Darah

18
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TERNAK ACARA VI DARAH Disusun oleh: Kelompok XX Shifatul Latiefah PT/05995 Kurnia Tri Puspaningrum PT/06004 Ifwan Alghifari PT/06062 Muhammad Dzulfiqor PT/06066 Hanna Seprina PT/06207 Denis Febta Dianingratri PT/06161 Asisten: Prajaningrum Luluk M.U LABORATORIUM FISIOLOGI DAN REPRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN

Transcript of Darah

Page 1: Darah

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TERNAKACARA VI

DARAH

Disusun oleh:

Kelompok XX

Shifatul Latiefah PT/05995

Kurnia Tri Puspaningrum PT/06004

Ifwan Alghifari PT/06062

Muhammad Dzulfiqor PT/06066

Hanna Seprina PT/06207

Denis Febta Dianingratri PT/06161

Asisten: Prajaningrum Luluk M.U

LABORATORIUM FISIOLOGI DAN REPRODUKSI TERNAKFAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA2012

Page 2: Darah

BAB VII

ACARA DARAH

Waktu Pendarahan

Tinjauan Pustaka

Eritrosit atau sel darah merah membawa haemoglobin dalam sirkulasi

sel darah merah berbentuk piring yang biconcave. Pada mamalia sel darah

merah tidak bernukleus kecuali pada awal dan pada hewan-hewan tertenu.

Sel darah merah pada ungags mempunyai nucleus dan berbentuk elips. Sel

darah merah ini terdiri dari air (6,5%), Hb (33%), dan sisanya terdiri dari sel

stroma, lemak, mineral, vitamin, dan bahan organik lainya dan ion K

(Kusumawati, 2004).

Darah yang kekurangan kandungan oksigen akan berwarna kebiru-

biruan yang disebut dengan sianosis. Darah yang jumlah haemoglobinnya

kurang memadai disebut dengan anemia. Anemia juga disebabkan oleh

penyakit kronis atau akut, Kecelakaan jiwa yang banyak mengeluarkan

darah. selain itu juga disebabkan oleh defesiensi zat Fe, Cu, vitamin dan

asam amino. Sel darah mengalami hidrolisis yang lebih cepat dibanding

dengan pembentukan atau produksi darah baru (Frandson, 1993).

Materi dan Metode

Materi

Alat. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah lanset, arloji

atau stopwatch, kertas filter, alkohol 70%, kapas, dan cawan porselain.

Page 3: Darah

Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah darah

probandus.

Metode

Jari dibersihkan dengan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol.

Jari ditusuk dengan lanset steril, pada saat darah keluar waktu dicatat. Setiap

30 detik kertas filter ditempelkan pada darah yang keluar pada pembuluh

darah, kertas filter tidak sampai mengenai luka. Pendarahan telah berhenti

dan waktunya dicatat. Waktu pendarahan ditentukan dari saat darah keluar

sampai pendarahan berhenti.

Hasil dan Pembahasan

Hasil

Tabel 1. Hasil Percobaan Penentuan Waktu Pendarahan

Nama

ProbandusUmur Jenis Kelamin

Waktu

pendarahan

Hanna Seprina 18 Perempuan 48,8

M. Dzulfiqar 18 Laki-laki 44,4

Jika manusia atau hewan mengalami luka, maka darah akan keluar

dari pembuluh darah dan akan berhenti karena munculnya benang fibrin .

Pada percobaan probandus Peremouan didapatkan hasil waktu pendarahan

48, 8 detik sedangkan pada probandus laki-laki terdapat waktu 44,4 detik

untuk darah menfalir keluar dari tubuh probandus.

Menurut Guyton (1983), bahwa waktu pendarahan normal pada

manusia berkisar 15-120 detik. Jadi kedua probandus tersebut berada pada

Page 4: Darah

keadaan normal, karena waktu pendarahan dari kedua probandus tersebut

berada pada kisaran 15-120 detik, yaitu 95.50 detik dan 94.00 detik. Setelah

terjadi luka, waktu pendarahan berkaitan dengan koagulasi darah. Bagi

penderita hemofili akan mengalami kesukaran dalam proses koagulasi

sehingga waktu pendarahannya lama untuk membeku. Ada penyebab lain

lamanya waktu pendarahannya adalah kurangnya ion Ca dan vitamin K yang

sangat berperan dalam proses koagulasi darah. Biasanya penderita akan

mengalami waktu pendarahan yang sangat panjang sehingga volume darah

yang dikeluarkan semakin banyak dan dapat menyebabkan kematian.

