Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan...

24
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN / KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DENGAN FISHBONE DIAGRAM PROPOSAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Studi Strata 1 (S1) pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Jayabaya Disusun Oleh: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPILDAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYABAYA

Transcript of Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan...

Page 1: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN / KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DENGAN FISHBONE DIAGRAM

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Studi Strata 1 (S1) pada Jurusan Teknik Sipil

Universitas Jayabaya

Disusun Oleh:

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPILDAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS JAYABAYA JAKARTA

2015

Page 2: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

INTISARI

Keberhasilan melaksanakan proyek konstruksi tepat pada waktunya adalah salah satu tujuan terpenting, baik bagi pemilik, konsultan, maupun kontraktor. Keterlambatan adalah sebuah kondisi yang sangat tidak dikehendaki, karena akan sangat merugikan kedua belah pihak dari segi waktu dan biaya.

Penelitian ini dilakukan pada proyek yang sedang berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penjadwalan pada proyek yang sedang berjalan serta bertujuan untuk mengetahui apakah pada penjadwalan proyek pembangunan yang sedang berjalan mengalami keterlambatan pekerjaan. Kemudian menemukan faktor-faktor yang berperan sebagai penyebab keterlambatan yang terjadi dilapangan dan mengusulkan solusi tindakan perbaikan sehingga keterlambatan sedapat mungkin dikendalikan dengan menggunakan metoda fishbone diagram. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati pelaksanaan proyek yang sedang berjalan pada pekerjaan struktur. Dan mengajukan pertanyaan langsung kepada pekerja, pihak konsultan, ataupun kontraktor dilapangan.

Page 3: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

PROPOSAL TUGAS AKHIR

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN / KETERLAMBATAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN DENGAN FISHBONE DIAGRAM

A. LATAR BELAKANG

Dalam menghadapi proses globalisasi perekonomian dunia yang

semakin meningkat dan tingkat persaingan yang semakin tinggi, maka perlu

adanya peningkatan kemampuan perusahaan-perusahaan termasuk

perusahaan jasa konstruksi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan tersebut antara lain dengan melakukan tindakan

perbaikan pada pelaksanaan proyek konstruksi guna meningkatkan kualitas

kinerja yang diharapkan. Pada prakteknya, suatu proyek mempunyai

keterbatasan akan sumber daya, baik berupa manusia, material, biaya ataupun

alat.

Dalam perkembangan dunia struktur dituntut kinerja pembangunan

yang cepat serta efisien, dengan tetap memenuhi persyaratan bangunan yang

aman dan kuat selama umur rencana bangunan.

Salah satu ukuran keberhasilan proyek konstruksi ditentukan oleh

penyelesaian proyek sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam

dokumen kontrak dan sesuai pula dengan rencana dan spesifikasi nya. Namun

demikian, proyek konstruksi merupakan suatu proyek yang bersifat kompleks

dan dinamis, sehingga terdapat banyak faktor yang dapat mengakibatkan

terjadi nya keterlambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi.

Dampak dari keterlambatan ini dalam banyak hal lebih banyak

merugikan pihak-pihak yang terkait, dalam hal ini pemilik dan kontraktor,

karena keterlambatan pada umumnya selalu disertai perdebatan-perdebatan,

konflik, tuntutan waktu, dan biaya tambah, tidak jarang berakibat terjadi nya

penyimpangan kualitas dan lain-lain yang dapat membuat kondisi

penyelesaian proyek lebih buruk lagi.

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS JAYABAYA, CIMANGGIS JAKARTA - 1 -

Page 4: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

PROPOSAL TUGAS AKHIR

B. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk:

a) Mengetahui penjadwalan pekerjaan bangunan gedung,

b) Mengidentifikasi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan

c) Menganalisis sebab – sebab terjadinya keterlambatan pelaksanaan

dilapangan,

d) Mengidentifikasi solusi untuk mengatasi keterlambatan.

C. RUANG LINGKUP MASALAH

Penelitian ini dilakukan pada proyek yang sedang berjalan. Penelitian

ini lebih difokuskan kepada penyebab keterlambatan yang terjadi pada

pelaksanaan pekerjaan struktur.

D. TINJAUAN PUSTAKA

1. Penjadwalana) Pengertian

Scheduling (penjadwalan) adalah penentuan waktu dan urutan kerja

dari kegiatan-kegiatan proyek hingga selesainya keseluruhan pekerjaan

proyek. Kebanyakan schedule disajikan dalam bentuk grafik yang

menunjukkan hubungan rencana mulai dan selesainya bagian-bagian

pekerjaan dari proyek.

