perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

111
PERBEDAAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA YANG BERSUKU KARO DAN BERSUKU JAWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh : Alvia Esra Natalia 099114017 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

Page 1: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

PERBEDAAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA YANG

BERSUKU KARO DAN BERSUKU JAWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh :

Alvia Esra Natalia

099114017

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

iv

TAKUT AKAN TUHAN ADALAH PERMULAAN PENGETAHUAN

AMSAL 1 : 7A

IA MEMBUAT SEGALA SESUATU INDAH PADA WAKTUNYA

PENGKHOTBAH 3 : 11

APABILA KAMU MENJADI MARAH, JANGANLAH KAMU BERBUAT

DOSA; JANGANLAH MATAHARI TERBENAM, SEBELUM PADAM

AMARAHMU

EFESUS 4 : 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

KARYA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK

TUHAN YESUS YANG MENJADI KEKUATANKU DAN

PEMBIMBINGKU

ORANGTUAKU BAPAK DAN MAMAK YANG SELALU

MENDUKUNGKU DALAM SITUASI APAPUN

ADIK-ADIKKU PEBRIAN DAN AGIKA YANG SELALU

MENJADI PENYEMANGATKU

SAHABAT-SAHABATKU TEMPATKU BERBAGI DAN

KECERIAAN

ALMAMATERKU UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

vii

PERBEDAAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA YANG

BERSUKU KARO DAN BERSUKU JAWA

Studi Pada Mahasiswa Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Alvia Esra Natalia

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif yang bertujuan untuk

mengetahui perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku Karo dan

mahasiswa yang Jawa. Regulasi emosi seorang dewasa awal diukur dengan menggunakan

skala regulasi emosi terdiri dari beberapa model regulasi emosi yaitu seleksi situasi,

modifikasi situasi, penyebaran atensi, perubahan kognitif, dan modulasi respon.

Penelitian ini menggunakan 162 orang yang terdiri dari 81 mahasiswa yang bersuku Karo

dan 81 mahasiswa yang bersuku Jawa. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan

skala regulasi emosi dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,863. Data kemudian

dianalisis menggunakan Independent Samples Test pada SPPS 16.0 For Windows. Hasil

analisis memperlihatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan (0,027 (P< 0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa ada perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku Karo

dan mahasiswa yang Jawa.

Kata kunci : regulasi emosi, dewasa awal, suku Karo dan suku Jawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

viii

THE DIFFERENCE OF EMOTION REGULATION BETWEEN KARONESE

UNIVERSITY STUDENT AND JAVANESE UNIVERSITY STUDENT

Alvia Esra Natalia

ABSTRAK

This is quantitative komparative study to exemine the difference of karonese and javanese

student's emotion regulation. Data is taken with make emotion regulation scale consist of

situation selection, situation modification, attentional deployment, cognitive change and

response modulation. This research use 162 people, consists of 81 karonese's student and

81 Javanese's student. Data is taken with scale of emotion regulation and reliability

coefficient is 0,863. Data analysed for Independent Samples Test in SPPS 16.0 For

Windows. Result of analysis showed there are difference that significant (0,027 (P< 0,05).

This show there are difference of karonese and javanese student's emotion regulation.

Keyword : emotion regulation, student, karonese and Javanese

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul "Perbedaan Regulasi Emosi Pada Mahasiswa

yang bersuku Jawa dengan Mahasiswa yang bersuku Karo".

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak-pihak yang

luarbiasa berperan penting dalam membantu, membimbing, memotivasi, menginspirasi

penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, izinkanlah

penulis dengan kerendahanhati berterimakasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Yesus Kristus yang menjadi tempat sandaran dalam menjalani proses yang Di

izinkan terjadi pada penulis.

2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto,M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma

3. Ibu Ratri Sunar A.,M.Si selaku Kaprodi Psikologi Universitas Sanata Dharma

4. Ibu Dr. Tjipto Susana selaku dosen pembimbing akademik atas dukungannya selama

perkuliahan.

5. Bapak C. Wijoyo Adinugroho,S.Psi.,M.Psi selaku dosen pembimbing skripsi yang

selalu membimbing, membantu, memberi saran, serta memberi waktu kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

6. Romo Priyono Marwan selaku dosen pembimbing skripsi yang pernah membantu,

memberi motivasi serta memberi banyak ilmu kepada penulis dalam penulisan

skripsi ini.

7. Seluruh dosen dan staf fakultas Psikologi yang telah membantu dan membimbing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

xi

penulis selama menjalani studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

8. Seluruh staf Perpustakaan Sanata Dharma yang telah menyediakan keperluan penulis

dalam mengerjakan skripsi ini

9. P2TKP yang menjadi tempat belajar banyak hal, tempat berkarya, dan mendapat

teman-teman yang sangat luarbiasa

10. Teman-teman kelas A angkatan 2009 atas kebersamaannya, berproses bersama

11. Bapak dan mamak yang terus membimbing, memberi semangat dan doa.

12. Adikku Pebrian Tarigan dan Agika Tarigan yang selalu menjadi kesayangan.

Terkhusus buat adikku Pebrian, terimakasih atas pinjaman laptopnya dan

perhatiannya selama penulis berproses.

13. Seluruh keluarga besar yang senantiasa mendukung penulis dalam doa, semangat

serta motivasi

14. Permata Runggun Yogyakarta yang menjadi tempat curhat, ber-alay dan telah

memberikan semangat buat penulis dalam berproses.

15. Seluruh teman-teman yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi dan kepada

subjek yang telah berpartisipasi.

16. Sahabat-sahabatku semua (Anggi, Hana, Bang Ditz, Nasib, Raisa, Tika) yang

menjadi tempatku berkeluh kesah serta menjadi tempat sampahku kalau otakku udah

mulai penat. Terimakasih buat doa, telinga yang disediakan serta kekuatan

menghadapi penulis yang sedikit ribet...hehehe

17. Seluruh keluarga besar kontrakan ijo (mbak Adis, Anggi, Berta, Mery, dan Nona)

yang menjadi saudara yang selalu bersama dalam menjalani hidup dalam perantauan.

18. Teman-teman SMA yang menjadi sahabat-sahabatku (Tika, Olet, Rika, Emi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

xii

Elov)

19. GBKP Runggun Yogyakarta yang menjadi tempat penulis bertumbuh dalam

menjalani setiap proses

20. Semua pihak yang telah mendoakan, memotivasi, dan membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis

meminta maaf atas kelalaian dalam yang dilakukan dalam penulisan ini. Penulis

mengharapkan kritik dan saran sehingga penelitian ini menjadi lebih sempurna.

Semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Penulis,

Alvia Esra Natalia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii

HALAMAN MOTTO................................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................. vi

ABSTRAK................................................................................................................. vii

ABSTRACT…………………………………………………………………………. viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH…………………... ix

KATA PENGANTAR………………………………………………………………. x

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. xiii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………….. xvii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………….. xviii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian............................................................................................ 9

D. Manfaat Penelitian.......................................................................................... 9

1. Manfaat Teoritis........................................................................................ 9

2. Manfaat Praktis......................................................................................... 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

xiv

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................... 10

A. Emosi.............................................................................................................. 10

B. Regulasi Emosi............................................................................................... 11

1.Definisi Regulasi Emosi.............................................................................. 11

2. Proses Regulasi Emosi................................................................................ 13

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Regulasi Emosi.................................. 15

C. Dewasa Awal.................................................................................................... 15

1. Ciri- ciri dewasa awal................................................................................. 16

2. Perkembangan Emosi Dewasa Awal........................................................... 19

D.Kebudayaan....................................................................................................... 21

1. Suku Karo.................................................................................................... 22

2. Suku Jawa.................................................................................................... 26

E. Perbedaan Regulasi Emosi Mahasiswa Bersuku Karo Dan Jawa................... 29

F. Hipotesis.......................................................................................................... 33

G.Skema............................................................................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................. 35

A. JENIS PENELITIAN..................................................................................... 35

B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN.................................................. 35

1. Variabel Bebas.............................................................................................. 35

2. Variabel Tergantung..................................................................................... 35

C. DEFINISI OPERASIONAL........................................................................... 36

1. Regulasi Emosi............................................................................................ 36

2. Suku Jawa dan Suku Karo........................................................................... 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

xv

D. SUBJEK PENELITIAN.................................................................................. 37

E. PENGUMPULAN DATA................................................................................... 38

F.ALAT PENGUMPULAN DATA...................................................................... 39

1. Skala Regulasi Emosi............................................................................... 39

G. Validitas, Reliabilitas, Dan Seleksi Item......................................................... 41

1. Validitas.................................................................................................... 41

2. Reliabilitas................................................................................................ 41

3. Seleksi Item............................................................................................... 42

H. METODE ANALISIS DATA.......................................................................... 47

1. Uji Asumsi....................................................................................................... 47

a. Uji Normalitas........................................................................................... 47

b. Uji Homogenitas....................................................................................... 47

2. Uji Hipotesis.................................................................................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................................ 49

A. PELAKSANAAN PENELITIAN................................................................. 49

B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN.......................................................... 50

C. HASIL PENELITIAN.................................................................................. 51

1. Deskripsi Data Penelitian.......................................................................... 51

2. Uji Asumsi................................................................................................ 53

a.Uji Normalitas....................................................................................... 53

b.Uji Homogenitas................................................................................... 54

3. Uji Hipotesis............................................................................................. 54

D. ANALISIS DATA TAMBAHAN.................................................................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

xvi

E. PEMBAHASAN............................................................................................. 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................... 64

A. KESIMPULAN............................................................................................... 64

B. KETERBATASAN PENELITIAN.................................................................. 64

B. SARAN............................................................................................................. 64

1. Bagi Peneliti Selanjutnya........................................................................... 64

2. Bagi Individu yang bersuku Jawa dan bersuku Karo................................. 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pemberian skor skala Regulasi Emosi…………………………………….. 40

Tabel 2. Blue Print skala Regulasi Emosi…………………………………………… 40

Tabel 3. Distribusi item skala Regulasi Emosi……………………………………… 43

Tabel 4. Distribusi item skala Regulasi Emosi yang telah di seimbangkan………… 45

Tabel 5. Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………….. 50

Tabel 6. Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia……………………………………….. 50

Tabel 7. Deskripsi Subjek Penelitian……………………………………………….. 52

Tabel 8. Hasil uji normalitas………………………………………………………… 53

Tabel 9. Hasil uji homogenitas……………………………………………………… 54

Tabel 10. Tabel Hasil Uji-t………………………………………………………….. 55

Tabel 11. Deskripsi untuk setiap Model Regulasi Emosi…………………………… 56

Tabel 12. Tabel Hasil Uji-t untuk setiap Model Regulasi Emosi................................ 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1………………………………………………………………………….. 67

Lampiran 2………………………………………………………………………….. 81

Lampiran 3………………………………………………………………………….. 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap manusia membutuhkan orang lain dalam menjalani

hidupnya. Keadaan ini menimbulkan interaksi sosial dan akan terus-

menerus terjadi antar manusia. Dalam berinteraksi akan terjadi hubungan-

hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar

perorangan, antar kelompok manusia atau pun antara perorangan dengan

kelompok (Soekanto, 1982). Interaksi sosial pada masyarakat mempunyai

suatu derajat dinamika tertentu yang menyebabkan pola-pola perilaku

yang berbeda, tergantung dari masing-masing situasi yang dihadapi

(Soekanto, 1982).

Psikologi adalah kajian ilmiah mengenai perilaku dan proses-

proses mental. Tujuan ilmu psikologi menggambarkan, meramaikan dan

menjelaskan perilaku. Perilaku (behavior) adalah segala sesuatu yang kita

lakukan yang dapat diamati secara langsung (King, 2010). Proses mental

(mental process) adalah berbagai pikiran, perasaan, dan motivasi yang

dialami oleh manusia secara pribadi, namun tidak dapat diamati secara

langsung. Perilaku dan proses mental memiliki hubungan yaitu proses

mental seseorang seperti berpikir atau merasakan sesuatu ditunjukkan

dengan perilaku individu tersebut. Dalam hal ini, permasalahan manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

2

dalam berinteraksi sosial tidak lepas dari perilaku manusia tersebut.

Dalam berperilaku, manusia tidak terlepas dari emosi-emosi yang

membentuk perilaku tersebut.

Indonesia memiliki suku bangsa yang beragam, keberagaman suku

bangsa ini menjadi salah satu hal yang membuat terbentuknya kelompok

yaitu kelompok suku. Suku merupakan sekelompok orang yang memiliki

persamaan budaya, bahasa, tradisi, leluhur. Suku berbeda dengan ras, ras

merupakan sekelompok orang yang memiliki persamaan fisik yang

diturunkan secara genetik seperti ras Kaukasoid (Eropa), ras Mongoloid

(Asia),dll. Keadaan yang berbeda-beda tersebut menuntut setiap individu

untuk memahaminya sehingga kehidupan bersosial akan berjalan terus

dengan harapan-harapan ke depannya. Emosi berperan penting dalam

kehidupan setiap manusia terutama mempengaruhi interaksi sosial antar

manusia. Di zaman sekarang, banyak orang yang memiliki masalah

dengan hukum dan lingkungan sosial. Kekerasan terjadi diman-mana,

tanpa terkecuali di dalam keluarga. Kasus kekerasan yang sering

terdengar di lingkungan kita antara lain kekerasan di sekolah antar teman

sebaya, kekerasan di lingkungan keluarga antar orangtua dan anak serta

masih banyak lagi kasus kekerasan yang terjadi di Indonesia yang

berhubungan dengan perbedaan suku. Keberagaman suku di Indonesia

tidak terlepas dari masalah. Adapun beberapa masalah terjadi akibat

perbedaan pendapat antarsuku yaitu koflik Lampung, konflik Sampit pada

tahun 2001, konflik Papua pada tahun 2013, konflik Flores dan konflik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

3

Sigi (http://www.anneahira.com/perang-antarsuku-di-indonesia.htm).

Konflik-konflik tersebut mengakibatkan hal yang fatal seperti

pembunuhan massal, pembakaran kampung dan rumah-rumah warga.

Penyebab utama terjadinya konflik diatas adalah karena kesalahpahaman

antar warga dan akibat tidak mampu meregulasi emosi dengan baik.

Kekerasan-kekerasan itu tidak terlepas dari emosi yang berperan di

dalamnya.

Dalam psikologi, emosi dapat didefinisikan sebagai proses

menetapkan, memelihara, atau mengganggu relasi antar individu dan

lingkungan sosial. Emosi memiliki beberapa komponen yaitu respon

tubuh secara internal yang melibatkan sistem saraf otonomik, keyakinan

atau penilaian kognitif bahwa telah terjadi keadaan positif atau negatif

tertentu, ekspresi wajah dan reaksi terhadap emosi (Atkinson, Atkinson,

Smith & Bem, 2010). Proses terjadinya emosi karena adanya keterlibatan

personal dengan stimulus, penilaian kognitif seseorang terhadap suatu

stimulus, atau perubahan perilaku terhadap stimulus (Frijda, 1988 dalam

Djohan, 2009).

Emosi pada dasarnya merupakan dorongan untuk bertindak,

rencana untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan secara

berangsur-angsur oleh evolusi (Golemen,1997). Emosi dibagi menjadi

dua bagian yaitu emosi primer dan emosi sekunder. Emosi primer

meliputi rasa takut (fear), marah (anger), sedih (sadness), senang (joy),

terkejut (surprise), jijik (disgust) dan sebal (contempt). Emosi sekunder

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

4

adalah semua variasi dan campuran berbagai emosi antara satu

kebudayaan dengan kebudayaan lainnya serta berkembang secara

bertahap sesuai tingkat kedewasaan kognitif (Wade & Tavris, 2008).

