DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN...

71
DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN UNDANG·UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...T AHUN.... TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN DIM 1. 1. RAN CAN GAN Disetujui TETAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA Raker tgl. 9·6·09 NOMOR. .. TAHUN ... TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 2. 2. Usulan FPDIP, penambahan butir: a. Bahwa masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 harus diwujudkan melalui penyelenggaraan pembangunan perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi. Keterangan: Demokrasi ekonomi menjadi dasar dalam pe/aksanaan pembangunan ekomomi nasiona/, apalagi dalam Tap MPR Nomor XVVMPRl1998 tentang Politik Ekonomi sampai sekarang masih bar/aku, sehingga /andasan filosofis UU ini adalah harus mendasari dari konsep demokrasi ekonomi. 3. 3. Usulan FPDS, penambahan butir: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah untuk mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 harus diwujudkan melalui pembangunan perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi. Keterangan: Demokrasi ekonomi menjadi dasar dalam pe/aksanaan pembangunan ekonomi nasional, apa/agi dalam Tap MPR NoXVU MPRl1988 tentang Po/itik Ekonomi sampai sekarang masih ber/aku, sehingga /andasan filosofis RUU iniadalah harus mendasari dari konsep demokrasi ekonomi. 4. 4. Menimbang: Us ulan FPDIP, menjadi: a. bahwa untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah b. bahwa untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah tertentu yang bersifat strategis tertentu yang bersifat strategis bagi pengembangan ekonomi bagi pengembangan ekonomi nasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan dan nasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan suatu kesatuan ekonomi nasional, perlu dikembangkan kawasan ekonomi khusus; daerah, perlu dikembangkan kawasan ekonomi khusus; Keterangan: Dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional, serla penghapusan kata suatu daerah. Semangat yang dibangun disini adalah untuk menjaga keseimbangan penye/engaraan pembangunan ekonomi nasional. DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf ARSIP DAN DOKUMENTASI

Transcript of DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN...

Page 1: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM)RANCANGAN UNDANG·UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN....

TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

DIM

1. 1. RANCANGANDisetujui TETAP

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIARaker tgl. 9·6·09

NOMOR...TAHUN...

TENTANG

KAWASAN EKONOMI KHUSUS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2. 2. Usulan FPDIP, penambahan butir:

a. Bahwa masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945 harus diwujudkan melalui penyelenggaraan pembangunanperekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi.

Keterangan:Demokrasi ekonomi menjadi dasar dalam pe/aksanaan pembangunan ekomomi nasiona/, apalagi dalam Tap MPR Nomor XVVMPRl1998 tentangPolitik Ekonomi sampai sekarang masih bar/aku, sehingga /andasan filosofis UU iniadalah harus mendasari dari konsep demokrasi ekonomi.

3. 3. Usulan FPDS, penambahan butir:

a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah untuk mencapai masyarakat adil dan makmurberdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 harus diwujudkan melalui pembangunanperekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi.

Keterangan:Demokrasi ekonomi menjadi dasar dalam pe/aksanaan pembangunan ekonomi nasional, apa/agi dalam Tap MPR NoXVU MPRl1988 tentang Po/itikEkonomi sampai sekarang masih ber/aku, sehingga /andasan filosofis RUU iniadalah harus mendasari dari konsep demokrasi ekonomi.

4. 4. Menimbang: Usulan FPDIP, menjadi:

a. bahwa untuk mempercepat pengembangan ekonomi diwilayah b. bahwa untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah tertentu yang bersifat strategistertentu yang bersifat strategis bagi pengembangan ekonomi bagi pengembangan ekonomi nasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan dannasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan suatu kesatuan ekonomi nasional, perlu dikembangkan kawasan ekonomi khusus;daerah, perlu dikembangkan kawasan ekonomi khusus; Keterangan:

Dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional, serla penghapusan kata suatu daerah.Semangat yang dibangun disini adalah untuk menjaga keseimbangan penye/engaraan pembangunan ekonomi nasional.

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 2: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.DIM NASKAH RUU USULAN DPR RI

Usulan FPPP, menjadi:

Menimbang:

a. bahwa untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia maka di wilayah-wilayah tertentu yang bersifat strategis bagi pengembanganekonomi nasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah, perludikembangkan kawasan ekonomi khusus;

Keterangan:Dalam perlimbangan . iniperlu memasukkan konteks NKRI sebagai bentuk penegasan bahwa daerah tersebut merupakan bagian dan kesatuan dariNKRI sehingga perlimbangan kepentingan ekonomi nasional menjadi yang utama bukan kepentingan lokal semata.

Usulan FPAN, menjadi:

a. bahwa untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah tertentu yang bersifat strategisbagi pengembangan ekonomi masyarakat, pengembangan ekonomi nasional dan untukmenjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah, perlu dikembangkan kawasan ekonomi khusus;

Usulan FPKS, menjadi:

Menimbang:

a. bahwa untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah tertentu yang bersifat strategisbagi pengembangan ekonomi nasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan suatudaerah, serta memperkuat daya saing bangsa,_perlu dikembangkan kawasan ekonomi khusus;

Usulan FPBR, menjadi:

Menimbang:

a. Bahwa untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah tertentu yang bersifat strategisbagi pengembangan ekonomi nasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan suatu daerahperlu di kembangkan kawasan ekonomi khusus, suatu fasilitas kawasan ekonomi yang dibedakan berdasarkan dari tingkat kemajuan daerah tersebut, terutama dalam hal fasilitasdan transportasi yang ada di daerah tersebut;

Catatan:Mengingat akan ketidak merataan pertumbuhan ekonomi disetiap daerah dari barat sampai ketimur maka per{u dibedakan fasilitas fasilitas yang diberikan antara daerah yang telah lengkap prasarananya dengan daerah yang masih dalam tarafperkembangan.Dengan demikian maka ruh dari Undang Undang Kawasan Ekonomi Khusus akan (ebih terasa dari pada hanya sekedar fasilitas yang di berikanoleh Pemerintah saja.

Usulan FPDS :

Butir(a) pada naskah RUU, menjadi Butir(b) pada UsulPerubahan, dst...

KETERANGAN

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 2

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 3: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

5. 5. b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 31 ayat (3) Undang- Usulan FPDS, menjadi:Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (1) s.d (9) Undang-Undang Nomor 32 tentangketentuan mengenai Kawasan Ekonomi Khusus diatur denganUndang-Undang; Pemerintah Daerah, ketentuan Pembentukan Daerah dan Kawasan Khusus. Dan ketentuan

Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang Nomor 31 ayat (3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007tentang Penanaman Modal, ketentuan mengenai Kawasan Ekonomi Khusus diatur denganUndang-Undang

Keterangan:Bahwa prinsipnya kegiatan penanaman modal dengan segala keringanan fasilitas dan insentif yang diberikan baru dapat tereafisasi apabila terlebihdahulu sudah terbentuk Kawasan Ekonomi Khusus.

6. 6. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud Disetujui TETAP

dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Undang-Undang Raker tgl. 9·6-09

tentang Kawasan Ekonomi Khusus;

7. 7. Mengingat: Usulan FPDIP, menjadi:

1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 33 Undang-Undang 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar NegaraDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Republik Indonesia Tahun 1945;

Keterangan:Ditambahkan Pasal 27ayat (2) dan Pasal 27 yang mengatur bahwa tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan.

Usulan FPPP, memberikan catatan:

Perlu dipertimbangkan apakah pada bagian iniperlu dicantumkan UU yang terait antara lain UU tentangPemda, UU Kepabeanan, UU Pajak, UU Lingkungan Hidup, UU Agraria, dan UU Tata Ruang.

Usulan FPDS, menjadi:

1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 25, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

Keterangan:Secara Yuridis Formal RUU ininormatif harus sesuai dengan ketentuan dalam pasal-pasal tersebut sebagai prinsip yang dianggap dasar ataufundamen hukum serla titik tolak bagi pembentukan undang-undang dan interpretasi terhadap undang-undang itusendiri

8. 8. Usulan FPAN, penambahan butir:

Catatan:Perlu dipertimbangkan apakah pada bagian konsideran ini perlu dicantumkan UU yang terkait, antara lain: UU Pemerintahan Daerah, UUKepabeanan, UUPajak, UUBea Cukai, UUUngkungan Hidup dan UUAgraria

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 3

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 4: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

9.

10.

NO.DIM

9.

10.

2.

NASKAH RUU

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang PenanamanModal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4724);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAdan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

USULAN DPR RI

Usulan FPD, dihapus dandiganti menjadi:

2. Undang-Undang No. 32 tentang Pemerintah Daerah;

KETERANGAN

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

11.

12,

13.

11.

12.

13.

MEMUTUSKAN:Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG KAWASAN

EKONOMI KHUSUS.

BABIKETENTUAN UMUM

Pasal1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Kawasan Ekonomi Khusus yang selanjutnya disebut KEKadalah kawasan dengan batas-batas tertentu dalam wilayahhukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkanuntuk menyelenggarakan fungsi-fungsi perekonomian yangbersifat khusus dan memperoleh fasilitas tertentu.

Usulan FPD, memberikan catatan:Perlu Penje/asan Umum yang menjadi kesatuan takterpisahkanDa/am Penje/asan RUU perlu adanya rumusan yang lebih tegas tentang maksud, tujuan dan lungsi pengembangan KEK, agar dapat membedakandengan kawasan-kawasan lainnya,Perlu ditambah BAB baru yang menjelaskan mengenai maksud dan tujuan pembentukan KEK serla prinsip-prinsip da/am pelaksanaan KEK.

Usulan FPAN, menjadi:

1. Kawasan Ekonomi Khusus yang selanjutnya disebut KEK adalah kawasan dengan batas-batastertentu yang tidak terikat batas wilayah provinsi, kabupaten/kota dalam wilayah hukumNegara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi-fungsiperekonomian yang bersifat khusus dan memperoleh fasilitas tertentu.

Keterangan:Pembentukan KEK memungkinkan Iintas provinsi atau kabupatenlkota, Oleh karenanya perlu ada penambahan rumusan bahwa KEK tidak terikatbatas provinsi atau kabupatenlkota,

Usulan FPKB, menjadi:1. Kawasan Ekonomi Khusus yang selanjutnya disebut KEK adalah dengan batas-batas tertentu

dalam wilayah hukurn Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untukmenyelenggarakan fungsi-fungsi perekonomian yang bersifat khusus dan memperoleh fasilitastertentu yakni meliputi kawasan pembangunan ekonomi terpadu (kapet), kawasan berikat(bonded zone), atau kawasan ekonomi khusus lainnya

Catatan:RUU inidiarahkan untuk menjadi payung hukum bagi kawasan ekonomi khusus,Menyesuaikan dengan UU tentang Penanaman Modal.Definisi tentang kawasan ekonomi khusus harus dipertegas fokusnya,Definisi tentang kawasan perlu dielaborasi dalam penjelasan.

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

DIMKONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 4

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 5: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

Usulan FPDS, penambahan pasal ~ ayat:

Alas dan Tujuan

1. Kegiatan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) diselenggarakan berdasarkanpada asas keseimbangan, keterpaduan, keterbukaan, kemandirian, dan kesinambungan.

Keterangan:Perlu dicantumkan azas dan tujuan mendasar atau formulasi tujuan dari penye/enggaraan dan pengembangan KEK da/am satu pasa/ yangmandiri.Pencantuman inimemiliki makna penting agar ke/ahiran perangkat hukum da/am pelaksanaannya dapat sela/u membawa semangat tujuandari RUU/undang-undang in;

14. 14. Usulan FPD, penambahan ayat:

2. KEK dapat meliputi penyelenggaraan fungsi-fungsi kawasan/jenis KEK, seperti:- Special Economic Zone (SEZ)/Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)- Free Trade Zone (FTZ)/Kawasan Perdagangan Sebas.- Export Processing Zone (EPZ)/Kawasan Produksi Komoditi Eksport- Industrisl Zone ParklKawasan industri- Kawasan Khusus lainnya, baik kawasan produksi campuran maupun tunggal, produksi bahan-

bahan komponen, maupun kawasan perdagangan lainnya.

15. 15. Usulan FPDS, penambahan ayat:

2. Tujuan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah agar mampu mendorong danmemacu pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah dengan mensinergikan kebutuhan dankepentingan lokal, nasional dan global.

16. 16. 2. Zona adalah area di dalam KEK dengan batas-batas tertentu Usulan FPD, menjadi:yang pemanfaatannya sesuai dengan peruntukkannya.

3. Zona adalah area di dalam KEK dengan batas-batas tertentu yang pemanfaatannya sesuaidengan peruntukkannya.

Keterangan:Ayat 2berubah menjadi ayat 3,dst.

Usulan FPBR, menjadi:

2. Zona adalah area di dalam KEK dengan batas-batas tertentu yang pemanfaatannya sesuaidengan peruntukkannya, yang diatur oleh peraturan yang dibuat bersama oleh DewanNasional danPemerintah Daerah sebagai Pengelola kawasan langsung;.

Keterangan:Zona dalam KEK harus mempunyai pembatasan yang khusus sesuai dengan kebudayaan dan keadaan masyarakat daerah setempat sehingga diperlukan peraturan zona yang berbeda-beda pada setiap zona dikawasan lainnya yang dibicarakan antara Dewan Nasional dengan PemerintahDaerah Pengelola. Haliniagartidak terjadi suatu kebijakan yang dirumuskan oteh Dewan Nasional yang nyata tJdak dapat diterapkan pada daerahtersebut; oleh karena beberapa perbedaan

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 5

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 6: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

17.

18.

19.

20.

NO.DIM

17.

18.

19.

20.

3.

4.

5.

6.

NASKAH RUU

Dewan Nasional adalah dewan yang bertanggung jawab dalamperumusan kebijakan percepatan pengembangan, kebijakanpengoperasian, dan pengendalian penyelenggaraan KEK ditingkat nasional.

Dewan Kawasan adalah dewan yang bertanggung jawabmengoordinasikan pengembangan dan pengawasanpenyelenggaraan KEK ditingkat Provinsi.

Badan Pengusahaan adalah badan yang bertanggung jawabmenyelenggarakan pengusahaan KEK.

Badan Usaha adalah perusahaan berbadan hukum berupaBadan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, atauperusahaan swasta.

USULAN DPR RI

Usulan FPKB, rnenjadi:

Dewan Nasional dan Dewan Kawasan rnerupakan rnitra kerja yang bekerja sarna untukrnenjalankan fungsinya dan bersarna-sarna rnernpertanggungjawabkan kepada presiden

Usulan FPBR, rnenjadi:

3. Zona adalah area di dalam KEK dengan batas-batas tertentu yang pemanfaatannya sesuaidengan peruntukannya; yang di atur oleh peraturan yang di buat bersama oleh DewanNasional dan Pernerintah Daerah sebagai Pengelola kawasan langsung.

Keterangan:Zona dalam KEK harus mempunyai pembalasan yang khusus sesuai dengan kebudayaan dan keadaan masyarakal daerah setempat sehingga diperlukan peraturan zona yang berbeda beda pada setiap zona di kawasan lainnya yang di bicarakan antara Dewan Nasional dengan PemerinlahDaerah pengelola. Hal ini agar tidak terjadi suatu kebijakan yang di rumuskan o/eh Dewan Nasional yang temyata tidak dapat di terapkan padaDaerah tersebut; oIeh karena beberapa perbedan kebudayaan dan keadaan masya-rakat setempat.

Usulan FPD, rnenjadi:

4. Dewan Kawasan adalah dewan yang bertanggung jawab mengkoordinasikanpengembangandan pengawasan penyelenggaraan KEK ditingkat Provinsi.

Keterangan:Kalimat disempumakan sesuai dengan bahasa Indonesia yang banar.

Usulan FPKB, rnenjadi:

4. Dewan Kawasan adalah rnitra Dewan Nasional di Daerah yang bertanggung jawabmengoordinasikan pengembangan dan pengawasan penyelenggaraan KEK ditingkat Provinsi.

Usulan FPPP, rnenjadi:

3. Badan Pengelola adalah badan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pengusahaan KEK.

Usulan FPPP, rnenjadi ayat 4:

Usulan FPKS, rnenjadi:

6. Badan Usaha adalah perusahaan berbadan hukum berupa Badan Usaha Milik Negara, BadanUsaha Milik Daerah, atau perusahaan swasta, terrnasuk UMKM.

KETERANGAN

DIM KONSOLIOASI FRAKSI OPR.rtf 6

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 7: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

----------------------------------------------------------------------------------------------- -----

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

21. 21. Usulan FPDIP, tambahan BAB:

BAS (Muntatis muntandis)

ASAS, TUJUAN DAN KEBIJAKAN DASAR

Keterangan:Setelah mendengarkan aspirasi dari beberapa pihak terutama dari pemerintah propinsi dan perguruan tinggi Undang-Undang iniperfu roh awal akankearah mana UUinidibuat, tujuan apa yang hendak dicapai pembentukan UUini.

22. 22. Usulan FPDIP, penambahan pasal:

Pasal menyesuaikan

Kawasan Ekonomi Khusus berasaskan:

Keterangan:Demokrasi ekonomi adalah mutlak untuk menjadi asas mengingat dengan adanya demokrasi ekonomi tidak ada tempat bagi monopoli yangberujung pada upaya pemerataan dan keadilan.

23. 23. Usulan FPDIP, penambahan butir:

a. Berkeadilan

Keterangan:Semangat yang dibangun KEK harus menghindari kecemburuan antar daerah

24. 24. Usulan FPDIP, penambahan butir:

b. Kepastian hukum

Keterangan:Sebagai Negara hukum asas kepastian hukum adalah sesuatu halyang wajib untuk menjamin investasi dari investor asing dan dalam nageriAsas "kepastian hukum" yaitu asas dalam negara hukum yang meletakkan hukum dan peraturan perundang-undangan sebagai landasan utamadalam setiap kebijakan dan tindakan dalam KEK;

25. 25. Usulan FPDIP, penambahan butir:

c. PemerataanKeterangan:Dalam menjalankan perekonomian nasional harus diupayakan untuk pemerataan baik dari sisikewilayahan maupun struktur perekonomian nasional

26. 26. Usulan FPDIP, penambahan butir:

d. Akuntabilitas

Keterangan:Asas "akuntabilitas yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari penyelenggaraan KEK wajib dan harus dapat diper-tanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 7

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 8: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

DIM

27. 27. Usulan FPDIP, penambahan butir:

e. Berwawasan lingkungan

28. 28. Usulan FPDIP, penambahan butir:

f. Kemandirian

29. 29 Usulan FPDIP, penambahan butir:

g. Keterbukaan.

Keterangan:Asas "keterbukaan' yaitu asasyang membuka diri terhadap hakmasyarakat untuk memperoleh informasi yang benar. jujurdan tidak diskriminatfftentang kegiatan KEK;

30. 30. usuran FPDIP, penambahan pasal:

Pasal menyesuaikan

Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus bertujuan untuk:

31. 31. Usulan FPDIP, penambahan butir:

a. Mewujudkan pemerataan struktur perekonomian nasionalKeterangan:Masa lalu harus menjadikan pembelajaran bangsa ini. struktur ekonomi yang timpang baik memunculkan jurang antara si kaya dan miskinsedemikian tinggi dan jurang pemerataan ekonomi yang sampai saat ini terus mendapatkan perhatian dari stake holder. Untuk itu tujuan yanghendak dicapai dalam KEK adalah mewujudkan pemerataan strukturperekonomian nasional.

32. 32. Usulan FPDIP, penambahan butir:

b. Mempercepat pertumbuhan ekonomi nasionalKeterangan:Dengan adanya KEK diharapkan bisa difakukan percepatan perlumbuhan perekonomian melalui pendirian KEK di daerah yang berpotesi dari sisisumberdaya alam dan geografis.

33. 33. UsulanFPDIP, penambahan butir:

c. Mendorong kegiatan industrialisasi nasionalKeterangan:Adanya KEK sudah barangtentu diharapkan akan memunculkan kegiatan industrialisasi yang memberikan efek kue pembangunan perekonomian.