Rencana Kerja (time schedule)adalah pembagian waktu terperinci

yang disediakan untuk masing-masing bagian pekerjaan, mulai dari

bagian-bagian pekerjaan permulaan sampai dengan bagian-bagian

pekerjaan akhir.

b) Estimasi Durasi Aktivitas

Durasi dari suatu aktivitas adalah fungsi dari jumlah (kuantitas)

pekerjaan yang harus diselesaikan dan produk kerja tiap satuan waktu.

Produk kerja tiap satuan waktu tidak hanya mencakup waktu riil produksi

tapi juga harus memperhitungkan waktu tidak produktif dan waktu tak

berguna yang mungkin ada, karena itu dalam memperkirakan produk

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS JAYABAYA, CIMANGGIS JAKARTA - 2 -

Page 5: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

PROPOSAL TUGAS AKHIR

kerja tiap satuan waktu, ketersediaan sumber daya dan faktor-faktor lain

yang mempengaruhi produktivitas yang harus juga ditinjau secara

seksama (prohoyo, 1994).

Ketersediaan sumber daya meliputi ketersediaan tenaga kerja, alat,

bahan, subkontraktor, dan pemasok. Faktor-faktor yang juga

mempengaruhi produktivitas dari sumber daya-sumber daya tersebut,

antara lain (prohoyo, 1994):

1) Produktivitas tenaga kerja dan alat

2) Keterampilan manajemen

3) Ketersediaan bahan dan peralatan

4) Kondisi cuaca

5) Pembatasan kerja

6) Kualitas pekerjaan

7) Aktivitas-aktivitas yang berjalan bersamaan

c) Teknik Penjadwalan

Teknik yang digunakan dalam penjadwalan proyek bervariasi;

tergantung dari ukuran proyek, kompleksitas, durasi, personal dan

tuntutan pemilik proyek. Terdapat dua metoda yang umum digunakan,

yaitu: Bagan Balok (Bar Chart) dan Diagram Jaringan Kerja (Network

Diagram) (Noorsyamsa,2007).

1) Bagan Balok

Diagram ini sederhana dan visual, keuntungan lainnya adalah

dapat dipakai untuk menunjukkan jadwal departemen atau individual

secara terpisah. Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan yang

besar (lebih dari 30 kegiatan), oleh karena bar chart tidak

menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu

kegiatan dengan kegiatan lain, maka sulit untuk mengetahui dampak

yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal

keseluruhan proyek. Meskipun paket software manajemen proyek kini

mampu menunjukkan hubungan itu, penggambaran jumlah

ketergantungan yang besar dapat mengakibatkan diagram sukar

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS JAYABAYA, CIMANGGIS JAKARTA - 3 -

Page 6: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

PROPOSAL TUGAS AKHIR

dibaca. Kecuali itu, oleh karena diagram Gant memfokuskan hanya

pada salah satu triple constraints, yakni pada jadwal, mengakibatkan

kelemahan dalam penyediaan informasi mengenai penggunaan

sumber daya secara efisien, tahapan pra pelaksanaan di lapangan dan

detail kemajuan pekerjaan (pada waktu pelaksanaan).

2) Jaringan Kerja

Network Planning adalah nama umum untuk teknik penyusunan

dan koordinasi kerja melalui diagram grafis yang memperlihatkan

kegiatan dan ketergantungannya. Network planning menggunakan

model yang berupa diagram yang disebut network diagram.

Dari segi penyusunan jadwal, jaringan kerja dipandang sebagai

suatu langkah penyempurnaan metoda bagan balok, karena dapat

memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang belum

terpecahkan oleh metoda tersebut, seperti (Soeharto, 1995):

a. Berapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian waktu

b. Kegiatan-kegiatan mana yang bersifat kritis dalam hubungannya

dengan penyelesaian proyek

c. Bila terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu,

bagaimna pengaruhnya terhadap sasaran jadwal penyelesaian

proyek secara menyeluruh.

Disamping itu jaringan kerja berguna untuk:

a. Menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki sejumlah besar

komponen dengan hubungan ketergantungan yang kompleks

b. Membuat perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis

c. Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan sumber daya

Diantara berbagai versi analisis jaringan kerja yang amat luas

pemakaiannya adalah metoda jalur kritis (CPM), teknik evaluasi dan

review proyek (PERT), dan metoda presiden diagram (PDM).