Pada dasarnya, emosi manusia dibagi menjadi dua kategori umum

jika dilihat dari dampak yang ditimbulkan. Kategori pertama adalah emosi

positif yaitu emosi yang memberikan dampak yang menyenangkan dan

menenangkan. Kategori kedua adalah emosi negatif yang memberikan

dampak negatif yaitu tidak menyenangkan dan menyusahkan (Gohm &

Clore,2002 dalam Safaria & Saputra, 2009).

Biasanya setiap orang menghindari dan berusaha menghilangkan

emosi negatif, mereka berusaha mengendalikan emosi negatif tersebut

atau menyeimbangkan emosi negatif tersebut (Safaria & Saputra, 2009).

Kesejahteraan psikologis dan kebahagiaan seseorang lebih ditentukan

oleh perubahan atau pengalaman emosional yang sering dialaminya

(Gohm & Clore,2002 dalam Safaria & Saputra,2009). Tercapainya

kesejahteraan psikologis, kebahagiaan, dan kesehatan jiwa individu

didorong oleh pemahaman, penerimaan diri akan suasana emosi,

mengetahui secara jelas makna dari perasaan, mampu mengungkapkan

perasaan secara konstruktif. Individu yang mampu memahami emosi yang

dialami dan dirasakan akan lebih mampu mengelola emosinya secara

positif (Safaria & Saputra,2009).

Regulasi emosi adalah suatu proses yang terdiri dari proses

ekstrinsik dan intrinsik yang bertanggugjawab utuk mengawasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

5

mengevaluasi, dan memodifikasi reaksi emosi untuk menyelesaikan suatu

tujuan (Thompson,1997). Kemampuan individu dalam meregulasi emosi

menjadi salah satu kekuatan dalam menghadapi lingkungan dan

berkomunikasi yang membuat individu tersebut diterima secara sosial.

Kemampuan individu dalam mengatur emosi juga akan mendukung

individu tersebut menyelesaikan masalah-masalahnya. Emosi yang lebih

diharapkan diregulasi adalah emosi negatif yaitu seperti marah, kecewa,

sedih, takut, dan sebagainya.

Kemampuan individu meregulasi emosinya menjadi berkembang

sesuai dengan lingkungan sekitar yang membentuknya. Terbentuknya

regulasi emosi tersebut tidak terlepas juga dari budaya didalamnya.

Individu akan mempelajari pola komunikasi dan ini berhubungan dengan

budaya yang hidup di sekitar individu tersebut. Seseorang akan

mempelajari pola komunikasi dari budaya yang hidup didalamnya. Emosi

merupakan hasil manifestasi dari kondisi fisiologis dan kognitif manusia,

serta merupakan cermin dari kultur budaya dan sistem sosial (Barret &

Fossum, 2001 dalam Kurniawan & Hasanat, 2010). Hal ini juga

membentuk regulasi emosi seseorang itu juga, bagaimana cara

menunjukkan emosi, tata cara berkomunikasi menurut budaya masing-

masing. Menurut pandangan evolusioner, regulasi emosi sangat

diperlukan karena beberapa bagian dari otak manusia menginginkan

untuk melakukan sesuatu pada situasi tertentu, sedangkan bagian lainnya

menilai bahwa rangsangan emosional tidak sesuai dengan situasi saat itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

6

sehingga membuat individu melakukan sesuatu atau melakukan apapun

(Gross,1999 dalam Nisfiannur & Yuni, 2004).

Penelitian yang dilakukan oleh Matsumoto, Nakagawa & Yoo

(2008) menunjukkan bahwa budaya yang dianut seseorang dan diterima

seseorang dari lingkungan tertentu memiliki perbedaan dalam meregulasi

emosi. Penelitian ini mengatakan budaya yang ditanamkan pada negara

yang menekankan pemeliharaan tatanan sosial memiliki skor yang lebih

tinggi dalam meregulasi emosi daripada negara yang pemeliharaan

ketertiban sosial yang minim, budaya individualisme dan egalitarianisme.

Salah satu fungsi utama budaya yaitu untuk memelihara ketentraman

sosial, pedoman, dan norma mengenai regulasi emosi karena emosi-emosi

menjalankan sebagai motivator utama perilaku dan memiliki fungsi sosial

yang penting (Keltner, dkk, 2003 dalam Matsomoto,Nakagawa, & Yoo,

2008).

Penelitian diatas menunjukkan bahwa faktor budaya menjadi salah

satu hal penting untuk mengetahui cara seseorang tersebut meregulasi

emosinya. Dengan kata lain, perbedaan budaya memiliki peranan penting

untuk mengetahui cara seseorang meregulasi emosinya.

Indonesia sangat lekat dengan budaya yang beragam yang dikenal

dengan lebih dari seribu suku bangsa didalamnya. Hal ini membuat

banyak orang menunjukkan identitas budaya pada suku bangsa yang

dianut, lahir dan berkembang didalam kepribadiannya. Suku yang sangat

dikenal oleh kebanyakan orang Indonesia adalah suku Jawa dan suku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

7

Batak. Hal ini dapat dikenal karena kekhasan yang terlihat dari cara

berkomunikasi, Jawa dikenal dengan cara berbicara yang halus dan Batak

dikenal dengan cara bicara yang keras dan tegas. Perbedaan ini menjadi

salah satu hal yang unik yang terdapat diantara budaya yang berbeda

tersebut. Orang-orang Jawa dan Sunda beranggapan bahwa mereka halus

dan sopan, mereka membandingkannya dengan orang-orang Batak yang

kasar, nekad, suka berbicara keras, pemberang, dan suka berkelahi. Di sisi

lain, orang Batak sendiri menganggap bahwa mereka pemberani, terbuka,

suka berterus-terang, pintar, rajin, kuat dan tegar sedangkan mereka

menganggap orang Jawa dan Sunda lebih halus dan sopan, tetapi lemah

dan tidak suka berterus-terang. Apa yang orang Jawa dan Sunda anggap

kekasaran, bagi orang Batak justru kejujuran. Apa yang orang Jawa

anggap kehalusan, bagi orang Batak adalah kemunafikan dan kelemahan

(Mulyana, 1996).

Pada penelitian ini, peneliti mengambil subjek mahasiswa Jawa

dan mahasiswa Karo. Peneliti tertarik untuk melihat perbedaan regulasi

emosi antara kedua suku yang memiliki budaya berbeda tersebut. Peneliti

mengambil subjek mahasiswa karena memiliki tingkat usia yang sama

sehingga dapat melihat perbedaan regulasi emosi hanya dari perbedaan

budaya. Hal ini juga disebabkan karena usia juga berpengaruh dalam gaya

regulasi emosi seseorang (Silvers, Gabrieli, McRae & Gross, 2012).

Kedua suku bangsa ini dipilih karena memiliki beberapa cara pandang

yang sama namun ada juga yang berbeda. Sebagai contoh hal yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

8

adalah orang Karo dan Orang Jawa memiliki cara berkomunikasi yang

sama yaitu mengutamakan kesopansantunan terutama jika berbicara

kepada orang yang lebih tua. Walaupun Karo termasuk rumpun Batak

yang dikenal dengan gaya komunikasi yang keras dan tegas. Karo

memiliki perbedaan yang sangat terlihat dari cara komunikasinya yaitu

cenderung halus.

Suku Karo adalah salah satu rumpun Suku Batak yang ada di

Indonesia. Suku bangsa dikategorikan ke dalam Batak adalah suku

Mandailing, Suku Angkola, Suku Toba, Suku Pakpak, Suku Simalungun,

dan Suku Karo. Daerah-daerah yang menjadi wilayah Batak secara turun

temurun adalah Tapanuli dan sebagian wilayah Sumatera Timur

(Bangun,1986). Mayoritas orang Batak beragama Kristen dan sisanya

beragama Islam. Orang Karo banyak ditemui di daerah dataran tinggi

Karo, Sumatera Utara.

Orang Jawa memiliki daerah asal di pulau Jawa yang panjangnya

lebih dari 1200 km dan lebarnya 500 km. Letak pulau Jawa di tepi sebelah

selatan kepulauan Indonesia dan hanya merupakan tujuh persen dari

seluruh daratan Kepulauan Indonesia. Orang Jawa hanya mendiami

bagian tengah dan timur dari seluruh pulau Jawa.

B. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang diungkap pada penelitian ini adalah apakah

ada perbedaan regulasi emosi antara mahasiswa suku karo dengan

mahasiswa suku jawa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

9

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan regulasi

emosi pada budaya Karo dan Jawa?

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

bidang psikologi budaya dan psikologi sosial tentang regulasi emosi

pada budaya di Indonesia. Dari penelitian ini juga diharapkan dapat

menjadi acuan penelitian selanjutnya akan regulasi emosi pada

budaya-budaya di Indonesia.

2. Manfaat Praktis

Bagi subyek penelitian, hasil penelitian ini diharapkan dapat

menambah informasi dan pemahaman akan regulasi emosinya.

Informasi ini diharapkan dapat menjadi evaluasi akan regulasi

emosinya dan bagi yang memiliki regulasi emosi maladaptif akan

belajar meregulasi emosi secara adaptif serta bagi yang adaptif bisa

lebih memahami dan melakukannya lebih baik lagi. Kemampuan ini

nantinya diharapkan menjadi modal untuk pribadi yang lebih sehat

dan diterima secara sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. EMOSI

Emosi berasal dari kata e yang berarti energi dan motion yang

berarti getaran. Emosi bisa dikatakan sebagai sebuah energi yang terus

bergerak dan bergetar (Chia,1985 dalam Safaria & Saputra, 2009).

Menurut Golemen (1997), emosi pada dasarnya merupakan dorongan

untuk bertindak, rencana untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan

secara berangsur-angsur oleh evolusi.

Emosi merupakan situasi stimulasi yang melibatkan perubahan

pada tubuh dan wajah, aktivasi pada otak, penilaian kognitif, perasaan

subjektif, dan kecenderungan melakukan suatu tindakan, yang dibentuk

seluruhnya oleh peraturan-peraturan yang terdapat di suatu kebudayaan.

Emosi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu emosi primer dan emosi

sekunder. Emosi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu emosi primer dan

emosi sekunder. Emosi primer meliputi rasa takut (fear), marah (anger),

sedih (sadness), senang (joy), terkejut (surprise), jijik (disgust), dan sebal

(contempt). Emosi sekunder adalah semua variasi dan campuran berbagai

emosi antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lainnya serta

berkembang secara bertahap sesuai tingkat kedewasaan kognitif (Wade &

Tavris, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

11

B. REGULASI EMOSI

1. Definisi Regulasi Emosi

Menurut Thompson (1994), regulasi emosi terdiri dari proses

ekstrinsik dan intrinsik yang bertanggungjawab untuk mengawasi,

mengevaluasi, dan memodifikasi reaksi emosi untuk menyelesaikan

suatu tujuan.

Menurut Reivich dan Shatte (2002), regulasi adalah

kemampuan untuk tenang di bawah tekanan. Ketenangan (calming)

dan fokus (focusing) merupakan bagian dari kemampuan tersebut.

individu yang mampu mengelola kedua keterampilan ini mampu

membantu meredakan emosi, memfokuskan pikiran-pikiran yang

mengganggu dan mengurangi stress.

Menurut Gross (Gross, Thompson, 2006), regulasi emosi

adalah proses individu mengatur emosinya, bagaimana mengalaminya

dan mengungkapkannya. Regulasi emosi adalah strategi yang

dilakukan secara sadar dan di bawah sadar untuk meningkatkan,

mempertahankan, atau mengurangi satu atau lebih komponen dari

respon emosional. Komponen-komponen tersebut terdiri dari

perasaan, perilaku, dan respon fisiologis yang membentuk emosi

(Gross, 1999). Menurut Gross (1999), regulasi emosi memiliki tiga

aspek. Pertama, regulasi emosi dilakukan pada emosi negative

maupun positif. Kedua, regulasi emosi dilakukan secara sadar maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

12

tidak sadar. Terakhir, regulasi emosi mampu mengurangi stress atau

mengubah stressor.

Regulasi emosi menurut Gross dan Thompson (2006)

merupakan kumpulan berbagai proses tempat emosi diatur. Proses

regulasi emosi dapat berlangsung secara otomatis atau dikontrol,

disadari atau tidak disadari. Proses regulasi emosi berefek pada satu

atau lebih proses yang membangkitkan emosi.

Regulasi emosi terdiri dari dua tipe yaitu regulasi emosi

intrinsik dan regulasi emosi ekstrinsik (Gross, Thompson, 2006).

Regulasi emosi instrinsik adalah individu berusaha untuk menutupi

emosi kita misalnya tidak ingin terlihat seperti marah. Pada

pengaturan emosi ekstrinsik adalah saat kita berusaha mengatur emosi

seseorang misalnya kita berusaha menghilangkan rasa sedih anak

dengan memberikan mainan.

Dari definisi-definisi yang dijelaskan maka dapat disimpulkan

regulasi emosi adalah kemampuan mengatur emosi dengan cara

meningkatkan, mempertahankan atau mengurangi komponen dari

respon emosi sehingga mampu membantu meredakan emosi,

memfokuskan pikiran-pikiran yang mengganggu dan mengurangi

stress.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

13

2. Proses Regulasi Emosi

Menurut Gross (1999), terbentuknya regulasi emosi dilihat

melalui proses serangkaian model. Adapun model-model regulasi

emosi adalah:

a. Seleksi Situasi

Seleksi situasi mengacu pada pilihan dari keadaan dengan

mempertimbangkan konsekuensi ke depannya untuk respon emosional

yang akan terjadi. Individu seringkali menyadari lintasan emosi yang

cenderung dipakai selama periode waktu tertentu (misalnya sehari).

Kesadaran ini dapat memotivasi individu untuk mengambil langkah-

langkah untuk mengubah kegagalan lintasan emosional melalui

seleksi situasi. Contoh seleksi situasi adalah ketika seseorang yang

berusaha keras untuk menghindari situasi yang akan membawanya

berhadapan dengan mantan pasangan atau mantan kekasih. Contoh

lain adalah individu secara aktif mencari situasi yang akan

memberikan kontak dengan teman-teman ketika membutuhkan

kesempatan untuk melampiaskan dan / atau berbagi emosi positif.

b. Modifikasi Situasi

Modifikasi situasi adalah mengatur situasi di sekitar untuk

memunculkan emosi yang diharapkan. Memodifikasi situasi

dilakukan secara eksternal atau pada lingkungan sekitarnya. Sebagai

contoh, jika seseorang ingin membuat situasi makan malam yang

romantis maka dia akan meyediakan lilin, musik yang membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

14

suasana romantis, memilih tempat makan yang romantis juga. Hal ini

akan mempengaruhi emosi menjadi merasakan hal yang romantik.

c. Penyebaran Atensi

Penyebaran atensi mempengaruhi tanggapan emosional

dengan mengalihkan perhatian dalam situasi tertentu. Penyebaran

atensi mencakup penarikan perhatian fisik (misalnya, meliputi mata

atau telinga), pengalihan internal perhatian (misalnya, melalui

gangguan), dan menanggapi pengalihaan eksternal perhatian

(misalnya, pengalihan orangtua dari seorang anak lapar dengan

menceritakan anak cerita yang menarik).

d. Perubahan kognitif

Perubahan kognitif mengacu pada perubahan satu atau lebih

dari penilaian ini dengan cara mengubah makna emosional situasi itu.

Mengubah cara orang berpikir baik tentang situasi itu sendiri atau

sekitar kapasitas seseorang untuk mengelola tuntutan sikap itu.

e. Modulasi respon (pengalaman, perilaku dan fisiologis)

Modulasi respon mempengaruhi fisiologis, pengalaman, atau

respon perilaku relative langsung. Bentuk respon pada modulasi

respon terjadi dengan melibatkan penghambatan perilaku ekspresif

emosional berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

15

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Regulasi Emosi

a. Usia

Perbedaan usia mempengaruhi keberhasilan regulasi emosi

seseorang. Sebuah penelitian menyatakan usia yang lebih tua

memiliki regulasi emosi lebih baik daripada usia yang lebih muda, hal

ini dikarenakan pengalaman (Silvers, Gabrieli, McRae & Gross,

2012).

b. Budaya

Budaya menciptakan dan memelihara ketertiban sosial dengan

menciptakan sistem nilai yang memfasilitasi norma untuk mengatur

emosi (Matsomoto,Nakagawa, & Yoo, 2008). Salah satu fungsi

utama budaya yaitu untuk memelihara ketentraman sosial, pedoman,

dan norma mengenai regulasi emosi karena emosi-emosi menjalankan

sebagai motivator utama perilaku dan memiliki fungsi sosial yang

penting (Keltner, dkk, 2003 dalam Matsomoto,Nakagawa, & Yoo,

2008).

C. DEWASA AWAL

Menurut Hurlock (1980), masa dewasa awal dimulai dari usia 18

tahun sampai kira-kira usia 40 tahun. Orang yang dikatakan dewasa

adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap

menerima kedudukan didalam masyarakat bersama dengan orang dewasa

lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

16

Rentang masa dewasa muda kira-kira di antara usia 18 sampai 25

tahun. Pada perkembangan ini, individu biasanya masih mencari jalur

karier yang diinginkan, identitas seperti apa yang ingin dimiliki dan gaya

hidup seperti apa yang ingin dianut (King, 2010).

1. Ciri- Ciri Dewasa Awal

Menurut Hurlock (1980), terdapat beberapa ciri-ciri yang

terlihat pada diri individu yang sudah mengalami masa dewasa awal,

yaitu :

a. Masa pengaturan

Pada masa ini, individu akan mencari pola-pola kehidupan yang

sesuai pada dirinya yang akan menjadi tanggungjawab dalam

menjalani hidupnya seperti pekerjaan yang sesuai, pasangan,

profesi, usia menikah.

b. Usia reproduktif

Pada masa ini, jika seorang wanita yang menikah pada usia

muda dan memiliki anak maka dia akan menunda untuk berkarir

sehingga saat masa itu telah selesai, dia akan kembali

melanjutkan kehidupannya dengan karirnya. Begitu juga bagi

orang yang belum siap untuk menikah ataupun punya anak, dia

akan meningkatkan karirnya sebelum menikah ataupun memiliki

anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

17

c. Masa bermasalah

Pada masa ini, individu pada awal masa dewasa akan berhadapan

dengan berbagai masalah yang harus dihadapi seperti

penyesuaian diri dengan kehidupan perkawinan, peran sebagai

orang tua dan karier mereka. Pada usia 30 tahun sampai 40 tahun,

penyesuaian diri akan lebih berpusat pada hubungan dalam

keluarga. Dalam menghadapi masalah-masalah tersebut, biasanya

orang dewasa tidak memperoleh bantuan dalam memecahkan

masalah ini karena sudah dianggap mampu menyelesaikannya.

d. Masa ketegangan emosional

Pada masa mengawali dewasa, individu akan mengalami

keresahan emosional dan saat tidak menyukai apa yang mereka

lihat, mereka akan berusaha untuk mengubahnya. Setelah usia

tiga puluhan maka mereka telah mampu memecahkan

masalahnya dengan baik sehingga menjadi stabil dan tenang

secara emosional. Apabila ketegangan emosi masih berlanjut

pada usia tiga puluhan, hal ini biasanya terlihat dalam bentuk

keresahan yaitu kekhawatiran dalam menjalani pekerjaan,

hubungan dalam perkawinan yang tidak berjalan dengan baik.

e. Masa keterasingan sosial

Keterasingan diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan

hasrat untuk maju dalam karir. Dengan demikian

keramahtamahan masa remaja diganti dengan persaingan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

18

masyarakat dewasa. Mereka lebih mencurahkan tenaga kepada

pekerjaan sehingga menyisihkan sedikit waktu untuk

bersosialisasi secara akrab. Hal ini meyebabkan mereka menjadi

egosentris serta menambah kesepian mereka.

f. Masa komitmen

Pada masa dewasa, individu akan mengalami perubahan

tanggungjawab menjadi mandiri. Mereka menentukan pola hidup

baru, memikul tanggungjawab baru dan membuat komitmen-

komitmen baru.

g. Masa ketergantungan

Pada masa dewasa, tidak sedikit individu yang masih memilih

bergantung dengan orang tua, lembaga pendidikan ataupun

pemerintah dalam hal keuangan untuk pendidikan mereka.

Terkadang individu tersebut meragukan kemampuan mereka

untuk mandiri secara ekonomi sehingga ketergantungan bisa

mencapai usia tigapuluhan.

h. Masa perubahan nilai

Pada masa dewasa, nilai-nilai yang sebelumnya dianggap tidak

penting berubah menjadi penting seperti kesadaran pentingnya

ilmu yang menjadi batu loncatan untuk meraih karir, keberhasilan

sosial serta kepuasan pribadi. Orang dewasa juga belajar

menerima nilai-nilai dari luar untuk menyesuaikan diri dengan

masyarakat tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

19

i. Masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru

Pada masa awal dewasa, individu akan menghadapi cara hidup

yang berbeda dengan masa remaja. Kehidupan dan

tanggungjawab yang berbeda membuat orang dewasa

menyesuaikan dirinya dengan peran-peran baru yang akan

dihadapinya.

j. Masa kreatif

Masa dewasa akan cenderung mengembangkan kreatifitasnya

yang terlihat dari minat dan bakat seseorang tersebut. Kreatifitas

tersebut disalurkan melalui hobby manupun melalui pekerjaan.

Puncak kreatifitas baru tercapai pada usia setengah baya karena

pada usia tersebut seharusnya telah dapat mengatasi hambatan-

hambatan untuk mencapai prestasi optimal sesuai kemampuan

mereka.

2. Perkembangan Emosi Dewasa Awal

Masa dewasa memiliki sifat atau ciri yang menunjukkan

kematangan seseorang tersebut secara psikologis dan dinyatakan

dewasa. Anderson (Mappiare, 1983) memaparkan tujuh ciri

kematangan secara psikologis pada masa dewasa :

a. Berorientasi pada tugas

Seseorang yang dikatakan dewasa akan berorientasi pada tugas-

tugas yang menjadi tanggungjawabnya bukan pada perasaan-

perasaan diri sendiri atau kepentingan pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

20

b. Tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan kerja yang efisien

Seseorang yng dikatakan matang secara psikologis akan melihat

tujuan-tujuan yang ingin dicapainya secara jelas. Tujuan-tujuan

tersebut didefinisikan secara cermat dan mengetahui yang mana

yang pantas dilakukan serta bekerja secara terbimbing secara

terarah.

c. Mengendalikan perasaan pribadi

Seseorang yang matang mampu menyetir perasaan sendiri dan

tidak dikuasai oleh perasaan-perasaannya sendiri dalam

mengerjakan sesuatu atau berhadapan dengan orang lain.

Individu tersebut tidak mementingkan dirinya sendiri namun

mempertimbangkan perasaan-perasaan orang lain.

d. Keobjektifan

Seseorang yang matang mampu bersikap objektif yaitu berusaha

mencapai keputusan dalam keadaan yang sesuai dengan

kenyataan

e. Menerima kritik dan saran

Individu yang matang, mampu bersikap realistik, terbuka

terhadap kritik-kritik dan saran-saran dari orang lain demi

peningkatan dirinya.

f. Bertanggungjawab terhadap usaha-usaha pribadi

Sebagai individu yang matang mampu memberi kesempatan pada

orang-orang lain membantu usaha-usahanya untuk mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

21

tujuan. Dia bersedia menerima bantuan untuk usah-usahanya dari

orang lain dan tetap bertanggungjawab terhadap usaha-usahanya

tersebut.

g. Penyesuaian realistis terhadap situasi-situasi baru

Sebagai individu dewasa yang matang harus mampu fleksibel dan

dapat menempatkan diri seiring dengan kenyataan-kenyataan

yang dihadapinya dalam situasi-situasi baru.

D. KEBUDAYAAN

Budaya adalah suatu kesatuan dari sikap, perilaku, dan simbol-

simbol yang dimiliki bersama oleh manusia dan biasanya

dikomunikasikan dari satu generasi ke generasi berikutnya (Shiraev &

Levy,2010 dalam Sarwono, 2014). Dalam membahas budaya, terdapat

beberapa istilah yaitu masyarakat, ras dan etnik. Masyarakat dapat

diartikan suatu kelompok yang memiliki persamaan tempat dan waktu.

Ras adalah sekelompok orang yang memiliki persamaan fisik yang

diturunkan secara genetik seperti ras Kaukasoid (Eropa), ras Mongoloid

(Asia),dll. Terakhir adalah etnik atau suku bangsa yang merupakan

sekelompok orang yang memiliki persamaan budaya, bahasa, tradisi,

leluhur.

Keberagaman etnik di Indonesia menghasilkan keberagaman juga

dalam sikap dan perilaku yang diturunkan ke masing-masing orang sesuai

etnik yang dianutnya. Seseorang yang diajarkan etnik tertentu akan hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

22

sesuai budaya yang ditanamkan oleh etnik tersebut. Salah satu tempat

budaya ini terus diajarkan adalah didalam keluarga atau pola asuh. Karena

melalui budaya yang ditanamkan akan membuat seseorang tersebut

mampu mendefinisikan nilai, membentuk kepribadian, membentuk pola-

pola perilaku, membingkai pandangan hidup (Liliweri, 2014). Dibawah

ini akan dipaparkan lebih jelas tentang etnik atau suku bangsa Karo dan

Jawa yang akan menjadi fokus subyek dalam penelitian ini.

1. Suku Karo

Suku Karo adalah salah satu bagian Rumpun Batak di

Sumatera Utara. Masyarakat Karo memiliki keterikatan pada adat

istiadatnya. Keterikatan ini terjadi sepanjang hari secara turun

temurun. Menurut Bangun (1986), adat istiadat Suku Karo dilakukan

di setiap kegiatan sosial budaya masyarakat. Keterikatan ini membuat

orang-orang karo yang berada di perantauan tidak akan melepaskan

adat-istiadat tersebut. Pengenalan masyarakat akan orang karo dilihat

dari marga yang melekat pada setiap nama mereka.

Pengenalan masyarakat akan sifat-sifat seseorang atau

kelompok tertentu, salah satunya dilihat dari sukunya. Menurut

Tamboen (1952) terdapat beberapa sifat orang karo:

a. Pendendam

Orang Karo adalah pendendam disaat seseorang membohonginya

atau tidak jujur kepadanya dan juga orang disaat orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

23

mempermalukannya. Orang karo akan membalas dendam pada

orang yang memperlakukannya demikian.

b. Lemah lembut

Apabila diperlakukan dengan sopan santun maka orang karo akan

menjadi lemah lembut, pemurah, penurut serta pengertian.

Bangun (1986) menguraikan sifat-sifat Orang Karo yaitu :

a. Tegas

Orang Karo memiliki sifat tegas, cepat berpikir dan bertindak.

Mereka tidak lembut dalam menghadapi masalah, sehingga

terkadang mengabaikan pertimbangan dan menimbulkan resiko

bagi diri ataupun keluarganya.

b. Jujur

Orang Karo memiliki sifat jujur karena keterikatan satu dengan

yang lain yang membuat mereka terbuka. Orang karo saling

menjaga dalam hal harta ataupun hal lain dan tidak membutuhkan

penjagaan ketat karena kepercayaan kepada warga sekitarnya.

c. Berani

Keberanian orang karo terlihat dari keluwesan menempatkan diri

di tengah masyarakat saat merantau. Orang karo juga

menunjukkan sikap beraninya dengan mengaku salah jika

melakukan kesalahan dan berani menunjukkan kebenaran.

d. Percaya diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

24

Orang karo melandasi kebutuhan hidup beserta keluarga dengan

percaya diri mereka dengan bekerja keras. Orang karo jarang

menggantungkan nasib kepada orang lain.

e. Mandiri

Orang karo memiliki sifat pemalu, dalam artian malu

menggantungkan diri pada belas kasihan orang lain dalam

mempertahankan hidupnya. Sifat ini melandasi sikap orang karo

untuk selalu bersaing satu antar lainnya. Persaingan ini

menimbulkan rasa iri dan dengki. Orang karo juga tidak senang

dipermalukan karena itu menyangkut harga diri dan kehormatan.

f. Tidak serakah

Orang karo tidak serakah dan tamak, mereka memang

mendambakan hidup sejahtera namun bukan berarti serakah.

Orang karo gigih mempertahankan haknya jika hal tersebut

diyakini merupakan haknya seperti mempertahankan hak waris.

g. Mudah tersinggung dan pendendam

Orang karo mudah tersinggung jika dirinya atau keluarganya

diceritakan secara negatif. Hal ini yang membuat mereka akan

mendatangi orang tersebut dan menyelesaikannya, jika belum

diselesaikan maka dendamnya tidak akan hilang.

h. Berpendirian teguh

Sifat orang karo yang berpendirian teguh membuat orang karo

sukar untuk mengubah pendiriannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

25

i. Sopan

Orang karo menjaga sopan santun dalam bergaul, hal ini dilandasi

dengan pemikiran bahwa dalam bermasyarakat harus saling

menghargai. Dalam berbicara, Orang karo sukup demokratis, tidak

memonopoli pembicaraan dan lebih berperan sebagai pendengar.

j. Rasional dan kritis

Orang karo rasional dan kritis dalam menanggapi masalah serta

dalam menghadapi masalah tidak langsung terbawa emosi.

k. Mampu menyesuaikan diri

Orang karo mudah menyesuaikan diri dimana pun berada, mampu

bersosialisasi dengan baik terhadap masyarakat baru.

l. Iri dan cemburu

Orang karo memiliki sifat iri dan cemburu yang membuat

kebiasaan ini menjadi mendarah daging.

Pendapat yang berbeda sifat-sifat orang karo

diklasifikasikan menjadi 3 dimensi (Tarigan,2008), yaitu :

a. Dimensi Psikologis

Dimensi psikologis menyatakan Orang Karo adalah pemarah,

pendendam, mudah tersinggung serta mengutamakan harga diri.

Orang Karo dulunya tidak mengenal bermaafan secara pribadi,

pernyataan maaf hanya dilakukan secara kolektif yang dikenal

dengan purpursage. Pernyataan maaf secara kolektif maksudnya

kedua belah pihak keluarga dari orang yang bersengketa akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

26

berkumpul dan saling memaafkan. Hal ini yang menjadi landasan

orang karo menjadi pendendam.

b. Dimensi Sosiologis

Dimensi sosiologis menyatakan orang karo adalah pengasih, suka

menolong.

c. Dimensi Ekonomi

Dimensi ekonomi menyatakan Orang Karo memiliki sifat kikir-

hemat dan berjuang mengumpulkan uang dan harta demi

kepentingan prestise.

2. Suku Jawa

Suku Jawa adalah suku yang banyak dikenal banyak orang di

Indonesia. Orang Jawa adalah penduduk asli bagian tengah dan timur

Pulau Jawa yang menggunakan bahasa Jawa (Suseno, 1985). Dalam

menjalani hubungan sosial, masyarakat Jawa sangat erat dengan kata

“hormat”. Hormat (urmat,aji) adalah suatu unsur dalam setiap situasi

sosial di Jawa. Penghormatan dapat ditunjukkan dari berbagai cara

seperti sikap badan, tangan, nada suara, istilah menyapa, dan tata

bahasa yang digunakan (Geertz,1983).

Menurut Hildren Geertz (dalam Suseno,1985), masyarakat

Jawa memiliki dua prinsip yang dipakai dalam pola pergaulan yaitu :

(1) prinsip rukun dan (2) prinsip hormat. Prinsip rukun adalah prinsip

yang bertujuan untuk mempertahankan keadaan harmonis dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

27

bermasyarakat. Rukun berarti berada dalam keadaan selaras, tenang,

tentram, tanpa perselisihan, tanpa pertentangan, dan bersatu dalam

maksud untuk saling membantu. Kata rukun juga dapat dikatakan

cara bertindak yaitu menghilangkan ketegangan dalam masyarakat

atau antar pribadi sehingga hubungan sosial tetap kelihatan selaras

dan baik-baik.

Untuk mencapai kerukunan, masyarakat Jawa membuat

norma-norma kelakuan yang diharapkan mencegah terjadinya emosi-

emosi yang bisa menimbulkan konflik atau agar emosi-emosi tidak

ditunjukkan dalam masyarakat. Pada masyarakat Jawa ada beberapa

perilaku yang dipelajari untuk menghindari perselisihan. Pertama

adalah berhati-hati dalam mengungkapkan keinginan atau harapan

yang berlawanan atau tidak sesuai dengan orang lain (contoh :

menolak keinginan seseorang secara tidak langsung).

Kedua, kemampuan untuk mengkomunikasikan hal yang tidak

menyenangkan bagi orang lain dengan cara yang baik sehingga tidak

menyakiti hati orang tersebut (contohnya : menegur perilaku buruk

orang dengan cara basa-basi namun pesan yang disampaikan diterima

dengan baik).

Selanjutnya, teknik untuk menghindari kekecewaan adalah

kebiasaan untuk berpura-pura. Orang Jawa mengenalnya dengan

istilah ethok-ethok, yaitu kemampuan untuk tidak memperlihatkan

perasaan-perasaan sebenarnya terutama perasaan negatif (contohnya :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

28

menunjukkan sikap tersenyum ramah pada orang yang dibenci,

tersenyum walaupun dalam keadaan sedih). Ketiga bentuk ini

diharapkan dapat menciptakan kerukunan bersama yang

mengesampingkan keinginan pribadi. Berlaku rukun yang

dimaksudkan diatas berarti sanggup untuk membawa diri dengan

terkontrol dan dewasa dalam masyarakat.

Prinsip hormat adalah prinsip yang menyatakan setiap orang

harus bersikap dan cara berbicara yang menunjukkan hormat kepada

orang lain sesuai derajat dan kedudukannya. Derajat atau kedudukan

yang dimaksudkan adalah bagi yang muda harus memberi hormat

kepada yang lebih tua dan yang lebih tua harus bersikap kebapaan

atau keibuan dan rasa tanggungjawab terhadap yang lebih muda.

Terdapat tiga hal yang dipelajari oleh Orang Jawa dalam situasi-

situasi yang menuntut sikap hormat yaitu wedi, isin, dan sungkan.

Wedi berarti takut dalam hal ancaman fisik ataupun akibat kurang

enak terhadap suatu tindakan. Isin berarti malu yaitu malu-malu,

merasa bersalah dan malu karena tidak bersikap pantas terhadap

orang yang dihormati. Sungkan memiliki arti dekat dengan isin

namun memiliki pengertian yang lebih positif yaitu rasa hormat yang

sopan terhadap atasan atau sesama yang belum dikenal.

Orang Jawa mengembangkan tiga sikap yang merupakan tanda

kematangan moral yaitu sabar, nrima, dan ikhlas. Sabar berarti

sanggup menunggu sesuatu sampai saatnya tiba dengan tenang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

29

dalam keyakinan apa yang akan terjadi sudah ditentukan dan tak

perlu didesak-desak. Nrima adalah sikap orang yang kuat menerima

nasib yang buruk tanpa dengan emosi-emosi yang ditunjukkan

dengan berlebihan serta tetap mampu menjalankan kehidupannya

dalam keadaan tersebut. Ikhlas berarti bersedia untuk merelakan apa

yang berharga dan sadar bahwa dengan keinginan untuk

mempertahankan itu merupakan pemikiran yang kurang matang.

Ketiga sikap diatas membantu seseorang dalam melaksanakan

prinsip-prinsip yang menekankan kepentingan orang banyak dan

tidak berfokus pada kepentingan pribadi. Sikap tersebut juga

membantu seseorang untuk menenangkan emosi dalam diri seseorang

tersebut dalam menjalankan prinsip rukun dan hormat dengan baik

dan tidak berpura-pura.

E. PERBEDAAN REGULASI EMOSI MAHASISWA BERSUKU

KARO DAN JAWA

Dalam kehidupan sosial, interaksi sosial menyebabkan perilaku-

perilaku yang berbeda (Soekanto, 1982). Salah satu interaksi sosial adalah

interaksi antar perorangan dalam kelompok yang salahsatunya adalah

kelompok suku atau etnis. Suku atau etnis tertentu memiliki cara perilaku

yang khas termasuk didalamnya adalah gaya regulasi emosi (Matsumoto,

dkk,2008). Suku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suku Karo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

30

dan suku Jawa yang memiliki karakteristik berbeda-beda dalam

berinteraksi dan meregulasi emosinya.

Suku karo cenderung lebih terbuka dan menunjukkan emosinya.

Orang Karo memiliki sifat-sifat yang menunjukkan ekspresi emosi-emosi

yang dirasakannya. Hal ini dilihat dari kecenderungan sifat yang tegas,

berani, percaya diri, mandiri, mudah tersinggung, berpendirian teguh,

kritis, iri dan cemburu. Saat emosi yang dirasakan tidak diungkapkan

maka orang Karo cenderung menyimpan emosi tersebut sehingga

mengakibatkan munculnya sifat pendendam. Dibalik sifat-sifat tersebut,

saat melakukan kesalahan, orang Karo memiliki kebiasaan memberi

pernyataan maaf secara kolektif atau lebih dikenal dengan "Purpursage".

Sifat-sifat yang ekspresif ini mengandung emosi positif dan emosi negatif.

Emosi orang Karo yang ditunjukkan secara ekspresif terjadi karena

mereka melindungi harga dirinya dan keluarganya dari hal-hal yang

negatif atau pandangan orang yang buruk. Oleh karena itu, orang Karo

mempertahankan pendapatnya akan sesuatu dengan emosi yang ekspresif

tersebut. Dalam penguraian berikut, terlihat bahwa dalam suku Karo,

ditekankan akan pentingnya menjaga harga diri dan nama baik keluarga.

Orang Karo juga dididik agar menjadi orang yang bisa diandalkan dan

tidak lemah. Hal ini menjadi bagian dalam pola pikir yang ditanamkan

dalam lingkungan suku Karo sehingga sifat-sifat ini menjadi mendarah

daging dalam kehidupan orang Karo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

31

Mahasiswa yang bersuku Karo memiliki latar belakang budaya

yang mementingkan harga diri dan nama baik keluarga dalam

bersosialisasi. Hal ini yang menyebabkan mahasiswa Karo dalam

bersosialisasi lebih cenderung ekspresif menunjukkan emosinya dengan

maksud agar terlihat tidak lemah dan mandiri. Keadaan ini diduga akan

menyebabkan mahasiswa Karo berfokus pada masalah yang dihadapi

serta emosi yang dirasakan. Hal ini akan berkaitan dengan stress yang

akan dirasakan serta hubungan sosial dengan orang lain terutama orang

yang tidak bersuku sama. Hal ini juga diduga orang Karo memiliki

regulasi emosi yang kurang baik sehingga mempengaruhi hal-hal yang

disebutkan diatas menjadi kurang baik juga.

Berbeda dengan suku Jawa yang cenderung tertutup serta emosi

yang tidak ditunjukkan, baik itu emosi positif maupun negatif. Hal ini

karena orang Jawa memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap

lingkungan. Orang Jawa lebih mengedepankan prinsip hormat yaitu

prinsip dalam bersosialisasi dan menunjukkan sikap menghargai orang

lain dalam bertutur kata dan berkomunikasi sehingga tidak menimbulkan

perselisihan. Orang Jawa juga berfokus pada kerukunan dalam

bermasyarakat sehingga terkadang mengalah demi kepentingan orang

banyak. Prinsip ini juga diharapkan dilakukan secara baik dengan adanya

sikap yang sabar, nrima, dan ikhlas. Sehingga dengan adanya sikap ini,

masyarakat Jawa cenderung berpikir positif dalam melakukan sesuatu dan

dalam bersosialisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

32

Dari sisi mahasiswa Jawa, budaya yang diajarkan memiliki latar

belakang yang mementingkan prinsip hormat dan prinsip rukun. Hal ini

menyebabkan mahasiswa Jawa tidak mengekspresikan emosinya secara

berlebihan. Keadaan ini juga dilatarbelakangi prinsip yang mementingkan

kepentingan masyarakat. Keadaan ini diduga akan menyebabkan

mahasiswa Jawa berfokus pada pandangan orang lain serta kerukunan

antar manusia. Hal ini juga berkaitan dengan emosi yang dirasakan tidak

ditunjukkan agar tidak menyakiti ataupun mempengaruhi perasaan orang

lain. Keadaan ini juga dibantu dengan pengajaran sikap nrima,sabar, dan

ikhlas sehingga tidak memunculkan stress yang berlebih dan juga tetap

hubungan sosial yang baik. Hal ini diduga orang Jawa memiliki regulasi

emosi yang baik sehingga mempengaruhi hal-hal yang disebutkan diatas

menjadi baik.

Sebagai mahasiswa, akan memiliki banyak kegiatan yang

menuntut untuk berkomunikasi dan menghadapi banyak hal terutama

menghadapi tugas-tugas, ujian dan kehidupan sosial. Dalam menghadapi

hal-hal diatas dibutuhkan kematangan emosi sehingga kualitas hidup

seperti kesehatan serta hubungan sosial terjaga dengan baik. Salahsatu

kematangan emosi adalah bagaimana seseorang tersebut memiliki regulasi

emosi yang baik. Regulasi emosi yang baik sangat penting karena dengan

cara meregulasi emosi yang baik maka seseorang tersebut akan mampu

mengendalikan emosi negatif serta mampu mengenali emosi yang harus

digunakan dalam bersosialisasi dengan orang yang berbeda-beda dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

33

lingkungan yang berbeda juga. Dengan adanya kemampuan ini, maka

akan membuat kesehatan jiwa dan fisik semakin baik serta kualitas

interaksi sosial semakin baik juga. Regulasi emosi pada penelitian ini

berdasarkan pada pemikiran Gross (1999),model-model regulasi emosi

yaitu seleksi situasi, modifikasi situasi, penyebaran atensi, pengubahan

kognitif serta modulasi respon.

Berdasarkan ajaran hidup dari kedua etnis diatas, tampaknya

terdapat perbedaan antara mahasiswa karo dengan mahasiswa jawa yang

menghidupi budayanya dalam pengajaran pola bermasyarakat dan

menanggapi stressor yang dipengaruhi budaya yang dianut oleh masing-

masing mahasiswa tersebut. Dari perbedaan budaya yang dianut dalam

diri seseorang akan memiliki gaya regulasi emosi yang berbeda pula.

Diduga terdapat perbedaan regulasi emosi mahasiswa yang bersuku Karo

dan mahasiswa yang bersuku Jawa. Berdasarkan model-model regulasi

emosi yang dikemukakan oleh Gross, maka peneliti menduga bahwa

mahasiswa bersuku Karo yang masih menghayati budayanya akan

memiliki tingkat regulasi emosi yang rendah. Sementara pada mahasiswa

bersuku Jawa yang masih menghayati budayanya akan memiliki tingkat

regulasi emosi yang tinggi.

F. HIPOTESIS

Berdasarkan uraian diatas, hipotesis pada penelitian ini adalah

mahasiswa yang bersuku Jawa memiliki tingkat regulasi emosi lebih

tinggi daripada mahasiswa yang bersuku Karo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

34

G. SKEMA

KEBUDAYAAN PADA SUKU

Suku Karo

Terbuka akan emosinya

Dendam terhadap perilaku

orang yang menyakiti

hatinya

Mengedepankan harga diri

sendiri dan keluarga

Suku Jawa

Tertutup akan emosinya

Berpikir positif terhadap

perilaku orang yang negatif

Mengedepankan

kepentingan orang banyak

REGULASI EMOSI

Kesulitan menyeleksi situasi

Kesulitan memodifikasi

situasi

Kesulitan menyebarkan

atensi

Kesulitan mengubah kognitif

Kesulitan memodulasi

respon

REGULASI EMOSI

Mudah menyeleksi situasi

Mudah memodifikasi situasi

Mudah menyebarkan atensi

Mudah mengubah kognitif

Mudah memodulasi respon

TINGKAT REGULASI EMOSI RENDAH TINGKAT REGULASI EMOSI TINGGI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif.

Penelitian kuantitatif komparatif merupakan penelitian yang

membandingkan dua kelompok atau lebih dengan mengumpulkan data

dalam bentuk angka yang kemudian dianalisis secara statistik.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti ini bertujuan untuk melihat

perbedaan regulasi emosi mahasiswa yang bersuku Karo dengan

mahasiswa yang bersuku Jawa.

B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan adalah

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang variasinya mempengaruhi

variabel lain (Azwar, 2012). Variabel bebas pada penelitian ini adalah

suku jawa dan suku Karo.

2. Variabel Tergantung

Variabel tergantung adalah variabel penelitian yang diukur

untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain (Azwar,

2012). Variabel tergantung pada penelitian ini adalah regulasi emosi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

36

C. DEFINISI OPERASIONAL

1. Regulasi Emosi

Regulasi emosi merupakan cara individu yang dikatakan

dewasa awal dalam mengatur emosinya dengan meningkatkan,

mempertahankan serta menghilangkan emosi yang ada didalam

dirinya sehingga mampu meredakan stress, menghadapi sosial dengan

baik serta menyelesaikan tujuan dengan baik.

Regulasi emosi seorang dewasa awal diukur dengan

menggunakan skala regulasi emosi terdiri dari beberapa strategi

regulasi emosi yaitu seleksi situasi, modifikasi situasi, penyebaran

atensi, perubahan kognitif, dan modulasi respon.

Pada setiap strategi regulasi emosi tersebut, akan diuraikan

definisi operasional masing-masing strategi regulasi emosi.

Pertama , seleksi situasi yaitu memilih situasi yang

diharapkan sehingga menimbulkan emosi yang diharapkan,

menghindari situasi yang diprediksi akan menimbulkan emosi yang

tidak diinginkan serta secara aktif mencari situasi untuk berbagi

emosi positif.

Kedua, modifikasi situasi yaitu mengubah situasi dengan

mempertimbangkan konsekuensi ekspresi emosi sosial serta

menanggapi emosi oranglain dengan cara positif.

Ketiga, penyebaran atensi yaitu mempengaruhi emosi dengan

mengalihkan perhatian dalam situasi tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

37

Pada strategi yang selanjutnya mengubah kognitif yaitu

mengubah makna emosional pada situasi tertentu.

Strategi terakhir, modulasi respon yaitu mempengaruhi

fisiologis, pengalaman atau respon perilaku yang relatif langsung serta

bentuk respon yang melibatkan penghambatan ekspresi emosi secara

langsung.

2. Suku Jawa dan Suku Karo

Suku Jawa adalah sebuah suku di daerah pulau Jawa tepatnya

di daerah Jawa Tengah, DI Yogyakarta serta Jawa Timur. Individu

yang dikategorikan bersuku Jawa adalah orang yang mampu

berbahasa Jawa, memiliki orangtua yang keduanya bersuku Jawa.

Suku Karo adalah suku yang berasal dari pulau Sumatera

tepatnya di Sumatera Utara yang daerahnya dikenal dengan "Taneh

Karo" . Individu yang dikategorikan bersuku Karo adalah individu

yang mampu berbahasa Karo dan memiliki orangtua yang keduanya

bersuku Karo.

D. SUBJEK PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis pengambilan sampel

nonprobabilitas. Jenis pengambilan sampel ini merupakan pengambilan

sampel yang besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai

sampel tidak diketahui (Azwar,1998). Pengambilan sampel akan

dilakukan pada mahasiswa yang bersuku Karo dan yang bersuku Jawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

38

disekitar Jogja dan Jawa Tengah. Jenis kelamin subjek yang dipakai

adalah laki-laki dan perempuan dari kedua suku tersebut.

Subjek penelitian akan dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

mahasiswa yang bersuku Jawa dan mahasiswa yang bersuku Karo.

Penelitian ini akan membandingkan regulasi emosi pada kedua kelompok

subjek ini.

Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa yang

bersuku Karo dan yang bersuku Jawa dengan karakteristik sebagai

berikut:

1. Mahasiswa yang berusia minimal 18 tahun yaitu mencakup usia

dewasa awal.

2. Memiliki orangtua yang keduanya memiliki suku yang sama.

3. Subjek mampu menggunakan bahasa dari suku yang dimilikinya.

E. PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala regulasi

emosi. Pengambilan sampel pada penelitian ini disesuaikan dengan

karakteristik subjek yang telah ditentukan yaitu mahasiswa yang memiliki

latarbelakang suku Karo dan suku Jawa. Peneliti akan menggunakan

sampel 120 orang yang dibagi dua yaitu 60 mahasiswa yang bersuku Karo

dan 60 mahasiswa yang bersuku Jawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

39

F. ALAT PENGUMPULAN DATA

1. Skala Regulasi Emosi

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan

cara menyebarkan skala kepada subjek. Penelitian ini menggunakan

alat ukur skala Regulasi Emosi yang disusun oleh peneliti sendiri

berdasarkan model-model regulasi emosi yang diuraikan oleh Gross.

Skala ini mencakup pernyataan favorable dan pernyataan

unfavorable. Pernyataan favorable adalah pernyataan yang berisi

konsep keperilakuan yang sesuai atau mendukung atribut yang diukur,

sedangkan pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang

bertentangan dengan konsep perilaku yang dikehendaki oleh indikator

keperilakuannya (Azwar, 2012). Dalam menentukan kategori pada

skala ini, peneliti menggunakan empat kategori pilihan jawaban skala

regulasi emosi. Jenis skala ini merupakan skala Likert. Empat kategori

jawaban tersebut adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju

(TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

Skala regulasi emosi ini terdiri dari 120 pernyataan yang dibagi

menjadi dua yaitu 60 item merupakan pernyataan favorable dan 60

item merupakan pernyataan unfavorable.

Pemberian skor pada pernyataan favorable bergerak dari angka 4

sampai 1, sementara pada pernyataan unfavorable bergerak dari angka

1 sampai 4. Pemberian skor ini diuraikan pada tabel dibawah ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

40

Tabel 1.

Pemberian skor skala Regulasi Emosi

Kategori Jawaban Pernyataan

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Tabel 2.

Blue Print skala Regulasi Emosi

No. Aspek Pernyataan

Jumlah Favorable Unfavorable

1. Seleksi Situasi 7, 23, 35, 41,

43, 52, 55, 74,

80, 89, 91, 107,

(10%)

1, 8, 11, 13, 20,

31, 33, 44, 48,

68, 73, 95

(10%)

24

(20%)

2. Modifikasi

Situasi

17, 18, 26, 34,

47, 58, 59, 63,

88, 104, 106,

113 (10%)

14, 25, 45, 46,

50, 57, 60, 70,

71, 77, 112, 114

(10%)

24

(20%)

3. Menyebarkan

Perhatian

4, 6, 30, 56, 78,

82, 84, 98, 99,

108, 109, 111

(10%)

5, 9, 54, 61, 62,

75, 92, 93, 97,

115, 117, 118

(10%)

24

(20%)

4. Mengubah

Kognitif

2, 22, 28, 36,

51, 53, 69, 72,

81, 85, 102, 110

(10%)

10, 12, 15, 21,

24, 29, 49, 65,

83, 87, 90, 116

(10%)

24

(20%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

41

5. Modulasi respon 16, 32, 38, 40,

42, 66, 67, 79,

94, 96, 100,103

(10%)

3, 19, 27, 37,

39, 64, 76, 86,

101, 105, 119,

120

(10%)

24

(20%)

Total 60

(50%)

60

(50%)

120

(100%)

G. VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN SELEKSI ITEM

1. Validitas

Validitas adalah pengujian untuk mengetahui apakah skala

mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya

(Azwar,2012). Pada penelitian ini, pengujian validitas yang digunakan

oleh peneliti adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang

melihat alat ukur tersebut dapat dievaluasi melalui nalar dan akal sehat

serta kesepakatan dengan penilai yang kompeten (expert judgement)

(Azwar,2012). Dalam penelitian ini yang menjadi expert judgement

adalah dosen pembimbing skripsi peneliti serta empat orang mahasiswa

psikologi. Mereka menilai sesuai tidaknya setiap item dengan kawasan

ukur regulasi emosi.

2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi

subjek dalam menjawab pernyataan-pernyataan dalam skala (Sujarweni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

42

& Endrayanto, 2012). Koefisien reliabilitas berada dalam rentang

angka dari 0 sampai dengan 1,00. Saat nilai koefisien mendekati 1,00

maka pengukuran semakin reliabel (Azwar,2012).

Untuk menilai apakah skala regulasi emosi yang disusun

peneliti reliabel maka peneliti mengujinya dengan menggunakan teknik

Alpha Cronbach yang dihitung melalui SPSS versi 16.0. Melalui

pengukuran ini, maka dihasilkan koefisien reliabilitas skala sebelum

seleksi aitem sebesar 0,863. Dari hasil pengukuran yang dihasilkan

maka skala yang digunakan pada penelitian ini memiliki reliabel yang

baik.

Kemudian setelah dilakukannya seleksi aitem menjadi 25, nilai

koefisien reliabilitas mencapai angka 0,867. Hal ini menunjukkan skala

memiliki reliabilitas yang cukup baik.

3. Seleksi Item

Kualitas skala psikologi sangat ditentukan oleh kualitas item-

item di dalamnya (Azwar,2012). Oleh karena itu, hal yang sangat

penting dalam penyusunan skala adalah dengan dilakukannya seleksi

item. Kriteria pemilihan item menggunakan batasan rix > 0,30. Semua

aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya

dianggap memuaskan. Item yang memiliki harga rix kurang dari 0,30

dapat diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya beda rendah

(Azwar,2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

43

Tabel 3.

Distribusi item skala Regulasi Emosi

No Aspek

Pernyataan

Jumlah

Favorable Unfavorable

1. Seleksi Situasi 7*, 23*, 35,

41*, 43, 52*,

55, 74*, 80*,

89, 91*, 107*

1*, 8*, 11*, 13,

20*, 31*, 33*,

44*, 48*, 68*,

73*, 95

6

2. Modifikasi

Situasi

17*, 18, 26*,

34, 47, 58, 59,

63, 88*, 104,

106, 113*

14, 25, 45, 46*,

50*, 57*, 60,

70*, 71*, 77,

112, 114*

14

3. Menyebarkan

Perhatian

4*, 6, 30*,

56*, 78*, 82,

84*, 98*, 99*,

108, 109, 111

5*, 9, 54*, 61,

62*, 75, 92*,

93, 97, 115,

117*, 118*

11

4. Mengubah

Kognitif

2*, 22, 28*,

36, 51, 53,

69*, 72, 81*,

85, 102, 110*

10*, 12*, 15,

21, 24*, 29, 49,

65, 83, 87, 90,

116

16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

44

5. Modulasi respon 16*, 32*, 38*,

40*, 42*, 66*,

67*, 79*, 94*,

96*, 100*,

103*

3*, 19*, 27*,

37, 39*, 64*,

76*, 86, 101*,

105, 119, 120

5

Jumlah 52

Keterangan : *) Item yang gugur karena rix < 0,30

Pada skala regulasi emosi, peneliti merancang 120 item

berdasarkan strategi regulasi emosi. Sebanyak 60 item menjadi

kategori favorable dan 60 item menjadi kategori unfavorable. Setelah

dilakukan pengambilan data, maka diperoleh 52 item yang lolos. Hal

ini karena item-item tersebut termasuk dalam nilai rix > 0,30. Item

yang gugur 68 item karena memiliki daya diskriminasi rendah yaitu

kurang dari 0,30.

Pada aspek seleksi situasi, terdapat delapan belas (18) item

yang gugur yaitu item yang bernomor 7, 23, 41, 52, 74, 80, 91, 107, 1,

8, 11, 20, 31, 33, 44, 48, 68, 73. Pada aspek modifikasi situasi, terdapat

sepuluh (10) item yang gugur yaitu item yang bernomor 17, 26, 88,

113, 46, 50, 57,70, 71, 114. Selanjutnya pada aspek menyebarkan

perhatian, aspek yang gugur yaitu tiga belas (13) item yang mencakup

nomor 4, 30, 56, 78, 84, 98, 99, 5, 54, 62, 92, 117, 118. Pada aspek

mengubah kognitif, item yang gugur delapan (10) yaitu yang bernomor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

45

2, 22, 28, 69, 81, 102, 110,10, 12, 24. Terakhir, pada aspek modulasi

respon, terdapat sembilan belas (19) item yang gugur yaitu item yang

bernomor 16, 32, 38, 40, 42, 66, 67, 79, 94, 96, 100, 103, 3, 19, 27, 39,

64, 76, 101.

Tabel 4.

Distribusi item skala Regulasi Emosi yang telah di seimbangkan

No Aspek

Pernyataan

Jumlah

Favorable Unfavorable

1. Seleksi Situasi 7*, 23*, 35,

41*, 43, 52*,

55**, 74*, 80*,

89, 91*, 107*

1*, 8*, 11*, 13,

20*, 31*, 33*,

44*, 48*, 68*,

73*, 95

5

2. Modifikasi

Situasi

17*, 18**, 26*,

34, 47, 58**,

59**, 63, 88*,

104**, 106**,

113*

14**, 25**,

45, 46*, 50*,

57*, 60**,

70*, 71*, 77,

112**, 114*

5

3. Menyebarkan

Perhatian

4*, 6**, 30*,

56*, 78*, 82,

84*, 98*, 99*,

108**, 109,

5*, 9**, 54*,

61, 62*, 75,

92*, 93, 97**,

115**, 117*,

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

46

111** 118*

4. Mengubah

Kognitif

2*, 22**, 28*,

36**, 51**, 53,

69*, 72**, 81*,

85, 102**, 110*

10*, 12*,

15**, 21**,

24*, 29, 49**,

65**, 83**,

87, 90, 116**

5

5. Modulasi

respon

16*, 32*, 38*,

40*, 42*, 66*,

67*, 79*, 94*,

96*, 100*, 103*

3*, 19*, 27*,

37, 39*, 64*,

76*, 86, 101*,

105, 119, 120

5

Jumlah 25

Keterangan : *) Item yang gugur

**) Item yang sengaja digugurkan untuk menyeimbangkan

item per-aspek

Item yang di Bold adalah item yang lulus seleksi

Dari perbandingan jumlah item yang memiliki perbedaan yang

sangat signifikan, maka peneliti menyeimbangkan jumlah item untuk

setiap aspek sehingga memiliki proporsi yang sama. Hal ini karena

setiap item dalam setiap aspek adalah independen, dengan kata lain

setiap item tidak terikat serta bobot yang ditentukan secara teori untuk

setiap aspek adalah sama sehingga peneliti menyeimbangkan bobot

item untuk setiap aspek. Peneliti memilih lima item untuk setiap aspek

yang memiliki nilai rix > 0,30 yang paling tinggi. Pada aspek seleksi

situasi, item yang dipilih adalah item yang bernomor 35, 43, 89, 13,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

47

dan 95. Pada aspek modifikasi situasi, item yang dipilih adalah item

yang bernomor 34, 47, 63, 45 dan 77. Item yang dipilih pada aspek

menyebarkan perhatian adalah 82, 109, 61, 75, dan 93. Kemudian pada

aspek mengubah kognitif, item yang dipilih adalah 53, 85, 29, 87, dan

90. Terakhir pada aspek modulasi respon, item yang dipilih adalah 37,

86, 105, 119, dan 120. Dari jumlah item yang dipilih tersebut, maka

keseluruhan jumlah item adalah 25 item.

H. METODE ANALISIS DATA

1. Uji Asumsi

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dan menganalisis data

menggunakan t-test, maka dilakukan pengujian asumsi untuk

mengetahui teknik analisis yang tepat. Uji asumsi mencakup uji

normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk

mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi dengan

sebarannya normal (Santoso,2010). Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan One-Sample Kolmogorov - Smirnov Test.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah untuk melihat apakah varian antar

kelompok bersifat homogen atau tidak ada perbedaan varian

antarkelompok (Santoso,2010). Varian adalah rata-rata dari kuadrat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

48

jarak skor individu dari mean kelompoknya (Santoso, 2010).

Asumsi homogenitas dinyatakan dipenuhi jika Sig. (nilai p) lebih

besar dari 0,05 (Santoso,2010).

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui apakah hipotesis awal dengan hasil penelitian memiliki

kesesuaian. Hipotesis pada peneliti adalah mahasiswa Jawa memiliki

regulasi emosi yang lebih tinggi dari mahasiswa Karo. Analisis

pengukuran menggunakan teknik analisis Independent Samples Test

pada SPPS 16.0 For Windows.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN PENELITIAN

Pengambilan data pada penelitian ini kurang lebih dilakukan dua

minggu, sejak tanggal 13 Juli sampai dengan 29 Juli 2014. Waktu

pengambilan data termasuk lama karena peneliti kesulitan mendapatkan

subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria dan kesediaan subjek

sendiri. Peneliti menggunakan sistem Tryout terpakai karena keterbatasan

subjek yang bisa ditemukan di sekitar Yogyakarta pada saat peneliti

mengambil data.

Subjek penelitian adalah mahasiswa yang berusia 18-26 tahun dari

berbagai angkatan, baik laki-laki maupun perempuan yang bersuku Karo

dan Jawa serta disertai kontrol lainnya. Cakupan mahasiswa yang menjadi

subjek adalah mahasiswa dari Universitas di sekitar Yogyakarta dan

Salatiga yaitu dari Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya,

Universitas Gajah Mada, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas

Kristen Satya Wacana.

Penelitian dilakukan dengan cara menyebar 215 skala regulasi

emosi yang disusun oleh peneliti. Peneliti memberi secara langsung

kepada subjek dan peneliti juga meminta bantuan teman untuk menjadi

jembatan antara peneliti dengan subjek penelitian. Skala yang kembali

kepada peneliti sebanyak 200 skala dan skala yang memenuhi kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

50

subjek dalam penelitian ini sebanyak 162 skala, sedangkan 38 skala lain

tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pada penelitian ini.

B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian ini terdiri dari 81 mahasiswa yang bersuku Karo

dan 81 mahasiswa yang bersuku Jawa. Berikut ini merupakan tabel

deskripsi subjek berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 5.

Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Suku

Total Jawa Karo

Laki-laki 27 38 65

Perempuan 54 43 97

Total 81 81 162

Selain itu, subjek yang digunakan dalam penelitian ini mencakup

usia yang beragam, berikut deskripsi subjek berdasarkan usia.

Tabel 6.

Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia

Usia Etnis

Total Persentase Jawa Karo

18 3 15 18 11,11%

19 19 19 38 23,46%

20 11 19 30 18,52 %

21 11 9 20 12,35%

22 14 11 25 15,43%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

51

23 19 5 24 14,81%

24 1 2 3 1,85%

25 1 0 1 0,62%

26 2 1 3 1,85%

Total 81 81 162 100%

C. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian dilakukan untuk mengetahui

gambaran kecenderungan subjek menjawab dan untuk mengetahui

apakah subjek penelitian memiliki regulasi emosi yang tinggi atau

rendah. Hal tersebut dilakukan dengan membandingkan Mean Teoritis

(MT) dan Mean Empiris (ME).

Penelitian ini menggunakan 162 subjek yang terbagi menjadi

81 subjek mahasiswa yang bersuku Jawa dan 81 mahasiswa yang

bersuku Karo. Rerata empiris regulasi emosi mahasiswa yang bersuku

Jawa adalah 74,63 dan rerata empiris regulasi emosi mahasiswa yang

bersuku Karo adalah 71,85. Sedangkan rerata teoritis kedua kelompok

ini adalah 62,5. Hal ini menyatakan terdapat perbedaan antara rerata

empiris dengan rerata teoritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

52

Tabel 7.

Deskripsi Subjek Penelitian

Deskripsi Kelompok Mahasiswa

Jawa Karo

Jumlah Data (N) 81 81

Rerata (Mean) 74,63 71,85

Nilai Minimal (Minimum) 52 46

Nilai Maksimal (Maximum) 93 97

Standar Deviasi (SD) 7,070 8,725

Berdasarkan data diatas, diketahui rerata regulasi emosi

mahasiswa yang bersuku Jawa adalah 74,63 dan standar deviasi

sebesar 7,070. Dari nilai standar deviasi, maka kategori yang

diperoleh sebagai berikut; kategori rendah (X < 68) berjumlah 7

orang, kategori sedang (68 < X < 82) berjumlah 62 orang, dan

kategori tinggi (X > 82) berjumlah 12 orang. Dari pengkategorian

yang dilakukan, maka diperoleh tingkat regulasi emosi mahasiswa

yang bersuku Jawa mayoritas sedang.

Demikian juga pada mahasiswa yang bersuku Karo memiliki

rerata 71,85 dan standar deviasi sebesar 8,725. Dari nilai standar

deviasi, maka kategori yang diperoleh sebagai berikut; kategori

rendah (X < 63) berjumlah 10 orang, kategori sedang (63 < X < 81)

berjumlah 61 orang, kategori tinggi (X > 81) berjumlah 10 orang. Dari

pengkategorian ini, diperoleh tingkat regulasi emosi mahasiswa yang

bersuku Karo mayoritas sedang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

53

2. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Dalam menguji normalitas data pada penelitian ini, peneliti

melakukan pengujian menggunakan SPPS 16.0 For Windows

dengan menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Test. Data yang dikatakan memiliki distribusi normal jika nilai

Asymp.Sig.(2-tailed) lebih besar dari 0,05 (P>0,05). Sebaliknya,

jika P< 0,05 maka sebaran data memiliki distribusi yang tidak

normal.

Tabel 8.

Hasil uji normalitas

Kelompok N Kolmogorov-

Smirnov Test

Asymp.Sig.

(2-tailed) Keterangan

Jawa 81 1.090 0.186 Normal

Karo 81 0.807 0.533 Normal

Dari tabel diatas, diketahui bahwa nilai Asymp.Sig.(2-

tailed) pada kelompok Jawa diatas 0,05 yaitu 0.186 yang berarti

sebaran data normal. Demikian juga pada kelompok Karo yang

memiliki nilai Asymp.Sig.(2-tailed) diatas 0,05 yaitu 0.533 yang

berarti memiliki sebaran data yang normal juga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

54

b. Uji Homogenitas

Untuk menguji homogenitas data, peneliti melakukan

penghitungan dengan menggunakan SPPS 16.0 For Windows

dengan teknik Levene's Test. Sebaran data yang dikatakan

memiliki varians yang sama apabila nilai sig. lebih besar dari 0,05

(P>0,05). Demikian sebaliknya, jika nilai sig. lebih kecil atau

sama dengan 0,05 maka sebaran data dikatakan tidak memiliki

varians yang sama.

Tabel 9.

Hasil uji homogenitas

Pada tabel diatas telah dijabarkan hasil uji homogenitas

data pada penelitian ini yang memiliki nilai Sig. lebih besar dari

0,05 (P>0,05) yaitu 0,200. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran

data memiliki varians yang sama atau dapat dikatakan homogen.

3. Uji Hipotesis

Berdasarkan uji homogenitas, ditemukan bahwa data memiliki

homogenitas varians sehingga perbedaan rerata tingkat regulasi emosi

kedua kelompok dapat dilihat melalui asumsi varians yang sama.

Tabel dibawah ini memaparkan apakah kedua kelompok

Levene's Test for Equality of Variances

Equal variances

asummed

F Sig.

1.657 0.200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

55

memiliki rata-rata yang sama, dengan hipotesis :

Ho : kedua kelompok memiliki rata-rata tingkat regulasi

emosi yang sama (tidak ada perbedaan tingkat regulasi emosi antara

mahasiswa yang bersuku Jawa dengan mahasiswa yang bersuku Karo)

HI : kedua kelompok memiliki rata-rata tingkat regulasi

emosi yang tidak sama (ada perbedaan tingkat regulasi emosi antara

mahasiswa yang bersuku Jawa dengan mahasiswa yang bersuku Karo)

Tabel 10.

Tabel Hasil Uji-t

Kelompok N Mean Mean

Difference

T P Keterangan

Jawa 81 74.63 2.778 2.226 0,027

P < 0,05

Signifikan Karo 81 71.85

Berdasarkan data diatas, diperoleh nilai p sebesar 0,027 (P<

0,05) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan tingkat regulasi

emosi antara mahasiswa yang bersuku Jawa dengan mahasiswa yang

bersuku Karo. Dari penghitungan diperoleh mahasiswa Jawa memiliki

regulasi emosi yang lebih tinggi (M=74,63) daripada mahasiswa Karo

(M=71,85).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

56

D. ANALISIS DATA TAMBAHAN

Pada analisis data tambahan, akan menampilkan data

perbandingan mean empiris dengan mean teoritis untuk setiap model

regulasi emosi serta melihat perbedaan tingkat regulasi emosi

berdasarkan model-model regulasi emosi yang dipakai. Setelah dilakukan

penghitungan, diperoleh mean teoritis (MT) untuk setiap model regulasi

emosi sebesar 12,5. Nilai mean empiris (ME) untuk setiap model regulasi

emosi dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 11.

Deskripsi untuk setiap Model Regulasi Emosi

Skor Empiris

Aspek Subjek Min Maks

x SD

Seleksi situasi Jawa 11 20 15,7 1,654

Karo 12 20 15,7 1,654

Modifikasi

situasi

Jawa 12 20 15,7 1,654

Karo 10 20 15,7 1,654

Menyebarkan

perhatian

Jawa 5 19 15,7 1,654

Karo 8 20 15,7 1,654

Mengubah

kognitif

Jawa 10 20 15,7 1,654

Karo 5 20 15,7 1,654

Modulasi

respon

Jawa 10 19 15,7 1,654

Karo 5 20 15,7 1,654

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

57

Dari data mean empiris (ME) diatas, diperoleh data bahwa semua

data mean empiris memiliki nilai yang lebih besar dari mean teoritis. Hal

ini mengungkapkan bahwa setiap kelompok suku pada setiap model

regulasi emosi memiliki regulasi emosi yang cenderung tinggi.

Untuk melihat perbedaan tingkat regulasi emosi berdasarkan model

regulasi emosi dianalisis menggunakan teknik Independent Samples Test

pada SPPS 16.0 For Windows. Berikut tabel yang memaparkan

perbedaan tingkat regulasi emosi berdasarkan model-model regulasi

emosi :

Tabel 12.

Tabel Hasil Uji-t untuk setiap Model Regulasi Emosi

Model Kelompok Mean Mean

Difference t Sig(2-tailed)

Seleksi Situasi Mahasiswa

Jawa 15,70

0,383 1,402 0,163 Mahasiswa

Karo 15,32

Modifikasi

Situasi

Mahasiswa

Jawa 15,25

0,160 0,569 0,570 Mahasiswa

Karo 15,09

Menyebarkan

Perhatian

Mahasiswa

Jawa 13,90

0,272 0,712 0,477 Mahasiswa

Karo 13,63

Mengubah

Kognitif

Mahasiswa

Jawa 15,26 0,901 2,807 0,006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

58

Mahasiswa

Karo 14,36

Modulasi

respon

Mahasiswa

Jawa 14,52

1,062 3,010 0,003 Mahasiswa

Karo 13,46

Dari tabel diatas, diketahui bahwa perbedaan tingkat regulasi emosi

berdasarkan model regulasi emosi terdapat tiga model regulasi emosi yang

memiliki nilai Sig.(2-tailed) diatas 0,05 yaitu seleksi situasi (0,163),

modifikasi situasi (0,570), menyebarkan perhatian (0,477). Hal ini

menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan regulasi emosi yang signifikan

pada ketiga model tersebut. Sedangkan pada dua model lainnya, nilai Sig.(2-

tailed) dibawah 0,05 yaitu mengubah kognitif (0,006) dan modulasi respon

(0,003). Dari pernyataan diatas, maka terdapat perbedaan yang signifikan

antara kedua kelompok pada model regulasi emosi mengubah kognitif dan

modulasi respon.

E. PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rerata tingkat regulasi

emosi pada mahasiswa bersuku Jawa adalah senilai 74,63. Sementara itu,

pada mahasiswa yang bersuku Karo memiliki rerata tingkat regulasi

emosi senilai 71,85. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan tingkat

regulasi emosi mahasiswa yang bersuku Jawa dan mahasiswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

59

bersuku Karo (0,027; p < 0,05).

Hipotesis dalam penelitian ini, yaitu ada perbedaan tingkat regulasi

antara mahasiswa yang bersuku Jawa dan mahasiswa yang bersuku Karo

terbukti. Hipotesis terarah yang menyatakan bahwa tingkat regulasi

mahasiswa yang bersuku Jawa lebih tinggi (M=74,63) daripada

mahasiswa yang bersuku Karo (M=71,85) juga terbukti.

Hal ini terbukti karena pada suku Jawa diajarkan untuk bersikap

sedemikian rupa agar tidak menimbulkan konflik, dan cara bicara serta

pembawaan diri menunjukkan sikap hormat terhadap orang lain (Suseno,

1984). Prinsip yang diajarkan ini membuat mahasiswa yang bersuku Jawa

terbiasa dengan menjaga sikap dalam bersosial yang dalam artian

diajarkan untuk meregulasi emosi. Emosi yang tidak diekspresikan

menjadi salahsatu cara yang sangat ditekankan pada masyarakat suku

Jawa, hal ini menjadi dasar orang Jawa bersosialisasi dengan baik dan tak

menimbulkan konflik dengan orang lain. Dasar utama sabar, nrima, dan

iklas juga menjadi bagian dalam regulasi emosi yaitu sama dengan

pengubahan kognitif sehingga regulasi emosi nyatanya telah diajarkan

dalam budaya Jawa sejak turun temurun.

Prinsip yang melekat pada suku Karo adalah mengutamakan harga

diri serta sifat yang terdapat pada suku Karo adalah pemarah, pendendam

serta mudah tersinggung (Tarigan,2008). Keadaan ini mempengaruhi cara

bersosial yang kurang adaptif sehingga cara tersebut menunjukkan kurang

mampu meregulasi dengan baik. Prinsip masyarakat Karo akan kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

60

yang mengutamakan harga diri membuat orang Karo cenderung fokus

kepada diri sendiri dan keluarga atau kerabatnya sehingga pada saat ada

orang asing yang mengganggu atau dengan kata lain melakukan hal buruk

maka orang Karo cenderung langsung menyerang dengan emosi yang

dimilikinya. Keadaan ini yang membuat orang Karo cenderung memiliki

regulasi emosi yang rendah.

Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan ternyata rerata tingkat

regulasi emosi yang memiliki perbedaan yang signifikan hanya terdapat

pada model regulasi emosi model regulasi emosi mengubah kognitif

(0,006) dan modulasi respon (0,003). Pada model mengubah kognitif,

rerata pada mahasiswa Jawa lebih tinggi (15,26) daripada mahasiswa

Karo (14,36). Rerata pada model modulasi respon, mahasiswa Jawa juga

memiliki nilai yang lebih tinggi (14,52) daripada mahasiswa Karo

(13,46). Sedangkan pada model regulasi emosi lainnya tidak terdapat

perbedaan yaitu pada seleksi situasi (0,163), modifikasi situasi (0,570)

dan menyebar perhatian (0,477).

Pada kedua model ini terdapat perbedaan karena pada suku Jawa

cenderung memiliki regulasi emosi model modulasi respon yang tinggi

karena pengajaran di suku Jawa mengajarkan untuk tidak menunjukkan

emosi serta menyimpan emosi yang dirasakan. Hal ini dikarenakan cara

pandang yang diajarkan untuk menerima dengan sabar segala keadaan

yang terjadi. Keadaan ini diduga, pada orang Jawa menyalurkannya

kearah kegiatan fisik. Sedangkan pada orang Karo, memiliki tingkat rerata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

61

cenderung rendah karena pada orang Karo cenderung mengekspresikan

setiap emosinya sehingga tidak membuat orang Karo memendam

emosinya serta cenderung tidak mempengaruhi fisik serta

pengalamannya. Keadaan ini juga membuat orang Karo mengekspresikan

emosinya berlebihan karena tidak mampu menyalurkan emosinya pada

aktifitas fisik ataupun hal lainnya.

Mahasiswa Jawa memiliki tingkat rerata regulasi emosi pada model

mengubah kognitif yang tinggi karena orang Jawa diajarkan untuk

berpikir positif terhadap perilaku orang lain ataupun cara seseorang

berbicara sehingga hal ini membuat orang Jawa mampu mengubah

kognitif dengan baik.

Pada orang Karo memiliki tingkat rerata mengubah kognitif yang

rendah karena pada orang Karo memiliki sikap yang kritis dalam

menghadapi masalah serta tegas dalam dalam bertindak. Hal ini terkadang

menjadi bumerang karena orang Karo terkadang tidak berpikir

konsekuensi dan resikonya.

Pada model regulasi emosi seleksi situasi, mahasiswa Jawa dan

mahasiswa Karo memiliki rerata regulasi emosi yang cenderung tinggi

yaitu 15,70 (Jawa) dan 15,51 (Karo). Dari kedua data tersebut, kedua

kelompok tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal ini karena pada

budaya Jawa mengajarkan untuk menghindari perselisihan ataupun

dengan kata lain menghindari masalah (dalam Suseno,1985). Hal ini

diduga bahwa mahasiswa yang bersuku Jawa sudah mampu menghindari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

62

masalah dan juga mampu memilah sumber masalah yang harus dihadapi

dan yang harus dihindari. Pada budaya Karo, pada model seleksi situasi

juga memiliki rerata yang tinggi karena orang Karo memiliki penyesuaian

diri yang bagus serta mampu menempatkan diri dalam masyarakat

(Bangun, 1986). Keadaan ini diduga membuat orang Karo belajar dari

pengalamannya dalam bersosial sehingga mampu memilah situasi yang

harus dihadapi serta yang dihindari.

Pada model regulasi emosi modifikasi situasi juga, kedua kelompok

memiliki rerata yang sama-sama tinggi yaitu 15,25 (Jawa) dan 15, 09

(Karo). Hal ini terjadi karena pada suku Jawa mampu berbahasa dengan

halus untuk menyampaikan keinginan serta pada suku Jawa menggunakan

prinsip agar tidak terjadinya ketegangan dalam berkomunikasi

(Suseno,1985). Kemampuan inilah membuat orang Jawa mampu

memodifikasi situasi yaitu dengan cara mengubah situasi yang negatif

dengan cara berbahasa yang halus sehingga keadaan menjadi lebih baik.

Pada budaya Karo juga mampu memodifikasi situasi karena terdapat

pengajaran tentang kesopanan dalam berbicara. Orang Karo, dalam

berkomunikasi memiliki sikap menghargai yang tinggi. Saat berbicara

dengan orang lain, orang Karo cukup demokratis, tidak memonopoli

pembicaan serta berperan menjadi pendengar yang baik (Bangun, 1986).

Hal ini menjadi dasar orang Karo mampu menguasai komunikasi dengan

cara menjadi pendengar yang baik dan memberi kesempatan yang besar

pada lawan bicara untuk menyampaikan pendapat sehingga membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

63

lawan bicara merasa dihargai. Hal ini yang membuat orang Karo juga

dapat dikatakan mampu memodifikasi situasi dengan baik.

Pada model regulasi emosi selanjutnya yaitu menyebarkan

perhatian, kedua kelompok memiliki rerata yang hampir sama yaitu 13,90

(Jawa) dan 13,63 (Karo). Dari nilai rerata yang diperoleh, memiliki nilai

yang lebih rendah diantara keempat model regulasi emosi lainnya. Hal ini

terjadi karena pada suku Jawa lebih berfokus pada kesejahteraan orang

lain tanpa berfokus pada dirinya dan emosi yang dimilikinya. Hal ini yang

menyebabkan ketidakmampuan untuk berpikir menyebarkan perhatian

pada hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang dialami. Sedangkan

pada orang Karo lebih memikirkan harapan-harapan pribadi sehingga

memaksakan pemikirannya harus diterima orang lain sehingga tidak

berpikir terhadap cara menyebarkan perhatian yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diambil dari analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini

adalah tingkat regulasi emosi mahasiswa yang bersuku Jawa lebih tinggi daripada

mahasiswa yang bersuku Karo.

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini memiliki keterbatasan pada Inform Consent yang terdapat pada

skala regulasi emosi yang dibuat oleh peneliti. Pada Inform Consent yang dibuat,

peneliti tidak menjelaskan maksud dari penelitian ini, peneliti juga tidak

mencantumkan konsekuensi yang terjadi pada subjek yang mengisi skala regulasi

emosi tersebut.

C . SARAN

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi para peneliti yang berminat untuk meneliti mengenai regulasi emosi

pada suku tertentu, disarankan untuk mendalami lagi peran budaya dan

nilai-nilainya berkontribusi pada regulasi emosi seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

65

2. Bagi Individu yang bersuku Jawa dan bersuku Karo

Bagi yang bersuku Jawa, diharapkan untuk mempertahankan prinsip yang

diajarkan dalam budayanya dengan baik. Pada mahasiswa yang bersuku Jawa

sudah melakukan dengan baik pada strategi regulasi emosi seleksi situasi,

modifikasi situasi serta mengubah respon. Hal ini diharapkan terus dipertahankan

dengan baik karena kecakapan ini dapat menjadi bekal untuk menghadapi situasi

sosial dan mengurangi stres. Sedangkan pada strategi regulasi emosi

menyebarkan perhatian dan modulasi respon, mahasiswa yang bersuku Jawa

diharapkan untuk selalu melatihnya agar kecakapan regulasi emosi semakin baik.

Bagi yang bersuku Karo, pada strategi regulasi emosi seleksi situasi dan

modifikasi situasi sudah mampu melakukannya dengan baik. Diharapkan untuk

mempertahankan kecakapan tersebut. Sedangkan pada strategi regulasi emosi

penyebaran perhatian, pengubahan kognitif serta modulasi respon, diharapkan

mahasiswa yang bersuku Karo bisa melatihnya lebih banyak lagi. Hal ini

diharapkan agar menghasilkan kecakapan yang lebih baik dalam berhubungan

sosial serta lebih baik dalam menghadapi stres.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

64

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, R. L., Atkinson, R. C., Smith, E. E., & Bem, D. J. (2010). Pengantar

Psikologi Jilid Dua. Tangerang : Interaksara.

Azwar, S. (1998). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi (Ed.2). Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Bangun, T. (1986). Manusia Batak Karo. Jakarta : Inti Idayu Press.

Berbagai Kasus Perang Antarsuku di Indonesia dan Penyelesaiannya

http://www.anneahira.com/perang-antarsuku-di-indonesia.htm

Djohan. (2009). Psikologi Musik (cet.III). Yogyakarta: Penerbit Best Publisher.

Geertz, H. (1983). Keluarga Jawa. Jakarta : Grafiti Press.

Goleman, D. (1996). Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional. Jakarta :

PT. SUN.

Gross, J. J. (1999). Emotion and Emotion Regulation.In.L.A.Pervin & O.P.John,

Handbook of Personality : Theory and Research (Ed.2), 525-552. New York :

Guilford.

Gross, J. J., & Thompson, R. A. (2006). Emotion regulation: Conceptual

foundations. In J.J.

Gross (Ed.), Handbook of emotion regulation. New York: Guilford Press.

Hurlock, E. B . (1980).Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.

Kaplan, R. M., & Saccuzzo, D. P. (2012). Pengukuran Psikologi : Prinsip,

Penerapan, Dan Isu (Ed.7). Jakarta :Salemba Humanika.

King, L. A., (2010). Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif .Jakarta :

Salemba Humanika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

65

Kountour, R. (2003). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis.

Jakarta : Penerbit PPM.

Kurniawan, A. P., & Hasanat, N. (2010) Ekspresi Emosi Pada Tiga Tingkatan

Perkembangan Pada Suku Jawa di Yogyakarta : Kajian Psikologi Emosi dan

Kultur Pada Masyarakat Jawa. Jurnal Psikologi Indonesia,7(1) , 50-64.

Mappiare, A. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya : Usaha Nasional.

Matsumoto, D.,Nakagawa, S., & Yoo,S.H. (2008).Culture, Emotion Regulation,

and Adjustment. Journal of Personality and Social Psychology, 94(60),925-937.

Nisfiannoor, M., & Kartika, Y. (2004). Hubungan Antara Regulasi Emosi Dan

Penerimaan Kelompok Teman Sebaya Pada Remaja. Jurnal Psikologi,2(2).

Penulisan Daftar Pustaka Berdasarkan Harvard Format Apa Style website :

http://starbpkp.unsoed.ac.id/uploads/files/format%20daftar%20pustaka.pdf

Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor. New York : Broadway

Books.

Safaria, T., & Saputra, N. E., (2009) Manajemen Emosi : Sebuah Panduan Cerdas

Bagaimana Mengelola Emosi Positif Dalam Hidup Anda. Jakarta : Bumi.

Santoso, A. (2010). Statistika Untuk Psikologi : Dari Blog Menjadi Buku.

Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Sarwono, S. W. (2014). Psikologi Lintas Budaya. Jakarta : PT.RajaGrafindo

Persada.

Silvers, J. A., Gabrieli, J. D. E., McRae, K. J., & Gross, J.( 2012). Age-Related

Differences in Emotional Reactivity, Regulation, and Rejection Sensitivity in

Adolescence. Emotion, 12(6), 1235–1247.

Soekanto, S. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT.RajaGrafindo

Persada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

66

Sujarweni, V. W., & Endrayanto, P. (2012). Statistika untuk Penelitian (Ed.1).

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suseno, F. M. (1985). Etika Jawa : Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan

Hidup. Gramedia.

Tamboen, P., (1952). Adat Istiadat Karo. Jakarta : Balai Pustaka.

Thompson, R. A., (1994). Emotion Regulation : A Theme In Search Of Definition.

Monographs Of The Society for Research in Child Development, 59, 25-52.

Wade, C., & Tavris, C. (2007). Psikologi (Ed.9). Jakarta : Penerbit Erlangga.

Widi, R.K. (2010). Asas Metodologi Penelitian: Sebuah Pengenalan Dan

Penuntun Langkah Demi Langkah Pelaksaan Penelitian.Yogyakarta : Graha Ilmu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

67

LAMPIRAN 1

SKALA PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

68

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh :

Alvia Esra Natalia Br Tarigan

099114017

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

69

Yogyakarta, Juli 2014

Kepada :

Yth.Saudara yang turut berpartisipasi

Dalam penelitian ini.

Dengan hormat, saya Alvia Esra Natalia br Tarigan dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Sehubungan dengan penelitian untuk tugas akhir (skripsi) yang sedang saya kerjakan,

perkenankanlah saya meminta bantuan dari saudara sekalian untuk meluangkan waktu mengisi

skala berikut ini. Saya memohon kepada saudara untuk memberikan tanggapan terhadap

pernyataan-pernyataan yang telah tersusun di dalam skala ini. Semua tanggapan yang anda

berikan akan dijaga kerahasiaannya. Oleh sebab itu, saya mengharapkan anda untuk menjawab

sesuai keadaan yang sebenarnya. Pada jawaban anda, tidak ada penilaian benar atau salah

dan usahakan untuk menanggapi semua pernyataan. Sebelumnya saya mengucapkan

terimakasih atas ketersediaan anda untuk mengisi skala penelitian ini.

Hormat saya,

Alvia Esra Natalia br Tarigan

09/PSI/USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

70

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala ini dengan tidak di

bawah tekanan atau paksaan dari pihak tertentu akan tetapi dengan sukarela demi membantu

terlaksananya penelitian ilmiah ini.

Semua jawaban yang saya berikan, murni dari apa yang saya alami bukan berdasarkan

pada pandangan masyarakat pada umumnya. Saya juga mengijinkan bahwa dengan tidak

mencantumkan identitas diri saya maka jawaban saya tersebut dapat dipergunakan sebagai data

untuk penelitian ilmiah ini.

Yogyakarta, Juli 2014

(……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

71

PETUNJUK PENGERJAAN

Berikut ini akan disajikan beberapa pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan

teliti. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan kondisi anda dengan memberikan tanda checklist (√)

pada kotak yang telah telah tersedia, yaitu :

SS : bila pernyataan tersebut “Sangat Sesuai” dengan diri anda.

S : bila pernyataan tersebut “Sesuai” dengan diri anda.

TS : bila pernyataan tersebut “ Tidak Sesuai” dengan diri anda.

STS : bila pernyataan tersebut “ Sangat Tidak Sesuai” dengan diri anda.

Anda bebas untuk menentukan pilihan yang sesuai dengan diri anda sendiri, tidak ada jawaban

yang benar ataupun salah.

IDENTITAS DIRI

Inisial / nama :

Usia :

Jenis Kelamin : L / P *

Asal :

Etnis : karo (kedua orangtua karo)

Jawa (kedua orangtua Jawa)

Campuran / lain-lain…………………………………….*

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan mencoret yang tidak sesuai :

Apakah anda dapat menggunakan bahasa daerah etnis anda? Ya / Tidak

NB :

*coret yang tidak sesuai / jika memilih campuran atau lain-lain mohon diisi

Pilih salah satu dan beri tanda silang pada kotak ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

72

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1. Saya kurang meluangkan waktu bersenang-senang dengan teman-

teman.

2. Saya merasa semua hal yang terjadi pada saya adalah sesuatu yang

harus saya terima terutama hal yang buruk.

3. Saya akan menceritakan semua keberhasilan saya kepada orang

lain.

4. Saya akan menonton film kegemaran saya untuk menghilangkan

kesedihan saya.

5. Saya akan terus menerus mengingat ketakutan saya akan sesuatu.

6. Disaat saya merasa sedih, saya akan mencari kegiatan yang

menyenangkan.

7. Saya berharap bisa menceritakan kegembiraan yang saya alami

kepada teman disaat yang tepat.

8. Saya akan mengkhawatirkan ujian yang saya hadapi esok hari

sehingga saya tidak bisa tidur nyenyak.

9. Disaat saya sedih, saya akan menonton film menyedihkan.

10. Ketika saya melakukan kesalahan, saya akan merasa sedih.

11. Disaat teman saya bahagia, saya tetap pada emosi saya

sebelumnya.

12. Saya merasa kecewa ketika orang lain mengabaikan sapaan saya.

13. Saya akan tetap berada dalam situasi yang membuat emosi saya

tidak terkontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

73

14. Saya hanya diam walaupun saya melihat teman saya sedih.

15. Saya merasa setiap orang ingin menyakiti perasaan saya.

16. Disaat saya cemas, saya akan menunjukkannya dengan

menggoyangkan kaki.

17. Saya mengajak teman untuk melakukan hal yang menyenangkan

disaat dia sedih.

18. Ketika saya sedih, saya berusaha membahas yang memunculkan

hal positif.

19. Disaat saya marah, saya akan mengungkapkannya kepada orang

lain.

20. Saya akan tetap menghadapi situasi yang membuat saya takut.

21. Saya akan tersinggung akan teguran orang.

22. Ketika orang lain mengabaikan sapaan saya, saya tidak akan sakit

hati.

23. Disaat saya sibuk, saya akan tetap meluangkan waktu untuk

melakukan hobby saya.

24. Kemarahan saya terhadap sesuatu tidak akan mempengaruhi

kegiatan saya.

25. Ketika saya sedih, saya akan tetap berlarut-larut dalam kesedihan

saya.

26. Saya akan berusaha memberi motivasi bagi teman-teman disaat

berkompetisi.

27. Disaat saya sedih, saya akan menangis tersedu-sedu di depan orang

lain.

28. Kemarahan saya terhadap sesuatu tidak akan mempengaruhi

kegiatan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

74

29. Saya kurang mampu menerima hal-hal buruk yang terjadi dalam

hidup saya.

30. Saya akan mengalihkan percakapan di saat teman saya membahas

hasil ujian saya yang jelek.

31. Saya akan mengikuti ajakan teman walaupun saya tahu bahwa itu

akan mempengaruhi emosi saya.

32. Disaat saya marah kepada orang lain, saya akan menjauhinya.

33. Saya kurang meluangkan waktu melakukan hobby saya karena

saya sibuk dengan pekerjaan saya.

34. Saya berusaha menenangkan teman yang sedang sedih.

35. Saya akan lebih memilih menghibur diri sejenak daripada

mengkhawatirkan ujian yang akan saya hadapi esok hari.

36. Saya akan termotivasi untuk mencoba lagi disaat saya gagal.

37. Saya marah akan teguran orang lain terhadap kesalahan saya.

38. Saya akan menyimpan kesedihan saya sendiri.

39. Saat saya cemas, saya tidak mampu menahan diri saya dan

membuat saya hampir menangis.

40. Disaat saya marah kepada seseorang, saya akan memendamnya.

41. Saya akan mengurangi berkomunikasi dengan orang yang

membuat emosi saya bergejolak.

42. Saya akan menutupi keberhasilan saya terhadap orang lain.

43. Saya akan meluangkan waktu untuk bersenang-senang dengan

teman-teman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

75

44. Saya jarang datang ke rumah ibadah untuk mencari ketenangan

jiwa.

45. Saya merasa terganggu dengan usaha orang lain menghibur saya di

saat saya sedih.

46. Saya hanya diam disaat teman saya membahas kegagalan saya

sehingga saya sedih.

47. Saya akan memberi semangat kepada teman yang akan

menghadapi ujian.

48. Saya tetap bersama teman-teman walaupun mereka membahas hal

yang tidak saya senangi.

49. Saya tidak terima jika orang memarahi saya disaat saya melakukan

kesalahan.

50. Saya akan menertawakan teman yang melakukan hal memalukan.

51. Saya merasa kehidupan saya mendapat perhatian positif dari orang

lain.

52. Saya akan berusaha untuk mengurangi intensitas bertemu dengan

teman-teman yang membuat saya sedih.

53. Saya merasa wajar jika orang marah kepada saya disaat saya

melakukan kesalahan.

54. Saya akan tetap merasakan kemarahan saya disaat kapanpun.

55. Saya memilih menenangkan diri ke tempat yang saya senangi.

56. Disaat menunggu orang yang datangnya terlambat, saya akam

bermain game untuk mengurangi kebosanan.

57. Saya akan menagih tugas di waktu yang telah disepakati walaupun

teman dalam keadaan sakit.

58. Saya berusaha rileks dan menanggapi dengan positif disaat situasi

panik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

76

59. Saya menghargai usaha orang lain menghibur saya di saat saya

sedih.

60. Saya hanya berdiam diri saat melihat kesedihan teman saya.

61. Disaat saya takut, saya tetap akan memikirkan ketakutan itu

sehingga mempengaruhi aktivitas saya.

62. Kesedihan yang saya rasakan mempengaruhi konsentrasi saya

dalam melakukan kegiatan lainnya.

63. Ketika orang lain marah kepada saya, saya mencoba untuk

menanggapinya dengan cara positif.

64. Saya akan mencari orang lain untuk mengungkapkan kesedihan

saya.

65. Ketika teman menjauhi saya, saya akan membencinya.

66. Wajah saya akan terasa memerah ketika saya merasa malu.

67. Saya cenderung menyimpan perasaan sakit hati saya sendiri.

68. Saya akan tetap berkomunikasi dengan orang yang membuat emosi

saya bergejolak.

69. Ketika teman menjauhi saya, saya akan mencoba introspeksi diri.

70. Saya akan cemas melihat teman yang akan menghadapi ujian.

71. Saya akan cemas disaat berkompetisi bersama teman-teman.

72. Disaat saya mengalami musibah, saya yakin dibalik itu semua akan

ada hikmahnya.

73. Saya cenderung akan menceritakan kegembiraan saya kepada

kepada siapa saja walaupun sudah larut malam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

77

74. Saya datang ke rumah ibadah untuk mencari ketenangan jiwa.

75. Saya akan terus-menerus merasakan kegugupan saya sehingga saya

semakin gugup.

76. Saya akan salah tingkah, saat saya merasa malu.

77. Saya ikut panik bersama orang-orang mengalami kepanikan.

78. Saya akan mengalihkan ketakutan saya dengan menonton video

lucu.

79. Disaat saya marah, saya akan melampiaskannya dengan

berolahraga.

80. Saya lebih memilih menyendiri daripada membahas hal yang tidak

saya senangi bersama teman-teman.

81. Ketika saya melakukan kesalahan, saya menyadarinya dan

berusaha belajar untuk memperbaikinya.

82. Disaat saya marah, saya akan berusaha melupakan kemarahan saya

dengan bercerita lucu.

83. Musibah yang saya alami membuat saya sedih dan frustasi.

84. Saya akan mengajak teman melakukan liburan untuk mengurangi

rasa sedih saya.

85. Saya akan terima teguran orang lain dengan baik.

86. Disaat saya sakit hati, saya akan menunjukkannya kepada orang

lain.

87. Saya merasa kesal ketika orang lain memarahi saya.

88. Saya berusaha untuk tidak menertawakan teman saya yang

melakukan hal memalukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

78

89. Disaat teman saya bahagia, saya akan berusaha mengikuti

kebahagiannya itu.

90. Saya merasa orang-orang tidak menghargai saya.

91. Saya akan menolak ajakan teman yang menurut saya akan

mempengaruhi emosi saya menjadi tidak terkontrol.

92. Saya akan merasa cemas / marah disaat menunggu teman yg

datangnya terlambat.

93. Saya akan berlarut-larut dalam kesedihan saya yang belum

terselesaikan.

94. Saya akan cuek saja dengan teguran orang lain akan kesalahan

saya.

95. Saya akan tetap berada pada situasi yang membuat saya sedih.

96. Disaat saya sedih, saya tidak berselera makan.

97. Saya akan marah atau sedih disaat teman saya membahas hasil

ujian saya yang jelek.

98. saya akan mengalihkan pandangan saya ke hal lain di saat teman

saya menunjukkan gambar yang menakutkan.

99. Saya akan bernyanyi atau bercerita dengan teman disaat melewati

tempat yang menakutkan.

100. Disaat saya diejek, saya akan diam dan menutupi kekesalan saya.

101. Disaat saya sedih, saya akan menyalahkan diri saya akan kesedihan

saya.

102. Saya yakin bahwa orang lain tidak bermaksud menyakiti hati saya.

103. Disaat saya sedih, saya akan melampiaskannya dengan bernyanyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

79

104. Saya berusaha menghibur teman-teman disaat situasi tegang.

105. Disaat saya marah, saya akan mengeluarkan kemarahan saya

kepada orang tersebut.

106. Saya akan mengkondisikan diri agar tidak bercerita yang

menimbulkan tawa disaat melayat.

107. Saya akan berusaha untuk menghindari sesuatu yang membuat

saya takut.

108. Disaat saya takut, saya akan mencoba memikirkan hal

menyenangkan sehingga mengurangi ketakutan saya.

109. Saya akan mengingat hal lucu sehingga menghilangkan rasa gugup.

110. Disaat orang lain marah terhadap saya, saya akan introspeksi diri.

111. Saya akan mengalihkan kekesalan karena menunggu sesuatu terlalu

lama dengan bercerita lucu.

112. Ketika orang lain marah kepada saya, saya mencoba membalas

balik.

113. Saya berusaha menjelaskan kepada teman saya agar tidak

membahas kegagalan yang saya alami.

114. Saya akan bingung untuk mencari solusi dalam suasana tegang.

115. Saya akan lari terbirit-birit saat melewati tempat yang menakutkan.

116. Saya merasa sedih dan merasa putus asa di saat saya gagal.

117. Saya ikut kesal saat menunggu sesuatu terlalu lama.

118. Saya akan berteriak ketakutan di saat teman saya menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

80

gambar yang menakutkan.

119. Disaat saya marah dengan orang lain, saya akan menunjukkannya.

120. Saya mengungkapkan kekesalan saya pada orang-orang yang

mengejek saya.

***PERIKSA KEMBALI JAWABAN ANDA, JANGAN SAMPAI ADA TERLEWATKAN***

TERIMA KASIH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

81

LAMPIRAN 2

UJI RELIABILITAS DAN UJI KUALITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

82

A. HASIL UJI RELIABILITAS (Sebelum Item Deleted)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 162 100.0

Excludeda 0 .0

Total 162 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

B. TABEL HASIL UJI KUALITAS ITEM (Sebelum Seleksi Item)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

a1 332.64 395.896 .140 .862

a2 332.73 397.761 .065 .863

a3 333.20 396.635 .118 .862

a4 332.48 397.059 .077 .863

a5 332.91 390.246 .298 .860

a6 332.20 391.911 .311 .861

a7 332.33 394.135 .247 .861

a8 333.06 393.842 .178 .862

a9 332.57 388.631 .343 .860

a10 333.70 399.467 .020 .863

a11 332.83 392.380 .275 .861

a12 333.62 392.534 .232 .861

a13 332.60 389.060 .437 .859

a14 332.48 392.301 .340 .860

a15 332.30 390.458 .386 .860

a16 333.25 401.690 -.065 .865

a17 332.49 393.866 .264 .861

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

83

a18 332.44 391.378 .348 .860

a19 333.14 391.265 .252 .861

a20 333.40 402.652 -.097 .865

a21 332.72 391.171 .322 .860

a22 333.20 390.719 .306 .860

a23 332.66 393.008 .240 .861

a24 333.40 401.062 -.047 .864

a25 332.61 387.693 .417 .859

a26 332.40 394.714 .240 .861

a27 332.28 393.506 .223 .861

a28 333.21 390.900 .289 .861

a29 333.00 387.814 .415 .859

a30 333.14 405.837 -.211 .866

a31 333.09 392.303 .296 .861

a32 333.06 405.991 -.200 .866

a33 332.91 392.055 .245 .861

a34 332.45 391.454 .473 .860

a35 332.65 389.445 .344 .860

a36 332.39 389.929 .394 .860

a37 332.70 389.194 .444 .859

a38 333.01 405.453 -.186 .866

a39 333.12 395.612 .116 .863

a40 332.96 399.141 .018 .864

a41 332.76 401.016 -.046 .864

a42 333.38 401.169 -.054 .864

a43 332.35 390.888 .379 .860

a44 332.61 392.028 .218 .861

a45 332.67 387.787 .442 .859

a46 333.01 401.286 -.055 .864

a47 332.29 390.630 .434 .860

a48 333.50 405.034 -.214 .865

a49 332.70 391.179 .345 .860

a50 333.11 397.565 .066 .863

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

84

a51 332.63 392.073 .344 .860

a52 332.95 404.991 -.190 .865

a53 332.35 389.246 .411 .860

a54 332.68 392.294 .280 .861

a55 332.35 391.248 .318 .860

a56 332.67 391.563 .244 .861

a57 332.83 397.171 .086 .863

a58 332.70 389.415 .397 .860

a59 332.30 391.850 .354 .860

a60 332.53 391.393 .383 .860

a61 332.94 383.984 .507 .858

a62 333.46 393.728 .233 .861

a63 332.58 389.872 .437 .860

a64 333.51 404.835 -.181 .865

a65 332.68 392.865 .309 .861

a66 332.79 399.819 -.006 .864

a67 332.91 402.755 -.104 .865

a68 333.31 408.031 -.318 .866

a69 332.41 394.281 .246 .861

a70 332.99 395.770 .152 .862

a71 333.41 394.665 .176 .862

a72 332.25 390.436 .356 .860

a73 333.00 391.379 .253 .861

a74 332.51 391.643 .282 .861

a75 333.01 385.888 .470 .859

a76 333.69 393.395 .260 .861

a77 333.08 387.205 .429 .859

a78 332.75 394.386 .178 .862

a79 333.22 394.729 .146 .862

a80 332.90 402.860 -.106 .865

a81 332.34 394.027 .264 .861

a82 332.94 387.884 .434 .859

a83 332.96 390.265 .338 .860

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

85

a84 332.57 394.570 .206 .862

a85 332.51 389.134 .514 .859

a86 332.77 389.270 .412 .860

a87 333.01 388.118 .438 .859

a88 332.92 394.397 .199 .862

a89 332.48 393.009 .347 .861

a90 332.57 386.817 .503 .859

a91 332.87 398.759 .032 .863

a92 333.52 394.748 .190 .862

a93 332.94 385.332 .501 .858

a94 333.59 402.952 -.123 .865

a95 332.64 388.107 .492 .859

a96 333.33 407.963 -.246 .867

a97 332.96 389.905 .338 .860

a98 332.88 399.794 -.010 .864

a99 332.66 398.362 .045 .863

a100 332.99 406.174 -.234 .866

a101 333.12 394.208 .186 .862

a102 332.62 392.584 .300 .861

a103 332.85 392.454 .241 .861

a104 332.56 393.354 .312 .861

a105 332.93 389.380 .364 .860

a106 332.51 389.605 .366 .860

a107 332.64 399.413 .013 .863

a108 332.50 392.699 .348 .860

a109 332.64 389.436 .401 .860

a110 332.46 393.765 .263 .861

a111 332.87 390.971 .328 .860

a112 332.74 390.467 .324 .860

a113 332.99 400.286 -.019 .864

a114 333.41 394.790 .185 .862

a115 333.09 389.389 .308 .860

a116 333.20 388.673 .364 .860

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

86

a117 333.69 397.730 .090 .863

a118 332.89 390.832 .273 .861

a119 332.91 389.886 .346 .860

a120 332.94 391.481 .304 .861

C. HASIL UJI RELIABILITAS (Sesudah Item Deleted)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.867 25

D. TABEL HASIL UJI KUALITAS ITEM (Sesudah Seleksi Item)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

a13 70.20 59.762 .462 .861

a29 70.59 58.504 .502 .860

a34 70.04 61.408 .417 .863

a35 70.25 61.057 .254 .868

a37 70.29 59.835 .468 .861

a43 69.94 61.009 .346 .865

a45 70.27 59.637 .424 .862

a47 69.88 60.974 .395 .863

a53 69.94 60.282 .386 .864

a61 70.53 57.070 .583 .857

a63 70.17 60.541 .413 .863

a75 70.60 58.663 .472 .861

a77 70.67 59.340 .415 .863

a82 70.53 59.903 .394 .863

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

87

a85 70.10 59.854 .542 .860

a86 70.36 60.295 .387 .864

a87 70.60 59.260 .471 .861

a89 70.07 62.349 .251 .867

a90 70.17 59.009 .513 .860

a93 70.54 58.350 .513 .860

a95 70.23 59.348 .524 .860

a105 70.52 59.617 .404 .863

a109 70.23 60.727 .338 .865

a119 70.50 59.879 .379 .864

a120 70.54 60.089 .380 .864

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

88

LAMPIRAN 3

ANALISIS DATA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

89

A. STATISTIK ANALISIS DESKRIPTIF DATA PENELITIAN

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

regulasi 162 46 97 73.24 8.038

Valid N (listwise) 162

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Jawa 81 52 93 74.63 7.070

Karo 81 46 97 71.85 8.725

Valid N (listwise) 81

B. UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Jawa Karo

N 81 81

Normal Parametersa Mean 74.63 71.85

Std. Deviation 7.070 8.725

Most Extreme Differences Absolute .121 .090

Positive .121 .090

Negative -.094 -.076

Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 .807

Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .533

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

90

C. UJI HOMOGENITAS DAN UJI HIPOTESIS

Group Statistics

kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

regulasi jawa 81 74.63 7.070 .786

karo 81 71.85 8.725 .969

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

regulasi Equal

variances

assumed

1.657 .200 2.226 160 .027 2.778 1.248 .314 5.242

Equal

variances

not

assumed

2.226 153.408 .027 2.778 1.248 .313 5.243

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan ...

91

D. ANALISIS DATA TAMBAHAN

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

aspek1 Equal variances

assumed .827 .364 1.402 160 .163 .383 .273 -.156 .922

Equal variances

not assumed

1.402 158.635 .163 .383 .273 -.156 .922

aspek2 Equal variances

assumed .713 .400 .569 160 .570 .160 .282 -.397 .717

Equal variances

not assumed

.569 154.491 .570 .160 .282 -.397 .718

aspek3 Equal variances

assumed .422 .517 .712 160 .477 .272 .381 -.481 1.025

Equal variances

not assumed

.712 159.956 .477 .272 .381 -.481 1.025

aspek4 Equal variances

assumed .643 .424 2.807 160 .006 .901 .321 .267 1.535

Equal variances

not assumed

2.807 156.693 .006 .901 .321 .267 1.536

aspek5 Equal variances

assumed 2.808 .096 3.010 160 .003 1.062 .353 .365 1.758

Equal variances

not assumed

3.010 151.926 .003 1.062 .353 .365 1.759

Keterangan :

1. Aspek1 : Seleksi Situasi 4. Aspek4 : Perubahan Kognitif

2. Aspek2 : Modifikasi Situasi 5. Aspek5 : Modulasi Respon

3. Aspek3 : Menyebarkan Perhatian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI