DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME … · dengan latar belakang pekerjaan house keeping maka...

33
49 BAB III TUGAS DAN PERAN HUMAN RESOURCES DEPARTMENT DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME MANAJEMEN HOTEL AZIZA SYARIAH SOLO A. Tugas Dan Peran Human Resources Department Hotel Aziza Syariah Solo Human Resources Department Hotel Aziza Syariah Solo mengelola 45 karyawan kontrak dan 15 daily worker/casual (harian/tidak tetap). Karyawan kontrak merupakan karyawan yang bekerja di hotel dengan kesepakatan waktu satu tahun dengan manajemen hotel, dengan masa percobaan 3 bulan. Daily worker/casual merupakan karyawan dengan bayaran harian dan tidak terikat kontrak selama satu tahun. Dari banyaknya karyawan tersebut HRD memiliki tugas untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten sehingga dapat memberikan pengaruh baik untuk masa depan hotel. Human Resources Department (HRD) Hotel Aziza Syariah Solo memiliki andil besar dalam menyediakan dan mengolah sumber daya manusia yang efektif dan efisien bagi hotel. Karena satu-satunya penggerak suatu perusahaan adalah sumber daya manusia. Bila penerapan manajemen sudah tertata secara sistematis dan terencana dengan baik, tentunya akan menghasilkan peningkatan mutu kualitas sang karyawan. HRD Hotel Aziza Syariah Solo memiliki beberapa peran dalam pengelolaan sumber daya manusia hotel, yaitu :

Transcript of DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME … · dengan latar belakang pekerjaan house keeping maka...

49

BAB III

TUGAS DAN PERAN HUMAN RESOURCES DEPARTMENT

DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME

MANAJEMEN HOTEL AZIZA SYARIAH SOLO

A. Tugas Dan Peran Human Resources Department Hotel Aziza Syariah

Solo

Human Resources Department Hotel Aziza Syariah Solo mengelola 45

karyawan kontrak dan 15 daily worker/casual (harian/tidak tetap). Karyawan

kontrak merupakan karyawan yang bekerja di hotel dengan kesepakatan waktu

satu tahun dengan manajemen hotel, dengan masa percobaan 3 bulan. Daily

worker/casual merupakan karyawan dengan bayaran harian dan tidak terikat

kontrak selama satu tahun.

Dari banyaknya karyawan tersebut HRD memiliki tugas untuk mengelola

dan mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten sehingga dapat

memberikan pengaruh baik untuk masa depan hotel. Human Resources

Department (HRD) Hotel Aziza Syariah Solo memiliki andil besar dalam

menyediakan dan mengolah sumber daya manusia yang efektif dan efisien bagi

hotel. Karena satu-satunya penggerak suatu perusahaan adalah sumber daya

manusia. Bila penerapan manajemen sudah tertata secara sistematis dan terencana

dengan baik, tentunya akan menghasilkan peningkatan mutu kualitas sang

karyawan.

HRD Hotel Aziza Syariah Solo memiliki beberapa peran dalam

pengelolaan sumber daya manusia hotel, yaitu :

50

1. Merencanakan sumber daya manusia

Sebagai penyedia sumber daya manusia yang tugasnya melakukan

perencanaan, penarikan dan seleksi terhadap karyawan hotel.

2. Mengarahkan sumber daya manusia

Sebagai pengarah tujuan dan cita-cita manajemen hotel lewat

pengembangan kualitas sumber daya manusia.

3. Mengkoordinasi sumber daya manusia

Sebagai penghubung dan pembagi tugas kerja (job desk) seluruh

karyawan.

4. Mengendalikan sumber daya manusia

Sebagai pengendali peraturan dan kebijakan perusahaan yang diberlakukan

kepada karyawan hotel.

B. Kegiatan Yang Dilakukan HRD Dalam Dalam Upaya Peningkatan

Profesionalisme Manajemen Hotel Aziza Syariah Solo

1. Rekrutmen dan Seleksi Karyawan Baru

Salah satu cara untuk memperoleh sumber daya manusia yang

berkualitas adalah dengan sistem rekrutmen dan seleksi. Rekrutmen dimulai

setelah adanya pencarian sumber daya manusia baru yang diperlukan, dan

berakhir dengan lamaran yang diserahkan kepada perusahaan untuk diseleksi.

Seleksi karyawan baru merupakan tahap kelanjutan dari rekrutmen karyawan,

yang bertujuan untuk memilih calon karyawan dari beberapa calon yang

dianggap layak memenuhi salah satu jabatan di perusahaan. Seleksi karyawan

51

baru memiliki beberapa tahap untuk mendapatkan kandidat yang sesuai

dengan kriteria perusahaan, yaitu :

a. Screening lamaran,

b. Tes mengisi formulir lamaran,

c. Tes kemampuan dan pengetahuan, dan

d. wawancara.

Rekrutmen dan seleksi karyawan (staff), supervisor dan manajer

dipilih sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan yang

dipenuhi juga sesuai oleh karyawan tersebut. Contohnya seorang pelamar

dengan latar belakang pekerjaan house keeping maka pelamar terbut akan

diseleksi dengan pengetahuan dan ilmu house keeping departemen.

Spesifikasi pegawai untuk bisa menjadi seorang karyawan di Hotel

Aziza Syariah Solo memenuhi beberapa ketentuan, yaitu :

a. Lulusan SMA/SMK jurusan Perhotelan/Pariwisata

b. Lulusan D3 jurusan Perhotelan/Pariwisata

c. Memiliki kemampuan dibidang hotel (house keeping/front

office/fnb/administrasi)

d. Memiliki pengalaman dibidang hotel (house keeping/front

office/fnb/administrasi)

e. Memiliki tinggi badan minimal 160 (untuk front office dan waitress)

f. Sehat jasmani dan rohani

g. Bebas obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol

h. Memiliki penampilan menarik, rapi, dan bersih.

52

Rekrutmen dan seleksi dilakukan saat hotel membutuhkan karyawan

untuk mengisi posisi yang masing kosong di dalam organisasi hotel. Selain

melalui tahap-tahap seleksi yang diberikan oleh bagian HRD, pelamar/calon

karyawan diharuskan memenuhi standar yang telah ditentukan oleh bagian

HRD yang kemudian akan dinilai kurang/cukup/baik sang pelamar untuk

menempati posisi kerja yang kosong tersebut. Standar tersebut antara lain :

a. Penampilan Fisik

Sebagai seorang hotelier penampilan menjadi salah satu aset

diri yang sangat perlu dijaga. Penampilan fisik yang dimaksud tidak

hanya untuk daerah wajah saja, tetapi keseluruhan penampilan

(grooming) yang meliputi kerapihan pakaian yang dipakai,

kebersihan diri, sikap ramah dan sopan, dan juga kepribadian yang

baik.

b. Pengetahuan Umum Mengenai Pekerjaan Yang Dilamar

Pengetahuan umum mengenai pekerjaan yang dilamar

merupakan salah satu syarat penting dari seleksi wawancara lisan

yang dijalani pelamar. Bukan hanya pengetahuan teori saja

melainkan pengetahuan praktek kerja yang dikuasai. Pengetahuan

tersebut mengenai pekerjaan seperti cara kerja, kondisi hotel,

fasilitas apa saja yang tersedia, serta informasi hotel yang berguna

bagi tamu yang menginap.

c. Pengalaman Dalam Lingkup Kerja Terkait

Pengalaman kerja dalam bidang pekerjaan yang dilamar

menjadi salah satu nilai lebih pelamar tersebut. Secara poin penting

53

seleksi tahap awal dirinya dianggap lebih kompeten, lebih tahu, dan

lebih bisa diandalkan dibanding calon karyawan yang belum

memiliki pengalaman kerja tersebut.

d. Motivasi Beprestasi dan Tujuan Karir

Calon karyawan hotel dalam bekerja setidaknya memiliki

pandangan kearah depan guna terus meningkatkan kinerja pelayanan

terhadap tamu hotel. Motivasi yang dibangun akan menghasilkan

sebuah hal positif yang berupa prestasi bekerja di ruang lingkup

pekerjaannya. Dengan hal tersebut bukan hal yang tidak mungkin

jenjang karirnya meningkat karena sikap positif yang diberikan

kepada hotel ke arah yang lebih baik.

e. Daya Tangkap dan Problem Solving

Daya tangkap seorang karyawan sangat diperlukan dalam

pekerjaan. Pelamar harus diuji bagaimana ketepatan daya

tangkapnya. Kemudian kepada calon karyawan hotel yang melamar

untuk jabatan supervisor, HRM (human resources manager) harus

menguji bagaimana calon karyawan tersebut menanggapi semua

pertanyaan dan tes-tes yang ia berikan, apakah pelamar kompeten

dibidang yang posisinya masih kosong, apakah pelamar cakap dan

tangkap, apakah pelamar mampu memecahkan sebuah permasalahan

apabila terjadi perselisihan antar anggota satu departemen.

f. Konsep Berpikir

Konsep berpikir seorang calon karyawan juga merupakan

syarat diterima atau tidaknya dirinya di hotel yang dilamar. Ini

54

berkaitan dengan pemikiran individu dan pemikiran manajemen

hotel, apakah pikirannya menuju ke arah positif atau menuju ke arah

yang kurang menguntungkan bagi hotel.

g. Kemampuan Komunikasi

Seorang karyawan hotel harus mampu berkomunikasi dengan

baik. Karena seorang hotelier dituntut untuk selalu dapat

memberikan pelayanan prima dan informasi hotel yang diperlukan

oleh para tamu yang menginap.

h. Kepercayaan Diri

Dalam memberikan pelayanan terhadap tamu, seorang

karyawan hotel seringkali mengambil keputusan dengan cepat dan

tepat. Oleh karena itu dirinya harus memiliki kepercayaan diri untuk

mengambil sebuah keputusan yang telah dibuat.

i. Kemampuan Bahasa Inggris

Sebagai calon karyawan hotel, kemampuan bahasa inggris

maupun bahasa asing lainnya sangat diperlukan. Sebab bahasa

adalah alat komunikasi dengan para tamu, dan bahasa inggris

sebagai penunjang berkomunikasi dengan tamu-tamu mancanegara.

j. Kemampuan Bekerja Mandiri, Kemampuan Bekerja Dibawah

Tekanan, Kemampuan Bekerja Di Dalam Kelompok

Skill seorang calon karyawan juga harus diuji dalam

kemampuannya bekerja secara mandiri atau individu, karena setiap

karyawan tidak dapat tergantung pada karyawan lain mengingat

masing-masing karyawan sudah mendapat bagian kerja/job desk

55

mereka. Kemudian kemampuan calon karyawan bekerja dibawah

tekanan atasan supervisor maupun manajer, mengenai perilaku dan

kelancaran kinerja mereka setelah diberlakukannya sistem kerja yang

dibuat, pembagian shift jam kerja, dan perintah yang diberikan.

Serta kemampuan bekerja didalam kelompok calon karyawan

tersebut, apakah mereka mampu membaur, menjalin kerjasama yang

baik serta berbagi tugas dalam kelompok satu departemen atau

dengan departemen lainnya secara adil dan bijak, agar tidak terjadi

penyimpangan tugas dan tugas yang berat sebelah.

k. Kepemimpinan/Training Skill (Manager/Spv)

Dalam seleksi pencarian manager/supervisor, kemampuan

calon karyawan dalam bidang kepemimpinan perlu diuji untuk

mengetahui calon karyawan tersebut mampu atau tidak menjadi

pemutus kebijakan permasalahan internal. Sebagai konselor

didepartemen dirinya berada untuk berbuat adil kepada seluruh

bawahan. Siap menjadi instruktur dalam pelatihan (training) yang

disiapkan HRD. Serta mampu atau tidaknya calon karyawan

menggerakan orang lain dengan memimpin, membimbing dan

mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu, agar dapat

mencapai tujuan yang diharapkan.

(Sumber : Dokumen Hotel Aziza Syariah Solo tahun 2014)

56

2. Medical Check

Sebagai pengelola sumber daya manusia di Hotel Aziza Syariah,

untuk para karyawan baru mempunyai syarat untuk memiliki jasmani dan

rohani yang sehat. HRD menyarankan untuk melakukan cek kesehatan di

Rumah Sakit Kustati atau rumah sakit langganan karyawan untuk kontrol

kesehatan secara berkala. Fungsinya untuk mengetahui kesehatan fisik dan

mental karyawan yang sehat dan prima. Serta hasil kesehatan yang

mungkin beresiko terserang penyakit ringan atau berat, yang kemudian

menjadi pertimbangan kebijakan perusahaan untuk masuk kedalam beban

perusahaan di masa depan. (Sumber : Wawancara dengan Ibu Leli Triana

selaku Training Coordinator/Admin HRD)

3. Pelatihan Karyawan

Untuk meningkatkan kualitas kerja dan pelayanan prima sumber

daya manusia, HRD Hotel Aziza Syariah mengadakan pelatihan karyawan.

Pelatihan karyawan merupakan salah satu bentuk pengembangan bakat

(skill), pengetahuan (knowledge), dan keahlian (ability) karyawan. Tidak

ada perbedaan antara pelatihan karyawan hotel syariah dengan hotel

konvensi. Hanya secara fasilitas dan penampilan sedikit berbeda. Pelatihan

tetap diperlukan bagi sumber saya manusia hotel untuk meningkatkan

dengan peningkatan kualitas kerja secara intelektual dan profesional dalam

pelaksanaan kerja kearah positif. Program pelatihan berfokus pada

kemungkinan dan peluang perbaikan kinerja masa depan untuk

57

memunculkan perubahan menyesuaikan kemampuan dan keterampilan

peserta pelatihan dengan kebutuhan masa terkini.

Gambar 4. Pelatihan Karyawan

(Sumber : Dokumen Cyndi Rahayu P)

Program pelatihan karyawan diberikan kepada karyawan baru,

karyawan lama, dan juga siswa magang. Pemilihan karyawan baru sebagai

subjek pelatihan dikarenakan belum cukupnya pengetahuan secara penuh

tentang informasi hotel dan pelatihan bagi karyawan baru merupakan hal

penting untuk menanamkan visi/misi dan tujuan Hotel Aziza Syariah, yang

diharapkan dapat memberikan hasil yang baik setelah pelatihan diadakan.

Pemilihan karyawan lama sebagai subjek pelatihan diharapkan setelah

diberi pelatihan, dapat memperkecil keinginan karyawan lama untuk

berpindah kerja ke tempat atau perusahaan lain. HRD tidak hanya

merencanakan adanya sebuah pelatihan bagi karyawan dan siswa magang

tetapi penetapan waktu, lokasi, jumlah peserta dan instruktur/pemateri

harus dipersiapkan sedemikian rupa. Penetapan waktu pelatihan harus

disiapkan sebaik mungkin agar menghindari terganggunya aktivitas

58

pekerjaan hotel yang sedang berlangsung. Pelatihan yang diadakan tiap

departemen dilakukan paling tidak 1 bulan sekali.

Banyaknya jumlah peserta yang terlibat dalam pelatihan harus

sinkron dengan data HRD maupun HOD (head of departmen/kepala

departemen) supaya ketersediaan peralatan yang dibutuhkan tidak

kekurangan ataupun kelebihan. Instruktur pelatihan merupakan seorang

yang dinilai lebih paham, lebih mampu, dan lebih kompeten dalam

pielatihan terkait yang harus pula disiapkan oleh pihak HRD atau HOD

(head of departmen/kepala departemen) sesuai dengan tema pelatihan

yang dibuat. Berikut adalah jenis-jenis pelatihan yang biasanya diakan

oleh HRD Hotel Aziza Syariah diantaranya :

a) Pelatihan Grooming

Pelatihan grooming (penampilan) merupakan pelatihan

dasar penampilan luar karyawan hotel. Bukan hanya cara bersolek

rupa saja tetapi juga meliputi tata cara berpakaian yang sesuai atau

yang sudah ditetapkan, kerapihan dan kebersihan diri, cara

berkomunikasi dengan tamu, dan sikap saat memberikan pelayanan

terhadap tamu. Pelatihan grooming dilakukan saat hotel memiliki

karyawan (staff) baru bukan manajer.

b) Pelatihan Product Knowledge

Pelatihan product knowledge (pengetahuan produk)

merupakan pelatihan yang harus diberikan dari pihak HRD atau

manajemen kepada karyawan yang baru bergabung dengan hotel.

Fungsinya sebagai dasar pengetahuan dan pengenalan karyawan

59

dengan sejarah hotel, lingkungan hotel, fasilitas yang tersedia,

perkembangan hotel dan manajemen.

c) Pelatihan Bulanan Yang Diadakan

HRD Hotel Aziza Syariah setiap bulannya diharuskan

mengagendakan training karyawan atau menjadi penyedia

pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan serta menyiapkan

kebutuhan pelatihan yang diminta oleh kepala departemen lain.

Pelatihan bulanan yang diadakan yaitu pelatihan profesi terkait

departemen, refresh standar operasional perusahaan (SOP) untuk

beberapa skala waktu tertentu setelah terjadi pembaharuan SOP

oleh manajemen dan pelatihan bahasa asing untuk kemudahan

berkomunikasi dengan tamu mancanegara.

(Sumber : Wawancara dengan Ibu Prapti Handayani selaku HRM)

d) Pembuatan Report Pelatihan (Training Report)

Setelah pelatihan dilakukan pihak HRD harus membuat

laporan atau report pelatihan (training) terkait dengan jangka

waktu akhir bulan hingga awal bulan. Traning Report kemudian

dilaporkan kepada pihak PT. Managemen Golden Metropolitan

(MGM) yang nantinya akan mereview pelatihan apa saja yang

sudah dilaksanakan Hotel Aziza Syariah Solo.

e) Pelatihan Mahasiswa Magang

HRD memiliki kuasa atas pengolahan dan pengembangan

sumberdaya manusia di hotel. HRD harus menyadari bahwa akan

adanya regenerasi dari calon-calon sumber daya manusia. Karena

60

fungsi lain dari hotel adalah sebagai sarana pembelajaran kerja

siswa sekolah dan mahasiswa. Tetapi tidak asal jurusan, hanya

jurusan yang berkaitan dengan bagian operasional maupun

administratif hotel. Hotel menjadi salah satu tempat belajar kerja

untuk mengasah diri guna bekal kerja setelah lulus dari sekolah.

Dengan adanya hal tersebut, HRD berkewajiban melakukan

kerjasama dengan sekolah-sekolah pariwisata agar para siswa dapat

melakukan latihan praktek kerja dan diharapkan dapat turut

membantu kelancaran proses operasional dan administratif.

4. Memenuhi Hak Karyawan

Setiap karyawan memiliki perbedaan yang disebabkan lingkungan,

pengalaman, dan pendidikan. Namun pada hakikatnya seluruh karyawan

memiliki kesamaan kehendak dalam mendapatkan hak kekaryawanannya.

Hak karyawan merupakan hal wajib yang harus dilaksanakan oleh HRD.

Hak karyawan harus dituruti oleh manajemen, sebab berhubungan dengan

kelangsungan kesejahteraan karyawan hotel. Hal-hal tersebut adalah :

a. Gaji yang Sesuai

Gaji yang sesuai dengan segala apa yang telah dikerjakan

oleh karyawan merupakan hak pokok karyawan untuk dipenuhi.

Gaji karyawan tetap non manager sebesar umk yang telah

ditetapkan pemerintah Kota Solo yaitu Rp 1.418.000,-. Sedangkan

gaji untuk kepala departemen/head of department ditentukan oleh

manajemen yang besarnya dirahasiakan oleh perusahaan. Daily

61

worker/casual upah perharinya sebesar Rp 50.000,-. Jika terdapat

penambahan jam kerja (extend) maka karyawan mendapatkan

tambahan sebesar Rp 12.500 per 2 jamnya.

b. Diperlakukan Secara Adil

Karyawan harus diperlakukan secara adil, karena karyawan

yang diperlakukan secara tidak adil akan menimbulkan sifat negatif

dan kinerja yang setengah-setengah, hal tersebut nantinya akan

memberikan dampak buruk ke hotel (seperti demo, mogok kerja,

pengunduran diri).

c. Tunjangan Pakaian

Pakaian karyawan atau seragam kerja mencerminkan

pribadi perusahaan, maka dari itu Hotel Aziza Syariah menyiapkan

pakaian kerja/seragam sebanyak 3 stel dalam 1 tahun sesuai dengan

kemampuan perusahaan untuk setiap karyawan.

d. Jaminan Sosial Asuransi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Bagi seluruh karyawan yang tergabung dengan hotel akan

mendapat jaminan sosial sesuai dengan kebijakan manajemen

hotel. Hotel Aziza Syariah bekerjasama dengan BPJS untuk

menjamin asuransi kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan

adanya hal tersebut, kinerja karyawan akan tetap baik tanpa

megkhawatirkan sulitnya prosedur pendaftaran dan terutama dalam

hal keuangan.

62

e. Tunjangan Hari Raya

Tunjangan hari raya (THR) wajib diberikan kepada pekerja

yang telah mempunyai masa kerja 3 bulan tergabung dengan hotel.

Dalam satu tahun kepada karyawan yang telah bekerja hingga 12

bulan atau lebih mendapatkan 1x gaji. Dan untuk pekerja yang

kurang dari 12 bulan, maka akan dihitung banyaknya bulan masa

kerja dibagi 12 kemudian dikalikan 1 (bulan) gaji. Contohnya,

Pram merupakan front desk agent di Hotel Aziza Syariah Solo

yang sudah bekerja kurang lebih selama satu setengah tahun

sebagai karyawan tetap. Pada lebaran tahun ini terhitung sudah 19

bulan bekerja, maka Pram berhak mendapatkan THR sebesar 1x

gaji (Rp 1.418.000,-). Kasus tersebut berbeda apabila Pram baru

terhitung bekerja selama 5 bulan atau kurang dari satu tahun, maka

Pram tidak berhak mendapatkan THR dari Hotel Aziza Syariah

Solo.

f. Hari Bebas Kerja dan Cuti

1) Cuti Tahunan

Cuti diberikan kepada karyawan yang telah memiliki masa

kerja selama 12 bulan berturut-turut, dan berhak mendapat cuti

tahunannya sebanyak 12 hari kerja dan tetap mendapatkan gaji

penuh.

63

2) Pemberian Hak cuti atau Istirahat : Hamil, Melahirkan,

Keguguran, Dan Haid

Karyawan perempuan yang akan melahirkan berhak atas cuti

hamilnya selama 3 bulan penuh yaitu H-1,5 bulan dan H+1,5 bulan

dan tetap mendapatkan gaji penuh. Gugur kandungan masa

istirahatnya ditentukan oleh dokter yang merawat, masa cuti

diberikan paling lama 1,5 bulan dan tetap mendapat gaji penuh.

Bagi karyawan perempuan yang sedang dalam masa haid,

merasa sakit dan diharuskan lapor kepada atasan, tidak wajib

bekerja pada hari 1 dan 2 pada waktu haid.

3) Cuti insidentil

Cuti insidentil merupakan pemberian izin pimpinan perusahaan

untuk meninggalkan pekerjaannya sesuai dengan alasan/keterangan

yang diberikan dan tetap mendapat gaji penuh.

Tabel 3. Cuti Insidentil

(Sumber : Dokumen Hotel Aziza Syariah 2014)

Keterangan Jumlah hari/ cuti

Menikah 3 hari

Pernikahan anak karyawan 2 hari

Khitanan anak karyawan 2 hari

Istri karyawan melahirkan 2 hari

Suami/istri/anak/orangtua/mertua/menantu

meninggal dunia 2 hari

Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal

dunia 1 hari

64

4) Cuti Ibadah Umrah/Haji

Ketentuan mengambil cuti umrah/haji :

1. Telah memiliki masa kerja minimal 1 (satu) tahun.

2. Untuk ibadah umrah diberikan cuti istimewa selama 10 hari.

3. Untuk ibadah haji diberikan cuti istimewa selama 40 hari.

(Sumber : Dokumen Hotel Aziza Syariah Solo tahun 2014)

5. Pendampingan

Dalam menjalin hubungan antar karyawan hotel, HRD berupaya

keras untuk menumbuhkan sikap saling menghargai dan menghormati agar

terjalin hubungan baik antar sesama karyawan. Jika hubungan baik sudah

terjalin maka komunikasi kerja dapat dibangun secara baik pula. HRD

bertugas sebagai pendamping untuk mengontrol kegiatan karyawan di area

hotel. Tidak hanya sebagai pendamping dan pengontrol saja tetapi HRD

bertugas sebagai penyalur komunikasi yang harus siap menerima masukan

dan saran dari karyawan maupun atasan. HRD bersifat sebagai wadah

aspirasi karyawan hotel. Secara penuh HRD diwajibkan memiliki ide dan

solusi untuk semua permasalahan kekaryawanan. Oleh karena itu HRD

perlu memberikan sebuah wadah silaturahmi untuk membina hubungan

baik dengan karyawan. HRD memiliki beberapa program yang dinilai

mampu mempererat tali kekeluargaan karyawan hotel. Program tersebut

diantaranya :

65

a. Konseling

Dalam perannya HRD bertindak sebagai konsultan internal

yang nanti bertugas mengumpulkan informasi, menentukan saran dan

solusi dari masalah yang ada. Pemberian saran dan solusi bisa diterima

atau juga ditolak karyawan. Saran dan solusi yang diberikan HRD

sifatnya tidak mengikat. Hal tersebut tergantung dari keputusan

karyawan menyikapi permasalahan yang terjadi. Yang terpenting HRD

sudah melakukan kewajiban untuk menjadi pendengar dan pemberi

saran. Sebagai contoh, Astuti yang merupakan siswa magang di

departemen food and baverage (fnb) service mengalami beberapa

kendala.

Pada saat jam kerja dimulai Astuti tidak terlalu aktif dalam

melaksanakan tugasnya sebagai waitress. Kemudian atas laporan dari

kepala departemen food and baverage service, HRD memanggil Astuti

dan memberikan beberapa pertanyaan kepada Astuti. Astuti mengakui

bahwa dirinya kurang merasa nyaman berada di fnb service, hal

tersebut dikarenakan jurusan Astuti adalah tata boga yang harusnya

berada di kitchen tidak direstoran. Sesuai kesepakatan awal Astuti dulu

menyetujui untuk berada di fnb service karena fnb product sudah

dipenuhi mahasiswa magang dari sekolah lain. Di alasan lain Astuti

bilang bahwa jarak rumahnya dan hotel juga sangat jauh, orang tuanya

pun sering memarahinya karena pulang terlambat akibat jarak yang

jauh. Dari kesimpulan alasan-alasan astuti tersebut, HRM akhirnya

membuat keputusan untuk menyudahi kegiatan magang Astuti di Hotel

66

Aziza Syariah Solo atas permintaan Astuti sendiri yang sudah

berkonsultasi kepada gurunya disekolah.

b. Corporate Social Responsibility (CSR)

CSR merupakan hasil-hasil pemotongan uang service karyawan

Hotel Aziza Syariah Solo dengan alasan keterlambatan masuk jam

kerja. Kisaran besar nilai service charge yang umum adalah 10 %

tergantung pemasukan Hotel dan dibagikan sama rata kepada seluruh

karyawan tetap yang sudah bekerja lebih dari 3 bulan. Service charge

dikenakan pada saat terjadi transaksi penjualan seperti penjualan

kamar, makanan dan minuman, laundry, kolam renang, dan lain-lain

yang ditetapkan oleh manajemen. Jadi besarnya uang service bisa

selalu berubah. Secara otomatis para karyawan yang terlambat masuk

kerja/jam shift nya maka harus merelakan sebagian dari uang service

yang didapat setiap bulan. Awalnya pemotongan uang service yang

sudah terkumpul akan dibagikan kepada karyawan yang tidak

mengalami keterlambatan, namun hal tersebut dirasa kurang adil,

kemudian atas persetujuan para karyawan dibuatlah CSR agar

pemotongan uang service setiap bulannya dapat terorganizir untuk hal

yang lebih bermanfaat seperti sumbangan tambahan untuk karyawan

lain dan membeli perlengkapan yang berkaitan dengan karyawan.

(Sumber : Wawancara dengan Ibu Leli Triana selaku Training

Coordinator/Admin HRD)

67

c. Unit Kesejahteraan Karyawan (UKK)

UKK merupakan unit kesejahteraan karyawan yang sesuai

namanya bertujuan untuk mensejahterakan karyawan Hotel Aziza

Syariah Solo. UKK merupakan bentuk sederhana dari koperasi

karyawan yang biasanya tersedia di kantor umum lain. Hanya saja

UKK di dalam Hotel Aziza Syariah Solo ini tidak secara resmi

dinyatakan sebagai koperasi karyawan, tetapi menjadi salah satu

tempat yang bisa digunakan untuk simpan pinjam karyawan, atau

sebagai sumbangan antar karyawan hotel misalnya, melahirkan,

menikah, sakit, kecelakaan, duka cita, dan atau hal yang berkaitan

dengan kondisi karyawan lainnya. Besar sumbangan yang biasanya

dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp 200.000,- untuk tiap

pengajuan pencairan dana ukk.

(Sumber : Wawancara dengan Ibu Prapti Handayani selaku HRM)

d. Pengajian

Untuk memenuhi kebutuhan rohani karyawan Hotel Aziza Syariah,

pihak HRD memberikan program khusus untuk karyawan dengan

diadakannya pengajian. Pengajian diadakan secara rutin setiap hari

Jumat sore setelah waktu sholat Ashar. Pengisi ceramah pangajian tiap

minggunya selalu berganti dikarenakan jadwal penceramah yang tidak

hanya mengisi acara di Hotel Aziza Syariah. Tema pengajian biasanya

disiapkan oleh penceramah, namun sebelum hari jumat tiba karyawan

juga boleh melakukan permintaan tema yang dia inginkan. Pengajian

rutin diharapkan mampu menjadi penyejuk rohani karyawan dan

68

semakin mempererat hubungan karyawan yang berkumpul dalam satu

ruangan.

Gambar 5. Pengajian Rutin Hari Jumat

(Sumber : Dokumen Hotel Aziza Syariah tahun 2014)

e. Berbagi Nasi dan Sukarela Hari Jumat

Gambar 6. Program Berbagi Nasi

(Sumber : Dokumen Hotel Aziza Syariah tahun 2014)

Berbagi nasi dan sukarela hari jumat merupakan salah satu

program dari pendekatan dengan karyawan. Berbagi nasi ini ditujukan

kepada orang-orang yang kurang mampu, para pengemis, atau orang-

69

orang yang telah bekerja keras dengan bersusah payah dijalan-jalan

(tukang becak, kuli panggul, pengamen, tukang bersih jalan). Tiap

pembagian disiapkan 25 porsi termasuk minumnya. Berbagi nasi

dinilai bisa memperat nilai kekeluargaan karyawan, karena saat

membagikan nasi bisa berasal dari departemen manapun yang

membagikan. Manfaat lain dari adanya program berbagi nasi,

karyawan dapat lebih bersyukur atas apa yang telah dirinya dapatkan

serta menikmati rasanya berbagi dengan orang lain terutama orang

yang membutuhkan. Pembagian nasi dilakukan di banyak tempat, tapi

di pasar legi juga cukup sering dilakukan karena banyaknya kuli

panggul. Para kuli sangat antusias dengan program berbagi nasi

sehingga saat mobil Hotel Aziza Syariah datang mereka langsung

mengantri.

Sukarela hari jumat yaitu program kolektif keuangan HRD

yang tidak selalu mewajibkan karyawan untuk selalu memberikan

sedikit uangnya dihari Jumat. Dengan brand Syariah yang dibawa oleh

Hotel Aziza Syariah Solo, HRD menilai cukup dengan adanya sukarela

oleh karyawan di hari jumat. Sukarela ini nantinya difungsikan untuk

membeli nasi untuk program berbagi nasi dan beberapa kebutuhan

yang digunakan untuk kepentingan karyawan seperti membeli obat-

obatan untuk p3k atau sumbangan karyawan yang sakit.

(Sumber : Wawancara dengan Ibu Leli Triana selaku Training

Coordinator/Admin HRD)

70

6. Peraturan Karyawan

Peraturan dibuat agar menciptakan karyawan yang disiplin,

sehingga tidak mengganggu proses kinerja hotel dan manajemen. Tata

tertib disusun yang kemudian disetujui oleh manajemen merupakan

rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh seluruh karyawan. Peraturan

tersebut diantaranya :

a. Peraturan jam masuk, pulang, dan jam isirahat.

Peraturan dasar sebelum masuk dan pulang kerja karyawan wajib

melakukan finger scan yang telah disediakan manajemen dengan

menggunakan uniform lengkap. Setiap karyawan berkewajiban masuk

kerja pada waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan dan

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diperintahkan oleh

pimpinannya sebagaimana mestinya.

Waktu kerja yang diberlakukan sebagai berikut :

1) Untuk Back of the House (Kantor Belakang)

a) Hari Senin s/d Kamis : Jam 08.00 WIB s/d 16.00 WIB

Dengan waktu istirahat : Jam 12.00 WIB s/d 13.00 WIB

b) Hari Jumat : Jam 08.00 WIB s/d 16.00 WIB

Dengan waktu istirahat : Jam 11.00 WIB s/d 13.00 WIB

c) Hari Sabtu : Jam 08.00 WIB s/d 14.00 WIB

Dengan waktu istirahat : Jam 12.00 WIB s/d 13.00 WIB

2) Untuk bagian operasional diberlakukan 5 hari kerja 1 hari libur

dengan dibagi menjadi 3 shift dengan detail sebagai berikut :

Shift 1 : Jam 07.00 WIB s/d 15.00 WIB

71

Dengan waktu istirahat 1 jam

Shift 2 : Jam 15.00 WIB s/d 23.00 WIB

Dengan waktu istirahat 1 jam

Shift 3 : Jam 23.00 WIB s/d 07.00 WIB

Dengan waktu istirahat 1 jam

Karyawan diwajibkan berada dilokasi kerja 15 menit sebelum

dimulainya jam kerja. Setiap karyawan yang terlambat wajib

melapor kepada atasan, bagi karyawan yang berhalangan hadir

karena suatu alasan yang dapat dipertanggungjawabkan harus

memberikan keterangan secara tertulis atau melalui telepon, dan

apabila karyawan tersebut sakit maka diwajibkan memberikan

surat keterangan dokter dan memberikannya ke HRD Hotel Aziza

Syariah Solo.

Keterlambatan datang kerja dan ketidakhadiran pada jam kerja

yang ditentukan, tanpa memberi alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan (alasan yang layak/dapat diterima

pimpinan perusahaan) merupakan pelanggaran terhadap Peraturan

Perusahaan. Apabila karyawan melanggar maka karyawan harus

memenuhi panggilan HRD untuk ditegur dan menerima SP I.

72

b. Peraturan dasar tentang berpakaian, dan bertingkah laku dalam

pekerjaan.

Gambar 7. Karyawan Hotel Aziza Syariah Solo

(Sumber : Dokumen Hotel Aziza Syariah Solo tahun 2014)

Karyawan diwajibkan mengenakan seragam lengkap dengan

tanda pengenal selama menjalankan tugas dan harus selalu tampak

sopan, rapih dan bersih. Merawat dan memelihara pakaian kerja yang

telah diberikan adalah kewajiban karyawan dan tidak diperbolehkan

untuk pinjam meminjam atau menukar pakaian kerja dengan karyawan

lain. Selama karyawan tersebut bebas tugas atau tidak pada jam

bekerja, karyawan tersebut dilarang menggunakan pakaian kerja.

Untuk seluruh karyawan tanpa terkecuali diharuskan menggunakan

sepatu kerja warna hitam, tertutup dan memakai kaos kaki.

Setiap karyawan wajib menjaga ketertiban, kerapihan dan

kebersihan dirinya maupun tempat/ruangan/lingkungan kerja. Kepala

departemen bertanggung jawab atas standar penampilan karyawan di

lingkungan kerjanya.

73

1) Karyawan Pria

a) Dilarang berambut gondrong/panjang, rambut harus terpangkas

dan tersisir rapi diatas kerah, tidak diperkenankan

menggunakan pewarna rambut selain warna alami.

b) Kumis, jambang, janggut pada saat bertugas harus tercukur rapi

dan bersih.

c) Kuku harus senantiasa dijaga bersih, pendek dan rapih.

d) Selalu memakai pewangi badan / deodorant dan aftershave

dengan aroma tidak menyengat.

e) Karyawan pria tidak diperkenankan memakai anting, gelang

dan atau cincin (kecuali cincin kawin) pada saat bertugas.

f) Tidak diperkenankan memakai jam tangan atau ikat pinggang

yang berwarna-warni.

2) Karyawan wanita

1. Memakai jilbab yang warna dan panjangnya akan ditentukan

manajemen.

2. Memakai riasan wajah agar terlihat menarik dan segar.

3. Tidak diperkenankan memelihara kuku panjang, kuku jari

dijaga agar senantiasa bersih, pendek dan digunting dengan rapi

dan hanya diperbolehkan menggunakan pewarna kuku bening.

4. Selalu memakai pewangi badan denga aroma lembut.

5. Tidak diperkenankan memakai cincin dan gelang secara

berlebihan.

74

6. Tidak diperbolehkan memakai jam tangan dan ikat pinggang

warna-warni.

Selama bertugas karyawan dilarang tidur/tidur-tiduran, merokok,

memakan permen karet dan mengenakan kaca mata hitam, karena hal-hal

tersebut mengganggu kenyamanan tamu Jika dalam tugasnya memaksa

adanya perubahan jadwal kerja, maka karyawan diharuskan meminta

persetujuan dari kepala departemen. Setiap karyawan dilarang

meninggalkan tempat tugasnya tanpa ijin, sebab hal tersebut dapat

mempersulit aktivitas kerja hotel yang harusnya mudah dan cepat menjadi

sulit dan lama. Sesuai pengelolaan pembagian waktu kerja, karyawan yang

bertugas dilarang pulang sebelum waktu kerjanya berakhir, kecuali melalui

cara yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Perusahaan.

(Sumber : Dokumen Hotel Aziza Syariah Solo tahun 2014)

7. Reward dan Punishment

Di dalam pengelolaan sumber daya manusia di Hotel Aziza

Syariah, HRD dan management memberikan sebuah penghargaan

(reward) bagi karyawan teladan dan sanksi (punishment) bagi karyawan

yang melanggar peraturan hotel.

Reward adalah penghargaan yang diberikan atas perilaku baik dan

keteladanan selama bekerja. Hotel memilih beberapa karyawan yang

kemudian menjadikan satu karyawan untuk menjabat sebagai Employee of

the Month atau Employee of the Year. Dengan keteladanan selama bekerja,

hotel memberikan hadiah dan pemberian insentive yang diharapkan dapat

75

memberikan manfaat bagi karyawan. Besar dari insentive ditentukan oleh

manajemen yang bersifat rahasia.

Punishment bentuknya yaitu sebuah surat peringatan tertulis ke I,

II, III dan masing-masih peringatan tertulis memiliki jangka waktu 6

bulan. Adanya disiplin kerja dengan pemberian hukuman bertujuan untuk

memberikan kesempatan, mendidik, dan mengarahkan agar karyawan

yang melanggar dapat kembali menjadi karyawan baik, berprestasi dan

berdedikasi terhadap pekerjaan/hotel. Apabila peringatan tertulis yang

terkahir/III sipelanggar tidak menggunakan kesempatan untuk

memperbaiki diri, bahkan melakukan pelanggaran lagi, maka yang

bersangkutan sudah tidak dapat diperbaiki dan karenanya cukup alsan

Perusahaan untuk memutuskan hubungan kerjanya sesuai dengan

ketentuan Undang Undang No. 13 tahun 2003.

(Sumber : Wawancara dengan Ibu Prapti Handayani selaku HRM)

8. Evaluasi Kinerja

Evaluasi kerja karyawan Hotel Aziza Syariah diperlukan guna

mereview kinerja sumber daya manusia hotel selama beberapa periode

waktu. HRD hanya mengevaluasi karyawan (staff), supervisor, dan

manajer/kepala departemen. Dalam pengelolaan karyawan di Hotel Aziza

Syariah Solo menggunakan sistem kontrak, jadi setiap taunnya harus ada

evaluasi terkait masing-masing karyawan kontrak yang tergabung. Hal ini

dilakukan agar mengetahui sejauh mana karyawan telah melaksanakan

pekerjaannya. Apakah sudah sesuai dengan tujuan dan harapan organisasi

76

dan manajemen atau belum?. Dalam hal ini evaluasi kerja memiliki

beberapa tahap yang diperlukan untuk mengetahui kelemahan dan

kelebihan dari karyawan tersebut. Bukan hanya dari peningkatan dan

penurunan kinerja tetapi juga sikap dan juga tingkah laku karyawan, masih

bisa dipertahankan atau harus dilepaskan.

Penilaian karyawan dilakukan dengan menilai dan mangamati

sikap serta tingkah laku karyawan saat bekerja, dan hubungan mereka

dengan sesama karyawan atau hubungan dengan sang atasan

(HOD/Kepala Departemen dan General Manager). Menurun atau

meningkatnya semangat kerja dapat mempengaruhi hasil pelayanan yang

diberikan terhadap tamu, hal ini perlu diamati oleh supervisor dan HOD

(head of departmen/kepala departemen) terkait. Sebelum HRD

memutuskan rencana perpanjangan kontrak, HRD perlu mendikusikan

dengan HOD (head of departmen/kepala departemen) yang selama ini

mengawasi karyawan tersebut. Kemudian akan menghasilkan keputusan

diperpanjangnya kontrak atau dilakukannya pemutusan kontrak kerja.

Perpanjangan kontrak kerja didasari atas keseluruhan penilaian terhadap

karyawan sebelum habis masa kontraknya. Perpanjangan kontrak

karyawan di Hotel Aziza Syariah adalah selama 1 tahun, kemudian

dilakukannya evaluasi untuk mengetahui kinerja keseluruhan karyawan

tersebut. Dalam hal perpanjangan kontrak ini pihak HRD harus benar-

benar memikirkan dampak yang ditimbulkan setelah perpanjangan kontrak

karyawan tersebut. Pemutusan kontrak kerja adalah akhir dari penilaian

evaluasi kerja. Pemutusan kontrak kerja dianggap sebagai jalan terakhir

77

yang diambil oleh pihak HRD karena merupakan keputusan final yang

diputuskan bersama. Pemutusan kontrak kerja bisa berupa penjelasan

tentang alasan tidak dilanjutkannya kontrak kerja yang kemudian

dilanjutkan dengan karyawan melakukan pengunduran diri, atau dengan

jalan phk (pemutusan hubungan kerja) yang dilakukan oleh pihak HRD

karena tingkah laku buruk karyawan yang sudah tidak bisa ditolerir lagi.

(Sumber : Wawancara dengan Ibu Prapti Handayani selaku HRM)

7. Kendala yang Dihadapi HRD dan Solusi Penanganan Masalah Sumber

Daya Manusia Hotel Aziza Syariah Solo

Dalam upaya memanajemen sumber daya manusia di Hotel Aziza Syariah

Solo, HRD berusaha untuk terus meningkatkan pelayanan karyawan dan program

pengembangan karyawan. Namun disisi lain dari upaya kegiatan manajemen

sumber daya manusia, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh HRD. Kendala

tersebut bisa berasal dari beberapa sumber yang muncul sebagai asal

permasalahan.

Tabel 4. Kendala dan Solusi Masalah Sumber Daya Manusia Hotel Aziza Syariah Solo

No Kendala Solusi

1. Seringnya keterlambatan karyawan

dalam penerapan jam kerja.

Memberikan ketegasan atas

peraturan yang telah dibuat demi

kelancaran administrasi dan

operasional hotel.

2. Permasalahan yang kadang timbul antar

karyawan.

Memberikan arahan kepada

seluruh karyawan untuk selalu

78

menciptakan suasana

kekeluargaan, atau membuat

acara khusus seperti keakraban

karyawan diluar jam kerja.

3. Berkurangnya aktivitas kerja yang

produktif karena mengikuti program

pelatihan.

Mengkaji kembali tujuan

diadakannya pelatihan serta

menecocokan jam kerja dan jam

pelatihan agar karyawan tetap

dapat melakukan aktivitas kerja

yang produktif. Pelatihan

diberikan kepada karyawan yang

masih membutuhkan pengetahuan

dan informasi lebih, sehingga

masih tersisa karyawan dengan

kapasitas lebih baik untuk meng-

handle pekerjaan saat pelatihan

berlangsung.

4. Biaya yang tinggi untuk menambah

karyawan

Memperhatikan dan melakukan

perhitungan sistem perekrutan

dan keperluan karyawan baru

dengan cara efektif dan efisien

5. Turn over karyawan.

HRD lebih memperhatikan dan

merencanakan dengan matang :

79

a. Pemilihan karyawan baru

b. Perhitunga sistem perekrutan

dan keperluan karyawan, dan

c. Melakukan sistem gugur

karyawan casual/casual on call

(pekerja tidak tetap/saat ada

panggilan) menyeleksi

karyawan casual lewat tingkah

laku selama bekerja dan

kesiapan menerima panggilan

bekerja dihotel. Seberjalannya

waktu maka akan terlihat

casual yang bisa diajukan

sebagai karyawan kontrak di

Hotel Aziza Syariah Solo.

6. Adanya karyawan yang kurang jujur.

Contoh kasus : si A adalah driver baru

di Hotel Aziza Syariah Solo. Pada suatu

hari A mendapat tugas untuk

menjemput tamu dari bandara. Si A

meminta uang sebesar Rp 50.000 untuk

biaya penjemputan. Sang tamu tidak

mengetahui bahwa penjemputan hotel

tidak dibebankan biaya akhirnya

Mengadakan pelatihan terkait

emosional, pendekatan secara

berkelanjutan persamaan cita-cita

dan pandangan perusahaan dan

karyawan, untuk mengurangi sifat

buruk yang diciptakan karyawan

saat melaksanakan pekerjaan.

80

memberikan uang kepada si A.

Kemudian dari pihak tamu bertanya

kepada pihak hotel apakah benar

penjemputan dibebankan biaya, dan

setelah terjadi penelusuran pihak hotel,

si A tidak mengakui dan berbalik

mengatakan bahwa uang yang dia

terima adalah pemberian tamu tersebut.

7. Perilaku karyawan yang kurang baik

terhadap tamu. Contoh kasus : si B

merupakan driver lama di Hotel Aziza

Syariah Solo. Suatu hari hotel tengah

diramaikan dengan kegiatan olimpiade

matematika yang diikuti banyak siswa

siswi SMA. Lalu, HRD menerima kabar

bahwa salah satu panitia olimpiade

meminta untuk dijemput di bandara,

atas permintaan tersebut HRD

mengiyakan dengan memberikan berita

bahwa driver yang tersedia hanya 1 dan

sedang membantu panitia membagi

snack. Driver yang siaga hanya si B

maka HRD memberikan tugas untuk

melakukan penjemputan setelah si B

Memberikan sanksi yang dapat

membuat jera karyawan yang

melanggar aturan dan kebijakan

hotel.

81

menyelesaikan tugasnya lokasi tes

olimpiade. Karena emosi yang tidak

stabil, si B kemudian datang ke hotel

dengan penuh amarah kepada HRD dan

berbicara kurang sopan didepan tamu,

karena dirinya merasa bahwa HRD

telah melakukan hal yang tidak

seharusnya. Padahal HRD sudah

memberikan pengertian untuk

menyelesaikan tugasnya dahulu baru

melakukan penjemputan, namun si B

justru emosi dan berkata yang kurang

baik didepan tamu.