Dari Wikipedia Bahasa Indonesia

20
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Daftar isi [sembunyikan] 1 Sejarah 2 Konsep 3 Penghitungan 4 Manfaat 5 Faktor yang memengaruhi 6 Referensi 7 Lihat pula [sunting] Sejarah Ekonomi Ekonomi menurut kawasan [tampilkan] Kategori umum Ekonomi mikro ·Ekonomi makro Sejarah pemikiran ekonomi Metodologi · Pendekatan heterodoks Bidang dan subbidang Behavioral · Budaya · Evolusi Pertumbuhan · Pengembangan · Sejarah Internasional ·Sistem ekonomi

Transcript of Dari Wikipedia Bahasa Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Daftar isi[sembunyikan]

1 Sejarah 2 Konsep 3 Penghitungan 4 Manfaat 5 Faktor yang memengaruhi 6 Referensi 7 Lihat pula

[sunting] SejarahEkonomi

Ekonomi menurut kawasan [tampilkan]

Kategori umumEkonomi mikro Ekonomi makro Sejarah pemikiran ekonomi Metodologi Pendekatan heterodoks

Bidang dan subbidangBehavioral Budaya Evolusi Pertumbuhan Pengembangan Sejarah Internasional Sistem ekonomi

Keuangan dan Ekonomi keuangan Masyarakat dan Ekonomi kesejahteraan Kesehatan Buruh Manajerial Bisnis Informasi Informasi Game theory Organisasi Industri Hukum Pertanian Sumber daya alam Lingkungan Ekologis Kota Pedesaan Kawasan Peta ekonomi

TeknikMatematika Ekonometrika Eksperimental Neraca nasional

DaftarJurnal Publikasi Kategori Topik EkonomIdeologi ekonomi [tampilkan]

Perekonomian: Konsep dan Sejarah

Portal Bisnis dan ekonomiKotak ini: lihat bicara sunting

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satusatunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

[sunting] KonsepBerikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional

Produk Domestik Bruto (GDP) Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di

wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara

Produk Nasional Bruto (GNP) Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

Produk Nasional Neto (NNP) Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.

Pendapatan Nasional Neto (NNI) Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

Pendapatan Perseorangan (PI) Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial

bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

[sunting] Penghitungan

Jasa perbankan turut memengaruhi besarnya pendapatan nasional Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan. Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi). Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran

yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X M) Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut : g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100% g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin Contoh soal : PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ? jawab : g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

[sunting] ManfaatSelain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya. Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

[sunting] Faktor yang memengaruhi

Permintaan dan penawaran agregat Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada

berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaanperusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan nasional Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

Konsumsi dan tabungan Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

Investasi Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional

TEORI KONSUMSIMonday, February 23, 2009 Posted by Hendri Widotono, S.Pt.,M.P. 10:03 PM Kurva Permintaan Pasar diturunkan dari permintaan individu atau perorangan (individual consumer demand). Permintaan individu diturunkan (diderevasi) dari teori konsumsi.Pendekatan teori konsumsi dengan 2 cara yaitu: 1.Fungsi kegunaan (the utility approach) ada sejak tahun 1870 an. Dikembangkan oleh Willian Stanley Jevons dari Inggris, Karl Menger dari Austria, Leon Walras dari Perancis. 2.Kurva indiferens (the indifference curve approach) Prinsip teori Utilitas: 1.Barang (goods) yang di konsumsi mempunyai sifat semakin banyak akan semakin besar manfaatnya. Dengan demikian, jika sesuatu yang bila dikonsumsi semakin banyak justru mengurangi kenikmatan hidup (bad) tidak dapat didefinisikan sebagai barang, misalnya penyakit. 2.Utilitas (utility) adalah manfaat yang diperoleh seseorang karena ia mengkonsumsi barang, Dengan demikian Utilitas merupakan ukuran manfaat (kepuasan) bg seseorang karena mengkonsumsi barang. Keseluruhan manfaat yang diperoleh konsumen karena mengkonsumsi sejumlah barang disebut dengan Utilitas total (Total Utility) Utilitas marjinal (marginal utility) adalah tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah satu unit konsumsi barang tertentu. 3.Pada teori Utilitas berlaku Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin Menurun (The law of Diminishing marginal utility) yaitu bahwa awalnya sesorang konsumen mengkonsumsi satu unit barang tertentu akan memperoleh atambahan Utilitas (manfaat) yang besar, akan tetapi tambahan unit konsumsi barang tersebut akan memberikan tambahan Utilitas (manfaat yang semakin menurun, dan bahkan dapat memberikan manfaat negatif. Dengan kata lain, Utilitas marjinal (MU) mula-mula adalah besar, dan semakin menurun dengan meningkatnya unit barang yang dikonsumsi. 4.Pada teori Utilitas berlaku konsistensi preferensi, yaitu bahwa konsumen dapat secara tuntas (complete) menentukan rangking dan ordering pilihan (preference, choice) diantara berbagai paket barang yang tersedia. Konsep ini disebut dengan Transitivity dan rasionalitas. Misalnya, jika A lebih disuka dari B atau A>B, dan B lebih disukai dari C atau B>C, maka harus berlaku A lebih disuka dari C, atau A>C. 5.Pada teori Utilitas diasumsikan bahwa konsumen mempunyai pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka dianggap (diasumsikan) mengetahui persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dsb. Teori Utilitas disebut dengan teori kardinal (pendekatan dengan menggunakan nilai absolut) karena unit kegunaan (unit Utilitas = util) dihitung dalam skala interval, sehingga tingkat kegunaan dapat dijumlahkan menjadi total Utilitas (TU), dan marginal utility (MU) Secara sederhana MU dapat diartikan atau diartikan perubahan total Utilitas karena perubahan 1 unit Q (barang yang dikonsumsi).

