DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI...

80
DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI KELURAHAN MENDAHARA ILIR KECAMATAN MENDAHARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah Oleh: UMI KALSUM UB140096 PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI...

Page 1: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

1

DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI

DI KELURAHAN MENDAHARA ILIR KECAMATAN

MENDAHARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG

TIMUR PROVINSI JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

(S.1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah

Oleh:

UMI KALSUM

UB140096

PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

2

Page 3: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

3

Page 4: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

4

iv

Page 5: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

5

MOTTO

وجعلۦ ءايتهومن إل ها كنو ا ل تس وجا ز أ نفسكم

أ ن م لكم خلق ن

أ

رون ميتفك لكلأيتل قو فذ إن ة ةورح ود ٢١بي نكممArtinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan

merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih

dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar

terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (QS. Ar-Ruum, 30:21)1

1 Al-Qur’an dan Terjemahnya, QS. Ar-Rum, 30:21.

v

Page 6: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

6

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh budaya Perjodohan yang terjadi pada

Masyarakat suku Bugis di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara

Kabupaten Tanjung Jabung Timur dimana masih para Orang tua suku Bugis yang

masih Mempertahankan Budaya perjodohan terhadap anak-anaknya dalam rangka

melangsungkan pernikahan, akan tetapi pernikahan yang dilatarbelakangi

perjodohan seringkali berakhir dengan perceraian.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan

menekankan pada sumber data lapangan sebagai data primer, serta literatur

sebagai sumber kedua sekunder, teknik pengumpulan data menggunakan

observasi dan wawancara dengan teknik analisis data, reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa: Pertama, latar belakang

terjadinya perjodohan pada suku Bugis di Kelurahan Mendahara Ilir disebabkan

karena perjodohan yang biasa terjadi karena faktor adat atau kebiasaan yang

bertujuan untuk melangsungkan pernikahan serumpun atau sesama kerabat sesuku

mereka kemudian karena faktor status sosial dan faktor lingkungan. Kedua, proses

perjodohan pada suku Bugis di Kelurahan Mendahara Ilir yang sudah dilakukan

secara turun-temurun,dan terus dilakukan oleh suku Bugis yang memegang teguh

kebiasaan tersebut terdapat tiga tahap dalam proses pelaksanaan perjodohan

masyarakat bersuku Bugis pada umumnya yaitu, mencari infomasi (Mammannuk-

manuk), Melamar (Madduta malino) dan mengukuhkan lagi kesepakatan yang

telah dibuat sebelumnya (Mappasiarekeng). Ketiga, Dampak Perjodohan pada

masyarakat suku Bugis di Kelurahan Mendahara Ilir memiliki dampak positif

seperti orang tua akan membantu mempermudah mendapatkan pasangan,

mendapatkan orang yang memiliki kemandirian secara finansial dan mendapatkan

orang yang spiritual agama yang baik, akan tetapi perjodohan juga berdampak

negatif seperti depresi pada anak, kurang kepedulian terhadap keluarga,

memungkinkan terjadinya perselingkuhan dan keluarga yang tidak harmonis.

Kata Kunci : Perjodohan, Suku Bugis, Kelurahan Mendahara Ilir

vi

Page 7: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

7

PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan Rahmat dan kasih sayang-

Nya kepada setiap mahkluk yang ada di muka bumi ini. Sujud syukur pada-mu

ya Allah, karena telah melimpahkan Rahmat yang luar biasa pada hamba-Nya,

atas takdirmu telah kau jadikan hambamu ini manusia yang senantiasa berpikir,

beriman, berilmu dan bersabar dalam menjalani hidup ini. Atas karunia dan

izinmu jualah, akhirnya sebuah karya sederhana ini dapat hamba selesaikan.

Sholawat serta salam, semoga selalu tercurahkan kepada pemimpin terbesar di

dunia ini, Nabi Muhammad SAW serta para sahabat dan Tabi’in.

Sebuah karya sederhana namun butuh banyak perjuangan,

kupersembahkan untuk orang-orang yang sangat kusayangi dan kucintai:

Ayahanda Baharuddin Dan Ibunda Syamsiah…

Tak lupa pula, terimakasihku untuk kakakku tersayang fitria yang selalu

memberi support dan nasehat untukku….

Terima kasih kepada abangku Tersayang Raden Somad Franata Yang selalu

memberi semangat dan menyediakan waktunya untuk berdiskusi serta memberi

saran…..

Penyelesaian skripsi ini juga melibatkan orang-orang tersayang selain keluarga,

terima kasih kuucapkan kepada sahabat karib Merliawati,Kartina upik,Besse

Fatimah,fauzah,Suriyanti,Riska Yosef, Siti Aminah, Baderia, Julia syahirah,

Nurjafriani dan Nurhasah, Terima Kasih atas kebersamaan suka duka kita

bersama serta semangat dan dorongan selama ini…

Terima kasih juga teruntuk teman-teman KKN POSKO 20 TELUK RAYA yang

luar biasa, ALHAMDULILLAH Akhirnya saya menyusul kalian semua…

vii

Page 8: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

8

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat karunia-Nya penulis masih diberi kesehatan baik jasmani maupun rohani,

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Dampak Perjodohan

Terhadap Pasangan Suami Istri di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan

Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi”, Shalawat

dan salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad

SAW, para keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Semoga kita

semua mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak. Aamiin.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan dalam rangka

menyelesaikan studi Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Dakwah UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi. Dalam penulisan skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan

rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data maupun dalam

penyusunannya dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan

dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya, terutama kepada yang

terhormat:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi

2. Bapak Prof. Dr.H.Suaidi Asyari, MA,Ph.D Sebagai Wakil Rektor I Bidang

Akademik Dan Pengembangan Pendidikan, Bapak Dr. H. Hidayat, M.Pd

Sebagai Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan

Keuangan Ibu Dr.Hj.Fadilah Husain M.Pd Sebagai Wakil Rektor III Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Samsu,S.Ag.,M.Pd.I.,Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH.M.Hum. Selaku Wakil Dekan Fakultas

Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

viii

Page 9: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

9

5. Bapak Sya’roni.S.Ag.M.Pd. Selaku Ketua Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam

Dan Ibu Neneng Hasanah,S.Ag,M.Pd. Selaku Sekertaris Prodi Bimbingan

Penyuluhan Islam.

6. Bapak Samsu,S.Ag.M.Pd.I.Ph.D. Selaku Pembimbing I Dan Bapak Edi

Kusnadi,S.Ag.M.Phi.I Selaku Pembimbing II Yang Telah Membantu Dan

Membimbing Dalam Penyusunan Skripsi Ini.

7. Bapak dan Ibu dosen, asisten dosen dan seluruh karyawan dan karyawati

Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.

8. Semua pihak yang ikut serta membantu penulisan skripsi ini yang tidak dapat

penulis tuliskan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Maka dari itu, kepada para pembaca dan para pakar di mohon

saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan dan guna

meningkatkan kualitas dari skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, masyarakat dan

bangsa.

Wasssalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jambi, Agustus 2019

UMI KALSUM

NIM: UB 140096

ix

Page 10: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................................. iv

MOTTO ............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Permasalahan ............................................................................... 7

C. Batasan Masalah .......................................................................... 7

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 8

E. Kerangka Teori ............................................................................ 8

F. Metode Penelitian ........................................................................ 13

G. Keabsahan Data ........................................................................... 16

H. Studi Relevan .............................................................................. 17

BAB II: GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Kelurahan Mendahara Ilir .............................................. 20

B. Visi dan Misi Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara

Kabupaten Tanjung Jabung Timur .............................................. 21

C. Kondisi desa ............................................................................... 23

D. Demokrafi Kelurahan Mendahara Ilir ......................................... 25

E. Kondisi Sosial Budaya ................................................................ 25

F. Sistem Mata Pencarian ................................................................ 26

G. Sturuktur Organisasi Pemerintah Kelurahan ............................... 28

x

Page 11: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

11

BAB III: LATAR BELAKANG TERJADINYA PERJODOHAN PADA

MASYARAKAT SUKU BUGIS DI KELURAHAN

MENDAHARA ILIR KECAMATAN MENDAHARA

sKABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

A. Faktor Adat/Budaya .................................................................... 30

B. Faktor Status Sosial ..................................................................... 33

C. Faktor Lingkungan ...................................................................... 36

BAB IV: PROSES PERJODOHAN DAN DAMPAK YANG

DITIMBULKAN DENGAN ADANYA PERJODOHAN PADA

MASYARAKAT SUKU BUGIS DI KELURAHAN

MENDAHARA ILIR KECAMATAN MENDAHARA

KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

A. Proses Perjodohan Pada Suku Bugis di Kelurahan Mendahara Ilir

Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur ....... 38

B. Dampak Perjodohan pada Masyarakat Suku Bugis di Kelurahan

Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung

Timur .......................................................................................... 48

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 60

B. Implikasi Penelitian ..................................................................... 60

C. Kata Penutup ............................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

xi

Page 12: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasalah

Indonesia adalah negara yang sangat kaya hasil buminya, dimulai dari

rempa- rempa, hasil tambang, hasil pertanian dan suku-suku, bahasa, serta adat

dan budayanya yang melimpah dari ujung timur hingga ujung barat atau dari

Sabang hingga Merauke, termasuk juga didalamnya budaya perjodohan dalam

pernikahan serumpun atau endogami. Perjodohan merupakan suatu proses

penunjukan calon mempelai laki-laki ataupun perempuan yang dilakukan oleh

orang tua, keluarga, kerabat, ataupun teman. Meskipun hampir semua telah

mengetahui bahwa persoalan jodoh itu ditangan Tuhan karena sudah merupakan

takdir yang hanya dialah yang tahu dan merupakan pilihan Tuhan yang teramat

baik untuk keduanya, manusia hanya bisa berusaha namun Tuhanlah yang

penentu segalanya.

Secara antropologis perjodohan merupakan salah satu kebudayaan yang

dilalui manusia untuk mencapai pernikahan. Perjodohan adalah pintu awal dua

orang yang berbeda saling mengenal. Di dalam Islam, perjodohan seringkali

diterjemahkan dengan bahasa ‘Khitbah”. Namun, tak jarang juga perjodohan ini

dimaknai sebagai pernikahan/perkawinan itu sendiri. Pasalnya, perjodohan

berbeda dengan proses saling mengenal. Di dalam perjodohan sudah ada

kesepakatan bersama (akad) antara orang satu dengan yang lainnya.2

Perjodohan mempunyai tujuan untuk melangsungkan kehidupan manusia.

Untuk memenuhi tujuan tersebut perjodohan itu harus diiringi rasa cinta antara

keduanya sehingga dengan harapan adanya rasa cinta tersebut dapat menjadi

sarana pengikat di antara keduanya. Dengan dasar perjodohan atas suka sama

suka, tanpa dipaksa oleh pihak luar, ini mempunyai jaminan yang lebih besar

2AF Fanani, “Pemaksaan Perjodohan Sebagai Alasan Gugat Cerai; Studi Kasus di Desa

Morbatah Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang”, Internet, http://digilib.uinsby.ac.id,

diakses pada tanggal 10 Juli 2019.

Page 13: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

2

terhadap keberlangsungan pernikahan untuk memenuhi tujuan perjodohan

sebagai sarana untuk melangsungkan kehidupan manusia.

Salah satu daerah yang masih mempertahankan budaya perjodohan

terletak di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung

Jabung Timur Provinsi jambi. Peristiwa perjodohan yang terjadi sudah ada sejak

zaman dahulu hingga sekarang. Dengan kata lain bahwa perjodohan terjadi secara

turun temurun. Hal ini didasari karena masyarakat mendahara ilir pada umumnya

merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis. Suku

Bugis ini sudah ada sejak dahulu pada masa penjajahan, Suku Bugis merupakan

suku terbesar yang ada di Mendahara Ilir sehingga perjodohan bukan lagi hal

biasa yang terjadi pada tatanan suku bugis yang sangat kental dengan adat dan

budaya.

Perjodohan dilakukan oleh orang tua untuk anaknya sebagai salah satu

jalan untuk dapat menikahkan anaknya dengan seorang yang menurut mereka

dianggap cocok atau pantas. Namun, pada dasarnya pilihan yang terbaik menurut

orang tua belum tentu tepat menurut anaknya sehingga wajar jika perceraian

kerap kali menjadi pemicu utama setelah perjodohan. Di Kelurahan Mendahara

Ilir sudah sering terjadi perjodohan yang menyebabkan retaknya rumah tangga

hanya demi menyelamatkan dan menghargai suku dan budaya untuk urusan

perjodohan orang tua atau indok-indoklah yang menentukan pasangan yang akan

di jodohkan. Perjodohan yang ada di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan

Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada umumnya dilakukan oleh

pihak keluarga yang ingin anaknya menikah dengan kerabat dari keluarga atau

satu suku mereka. Artinya keluarga memilih calon menantu yang baik bagi anak

mereka. Di tengah-tengah masyarakat, sikap berhati-hati dalam

mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan pelaksanan perjodohan

adalah wajar, karena perjodohan diharapkan akan berlanjut ke pernikahan dengan

baik dan langgeng seumur hidup.

Pemilihan calon menantu di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan

Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada lazimnya tidak berdasarkan

kedudukan, akan tetapi budi pekerti serta pekerjaan seseorang sangat menentukan

Page 14: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

3

perjodohan dapat terlaksana. Kerabat yang miskin boleh saja ingin memiliki

perempuan calon istrinya dari kerabat yang kaya tetapi pihak lelaki harus mampu

menawarkansesuatu yang cukup menarik, agar menjadi penilaian bagi pihak

perempuan. Demikian pula sebaliknya. Dalam proses perjodohan, keluarga yang

ingin menjodohkan anaknya membicarakan terlebih dahulu apakah dari anak

masing-masing bisa dijodohkan untuk mempererat hubungan kekerabatan.

Setelah kedua keluarga mengetahui kemudian dilanjutkan dengan

memberitahukan kepada si anak apakah ia mau dijodohkan dengan kerabatnya

itu. Jika diantara calon pasangan belum pernah bertemu atau kenal, maka

keluarga laki-laki datang berkunjung ke rumah perempuan dengan tujuan

mempertemukan keduanya untuk saling mengenal.

Adapun tujuan dilakukannya perjodohan tidak lain adalah agar terjadinya

suatu hubungan perkawinan. Dari perkawinan akan timbul hubungan suami isteri

dan kemudian hubungan antara orang tua dengan anak-anaknya. Timbul pula

hubungan kekeluargaan sedarah dan semenda. Oleh karena itu perkawinan

mempunyai pengaruh yang sangat luas, baik dalam hubungan kekeluargaan pada

khususnya, maupun dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara pada

umumnya, karena perkawinan merupakan titik awal pembentukan keluarga, dan

keluarga merupakan suatu unit terkecil dari suatu bangsa.3

Proses perjodohan pada beberapa kasus terkesan dipaksakan sehingga

menimbulkan persoalan yang konkret, salah satunya yang ada pada masyarakat

Mendahara Ilir. Selain itu, umumnya, perjodohan paksa tidak didasari rasa saling

menyukai dan mencintai. Sehingga sulit untuk memenuhi keluarga yang

harmonis, sejahtera dan bahagia harmonis dalam menjalankan hak dan kewajiban

suami isteri. Meskipun, kalau merujuk pada ajaran Islam, perjodohan ini tidak

melanggar norma yang ada di dalam ajaran Islam.

Berdasarkan ketentuan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

tentang perkawinan ditentukan bahwa “Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara

seorang pria dengan wanita sebagai suami isteri yang bertujuan membentuk

3Mona Eliza, Pelanggaran Terhadapa UU Perkawinan dan Akibat Hukumnya, (Tangerang

Selatan: Adelina Bersaudara. 2009), hlm. 2

Page 15: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

4

keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang

Maha Esa". Perkawinan merupakan ikatan yang kuat dan sejati, yang

mempersatukan perasaan, menjalin kehidupan bersama, menjadikan kehidupan

suami isteri berjalan harmonis di atas kasih sayang, perkawinan adalah wahana

yang tepat untuk berbagi dan saling melimpahkan kasih sayang dengan segenap

perasaan yang ada di antara kedua pasangan.4

Dalam aspek agama perkawinan tercermin dalam ungkapan bahwa

perkawinan merupakan perkara ang “suci” dengan demikian, perkawinan

menurut Islam merupakan ibadah, yaitu dalam rangka terlaksananya perintah

Allah atas petujuk Rasul-nya.5 Allah swt berfirman dalam QS. Ar-Ruum/30:21.

جل عل ل جا لتلسكنوا إلليهلا ول ن ألنفسكم ألزول للقل للكم م تهۦ ألن خل ايل من ءل ول

ت لقلوم يلتلفلكرون ايل ءل لكل لل ة إن فى ذل حمل رل دة ول ول بلينلكم م

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung merasa tenteram

kepadanya dan di antara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang

demikian itu benar-benar terdapat tandatanda bagi kaum yang berpikir.(QS.ar

Rum : 21).”

Dari uraian di atas menggambarkan bahwa tujuan dilaksanakannya suatu

perkawinan yaitu untuk menciptakan kehidupan suami isteri yang harmonis dalam

rangka membina keluarga yang sejahtera bahagia sepanjang masa. Setiap

pasangan suami isteri dalam mendambakan agar ikatan lahir batin yang di ikat

dengan akad perkawinan itu semakin kokoh sepanjang hayat di kandung badan.

Rumah tangga bahagia dan kekal adalah dambaan setiap calon suami isteri

untuk mewujudkan kebahagiaan itu tidaklah mudah, mengingat perkawinan

sebagai suatu ikatan yang mempersatukan dua orang yang berbeda dalam banyak

hal seperti jenis kelamin, jenjang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, dan lain-

lainnya. Hanya dalam mawaddah warohmah perbedaan-perbedaan itu dapat di

4Tim Penyusun,Pedoman Konselor Keluarga Sakinah ( Derektor Jendral Bimbangan

Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Bagi Departemen Agama RI,2003), hlm. 273 5H.E. Hassan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqk Kontenforer (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008), hlm. 299.

Page 16: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

5

satukan, yakni saling pengertian, menghargai dan menjunjung tinggi hak dan

kewajiban.6Maka untuk mewujudkan keluarga yang sakinah mawadah warohmah

antara suami dan istri komunikasi adalah jalan terbaik menyatukan perbedaan-

perbedaan di antara keduanya.

Perkawinan yang dipaksakan oleh orang tua atau kawin paksa akan

berakibat fatal terhadap perkawinan itu sendiri, bahwa pada dasarnya sebuah

perkawinan itu harus berlandaskan suka sama suka, tanpa adanya paksaan dari

pihak manapun. Oleh karena itu, jika sebuah proses perjodohan ini dilaksanakan,

tidak menutup kemungkinan akan berimbas pada proses perceraian atau pelayanan

gugat cerai yang dilakukan oleh pihak suami atau isteri yang dipaksa menikah.7

Hal ini menjadi pemicu utama perceraian karena ketidak cocokan dalam menjalin

rumah tangga, tentunya untuk menjalin bahtera rumah tangga sangatlah

dibutuhkan keharmonisan sehingga membantu mempertahankan kehidupan rumah

tangga ketidak cocokan ini terjadi karena didasari terjadinya perjodohan yang

tidak semua kalangan atau orang-orang menerima karena untuk menghargai

sebuah adat dan meneruskan garis keturunan meskipun hati menolak namun tetap

saja tidak berpengaruh pada adat yang sudah di tentukan sejak turun temurun,

perjodohan yang terjadi tidak sembarangan karena untuk menetukan pilihan

tidaklah semudah membalikkan telapak tangan tentunya ada mahar yang telah di

tetapkan oleh suku bugis yang sama-sama kita ketahui bahwa pernikahan yang

terjadi antara sesama suku bugis sangatlah menghargai seorang wanita dari sisi

dan tingkat pendidikannya baik dari yang menengah kebawah dan menengah

keatas, meskipun demikian perceraian kerap kali terjadi namun tidaklah

mengurangi tingkat perjodohan ini.

Pada kasus perceraian, secara yuridis diatur dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 9 Tahun 1975 pasal 19 jo Kompilasi Hukum Islam diatur tentang alasan-

alasan perceraian yang dibenarkan oleh hukum di Indonesia. Adapun alasan-

alasan perceraian tersebut adalah:

6Tim Penyusun Pedoman Konseler Keluarga, (Derektor Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam dan Penyelenggaraan Bagi Departemen Agama RI,2003), 220 7Moh Arifin Penyelesaian Perkara Perceraian di Pengadilan Agama Pasca Undang-

Undang no 7 tahun 1989( Jurnal Penelitian Walisongo, Volume XII, Nomor 1 tahun 2004)

Page 17: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

6

1. Salah satu pihak berbuat zina atau pemabuk, pemadat, penjudi, dan lain

sebagainya yang sukar disembuhkan.

2. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 tahun berturut-turut

tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah ataukarena hal lain di

luarkemampuannya.

3. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau

hukuman yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung.

4. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan beratyang

membahayakan pihaklain.

5. Salah satu pihak cacat badan atau penyakit dengan akibat-akibat tidak

dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/isteri.

6. Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan

pertengkaran serta tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam

rumah tangga.8

Berdasarkan pengaturan di atas, dapat dikatakan bahwa perceraian karena

alasan kawin paksa belum masuk dalam peraturan tersebut tersebut, begitu juga

dalam peraturan hukum yang lain. Dilihat dari fakta sosial masyarakat pada saat

ini, bahwa saat ini ada banyak perkembangan alasan orang melayangkan gugatan

cerai, baik itu pihak laki-laki atau perempuan.9

Konteks alasan perceraian secara sosiologis jauh berbeda dari alasan-

alasan yang diatur dalam peraturan di atas. Menrurt Erna Karim mengatakan

bahwa setidaknya ada lima (5) varian penyebab perceraian; pertama, gagalnya

membangun komunikasi yang baik. Kedua, perselingkuhan dan tidak setia

terhadap pasangan. Ketiga, Kekerasan dalam rumah tangga. Keempat, persoalan

ekonomi. Keempat, pernikahan dini10.

Sebagaimana yang sudah diasumsikan penulis, bahwa alasan perceraian

8Sudarsono, Hukum Perkawinan Nasional, (Jakarta:Rieka Cipta,1994),308 9Abdul Kadir Muhammad, Perkembangan beberapa Hukum Keluarga di Beberapa Negara

Eropa,(Bandung:Citra Aditya, 1998), 126 10Ema Karim, Pendekatan Perceraian dari Perspektif Sosiologi, Dalam Ihromi, Bunga

Rampai Sosiologi Keluarga,( Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, 1999), 135

Page 18: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

7

sangat bervariatif. Setidaknya, persoalan ekonomi dan pernikahan dini tidak

menjadi instrument yuridis yang bisa menjadikan pasangan suami isteri disahkan

perceraiannya oleh hukum, dasar tersebut terjadi adalah salah satu efek dari

perjodohan dalam suatu suku dan budaya yang ada di Kelurahan Mendahara Ilir.

Berdasarkan latar belakang dan pokok pemikiran di atas maka penulis

tertarik melakukan penelitian secara mendalam dan sekaligus menjadikan

pembahasan skripsi dengan judul “Perjodohan Terhadap Pasangan Suami Istri

di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung

Jabung Timur Provinsi Jambi”.

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka Pokok

permasalahan yang di angkat dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh

perjodohan suku bugis yang terjadi di Kelurahan Mendahara Ilir? Pokok masalah

ini lebih jauh dapat dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Apa latar belakang terjadinya perjodohan pada masyarakat suku Bugis di

Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung

Timur?

2. Bagaimana proses perjodohan pada Suku Bugis di Kelurahan Mendahara Ilir

Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur?

3. Apa dampak yang ditimbulkan adanya Perjodohan di suku Bugis Kelurahan

Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur?

C. BatasanMasalah

Luasnya permasalahan yang akan di bahas apabila berbicara tentang

Perjodohan dan Pengaruh yang terjadi maka penulis membatasi masalah dengan

hanya mengupas masalah perjodohan yang terjadi pada suku Bugis yang ada di

Kelurahan Mendahara Ilir yang sudah menjadi tradisi turun temurun sebagai

pokok pembahasan mengenai perjodohan terhadap pasangan suami istri di

Kelurahan Mendahara Ilir. Hal ini bertujuan agar penelitian ini tidak keluar dari

pokok permasalahan.

Page 19: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

8

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui dan menganalisis latar belakang terjadinya perjodohan

pada suku bugis di Kecamatan Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung

Jabung Tmur

b. Untuk mengetahui dan menganalisis proses perjodohan pada Suku Bugis

di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung

Jabung Timur

c. Untuk mengetahui dan menganalisis dampak yang ditimbulkan dengan

adanya Perjodohan di suku Bugis Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan

Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teoritis penelitian ini akan menambah khazanah baru terkait

paradigma baru tentang efek adanya perjodohan, karena alasan

perjodohan yang dipaksakan oleh orang tertentu

b. Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi Masyarakat luas, sebagai

bahan atau literatur tambahan tentang alasan- alasan seseorang menggugat

cerai pasangannya. Khususnya, bagi pemangku otoritas (KUA) yang ada di

Kelurahan Mendahara Ilir Kec. Mendahara Kab.Tanjung Jabung Timur.

c. Sebagai kontribusi pemikiran pada dunia akademika secara umum, dan

khususnya, lingkungan UIN Sultan Thaha Saifuddin. Sedikitnya, sebagai

penambah literatur kajian tentang efek perjodohan.

E. Kerangka Teori

1. Pengertian Efek

Efek adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan

pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Efek memiliki arti dalam kelas

nomina atau kata benda sehingga efek dapat menyatakan nama dari

seseorang,tempat,atau semua benda dan segala yang dibendakan.Menurut

Page 20: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

9

kamus besar bahasa indonesia (KBBI) Arti dari kata efek itu sendiri ialah

akibat atau pengaruh.11

2. Perjodohan

Perjodohan berasal dari kata Jodoh, Adapun kata jodoh bermakna orang

yang cocok menjadi suami/isteri, pasangan hidup. Sementara perjodohan pada

satu sisi sama halnya dengan kata pemaksaan.12Dalam konteks yang lain,

perjodohan disamakan dengan perkawinan, maka tidak salah apabila secara

istilah, perjodohan sering dimaknai suatu perkawinan yang diatur oleh orang

tua, kerabat dekat, atau orang lain yang dimintai pertimbangan, untuk

berpasangan dengan orang pilihan yang juga sudah ditentukan.13

Hal penting lain, selain pemaknaan etimologis dan terminologis di atas,

adalah pembedaan antara penggunaan istilah ‘pemaksaan perjodohan’ dengan

‘kawin paksa’. Pemaksaan perjodohan, adalah wujud transformasi kultural

yang ada di masyarakat. Sedangkan, kawin paksa tidak selalu didominasi oleh

pengaruh kultural, melainkan juga faktor-faktor lainnya, seperti ekonomi,

politik, dan kepentingan-kepentingan lainnya.

Tujuan yang dicapai dari perjodohan adalah pernikahan yang merupakan

sunnatullah dan merupakan unsur pokok karenanya diperintahkan untuk

menyegerakan menikah dengan maksud yaitu untuk menghidari fitnah dan zina

bagi yang mampu. Salah satu prinsip moral yang paling penting dalam

pandangan Islam adalah perkawinan dan membentuk keluarga.

Firman Allah SWT:

رونومن تذك لعلكم نازو جي ءخلق ش ٤٩ك

Artinya: “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya

kamu mengingat kebesaran Allah”. (QS. Adz-Dzariyat, 51:49)

11Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi

Revisi, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hlm. 48 12Http//kbbi.web.id/jodoh 13Tamar Djaja, Tuntunan Perkawinan dan Rumah Tangga Islam 2,( Bandung: Al-Ma’arif,

1982), 3.

Page 21: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

10

Pada dasarnya pengertian perjodohan kurang lebih sama saja pada daerah

lainnya yaitu jenis ikatan pernikahan dimana pengantin pria dan wanitanya

dipilihkan oleh pihak ketiga bukan oleh satu sama lain, biasanya dibentuk oleh

orang tua, kerabat dekat, teman atau pihak ketiga lainnya yang terpercaya.

Perjodohan menurut Saleh selaku Lurah Mendahara Ilir adalah suatu

Proses pencarian atau penunjukan pasangan suami istri yang dilakukan oleh

orang tua untuk anaknya yang mereka anggap benar-benar cocok untuk sang

anak dan memenuhi syarat untuk keluarga besarnya.14

Selanjutnya Menurut Pung aho selaku pemangku adat di Kelurahan

Mendahara Ilir mengatakan bahwa “pengertian perjodohan adalah pencarian

pasanganuntuk pernikahan bagi pihak laki-laki dan perempuan yang dilakukan

oleh orang lain atau dengan kata lain dicarikan oleh pihak ketiga”.15

Pengertian perjodohan dapat dikatakan seseorang yang dinikahkan bukan

dengan pilihannya sendiri tapi dipilihkan oleh orang lain yang dianggap dekat

dan terpercaya.Dari pengertian yang dikemukakan diatas dan hasil observasi

ulang yang dilakukan peneliti dengan turun langsung dilapangan dan ditambah

dari bahanbacaan dari internet, dapat disimpulkan bahwa perjodohan adalah

pencarian pesangan baik laki-laki maupun perempuan yang tidak dilakukannya

sendiri namun dilakukan oleh pihak ketiga, seperti orang tua, kerabart dekat,

tetangga, pemuka agama, dan lainya yang dianggap dekat dan terpercaya.

Demikian pula pengaruh keluarga sangat penting bagi kehidupan sosial,

bukan saja sebagai wadah hubungan suami istri atau anak-anak maupun orang

tua, juga sebagai rangkaian tali hubungan antara jaringan sosial, anggota-

anggota keluarga serta jaringan yang lebih besar lagi, yaitu masyarakat.

Firman Allah SWT:

14Wawancara kepada Saleh. Lurah Kelurahan Mendahara Ilir, tanggal 18 April 2019 15Wawancara Kepada Pung Aho, Pemangku Adat Kelurahan Mendahara Ilir, tanggal 20

April 2019

Page 22: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

11

ها يأ ٱلناسي ٱتقوا يربكم من هاٱل وخلق وحدة س نف ن م خلقكم

و ونسا ء كثيرا رجال من هما وبث زو جها ٱتقوا يٱلل بهٱل ۦتسا ءلونو ر حام

ٱل إن رٱلل ١قيباكنعلي كم Artinya : “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah

menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah

menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah

memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.

Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)

nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)

hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan

mengawasi kamu”. (QS. An-Nisa’, 4:1)

Oleh karena itu, masyarakat juga menaruh perhatian pada perpaduan

suatu keluarga yang akan menikah dihubungkan dengan jaringan-jaringan lain

yang lebih jauh, terkait, kedua keluarga itu mempunyai kedudukan dalam

sistem pelapisan yang semuanya tergantung pada siapa, perkawinan keduanya

adalah petunjuk terbaik bahwa garis keturunan kelurga yang satu akan

memandang yang lainnya, secara sosial dan ekonomi.

3. Pasangan Suami/ Istri

Suami berarti pria yang menjadi pasangan suami istri hidup resmi

seorang wanita,16 istri berarti wanita (perempuan) yangtelah nikah atau yang

bersuami. Maka pasangan suami istri yang dimaksud di sini adalah terdir dari

dua orang yaitu laki-laki dan perempuan sebagai sebuah pasangan suami istri

yang diawali suatu aqad yaitu pernikahan. Pernikahan ialah ikatan lahir batin

antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan

membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan

ketuhanan yang maha esa.17

16Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1989), 860. 17Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Perkawinan, 11

Page 23: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

12

4. Teori Jaringan Sosial

Menurut Damsar mengatakan bahwa “Jaringan sosial merupakan

hubungan-hubungan yang tercipta antar banyak individu dalam suatu

kelompok ataupun antar suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Hubungan-

hubungan yang terjadi bisa dalam bentuk yang formal maupun bentuk

informal. Hubungan sosial adalah gambaran atau cerminan dari kerjasama dan

koordinasi antar warga yang didasari oleh ikatan sosial yang aktif dan bersifat

resiprosikal”.18

Teori jaringan sosial berangkat dari pengkajian atas variasi bagaimana

perilaku individu berkumpul (aggregate) menjadi perilaku kolektif. Dalam hal

ini analisis jaringan sosial lebih ingin mempelajari keteraturan individu atau

kelompok berperilaku ketimbang keteraturan keyakinan tentang bagaimana

mereka seharusnya berperilaku.19

Analisis jaringan sosial memulai dengan gagasan sederhana namun

sangat kuat, bahwa usaha utama dalam kajian sosiologis adalah mempelajari

struktur sosial dalam menganalisis pola ikatan yang menghubungkan anggota-

anggota kelompoknya.

Menurut Wellman yang dikutip dari damsar, dalam teori jaringan sosial

terdapat sekumpulan prinsip-prinsip yang berkaitan logis, yaitu sebagai

berikut:

1. Ikatan antara aktor biasanya adalah simetris baik dalam kadar maupun

intensitasnya. Aktor saling memasok dengan sesuatu yang berbeda dan

mereka berbuat demikian dengan intensitas yang semakin besar atau

semakin kecil.

2. Ikatan antar individu harus dianalisis dalam konteks struktur jaringan lebih

luas.

3. Terstrukturnya ikatan sosial menimbulkan berbagai jenis jaringan non-acak.

Disatu pihak, jaringan adalah transitif: bila ada ikatan antara A dan B dan C,

18Damsar, Pengantar Sosiologi, Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2011), 157 19Wafa, Ali. 2006. Urgensi Keberadaan Social Capital dalam Kelompok-Kelompok Sosial.

Masyarakat (Jakarta: Universitas Indonesia, Vol 1. No. 12, 2006)

Page 24: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

13

ada kemungkinan adanya jaringan yang meliputi A dan C. Akibatnya adalah

bahwa lebih besar kemungkinan adanya jaringan yang meliputi A, B, dan C.

4. Adanya kelompok jaringan yang menyebabkan terciptanya hubungan silang

antara kelompok jaringan maupun antara individu.

5. Ada ikatan asimetris antara unsur-unsur di dalam sebuah sistem jaringan

dengan akibat bahwa sumber daya yang terbatas akan terdistribusikan secara

tidak merata

6. Dengan adanya distribusi yang timpang dari sumber daya yang terbatas

menimbulkan baik itu kerja sama maupun kompitisi. Beberapa kelompok

akan bergabung untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas itu dengan

kerja sama, sedangkan kelompok lain bersaing dan memperebutkannya.20

Adanya jaringan sosial juga tidak dapat dilepaskan dari adanya kelas

sosial. Menurut Karl Max bahwa Teori Kelas merupakan teori yang

berdasarkan pemikiran bahwa: “sejarah dari segala bentuk masyarakat dari

dahulu hingga sekarang adalah sejarah pertikaian anatara golongan”. Analisa

Marx mengemukakan bagaiamana hubungan antar manusia terjadi dilihat dari

hubungan antara posisi masing-masing terhadap sarana-sarana Produksi, yaitu

dilihat dari usaha yang berbeda dalam memanfaatkan sumber-sumber daya

yang langka. Perbedaan atas sarana tidak selalu menjadi sebab pertikaian antar

golongan. Marx Beranggapan bahwa posisi didalam struktur yang seperti ini

selallu mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang bertujuan untuk

memperbaiki nasib mereka. Marx beranggapan bahwa meskipun gejala-gejala

historis adalah hasil dari mempengaruhi berbagai komponen.21

Kelas sosial atau golongan sosial merujuk pada stratifikasi

(penggolongan) anatara insan atau kelompok manusia dalam masyarakat atau

budaya. Berdasarkan karakteristik stratifikasi sosial, dapat ditemukan beberapa

pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat.22

20Damsar, Op. Cit, 162 21 Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2003), hlm. 64 22https://rockypermata.wordpress.com, diakses pada tanggal 11 Juli 2019

Page 25: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

14

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif, yaitu suatu metode

penelitian yang digunakan untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang

oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah

sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-

upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-

prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganilisis

data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke umum, dan

menafsirkan makna data.23

Dalam konteks penelitian ini, pendekatan penelitian tersebut di atas, akan

penulis gunakan untuk mendeskripsikan kerangka persepsional yang terjadi di

dalam masyarakat, khususnya di Kelurahan Mendahara Ilir, Kec. Mendahara,

Kab. Tanjung Jabung Timur. Selanjutnya, penulis akan menggali sejauh mana

pemahaman para tokoh masyarakat dan pemangku otoritas struktural terhadap

fenomena pemaksaan perjodohan yang terjadi di Kelurahan Mendahara Ilir,

Kec. Mendahara, Kab. Tanjung Jabung Timur.

2. Fokus Penelitian

Untuk mempertajam penelitian kualitatif. Fokus merupakan domain

tunggal atau beberapa domain yang terikat sesuai situasi sosial. Penentuan

fokus didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari

situasi sosial (lapangan). Maka penelitian ini akan di fokuskan terhadap efek

perjodohan terhadap pasangan suami istri di Kelurahan Mendahara Ilir

Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi

mengenai latar belakang perjodohan, proses perjodohan dan efek perjodohan

terhadap pasangan suami istri.

3. Teknik Penentuan Informan

Dalam peneltian ini, penulis menentukan informan kunci dalam suatu

penelitian, menentukan individu ataupun kelompok untuk menjadi subjek

23John W. Creswell, Rerearch Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan

Campuran, Edisi ke-4, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), 4-5

Page 26: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

15

dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling.

Dalam penelitian ini penentuan orang yang menjadi sumber data dilakukan

dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu berdasarkan keterlibatan

(keterkaitan) seseorang (informan) dengan objek penelitian yang akan diteliti.

Maksud dari penentuan informan adalah untuk menjaring sebanyak mungkin

informasi dari berbagai macam sumber yang tujuannya untuk merinci

kekhususan yang ada.

4. Teknik Pengumpulan Data

Penjelasan tentang peran peneliti akan turut menentukan penjelasan

tentang masalah-masalah yang mungkin muncul dalam proses pengumpulan

data. Langkah-langkah pengumpulan data meliputi usaha membatasi

penelitian, mengumpulkan informasi melalui :24

a. Observasi

Observasi kualitatif (qualitative observation) adalah ketika peneliti

langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas

individu-individu di lokasi penelitian. Dalam pengamatan ini, peneliti

merekam/mencatat baik dengan cara terstruktur maupun semistruktur

(misalnya, dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang memang ingin di

ketahui oleh peneliti) aktivitas-aktivitas di lokasi penelitian.25

Pada observasi, peneliti melakukan observasi dalam bentuk

pengamatan yang dilakukan secara tefokus pada kebutuhan masalah, penulis

akan meneliti dengan tidak ikut serta dlaam kegiatan yang dilakukan oleh

masyarakat yang sedang diteliti. Akan tetapi hanya mengamati situasi dan

keadaan masyarakat yang sedang diteliti serta mengambil data sesuai

dengan kebutuhan peneliti

b. Wawancara

Wawancara kualitatif (qualitative interview), peneliti dapat melakukan

face-to-face interview (wawancara berhadap-hadapan) dengan partisipan,

mewawancarai mereka dengan telepon, atau terlibat dalam focus group

24 Ibid, hal 253 25Ibid, hal. 254

Page 27: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

16

interview (wawancara dalam kelompok tertentu). Wawancara seperti ini

tentu saja memerlukan pertanyaan-pertanyaan yang secara umum tidak

terstruktur dan bersifat terbuka yang dirancang untuk memunculkan

pandangan dan opini dari para partisipan.26

Pada tahap sebelumnya yakni observasi, peneliti telah menemukan

titik terang untuk langkah penelitian selanjutnya. Tahap wawancara diyakini

dapat memperkuat data penelitian yang bersumber dari argument atau opini

para partisipan, sehingga nantinya diperoleh hasil-hasil pemecahan masalah

yang peneliti hendak angkat.

c. Pengumpulan Dokumen

Selama proses penelitian, peneliti juga bisa mengumpulkan dokumen-

dokumen kualitatif. Dokumen ini bisa berupa dokumen publik (misalnya

Koran, makalah, laporan kantor) ataupun dokumen privat (misalnya buku

harian, diari, surat, dan e-mail).27 Dan juga dengan mendokumentasikan

hasil wawancara dengan narasumber serta catatan dari hasil observasi

penulis di lapangan. Oleh karena itu dalam penelitian ini diperlukan alat

atau istrumen yang membantu dalam pengambilan data-data dokumen

seperti gambar, peta, struktur organisasi, foto, catatan-catatan dan

sebagainya.

5. Teknik Analisis Data

Pembahasan metode dalam penelitian kualitatif perlu juga memerinci

langkah-langkah dalam menganalisis berbagai bentuk data kualitatif. Pada

umumnya dimaksudkan untuk memaknai data yang berupa teks atau gambar.

Usaha ini melibatkan segmentasi dan memilah-milah data serta menyusunnya

kembali.28

Adapun beberapa poin dalam menganalisis data sebagai berikut:

a. Pengumpulan data

Analisi data dalam penelitian kualitatif akan berlangsung bersamaan

26Ibid 27Ibid, hal. 255 28Ibid, hal. 260

Page 28: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

17

dengan bagian-bagian lain dari pengembangan penelitian kualitatif, yaitu

pengumpulan data dan penulisan temuan.29

b. Memisahkan data

Langkah selanjutnya adalah dengan memisahkan data, yaitu suatu

proses yang memfokuskan pada sebagian data dan mengabaikan bagian-

bagian lainnya yang bertujuan untuk menggabungkan data menjadi tema.30

c. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapakan adalah

temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada atau berupa gambaran

suatu obyek yang sebelumnya masih kurang jelas sehingga setelah diteliti

menjadi jelas. Setelah semua data dianggap cukup, penulis mulai melihat

hubungan-hubungan antara tema atau fenomena secara konstektualisasi

antara tujuan dan target penulisan dengan berbagai macam temuan nyata

atau riil yang ada dilapangan.

G. Keabsahan Data

Dalam Penelitian kualitatif, subjektivitas peneliti merupakan hal yang

dominan, alat penelitian yang diandalkan adalah wawacara dan observasi

mengandung kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol

serta sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil

akurasi penelitian. Oleh karena itu dibutuhkan mekanisme Triangulasi.

Mentriangulasi (triangulate) sumber data informasi yang berbeda dengan

memeriksa bukti-bukti yang berasal dari sumber tersebut dan menggunakannya

untuk membangung justifikasi tema-tema secara koheren.31 Tipe triangulasi data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber yang menggali

kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber data.

29Ibid

30Ibid, hal. 261 31Ibid. hal. 269

Page 29: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

18

H. Studi Relevan

Dalam penelitian ini penulis akan mencantumkan studi relevan yang

berkaitan dengan efek perjodohan terhadap pasangan suami istri, diantaranya

adalah “Pengaruh Pernikahan Yang Dipaksa Orang Tua Terhadap Keharmonisan

Rumah Tangga Ditinjau Dari Hukum Islam” yang ditulis oleh Sueddin Siregar

pada Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada tahun 2015. Dalam

penelitiannya menyimpulkan bahwa keadaan rumah tangga yang menikah apabila

didasiri rasa cinta dan sayang maka pernikahan tersebut akan mendapatkan

keharmonisan keluarga dan terwujudnya keluarga yang sakinah mawaddah

warahma, sebaliknya apabila pernikahan didasari atas paksaan karean faktor adat

istiadat sehingga tidak adanya rasa cita dan kasih sayang maka akan

mengakibatkan ketidakcocokan dan pernikahan tersebut besar kemungkinan akan

berakhir dengan perceraian yang biasanya pula disebabkan karena faktor lain

seperti faktor ekonomi dan perbedaa usia. Adapun dampak lain dalam hubungan

keluarga yang pernikahan tersebut karena paksaan maka akan berdampak bagi

ketidak harmonisan rumah tangga.32

Selanjutnya penelitan yang berjudul “Dampak Perjodohan Pilihan Orang

Tua Di Gampong Geulanggang Gajah Kecamatan Darul Makmur Kabupaten

Nagan Raya”, yang ditulis oleh Zulbaidah pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik Universitas Teuku Umar, Aceh Barat pada tahun 2014. Dalam

penelitiannya menyimpulkan bahwa beberapa dampak yang dirasakan oleh

pasangan akibat perjodohan dan pertimbangan orang tua dalam menentukan

pilihan jodoh anak, antara lain dalam menentukan pilihan jodoh, merasa dipaksa,

terganggu akibat perjodohan seperti tidak dapat mencari ilmu melanjutkan

pendidikan ke jenjang lebih tinggi, timbulnya serangkaian masalah setelah

menikah dengan dilatarbelakangi berbagai permasalahan dan adanya pertengkaran

bahkan kekerasan dalam rumah tangga yang bahkan berujung pada perceraian.