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 8

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 9: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

34. 34. Usulan FPDIP, penambahan butir:

d. Sebagai kawasan industri khusus KEK akan mampu menyerap tenaga kerja yang pantasdiandalkan·

Keterangan:Sebagai kawasan industri khusus KEK akan mampu menyerap tenaga kerja yang pantas diandalkan

35. 35. Usulan FPDIP. penambahan butir:

e. Menarik investasi dalam dan luarnegeri.

Keterangan:Dengan adanya tawaran berbagai fasilitas da/am KEK diharapkan akan menarik investasi da/am dan dari /uar negeri

36. 36. Usulan FPDIP, penambahan ayat:

Pasal Menyesuaikan

(1 ) Pemerintah menetapkan kebijakan dasar KEK untuk meningkatkan dan mendorong pertumbuhanekonomi nasional

37. 37. Usulan FPDIP. penambahan ayat:

(2) Dalam menetapkan kebijakan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintah:

a. Pemerintah membuka kesempatan yang sama disetiap wilayah untuk membuka KEKsepanjang memenui syarat dan ketentuan pendirian KEK.

Keterangan:Da/am membuka KEK diberikan kesempatan yang sama sepanjang memiliki persyaratan yang di tentukan da/am UU ini. Namun demikian sesuaiamanah kontitusi untuk menjaga keseimbangan penye/enggraan pembangunan untuk daerah tertentu yang memiliki potensi namun terkenda/ainfrastruktur, maka guna guna kesinambungan pembangunan dan pemeratan pembagunan maka /ayak untuk diberikan kesempatan pendirian KEK.

38. 38. usuran FPDIP, penambahan butir:

b. Menjamin kepastian hukum dan kepastian berusaha bagi dunia usaha dalam dan luar negerisejak proses pengurusan perijinan sampai dengan berakhirnya kegiatan usaha di KEK sesuaidengan peraturan perundangan.

Keterangan:Da/am membuka KEK diberikan kesempatan yang sama sepanjang memiliki persyaratan yang di tentukan da/am UU ini. Namun demikian sesuaiamanah kontitusi untuk menjaga keseimbangan penye/enggraan pembangunan untuk daerah tertentu yang memiliki potensi namun terkenda/ainfrastruktur, maka guna guna kesinambungan pembangunan dan pemeratan pembagunan maka /ayak untuk diberikan kesempatan pendirian KEK.

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 9

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 10: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

DIM

39. 39. Usulan FPPP, penambahan ayat:

5. Menteri adalah menteri yang tugas dan tanggung jawabnya dibidang perdagangan.

Keterangan:Sete/ah No.4 D/M Perubahan ditambahkan No.5, No6, No.7, No.8, dan No.9.

40. 40. Usulan FPPP, penambahan ayat:

6. Penyelenggaraan adalah kegiatan yang meliputi pengaturan dan pembinaan, pengawasan danpengendalian Kawasan Ekonomi Khusus.

41. 41. Usulan FPPP, penambahan ayat:

7. Pengaturan adalah upaya perencanaan dan pembentukan landasan hukum dalam pelaksanaanKawasan Ekonomi Khusus.

42. 42. Usulan FPPP, penambahan ayat:

8. Pengawasan adalah upaya agar penyelenggaraan sesuai dengan ketentuan atau perencanaanyang telah disusun.

43. 43. Usulan FPPP, penambahan ayat:

9. Pengendalian adalah upaya untuk mewujudkan ketertiban pengelolaan kawasan agar sesuaidengan peruntukannya.

44. 44. Usulan FPPP, penambahan BAB:

BABIIASAS DAN TUJUAN

Keterangan:Da/am RUU ini, tidak terfihat seeara je/as maksud dan tujuan pembentukan KEK O/eh karena itu sebefum masuk ke BAB If BENTUK DANKR/TER/A, perlu dimasukkan 2BAB mengenai ASAS DAN TUJUAN PEMBENTUKAN KEK; DAN RUANG LlNGKUP

45. 45. Usulan FPPP, penambahan pasal:Pasal2

Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kawasan Ekonomi Khususdiselenggarakan berdasarkan asas:

a. keadilan dan keseimbanganKeterangan:Da/am RUU ini, tidak ter/ihat secara je/as maksud dan tujuan pembentukan KEK O/eh karena itu sebe/um masuk ke BAB If BENTUK DANKR/TER/A, perlu dimasukkan 2BAB mengenai ASAS DAN TUJUAN PEMBENTUKAN KEK: DAN RUANG LlNGKUP

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 10

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 11: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

46. 46. Usulan FPPP, penambahan butir:

b. kesatuan dan keterpaduan;

47. 47. Usulan FPPP, penambahan butir:

c. kebersamaan dan kemitraan;

48. 48. Usulan FPPP, penambahan butir:

d. perlindungan kepentingan umum;

49. 49. Usulan FPPP, penambahan butir:

e. kepastian hukum; dan

50. 50. Usulan FPPP, penambahan butir:

f. transparansi dan akuntabilitas.

51. 51. Usulan FPPP, penambahan pasal:Pasal3

Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus bertujuan untuk:a. meningkatkan ekonomi nasional dan menjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah;

52. 52. Usulan FPPP, penambahan butir:

b. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan di daerah yang menjadi KawasanEkonomi Khusus;

53. 53. Usulan FPPP, penambahan butir:

c. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan;

54. 54. Usulan FPPP, penambahan butir:

d. meningkatkan daya saing produk-produk yang dihasilkan oleh wilayah yang menjadi KawasanEkonomi Khusus.

55. 55. Usulan FPPP, penambahan butir:

e. meningkatkan penanaman modal, tranfer teknologi, dan kemampuan manajemen;

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 11

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 12: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

56. 56. Usulan FPPP, penambahan butir:

f. Meningkatkan daya saing wilayah dan produk yang dihasilkan di wilayah Kawasan EkonomiKhusus.

57. 57. Usulan FPPP, penambahan BAB:

BAB III

RUANG L1NGKUP

58. 58. Usulan FPPP, penambahan ayat:

(1 ) Undang-Undang ini berlaku untuk semua kegiatan dalam pengembangan dan pembentukankawasan ekonomi khusus di seluruh wilayah negara Republik Indonesia yang berkaitan denganpemanfaatan pengembangan

59. 59. Usulan FPPP, penambahan ayat:

(2) wilayah serta fasilitas penunjang lain yang terkait.

60. 60. Usulan FPPP, penambahan ayat:

(3) Ketentuan dalam undang-undang inihanya berlaku untuk Kawasan Ekonomi Khusus.

61. 61. Usulan FPPP, penambahan ayat:

(4) Ketentuan yang belum diatur dalam undang-undang ini akan diatur dalam peraturan tersendiri.

62. 62. BAB II Usulan FPAN, menjadi::

BENTUK DAN KRITERIA BABII

FUNGSI DAN KRITERIA

Usulan FPPP, menjadi:

BABIV

PEMBENTUKAN

63. 63. Bagian Kesatu Usulan FPAN, menjadi:

BentukBagian Kesatu

Fungsi

DIMKONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 12

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 13: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

64.

65.

66.

67.

NO.DIM

64.

65.

66.

67.

NASKAH RUU

Pasal2

KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memilikikeunggulan geo-ekonomi dan geo-strategi, untuk menampungkegiatan industri, ekspor dan impor, serta kegiatan ekonomi yangmemiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional.

USULAN DPR RI

usuran FPPP, menjadi:

Pasal4

KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geo-ekonomi dan geo­strategi, untuk menampung kegiatan industri, ekspor dan impor, Usaha Mikro Kecil Menengah danKoperasi, pertanian serta kegiatan ekonomi yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya sainginternasional.

Usulan FPAN, menjadi:

Pasal2

(1) KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geo-ekonomi dan geo­strategi, untuk menampung kegiatan industri, ekspor dan impor, serta kegiatan ekonomi yangmemiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional.

usuran FPOS, menjadi:

Pasal2

KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geo-ekonomi dan geo­strategis. Kawasan tersebut dipersiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor imporserta kegiatan ekonomi lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional.

Keterangan:

Pengembangan kawasan ekonomi khusus atau KEK diharapkan dapat mempercepat perkembangan daerah, dan seOOga; model terobosanpengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, industri, pariwisata dan perdagangan sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Usulan FPAN, penambahan ayat:

(2) KEK mempunyai fungsi sebagai tempat untuk mengembangkan usaha-usaha di bidangperdagangan, jasa, industri, pertambangan dan energi, transportasi, maritim dan perikanan, posdan telekomunikasi, perbankan, asuransi, pariwisata dan bidang-bidang lainnya.

Usulan FPAN, penambahan ayat:

(3) Fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:

Usulan FPAN, penambahan butir:

a. kegiatan manufaktur, rancang bangun, perekayasaan, penyortiran, pemeriksaan awal,pemeriksaan akhir, pengepakan, dan pengepakan ulang atas barang dan bahan baku dari dalamdan luar negeri, pelayanan perbaikan atau rekondisi permesinan, dan peningkatan mutu;

KETERANGAN

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 13

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 14: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

DIM

68. 68. Usulan FPAN, penambahan ayat:

b. penyediaan dan pengembangan prasaraa dan sarana air dan sumber air, prasarana dan saranaperhubungan termasuk pelabuhan laut dan bandar udara, bangunan dan jarigan listrik, pos dantelekomunikasi, serta prasarana dan sarana lainnya.

69. 69. Pasal3 Usulan FPPP, menjadi:

(1 ) KEK dapat terdiri atas satu atau beberapa zona: Pasal5

a. pengolahan ekspor; (1 ) KEK dapat terdiri atas satu atau beberapa zona:

a. pengolahan ekspor;

Usulan FPBR, menjadi:

Pasal3

(1 ) KEK dapat terdiri atas satu atau beberapa zona:

a. pengolahan ekspor; impor; pergudangan,

Keterangan:

Dapat di tambahkan pula sebagai pengelolaan impor; Pergudangan. hal ini karenaKEK pada umumnya barada di kawasan Pelabuhan yangmempunya akses pada kegiatan kegiatan tersebut diatas.

Dengan demikian maka KEK sebagai zona eksklusif makin terasa ruhnya untuk perubahan suatu daerah.

70. 70. b. logistik;Disetujui TETAPRaker tgl.9·6·09

71. 71. c. industri; Usulan FPPP, menjadi:

c. industri dan pertanian;

72. 72. d. pengembangan teknologi; dan/atauDisetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

73. 73. Usulan FPD, penambahan butir:

e. Zona Transhipment

Keterangan:

Penjelasan terhadap Zona transhipment adalah zona yang kegiatannya difokuskan pada pengumpulan dan distribusi barang ekspor dan impordalam petikemas. curah (bulk. dan cairo

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 14

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 15: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

74.

75.

76.

77.

78.

NO.DIM

74.

75.

76.

77.

78.

NASKAH RUU

e. ekonomi lainnya.

(2) Di dalam KEK dapat dibangun fasilitas pendukung danperumahan bagi pekerja

USULAN DPR RI

Usulan FPAN, penambahan butir:

e. koridor industri

Usulan FPKS, penambahan butir:

e. agroindustri,

Usulan FPKS, penambahan butir:

f. energi,

Usulan FPDIP, ~

Dihapus

Keterangan:Mohon Pemerintah memberikan penjelasan apa yang dimaksud dengan ekonomi lainya?

Usulan FPD memberikan catatan:

Perlu diberi penjelasan lebih rinci atau digabung:a) Perlu penegasan dalam Penjelasan yang dimaksud dengan perumahan bagi pekena adalah berupa Dormitory, Rumah Susun Sederhana

Sewa (Rusunawa). Aparlemen unluk pekeria asing.b) Mengenai perumahan. perlu adanya penegasan mengenai bentuk, jenis dan status, kepemilikan unluk menghindari te~adinya

permasalahan sosial.e) Agar sarana penunjang dan perumahan bagi pekeria, dibangun diluar wilayah KEK dengan jarak yang relatif dekat. Alasannya, pemukiman

dan fasilitas umum tidak digabung satu kawasan dengan kegiatan induslri dan aklivitas perkanloran, serta unluk memudahkan pengawasandan pengamanan didalam KEK.

Usulan FPKS, menjadi:

(2) Di dalam KEK dapat dibangun fasilitas pendukung dan perumahan bagi pekerja serta fasilitaspendukung di kawasan penyangga KEK.

Keterangan:Hal iniuntuk memperje/as tanggung jawab sosial KEK terhadap daerah sekitamya.Fasilitas Pendukung adalah : fasilitas ibadah dan pembinaan agama, pendidikan dan petat/han kerja, penguatan sosiat-budaya, dan pengembanganmasyarakat lokal

Usulan FPDS, menjadi:

(2) Di dalam KEK dibangun infrastruktur pendukung, seperti: jalan, rei kereta api,telekomunikasi, pelabuhan, bandar udara, sumber Iistrik berikut jaringannya, sertapasokan air minimal satu liter per detik untuk setiap satu hektar wilayah sebagaipendukung fasilitas tersebut.

Keterangan:Pemertntah dalam menefapkan KEK, kawasan yang akan d/kembangkan kawasan yang diusulkan sudah tersedia fasilitas infrastruktur pendukung,

KETERANGAN

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 15

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 16: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

DIM

79. 79. Usulan FPCIP, penambahan ayat:

(3) Didalam hal industri besar melakukan kegiatan usaha yang berada di KEK memiliki keterkaitandengan UMKM untuk kerjasama produksi Pemerintah dapat memberikan tambahan fasilitaskepada industri besar.

Keterangan:Didalam hal industri besar yang berada di kawasan KEK memiliki keterkaitan dengan UMKM untuk kerjasama produksi Pemerintah dapatmemberikan tambahan fasi/itas kepada industri besar.Pemerintah perlu memberikan apresiasi kepada pelaku industri besar yang bekerja sama dengan pelaku UMKM khusus kerjasama pengelolaanproduksi sehingga diharapkan akan memi/iki ni/ai tambah kepada penambahan tenaga kerja dari UMKM.

80. 80. Usulan FPDlP, penambahan ayat:

(4) Fasilitas sebagaimana ayat (4) diatas lebih lanjut diatur dalam Peraturan Pemerintah.

81. 81. (3) Di dalam setiap KEK disediakan lokasi untuk Usaha Mikro Usulan FPG, menjadi:Kecil dan Menengah (UMKM) guna mendukung kegiatan

Di dalam setiap KEK disediakan zonasi usaha untuk usaha mikro, kecil, menengah guna mendukungperusahaan-perusahaan yang berada didalam KEKkegiatan perusahaan-perusahaan yang berada didalam KEK

Keterangan:Kata "Iokasi" sebaiknya dihapus. Dikhawatirkan diarlikan sempit hanya sebatas lapak. Padahal, UU No. 2512007 ttgPenanaman Modal Pasal13mengenal isti/ah "bidang usaha yang dicadangkan untuk usaha mikro, keei/, menengah dan koperasi". Sebaiknya diganti dengan istilah "zonas/".

Usulan FPPP, menjadi:

(3) Di dalam setiap KEK disediakan lokasi, fasilitas dan infrastruktur untuk Usaha Mikro Kecil danMenengah (UMKM) guna mendukung kegiatan perusahaan-perusahaan yang berada di dalamKEK

Usulan FPC, menjadi:

(3) Di dalam setiap KEK wajib disediakan lokasi untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)guna mendukung kegiatan perusahaan-perusahaan yang berada didalam KEK.

Keterangan:Perlu disediakannya ruang di dalam kawasan bagi usaha mikro dan menengah, dan industri keeil yang mendukung kegiatan industri skala besar.Selain ituperlu diperlimbangkan ruang bagi pengembangan industri kreatif (film, animasi, dll)Penje/asan lebih rinei !

Usulan FPKS, menjadi:

(3) Di dalam setiap KEK disediakan lokasi minimal 30% untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM) guna mendukung kegiatan perusahaan-perusahaan yang berada didalam KEK

DIM KONSDLlDASI FRAKSI DPR.rtf 16

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 17: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

82.

83.

84.

85.

NO.DIM

82.

83.

84.

85.

NASKAH RUU

Bagian Kedua

Krileria

Pasal4

Lokasi yang dapat diusulkan untuk menjadi KEK harus memenuhikriteria:

USULAN DPR RI

Usulan FBPD, menjadi:

(3) Di dalam setiap KEK wajib disediakan lokasi untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)guna mendukung kegiatan perusahaan-perusahaan yang berada didalam KEK.

Usulan FPDS, menjadi:

(3) Di dalam setiap KEK disediakan lokasi untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dankesempatan berusaha guna mendukung kegiatan perusahaan-perusahaan yang berada didalam KEK

Keterangan:Pemerintah mewajibkan setiap kawasan ekonomi khusus atau KEK memitiki satu kawasan yang menjadi pusat pengembangan usaha mikro. keeH.dan menengah atau UMKM sebagai perusahaan atih daya atau outsourcing. Dengan demikian, impor jasa dan barang yang biasa dHakukanperusahaan besar dida/am KEK akan digantikan o/eh jasa dan barang yang diprocfuksi UMKM dari kawasan atih daya itu.

Usulan FPDIP, penambahan ayat:

(4) Didalam hal industri besar melakukan kegiatan usaha yang berada di KEK memiliki keterkailandengan UMKM untuk kerjasama produksi Pemerintah dapat memberikan tambahan fasilitaskepada industri besar.

Keterangan:Didalam hal industri besar yang berada di kawasan KEK memiliki keterkaitan dengan UMKM untuk kerjasama produksi Pemerintah dapatmemberikan tambahan fasHitas kepada industri besar.Pemerintah perlu memberikan apresiasi kepada pe/aku industri besar yang bekerja sama dengan pe/aku UMKM khusus kerjasama penge/o/aanproduksi sehingga diharapkan akan memiliki nHai tambah kepada penambahan tenaga kerja dari UMKM.

Usulan FPDIP, penambahan ayat:

(5) Fasilitas sebagaimana ayat(4)diatas lebihlanjutdiaturdalam Peraturan Pemerintah.

UsulanFPG, menjadi:

a. sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, dan tidak berpolensi menganggu daerahkonservasi alam;

KETERANGAN

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

a. sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, dan tidakberpotensi mengganggu kawasan lindung;

Keterangan:IstHah "Kawasan hutan Undung" sebaiknya diganti dengan "daerah konservasi alam" sehingga penger/iannya /ebih tuss, sehingga memenuhiamanat Undang-Undang Repubtik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya A/am Hayati Dan Ekosistemnya

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 17

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 18: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

86.

NO.DIM

86. b.

NASKAH RUU

pemerintah provinsi/kabupaten/kota yangmendukung pengelolaan KEK;

USULAN DPR RI

Usulan FPDIP, memberikan catatan:

Mohon pemerintah Memberikan penjelasan terkait dengan kawasan Iindung?

Usulan FPPP, menjadi:

Pasal6

Lokasi yang dapat diusulkan untuk menjadi KEK harus memenuhi kriteria:

a. sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, dan tidak berpotensi mengganggu kawasanIindung;

Usulan FPD memberikan catatan:

Apabila seluruh kriteria harus dipenuhi, dan bukan satu atau beberapa, untuk dapat mengajukan usulan Iokasi KEK maka keterangan/maksudtersebut harus dimuat da/am bagian Penjelasan pasa/ tersebut untuk menghindari penafsiran yang beragam dalam penerapannya.

bersangkutan Usulan FPG, menjadi:

b. diutamakan usulan yang diajukan sendiri oleh Pemerintah Provinsi/KotalKabupaten danmemperoleh komitmen yang kuat dari Pemerintah Provinsi/KotalKabupaten yang bersangkutan"

Keterangan:Sebeiknya butir inidiganti sebegai berikut"diutamakan usulan yang diajukan sendiri o/eh Pemerintah ProvinsiIKotaIKabupaten dan mempero/eh komi/men yang kuat dari PemerintahProvinsilKotaIKabupaten yang bersangkutan"Sehingga memenuhi amanat dari UU No1 2004 tentang Perbendaharaan Negara jo PP No 23 Tahun 2005 tentang Penge/olaan Keuangan BadanLayanan Umum

Usulan FPDIP, menjadi:

b. pemerintah provinsi dan atau kabupaten/kota dan masyarakat yang bersangkutan menyiapkandan mendukung pengelolaan KEK;

Keterangan:Bahwasanya KEK tidak sebetas di dukung o/eh pemerintah daerah setempat namun juga menyiapkan segala perangkat un/uk KEK termasukkemungkinan menyiapkan APBD untuk mendukung KEK

Usulan FPD, menjadi:

b. Pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan menyiapkan dan mendukungpengelolaan KEK;

Usulan FPKB, menjadi:

pemerintah provinsi/kabupaten/kota danDPRD yang bersangkutan mendukung pengelolaan KEK;

KETERANGAN

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 18

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 19: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

87.