Misalnya: (Kurva 1) Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai TU terus bertambah hingga jeruk ke-6, sedangkan MU bertambah dengan pola menurun, higa unit jeruk ke-7 nilai MU mencapai 0 yang berarti TU telah maksimal (titik jenuh/ saturation point) Teori kegunaan kardinal ini telah banyak digunakan para ekonom, mengingat sngat sulit untuk mewngukur Utilitas (kegunaan) dari konsumsi suatu paket barang secara kardinal. Teori Utilitas ini diperbaiki oleh Vilvredo Pareto (1906) yaitu dengan skala kardinal menjadi Ordinal Kurva Indiferens / Teori Utilitas Ordinal (The Indifference Curve Approach) Kurva indiferens adalah kurva yang menghubungkan titik-titik tempat kedudukan paket kombinasi konsumsi dua barang yang memberikan tingkat kepuasan (kegunaan) yang sama. (dinilai dalam skala ordinal). Indiferens Curve mempunyai persyaratan: 1.Konsistensi (prinsip Transitivity); jika Misalnya, jika A lebih disuka dari B atau A>B, dan B lebih disukai dari C atau B>C, maka harus berlaku A lebih disuka dari C, atau A>C. berarti kurva indeferens tidak saling berpotongan. Titik E pada gambar (b) seolah-olah berpotongan, sebenarnya titik E ada pada salah satu Kurva indiferens . (semakin jauh Kurva indiferens terhadap titik origin maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen A > B > C 2.Banyak lebih disuka dari pada sedikit (more is better) juga merupakan alasan rasional sehingga Kurva indiferens yang berada di sisi kanan lebih disuka. (Gambar (c)) titik 2 lebih disuka dari titik 1. titik 4 dan 5 bersifat indiferens terhadap titik 1. 3.Tidak harus paralel, karena perubahan Utilitas tidak harus proporsional, tetapi syarat (2) harus dapat dipakai 4.Kurva indiferens menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward slopping) dan sembung terhadap titik orogin (convex to origin) Marginal Rate of Substitution (MRS) Jika konsumen ingin meningkatkan konsumsi salah 1 barang maka harus mengurangi kuantitas barang lain yang dikonsumsi. Dalam kasus ini apabila konsumen akan menambah barang x maka harus mengurangi konsumsi barang Y (trade off). Hal ini yang disebut sebagai daya substitusi marginal (Marginal Rate of Substitution (MRS) MRS XY = U = F (X,Y) du = (dU/dX). dX + (dU/dY). dY = 0 du = MUX . dX + MUY. dY =0

MUX .dX = -MUY . dy atau (Bertanda negatif berarti miring dari kiri atas ke kanan bawah)

