DASAR ILMU PENYAKIT

28
ACARA 1 PENGENALAN PENYAKIT TUMBUHAN I. TUJUAN Untuk mengetahui gejala-gejala penyakit pada tumbuhan dan penyebabnya. II. TINJAUAN PUSTAKA Penyakit dapat terjadi karena serangan dari organisme seperti serangga, jamur, bakteri, virus, nemathoda atau pengaruh dari kondisi lingkungan yang buruk (Brown dan Ogle, 1997). Biasanya tumbuhan sakit menunjukkan gejala yang khusus. Gejala (symptom) adalah perubahan-perubahan yang ditunjukkan oleh tumbuhan itu sendiri sebagai akibat dari adanya penyebab penyakit. Seringkali penyakit tertentu tidak hanya menyebabkan timbulnya satu gejala, tetapi serangkaian gejala, yang sering disebut sindroma (syndrome) (Semangun, 2001). Penyakit dapat dikenal dengan mata telanjang dari gejalanya. Penyakit tumbuhan di alam yang belum tercampur tangan manusia adalah hasil interaksi antara patogen, inang dan lingkungan. Konsep ini disebut segitiga penyakit (Triharso, 2004). Rata-rata setiap macam tanaman dapat dipengaruhi oleh ratusan lebih penyakit tanaman. Beberapa pathogen hanya mempengaruhi satu varietas tanaman. Penyakit tanaman kadang-

description

PERTANIAN

Transcript of DASAR ILMU PENYAKIT

Acara 1

ACARA 1PENGENALAN PENYAKIT TUMBUHANI. TUJUANUntuk mengetahui gejala-gejala penyakit pada tumbuhan dan penyebabnya.II. TINJAUAN PUSTAKAPenyakit dapat terjadi karena serangan dari organisme seperti serangga, jamur, bakteri, virus, nemathoda atau pengaruh dari kondisi lingkungan yang buruk (Brown dan Ogle, 1997).Biasanya tumbuhan sakit menunjukkan gejala yang khusus. Gejala (symptom) adalah perubahan-perubahan yang ditunjukkan oleh tumbuhan itu sendiri sebagai akibat dari adanya penyebab penyakit. Seringkali penyakit tertentu tidak hanya menyebabkan timbulnya satu gejala, tetapi serangkaian gejala, yang sering disebut sindroma (syndrome) (Semangun, 2001). Penyakit dapat dikenal dengan mata telanjang dari gejalanya. Penyakit tumbuhan di alam yang belum tercampur tangan manusia adalah hasil interaksi antara patogen, inang dan lingkungan. Konsep ini disebut segitiga penyakit (Triharso, 2004).

Rata-rata setiap macam tanaman dapat dipengaruhi oleh ratusan lebih penyakit tanaman. Beberapa pathogen hanya mempengaruhi satu varietas tanaman. Penyakit tanaman kadang-kadang mengelompok sesuai dengan gajala yang mereka sebabkan (busuk akar, karat, jamur hangus, bercak daun, layu, dan penyakit tumbuh-tumbuhan). Sesuai dengan organ tanaman yang mereka pengaruhi (penyakit akar, penyakit batang, penyakit daun) atau sesuai dengan tipe dari tanaman yang dipengaruhi (penyakit tanaman pangan, penyakit tanaman sayuran, dan penyakit rerumputan) (Agrios, 1997).Beberapa penyakit pada tumbuhan tertentu menunjukkan gejala yang sama, sehingga dengan memperhatikan gejala saja kita tidak dapat menentukan diagnosa dengan pasti. Dalam hal ini disamping memperhatikan gejala kita juga harus memperhatikan tanda (sign) dari penyakit. Adapun yang dimaksud dengan tanda adalah semua pengenal dari penyakit selain reaksi tumbuhan inang (selain gejala), misalnya bentuk tubuh buah parasit, miselium, warna spora, dammar (blendok), lender, dan sebagainya (Semangun, 2001).Gejala penyakit dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara dengan beberapa pengecualian, gejala penyakit yang bisa meluas dibagi kedalam empat kategori yaitu (Brown dan Ogle, 1997):