32Sueddin Siregar, Pengaruh Pernikahan Yang Dipaksa Orang Tua Terhadap

Keharmonisan Rumah Tangga Ditinjau Dari Hukum Islam, (Riau: UIN Sultan Syarif Kasim,

2015)

Page 30: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

19

Sementara lain adapun pertimbangan orang tua dalam perjodohan karena silsilah

mempunyai peranan yang sangat penting agar tercipta hubungan silaturahmi yang

lebih baik serta nilai-nilai dan tradisi dalam keluarga tidak akan hilang, beban

ekonomi menjadi pertimbangan orang tua yang hidup dibawah garis kemiskinan,

banyaknya jumlah tanggungan keluarga sehingga menjadi beban bagi kedua orang

tua, dan status sosial memegang peranan penting dalam masyarakat, karena orang

yang sudah memiliki pekerjaan menjadi tolak ukur bahwa seseorang akan mampu

bertanggung jawab ketika sudah menikah nanti dan sekaligus dapat menaikkan

martabat keluarga dengan status yang disandang. Takut terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan melihat perkembangan pergaulan remaja saat ini menimbulkan

kerisauan bagi sebagian orang tua, dan selanjutnya adalah sikap dan tingkah laku

calon hampir semua orang tua ingin mendapatkan menantu yang ideal, sikap dan

tingkah laku yang sopan adalah pertimbangan yang paling utama, walaupun

terkadang sikap dan tingkah laku bisa saja berubah.33

Selanjutnya penelitian yang berjudul “Tradisi Perjodohan Dalam

Komunitas Pesantren (Studi Pada Keluarga Kyai Pondok Buntet Pesantren)”

yang ditulis oleh Dedi Muhadi pada Program Studi Hukum Keluarga( Ahwal

Syakhsiyyah ) Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2015. Dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

tradisi perjodohan yang dilakukan oleh keluarga pesantren dilatarbelakangi karena

untuk menjaga nasab atau keturunan, doktrin untuk taat dan patuh terhadap orang

tua sangat ditekankan dalam keluarga pesantren. Dalam artian, seorang anak tidak

dapat membantah apa yang telah diperintahkan orang tuanya kepada anaknya

serta Rata-rata yang telah dijodohkan orang tuanya atau kyai Buntet Pesantren

menjalin rumah tangga yang harmonis, dan dapat dikatakan sakinah, mawadah

warahmah, karena apabila perjodohan dikemas dengan baik dan demokratis, maka

akan mencapai cita-cita sebuah perkawinan, yaitu perkawinan yang sakinah,

mawadah warahmah dan terciptanya hubungan suami istri yang baik, rukun dalam

menjalani rumah tangga dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dalam

33Zulbaidah, Dampak Perjodohan Pilihan Orang Tua Di Gampong Geulanggang Gajah

Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya (Aceh Barat: Universitas Teuku Umar, 2014)

Page 31: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

20

perkawinan yang dapat berujung pada perceraian.34

Berdasarkan pada penelitian-penelitian terdahulu diatas, maka penulis

menyimpulkan bahwa penelitian ini adalah pengembangan dari berbagai sudut

pandang (paradigma), melihat fenomena perjodohan dalam pernikahan, namun

karya-karya di atas berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis saat

ini, karena peneliti saat ini adalah mengkaji tentang latar belakang terjadinya

perjodohan pada suku bugis, proses perjodohan pada Suku Bugis dan efek yang

ditimbulkan dengan adanya Perjodohan di suku Bugis Kelurahan Mendahara Ilir

Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengingat bahwa

perjodohan merupakan tradisi adat Suku Bugis yang masih dipertahankan salah

satunya di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung

Jabung Timur

34Dedi Muhadi, Tradisi Perjodohan Dalam Komunitas Pesantren (Studi Pada Keluarga

Kyai Pondok Buntet Pesantren), (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2015)

Page 32: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

21

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Kelurahan Mendahara Ilir

Nama Kelurahan Mendahara Ilir diambil dari nama suatu kejadian di

sungai berukuran sedang yang mengatur dari arah Timur ke arah Barat, membelah

Kelurahan Mendahara Ilir menjadi dua bagian, yaitu bagian utara atau disebut

oleh masyarakat setempat hulu. Sungai ini bernama sungai tembikar.Pemukiman

penduduk Keluruhan pertama kali adalah para pendatang dari pulau malaka

ss(melayu timur) sekitar tahun 1950, tepatnya dimuara sungai tembikar kelompok

pendatang ini kemudian mendirikan pemukiman disungai dan beberapa tahun

kemudian diikuti dengan kelompok keluarga dari suku cina, baik yang langsung

dari pulau Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Padang, Medan, Melayu Jambi, maupun

suku lainnya telah berdomisili di Kelurahan Mendahara Ilir.35

Maksud kedatangan penduduk ke kelurahan ini pertama kali adalah

sebagai nelayan yang memerlukan lokasi tempat berlabuh bagi kapal yang mereka

gunakan sebagai sarana menangkap ikan. Pada saat menetap ini untuk memenuhi

kebutuhan hidup keluarga akan beras, kemudian mereka memulai mengolah lahan

pertanian dan perkebunan. Hasilnya cukup baik dan berkembang. Perkembangan

penduduk Kelurahan Mendahara Ilir mengalami arus turun naik dari periode ke

periode seperti tahun 1970 dan tahun-tahun berikutnya mengalami peningkatan

sampai saat sekarang.36

Sesuai perkembangan sistem administrasi pemerintahan di Indonesia,

sebutan desa sewaktu berdiri adalah kampong yang dikepalai oleh seseorang yang

disebut dengan kepala kampung atau yang lebih populer disebut dengan panggilan

datuk penghulu. Setelah diberlakukan undang-undang no 5 tahun 1979 tentang

pemerintahan desa, maka pada tahun 1980 sebutan kampong berubah menjadi

desa yang dikepalai oleh seseorang yang disebut dengan kepala desa, namun

35Kaur Pemerintahan Kelurahan Mendahara Ilir 36Kaur Pemerintahan Kelurahan Mendahara Ilir

21

Page 33: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

22

setelah terjadinya perubahan dari kepala desa kekelurahan pada tahun 2008

sampai sekarang masih dipimpin oleh kelurahan.

Sejak berdirinya desa sampai sekarang telah tercatat 4 orang pemimpin

desa dan 3 kepala kelurahan seperti disajikan pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Perkembangan Kepemimpinan Kelurahan Mendahara Ilir37

No Nama Tahun menjabat Sebutan

1 Daroel Abdullah 1956-1963 Datuk Penghulu

2 H. Baharudin Daroel 1963-1980 Kepala Desa

3 MS.H.Muhammad Mutu 1980-2004 Kepala Desa

4 Drs. Jafri 2004-2008 Kepala Desa

5 Muhammad Ridwan 2008-2010 Lurah

6 Ahmad yani 2010-2012 Lurah

7 Ssaleh 22012-Hingga sekarang Llurah

Pemimpin pertama desa secara administrasi pada tahun 1963

dipimpin dengan kepala desa Baharuddin Daroel dengan masa jabatan 17 tahun

dan dilanjutkan oleh dua orang pemimpin dengan sebutan yang sama dan

selanjutnya Pada tahun 2008 sesuai dengan perkembangan peraturan tentang

pemerintahan kelurahan,diangkatlah seorang kepala kelurahan sampai sekarang.

Kelurahan Mendahara Ilir selain dipimpin oleh seorang Lurah yang

didampingi oleh Sekretaris Lurah dalam menjalankan tugasnya, Lurah juga

dibantu oleh beberapa kepala seksi, 6 (enam) Rukun Warga (RW) dan 34 (tiga

puluh empat) Rukun Tetangga (RT).

37Observasi di Kantor Camat Mendahara Tahun 2018

Page 34: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

23

B. Visi Dan Misi Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara

Kabupaten Tanjung Jabung Timur

1. Visi

Mewujudkan kelurahan teladan dalam pelayanan kepada masyarakat,

tertib administrasi, kegotong royongan, kekeluargaan, kemandirian serta

beriman dan bertaqwa untuk mencapai masyarakat yang sejahtera lahir batin

dengan berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945.38

2. Misi

Visi berada diatas misi, kemudian dijabarkan kembali dalam misi agar

dapat dilaksanakan atau dikerjakan. Sebagaimana penyusunan visi, misi pun

dalam penyusunannya menggunakan pertimbangan-pertimbangan potensi dan

kebutuhan masyarakat dan kelurahan. Sesuai dengan proses yang dilakukan

maka misi kelurahan Mendahara Ilir adalah:

a) Mengoptimalkan pemberdayaan sumber daya manusia

b) Meningkatkan pelayanan masyarakat.

c) Menertibkan administrasi kependudukan.

d) Meningkatkan kemampuan perangkat kerja atau aparat pemerintahan

kelurahan.

e) Meningkatkan volume dan kekuatan produksi masyarakat di bidang

perkebunan, nelayan, pasar tradisional, usaha kecil dan kerajinan.

f) Kepemimpinan dan keterbukaan dalam pengelolaan sumber daya secara

efektif dan efesien.

g) Adil dan merata dalam upaya penyaluran dan penetapan hak dan kewajiban

warga.

h) Menjalankan dengan sungguh-sungguh program yang diberikan kepada

kelurahan dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan dengan

penuh tanggung jawab.39

38Observasi di Kantor Kelurahan mendahara Ilir Tahun 2018 39Observasi di Kantor Kelurahan mendahara Ilir Tahun 2018

Page 35: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

24

C. Kondisi Desa

Tabel 2.2 Prasarana Umum Yang Ada Di Kelurahan Mendahara Ilir

Mendahara Ilir Tahun 201840

Jenis Prasarana Volume (Km/Unit) Kondisi

Jalan Kabupaten/Aspal 250 km Rusak

Jalan Antar Desa 1 unit/2 km Rusak

Jembatan Desa/Beton 2 unit Baik

Angkutan Darat,

Terminal

8 unit Rusak

Pelabuhan Kapal 12 unit Baik

Transportasi Sungai 60 unit Baik

Kantor Pos Pembantu 1 unit Baik

Playgroup 3 unit Baik

Taman Kanak- Kanak 3 unit Baik

Gedung SD 5 unit Baik

SMP Sederajat 2 unit Baik

SMA Sederajat 2 unit Baik

Masjid 10 unit Baik

Kantor Desa 1 Unit Sedang

Puskesmas 2 Unit Sedang

Poliklinik 2 Unit Sedang

Posyandu 5 Unit Baik

Gudang Penyimpanan

Obat

1 Unit Baik

Kantor Praktek Dokter 1 Unit Sedang

Lapangan Bola 1 Unit Sedang

Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa prasarana umum yang

ada di kelurahan mendahara ilir masih bisa dikatakan kurang memadai dengan

jumlah penduduk yang sangat banyak, +6.786 jiwa. sehingga kesejahterannya

pun berkurang bagi masyarakat. namun disisi sarana pendidikan sudah cukup

memadai, dilihat dari tabel dengan jumlah dan kondisi bangunan sekolah yang

cukup baik.

40Observasi di Kantor Kelurahan mendahara Ilir Tahun 2018

Page 36: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

25

D. Keadaan geografis Kelurahan Mendahara Ilir

Kelurahan Mendahara Ilir terletak dipesisir pantai timur provinsi Jambi,

secara geografis Kelurahan ini berada pada muara sungai batang hari (Mendahara

Ilir) dengan koordinat geografis 10 40 230’ 8” BT-10 40 270’ 25” BT dan antara

101 60’ 54” LS-10 210’ 56” LS, dan luas wilayah 10.540 ha.41

Kelurahan Mendahara Ilir mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sinar Kalimantan

Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lagan Ilir

Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Selat berhala

Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sungai Tawar

Sebagai Kelurahan yang terletak dipesisir selat berhala dan laut yang

berbatasan dengan kepulauan riau maka kelurahan ini memiliki pantai yang

berlumpur sehingga menjadikan kelurahan ini layak menjadi salah satu kelurahan

yang menjadi konservasi hutan bakau dan cagar alam. Tujuan wisata alam yang

memiliki karakteristik spesifik dan menarik.

E. Demografi Kelurahan Mendahara Ilir

Jumlah penduduk yang besar biasa menjadi modal dasar pembangunan

sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah penduduk Kelurahan

Mendahara Ilir data tahun 2018 adalah 6.786 jiwa dengan jumlah kepala keluarga

2.067 kk. Agar dapat menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk yang

besar harus disertai kualitas SDM yang tinggi. Penanganan kependudukan sangat

penting sehingga potensi yang dimiliki mampu menjadi pendorong dalam

pembangunan, khususnya pembangunan Kelurahan Mendahara Ilir. Berkaitan

dengan kependudukan, aspek yang penting antara lain perkembangan jumlah

penduduk,kepadatan dan persebaran serta strukturnya.42

41Kaur Pemerintahan Kelurahan Mendahara Ilir Tahun 2018 42Kaur Pemerintahan Kelurahan Mendahara Ilir Tahun 2018

Page 37: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

26

Tabel 2.3 Jumlah penduduk Kelurahan Mendahara Ilir43

NO Jenis Kelamin Keterangan

1 Laki-laki 3.327 Jiwa

2 Perempuan 3.459 Jiwa

Jumlah 6.786 Jiwa

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kelurahan

Mendahara Ilir secara keseluruhannya mencapai 6.786 jiwa yang terdiri dari kaum

laki-laki jumlah 3.327 jiwa dan kaum perempuan dengan jumlah 3.459 jiwa.

Jumlah penduduk kelurahan Mendahara Ilir dalam hal ini cenderung meningkat

karena tingkat kelahiran lebih besar dari pada kematian serta penduduk yang

masuk lebih besar dari penduduk yang keluar.

F. Kondisi Sosial Budaya

Masyarakat kelurahan Mendahara Ilir merupakan masyarakat yang

heterogen, yang terdiri dari berbagai macam suku pendatang. Meskipun demikian

mayoritas penduduk kelurahan Mendahara Ilir didominasi oleh suku melayu.

Agama mayoritas di kelurahan Mendahara Ilir adalah Islam. Dengan demikian,

Islam sangat berpengaruh terhadap kebudayaan masyarakat di Kelurahan

Mendahara Ilir.

Kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan terus berkembang di

Kelurahan Mendahara Ilir, hal ini dapat dilihat dari banyaknya generasi muda

yang sudah melanjutkan pendidikannya sampai ke tingkat S1, bila dibandingkan

dengan keadaan sebelumnya dimana angka putus sekolah di kelurahan Mendahara

Ilir cukup tinggi, para orang tua tidak mau menyekolahkan anaknya, berfikir

hanya untuk mencari uang sehingga dari kecil anak-anak sudah diajarkan mencari

uang sampai-sampai mengabaikan pendidikannya. Dengan kemajuan dan

perkembangan zaman, kesadaran akan pentingnya pendidikan telah di fahami oleh

sebagian besar masyarakat kelurahan Mendahara Ilir. Sehingga sekarang ini

mayoritas anak-anak Mendahara Ilir telah mengenyam pendidikan minimal

43Observasi di Kantor Kelurahan mendahara Ilir Tahun 2018

Page 38: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

27

sampai kepada tingkat SLTA bahkan sudah banyak yang sampai strata satu.

Meskipun banyak berdiri lembaga pendidikan umum, namun pengetahuan

keagamaan tetap diajarkan oleh masyarakat kepada anak-anaknya, baik itu di

rumah maupun di tempat-tempat ibadah yang dibimbing oleh para ulama dan

tokoh agama setempat.

G. Sistem Mata Pencaharian

Dinamika masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir juga dapat dilihat dari

sektor mata pencaharian. Meskipun tidak banyak yang bekerja sebagai pegawai

negeri sipil, namun tanggung jawab mereka terhadap perekonomian sangat baik.

Hal ini dapat dilihat dari keberagaman corak mata pencaharian masyarakat

Kelurahan Mendahara Ilir. Berikut data jumlah penduduk menurut mata

pencaharian masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir.44

Tabel 2.4 Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Mendahara Ilir45

NO PEKERJAAN JUMLAH

1 Karyawan 87 Orang

2 Tani 898 Orang

3 Buruh Tani 148 Orang

4 Pertukangan 60 Orang

5 Pensiunan 96 Orang

6 Nelayan 150 Orang

Persentase jumlah penduduk yang bekerja sebagai karyawan tergolong

sedikit, hal ini diakibatkan oleh sumber daya manusia yang tersedia masih sangat

minim. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih kurang,

meskipun pemerintah sering memberikan penyuluhan di berbagai instansi yang

ada di Kelurahan Mendahara Ilir. Meskipun tingkat pendidikan masih minim,

namun kesadaran beragama pada masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir dapat

dikatakan baik.