Contoh Soal: Dalam mengkonsumsi kopi (X) dan rokok (Y), P. Rames memiliki fungsi kepuasaan total sebagai berikut: TU = 17X + 20Y -2X2 Y2 Bila diketahui bahwa uang yang dianggarkan P. Rames untuk membeli ke-2 barang tersebut adalah Rp. 22.000,- harga kopi adalah Rp. 3000,- dan rokok adalah Rp.4.000,-, tentukanlah: a)Banyaknya kopi dan rokok yang dikonsumsi P. Rames agar ia memperoleh kepuasan maskimal. b)Pada tingkat pembelian soal (a) berapakah besarnya kepuasan total (TU), kepuasan marjinal dari kopi (MUX) dan kepuasan marjinal dari rokok (MUY) yang diperolehnya. http://mikro-ekonomi.blogspot.com/2009/02/teori-konsumsi.html

Teori Konsumsi 2.1.1 Biografi John Maynard Keynes John Maynard (JM) Keynes adalah seorang tokoh pemikir ekonomi dan keuangan Inggris. Dunia sejarah ilmu ekonomi semakin sempurna karena munculnya berbagai pemikiran mengenai ekonomi dan keuangan yang baru dari berbagai hasil pemikiran J.M, Keynes yang dinilai para ahli ekonomi sebagai ekonomi modern. Kemudian ia dikenal sebagai tokoh yang menyebabkan lahirnya mazhab baru yakni mazhab Keynes. John Maynard Keynes dilahirkan di Cambridge, Inggris pada tanggal 5 Juni 1883. Kebetulan tahun kelahiran Keynes bertepatan dengan tahun wafatnya Karl Marx yang sangat terkenal itu. Walaupun demikian kedua tokoh pemikir ekonomi yang waktunya bersinggungan ini sangat berbeda pemikiran satu sama lainnya. Namun demikian keduanya banyak mempengaruhi filsafat sistem kapitalis. Dilihat dari sifat hidup Karl Marx, ia seorang pendendam, banyak mengalami kesulitan dalam hidup-hidupnya, pemurung dan kecewa, seperti diketahui ia adalah perencana hancurnya Kapitalisme. Sebaliknya Keynes, ia sangat mencintai kehidupan dan hidupnya selalu mewah, sering berbuat seenaknya. Ia benar-benar tokoh pemikir ekonomi yang berhasil menjadi Arsitek Kapitalisme Yang Tahan Hidup. Keynes dibesarkan pada zaman Ratu Victoria. Pada waktu masih sekolah Keynes memang cemerlang. Ketika Keynes berusia empat setengah tahun ia sudah memikirkan arti bunga dilihat dari segi ekonomi. Pada umur enam tahun ia sudah ingin mengetahui bagaimana kerja otak manusia. Ketika Keynes berusia tujuh tahun, bagi ayahnya yang juga ahli ekonomi yang bernama John Neville Keynes yang juga terkenal, Keynes merupakan seorang teman yang menyenangkan sekali, Keynes sangat sayang kepada ibunya. Hal itu terungkap dari surat untuk ibunya pada tahun 1919 yang mengadukan soal kesedihannya dan keadaan yang kurang baik di lingkungannya, sebagai berikut Rupanya sudah berminggu-minggu lamanya saya tidak menulis

surat kepada siapapun juga, saya memang sangat penat, sebagian karena pekerjaan saya, sebagian karena merasa sangat sedih melihat begitu banyak kejahatan di sekitar saya. Belum pernah saya merasa begitu sedih seperti dalam dua atau tiga minggu terakhir ini. Perdamaian ini sifatnya begitu menghina dan begitu mustahil. Sehingga hanya akan membawa malapetaka. Keynes mencurahkan segala isi hatinya dengan gaya manja kepada ibunya yang ia sayangi itu. Keynes wafat di Tilson, Sussex pada tanggal 21 April 1946. Ia memperoleh pendidikan di Eton dan Kings College, Cambridge. Nama John Maynard Keynes adalah sebuah nama Inggris yang kuno. Dan hasil pengusutan mengenai asal usul tokoh pemikir ekonomi ini, sampai pada nama William de Cahagnes dan tahun 1066, ternyata Keynes ialah seorang tradisionalis. Kecakapan serta sifatsifat baiknya diperoleh secara turun temurun. Ia menjadi dosen dalam mata kuliah ilmu ekonomi dan keuangan di cambridge. Keynes juga tercatat sebagai bendaharawan Kings College sejak tahun 1908 ia wafat. Di samping itu Keynes juga menjadi anggota Royal Cominision, sebagai Treasury (19151919) dan pada bulan Januari 1919 Ia menjadi utusan utama Inggris ke Konferensi Perdamaian Paris. Sebagai utusan konferensi itu, ia mengundurkan diri pada bulan Juni 1919. Pengunduran Keynes itu sebagai tindakan protesnya terhadap pasal perampasan dalam Perjanjian Versailles. Karena menurut Keynes bahwa dalam Perjanjian Versailles itu terdapat rangsangan yang tidak disadari untuk kebangkitan yang lebih hebat lagi dan militerisme dan autarki Jerman. Ternyata apa yang diutarakan Keynes menjadi kenyataan, karena dalam kurun waktu 20 tahun ramalan Keynes itu benar-benar menjadi kenyataan. Munculnya Gerakan Nazi Fasis di bawah Hitler menjadi dominan di Jerman sejak tahun 1933, dan pada akhir tahun 1939 meletuslah Perang Dunia II yang jauh lebih dahsyat dari peperangan-peperangan sebelumnya. Keynes waktu itu berpendapat bahwa Konferensi Versailles itu sebagai suatu penyelesaian dendam politik tanpa perhitungan yang tidak mempedulikan masalah yang mendesak pada waktu itu, dan hanya akan menghidupkan kembali Eropa menjadi sebuah kesatuan yang lengkap serta berfungsi.

Keynes nienikah dengan Lydia Lopokova, seorang penari balet. Pada bulan Desember tahun 1919 itu pulalah Keynes menerbitkan bukunya yang berjudul The Economic Consequences of the Peace (Konsekuensi ekonomi dan perdamaian ) yang membuat Keynes terkenal. Dan tahun 1921 sampai 1938 ia menjabat sebagai presiden komisaris dan National Mutual Life Assurance Society dan memimpin suatu perusahaan investasi. Pada tahun 1936, Keynes menerbitkan lagi hasil pemikirannya yang terpenting dan terkenal hingga sekarang yakni The General Theory of Employment, Interest, and Money (Teori Umum mengenai Lowongan/Peluang Kerja, Bunga dan Uang). Dalam bukunya itu diungkapkan bahwa penghasilan dan peluang/ lowongan kerja itu ditentukan oleh jumlah pengeluaran swasta dan negara. Pendapat ini dinilai para ahli ekonomi dunia sebagai suatu penyimpangan dan tradisi Neo-Klasik dan akhirnya menciptakan mazhab baru, mazhab ekonomi modern yang biasa dikenal dengan sebutan mazbab Keynes. Selain buku-bukunya itu, Keynes juga menerbitklan buku hasil pemikirannya berjudul How to Pay for the War. Dalam bukunya itu Keynes mengutarakan suatu cara untuk menghindari terjadinya inflasi pada zaman perang yakni dengan jalan tabungan paksa atau tabungan penangguhan. Pengaruh segala pemikiran Keynes sangat terasa di dalam pembuatan anggaran pada zaman perang Inggris. Pada tahun 1941 Keynes diangkat menjadi direktur Bank of England (Bank Sentral Inggris) dan pada tahun 1942 Ia menjadi The First Baron Keynes of Tilton, yakni suatu gelar kerajaan yang sangat terhormat berkat sumbangan pikirannya yang sangat besar itu. Keynes juga pernah memimpin delegasi Inggris ke Konferensi Moneter dan Keuangan PBB di Bretton Woods, Anierika pada bulan Juli 1944. Dan konferensi itu lahirlah apa yang dikenal dengan Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) dan Bank Dunia (ZBRD yakni International Bank for Reconstruction and Development).

Keynes juga pernah menjadi perunding utama dari Anglo-American Loan (Kredit Inggris Amerika) pada tahun 1945. Selain buku-bukunya yang telah disinggung di atas, ternyata masih banyak lagi karya pemikiran Keynes mengenai ekonomi dan keuangan. Seperti hasil pemikiran-pemikirannya yang berjudul Indian Currency and Finance (1913), A Treatise on Probability (1921), A Revision of Treaty (1922), A Tract on Monetaty Reform (1923), American ed., Monetary Reform (1924), a. Short View Of Russia (1925), The Economic Consequences of Mr Churchill (1925), The End Of Laissez Fair (1926), san Essays in Biography (1933). 2.1.1.1 Pendapat Keynes Keynes berpendapat bahwa pengeluaran masyarakat untuk konsumsi dpengaruhi oleh pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapat mengakibatkan semakin tinggi pula tingkat konsumsi. Selain itu, pendapatan juga berpengaruh terhadap tabungan. Semakin tinggi pendapatan, semakin besar pula tabungannya karena tabungan merupakan bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi. Walaupun pendapatan penting peranannya dalam menentukan konsumsi, peranan faktor-faktor lain tidak boleh diabaikan. Dibawah ini diterangkan beberapa faktor lain yang mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan: 1) Kekayaan yang terkumpul Sebagai akibat menapat harta warisan/tabungan yang banyak akibat usaha dimasa lalu, maka seseorang berhasil memiliki kekayaan yang mencukupi. Dalam keadaan seperti itu ia sudah tidak terdorong lagi untuk menabung lebih banyak.maka lebih besar bagian dari pendapatannya yang digunakan untuk konsumsi dimasa sekarang. Sebaliknya, untuk orang yang tidak memperoleh warisan mereka lebih bertekat untuk menabung yang lebih banyak di masa yang akan datang. 2) Tingkat bunga

Tingkat bunga dapatlah dipandang sebagai pendapatan yang diperoleh dari melakukan tabungan. Rumah tangga akan berbuat lebih banyak tabungan apabila tingkat bunga tinggi karena lebih banyak bunga yang akan diperoleh. 3) Sikap berhemat Berbagai masyarakat mempunyai sikap yang berbeda dalam menabung dan berbelanja. Ada masyarakat yang tidak suka berbelanja berlebih-lebihan dan lebih mementingkan tabungan. Dalam masyarakat seperti itu APC dan MPCnya adalah lebih rendah tapi ada pula masyarakat yang mempunyai kecenderungan mengkonsumsi yang tinggi yang berdiri APC dan MPCnya adalah tinggi. 4) Keadaan Perekonomian Dalam perekonomian yang tumbuh dengan teguh dan tidak banyak pengangguran masyarakat berkecenderungan melakukan perbelanjaan yang lebih aktif. Mereka mempunyai kecenderungan berbelanja lebih banyak pada masa kini dan kurang menabung. Tetapi dalam keadaan perekonomian yang lambat berkembangnya, tingkat pengangguran menunjukkan tendensi meningkat, dan sikap masyarakat dalam menggunakan uang dan pendapatnya makin berhati-hati. 5) Distribusi Pendapatan Dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata, lebih banyak tabungan akan dapat diperoleh. Dengan masyarakat yang demikian sebagian besar pendapatan nasional dinikmati oleh sebagian kecil penduduk yang sangat kaya, dan golongan masyarakat ini mempunyai kecenderungan menabung yang tinggi. Maka mereka boleh menciptakan tabungan yang banyak. Segolongan besar penduduk mempunyai pendapatan yang hanya cukup membiayai konsumsi dan tabungannya adalah kecil. Dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya lebih seimbang tingkat tabungannya relatif sedikit karena mereka mempunyai kecondongan mengkonsumsi yang tinggi.http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/07/teori-konsumsi.html

Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

PengertianBerdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

ProdukBeberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli suatu saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjual belikan.

Bentuk

Investasi tanah - diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan. Investasi pendidikan - dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar. Investasi saham - diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.

ResikoSelain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), atau ketertiban hukum. http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=3

Definisi INVESTASI dan Faktor Penentu Investasi

Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi diartikan sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memproleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan. Seseorang tentunya harus memikirkan masa depan dimana pada saat kebutuhan hidup terus meningkat, kebutuhan yang dimaksud dapat berupa pendidikan, sarana transportasi, kesehatan, tempat tinggal, kebutuhan untuk rekreasi, ibadah, hingga kebutuhan untuk masa tidak produktif. Dengan berlatar belakang hal tersebut maka seseorang menyisihkan sebagian dari pendapatannya di masa produktif dan meng-investasikannya untuk masa dimana sudah kurang produktif. Ada banyak pilihan dalam berinvestasi, diantaranya yaitu membuka deposito, menabung, membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli emas, saham, dan lain-lain. Secara umum bentuk aset yang di Investasikan terbagi menjadi dua jenis yaitu:

1. Riil Investment Yaitu menginvestasikan sejumlah dan tertentu pada aset berwujud, seperti halnya tanah, emas, bangunan, emas, dan lain-lain. 2. Financial Investment Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial, seperti halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-lain. Dalam hal ini surat berharga yang diperdagangkan atau yang sering disebut dengan efek adalah berupa saham. Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal, definisi dari bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantaranya. Di Indonesia, perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Tidak semua perusahaan dapat langsung mengeluarkan suatu efek (saham), oleh sebab itu perusahaan yang ingin

menerbitkan efek harus memenuhi kriteria ataupun peraturan-peraturan yang ada sebelum menerbitkan suatu efek. Faktor-Faktor Penentu Investasi Bagi seorang investor yang hendak melakukan suatu investasi, harus melakukan suatu analisis terlebih dahulu dalam menentukan keputusan investasinya. Untuk melakukan suatu analisis investasi, setidaknya ada tiga faktor yang harus dianalisis, yaitu: 1. Analisis kondisi makroekonomi 2. Analisis pada jenis industri

3. Analisis fundamental suatu perusahaan Tahap pertama yang dilakukan oleh seorang investor dalam berinvestasi adalah melakukan analisis terhadap variabel-variabel makro, tahap analisis ini dilakukan untuk menganalisis kondisi perekonomian suatu negara secara makro dalam proses suatu investasi. Variabel-variabel ekonomi makro yang dianalisis diantaranya adalah tingkat inflasi, transaksi berjalan, kurs/exchange rate (nilai tukar suatu mata uang negara terhadap mata uang negara lain), suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan lain-lain. Pada tahap kedua, dilakukan analisis pada berbagai jenis industri. Pada tahapan ini, kita memilih jenis industri yang paling memberikan prospek keuntungan jika dilakukan invstasi. Sektor mana yang akan dijadikan suatu investasi dapat dilihat dari pergerakan dalam indeks sektoral industri pada suatu pasar modal. Sektor yang mempunyai indeks yang bagus untuk investasi jangka panjang tentunya akan dipilih. Pada tahap analisis ketiga, dilakukan analisis fundamental pada perusahaan, dengan menggunakan rasio-rasio keuangan suatu perusahaan. Dalam rasio-rasio keuangan, terbagi lagi menjadi lima rasio, yaitu : 1. Rasio Likuiditas, menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. 2. Rasio Aktifitas, menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktifa yang dimiliki atau perputaran (turnover) aktifa-aktifa suatu perusahaan. 3. Rasio Hutang, berfungsi untuk menunjukkan kemampun perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. 4. Rasio Profitabilitas, menunjukkan tingkat keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. 5. Rasio Pasar, menggambarkan bagaimana pasar menghargai saham suatu perusahaan. http://putracenter.net/2009/06/29/definisi-investasi-dan-faktor-penentu-investasi/

Definisi dan Pengertian Investasi Banyak bisnis yang dapat dilakukan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, tentu semuanya bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah atau keuntungan di kemudian hari. Orang membeli sebidang tanah dengan harapan nantinya harga tanah tersebut menjadi lebih mahal. Orang menyimpan uangnya di bank dengan harapan mendapatkan bunga dari simpanannya itu. Secara umum, semua tindakan di atas dapat dikategorikan tindakan investasi.

sebagai

Bagi masyarakat modern, kata investasi tentu tidak asing lagi. Bisa jadi setiap hari kita mendengar kata itu. Sebab, semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tidak bersedia membiarkan asetnya menjadi tidak berkembang dan untuk mengembangkan aset tersebutlah maka diperlukan investasi. Bagi sebagian masyarakat lainnya, barangkali telah melakukan investasi tetapi tidak menyadarinya, seperti para petani dan peternak di pedesaan. Jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan investasi tersebut? Banyak pakar yang telah merumuskan definisi investasi ini. Sharpe et all (1993), misalnya, merumuskan investasi dengan pengertian berikut: mengorbankan aset yang dimiliki sekarang guna mendapatkan aset pada masa mendatang yang tentu saja dengan jumlah yang lebih besar. Sedang Jones (2004) mendefinisikan investasi sebagai komitmen menanamkan sejumlah dana pada satu atau lebih aset selama beberapa periode pada masa mendatang. Definisi yang lebih lengkap diberikan oleh Reilly dan Brown, yang mengatakan bahwa investasi adalah komitmen mengikatkan aset saat ini untuk beberapa periode waktu ke masa depan guna mendapatkan penghasilan yang mampu mengkompensasi pengorbanan investor berupa: 1. Keterikatan aset pada waktu tertentu 2. Tingkat inflasi 3. Ketidaktentuan penghasilan pada masa mendatang. Dari definisi yang disampaikan ketiga pakar investasi tersebut kita bisa menarik pengertian investasi, bahwa untuk bisa melakukan suatu investasi harus ada unsur ketersediaan dana (aset) pada saat sekarang, kemudian komitmen mengikatkan dana tersebut pada obyek investasi (bisa tunggal atau portofolio) untuk beberapa periode (untuk jangka panjang lebih dari satu tahun) di masa mendatang. Selanjutnya, setelah periode yang diinginkan tersebut tercapai (jatuh tempo) barulah investor bisa mendapatkan kembali asetnya, tentu saja dalam jumlah yang lebih besar, guna mengkompensasi pengorbanan investor seperti yang diungkapkan Reilly dan Brown. Namun, tidak ada jaminan pada akhir periode yang ditentukan investor pasti mendapati asetnya lebih besar dari saat memulai investasi. lni terjadi karena selama periode waktu menunggu itu terdapat kejadian yang menyimpang dari yang diharapkan. lnilah, yang disebut risiko. Dengan demikian, selain harus memiliki komitmen mengikatkan dananya, investor juga harus bersedia menanggung risiko.

http://www.asiafxonline.com/1new/index.php?option=basic&contentid=29

Definisi jenis investasiSBI adalah surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek Obligasi adalah instrument surat hutang pasar modal yang memuat perjanjian (kontrak) kesediaan Emiten (peminjam) untuk melakukan pembayaran secara tetap kepada investor (pemberi pinjaman) dalam suatu periode tertentu, dan mengembalikan pokok pinjaman pada akhir periode perjanjian. ORI adalah obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Pasar Perdana/Pasar Sekunder SUN adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya (UU No.24 tahn 2002 tentang Surat Utang Negara) Saham adalah Surat Berharga sebagai bukti penyertaan atau kepemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya di investasikan kembali ke dalam portfolio efek oleh Manajer Investasi Produk investasi apa saja yang aman bila ditaruh di produk keuangan: 1. Tabungan. Investasi ini memiliki likuiditas tinggi, memberikan kemudahan transaksi, memiliki suku bunga sangat rendah dibawah inflasi 2. Deposito berjangka. Suku bunga lebih tinggi dari tabungan dan dapat menjadi jaminan. Untuk bunga terkena pajak 20%. 3. SBI. Suku bunga lebih tinggi dari tabungan, dan dijamin oleh Bank Indonesia. 4. Obligasi. Bunga tetap/mengambang, jaminan tergantung pada perjanjian awal. 5. Saham. Investasi jangka panjang, dan potensi memberikan deviden. 6. Reksa dana, investasi yang terdiversivikasi dan dikelola oleh Manajer Investasi. http://athay.wordpress.com/2008/07/01/definisi-jenis-investasi/

Pengertian investasi menurut para ahlia. Pengertian investasi menurut James C Van Horn (1981) Yaitu kegiatan yang dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang ini, dengan tujuan untuk menghasilkan barang di masa yang akan datang. b. Menurut Fitz Gerald (1978) Yaitu aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai untuk mengadakan modal barang pada saat sekarang ini. Barang modal tersebut akan menghasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. Fitz Gerald juga mengungkapkan bahwa investasi yaitu aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber untuk dipakai mengadakan barang. Dari modal tersebut akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/investing/2077045-pengertian-investasimenurut-para-ahli/#ixzz1bfd0tC6f