Kesimpulan

Waktu pendarahan adalah waktu pada saat darah keluar dari

pembuluh darah sampai pendarahan berhenti. Waktu pendarahan tergantung

dari besar kecilnya luka dan kemampuan tubuh untuk membentuk benang

fibrin.

Daftar Pustaka

Frandson, RD. 1993. Anatomi dan Histologi Ternak IV. Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta

Guyton, A.C. 1983. Fisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta

Kusumawati, Diah. 2004. Bersahabat dengan Hewan. Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta

Page 5: Darah

Pembekuan Darah

Tinjauan Pustaka

Pembekuan darah atau penggumpalan darah disebut juga koagulasi.

Terjadi apabila darah ditampung dan dibiarkan begitu saja, maka akan terjadi

satu massa yang menyerupai jeli, yang kemudian menjadi massa yang

memadat dengan meninggalkan cairan jenuh yang disebut serum darah

merah, sel darah putih, dan platelet (Frandson, 1996).

Koagulasi darah adalah suatu fungsi penting dari darah untuk

mencegah banyaknya darah yang hilang dari pembuluh darah yang rusak

(terluka). Bagian dari darah yang sangat penting berperan dalam proses

koagulasi adalah trombosit atau keping darah. Trombosit berasal dari sistem

sel sumsum tulang yaitu mengakarosit yang berkembang menjadi trobosit

(Nurcahyo, 1998).

Pembekuan atau penggumpalan darah disebut juga koagulasi darah,

dari situ akan terjadi suatu massa yang menyerupai jeli yang kemudian

menjadi massa yang memadat dengan meninggalkan cairan jernih disebut

serum (Poedjiaji. 1994).

Materi dan Metode

Materi

Alat. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas arloji

berlapis parafin, arloji atau stopwatch, jarum pentul, dan lanset.

Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah darah

probandus.

Page 6: Darah

Metode

Jari tempat pengambilan darah dibersihkan dengan diusap kapas

beralkohol, jari tersebut ditusukdengan lanset yang steril. Dicatat waktu pada

saat darah keluar satu sampai dua tetes darah dengan cepat dipindahkan

kedalam gelas arloji. Tusuk dengan kepala jarum pentul dan diangkat dari

darah dan dilakukan setiap 30 detik sampai benang fibrin terlihat dan dicatat

waktunya. Waktu mulai darah keluar sampai terbentuknya benang fibrin

disebut dengan waktu beku darah.

Hasil dan Pembahasan

Hasil

Tabel 2. Pembekuan Darah

Nama

ProbandusUmur Jenis Kelamin

Waktu

pendarahan

Shifatul Latiefah 18 Perempuan 3 menit 6 detik

Denis Febta 19 Laki-laki 1 menit 17 detik

Pembekuan darah sangat diperlukan oleh tubuh agar dapat

menggumpalkan darah sehingga bisa mengurangi kehilangan darah ketika

saat terjadi luka. Pembekuan darah ini terjadi pada saat darah terbentuk agak

jeli dan terdapat benang-benang yang terbentuk dari fibrin.

Kisaran waktu pembekuan darah normal pada manusia adalah 15

detik sampai 2 menit dan akan berakhir setelah luka dalam waktu 5 menit

(Frandson,1992). Percobaan yang telah dilakukan didapat hasil dari

probandus peremouan memerlukan waktu 3 menit 6 detik untuk mengalami

pembekuan darah, sedangkan pada probandus laki-laki hanya membutuhkan

waku 1 menit 17 detik dalam proses pembekuan darah

Page 7: Darah

Kesimpulan

Waktu beku darah atau koagulasi adalah waktu yang diperlukan untuk

perubahan sifat dari cair menjadi padat (fibrinogen menjadi fibrin). Dapat

disimpulkan bahwa probandus tersebut dalam keadaan sehat karena

memiliki waktu koagulasi darah yang normal (kurang dari 5 menit).