Kematian dan kerusakan jaringan tumbuhan inang

Gejala yang mengumpul

Pertumbuhan abnormal dan berbeda

Perubahan warna dari jaringan tumbuhan inang.Berdasarkan pathologic histology atau ilmu yang melibatkan perubahan jaringan, gejala pengakit digolongkan ke dalam tiga kelas yang umum. Bilamana terjadi pengurangan jaringan dan hasil dalam perkembangannya disebut hipoplasia, bilamana terjadi perkembangan jaringan yang luar biasa disebut sebagai hyperplasia, bilamana terjadi karena kerusakan jaringan disebut nekrosis (Kamat, 1954). III. CARA KERJAPraktikum mengenai gejala penyakit dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Maret 2005 di Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Yogyakarta. Bahan yang digunakan untuk mengetahui gejala penyakit tumbuhan yaitu tumbuhan atau bagian tumbuhan yang sakit yang telah diawetkan (herbarium) secara basah maupun kering dan tanaman atau bagian tanaman sakit yang tidak diawetkan. Sedangkan bahan yang digunakan untuk mengetahui penyebab penyakit tumbuhan yaitu preparat mikroskop patogen, biakan jamur dan bakteri, potret. Alat yang dipakai yaitu mikroskop.Praktikum mengenai gejala penyakit tumbuhan dilakukan dengan cara menggambar gejala penyakit dari bahan yang telah disediakan, kemudian gambar tersebut diberi keterangan sehingga ciri masing-masing gejala menjadi jelas. Praktikum mengenai penyebab penyakit tumbuhan dilakukan dengan cara mengamati dengan mikroskop sifat morfologis dari organ-organ patogen yang berasal dari preparat dan mengamati gambar-gambar patogen yang telah disediakan. Hasil pengamatan tersebut digambar dan diberi keterangan selengkapnya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Tipe Nekrotik1. Tepung pada karet

Keterangan :

1. bercak-bercak kecil bertepung, berwarna putihNama penyakit: tepung (Powdery mildew)Inang

: Hevea brasiliensisPatogen

: Oidium hevea SteinDeskripsi gejala: Pada bagian yang terserang, jamur membentuk lapisan putih seperti beledu bertepung, yang terdiri dari miselium, konidiofor, dan konidium jamur. Gejala yang segera tampak setelah kuncup berkembang menjadi daun dan tunas yang baru. Daun yang sakit parah menggulung, kerdil, lebih sempit daripada daun sehat, keras dan rapuh, diselimuti oleh miselium jamur, akhirnya rontok. Gejala awal pada daun yang sakit adalah terbentuknya bercak-bercak kecil bertepung, berwarna putih atau kelabu pada sisi bawah daun, tetapi setelah berkembang kedua sisi daun tertutup oleh lapisan bertepung (Semangun, 2001).2. Bercak coklat pada padi

Keterangan :

1. bercak-bercak kecil berwarna coklat tuaNama penyakit: bercak coklatInang

: Oryza sativa L.Patogen

: Helminthosporium oryzaeDeskripsi gejala: Penyakit bercak coklat dapat timbul pada padi disebabkan oleh Helminthosporium oryzae. Penyakit dapat timbul pada semai, daun dan buah. Kerusakan pada daun mempunyai arti yang paling penting jika dibandingkan dengan kerusakan pada semai dan buah. Pada daun tanaman yang sudah besar terjadi bercak-bercak coklat memanjang. Bercak-bercak kecil berwarna coklat tua atau coklat ungu. Bercak yang besar, tepinya berwarna coklat tua, dan bagian tengahnya berwarna kuning pucat, putih kotor, coklat atau kelabu. Kadang-kadang bercak mempunyai halo kekuningan. Infeksi ini dapat menyebabkan patah bagian-bagian tersebut dan biji menjadi keriput (Semangun, 2004)3. Hawar daun kentang

