Dampak Kehadiran Internet

3
DAMPAK KEHADIRAN INTERNET DALAM PERSPEKTIF SOSIAL Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Jaringan ini meliputi jutaan pesawat komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon (baik kabel maupun gelombang elektromagnetik). Jaringan jutaan komputer ini memungkinkan berbagai aplikasi dilaksanakan antar komputer dalam jaringan internet dengan dukungan software dan hardware yang dibutuhkan. Untuk bergabung dalam jaringan ini, satu pihak ( dalam hal ini provider ) harus memiliki program aplikasi serta bank data yang menyediakan informasi dan data yang dapat di akses oleh pihak lain yang tergabung dalam internet. Pihak yang telah tergabung dalam jaringan ini akan memiliki alamat tersendiri ( bagaikan nomor telepon ) yang dapat dihubungi melalui jaringan internet. Provider inilah yang menjadi server bagi pihak-pihak yang memiliki personal komputer ( PC ) untuk menjadi pelanggan ataupun untuk mengakses internet. Sejalan dengan perkembangan zaman, Sejak diperkenalkan 40 tahun lalu (29 Oktober 1969) oleh Leonard Kleinrock dan kawan-kawannya dari UCLA, internet kini menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan dan peradaban manusia. Kleinrock sendiri tidak pernah membayangkan terjadinya 'ledakan' internet melalui situs semacam Youtube, Facebook, Twitter, Google , dan seterusnya yang melibatkan ratusan juta pengakses, baik tua maupun muda. Kini, sulit dibayangkan kehidupan tanpa internet yang membuat banyak hal menjadi lebih mudah, cepat, dan convenient . Internet ibarat pisau bermata dua: banyak sisi positifnya dan juga-- seperti hal-hal lain--mengandung sisi negatif yang sering mencemaskan banyak kalangan sejak dari orang tua, pendidik, agamawan, dan seterusnya. Namun, saya lebih melihat banyak sisi positif internet dalam berbagai hal, mulai dengan semakin terbuka lebarnya akses kepada informasi, ilmu pengetahuan, interaksi virtual antarmanusia, dan sebagainya. Pengguna internet di kalangan generasi muda Indonesia jelas terus meningkat tajam. Dalam jajak pendapat sebuah media cetak nasional akhir Oktober 2009 dengan 850 responden generasi muda (umur 16-30 tahun) di 10 kota besar Indonesia, ternyata 81 persen mereka terbiasa mengakses internet dan sekitar 69 persen mereka biasa menggunakan e-mail . Bahkan, menurut situs facebook.com , dari sekitar 303 juta penggunanya di seluruh dunia, sebanyak 10,8 juta di antaranya ada di Indonesia. Semua ini mengindikasikan terus meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda. Internet merupakan demokratisasi dan equity terhadap sumber-sumber ilmu dan informasi lainnya. Berkat internet, para penuntut ilmu dapat mengakses berbagai sumber belajar ilmu pengetahuan dan informasi. Guru dan dosen kini tidak lagi merupakan satu-satunya atau sumber utama ilmu pengetahuan dan informasi keilmuan. Berkat internet, generasi muda penuntut ilmu bukan tidak mungkin lebih kaya informasi daripada para guru dan dosen. Karena itu, filsafat pendidikan yang memandang guru dan dosen sebagai satu-satunya otoritas keilmuan, sementara peserta didik tidak tahu apa-apa, mesti diubah. Banking concept of education seperti pernah dikritik Ivan Illich mestilah segera direvisi. Kehadiran internet sebagai sumber ilmu pengetahuan dan berbagai data dan informasi lainnya memungkinkan terjadinya akselerasi kemajuan pendidikan dalam berbagai bidang. Juga, memungkinkan terjadinya percepatan pengembangan sains dan teknologi dalam masyarakat kita. Semua ini tidak lain juga memberikan kontribusi besar dalam peningkatan kemajuan kebudayaan dan peradaban manusia. Salah satu dampak positif internet memengaruhi cara berpikir, karakter, dan tingkah laku kita khususnya generasi muda. Dengan akses nyaris tanpa batas ke dunia maya, khususnya lewat situs-situs jaringan sosial, seperti Facebook, Twitter , dan berbagai blog , anak-anak muda kita memiliki pandangan dunia dan karakter lebih kosmopolitan yang menjagat raya. Mereka kini merasa bagian tidak terpisahkan dari kemanusiaan sejagat. Dengan begitu, dunia anak- anak muda kita menjanjikan kemanusiaan universal.

Transcript of Dampak Kehadiran Internet

Page 1: Dampak Kehadiran Internet

DAMPAK KEHADIRAN INTERNET DALAM PERSPEKTIF SOSIAL

Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia.

Jaringan ini meliputi jutaan pesawat komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dengan memanfaatkan

jaringan telepon (baik kabel maupun gelombang elektromagnetik). Jaringan jutaan komputer ini memungkinkan

berbagai aplikasi dilaksanakan antar komputer dalam jaringan internet dengan dukungan software dan hardware

yang dibutuhkan. Untuk bergabung dalam jaringan ini, satu pihak ( dalam hal ini provider ) harus memiliki program

aplikasi serta bank data yang menyediakan informasi dan data yang dapat di akses oleh pihak lain yang tergabung

dalam internet. Pihak yang telah tergabung dalam jaringan ini akan memiliki alamat tersendiri ( bagaikan nomor

telepon ) yang dapat dihubungi melalui jaringan internet. Provider inilah yang menjadi server bagi pihak-pihak yang

memiliki personal komputer ( PC ) untuk menjadi pelanggan ataupun untuk mengakses internet. Sejalan dengan

perkembangan zaman,

Sejak diperkenalkan 40 tahun lalu (29 Oktober 1969) oleh Leonard Kleinrock dan kawan-kawannya dari

UCLA, internet kini menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan dan peradaban manusia. Kleinrock sendiri

tidak pernah membayangkan terjadinya 'ledakan' internet melalui situs semacam Youtube, Facebook, Twitter,

Google , dan seterusnya yang melibatkan ratusan juta pengakses, baik tua maupun muda. Kini, sulit dibayangkan

kehidupan tanpa internet yang membuat banyak hal menjadi lebih mudah, cepat, dan convenient .

Internet ibarat pisau bermata dua: banyak sisi positifnya dan juga--seperti hal-hal lain--mengandung sisi

negatif yang sering mencemaskan banyak kalangan sejak dari orang tua, pendidik, agamawan, dan seterusnya.

Namun, saya lebih melihat banyak sisi positif internet dalam berbagai hal, mulai dengan semakin terbuka lebarnya

akses kepada informasi, ilmu pengetahuan, interaksi virtual antarmanusia, dan sebagainya.

Pengguna internet di kalangan generasi muda Indonesia jelas terus meningkat tajam. Dalam jajak pendapat

sebuah media cetak nasional akhir Oktober 2009 dengan 850 responden generasi muda (umur 16-30 tahun) di 10

kota besar Indonesia, ternyata 81 persen mereka terbiasa mengakses internet dan sekitar 69 persen mereka biasa

menggunakan e-mail . Bahkan, menurut situs facebook.com , dari sekitar 303 juta penggunanya di seluruh dunia,

sebanyak 10,8 juta di antaranya ada di Indonesia. Semua ini mengindikasikan terus meningkatnya jumlah pengguna

internet di Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda.

Internet merupakan demokratisasi dan equity terhadap sumber-sumber ilmu dan informasi lainnya. Berkat

internet, para penuntut ilmu dapat mengakses berbagai sumber belajar ilmu pengetahuan dan informasi.

Guru dan dosen kini tidak lagi merupakan satu-satunya atau sumber utama ilmu pengetahuan dan informasi

keilmuan. Berkat internet, generasi muda penuntut ilmu bukan tidak mungkin lebih kaya informasi daripada para

guru dan dosen. Karena itu, filsafat pendidikan yang memandang guru dan dosen sebagai satu-satunya otoritas

keilmuan, sementara peserta didik tidak tahu apa-apa, mesti diubah. Banking concept of education seperti pernah

dikritik Ivan Illich mestilah segera direvisi.

Kehadiran internet sebagai sumber ilmu pengetahuan dan berbagai data dan informasi lainnya

memungkinkan terjadinya akselerasi kemajuan pendidikan dalam berbagai bidang. Juga, memungkinkan terjadinya

percepatan pengembangan sains dan teknologi dalam masyarakat kita. Semua ini tidak lain juga memberikan

kontribusi besar dalam peningkatan kemajuan kebudayaan dan peradaban manusia.

Salah satu dampak positif internet memengaruhi cara berpikir, karakter, dan tingkah laku kita khususnya

generasi muda. Dengan akses nyaris tanpa batas ke dunia maya, khususnya lewat situs-situs jaringan sosial, seperti

Facebook, Twitter , dan berbagai blog , anak-anak muda kita memiliki pandangan dunia dan karakter lebih

kosmopolitan yang menjagat raya. Mereka kini merasa bagian tidak terpisahkan dari kemanusiaan sejagat. Dengan

begitu, dunia anak-anak muda kita menjanjikan kemanusiaan universal.

Dengan menjadi lebih kosmopolitan, tidak berarti anak-anak muda kita kehilangan akar-akar keindonesiaan

dan daerahnya. Malah sebaliknya, situs-situs jaringan sosial dan blog dapat memperkuat karakter, rasa, dan

semangat nasionalisme. Misalnya, para blogger Indonesia dalam Pesta Bloggers 2009 (24/10/2009) mengangkat

tema One Spirit One Nation untuk meningkatkan kesatuan bangsa di tengah berbagai keragaman yang dimiliki para

blogger . Gejala seperti ini juga terlihat dalam berbagai peristiwa yang mengundang para blogger merealisasikan

semangat dan solidaritas kebangsaan mereka,

Peningkatan jumlah pengguna internet yang semakin pesat belakangan ini dikarenakan banyaknya manfaat

dan kegunaan ataupun dampak positif yang ditimbulkan oleh teknologi ini.

Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Internet dapat berguna sebagai media komunikasi dan banyak digunakan untuk berkomunikasi dengan pengguna

lainnya dari seluruh dunia.

2. Teknologi internet dapat menciptakan suatu komunitas atau jaringan tertentu dengan adanya friendster, facebook,

blog, dsb.

3. Media untuk mencari informasi atau data, mencarai data dapat dilakukan dengan cepat, melalui yahoo, google,

dll.

4. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu perkembangan dunia luar dan apa

saja yang terjadi. Arus informasi tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat.

5. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-

situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.

6. Internet sebagai lahan informasi untuk bidang politik, pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.

7. Selain itu, internet juga dapat mencegah penurunan fungsi otak. Menjelajahi dunia internet ternyata dapat

menstimulasi pusat otak. Sebab ternyata, dengan berinternet-ria, seseorang dapat melibatkan aktivitas otak yang

rumit sehingga dapat melatih dan memperbaiki fungsi otak.

Internet juga bisa menimbulkan dampak-dampak negatif tertentu, paling tidak dalam dua hal. Pertama,

penggunaan waktu yang seolah tanpa batas. Dengan begitu, anak-anak muda kita dapat menelantarkan tugas,

kewajiban, dan pekerjaan lain. Boleh jadi, dengan menghabiskan waktu begitu banyak untuk internet, anak-anak

Page 2: Dampak Kehadiran Internet

muda kita menjadi orang asosial atau mungkin juga antisosial. Tapi, gejala semacam ini terjadi hanya pada segelintir

anak-anak muda pengguna internet. Jelas, ini bukan kecenderungan umum. Dalam hal itu, tugas orang tua dan

pendidik adalah selalu mengingatkan anak-anak kita agar bisa membatasi waktunya 'bemain' dengan internet.

Dampak negatif lainnya tentu saja adalah anak-anak muda pengguna internet lebih banyak mengakses situs-

situs yang tidak sehat untuk perkembangan psikologis mereka. Di sinilah perlu respons dan penyikapan yang bijak

dari orang tua, pendidik, dan bahkan para pemilik warnet. Sepatutnyalah warnet dapat membatasi dan mem-block

situs-situs semacam itu semaksimal mungkin sehingga anak-anak muda pengguna internet di warnet tidak sangat

bebas mengakses situs-situs yang tidak patut. Internet dapat digunakan untuk mengakses gambar dan film porno.

Walaupun gambar porno dan cerita porno dapat diperoleh dari berbagai sumber, kehadiran internet semakin

menyemarakkan perolehan pronografi tersebut. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet,

pornografi pun merajalela.

Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada

seseorang untuk bertindak kriminal., Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak

mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.

Jangan mudah percaya dengan tawaran-tawaran yang diberikan dan jangan sembarangan bila akan menggunakan

credit card untuk belanja on-line, Pola hidup yang semakin individualistis. Kehadiran komputer telah merubah pola

interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk

berhubungan dengan dunia luar. Orang kini merasa gengsi jika tidak berinternet, padahal belum tentu dia

membutuhkan informasi.

Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya

sendiri.. Konsumerisme yang makin tinggi. Banyak orang kini melakukan online shopping lewat internet. Semakin

sering akses ke internet dan mengunjungi web-web komersial berarti makin banyak barang-barang yang dilihat yang

pada akhirnya tergoda dan terpikat untuk membeli. Dengan adanya kartu kredit semuanya semakin mudah saja dan

inilah kombinasi yang ampuh untuk menghamburkan uang, Kemudahan memperoleh informasi melalui media

internet juga dapat menimbulkan budaya copy-paste. Pelajar/mahasiswa yang malas mengerjakan tugas dari

pengajar biasanya memanfaatkan beragam informasi yang diperolehnya dari internet. Data yang diperolehnya

kemudian dicopy dan disalin menjadi tugasnya. Metode inilah yang kini kian merebak dikalangan pelaku

pendidikan, terutama pelajar dan mahasiswa.

KESIMPULAN

Saya menyimpulkan bahwa Internet jelas memiliki dampak dan pengaruh Sosial terhadap pengembangan

dan pembentukan karakter generasi muda kita. Dalam banyak hal, karakter yang muncul memiliki banyak segi-segi

positif yang terus perlu didorong dan dikembangkan. Pada saat yang sama, kita berusaha mengurangi ekses-ekses

negatif yang berdampak tidak baik terhadap karakter, sikap, dan kepribadian anak-anak muda kita. Untuk itu kita

sendiri yang mengontrol diri kita dalam menggunakan internet, dan seberapa besar fungsi internet itu sendiri dalam

kehidupan kita