Daftar Pustaka

Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Phisiologi Ternak. Edisi IV. Gadjah

Mada University Press. Yogyakarta.

Frandson, R. D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Ganong, F. W. 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.

Nurcahyo. 1998. Anatomi Fisiologi Ternak. Jurusan Pendidikan Biologi UNY. Yogyakarta.

Page 8: Darah

Kadar Hemoglobin dalam Darah

Tinjauan Pustaka

Hemoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel

darah merah hewan vertebrata. Hemoglobin adalah suatu molekul yang

bentuknya bulat yang terdiri dari 4 sub unti. Setiap sub unit mengandung

suatu bagian yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida itu secara kolektif

disebut sebagai bagian globin dari molekul hemoglobin pada hemoglobin

manusia dewasa normal, dua jenis polipeptida tersebut disebut rantai X dan

masing-masing mengandung 146 residu asam amino. Jadi, hemoglobin A

diberi a2b2 (Ganong, 2002).

Hb berikatan dengan oksigen di paru-paru, sehingga terbentuk

oksihaemoglobin yang selanjutnya melepaskan oksigen ke sel-sel didalam

tubuh. Tiap gram Hb akan mengangkut 1,34 mm3 oksigen (Frandson, 1993).

Setiap atom Fe (ada 4 Fe) pada haeme dapat mengikat oksigen secara

reversabel. Hb teroksigenasi atau disebut HbO2 (oksigen Hb) mengandung 4

moloksigen, Hb juga dapat berikatan dengan karbondioksida pada gugus

asam aminonya membentuk karbomino (HbCO2), juga dengan Na

membentuk Hb. Met Hb dapat diproduksi menjadi Hb oleh dithionit

(Na2Na2O4). Met Hb dapat bereaksi dengan anion pada pH basa dan pada pH

asam (Nurcahyo, 1998).

Materi dan Metode

Materi

Page 9: Darah

Alat. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah lanset, arloji

atau stopwatch, kertas filter dan kapas

Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah alkohol

70% dan darah probandus.

Metode

Jari tempat pengambilan darah dibersihkan dengan diusap kapas

beralkohol, jari tersebut ditusuk dengan lanset yang steril. Dicatat waktu pada

saat darah keluar satu sampai dua tetes darah dengan cepat dipindahkan

kedalam gelas arloji. Tusuk dengan kepala jarum pentul dan diangkat dari

darah dan dilakukan setiap 30 detik sampai benang fibrin terlihat dan dicatat

waktunya. Waktu mulai darah keluar sampai terbentuknya benang fibrin

disebut dengan waktu beku darah.

Hasil dan Pembahasan

Dari percobaan yang dilakukan dapat diambil hasil sebagai berikut :

Absolute Hb Consentration : ................ g/dl

Perhitungan kadar Hb : 12, 2544 g /100ml

Dari hasil percobaan dengan menggunakan sampel darah kambing

dapat diketahui bahwa kadar hemoglobin yang terdapat dalam darah

probandus yaitu 12,2544 gr/100 ml. Kadar hemoglobin ini hampir mendekati

dari kisaran normal pada kambing, yaitu 11 gram/100 ml.

Kadar Hb yang tinggi atau disebut hemokonsentrasi dapat disebabkan

karena menurunnya jumlah air yang diminum atau banyaknya cairan tubuh

yang keluar (dehidrasi) untuk mengatasi hal ini pada hewan dapat diberi

suplai air dalam bentuk larutan garam fisiologis atau larutan glukosa secara

parenterol yaitu melalui jalur selain mulut (Frandson, 1986).

Page 10: Darah

Kesimpulan

Hasil kadar hemoglobin probandus (kambing) jauh dari kisaran normal.

Hal ini disebabkan kadar hemoglobin ini tergantung pada umur, ukuran fisik,

aktivitas fisik, kesehatan makanan, status reproduksi, dan faktor-faktor

lingkungan pada probandus tersebut.

Daftar Pustaka

Frandson, R.D. 1986. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University

Press.Yogyakarta.

Frandson, R.D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University

Press.Yogyakarta.

