Untuk Mencerahkan

Kehidupan Maanusia di bawah Sinar Keadilan), Palembang: Universitas Sriwijaya, 2007 20

Ahmad Rifai, Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam Persfektif Hukum Progresif, Jakarta:

Sinar Grafika.2014.hlm 105

Page 23: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

23

inisiatif sendiri dan bukan sebagaibagian dari proses perkara.21

Salah satu penyebab

tidak ada tempat bagi kepentingan korban, karena perkara pidana semata-mata

dianggap sebagai perkara antara negara melawan pelaku dan korban bukan

merupakan bagian, apalagi sebagai pihak dalam perkara pidana.22

Keseimbangan

antara kepentingan masyarakat dan terdakwa, dalam praktik umumnya dirumuskan

dalam pertimbangan mengenai hal-hal yang memberatkan dan meringankan

penjatuhan pidana bagi terdakwa, dimana kepentingan masyarakat dirumuskan pada

hal-hal yang meringankan. Pertimbangan hl-hal memberatkan dan meringankan

tersebut, merupakan faktor yang menentukan berat ringannya pidana yang dijatuhkan

terhadap terdakwa (vide Pasal 197 ayat(1) huruf f KUHAP).23

b. Teori Pendekatan Seni dan Intuisi

Penjatuhan putusan oleh hakim merupakan diskresi atau kewenangan dari

hakim. Sebagai diskresi, dalam penjatuhan putusan, hakim akan menyesuaikan

dengan keadaan dan hukuman yang wajar bagi setiap pelaku tindak pidana, dan pihak

terdakwa atau penuntut umum dalam perkara pidana. Pendekatan seni dipergunakan

oleh hakim dalam penjatuhan suatu putusan, lebih ditentukan oleh instink atau intuisi

daripada pengetahuan dari hakim.24

Dalam praktik peradilan, kadangkala teori ini

dipergunakan hakim dimana pertimbangan akan perbuatan yang dilakukan oleh

terdakwa, dalam perkara pidana, disamping dengan minimum 2 (dua) alat bukti,

21

Ibid., 22

Ibid.,hlm. 106 23

Ibid., 24

Ibid.,hlm.106-107

Page 24: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

24

harus ditambah dengan keyakinan hakim. Akan tetapi, keyakinan hakim adakalanya

sangat bersifat subjektif, yang hanya didasarkan pada instink atau naluri hakim saja.

Padahal hakim sebagai manusia biasa pada umumnya, dipengaruhi oleh keadaan

jasmani dan rohani yang kadang kala menempatkan instink atau naluri hakim menjadi

sesuatu yang tidak benar, sehingga dikuatirkan terjadi kekeliruan atau kesesatan

dalam putusan yang dijatuhkan oleh hakim tersebut, sehingga akan menjadi putusan

yang salah atau yang sesat, yang dapat menimbulkan polemik yang berkepanjangan

dalam masyarakat, yang pada akhirnya putusan tersebut lebih banyak mudharatnya

daripada manfaatnya.25

c. Teori Pendekatan Keilmuan

Titik tolak dari teori ini adalah pemikiran bahwa proses penjatuhan pidana

harus dilakukan secara sistematik dan penuh kehati-hatian, khususnya dalam

kaitannya dengan putusan-putusan terdahulu dalam rangka menjamin konsistensi dari

putusan hakim. Pendekatan keilmuan ini merupakan semacam peringatan bahwa

dalam memutus suatu perkara, hakim tidak boleh semata-mata atas dasar intuisi atau

instink semata, tetapi harus dilengkapi dengan ilmu pengetahuan hukum dan juga

wawasan keilmuan hakim dala menghadapi suatu perkara yang harus

diputuskannya.26

25

Ibid.,hlm.107 26

Ibid., hlm. 107

Page 25: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

25

d. Teori Pendekatan pengalaman

Pengalaman dari seorang hakim merupakan hal yang dapat membantunya

dalam menghadapi perkara-perkara yang dihadapinya sehari-hari, karena dengan

pengalaman yang dimilikinya, seorang hakim dapat mengetahui bagaimana dampak

dari putusan yang dijatuhkan dalam suatu perkara pidana, yang berkaitan dengan

pelaku, korban maupun masyarakat.27

e. Teori Ratio Decidendi

Teori ini didasarkan pada landasan filsafat yang dasar, yang

mempertimbangkan segala aspek yang berkaitan dengan pokok perkara kemudian

mencari peraturan perundang-undangan yang relevan dengan pokok perkara sebagai

dasar hukum dalam penjatuhan putusan, serta pertimbangan hakim harus didasarkan

pada motivasi yang jelas untuk menegakkan hukum dan memberikan keadilan bagi

para pihak yang berperkara.28

f. Teori Kebijaksanaan

Teori kebijaksanaan ini diperkenalkan oleh Made Sandhi Astuti, dimana

sebenarnya teori ini berkenaan dengan putusan hakim dalam perkara di Pengadilan

Anak. Landasan dari teori kebijaksanaan ini menekankan rasa cinta terhadap tanah

air, nusa dan bangsa Indonesia serta kekeluargaan harus ditanam, dipupuk, dan

dibina. Selanjutnya, aspek teori ini menekankan bahwa pemerintah, masyarakat,

keluarga, dan orang tua, ikut bertanggung jawab untuk membimbing, membina,

27

Ibid., hlm. 108 28

Wawancara dengan Jazim Hamidi di kota Malang, pada hari Sabtu, tanggal 29 Desember

2007, pukul 15.30 WIB (Dalam buku Ahmad Rifai, ibid, hlm. 110)

Page 26: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

26

mendidik, dan melindungi anak, agar kelak dapat menjadi manusia yang berguna bagi

keluarga, masyarakat, dan bangsanya.29

Teori kebijaksanaan lebih ditujukan pada

penjatuhan putusan dalam perkara anak, tetapi jika dimaknai lebih dalam, teori ini,

dapat pula digunakan oleh hakim dalam penjatuhan putusan terhadap perkara pidana

lain pada umumnya dan tidak hanya terbatas pada perkara anak saja.30

F. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode yuridis

normatif (legal Research). Dalam memecahkan masalah yang menjadi objek penulis,

maka metode-metode penulisan skripsi meliputi:

1. Jenis penelitian

Dengan mengacu pada rumusan masalah, maka jenis penelitian ini adalah

penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan. Penelitian Hukum

Normatif adalah suatu penelitian hukum yang menggunakan data sekunder yang

mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.31

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian hukum deskriptif bersifat

pemaparan dan bertujuan untuk memperoleh gambaran (deskripsi) lengkap tentang

keadaan hukum yang berlaku ditempat tertentu dan pada saat tertentu, atau mengenai

29

Made Sandhi Astuti, Pemidanaan Terhadap Anak sebagai Pekalu Tindak Pidana, IKIP

Malang, Malang, 1997, hlm. 87 30

Ahmad Rifai, Op. cit., hlm 112 31

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.2011.hlm 13 dan 14

Page 27: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

27

gejala yuridis yang ada, atau peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam

masyarakat.32

3. Metode Pendekatan

Dalam penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan antara lain sebagai

berikut:

a. Pendekatan Perundang-undangan (Statute Approach)

Pendekatan perundang-undangan adalah pendekatan dengan cara mengkaji

berbagai aturan hukum yang menjadi fokus sekaligus tema sentral suatu penelitian.33

b. Pendekatan Konsep (Conseptual Approach)

Pendekatan konsep merupakan pendekatan yang beranjak dari unsur-unsur

abstrak yang mewakili kelas-kelas fenomena dalam suatu bidang studi yang

kadangkala menunjuk pada hal-hal universal yang diabstraksikan dari hal-hal yang

partikular.34

4. Jenis dan Sumber Bahan Penelitian

Jenis bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan

hukum sekunder.35

Sumber Bahan Penelitian dalam penelitian ini adalah sumber bahan yang

berasal dari bahan sekunder, yang dalam penelitian mencakup:36

32

Abdulkadir Muhammad.Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,

2004,hlm.50 33

Johnny Ibrahim, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, Malang: Bayumedia

Publishing, 2012, hlm. 302 34

Ibid., hlm 306 35

Abdulkadir Muhammad., O.p., cit hlm. 121 36

Soerjono Soekanto dan Sri mamudji, O.p., cit hlm 13

Page 28: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

28

a. Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, terdiri dari:37

1. Norma atau kaedah dasar, yaitu pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

2. Peraturan Perundang-undangan seperti Undang-undang Nomor 11 Tahun

2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak

3. Putusan Pengadilan Nomor: 08/Pid.B/2013/PN-GS

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai

bahan hukum primer seperti rancangan undang-undang, hasil-hasil penelitian,

hasil karya dari kalangan hukum, dan seterusnya.38

Bahan hukum sekunder

yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum seperti literatur

atau buku-buku yang berguna untuk membahas penjatuhan pidana mati

terhadap anak.

c. Bahan hukum tersier, yakni bahan yang memberikan petunjuk maupun

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder; contohnya adalah

kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif, dan seterusnya.39

5. Teknik Pengumpulan Bahan

Teknik pengumpulan bahan penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan

mengumpulkan bahan sekunder. Pengumpulan bahan sekunder dilakukan dengan

studi pustaka. Pustaka yang dimaksud terdiri dari perundang-undangan, putusan

37

Ibid., 38

Ibid., 39

Ibid.,

Page 29: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

29

pengadilan (dalam hal ini putusan Nomor:08/Pid.B/2013/PN-GS) dan buku karya

tulis bidang hukum.40

6. Teknik Analisis Bahan Penelitian

Analisis bahan penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif. Analisis

kualitatif artinya menguraikan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang

teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih, dan efektif, sehingga memudahkan

interpretasi data dan pemahaman hasil analisis.41

7. Teknik Penarikan Kesimpulan

Dalam penulisan skripsi ini, teknik penarikan kesimpulan yang digunakan

adalah dengan proses berfikir induktif. Berfikir induktif adalah proses berfikir untuk

menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat

khusus (individual).42

40

Abdulkadir Muhammad., Op. cit, 125 41

Ibid., hlm 127 42

Ditjen Dikti, Depdikbud. Metodologi Penelitian: Makalah Penataran dan Loka-karya.

Unib Bengkulu. 1997. Hlm 1 (Dalam buku Abdulkadir Muhammad, ibid., hlm 8 )

Page 30: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

119

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti

Adami Chazawi, 2007, Pelajaran Pidana 1, Jakarta : PT. Raja Grafindo

Ahmad Rifai, 2014, Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam Persfektif Hukum

Progresif, Jakarta: Sinar Grafika

Antonius Sudirman, 2007, Hati Nurani Hakim Dan Putusannya, Bandung :PT. Citra

Aditya Bakti

Ditjen Dikti, Depdikbud, 1997, Metodologi penelitian: Makalah penataran dan

Loka-karya, Unib Bengkulu (Dalam buku Abdulkadir Muhammad,2004,

Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti)

Johnny Ibrahim, 2012, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, Malang:

Bayumedia Publishing

Lilik Mulyadi, 2012, Hukum Acara Pidana Normatif, Teoritis, Praktik dan

permasaahannya, Bandung : PT Alumni

Made Sandhi Astuti, 1997, Pemidanaan Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak

Pidana, Malang : IKIP Malang

Marlina, 2011, Hukum Penitensier, Bandung : PT. Refika Aditama

Page 31: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

120

Muh Erwin dan Amrullah Arpan, 2007, Filsafat Hukum (Renungan Untuk

Mencerahkan Kehidupan Maanusia di bawah Sinar Keadilan), Palembang:

Universitas Sriwijaya,

Nashriana, 2005, Diktat Kuliah Hukum Penitensier, Palembang : Fakultas Hukum

Universitas Sriwijaya

Nashriana, 2012, Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak Di Indonesia, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada

P.A.F Lamintang, 1987, Hukum Pidana 1 : Hukum Pidana Material Bagi Umum,

Bandung : Binacipta (Dalam Buku Marlina, 2011, Hukum Penitensier,

Bandung : PT. Refika Aditama)

P.A.F Lamintang, 2010, Hukum Penitensier Indonesia Edisi Kedua, Jakarta : Sinar

Grafika

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2011, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada

Teguh Prasetyo, 2011, Hukum Pidana, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Teguh Prasetyo, 2014, Filsafat, Teori, dan Ilmu Hukum, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Tina Asmara wati, 2013, Hukuman Mati Dan Permasalahannya Di Indonesia,

Yogyakarta : Deepublish

Page 32: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

121

Undang-undang:

Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak

Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia

Undang-undang Nomor 48 tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara

Pidana (KUHAP).

Putusan Pengadilan Nomor: 08/Pid.B/2013/PN-GS

Internet:

Suryanta Bakti Susila, 2015, Fakta Baru Kasus Bocah 16 Tahun Divonis Mati,

http://m.news.viva.co.id/news/read/607215-fakta-baru-kasus-bocah-16-tahun-

divonis-mati

Dedy Priatmojo dan Moh Nadlir, 2015, Kejanggalan Vonis Mati Bocah Dibawah

Umur, http://m.news.viva.co.id/news/read/603318-kejanggalan-vonis-mati-

bocah-di-bawah-umur-versi-kontras

Dedy Priatmojo dan Moh Nadlir, 2015, Kejanggalan Vonis Mati Bocah Dibawah

Umur, http://m.news.viva.co.id/news/read/603318-kejanggalan-vonis-mati-

bocah-di-bawah-umur-versi-kontras

Page 33: DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN PIDANA …repository.unsri.ac.id/15325/1/RAMA_74201_02111001084... · 2019-11-07 · 9. Terimakasih kepada Yth. Ibu Dr. Hj. Nashriana, SH.,M.Hum

122

Dedy Priatmojo dan Moh Nadlir, 2015, Kejanggalan Vonis Mati Bocah Dibawah

Umur, http://m.news.viva.co.id/news/read/603318-kejanggalan-vonis-mati-

bocah-di-bawah-umur-versi-kontras

Ahlul Fikar, 2015, Kontras Akan Laporkan Pengacara Yusman, Diduga Langgar

Kode Etik, http://www.harianaceh.co.id/2015/03/19/kontras-akan-laporkan-

pengacara-Yusman-diduga-langgar-kode-etik/

Haris Azhar, Rekayasa Kasus Yang Berujung Pada Vonis Hukuman Mati Terhadap

Yusman Telaumbanua Dan Rusula Hia,

www.kontras.org/home/index.php?=pers&id=2013,