Keterangan :

1. bercak-bercak nekrotik pada tepi dan ujungNama penyakit: busuk daunInang

: Solanum tuberosumPatogen

: Phytophthora infestansDeskripsi gejala: Daun-daun yang sakit mempunyai bercak-bercak nekrotik pada tepi dan ujungnya, kalau suhu tidak terlalu rendah dan kelembabannya cukup tinggi, bercak-bercak tadi akan meluas dengan cepat dan mematikan seluruh daun. Umumnya gejala baru tampak setelah tanaman berumur lebih dari satu bulan, meskipun kadang-kadang sudah terlihat pada tanaman yang berumur 3 minggu. Dalam cuaca yang lembab pada sisi bawah daun yang sakit terdapat lapisan kelabu tipis, yang terdiri dari konidiofor dan konidium jamur (Semangun, 2001).4. Bercak daun lada

Keterangan :

1. bercak membentuk lingkaran-lingkaran, di bagian tengah terdapat tanda penyakit yan berwarna putihNama penyakit: busuk pangkal batang

Inang

: Piper nigrum L.Patogen

: Phytophthora parasiticaDeskripsi gejala: Busuk disebabkan karena rusaknya sel-sel atau jaringan-jaringan. Mula-mula timbul bercak-bercak nekrotik yang kemudian meluas. Daun-daun menguning, rebah satu per satu dan akhirnya mati. Pengguguran daun dimulai dari bawah dan terus menjalar ke atas. Penularan penyakit ini melalui percikan air hujan dan tanah yang mengandung patogen (Semangun, 2004).5. Kudis kentang

Keterangan :

1. bercak kasar berwarna coklat tua, terbatas dan agak menonjolNama penyakit: kudis

Inang

: Solanum tuberosum L.Patogen

: Streptomyces scabiesDeskripsi gejala: Kudis adalah bercak kasar, terbatas dan agak menonjol, kadang-kadang pecah-pecah, terdapat pada buah, batang, daun, atau umbi. Di sini terdapat sel-sel yang berubah menjadi sel-sel gabus. Penyakit kudis pada umbi kentang pada mulanya hanya bercak kecil berwarna coklat, kemudian meluas, berubah gelap dan akhirnya membentuk kudis (borok) yang menonjol. Bercak ini ada yang sendiri, tetapi banyak yang bersatu membentuk bercak lebih besar (Semangun, 2001). 6. Lanas tembakau

Keterangan :

1. empulur tampak mengering dan mengamarNama penyakit: lanasInang

: Nicotiana tabacum L.Patogen

: Phytophthora nicotianaeDeskripsi gejala: Pada tumbuhan yang lebih tua biasanya gejala pembusukan hanya terbatas pada leher akar. Di sini bagian yang busuk berwarna coklat kehitaman dan agak berlekuk. Semua daun dari tumbuhan yang bersangkutan layu dengan mendadak. Kalau pangkal batang dibelah, empulur tampak mengering dan mengamar. Kadang-kadang yang mengamar hanya sedikit empulur yang paling bawah di antara akar-akar (Semangun, 2001).7. Kanker

Keterangan :

1. kulit batang runtuh sehingga kayu kelihatanNama penyakit: kankerInang

: SonokelingPatogen

: Diplodia natalensisDeskripsi gejala: Gejala ini lazimnya terjadi pada bagian-bagian berkayu. Pada kulit batang, cabang atau akar terdapat bagian mati yang mengering, berbatas tegas, mengendap dan pecah-pecah. Akhirnya bagian ini runtuh sehingga kayu kelihatan. Di tepi-tepi luka kalus berkembang (Semangun, 2001).8. Busuk kakao

Keterangan :