Jaringan kerja merupakan metoda yang dianggap mampu

menyuguhkan teknik dasar dalam menentukan urutan dan kurun

waktu kegiatan unsur proyek, pada giliran selanjutnya dapat dipakai

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS JAYABAYA, CIMANGGIS JAKARTA - 4 -

Page 7: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

PROPOSAL TUGAS AKHIR

memperkirakan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan

(Soeharto, 1995).

d) Pengendalian Waktu Tahap Implementasi

1. Pengendalian Pengadaan

Bidang pengadaan melibatkan banyak pihak dan kegiatan

dimulai dari persiapan manufaktur peralatan, transportasi,

ekspedisi, pengurusan dokumen-dokumen impor, dan lain-lain

(Soeharto, 1995).

Material berdasarkan pesanan mempunyai jumlah dan jenis

yang tidak banyak tetapi biaya per jenisnya besar, material curah

jumlahnya besar dan menggunakan harga satuan, sedangkan

material yang dibeli dilapangan, kuantitasnya tidak besar tetapi

bermacam-macam. Untuk proyek-proyek besar, kepala bagian

pengadaan hendaknya mengawasi dan mengkoordinasikan

seluruh proses pembelian termasuk bidang enginering (cost

control). Cara yang paling sering digunakan untuk memantau

biaya material dan peralatan adalah dengan menggunakan catatan

komitmen PO (Purchase Order).Catatan ini diperinci menjadi per

kode biaya peralatan pesanan, material curah, dan pengadaan

dilapangan (Soeharto, 1995).

2. Pengendalian Konstruksi / Lapangan

Sebagian besar pekerjaan lapangan terdiri dari konstruksi,

yang dari aspek pengendalian biaya dan jadwal dapat digolongkan

menjadi pekerjaan langsung (direct) dan tidak langsung (indirect).

Pekerjaan langsung adalah yang berhubungan dengan

membangun instalasi permanen yang nantinya akan beroperasi.

Sedangkan yang tidak langsung adalah pekerjaan proyek tetapi

bukan membangun instalasi permanen. Contoh pekerjaan tidak

langsung adalah membangun tempat penampungan sementara

pekerja proyek (Soeharto, 1995)..

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS JAYABAYA, CIMANGGIS JAKARTA - 5 -

Page 8: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Adapun proses pemantauan dan pengendalian secara garis

besar terdiri dari bagian yang mencatat pengeluaran dan

penggunaan sumber daya, dan bagian lain yang memantau serta

mencatat kemajuan pekerjaan aktual berupa quantity tracking

(Soeharto, 1995).

3. Produktivitas Tenaga Kerja Konstruksi

Dalam mengendalikan kegiatan konstruksi, perlu sekali

dipantau produktivitas tersebut mengingat besarnya pengaruh

produktivitas terhadap biaya maupun kemajuan pelaksanaan

pekerjaan.Produktivitas tenaga kerja konstruksi dapat dinyatakan

dalam berbagai bentuk, misalnya jumlah unit yang diselesaikan

dibagi sumber daya (jam-orang) yang digunakan.Umumnya

pemantauan dilakukan dengan membuat tabulasi produktivitas

tersebut tiap minggu atau bulan dalam bentuk kumulatif unit jam-

orang, kemudian dianalisis naik-turun nya produktivitas

dibandingkan dengan bulan-bulan yang telah lalu dan dicari

penyebabnya.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan pekerjaan proyekKeterlambatan terjadi apabila ada periode tak berguna (sia-sia) atau

menganggur ditimbulkan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Keterlambatan tersebut dapat diklasifikasikan excusable /compensable,

excusable / noncompensable, dan non excusable (Arditi dan Patel ,1989).

Keterlambatan yang excusable/compensable tidak disebutkan oleh

kontraktor tapi oleh pemilik. Alasan keterlambatan adalah keterlambatan

pemilik menyiapkan akses ke lapangan, perubahan lingkup pekerjaan,

atau detil konstruksi, kegagalan pemilik untuk menyutujui gambar kerja,

penundaan pekerjaan dan yang lain sebagainya. Pada keterlambatan jenis

ini kontraktor berhak mendapatkan kompensasi berupa perpanjangan

waktu atau tambahan biaya untuk ganti rugi.

Keterlambatan yang excusable/noncompensable disebabkan oleh

kejadian-kejadian di luar kendali pemilik dan kontraktor, misalnya cuaca

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS JAYABAYA, CIMANGGIS JAKARTA - 6 -

Page 9: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ekstrim/buruk, kebakaran, banjir pemogokan, huru-hara, perang,

kerusakan dari pihak luar selain pemilik dan kontraktor, harga beberapa

bahan melambung atau proyek mengalami devaluasi, tindakan

pemerintah berkaitan dengan ketentuan, aturan, hukum dan lain-lain.

keterlambatan semacam ini di kontrak dikenal dengan force majeure.

Keterlambatan yang non-excusable berkaitan dengan inefisiensi

kontraktor. Pemilik berhak membebani kontraktor dengan kerugian akibat

keterlambatan tersebut. Alasan keterlambatan ini adalah kekurangan

tenaga kerja yang bermutu, kekurangan personil teknis, kekurangan

bahan, kegagalan mengkoordinasi pekerjaan, yakni akibat perencanaan,

penjadwalan, dan supervisi yang buruk, keterlambatan oleh sub

kontraktor, pekerjaan cacat yang harus mengalami pengulangan

pekerjaan, mobilisasi alat yang lambat, produktivitas kontraktor yang

rendah dan kecelakaan kerja.

3. Ishikawa/ Fishbone Diagrama) Pengertian

Fishbone Diagram merupakan suatu alat grafis berupa diagram yang

dapat membantu mengidentifikasikan suatu permasalahan berdasarkan

sebab – sebab yang mengakibatkan permasalahan terjadi.

b) Konsep Dasar Fishbone Diagram

Konsep dasar dalam Cause-and-Effect Diagram adalah permasalahan

utama diplot kebagian sebelah kanan diagram. Penyebab utama dari

permasalahan yang terjadi digambar menjadi bagian utama dari diagram

tulang ikan. Bagian dari permasalahan pada diagram fishbone biasanya

terdiri dari "Material", "Mesin", "Tenaga Kerja", dan "Metode". Kategori

permasalahan yang berbeda-beda dapat dipilih salah satu sesuai dengan

masalah yang terjadi, atau kategori permasalahan ini dapat direvisi

kembali. Kuncinya adalah memiliki tiga sampai enam kategori utama

yang meliputi semua kemungkinan pengaruh.Pengungkapan pendapat

secara khusus dilaksanakan untuk menambahkan kemungkinan yang

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS JAYABAYA, CIMANGGIS JAKARTA - 7 -

Page 10: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

PROPOSAL TUGAS AKHIR

terjadi pada penyebab utama permasalahan pada diagram. Bagian ini

terus bertambah berlanjut sepanjang lingkup masalah dapat dibagi lagi

lebih lanjut.

E. KERANGKA BERPIKIR

Gambar 4.1. Kerangka Berpikir penyususan tugas akhir

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS JAYABAYA, CIMANGGIS JAKARTA - 8 -

Page 11: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

PROPOSAL TUGAS AKHIR

F. METODE PENELITIAN

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

melakukan wawancara dengan staff konsultan ataupun kontraktor terkait dan

beberapa pegawai nya, serta beberapa tukang yang ada di lapangan. Untuk

dapat memperoleh data mengenai penyebab-penyebab keterlambatan

pekerjaan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berdasarkan dari berbagai

jenis keterlambatan waktu pelaksanaan yang terjadi di lapangan. Berbagai

jenis keterlambatan tersebut diklasifikasikan dalam 6 aspek kajian

berdasarkan 3 kategori jenis keterlambatan (Compensable Delay, Non-

Excusable Delay, Excusable Delay) yakni :

1. Aspek Perencanaan dan penjadwalan pekerjaan

2. Aspek Lingkungan dan Dokumen Pekerjaan

3. Aspek sistem organisasi, koordinasi dan komunikasi

4. Aspek kesiapan/penyiapan sumberdaya

5. Aspek Lingkungan Kerja

6. Aspek Lain-Lain

Dengan memasukkan faktor penyebab keterlambatan dari kajian dasar

teori ke dalam fishbone diagram diperoleh kerangka kerja untuk membantu

mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkan masalah. Sebuah masalah

yang menjadi sorotan utama diletakkandi sebelah kanan diagram (fish’s head)

dan kemungkinan-kemungkinan penyebab dari masalah tersebut diletakkan

sebagai “bones” yang masing-masing telah dikategorikan. Untuk lebih

jelasnya maka dapat dilihat pada Gambar-1.

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS JAYABAYA, CIMANGGIS JAKARTA - 9 -

Page 12: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS JAYABAYA, CIMANGGIS JAKARTA - 1 -

Gambar-1: Fishbone diagram beberapa

Page 13: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

G. JADWAL KEGIATAN TUGAS AKHIR

Tabel 7.1. Jadwal kegiatan tugas akhir

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Pengajuan proposal2 Administarsi TA3 BAB I (Pendahuluan)4 BAB II (Data Pustaka)5 BAB III (metodologi pelaksanaan)6 Pembuatan model jaringan7 Pembuatan matrik asal tujuan8 Seminar TA9 Survey lalulintas10 Validasi model jaringan11 Evaluasi kinerja jaringan12 Evaluasi alternatife13 Kesimpulan14 Sidang tugas akhir15 Revisi hasil sidang

BULANAGUSTUSMEI JUNI` URAIAN PEKERJAAN JULIFEBRUARI MARET APRIL

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS JAYABAYA, CIMANGGIS JAKARTA - 2 -

Gambar-1: Fishbone diagram beberapa

Page 14: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

KERANGKA ISI LAPORAN TUGAS AKHIR

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................................ii

PERNYATAAN KEASLIAN.........................................................................................iii

LEMBAR PERSEMBAHAN.........................................................................................iv

ABSTRAK ................................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ................................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xii

DAFTAR NOTASI .................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1

1.2 Maksud dan Tujuan......................................................................................... 2

1.3 Rumusan Masalah........................................................................................... 2

1.4 Pembatasan Masalah...................................................................................... 2

1.5 Sistematika Laporan........................................................................................ 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................... 4

2.1 Pengertian....................................................................................................... 4

2.1.1 Pelat beton......................................................................................... 42.1.1.1 Sistem Pelat satu arah (One way slab).............................. 42.1.1.2 Sistem pelat dua arah (two way salab)............................. 82.1.1.3 Metode analisis struktur pelat.......................................... 9

a. Metode klasik................................................................ 9b. Metode pendekatan dan Numerik................................ 9

2.1.2 Balok Beton........................................................................................ 10

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS JAYABAYA, CIMANGGIS JAKARTA - 3 -

Page 15: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

2.1.3 Kolom.................................................................................................. 11

2.2 Tinjauan analisis struktur terhadap beban gempa......................................... 12

2.2.1 Faktor keutamaan keamanan gempa............................................... 14

2.2.2 Wilayah gempa dan respon spectrum.............................................. 14

BAB III METODOLOGI.............................................................................................. 17

3.1 Metodologi Penelitian...................................................................................... 17

3.2 Metode Perhitungan Struktur.......................................................................... 17

3.2.1 Diagram Perhitungan Balok................................................................ 17

3.2.2 Diagram Perhitungan Kolom............................................................... 20

3.3 Kriteria perencanaan struktur.......................................................................... 22

3.4 Lokasi Kajian..................................................................................................... 25

3.5 Metode Pengumpulan data.............................................................................. 25

BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR........................................................................... 26

4.1 Deskripsi model struktur................................................................................. 26

4.2 Data geometri struktur.................................................................................... 31

4.3 Data struktur................................................................................................... 31

4.4 Analisis dimensi dan penulangan balok........................................................... 32

4.4.1 Spesifikasi material............................................................................. 32

4.4.2 Balok dan Kolom................................................................................. 32

4.4.3 Pelat.................................................................................................... 32

4.5 Pembebanan struktur...................................................................................... 33

4.6 Pengolahan Data............................................................................................. 34

4.6.1 Pemodelan struktur dan tampak 3 dimensi gedung........................... 34

4.6.2 Penentuan gaya-gaya gempa.............................................................. 37

4.6.3 Eksentrisitas rencana.......................................................................... 38

4.6.4 Analisis kontrol fundamental periode................................................. 39

4.7 Kombinasi desain............................................................................................ 40

4.8 Cek desain struktur.......................................................................................... 40

4.8.1 Perhitungan balok............................................................................... 40

4.8.2 Perhitungan kolom............................................................................. 46

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS JAYABAYA, CIMANGGIS JAKARTA - 4 -

Page 16: Web viewPROPOSAL TUGAS AKHIR. ... Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan ... mengakibatkan kelemahan dalam penyediaan informasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................ 50

5.1 Kesimpulan...................................................................................................... 50

5.2 Saran............................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 52

LAMPIRAN.............................................................................................................. 53

JURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS JAYABAYA, CIMANGGIS JAKARTA - 5 -