Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian...

74
Disusun Oleh: Tim Penyusun Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik Sekolah Tinggi Akuntansi Negara 2007 Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik

Transcript of Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian...

Page 1: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Disusun Oleh:

Tim Penyusun Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara2007

Dasar-dasar Audit InternalSektor Publik

Page 2: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik

Oleh Tim Penyusun Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Departemen Keuangan Republik Indonesia

Bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA)

Desain sampul dan isi : Tim YPIA

Diterbitkan pertama kali oleh :

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Jl. Bintaro Utama Sektor V

Bintaro Jaya Tangerang 15223

Indonesia

Telp : 021 7361654 - 56

Fax : 021 7361653

Cetakan Pertama : Desember 2007

Buku ini bisa di download bebas melalui Website :

www.stan-star.ac.id

Page 3: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

KataSambutanDengan mengucapkan syukur alhamdulillah pada tahun 2007 ini

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dipercaya oleh Asian Development

Bank (ADB) untuk melaksanakan salah satu kegiatan reformasi birokrasi yakni

penyusunan program pelatihan auditor internal non-gelar bagi Inspektorat di

daerah. Hal ini didasarkan pada tekad pemerintah untuk melakukan reformasi

dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka good governance

mencakup reformasi audit pemerintahan daerah.

Dalam hubungan ini, pemerintah telah menetapkan proyek yang

disebut dengan State Audit Reform Sector Development Project (STAR-SDP).

Pelaksanaan STAR-SDP mendapat dukungan pendanaan yang berasal dari

Asian Development Bank (ADB) dan pemerintah Belanda.

Sejalan dengan tekad untuk menyukseskan penyelenggaraan otonomi

daerah, pemerintah juga menetapkan bahwa STAR-SDP mencakup proyek

peningkatan kuantitas dan kualitas auditor di lingkungan pemerintah daerah

melalui program pendidikan jangka pendek (non-gelar). Proyek pendidikan

non-gelar bagi auditor inspektorat daerah ini diserahkan kepada STAN –

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Departemen Keuangan

RI dan pelaksanaannya harus melibatkan konsultan independen serta didukung

oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).

Modul ini merupakan bagian dari kegiatan STAR-SDP tersebut yang

dikhususkan bagi auditor inspektorat daerah. Semoga modul ini bermanfaat

bagi para auditor inspektorat daerah dan para instruktur pelatihan audit internal

sektor publik serta pihak lain yang tertarik untuk mendalami audit internal

sektor publik.

Selaku pimpinan STAN saya sangat bangga dengan kegiatan ini dan

peningkatan yang telah dicapai khususnya dalam hal pengembangan Sumber

Daya Manusia (SDM) aparatur negara, namun tidak cukup sampai di sini, kita

harus dapat mencapai kinerja yang lebih baik di masa mendatang.

Page 4: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Akhirnya pada kesempatan ini, atas nama Direktur Sekolah Tinggi

Akuntansi Negara saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang

penuh dedikasi telah bekerja keras dalam pembuatan modul ini dan juga pihak

BAPPENAS serta Tim Teknis STAR-SDP STAN yang telah mendukung dengan

kemampuan profesionalisme sehingga proyek ini dapat berhasil dengan baik.

Semoga di tahun-tahun mendatang kita tetap meningkatkan kinerja.

Suyono Salamun, Ph.D

Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Page 5: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

iModul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Daftar Isi .............................................................................................. i

Kata Pengantar..................................................................................... iii

Bab 1 Gambaran Umum Audit Internal Sektor Publik.................... 1

A. Pengertian Audit.................................................................. 1

B. Jenis Auditor........................................................................ 2

C. Audit Internal Sektor Publik................................................. 4

D. Peran dan Kontribusi Auditor Internal.................................. 5

E. Persyaratan Menjadi Auditor................................................ 7

Bab 2 Jenis Audit dan Tujuannya................................................... 11

A. Audit Keuangan................................................................... 11

B. Audit Operasional................................................................ 12

C. Audit Kepatuhan.................................................................. 13

D. Jenis Audit Lainnya............................................................. 14

Bab 3 Proses Audit........................................................................... 17

A. Gambaran Umum Tentang Proses Audit............................. 17

B. Persiapan Penugasan Audit................................................. 18

C. Audit Pendahuluan.............................................................. 18

D. Pelaksanaan Pengujian....................................................... 19

E. Penyelesaian Penugasan Audit........................................... 19

F. Pelaporan dan Tindak Lanjut............................................... 19

Bab 4 Bukti Audit, Pembuktian dan Pengujian Audit..................... 21

A. Bukti Audit........................................................................... 21

B. Pembuktian dalam Audit...................................................... 22

C. Pengujian Audit................................................................... 23

D. Penggunaan Metode Sampling dalam Audit........................ 32

Bab 5 Program Audit........................................................................ 35

A. Pengertian dan Jenis Program Audit................................... 35

B. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan Program

Audit.................................................................................... 36

C. Makna dan Sifat Program Audit........................................... 37

DaftarIsi

Page 6: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

ii Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

D. Tujuan dan Manfaat Program Audit..................................... 38

E. Kriteria dan Kerangka Program Audit.................................... 39

Bab 6 Kertas Kerja Audit................................................................... 41

A. Pengertian dan Fungsi Kertas Kerja Audit............................. 41

B. Isi Kertas Kerja Audit............................................................. 42

C. Persyaratan Kertas Kerja Audit.............................................. 42

D. Jenis Kertas Kerja Audit......................................................... 43

E. Kepemilikan Kertas Kerja Audit.............................................. 43

F.Penyimpanan KKA.................................................................. 44

Bab 7 Laporan Hasil Audit................................................................. 47

A. Gambaran Umum tentang Laporan Hasil Audit...................... 47

B. Laporan Hasil Audit Internal Pemerintah Daerah................... 48

C. Manfaat Dibuatnya Laporan Tertulis.........................................48

D. Ketepatan Waktu Laporan..................................................... 49

E. Isi Laporan Hasil Audit........................................................... 50

Bab 8 Norma Pengawasan................................................................. 53

A. Pengertian Norma Pengawasan............................................ 53

B. Fungsi Norma Pengawasan................................................... 53

C. Pokok-pokok Norma Pengawasan Pejabat Pengawas

Pemerintah............................................................................ 54

Bab 9 Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah.............................. 59

A. Pengertian Kode Etik............................................................. 59

B. Fungsi Kode Etik.................................................................... 59

C. Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah.............................. 60

Bab 10Lembaga Audit.......................................................................... 63

Daftar Pustaka......................................................................................... 65

Page 7: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik iii

KataPengantarPenulisan modul Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik ini dimaksud-

kan sebagai bahan ajar bagi para auditor pemula (junior) di lingkungan

Inspektorat Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota). Pengetahuan

mengenai Dasar-dasar Audit ini diperlukan, terutama auditor pemula (junior)

untuk memberikan pemahaman kepada mereka mengenai berbagai konsep

dasar di bidang audit, sehingga dapat melaksanakan tugasnya sehari-hari

dengan cara yang lebih efisien dan efektif.

Mengingat kemajemukan tenaga auditor di lingkungan Inspektorat

Pemerintah Daerah, yang pada umumnya berasal dari berbagai instansi

dengan latar belakang pendidikan yang beragam, untuk mempermudah

pemahaman tentang dasar-dasar audit, maka penulisan modul ini dilakukan

dengan menggunakan bahasa yang sederhana. Tidak seperti bahasa pada

buku-buku teks yang digunakan pada perguruan tinggi.

Sebagai pengetahuan dasar di bidang audit, modul ini dibagi dalam

sepuluh bab sbb:

Bab I menjelaskan audit internal sektor publik secara umum. Pada

bab ini dijelaskan mengenai pengertian audit, jenis auditor, gambaran umum

tentang auditor sektor publik, peran dan kontribusinya, serta persyaratan

menjadi auditor.

Bab 2 menjelaskan jenis-jenis audit dan tujuannya. Pembahasan dititik

beratkan tiga jenis audit yang sering dilakukan oleh auditor internal, meliputi;

audit keuangan, audit operasional, dan audit kepatuhan. Pada bab ini juga

diperkenalkan berbagai jenis audit lainnya.

Bab 3 menjelaskan proses audit dalam garis besar, yang pada modul

ini dibagi dalam; persiapan penugasan, audit pendahuluan, pelaksanaan

pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut.

Page 8: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publikiv

Empat bab berikutnya menjelaskan kegiatan dan dokumentasi yang

dilakukan auditor selama pelaksanaan penugasan, meliputi bukti, pembuktian

dan pengujian audit yang dijelaskan pada bab 4, kemudian Program Audit,

Kertas Kerja Audit dan Laporan Hasil Audit masing-masin dijelaskan pada

Bab 5, 6, dan 7.

Bab 8 dan 9 menjelaskan norma pengawasan dan kode etik pejabat

pengawas pemerintah, dua perangkat yang merupakan kelengkapan dari

institusi auditor internal sektor publik sebagai organisasi profesi di bidang

audit. Terakhir, modul ini ditutup dengan memperkenalkan berbagai Lembaga

yang menjalankan profesi di bidang audit, baik di luar maupun di dalam

lingkungan Pemerintahan.

Karena hanya sekedar untuk memberikan pengetahuan dasar, maka

pembahasan dalam modul ini tentu saja belum cukup mendalam. Jika pembaca

ingin mendalami pengetahuan di bidang auditing, sangat dianjurkan untuk

mempelajari modul lain yang terkait, yang merupakan satu paket dengan

modul Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik ini.

Demikianlah secara ringkas tentang gambaran dari isi modul ini,

semoga dapat menjadi bahan pembelajaran yang bermanfaat bagi para auditor,

terutama auditor junior, di lingkungan Inspektorat Daerah.

Page 9: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

01

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan pembaca dapat menjelaskan

kembali tentang pengertian audit, jenis auditor, audit internal sektor

publik, peran dan kontribusi audit internal, dan persyaratan menjadi

auditor.

A. Pengertian Audit

Istilah audit berasal dari kata “audere” yang berarti mendengar, diambil

dari praktek Raja-raja pada zaman dahulu, yang melakukan pemeriksaan

terhadap keuangan negaranya dengan cara mendengarkan laporan yang

dibacakan oleh Bendahara/Menteri Keuangannya. Lama kelamaan kata audere

yang semula berarti mendengar itu berubah menjadi audit dan diartikan

sebagai pemeriksaan.

Sejalan dengan:

• Berkembangnya dunia perekonomian, dimana ukuran kinerja keuangan

tidak lagi didasarkan pada basis kas (cash basis), melainkan menggunakan

basis akrual (acrual basis),

• Perkembangan metode pencatatan (akuntansi) dari single entry menjadi

double entry, serta

• Pertumbuhan organisasi yang semakin besar sejalan dengan bertambah

rumitnya urusan pemerintahan,

Kegiatan pemeriksaan tidak lagi dilakukan sendiri oleh Raja/Kepala

Negara, tetapi diserahkan kepada orang yang ahli/kompeten dan independen.

Orang/pihak yang mengaudit disebut dengan auditor, pihak yang diaudit disebut

auditi, dan ilmu mengenai audit disebut auditing. Kata auditing tampaknya

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

1BabGambaran UmumAudit Internal

Sektor Publik

Page 10: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik02

sudah diserap secara utuh dalam Bahasa Indonesia, namun kata audit sering

diterjemahkan sebagai pemeriksaan, kata auditor diterjemahkan sebagai

pemeriksa, sedangkan kata auditee diserap menjadi auditi.

Semula kegiatan audit dilakukan terbatas pada pemeriksaan atas

laporan keuangan saja, yaitu laporan pertanggung jawaban keuangan yang

disusun oleh manajemen, tujuannya adalah untuk meyakini apakah laporan

tersebut didukung dengan bukti yang cukup/lengkap dan sah serta disajikan

berdasarkan standar pelaporan yang berlaku.

Dalam perkembangannya, lingkup kegiatan audit tidak hanya terbatas

pada pemeriksaan atas laporan keuangan saja, melainkan meluas menjadi

audit kepatuhan, audit operasional, audit kecurangan (fraud), audit dalam

rangka membantu penyidikan (forensic audit), dan sebagainya. Walaupun

masing-masing jenis audit memiliki tujuan yang berbeda, namun pada dasarnya,

sasaran awalnya adalah untuk meyakini keandalan (layak dipercaya atau

tidaknya) informasi yang diaudit, sehingga secara umum audit dapat diartikan

sebagai: “Aktivitas pengumpulan dan pengujian data, yang dilakukan oleh

pihak yang kompeten dan independen, dalam rangka menentukan kesesuaian

informasi yang diaudit dengan standar/kriteria yang telah ditetapkan, untuk

disampaikan kepada para pihak yang membutuhkan/berkepentingan”.

B. Jenis Auditor

Pada negara kerajaan, dimana Raja seakan-akan merupakan pemilik

negara, maka rajalah yang paling membutuhkan jasa audit, yaitu untuk meyakini

kebenaran laporan keuangan dari Menteri Keuangan/Bendahara Negara.

Di negara kita yang berbentuk republik, jasa audit diperlukan oleh Dewan

Perwakilan Rakyat, yaitu untuk menilai dapat dipercaya atau tidaknya laporan

pertanggung jawaban Presiden selaku Kepala Negara, yang mengemban

amanat/diberi kewenangan untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan,

pertahanan dan keamanan, serta mengelola kekayaan negara.

Hal yang sama juga terjadi pada lembaga swasta, terutama karena

adanya pelimpahan kewenangan pengelolaan kekayaan perusahaan oleh

pemilik (contoh: Pemegang Saham) kepada pengurus (Direksi). Auditor di-

perlukan oleh pemilik/pemegang saham untuk meyakini layak dipercaya atau

tidaknya laporan pertanggung jawaban Direksi, yang biasanya disampaikan

dalam bentuk Laporan Keuangan, terdiri dari Neraca, Perhitungan Laba/(Rugi),

Laporan Arus Kas (Penerimaan dan Pengeluaran Kas).

Page 11: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

03

Auditor yang dipekerjakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat untuk

melakukan audit atas laporan pertanggungjawaban Presiden, dan yang

dipekerjakan oleh Pemegang Saham (biasanya diwakili oleh Komisaris) untuk

melakukan audit atas laporan pertanggung jawaban keuangan Direksi itu

disebut dengan auditor eksternal atau auditor independen, karena dia ditunjuk

dari lembaga yang berada di luar dan bebas dari pengaruh pengurus organisasi/

lembaga yang diauditnya.

Disamping pemilik/pemegang saham, pimpinan perusahaan/Direksi

juga memerlukan jasa auditor, terutama pada perusahaan yang besar. Tujuannya

adalah untuk memastikan/memperoleh keyakinan bahwa stafnya telah bekerja

sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah ditetapkan. Demikian pula

dengan Kepala Negara, Menteri/Ketua LPND, Kepala Daerah juga memerlukan

jasa auditor, yaitu untuk meyakini bahwa urusan pemerintahan yang di-

selenggarakan oleh institusi yang dibawahinya telah bekerja sesuai dengan

rencana dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Auditor yang dipekerjakan oleh manajemen (Direksi, Presiden, Menteri/

Kepala LPND, Kepala Daerah) untuk melakukan audit atas kinerja institusi

yang di lingkungan organisasi yang dipimpinnya itu disebut auditor internal.

Mereka dapat ditunjuk dari kalangan di luar organisasi atau diangkat secara

formal dan menjadi bagian dari struktur organisasi. Auditor internal ini, karena

dipekerjakan oleh manajemen, secara kelembagaan tidak memiliki independensi.

Namun demikian, dia tetap harus independen terhadap institusi/satuan kerja

yang diauditnya. Oleh karena itu, kedudukannya dalam organisasi selalu

diletakkan pada tempat yang cukup tinggi, berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada pimpinan puncak (top manegement).

Persamaan dan Perbedaan Auditor Eksternal dan Internal

Auditor eksternal dan internal memiliki persamaan dalam banyak hal,

terutama di bidang teknis, yaitu sama-sama melaksanakan pekerjaan ber-

dasarkan penugasan yang diberikan, dan dalam pelaksanaan tugas tersebut,

juga menggunakan prosedur dan teknik audit yang sama. Namun, di antara

keduanya juga memiliki perbedaan yang mendasar:

• Auditor eksternal ditugaskan oleh lembaga tertinggi dalam organisasi (DPR

pada pemerintahan, dan Pemegang Saham pada perusahaan), sedangkan

auditor internal dipekerjakan oleh manajemen (Presiden, Menteri/Ketua

LPND, Kepala Daerah, Direksi).

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 12: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik04

• Dalam audit atas laporan keuangan, sesuai standar pemeriksaan yang

berlaku, auditor eksternal memberikan pendapat (opini) atas laporan

keuangan yang diauditnya. Sedangkan auditor internal, karena dianggap

tidak independen, tidak berhak memberikan pendapat atas laporan keuangan

lembaga tempat dia bekerja. Misalnya Inspektorat Kabupaten tidak boleh

memberikan opini atas laporan keuangan bupati yang menjadi atasannya.

Karena tidak berhak memberikan pendapat (opini), audit oleh auditor

internal sering disebut dengan istilah assurance saja.

• Lazimnya, kegiatan auditor eksternal berhenti/selesai setelah menyerahkan

laporan hasil audit kepada yang memberi penugasan. Sebaliknya, auditor

internal, setelah menerbitkan laporan, harus melakukan pemantauan tindak

lanjut yang dilakukan manajemen atas saran/rekomendasi yang diberikan

sesuai hasil audit yang dituangkan dalam laporannya tersebut.

• Auditor eksternal melakukan pekerjaan sebatas penugasan yang diberikan.

Sedangkan auditor internal, di samping bertugas melakukan audit, juga

diharapkan menjadi konsultan bagi institusi di lingkungan organisasi tempat

dia bekerja.

• Karena posisinya sebagai pembantu pimpinan puncak (top management),

institusi yang menjadi obyek auditnya sudah dapat diidentifikasi dengan

jelas, sehingga kegiatan auditnya dapat direncanakan secara teratur.

Sedangkan auditor eksternal bekerja berdasarkan pesanan, bahkan mungkin

untuk mendapatkan pekerjaan dia harus memasarkan dirinya terlebih dahulu.

C. Audit Internal Sektor Publik

Audit internal sektor publik adalah audit yang dilakukan di lingkungan

organisasi/lembaga yang bergerak di bidang penyediaan barang dan jasa

publik (public goods and services), yaitu barang dan jasa yang dibutuhkan oleh

khalayak ramai atau masyarakat pada umumnya, seperti jalan raya, rumah,

sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, pertahanan dan keamanan, penerangan,

dsb.

Organisasi/lembaga sektor publik tersebut dapat berupa instansi

pemerintah, BUMN/BUMD, dan lembaga swasta. Memperhatikan hal tersebut,

pengertian audit internal sektor publik dapat dipertajam menjadi kegiatan audit

yang dilakukan oleh auditor yang bekerja untuk kepentingan manajemen

organisasi/lembaga pemerintahan, BUMN/BUMD, dan swasta yang melakukan

upaya penyediaan barang dan jasa publik.

Page 13: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

05Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Dalam modul ini, sesuai tujuan penulisannya, yang dimaksud dengan

sektor publik adalah pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota). Dengan

demikian audit internal sektor publik dalam modul ini adalah audit yang

dilakukan instansi struktural yang secara khusus ditugasi sebagai auditor

internal dilingkungan pemerintahan daerah (provinsi, kabupaten/kota), yang

disebut juga dengan inspektorat daerah.

D. Peran dan Kontribusi Auditor Internal

Memperhatikan ketentuan dalam UU No. 32/2004 tentang Pemerintah

Daerah, Peraturan Pemerintah No. 79/2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri No. 23/2007 tentang Pedoman dan Tatacara Pengawasan atas

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, tampak bahwa peran dari inspektorat

provinsi, kabupaten/kota cenderung hanya sebagai auditor saja.

Menurut the International Standard for the Professional Practice of

Internal Auditing, peran yang dimainkan oleh auditor internal dibagi menjadi

dua kategori utama; jasa assurance dan jasa konsultansi.

Jasa assurance merupakan penilaian obyektif auditor internal atas bukti

untuk memberikan pendapat atau kesimpulan independen

mengenai proses, sistem atau subyek masalah lain. Jenis

dan lingkup penugasan assurance ditentukan oleh auditor

internal.

Jasa konsultansi merupakan pemberian saran, dan umumnya dilakukan

atas permintaan khusus dari klien (para auditi). Dalam

melaksanakan jasa konsultansi, auditor internal harus

tetap menjaga obyektivitasnya dan tidak memegang

tanggung jawab manajemen.

Sesuai definisi dari the Institute of Internal Auditors (IIA), jasa assurance

dan konsultasi tersebut dimaksudkan untuk membantu organisasi mencapai

tujuannya, dilakukan melalui pendekatan sistematis dan teratur terhadap

efektivitas “pengelolaan risiko”, “pengendalian” dan “proses tata kelola”.

Mengenai ketentuan yang mengatur peran inspektorat pemerintah

daerah yang cenderung hanya sebagai auditor dapat dipahami, karena yang

menetapkan aturan adalah penguasa yang cenderung membutuhkan umpan

balik dalam bentuk hasil pengawasan (assurance). Namun untuk meningkatkan

Page 14: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

nilai tambah dari inspektorat, kiranya perlu pula dipertimbangkan pengembangan

jasa auditor internal pada sisi lain (klien/auditi), yaitu jasa konsultansi.

Pengembangan jasa konsultansi ini dimaksudkan agar auditor internal

memberi manfaat yang optimal bagi organisasi, sehingga kehadirannya benar-

benar dirasakan sebagai kebutuhan, tidak hanya oleh penguasa/pimpinan,

tetapi juga oleh para auditi. Nilai tambah ini diperlukan, mengingat posisi

auditor internal yang hanya menjalankan fungsi staf, yang tidak menghasilkan

output yang memiliki nilai uang, tidak seperti Dirjen Pajak/Dinas Pendapatan

yang bertugas menagih pajak dan menghasilkan penerimaan uang bagi kas

negara/daerah.

Disamping memberikan jasa audit (tepatnya assurance) dan jasa

konsultansi, auditor internal juga dapat berperan dalam berbagai hal lain yang

memberikan nilai tambah bagi organisasi:

• Memberikan masukan kepada pimpinan mengenai berbagai hal terkait

dengan pelaksanaan fungsi manajemen, mulai dari perencanaan (misal:

penyusunan usulan rencana anggaran pendapatan dan belanja) sampai

pada penyusunan laporan pertanggung jawaban keuangan pemerintah

daerah. Auditor internal dapat memberi masukan yang komprehensif

kepada manajemen karena dia memiliki akses dan pengetahuan yang luas

terhadap seluruh satuan kerja di lingkungan pemerintahan daerah.

• Sebagai counterpart (pendamping) auditor eksternal (BPK dan/atau kantor

akuntan publik yang ditunjuk) dan pejabat pengawas pemerintah lainnya

yang melakukan pengawasan di lingkungan pemerintah daerah tempat

dia bekerja. Pejabat Pengawas Pemerintah lainnya tersebut meliputi; BPKP,

Inspektorat Jenderal Departemen/Unit Pengawasan LPND. Peran ini

dimaksudkan agar pelaksanaan audit oleh pejabat pengawas lainnya

tersebut dapat berjalan lancar dan dapat dilaksanakan secara efisien.

Disamping itu, jika ada permasalahan yang perlu diperhatikan segera dapat

dikomunikasikan dengan pejabat terkait, termasuk dengan kepala daerah.

Dalam hal tertentu, bila independensi, kompetensi dan kecermatan

profesional inspektorat daerah dalam melaksanakan tugas dipandang memenuhi

syarat, dimungkinkan hasil pengawasannya akan dimanfaatkan oleh auditor

eksternal, sebagai pendukung terhadap laporan audit yang akan diterbitkannya.

Dengan demikian, luas pemeriksaan oleh auditor eksternal dapat dikurangi

dan biaya auditnya dapat lebih efisien.

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik06

Page 15: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

07

E. Persyaratan Menjadi Auditor

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, kegiatan audit bertujuan untuk

menilai layak dipercaya atau tidaknya laporan pertanggung jawaban manajemen.

Penilaian yang baik adalah yang dilakukan secara obyektif oleh orang yang

ahli (kompeten) dan cermat (due care) dalam melaksanakan tugasnya. Untuk

menjamin obyektivitas penilaian, pelaku audit (auditor) baik secara pribadi

maupun institusi harus independen terhadap pihak yang diaudit (auditi), dan

untuk menjamin kompetensinya, seorang auditor harus memiliki keahlian di

bidang auditing dan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bidang

yang diauditnya. Sedangkan kecermatan dalam melaksanakan tugas ditunjukkan

oleh perencanaan yang baik, pelaksanaan kegiatan sesuai standar dan kode

etik, supervisi yang diselenggarakan secara aktif terhadap tenaga yang

digunakan dalam penugasan, dan sebagainya.

1. Kompetensi

Kompeten artinya auditor harus memiliki keahlian di bidang auditing dan

mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bidang yang diauditnya;

• Kompetensi seorang auditor dibidang auditing ditunjukkan oleh latar

belakang pendidikan dan pengalaman yang dimilikinya. Dari sisi

pendidikan, idealnya seorang auditor memiliki latar belakang pendidikan

(pendidikan formal atau pendidikan dan latihan sertifikasi) dibidang

auditing. Sedangkan pengalaman, lazimnya ditunjukkan oleh lamanya

yang bersangkutan berkarir di bidang audit atau intensitas/sering dan

bervariasinya melakukan audit. Jika auditor menugaskan orang yang

kurang/belum berpengalaman, maka orang tersebut harus disupervisi

(dibimbing) oleh seniornya yang berpengalaman.

• Kompetensi auditor mengenai bidang yang diauditnya juga ditunjukkan

oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimilikinya.

Auditor yang mengaudit laporan keuangan harus memiliki latar belakang

pendidikan dan memahami dengan baik proses penyusunan laporan

keuangan dan standar akuntansi yang berlaku. Demikian pula dengan

auditor yang melakukan audit operasional dan ketaatan, dia harus

memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kegiatan operasional yang

diauditnya, baik cara melaksanakannya, maupun kriteria yang digunakan

untuk melakukan penilaian. Jika auditor kurang mampu atau tidak memiliki

kemampuan tersebut, maka dia (auditor) wajib menggunakan tenaga

ahli yang sesuai.

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Page 16: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

2. Independensi

Independen artinya bebas dari pengaruh baik terhadap manajemen yang

bertanggung jawab atas penyusunan laporan maupun terhadap para pengguna

laporan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar auditor tersebut bebas dari

pengaruh subyektifitas para pihak yang tekait, sehingga pelaksanaan dan

hasil auditnya dapat diselenggarakan secara obyektif.

Independensi yang dimaksud meliputi independensi dalam kenyataan (in

fact) dan dalam penampilan (in appearance). Independensi dalam kenyataan

lebih cenderung ditunjukkan oleh sikap mental yang tidak terpengaruh oleh

pihak manapun. Sedangkan independensi dalam penampilan ditunjukkan

oleh keadaan tampak luar yang dapat mempengaruhi pendapat orang lain

terhadap independensi auditor.

Contoh penampilan yang dapat mempengaruhi pendapat orang terhadap

independensi auditor, apabila dia (auditor) sering tampak makan-makan atau

belanja bersama-sama dengan dan dibayari oleh auditinya. Walaupun pada

hakekatnya (in fact) auditor tetap memelihara independensinya, kedekatan

dalam penampilan itu dapat merusak citra independensinya dimata publik.

Independensi tidak hanya dari sisi kelembagaan. Tetapi juga dari sisi

pekerjaan. Misalnya suatu Kantor Akuntan Publik menjadi konsultan pada

suatu perusahaan atau membantu perusahaan menyusunkan laporan

keuangannya. Terhadap perusahaan tersebut, Kantor Akuntan Publik yang

bersangkutan tidak boleh memberikan jasa audit.

3. Kecermatan dalam melaksanakan tugas.

Dalam melaksanakan tugasnya, auditor harus menggunakan keahliannya

dengan cermat (due professional care), direncanakan dengan baik, meng-

gunakan pendekatan yang sesuai, serta memberikan pendapat berdasarkan

bukti yang cukup dan ditelaah secara mendalam.

Di samping itu, institusi audit harus melakukan pengendalian mutu yang

memadai; organisasinya ditata dengan baik, terhadap SDM yang digunakan

dilakukan pembinaan, diikut sertakan dalam pendididkan dan pelatihan

yang berkesinambungan, pelaksanaan kegiatannya disupervisi dengan

baik, dan hasil pekerjaannya direviu secara memadai.

Kecermatan merupakan hal yang mutlak harus diterapkan auditor dalam

pelaksanaan tugasnya. Karena hasil audit yang dilakukan akan berpengaruh

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik08

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Page 17: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

09

pada sikap orang yang akan menyandarkan keputusannya pada hasil audit

yang dilakukannya. Oleh karena itu, auditor harus mempertimbangkan

bahwa suatu saat dia harus mempertanggung jawabkan hasil auditnya,

termasuk apabila dia tidak dapat menemukan kesalahan yang sebenarnya

telah terjadi dalam laporan yang diauditnya, namun tidak berhasil meng-

ungkapkannya.

Rangkuman

Secara umum audit dapat diartikan sebagai aktivitas pengumpulan

dan pengujian data, yang dilakukan oleh pihak yang kompeten dan independen,

dalam rangka menentukan kesesuaian informasi yang diaudit dengan standar/

kriteria yang telah ditetapkan, untuk disampaikan kepada para pihak yang

berkepentingan. Kegiatan audit tersebut dapat dilakukan oleh auditor eksternal

dan internal.

Audit internal sektor publik adalah audit yang dilakukan auditor internal

organisasi/lembaga yang bergerak di bidang penyediaan barang dan jasa

publik (public goods and services). Sebenarnya peran auditor internal tidak

hanya semata-mata sebagai auditor, untuk meningkatkan nilai tambah

keberadaannya, auditor internal dapat pula berperan sebagai konsultan bagi

auditinya. Namun peran tersebut tidak boleh mengurangi independensinya

terhadap auditinya tersebut.

Untuk mendapat hasil audit yang baik maka orang yang menjadi auditor

internal harus memenuhi berbagai persyaratan, yaitu memiliki kompetensi

(memiliki keahlian di bidang auditing dan mempunyai pengetahuan yang cukup

mengenai bidang yang diauditnya), independen terhadap auditi, baik dalam

kenyataan (in fact) dan dalam penampilan (in appearance), serta cermat dalam

melaksanakan tugasnya.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 18: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik10

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 19: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

11

2Bab

A. Audit Keuangan

Pada awalnya, kegiatan audit terbatas pada pemeriksaan atas laporan

keuangan dari suatu entitas ekonomi saja, yaitu satu atau beberapa badan

usaha yang secara akuntansi dianggap sebagai satu satuan ekonomi. Laporan

keuangan tersebut pada organisasi komersial, terdiri dari:

a. Laporan posisi keuangan (neraca),

b. Laporan hasil usaha (perhitungan laba/rugi),

c. Laporan penerimaan dan pengeluaran kas (arus kas), dan

d. Penjelasan yang dianggap perlu atas informasi yang disajikan dalam ketiga

laporan tersebut.

Pada instansi pemerintah, khusus untuk laporan hasil usaha, sesuai

dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) diganti dengan laporan

realisasi anggaran, yang memuat informasi berupa perbandingan anggaran

dengan realisasinya.

Pemeriksaan atas laporan keuangan itu disebut general audit atau

audit keuangan. Tujuannya adalah untuk menilai layak dipercaya atau tidaknya

informasi yang disajikan dalam laporan tersebut. Laporan keuangan dianggap

dapat dipercaya apabila informasi yang disajikan di dalamnya;

• didukung dengan bukti yang cukup dan sah,

• tidak mengandung kesalahan yang dianggap penting (material), dan

• disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

JenisAuditdan Tujuannya

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan pembaca dapat menjelaskan

kembali tentang berbagai jenis audit dan tujuannya, meliputi audit

keuangan, audit kepatuhan dan audit operasional, serta berbagai jenis

audit lainnya

Page 20: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik12

Pemeriksaan atas laporan keuangan sebagaimana diuraikan diatas

dilakukan oleh auditor eksternal/auditor independen. Di lingkungan pemerintahan,

yang dimaksud dengan auditor independen adalah Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK), sedangkan di lingkungan BUMN/D dan lembaga/perusahaan swasta,

auditor independennya adalah Kantor Akuntan Publik (KAP).

Hasil audit kedua insititusi ini disajikan dalam bentuk laporan yang

memuat pernyataan (opini) atas laporan keuangan yang diperiksanya. Opini

tersebut dapat berupa pernyataan bahwa laporan keuangan yang diuji;

• layak dipercaya (unqualified opinion),

• dapat dipercaya dengan beberapa catatan yang perlu mendapat perhatian

(qualified opinion),

• tidak dapat dipercaya (adverse opinion), atau

• karena sesuatu hal, menolak memberikan pendapat (disclaimer).

Opini inilah yang digunakan oleh lembaga tertinggi dalam organisasi

(seperti DPR atau Rapat Umum Pemegang Saham) sebagai dasar untuk

menentukan sikap, menerima atau menolak laporan keuangan manajemen

tersebut. Bagi perusahaan swasta, opini auditor tersebut sangat penting

artinya, terutama untuk menentukan pembagian laba; menetapkan jumlah

dividen, tantiem, bonus, dsb.

Auditor internal juga dapat melakukan audit keuangan, tetapi karena

posisinya yang tidak independen terhadap manajemen (pimpinan organisasi),

maka laporannya tidak pada posisi yang dapat diterima/dimanfaatkan oleh

pihak eksternal/para stakeholder, terutama pemilik. Oleh karena itu, audit

keuangan yang dilakukan oleh auditor internal sering disebut assurance.

Disamping itu, audit keuangan oleh internal auditor, lazimnya tidak

hanya sekedar untuk menilai kesesuaian laporan keuangan dengan bukti/data

pendukung dan ketaatannya terhadap standar akuntansi yang berlaku saja,

melainkan lebih ditujukan pada penilaian mengenai hal yang perlu mendapat

perhatian manajemen dalam rangka efektivitas pengelolaan keuangan, seperti

pengelolaan kas (penerimaan dan pengeluaran kas), manajemen hutang,

manajemen piutang, dan sebagainya.

B. Audit Operasional

Disamping audit keuangan, jenis audit yang juga berkembang adalah

audit operasional, yaitu aktivitas pengumpulan dan evaluasi bukti terkait

Page 21: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

13

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

dengan kegiatan operasional tertentu, untuk menilai derajat keekonomisan,

efisiensi, dan efektivitas kegiatan operasional tersebut:

a. Ekonomis biasanya dikaitkan dengan biaya perolehan sumber daya. Ada

dua prinsip ekonomi yang bisa digunakan, yaitu;

1) Memperoleh sumber daya (barang/jasa) dalam jumlah tertentu dengan

biaya (harga) yang serendah-rendahnya. Dalam hal ini batasannya

adalah spesifikasi teknis yang harus dipenuhi, atau

2) Mendapatkan sumber daya dalam jumlah yang sebanyak-banyaknya

dengan biaya (harga) tertentu, dalam hal ini batasannya adalah dana.

b. Efisiensi biasanya dikaitkan dengan pemakaian sumber daya (volume),

seperti pemakaian bahan baku, jumlah dan waktu tenaga kerja, pemakaian

jam kerja mesin, bahan bakar, dan sebagainya, dibandingkan dengan

standar yang telah ditetapkan untuk memperoleh output tertentu.

c. Efektivitas meliputi pencapaian hasil (output) dan manfaat yang diperoleh

dari hasil tersebut (outcome). Misalnya suatu proyek pembangunan gedung

sekolah dikatakan efektif dari sisi output bila berhasil membangun sekolah

sesuai bestek, dan efektif dari sisi outcome bila gedung tersebut benar-

benar dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar sesuai rencana

pembangunan yang ditetapkan sebelumnya.

Audit operasional sering disebut juga dengan audit manajemen, karena

aktivitas operasional tersebut dikelola oleh manajemen. Namun ada pula

orang yang membedakan. Audit manajemen mengarah pada kebijakan yang

dibuat manajemen, sedangkan audit operasional mengarah pada kegiatan

yang dilakukan oleh staf.

C.Audit Kepatuhan

Jenis audit yang juga berkembang adalah audit kepatuhan, yaitu

audit yang bertujuan untuk menilai ketaatan suatu entitas atau pelaksanaan

program/kegiatan tertentu terhadap ketentuan yang berlaku, meliputi peraturan

perundang-undangan, kebijakan manajemen, rencana kerja dan anggaran,

prosedur yang telah ditetapkan, perjanjian yang telah disepakati, dsb.

Manfaat audit kepatuhan, disamping mengetahui derajat ketaatan

suatu program/kegiatan terhadap peraturan yang berlaku, adalah juga untuk

memberi penghargaan bagi pengelola yang taat, dan menjatuhkan sanksi

Page 22: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik14

bagi pengelola yang melakukan pelanggaran, dalam rangka mendorong

terselenggaranya tata kelola yang baik (good governance) dilingkungan entitas/

instansi yang diaudit.

Audit operasional dan audit kepatuhan pada umumnya dilakukan oleh

auditor internal, yaitu untuk membantu pimpinan puncak (contoh; Presiden,

Menteri/Kepala LPND, Gubernur, Bupati/Walikota, Direksi) memastikan bahwa

seluruh pusat tanggung jawab (satuan kerja) yang ada dilingkungan internal

organisasi yang dipimpinnya telah bekerja secara ekonomis, efisien, efektif

dan taat kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta untuk

mendapatkan masukan/saran/rekomendasi yang konstruktif apabila terjadi

hal sebaliknya.

Sebenarnya jasa yang diberikan auditor internal tidak hanya terbatas

pada pelaksanaan audit saja, melainkan juga dapat memberikan jasa konsultansi,

seperti diungkapkan dalam definisi audit internal dari The Institute of Internal

Auditors (IIA) yang diungkapkan sebagai:

“kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif,

yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan kegiatan operasi

organisasi. Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya, melalui

pendekatan sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan

efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses governance”.

Teks aslinya sebagai berikut:

“an independent, objective assurance and consulting activity designed

to add value and improve an organization’s operations. It helps an organization

accomplish it objectives by bringing a systematic, disciplined approach to

evaluate and improve effectiveness of risk management, controls and

governance process”.

D.Jenis Audit Lainnya

Disamping itu, di lingkungan sektor publik berkembang pula beberapa

jenis audit lainnya, seperti: audit fiskal (fiscal audit), audit kinerja (performance

audit), audit manajerial (managerial audit), audit hasil program (program result

audit), investigasi (investigative/forensic audit), audit kecurangan (fraud

auditing) dan sebagainya.

Page 23: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

15

Rangkuman

Pada awalnya, kegiatan audit terbatas pada pemeriksaan atas laporan

keuangan dari suatu entitas ekonomi saja, yaitu satu atau beberapa badan

usaha yang secara akuntansi dianggap sebagai satu satuan ekonomi.

Selain audit keuangan, jenis audit yang juga berkembang adalah audit

operasional dan audit kepatuhan:

• Audit operasional adalah aktivitas pengumpulan dan evaluasi bukti terkait

dengan kegiatan operasional tertentu, untuk menilai derajat keekonomisan,

efisiensi, dan efektivitas kegiatan operasional yang menjadi sasaran audit.

• Audit kepatuhan, yaitu audit yang bertujuan untuk menilai ketaatan suatu

entitas atau pelaksanaan program/kegiatan tertentu terhadap ketentuan

yang berlaku, meliputi peraturan perundang-undangan, kebijakan manajemen,

rencana kerja dan anggaran, prosedur yang telah ditetapkan, perjanjian,

dsb

Disamping itu, di lingkungan sektor publik berkembang pula beberapa

jenis audit lainnya, seperti: audit fiskal (fiscal audit), audit kinerja (performance

audit), audit manajerial (managerial audit), audit hasil program (program result

audit), investigasi (investigative/forensic audit), audit kecurangan (fraud

auditing) dan sebagainya.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 24: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik16

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 25: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

17

3Bab

AuditProses

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan pembaca dapat menjelaskan

kembali tentang proses audit, meliputi gambaran umum, penyusunan

rencana kerja audit, pelaksanaan audit termasuk pelaporan hasil audit,

serta pemantauan dan tindak lanjut hasil audit.

A. Gambaran Umum Tentang Proses Audit

Proses dapat diartikan sebagai aktivitas mengolah masukan (input)

menjadi keluaran (output) yang berguna/memiliki nilai tambah (outcome).

Demikian juga dengan proses audit, dapat dipandang sebagai aktivitas

pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti yang mendukung informasi/laporan

yang disajikan auditi, untuk meningkatkan keyakinan (assurance) bagi

pemakainya, bahwa laporan tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk

pengambilan keputusan.

Proses audit di atas cenderung mengacu pada pengertian audit

keuangan, yang bertujuan untuk menilai layak dipercaya atau tidaknya laporan

keuangan yang disajikan auditi. Namun secara konseptual, pengertian proses

audit tersebut berlaku pula untuk audit kepatuhan dan audit operasional,

karena walaupun memiliki tujuan berbeda, sebelum melakukan analisis lebih

lanjut, pada awalnya auditor perlu memastikan lebih dahulu kebenaran nilai

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Informasi/Laporan dari

auditan dan bukti-bukti

yang mendukungnya

Evaluasi kesesuaian

informasi dengan bukti

pendukung dan kriteria

penyusunannya

Laporan Hasil Audit dan

memperkuat keyakinan

user dalam pengambilan

keputusan

INPUT PROCESS OUTPUT/OUTCOME

Page 26: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik18

populasi yang terkait dengan kegiatan yang diaudit, seperti banyaknya sumber

daya yang digunakan dan hasil yang diperoleh. Setelah itu barulah dilakukan

evaluasi lebih lanjut sesuai tujuan audit, misalnya:

• Pada pemeriksaan ketaatan atas ketentuan pengadaan barang dan jasa,

kegiatan audit dimulai dengan pengumpulan data mengenai frekuensi,

volume dan nilai pengadaan yang akan diuji. Setelah itu barulah dilakukan

pengujian mengenai ketaatan prosedur pengadaan tersebut terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Pada pemeriksaan operasional pemberian salah satu jenis perizinan,

auditor terlebih dahulu mengumpulkan informasi mengenai volume dan

nilai pendapatan retribusi dari pemberian izin tersebut. Setelah itu baru

melakukan pengujian mengenai keekonomisan, efisiensi dan efektivitas

pelaksanaan kegiatan operasional pemberian izin tersebut.

Disamping itu, sebagai aktivitas mengolah masukan menjadi keluaran,

proses audit juga dapat diartikan sebagai urut-urutan kegiatan dari awal sampai

akhir. Secara umum proses audit internal dapat dikelompokkan dalam;

a. Persiapan penugasan

b. Audit pendahuluan

c. Pelaksanaan pengujian.

d. Penyelesaian penugasan.

e. Pelaporan dan Tindak Lanjut.

B.Persiapan Penugasan Audit

Kegiatan utama pada tahap ini adalah pengumpulan informasi umum

tentang auditi, untuk ditelaah dalam rangka menentukan sasaran audit tentantif

(tentative audit objectieves) atau perkiraan permasalahan yang perlu mendapat

perhatian pada tahap audit pendahuluan.

Secara keseluruhan aktivitas persiapan penugasan meliputi: penerbitan

Surat Tugas, koordinasi dengan Inspektorat lain, pemberitahuan kepada Auditi,

pengumpulan informasi umum, penyusunan rencana penugasan, penyiapan

program audit untuk audit Pendahuluan.

C.Audit Pendahuluan

Pada tahap ini auditor berupaya memperoleh kerjasama dengan auditi,

memperoleh gambaran yang lebih detil tentang auditi, serta mengumpulkan

bukti awal dan melakukan berbagai penelaahan dengan memperhatikan

Page 27: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik 19

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

sasaran audit tentantif (tentative audit objectives) dan mengikuti langkah-

langkah pemeriksaan dalam program audit pendahuluan.

Hasil pengumpulan bukti awal dan penelaahan tersebut digunakan

untuk menentukan permasalahan yang perlu didalami (sasaran audit definitif/firm

audit objectives) dalam rangka merencanakan prosedur audit selanjutnya.

Secara keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh auditor pada audit

pendahuluan ini, meliputi: pertemuan awal, observasi lapangan, penelaahan

dokumen, evaluasi pengendalian internal, prosedur analitis, dan penyusunan

program audit lanjutan.

D.Pelaksanaan Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pendalaman pemeriksaan, dengan me-

ngumpulkan bukti-bukti yang lebih banyak dan analisa yang lebih mendalam,

dalam rangka memperkuat/melengkapi atribut terkait dengan permasalahan

yang perlu mendapat perhatian sebagaimana diidentifikasi pada audit pen-

dahuluan. Kegiatan pelaksanaan pengujian ini disebut juga dengan pemeriksaan

lanjutan/perluasan pengujian/pengembangan temuan.

E. Penyelesaian Penugasan Audit

Pada tahap penyelesaian penugasan, auditor merangkum semua

permasalahan yang ditemukan dalam suatu daftar permasalahan/temuan,

kemudian mengkonfirmasikannya kepada pihak auditi untuk mendapatkan

tanggapan dan pengembangan rekomendasi untuk persetujuan dan komitmen

dari menajemen mengenai permasalahan yang dikemukakan dan pelaksanaan

rekomendasi tersebut. Kegiatan konfirmasi dengan pihak auditi tersebut

biasanya dilakukan dalam forum pertemuan akhir atau clossing conference.

F. Pelaporan dan Tindak Lanjut

1. Pelaporan

Penyusunan laporan hasil audit, yaitu aktivitas menuangkan rangkuman

hasil audit kedalam laporan, biasanya dilakukan oleh Ketua Tim Audit,

direviu oleh Supervisor dan disetujui/ditanda tangani oleh Penanggung

Jawab Audit. Laporan yang telah disetujui kemudian digandakan sesuai

kebutuhan dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang berhak me-

nerimanya.

Page 28: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

20 Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

2. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Dalam laporan hasil audit diungkapkan pula berbagai permasalahan yang

ditemukan dan rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti oleh manajemen

atau pihak lain yang terkait. Terhadap rekomendasi yang diberikan itu,

auditor melakukan pemantauan dan evaluasi (monitoring dan evaluation).

Maksudnya adalah untuk mencapai tujuan akhir kegiatan audit internal,

yaitu adanya perbaikan, penertiban, penyempurnaan dan peningkatan

kinerja auditi, sekaligus bermanfaat dalam upaya peningkatan pelayanan

masyarakat dan kesejahteraan masyarakat.

Rangkuman

Proses dapat diartikan sebagai aktivitas mengolah masukan (input)

menjadi keluaran (output) yang berguna/memiliki nilai tambah (outcome).

Demikian juga dengan proses audit, dapat dipandang sebagai aktivitas

pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti yang mendukung informasi/laporan

yang disajikan auditi, untuk meningkatkan keyakinan (assurance) bagi

pemakainya bahwa laporan tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk

pengambilan keputusan.

Disamping itu, proses audit juga dapat diartikan sebagai urut-urutan

kegiatan dari awal sampai akhir. Secara umum proses audit internal dapat

dikelompokkan dalam: pelaksanaan penugasan audit, meliputi persiapan

penugasan, audit pendahuluan, pelaksanaan pengujian, penyelesaian

penugasan, dan penyusunan laporan dan pemantauan tindak lanjut hasil

audit. Detil penjelasan dari setiap tahapan dalam proses audit tersebut dapat

dipelajari lebih lanjut pada modul ”Proses dan Teknik Audit Internal Sektor

Publik” dan modul ”Komunikasi Hasil Audit".

Page 29: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

21

4Bab

A. Bukti Audit

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, secara umum kegiatan audit

adalah membuktikan dapat dipercaya atau tidaknya informasi yang disajikan

dalam laporan yang diaudit. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan audit, auditor

melakukan kegiatan pengumpulan bukti audit, yaitu hal yang dapat digunakan

sebagai bukti untuk mendukung kesimpulan-kesimpulan yang akan diambil

oleh auditor. Bukti tersebut meliputi:

a. Bukti fisik yaitu benda yang secara fisik dapat dilihat, diraba, atau dirasakan,

seperti tanah, bangunan, mesin dan peralatan, persediaan, dan sebagainya.

b. Bukti dokumentasi yaitu dokumen atau catatan yang mewakili keberadaan

dan keabsahan transaksi/kejadian yang terkait dengan laporan yang diuji.