1. buah menjadi berwarna coklat atau gelap dan

berkeriputNama penyakit: busuk buahInang

: Theobromae cacaoPatogen

: Phytophthora palmivoraDeskripsi gejala: Busuk disebabkan karena rusaknya sel-sel atau jaringan-jaringan. Sebenarnya gejala busuk dipakai untuk bagian-bagian tumbuhan yang tebal, seperti buah, batang, umbi atau akar. Pada buah yang terserang penyakit ini berguguran dan kadang-kadan gpatogen tersebut menyerang pada pucuk dan ranting tanaman. buah menjadi berwarna coklat atau gelap dan berkeriput (Semangun, 2001).9. Antraknosa buncis

Keterangan :

1. bercak berwarna coklat tuaNama penyakit: antraknosaInang

: Phaseolus vulgaris L.Patogen

: Colletotricum lindemuthianumDeskripsi gejala: Gejala penyakit ini tampak pada daun, batang dan polong atau buah. Gejala pada polong merupakan gejala yang paling jelas. Bercak-bercak pada polong yang masih muda agak melekuk, jorong, agak bulat. Bercak berwarna coklat tua dan pusatnya berwarna kelabu. Jika polong menjadi masak, bercak sedikit demi sedikit terangkat (Semangun, 2001).10. Gosong bengkak

Keterangan :

1. biji jagung bengkak dan berwarna hitamNama penyakit: gosong bengkakInang

: Zea mays L.Patogen

: Ustilago maydisDeskripsi gejala: Gejala terutama terdapat pada tongkol. Biji-biji yang terinfeksi membengkak, membentuk kelenjar. Semula kelenjar berwarna putih, tetapi setelah jamur yang terdapat di dalamnya membentuk spora, kelenjar berwarna hitam, dengan kulit yang jernih. Dengan makin membesarnya kelenjar-kelenjar, kelobot terdesak ke samping, sehingga sebagian dari kelenjar itu tampak dari luar. Akhirnya kelenjar pecah dan spora jamur yang berwarna hitam terhambur keluar (Semangun, 2004).B. Tipe Hipoplasia1. Mosaik tembakau

Keterangan :

1. bercak-bercak klorotik yang tidak teraturNama penyakit: mosaikInang

: Nicotiana tabacum L.Patogen

: Tobacco Mosaic VirusDeskripsi gejala: Tumbuhan yang mengalami infeksi mempunyai daun-daun muda yang tulang-tulang daunnya lebih jernih daripada biasa. Sering bentuknya melengkung. Kalau umur daun bertambah, pada daun yang masih muda itu terdapat bercak-bercak kuning. Kelak pada daun ini terjadi bercak-bercak klorotik yang tidak teratur, sehingga daun mempunyai gambaran mosaik (belang). Bagian yang berwarna hijau mempunyai warna yang lebih tua daripada biasa. Pertumbuhan daun terhambat. Daun-daun yang sudah dewasa pada waktu tumbuhan mengalami infeksi tidak menunjukkan gejala mosaik. Tumbuhan yang mengalami infeksi pada waktu masih muda sangat terhambat pertumbuhannya dan menjadi sangat kerdil (Semangun, 2001).2. CVPD

Keterangan :

1. daun berwarna kuning

2. tulang daun berwarna hijau

Nama penyakit: CVPDInang

: Citrus spPatogen

: LiberabacterDeskripsi gejala: Gejala CVPD dapat dibagi menjadi gejala luar dan gejala dalam. Gejala luar, daun menguning pada sebagian atau seluruh tajuk. Daun-daun kuning ini kelihatan lebih kaku dan sering berdiri tegak, dan sering pula tampak bercak-bercak klorotis. Pada daun-daun dewasa yang pertumbuhannya cukup pesat, tulang-tulang daun yang halus berwarna lebih gelap sehingga kontras dengan daging daun yang berwarna kuning (Semangun, 2001).