44Observasi di Kantor Kelurahan mendahara Ilir Tahun 2018 45Observasi di Kantor Kelurahan mendahara Ilir Tahun 2018

Page 39: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

28

Pendidikan masyarakat tidak hanya dibatasi dengan pendidikan formal,

tetapi juga ditambah dengan pendidikan non formal terutama di tempat-tempat

ibadah atau pengajian. Berbeda dengan masyarakat kota, dimana pendidikan non

formalnya lebih kepada ilmu pengetahuan umum bukan ilmu agama.

H. Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan

Adapun Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan Mendahara Ilir

Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tahun 2018

sebagai berikut:

Tabel 2.5 Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan Mendahara Ilir

Lurah

Saleh

Dalam wilayah Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara

Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari 9 (Sembilan) Rukun Warga (RW),

yaitu:

1. RW 01, ketua RW: Bahtiar Alam

2. RW 02, ketua RW: Badahang Cora

3. RW 03, ketua RW: Muhammad Amin

4. RW 04, ketua RW: Amin Medan

5. RW 05, ketua RW: Muhammad Aras

6. RW 06, ketua RW: Kasori

Sekretaris

Indra Gunawan

Pelaksana Team

Lapangan

Aripin

Siti Rabiah

Kaur Pemerintahan

Lili Hariyanti

Kaur Pembangunan

Andry Saputra

Kaur Umum

Sulastri

Page 40: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

29

BAB III

LATAR BELAKANG TERJADINYA PERJODOHAN PADA

MASYARAKAT SUKU BUGIS DI KELURAHAN MENDAHARA

ILIR KECAMATAN MENDAHARA KABUPATEN

TANJUNG JABUNG TIMUR

Perjodohan merupakan suatu proses penunjukan calon mempelai laki-laki

ataupun perempuan yang biasanya dilakukan oleh orang tua, keluarga, ataupun

kerabat. Meskipun diketahui bahwa persoalan jodoh itu ditangan Tuhan karena

sudah merupakan takdir yang hanya Allah SWT yang tahu siapa pasangan yang

telah ditakdirkannya, manusia hanya bisa berusaha namun Allah SWT yang

penentu segalanya.

Sebagai hasil akhir dari perjodohan adalah sebuah pernikahan yang

merupakan sunnatullah, karenanya diperintahkan untuk menyegerakan menikah

dengan maksud untuk menghidari fitnah dan zina bagi yang mampu. Salah satu

prinsip moral yang paling penting dalam pandangan Islam adalah perkawinan dan

membentuk keluarga yang harmonis dalam bingkai sakinah mawaddah dan

warahmah.

Adapun latar belakang terjadinya perjodohan pada masyarakat suku Bugis

di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung

Timur disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Faktor Adat/Budaya

Perjodohan yang biasa terjadi dan merupakan bagian dari adat istiadat

suatu suku bertujuan untuk melangsungkan pernikahan serumpun atau sesama

kerabat sesuku mereka. Salah satunya pada suku bugis sebagai suku mayoritas

29

Page 41: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

30

di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung

Jabung Timur, bahwa sudah merupakan kebiasan sebelum menikahkan

anaknya dengan orang lain para orang tua terlebih dahulu melihat keluarga

yang cocok untuk anaknya, dimana hal ini sudah berlangsung sejak dulu dan

sudah merupakam tradisi pada masyarakat Suku Bugis di Kelurahan

Mendahara Ilir secara turun-temurun sampai saat sekarang ini.

Sebagaimana disampaikan oleh Abdullah, selaku Pemangku Adat suku

bugis di Kecamatan Mendahara bahwa “Perjodohan sesama suku bugis sudah ada

dan sebagian besar masyarakat masih melakukan dan mempertahankannya

dimana perjodohan untuk tujuan pernikahan itu sendiri dilakukan dengan

kemauan kedua belah pihak meski awalnya ada perdebatan dan pertentangan,

namun itu semua hanya untuk mencari jalan terbaik untuk keduanya, jadi meraka

berhak menentukan sendiri pernikahan mereka memilih untuk bersama atau tidak

apalagi membahas persoalan pernikahan haruslah ada keiklasan untuk

menjalaninya bukan karena dipaksa untuk menikah meski dengan keluarga

sendiri”.46

Salah satu kebiasaan yang masih di pertahankan orang bugis adalah

komitmen mempertahankan identitas, norma, adat dan nilai kearifan daerah asal

mereka yang telah ada dari zaman nenek moyang mereka, sehingga dimanapun

domisilinya orang bugis selalu berusaha mempertahankan adat mereka termasu

dalam budaya perjodohan.

46Wawancara Kepada Responden Abdullah, Pemangku Adat suku bugis di Kecamatan

Mendahara, tanggal 18 April 2019.

Page 42: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

31

Fenomena perjodohan suku bugis di Kelurahan Mendahara Ilir lebih

cenderung orang tua yang mencarikan jodoh untuk anaknya, akan tetapi beragam

respon yang diterima oleh anak, beberapa anak menerima perjodohan karena

orang tuanya sudah memilihkan jodoh yang terbaik untuknya dan pernikahannya

langgeng hingga saat ini. Beberapa anak menolak perjodohan tetapi tetap menikah

dengan terpaksa agar orang tuanya demi memenuhi permintaan orang tua. Pada

dasarnya proses perjodohan yang kemudian melangsungkan pernikahan tidak

jarang setelah menikah mereka bercerai karena tidak ada kecocokan satu sama

lain. Namun tidak semua yang dijodohkan pada akhirnya bercerai, ada juga yang

anak yang dijodohkan namun hubungannya langgeng.

Salah satu contoh perkawinan yang pada akhirnya bercerai yaitu pasangan

Ardinata dan Maharani, sebagaimana wawancara penulis kepada Maharani

mengatakan bahwa:

Kami menikah pada tanggal 27 Desember 2017, di awal-awal pernikahan

hubungan kami baik-baik saja, kemudian dengan jalannya waktu kami

semakin sering bertengkar yang pada akhirnya kami memutuskan untuk

tidak bersama lagi di tahun 2019, pada awalnya kami dijodohkan oleh

orang tua kami, dimana orang tua kami berasal dari suku bugis yang sama

dan sama-sama tinggal di Kelurahan Mendahara Ilir, sebelumnya kami

tidak saling mengenal, akan tetapi karena desakan orang tua akhirnya

kamipun menikah.47

Berdasarkan wawancara di atas dapat dikemukakan bahwa kebiasaan

perjodohan yang dilakukan oleh suku bugis didasarkan pada adat istiadat mereka

yang beranggapan bahwa pilihan orang tua adalah pilihan yang terbaik akan tetapi

semuanya tidak sesuai dengan harapan yang mereka inginkan, hal itu juga

47Wawancara Kepada Responden Maharani, warga Kelurahan Mendahara Ilir, tanggal 12

April 2019

Page 43: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

32

disebabkan karena kedua pasangan tersebut sebelumnya tidak saling mengenal.

Kecenderungan memilihkan jodoh oleh orang tua kepada anak-anaknya

lebih diutamakan dengan yang masih ada hubungan kekerabatannya diantara

masing-masing keluarga, akan tetapi seiring perubahan, pemilihan jodoh tidak lagi

harus dengan kerabat, yang penting sesama suku Bugis. Karena tujuan orang tua

menjodohkan anaknya agar anaknya bisa hidup dengan sejahtera dan bahagia.

Budaya perjodohan yang dilakukan suku Bugis di Kelurahan Mendahara

Ilir dilakukan dengan latar belakang orang tua yang menjodohkan anaknya dengan

alasan dilihat dari keturunan keluarga. Orang tua berharap dengan menikahkan

anaknya dengan orang lain yang masih satu suku yang sudah mereka kenal latar

belakangnya, orang tuanya, keluarganya yang pada akhirnya merefresantikan sifat

dan watak dan akan menghasilkan keturunan yang baik nantinya. Orang tua

menikahkan anaknya dengan satu suku juga dilandasi alasan agar dapat menjaga

harta kekayaan atau harta warisan agar jatuh pada anak-anaknya yang masih

dalam satu suku dengan keyakinan mereka bisa menjaga dan mereka tidak ingin

kalau hartanya jatuh pada orang lain di luar keluarga atau suku lainnya. Alasan

lainnya karena pesan dari orang tua terdahulu bahwa kalau bisa menikah dengan

sesama suku Bugis, karena agar komunikasi yang terjalin lancar, dan juga karena

kebiasaan-kebiasan budayanya yang sama.

Hal tersebut di atas sebagaimana disampaikan oleh Arnisah salah satu

warga Kelurahan Mendahara Ilir yang menikahkan anaknya dengan perjodohan

mengatakan bahwa:

Page 44: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

33

Kebiasaan perjodohan yang merupakan adat suku bugis masih kami

pertahankan di mendaraha ini, apalagi disini juga banyak yang suku bugis,

bukan kami tidak menerima suku lain, akan tetapi sudah menjadi

kebiasaan bahwa keinginan orang tua agar menikahkan anaknya dengan

suku bugis pula, anak perempuan saya juga menikah dengan suku bugis

dan itupun dijodohkan, sampai saat ini sudah hampir 8 tahun alhamduliilah

tidak ada yang namanya pertengkaran, kalau pertengkaran kecil biasa

terjadi namanya juga kehidupan rumah tangga, dan sampai saat mereka

hidup rukun dan bahagia.48

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa kebiasaan

perjodohan sebagai adat istiadat suku bugis merupakan hal yang biasa terjadi

dilakukan oleh orang tua terhadap anak-anaknya dengan harapan bahwa pilihan

orang tua yang terbaik dan dengan asal usul suku yang sama maka bisa lebih

memahami watak dan sifatnya dan juga hubungan kekerabatan dapat semakin

baik antar sesama suku.

2. Faktor Status Sosial

Faktor sosial menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya perjodohan di

Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung

Timur. Hal ini terjadi karena selain faktor budaya dalam adat suku Bugis

setempat, dimana orang tua secara turun temurun menginginkan agar anaknya

menikah dengan orang lain yang masih dalam satu golongan suku mereka, akan

tetapi faktor status sosial juga menjadi fakor pendukung dalam terjadinya

perjodohan.

Sebagaiman juga disampaikan oleh Bakhtiar Alam selaku ketua RW 1

Kelurahan Mendahara Ilir mengatakan bahwa:

48Wawancara Kepada RespondenArnisah, warga Kelurahan Mendahara Ilir, tanggal 12

April 2019

Page 45: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

34

Di dalam suku Bugis ada kecenderungan bahwa orang tualah yang

mencarikan jodoh untuk anaknya, setiap tahunnya ditemukan selalu ada

saja orang tua yang menjodohkan anaknya, di dalam lingkungan suku

Bugis ada sebuah aturan yang mengharapkan keturunan-keturunan Bugis

bisa mempertahankan kebiasaan-kebiasaan orang tua terdahulu salah

satunya menikah dengan sesama suku Bugis alasannya pesan orang tua

dahulu agar menikah dengan satu suku yaitu suku Bugis, agar

komunikasinya lancar menggunakan bahasa daerah Bugis yang bisa

dimengerti dan dipahami satu dengan yang lainnya, mempertahankan garis

keturunan Bugis, dan menjaga harta warisan.49

Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa karena keraguan orang tua

dengan jodoh pilihan anak memunculkan kekhawatiran bagi orang tua dalam

memberikan restu kepada sang anak untuk menikah. Oleh karena itu orang tua

sering kali memilihkan jodoh untuk anaknya berdasarkan pertimbangan bibit,

bobot, dan bebet yang dimiliki oleh sang calon. Pertimbangan inilah yang

mendorong para orang tua melakukan perjodohan bagi anaknya dengan

memilihkan pasangan yang sudah mereka kenal. Pemilihan ini biasa dilakukan

kepada kerabat sendiri. Hal ini sebagai pertimbangan bahwa dengan menjodohkan

anak dengan kerabat yang sudah dikenal jauh sebelumnya dapat membantu

mereka untuk mendapatkan jodoh yang terbaik dan dinilai sesuai untuk anaknya.

Selain karena kekhawatiran orang tua akan kualitas calon yang dipilih oleh

anaknya, perjodohan juga dinilai efisien untuk menjalin hubungan atau menjaga

jarak antar keluarga. Mereka tidak ingin memutus hubungan kekeluargaan yang

telah lama terjalin. Sehingga dipilih untuk melakukan perjodohan dengan kerabat

agar hubungan mereka semakin dekat antara satu dengan yang lainnya.

Pada saat ini bila dilihat secara garis besar wanita selalu menginginkan

49Wawancara Kepada Responden Baktiar Alam, Ketua RW 1 Kelurahan Mendahara Ilir,

tanggal 15 April 2019

Page 46: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

35

pasangan yang selalu lebih darinya, misalnya: lebih tinggi, lebih sukses, lebih

cerdas, ataupun lebih mapan. Namun kenyataannya hal ini tidak selalu sesuai

dengan harapan, sehingga sering kali pernikahan menyangkut permasalahan status

sosial. Idealnya memang laki sebagai pemenuh kebutuhan keluarga memiliki

penghasilan yang lebih besar dari wanita. Namun ada kalanya kondisi yang terjadi

justru sebaliknya, ketika status ekonomi maupun sosial pria berada di bawah

wanita, bisa menjadi pengganjal dalam hubungan.

Page 47: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

36

BAB IV

PROSES PERJODOHAN DAN EFEK YANG DITIMBULKAN

DENGAN ADANYA PERJODOHAN PADA SUKU BUGIS

DI KELURAHANMENDAHARA ILIR KECAMATAN

MENDAHARA KABUPATEN TANJUNG

JABUNG TIMUR

A. Proses perjodohan pada Suku Bugis di Kelurahan Mendahara Ilir

Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Suku bugis merupakan suku yang sangat menjunjung tinggi harga diri dan

martabat. Orang-orang suku bugis sangat menghindari tindakan-tindakan yang

mengakibatkan turunnya harga diri atau martabat seseorang. Jika seorang anggota

keluarga melakukan tindakan yang membuat malu keluarga maka ada sanksi yang

bisa diberikan berdasarkan adat dan istiadatnya.

Budaya perjodohan di kalangan suku bugis sudah dilakukan secara turun-

temurun, dan terus dilakukan oleh suku bugis yang memegang teguh kebiasaan

tersebut. Perjodohan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya merupakan salah

satu upaya dalam mempertahankan darah bugis agar nanti penerus atau pewaris

selanjutnya juga berdarah bugis.

Perjodohan merupakan hal yang mungkin dianggap kuno oleh kebanyakan

orang saat ini, namun lain halnya yang terjadi di suku bugis di Kelurahan

Mendahara Ilir, perjodohan anak masih berlaku dalam kehidupan masyarakat.

Pernikahan yang membutuhkan kesiapan mental, memikul tanggung jawab

sebagai suami isteri. Begitu juga halnya dalam melangsungkan suatu perjodohan

sebelum melanjutkan ke pernikahan diperlukan persiapan dan kematangan baik

secara biologis, psikologis maupun sosial ekonomi.

36

Page 48: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

37

Dalam melaksanakan proses perkawinan yang biasanya dimulai dari

perjodohan maka perkawinan meliputi keseluruhan prosedur yang terjadi dalam

proses penyelenggaraan dan perayaan sebuah Perkawinan dari perjodohan,

pelamaran sampai dengan perjamuan.

Biasanya pilihan untuk menentukan seseorang untuk menjadi pasangan,

apabila proses perjodohan berhasil dilaksanakan maka pesta pernikahan bagi

orang bugis bukan sekedar upacara perjamuan biasa, tetapi lebih kepada

peningkatan status sosial. Semakin meriah sebuah pesta, maka semakin tinggi

status sosial seseorang. Oleh karena itu, tak jarang sebuah keluarga menjadikan

pesta pernikahan sebagai ajang untuk meningkatkan status sosial mereka.

Bagi orang bugis proses peminangan yang harus dilakukan oleh mempelai

pria. Hal ini menunjukkan suatu upaya untuk menghargai kaum wanita dengan

meminta restu dari kedua orang tuanya. Penghargaan terhadap perempuan juga

dapat dilihat dengan adanya pemberian mahar berupa mas kawin atau dalam

bahasa bugis (dui balanca) yang cukup tinggi dari pihak laki-laki kepada pihak

perempuan. Keberadaan mahar sebagai hadiah ini merupakan isyarat atau tanda

kemuliaan perempuan.

Ada tiga tahap dalam proses pelaksaan perjodohan masyarakat bersuku

bugis pada umumnya yaitu, Mencari informasi (mammanuk-manuk),

Melamar(madduta malino), Mengukuhkan lagi kesepakan yang telah dibuat

sebelumnya(mappasiarekkeng). Bagi masyarakat suku bugis di kelurahan

mendahara pada umumnya, Menganggap bahwa upacara pernikahan merupakan

sesuatu hal yang sangat sakral, artinya mengandung nilai-nilai yang suci. Oleh

Page 49: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

38

sebab itu dalam rangkaian proses pernikahan harus ditangani oleh orang orang

yang benar-benar ahli dalam hal tersebut,50

Adapun proses perjodohan pada suku bugis di Kelurahan Mendahara Ilir

yang biasa dilakukan dan masih dipertahankan yaitu sebagai berikut:

a. Mammanuk-manuk( Mencari informasi )

Mammanuk-manuk artinya suatu cara untuk mengetahui sudah terikat atau

tidaknya seorang gadis yang telah dipilihnya dan untuk mengetahui kemungkinan

diterima atau tidaknya peminangan nanti. Untuk itu, diutuslah orang yang

dipercayainya untuk mengadakan penyelidikan dengan cara mendekati keluarga

gadis secara langsung.

Penyelidikan biasanya dilakukan oleh keluarga calon mempelai pria yang

langsung mendatangi rumah calon mempelai wanita dengan alasan sebagai

bertamu, alasan mengapa dilakukan proses mammanuk-manuk ini karena dalam

suku bugis sangat menjunjung tinggi harga. Takut jika kelak lamarannya diketahui

oleh orang banyak lantas tidak diterima oleh pihak wanita dan akan melukai harga

diri keluarga maka dari itu dilakukanlah proses mammanuk-manuk tersebut.

Proses mammanuk-manuk itu sudah dapat diketahui dengan jelas nama

lengkap gadis tersebut dan nama orang tua,serta keluarga. Ini sebagai bagian dari

perjamuan awal, dan ditelusuri lebih lanjut informasi dari orang tua si gadis

mengenai beberapa alternatif yang menurutnya kriteria laki-laki yang akan

dijodohkan untuk anak gadisnya itu. Tidak jarang juga seorang laki-laki mudah

50Wawancara Kepada Responden Abdullah, Pemangku Adat suku bugis di Kecamatan

Mendahara, tanggal 18 April 2019.

Page 50: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

39

jejak memulai aktivitas seperti ini, memberikan kepada orang tuanya tantangan

kriteria gadis pilihannya yang tepat akan mendampinginya kelak. Dari

pengamatan dan wawancara dilapangan, meskipun kenyataannya penetapan

pilihan masih sangat variatif, namun pilihan pada umumnya akan jatuh pada anak

gadis yang dipertimbangkan layak oleh orang tua lelaki.

Sebagaimana disampaikan oleh Abdullah, selaku Pemangku Adat suku

bugis di Kecamatan Mendahara mengatakan bahwa:

Mammanuk-manuk dilakukan oleh orang tua atau orang kepercayaan

orang tua pihak laki-laki, mammanuk-manuk dilakukan orang tua karena

takut sebelum dicari tahu sudah ada yang punya apa belum, dan pihak

perempuan mau menerima atau tidak, kalo pihak perempuan menolaknya

maka keluarga pihak pria akan merasa dipermalukan untuk menghindari

dari peristiwa itu maka dari itulah tahapan ini masih dilakukan oleh orang

tua yang ingin menjodohkan anaknya. Ketika ada lamaran yang datang

dari pihak laki-laki ke pihak perempuan orang tua langsung menerima

ataupun menolaknya, orang tua memintah waktu untuk membicarakan hal

tersebut dengan keluarga maupun dengan anak yang mau dijodohkan

tersebut. Orang tua memberitahukan kepada anaknya bahwa ada lamaran

untuk anaknya, akan tetapi reaksi setiap anak berbeda-beda ada yang

menolak, ada juga anak yang meminta waktu untuk kenal lebih dekat

dengan calon pasangan hidupnya nanti, kalo anak merasa cocok maka akan

dilanjutkan, kalau tidak cocok maka tidak dilanjutkan.51

Proses Mammanuk-manuk dapat dikatakan sebagai suatu proses awal

sebelum menuju pernikahan sebagai tahap perkenalan untuk mencari tahu tentang

keadaan gadis yang ingin dilamar tersebut. mammanuk-manuk ini dilakukan

karena menurut kepercayaan masyarakat bugis bahwa orang yang menikah

biasanya tidak saling mengenal antara pria dan wanita bahkan keduanya

kadangkala tidak pernah bertemu sama sekali, proses mammanuk-manuk akan

menghasilkan sebuah berita bahwa ada seorang laki-laki yang ingin untuk

51Wawancara Kepada Responden Abdullah, Pemangku Adat suku bugis di Kecamatan

Mendahara, tanggal 18 April 2019.

Page 51: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

40

menikahi gadis dari orang tua yang didatangi, selanjutnya biasa orang tua tersebut

akan menanyakan beberapa hal yang menyangkut tentang diri dari laki-laki yang

ditawarkan dan keadaan keluarga laki-laki tersebut, selanjutnya apabila orang tua

setuju atau meminta waktu untuk membicarakannya terlebih dahulu dengan

keluarga maupun dengan anak yang mau dijodohkan tersebut. Orang tua

memberitahukan kepada anaknya bahwa ada lamaran untuk anaknya untuk

mengatahui bagaimana respon anaknya apakah menerima menolak atau meminta

waktu untuk difikir-fikir terlebih dahulu.

Pada saat ini proses Mammanuk-manuk yang ada pada suku bugis di

Kelurahan Mendahara Ilir biasanya dilakukan oleh orang tua dengan memberi

tahu anaknya juga atas persetujuan sang anaknya kalau ada pihak laki-laki yang

ingin melamar diterima atau tidaknya lamarannya. Ketika anaknya tidak mau

orang tua akan membujuk anaknya begitu juga sebaliknya sebelum melamar pihak

perempuan orang juga membujuk anaknya agar mau di nikahkan sehingga

anaknya mau menerima lamaran tersebut, karena sudah menjadi kebiasaan,

dikalangan suku bugis menikah sesama suku bugis. Khawatirnya ketika orang tua

sudah menerima lamaran dari pihak laki-laki, orang tua baru memberi tahu

anaknya langsung menolak, maka orang tualah yang akan menangung malu begitu

juga sebaliknya.52

Hal di atas juga sebagaimana pula disampaikan oleh Abdullah, selaku

Pemangku Adat suku bugis di Kecamatan Mendahara mengatakan bahwa:

52Wawancara Kepada Responden Siti Rojipar, Warga Kelurahan Mendahara Ilir, tanggal 13

April 2019

Page 52: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

41

Berbeda pada zaman dulu biasanya orang-orang bugis yang menjodohkan

anaknya, awal perjodohan orang tua dari si perempuan tidak

memberitahukan anaknya, orang tua menunggu ketika sudah dekat hari

pernikahannya karena harus mengikuti adat dan tradisi nenek moyang

mereka, dan anak mereka baru bias melihat pasangannya pada saat duduk

bersanding atau bersama, tetapi di zaman sekarang sangatlah berbedah,

orang tua berhak memberitahu anaknya bahwa ada yang mau melamar dan

langsung di pertemukan, setelah itu si anak akan memumutuskan langsung,

mau menerima atau tidak.53

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dikemukakan bahwa seiring

dengan perubahan sosial masyarakat maka proses mammanuk-manuk juga

berbeda dengan proses yang sama pada zaman dahulu, akan tetapi perubahan itu

bukan berarti dalam hal menghilangkan budaya karena proses zaman dahulu

bahwa apabila datang pihak laki-laki yang melamar perempuan selanjutnya orang

tua perempuan menyetujui maka perempuan tersebut tidak bisa menolaknya atau

harus menerima, berbeda pada saat ini bahwa apabila datang pihak laki-laki

menyampaikan niat untuk melamar kepada orang tua perempuan yang diinginkan

maka selanjutny orang tua tersebut akan menyampaikan kepada anak

perempuannya apakah menyetujui atau tidak atau meminta waktu untuk berfikit

terlebih dahulu.

Pada saat ini dari hasil wawancara penulis kepada dua responden yang

menikah yang pada awalnya dilakukan dengan perjodohan sebagai berikut:

Sebagaimana disampaikan oleh Rita Yana, selaku warga Kelurahan

Mendahara Ilir suku bugis mengatakan bahwa:

Tidak ada masalah dalam perjodohan asalkan tidak ada paksaan dalam

melakukan perjodohan yang dilakukan oleh orang tua. Paksaan dalam arti

perbuatan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak yang tidak mau

53Wawancara Kepada Responden Abdullah, Pemangku Adat suku bugis di Kecamatan

Mendahara, tanggal 18 April 2019.

Page 53: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

42

dijodohkan tapi mau tidak mau harus mau, perjodohan yang dilakukan

oleh orang tua dengan orang tua harus dengan persetujuan dan kemauan

sang anak yang ikhas dari hatinya.54

Selanjutnya sebagaimana pula disampaikan oleh Nadia Safriani, selaku

warga Kelurahan Mendahara Ilir suku bugis mengatakan bahwa:

Adanya perjodohan pada dasarnya setuju karena orang tua lebih tahu mana

yang terbaik untuk anaknya, apalagi sebagai anak tentu harus patuh kepada

orang tua dan yakin bahwa orang tua tidak mungkin menjerumuskan

anaknya sendiri, karena pasti orang tua sudah mengenal keluarga pihak

laki-laki. Karena orang tua menginginkan anak menikah hanya satu kali

dalam kehidupan anaknya. Orang tua tidak mungkin memilihkan jodoh

yang buruk untuk anaknya sendiri. Salah satu faktor orang tua

menjodohkan anaknya karena takut anaknya kalau memilih jodohnya

sendiri kurang tepat, dan tidak sesuai perilakunya di dalam kelurga yang

nantinya akan menimbulkan masalah bagi anaknya dan kelurganya. Dan

anak setuju dengan pejodohan ini merupakan bakti anak untuk membalas

jasa orang tua yang selama ini telah merawat dan membesarkan anaknya.

Dan ini salah satunya anak membalas jasa orang tua, walaupun sebenarnya

jasa orang tua tidak dapat dibalas dengan apapun.55

Dari hasil wawancara di atas bahwa setiap anak dan keluarga masing-

masong punya cara yang berbeda dalam menyikapi proses mammanuk-manuk

sebagai proses awal dalam perjodohan, bahwa perjodohan yang dilakukan oleh

orang tua terhadap anaknya merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan

darah Bugis agar nanti penerus selanjutnya juga berdarah Bugis. Memang pada

dasarnya tergantung jodohnya dan merupakan keinginan orang tua yang ingin

memilihkan jodoh untuk anaknya, orang tua pasti akan memilihkan jodoh yang

terbaik untuk anaknya dimata orang tua dan juga seluruh keluarga.

54Wawancara Kepada Responden Rita Yana, Warga Kelurahan Mendahara Ilir, tanggal 15

April 2019 55Wawancara Kepada Responden Nadia Safriani, Warga Kelurahan Mendahara Ilir,

tanggal 16 April 2019

Page 54: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

43

Perjodohan juga disebabkan karena keraguan orang tua dengan jodoh

pilihan anak memunculkan kekhawatiran bagi orang tua dalam memberikan restu

kepada sang anak untuk menikah. Oleh karena itu orang tua seringkali

memilihkan jodoh untuk anaknya berdasarkan pertimbangan bibit, bobot, dan

bebet yang dimiliki oleh sang calon. Pertimbangan inilah yang mendorong para

orang tua melakukan perjodohan bagi anaknya dengan memilihkan pasangan yang

sudah mereka kenal, hal tersebut sebagai pertimbangan bahwa dengan

menjodohkan anak dengan yang sudah dikenal jauh dapat membantu mereka

untuk mendapatkan jodoh yang terbaik dan dinilai sesuai untuk anaknya.

Setelah kegiatan mammanuk-manuk selesai dan merasa ada kecocokan

atau diterima oleh pihak keluarga perempuan, maka pihak keluarga laki-laki

membicarakan atau mendiskusikan mengenai gadis yang telah ditemui pada saat

mammanuk-manuk sebelum mengambil langka pelamaran atau dalam bahasa

bugis madduta malino, Dalam pembicaraan pihak keluarga ini jika semua

keluarga menyetujui atau telah dianggap layak dijadikan istri maka dilakukanlah

langkah berikutnya yaitu madduta malino.

b. Madduta mallino (melamar)

Madduta biasa pula diistilahkan yakni meminang, dahulu kala proses ini

dilakukan secara berkali-kali sampai ada kata sepakat pinangan itu diterima atau

tidak, kalau diterima pihak keluarga laki-laki datang membicarakan hal-hal yang

dibutuhkan dalam perkawinan utamanya uang belanja, pada proses mammanuk-

manuk sebelumnya diawali secara rahasia dan sembunyi-sembunyi, maka untuk

proses madduta ini diadakan dengan acara mallino.

Page 55: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

44

Mallino artinya terang-terangan mengatakan sesuatu yang tersembunyi,

jadi duta mallino adalah utusan resmi dari keluarga laki-laki kerumah perempuan

untuk menyampaikan amanat secara terang-terangan apa yang telah dirintis

sebelumnya pada waktu mammanuk-manuk. oleh karena itu, sifat terang-terangan,

pada acara ini pihak keluarga perempuan mengundang pihak keluarga terdekatnya

serta orang-orang yang dianggap bisa mempertimbangkan hal lamaran pada waktu

pelamaran. Setelah rombongan to madduta (utusan) datang, Kemudian dijemput

dan dipersilahkan duduk pada tempat yang telah disediakan. Dimulailah

pembicaraan antara to madduta dengan to riaddutai, Kemudian pihak perempuan

pertama mengangkat bicara,lalu pihak pria mengutarakan maksud kedatangannya.