NO.DIM

87. c.

NASKAH RUU

terletak pada posisi yang dekat dengan jalur perdaganganinternasional atau berdekatan dengan jalur pelayaraninternasional di Indonesia atau pada wilayah potensi sumberdaya unggulan;

USULAN DPR RI

Usulan FPBR, menjadi:

b. pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan mendukung dan ikut bertanggungjawab mengawasi, mengelola, memberikan kemudahan yang di butuhkan Badan PengelolaKEK;

Keterangan:Tidak hanya mendukung tetapi juga harus ikut serta secara langsung dalam pengefoJaan dan pengawasan agar KEK tidak bemasib seperti kawasankawasan yang sebeJumnya pemah adaDengan demikian semua pihak ikut bertanggung jawab atas terJaksananya KEK yang teJah direncanakan dengan menggunakan anggaran Negarayang tidak keciJ dalam pembahasannya.

Usulan FPDIP, penambahan dalam Penjelasan:

c. terletak pada posisi yang dekat dengan jalur pelayaran internasional di Indonesia adalah AlurLaut Kepulauan Indonesia (ALKI), memiliki kedekatan jarak dengan pusat-pusatperdagangan internasional, seperti AsiaTimurdannegara-negara Pasifik pada umumnya.

Usulan FPPP, menjadi:

c. terletak pada posisi yang dekat dengan jalurperdagangan internasional atau berdekatan denganjalur pelayaran internasional di Indonesia atau pada wilayah potensi sumber daya unggulan ataumemiliki keunggulan geoekonomi dan/atau geostrategi;

Usulan FPD, menjadi:

c. terletak pada posisi yang dekat dengan jalurperdagangan internasional atau berdekatan denganjalur pelayaran internasional di Indonesia atau memiliki bandara internasional atau padawilayah potensi sumber daya unggulan.

Penjelasan huruf c:

c. Jalur pelayaran internasional di Indonesia adalah Alur Laut Kepulauan indonesia (ALKI), memilikikedekatan jarak dengan pusat-pusat perdagangan internasional, seperti Asia Timur dan negara­negara Pasifik pada umumnya.

Keterangan:Mengenai sumberdaya unggulan perlu ditambahkan komoditi kelapa.

Usulan FPAN, menjadi:

c. terletak pada posisi yang dekat dengan jalurperdagangan internasional atau berdekatan denganjalur pelayaran internasional di Indonesia atau pada wilayah potensi sumber daya unggulan ataupelabuhan/bandara internasional atau pelabuhan/bandara nasional;

KETERANGAN

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 19

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 20: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

88.

89.

NO.DIM

88.

89.

d.

e.

NASKAH RUU

tersedia dukungan infrastrukturpengembangannya; dan

mempunyai batas yang jelas.

dan

USULAN DPR RI

Usulan FPBR, menjadi:

c. terletak pada posisi yang dekat dengan jalur perdagangan internasional atau berdekatan denganjalur pelayaran internasional di Indonesia atau pada wilayah potensi sumber daya unggulan;tetapi hal ini tidak berlaku bagi daerah yang telah mendapatkan otonomi khusus yang diaturoleh Undang Undang tersendiri seperti Daerah otonomi Aceh contohnya;

Keterangan:Kecuali pada pefabuhan Biureuen, Lhoksemawe dan Sabang; karena khususnya pada daerah otonomi khusus Aceh sesuai dengan UUno.11 tahun2006, ketiga pefabuhan tersebut telah diberikan otonomi khusus untuk mengelo/anya.Karena Undang Undang Otonomi lebih bersifat pelimpahan kewenangan kepada Daerah untuk mengelo/a sendiri tanpa banyak campur tangan daripihak Pemerintah Pusat.

Usulan FPDS, menjadi:

c. terletak pada kawasan yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi jalurperdagangan dan pelayaran nasionallinternasional atau pada wilayah potensi sumber dayaunggulan.

Keterangan:Pada bagian lain berbagai fasilitas fiskal dan /nvestasi yang diberikan didalam KEK d/khawat/rkan hanya menjadi jalan lapang bagi masuknya modalasing untuk mengeruk sumber daya a/am daerah. Contoh. usulan pembangunan KEK Dumai, Riau. Meski tidak berada di jatur perdaganganinternas/onal, daerah itupunya sumber daya unggulan: m/nyak. Cadangan minyak bum/ di lahan kansesi PTCaltex Pasific Indonesia diperkirakanmasih tersisa seki/ar 28miliar barrel.

kemungkinan Usulan FPDIP, dihapus l didrop:

Keterangan:Bila prasarat iniada maka akan menimbulkan kecernburuan daerah yang memiliki potensi namun karena daya dukung infrastruktur yang tidak adaakan menghilangkan kesempatan untuk mendapatkan KEK, tidak hanya itu kalau tidak di hapus akan melanggar asas keadilan dan pemerataansekaligus tidak mampu menjaga asas pembangunan yang berkeseimbangan. Sesuai dengan amanah UUD1945 pasal33 ayat (4).

Usulan FPD, menjadi:

d. Tersedia dukungan infrastruktur dan fasilitas dengan standar tertentu dan kemungkinan dapatditingkatkan/dikembangkan; dan

Keterangan:InfrasfJUktur merupakan bagian yang tidak terpisahkan dariitem pembanguan kawasan dan zona di dalam Kawasan Ekonomi Khusus karena itudiusu/kan untukmasuk keda/am substansi teknis pada Peraturan Pemerintah

Usulan FPDS, dapat dihilangkan:

Keterangan:InfrasfJUktur merupakan bagian yang tidak terpisahkan dariitem pembangunan kawasan dan zona didalam Kawasan Ekonomi Khusus untuk masukkeda/am subs/ansi teknis pada peraturan pemerintah.

Usulan FPPP, menjadi:

e. mempunyai batas wilayah Kawasan Ekonomi Khusus yang jelas.

KETERANGAN

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 20

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 21: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

DIM

Usulan FPD, menjadi:

e. mempunyai batas serta status kepemilikan lahan yang jelas.C,tafan:Tambahkan Pasal:Perlu ditambahkan Pasa/ yang mengatur KEK bagi kawasan sudah terbangun (eksisting) dan lahannya secara penuh dimiliki o/eh swasta, sehinggada/am pengoperasiannya tidak bisa disamakan dengan KEK yang membangun dari awal (tanah kosong non-terbangun)Perlu ditambahkan Pasal yang mengatur KEK berupa kawasan industri yang memiliki berbagai kekhususan sesuai dengan Keputusan Presiden No.41tahun 1996, termasuk salah satu yang paling krusial ada/ah adanya wewenang penge/olaan kawasan secara penuh o/eh pengembanglpenge/o/akawasan industri

Usulan FPAN, menjadi:

e. mempunyai batas yang jelas yang tidak terikat batas provinsi atau batas kabupaten/kota.

90. 90. Usulan FPG. penambahan butir:

f. "tersedianya lahan untuk industri minimal 10 hektar, dan ditambah dengan lahan untukperluasannya"

91. 91. Usulan FPD. penambahan butir:

f. memiliki luas tanah minimal 500 hektar.

92. 92. usuran FPDS, penambahan butir:

f. mempunyai ketersediaan sumber daya alam pendukung

Keterangan:Analisis sumberdaya alam lainnya dapat mencakup sumberdaya hayati dan non-hayati yang dimaksudkan untuk mengetahui bentuk-bentukpenguasaan, penggunaan, dan kesesuaian pemanfaatan sumberdaya tersebut.

93. 93. Usulan FPPP. penambahan bagian BAB:

Bagian Ketiga

Rencana Induk Kawasan Ekonomi Khusus

Keterangan:Ditambahkan satu bagian setelah bagian Kedua Kriteria mengenai Rencana Induk Kawasan Ekonomi Khusus.yang berbunyi sebagai berikut :

94. 94. Usulan FPPP, penambahan pasal:

Pasal6

(1) Pemerintah menyusun Rencana Induk Nasional Kawasan Ekonomi Khusus.

--I

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 21

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 22: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

DIM

95. 95. Usulan FPPP, penambahan ayat:

(2) Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus pada daerah tertentu harus mengacu pada RencanaInduk Nasional Kawasan Ekonomi Khusus.

96. 96. Usulan FPPP, penambahan pasal:

Pasal7

(1 ) Rencana Induk Nasional Kawasan Ekonomi Khusus disusun dengan memperhatikan RencanaPembangunan Jangka Panjang Nasional, Rencana Tata Ruang Nasional, potensi perkembangansosial ekonomi wilayah, potensi sumberdaya alam, dan perkembangan Iingkungan strategis baiknasional maupun internasional.

97. 97. Usulan FPPP, penambahan ayat:

(2) Menteri menetapkan Rencana Induk Nasinal Kawasan Ekonomi Khusus untuk jangka waktu 20(duapuluh) tahun.

98. 98. Usulan FPPP, penambahan ayat:

(3) Rencana Induk Nasional Kawasan Ekonomi Khusus dapat ditinjau kembali satu kali dalam limatahun.

99. 99. BAB III Usulan FPPP, menjadi:

PEMBENTUKAN KEK Bagian KeempatPembentukan

Kawasan Ekonomi Khusus

Keterangan:Perubahan: BAB Iffmenjadi Bagian Keempat yaffu Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus

Usulan FPDS memberikan catatan:

Poses pembentukan KEK. KEK dapat diajukan oleh Badan Usaha, pemerintah Kabupaten/Kota, ataupemerintah Provinsi kepada Dewan Nasional. Penetapan suatu wilayah menjadi KEK melalui PeraturanPemerintah. Setelah ditetapkan, kehadiran undang-undang ini nantinya akan bersinggungan eratdengan pembangunan ekonomi dan kawasan ekonomi. Dan dari ketentuan pasal-pasal dalam Bab IIIRUU ini sudah jelas bahwa tujuannya adalah mengenai pembentukan kawasan. Oleh karena adanyakawasan dalam kawasan, memerlukan kejelasan dan ketegasan dalam RUU ini khususnya tentangZona-Zona yang dimaksud.

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 22

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 23: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

100.

101.

NO.DIM

100

101.

NASKAH RUU

Bagian Kesatu

Pengusulan

Pasal5

(1) Pembentukan KEK dapat diusulkan oleh Badan Usaha,pemerintah kabupatenlkota, atau pemerintah provinsi kepadaDewan Nasional.

USULAN DPR RI

Usulan FPG, menjadi:Pasal5

(1) Pembentukan KEK diusulkan oleh pemerintah kabupaten/kota, atau pemerintah provinsi kepadaDewan Nasional.

Catatan:Mohon dipertimbangkan apakah badan usaha diutamakan da/am pembentukan KEK Ha/ ini karena penge/o/aan KEK nantinya dilakukan o/ehBadan Pengusahaan yang berstatus BLU. O/eh karena itukami mengusu/kan agar kata "dapaf dan "Badan Usaha" dihapus.

Usulan FPDIP, menjadi:

(1) Pembentukan KEK dapat diusulkan oleh Badan Usaha, pemerintah kabupaten/kota, ataupemerintah provinsi kepada Dewan Nasional dengan memprioritaskan KEK yang terletak didaerah-daerah yang mempunyai keunggulan geo-ekonomi dan geo-strategis tinggi.

Keterangan:Ditambah dengan .....dengan memprioritaskan KEK yang terietak di daerah-daerah yang mempunyai keunggu/an geo-ekonomi dan gee-strategistinggi.Daerah yang memiliki Keungu/an geoekonomi dan goo strategis yang tinggi pantas untuk mendapatkan prioritas KEK,miskipun misa/nya daerahbe/um memiliki infrastruktur yang cukup namun wada da/am ja/urpe/ayaran yang strategis pantas untuk diberikan KEK.

Usulan FPPP, menjadi:Pasal7

(1) Pembentukan KEK dapat diusulkan oleh Badan Usaha, pemerintah kabupaten/kota, ataupemerintah provinsi kepada Menteri.

Usulan FPD, menjadi:

(1) Pembentukan KEK dapat diusulkan oleh Badan Usaha, pemerintah kabupaten/kota, ataupemerintah provinsi kepada Dewan Nasional dengan memprioritaskan KEK yang terletak didaerah-daerah yang mempunyai keunggulan geo-ekonomi dan geo-strategi tinggi.

Usulan FPAN, menjadi:Pasal5

(1) Pembentukan KEK dapat diusulkan oleh Badan Usaha, pemerintah kabupaten/kota, ataupemerintah provinsi kepada Dewan Nasional dengan memprioritaskan KEK yang terletak didaerah-daerah yang mempunyai keunggulan geo-ekonomi dan geo-strategis tinggi.

Usulan FPKB, menjadi:

(1) Pembentukan KEK dapat diusulkan oleh Badan Usaha, pemerintah kabupaten/kota, ataupemerintah provinsi atas persetujuan DPRD setempat kepada Dewan Nasional.

KETERANGAN

Disetujui TETAPRaker tgl.9-6-09

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 23

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 24: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

102.

103.

NO.DIM

102

103.

(2)

(3)

NASKAH RUU

Dalam hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diajukan olehBadan Usaha, disampaikan kepada Dewan Nasional melaluipemerintah provinsi setelah memperoleh persetujuan daripemerintah kabupaten/kota.

Dalam hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan olehpemerintah kabupaten/kota, dilakukan melalui pemerintahprovinsi sebelum diajukan kepada Dewan Nasional.

USULAN DPR RI

Usulan FPG, memberikan catatan:

Mohon diperlimbangkan apakah usu/an badan usaha diutamakan da/am pembentukan KEK. Ha/ ini karena penge/alaan KEK nantinya dilakukanoleh Badan Pengusahaan yang bers/atus BLU. O/eh karena ffu kami mengusulkan agar kata "dapar dan "Badan Usaha" dihapus.

usuran FPPP, menjadi:

(2) Dalam hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh Badan Usaha, disampaikankepada Menteri melalui pemerintah provinsi setelah memperoleh persetujuan dari pemerintahkabupaten/kota.

Usulan FPAN, menjadi:

(2) Dalam hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh Badan Usaha, disampaikankepada Dewan Nasional melalui pemerintah provinsi setelah memperoleh persetujuan bersamadari pemerintah kabupaten/kota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota

Keterangan:Persetujuan dari DPRD KabupatenIKota sangat penting da/am pengKEK, oleh karenanya perlu dffambahkan rumusan tentang persetujuan dariDPRD

Usulan FPPP, menjadi:

(3) Dalam hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh pemerintah kabupaten/kota,dilakukan melalui pemerintah provinsi kepada Menteri.

Usulan FPAN, menjadi:

(3) Dalam hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh pemerintah kabupaten/kota yangtelah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dilakukan melaluipemerintah provinsi sebelum diajukan kepada Dewan Nasional.

usuran FPKS memberikan catatan:

Da/am pengusulannya perlu memperlimbang jumlah KEK disetiap propinsi.

KETERANGAN

104. 104. (4) Dalam hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan olehpemerintah provinsi, diajukan kepada Dewan Nasional.

Usulan FPDIP, menjadi:

(4) Dalam hal KEK berlokasi pada lintas Kabupaten/Kota Pemerintah Propinsi mengajukan kepadadewan nasional setelah mendapat persetujuan dari kabupaten/Kota

Keterangan:Penambahan substansi: lokasi KEK yang lokasinya berada pada Iintas KabupateIKota setelah mendapatkan persetujuan dari KabupatenIKota yangbersangkutanPengusulan KEK oleh Provinsi dimana lokasinya berada pada Iintas kabupatenlkota harus mendapatkan persetujuan daerah setempat. Semangatotonomi daerah dan kesungguhan masing-masing daerah untuk meningkatkan pembangunan harus dihormati sehingga Pemerintah Provinsi harusijindan disetujui oIeh daerah.Dalam halKEK bertokasi pada Iintas KabupatenIKota Pemerintah Propinsi mengajukan kepada dewan nasional setelah mendapat persetujuan darikabupatenIKota

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.ltf 24

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 25: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

Usulan FPPP, menjadi:

(4) Dalam hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh pemerintah provinsi, diajukankepada Menteri.

usuran FPAN, menjadi:

(4) Dalam hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh pemerintah provinsi yang telahdisetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, diajukan kepada Dewan Nasional.

105. 105. Pasal6 Usulan FPPP, menjadi:

(1 ) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1 ) harus Pasal8memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.

(1 ) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) harus memenuhi kriteria sebagaimana dimaksuddalam Pasal 6.

Keterangan:Perubahan Nomor Pasal mengikuti perubahan diatas

106. 106. (2) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi persyaratan Usulan FPD, menjadi:paling sedikit meliputi:

(2) sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilengkapi persyaratan paling sedikit meliputi:a. peta lokasi pengembangan serta luas areal yang

a. peta lokasi pengembangan dengan status kepemilikan lahan serta areal yang diusulkandiusulkan yang terpisah dari areal permukiman

yang terpisah dari areal permukiman penduduk;penduduk;

Keterangan:Perlu ditambahkan masalah kejelasan status kepemilikan /ahan

Usulan FPD. memberikan catatan:Disetujui TETAP

107. 107. b. jenis KEK yang diusulkan; Raker tgl. 9·6·09Tentang jenis KEK harus berbasis kawasan bukan produk atau sama dengan pasal 3ayat 1.

Keterangan:Be/um ada delinisi jenis KEK dipasal seba/umnya.

Disetujui TETAP108. 108. c. rencana tata ruang KEK yang diusulkan dilengkapi Raker tgl. 9·6·09

dengan peraturan zonasi;

Disetujui TETAP109. 109. d. rencana dan sumber pembiayaannya; Raker tgl. 9·6·09

Disetujui TETAP110. 110. e. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sesuai Raker tgl. 9·6·09

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 25

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 26: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

DIM

111. 111. f. hasil studi kelayakan ekonomi dan finansial.Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

112. 112. Usulan FPG, penambahan butir:

g. Disetujui oleh Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah

113. 113. Usulan FPAN, penambahan butir:

g. jangka waktu suatu KEK dan rencana strategis

114. 114. Bagian KeduaDisetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Proses Penetapan

115. 115. Pasal7 Usulan FPDIP, penambahan dalam Penjelasan:

(1 ) Dewan Nasional dapat menolak atau menyetujui pembentukan Pada Pasal 7 ayat (1), diusulkan didalam naskah penjelasan yang semula cukup jelas diganti: yangKEK setelah melakukan pengkajian atas sebagaimana dimaksud dengan menolak adalah memberikan kesempatan berikutnya bilamana telah memenuhidimaksud dalam Pasal5 ayat (1). kriteria dan persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan.

Usulan FPPP, menjadi:

Pasal9

(1 ) Menteri dapat menolak atau menyetujui pembentukan KEK setelah melakukan pengkajian atassebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1).

Usulan FPD memberikan catatan:

Pada Penjelasan RUU Pasal? ayal (1): 'cukup jelas'diganti dengan:'yang dimaksud dengan meno/ak adalah memberikan kesempatan berikutnya bilamana lelah memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkansesuai dengan kelenluan perundang-undangan.

Usulan FPAN penambahan dalam Penjelasan:

Pada bagian penjelasan dirumuskan kalimat, "yang dimaksud dengan menolak" adalah memberikankesempatan berikutnya bilamana telah memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan sesuaidengan peraturan perundang-undangan"

Usulan FPKB, menjadi:

(1 ) Dewan Nasional bersama-sama dengan dewan kawasan dapat menolak atau menyetujuipembentukan KEK setelah melakukan pengkajian atas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5ayat (1).

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 26

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 27: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

116.

NO.DIM

116.