Ganong, F. W. 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Nurcahyo. H. 1998. Anatomi Fisiologi Hewan Jurusan Pendidikan Biologi. UNY. Yogyakarta

Pengukuran Tekanan Darah

Tinjauan Pustaka

Tekanan darah dapat diartikan sebagai tekana terhadap dinding

pembuluh. Tekanan awal dihasilkan oleh konraksi ventrikel jantung dan

merupakan tekanan sistolik. Darah didorong masuk ke dalam arteri besar

yang bersifat elastis, meregangkan dindingnya yang bentuknya lentur dan

mengalami dilatasi. Ketika ventrikel berada dalam keadaan relaksasi,

tertutupnya katup-katup mencegah baliknya darah dari arteri ke jantung dan

arterior yang kecil akan meneruskan darah ke kapiler (Frandson, 1992).

Page 11: Darah

Tekanan diastolik dalam keadaan istirahat orang dewasa berkolerasi

paling baik dengan tekanan pada saat bunyi menghilang. Akan tetapi pada

anak, tekanan diastolik berkolerasi paling baik dengan bunyi menjadi hilang

(Kertohoesodo, 1997).

Materi dan Metode

Materi

Materi yang digunakan dalam pengukuran tekanan darah secara tidak

langsung yaitu spygnomanometer, stetoskop, arloji, probandus (manusia).

Metode

Manset spygnomanometer dililitkan pada lengan atas subyek diatas

persendian siku. Manset dipasang lebih kurang setinggi jantung. Tangan

subyek yang diperiksa harus diletakkan dengan baik dengan siku hampir

lurus. Udara dipompakan di dalam manset sampai kira-kira 180 mmHg.

Kemudian tekanan diturunkan perlahan-lahan, darah yang mengalir melalui

pembuluh yang terjepit dan bentuknya hampir tertutup itu akan menimbulkan

getaran-getaran pada dinding pembuluh, ini dapat terdengar melalui

stetoskop yang terpasang pada arteri abrasialis di daerah fosa antekubital.

Desiran-desiran mula-mula akan terdengar dengan jelas dan sama sekali

akan hilang jika tekanan dalam manset lebih kecil dari tekanan diastole,

dengan cara ini, orang dapat membedakan tekanan diastole dan sistole.

Pembahasan

Tabel 3. Pengukuran Tekanan Darah

Nama Probandus Umur Jenis

Kelamin

Sistole

(mmHg)

Diastole(mmHg)

Kurnia Tri P 18 Perempuan 115 85

Ifwan Alghifari 20 Laki-laki 110 90

Page 12: Darah

Berdasarkan pada percobaan yang dilakukan pada probandus laki-laki

diperoleh hasil 110/90 mmHg yang berarti sistole 110 mmHg dan diastole 90

mmHg. Sedangkan pada probandus perempuan diperoleh hasil 115/85

mmHg yang berarti memiliki tekanan sistole 115 mmHg dan diastole 85

mmHg. Bila dibandingkan dengan kisaran normal pada manusia dewasa

muda yaitu 110-123 mmHg untuk sistole dan untuk diastole 60-70 mmHg

(Pearce, 1998).

Orang yang memiliki tekanan darah di atas normal disebut hipertensi

(tekanan darah tinggi) dan apabila mempunyai tekanan darah di bawah

normal disebut hipotensi (tekanan darah rendah). Rata-rata diastole orang

yang masih muda adalah 100 mmHg (Guyton, 1983).

Kesimpulan

Hasil percobaan pada kedua probandus tersebut adalah untuk

tekanan sistole pada kedua probandus adalah normal, sedangkan untuk

tekanan diastole pada kedua probandus adalah diatas batas kisaran normal.

Tekanan darah dipengaruhi pada saat tidur dan kecepatan atau naiknya

tekanan saat emosi, kerja, demam, dan pengaruh umur.

Daftar Pustaka

Frandson, R.D. 1986. Anatomi dan Fisiologi Ternak. College of Vetevinary

Medicine. Colorado State University.

Guyton, A.C. 1983. Fisiologi Kedokteran 1-2. EGC Penerbit Buku

Kedokteran. Jakarta.

Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Kertohoesodo, S. 1997. Pengantar Kardiologi. Universitas Indonesia Press. Jakarta.