C. Tipe Hiperplasia1. Cacar cengkeh

Keterangan :

1. tonjolan berwarna coklatNama penyakit: cacar daun cengkehInang

: Eugenia aromaticaPatogen

: Phylosticta spDeskripsi gejala: Pada daun-daun muda terutama pada cabang yang dekat dengan tanah tampak bintik-bintik kecil yang tembus cahaya dan agak seperti berminyak. Bintik ini selanjutnya akan membesar dan menyebabkan terjadinya pembengkakan pada daun hingga permukaan daun tidak rata. Tidak ratanya permukaan daun ini selain disebabkan oleh pembengkakan daun juga karena timbulnya tonjolan-tonjolan yang disebut cacar. Daun yang terserang berat dapat gugur hingga akhirnya cabang-cabangnya gundul dimulai dari bawah. Daun sakit yang gugur bila disebarkan angin atau air dan mencapai tanaman cengkeh yang sehat akan menimbulkan serangan baru (Martoredjo, 1983).

2. Fasiasi

Keterangan :

1. daun menjadi pipih, lebar dan membelokNama penyakit: fasiasiInang

: Acacia spPatogen

: belum diketahuiDeskripsi gejala: Suatu alat yang seharusnya silindris dan lurus menjadi pipih, lebar dan membelok. Penyebab fasiasi masih belum diketahui, tetapi rupa-rupanya tidak bersifat menular (Semangun, 2001).3. Sapu setan

Keterangan :

1. daun kecil-kecil seperti sapuNama penyakit: sapuInang

: Arachis hypogaeaPatogen

: mikoplasmaDeskripsi gejala: Tanaman yang sakit mempunyai daun yang sempit. Ruas-ruas menjadi pendek dan tunas-tunas ketiak berkembang, sehingga tanaman membentuk sapu. Daun penumpu berwarna kemerahan. Banyak tangkai buah yang mengadakan geotropi negatif, membelok tumbuh ke atas, sehingga pembentukan buah terganggu (Semangun, 2004).4. Zoosesidia

Keterangan :

1. anak daun kecil di bawah tulang daunNama penyakit: Zoo sesidiaInang

: MyrtaceaePatogen

: Deskripsi gejala:

Penyakit zoosesidia adalah pembengkakan setempat, berupa bintil-bintil atau bisul-bisul, dapat terdiri atas jaringan tumbuhan bersama-sama dengan penyebab penyakit, tetapi dapat juga hanya melulu terdiri atas jaringan tumbuhan yang terjadi karena serangan hewan (Semangun, 2001).

D. Tanda Penyakit1. Cacar teh

Keterangan :

1. bercak berwarna putih dengan bagian tengah berwarna coklatNama penyakit: cacarInang

: Camellia sinensis L.Patogen

: Exobasidium vexansDeskripsi gejala: Mula-mula cacar tampak seperti bercak kecil hijau pucat dan tembus cahaya pada daun muda. Dalam waktu 5-6 hari bercak meluas. Bercak menjadi cekung, sehingga pada sisi bawah daun terbentuk bagian yang cembung, yang mirip dengan cacar. Cacar ini permukaannya tampak tertutup dengan debu putih kelabu yang terdiri dari basidiospora. Permukaan yang cekung adalah licin, mengkilat dan biasanya lebih pucat daripada bagian yang tidak sakit. Akhirnya cacar mengering dan menjadi lubang (Semangun, 2001).2. Jamur upas

Keterangan :

1. bintik jamur berwarna putihNama penyakit: jamur upasInang

: Boehmeria nivesPatogen

: Corticium salmonicolorDeskripsi gejala: Jamur upas timbul pada batang atau cabang yang kulitnya sudah berwarna coklat, tetapi belum membentuk lapisan gabus yang tebal. Umumnya jamur upas mulai berkembang dari pangkal cabang atau sisi bawah cabang, karena keadaannya lebih lembab. Pada ranting cabang atau batang tampak miselium seperti sutra yang mengkilap yang warnanya berubah menjadi merah jambu. Tanaman yang terserang daunnya layu dan berubah warna menjadi coklat lalu rontok dan bisa mati (Pracaya, 1991).3. Ganoderma

