DAFTAR ISIrepository.upstegal.ac.id/1692/4/SKRIPSI_EKO WIDYASTUTI... · Web viewKualitas sumber...

210
ANALISIS PENGARUH HARD SKILL, SOFT SKILL DAN SPIRITUAL SKILL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU PADA SMP NEGERI SE- KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL SKRIPSI Oleh : EKO WIDYASTUTI NPM : 4116500352 Diajukan Kepada: PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Transcript of DAFTAR ISIrepository.upstegal.ac.id/1692/4/SKRIPSI_EKO WIDYASTUTI... · Web viewKualitas sumber...

ANALISIS PENGARUH HARD SKILL, SOFT SKILL DAN SPIRITUAL SKILL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU PADA SMP NEGERI SE-KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI

Oleh :

EKO WIDYASTUTI

NPM : 4116500352

Diajukan Kepada:

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

2020

ii

ANALISIS PENGARUH HARD SKILL, SOFT SKILL DAN SPIRITUAL SKILL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU PADA SMP NEGERI SE-KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal

Oleh :

EKO WIDYASTUTI

NPM. 4116500352

Diajukan Kepada:

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

2020

Analisis Pengaruh Hard Skill, Soft Skill dan Spiritual Skill terhadap Motivasi Kerja Guru pada SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal

SKRIPSI

Oleh :

EKO WIDYASTUTI

NPM. 4116500352

Disetujui Untuk Ujian Skripsi

Tanggal : 18 Juli 2020

ii

Dosen Pembimbing I

Dr. Mahben Jalil,S.E,M.M,

NIDN.0611037202

Dosen Pembimbing II

Agnes Dwita S, S.E, M.Kom

NIDN. 06160884002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen

Yuni Utami, S.E ,M.M

NIDN. 06106067602

Pengesahan Skripsi

Nama:Eko Widyastuti

NPM:4116500352

Judul:Analisis Pengaruh Hard Skill, Soft Skill, dan Spiritual Skill

Terhadap Motivasi Kerja Guru Pada SMP Negeri

Se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal

Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam ujian skripsi, yang dilaksanakan pada :

Hari:Sabtu

Tanggal:18 Juli 2020

Ketua Penguji

Dr. Mahben Jalil,S.E,M.M,

NIDN.0611037202

Penguji IPenguji II

Niken Wahyu C, S.E,M.MAgnes Dwita S, S.E, M.Kom

NIDN. 0604097701NIDN. 06106067602

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen

Yuni Utami, S.E,M.M

NIDN. 06106067602

xi

Motto : “Bersyukurlah kepada Allah..! Dan barang siapa bersyukur

Kepada Allah, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak besyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji. (Surat Lukman ayat 12)

Persembahan :

1. Kedua Orang tua saya, Bapak Pramono dan Ibu Nuryati yang dengan ikhlas merawat, selalu memberikan perhatian dan kasih sayang, Doaku semoga kedua orang tua saya selalu sehat , mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah, aamiin..

2. Husni Arifin,S.Ag, Suami ku tersayang dan tercinta, yang selalu memberikan semangat dan tak kenal lelah dalam mendampingiku hidup didunia ini. Dan kedua buah hatiku, Rara Adesti Viona Puti dan Zidni Al faradisa, kalian adalah harapan hidupku, semangatku. Semoga kita semua selalu diridhoi Allah SWT.

3. Semua Dosen Fakultas Ekonomi yang telah mencurahkan ilmunya kepada saya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, terkhusus Dosen Pembimbing saya, Bapak Mahben Jalil,S.E.M.M dan Ibu Agnes Dwita S,S.E.,M.Kom, yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing saya dalam menyelesaikan skirpsi ini.

4. Sahabat sahabat saya mah asiswa UPS Tegal , terutama dari KK Slawi, kalian teman seperjuangan dalam menuntut ilmu di Universitas Pancasakti Tegal yang heboh, kompak dan baik hati.

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama:Eko Widyastuti

NPM:4116500352

Program Studi:Manajemen

Konsentrasi:Manajemen Sumber Daya Manusia

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

“Analisis Pengaruh Hard Skill, Soft Skill dan Spiritual Skill Terhadap Motivasi Kerja Pada SMP Negeri Se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal.”

1. Merupakan hasil karya sendiri, dan apabila dikemudian hari ditemukan adanya bukti plagiasi, manipulasi dan / atau pemalsuan data maupun bentuk-bentuk kecurangan yang lain, saya bersedia untuk menerima sanksi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal.

2. Saya mengijinkan untuk dikelola oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universits Pancasakti Tegal sesuai dengan norma hokum dan etika yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggungjawab.

Tegal, Juli 2020

Yang menyatakan,

Eko Widyastuti

ABSTRAK

Abstak: The extent of the influence of hard skills and soft skills and spiritual skills on teacher work motivation in state junior high schools in Pagerbarang District, Tegal Regency, this is the main objective of this research. The method used is a quantitative method with an associative and comparative approach that is applied to 45 samples taken based on simple random sampling techniques. The instrument used in this study was a questionnaire. Based on computer output (Model Summary) it can be explained that there is a large value of correlation / relationship (R) variables X1, X2, X3 and Y of 0.845. It can also be explained that the Adjusted R Square value of 0.693 means that the Hard Skill (X1), Soft Skill (X2) and Spiritual Skill (X3) variables influence the Teacher's Work Motivation (Y) variable 69.3%. With high teacher work motivation will lead to the birth of a strong commitment in the completion of routine tasks according to their responsibilities and functions more efficiently, effectively and productively.

Keywords: Work Motivation, Hard Skill, Soft Skill, Spiritual Skill

Abstak : Sejauh mana pengaruh hard skill dan soft skill dan spiritual skill terhadap motivasi kerja guru pada SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal, inilah yang menajadi tujuan utama dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif dan komparatif yang diterapkan pada 45 sampel yang diambil berdasarkan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Berdasarkan output komputer (Model Summary) dapat dijelaskan bahwa terdapat besarnya nilai korelasi/hubungan (R) variabel X1, X2, X3 dan Y sebesar 0,845. Dapat dijelaskan pula nilai Adjusted R Square seb esar 0,693 yang berarti bahwa variabel Hard Skill (X1), Soft Skill (X2) dan Spiritual Skill (X3) berpengaruh terhadap variabel Motivasi Kerja Guru (Y) sebesar 69,3%. Dengan motivasi kerja guru yang tinggi akan bermuara pada lahirnya komitmen yang kuat dalam penyelesaian tugas-tugas rutin sesuai tanggung jawab dan fungsinya masing-masing secara lebih efisien, efektif, dan produktif.

Kata Kunci : Motivasi Kerja, Hard Skill, Soft Skill, Spiritual Skill

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian unuk skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Hard Skill, Soft Skill dan Spiritual Skill terhadap Motivasi Kerja Guru pada SMP Negeri Se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal”.

Penelitian untuk skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Program Strata (S1) di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal.

Penulis menyadari dalam penyusunan penelitian untuk skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Dien Noviany Rahmatika, S.E, M.M, Akt, C.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal.

2. Yuni Utami, S.E, M.M, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal

3. Dr. Mahben Jalil, S.E, M.M, selaku Dosen Pembimbing I yang sudah membimbing, memberikan saran dan motivasi kepada peneliti.

4. Agnes Dwita S, S.E, M.Kom , selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan saran dan motivasi kepada peneliti.

5. Kepada semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu sehingga penelitian untuk skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Kami menyadari penelitian untuk skripsi ini tidak lepas dari kekurangan, maka kami mengharapkan saran demi kesempurnaan penelitian untuk skripsi ini.

Akhir kata, peneliti berharap penelitian untuk skripsi ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Tegal,............... 2020

Eko Widyastuti

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDULi

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SKIRPSIiii

MOTTO DAN PERSEMBAHANiv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN DAN

PERSETUJUAN PUBLIKASIv

ABSTRAKvi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah1

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 7

1. Kinerja Pegawai7

2. Motivasi Kerja Pegawai 9

a. Pengertian Motivasi 10

b. Fungsi Motivasi Guru11

c. Tujuan Motivasi untuk Guru11

3. Hard Skill, Soft Skill dan Spiritual Skill13

3.1.Hard Skill (Inteligence Quotient)13

a. Pengertian Hard Skill13

b. Pentingnya Hard Skill untuk Guru13

3.2 Soft Skill (Emotional Inteligence Quotien)

a. Pengertian Soft Skill15

b. Pentingnya Soft Skill Untuk Guru16

c. Soft Skill yang Harus dimiliki Guru17

3.3 Spiritual Skill

a. Pengertian Spiritual Skill21

b. Perbedaan Spiritual Skill dan Religius22

c. Pentingnya Spiritual Skill untuk Guru25

B. Penelitian Terdahulu26

C. Kerangka Pemikiran Konseptual31

D. Hipotesis32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian 34

B. Alokasi Waktu Penelitian 34

C. Populasi dan Sampel 35

D. Definisi Konseptual dan Opersionalisasi Variabel 36

E. Metode Pengumpulan Data 42

F. Uji Validitas dan Realiabilitas Instrumen Penelitian44

G. Metode Analisis Data 45

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Visi, Misi, Tujuan Sekolah Dan Profil

SMP N 1 Pagerbarang Kecamatan Pagerbarang

Kabupaten Tegal51

a. Visi SMPN 1 Pagerbarang52

b. Misi SMPN 1 Pagerbarang54

c. Tujuan Sekolah54

d. Profil SMPN 1 Pagerbarang55

2. Visi, Misi, Tujan Sekolah Dan Profil

SMPN 2 Pagerbarang Kecamatan Pagerbarang

Kabupaten Tegal57

a. Visi SMPN 2 Pagerbarang57

b. Misi SMPN 2 Pagerbarang58

c. Tujuan Sekolah58

d. Profil SMPN 2 Pagerbarang59

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden61

a. Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin62

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia63

c. Karakteristik Responden Berdasrkan

Masa Kerja63

2. Deskripsi Penelitian65

3. Analisis Data68

C. Pembahasan87

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan90

B. Saran92

DAFTAR PUSTAKA 94

LAMPIRAN 96

DAFTAR TABEL

TabelHalaman

1. Studi Penelitian Terdahulu28

2. Definisi Operasional Variabel39

3. Skala Likert48

4. Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Auto Koreksi50

5. Data Siswa 3 tahun teakhir56

6. Data Siswa tahun 2019/202060

7. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis kelamin62

8. Jumlah Responden berdasarkan usia63

9. Jumlah responden berdasarkan Masa Kerja64

10. Statistik Deskriptif72

11. Uji Normatif Variabel75

12. Uji Linier Variabel X1 dan Y79

13. Uji Linier Variabel X2 dan Y80

14. Uji Linier Variabel X3 dan Y81

15. Model Summary82

16. Anova82

17. Coefficient83

18. Model Summary84

19. Anova85

20. Coefficient86

21. Model Summary86

22. Anova87

23. Coefficients88

24. Model Summary89

25. Anova89

DAFTAR GAMBAR

GambarHalaman

1. Kerangka Pemikiran Konseptual34

2. Uji Normalitas Variabel Motivasi Kerja 71

3. Uji Normalitas Variabel Hard Skill72

4. Uji Normalitas Variabel Soft Skill77

5. Uji Normalitas Variabel Spiritual Skill78

xiv

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas sumber daya manusia sangat menentukan sekali terhadap keberhasilan atau kesuksesan dalam suatu instansi atau organisasi. Sumber daya manusia yang mempunyai potensi sesuai dengan bidangnya, mempunyai loyalitas yang tinggi dan tentu saja sehat jasmani dan rohani, mempunyai mental yang baik, mempunyai kedisiplinan yang tinggi menjadi dambaan dan impian bagi setiap instansi atau organisasi.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam hal ini adalah guru menjadi sangat urgen dan perlu dilakukan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan profesionalisme. Sasaran dari pengembangan kualitas sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kinerja operasional pemangku jabatan dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, dalam hal ini guru bertugas meningkatkan mutu (out put) peserta didik, mencerdaskan peserta didik, dan mempunyai budi pekerti yang luhur sebagai bekal bagi generasi penerus bangsa yang akan memangku kehidupan bernegara dan beragama.

Selain itu, kualitas sumber daya guru yang tinggi akan bermuara pada lahirnya komitmen yang kuat dalam penyelesaian tugas-tugas rutin sesuai tanggung jawab dan fungsinya masing-masing secara lebih efisien, efektif, dan produktif.

Guru diharapkan tidak hanya mempunyai Hard skills atau keahlian teknis dan akademis saja dalam pekerjaannya, namun guru juga harus ditunjang dengan kemampuan soft skills yang bagus, kalau tidak maka tak heran setetah puluhan tahun bekerja, prestasi seorang guru tidak ada peningkatannya. Sangat berbeda dengan mereka yang mempunyai soft skills bagus, prestasinya sedikit demi sedikit akan terus menanjak mencapai tingkat yang lebih tinggi.

Kemampuan Hard skills guru adalah infrastrukturnya dan kemampuan soft skills guru adalah superstruktur. Bangunan dikatakan lengkap jika infrastruktur dan superstrukturnya ada. Maka dari itu yang menjadi pokok utama dalam hal ini adalah kemampuan untuk menatukan hard skill dan soft skill guru untuk kelangsungan dan kesuksesan seorang guru yang professional sebagai sebagai tenaga pendidik.

Selain kedua kecerdasan diatas, sesorang guru juga diharapkan mempunyai Spiritual Skill atau kecerdasan Spiritual. Spiritual Skill adalah kemampuan seseorang untuk menghadapi dan memecahkan permasalah yang lekat dengan makna dan nilai yang lebih luas dan kaya. Kecerdasan spiritual memberikan kemampuan dan cara pandang seseorang untuk melihat nilai positif dalam setiap masalah dan kearifan untuk menangani masalah berdasarkan qolbu atau hati.

Dengan tiga komponen diatas (hard skill, soft skill dan spiritual skill) diharapkan bisa membangkitkan motivasi seorang guru dalam melaksanakan pekerjan dan tanggung jawabnya. Hal ini perlu dikemukakan karena pada masa yang akan datang persoalan-persoalan serta tantangan-tantangan yang akan dihadapi akan semakin berat dan kompleks. Untuk itu, dibutuhkan sumber daya pegawai yang handal, yang mempunya motivasi kerja yang tinggidalam mengantisipasi berbagai persoalan.

SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal merupakan salah satu instansi pendidikan pemerintah yang berperan dalam mengembangkan, meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan kualitas unsur pendidiknya. Di instansi atau lembaga inilah semestinya para pegawai dan guru bekerja secara optimal demi kemajuan kualitas dan kuantitas Pendidikan di tingkat Kabupaten bahkan sampai tingkat Provinsi Jawa Tengah. Namun berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di SMP Negeri Se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal pada bulan November 2019, ternyata masih cukup banyak kenyataan yang kurang sesuai dengan harapan, yaitu masih rendahnya etos kerja pegawai. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya guru menunda pelaksanaan tugas dari kantor (sekolah),melaksanakan tugas kantor yang tidak sesuai dengan teknis yang di inginkan, rendahnya pengetahuan IPTEK sebagian pegawainya, ini dibuktikan dengan masih adanya pegawai yang belum bisa mengoperasikan komputer, dan masih ada yang awam dengan dunia internet apalagi dunia sosial media yang merupakan salah satu jendela informasi dunia saat ini, dan juga masih ada pegawai yang terlihat tidak berinteraksi dengan pegawai lain, tidak dapat mempresentasikan hasil kerja yang diperoleh dan sebagian mengobrol dengan teman kerja pada saat jam kantor, terkesan kehilangan motivasi dalam bekerja.

Masalah ini menarik untuk diangkat karena dunia kerja saat ini tidak hanya membutuhkan kompetensi akademik dan profesionalitas (hard skills) saja, namun juga kemampuan intrapersonal (soft skills) dan kemampuan spiritual (Spiritual Skill). Soft skills dan Spiritual Skill menjadi begitu penting karena banyak instansi atau perusahaan tak hanya membutuhkan tenaga kerja yang pintar dan mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan namun juga memiliki spiritualisme yang bersumber pada fitrah manusia dan didukung dengan pemahaman agamanya yang di aplikasikan dalam kehidupan sehari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh hard skill terhadap Motivasi Kerja Guru pada SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang ?

2. Apakah terdapat pengaruh Soft Skill terhadap Motivasi Kerja Guru pada SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang ?

3. Apakah terdapat pengaruh Spiritual Skill terhadap Motivasi Kerja Guru pada SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang ?

4. Variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap Motivasi Kerja Gurupada SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh hard skill terhadap motivasi kerja Gurupada SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal.

2. Untuk menganalisis pengaruh soft skill terhadap motivasi kerja Guru pada SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal.

3. Untuk menganalisis pengaruh spiritual skill terhadap motivasi kerja Guru pada SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal.

4. Untuk menganalisis variabel yang dominan berpengaruh terhadap motivasi kerja Guru pada SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian iniyaitu :

1. Manfaat Teoritis

1.1. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengaruh hard skill, soft skill dan spiritual skill terhadap motivasi kerja guru.

1.2. Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagaimana pengaruh hard skill, soft skill dan spiritual skill terhadap motivasi kerja guru terutama untuk bidang SDM (Sumber Daya Manusia).

2. Manfaat Praktis

2.1. Memberikan gambaran kongkrit dalam pengembangan dan penerapan ilmu sekaligus mampu memberikan masukan kepada para pengambil keputusan di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten Tegal.

2.2. Sebagai informasi bagaimana pengaruh hard skill, soft skil dan spiritual skilll terhadap motivasi kerja guru.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Penulis akan menjelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu pengaruh hard skill , soft skill dan spiritual skill terhadap motivasi kerja guru, dalam landasan teori ini akan dikemukakan secara menyeluruh mengenai teori-teori yang relevan dengan variabel dan permasalahan yang terjadi. Teori-teori dalam penelitian ini memuat kajian ilmiah dari para ahli, dari pengertian secara umum sampai pengertian secara khusus yang terfokus pada teori permasalahan yang penulis akan teliti.

1. Kinerja Pegawai

Pegawai dalam hal ini adalah guru adalah orang yang bekerja pada instansi pendidikan formal dan menjual jasa mereka, waktu, tenaga dan pikiran untuk instansi dan mendapatkan kompensasi dari instansi tersebut.

Wilson (2012: 231) menyatakan bahwa kinerja (performance) adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (job requiremen). Suatu pekerjaan mempunyai persyaratan tertentu utnuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut juga sebagai standar pekerjaan.

Kinerja guru adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Disini terjadi ikatan atau kontrak mengenai hak dan kewajiban masing-masing. Peranan guru berupa keterlibatan mereka dalam sebuah perencanaan, sistem, proses, dan tujuan yang ingin dicapai oleh instansi pendidikan.

Setiap pekerjaan mempunyai standard kualitas tertentu yang harus disesuaikan oleh pegawaia atau karyawan untuk dapat mengerjakan sesuai ketentuan. Pegawai atau karyawan memiliki kinerja baik bila dapat menghasilkan pekerjaan sesuai persyaratan kualitas yang dituntut pekerjaan tersebut (Wilson, 2012:234).

Langkah-langkah berikut adalah tahapan yang harus dipertimbangkan dalam suatu rencana peningkatan kualitas guru yang komprehensif dan terintegrasi, yaitu :

a. Analisis lingkungan.

b. Perencanaan program peningkatan kinerja.

c. Kesadaran akan tanggung jawab kerja.

d. Menerapkan program

e. Mengevaluasi program dan memberikan umpan balik.

2. Motivasi Kerja Pegawai

a. Pengertian Motivasi Kerja

Menurut Wilson (2012:313) Motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan untuk mempengaruhi orang lain agar berperilaku secara teratur. Menurut L.A.N (dalam Sedarmayanti, 2017:50) Performance diterjemahkan menjadi kerja/ kinerja, juga berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja.

August W. Smith (dalam Sedarmayanti,2017;50) menyatakan bahwa performace atau kinerja adalah merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses.

Dari uraian-uraian diatas terlihatlah bahwa motivasi kerja adalah suatu tindakan untuk mempengaruhi diri sendiri atau orang lain yang bersumber dari diri seseorang (pekerja) dalam hal ini adalah guru, yang berupa kesadaran mengenai pentingnya manfaat pekerjaan yang dilaksanakannya sehingga tercapai hasil yang di harapankan.

Dengan motivasi kerja yang tinggi, guru akan bekerja lebih giat di dalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya dengan motivasi kerja yang rendah guru tidak mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah, dan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk menciptakan kinerja yang tinggi, dibutuhkan adanya peningkatan kerja yang optimal dan mampu mendayagunakan potensi Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh guru guna menciptakan tujuan instansi/organisasi.

Instansi pendidikan yang sehat adalah instansi pendidikan yang budaya, iklim dan praktek-praktek kerjanya mampu menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan keselamatan semua pegawai dan juga efektifitas instansi. Suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dan sebaliknya lingkungan kerja yang kurang aman dan nyaman dapat menurunkan kinerja pegawai.

Telah banyak metode yang di gunakan dalam manajemen untuk memperbaiki motivasi kerja. Diataranya adalah pendekatan tradisional yang sudah diterapkan oleh banyak perusahaan, seperti meningkatkan gaji atau honor dan memperbaiki tunjangan. Pada suatu situasi tertentu, pendekatan ini bisa berhasil dalam meningkatkan kinerja pegawai. Namun kebijakan ini bukan satu-satunya pendekatan yang memberikan solusi terhadap masalah motivasi, karena masih banyak faktor lain yang memepengaruhi motivasi kerja seseorang sabagai contoh, hasil penelitian Fedrick Herzberg menyimpulkan bahwa gaji termasuk faktor pemeliharaan (hygiene factor)termasuk faktor ketidakpuasan (dissatisfaction factor) (Wilson, 2012:312)

b. Fungsi Motivasi untuk Guru

Motivasi guru mendorong timbulnya kelakukan dan mempengaruhi serta merubah kelakuan. Fungsi motivasi guru tersebut adalah :

1. Mendorong guru untuk menumbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul sesuatu tindakan atau perbuatan.

2. Motivasi berfungsi sebagai pengaruh artinya mengarahkan guru perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak.

Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

c. Tujuan Motivasi Untuk Guru

Kepala sekolah yang berhasil dalam hal memberikan motivasi kepada guru dan tenaga non kependidikan seringkali menyediakan suatu lingkungan kerja dimana tujuan-tujuan yang diharapkan bisa tepat dan terlaksana dalam kinerjanya. Tujuan-tujuan motivasi tersebut antara lain :

1. Mendorong gairah dan semangat kerja guru

2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja guru

3. Meningkatkan produktivitas kerja guru

4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan guru

5. Meningkatkan kedisiplinan kerja dan menurunkan tingkat absensi guru

6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

7. Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi guru

8. Meningkatkan tingkat kesejahteraanguru

9. Mempertinggi rasa tanggung jawab guru terhadap tugas-tugasnya.

Dengan motivasi kerja yang tinggi, guru akan bekerja lebih giat di dalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya dengan motivasi kerja yang rendah guru tidak mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah, dan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk menciptakan kinerja yang tinggi, dibutuhkan adanya peningkatan kerja yang optimal dan mampu mendayagunakan potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh sorang guru guna menciptakan visi dan misi sekolah. Kinerja mengacu pada prestasi kerja guru diukur berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditetapkan instansi pendidikan.

Para ilmuwan mendefinisikan instansi yang sehat sebagai instansi yang mempunyai budaya, iklim dan praktek-praktek kerjanya mampu menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan keselamatan pegawai dan juga efektifitas instansi. Suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman dapat meningkatkan kinerja pegawai dan sebaliknya lingkungan kerja yang kurang aman dan nyaman dapat menurunkan kinerja pegawai.

3. Hard Skill, Soft Skill dan Spiritual Skill

3.1 Hard Skill ( Intelligence Quotient)

a. Pengertian Hard Skill

Hard skill adalah pengetahuan dan kemampuan teknis yang dimiliki seseorang. Pengetahuan teknis yang meliputi pengetahuan dibutuhkan untuk profesi tertentu dan mengembangkannya sesuai dengan teknologi, mampu mengatasi masalah yang terjadi serta menganalisis (Alam, 2012: 14).

Gambarkan tentang perilaku seseorang dan keterampilan yang dimilikinya yang dapat dilihat mata (eksplisit) dan dapat diniali itulah konsep Hard Skill. Hard skill adalah skill yang dapat menghasilkan sesuatu sifatnya visible dan immediate. Pengertian hard skill seringkali dimaknai sebagai penetapan ukuran individu dalam hal kemampuan teknis yang bisa dilihat dari bukti-bukti yang dimilikinya,seperti sertifikat, penghargaan dan lain-lain.Hal ini berarti, hard skill didapatkan seseorang lewat lembaga pendidikan untuk memperoleh kemampuan yang menunjangnya dalam memecahkan masalah.

b. Pentingnya Hard Skill untuk Guru

Hard skill seringkali di jadikan sebagai ukuran kemampuan seseorang atau keahlian dari kualitas pegawai yang dimiliki instansi pada masyarat. Oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi guru mempunyai hard skill yang bagus dengan tujuan agar apa yang menjadi harapan yang ada pada masyarakat dapat memberikan nlai positif terhadap instansi pendidikan tersebut. Ini berarti instansi pendidikan atau sekolah ingin memperlihatkan bahwa guru dan pegawainya mempunyai kompetensi dalam pengetahuan dan teknologi, serta mampu menanggapi lingkungan yang senantiasa berubah.

Seorang guru harus mempunyai kemampuan dan keterampilan membuka pelajaran, mendesain bahan ajar, mengelola kelas, mengatur kelompok diskusi, dan menulis yang baik.

Adapun Dimensi dan indikator dari hard skill adalah sebagai berikut :

1. Kualitas

· Mampu menggunakan angka dengan baik

· Bisa membaca, menulis dan menghitung

2.Kuantitas

· Melakukan pekerjan melebihi target.

· Melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diberikan

3. Ketepatan Waktu

· Menyelasikan pekerjaan tepat waktu

· Dapat memanfaatkan waktu secara maksimal

· Datang dan pulang tepat waktu

4.Efektivitas

· Mampu berkomunikai dengan baik

· Menggunakan wewenang dengan benar

5 Kemandirian

· Mampu mengerjakan tugas tanpa menyusahkan orang lain

· Mampu mengatasi masalah

· Menyelesaikan pekerjaan tanpa bertanya kembali

3.2. Soft Skill (Emotional Intelligence Quotient)

a. Pengertian Soft Skil

Menurut Muhaniz (2015), soft skill berperan dalam dua pertiga dari serangkaian kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan, di mana satu pertiganya lagi adalah hard skill. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa soft skill mempunyai peranan yang lebih dominan dibandingkan dengan hard skill. Soft skill adalah kemampuan atau kecerdasan emosi seseorang, yang dibangun dalam dua bagian yaitu kompetensi intrapersonal dan interpersonal.

Hard skill menjadi kompetensi profesional yang harus dimiliki seseorang yaitu kemampuan guru untuk menjalankan profesi kerjanya. Sedangkan soft skill merupakan kompetensi intrapersonal yaitu kemampuan untuk memahami dan mengendalikan diri sendiri.

Kompetensi intrapersonal ini terdiri dari: pemahaman tentang sukses, evaluasi diri, citra diri, goal setting, motivasi diri. Kompetensi interpersonal yaitu kompetensi kita untuk bergaul dan berinteraksi dengan orang lain, kompetensi ini terdiri dari: pengendalian emosi, rasa percaya diri, komunikasi intensif, dan human relation. Maka dari itu kompetensi intrapersonal ini sangat lah penting bagi guru.

Soft Skills merupakan implementasi dari kecerdasan emosonal seseorang yang merupakan syarat dari sebuah pekerjaan. Soft skill merupakan keterampilan dan kecakapan hidup, baik dengan diri sendiri, berkelompok atau bermasyarakat serta dengan Sang Pencipta.

b. Pentingnya Soft Skill untuk Guru

Guru harus mempunyai soft skill dalam dua kategori yaitu kemampuan guru dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skill) dan kemampuan guru dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) yang termasuk dalam interpersonal skill adalah ketrampilan komunikasi, ketrampilan motivasi, ketrampilan kepemimpinan, kharismatik, ketrampilan presentasi, kesadaran politik, memanfaatkan keberagaman, orientasi pelayanan, empati, manajemen konflik dan kerjasama tim. Sedangkan intrapersonal skill terdiri dari transformasi karakter, transformasi keyakinan,manajemen perubahan, manajemen stress, manajemen waktu, proses berpikir kreatif, tujuan pengaturan dan tujuan hidup, percaya diri, penilaian sifat, diri dan preferensi, kesadaran emosional, kelayakan dan proaktif.

Soft skills akan tampak ketika seseorang sedang unjuk kerja, seperti kemampuan berbicara yang mencerminkan ide dan informasi, ataupun menjelaskan suatu topik dengan jelas, mudah dalam memahami topik yang belum dikenal, mampu berinteraksi dan bekerja secara kooperatif dalam kelompok. Guru dengan kualitas softs kills yang baik akan mencerminkan kemampuan yang melebihi dari kapasitas sebagai tenaga pendidik. Kemampuan ini muncul dikarenakan yang bersangkutan secara mandiri mampu menggerakkan proses-proses internal untuk terus belajar, berusaha, dan menemukan sesuatu yang memberi keuntungan bagi pekerjaannya ataupun bagi pengembangan diri.

c. Soft Skill Yang Harus Dimiliki Oleh Guru

Soft skillyang harus dimiliki oleh guru adalah :

1. Kemampuan menggunakan komputer/laptop

Tak bisa dipungkiri lagi bahwa perkembangan tekhnolgi dan informasi di era sekarang ini semakin tinggi, peranan media (komputer/laptop) dalam pembelajaran dan administrasi kantor sangat besar, selain itu penggunaan media komputer dalam pembelajaran terbilang cukup efektif dan efisien serta bisa membuat situasi pembelajaran menjadi lebih kontekstual. Sehingga bagi guru di tuntut untuk bisa mengoprasikan komputer/laptop sehingga guru atau tenaga pendidik dan pegawai non kependidikan lebih expert dalam menggunakan media internet dan komputer.

2. Kemampuan menggunakan internet untuk mengakses data yang bersifat online

Di era sekarang ini penerapan sistem data bersifat online, sehingga hampir semua data base instansi tersimpan dan diakses secara online. Hal ini mengharuskan seorang guru memiliki kemamapuan soft skill dalam melakukan akses internet ke situs-situs pemerintah yang menampung data-data pendidik dan peserta didik, sebut saja dapodik, dan lain-lain. Selain itu sumber-sumber belajar dan informasi yang kebanyakan beredar via online menjadi alasan tersendiri tentang pentingnya seorang guru dalam memahami tata cara melakukan browsing di internet agar informasi yang beredar bisa diserap maksimal oleh guru. 

3 Kemampuan membuat Rancangan Perangkat Pembelajaran

Mendidik menjadi salah satu tugas utama guru, akan tetapi agar pembelajaran yang direncanakan bisa berjalan baik serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan maka seorang guru sebaiknya memiliki kompetensi dalam merancang perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran sendiri terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), buku siswa dan kemampuan dalam menggunakan media komunikasi

Membangun komunikasi yang harmonis dan sehat dengan sesame guru, pegawai tata usaha, anak didik dan dengan wali murid adalah hal yang perlu dilakukan, media komunikasi yang terus mengalami inovasi diharapkan mampu diikuti perkembanganya oleh para guru juga peserta didik. Jika selama ini komunikasi hanya sebatas melalui SMS dan telepon, maka saat ini komunikasi tidak sebatas itu saja akan tetapi mulai merambah dalam ranah penggunaan aplikasi, sebut saja WhatsApp, Massenger, Line dan Instagram. Maka dari itu guru sebaiknya bisa uptodate agar tidak tertinggal dalam hal penggunaan media komunikasi dengan kata lain tidak gaptek..

4. Kemampuan membina organisasi kesiswaan, menggali potensi siswa dan mengembangkannya.

Guru harus mempunyai kemampuan dalam memahami dan menggali potensi siswa, lewat pembinaan keorganisasian seperti : pramuka, osis, sispala, PMR dan lain-lain yang merupakan organisasi kesiswaan dan organisasi kesiswaan tersebut tidak bisa berjalan maksimal tanpa peran seorang guru. Kemampuan dalam membina organisasi kesiswaan juga tidak kalah pentingnya untuk dikuasai guru. Pasalnya lembaga-lembaga kesiswaan bisa memberi efek positif bagi peserta didik dan sangat berperan dalam membentuk karakter peserta didik.

5. Kemampuan berwira usaha

Jabatan sebagai seorang guru memiliki jangka waktu tertentu, sehingga sangat penting bagi pegawai tata usaha dan seorang guru untuk mencari pekerjaan/sumber penghasilan yang bisa menjadi alternatif ketika dia nantinya sudah pensiun/tidak mengajar lagi. Selain itu gaji guru yang terbilang tidak terlalu tinggi bisa menjadi alasan kenapa guru harus belajar berwirausaha.

Kemampuan guru pada konteks ini menjadi judgement masyarakat pada pelayanan yang diberikan. Ini menjadi penting karena akan berhubungan dengan citra sekolah.

Soft skill dapat diukur melalui dimensi dan indikator dibawah ini:

1. Penyampaian informasi

· Dapat menyampaikan informasi dengan jelas

· Dapat mengakses informasi dari berbagai sumber

2. Memahami emosi orang lain

· Mengerti permasalahan orang lain

3 Sensitif

· Memahami keluhan orang lain

· Memahami apa yang diinginkan orang lain

4. Mengatasi konflik dengan tenang

· Mampu mengendalikan diri didepan orang lain

5. Menghindari gossip negatif

· Tidak peduli terhadap perkataan nekatif

6. Sopan

· Menghindari kata dan perilaku kurang baik

7. Bekerjasama

· Mampu bekerjasama dengan rekan kerja

· Menjalin kerjasama dengan pihak lain

3.3. Spiritual Skill(Spiritual Quotients)

a. Pengertian Spiriual Skill

Menurut Ginanjar (2001) dalam mendefinisikan kecerdasan spiritual adalah sebagai kecerdasan qolbu atau hati yang berhubungan dengan kualitas batin seseorang. Hal ini akan mengarahkan seseorang untuk berbuat positif dan lebih manusiawi, sehingga dapat menjangkau nilai dan norma yang agung, yang mungkin belum tersentuh oleh akal pikiran manusia. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa setiap niat yang terlepas dari nilai-nilai kebenaran Ilahiah, merupakan kecerdasan duniawi yang bersifat sementara atau temporer, sedangkan kecerdasan rokhaniah bersifat autentik, universal, dan abadi.

Kecerdasan spiritual yang biasa juga disebut dengan istilah SQ (spiritual quotient) pada umumnya adalah suatu kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan dalam rangka menerapkan nilai-nilai positif, dan menjadi fasilisator yang membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalannya itu. Kecerdasan spiritual ini mempunyai ranah yang jelas yaitu ditunjukkan dengan kesadaran seseorang yang bersumber dari hati untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna (Wikipedia : 2015).

Maka dari itu bisa dikatakan bahwa setiap niat seseorang yang terlepas dari nilai-nilai kebenaran Ilahiah, merupakan kecerdasan duniawi dan fana, sedangkan niat seseorang yang bersumber dari nilai nilai kebenaran illahiah adalah kecerdasan ruhaniah yang bersifat autentik, universal, dan abadi.

Nilai dan makna di sini menurut Penulis adalah nilai dan makna yang bersumber dari fitrah manusia atau qolbu yang sesuai dengan ajaran agama. Oleh karena itu, untuk menjadi guru kurang lengkap apabila hanya berbekal hard skill dan soft skill saja. Tetapi Spiritual skill juga sangat diperlukan.

b. Perbedaan Spiritual Skill dan Religius

Spiritual Skill adalah kecerdasan yang dibutuhkan pada saat individu berhadapan dengan persoalan makna dan nilai, yaitu kemampuan menempatkan seluruh perilaku individu dalam konteks makna yang lebih luas dan komprehensif

Terdapat perbedaan antara kecerdasan spiritual (SQ) dengan religiusitas. Seseorang mungkin memiliki SQ tinggi tetapi tidak memiliki iman dalam agama atau kepercayaan, dan sebaliknya, orang lain mungkin memiliki SQ rendah meskipun sangat religius. Agama didasarkan pada seperangkat adat atau kebiasaan tertentu, kepercayaan dan nilai-nilai, dan biasanya tergantung pada budaya, dan pendidikan. Namun, kecerdasan spiritual adalah kemampuan turun-temurun dari otak manusia, berdasarkan struktur di otak yang memberi kita kemampuan dasar untuk membentuk makna, nilai, dan keyakinan di tempat pertama; hal tersebut menunjukkan bahwa, kecerdasan spiritual dapat dimaknai kecerdasan jiwa.

Menurut Yulmaida (2016:72) perbedaan Spiritual dan Religiusitas adalah :

1. Religiusitas memiliki dasar-dasar teologi yang berasal dari ajaran atau doktrin agama tertentu. Kehidupan manusia diarahkan mengikuti prinsip-prinsip yang berasal dari Tuhan. Dasar teologi seperti ini tidak dimiliki oleh spiritualitas.

2.Religiusitas memiliki metode, cara, atau praktek ibadah yang diajarkan oleh institusi agama. Praktek ibadah yang dilakukan akan membawa manfaat secara psikologis bagi individu bila dilakukan dengan penghayatan yang ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Suci.

3. Dalam fungsinya, spiritualitas memiliki kesamaan dengan religiusitas dalam arti membantu individu memahami berbagai hal atau persoalan dalam hidupnya. Tetapi kerangka yang dipakai untuk memahami persoalan tersebut bisa jadi memiliki perbedaan. Dalam religiusitas, karena terdapat dasar-dasar teologi, pedoman, dan panduan-panduan dari agama maka telah terdapat kerangka atau rujukan untuk memahaminya. Sementara dalam spiritualitas tidak terdapat panduan-panduan tersebut, tetapi menjadi sebuah pencarian personal bagi individu untuk mencari nilai dan norma yang positif.

Sebenarnya belum ada model yang dapat menjelaskan komponen-komponen spritualitas, namun dari penelitian-penelitian terdahulu telah memberikan petunjuk tentang aspek-aspek spiritualitas. Paling tidak ada beberapa komponen spiritualitas yang sama dengan komponen kecerdasan emosi.

Dimensi dan indikator dari spiritual skill mencakup :

1. Kemandirian

· Mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa bertanya kembali.

· Bertangung jawab terhadap pekerjaan

2.Kejujuran

· Jujur dalam berbicara

· Jujur dalam bertindak

· Jujur dalam bekerja

3. Keikhlasan

· Mudah memaafkan orang

· Melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab.

4.Berjiwa besar

· Menjunjung tinggi sikap positif dalam bekerja

· Tidak malu mengakui kesalahan sendiri

5.Empati

· Peduli terhadap rekan sejawat

· Peka terhadap lingkungan kerja

c. Pentingnya Spiritual Skill untuk Guru

Guru yang mandiri akan terlihat lebih mampu untuk mengatur dirinya sendiri. Dapat dilihat bahwa seseorang yang tumbuh dalam spiritualitas yang tinggi memiliki kecenderungan untuk tumbuh dalam dua level ketrampilan, pribadi dan sosial. Dilihat dari sisi kesadaran sosial (social awareness),

Guru yang memiliki kesadaran spiritual yang tinggi lebih mampu menunjukkan sikap yang lebih positif, lebih empati dan altruisme yang lebih besar, senada dengan kecerdasan emosi. Mereka juga cenderung merasa lebih puas terhadap kinerja mereka. Terlebih lagi bagi individu yang memiliki tingkat kecerdasan spiritual yang tinggi, ketrampilan sosial tersebut akan terlihat seperti sikap yang secara psikologis terlihat lebih positif, ekstroversi sosial dan kemampuan beradaptasi yang berorientasi mental (kemampuan beradaptasi yang lebih mudah untuk berubah) yang lebih besar, meningkatkan hubungan baik dengan sesama rekan kerja dan atasan, orientasi terhadap nilai-nilai positif yang lebih besar, tidak terlalu neurotik, cemas dan peka terhadap kritik.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara kesadaran diri dengan kompetensi atau keahlian, kecerdasan emosi dan perilaku, sikap, serta kepribadian yang merupakan hasil darispiritual, karena spiritualisme merupakan hasil dari perilaku dan emosi agar menjadi makhluk yang memiliki spiritualitas.

B. Penelitian Terdahulu

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya studi mengenai penelitian terdahulu yang nantinya akan di jadikan bahan acuan atau referensi dalam penelitian ini. Peneliti terdahulu yang menjadi referensi atau acuan dalam penelitian ini adalah :

1. Eni F. & Rahayu W (2014) Pengaruh Hard Skill, Soft Skill dan Spiritual Skill terhadap Produktifitas Kerja Dosen di Malang. Menggunakan teknik analisis data statistic. Analisis data untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terkait dengan menggunkan model analisis regresi lincar berganda ( multiple linear regression analysis) yang diolah melalui program komputer SPSS. Hasil pengujian hipotesa pertama menunjukan bahwa secara simultan baik hard skill (X1), soft skill (X2) ataupun spiritual skill (X3) berpengaruh terhadap produktifitas kerja dosen (Y).

2. Razid.Z., Tewel.B., & Kojo.C. (Jurnal EMBA Vol.6 Arpil 2018) Pengaruh Hard Skill dan Soft Skill terhadap Kinerja Karyawan Perum Damri Manado. Dari hasil uji regresi pada hipotesis pertama bahwa hard skill dan soft sekill berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dengan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan.. Uji regresi pada hipotesa kedua secara keselurahan bahwahard skill dan soft skill secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dengan nilai t-hitung dari masih masing variabel yaitu hard skill (X1) 6,200 dan soft skill (X2) 2,014.

3. Akhmad J. &Wahyuni (2017) Pengaruh Soft Skill dan Hard Skill Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Dari hasil uji regresi pada hipotesis pertama bahwa hard skill berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dengan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil uji regresi pada hipotesis pun dapat disimpulkan bahwasoft skill berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai, dengan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 dengan menggunakan program spss versi 21.

Tabel 1

Perbedaan dan Persamaan terhadap Studi Penelitian Terdahulu

Judul Penelitian

Nama Peneliti dan

Tahun Penelitian

Persamaan

Perbedaan

Analisis Pengaruh Hard Skill, Soft Skill dan Spiritual Skill terhadap Produktifitas Kerja Dosen di Malang

Eni Farida. &Rahayu Widayati (2014)

Variabel Soft Skill, Hard Skill dan Spiritual Skill. Menggunakan alat analisis regresi.

Penelitian saya berjudul Analisis Pengaruh Hard Skill, Soft Skill dan Spiritual Skill terhadap Motivasi Kerja Guru pada SMP Negeri di Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal dengan menggunakan variabel dependennya adalah Motivasi Kerja Pegawai SMP Negeri se- Kecamatan Pagerbarang dan dilakukan di Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal sedangkan

Peneliti Eni Farida &R.Widayati dilakuakan di Malang, dengan menggunkan variabel dependennya adalah Produktifitas Kerja Dosen

Pengaruh Hard Skill dan Soft Skill terhadap Kinerja Karyawan Perum Damri Manado

Z. Rasid.,B.Tewal.,C.Kojo

Variabel Soft Skill dan Hard Skill. Menggunakan alat analisis regresi

Penelitian saya berjudul Analisis Pengaruh Hard Skill, Soft Skill dan Spiritual Skill terhadap Motivasi Kerja Guru pada SMP Negeri di Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal dengan menggunakan variabel dependennya adalah Motivasi Kerja Pegawai SMP Negeri se- Kecamatan Pagerbarang dan dilakukan di Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal sedangkan

Peneliti Z. Rasid.,B.Tewal.,C.Kojo hanya menggunakan dua variable (soft skill, dan hard skill), dan variabel dependenya adalah Kinerj Karyawan Damri bertempat di Manado

Pengaruh Soft Skill dan Hard Skill Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.

Akhmad Jafar, Wahyuni

(2017)

Variabel soft skill dan hard skill. Menggunakan alat analisis regresi

Penelitian saya berjudul Analisis Pengaruh Hard Skill, Soft Skill dan Spiritual Skill terhadap Motivasi Kerja Guru pada SMP Negeri di Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal dengan menggunakan variabel dependennya adalah Motivasi Kerja Guru SMP Negeri se- Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal

sedangkan

Peneliti Akhmad Jafar dan Wahyuni menggunakan dua fariabel yaitu soft skill dan hard skill, menggunakan variable dependen Kinerja Pegawai dan dilakukan di Sulawesi Selatan,

C. Kerangka Pemikiran Konseptual

Hubungan Hard Skill, Soft Skill dan Spiritual Skill dengan Motivasi Kerja , dapat disimpulkan bahwa hard skill, soft skill dan spiritual skill sangat berperan dalam memberikan motivasi terhadap kinerja guru sehingga keberhasilan suatu instansi pendidikan (sekolah) tidak saja ditentukan oleh modal dan fasilitas yang dimiliki, tetapi juga tersedianya sumber daya manusia yang handal. Setiap instansi membutuhkan sumber daya manusia yang sehat jasmani maupun rohani, memiliki mental yang baik, disiplin, semangat atau motivasi, kemampuan serta keahlian yang sesuai dengan tantangan dan kebutuhan dunia kerja.

Dari keterangan ini bisa digambarkan model kerangka fikir mengenai hubungan antara variabel penelitian yang akan diuji seperti Gambar I di bawah ini yang menunjukkan Hard Skill, Soft Skill dan Spiritual Skill sebagai variabel independen dan Motivasi Kerja Guru sebagai variabeldependen, maka kerangka fikir yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Hard Skill (X1)

Soft Skill (X2)

Motivasi Kerja (Y)

Spiritual Skill (X3)

Garis Parsial

Garis Simultan

Gambar I : Kerangka Pemikiran Konseptual

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset. Dikatakan jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan dengan perumusan masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui analisis data. (Suliyanto, 2018: 99).

Hard Skill adalah pengetahuan dan kemampuan teknis yang dimiliki seseorang, maka dari itu hard skill berkaitan kemampuan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan pemanfaatan teknologi. Soft skill berkaitan dengan kemampuan individu dalam bekerja sama dengan orang lain dimana dalam pengertiannya soft skill adalah kecakapan individu dalam penerapan ketrampilan secara nyata dan yang bukan bersifat akademis.Spiritual Skill adalah kemampuan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai yang lebih luas dan kaya, untuk melihat nilai positif dalam setiap masalah dan kearifan untuk menangani masalah.

Hard skill, soft skill dan spiritual skill saat ini menjadi ukuran dan tuntutan kemampuan seorang guru. Motivasi kerja nantinya akan diukur dengan hard skill, soft skill dan spiritual skill, untuk mengetahui seberapa kuat membangkitkan motivasi kerja guru di SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal. Dalam penelitian ini, diduga bahwa hard skill, soft skill dan spiritualskill memiliki pengaruh secara signifikan terhadap motivasi kerja guru.

Berdasarkan alasan yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang didaptkan adalah sebagai berikut

H1: Terdapat pengaruh hard skill terhadap motivasi kerja guru.

H2: Terdapat pengaruh soft skill terhadap motivasi kerja guru.

H3 : Terdapat pengaruh spiritual skill terhadap motivasi kerja guru.

H4: Terdapat pengaruh yang dominan antara hard skill, soft skill dan

spiritual skill terhadap motivasi kerja guru.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan analisis data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Suliyanto , 2018: 117).

Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian survei. Penelitian survei termasuk kedalam penelitian yang bersifat kuantitatif yang bertujuan untuk meneliti perilaku suatu individu atau kelompok. Pada umumnya penelitian survei biasanya menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data.

Penelitian kuantitatif juga merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, tehnik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengambilan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui pengaruh hard skill, soft skill danspiritual skill terhadap motivasi kerja Guru pada SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal. SMP Negeri yang berada di Kecamatan Pagerbarang ada dua SMP yaitu SMP Negeri 01 Pagerbarang ,yang beralamat di JL. Raya Desa Randusari di Desa Randusari dan SMP Negeri 02 Pagerbarang, yang beralamat di JL. Sidomulyo Desa Sidomulyo. Penelitian dilakukan selama. duabulan, yaitu dari bulan Januari sampai Februari 2020. Satu bulan pengumpulan data dan satu bulan berikutnya pengolahan data yang meliputi penyajian dalam bentuk skripsi dan proses bimbingan berlangsung.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Suliyanto (2018 : 177) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan elemen yang hendak diduga karakteristiknya. Populasi tidak harus berupa orang atau mahluk hidup lainnya, tetapi juga dapat berupa benda mati. Populasi bukan hanya sekedar ukuran subjek atau elemen yang akan diteliti, tetapi termasuk karakteristik, sifat dari subjek atau elemen tersebut.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua guru yang ada di SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal yang berjumlah 81 orang, yang terdiri dari 53 orang Guru PNS dan 28 orang Guru wiyata Bhakti.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi sasaran penelitian atau yang akan diuji karakteristiknya.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik simple random sampling. Artinya responden yang dipilih secara acak dengan karakteristik tertentu yang diyakini representativ terhadap populasi penelitian. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Suliyanto,2018:187):

n = ukuran sampel minimal

N = ukuran populasi

d= toleransi kesalahan (sampling eror) 10%.

Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh sampel sebanyak 44,75 dibulatkan menjadi 45. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 45 responden (n=45 ).

D. Definisi Konseptual dan Operasioanal Variabel Penelitian

Menurut Suliyanto (2018 : 124) Variabel merupakan karakteristik objek penelitian yang nilainya bervariasi dari satu subjek ke subjek lainnya atau dari waktu yang satu ke waktu lainnya. Sehingga objek penelitian yang karakteristik atau nilainya tidak bervariasi dari satu subjek ke subjek lainnya atau dari waktu ke waktu lainnya bukan merupakan variabel penelitian, tapi merupakan konstanta.

Penelitian ini membahas dua variabel yaitu variabel pengaruh hard skill, soft skill dan spiritual skill sebagai variabel independen atau variabel bebas dan motivasi kerja pegawai sebagai variabel dependen atau variable terikat.

1. Hard skill atau kecerdasan intelektual (IQ) relatif tetap, sedangkan soft skill atau kecerdasan emosi (EQ) dapat meningkat selama masih hidup. Kecerdasan spiritual atau yang sering disebut spiritual skill (SQ) merupakan kecedasan pada jiwa manusia, untuk menilai segi positif dalam setiap masalah, dan kearifan dalam mengambil kebijakan.

2. Motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakana semua kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya.

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang deberikan pada suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu operasi yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Pengertian dari variabel – variabel yang diteliti dan akan dilakukan analisis lebih lanjut yaitu :

Tabel 2 : Definisi Operasinal Variabel

Variabel

Dimensi

Indikator

Butir

Skala

Motivasi Kerja

(Y)

Semangat Kerja

-Semangat dalam meyelesaikan pekerjaan

-Tidak mengeluh dalam bekerja

1

2

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

Produktifitas Kerja

-Bekerja sesuai prosedur dan tata aturan yang berlaku

-Mempunyai target dalam pekerjaan

3

4

SS = 5

S = 4

N = 3

S = 2

STS = 1

Kreatifitas dan Partisipasi

-Mampu berinovasi dalam menyelesaikan pekerjaan

-Mengadakan kerjasama dengan

Instansi/lembaga lain

5

6

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

Loyalitas

-Bekerja dengan optimal demi kamajuan instansi

-Tidak menolak ketika ada tugas

7

8

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

Dedikasi

-Mencurahkan semua potensi dirinya demi kemajuan instansi

-Mewujudkan Visi dan Misi

9

10

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

Hard Skill

(X1)

Kualitas

-Mempunyai ijazah yang linier dengan tugasnya.

-Mampu membaca , menulis dan berhitung dengan baik

1

2

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

Kuantitas

-Melakukan pekerjan melebihi target.

-Melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diberikan

3

4

SS = 5

S = 4

N = 3

S = 2

STS = 1

Ketepatan Waktu

-Menyelasikan pekerjaan tepat waktu

-Dapat memanfaatkan waktu secara maksimal

-Datang dan pulang tepat waktu

5

6

7

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

Efektivitas

-Mampu berkomunikai dengan baik

-Menggunakan wewenang dengan benar

-Menggunakan waktu dengan maksimal

8

9

10

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

Soft Skill

(X2)

Menyampaikan Informasi

-Dapat menyampaikan informasi dengan jelas.

-Dapat mengakses informasi dari berbagai sumber.

1

2

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

Mampu menafsirkan Emosi orang lain

-Memahami permasalahan orang lain.

3

Mengatasi konflik dengan tenang

-Mampu mengendalikan diri didepan orang lain.

4

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

Sensitif

-Memahami keluhan orang lain

-Memahami apa yang dinginan orang lain

5

6

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

Menghindari gossip negative

-Tidak peduli dengan perkataan yang Negatif

7

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

Sopan

-Menghindari kata dan perilaku kurang baik.

-Bersikap dan bertindak sesuai norma yang berlaku.

8

9

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

Bekerja Sama

-Mampu bekerja sama dengan rekan kerja

Dan pihak lain.

10

SS = 5

S = 4

N= 3

TS = 2

STS = 1

Spiritual Skill

(X3)

Kemandirian

-Mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa bertanya kembali

-Bertanggung jawab terhadap pekerjaan

1

2

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

Kejujuran

-Jujur dalam berbicara

-Jujur dalam bertindak

-Jujur dalam bekerja

3

4

5

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

Keikhlasan

-Mudah Memaafkan orang lain

-Melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab.

6

7

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

Berjiwa besar

-Menjunjung tinggi sikap positif dalam bekerja

-Tidak malu mengakui kesalahan sendiri

8

9

SS = 5

S = 4

K

N = 3

TS = 2

STS = 1

Empati

-Peduli terhadap rekan sejawat.

10

SS = 5

S = 4

N = 3

TS = 2

STS = 1

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah tehnik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Jenis Data

a. Data kualitatif adalah data yang diperoleh berupa keterangan-keterangan yang mendukung penelitian ini.

b. Data kuantitatif adalah data yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel yakni data ordinal yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diterjemahkan menggunakan skala likert.

2. Sumber Data

a. Data primer

Data yang diperoleh langsung dari sumber atau objek penelitian. Sumber data primer adalah kuesioner kepada responden tentang pengaruh hard skill dan soft skill terhadap kinerja guru pada SMP se-Kecamatan Pagerbarang.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media cetak seperti buku, katalog perusahaan, dan keterangan lain yang berhubungan dengan pokok penelitian, seperti gambaran umum SMP se-Kecamatan Pagerbarang.

Ada beberapa instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya:

1. Kuesioner, adalah seperangkat pertanyaan yang disusun untuk diajukan kepada responden. Kuisioner ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tertulis dari responden mengenai hard skill, soft skill, spiritual skill motivasi kerja guru. Data kuisioner dikumpulkan secara langsung, hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang benar-benar objektif. Data kuisioner bersifat tertutup, yakni pertanyaan dibuat sedemikian rupa sehingga jawaban responden terbatas pada salah satu alternatif jawaban yang disediakan.

2. Wawancara, pengumpulan informasi dengan jalan berkomuniasi dan bertanya langsung pada pihak terkait sehingga memudahkan pengumpulan data baik primer maupun sekunder. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tidak bisa digali dengan kuesioner.

3. Dokumenter dan Obserfasi. Dokumenter yaitu mengumpulkan informasi dengan mempelajari sumber data tertulis yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan, misalnya struktur organisasi, jumlah pegawai dan guru.

Obsevasi, pengumpulan data dengan menggunakan indra, sehingga tidak hanya dengan pengamatan menggunakan mata saja untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, sehingga data lebih akurat dan representativ.

F. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen Penelitian

Dalam mengelola data yang ada, setelah peneliti mengumpulkan data, baik dari lokasi penelitian maupun dari literatur-literatur lainnya dan dari hasil kepustakaan, maka penulis menggunakan metode, sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Dalam Uji Validitas ini peneliti melakukannya dengan cara mengkorelasikan anatara skor pada item dengan skor total itemnya. Apabila skor item memiliki korelasi signifikan posotif berarti item tersebut dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur variabel tersebut (Suliyanto, 2018:249).

Kriteria pengujian uji validitas : yakni sebuah butir pernyataan dinyatakn valid, dengan kriteria sebagai berikut :

Jika koefisien korelasi product moment> r-tabel (a;n-2) n= ukuran sampe, atau Nilai Sig. (1-tailed) ≤ α.

2. Uji Reliabilitas

Fungsi dari Uji Realibilitas ini adalah untuk mengetahui konsistensi hasil variabel, suatu instrumen dikatakan reliable apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (Suliyanto, 2018:265). Adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

Keterangan:

= Koefisien Alpha Cronbach

k= Jumlah butir pertanyaan

= Jumlah varian butir

= Jumlah varian total

Ketika pengerjaan rumus diatas dalam uji reliabilitas sebuah instrumen, ada komponen yang pengerjaanya sering banyak memakan waktu yaitu perhitungan varian setiap butir soal, hal ini juga tergantung pada jumlah butiran pertanyaan yang ada. Semakin banyak jumlah pertanyaan akan semakin banyak pengerjaan perhitungan varian tiap butirnya.

G. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data statistik dimana salah satu fungsi pokok statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya kemudian diolah menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dapat dipahami.

1. Pengukuran Variabel

Data yang dihimpun dalam penelitian ini memudian dikumpulkan melalui beberapa metode, salah satu metode yang digunakan adalah menggunakan Skala Likert, yaitu melalui daftar pertanyaan dan setiap pertanyaan (indikator) yang diajukan sebagai alat ukur. Dengan indikator Skala Likert dimana jawaban atas kuesioner diberikan bobot.

Banyak para peneliti yang menggunakan skala likert untuk mencari jawaban dalam memastikan sikap seseorang. Skala ini berfungsi utnuk menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti dengaan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden. Dengan skala likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan.

Tabel 3

Skala Likert

Pernyataan

Bobot

Sangat Setuju (SS)

5

Setuju (S)

4

Netral (N)

3

Tidak Setuju (TS)

2

Sangat Tidak Setuju (STS)

1

Sumber: Sugiyono (2006: 134)

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Penggunaan Analisis Regresi Berganda oleh para peneliti apabila peneliti mempunya tujuan meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi. Model ini dipilih karena ingin mengetahui besarnya Y dari X. untuk menganalisis pengaruh dari variabel elemen-elemen Hard skill, Soft skill dan s piritual skill terhadap motivasi kerja guru maka digunakan model persamaan regresi sebagai berikut:

Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+…+bnXn

Keterangan :

Y                : variabel terikat (dependent)X (1,2,3,…): variabel bebas (independent)a                 : nilai konstantab (1,2,3,…) : nilai koefisien regresi

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Tujuan dari Uji Multikolinieritas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dan Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam model regresi diantaranya adalah nilai VIF >10.

b. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari Uji Heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.

c. Uji Normalitas

Tujuan dari Uji Normalitas ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu cara untuk menguji dengan melihat normal probability plot, jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi berfungsi untuk melakukan penguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan kesalahan pada periode sebelumnya yang biasanya terjadi karena menggunakan data time series. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

Tabel 4

Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi

Hipotesis nol (H0)

Keputusan

Jika

Tidak ada autokorelasi positif

Tolak

0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif

No decision

Dl ≤ d ≤ du

Tidak ada autokorelasi Negative

Tolak

4 – dl < d < 4

Tidak ada autokorelasi negative

No decision

4 – du ≤ d ≤

4 – dl

Tidak ada autokorelasi positif dan

Tidak ditolak

Du < d < 4

– du

Negative

Keterangan: du = batas atas dan dl = batas bawah

4. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian hipotesis 1 (H1)

Dalam rangka untuk menguji hipotesis 1 (H1 ) secara simultan, alat uji yang digunakan adalah koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi (R2).

Koefisien korelasi dan koefisien determinasi adalah merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variable independen (X) dengan variable dependen (Y). Dalam rangka untuk keperluan pengujian ini dengan melihat apakah nilai-nilai koefisien yang diperoleh bernilai nyata atau tidak, menggunakan F test, dan membandingkan antara F hitung dan F table pada tingkat keyakinan 5% atau ( 0,05 ). Selanjutnya membandingkan F hitung dan F tabel. Penolakan hipotesis pada taraf nyata 5% (taraf kepercayan 95%). Kriteria pengujian dengan melihat nilai probabilitasnya.

a. Jika F hitung> F tabel maka Ho ditolak

b. Jika F hitung< F tabel maka Ho diterima

b.Pengujian Hipotesis 2 (H2)

Dalam menguji hipotesis secara parsial, alat uji yang dipergunakan adalah koefisien parsial (r). Koefisien parsial (r) merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).

Untuk keperluan pengujian ini dengan melihat apakah nilai-nilai koefisien yang diperoleh bernilai nyata atau tidak digunakan t test, dan membandingkan antara t hitung dengan t table pada tingkat keyakinan 5% atau ( 0,05 ). Kriteria pengujian t test ini menggunakan uji dua sisi dengan α 0,05 dan taraf signifikan 95%. Selanjutnya membandingkan t hitung dan ttabel pada tingkat kepercayaan (level of significance) = 0,05, sehingga:

a. Jika t hitung> t tabel maka Ho ditolak

b. Jika t hitung< t tabel maka Ho diterima

c.Pengujian Hipotesis 3 (H3)

Untuk melihat dominasi variabel independent terhadap variabel dependent dapat dilihat dari Koefisien Beta (Beta Coefficient) yang paling besar nilainya, koefisien tersebut disebut standardized coefficient. Penelitian ini melihat dominasi variabel hard skill,soft skill, dan spiritual skill yang dominan berpengaruh terhadap motivasi kerja guru.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal sebelumnya adalah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tegal, yaitu sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Namun tidak lama kemudian terbit Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

Perubahan peraturan perundang-undangan tersebut berdampak pada perubahan pembagian urusan dan kewenangan pemerintah daerah, perubahan bentuk dan susunan perangkat daerah, serta pembagian tugas pokok dan fungsi pada setiap perangkat daerah. Untuk itu Pemerintah Kabubaten Tegal telah menerbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tegal dan Peraturan Bupati Tegal Nomor 71 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah dan Satpol PP Kabupaten Tegal.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tegal berubah menjadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal. Urusan Pemuda dan Olahraga digabungkan dengan urusan pariwisata pada Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tegal sedangkan urusan kebudayaan yang dulunya masuk di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tegal ditempatkan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal melaksanakan urusan pendidikan dan urusan kebudayaan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Bupati Tegal

Untuk Satuan Pendidikan Formal tingkat Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Tegal terdapat 48 SMP Negeri, yaitu :

1) SMP Negeri 1 Bumijawa

2) SMP Negeri 2 Bumijawa

3) SMP Negeri 3 Bumijawa

4) SMP Negeri 4 Bumijawa

5) SMP Negeri 5 Satu Atap Bumijawa

6) SMP Negeri 1 Margasari

7) SMP Negeri 2 Margasari

8) SMP Negeri 3 Margasari

9) SMP Negeri 1 Bojong

10) SMP Negeri 2 Bojong

11) SMP Negeri 1 Balapulang

12) SMP Negeri 2 Balapulang

13) SMP Negeri 3 Satu Atap Balapulang

14) SMP Negeri 1 Pagerbarang

15) SMP Negeri 2 Pagerbarang

16) SMP Negeri 1 Lebaksiu

17) SMP Negeri 2 Lebaksiu

18) SMP Negeri 1 Dukuhwaru

19) SMP Negeri 2 Dukuhwaru

20) SMP Negeri 1 Slawi

21) SMP Negeri 2 Slawi

22) SMP Negeri 3 Slawi

23) SMP Negeri 1 Adiwerna

24) SMP Negeri 2 Adiwerna

25) SMP Negeri 3 Adiwerna

26) SMP Negeri 4 Adiwerna

27) SMP Negeri 5 Adiwerna

28) SMP Negeri 1 Dukuhturi

29) SMP Negeri 2 Dukuhturi

30) SMP Negeri 1 Talang

31) SMP Negeri 2 Talang

32) SMP Negeri 3 Talang

33) SMP Negeri 1 Pangkah

34) SMP Negeri 2 Pangkah

35) SMP Negeri 3 Pangkah

36) SMP Negeri 1 Jatinegara

37) SMP Negeri 2 Jatinegara

38) SMP Negeri 3 Satu Atap Jatinegara

39) SMP Negeri 1 Kedungbanteng

40) SMP Negeri 1 Tarub

41) SMP Negeri 2 Tarub

42) SMP Negeri 1 Kramat

43) SMP Negeri 2 Kramat

Dikecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal terdapat 2 SMP Negeri yakni SMP Negeri 1 Pagerbarang yang beralamat di Jl. Raya Randusari Kecamatan Pagerbarang dan SMP Negeri 2 Pagerbarang yang beralamat di Jl. Desa Sidomulyo Kecamatan Pagerbarang.

Dalam urusan birokrasi, jenjang Sekolah Menengah Pertama langsung ke Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, beda halnya dengan Sekolah Dasar yang jalur birokrasinya melalui Koordinator Wilayah Kecamatan (KWK) Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kecamatan, sedangkan untuk jenjang Sekolah Menengah Atas jalur birokrasinya melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Propinsi.

SMP Negeri 1 Pagerbarang dan SMP Negeri 2 Pagerbarang di Kecamatan Pagerbarang menyelenggarakan Pendidikan inklusif yaitu sebuah pendidikan yang memberikan kesempatan dan layanan yang sama kepada seluruh peserta didik, khususnya peserta didik berkebutuhan khusus untuk belajar yang sama dengan teman sebaya di kelas regular. Hal ini bertujuan untuk menjadikan pendidikan sebagai sebuah wahana sosialisasi bagi peserta didik berkebutuhan khusus untuk dapat hidup secara wajar dan mendapatkan perlakuan yang sama dengan peserta didik lainnya.

SMP Negeri 1 Pagerbarang dan SMP Negeri 2 Pagerbarang memiliki peluang berkembang cukup besar karena letak geografisnya yang strategis. Lokasi sekolah berada di kawasan yang mudah dijangkau angkutan umum dan keadaan lingkungan yang tenang dan nyaman. Dibalik itu semua ancaman SMP Negeri 1 Pagerbarang dan SMP Negeri 2 Pagerbarang bersumber dari pergeseran nilai budaya yakni adanya kecenderungan sikap hidup metropolis yang mulai melanda kehidupan peserta didik, meniru perilaku masyaratakat yang tidak jelas latar belakangnya, oleh karena itu, kegiatan pembentukan budi pekerti dan melestarikan seni tradisional sangat dioptimalkan oleh kedua SMP Negeri ini melalui kegiatan pengembangan diri.

Keberadan lembaga pendidikan formal tingkat SMP/MTs swasta di Kecamatan Pagerbarang merupakan pesaing besar terhadap keberadaan SMP Negeri 1 Pagerbarang dan SMP Negeri 2 Pagerbarang. Dalam menyikapi kondisi ini kedua SMP Negeri melakukan upaya nyata berupa peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan, melengkapi sarana dan prasarana, menjalin kerja sama yang harmonis dengan orang tua peserta didik/wali peserta didik dan mengadakan kegiatan pengembangan diri dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik.

1. Visi, Misi Dan Tujuan SMP Negeri 1 Pagerbarang

a. Visi SMP Negeri 1 Pagerbarang

Visi Sekolah adalah imajinasi moral yang dijadikan dasar atau rujukan dalam menentukan tujuan atau keadaan masa depansekolah yang secara khusus diharapkan oleh sekolahan. Visi sekolah merupakan turunan dari Visi Pendidika Nasioanl, yang dijadikan dasar atau rujukan untuk merumuskan Misi, dan Tujuaan sasaran untuk pengembangan sekolah dimasa depan yang diimpikan dan terus terjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya.

Adapun Visi SMP Negeri 1 Pagerbarang ” Terwujudnya Lulusan Yang Berakhlak Mulia, Disiplin, dan Semangat Berprestasi Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa serta Berwawasan Lingkungan”

Indikator Visi

1. Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia berdasar iman dan taqwa

2.Terwujudnya budaya disiplin bagi warga sekolah dalam bekerja dan belajar berlandaskan nilai-nilai budaya

3. Terwujudnya pendidikan dengan semangat menghasilkan prestasi akademik dan non akademik berlandaskan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa

4. Terwujudnya kompetensi siswa dalam menghadapi persaingan lokal dan global dengan tetap berlandaskan nilai-nilai karakter bangsa

5.Terwujudnya budaya bersih, sehat, hijau, dan bebas asap rokok

b. Misi SMP Negeri 1 Pagerbarang :

1.Menanamkan akhlak mulia, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT

2.Meningkatkan kedisiplinan dalam pembelajaran dan bimbingan secara efektif

3.Menumbuhkan semangat secara intensif seluruh warga sekolah untuk berprestasi berlandaskan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa

4.Mengembangkan bakat dan kreativitas siswa secara optimal sebagai bekal menghadapi persaingan lokal dan global dengan tetap berlandaskan nilai-nilai karakter bangsa.

5.Menciptakan lingkungan bersih, sehat, hijau dan bebas asap rokok.

c. Tujuan Sekolah

1. Peserta memiliki kesiapan umtuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dengan prioritas sekolah negeri

2. Efisiensi dan efektifitas pengelolaan KBM dalam rangka pencapaian prestasi akademis yang optimal di bidang sain teknologi dan pemahaman terhadap Pendidikan Agama Islam.

3. Memiliki sarana maupun prasarana yang memenuhi standar minimal dalam penyelenggaraan pendidikan

4. Meningkatkan pengetahuan dan professional tenaga pendidikan sejalan dengan perkembangan sain dan teknologi

5. Penyelenggaraan administrasi atas dasar profesionalisme, transparansi, tertib, dan ikhlas.

6. Mengembangkan life skill yang diperlukan untuk berwiraswasta dan bekerja pada lapangan kerja yang tersedia

7. Mewujudkan SMP Negeri 1 Pagerbarang sebagai sekolah yang diminati masyarakat dan sebagai institusi yang aktif dan produktif dalam meningkatkan peran serta masyarakat untuk Pembangunan Nasional

d. Profil SMP Negeri 1 Pagerbarang

a. Nama Sekolah: SMP Negeri 1 Pagerbarang

b. Alamat: Jln. Randusari – Pagerbarang

c. No. Tlp: (0283) 6196062

d. Email: [email protected]

e. Nama Kepala Sekolah: Noor Widiarsono,S.Pd,M.Pd

f. No. Tlp: 081548181854

g. NPSN: 20325325

h. Status: Negeri

i. Bentuk Pendidikan: SMP

j. Status Kepemilikan: Pemerintah Daerah

k. SK Pendirian Sekolah: 0472/0/1983

l. Tanggal SK Pendirian: 07-11-1983

m. SK Ijin Operasi: 0472/0/1983

n. Tanggal SK Izin Operasi: 07-11-1983

o. Luas Tanah: 14.478

p. Luas Bangunan: 10.742

q. Data Siswa 3 Tahun Terakhir

Tabel 5

Data Siswa 3 Tahun terahir

Tahun Ajaran

Kelas VII

Kleas VIII

Kelas IX

Jumlah Kelas

Jumlah Siswa

Jumlah Rombel

Jumlah Siswa

Jumlah Rombel

Jumlah Siswa

Jumlah Rombel

Jumlah SIwa

Jumlah Rombel

1

2

3

4

5

6

7

8

9

2017/2018

305

9

331

9

280

9

929

27

2018/2019

286

9

302

9

315

9

903

27

2019/2020

289

9

283

9

298

9

870

27

r. Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

1. Pendidik / Guru

PNS: 28 Orang

Guru Tidak Tetap/ WB: 13 Orang

2. Tenaga Kependidikan

PNS: 6 Orang

Wiyata Bhakti: 2 Orang

Pramu Bhakti PNS: 1 Orang

Pramu Bhakti Honorer: 2 Orang

Penjaga Sekolah PNS: -

Penjaga Sekolah Honorer: 2 Orang

Jumlah: 54 Orang

2. Visi, Misi Dan Tujuan SMP Negeri 2 Pagerbarang

a. Visi SMP Negeri 2 Pagerbarang

Visi Sekolah adalah imajinasi moral yang dijadikan dasar atau rujukan dalam menentukan tujuan atau keadaan masa depansekolah yang secara khusus diharapkan oleh sekolahan. Visi sekolah merupakan turunan dari Visi Pendidika Nasioanl, yang dijadikan dasar atau rujukan untuk merumuskan Misi, dan Tujuaan sasaran untuk pengembangan sekolah dimasa depan yang diimpikan dan terus terjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya.

Adapun Visi SMP Negeri 2 Pagerbarang : “Terwujudnya Peserta Didik Yang Beriman dan Bertaqwa, Berdisiplin, serta Berbudaya Lingkungan”

Indikator-indikator Visi sekolah adalah :

1. Paham dan melaksanakan norma-norma Agama.

2. Memiliki sifat toleransi terhadap pemeluk Agama lain.

3. Memiliki sifat kekeluargaan dan kegotongroyongan yang tinggi.

4. Memiliki daya saing IPTEK, Olah Raga, Seni dan Budaya Lingkungan.

5. Membiasakan warga sekolahselalu peduli terhadap lingkungan

6. Menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan tentang perlindungan dan Pengelolaan lingkungan hidup.

7. Menerapkan manajemen partisipasi warga sekolah dan masyarakat menuju lingkungan sekolah “Bersinar Terang” ( Bersih, indah, asri, rindang, tertib, aman, nyaman dan tenang)

b. Misi SMP Negeri 2 Pagerbarang

1. Menumbuhkan penghayatan dan melaksanakan ajaran agamanya, sehigga menjadi warga Negara yang berakhlak mulia.

2. Menanamkan dan melaksanakan hidup bersih dan sehat.

3. Melaksanakan pembelajaran yang PAKEM

4. Membantu mengembangkan potensi diri siswa menjadi pribadi yang cerdas, terampil, mandiri dan peduli lingkungan melalui kegiatan intra kurikuler dan ekstrakurikuler.

5. Melaksnakan pendidikan berkarakter dan cinta lingkungan.

6. Menghasilkan lulusan yang memiliki prestasi akademik dan non akademik yang optimal.

7. Menerapkan manajemen partisipatif antar stakeholder (warga sekolah, masyarakat, lingkungan sekolah) secara demokratif dan akuntabel.

c. Tujuan Sekolah

1. Perolehan Nilai Ujian Nasional rata-rata naik memenuhi standar kelulusan.

2. Memiliki kegiatan ekstra

3. kurikuler yang maju dan berprestasi disegala bidang.

4. Terwujudnya disiplin yang tinggi dari seluruh warga sekolah.

5. Terwujudnya suasana pergaulan sehari-sehari yang berlandaskan keimanan dan ketaqwan.

6. Terwujudnya manajemen sekolah yang transparan dan partisipatif, melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait.

7. Terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, indah, resik dan asri.

8. Membiasakan warga sekolah agar selalu peduli terhadap perlindungan dan pencegahan kerusakan lingkungan serta melestarikan lingkungan hidup.

d. Profil SMP Negeri 2 Pagerbarang

a. Nama Sekolah: SMP Negeri 2 Pagerbarang

b. Alamat: Jln.Desa Sidomulyo – Pagerbarang

c. No. Tlp: (0283) 3317647

d. Email: [email protected]

e. Nama Kepala Sekolah: Suwarno S.Pd

f. No. Tlp: 0813268332

g. NPSN: 20325344

h. Status: Negeri

i. Bentuk Pendidikan: SMP

j. Status Kepemilikan: Pemerintah Daerah

k. Tahun Beroperasi: 1992

l. Luas Tanah: 15.000

m. Luas Bangunan: 2.398

n. Data Siswa Tahun 2019/2020

Tabel 6

Data siswa Tahun 2019/2020

Tahun Ajaran

Kelas VII

Kleas VIII

Kelas IX

Jumlah Kelas

Jumlah Siswa

Jumlah Rombel

Jumlah Siswa

Jumlah Rombel

Jumlah Siswa

Jumlah Rombel

Jumlah SIwa

Jumlah Rombel

1

2

3

4

5

6

7

8

9

2019/2020

260

8

219

7

193

6

672

21

Sumber Data Primer/Data olah 2020

o. Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

1. Pendidik / Guru

PNS: 25 Orang

Guru Tidak Tetap/ WB: 15 Orang

2. Tenaga Kependidikan

PNS: 7 Orang

Wiyata Bhakti: -

Satpam Honorer: 1 Orang

Pramu Bhakti Honorer: 1 Orang

Penjaga Sekolah PNS: -

Penjaga Sekolah Honorer: 1 Orang

Jumlah: 50 Orang

B. Hasil Penelitian

1.Karakteristik Responden

Penelitian ini menguraikan mengenai Analisis Pengaruh Hard Skill, Soft Skill, dan Spiritual Skill terhadap Motivasi Kerja Guru pada SMP Negeri, hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Hard Skill, Soft Skill dan Spiritual Skill dalam mempengaruhi Motivasi Kerja Guru SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal. Dalam penelitian ini mengambil 45 orang guru sebagai sampel penelitian.

Karakteristik responden berguna untuk menguraikan deskripsi identitas responden menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan.Salah satu tujuan dengan karakteristik responden adalah memberikan gambaran objek yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Karakteristik responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini kemudian dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia, lama bekerja. Untuk memperjelas karakteristik responden yang dimaksud, maka akan disajikan tabel mengenai data responden seperti yang dijelaskan berikut ini.

a. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin secara umum dapat memberikan perbedaan pada perilaku seseorang. Dalam suatu bidang kerja jenis kelamin seringkali dapat menjadi pembeda aktivitas yang dilakukan oleh individu. Penyajian data responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut ini:

Tabel 7

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Jumlah Responden

Presentase

(45orang)

(100%)

Laki-laki

15

33%

Perempuan

30

67%

Jumlah

45

100

Sumber Data Primer/Data olah 2020

Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa dari 45 orang responden, sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu 30 orang atau 67% dan sisanya adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 15 orang atau 33%.

Responden wanita lebih banyak dari pria, hal ini menunjukkan bahwa guru perempuan sebagai proporsi yang lebih besar dibanding guru laki-laki yang bekerja padaSMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal. Hal ini disebabkan karena perempuan lebih agresif dan lebih besar pengharapannya dari pada laki-laki dalam memiliki pengharapan/ekspektasi untuk sukses.

b.Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia keterkaitannya dengan kinerja individu dilokasi kerja biasanya adalahsebagai gambaran akan pengalaman dan tanggungjawab individu. Tabulasi usia responden dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 8

Jumlah Responden Berdasarkan Usia

Usia

Jumlah Responden

Presentase

(tahun)

(45 orang)

(100%)

31-40

8

18%

41-50

23

51%

>50

14

31%

Jumlah

45

100

·

Sumber Data Primer/Data olah 2020

Tabel 8 di atas yang berdasarkan usia, responden yang berusia 41-50 tahun merupakan yang paling banyak, yaitu terdiri dari 23 orang atau 51% dan yang paling sedikit responden berusia lebih dari 31-40 tahun, yaitu terdiri dari 6 orang atau 14%. Urutan kedua adalah responden usia>50 tahun sebanyak 14 orang atau 31%. Dan yang berada pada urutan terakhir yaitu responden usia 31-40 tahun yang berjumlah 8 orang atau 18%, jumlah yang sedikit ini dikarenakan tidak adanya pengangkatan PNS untuk formasi guru dan juga SMP tidak diperbolehkan mengangkat Guru Wiyata Bhakti.

c. Karakteristik Responden berdasarkan masa kerja

Masa kerja seseorang menunjukkan hubungan secara positif terhadapkinerja seseorang. Masa kerja yang lama menunjukkan pengalaman yang lebih seseorang dibandingkan rekan kerja yang lain.

Masa kerja seseorang juga akan menentukan prestasi individu yang merupakan dasar prestasi dan kinerja organisasi. Semakin lama seseorang bekerja di suatu organisasi, maka tingkat prestasi individu akan semakin meningkat yang dibuktikan dengan tingginya tingkat pelayanan dan akan berdampak kepada kinerja dan keuntungan organisasi yang menjadi lebih baik.

Penyajian data responden berdasarkan masa kerja adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 9 berikut ini:

Tabel 9

Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja

Jumlah Responden

Presentase

(tahun)

(45 orang)

(100%)

6-10

6

13%

11-15

18

40%

>16

21

47%

Jumlah

45

100

Sumber Data Primer/Data olah 2020

Table 9 diatas yang berdasarkan lama bekerja, responden yang paling dominan adalah responden yang bekerja diatas >16 tahun yang terdiri dari 21 orang atau 47%, dan dibawahnya yaitu responden yang bekerja antara 11-15 tahun terdiri dari 18 orang atau 40%, responden yang paling sedikit adalah responden yang telah bekerja 6-10 tahun sebanyak 6 orang atau 13%.

Hal ini menunjukkan bahwa guru di SMP Negeri se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal diduga memiliki tingkat komitmen kerja yang cukup tinggi karena mampu bertahan selama lebih dari enam belas tahun bekerja sehingga membuktikan bahwa mereka memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan.

2.Deskripsi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 45 responden melalui penyebaran kuesioner, untuk mendapatkan kecenderungan jawaban responden terhadap jawaban masing-masing variabel akan didasarkan pada rentang skor jawaban sebagaimana pada lampiran

1. Hard Skill(X1)

Dalam penelitian ini, Hard Skill Guru SMP Negeri Se-Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal, dapat di ketahui melalui penyebaran angket/kuesioner yang beri