Dalam Mencegah Dan Mendeteksi Serta Menangani - Etika Des 2015

download Dalam Mencegah Dan Mendeteksi Serta Menangani - Etika Des 2015

of 4

Transcript of Dalam Mencegah Dan Mendeteksi Serta Menangani - Etika Des 2015

  • 8/17/2019 Dalam Mencegah Dan Mendeteksi Serta Menangani - Etika Des 2015

    1/4

    Dalam mencegah dan mendeteksi serta menangani fraud  sebenarnya ada beberapa pihak yang terkait: yaitu

    akuntan (baik sebagai auditor internal, auditor eksternal, atau auditor forensik) dan manajemen perusahaan. Peran

    dan tanggung jawab msaing-masing pihak ini dapat digambarkan sebagai suatu siklus yang dinamakan Fraud 

    Deterrence Cycle atau siklus pencegahan fraud  seperti gambar dibawah ini.

    Corporate Governance dilakukan oleh manajemen yang dirancang dalam rangka mengeliminasi atau setidaknya

    menekan kemungkinan terjadinya fraud . Corporate governance meliputi budaya perusahaan, kebijakan-kebijakan,

    dan pendelegasian wewenang.

    Transaction Level Control Process yang dilakukan oleh auditor internal, pada dasarnya adalah proses yang lebih

    bersifat preentif dan pengendalian yang bertujuan untuk memastikan bahwa hanya transaksi yang sah, mendapat

    otorisasi yang memadai yang dicatat dan melindungi perusahaan dari kerugian.

    Retrospective Examination yang dilakukan oleh !uditor "ksternal diarahkan untuk mendeteksi fraud  sebelum

    menjadi besar dan membahayakan perusahaan.

    Investigation and Remediation yang dilakukan forensik auditor. Peran auditor forensik adalah menentukan tindakan

    yang harus diambil terkait dengan ukuran dan tingkat kefatalan fraud , tanpa memandang apakah fraud  itu hanya

    berupa pelanggaran kecil terhdaap kebijakan perusahaan ataukah pelanggaran besar yang berbentuk kecurangna

    dalam laporan keuangan atau penyalahgunaan aset.

    Mengapa Pencegahan?

    #eberhasilan kegiatan memerangi fraud , setelah korupsi terjadi adalah suatu ironi tersendiri dalam upaya

    penanggualan fraud  karena semakin banyak mendeteksi dan menyelesaikan kasus berindikasi fraud , bukan

    merupakan kondisi umum yang dikehendaki masyarakat, sebab pada dasarnya kejadian fraud  bukanlah kejadian

    yang dikehendaki masyarakat.

    Pencegahan fraud  bisa dianalogikan dengan penyakit, yaitu lebih baik dicegah dari pada diobati. $ika menunggu

    terjadinya fraud  baru ditangani itu artinya sudah ada kerugian yang terjadi dan telah dinikmati oleh pihak terntu,

    bandingkan bila kita berhasil mencegahnya, tentu kerugian belum semuanya beralih ke pelaku fraud  tersebut. Dan

    bila fraud  sudah terjadi maka biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar untuk memulihkannya daripada melakukan

    pencegahan sejak dini.

    %ntuk melakukan pencegahan, setidaknya ada tiga upaya yang harus dilakukan yaitu (&) membangun indiidu yang

    didalamnya terdapat trust and openness, mencegah benturan kepentingan, confidential disclosure

  • 8/17/2019 Dalam Mencegah Dan Mendeteksi Serta Menangani - Etika Des 2015

    2/4

    agreement dan corporate security contract . (') embangun sistem pendukung kerja yang meliputi sistem yang

    terintegrasi, standarisasi kerja, aktifitas control dan sistem rewards and recognition. () membangun sistem

    monitoring yang didalamnya terkandung control self sssessment , internal auditor dan eksternal auditor 

    Peran Internal Auditor 

    Pendeteksian fraud oleh auditor internal merupakan salah satu peran dari kegiatan internal auditing  yang dijalankan

    dalam organisasi. *tandards +o. &'&.!' menyatakan sebagai berikut: “The internal auditor should have sufficient 

    knowledge to identify the indicators of fraud but is not expected to hace the expertise of a person whose primary 

    responsibility is detecting and investigating fraud”.

    erujuk pada standar profesi diatas, auditor internal  diharuskan memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendeteksi

    adanya indikasi fraud  dalam organisasi. Pengetahuan yang harus harus dimiliki auditor internal termasuk pula

    pengetahuan mengenai karakteristik fraud , teknik-teknik yang digunakan dalam melakukan fraud , dan jenis-

     jenis fraud  yang mungkin terjadi pada berbagai proses bisnis.

     uditor internal  bertanggung jawab dalam mendeteksi fraud yang mungkin telah terjadi sedini mungkin, sebelum

    memebawa dampak yang lebih buruk pada organisasi. Pendeteksian tersebut dapat dilakukan pada

    saatmenjalankan kegiatan internal auditing . Pada saat melakukan audit, auditor internal dapat memfokuskan diri

    pada area-area yang memeiliki risiko tinggi terjadinya fraud seperti transaski kas, rekonsiliasi bank, proses

    pengadaan, penjualan, dll.

    $ika auditor internal menemukan suatu indikasi terjadinya fraud  dalam organisasi, auditor internal  harus

    melaporkannya kepada pihak-pihak terkait dalam organsiasi tersebut, seperti audit committee. !uditor internal dapat

    memberikan rekomendasi dilakukannya inestigasi yang diperlukan untuk menyelidiki fraud  tersebut.

    Dalam sektor publik. uditor internal  dapat dilakukan oleh inspektorat di masing-masing department dan oleh adan

    Pemeriksa #euangan dan Pembangunan (P#P/) berdasarkan permintaan dari pemerintah. 0eknis dan proses

    auditnya tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan di sektor swasta.

    Peran Eksternal Auditor 

    Dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya seorang auditor eksternal dibatasi oleh standar-standar 

    auditing yang berlaku. 0anggung jawab auditor sehubungan dengan fraud dijelaskan secara umum dalam *! seksi&& 1 0anggung jawab dan fungsi auditor independen paragraph ': !uditor bertanggung jawab untuk

    merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan

    bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan/.

    0anggung jawab auditor dalam mendeteksi fraud  tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam *! seksi &2 1 pertimbangan

    atas kecurangan dalam audit laporan keuangan. erdasarkan *! *eksi &2 tersebut, auditor harus secara khusus

    menaksir risiko salah saji material dalam laoran keuangan sebagai akibat dari kecurangan dan harus memperhatikan

    taksiran risiko ini dalam mendesain prosedur audit yang akan dilaksanakan. Prosedur audit mungkin berubah apabila

    terjadi fraud .

    *elanjutnya dalam *! *eksi &3 1 %nsur tindakan pelanggaran hukum oleh klien, dijelaskan bahwa apabila terjadi

    unsur tindakan pelanggaran hukum (termasuk fraud ) maka auditor akan mengumpulkan informasi tentang sifatpelanggaran, kondisi terjadinya pelanggaran dan dampak potensialnya terhadap laporan keuangan. !pabila

    dibutuhkan auditor dapat berkonsultasi dengan penasehat hukum dan melakukan prosedur audit tambahan untuk

    memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sifat pelanggaran yang terjadi. 0erungkapanya fraud , yang

    berrdampak pada denda dan kerugian, harus diungkapakan dalam catatan atas laporan keungan. 4ebih jauh lagi,

    bila fraud  yang terjadi sangat material dan bisa mempengaruhi kewajaran laporan keuangan, maka auditor tidak

    dapat memberikan opini wajar tanpa pengecualian/.

  • 8/17/2019 Dalam Mencegah Dan Mendeteksi Serta Menangani - Etika Des 2015

    3/4

    Pada sektor public, yang menjadi auditor eksternal adalah adan Pemerika keuangan (P#/) berdasarkan %% +o

    &5 tahun '6 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan +egara. Dalam %% ini diatur bahwa

    P# melaksanakan pemeriksaaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keungan +egara. Pemeriksaan tersebut

    terdiri dari pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

    Kebijakan Anti Fraud

    eberapa Perusahaan besar telah menyadari bahaya besar akibat fraud , mereka telah melakukan perencanaan

    sedini mungkin terhadap pencegahan fraud   ini. 0engok saja 0elkom 7rup dan !stra 7rup, kedua Perusahaan ini

    telah mengantisipasi fraud  yang diwujudkan dalam kebijakan anti fraud  yang diterapkan di dalam peruashaan.

    1. Telkom roup

    7rup !stra memberikan perhatian yang demikian besar dalam pengembangan praktek !ood Corporate

    !overnance (787) dengan standar tinggi. eberapa paket kebijakan telah dibuat untuk mendukung 787 diseluruh

     !stra 7rup yang dimonitor oleh #omite !udit, #omite 9enumerasi dan +ominasi, #omite "ksekutif, kelompok

    anajemen 9esiko dan Departemen !udit nternal.

    %ntuk memberikan petunjuk yang jelas dan bagaimana karyawan melaksanakan tugas-tugasnya, 7rup !stra telah

    membuat buku pedoman yang komprehensif, yaitu Pedoman "tika isnis dan kerja/, yang mencakup semua aspek

    dalam berhubungan dengan pihak ketiga dan masyarakat luas secara bertanggung jawab dan professional. *elain

    itu !stra juga mengeluarkan pedoman lainnya untuk memberikan kepastian dan assurance bahwa seluruh aktiitas

    telah menerapkan pola yang sesuai dengan 787, pedoman-pedoamn itu yaitu: pedoman sistem audit dan

    manajemen risiko, pedoman benturan kepentingan, peraturan mengenai informasi orang dalam, pedoman kewajiban

    sosial perusahaan, pedoman manajemen sumber daya manausia, pedoman direksi dan komisaris !stra, kebijakan

    pelaporan atas pelanggaran etika, kebijakan atas penyampaian laporan tahunan dan kebijakan transaksi material

    dan perubahan kegiatan usaha.

    !. Telkom roup

    *ebagai perusahan publik yang juga melantai di bursa internasional (+;*" dan 4*") 0elkom berupaya mewujudkan

    tata kelola perusahaan yang bersih sebagai mana tuntutan dari aturan "arbanes #xley ct  (*

    0elkom 7rup. 0elkom secara berkala terus mengeluarkan berbagai program yang memastikan kesempatan berbuatcurang (fraud ) itu tertutup. Didalam program anti fraud  tersebut terdapat code of ethics,whistleblower 

     policy , organi$ation structure dan %uman &esource 'olicy .

     

    Program whistleblower  yang diterapkan 0elkom dimaksudkan untuk menciptakan sebuah sistem yang

    memungkinkan perusahaan dapat melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan atau indikasi adanya fraud, dengan

    begitu 0elkom dapat secara lebih awal melakukan langkah-langkah koreksi dan mitigasi yang diperlukan untuk

    mengamankan asset , reputasi dan risiko kerugian yang mungkin timbul.

    *elain itu 0elkom juga menerapkan (nterprise &isk )anagement  ("9) yang disusun oleh 8

  • 8/17/2019 Dalam Mencegah Dan Mendeteksi Serta Menangani - Etika Des 2015

    4/4

     !ssociation of 8ertified >raud "?aminers, www. acfe .com

    "conomics usiness @ !ccounting 9eiew, olume nomor &, '3

    *nternational "tandards of uditing 

    katan !kuntan ndonesia (!), standar professional akuntan public

    0he institute of nternal !uditor, www.iia.com

    +ndang,undang nomor - tahun /001

    http://www.acfe.com/http://www.acfe.com/http://www.acfe.com/http://www.acfe.com/http://www.iia.com/http://www.iia.com/http://www.iia.com/http://www.acfe.com/