NASKAH RUU

(2) Dalam hal Dewan Nasional menolak pembentukan KEK,penolakan disampaikan kepada pengusul disertai denganalasan.

USULAN DPR RI

Usulan FBPC, menjadi:

(1) Dewan Nasional dapat menolak atau menyetujui Pembentukkan KEK setelah melakukanpengkajian atas sebagaimana dimaksud dalam pasal5 ayat (1) dengan persetujuan CPR.

Usulan FPDlP, menjadi:

(2) Dalam hal Dewan Nasional menolak pembentukan KEK, penolakan disampaikan kepadapengusul disertai dengan alasan yang jelas, terukur, substantif, kuantitatif

Keterangan:Apabila usulan Badan Usaha melalui pemerintah provinsi setelah memperoleh persetujuan dari pemerintah kabupatenlkota seOOgaimana padaPasal 5 ayat (2)untuk pembentukan KEK ditolak oleh Dewan Nasional, apakah penolakan tersebut hanya disampaikan kepada pengusul? Karenausulan melalui Pemerintah kabupatenlkota. Bagaimana juga dengan pemerintah propinsi yang seOOgai pihak pengaju KEK?Apakah diberikan kesempatan kepada pihak pengusul untuk dapat memenuhi persyaratan yang kurang?Untuk itu diusulkan setelah kata kepada pengusul ditamOOhkan kalimat setelah alasan ....disertai dengan alasan yang jelas, terukur, substantif,kuantitatif

Usulan FPPP, menjadi:

(2) Dalam hal Menteri menolak pembentukan KEK, penolakan disampaikan kepada pengusul disertaidengan alasan.

Usulan FPC memberikan catatan:

Disarankan ditamOOh:.......disertai dengan alasan yang jelas, terukur, substansif, kuantitatif

Usulan FPAN, menjadi:

(2) Dalam hal Dewan Nasional menolak pembentukan KEK, penolakan disampaikan kepadapengusul disertai dengan alasan yang jelas, terukursubstantif dan kuantitatif.

Usulan FPKB, menjadi:

(2) Dalam hal Dewan Nasional bersama Cewan Kawasan menolak pembentukan KEK, penolakandisampaikan kepada pengusul disertai dengan alasan.

KETERANGAN

117. 117. (3) Dalam hal Dewan Nasional menyetujui pembentukan KEK,Dewan Nasional mengajukan kepada Presiden untukditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Usulan FPPP, menjadi:

(3) Dalam hal Menteri menyetujui pembentukan KEK, Menteri mengajukan kepada Presiden untukditetapkan dengan Peraturan Presiden.

Usulan FPC, menjadi:

(3) Dalam hal Dewan Nasional Menyetujui pembentukan KEK, Dewan Nasional mengajukankepadaPresiden untuk ditetapkan dengan Peraturan Presiden dengan menyebutkan jangka waktuberlakunya KEK tersebut.

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 27

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 28: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

118.

119.

NO.DIM

118.

119.

NASKAH RUU

Pasal8

Dalam hal tertentu, Pemerintah dapat menetapkan suatu wilayahsebagai KEK tanpa melalui proses pengsebagaimana dimaksuddalam Pasal 5,

USULAN DPR RI

Catatan:Perlu disebutkan dalam panetapan KEK tenfang jangka waktu berlakunya KEK fersebutPenetapan pembentukan KEK diusulkan untuk dffetapkan dalam Perafuran Presiden, mengingat bila dffefapkan dengan Perafuran Pemerinfah akanmemperpanjang proses legalffas sampai kepada panefapan Peraturan Daerah yang akan menghambaf percepafan operasional KEK.

Usulan FPKB, menjadi:

(3) Dalam hal Dewan Nasional bersama-sama dengan Dewan Kawasan menyetujui pembentukanKEK, Dewan Nasional mengajukan kepada Presiden untuk ditetapkan dengan PeraturanPemerintah.

Usulan FPKS, menjadi:

(3) Dalam hal Dewan Nasional menyetujui pembentukan KEK, Dewan Nasional mengajukan kepadaPresiden untuk mendapatkan ketetapan dalam bentuk Peraturan Pemerintah setelahmendapat persetujuan dariDPR

Usulan FPDIP, penambahan ayat:

(4) Peraturan Pemerintah tentang Penetapan KEK antara lain mengatur mengenai penetapan batas­batas luar kawasan, zona-zona yang ada di dalam KEK, serta luas areal minimum yang diusulkan.

Keferangan:Penambahan ayat baruPeraturan Pemerinfah tenfang Penefapan KEK antara lain mengafur mengenai penetapan batas-bafas luar kawasan, zona-zona yang ada didalamKEK, serfa luas areal minimum yang diusulkan,Adanya pemberian rambu rambu yang jelas ferhadap PPyang akan dfferbffkan supaya KEK yang diatur nanfinya memberikan ruang dan kepastianyang mengatur terhadap bafas,zona luasan untuk KEK sehingga akan memberikan nilai kepastian hukum,

Usulan FPG, memberikan catatan:

Pengusu/an KEK tanpa persetujuan pemerintah daerah dapat berpotensi bertabrakan dengan UUNO. 3212004, da/am penje/asan UU ini disebutkan "Pemerintah wajib mengikutsertakan pemerintahdaerah dalam pembentukan kawasan khusus". Oleh karena itu, kami mengusu/kan agar pasa/ inidihapus.

Usulan FPDIP, dihapus l didrop:

Usulan FPPP, dihapusl didrop:

Catatan:Hal inidapat menyebabkan bUdaya potong kompas dalam pembentukan KEK. Sebaiknya pembentukan KEK dilakukan sesuai prosedur yang telahdiatur dalam undang-undang, tidak boleh ada prosedur yang menyimpang sehingga konsistensi kebijakan menjadi jelas.

KETERANGAN

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR,rtf 28

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 29: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

DIM

Usulan FPD, menjadi:

Dalam hal tertentu, Pemerintah dapat menetapkan suatu wilayah sebagai KEK tanpa melalui prosespengsebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, termasuk penetapan KEK terhadap kawasan-kawasanindustri/kawasan khusus yang sudah ada di daerah, baik penetapan dalam kondisi eksisting maupunpenetapan dengan tambahan-tambahan persyaratan yang masih diperlukan.

Usulan FPAN, menjadi:

Pasal8

Dalam hal tertentu, Pemerintah dapat menetapkan suatu wilayah sebagai KEK tanpa melalui prosespengsebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, dengan meminta perlimbangan Pemerintah Provinsisesuai tata ruang kewilayahan setempat

Usulan FBPD, menjadi:

Dalam hal tertentu, Pemerintah bersama-sarna dengan DPR dapat menetapkan suatu wilayah sebagaiKEK tanpa melalui proses pengsebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.

120. 120. usuran FPDIP, penambahan pasal:

Pasal. ....

Pemerintah dapat menetapan KEK terhadap kawasan-kawasan industri/kawasan-kawasan khusus yangsudah ada di daerah, baik penetapan dalam kondisi eksisting maupun penetapan dengan tambahan-tambahan persyaratan yang masih diperlukan

Keterangan:Pasal ini dimaksudkan untuk memberikan ruang kepada kawasan indusfri yang sudah ada namun tetap mengaju pada kreteria dan syaratpembentukanKEK

121. 121. Pasal9 Usulan FPPP, menjadi Pasal10:

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapan KEK diatur Usulan FPAN, menjadi Pasal ~ ayat {frdengan Peraturan Pemerintah.

Pasal9

(1 ) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapan KEK diatur dengan Peraturan Pemerintah.

122. 122. Usulan FPAN, penambahan ayat:

(2) Peraturan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sudah ditetapkan paling lama6 (enam) bulan sejak Undang-Undang ini diundangkan

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 29

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 30: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

123.

124.

125.

126.

NO.DIM

123.

124.

125,

126.

(1 )

NASKAH RUU

Bagian Ketiga

Pembangunan dan Pengoperasian

Pasal 10

Berdasarkan penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal7 ayat (3), pemerintah provinsi atau pemerintahkabupaten/kota menetapkan Badan Usaha untuk membangunKEK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan.

USULAN DPR RI

Usulan FPG, menjadi:

(1) Berdasarkan penetapan dari Dewan Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3),Dewan Kawasan menugaskan pihak lain untuk membangun KEK melalui proses tender sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Catatan:Kata "Badan Usaha" diganti "Pihak Lain" dan sedang kata "pemerintah provinsi atau pemerintah kabupatenlkota" diganti dengan "Dewan Kawasan"yang membangun KEK dilakukan mefa/ui Mekanisme Tender.

Usulan FPDIP. menjadi:

(1) Berdasarkan penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3),Badan usaha ditetapkanoleh:

Usulan FPPP, penyesuaian Pasal menjadi:

Pasal11

(1) Berdasarkan penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal9ayat (3), pemerintah provinsi ataupemerintah kabupaten/kota menetapkan Badan Usaha untuk membangun KEK sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Usulan FPDIP, penambahan butir:

a. Pemerintah Propinsi dengan ketentuan Lokasi KEK berada pada lintas Kabupaten/Kota

Usulan FPDIP, penambahan butir:

b. Pemerintah Kabupaten/kota tempat KEK berlokasi.

KETERANGAN

Disetujui TETAPRaker tgl. 9-6-09

127. 127. (2) Dalam hal berasal dari Badan Usaha, pemerintahkabupaten/kota menunjuk langsung Badan Usaha pengusuluntuk membangun KEK.

Usulan FPG, memberikan catatan:

Mohon penje/assn Pemerintah mengenai penunjukan fangsung. Mekanisme iniberpotensi ber/abrakan dengan ketentuan pengadaan barang danJass,

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf

Usulan FPDIP. dihapus l didrop:

Usulan FPD, menjadi:

(2) Dalam hal berasal dari Badan Usaha, Pemerintah Kabupaten/Kota danProvinsi menunjuk langsung Badan Usaha pengusul untuk membangun KEK.

atau Pemerintah

30

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 31: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.DIM NASKAH RUU USULAN DPR RI

Usulan FPAN, menjadi:

(2) Dalam hal berasal dari Badan Usaha, pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kotamenunjuk langsung Badan Usaha pengusul untuk membangun KEK.

KETERANGAN

128. 128. Pasal11

(1) KEK harus siap beroperasi dalam waktu paling lama 3 (tiga)tahun sejak ditetapkan.

Usulan FPPP, menjadi:

Pasal 12

(1) KEK harus siap beroperasi dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak ditetapkan.

Usulan FPAN, memberikan catatan:

Mohon penjefasan, apa perlimbangan waktu paling fama 3 (figa) fahun

Usulan FPD, menjadi:

(1) KEK harus siap beroperasi dalam waktu paling lama 5 (lima) tahun sejak ditetapkan.

129.

130.

129.

130.

(2) Dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Dewan Nasional melakukan evaluasi setiaptahun.

(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),disampaikan kepada pengusul untuk ditindaklanjuti.

usuran FPPP, menjadi:

(2) Dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri melakukanevaluasi setiap tahun.

usuran FPD, menjadi:

(2) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Dewan Nasionalmelakukan evaluasi setiap tahun.

Usulan FPKB, menjadi:

(2) Dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dewan Nasionalbersama dengan Dewan Kawasan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap masapersiapannya

Usulan FPG, menjadi:

(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disampaikan kepada Badan Usahapengusul untuk ditindaklanjuti

Usulan FPKB, menjadi:

(3) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disampaikan kepadapengusul untuk ditindaklanjuti.

DIM KONSOLIOASI FRAKSI OPR.rtf 31

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 32: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

131.

132.

NO.DIM

131.

132.

(4)

NASKAH RUU

Dalam hal setelah 3 (tiga) tahun sebagaimana dimaksud padaayat (1) KEK belum siap beroperasi Dewan Nasional dapat:

a. melakukan perubahan atas sebelumnya;

b. pemberian perpanjangan waktu untuk paling lama 2(dua) tahun; dan/atau

USULAN DPR RI

Usulan FPPP, menjadi:

(4) Dalam hal setelah 2 (dua) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) KEK belum siapberoperasi Menteri dapat :

a. melakukan perubahan atas sebelumnya;

Usulan FPD, menjadi:

(4) Dalam hal setelah 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) KEK belum siapberoperasi Dewan Nasional dapat:

a. melakukan perubahan atas sebelumnya;

Usulan FPKB, menjadi:

(4) Dalam hal setelah 3 (tiga) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) KEK belum siapberoperasi Dewan Nasional bersama dengan Dewan Kawasan dapat:

a. melakukan perubahan atas sebelumnya;

KETERANGAN

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

133.

134.

133.

134.

c. mengambil langkah-Iangkah penyelesaian masalahpembangunan KEK.

Usulan FPDIP memberikan catatan:"mengambil langkah-/angkah penye/esaian' kalimat ini masih sumir sehingga Pemerintah harus memperinci bagaimana /angkahp-/angkah

penyelesaian yang dimaksud!!

Usulan FPBR, menjadi:

c. langkah-Iangkah penyelesaian masalah pembangunan KEK dengan melaporkan juga kepadaPresiden agar dapat di alihkan kepada zona di luar KEK.

Keterangan:Dan juga kepada PemerintahIPresiden jikada/am kurun waktu terlentu tidak terdapat kemajuan pada kawasan tersebut maka Presiden berhak untukmembatalkan usu/an tersebut untuk dapat digunakan seOOgai zona yang tidak termasuk da/am KEK.Karena tingginya nilaiekonomis kawasan tersebut sehingga sangat merugikan jika di diamkan hanya karena masa/ah administrasi ataupunpermoda/an saja.

Usulan FPDIP, penambahan ayat:(5) Dalam hal perpanjangan waktu sebagaimana dimaksudkan ayat (3) dan (4)belum siap beroperasi

yang dianggap bukan dari kelalaian atau yang sifatnya force majorselanjutnya diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Keterangan:Apebila pemberian perpanjangan waktu 2 (dua) tahun be/um juga dapat beroperasi?8agaimana apabila tidak dapat beroperasi bukan darike/alaian tetapi karena dari halyang sifatnya force major ?Untuk fludiusulkan Dewan Nasional dapat melakukan peninjauan kemOOIi atau pemberian perpanjangan.

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 32

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 33: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

135. 135. Pasal 12 Usulan FPG, menjadi:

(1 ) Dana pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur di dalam Pasal12KEK dapat berasal dari:

(1 ) Dana pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur didalam KEK dapat berasal dari:a. pemerintah (APBN dan/atau APBD);

APBN dan/atau APBDa.

Catatan:Sebaiknya disesuaikan dengan PPNomOI' 1 Tahun 2008 Tentang Investasi Pemerintaha.APBN danlatau APBD

Usulan FPD, menjadi:

(1) Dana pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur didalam KEK dapat berasal dari:

a. pemerintah (APBN dan/atau APBD, swasta, kerjasama pemerintah-swasta);

Catatan:Pasal 12 mengenai dana pembangunan dan pemeHharaan infrastruktur pendukung KEK, perlu adanya penegasan mengenai alokasi sumberpembiayaan (APBN, APBD, swasta, kerjasama pemerintah-swasta)

Usulan FPDS memberikan catatan:Pendanaan me/alui pinjaman luarnegeri, peda akhimya akan menambah beban utang pemerintah. so/usinya, tentu pemerintah harus /ebihmeHbatkan pengusaha nasiona/ dan membangun kemitraan yang lebih eratdengan para pelaku usaha dikawasan KEK.

136. 136. b. swasta; atau Usulan FPG, menjadi:

b. keuntungan investasi terdahulu;

137. 137. c. kerjasama pemerintah-swasta Usulan FPG, menjadi:

c. danalbarang amanat pihak lain yang dikelola oleh Badan Investasi Pemerintah; dan/atau

138. 138. Usulan FPG, penambahan butir:

d. sumber-sumber lainnya yang sah.

139. 139. (2) Dewan Nasional dapat menetapkan kebijakan tersendiri dalam Usulan FPG memberikan catatan:kerjasama antara pemerintah dan swasta dalam pembangunan Dewan Nasiona/ da/am menentukan kebijakan harus merujuk pada Perpres No67 Tahun 2005 Ten/ang Kerjasama Pemerintah dengan Badandan pemeliharaan infrastruktur didalam KEK. Usaha Da/am Penyediaan Infrastruktur.

Usulan FPPP, menjadi:

(2) Menteri dapat menetapkan kebijakan tersendiri dalam kerjasama antara pemerintah dan swastadalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur didalam KEK.

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 33

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 34: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

Usulan FPD, menjadi:

(2) Dewan Nasional dapat menetapkan kebijakan tersendiri berdasarkan perundang-undanganyang berlaku pada kerjasama antara Pemerintah dan Swasta dalam pembangunan danpemeliharaan infrastruktur didalam KEK.

Usulan FPKB, menjadi:

(2) Dewan Nasional bersama dengan Dewan Kawasan dapat menetapkan kebijakan tersendiridalam kerjasama antara pemerintah dan swasta dalam pembangunan dan pemeliharaaninfrastruktur didalam KEK.

Keterangan:Perlu penje/asan. Cakupan kebijakan kerjasama antara pemerintah dan swasta perlu die/aborasi dalam penjelasan

Usulan FPDS memberikan catatan:

Perlu penje/asan mengenai makna Kebijakan tersendiri, karena PPbiasanya sudah mengatur kebijakan kerjasama tersebut.

140. 140. (3) Pengelolaan aset hasil kerjasama Pemerintah-swasta dapat Usulan FPG memberikan catatan:Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6-09

dilakukan sesuai dengan analisa kelayakan ekonomi dan Mohon Penjelasan Pemerintah, terkait model pengelolahan aset hasH kerjasama dengan swasta, BOT, Prinsip Konsesi d//finansial.

Usulan FPD memberikan catatan:Perlu penje/asan lebih lanjut materi yang diatur dalam pasa/12 ayat 3 tentang pemanfaatan dan perlanggungjawaban terhadap asset-asset yangberasa/ dari investasi pemerintah, investasi pemerintah daerah dan investasi swasta.

141. 141. Usulan FPDIP, penambahan ayat:

(4) Materi dan syarat kerjasama sebagaimana ayat (3) meliputi antaralain: jangka waktu kerjasama,pertanggungjawaban terhadap asset yang berasal dari dana APBN/APBD dan swasta, serta hakkepemilikan setelah masakerjasama berakhir.

Catatan:Penambahan ayat untuk memberikan batasan kerjasama dan perlanggungjawaban.Perlu penjelasan lebih /anjut materi yang diatur dalam Pasa/ 12ayat 3 tentang pemanfaatan dan perlanggungjawaban terhadap asset-asset yangberasa/ dari investasi pemerintah, investasi pemerintah daerah dan investasi swasta.

142. 142. BABIV Usulan FPPP, menjadi:

KELEMBAGAAN BABVPENYELENGGARAAN

143. 143. Bagian Kesatu Usulan FPPP, menjadi:

Dewan NasionalBagian Kesatu

Perencanaan dan Pengaturan

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 34

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 35: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

144. 144. Pasal13 Usulan FPAN, menjadi:

(1 ) Untuk menetapkan kebijakan nasional pengembangan dan (1) Dewan Nasiona/ merupakan forum koordinasi /embaga-/embaga yang terkait da/ampembangunan KEK, dibentuk Dewan Nasional KEK dengan pengembangan dan pembangunan KEK.Peraturan Presiden.

145. 145. (2) Dewan Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Usulan FPG, menjadi:bertanggung jawab kepada Presiden

(2) Dewan Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di bawah dan bertanggung jawab kepadaPresiden

Catatan:Ditambahkan kata "dlbawah" untuk mempeTjelas pes/sl Dewan Nas/anal.

146. 146. usuran FPCIP, penambahan ayat:

(4) Hubungan strukturallfungsional antara Dewan Nasional, Dewan Kawasan, Badan Pengusahaan,akan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

147. 147. usuran FPC, penambahan ayat:

(3) Dewan Nasional, Dewan Kawasan, Badan Pengusahaan, terdiri dari unsur- unsurpemerintah/pemerintah daerah, KADIN/KADINDA, dan dapat ditambah dengan unsur-unsurindependen yang kompeten, guna mendapatkan daya guna subsidi infrastruktur dan fasilitas-fasilitas lainnya dari pemerintah/pemerintah daerah yang optimal dan sinergik.

148. 148. usuran FPC, penambahan ayat:

(4) Hubungan strukturallfungsional antara Dewan Nasional, Dewan Kawasan, Badan Pengusahaan,akan diatur dalam Peraturan Pemerintah

149. 149. Usulan FPCS, penambahan ayat:

(3) Untuk meringankan tugasnya, Dewan Nasional bisa membuat sebuah Dewan Penasihat yangterdiri dari kalangan profesional, akademisi, pebisnis, serta serikat pekerja.

150. 150. Pasal 14 usuran FPPP, menjadi:

Dewan Nasional bertugas: Pasal14

Dalam hal Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, Menteri bertugas:

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 35

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 36: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

151.

152.

NO.DIM

151.

152. a.

NASKAH RUU

menetapkan kebijakan umum serta langkah-Iangkah strategisuntuk mempercepat pembentukan dan pengembangan KEK;

USULAN DPR RI

Usulan FPPP, menjadi:

a. Menyusun dan Menetapkan Rencana Induk Nasional Kawasan Ekonomi Khusus;

Usulan FPDIP, menjadi:

a. menetapkan kebijakan umum serta langkah-Iangkah strategis untuk mempercepat pembentukandan pengembangan KEK dengan memperhatikan aspek pemerataan wilayah;

Keterangan:Ditambah kalimat 'dengan memperhatikan aspek pemerataan wifayah';Pemerataan wifayah adalah semangat yang dibangun dari amanah pasal 33UUD 1945. Untuk itusegala halyang menimbulkan kecemburuan danmenghindarkan dari ituaspek iniharus benar benar diperhatikan. Jangan lagi ada suara sumbang atau bahkan dengan KEK ada istifah bagian timurIndonesia terus terbelakang dan teltinggal karena banyak KEK yang tidak merata dan pemaksaan untuk wifayah teltentu.

Usulan FPAN, menjadi:

a. menetapkan kebijakan umum serta langkah-Iangkah strategis untuk mempercepat pembentukandan pengembangan KEK dengan memperhatikan aspek pemerataan wilayah;

KETERANGAN

153. 153. b. menetapkan standar infrastruktur dan pelayanan minimaldalam KEK;

154. 154. c. melakukan pengkajian atas suatu wilayah untuk dijadikan KEK;

155. 155. d. memberikan rekomendasi pembentukan KEK;

156. 156. e. mengkaji dan merekomendasikan langkah pengembangan diwilayah yang potensinya belum berkembang;

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

157. 157. f. menyelesaikan permasalahan strategis pelaksanaanpengelolaan dan pengembangan KEK;

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

158. 158. g. mengevaluasi keberlangsungan KEK dan merekomendasikan Usulan FPPP, dihapusldidrop:langkah tindak lanjut hasH evaluasi kepada Presiden, termasukmengusulkan pencabutan status KEK; dan

159. 159. h. melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Usulan FPPP, dihapus l didrop:pengelolaan KEK.

160. 160. Usulan FPKB~erkoordinasi dengan Dewan kawasan dalam menjalankan tugas huruf asampai dengan h.

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 36

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 37: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

161.

162.

NO.DIM

161.

162.

NASKAH RUU

Pasal 15

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal14,Dewan Nasional dapat:

a. meminta penjelasan Dewan Kawasan dan BadanPengusahaan mengenai segala hal yang berkaitan denganpelaksanaan kegiatannya;

USULAN DPR RI

Usulan FPPP, menjadi:

Pasal 15

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal14, Menteri dapat:

a. meminta penjelasan Gubernur, BupatilWalikota dan Badan Pengelolaan mengenai segala halyang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatannya;

Keterangan:Kata Dewan Nasional diganti dengan kata Menteri; dan kata Dewan Kawasan diganti dengan kalimat Gubemur, BupatiIWalikota; dan kata BadanPengusahaan diganti dengan kata Badan Penge/olaan; karena mengikuti perubahan diatas.

Usulan FPKB, menjadi:

a. Berkoordinasi secara intensif dan melibatkan Dewan Kawasan mengenai segala hal yangberkaitan dengan pengambilan kebijakan dan pelaksanaan kegiatannya;

Keterangan:Untuk memperoleh daya dUkung yang optimal dari daerah sekaligus tetap menjalankan prinsip desentralisasi

Usulan FPKB, penambahan butir:

b. meminta penjelasan Badan Pengusahaan mengenai segala hal yang berkaitan denganpelaksanaan kegiatannya;

KETERANGAN

163.

164.

165.

163.

164.

165.

b.

C.

(1 )

meminta masukan dan/atau bantuan instansi Pemerintah,pemerintah daerah maupun pihak lain yang dianggap perlu;dan/atau

melakukan kerja sama dengan para ahli sesuai kebutuhan.

Pasal16

Dewan Nasional diketuai oleh Menteri yang menangani urusanpemerintahan bidang perekonomian dan beranggotakan paramenteri/kepala lembaga pemerintah non departemen.

Usulan FPG, menjadi:

(1) Dewan Nasional diketuai oleh Menteri yang menangani urusan pemerintahan bidangperekonomian dan beranggotakan para menteri/kepala lembaga pemerintah non departemen danorganisasi duniausaha

CatatanDalam UUNO.321200B pasa/ 224, diamanatkan pembentukan kawasan khusus harus mendapat pertimbangan dari Dewan yang dibentuk olehPresiden yang dipimpin oIeh Menter! da/am NegeriDitambahkan kalimat 'organisasi dunia usaha'

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 37

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 38: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

DIM

Usulan FPO, menjadi:

(1 ) Dewan Nasional diketuai oleh Menteri yang menangani urusan pemerintahan bidangperekonomian dan beranggotakan para menteri/kepala lembaga pemerintah non departemen danorganisasi duniausaha.

Keterangan:Memasukkan unsurdunia usaha dimaksudkan un/uk membangun persepsiltanggungjawab bersama dida/am pengembangan dan pembinaan KEK

Usulan FPAN, menjadi:

Pasal16

(1 ) Dewan Nasional diketuai oleh Menteri yang menangani urusan pemerintahan bidangperekonomian dan beranggotakan para menterilkepala lembaga pemerintah non departemen,organisasi duniausaha danunsurindependen yang kompeten.

Usulan FPOS, menjadi:

Pasal 16

(1 ) Dewan Nasional diketuai oleh Menteri yang menangani urusan pemerintahan bidangperekonomian dan beranggotakan para menteri/kepala lembaga pemerintah non departemen danduniausaha.

Keterangan:Memasukan unsur dunia usaha dimaksudkan un/uk membangun persepsiltanggungjawab bersama didalam pengembangan dan pembinaanKawasan Ekonomi Khusus.

166. 166. (2) Untuk memperlancar pelaksanaan tugas Dewan Nasional Usulan FPOIP, didrop:sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk SekretariatDewan Nasional.

167. 167. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai keanggotaan, tata kerja, dan Usulan FPOIP, didrop:kesekretariatan Dewan Nasional diatur dengan PeraturanPresiden.

168. 168. Bagian Kedua Usulan FPPP, menjadi:

Dewan Kawasan Bagian Kedua

Pengawasan dan Pengendalian

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 38

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 39: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

169.

170.

NO.DIM

169.

170.

NASKAH RUU

Pasal17

(1) Dewan Kawasan dibentuk pada setiap provinsi yang sebagianwilayahnya ditetapkan sebagai KEK.

(2) Dewan Kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diusulkan oleh Dewan Nasional kepada Presiden untukditetapkan dengan Keputusan Presiden.

USULAN DPR RI

Usulan FPPP, menjadi:

Pasal16

Pengawasan dan Pengendalian Kawasan Ekonomi Khusus dilakukan oleh Gubernur

Usulan FPD memberikan catatan:

Perlu diperjelas possi didalam Dewan Kawasan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kablkota, terutama terkait mekanisme otonomi daerah.

Usulan FPKB, menjadi:

(1) Dewan Kawasan berkedudukan di setiap provinsi yang sebagian wilayahnya ditetapkan sebagaiKEK

Keterangan:Memperhatian UU No 32Tentang Pemerintah Daerah, maka daerah diberikan kewenangan secara mandiri untuk membentuk Dewan kawasan diwi/ayah mereka sendiri untuk diusulkan kepada presiden.

Usulan FPDIP, menjadi:

2) Dewan Kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan oleh Dewan Nasional besertaGubernur kepada presiden melalui Dewan Nasional.

Keterangan:Substansi terhadap usulan dewan kawasan oleh Gubemur dimaksudkan un/uk lebih memberdayakan Daerah didalam proses kebijakankelembagaan sehingga terbangunnya koordinasi dan sinkronisasi secara optimal.

Usulan FPPP, dihapus/didrop:

Usulan FPD, menjadi:

(2) Dewan Kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan oleh Dewan Nasional kepadaPresiden melalui Dewan Nasional.

Keterangan:Subs/ansi terhadap Dewan Kawasan oleh Gubernur dimaksud untuk febih memberdayakan daerah di dalam proses kebijakan kefembagaansehingga terbangunnya koordinasi dan sinkronisasi secara optimal.

Usulan FPAN, menjadi:

(2) Ketua dan Anggota Dewan Kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan olehGubernur bersama Dewan_Perwakiian Rakyat Daerah kepada Presiden melalui DewanNasional untuk ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

KETERANGAN

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 39

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 40: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

Usulan FPKB memberikan catatan:

(2) Dewan Kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan kepada Presiden untukditetapkan dengan Keputusan Presiden.

Usulan FPDS memberikan catatan:

Di bentuk di propinsi namun bukan atas usul pemerintah daerah setempat, melainkan oleh Dewan Nasional kepada Presiden. Pasal 17tidakmenjelaskan adanya kewenangan atau keikutsertaaan pemerintah propinsi.

171. 171. Usulan FPAN, penambahan ayat:

(3) Masa kerja Ketua dan Anggota Dewan Kawasan selama 5 (lima) tahun dan diangkat kembaliuntuk 1(satu) kali masa jabatan

172. 172. (3) Dewan Kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Usulan FPPP, dihapus/didrop:bertanggung jawab kepada Dewan Nasional.

Usulan FPKB, menjadi:

(3) Dewan Kawasan bersama-sama dengan dewan nasional bertanggung jawab kepada Presiden

Usulan FPDS memberikan catatan:

Di bentuk di propinsi namun bukan atas usul pemerintah daerah setempat, me/ainkan oleh Dewan Nasional kepada Pres/den. Pasa/ 17tidakmenje/askan adanya kewenangan atau keikutsertaaan pemerintah prop/nsi.

173. 173. Usulan FPG, penambahan ayat:

(4) Dewan Kawasan menerima pelimpahan urusan pemerintahan dalam KEK yang ditempuh melaluimekanisme penyerahan dan atau pengakuan atas usul Pemerintah Daerah terhadap bagianurusan-urusan pemerintah yang akan diatur dan diurus oleh Dewan Kawasan

Keterangan:Ditambahkan satu ayatbaru, menyangkut pembagian urusan pemerintahan di dalam Wi/ayah KEK. Sebaiknya dffetapkan secara tegas da/am RUUini, pelimpahan wewenang apa saja yang harus di/akukan.

174. 174. Pasal18 Usulan FPDIP, menjadi:

Dewan Kawasan bertugas: a. merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka pengelolaan dan pengembangan KEK di

a. merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangkawilayah kerjanya sesuai kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh Dewan Nasional dan sesuai

pengelolaan dan pengembangan KEK di wilayah kerjanyapenataan ruang kawasan;

sesuai kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh DewanNasional;

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 40

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 41: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

Usulan FPPP, menjadi:

Pasal 17

Dalam halPenyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, Gubernur bertugas:

a. merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka pengelolaan dan pengembangan KEK diwilayah kerjanya sesuai kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh Menteri;

Usulan FPAN, menjadi:

a. merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka pengelolaan dan pengembangan KEK diwilayah kerjanya sesuai kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh Dewan Nasional dan sesuaipenataan ruang kawasan;

Usulan FPKB, menjadi:

a. merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka pengelolaan dan pengembangan KEK diwilayah kerjanya sesuai kebijakan umum yang telah disepakati secara nasional;

175. 175. b. mengkoordinasikan kegiatan Badan Pengusahaan; Usulan FPPP, menjadi:

b. mengkoordinasikan kegiatan penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus denganBupatilWalikota dan Badan Pengelola;

176. 176. c. melakukan pengawasan dan evaluasi kegiatan Badan Usulan FPPP, menjadi:Pengusahaan;

c. melakukan pengawasan dan evaluasi kegiatan Badan Pengelola;

177. 177. d. menetapkan langkah-Iangkah strategis untuk penyelesaian Disetujui TETAP

permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan di wilayah Raker tgl. 9·6·09

kerjanya;

178. 178. e. menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Usulan FPPP, menjadi:Nasional secara berkala setiap akhir tahun; dan

e. menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Menteri secara berkala setiap akhir tahun; dan

Usulan FPKB, menjadi:

e. menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Presiden secara berkala setiap akhir tahunsebagai bentukpertanggungjawaban; dan

179. 179. f. menyampaikan laporan insidentil dalam hal terdapat Disetujui TETAP

permasalahan strategis diwilayah kerjanya. Raker tgl. 9·6·09

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 41

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 42: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

180. 180. Usulan FPPP, penambahan butir:

g. mengevaluasi keberlangsungan KEK dan merekomendasikan langkah tindak lanjut hasilevaluasi kepada Menteri, termasuk mengusulkan pencabutan status KEK; dan

181. 181. Usulan FPPP, penambahan butir:

h. melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pengelolaan KEK.

182. 182. usuran FPKB, penambahan butir:

g. Dalam menjalankan tugas a-fdewan kawasan berkoordinasi dengan Dewan Nasional

183. 183 Pasal19 Usulan FPPP. menjadi:

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 Pasal 15Dewan Kawasan dapat:

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal14, Menteri dapat:a. meminta penjelasan Badan Pengusahaan mengenai segalahal

meminta penjelasan Gubernur, BupatiIWalikota dan Badan Pengelolaan mengenai segala halyang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatannya; a.yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatannya;

184. 184. b. meminta masukan dan/atau bantuan instansi PemerintahDisetujui TETAP

maupun pihak lain yang dianggap perlu; dan/atauRaker tgl. 9·6·09

185. 185. c. melakukan kerja samadengan para ahli sesuai kebutuhan.Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

186. 186. Pasal20 Usulan FPG. menjadi:

(1 ) Keanggotaan Dewan Kawasan berasal dari unsur Pemerintah Pasal 20dan pemerintah daerah.

(1 ) Keanggotaan Dewan Kawasan berasal dari unsur penyelenggara pemerintah daerah danPemerintah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

Keterangan:Kalimatnya disesuaikan dengan UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Pasal1 bu1ir (3), yang selanju1nya ditambahkan kalimat:unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

Usulan FPPP. dihapus/didrop:

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 42

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 43: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

DIM

Usulan FPC, menjadi:

Alternatif I

(1 ) Keanggotaan Dewan Kawasan berasal dari unsur, Pemerintah dan Pemerintah Daerah sertaOrganisasi Dunia Usaha.

Alternatif II

(1) Keanggotaan Dewan Kawasan berasal dari unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi danPemerintah Kabupaten/Kota yang sebagian wilayahnya ditetapkan sebagai KEK

Keterangan:Pasal 20tentang Dewan Kawasan yang keanggotaannya dari unsur pusat dan unsur daerah, dalam pelaksanaanya tugasnya perlu penegasandalam sumberpembiayaannya.

Usulan FPAN, menjadi:

Pasal20

(1 ) Keanggotaan Dewan Kawasan berasal dari unsur pemerintah daerah dan organisasi duniausaha.

Usulan FPKB, menjadi:

(1 ) Keanggotaan Dewan Kawasan berasal dari unsur pemerintah daerah

Keterangan:Mum; dari pemerintah daerah (Prop dan Kab)

Usulan FBPC, menjadi:

(1 ) Keanggotaan Dewan Kawasan berasal dari unsur Pemerintah dan pemerintah daerah minimal 11orang.

Usulan FPDS, menjadi:

(1 ) Keanggotaan Dewan Kawasan berasal dari unsur Pemerintah dan Pemerintah daerah serta wakilswasta danmasyarakat.

187. 187. (2) Untuk memperlancar pelaksanaan tugas Dewan Kawasan Usulan FPPP, didrop:sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) dapat dibentukSekretariat Dewan Kawasan

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 43

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 44: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

188.

NO.DIM

188.

NASKAH RUU

(3) Untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Kawasansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibentuk TimKonsultasi.'

USULAN DPR RI

Usulan FPDIP, menjadi:

3) Untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dibentuk Tim Konsultasi yang terdiridariunsur akademis danprofesi.

Keterangan:Penambahan substansi 'yang terdiri dariunsur akademis dan pratesi. 'Keanggotaan Tim Konsultasi dapat berasal dari unsur pratesional, akademisi, dunia usaha, serla serikat pekerja.

KETERANGAN

189. 189. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kerja Dewan Kawasan Usulan FPPP, didrop.diatur dengan Peraturan Dewan Nasional.

Usulan FPKB, menjadi:

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kerja Dewan Kawasan diatur dengan Peraturan Presiden

Usulan FBPD, menjadi:

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kerja Dewan Kawasan diatur dengan PeraturanPemerintah.

190.

191.

192.

190.

191.

192.

(1 )

Bagian Ketiga

Badan Pengusahaan

Pasal21

Dalam setiap KEK, dibentuk Badan Pengusahaan untukmelaksanakan pengelolaan KEK.

Usulan FPPP, menjadi:

Bagian Ketiga

Pengelolaan

Usulan FPPP, menjadi:

Pasal19

(1) Dalam setiap KEK, dibentuk Badan Pengelola untuk melaksanakan pengelolaan KEK.

Usulan FPDS, memberikan catatan:

Sebaiknya berasal dari unsur-unsur pemerintah (baik pemerintah atau pemerintah daerah), karena pada pasal 22 berikutnya wewenang Badanpengusahaan adalah memberikan izin usaha dan izin lainnya, sementara tugas memberikan ijinusaha dan lainnya adalah tugas pemerintah sebagaipelayan publik.

Usulan FPG, penambahan ayat:

(2) Badan Pengusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberi wewenang memberikan izinusaha dan izin lainnya yang diperlukan bagi para pengusaha yang mendirikan, menjalankan danmengembangkan usaha di KEK melalui pelimpahan wewenang sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 44

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 45: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

193. 193. Usulan FPG, penambahan ayat:

(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan melalui sistem pelayanan terpadu satu pintu

194. 194. Usulan FPG, penambahan ayat:

(4) Badan Pengusahaan mempunyai wewenang untuk membuat ketentuan-ketentuan sepanjangtidak bertentangan dengan Undang-Undang ini serta peraturan perundang-undangan

195. 195. Usulan FPG, penambahan ayat:

(5) Badan Pengusahaan mempunyai wewenang untuk melakukan pembinaan, pengawasan danevaluasi terhadap kegiatan usaha didalam KEK

196. 196. (2) Badan Pengusahaan bertanggung jawab kepada Dewan Usulan FPPP, menjadi:Kawasan. (2) Badan Pengelola terdiri dariunsur pemerintah daerah kabupaten/kota dan pengusaha.

Usulan FPAN, menjadi:

(2) Kepala dan Anggota Badan Pengusahaan ditetapkan oleh Dewan Kawasan

Usulan FPDS, menjadi:

(2). Pelaksanaan tanggungjawab sosial badan usaha pada Kawasan Eknomi Khusus kepadamasyarakat dikelolaldilaksanakan oleh Badan Pengusahaan, dan secara teknis diaturberdasarkan ketentuan yang berlaku.

Kelerangan:Penambahan butir 2berkenan dengan kemitraan Badan Usaha dengan masyarakat melalui Coorporate Social Responsibility (CSR)

197. 197. Usulan FPAN, penambahan ayat:

(3) Masa kerja Kepala dan Anggota Badan Pengusahaan ditetapkan oleh Dewan Kawasan

198. 198 Usulan FPAN, penambahan ayat:

(4) Badan Pengusahaan bertanggung jawab kepada Dewan Kawasan

199. 199. (3) Kepengurusan dan tata kerja badan pengusahaan Usulan FPDIP, memberikan catatan:sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Dewan Pasal11 mengatur bahwa KEK harus siap beroperasi dalam waktu paling lama 3 (tlga) tahun sejak dffetapkan dan dapat diperpanjang 2.Nasional atas usul Dewan Kawasan. Untuk ffu penu diatur kapan diusu/kan dan dffetapkan Badan Pengusahaan.

DIM KONSOLIOASI FRAKSI OPR.rtf 45

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 46: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

200.

201.

202.

NO.DIM

200.

201.

202.

NASKAH RUU

Pasal22

(1) Dalam melaksanakan pengelolaan KEK, Badan Pengusahaandiberi wewenang memberikan izin usaha dan izin lainnya yangdiperlukan bagi para pengusaha yang mendirikan,menjalankan dan mengembangkan usaha di KEK melaluipelimpahan wewenang sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

USULAN DPR RI

Usulan FPPP, menjadi:

(3) Kepengurusan dan tata kerja badan pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkanoleh Menteri atas usulGubernur atau BupatilWalikota.

Usulan FPD, menjadi:

(3) Kepengurusan dan tata kerja Badan Pengusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan Dewan Kawasan atas pertimbangan Dewan Nasional.

Keterangan:Perlu penjelasan mengenai tata kerja badan pengusahaan kawasan yang memiliki tugas dan fungsi pelayanan pUblic sekaligus fungsi pelayananmanajemen kawasan.

usuran FPAN, menjadi:

(5) Ketentuan mengenai struktur organisasi, tugas dan wewenang Kepala, Wakil Kepala dan AnggotaBadan Pengusahaan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Dewan Kawasan.

Usulan FPDS memberikan catatan:

Sebaiknya berasal dariunsur-unsur pemerintah (baik pemerintah atau pemerintah daerah), karena pada pasal 22berikutnya wewenang Badanpengusahaan adalah memberikan izin usaha dan izin lainnya, sementara tugas memberikan ijinusaha dan lainnya adalah tugas pemerintah sebagaipelayan publik.

Usulan FPDIP, penambahan ayat:

(4). Keangotaan badan penguasaan berasal dari unsur pemerintah, dunia usaha dan unsur­unsuryang kompeten.

Keterangan:Siapa saja anggota Badan Penguasahaan belum jelas. Sebaiknya berasal dar; unsur pemerintahan dan profesional.

Usulan FPD, penambahan ayat:

(4) Badan Pengusahaan merupakan Badan Layanan Umum yang dibentuk oleh Pemerintah Provinsi.Catatan:Perlu penjelasan mengenai tata kerja badan pengusahaan kawasan yang memiliki tugas dan fungsi pelayanan public sekaligus fungsi pelayananmanajemen kawasan.

Usulan FPPP, menjadi:Pasal20

(1) Dalam melaksanakan pengelolaan KEK, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diberi wewenangmemberikan izin usaha dan izin lainnya yang diperlukan bagi para pengusaha yang mendirikan,menjalankan dan mengembangkan usaha di KEK melalui pelimpahan wewenang sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Keterangan:Pemberian izin merupakan tugas kepemerintahan.

KETERANGAN

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 46

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 47: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

203. 203. Usulan FPG, penambahan pasal:

Pasal22

Badan Pengusahaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 mempunyai wewenang:

Keterangan:

Ditambahkan pasal baru mengenai fungsi penge/olaan yang akan dilakukan badan pengusahaan.

204. 204. Usulan FPG, penambahan ayat:

(1 ) Melaksanakan pembangunan dan pengelolaan KEK

205. 205. Usulan FPG, penambahan ayat:

(2) melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sarna dengan Pihak Lain;

206. 206. usuran FPG, penambahan ayat:

(3) melaksanakan monitoring dan melaporkan kepada Dewan Kawasan mengenai pelaksanaanKontrak Kerja Sarna;

207. 207. Usulan FPG, penambahan ayat:

(4) mengembangkan dan mengendalikan pembangunan KEK sebagai suatu daerah industri;

208. 208. Usulan FPG, penambahan ayat:

(5) merencanakan kebutuhan prasarana dan pengusahaan instalasi-instalasi prasarana dan fasilitaslainnya;

209. 209. usuran FPG, penambahan ayat:

(6) menampung dan meneliti permohonan izin usaha yang diajukan oleh para pengusaha sertamengajukan kepada instansi-instansi yang bersangkutan;

210. 210. Usulan FPG, penambahan ayat:

(7) menjamin agar tata cara perizinan dan pemberian jasa-jasa yang diperlukan dalam mendirikandan menjalankan usaha di KEK dapat berjalan lancar dan tertib.

DIM KONSOLIOASI FRAKSI OPR.rtf 47

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 48: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

211. 211. Usulan FPG, penambahan ayat:

(8) Badan Pengusahaan dapat memperoleh penerimaan berupa imbalan atas pelaksanaan fungsidan tugasnya

212. 212. Usulan FPG, penambahan ayat:

(9) Badan Pengusahaan wajib melakukan penatausahaan semua kekayaan KEK

213. 213. Usulan FPG, penambahan pasal:

Pasal22A

Badan Pengusahaan dapat menerima pinjaman dari dalam negeri maupun luar negeri denganpersetujuan Dewan Kawasan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi, melalui Pemerintah Pusat"

214. 214. usuran FPG, penambahan pasal:

Pasal22B

Badan Pengusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 merupakan Badan Hukum Milik Negaramelalui pelimpahan wewenang atau kuasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Keterangan:Dalam halinikuasa pengelolaan anggaran

215. 215. (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan melalui Usulan FPG, Dihapus dan dipindahkan poisisinyasistem pelayanan terpadu satu pintu

Usulan FPBR, menjadi:

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan melalui sistem pelayanan terpadu satu pintu;dan untuk meaksanakannya maka akan di terbitkan Peraturan Pemerintah yang mengatur sistimpelayanan satu pintu tersebut;

Keterangan:Untuk izin satu pintu perlu di buat Peraturan Pemerintah yang mengatur lebih lanjut. Haliniagar tidak terjadi kerancuan dalam memberikan izin dikarenakan sistlm otonomi daerah.

216. 216. Pasal23 Usulan FPPP, menjadi:(1 ) Dewan Kawasan dapat membekukan dan mengambil alih Pasal21

sementara kepengurusan Badan Pengusahaan, apabila (1 ) Gubernur dapat membekukan dan mengambil alih sementara kepengurusan Badan Pengelola,berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, Dewan Kawasan menilai apabila berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, pengurus Badan Pengusahaan dinilai:pengurus Badan Pengusahaan: a. tidak dapat memenuhi tugas dan kewajiban atau kinerja yang telah ditetapkan; ataua. tidak dapat memenuhi tugas dan kewajiban atau kinerja

yang telah ditetapkan; atau

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 48

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 49: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.DIM NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

217. 217. b. melakukan kegiatan yang bertentangan denganketentuan peraturan perundang-undangan,

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

218.

219.

220.

221.

218.

219.

220.

221.

(2) Pembekuan dan pengambilalihan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), dilakukan setelah mendapat pertimbangan dariDewan Nasional.

(3) Dalam hal Dewan Kawasan mengambil alih sementarakepengurusan Badan Pengusahaan. Dewan Kawasan dapatmenunjuk pelaksana harian untuk melaksanakan tugas danfungsi Badan Pengusahaan.

(4) Dalam jangka waktu paling lama 90(sembilan puluh) hari sejakpembekuan dan pengambilalihan sebagaimana dimaksud padaayat (1), pengurus badan pengusahaan dapat mengajukankeberatan secara tertulis disertai alasannya kepada DewanKawasan.

(5) Dalam hal Dewan Kawasan menilai keberatan pengurus BadanPengusahaan tidak dapat diterima atau jangka waktu lebih dari90 (sembilan puluh) hari tidak mengajukan keberatan, DewanKawasan membubarkan pengurus Badan Pengusahaansekaligus menetapkan pengurus Badan Pengusahaan yangbaru.

Usulan FPPP, menjadi:

(2) Pembekuan dan pengambilalihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan setelahmendapat pertimbangan dari Menteri.

Usulan FPPP, menjadi:

(3) Dalam hal Gubernur mengambil alih sementara kepengurusan Badan Pengusahaan, Gubernurdapat menunjuk pelaksana harian untuk melaksanakan tugas dan fungsi Badan Pengelola.

Usulan FPPP, menjadi:

(4) Dalam jangka waktu paling lama 90(sembilan puluh) hari sejak pembekuan dan pengambilalihansebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengurus badan pengusahaan dapat mengajukankeberatan secara tertulis disertai alasannya kepada Gubernur.

Usulan FPD, menjadi:

(4) Dalam jangka waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari sejak pembekuan dan pengambilalihansebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengurus badan pengusahaan dapat mengajukankeberatan secara tertulis disertai alasannya kepada Dewan Kawasan. Pengaturan waktu tentangpengajuan keberatan dan penilaian keberatan atas kinerja Badan Penguasahaan diatur lebihlanjut didalam Peraturan Pemerintah.

Usulan FPDIP, menjadi:

(5) Dalam hal Dewan Kawasan menilai keberatan pengurus Badan Pengusahaan tidak dapat diterimaatau jangka waktu lebih dar; 90 (sembilan puluh) hari tidak mengajukan keberatan, DewanKawasan membubarkan pengurus Badan Pengusahaan sekaligus mengusulkan kepada DewanNasional untukmenetapkan pengurus Badan Pengusahaan yang baru.

Keterangan:Da/am Pasa/ 21 Kepengurusan dan tata kerja badan pengusahaan ditetapkan afeh Dewan Nas/anal atas usul Dewan Kawasan. Untuk itusete/ahkata 'sekaligus' ditambahkan kalimat 'mengusu/kan kepada Dewan Nas/anal untuk'

usuran FPPP, menjadi:(5) Dalam hal Gubernur menilai keberatan pengurus Badan Pengusahaan tidak dapat diterima atau

jangka waktu lebih dari 90 (sembilan puluh) hari tidak mengajukan keberatan, Dewan Kawasanmembubarkan pengurus Badan Pengusahaan sekaligus menetapkan pengurus BadanPengusahaan yang baru.

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 49

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 50: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

222. 222. Pasal24 Usulan FPG, memberikan catatan:

(1 ) Badan Pengusahaan mengusahakan sumber-sumber Sumber-sumber pendapatan sendiri untuk membiayai rumah tangganya harus dsesuaikan dengan PPpendapatan sendiri untuk membiayai rumah tangganya. No. 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Urnum,

Usulan FPPP, menjadi:

Pasal22

(1 ) Badan Pengelola mengusahakan sumber-sumber pendapatan sendiri untuk membiayai rumahtangganya.

Usulan FPD, menjadi:

(1 ) Badan Pengusahaan mengusahakan sumber-sumber pendapatan sendiri untuk membiayai rumahtangganya dan memberikan sebagian pendapatannya sebagai konstribusi Pendapatan AsliDaerah (PAD) bagi Pemerintah Daerah setempat.

Usulan FPAN, menjadi:

Pasal24

(1 ) Badan Pengusahaan mengusahakan sumber-sumber pendapatan sendiri untuk membiayai rumahtangganya dan memberikan sebagian pendapatannya sebagai konstribusi Pendapatan AsliDaerah bagi Pemerintah Daerah setempat.

223. 223. (2) Badan Pengusahaan dapat juga memperoleh sumber-sumber Usulan FPPP, menjadi:pendapatan yang berasal dari:

(2) Badan Pengelola dapatjuga memperoleh sumber-sumber pendapatan yang berasal dari:a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;a.

224. 224. b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan/atau Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

225. 225. Usulan FPG, menjadi:

c. Pendapatan yang diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat dan hibahtidak terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain"

226. 226. Usulan FPG, penambahan butir:

d. Pendapatan yang diperoleh dari Hasil kerjasama dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 50

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 51: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

DIM

227. 227. c. sumber-sumber lain yang tidak bertentangan dengan Usulan FPG, menjadi huruf~Disetujui TETAP

ketentuan peraturan perundang-undangan.Raker tgl. 9-6-09

228. 228. (3) Pengelolaan keuangan Badan Pengusahaan mengikuti Pola Usulan FPPP, menjadi:Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU)

(3) Pengelolaan keuangan Badan Pengelola mengikuti Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layananyang telah disesuaikan dengan mempertimbangkankepentingan efisiensi dan efektivitas pengelolaan KEK. Umum (PPK-BLU) yang telah disesuaikan dengan mempertimbangkan kepentingan efisiensi dan

efektivitas pengelolaan KEK.

229. 229. usuran FPG, penambahan ayat:

(4) Badan Pengelola mengelola keuangan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.

Catatan:Sebaiknya ditambahkan satu pasalbaro untuk mengakomodir PPNo24Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi.

230. 230. (4) Setiap tahun laporan keuangan Badan Pengusahaan diaudit usuran FPG, menjadi:oleh akuntan publik.

(5) Setiap tahun Laporan Keuangan Badan Pengelola diperiksa oleh lembaga pemeriksa keuangansesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Usulan FPDIP, menjadi:

(4) Setiap tahun laporan keuangan Badan Pengusahaan diperiksa oleh BPK.

Keterangan:KEK dengan sumbar pendanaan dari APBN maupun APBD haros disentuh ofeh BPK untuk memerikas sebagai bagian tugas BPK memeriksakeuangan Negara.

Usulan FPPP, menjadi:

(4) Setiap tahun laporan keuangan Badan Pengelola diaudit oleh Badan Pemeriksa KeuanganRepublik Indonesia (BPKRI) dan akuntan publik.

Keterangan:Karena Badan Pengefofaan dapat memperofeh dana dari APBD maupun APBN maka iaharos diperiksa oleh BPK.

231. 231. Usulan FPDIP, penambahan ayat:

(5) Dalam menjalankan kegiatan operasional Badan Pengusahaan menjalankan tanggungjawab sosial kepada masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

Keterangan:Sebagai bentuk tanggung jawab social kepada masyarakat sekitar terhadap wi/ayah yang di gunakan untuk KEK maka susdah sepantanya perlupengaturan untuk menyisihkan dana untuk keglatan social sesuaidengan ketentuan yang berlaku

DIM KONSOUDASI FRAKSI DPR.rtf 51

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 52: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

Ketentuan mengenai karantina manusia, hewan, ikan dan tumbuh- UU No. 16/1992 Tentang Karantina Hewan, Ikan Dan Tumbuhantumbuhan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan tetap

NO.

232.

233.

234.

235.

236.

NO.DIM

232.

233.

234.

235.

236.

(1 )

(2)

(3)

NASKAH RUU

BABV

LALU LINTAS BARANG, KARANTINA, DAN DEVISA

Pasal25

Ketentuan larangan atau pembatasan impor dan ekspor yangdiatur berdasarkan Undang-Undang atau perjanjianinternasional tetap berlaku diKEK.

Barang-barang yang terkena ketentuan pembatasan impor danekspor dapat diberikan pengecualian dan/atau kemudahansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Lalu lintas barang yang masuk dan keluar dari dan ke KEKberlaku ketentuan peraturan perundangan di bidangkepabeanan dan cukai.

Pasal26

USULAN DPR RI

Usulan FPPP, menjadi BAB VI:

BABVI

LALU L1NTAS BARANG, KARANTINA, DAN DEVISA

Usulan FPPP, menjadi Pasal23:

Pasal23

(1) Ketentuan larangan atau pembatasan impor dan ekspor yang diatur berdasarkan Undang-Undangatau perjanjian internasional tetap berlaku di KEK.

Usulan FPBR, menjadi:

Pasal25

(1) Ketentuan larangan atau pembatasan impor dan ekspor yang diatur berdasarkan Undang-Undangatau perjanjian internasional tetap berlaku di KEK, kecuali pada daerah yang telahmendapatkan status otonomi khusus melalui Undang·Undang otonomi khusus;

Keterangan:Kecuali di daerah yang mendapatkan otonomi khusus seperfi pe/abuhan-pelabuhan yang berada di daerah otonomi Khusus Aceh. Karena statusotonomi khusus yang dibentuk oleh Undang-udang otonomi Khusus merupakan pelimpahan kewenangan kepada daerah tersebut untuk dapatmengelola daerahnya tanpa banyaknya campur tangan dari Pemerintah Pusat.

Usulan FPDS, dihapus:

Penegasan adanya larangan atas barang ekspor dan impor yang diatur da/am UU dapat menjadi kendala da/am haldaya jua/ KEK sebagai akibatadanya masalah atau ekses negatif akibat time inconsftency, yakni sering menimbulkan ketidakpercayaan pe/aku ekonomi terhadap kebijakanpemerintah.

Usulan FPG, memberikan catatan:

Mohon penjelasan pemerintah mengenai pengecualian pembatasan impor dan ekspor.Pengecualian inisemestinya diatur dalam UU ini.

Usulan FPG memberikan referensi:

UU 17/2006 Tentang Perubahan Atas UU 10/1995 Tentang Kepabeanan

UU No 39/2007 Tentang Perubahan UU No 11 Tahun 1995 Tentang Cukai

Usulan FPG, memberikan referensi:

KETERANGAN

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 52

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 53: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

berlaku diKEK.Usulan FPPP, menjadi Pasal24:

Pasal24

Ketentuan mengenai karantina manusia, hewan, ikan dan tumbuh-tumbuhan yang diatur dalamperaturan perundang-undangan tetap berlaku diKEK.

237. 237. Pasal27 Usulan FPPP, menjadi Pasal 25:Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Instansi Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya Pasal25harus bekerjasama dengan Badan Pengusahaan untuk Instansi Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya harus bekerjasama dengan Badanmemperlancar penyelenggaraan lalu Iintas barang dan karantina diKEK. Pengusahaan untuk memperlancar penyelenggaraan lalu lintas barang dan karantina diKEK.

238. 238. Pasal28 Usulan FPPP, menjadi Pasal 26Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

(1 ) Mata uang rupiah merupakan alat pembayaran yang sah di Pasal26seluruh KEK.

(1) Mata uang rupiah merupakan alat pembayaran yang sah diseluruh KEK.

239. 239. (2) Pemasukan dan pengeluaran mata uang rupiah antara KEKDisetujui TETAP

dengan luar negeri tunduk pada ketentuan peraturanRaker tgl. 9·6·09

perundang-undangan.

240. 240. (3) Mata uang asing hanya dapat diperjualbelikan di KEK melaluiDisetujui TETAP

bank atau pedagang valuta asing yang telah mendapat izinRaker tgl. 9·6·09

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

241. 241. (4) Semua transaksi perdagangan internasional dalam valutaDisetujui TETAP

asing di KEK yang dilakukan melalui bank, hanya dapatRaker tgl. 9·6·09

dilakukan oleh bank yang telah mendapat izin sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

242. 242. BABVI Usulan FPPP, menjadi BAB VII:Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

FASILITAS DAN KEMUDAHAN BABVIIFASILITAS DAN KEMUDAHAN

Usulan FPDS memberikan catatan:

Harus perhatikan agar ketentuan 'Fasilitas dan Kemudahan'bermakna tidak semata-mata mengedepankan insentif fiskal sebegai daya tarik tapijuga memberikan insentif non-fiskal seperli penyecferhanaan birokrasi, pengaturan khusus di bidang ketenagakerjaan dan keimigrasian, perizinanserla pelayanan yang efisien dan keterliban didalam kawasan.

DIM KONSOLIOASI FRAKSI OPR.rtf 53

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 54: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUUDIM

243. 243. Bagian Kesatu

Perpajakan, Kepabeanan, dan Cukai

244. 244.

USULAN DPR RI

Usulan FPD, menjadi:Bagian Kesatu

Pelayanan Terpadu/Satu Atap, Perpajakan, Kepabeanan dan Cukai

Usulan FPD, penambahan pasal:Pasal29

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dapat menyediakan pelayanan perijinan, pelayanan pajak,kepabeanan. cukai melalui Pelayanan Terpadu Satu Atap, guna memberikan pelayanan yang cepat danefisien, baik berupa kantor atau bagian kantor Pelayanan Terpadu Satu Atap.

Kelerangan:Aspek perpajakan, dimana diharapkan insentif diberikan kewengan penuh.

KETERANGAN

245.

246.

245.

246.

Pasal29

(1) Setiap Wajib Pajak yang melakukan kegiatan usaha di KEKdiberikan fasilitas Pajak Penghasilan (PPh).

(2) Selain fasilitas PPh sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat diberikan tambahan fasilitas PPh sesuai dengankarakteristik zona.

usuran FPG memberikan referensi:

Pasa/31A, UUNo3612008 tenfang PPh, menyebutkan fasilitas perpajakan ada/ah1}. pengurangan penghasi/an neto paling tinggi 30% (tiga puluh parsen) darijum/ah penanaman yang dilakukan;2}. penyusutan dan amorlisasi yang dipercepat;3}. kompensasi kerugian yang /ebih lama, tetapi tidak lebih dari 10(sepu/uh) tahun; dan4} pengenaan Pajak Penghasi/an atas dividen sebagaimana dimaksud da/am Pasa/ 26sebesar 10% (sepu/uh persen), kecuali apabila taritmenurut perjanjian perpajakan yang ber/aku menetapkan /ebih rendah.

Usulan FPAN, menjadi:Pasal29

(1) Setiap Wajib Pajak yang melakukan kegiatan usaha di KEK diberikan fasilitas Pajak Penghasilan(PPh) sebesar 10-25%

Usulan FPG, memberikan catatan:

Mohon penje/asan pemerintah mengenai tambahan fasilffas PPh sesuai karakteristik zona. UUNo 3612008 tidak mengatur fasilffas PPh berdasarkankarakteristik zona.

Usulan FPAN, menjadi:

(2) Selain fasilitas PPh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan tambahan fasilitas PPhberupa pembebasan pajak antara 2-4 tahun terhitung saat pertama kali perusahaanmemperoleh keuntungan dengan memperhatikan karakteristik zona.

247. 247. (3) Fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan di bidang perpajakan.

Usulan FPKS, menjadi:

(3) Fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diberikan sesuai dengan ketentuanPeraturan Pemerintah yangsecara khusus mengatur tentang hal ini.

Keterangan:Di da/am ketenluan peraturan perundang-undangan di bidang Perpajakan be/um diatur seesra eksplisff tentang fasilitas perpajakan khusus untukKEK

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf S4

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 55: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.DIM NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

248. 248. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian fasilitas PPhsebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diaturdengan Peraturan Pemerintah.

Oisetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

249.

250.

249.

250.

Pasal30

Fasilitas perpajakan juga dapat diberikan kepada penanam modaldalam waktu tertentu berupa pengurangan Pajak Bumi danBangunan (PBB) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan dibidang perpajakan.

Pasal31

(1) Impor barang ke KEK dapat diberikan fasilitas berupa:

a. penangguhan bea masuk;

Usulan FPG memberikan catatan:

Menurut Pasal19, UUNo. 12/1985 ttgPBB, pengurangan PBB hanya bisa diberikan karena:a. karena kondisi tertentu obyek pajak yang ada hubungannya dengan subyek pajak danlatau karena sebab-sebeb tertentu /ainnya;b. da/am halobyek pajak terkena bencana alam atau sebeb lain yang diluar biasa.Dengan adanya betasan ini, maka kami mohan penje/asan pemerintah mengenai pengurangan PBB

Usulan FPAN, menjadi:

Pasal30

Fasilitas perpajakan juga dapat diberikan kepada penanam modal dalam waktu tertentu berupapengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 5·10% dengan tetap memperhatikanketentuan peraturan perundang-undangan dibidang perpajakan.

usuran FPKS, menjadi:

Fasilitas perpajakan juga dapat diberikan kepada penanam modal dalam waktu tertentu berupapengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintahyang secara khusus mengatur tentang hal ini.

Keterangan:Di da/am ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Perpajakan belum mengatur secara eksplisil tentang fasifitas perpajakan khususuntukKEK

Usulan FPAN, menjadi:

Pasal31

(1) Impor barang ke KEK dapat diberikan fasilitas berupa:

a. penangguhan bea masuk selama 2·4tahun;

251. 251. b. pembebasan cukai, sepanjang barang tersebutmerupakan bahan baku atau bahan penolong produksi;

Usulan FPOIP, menjadi:

b. pembebasan cukai, sepanjang barang tersebut merupakan bahan baku bahan penolong produksidan bahan penunjang produksi

Usulan FPO, menjadi:

b. pembebasan cukai untukbahan baku, bahan penolong dan bahan penunjang produksi;

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 55

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 56: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO. NASKAH RUUDIM USULAN DPR RI KETERANGAN

Usulan FPAN, menjadi:

b. pembebasan cukai untuk bahan baku, sepanjang barang tersebut merupakan bahan baku ataubahan penolong produksi;

252. 252. c. tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau Usulan FPD, menjadi:Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan

c. tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewahatas Barang Mewah (PPnBM), untuk Barang Kena Pajak;dan (PPnBM), untuk Barang Kena Pajak; dan

253. 253. d. tidak dipungut PPh Impor.Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

254. 254. (2) Penyerahan Barang Kena Pajak dari tempat lain di dalamDisetujui TETAP

Daerah Pabean ke KEK dapat diberikan fasilitas tidak dipungutRaker tgl. 9·6·09

PPN dan PPnBM berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang perpajakan.

255. 255. (3) Penyerahan Barang Kena Pajak dari KEK ke tempat lain di Usulan FPDIP, menjadi:dalam Daerah Pabean sepanjang tidak ditujukan kepada pihak

(3) Penyerahan Barang Kena Pajak dari KEK ke tempat lain di dalam Daerah Pabean sepanjangyang mendapatkan fasilitas PPN dikenakan PPN atau PPNdan PPnBM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- tidak ditujukan kepada pihak yang memperoleh pembebasan atau penangguhan bea masuk

undangan dibidang perpajakan. cukai atau pajak dalam rangka impor '

256. 256. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian fasilitasDisetujui TETAP

sebagaimana dimaksud ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diaturRaker tgl.9·6·09

dengan Peraturan Pemerintah

257. 257. Pasal32 Usulan FPPP, menjadi Pasal 30:Disetujui TETAP

(1 ) Barang asal impor yang dikeluarkan dari KEK dengan tujuanRaker tgl. 9·6·09

Pasal30diimpor untuk dipakai, sepanjang pengeluaran tersebut tidak

(1 ) Barang asal impor yang dikeluarkan dari KEK dengan tujuan diimpor untuk dipakai, sepanjangditujukan kepada pihak yang memperoleh fasilitaspembebasan atau penangguhan bea masuk, cukai, atau pajak pengeluaran tersebut tidak ditujukan kepada pihak yang memperoleh fasilitas pembebasan atau

dalam rangka impor: penangguhan bea masuk, cukai, atau pajak dalam rangka impor:

a. dipungut bea masuk; a. dipungut bea masuk;

258. 258. b. dilunasi cukainya untuk Barang Kena Cukai; danDisetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 56

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 57: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

259.

NO.DIM

259.

NASKAH RUU

C. dikenakan PPN atau PPN dan PPnBM, dan PPh Imporberdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangandibidang perpajakan.

USULAN DPR RI KETERANGAN

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

260. 260. (2) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberlakukanketentuan impor berdasarkan ketentuan peraturan perundang­undangan dibidang kepabeanan.

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

261.

262.

263.

261.

262.

263.

Pasal33

Barang yang dikeluarkan dari KEK dengan tujuan untuk diekspordiberlakukan ketentuan ekspor berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan dibidang kepabeanan.

Bagian Kedua

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Pasal34

(1) Setiap Wajib Pajak yang melakukan usaha di KEK diberikaninsentif berupa pembebasan atau keringanan pajak daerah danretribusi daerah sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Usulan FPKS, menjadi:

Barang yang dikeluarkan dari KEK dengan tujuan untuk diekspor diberlakukan ketentuan eksporberdasarkan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah yang secara khusus mengatur tentang halini.

Keterangan:Didalam ketentuan peraturan perundang-undangan tentang halinibelum mengatur secara eksplisit tentang fasilitas perpajakan khusus untuk KEKDiperlukan ketentuan yang detail terkait fasilitas KEK untuk kegiatan ekspor (pembebasan PPN, pembebasan pajak penjualan atas barang mewah,pembebasan cukai (?),dll.)

Usulan FPG, menjadi:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

Keterangan:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18Tahun 1997Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

Usulan FPD menjadi Pasal 32:

Pasal32

(1) Setiap Wajib Pajak yang melakukan usaha di KEK diberikan insentif berupa pembebasan ataukeringanan pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan.

Usulan FPD memberikan catatan:Perlu dijelaskan, baik melalui RUU tentang KEK ini maupun Peraturan Perundangan lainnya mengenai kompensasi terhadap terjadinya PotentialLoss PAD pemerintah kablkota. Sebagai akibat ditetapkannya KEK diwilayah Kabupatenlkota yang bersangkutan.

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 57

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 58: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

264.

NO.DIM

264. (2)

NASKAH RUU

Selain insentif Pajak Daerah dansebagaimana dimaksud pada ayat (1),dapat memberikan kemudahan lainnya.

Retribusi Daerahpemerintah daerah

USULAN DPR RI

Usulan FPKS, menjadi:

(1) Setiap Wajib Pajak yang melakukan usaha di KEK diberikan insentif berupa pembebasan ataukeringanan pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintahyang secara khusus mengatur tentang hal ini.

Keterangan:Didalam ketentuan peraturan perundang-undangan tentang halinibelum mengatursecara eksplisit tentang fasilitas perpajakan khusus untuk KEK

Usulan FPDS, menjadi:

(1) Setiap Wajib Pajak yang melakukan usaha diKEK "dikenakan"pajak daerah dan retribusi daerahsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Keterangan:Dalam halinimembebaskan pajak daerah dan PPh pasal 21menimbulkan potensi kehilangan pendapatan untuk penghapusan relribusi daerah.Sedangkan pembangunan KEK tidak hanya APBN tapi juga APBD. Akibatnya, menimbulkan utang yang cUkup besar untuk membangun.Penerimaan negara dari pajak tidak sebanding dengan potensi kerugian akibat pemberian fasilitas fiskal dan non fiskal.

Usulan FPBR, menjadi:

2. Selain Pajak Daerah dan Retribusi insentif Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),pemerintah daerah dapat memberikan kemudahan lainnya; yang akan di atur tersendiri olehperaturan pemerintah.

Keterangan:Pemerintah agar lebih mempertajam tentang kemudahan yang di berikan dengan menerbitkan peraturan pemerintah; agar tidak diartikan denganpersepsi masing-masing daerah yang berbeda karateristiknya. Halini agar tidak membuat daerah bertindak sendiri sendiri dalam memberikankemudahan yang ada pada KEK setiap daerah masing-masing dan ada koridor yang membatasinya.

KETERANGAN

265. 265. Bagian Ketiga

Pertanahan, Perijinan, Keimigrasian, dan Investasi

Usulan FPD memberikan catatan:

Masih terdapat kendala dalam masalah perijinan, diharapkan proses perijinan dapat dilakukan oleh Badan Pengelola Kawasan

Usulan FPDS, menjadi:

Bagian Ketiga

Pertanahan, penyederhanaan birokrasi, pengaturan khusus di bidang ketenagakerjaan dankeimigrasian, serta pelayanan yang efisien dan ketertiban di dalam kawasan.

Keterangan:RUU KEK disusun dengan tidak semata-mata mengedepankan insentif fiskal sebagai daya tarik, tetapi juga dengan memberikan berbagai insentifnon-fiskal. Perubahan preferensi investor tersebut memerlukan bentuk kawasan yang berbeda. Bila pada Kawasan Ekonomi Khusus dititikberatkanpada insentif fiskal dengan memperlakukannya sebagai kawasan yang terpisah dari daerah pabean, maka untuk Kawasan Ekonomi Khusus haltersebut tidak lagi dilakukan. Insensif fiskal yang diberikan fetap sama menariknya, namun diinfegrasikan bersama berbagai insentif non-fiskallainnya.

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 58

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 59: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

266. 266. Pasal35 Usulan FPG, memberikan catatan:

Kemudahan atau fasilitas pertanahan diberikan sesuai dengan Mohon Penjelasan Pemerintah. pada kenyataannya kemueJahan atau fasilitas perlanahan diberikan cenderung berlabrakan dengan ketentuan

ketentuan peraturan perundang-undangan. peraturan perundang-undangan

Usulan FPPP, menjadi Pasal33:Pasal33

Kemudahan atau fasilitas pertanahan diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Usulan FPD, menjadi:

Kemudahan atau fasilitas pertanahan diberikan dimuka sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Keterangan:Mohon Penjelasan Pemerintah, pada kenyataannya kemueJahan atau fasilitas perlanahan diberikan cenderung berlabrakan dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

267. 267. Usulan FPDIP, penambahan pasal:Pasal menyesuaikan

(1 ) Lahan pertanahan KEK terlebih dahulu dibebaskan menurut ketentuan UU yang berlaku.Keterangan:Semangat yang dibangun dari pasal ini adalah Untuk menghindarkan dari para spekuian tanah perlu diatur lebih detail terhadap status tanahterhadap ijinKEK yang telah di keluarkan. selanjutnya bila telah terjadi pembebasan lahan kemudian KEK tidak dilanjutkanldicabut bagaimanastatus tanah tersebut?

268. 268. Usulan FPDIP, penambahan ayat:

(2) Peruntukan Lahan KEK wajib sesuai penataan ruang dengan peruntukan bagi penggunaanindustri dan perdagangan

Keterangan:Peruntukan lahan KEK harus mengacu pada UUpenataan ruang. karena KEK adafah diperuntukan untuk industri dan perdagangan maka masaberlaku harus mengacu pada UU yang ada.

269. 269. Usulan FPDIP, penambahan ayat:

(3) Bilamana KEK di kemudian hari berakhir/dicabut ijin dengan alasan apapun, maka statuslahan KEK tetap peruntukanya mengacu pada penggunaan lahan bagi industri danperdagangan.

Keterangan:Untuk menghindari spekulan tanah bilamana dalam tempo yang telah ditentukan KEK dicabut maka peruntukan fahan KEK harus mengacu pada ijinawal perutukanya yaitu industri dan perdagangan. demikian halnya bilamana ada keinginan untuk merubah harus disetujui oleh rakyat(DPR).Kondisi inibisa dihindarkan lahan bekas ijinKEK tidak dipergunakan untuk keperluan seperli MALL atau kepentingan bisnis lainya.

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 59

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 60: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

270.

271.

272.

NO.DIM

270.

271.

272.

(1 )

(2)

NASKAH RUU

Pasal36

Pada KEK diberikan kemudahan dan keringanan di bidangperijinan usaha, kegiatan usaha, perbankan, permodalan,perindustrian, perdagangan, kepelabuhanan, keimigrasian bagiorang asing pelaku bisnis, dan diberikan fasilitas keamanan.

Kemudahan dan keringanan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan.

USULAN DPR RI

usuran FPDIP, penambahan ayat:

(4) Setiap Perubahan status penggunaan dan peruntukan lahan KEK seperti dalam ayat (3)wajibdisetujuiolehCPR.

Keterangan:Untuk menghindari spekulan tanah bilamana dalam tempo yang telah ditentukan KEK dicabut maka peruntukan lahan KEK harus mengacu pada ijinawal perutukanya yaitu industri dan perdagangan, demikian halnya bi/amana ada keinginan untuk merubah harus disetujui oleh rakyat(DPR).Kondisi inibisa dihindarkan lahan bekas ijinKEK tidak dipergunakan untuk keperluan seperli MALL atau kepentingan bisnis lainya.

Usulan FPG, memberikan catatan:

Mohon KJarifikasi Pemerintah, bagaimana bentuk kemudahan dan keringan perizinan usaha,perbankan, permodalan, perindustrian, dan lainnya.

Usulan FPPP, menjadi:Pasal34

(1) Pada KEK diberikan kemudahan dan keringanan di bidang perijinan usaha, kegiatan usaha,perbankan, permodalan, perindustrian, perdagangan, kepelabuhanan, keimigrasian bagi orangasing pelaku bisnis, dan diberikan fasilitas keamanan.

usuran FPC, menjadi:

(1) Pada KEK diberikan kemudahan dan keringanan di bidang perijinan usaha, kegiatan usaha,perbankan, permodalan, perindustrian, perdagangan, kepelabuhanan, keimigrasian bagi orangasing pelaku bisnis, bagi istri dan/atau suami dan anak-anak, dan diberikan fasilitas keamanan.

Keterangan:tambahan dalam Penjelasan Pasal 36:Ketentuan keimigrasian diberlakukan juga kepeda istri danlatau suami dan anak-anak.

Usulan FPG, memberikan catatan:

Mohon Penjelasan Pemerintah, ape yang dimaksud dengan "Kemudahan dan keringanan" ditetapkan cenderung tidak sesuai peraturanperundang-undangan. "

KETERANGAN

Cisetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

273. 273. Pasal37

Dalam KEK tidak diberlakukan ketentuan yang mengatur bidangusaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanamanmodal kecuali yang dicadangkan untuk UMKM.

Usulan FPG, memberikan catatan:

Mohon Penje/asan Pemerintah, Pasal ini berlabrakan dengan UU Nomor 25 Tahun 2007Tenlang Penanaman Modal dan Peraturan PresidenRINomor 76Tahun 2007 Tentang Kriteria Dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Terbuka Dengan Persyaratan DiBidangPenanaman Modal, Peraturan Presiden RI Nomor 111 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77Tahun 2007 Tentang Dartar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan DiBidang Penanaman Modal, dll

usuran FPPP, menjadi Pasal 35:Pasal35

Dalam KEK tidak diberlakukan ketentuan yang mengatur bidang usaha yang terbuka denganpersyaratan di bidang penanaman modal kecuali yang dicadangkan untuk UMKM.

Cisetujui TETAPRaker tgl. 9·6"09

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 60

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 61: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

274. 274. Bagian Kelima Usulan FPD, memberikan catatan:Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Fasilitas dan Kemudahan Lain Bab IVBag/an Kelima Pasal38 Tentang Fasilitas dan Kemudahan dengan BAB IVBagian Keempat Pasal39 Tentang Ketenagakerjaan seharusnyamen;adi BAB IVBagian Keempat Pasal38 Tentang Fasilitas dan Kemudahan dengan BAB IVBag/an Kelima Pasal39 Tentang Ketenagakerjaan.Uhat urut-urutannya !

275. 275. Pasa/38 usuran FPG, memberikan catatan:Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

(1 ) Selain pemberian fasilitas dan kemudahan sebagaimana diatur Mohon Penjelasan Pemerintah, apa yang d/maksud dengan" diberikan fasilitas dan kemudahan lain"

dalam Pasal 29 sampai dengan Pasal 37, zona-zona yang Usulan FPPPberada di dalam KEK dapat diberikan fasilitas dan kemudahan

Pasal36lain.

(1) Selain pemberian fasilitas dan kemudahan sebagaimana diatur dalam Pasal 27 sampai denganPasal 35, zona-zona yang berada didalam KEK dapat diberikan fasilitas dan kemudahan lain.

276. 276. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai fasilitas dan kemudahan lain Usulan FPG, memberikan catatan:sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh instansi yang Mohon Penjelasan Pemerintah. apa yang dimaksud dengan" diberikan fasilitas dan kemudahan lain diatur oleh instansi yang berwenang sesuaiberwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- dengan ketentuan peraturan perundang-undangan:

undangan. Usulan FPKS, menjadi:

(1 ) Ketentuan lebih lanjut mengenai fasilitas dan kemudahan lain sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah yangsecara khusus mengatur tentang hal ini.

Kelerangan:Didalam ketentuan peraturan perundang-undangantentang halinibelum mengatur secara eksplisit tentang fasilitas perpajakan khusus untuk KEK

277. 277. Usulan FPD, penambahan ayat:

(3) KEK ditetapkan sebagai sarana vital dan strategi, untuk itu mendapat pengamanan khusus darikepolisian

278. 278. Bagian KeeempatDisetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Ketenagakerjaan

279. 279. Usulan FPDIP, penambahan pasal:

Pasal menyesuaikan

(1 ) Perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di KEK dalam memenuhi kebutuhan tenagakerjanya mengutamakan tenaga kerja warga negara Indonesia. dan sesuai dengan undang·undang tentang ketenagakerjaan.

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 61

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 62: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

DIM

280. 280. Usulan FPDIP, penambahan ayat:

(2) Perusahaan sebagaimana ayat (1 )berhak menggunakan tenaga ahli warga negara asinguntuk:

a. jabatan direksi;

b. jabatan komisaris;

281. 281. Usulan FPDIP, penambahan pasal:

Pasal menyesuaikan

(1 ) Perusahaan yang melakukan usaha di KEK yang mempekerjakan tenaga kerja asing wajibmemiliki izintertulisdariMenteri atau pejabat yang ditunjuk.

282. 282. Usulan FPDIP, penambahan ayat:

(2) Tenaga kerja asing dapat dipekerjakan di Indonesia hanya dalam hubungan kerja untukjabatan tertentu dan waktu tertentu.

283. 283. Usulan FPDIP, penambahan ayat:

(3) Tenaga kerja asing sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) yang masa kerjanya habis dantidak dapat di perpanjang dapat digantikan oleh tenaga kerja asing lainnya dalam jabatanatau dengan keahlian yang sama.

284. 284. Pasal39 Usulan FPG memberikan catatan:Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Kewajiban untuk memiliki Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) Mohon Penjelasan Pemerintah Pasal ini bertabrakan dengan: UU No 13Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, UU Nomor 3 Tahun 1951 tentang

tidak diberlakukan bagi pengusaha yang mempekerjakan Tenagaberlakunya Undang-undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23dari Repubfik Indonesia untuk seluruh Indonesia (Lembaran NegaraRepub/ik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4);

Kerja Asing (TKA) sebagai direksi atau komisaris. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Repubfik Indonesia Tahun 1981 Nomor 39,Tambahan Lembaran Negara Repubfik Indonesia Nomor 3201);Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1958 Tentang Penempatan Tenaga Kerja Asing

285. 285. Usulan FPD, penambahan ayat:

(2) Dalam hal penggunanan tenaga kerja agar melindungi tenaga kerja lokal sesuai denganPeraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Keterangan:Adanya jaminan temadap pemenuhan tenaga kerja setempat atau {okal dengan kuafifikasi yang sesuai dengan kebutuhan investor. Oleh karena ituperlu didirikan {embaga pendidikan dan keterampilan khusus terutama pada level teknis dan menengah dengan merekrut penduduk sekitarkawasan.

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 62

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 63: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

286.

287.

288.

289.

290.

NO.DIM

286.

287.

288.

289.

290.

NASKAH RUU

Pasal40

(1) Pada KEK dibentuk Lembaga Kerjasama Tripartit khusus olehgubernur yang mempunyai tugas:

a. melakukan komunikasi dan konsultasi mengenaiberbagai masalah ketenagakerjaan;

b. melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan timbulnyapermasalahan ketenagakerjaan; dane.

e. memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah­langkah penyelesaian permasalahan.

USULAN DPR RI

Usulan FPAN, penambahan ayat:

(1) Ketenagakerjaan dalam KEK harus mengutamakan tenaga kerja lokal,

Usulan FPDS. penambahan ayat:

(2). Dalam hal penggunaan tenaga kerja agar melindungi tenaga kerja rakal sesuai denganPeraturan Perundang-undangan yang berraku

Keterangan:Mengusulkan adanya pasal 39 ayat (2) dimaksudkan untuk memberikan penguatan terhadap pemanfaatan tenaga kerja lokal pada Badan Usahadalam Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana diamanatkan didalam naskah Akademis dan Perda.

usuran FPDS Tetap dengan memberikan catatan:

Harus diselaraskan dengan peraturan perundang-undangan mengenai ketenagakerjaan sehingga ketentuan initidak menimbulkan tumpang tindihantara satu peraturan perundang-undangan dengan peraturan lainnya

KETERANGAN

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

291.

292.

291. (2) Keanggotaan lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri dari unsur Pemerintah. pemerintah daerah, serikatpekerjalserikat buruh, dan asosiasi pengusaha.

292. (3) Di dalam melakukan tugas dan fungsinya. lembagasebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkoordinasi denganlembaga-Iembaga lain.

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

293. 293. Pasal41

(1) Pada KEK dibentuk Dewan Pengupahan oleh gubernur yangtugas dan fungsinya sebagai berikut:

a. memberikan masukan dan saran untuk penetapanpengupahan;dan

Usulan FPG, menjadi:

(1) Pada KEK dibentuk Dewan Pengupahan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya yang tugas dan fungsinya sebagai berikut:

a. memberikan masukan dan saran untuk penetapan pengupahan; danKeterangan:Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 107 Tahun 2004 Tentang Dewan Pengupahan

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 63

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 64: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

294. 294. b. membahas permasalahan pengupahan.Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

295. 295. Usulan FPDS. penambahan butir:

c. membuat perjanjian kerja bersama antara buruh dan pengusaha

296. 296. (2) Keanggotaan dewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)Disetujui TETAP

terdiri dari unsur pemerintah, pemerintah oaerah, serikatRaker tgl. 9·6·09

pekerjalserikat buruh, asosiasi pengusaha, pakar, danperguruan tinggi.

297. 297. (3) Di dalam melakukan tugas dan fungsinya. DewanDisetujui TETAP

sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) berkoordinasiRaker tgl. 9·6·09

dengan lembaga-Iembaga lain.

298. 298. Pasal42 Usulan FPG, menjadi:

(1) Penetapan dan pemberlakuan upah minimum ditetapkan/diatur (1 ) Penetapan dan pemberlakuan upah minimum ditetapkan/diatur oleh Pemerintah Daerah sesuaioleh gubernur. dengan kewenangannya.

299. 299. (2) Penetapan upah minimum mempertimbangkan keseimbanganDisetujui TETAP

antara lain:Raker tgl. 9·6·09

a. upah minimum sebagai jaring pengaman; dan

300. 300. b. kemampuan UMKM.Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

301. 301. Usulan FPG, penambahan butir:

c. Kebutuhan Hidup Layak (KHL)Keterangan:Ditambahkan huruf c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RINomor PER-17/MENlVIII12005 tentang Komponen dan PelaksanaanTahapan Pencapaian KHL

302. 302. Pasal43 Usulan FPG, menjadi:

(1 ) Untuk perusahaan yang mempunyai lebih dari 1 (satu) serikat (1 ) Untuk perusahaan yang mempunyai lebih dari 5 (lima serikat pekerjalserikat buruh dibentuk 1pekerjalserikat buruh dibentuk 1 (satu) forum serikat (satu) Federasi serikat pekerja/serikat buruh pada tiap perusahaan.pekerjalserikat buruh pada tiap perusahaan. Keterangan:

UUNo21Tahun 2000 Tentang Serikat PekerjaiSerikat Buruh Pasal6 yang selengkapnya berbunyi:'Federasi serikat pekerjalserikat buruh dibentuk oleh sekurang- kurangnya 5 (lima) serikatpekerjalserikat buruh'Kata 'Forum' diganti dengan 'Federasi', sebagaimana lazim yang dipergunakan daham hukum perburuhan

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 64

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 65: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO.

303.

304.

NO.DIM

303.

304.

(2)

(1 )

NASKAH RUU

Pembentukan forum serikat pekerjalserikat buruhsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjutdengan Peraturan Daerah.

Pasal44

Pada perusahaan yang telah terbentuk serikat pekerjalserikatburuh dibuat Perjanjian Kerja Bersama (Usulan FPKB) antaraserikat pekerjalserikat buruh dengan pengusaha.

USULAN DPR RI

usuran FPG

(2) Pembentukan federasi serikat pekerjalserikat buruh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturlebih lanjut dengan Peraturan Daerah

usuran FPDrp, menjadi:

(2) Pembentukan Forum Serikat PekerjalSerikat Buruh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuaidengan perundang undangan yang berlaku.

Keterangan:Karena aturan Serikat Buruh merupakan peraturan nasiona/ tidak diaturpemda.

Usulan FPD, menjadi:

(2) Pembentukan forum serikat pekerjalserikat buruh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuaidengan perundang-undangan yang berlaku.

Usulan FPDS, menjadi:

(2) Pembentukan forum serikat pekerja'serkat buruh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturlebih lanjut dengan perundang-undangan yang berlaku.

Keterangan:Karena aturan Serikat Buruh merupakan Peraturan Nasional tidak diatur Pemda

Usulan FPG, menjadi:

Pasal44

(1) Perjanjian kerja bersama dibuat oleh serikat pekerjalserikat buruh atau beberapa serikatpekerjalserikat buruh yangtelah tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan dengan pengusaha atau beberapa pengusaha.

Keterangan:Untuk sahnya PKB, harus memenuhi syarat formil dan syarat materiilPeraturan yang pertu diperhatikan adalah:1. UU No. 13Tahun 2003 Tentang Kentenagaketjaan (Pasa/118)2. UU No. 21tahun 2000 tentang Serikat PeketjalSerikat Buruh.3. UU No. 18tahun 1956 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 98.4. UU No. 21tahun 1954 tentang Petjanjian Perburuhan antara Serikat Peketja dan Majikan5.PPNo. 49tahun 1954 tentang Tata eara Membuat dan Mengatur Petjanjian Perburuhan.

KETERANGAN

305. 305. (2) Dalam perjanjian kerja bersama dapat disepakati:

a. jenis-jenis pekerjaan yang dapat diserahkan padaperusahaan lain; dan

Disetujui TETAPRaker tgl. 9-6·09

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 65

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 66: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

306. 306. b. bentuk hubunqan kerja yang didasarkan perjanjian kerja Disetujui TETAP

untuk waktu tertentu dan untuk waktu tidak tertentu. Raker tgl. 9·6·09

307. 307. (3) Dalam hal perusahaan baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun Usulan FPG, menjadi:yang menghasilkan produk baru, hubungan kerja dapat

(3) Dalam hal perusahaan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatandilakukan dengan perjanjian kerja waktu tertentu.baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan dapat dilakukandengan perjanjian kerja waktu tertentu untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapatdiperpanjang untuk satu kali paling lama 1 (satu) tahun.

Catatan:Sebaiknya Pasal ini disesuaikan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor: Kep. 1001MenNiI2004 Tentang KetentuanPelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Khususnya Pasal 8

Usulan FPD, menjadi:

(3) Dalam hal perusahaan baru berdiri kurang dari 5 (lima) tahun yang menghasilkan produk baru,hubungan kerja dapat dilakukan dengan perjanjian kerja waktu tertentu

308. 308. Usulan FPG, penambahan ayat:

(4) Perjanjian Kerja Waktu Tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak dapat dilakukanpembaharuan.

309. 309. Usulan FPKB, penambahan BAB:

BABVII

Pelanggaran dan Sanksi

310. 310. Usulan FPKB, penambahan ayat:

(1 ) Dewan nasional dan kawasan bersama-sama bekerja dengan instansi terkait melakukanpengawasan secara rutinterhadap wilayah kawasan ekonomi khusus

311. 311. Usulan FPKB, penambahan ayat:

(2) Setiap pelanggaran dan tindak penyelundupan yang ditemukan akan mendapatkan sanksiyang maksimal sesuai hukum yang berlaku

312. 312. Usulan FPPP, penambahan BAB:BAB VIII

PERANSERTA MASYARAKAT

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 66

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 67: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

313. 313. Usulan FPPP, penambahan pasal:

Pasal43

(1 ) Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan/atauPemerintah Kabupaten/Kota dengan melibatkan peran masyarakat.

314. 314. Usulan FPPP, penambahan ayat:

(2) Peran masyarakat dalm penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan, antara lain, melalui:

a. Partisipasi dalam pemanfaatan Kawasan Ekonomi Khusus;

Keterangan:Penambhan BAB tentang Peran Serta Masyarakat.

315. 315. Usulan FPPP, penambahan ayat:

b. Partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan Kawasan Ekonomi Khusus.

Keterangan:Penambhan BAB tentang Peran Serta Masyarakaf.

316. 316. Usulan FPPP, penambahan ayat:

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan bentuk peran masyarakat dalam penyelenggaranKawasan Ekonomi Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan PeraturanPemerintah.

Keterangan:Penambhan BAB tentang Peran Serta Masyarakat.

317. 317. BABVII Usulan FPPP, menjadi BAB IX:

KETENTUAN PENUTUP

Usulan FPDS, Tetap Dengan catatan:

Dapat dipahami di masa depan, model pengembangan kawasan ekonomi tidakmlagi mengacu pada konsepsi kawasan perdaganagn babas danpelabuhan babas, tetapi akan memakai konsepsi kawasan ekonomi khusus.

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 67

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 68: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUUDIM USULAN DPR RI KETERANGAN

318. 318. Pasal45 Usulan FPPP, menjadi Pasal 44:

Padasaat Undang-Undang inimulai berlaku:

1. Undang-Undang Nemer 36 Tahun 2000 tentang Penetapan Usulan FPBR, menjadi:Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nemer 1

Pasal45Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas danPelabuhan Bebas Menjadi Undang-Undang sebagaimana telah Padasaat Undang-Undang inimulai berlaku:diubah dengan Undang-Undang Nemer 44 Tahun 2007

1. Undang-Undang Nemer 36 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penggantitentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nemer 1 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nemer 1 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan

Undang-Undang Nemer 36 Tahun 2000 Tentang Penetapan Bebas Menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nemer 44

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nemer 1 Tahun 2007 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nemer 1

Tahun 2000 Tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nemer 36 Tahun 2000 Tentang Penetapan

Pelabuhan Bebas Menjadi Undang-Undang Menjadi Undang- Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nemer 1 Tahun 2000 Tentang Kawasan

Undang, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Menjadi Undang-Undang, dinyatakan tetap berlakusesuai UU No11 Tahun 2006 tentang Permerintahan Aceh.

Keterangan:Pelabuhan Bebas dan Kawasan Perdagangan Bebas Sabang tetap ber/aku berdasarkan Undang-Undang No 11Tahun 2006 tentang PemerintahanAceh. Sesuai UU No11Tahun 2006 tentang pemerintahan Aceh, segala seuatu perubahan yang terkait dengan Aceh harus mendapat persetujuanGubemurAceh dan DPR Aceh (OPRA).

319. 319. 2. Undang-Undang Nemer 37 Tahun 2000 tentang Penetapan Usulan FPKS Usulan FPPP, dihapus:Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nemer 2 Keterangan:Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2000 tentangPelabuhan Bebas Sabang Menjadi Undang-Undang, dicabut Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang Menjadi Undang-Undang, tetep diberlakukan;

dan dinyatakan tidak berlaku; Usulan FPBR, menjadi:

2. Undang-Undang Nemer 37 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Nemer 2 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan PelabuhanBebas Sabang Menjadi Undang-Undang, tidak dicabut dan dinyatakan berlaku sesuai UUNo.11 Tentang Pemerintahan Aceh;

320. 320. 3. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas yang Usulan FPKS, dihapus l didrop:telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nemer 36Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nemer 44Tahun 2007 dan Undang-Undang Nemer 37Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang Nemer 2 Tahun 2000 tentangKawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang,tetap dinyatakan sebagai suatu kawasan yang berada dalam

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.nf 68

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 69: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

DIM

wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yangterpisah dari daerah pabean sehingga bebas dari pengenaanbea masuk, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atasbarang mewah dan cukai untuk selanjutnya disebut sebagaiKawasan Perdaganagn Bebas dan Pelabuhan Bebas, sampaibatas waktu berakhirnya status Kawasan Perdagangan Bebasdan Pelabuhan Bebas bersangkutan;

321. 321. 4. Dalam Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan BebasDisetujui TETAP

sebagaimana dimaksud pada angka 3 (tiga), berlakuRaker tgl. 9·6·09

ketentuan-ketentuan Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimanadiatur dalam Undang-Undang ini, dan ketentuan-ketentuansebagaiberikut:

322. 322. a. Dewan Kawasan dan Badan Pengusahaan yang telah Usulan FPPP, menjadi:dibentuk tetap melaksanakan tugas dan wewenangnya

a. Dewan Kawasan dan Badan Pengusahaan yang telah dibentuk tetap melaksanakan tugas dansampai dengan berakhir masa tugasnya dan setelah itudibentuk Dewan Kawasan dan Badan Pengusahaan wewenangnya sampai dengan berakhir masa tugasnya.

sesuai dengan ketentuan Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19, Usulan FPKS, didrop:Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24Undang-Undang ini.

323. 323. b. Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari Usulan FPG, memberikan referensi:Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas uu No.1712006ttg Kepabeanan Pasa/115Amelalui pelabuhan dan bandar udara yang ditunjuk dan

Usulan FPKS, didrop:berada di bawah pengawasan pabean diberikanpembebasan bea masuk, pembebasan pajakpertambahan nilai, pembebasan pajak penjualan atasbarang mewah, dan pembebasan cukai.

324. 324. c. Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari Usulan FPG, memberikan referensi:Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas ke uu No. 1712006 ttgKepabeanan Pasa/115ADaerah Pabean diberlakukan tata laksana kepabeanan dibidang impor dan ekspor dan ketentuan dibidang cukai. Usulan FPKS, didrop:

325. 325. d. Pemasukan barang konsumsi dari luar Daerah Pabean Usulan FPG, memberikan referensi:untuk kebutuhan penduduk di Kawasan Perdagangan uu No. 1712006 ttgKepabeanan Pasal115ABebas dan Pelabuhan Bebas diberikan pembebasan bea

Usulan FPKS, didrop:masuk, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 69

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 70: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.DIM NASKAH RUU

barang mewah, dan cukai.

USULAN DPR RI KETERANGAN

326. 326. 5. Semua peraturan pelaksanaan yang telah dikeluarkan dalam Usulan FPKS, didrop:rangka penyelenggaraan kawasan perdagangan bebas danpelabuhan bebas tetap berlaku, sepanjang tidak diubah ataudicabut melalui peraturan perundangan.

327.

328.

329.

327.

328.

329.

Usulan FPDIP, penambahan pasal:

Pasal Menyesuaikan

Semua peraturan pelaksanaan dalam undang-undang ini paling lambat terbentuk 6 (enam) bulansetelah Undang -undang ini berlaku.

Keterangan:Perlu ditambah satu pasal mengenai batas maksimal waktu terbentuknya Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Perundangan lain yang mendukungUndang-undang ini, agar waktu operasional Undang-undang in;bisa diprediksi, seperti maksimal6 bulan dari waktu ditetapkannya Undang-undanginimaka segala Peraturan Pemerintah yang mendukung sudah ditetapkan.Contoh: Rusia berhasil menetapkan Undang-undang KEK pada Juni 2005, Inpress KEK dikeluarkan pada Juli 2005, dan 3 buah PP yangmendukung KEK dikeluarkan peda Agustus dan September 2005.

Pasal46

Undang-Undang inimulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganUndang-Undang ini dengan penempatannya dalam LembaranNegara Republik Indonesia.

Usulan FPDS, penambahan pasal:

Pasal ...

Mengenai batas maksimal waktu terbentukya Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Perundangan lainyang mendukung UU ini, agar waktu operasional UU ini bisa diprediksi; seperti maksimal 6 bulan dariwaktu ditetapkannya UU ini maka segala peraturan pemerintah, dan peraturan perundangan yangmendukung sudah ditetapkan....

Keterangan:Contoh: Rusia berhasil menetapkan UUKEK pada Juli2005, Inpress KEK dikeluarkan pada Juli2005 dan 3 buah PPyang mendukung KEKdikeluarkan pada Agustus dan September 2005

Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 70

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 71: DAFTARINVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125400-5863.pdf · TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS NO. NO. NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGAN

NO. NO.NASKAH RUU USULAN DPR RI KETERANGANDIM

330. 330. Ditetapkan diJakarta Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

pada tanggal

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

331. 331. Diundangkan diJakarta Disetujui TETAPRaker tgl. 9·6·09

Pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIKINDONESIA,

ANDI MATIALATIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN... NOMOR...

DIM KONSOLIDASI FRAKSI DPR.rtf 71

ARSIP D

AN DOKUMENTASI