Bukti dokumentasi dapat berasal dari luar atau diciptakan sendiri melalui

sistem di dalam organisasi

Contoh bukti dokumentasi yang berasal dari luar seperti; faktur pembelian,

kwitansi pengeluaran kas, hasil konfirmasi, dan sebagainya. Sedangkan

contoh bukti yang diciptakan sendiri melalui sistem dalam organisasi seperti;

bukti penerimaan kas, bukti pemakaian alat tulis kantor, pemakaian bahan

bakar, dan sebagainya.

c. Bukti akuntansi, meliputi catatan/buku-buku, seperti buku kas umum, buku

kas pembantu, termasuk buku besar (ledger), sub-ledger (kartu-kartu),

yang digunakan untuk merekam bukti dokumentasi dalam rangka menunjang

proses penyusunan laporan.

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan pembaca dapat menjelaskan

kembali tentang bukti audit, pembuktian, macam-macam pengujian audit

(audit test), dan penggunaan metode sampling dalam pengujian audit

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Bukti Audit, Pembuktiandan Pegujian Audit

Page 30: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik22

d. Pernyataan dari manajemen atau stafnya yang dibuat secara tertulis, baik

yang diperoleh melalui wawancara maupun dari jawaban tertulis terhadap

daftar pertanyaan (questionnaire) yang disampaikan auditor.

e. Bukti analisis, yaitu hasil analisis yang dibuat oleh auditor terkait dengan

data yang dikumpulkannya melalui proses audit yang dilakukan.

Sesuai dengan perkembangan teknologi, bukti dapat pula dalam

bentuk pita magnetis, hard-disk, flopy-disk, dan rekaman elektronik lainnya.

B. Pembuktian dalam Audit

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, bukti audit dikumpulkan oleh

auditor dalam rangka mendukung kesimpulan hasil audit yang akan dibuat.

Untuk mendapatkan bukti tersebut, auditor melakukan teknik pengumpulan

dan penelaahan sebagai berikut:

a. Observasi yaitu teknik audit yang dilakukan melalui peninjauan lapangan.

Hal ini biasanya dilakukan dalam rangka mengetahui gambaran umum

mengenai pelaksanaan kegiatan operasional auditi yang sesungguhnya

di lapangan (on-site)

b. Penghitungan fisik atau lebih dikenal dengan stock-opname, yaitu melakukan

penghitungan data fisik yang berada dibawah penguasaan auditi. Tujuannya

untuk meyakini keberadaan (kuantitas dan kualitas) data fisik yang dilaporkan

manajemen, seperti luas tanah, bangunan, jumlah mesin dan peralatan,

kendaraan, persediaan, dan sebagainya.

c. Penelaahan dokumen, yaitu penelitian terhadap dokumen yang berfungsi

sebagai pendukung informasi yang disajikan dalam laporan yang diaudit.

Peneilitian ditujukan untuk meyakini keabsahan, kelengkapan, kebenaran,

penilaian, pengakuan, ketepatan pencatatan jumlah, waktu pencatatan,

dan sebagainya.

d. Pengujian perhitungan dalam rangka menguji kebenaran angka-angka baik

angka-angka pada dokumen pendukung maupun angka-angka yang

disajikan dalam laporan. Pengujian perhitungan dilakukan dengan cara

melakukan perhitungan ulang mengenai penjumlahan, pengurangan,

perkalian dan pembagian.

Page 31: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

23

e. Reviu analitis yaitu teknik pemeriksaan dengan melakukan berbagai teknik

analisis yang sesuai, seperti:

1) Analisis perbandingan antara data yang saling terkait, seperti tingkat

kehadiran dengan potongan gaji dan atau tunjangan.

2) Analisis kecenderungan (trend) seperti perkembangan pengeluaran

bulan per bulan, dalam satu periode pemeriksaan.

3) Analisis perbandingan antara kegiatan sejenis, misalnya belanja

pengadaan barang tertentu dengan pengadaan barang yang sama di

instansi/satuan kerja lain, dan sebagainya.

f. Konfirmasi yaitu kegiatan untuk memperoleh pernyataan tertulis atas

permasalahan tertentu dari pihak eksternal. Misalnya jumlah piutang yang

masih belum diselesaikan, barang yang dititipkan kepada pihak ketiga.

Kegiatan konfirmasi ini dilakukan oleh dan atau seizin auditi, tetapi hasilnya

harus disampaikan langsung oleh pihak yang dikonfirmasi kepada auditor.

g. Wawancara yaitu metode pengumpulan bukti dengan melakukan wawancara

dengan pihak yang perlu dimintai pernyataan. Hasilnya didokumentasikan

oleh auditor dalam bentuk rekaman atau tulisan. Secara hukum, bukti ini

dianggap lemah. Oleh karena itu perlu dipertegas dengan bukti tertulis.

C.Pengujian Audit

Kegiatan pengumpulan dan penelaahan bukti audit sebagaimana

dijelaskan di atas dilakukan dalam rangka melaksanakan pengujian audit

(audit test) yang dilakukan pada tahap audit pendahuluan dan pelaksanaan

pengujian. Ada tiga jenis pengujian yang dikenal dalam audit:

a. Pengujian Pengendalian yaitu pengujian pengendalian intern yang diterapkan

oleh manajemen. Kegiatan ini dilakukan pada tahap audit pendahuluan.

b. Pengujian Substantif yaitu pengujian terhadap kebenaran substansi

permasalahan yang dijumpai pada tahap audit pendahuluan. Kegiatan ini

biasanya dilakukan pada tahap audit lanjutan atau pelaksanaan pengujian.

c. Pengujian dengan tujuan ganda, yaitu satu jenis pengujian yang dimaksudkan

sekaligus untuk menilai pengendalian intern dan substansi dari informasi

yang disajikan dalam laporan yang diaudit.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 32: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Berikut penjelasan lebih lanjut terhadap masing-masing jenis pengujian.

1. Pengujian Pengendalian/Pemeriksaan Pendahuluan

Yang dimaksud dengan pengujian pengendalian adalah pengujian terhadap

pengendalian intern yang diterapkan oleh manajemen auditi. Pengendalian

intern dianggap penting karena dipandang sebagai unsur yang paling ber-

pengaruh terhadap keandalan informasi yang disajikan dalam laporan yang

diaudit, bahkan terhadap keekonomisan, efisiensi dan efektivitas serta

kepatuhan program/kegiatan terhadap ketentuan yang berlaku.

Hubungan antara informasi/laporan yang diaudit dengan pengendalian

intern, dapat dijelaskan:

• Bahwa informasi/laporan yang diuji adalah kristalisasi dari data pendukung-

nya, biasanya berupa dokumen/bukti (contoh laporan keuangan adalah

kristalisas dari data/dokumen keuangan).

• Informasi/laporan yang dapat dipercaya adalah yang didukung dengan

bukti yang cukup dan sah dan tidak mengandung kesalahan yang dianggap

penting (material) dan disajikan sesuai standar yang berlaku (dalam hal

laporan keuangan, digunakan standar akuntansi).

• Dalam rangka mendapatkan informasi yang layak dipercaya itu, manajemen

menciptakan pengendalian, seperti menciptakan struktur organisasi dalam

rangka pembagian tugas/pelimpahan kewenangan yang harus diikuti

dengan akuntabilitas, membuat kebijakan dan menetapkan berbagai

prosedur standar, menyusun perencanaan, menciptakan sistem informasi,

dan sebagainya.

Secara lengkap the Committee of Sponsoring Organization of the Treadway

Commission (COSO), yang disponsori oleh lima organisasi profesi; IIA, FEI,

AAA, IMA, dan AICPA mendefinisikan pengedalian intern sbb:

“Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan

komisaris, manajemen, dan personel lain, yang dirancang untuk memberikan

keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut:

• Keandalan pelaporan keuangan,

• Efektivitas dan efisiensi kegiatan operasi.

• Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

catatan:

definisi di atas cenderung untuk badan usaha komersial. Pada pemerintahan

daerah, fungsi dewan komisaris diselenggarakan oleh DPRD, manajemen

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik24

Page 33: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

25

oleh gubernur, bupati/walikota. Adapun yang dimaksud dengan personel

lain adalah orang-orang yang menduduki posisi kunci dan dapat mem-

pengaruhi jalannya kegiatan operasional organisasi pemerintahan daerah.

Selanjutnya dijelaskan, pengendalian intern tersebut terdiri dari lima unsur

yang saling berkaitan satu sama lain;

• Lingkungan pengendalian (control environment), termasuk di dalamnya

organisasi, sumber daya manusia, kebijakan dan prosedur.

• Penilaian risiko (risk assessment),

• Sistem komunikasi dan informasi akuntansi (accounting information and

communication system),

• Aktivitas pengendalian (control activities) dan

• Pemantauan (monitoring).

Unsur-unsur pengendalian intern itulah yang mempengaruhi dokumen/data

keuangan, mengawal kegiatan pengolahan data dan penyusunan laporan.

Artinya kelengkapan dan keabsahan data, keandalan pengolahan data,

dan layak dipercaya tidaknya informasi yang dilaporkan, dipengaruhi oleh

pengendalian intern yang dibangun dan dijalankan oleh manejemn. Oleh

karena itu, sebelum melakukan pengujian substantif, auditor terlebih dahulu

melakukan pengujian pengendalian (test of control). Tujuannya adalah

untuk membantu auditor dalam menyusun rencana pengujian substantif

agar dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Berikut penjelasan lebih

detil mengenai tujuan dan langkah-langkah pengujian pengendalian.

a) Tujuan Pengujian Pengendalian

Pengujian pengendalian (test of control) adalah salah satu jenis pengujian

audit yang bertujuan untuk mengevaluasi keandalan pengendalian

intern yang dibangun dan dijalankan oleh manajemen. Caranya antara

lain dengan menelusuri jejak pengendalian yang ditinggalkannya pada

dokumen yang dihasilkan.

Misalnya untuk menguji keandalan pengendalian pendanaan, auditor

meneliti jejak pengendalian yang terdapat pada kwitansi penerimaan/

pengeluaran kas. Lebih spesifik lagi, untuk meyakini keandalan pe-

ngendalian belanja barang, auditor meneliti kwitansi/bukti pembayaran

terkait dengan memperhatikan atribut yang harus dipenuhi, seperti

apakah kwitansi tersebut menggunakan formulir khusus yang berlaku

secara internal, menggunakan nomor urut pracetak, permukaannya diisi

dengan keterangan yang lengkap, mencantumkan nilai nominal (dengan

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 34: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

huruf dan angka), dibubuhi materai yang cukup, mendapat persetujuan

dari pejabat yang berwenang, diberi tanggal dan dilengkapi dengan

data yang diperlukan untuk mendukung transaksi pembayaran.

Kelengkapan atribut di atas menunjukkan keandalan pengendalian intern

yang dijalankan oleh manajemen. Kekurangan terhadap atribut tersebut

dengan sendirinya akan menunjukkan kelemahan pengendalian:

• Penggunaan formulir yang tidak baku akan menyulitkan dalam meng-

identifikasi mana transaksi yang benar-benar dapat dan tidak dapat

diproses lebih lanjut.

• Formulir tidak bernomor urut pracetak akan menyulitkan bagi mana-

jemen untuk mendeteksi dokumen yang hilang. Disamping itu, juga

akan menyulitkan pelacakan bila terjadi transaksi yang dipertanggung

jawabkan secara ganda.

• Keterangan dalam kuitansi tidak lengkap akan menyulitkan bagi pe-

ngolahan data dalam mengelompokkan transaksi tersebut ke dalam

kelompok informasi yang sesuai.

• Jika nominal tidak dicantumkan dalam huruf dan angka, secara internal

dokumen tersebut tidak memiliki alat untuk cek dan ricek.

• Jika belum mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang,

secara formal, pembayaran tersebut belum boleh dilakukan.

• Jika tidak dilengkapi dengan data pendukung, dikhawatirkan bukti

pengeluaran tersebut fiktif.

Khusus untuk pembayaran transaksi pengadaan barang/jasa, dokumen/

data pendukung yang diperlukan antara lain berupa; bukti serah terima

barang/jasa, faktur dari rekanan pemasok, berita acara kemajuan

pekerjaan, SPK/Kontrak, persetujuan penggunaan anggaran, permintaan

dari user, dsb:

• Jika kuitansi tidak dilengkapi dengan faktur penagihan dari rekanan,

dicurigai bahwa sebenarnya hutang tersebut belum ada dokumen

tagihannya, tetapi dananya sudah dikeluarkan untuk kepentingan

pihak tertentu.

• Jika tidak dilengkapi dengan bukti serah terima atau berita acara

kemajuan pekerjaan, dicurigai barangnya memang belum datang

atau memang belum waktunya dibayar, tetapi uangnya sudah di-

keluarkan.

• Jika tidak dilengkapi dengan SPK/Kontrak, jangan-jangan barang

yang diterima memang tidak dipesan tetapi tetap diterima dan dibayar,

akibatnya dapat menimbulkan pemborosan.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik26

Page 35: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

27

• Jika tidak didukung dengan permintaan user, jangan-jangan barang

tersebut tidak dibutuhkan, tetapi tetap dibeli. Jika ini yang terjadi,

kejadian ini berpotensi adanya barang yang tidak dapat dimanfaatkan

(idle).

Disamping didukung dengan data/dokumen yang cukup, data pada

bukti utama (kuitansi) harus sinkron dengan data pendukung.

Kelemahan pengendalian yang ditunjukkan oleh kekurangan yang di-

temukan pada dokumen diatas akan berdampak pada kesalahan dalam

penyajian informasi yang disajikan dalam laporan. Misalnya jika dicurigai

banyak pembayaran fiktif, maka diyakini informasi pengeluaran dalam

laporan keuangan banyak yang fiktif/tidak benar. Oleh karena itu, pada

pengujian selanjutnya (pengujian substantif), penelitian mengenai

kesalahan yang diakibatkan oleh kelemahan pengendalian tersebut

dilakukan secara luas dan dalam.

Keterangan di atas menjelaskan bahwa melalui pengujian pengendalian

(test of control), auditor dapat mendeteksi sisi-sisi pengendalian yang

lemah dan dampaknya terhadap informasi yang disajikan dalam laporan.

Selanjutnya indikasi tersebut digunakan untuk menyusun rencana pengujian

substantif (substantive test), terhadap indikasi kesalahan yang disebabkan

kelemahan pengendalian intern, dilakukan penelitian yang lebih luas dan

dalam, misalnya dengan memperbanyak jumlah dokumen yang diperiksa.

Sedangkan untuk sisi yang pengendalian internnya kuat, tetap dilakukan

pemeriksaan, tetapi tidak perlu luas dan dalam.

b) Langkah-langkah Pengujian Pengendalian

Pada bagian ini diingatkan kembali, pengujian pengendalian dikenal

pula dengan pemeriksaan pendahuluan. Pada tahap ini, pengendalian

yang telah dipetakan pada tahap persiapan pemeriksaan, yang mungkin

dilengkapi pula dengan kegiatan survey pendahuluan (preliminary survey)

diuji keandalannya. Pada audit operasional dan audit kepatuhan, pengujian

sekaligus diarahkan untuk membuktikan terjadinya kelemahan (calon

temuan/tentative audit objectives) yang telah diidentifikasi sebelumnya.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi:

a) Pemutakhiran deskripsi pengendalian, yaitu memastikan bagaimana

pengendalian yang telah dipetakan sebelumnya, dijalankan dalam

dunia nyata. Caranya dapat dilakukan dengan melakukan wawancara

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 36: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

dengan pejabat yang berwenang, atau memberikan daftar pertanyaan

standar (questionnaire) yang harus dijawab dan dikembalikan kepada

auditor.

b) “Walk-Through Test” yaitu mengikuti proses pembuatan dokumen

dari awal sampai akhir. Ada dua cara pelaksanaan walk-through test:

(1) Documentation walk-through, yaitu menelusuri jalan yang dilalui

oleh suatu dokumen transaksi, mulai dari persiapan sampai

pencatatan,

(2) Procedural walk-through, yaitu menjalankan sendiri prosedur

operasi penyiapan dokumen transaksi mulai dari awal sampai

pencatatan.

c) Pengujian Terbatas, yaitu pengujian yang lebih mendalam dibanding-

kan walk-through test. Jika pada walk-through test auditor mengikuti

atau menjalankan sendiri proses pembuatan satu atau dua dokumen,

pada pengujian terbatas, auditor melakukan pengujian terhadap

sejumlah dokumen, untuk memperoleh pemahaman yang lebih men-

dalam mengenai efektivitas pengendalian yang diterapkan dalam

menjalankan kegiatan operasi yang diuji.

d) Pengujian Pengendalian Sistem Informasi. Jika pengujian terbatas

diarahkan pada efektivitas pengendalian dalam menjalankan kegiatan

operasional, pengujian pengendalian sistem informasi diarahkan

pada proses pengolahan data hingga menjadi informasi, meliputi

aktivitas pengumpulan data/dokumen, pemilahan/sortasi data,

pengelompokan, pencatatan, perlindungan terhadap dokumen dan

catatan, pengikhtisaran, penyusunan laporan dan pendistribusiannya.

Sistem pengelolaan data tersebut dapat dilakukan secara tulis

tangan (manual) atau dengan alat bantu mekanis seperti komputer

(komputerisasi).

e) Evaluasi Pengendalian Intern. Hasil pengujian atas pengendalian

intern yang dilakukan melalui pemutakhiran deskripsi pengendalian,

walk-through, pengujian terbatas dan pengujian sistem-sistem informasi

di atas kemudian dirangkum dalam suatu evaluasi menyeluruh dan

rinci atas pengendalian yang dijalankan oleh auditi. Salah satu model

yang dapat digunakan adalah matrik pengendalian yang memuat

perbandingan hasil observasi, standar pengendalian, dan risiko yang

mungkin terjadi.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

28 Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 37: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

29

f) Penilaian Kembali Risiko.

Hasil evaluasi pengendalian intern di atas oleh auditor digunakan

untuk mengukur kembali kemungkinan risiko yang akan terjadi:

• Pada audit keuangan, hasil penilaian kembali risiko digunakan

untuk mempertimbangkan kedalaman/penyesuaian program audit

pengujian substantif yang akan dilakukan.

• Pada audit operasional dan kepatuhan, hasil penilaian kembali

risiko digunakan untuk meningkatkan sasaran tentatif menjadi

sasaran definitif (firm audit obyectives), atau untuk menetapkan

sasaran definitif yang baru, dan menyusun program audit untuk

melakukan pengujian yang lebih luas, dalam rangka mendalami

penyebab terjadinya permasalahan, mengukur seberapa penting

temuan tersebut, dan mengembangkan rekomendasi yang sesuai.

2. Pengujian Substantif

Istilah pengujian substantif (substantive test) lebih dikenal pada lingkup

audit keuangan yang tujuannya adalah untuk menguji kebenaran informasi

kuantitatif (angka-angka) yang disajikan dalam laporan, disebut juga dengan

pengujian transaksi dan saldo. Contoh dari pengujian transaksi adalah

pengujian terhadap realisasi anggaran dan arus kas (penerimaan dan pe-

ngeluaran). Sedangkan contoh untuk pengujian atas saldo adalah pengujian

untuk informasi kuantitatif yang disajikan dalam neraca, meliputi aktiva

lancar, aktiva tetap, kewajiban, dan ekuitas.

Pada pengujian substantif, auditor menguji kesesuaian angka dalam laporan

keuangan dengan bukti pendukungnya. Bukti pendukung tersebut dapat

berupa bukti fisik, pernyataan dari pihak ketiga, bukti dokumentasi, bukti

perhitungan, bukti analisis, hubungan antar data, pernyataan dari manajemen,

dan catatan-catatan akuntansi/keuangan.

a) Tujuan Pengujian Substantif

Secara rinci tujuan pengujian substantif adalah untuk:

• Mengetahui keberadaan (existency) transaksi dan saldo-saldo.

misalnya, membuktikan bahwa perlengkapan kantor memang ada,

ditunjukkan dengan melihat bukti fisik melalui prosedur inventarisasi.

Membuktikan bahwa jumlah uang dibank sebanyak Rp X, dibuktikan

dengan pernyataan dari bank berupa copy rekening koran, dsb.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 38: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

• Meyakini semua transaksi dan saldo-saldo telah dicatat dan dilaporkan

dengan lengkap (complitness). Misalnya, untuk meyakini bahwa semua

pengeluaran sudah dicatat, dibuktikan dengan penggunaan nomor

urut pracetak pada formulir kuitansi yang digunakan, pemakaiannya

dipantau/dikendalikan. Dokumen yang rusak diberi tanda dan di-

pertanggung jawabkan dengan baik.

• Menetapkan semua transaksi telah dicatat dan dilaporkan pada periode

yang tepat (cut-off), yang dibuktikan dengan melakukan pengujian

ketepatwaktuan pencatatan transaksi dengan tanggal yang tertera

dalam dokumen dan praktek pencatatan segera setelah transaksi

selesai. Praktek menunda-nunda pencatatan dapat menimbulkan

kesalahan periode pengakuan dan pencatatan.

• Menetapkan bahwa transaksi dan saldo-saldo yang dilaporkan

benar-benar milik auditi (ownership). Misalnya, kepemilikan tanah,

dibuktikan dengan sertifikat hak atas tanah, kepemilikan barang

dibuktikan dengan faktur pembelian, SPK/Kontrak, dsb.

• Meyakini ketepatan perhitungan angka-angka (mecanical accuracy)

yang mendukung informasi kuantitatif dalam laporan. Hal ini biasanya

diuji melalui perhitungan ulang, misalnya mengenai perkalian, pem-

bagian, penambahan dan pengurangan. Pengujian penjumlahan

pada tabel dilakukan dengan melakukan penjumlahan ulang kebawah

dan kesamping (footing dan cross footing).

• Menetapkan ketepatan penilaian (valuation). Hal ini menjadi penting,

karena tidak semua transaksi dan saldo-saldo dapat dinilai secara

akurat. Misalnya peninggalan sejarah, bangunan tua, dan sebagainya.

Untuk hal ini mungkin perlu bantuan dari juru taksir/appraisal.

• Menetapkan bahwa seluruh transaksi telah dipilah (classification)

menurut kelompok informasi yang sesuai. Cara membuktikannya

adalah dengan melakukan pengujian kebenaran pengelompokkan

data. Adanya kode akun/mata anggaran, dan pengecekan ulang/

verifikasi atas kebenaran penggunaan kode akun/mata anggaran

menunjukkan adanya praktek yang dapat menjamin ketepatan

pengklasifikasian data.

• Meyakini penjelasan (disclosure) yang diperlukan sudah disajikan

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik30

Page 39: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

31

secara lengkap. Hal itu dilakukan dengan membaca kembali uraian/

penjelasan yang disertakan dalam laporan dengan memperhatikan

perkiraan/estimasi informasi yang dibutuhkan pemakai laporan.

b) Pengujian Substantif pada Audit Keuangan

Pada audit keuangan, pengujian substantif dilakukan terhadap masing-

masing pos laporan yang dapat dilakukan melalui pendekatan masing-

masing pos atau pendekatan terpadu (integrated): Pendekatan masing-

masing pos berarti setiap pos diuji secara terpisah. Sedangkan pendekatan

terpadu, artinya pemeriksaan dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan

antara pos satu dengan yang lain, misalnya pemeriksaan pendapatan

dikaitkan dengan penerimaan kas, pemeriksaan pengeluaran kas dikaitkan

dengan belanja operasional dan investasi, dan sebagainya.

Pengujian substantif akan menghasilkan kesimpulan auditor terhadap

layak dipercaya atau tidaknya nilai dari masing-masing pos laporan

keuangan. Kesimpulan masing-masing pos tersebut dirangkum menjadi

simpulan untuk laporan keuangan secara keseluruhan. Jika seluruh pos

yang diuji dapat diyakini kebenarannya, maka laporan keuangan secara

keseluruhan dapat dinyatakan layak dipercaya, tetapi jika ditemukan

kesalahan, auditor menyarankan kepada manajemen untuk melakukan

koreksi. Apabila auditi tidak berkenan melakuan koreksi, kesalahan yang

ditemukan dan dampak yang ditimbulkannya harus diinformasikan oleh

auditor dalam laporan hasil auditnya.

c) Pengujian Substantif pada Audit Operasional dan Kepatuhan.

Berbeda dengan audit keuangan, pengujian substantif (substantive test)

pada audit operasional dan audit kepatuhan tidak hanya sekedar untuk

menguji kebenaran informasi saja, tetapi lebih mengarah pada perluasan

pengumpulan data/bukti untuk mengukur dampak kuantitatif, baik berupa

kerugian yang telah terjadi atau risiko yang bersifat potensial, yang di-

timbulkan oleh kelemahan pengendalian yang diidentifikasi sebelumnya

(pada tahap pengujian pengendalian/pemeriksaan pendahuluan). Oleh

karena itu, pada audit operasional dan audit kepatuhan, tahapan ini

lebih dikenal dengan tahap perluasan audit/pengembangan temuan.

Pada langkah ini bukti-bukti yang lebih konkrit dikumpulkan, dengan

cara meningkatkan intensitas kegiatan observasi, tanya jawab dengan

pejabat kunci, memperluas verifikasi data/dokumen terkait, konfirmasi,

analisa, perhitungan fisik, analisis perbandingan, dan sebagainya.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 40: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Penerapan keahlian dalam penggunaan metode kuantitatif, sampling

statistik, keahlian interviu dengan tetap menjaga hubungan baik dengan

auditi, penggunaan logika, keterampilan menggunakan komputer, dan

sebagainya sangat membantu tahap pengembangan temuan ini.

3. Pengujian Dengan Tujuan Ganda

Pengujian pengendalian dan pengujian substantif adalah dua jenis pengujian

audit yang dilakukan secara berurutan. Di samping dua jenis pengujian

yang bersifat berurutan tersebut, dikenal pula satu jenis pengujian lainnya,

yaitu pengujian dengan tujuan ganda (dual purpose test), yaitu satu jenis

pengujian yang dimaksudkan untuk menguji dua tujuan pengujian audit

(pengujian keandalan pengendalian intern dan kewajaran informasi dalam

laporan) sekaligus.

Pengujian dengan tujuan ganda dilakukan dengan cara meneliti dokumen

pendukung atas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, jika

ditemukan kesalahan atau kejanggalan, ditelusuri penyebabnya. Biasanya

kesalahan yang terjadi pada dokumen disebabkan oleh kelemahan pe-

ngendalian. Misalnya, pada saat memeriksa bukti pengeluaran kas, jika

ditemukan kesalahan perhitungan atau ketidak lengkapan data pendukung,

kekeliruan dan kelemahan tersebut didalami lebih lanjut untuk mengetahui

penyebabnya, apakah karena kelalaian atau kelemahan pengendalian.

Pengujian dengan tujuan ganda biasanya diterapkan pada pemeriksaan

ulangan (repeat audit) dimana auditor pada dasarnya telah cukup paham

dengan pengendalian intern yang diterapkan oleh auditi, sehingga tidak

perlu mendalaminya secara khusus. Di samping itu, pengujian dengan

tujuan ganda diterapkan pada pemeriksaan khusus atas permasalahan

tertentu, dimana unsur pengendalian yang perlu diperhatikan hanya satu,

dan lingkup penugasannya sudah sangat spesifik, sehingga tidak perlu

mengidentifikasi tekanan/fokus pemeriksaan.

D. Penggunaan Metode Sampling dalam Audit

Dalam melakukan pengujian audit (audit test), baik pengujian

pengendalian, pengujian substantif atau pengujian dengan tujuan ganda,

auditor berhadapan dengan dokumen yang harus diteliti. Dalam keadaan

tertentu, jumlah dokumen yang dihadapi mungkin sedikit, tetapi pada

kesempatan lain, dokumen yang dihadapi mungkin banyak.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik32

Page 41: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

33

Dalam hal dokumen yang dihadapi sedikit, auditor dapat menelitinya

satu persatu tanpa kecuali secara sensus (100%). Tetapi dalam hal dokumen

yang dihadapi banyak pemeriksaan secara sensus mungkin tidak efisien. Untuk

mengatasinya, pelaksanaan pengujian perlu disiasati dengan menggunakan

metode sampling.

Pada metode sampling, penelitian cukup difokuskan pada sampel saja,

yaitu bagian dari populasi (kumpulan yang lengkap dari dokumen yang menjadi

obyek penelitian) yang dipilih untuk diteliti. Berdasarkan hasil penelitian terhadap

sampel tersebut, dibuat estimasi/perkiraan mengenai keadaan populasi. Secara

sederhana, cara membuat simpulan hasil audit yang menggunakan metode

sampling adalah demikian:

• Bila pada sampel tidak ditemukan kesalahan, berarti populasi bebas dari

kesalahan. Dalam hal pengujian dimaksudkan untuk meneliti pengendalian

intern, dengan kondisi seperti ini dapat disimpulkan bahwa pengendalian

intern kuat. Dalam hal pengujian dimaksudkan untuk menilai laporan,

dengan kondisi seperti ini dapat disimpulkan bahwa informasi yang dimaksud

dapat dipercaya.

• Bila pada sampel ditemukan kesalahan yang cukup banyak, berarti populasi

juga mengandung kesalahan yang signifikan. Kondisi ini pada pengujian

pengendalian menunjukkan bahwa pengendalian intern yang terkait lemah.

Dalam hal pengujian substantif, kondisi seperti ini menunjukkan informasi

yang dimaksud tidak dapat dipercaya. Banyak/tidaknya kesalahan yang

dapat mempengaruhi kesimpulan hasil audit diukur berdasarkan batas

toleransi atau batas maksimum kesalahan yang diizinkan oleh auditor.

Batasan tersebut didasarkan pada judgment/pertimbangan profesional

auditor.

Metode sampling dapat dilakukan dengan dua cara, menggunakan

formula statistik disebut sampling statistik, atau semata-mata berdasarkan

judgment tanpa formula yang baku disebut sampling non statistik. Kedua

metode ini dapat digunakan dalam audit. Alasannya, tidak ada yang bisa

menjamin, bahwa salah satu diantara keduanya lebih baik dari yang lain.

Namun profesi menganjurkan penggunaan metode sampling statistik, karena

formulanya yang baku dan diakui oleh kalangan akademis, sehingga mudah

mempertanggungjawabkan hasilnya, baik kepada klien, kepada institusi/

lembaga audit internal, maupun penegak hukum.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 42: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Rangkuman

Bukti audit bukti-bukti yang dikumpulkan oleh auditor meliput bukti

fisik, bukti dokumentasi, bukti akuntansi, pernyataan/pengakuan, bukti analisis,

yang digunakan sebagai bukti untuk mendukung kesimpulan yang akan diambil.

Teknik pengumpulan dapat dilakukan melalui observasi, penghitungan fisik,

penelaahan dokumen, pengujian perhitungan, reviu analitis, konfirmasi,

wawancara dan sebagainya.

Pengumpulan dan penelaahan bukti audit tersebut dilakukan dalam

rangka pelaksanaan pengujian audit (audit test), terdiri dari pengujian

pengendalian (test of control), pengujian substantif (substantive test), dan

pengujian dengan tujuan ganda (dual purpose test). Pengujian audit tersebut

dilakukan pada tahap audit pendahuluan dan audit lanjutan.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

34 Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 43: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan pembaca dapat menjelaskan

kembali tentang pengertian dan jenis program audit, hal yang perlu

diperhatikan dalam penyusunan program audit, makna dan sifat program

audit tujuan dan manfaat serta kriteria dan kerangka program audit.

35

ProgramAudit

5Bab

A. Pengertian dan Jenis Program Audit

Program audit adalah dokumen yang memuat pernyataan tujuan audit

dan rencana langkah-langkah audit (biasanya dalam bentuk kalimat perintah)

untuk mencapai tujuan audit tersebut. Contoh tujuan audit: untuk mengetahui

keberadaan barang inventaris. Langkah auditnya: Lakukan inventarisasi fisik

(stock opname) barang inventaris, hasilnya dituangkan dalam berita acara.

Penyusunan program audit dilakukan pada tahap persiapan dalam

rangka pengujian dan pengendalian dan pada tahap audit pendahuluan dalam

rangka pengujian transaksi atau saldo-saldo atau pengembangan temuan,

sehingga dengan demikian program audit dapat dikelompokkan menjadi:

• Program audit untuk pengujian pengendalian, yaitu program audit untuk

menguji pengendalian intern (internal control) yang dijalankan manajemen

terkait dengan informasi/kegiatan yang akan diaudit.

• Program audit untuk pengujian substantif (substative test). Secara sederhana

program audit ini dapat dijelaskan sebagai rencana kerja untuk menguji

kesesuaian informasi yang diuji dengan data pendukungnya.

Pengujian pengendalian dan pengujian substantif (test of control dan

substantive test) adalah dua kegiatan yang saling terkait dan dilakukan secara

berurutan, lebih dahulu diawali dengan pengujian pengendalian, kemudian

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 44: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik36

diikuti dengan pengujian substantif, karena dapat dipercaya atau tidaknya

laporan manajemen dipengaruhi oleh efektivitas pengendalian intern yang

diterapkannya:

• Jika pengendalian yang diterapkan manajemen lemah, diyakini informasi

yang disajikan dalam laporan manajemen banyak mengandung kesalahan,

sehingga pengujian substantif harus diperluas.

• Jika sebaliknya, bila pengendalian yang diterapkan manajemen kuat,

diyakini laporan yang disajikan tidak banyak mengandung kesalahan,

pengujian substantif tidak perlu luas.

Pada audit keuangan, program audit untuk pengujian substantif dan

pengujian pengendalian dapat disusun sekaligus, terutama karena standar

penyajian pos-pos laporan keuangan sudah baku sifatnya. Tetapi pada audit

operasional dan audit kepatuhan, program audit substantif biasanya baru bisa

dibuat setelah pengujian pengendalian selesai dilaksanakan, yaitu setelah

auditor mengetahui kelemahan pengendalian/temuan sementara yang perlu

diperdalam.

Demikian pula, pada audit keuangan, program audit pengujian substantif

dilakukan terhadap semua pos-pos laporan keuangan. Sedangkan untuk audit

operasional dan audit kepatuhan, program auditnya disusun berdasarkan

temuan atau permasalahan yang akan diperdalam setelah memperhatikan

hasil pengujian pengendalian.

B. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan Program Audit

Dalam menyusun program audit perlu diperhatikan, bahwa tujuan

audit untuk masing-masing pos/kegiatan mungkin tidak hanya satu, misalnya

tidak hanya untuk meyakini keberadaan suatu aset, tetapi juga untuk meyakini

kebenaran penilaian, kepemilikan, ketepatan waktu pengakuan transaksi, dan

sebagainya. Langkah audit juga demikian. Untuk mencapai satu tujuan audit,

mungkin diperlukan beberapa langkah audit, bisa juga untuk beberapa tujuan

audit cukup dilakukan satu langkah audit.

Dalam program audit, ditetapkan pula rencana petugas yang akan

melakukan masing-masing langkah audit dan jangka waktu yang dialokasikan

untuk melaksanakannya. Alokasi waktu itu kemudian direkap menjadi jadwal/

skedul pelaksanaan kegiatan audit.

Page 45: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

37

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

C.Makna dan Sifat Program Audit

Ada beberapa hal yang perlu dipahami dalam penyusunan program audit:

a. Program audit berisikan seperangkat prosedur analitis atau langkah-langkah

audit dalam rangka pengumpulan dan pengujian bukti-bukti audit, merupakan

semacam instruksi kepada auditor untuk melakukan hal tersebut dengan

tujuan untuk:

1) pengumpulan bukti,

2) penilaian kecukupan dan efektivitas pengendalian, dan

3) penilaian efisiensi, ekonomis, dan efektivitas dari kegiatan yang direview.

b. Penyusunan program audit dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh

dari pelaksanaan tahap audit pendahuluan. Program audit harus disiapkan

segera setelah audit pendahuluan.

c. Langkah-langkah audit yang disusun dalam program audit diharapkan

dapat membantu auditor dalam mengidentifikasikan kelemahan sekaligus

membantu auditi meningkatkan kecukupan dan efektivitas pengendalian

risiko dan sistem pengendalian internal, yang berdampak signifikan terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan auditi.

d. Program audit hendaknya dirancang dengan maksud untuk membantu

masing-masing auditor, baik sebagai pelaksana maupun sebagai pereviu,

dalam menentukan: apa yang harus dan telah dilaksanakan, kapan dilaksana-

kan, bagaimana dilaksanakan, siapa yang melaksanakan, dan berapa lama

dilaksanakan.

e. Program audit merupakan penghubung antara audit pendahuluan dengan

pelaksanaan pengujian di lapangan. Sebagaimana telah dibahas sebelum

ini, pelaksanaan audit pendahuluan dimaksudkan untuk memahami tujuan

utama kegiatan auditi, tujuan audit yang akan dilaksanakan, kondisi sistem

pengendalian internal, dan risiko/ancaman bagi auditi.

f. Program audit bersifat dinamis dalam arti akan selalu disesuaikan dengan

kondisi yang ditemui selama proses audit. Kenyataan yang ada mungkin

berbeda dengan hasil analisis sebelumnya. Perbedaan ini dapat berpengaruh

pada penilaian terhadap urutan risiko yang perlu diutamakan pengendalian-

nya. Perbedaan ini juga akan memerlukan penyesuaian langkah-langkah

audit, dan isi program audit perlu direvisi atau disesuaikan dengan kondisi

terkini yang ditemui oleh auditor.

Page 46: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

D. Tujuan dan Manfaat Program Audit

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan penyusunan program

audit adalah untuk memudahkan pelaksanaan suatu penugasan audit, sehingga

proses audit menjadi efektif dan efisien karena masing-masing auditor sudah

mengetahui apa yang harus dilaksanakan dan untuk tujuan apa langkah audit

yang akan dilaksanakan.

Sedangkan manfaat dari program audit bagi masing-masing auditor

dan bagi tim audit secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan rencana yang sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit,

yaitu rencana yang dapat dengan mudah dikomunikasikan mulai dari

pengendali teknis sampai staf/pelaksana audit.

b. Sebagai dasar untuk pembagian tugas bagi seluruh auditor dalam suatu

organisasi tim audit.

c. Merupakan alat untuk mengendalikan dan mengevaluasi perkembangan

atau kemajuan pekerjaan audit yang telah dicapai.

d. Menjadi alat bagi pengendali teknis dan ketua tim audit untuk membandingkan

apa yang telah dilaksanakan dengan apa yang direncanakan.

e. Membantu melatih para anggota tim audit yang belum berpengalaman dalam

melakukan langkah-langkah pekerjaan audit.

f. Merupakan ikhtisar atau catatan atas apa yang telah dikerjakan dalam

penugasan audit.

g. Menyediakan informasi bagi auditor berikutnya mengenai audit yang telah

dilaksanakan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan

suatu penugasan audit tersebut.

h. Memfasilitasi pengendali teknis dan ketua tim dalam melakukan pengawasan

terhadap pelaksana sehingga waktu yang diperlukan untuk pengawasan

menjadi efisien.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

38 Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 47: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

39

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

E. Kriteria dan Kerangka Program Audit

Penyusunan program audit harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Program audit harus dibuat khusus atau spesifik sesuai dengan penugasan

audit atas kegiatan atau aktivitas yang direview.

b. Setiap langkah kerja atau prosedur audit harus menunjukkan alasan yang

mendasari.

c. Langkah kerja harus mengandung instruksi positif dan sebaiknya tidak

dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan yang bersifat umum,

terutama untuk jawaban “ya” atau “tidak”, kurang efektif untuk audit karena

umumnya tidak bisa mendukung analisis dan evaluasi yang mendalam.

d. Program audit harus dapat menunjukkan langkah-langkah atau prosedur

audit mana yang menjadi prioritas, sehingga bagian yang lebih penting

dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan.

e. Program audit harus cukup fleksibel yang memungkinkan penggunaan

inisiatif dan judgment auditor untuk merevisi program audit. Namun demikian,

setiap revisi atau penyesuaian yang dilakukan harus dikomunikasikan dan

memperoleh persetujuan ketua tim atau pengendali teknis.

f. Program audit harus bersih dari informasi yang tidak perlu atau tidak

bermanfaat bagi proses audit. Demikian pula, harus dihindari pemuatan

informasi yang terlalu rinci dan berlebihan karena akan membuang waktu

auditor, dan pada akhirnya berpengaruh terhadap masalah efisiensi audit.

g. Program audit harus mendapatkan persetujuan sebelum digunakan,

termasuk juga perubahan-perubahannya.

Rangkuman

Program audit adalah dokumen yang memuat pernyataan tujuan audit

dan rencana langkah-langkah audit (biasanya dalam bentuk kalimat perintah)

untuk mencapai tujuan audit tersebut. Program kerja audit pendahuluan dibuat

pada saat persiapan audit, sedangkan program audit lanjutan dibuat setelah

melaksanakan audit pendahuluan. Program kerja audit tersebut berfungsi

sebagai pedoman bagi auditor dalam melaksanakan kegiatan audit, dan

Page 48: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

sebagai alat bagi supervisor dan ketua tim audit untuk mereviu pekerjaan oleh

bawahannya.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik40

Page 49: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

41

KertasKerja Audit

6Bab

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan pembaca dapat menjelaskan

kembali tentang pengertian dan fungsi, isi, persyaratan, jenis dan kepemilikan

kertas kerja audit.

A.Pengertian dan Fungsi Kertas Kerja Audit

Auditor harus mengumpulkan berbagai jenis bukti untuk mendukung

kesimpulan hasil audit yang disajikannya dalam laporan hasil audit. Bukti yang

dikumpulkan itu harus didokumentasikan dengan baik. Dokumen dimaksud

disebut dengan Kertas Kerja Audit (working papers), memuat rekaman kegiatan

audit yang dilakukannya selama melaksanakan audit. Disamping berfungsi

sebagai media untuk mendukung kesimpulan hasil audit, kertas kerja juga

berfungsi sebagai:

• Jembatan/mata rantai yang menghubungkan antara catatan klien dengan

laporan hasil audit.

• Media bagi auditor untuk mempertanggung jawabkan prosedur/langkah

audit yang dilakukannya sehubungan dengan penugasan yang dijalankan.

• Media untuk mengkoordinir dan mengorganisasi semua tahap audit mulai

dari tahap perencanaan sampai pelaporan,

• Dokumen yang dapat memberikan pedoman bagi auditor berikutnya yang

melakukan penugasan audit pada instansi/satuan kerja yang sama.

Kertas kerja didefinisikan sebagai catatan-catatan yang diselenggarakan

oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuh, pengujian yang dilakukan,

informasi yang diperoleh, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan

pelaksanaan penugasan audit yang dilakukannya.

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 50: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik42

B.Isi Kertas Kerja Audit

Kertas kerja audit meliputi semua berkas yang dibuat mulai dari

perencanaan sampai dengan konsep laporan hasil audit, antara lain terdiri

dari: program audit, hasil pemahaman terhadap pengendalian intern, analisis,

memorandum, surat konfirmasi, pernyataan dari klien, ikhtisar dan salinan/copy

dari dokumen yang dikumpulkan, daftar atau komentar yang dibuat atau

diperoleh auditor, draft laporan hasil audit, dan sebagainya. Kertas kerja tidak

hanya berwujud kertas, tetapi dapat pula berupa pita magnetis, film, atau media

yang lain. Kertas kerja berupa salinan/copy dokumen auditi diberi cap “COPY

SESUAI ASLINYA, DIBERIKAN UNTUK AUDITOR” dan ditanda tangani/paraf

oleh petugas/counterpart yang ditugaskan manajemen.

Secara lebih rinci dokumen yang terdapat pada KKA harus meliputi

aspek-aspek berikut:

a. Perencanaan.

b. Pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan efektivitas sistem

pengendalian internal.

c. Prosedur audit yang dilakukan, informasi yang diperoleh, analisa yang

dibuat dan kesimpulan yang dicapai oleh auditor.

d. Review atas KKA.

e. Pelaporan hasil audit.

f. Monitoring tindak lajut terhadap hasil audit.

C.Persyaratan Kertas Kerja Audit

Kertas kerja audit memperlihatkan kecakapan teknis dan keahlian

profesional dari auditor yang menyusunnya. Seorang auditor yang kompeten

dalam melaksanakan tugasnya akan menghasilkan kertas kerja yang bermanfaat.

Agar bermanfaat, kertas kerja harus lengkap, teliti, ringkas, jelas dan rapi:

a. Kertas kerja yang lengkap;

1) Berisi semua informasi utama, dengan pengertian semua informasi

penting harus dicantumkan dalam kertas kerja,

2) Tidak memerlukan penjelasan tambahan. Auditor harus mempertimbang-

kan bahwa kertas kerja akan direviu dan digunakan oleh seniornya untuk

penyusunan laporan dan reviu hasil audit.

b. Auditor harus memperhatikan ketelitian dalam penulisan dan perhitungan

sehingga bebas dari kesalahan.

Page 51: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik 43

c. Kertas kerja harus dibatasi pada informasi pokok saja yang diperlukan dan

relevan dengan tujuan audit dan disajikan secara ringkas, tidak memuat

data yang tidak perlu.

d. Kertas kerja harus mampu menyajikan informasi yang jelas dan sistematis,

penggunaan istilah yang menimbulkan arti ganda perlu dihindari.

e. Kerapian dalam pembuatan dan keteraturan dalam penyusunan kertas

kerja diperlukan untuk mempermudah ketua tim dan supervisor mereviu

hasil pekerjaan dan menyusun laporan hasil audit.

D.Jenis Kertas Kerja Audit

Dalam rangka mendukung laporan hasil audit, kertas kerja dikelompok-

kan dalam Daftar Utama (lead/top schedule) dan Daftar Pendukung (supporting

schedule);

• Daftar Utama merupakan rangkuman dari Daftar Pendukung, disusun sesuai

dengan kelompok informasi yang disajikan dalam laporan hasil audit. Memuat

informasi dan kesimpulan hasil audit yang diperlukan untuk penyusunan

laporan hasil audit.

• Daftar Pendukung memuat tujuan audit, informasi/kegiatan yang diuji, bukti-

bukti/dokumen pendukung yang dikumpulkan, metode penelitian dan analisis

yang dilakukan dalam rangka memenuhi tujuan audit, dan kesimpulan yang

diperoleh, serta dilengkapi dengan data auditor yang menyusun dan tanggal

dan paraf penyusunannya.

Daftar Utama dan Daftar Pendukung merupakan dokumentasi yang

terpisah satu sama lain. Untuk menghubungkan keduanya, kertas kerja harus

diberi indeks (semacam tanda/nomor/kode yang dibuat untuk mempermudah

menghubungkan satu kertas kerja dengan kertas kerja yang lain).

E. Kepemilikan Kertas Kerja Audit

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengenai kepemilikan kertas

kerja. Sesuai kode etik, auditor harus menjaga kerahasiaan informasi yang

diperoleh/diketahuinya melalui kegiatan audit yang dilakukannya. Dalam

praktek yang sehat di lingkungan profesi audit, walaupun kertas kerja adalah

milik institusi auditor, penggunaannya untuk pihak luar harus mendapat izin

dari klien/auditi yang bersangkutan. Terkait dengan hal ini, salah satu poin

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Page 52: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

44

dari kode etik pejabat pengawas pemerintah dengan organisasi intern, yang

diatur dalam Peraturan Menteri Dalan Negeri No. 28/2007 disebutkan; “Pejabat

Pengawas Pemerintah wajib menyimpan rahasia jabatan, rahasia negara,

rahasia pihak yang diawasi serta hanya mengemukakan kepada dan atas

perintah pejabat yang berwenang atas kuasa peraturan perundang-undangan”.

F. Penyimpanan KKA

Untuk memudahkan akses dan pemeliharaannya, dokumen KKA perlu

dipilah ke dalam beberapa kategori. pada umumnya terdapat empat kategori

berkas KKA, yaitu: Berkas permanen, Berkas berjalan, Berkas lampiran, dan

Berkas khusus.

1. Berkas Permanen.

Berkas permanen berisikan data/informasi yang diperlukan oleh auditor

untuk memahami gambaran umum auditi. Dilihat dari dimensi waktu,

informasi yang dimasukkan dalam berkas permanen adalah informasi yang

relatif tidak sering berubah. Dengan adanya berkas permanen, auditor

tidak perlu meminta informasi tersebut kepada auditi setiap tahun atau

setiap kali akan melakukan audit.

Jenis informasi yang dimaksudkan dalam berkas permanen, antara lain

meliputi: data organisasi auditi, kebijakan dan prosedur operasi, kebijakan

akuntansi dan pengendalian internal, dan informasi administratif berkaitan

dengan penugasan audit.

Data organisasi meliputi; Struktur organisasi dan uraian tugas, Sejarah dan

uraian pokok dan fungsi auditi, Daftar lokasi unit-unit di bawah organisasi

auditi, Kontrak dan perjanjian penting (jika ada), Daftar personil kunci, Daftar

pihak yang mempunyai hubungan istimewa, serta Ketentuan hukum dan

perundang-undangan terkait.

2. Berkas Berjalan (Current).

Berkas berjalan berisikan informasi yang berkaitan dengan audit yang

sedang dilakukan atau audit yang baru lalu. Terdapat dua sub klasifikasi

untuk informasi yang dimasukkan dalam berkas berjalan, yaitu: Berkas

umum dan Berkas analisis.

Berkas umum terdiri atas: Surat penugasaan audit, Informasi umum, Hasil

pertemuan awal, Program audit, Manajemen waktu audit, Ikhtisar temuan

Page 53: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik 45

audit, Draft laporan audit, Tanggapan auditi, Pertemuan akhir dan tindak

lanjut hasil audit.

Berkas analisis, memuat dokumentasi rinci atas proses pengumpulan dan

pengujian bukti audit untuk masing-masing data yang dicakup dalam

penugasan audit.

3. Berkas Lampiran

Berkas ini berisikan lampiran data, catatan, dan dokumen yang menjadi

data mentah bagi proses pengujian bukti audit. Informasi mengenai proses

dan hasil pengujiannya sendiri dimasukkan dalam berkas audit analisis.

4. Berkas Khusus

Berkas ini berisikan informasi yang perlu mendapatkan perhatian khusus.

Sebagian besar informasi ini berkaitan dengan indikasi kecurangan yang

perlu ditindak lanjuti dengan pemeriksaan khusus.

Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 23 Tahun 2007, Kertas Kerja Audit harus disusun dalam satu berkas

dan diserahkan oleh Ketua Tim kepada Sub Bagian Tata Usaha Wilayah untuk

diarsipkan.

Rangkuman

Kertas kerja didefinisikan sebagai catatan-catatan yang diselenggarakan

oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuh, pengujian yang dilakukan,

informasi yang diperoleh, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan

pelaksanaan penugasan audit yang dilakukannya.

Kertas kerja audit berfungsi sebagai; jembatan/mata rantai yang

menghubungkan antara catatan auditi dengan laporan hasil audit, dan dapat

pula dipergunakan auditor untuk mempertanggung jawabkan prosedur/langkah

audit yang dilakukannya, mengkoordinir dan mengorganisir semua tahap audit

mulai dari perencanaan sampai pelaporan, dan sebagai dokumen yang dapat

digunakan oleh auditor berikutnya.

Kertas kerja yang baik harus lengkap, teliti, ringkas, jelas dan rapi,

disimpan dan dijaga kerahasiannya. Agar mudah diakses, lazimnya kertas

kerja audit dikelompokkan dalam berkas permanen (permanent file), berkas

berjalan (current file), berkas lampiran dan berkas khusus.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Page 54: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

46

Sebagai rekaman dari kegiatan audit, kertas kerja audit adalah milik

institusi auditor, namun penggunaannya untuk pihak luar harus mendapat izin

dari klien/auditi yang bersangkutan.

Page 55: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

47

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan pembaca dapat menjelaskan

kembali tentang gambaran umum laporan hasil audit, laporan hasil audit

internal pemerintah, manfaat dibuatnya laporan tertulis, arti penting

ketepatan waktu laporan, dan isi laporan hasil audit.

A. Gambaran Umum tentang Laporan Hasil Audit

Akhir dari proses audit ditutup dengan penyusunan laporan yang

berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan hasil audit kepada para

penggunanya. Biasanya format (lay-out) laporan auditor internal sudah

ditetapkan dalam bentuk yang baku, memuat dasar penugasan, lingkup dan

tujuan audit, periode yang diperiksa, informasi umum tentang auditi, kebijakan

akuntansi untuk laporan audit keuangan, dan gambaran umum tentang

pelaksanaan kegiatan operasional yang diuji pada audit kepatuhan dan audit

operasional.

Pada audit keuangan, laporan hasil audit dilengkapi dengan laporan

keuangan yang diaudit. Sedangkan pada audit ketaatan dan audit operasional,

laporannya dilengkapi dengan informasi mengenai keluaran yang dihasilkan

dari kegiatan operasional satuan kerja yang diaudit. Kemudian, laporan hasil

audit dilengkapi dengan uraian hasil audit, memuat permasalahan/temuan

hasil audit beserta rekomendasi yang perlu ditindak lanjuti oleh manajemen.

Laporan dilengkapi dengan ringkasan eksekutif (excecutive summary)

berupa ringkasan hasil audit. Ringkasan eksekutif dimaksudkan untuk konsumsi

pimpinan. Ini diperlukan karena pada umumnya para pimpinan yang menerima

laporan audit tidak memiliki cukup waktu untuk membaca laporan secara utuh.

Dengan ringkasan eksekutif diharapkan dapat menghemat waktu mereka

untuk memahami hasil audit.

LaporanHasil Audit

7Bab

Page 56: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik48

B.Laporan Hasil Audit Internal Pemerintah Daerah

Dalam penulisan laporan audit internal pemerintah daerah perlu

diperhatikan norma pelaporan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 28 tahun 2007, tentang Norma Pengawasan dan Kode

Etik Pejabat Pengawas Pemerintah, antara lain; laporan hasil pengawasan

secara tertulis dapat disajikan dalam bentuk “Nota Dinas/Surat” dan “Laporan

Hasil Pengawasan Lengkap”.

Nota Dinas berisi hasil pengawasan yang strategis, mendesak dan/atau

yang bersifat rahasia sehingga harus disusun secara singkat, padat dan jelas

yang menggambarkan permasalahan secara utuh dan lengkap. Laporan

pengawasan ini dapat bersifat sementara (interim report) dan bersifat final.

Laporan bersifat sementara dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan yang

sangat mendesak bagi pejabat yang berwenang mengambil tindakan dan/atau

menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil suatu kebijakan. Walaupun

bersifat sementara, isi laporan harus didukung fakta/data yang mengarah

pada kesimpulan final.

Laporan Hasil Pengawasan Lengkap:

• Berisi laporan hasil pengawasan yang diuraikan secara lengkap atas semua

permasalahan yang ditemukan berdasarkan bukti/fakta yang cukup,

kompeten dan relevan. Penulisan dalam laporan hasil pengawasan ini

dengan menggunakan bahasa/istilah yang sederhana dan mudah dipahami

oleh pembaca atau pengguna laporan.

• Mengungkapkan permasalahan yang disajikan menggunakan analisis

berdasarkan disiplin ilmu pengetahuan tertentu harus berdasarkan fakta/

data yang valid dari instansi yang diawasi dan/atau sumber informasi yang

independen.

• Dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada pejabat yang berwenang,

yaitu pejabat pemberi perintah dan pejabat lain yang terkait dan/atau

memerlukan laporan hasil pengawasan itu. Tembusan laporan harus

disampaikan kepada pejabat lain yang ikut bertanggung jawab untuk

melaksanakan tindak lanjut atas rekomendasi hasil pengawasan.

C.Manfaat Dibuatnya Laporan Tertulis.

Penulisan laporan secara tertulis mengenai setiap kegiatan pengawasan

atas instansi, program, kegiatan dari penyelenggaraan pemerintah daerah

(Kepala Daerah beserta SKPD dan DPRD serta pengelola kekayaan daerah

Page 57: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

49

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

yang dipisahkan/BUMD) adalah merupakan kewajiban sebagaimana diatur

dalam Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah

sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28

tahun 2007 juga menetapkan keharusan membuat laporan tertulis.

Manfaat dibuatnya laporan tertulis.

a. Hasil pengawasan dapat diberitahukan kepada para pejabat yang ber-

tanggungjawab pada semua tingkat/strata pemerintahan;

b. Kesimpulan dan saran tindak atas hasil pengawasan tidak disalahtafsirkan

oleh penerima laporan;

c. Hasil pengawasan dapat disediakan untuk dipelajari oleh semua pihak

yang berkepentingan;

d. Mempermudah tindaklanjut hasil pengawasan yaitu tindaklanjut yang layak

dan tuntas; dan

e. Hasil pengawasan dapat dilakukan evaluasi dan dijadikan bahan referensi

guna rencana kegiatan pengawasan berikutnya.

Dalam hal tertentu yang bersifat rahasia atau sangat rahasia, perlu

dilakukan dengan membuat laporan khusus bersifat rahasia/sangat rahasia

dan hanya disampaikan secara terbatas kepada pejabat berwenang dan

pejabat yang harus melakukan tindak lanjutnya. Diantara pejabat dimaksud

adalah pejabat yang mempunyai kepentingan langsung dengan hasil

pengawasan berdasarkan peraturan perundang-undangan, wajib menerima

laporan hasil pengawasan.

Disamping laporan tertulis sebagai media untuk mengkomunikasikan

hasil audit, ada kalanya hasil audit perlu dikomunikasikan secara lisan, melalui

penjelasan langsung kepada user, atau dalam bentuk presentasi kepada pihak-

pihak yang berkepentingan. Terkadang, penyampaian hasil audit secara lisan

lebih efektif dibandingkan dengan penyampaian secara tertulis, disamping

keterbatasan pembaca dalam memahami bahasa tulisan, melalui penyampaian

laporan dengan bahasa lisan, auditor dapat melihat sendiri respons dari audiens

mengenai permasalahan yang dikemukakannya. Keahlian dalam presentasi,

dapat pula dimanfaatkan oleh auditor untuk mempengaruhi audiensnya untuk

menerima dan menindak lanjuti rekomendasi yang diberikan.

D.Ketepatan Waktu Laporan.

Laporan hasil pengawasan harus diterbitkan sebelum batas waktu

yang ditentukan di dalam peraturan perundang-undangan agar memberikan

Page 58: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik50

manfaat yang maksimal. Dalam upaya mempercepat penerbitan laporan maka

pejabat pengawas pemerintah sudah harus :

a. menyusun laporan pada saat kegiatan pengawasan mulai dilaksanakan;

b. memberitahukan masalah penting/urgen kepada pejabat yang berwenang

pada instansi yang diawasi; dan

c. melaporkan masalah penting/urgen kepada pejabat pemberi perintah tugas

pengawasan.

Hal ini dimaksudkan agar tindakan korektif terhadap permasalahan

tertentu dapat dilaksanakan oleh pejabat tersebut guna mencegah meluasnya

permasalahan yang terjadi.

E. Isi Laporan Hasil Audit.

Pejabat pengawas pemerintah menyusun laporan tertulis yang memuat :

a. Penjelasan ruang lingkup dan tujuan pengawasan;

b. Uraian laporan hasil pengawasan dibuat secara singkat, jelas, lengkap

dan mudah dimengerti oleh para pihak yang menggunakannya;

c. Fakta secara teliti, cermat, lengkap dan layak atas permasalahan yang

diangkat, harus dijelaskan sebab dan akibatnya;

d. Kesimpulan secara obyektif dalam bahasa yang sederhana namun jelas;

e. Informasi berdasarkan fakta/bukti dan kesimpulan yang disajikan di dalam

kertas kerja pengawasan sehingga apabila diperlukan dapat dibuka kembali/

ditunjukkan dasar penulisan laporan;

f. Rekomendasi yang dapat dijadikan dasar tindakan perbaikan, penertiban

dan penyempurnaan serta peningkatan kinerja;

g. Kritik disajikan dalam pertimbangan yang wajar dengan memuat kesulitan

atau kondisi yang tidak lazim yang dihadapi oleh pejabat yang diawasi;

h. Identifikasi dan penjelasan atas permasalahan yang masih perlu pendalaman

lebih lanjut dari pejabat pengawas pemerintah atau pihak lain;

i. Pengakuan atau penghargaan bagi prestasi yang dicapai oleh instansi yang

diawasi, terlebih apabila prestasi tersebut dapat dimanfaatkan instansi lain;

dan

j. Permasalahan yang bersifat kasus penyelewengan tertentu dan/atau per-

timbangan lain tidak perlu dimuat namun disampaikan secara khusus kepada

pejabat yang berwenang secara tertulis/tidak tertulis.

Page 59: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

51

Rangkuman

Laporan hasil audit adalah dokumen yang memuat rangkuman seluruh

kegiatan audit, berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan hasil audit

kepada para penggunanya. Laporan hasil audit internal pemerintah daerah

disebut dengan laporan hasil pengawasan, harus disusun secara tertulis.

Format laporannya dapat berupa “Nota Dinas/Surat” atau “Laporan Lengkap”

sesuai kebutuhan.

Di samping harus disusun secara tertulis, laporan harus dapat diterbitkan

secara tepat waktu, tujuannya adalah agar tindakan korektif terhadap

permasalahan yang perlu mendapat perhatian dapat dilaksanakan segera

oleh pejabat terkait/yang bertanggung jawab, sehingga dampak negatif yang

ditimbulkannya dapat dicegah sehingga tidak menjadi meluas.

Biasanya format (lay-out) laporan auditor internal sudah ditetapkan

dalam bentuk yang baku, memuat dasar penugasan, lingkup dan tujuan audit,

periode yang diperiksa, informasi umum tentang auditi, kebijakan akuntansi

untuk laporan audit keuangan, dan gambaran umum tentang pelaksanaan

kegiatan operasional yang diuji pada audit kepatuhan dan audit operasional.

Laporan dilengkapi dengan ringkasan eksekutif (excecutive summary)

berupa ringkasan hasil audit. Ringkasan eksekutif dimaksudkan untuk konsumsi

pimpinan. Ini diperlukan karena pada umumnya para pimpinan yang menerima

laporan audit tidak memiliki cukup waktu untuk membaca laporan secara utuh.

Dengan ringkasan eksekutif diharapkan dapat menghemat waktu mereka

untuk memahami hasil audit.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 60: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

52

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 61: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

53

NormaPengawasan

8Bab

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan pembaca dapat menjelaskan

kembali tentang pengertian, fungsi dan pokok-pokok Norma Pengawasan

Pejabat Pengawasan Pemerintah.

A. Pengertian Norma Pengawasan

Norma pengawasan disebut juga sebagai standar audit didefinisikan

sebagai patokan, kaidah atau ukuran yang harus diikuti oleh pejabat pengawas

pemerintah dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan dan pihak/pejabat

lain yang terkait dengan pengawasan.

B.Fungsi Norma Pengawasan

Norma pengawasan memuat ketentuan yang harus dipatuhi oleh

auditor dalam rangka menjaga mutu hasil audit, baik dalam perencanaan,

pelaksanaan dan penyusunan laporan/pengkomunikasian hasil audit.

Norma pengawasan tersebut berfungsi sebagai pedoman bagi semua

auditor yang terlibat dalam penugasan audit:

a. Pedoman bagi auditor dalam menyusun perencanaan audit, pelaksanaan

dan penyusunan laporan hasil audit.

b. Pedoman bagi supervisor dan penanggung jawab audit untuk melakukan

pengawasan dan reviu dokumen audit.

c. Pedoman bagi reviuwer institusi audit yang lebih tinggi, misalnya reviu oleh

Inspektorat Departemen Dalam Negeri kepada Inspektorat Provinsi, dan

reviu oleh Inspektorat Provinsi terhadap Inspektorat Kabupaten.

d. Pedoman untuk meminta pertanggung jawaban auditor mengenai kelemahan

yang ditemukan dalam penyajian hasil auditnya.

e. Media untuk memperoleh kepercayaan masyarakat terhadap institusi

auditor.

Page 62: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik54

C.Pokok-pokok Norma Pengawasan Pejabat Pengawas Pemerintah

Norma Pengawasan Pejabat Pengawas Pemerintah diatur dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28/2007 tentang Norma Pengawasan

dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah. Norma pengawasan tersebut

meliputi norma umum, norma pelaksanaan, dan norma pelaporan, dengan

pokok-pokok sebagai berikut:

1. Norma Umum, meliputi norma pemeriksaan, evaluasi dan monitoring.

a. Norma Pemeriksaan, mengatur antara lain:

1) Pemeriksaan atas instansi pemerintah daerah agar ditetapkan dalam

lingkup yang cukup luas sehingga dapat memenuhi kebutuhan semua

pihak yang akan menggunakannya.

Tujuan umum pemeriksaan adalah untuk menjamin pelaksanaan

penyelenggaraan pemerintahan daerah mencapai tujuan yang di-

tetapkan, yaitu peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat

daerah yang bersangkutan.

Pemeriksaan diarahkan pada pelaksanaan urusan wajib dan urusan

pilihan yang dilaksanakan pemerintah daerah, serta pelaksanaan

azas dekonsentrasi, azas tugas berbantuan, dan tugas lain yang

dilakukan pemerintah daerah.

Salah satu kegiatan pemeriksaan diarahkan pada penggunaan sumber

daya yang tersedia di daerah, termasuk sumber dana, meliputi:

a) Pemeriksaan atas transaksi, perkiraan, laporan keuangan, dan

ketaatan pada peraturan perundang-undangan.

b) Tinjauan mengenai efisiensi dan kehematan, meliputi penyelidikan

apakah instansi yang diawasi dalam melaksanakan tugasnya

cukup mempertimbangkan efisiensi dan kehematan penggunaan

sumber daya yang tersedia.

c) Tinjauan mengenai efektivitas pelaksanaan program/kegiatan

meliputi penilaian atas hasil yang dicapai dan/atau manfaat yang

diharapkan sesuai dengan rencana kerja.

2) Evaluasi dimaksudkan untuk:

a) Evaluasi rancangan peraturan daerah,

b) Evaluasi Peraturan Daerah.

c) Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Page 63: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

55

Evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan ketentuan yang

lebih tinggi, kepentingan umum, pengembangan ekonomi daerah,

pendekatan mutu pelayanan masyarakat, stabilitas daerah, dsb.

3) Monitoring dimaksudkan untuk:

a) Memperoleh data mutakhir atas tindak lanjut pelaksanaan peraturan

perundang-undangan; undang-undang, peraturan pemerintah,

peraturan presiden dan peraturan menteri.

b) Memperoleh informasi tentang kendala yang dihadapi pemerintah

daerah dan upaya mengatasinya.

c) Memperoleh umpan balik dari pemerintah daerah sebagai bahan

penyempurnaan peraturan perundang-undangan.

d) Memperoleh data mutakhir tentang kemajuan/perkembangan

suatu kegiatan, pelaksanaan anggaran, hambatan yang terjadi

dan upaya mengatasinya.

e) Memperoleh data mutakhir tentang tindak lanjut hasil pengawasan

oleh aparat pengawasan intern pemerintah, BPK, DPR, DPD dan

DPRD.

b. Norma Pelaksanaan Pengawasan, meliputi;

1) Perencanaan pengawasan,

Pengawas atau lembaga pengawasan wajib menyusun rencana kerja

pengawasan yang tepat sebagai dasar pelaksanaan pengawasan

yang efektif. Setiap langkah kerja pengawasan harus ditetapkan

secara sistematis dan menggambarkan rencana kerja bersih sehingga

mengefektifkan waktu kerja pengawas dan penggunaan sumber daya

lainnya.

2) Bimbingan dan pengawasan terhadap tim pengawas,

Norma ini mewajibkan lembaga pengawasan atau ketua tim pengawas

menjamin pejabat pengawas pemerintah yang kurang cakap dan

kurang pengalaman mendapat bimbingan yang cukup dalam me-

laksanakan tugas pengawasan.

3) Bukti pengawasan.

Norma ini menjelaskan pengertian bukti pengawasan yang dianggap

cukup, kompeten, dan relevan. Norma ini juga menjelaskan jenis

bukti pengawasan meliputi; bukti fisik, bukti dokumen, bukti kesaksian,

bukti pengakuan, bukti ketangkap tangan, bukti analisis, dan catatan

lain.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 64: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

4) Identifikasi permasalahan di daerah, dan

Norma ini mewajibkan pejabat pengawas pemerintah mengungkapkan

permasalahan yang terjadi di daerah secara kronologis, obyektif,

cermat, dan independen.

5) Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, kehematan,

efisiensi dan efektivitas.

Norma ini mewajibkan pejabat pengawas pemerintah melakukan

pengkajian terhadap ketaatan peraturan perundang-undangan secara

akurat atas pelaksanaan kegiatan pada instansi yang diawasi, serta

menilai efisiensi, kehematan dalam penggunaan sumber daya dan

efektivitas pencapaiannya.

c. Norma Pelaporan memuat beberapa ketentuan yang berkaitan dengan

bentuk laporan tertulis meliputi “nota dinas/surat” dan “laporan hasil

pengawasan lengkap”, ketepatan waktu laporan, dan isi laporan. Salah

satu point dalam norma pelaporan adalah mengenai penyajian temuan

dan rekomendasi:

Permasalahan yang perlu mendapat perhatian sebagai temuan hasil

pengawasan harus dikemukakan secara obyektif dan tidak memihak

disertai informasi yang cukup tentang pokok masalah yang bersangkutan.

Hal ini dimaksudkan agar pembaca/pengguna laporan memperoleh

pandangan dalam perspektif yang tepat, tidak menyesatkan dan

menunjukkan permasalahan yang perlu perhatian.

Untuk memudahkan membaca dan pengguna laporan, maka temuan

harus memuat: judul temuan, uraian kondisi temuan, kriteria/tolak

ukur, sebab, akibat, tanggapan pejabat yang diperiksa, komentar atas

tanggapan, dan rekomendasi.

Rangkuman

Norma pengawasan disebut juga sebagai standar audit didefinisikan

sebagai patokan, kaidah atau ukuran yang harus diikuti oleh pejabat pengawas

pemerintah dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan dan pihak/pejabat

lain yang terkait dengan pengawasan. Berfungsi sebagai pedoman bagi semua

auditor yang terlibat dalam penugasan audit.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik56

Page 65: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

57

Norma Pengawasan Pejabat Pengawas Pemerintah diatur dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28/2007 tentang Norma Pengawasan

dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah. Norma pengawasan tersebut

meliputi norma umum, norma pelaksanaan, dan norma pelaporan.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 66: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

58

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 67: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

59

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan pembaca dapat menjelaskan

kembali tentang pengertian, fungsi dan pokok-pokok kode etik Pejabat

Pengawasan Pemerintah.

9BabKode Etik

PemerintahPejabat Pengawas

A. Pengertian Kode Etik

Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah adalah seperangkat prinsip

moral atau nilai yang dipergunakan oleh pejabat pengawas pemerintah sebagai

pedoman tingkah laku dalam melaksanakan tugas pengawasan.

Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah meliputi tata pikir, tata sikap,

tata wicara dan tata laku pejabat pengawas dalam berinteraksi dengan lembaga

pengawasan, sesama pejabat pengawas pemerintah, para pihak yang diawasi

dan pihak lain yang terkait serta masyarakat.

B.Fungsi Kode Etik

Kode etik auditor memuat aturan prilaku yang harus ditaati oleh

setiap auditor. Berfungsi untuk menjaga hubungan antar sesama auditor,

auditor dengan auditi, dan auditor dengan masyarakat. Ketentuan mengenai

kompetensi, independensi, serta kecermatan dalam melaksanakan audit adalah

contoh prilaku yang harus dijaga oleh auditor. Di samping itu, aturan perilaku

dalam pergaulan pada umumnya, seperti; kejujuran, kesopanan, loyalitas

terhadap profesi, tidak mendiskreditkan antar sesama, dan sebagainya, juga

berlaku bagi auditor.

Page 68: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

C. Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah

Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah diatur dalam lampiran II

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28/2007, tentang Norma Pengawasan

dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah. meliputi aturan perilaku pejabat

pengawas pemerintah dalam melaksanakan tugas, kode etik pejabat pengawas

pemerintah dengan:

a. Organisasi intern (tempat dia bekerja).

b. Pejabat pengawas (dari institusi pengawas) lain,

c. Pemeriksa/auditor (dilingkungan internal organisasi tempat dia bekerja),

d. Penyidik,

e. Pihak yang diawasi (auditi atau auditan),

f. Masyarakat.

Khusus dalam pelaksanaan tugasnya, Pengawas Pemerintah wajib

mentaati peraturan perundang-undangan dengan penuh kesadaran dan

tanggung jawab melalui:

a. Memberikan keteladanan yang baik dalam segala aspek kepada semua

pihak khususnya dalam hal ketaatan terhadap peraturan perundang-

undangan.

b. Dilarang mereduksi, melampaui dan atau melanggar batas tanggung jawab

dan kewenangan yang dimiliki sesuai dengan hak dan kewajiban yang

dimaksud dalam Surat Perintah Tugas.

c. Menghindari semua perbuatan tercela yang bertentangan dengan norma

dan peraturan perundang-undangan dan kaidah agama serta norma

kehidupan bermasyarakat.

d. Wajib melaksanakan tugas secara profesional, dengan penuh tanggung

jawab, disiplin, jujur, dan transparan.

e. Dilarang mengurangi dan atau menghilangkan temuan hasil pengawasan

dengan maksud atau tujuan atau kepentingan pribadi atau pihak lain.

f. Berpakaian seragam kedinasan, sopan, rapi, dan memakai tanda pengenal.

g. Berbicara sopan, wajar, tidak berbelit-belit, rasional, tidak emosional, dan

pengendalian diri yang kuat untuk memahami pokok permasalahan.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik60

Page 69: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

61

Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah merupakan amanat profesi

yang harus dijaga agar martabat pengawas dimasyarakat mendapat tempat

terhormat dan mampu memberikan outcome/hasil pengawasan yang diharapkan.

Rangkuman

Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah adalah seperangkat prinsip

moral atau nilai yang dipergunakan oleh pejabat pengawas pemerintah sebagai

pedoman tingkah laku dalam melaksanakan tugas pengawasan. Memuat tata

pikir, tata sikap, tata wicara dan tata laku pejabat pengawas. Berfungsi untuk

menjaga hubungan auditor dengan lembaga pengawasan, sesama pejabat

pengawas pemerintah, para pihak yang diawasi dan pihak lain yang terkait

serta masyarakat.

Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah diatur dalam lampiran II

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28/2007, tentang Norma Pengawasan

dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah, meliputi aturan perilaku pejabat

pengawas pemerintah dalam hubungannya dengan: Organisasi intern (tempat

dia bekerja), Pejabat pengawas (dari institusi pengawas) lain, Pemeriksa/

auditor (dilingkungan internal organisasi tempat dia bekerja), Penyidik, Pihak

yang diawasi (auditi), dan Masyarakat.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Page 70: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik62

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 71: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik 63

LembagaAudit

10Bab

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan pembaca dapat menyebutkan

lembaga-lembaga profesi yang bergerak di bidang audit.

Pada awal modul ini telah dijelaskan bahwa ada banyak pihak yang

membutuhkan auditor, sehingga mendorong perkembangan aktivitas menjadi

suatu profesi. Auditor yang bekerja untuk kepentingan pemilik, yang ditugaskan

melakukan pemeriksaan atas laporan pertanggung jawaban pengurus

organisasi, biasanya ditunjuk dari lembaga independen, disebut auditor

eksternal. Sedangkan auditor yang dipekerjakan oleh dan untuk kepentingan

manajemen, karena posisinya berada di bawah kendali manajemen yang

memberi penugasan, disebut auditor internal.

Sebagaimana profesi lainnya, auditor juga memiliki perkumpulan/

institusi. Di negara kita, ada dua lembaga yang memberikan jasa sebagai

“auditor eksternal” atau “auditor independen”, yaitu “Kantor Akuntan Publik”

atau “KAP” dan “Badan Pemeriksa Keuangan” atau “BPK”:

• Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memiliki izin yang masih berlaku dari

Departemen Keuangan, yang anggotanya tergabung dalam Ikatan Akuntansi

Indonesia (IAI). Lembaga ini biasanya melakukan audit terhadap laporan

keuangan perusahaan komersial dan institusi/lembaga non pemerintah

berdasarkan perintah stakeholder, biasanya oleh Komisaris selaku wakil

dari pemegang saham, yang dituangkan dalam satu perikatan (SPK/Kontrak).

• Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah lembaga negara yang bebas

dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Republik

Indonesia Tahun 1945 dan undang-undang Republik Indonesia No. 15 Tahun

2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Page 72: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Telah dijelaskan sebelumnya, auditor internal dipekerjakan oleh

manajemen/pimpinan organisasi (Direksi atau Kepala Pemerintahan, Menteri/

Kepala LPND) untuk dan atas nama serta bertanggung jawab kepada manajemen.

Tenaganya dapat berasal dari para profesional yang disewa secara temporer

(sesuai kebutuhan/tidak permanen) dari luar (outsource) atau dari sumber

internal yang ditampung dalam satu wadah (institusi/satuan kerja) yang madiri

dan bersifat permanen dan secara khusus diberi tugas melaksanakan fungsi

pengawasan. Ada banyak lembaga audit internal yang bersifat permanen

dengan tugas membantu manajemen di bidang pengawasan;

• Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), yaitu lembaga

audit internal pemerintah pusat, dibentuk dengan Keputusan Presiden,

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

• Inspektorat Jenderal Departemen/Unit Pengawasan Lembaga Pemerintah

Non Departemen (LPND), merupakan auditor internal di lingkungan masing-

masing Departemen/LPND.

• Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten/Kota sebagai auditor internal

di lingkungan Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota.

• Auditor internal pada Badan-badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta

yang disebut dengan berbagai istilah, seperti Satuan Pemeriksa Intern

(SPI), Kantor Audit Internal (KAI), Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), dsb.

Sekedar untuk diketahui, sebagai suatu profesi, di Indonesia telah

berdiri Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, terdiri dari The Institute

of Internal Auditors Indonesia Chapter, Forum Komunikasi Satuan Pengawasan

Intern BUMN/BUMD, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Dewan Sertifikasi

Qualified Internal Audit, Perhimpunan Audit Internal Indonesia, dan Asosiasi

Auditor Internal.

Di samping auditor eksternal dan internal di atas, ada auditor jenis

lain yang oleh para penulis disebutkan sebagai auditor pemerintah, seperti

auditor pada institusi perpajakan (pajak pusat dan daerah) yang bertugas

memeriksa ketaatan wajib pajak terhadap undang-undang perpajakan, auditor

lingkungan pada institusi yang mengurusi lingkungan hidup yang bertugas

melakukan pemeriksaan ketaatan para usaha industri terhadap ketentuan

mengenai dampak lingkungan, dan sebagainya.

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik64

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Page 73: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

65

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik

Arens, Alvin A dan James K. Loebbecke, Auditing, An Integrated Approach,

Prentice Hall International, Englewood Cliffs, New Yersey, 5th Edition, 1991.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004. Standar Profesi Audit

Inernal. Jakarta: Yayasan Pendidikan Internal Audit.

Mahsum Mohammad, Sulisttyowati Firma, Purwanugraha Herbertus Andre,

Akuntansi Sektor Publik, BPFE, Fakultas Ekonomi UGM, Edisi Kedua, 2007.

Messier, Glover, Prawit, Auditing & Assurance Services: A Systematic

Approach, The Mc Graw-Hill Companies, Inc. 4th Editon, 2006.

Mulyadi, Auditing, Penerbit Salemba 4, Edisi Keenam, 2002.

Peny, Kurt dan O Ray Whittington, Auditing, Richard D. Irwin, a Times Mirror

Higher Education Corp, Inc. Company, 2nd Edition 1997.

Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman

Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma

Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah.

Undang-Undang RI No. 32/2004 tentang Pemerintah Daerah.

DaftarPustaka

Page 74: Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik · PDF fileBab 4 Bukti Audit, ... 22 C. Pengujian Audit ... pengujian, penyelesaian penugasan, pelaporan dan tindak lanjut. Audit Internal

Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik66

Audit InternalSektor Publik

Dasar-dasar

Halaman ini sengaja dikosongkan