Setelah juru bicara pihak laki-laki, mengutarakan maksud dan keterangan

yang pada intinya diselingi pertanyaan formalitas, apakah gadis yang akan dilamar

sudah disimpan, atau menerima lamaran pihak lain sebelumnya, dengan harapan

agar lamaran yang diajukan dapat diterima, maka selanjutnya juru bicara pihak

perempuan menjawab dan apabila pihak perempuan menerima maka akan

mengatakan ‘’komakkoitu adatta, sorokni tangngaka, nakkutananga tokki’’ yang

artinya bila demikian tekad tuan, kembalilah tuan, Pelajarilah saya dan saya

pelajari tuan, atau dengan kata lain pihak perempuan menerima, Maka dilanjutkan

dengan pembicaraan selanjutnya yaitu Mappasiarekkeng.56

Berikut ini salah satu contoh dialog antara To Madduta dengan To

Riaddutai.

56Wawancara Kepada Responden Hj. Fadilah,52,Pemangku Adat, Kecamatan Mendahara,

tanggal 18 April 2019

Page 56: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

45

To Madduta: Duami kuala sappo, unganna panasae belona kanuk ( Hanya dua

yang menjadi tumpuan kami, kejujuran dan hati yang bersih). Iyaro

bunga rositta tepu tabbaka toni, engka naga sappona.( Kembang

ros itu cukup mekarlah, Apakah sudah ada yang melindunginya).

To Riaddutai: Degaga pasa ri kampotta, balanca ri liputta mulinco

mabela(Apakah tidak ada gadis dinegeri Bapak sehingga jauh

Bapak mencari).

To Madduta: Engka pada ri liputta, Balanca ri kampotta, nekiya nyawami

kusappa.(Dan juga gadis di negeri kami, tetapi yang kucari

adalah hati yang suci/ Budi pekerti yang baik).

To Riaddutai: Iganaro elo ri bungatta, bunga temmaddaunnge, temmattake( Siapa

yang ingin pada anak kami yang tidak punya pengetahuan

sedikitpun).

To Madduta: Taroni temmadaung, temmatakke.(Biarlah tidak tahu apa-apa,

karena perhiasan yang tak kunjung layu, akan kuhadiahkan pelita

hidupku).

Demikian contoh dialog antara pihak laki-laki dan pihak perempuan yakni

To Madduta dan To riaddutai, kalimat bahasanya yang mengandung arti yang

indah. setelah juru bicara laki-laki mengutarakan maksud dan tujuannya maka

pihak perempuan mengutarakan apa sang gadis sudah ada yang menyimpannya

atau melamarnya atau belum. dalam proses ini biasanya jika belum ada kata

sepakat maka pihak laki-laki memberikan waktu beberapa hari pada pihak wanita

untuk mempertimbangkan maksud dan tujuan pihak laki-laki.

Page 57: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

46

Setelah beberapa hari maka pihak laki-laki kembali mendatangi kediaman

pihak wanita namun hanya dihadiri beberapa keluarga laki-laki tidak seperti

kedatangan pertamanya, maksud dan tujuan kedatangan pihak laki-laki yang

kedua kalinya guna menanyakan kepada pihak wanita apakah lamarannya

diterima atau ditolak, dalam pertemuan kedua ini biasanya sebelum ada kata

sepakat yang jelas maka pihak wanita mengajukan beberapa syarat yang harus

dipenuhi pihak laki-laki, sebelum pihak laki-laki menyetujui semua persyaratan

yang diajukan pihak wanita terlebih dahulu pihak laki-laki mempertimbangkan

syarat tersebut jika disetujui atau proses ini sudah ada kata sepakat maka

dilanjutkanlah langka selanjutnya yaitu Mappetuada.

c. Mappasiarekeng

Mappasiarekeng berarti mengukuhkan kembali kesepakatan-kesepakatan

yang telah dibuat sebelumnya, Acara ini dilaksanakan ditempat mempelai

perempuan. pengukuhan kesepakatan ditandai dengan pemberian hadiah

pertunangan dari pihak mempelai pria kepada pihak mempelai wanita sebagai

passio atau pengikat berupa cincin emas dan sejumlah pemberian simbolis lainnya

seperti tebu sebagai simbol kebahagiaan, panasa (buah nangka) sebagai simbol

pengharapan, siri pinang(leko), sokko (nasi ketan) simbol kebersamaan.

Mappasiarekeng artinya menetapkan pembicaraan setelah proses melamar

dilaksanakan. pada pembericaraan Mappasiarekeng, biasanya juga ditindak lanjuti

dengan mengikat dengan kuat atau menyimpukan kembali kesepakatan yang telah

dibicarakan bersama pada proses madduta sebelumnya. Mappasiarekeng ini sudah

merupakan lamaran resmi dan biasanya disaksikan oleh keluarga dan kenalan

Page 58: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

47

yang lebih ramai lagi baik dari utusan pihak laki-laki maupun pihak perempuan

dengan menggunakan pakaian yang formal. pada saat mappasiarekeng

dibicarakan secara terbuka segala sesuatu terutama mengenai hal-hal prinsipil. ini

sangat penting karena kemudian akan diambil kesepakatan atau mufakat bersama

kemudian dikuatkan kembali keputusan tersebut dengan cara mappasiarekeng

atau pertunangan secara resmi.

Selain itu hal prinsipil juga dibicarakan pada saat mappasiarekeng

maksudnya kedua belah pihak bersama-sama mengikat janji yang kuat atas

kesepakatan pembicaraan yang dirintis sebelumnya. Dalam acara ini akan

dirundingkan dan diputuskan segala sesuatu yang bertalian dengan upacara

pernikahan yang akan dilangsungkan sesuai dengan waktu yang telah disepakati

secara bersama-sama.

Pada acara mappasiarekeng, pihak laki-laki juga menyerahkan dui’ menre’

yang jumlahnya berdasarkan kesepakatan kepada pihak perempuan untuk

digunakan dalam pesta pernikahan, hal ini biasanya dilakukan oleh keluarga yang

memiliki tempat tinggal jauh dari kediaman calon pengantin wanita. Penyerahan

dui’ menre’ dan hadiah-hadiah lainnya diwakili oleh kerabat-kerabat terdekat,

orangtua mempelai laki-laki.

Dalam acara ini akan dirundingkan dan diputuskan segala sesuatu yang

bertalian dengan upacara pernikahan, antara lain:57

1. tanra esso (penentuan hari)

2. dui’ menre’ (uang panaik atau uang hantaran)

57Wawancara Kepada Responden Hj. Fadilah,52,Pemangku Adat, Kecamatan Mendahara,

tanggal 18 April 2019

Page 59: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

48

3. Sompa (Emas kawin)

Setelah semua disepakati, maka pihak laki-laki menyetujui atau meminta

waktu untuk merundingkan dengan keluarga mereka disaat itu pula, yakni

disebutkan surat keputusan terakhir yang diperoleh dalam bentuk surat

mufakatan.58Setelah acara mappasiarekeng selesai maka pihak laki-laki kembali

kerumahnya untuk mempersiapkan berbagai macam keperluan dalam telah

disepakati tersebut.

B. Efek yang ditimbulkan dengan adanya Perjodohan di Suku Bugis

Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung

Jabung Timur

Perkawinan merupakan hubungan antara laki-laki dan perempuan

berdasarkan kerelaan dalam suatu ikatan berupa pernikahan. Pernikahan yang baik

akan menjadikan untuk saling menjaga dan selanjutnya memelihara keturunan

dengan baik dan menjaga harga diri wanita. Perkawinan memiliki nilai yang

syarat dengan kebaikan, yaitu bisa membuat kehidupan manusia itu menjadi,

damai, aman, sejahtera, tenteram dan menghasilkan rasa kasih sayang di antara

sesamanya.

Untuk menjadikan suatu pernikahan yang baik, maka pasangan yang akan

menikah juga harus mempersiapkan dirinya, baik secara jasmani maupun rohani,

siap mental dan tidak dalam kondisi tertekan dipaksa atau dipaksa untuk menikah

oleh orang tua.

58Wawancara Kepada Responden Hj. Fadilah,52,Pemangku Adat, Kecamatan Mendahara,

tanggal 18 April 2019

Page 60: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

49

Budaya perjodohan sebagai bagian dari adat istiadat suku bugis yang salah

satunya masih dipertahankan di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara

Kabupaten Tanjung Jabung Ilir pada dasarnya adalah baik untuk memilihkan

pasangan yang menurut orang tua yang terbaik untuk masa depan anak-anaknya,

lebih dari pada itu biasanya perjodohan dilakukan antar sesama suku yaitu suku

bugis, sehingga dengan kata lain selain mempertahankan budaya, perjodohan yang

dilakukan juga dapat menambah kerabat dari golongan mereka sendiri.

Pada satu sisi perjodohan merupakan hal baik salah satunya karena jika

seseorang masih belum juga menemukan calon pasangan padahal usia sudah

dianggap matang, maka hal ini biasanya menerima perjodohan dari orang tua.

Karena perjodohan yang dilakukan oleh orang tua tentu pula mendapatkan

dukungan penuh dari orang tua, sehingga kedua orang tua baik dari pihak

perempuan maupun laki-laki pasti sama-sama akan mendukung penuh dan tidak

ada yang keberatan, hal ini juga tentu akan berdampak pada keharmonisan

diantara keluarga dekat dalam hubungan menantu, mertua dan besan.

Perjodohan juga memiliki dampak positif bagi individu yang dijodohkan

seperti tidak perlu lagi mencari untuk dirinya yang biasanya dilakukan oleh laki-

laki, sehingga deengan dijodohkan, seseorang tidak perlu sibuk mencari pasangan

lagi. Apabila orang yang dijodohkan oleh orang tua sudah baik dan bisa mencintai

karena tentu pilihan orang tua kemungkinan besar pasti baik karena orang tua

pasti lebih teliti khususnya terhadap asal usul keluarganya atau dengan kata lain

mendapatkan orang yang baik, karena orang tua tentu tidak mungkin orang tua

menjodohkan anaknya dengan orang yang buruk karakternya dan perilakunya.

Page 61: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

50

Pada saat ini biasanya perjodohan yang dilakukan orang tua, khususnya

apabila datang laki-laki yang melamar ke rumah seornag perempuan yang menjadi

pertimbangan adalah mengenai kualitas agama atau spiritual laki-laki tersebut,

karena tentu orang tuas pasti mempertimbangkan dengan matang bagaimana

pasangan anaknya nanti apakah mampu menjadi pemimpin yang baik untuk

keluarga dan sebaliknya bagaimana istri nanti bisa menjadi istri yang baik.

Mengingat bahwa kebaikan itu bisa dilihat dari segi kualitas agamanya. Selajutnya

pertimbangan orang tua dalam menjodohkan salah satunya dari keluarga atau

orang tua salah satunya mengenai soal kemandirian laki-laki atau cukup dalam hal

materi atau dengan kata lain telah memiliki penghasilan yang tetap, karena orang

tua dalam memilihkan pasangan bagi anaknya, pasti memikirkan urusan finansial

saat berkeluarga nanti. Orang tua akan memilihkan pasangan yang mapan, yang

mampu mencukupi keluarga. Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya

hidup kekurangan dan kesusahan.

Akan tetapi pada saat ini budaya perjodohan tidak selamanya dalam

menjalani pernikahan diantara kedua yang dijodohkan dalam hubungan rumah

tangga selalu baik, tentu juga berbagai masalah dapat muncul sebagai akibat dari

perjodohan yang dilakukan karena proses perjodohan dilakukan tanpa keduanya

saling mengenal satu sama lain dalam jangka waktu lama sebelum pernikahan

berlangsung, sehingga dinatara mereka belum saling mengenal secara mendalam

antara satu dengan yang lain.

Page 62: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

51

Perkawinan yang dipaksa oleh orang tua dan tidak atas kemauan dan

persetujuan dari anak yang akan menikah, bisa berakibat patal dan tidak

tercapainya keharmonisan didalam membina rumah tangga dan berakibat kepada

perceraian. Dengan demikian tujuan perkawinan itu memiliki tidak akan terwujud

dengan baik.

Perjodohan yang berakhir buruk bagi hubungan keluarga yang dinikahkan

karena perjodohan dari beberapa kasus yang penulis temui bahwa akibat

perjodohan identik dengan pemaksaan sehingga anak perempuan yang

menjalaninya mengalami beberapa tindakan yang tidak mengenakkan bagi dirinya

seperti ditelantarkan, tidak diberikna nafkah bahkan sampai pada kekerasan fisik

dan fsikis, karena pada dasarnya sebuah pernikahan itu berlandaskan suka sama

suka, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun

Adapun perjodohan atau pernikahan yang dipaksakan oleh orang tua akan

berakibat fatal pada anak dan pada pernikahan itu sendiri. Oleh karena itu, jika

sebuah proses perjodohan ini dilaksanakan, tidak menutup kemungkinan akan

terjadi hal hal yang tidak mengenakkan khsusnya bagi perempuan, berikut

merupakan hasil penelitian penulis mengenai gambaran akibat perjodohan yang

berakhir tidak baik, sebagai berikut:

1. Depresi

Depresi bisa terjadi pada kondisi kepribadiaan yang berbeda dari biasanya

yang pemicunya salah satunya karena stres, adapun bentuknya seperti menarik diri

dari pergaulan. Dia menjadi lebih pendiam dan tidak mau bergaul, hal tersebut

disebabkan karena suasana hati yang terus-menerus merasa tertekan atau

Page 63: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

52

kehilangan minat dalam beraktivitas, sehingga mengakibatkan penurunan kualitas

dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana wawancara dengan saenah, salah satu warga masyarakat

Kelurahan Mendahari Ilir yang mengatakan:

Setelah anak saya mengetahui apabila dia lulus S1 nanti akan saya

jodohkan dengan anak keluarga saya yang ada di makassar, sekarang anak

saya lebih banyak diam diri dikamar dan susah sekali untuk diajak

berbicara tidak seperti biasanya sewaktu dia belum mengetahui perjodohan

itu,anak saya sangat aktif sekali belajar dan apabila ada kegiatan di

masyarakat dia selalu ikut,tapi kalau sekarang susah sekali. jangankan

untuk mengajaknya pergi keluar,berbicara pun dia enggan.59

Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa

akibat dari perjodohan dapat mengakibatkan depresi yaitu perubahan sikap dari

seperti biasanya menjadi lebih pemurung akibat adanya perjodohan yang

direncanakan kepada diri si anak tersebut. Dengan kata lain dapat disimpulkan

bahwa seseorang yang mengalami pemaksaan dari orang tua untuk menikah akan

berakibat buruk bagi subyek tersebut dan hal ini dapat dilihat dari pada kebiasaan

sehari hari subyek.

2. Kurangnya Kepedulian Terhadap Keluarga

Perjodohan juga dapat memungkinkan terjadinya kekurangan

keharmonisan dalam hubungan kekerabatan, misalnya antara menantu dengan

mertua dan sebaliknya dan juga kurang keharmonisan antar keluarga, hal ini

terjadi karena perjodohan yang terkesan dipaksakan oleh orang tua akan tetapi

banyak dari orang tua yang tidak mengenal calon menantunya sendiri mengingat

bahwa proses perjodohan dilakukan karena yang saling mengenal hanya orang

59Wawancara Kepada Saenah, Warga Masyarakat Kelurahan Mendahari Ilir, tanggal 17 April 2019

Page 64: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

53

tua, padahal karakteristik orang tua tentu berbeda dengan anak-anaknya yang

disebabkan faktor sosial, faktor lingkungan, faktor didikan orang tua masing-

masing sehingga banyak dari calon mertua tidak mengenal lebih mendalam

karakteristik calon menantunya yang berakibat pada ketidakharmonisan hubungan

keluarga yang berujung pada ketidak pedulian kepada orang tua.

Hal ini sebagaimana dirasakan oleh Jamiah, salah satu warga di Keluarga

Mendahara Ilir mengatakan bahwa:

Waktu itu kami menikahkan anak kepada anak teman suami yang

merupakan suku bugis juga dan juga teman satu kantor, kami sangat

mengenai keluarganya karena sudah sejak lama kami saling kenal, tetapi

anak perempuannya yang menjadi menantu saya, saya tidak begitu

mengenalnya akrena dia sekolah diluar, pada waktu itu kami berkumpul-

kumpul sehingga timbul lah rencana untuk menjodohkan anak, karena

kami fikir anaknya baik mengingat orang tuanya juga baik dan rajin

beribadah, setelah saya sampaikan kepada anak saya dan dia setuju

kemudian anak perempuannya juga setuju, maka selanjutnhya kami

langsungkan acara pernikahan keduanya, seiring berjalannya waktu dalm 3

tahun hubungan keluarga mereka kami merasa hubungan mereka kurang

harmonis karena anak laki-laki saya sering datang ke rumah kami tanpa

membawa istrinyam apalagu istirnya juga sepertinya kurang pedul kepada

kami, hal ini kami rasakan waktu suami sakit hampir seminggu istrinya

tidak pernah datang untuk menjenguk.60

Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa

perjodohan juga dapat mengakibatkan efek buruk salah satunya kurangnya

kepedulian terhadap keluarga, hal ini kerap terjadi karena orang tua belum begitu

mengenal calon menantunya baik itu sifat, sikap dan kepribadian, sehingga

mengakibatkan tidak harmonisnya hubungan kekerabatan antara keluarga. Dengan

kata lain ketika pernikahan dimulai dengan rasa keterpaksaan, seseorang dapat

kehilangan minat untuk peduli terhadap keluarganya karena ia merasa terjebak

60Wawancara Kepada Jamiah, Warga Masyarakat Kelurahan Mendahari Ilir, tanggal 19

April 2019

Page 65: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

54

dalam situasi yang tidak dia inginkan. hal ini dapat berlanjut pada ketidakpedulian

pada pasangan dan bahkan pada anak-anak mereka nanti.

3. Memungkinkan Terjadinya Perselingkuhan

Perjodohan yang dapat dikatakan karena keterpaksaan dapat pula

memungkinkan terjadinya perselingkuhan, karena perjodohan yang dipaksa

sampai pada pernikahan tidak dilandaskan atas rasa cinta dan kasih sayang yang

dapat berakibat tidak harmonis dalam hubungan keluarga, karena biasanya laki-

laki yang merasa dipaksa oleh menikah dengan pilihan orang tuanya sering kali

melakukan hal-hal yang tidak wajar bahkan perbuatan itu dapat menyakiti

keluarganya sendiri seperti perselingkuhan, perselingkuhan terjadi karena suami

merasa tidak ada kecocokan dengan istri akibat dari mereka dijodohkan oleh

orang tuanya dan tidak bisa menolak karena dipaksa, tak jarang paksaan itu juga

disertai dengan ancaman sehingga ia merasa tidak rela dan mencari orang lain

untuk kesenangannya atau orang yang dicintainya.

Sebagaimana disampaikan oleh khairunnisa, salah satu warga Kelurahan

Mendahara Ilir mengatakan bahwa:

Saya menikah sudah jalan hampir 3 tahun, akan tetapi hubungan keluarga

kami tidak harmonis, dalam 1 tahun terakhir suami saya jarang pulang ke

rumah dan bahkan pulang larut malam, setelah saya telusuri ternyata dia

berselingkuh dengan perempuan lain yang tidak lain adalah pacarnya dulu

sebelum kami menikah, memang kami menikah karena perjodohan, kedua

orang tua kami memaksa agar kami menikah, kalau saya pribadi tidak

masalah selama dia laki-laki yang baik, tapi yang saya alami sungguh

diluar dugaan dan jauh dari harapan saya, hubungan keluarga ini belum tau

akan bertahan berapa lama lagi dan mungkin saja kami berpisah apalagi

dalam 2 bulan ini saya tidak tinggal d rumah lagi karena saya sekarang

tinggal di rumah orang tua saya.61

61Wawancara Kepada Khairunnisa, Warga Masyarakat Kelurahan Mendahari Ilir, tanggal

22 April 2019

Page 66: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

55

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa perjodohan dapat

mengakibatkan hubungan yang tidak harmonis, hal ini terjadi karena hubungan

suami istri yang tidak dilandasi atas dasar cinta dan kasih sayang sering kali suami

melakukan perselingkuhan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa ketika

seseorang merasa terjebak bersama seseorang yang tidak anda cintai, Kemudian

anda menemukan seseorang yang lebih menarik hati, tidak menutup kemungkinan

bisa saja melakukan perselingkuhan di luar.

4. Keluarga Yang Tidak Sehat

Perjodohan yang tidak berhasil akan melahirkan keluarga yang tidak sehat

dan tidak harmonis. Beberapa dari keluarga tersebut memiliki kemungkinan untuk

mengambil jalan perceraian, namun ketika perceraian bukanlah sebuah pilihan

bagi mereka, kelangsungan kehidupan keluarga akan berjalan pahit karena tidak

ada rasa cinta dari suami dan istri. Hal ini juga dapat berdampak tidak sehat

langsung pada anak-anak, karena mereka tumbuh dalam keluarga tanpa cinta.

Dapat diketahui bahwa tidak semua perjodohan pasti berakhir dengan

buruk. Beberapa pasangan yang dijodohkan dapat berhasil berkompromi dengan

keadaan mereka dan akhirnya saling mencintai satu sama lain, namun kenyataan

bahwa ketidakberhasilan sebuah perjodohan yang akan berakibat fatal pada anak

yang dijodohkan maupun pada pernikahannya nanti.

Pada dasarnya perjodohan akan membentuk suatu perkawinan atau ikatan

keluarga yang menjadi sendi dasar utama bagi kelangsungan dan perkembangan

suatu masyarakat. Namun hal ini ternyata berdampak terhadap anak yang

dijodohkan, seperti pernyataan beberapa informan mengenai dampak perjodohan

oleh orang tua selaku orang yang mengalami perjodohan.

Page 67: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

56

Tidak dapat dipungkiri bahwa pemilihan jodoh adalah hal yang sangat

penting dalam perkawinan karena pada dasarnya proses pemilihan jodoh

tergantung dari sistem yang dianut oleh masyarakat yang berbeda-beda di wilayah

tertentu untuk membentuk sebuah unit keluarga dalam masyarakat. Demikian pula

pengaruh keluarga sangat penting bagi kehidupan sosial, bukan saja sebagai

wadah hubungan suami istri atau anak-anak maupun orang tua, juga sebagai

rangkaian tali hubungan antara jaringan sosial, anggota-anggota keluarga serta

jaringan yang lebih besar lagi, yaitu masyarakat.

Oleh karena itu, masyarakat juga menaruh perhatian pada perpaduan suatu

keluarga yang akan menikah dihubungkan dengan jaringan-jaringan lain yang

lebih jauh, terkait, kedua keluarga itu mempunyai kedudukan dalam sistem

pelapisan yang semuanya tergantung pada siapa, perkawinan keduanya adalah

petunjuk terbaik bahwa garis keturunan kelurga yang satu akan memandang yang

lainnya, secara sosial dan ekonomi. Oleh karena itu suatu perkawinan

menimbulkan berbagai macam akibat juga melibatkan anak keluarga termasuk

suami istri itu sendiri. Menentukan pilihan siapa calon suami atau istri bagi

anaknya menurut sebagian besar orang tua suku bugis di Kelurahan Mendahara

Ilir merupakan bentuk perhatian dari keluarga, terutama menyangkut kriteria.

Pengaruh pernikahan anak yang di paksakan oleh orang tua melihat dari

kasus di atas maka penulis menyimpulkan bahwa pernikahan yang paksa itu

mempunyai dampak bagi keharmonisan rumah tangga dan juga pernikahan yang

tidak didasari dengan rasa cinta dan kasih sayang akan berahir pada perceraian.

Page 68: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

57

Pernikahan yang paksa itu memberi dampak kepada rumah tangga dan

tidak terjalinnya keluarga sakinah mawaddah warahmah. salah satu penyebabnya

adalah dalam penikahan tersebut tidak ada ada keharmonisan dan rasa cinta, atau

pernikahan tersebut dilakukan karena terpaksa. Dengan demikian pernikahan yang

dibangun atau dilakukan haruslah dengan kerelaan anak.

Page 69: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian pada bab pembahasan di atas, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Latar belakang terjadinya perjodohan pada suku bugis di Kelurahan

Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur

disebabkan karena perjodohan yang biasa terjadi dan merupakan bagian dari

adat istiadat suatu suku bertujuan untuk melangsungkan pernikahan serumpun

atau sesama kerabat sesuku mereka dan orang tua berharap dengan

menikahkan anaknya dengan orang lain yang masih satu suku yang sudah

mereka kenal latar belakangnya, orang tuanya, keluarganya yang pada

akhirnya merefresantikan sifat dan watak dan akan menghasilkan keturunan

yang baik nantinya serta keyakinan mereka bisa menjaga dan mereka tidak

ingin kalau hartanya jatuh pada orang lain di luar keluarga atau suku lainnya.

2. Proses perjodohan pada Suku Bugis di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan

Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang sudah dilakukan secara

turun-temurun, dan terus dilakukan oleh suku bugis yang memegang teguh

kebiasaan tersebut terdapat tiga tahap dalam proses pelaksaan perjodohan

masyarakat bersuku bugis pada umumnya yaitu, Mencari informasi

(mammanuk-manuk), Melamar (madduta malino), dan Mengukuhkan lagi

kesepakan yang telah dibuat sebelumnya (mappasiarekkeng).

58

Page 70: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

59

3. Efek yang ditimbulkan dengan adanya Perjodohan di suku Bugis Kelurahan

Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur

tidak selamanya berakhir baik adapula efek perjodohan yang berakhir buruk

karena pernikahan yang dipaksakan oleh orang tua akan berakibat fatal pada

anak dan pada pernikahan itu sendiri seperi terjadinya depresi terhadap anak

yang dijodohkan, kurangnya kepedulian terhadap keluarga, memungkinkan

terjadinya perselingkuhan dan keluarga yang tidak sehat.

B. Implikasi Penelitian

Penelitian dan Pembahasan Mengenai efek perjodohan terhadap pasangan

suami istri di kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten

Tanjung Jabung Timur. Diharapkan kajian-kajian seperti ini dapat dikembangkan

dan dapat memberi manfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa jurusan

bimbingan penyuluhan islam. Sebagai bahan masukan yang positif dan

membangun diharapkan:

1. Setiap orang tua sebelumnya harus mendiskusikan terlebih dahulu kepada anak

jika ingin menikahkan anaknya agar tidak ada pernikahan dengan pilihan orang

tua karena keterpaksaan.

2. Bagi masyarakat umum dan khususnya Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan

Mendahara Untuk kembali menimbang sisi positif dan negatif perjodohan.

Sebab keridhan orang tua adalah juga ridho-Nya Allah SWT.

3. Kepada para penyuluh agama agar senantiasa memberikan pencerahan kepada

masyarakat agar perjodohan bisa diminimalisir.

4.

Page 71: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

60

C. Kata penutup

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan

Kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya-Nya,

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan usaha yang

maksimal walaupun terdapat berbagai macam rintangan dan hambatan yang

dihadapi, segenap upaya dan kemampuan telah penulis curahkan dalam

pembuatan skripsi ini, namun penulis sangat menyadari keterbatasan dan

kekurangan yang dimiliki oleh setiap manusia. Tentunya, masih banyak kesalahan

dan kekurangan yang dijumpai dalam penulisan, sehingga penulis sangat

mengharapkan kritikan dan saran yang sangat membangun demi kesempurnaan

skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang

membangun kepada pembaca, sehingga tercapai kesempurnaan dalam penulisan

skripsi ini.

Akhirnya tiada kata yang terucap kepada Allah SWT. Penulis mohon

diberi petujuk dan berserah diri kepada-Nya. Semoga karya yang sederhana ini

mendapat ridho dari Allah SWT. Dan memberi manfaat bagi penulis pribadi para

pembaca pada umumnya.

Page 72: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

61

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir Muhammad, Perkembangan beberapa Hukum Keluarga di Beberapa Negara Eropa,(Bandung:Citra Aditya, 1998)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989)

Damsar, Pengantar Sosiologi, Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2011)

Ema Karim, Pendekatan Perceraian dari Perspektif Sosiologi, Dalam Ihromi, Bunga Rampai Sosiologi Keluarga,( Jakarta:Yayasan Obor Indonesia,

1999)

H.E. Hassan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqk Kontenforer (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008)

John W. Creswell, Rerearch Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran, Edisi ke-4, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016)

Mona Eliza, Pelanggaran Terhadapa UU Perkawinan dan Akibat Hukumnya, (Tangerang Selatan: Adelina Bersaudara. 2009)

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003)

Sudarsono, Hukum Perkawinan Nasional, (Jakarta:Rieka Cipta,1994)

Tim Penyusun, Pedoman Konselor Keluarga Sakinah (Direktor Jendral Bimbangan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Bagi Departemen

Agama RI,2003)

Tamar Djaja, Tuntunan Perkawinan dan Rumah Tangga Islam 2,( Bandung: Al-Ma’arif, 1982)

Dedi Muhadi, Tradisi Perjodohan Dalam Komunitas Pesantren (Studi Pada Keluarga Kyai Pondok Buntet Pesantren), (Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah, 2015)

Sueddin Siregar, Pengaruh Pernikahan Yang Dipaksa Orang Tua Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga Ditinjau Dari Hukum Islam, (Riau: UIN

Sultan Syarif Kasim, 2015)

Wafa Ali. Urgensi Keberadaan Social Capital dalam Kelompok-Kelompok Sosial.

Page 73: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

62

Masyarakat (Jakarta: Universitas Indonesia, Vol 1. No. 12, 2006)

Zulbaidah, Dampak Perjodohan Pilihan Orang Tua Di Gampong Geulanggang

Gajah Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya (Aceh Barat:

Universitas Teuku Umar, 2014)

Http//kbbi.web.id/jodoh

https://rockypermata.wordpress.com

Page 74: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

63

Page 75: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

64

Page 76: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

65

Page 77: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

66

Page 78: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

1

Page 79: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

2

Page 80: DAMPAK PERJODOHAN TERHADAP PASANGAN SUAMI ISTRI DI ...repository.uinjambi.ac.id/2340/1/SKRIPSI UMI KALSUM... · merupakan masyarakat yang bersuku dan berbudaya terutama suku Bugis.

1

CURRICULUM VITAE

A. Informan Diri

Nama : Umi Kalsum

Tempat & Tanggal Lahir : Mendahara Ilir 26 Oktober 1995

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Jalan Bhayang khara RT 15 RW 05 Kelurahan

Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara

Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi

Jambi

Nama Ayah : Baharuddin

Nama Ibu : Syamsiah

Alamat Email : [email protected].

B. Riwayat Hidup

1. UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI : 2014-2019

2. SMA N 7 TANJAB TIMUR : 2009-2013

3. MTSN MENDAHARA ILIR : 2006-2009

4. SD NEGERI 121 MENDAHARA ILIR : 2000-2006