Keterangan :1. tubuh jamur

2. berwarna kuning

3. berwarna coklat

4. berwarna hitamNama penyakit: Fomes fomentariusInang

: Patogen

: Deskripsi gejala: Fomes fomentarius atau yang lebih dikenal dengan penyakit akar putih disebabkan oleh jamur akar putih. Jamur akar putih yang sering membentuk tubuh buah (basidiokarp) yang terdapat pada leher akar tanaman sakit, pada tunggul atau pada akar sakit yang terbuka. Tubuh buah mirip dengan kipas tebal, permukaan atasnya jingga kuning, dan permukaan bawahnya jingga merah, merah atau kecoklatan. Kadang-kadang jamur banyak membentuk tubuh buah yang tersusun bertingkat (Semangun, 2001).

4. Rhizomorf pada teh

Keterangan :

1. benang/miselium jamurNama penyakit: rhizomorfInang

: Camellia sinensis Patogen

: Ganoderma sp.Deskripsi gejala: Tanaman yang terkena penyakit ini pada kulit batangnya dapat dijumpai miselium yang berwarna putih sampai hitam membentuk sebuah alur. Hifa dari satu miselium kadang-kadang berkumpul menjadi satu membentuk ikatan menyerupai benang berwarna coklat tua, merah kekuningan atau putih (Pracaya, 1991).E. Morfologi Patogen1. MLO

Keterangan :

1. bentuk mikoplasma yang tidak tetapDeskripsi : MLO termasuk organisme prokariotik, divisi Mollicutes. Suku Mycoplasmataceae ini meliputi organisme patogen pada tumbuhan yang mirip dengan mikoplasma (Mycoplasma-like Organism, MLO). Jasad ini mempunyai bentuk yang tidak tetap, pada umumnya bulat atau lonjong. Organisme mirip mikoplasama, diketahui terdapat dalam kedelai, kacang hijau, kecipir, kacang tanah dan ubi jalar yang sakit sapu dan padi yang sakit katai kuning dan daun jingga (Semangun, 2001).2. Virus

bentuk benang

bentuk batang

bentuk bolaDeskripsi : Sebagian besar virus telah dapat dilihat dengan mempergunakan mikroskop elektron, dengan pembesaran paling sedikit 10.000 kali. Dari pemeriksaan dengan mikroskop elektron dapat dibedakan tiga macam bentuk partikel atau zarah virus, yaitu yang berbentuk memanjang (batang atau benang lentur), bola (isometris atau polihedral), dan mirip bakteri (rhabdovirus). Partikel-partikel ini disebut virion (Semangun, 2001).3. Bakteri

lofotrikh

peritrikh

monotrikh

Deskripsi :

Alat pergerakan pada bakteri adalah flagelata yang tertanam dalam sitoplasma pada tempat yang disebut basal flagela atau rizoblast. Flagela tersusun dari protein yang elastik yang disebut flagelin. Berdasar jumlah dan letak flagela, bakteri dapat dibagi menjadi bakteriatrikh, monotrikh, lofotrikh, amfitrikh dan peritrikh (Triharso, 2004).4. Pyricularia oryzae

Keterangan :

1. konidium mempunyai ujung yang runcing

2. sekat membujurDiskripsi :

Termasuk dalam subdivisi Deuteromycotina, meliputi jamur yang tidak mempunyai stadium seksual. Kelas Hyphomycetes dan dari suku Moniliaceae-Phragmosporae. Pyricularia oryzae menyerang daun dan tangkai malai padi, menyebabkan penyakit blast. Konidium mempunyai ujung yang runcing (Semangun, 2001).5. Alternaria porri

Keterangan :

1. konidium mempunyai sekat melintang dan membujurDeskripsi :

Termasuk dalam subdivisi Deuteromycotina, marga Alternaria dan termasuk suku Dematiaceae-Dictyosporae. Konidiofor tegak dan pendek. Konidium seperti labu, mirip buah murbei, disamping sekat melintang juga mempunyai sekat membujur. Konidium sering membentuk rantai. Menyebabkan blobor ungu pada daun bawang-bawangan (Semangun, 2001).6. Fusarium oxysporum

Keterangan :

1. makrokonidium berbentuk sabit

2. mikrokonidiumDeskripsi :

Termasuk dalam subdivisi Deuteromycotina, suku Tuberculariacea. Mempunyai tubuh buah berbentuk sporodokium. Konidium besar disebut makrokonidium, berbentuk sabit dengan ujung runcing. Konidium yang lebih kecil, mikrokonidium, mempunyai bentuk sama atau berbeda dengan makrokonidium (Semangun, 2001).7. Helminthosporium

Keterangan :

1. konidium

2. konidioforDeskripsi :

Termasuk dalam subdivisi Deuteromycotina, suku Dematiaceae-Phaeosporae, marga Helminthosporium kebanyakan menyerang Gramineae. Konidium seperti kumparan atau gada panjang, sering agak bengkok, bersekat banyak berwarna coklat,. Konidium berdinding tebal (Semangun, 2001).8. Phytophthora

Keterangan :

Deskripsi :

Termasuk dalam subdivisi Mastigomycotina. Marga Phytophthora ini mempunyai sporangium (konidium) berbentuk bulat telur (pyriform). Pada perkecambahan secara tidak langsung diferensiasi zoospora terjadi dalam sporangium. Zoospora keluar satu per satu melalui papil yang terdapat pada ujung sporangium. Zoospora mempunyai dua flagel yang tidak sama panjangnya (Semangun, 2001).V. KESIMPULAN1. Gejala penyakit merupakan perubahan-perubahan yang ditunjukkan oleh tumbuhan itu sendiri, sebagai akibat dari adanya penyebab penyakit.

2. Tanda penyakit merupakan semua pengenal dari penyakit selain reaksi tumbuhan inang (selain gejala) atau kenampakan makroskopis dari patogen.

3. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada sel tumbuhan, gejala penyakit dibagi menjadi 3 tipe yaitu:

a. Tipe nekrotik, yang meliputi gejala yang terjadi sebagai akibat dari rusaknya atau matinya sel-sel tumbuhan.

b. Tipe hipoplastis, meliputi gejala yang terjadi sebagai akibat terhambatnya atau terhentinya perkembangan sel.

c. Tipe hiperplastis, meliputi gejala akibat terjadinya perkembangan sel luar biasa.

4. Pada praktikum ini yang termasuk:

a. Gejala nekrotis: tepung pada karet, Bercak coklat pada padi, hawar daun kentang, busuk batang daun lada, kudis kentang, lanas tembakau, kenker, busuk kakao, antraknosa buncis, dan gosong bengkak.

b. Gejala hipoplastis: mosaik tembakau dan CVPD.

c. Gejala hiperplastis: cacar cengkeh, fasiasi akasia, sapu setan dan zoosesidia.

d. Tanda penyakit: cacar teh, jamur upas, ganoderma dan rhizomorf.

e. Morfologi patogen: MLO, virus, bakteri, Phytophthora, Helminthosporium, Fusarium oxysporum, Alternaria porri dan Pyricularia oryzae.DAFTAR PUSTAKAAgrios, G.N. 1997. Plant Pathology. Academi Press. USABrown, J.F. dan H.J. Ogle. 1997. Plant Pathogens and Plant Diseases. Australian Plant Pathology Society Inc. Australia

Kamat, M.N. 1958. Hand-Book of Tropical Crop Diseases. Prakash Publishing House. IndiaPracaya. 1991. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta

Semangun, H. 2001. Pengantar Ilmu Penyakit Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

___________. 2004. Penyakit-Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Triharso. 2004. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta