DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam...

82

Transcript of DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam...

Page 1: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai
Page 2: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

Unit PembelajaranPROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN TUNAGRAHITASEKOLAH KHUSUS(SLB)

Judul UnitPenulis:Dr. Dadang Garnida, M.Pd

Penyunting:Dr. H. Agus Supriyatna, M.Pd

Desainer Grafis dan Ilustrator:TIM Desain Grafis

Copyright © 2019Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan KhususDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga KependidikanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-UndangDilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 3: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

3

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI_____________________________________________________3DAFTAR GAMBAR______________________________________________5DAFTAR TABEL________________________________________________6PENDAHULUAN________________________________________________7KOMPETENSI DAN PERUMUSAN IPK________________________11

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi________________________________11

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)__________________________________11

APLIKASI DI DUNIA NYATA__________________________________15A. Program Pengembangan Diri bagi Anak Tunagrahita____________________15

B. Komunikasi Anak Tunagrahita_____________________________________________16

C. Hambatan Komunikasi pada Anak Tunagrahita__________________________18

D. Membantu Komunikasi Anak Tunagrahita________________________________20

BAHAN PEMBELAJARAN______________________________________22A. Aktivitas Pembelajaran_____________________________________________________22

Aktivitas 1 Berkomunikasi dengan orang lain secara verbal____________________22

Aktivitas 2 Berkomunikasi Dengan Menggunakan Media_______________________25

Aktivitas 3 Berkomunikasi dengan Etika yang Benar____________________________29

B. Lembar Kerja Peserta Didik_________________________________________________32

C. Bahan Bacaan________________________________________________________________34

Anak Tunagrahita___________________________________________________________________34

Konsep Dasar Komunikasi_________________________________________________________35

Komunikasi Anak Tunagrahita____________________________________________________41

Strategi Pembelajaran Komunikasi bagi Peserta Didik Tunagrahita____________46

PENGEMBANGAN PENILAIAN________________________________49A. Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Tunagrahita________________________49

B. Silabus Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Tunagrahita_______________50

C. Instrumen Penilaian Pembelajaran Komunikasi__________________________51

Page 4: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

4

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KESIMPULAN_________________________________________________54UMPAN BALIK________________________________________________56DAFTAR PUSTAKA____________________________________________58

Page 5: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

5

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Peran orang tua membantu komunikasi anak_______________________16

Gambar 2. Tidak mampu menarik kesimpulan berakhir kebingungan________17

Gambar 3. Dua orang sedang berbicara__________________________________________23

Gambar 4. Contoh gambar-gambar bercerita____________________________________23

Gambar 5. Contoh macam-macam kartu kata___________________________________24

Gambar 6. Handphone_____________________________________________________________26

Gambar 7. Papan pengumuman___________________________________________________27

Gambar 8. Contoh kartu-kartu kalimat___________________________________________28

Gambar 9. Contoh kartu-kartu kata______________________________________________30

Gambar 10. Proses komunikasi menurut (Kotler, 2000)_______________________36

Page 6: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

6

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Kompetensi dasar dan target Kompetensi____________________________11

Tabel 2. Target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi

Berkomunikasi dengan orang lain secara verbal.____________________12

Tabel 3. Target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi

Berkomunikasi dengan menggunakan perangkat audio visual_____12

Tabel 4. Target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi

berkomunikasi dengan etika yang baik_______________________________13

Page 7: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

7

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

PENDAHULUAN

Guru sebagai pendidik pada jenjang satuan pendidikan anak usia dini, dasar,

dan menengah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan

keberhasilan peserta didik sehingga menjadi determinan peningkatan

kualitas pendidikan di sekolah. Pentingnya peran guru dalam pendidikan

diamanatkan dalam Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 yang berbunyi:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.” Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen mengamanatkan adanya pembinaan dan pengembangan

profesi guru sebagai aktualisasi dari profesi pendidik. Sudah sangat jelas

fungsi guru dalam mengembangkan kemampuan peserta didik dalam

meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.

Paradigma pendidikan khusus saat ini terus berkembang menuju arah yang

lebih positif yang berlandaskan pada hak-hak dasar anak untuk memperoleh

pendidikan yang layak. Konsep Anak Berkebutuhan Khusus (Children with

Special Needs) memiliki makna dan spektrum yang lebih luas dibandingkan

dengan konsep Anak Luar Biasa (Exceptional Children).

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang secara pendidikan

memerlukan layanan yang spesifik berbeda dengan anak-anak pada

umumnya. ABK memiliki hambatan belajar dan hambatan perkembangan

(Barier to Learning and Development). Oleh sebab itu mereka memerlukan

layanan pendidikan yang sesuai dengan hambatan belajar dan hambatan

Page 8: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

8

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

perkembangan yang dialami oleh masing-masing anak. Secara umum tujuan

pendidikan bagi ABK adalah untuk mengoptimalkan segala potensi yang

dimiliki oleh individu sehingga mampu menampilkan eksistensi sebagai

warga negara yang cakap dan mandiri.

ABK tunagrahita yang selanjutnya disebut “peserta didik tunagrahita” adalah

individu-individu yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata

(rendah) disertai dengan hambatan dalam penyesuaian perilaku yang terjadi

selama masa perkembangannya. Hambatan perilaku adaptif pada peserta

didik tunagrahita dapat dilihat pada dua area sebagai berikut.

Keterampilan menolong diri sendiri (Personal living skill).

Keterampilan dalam hubungan interpersonal dan keterampilan dalam

menggunakan fasilitas yang diperlukan setiap hari (Social living skill).

Peserta didik tunagrahita adalah anak yang secara signifikan memiliki

kecerdasan di bawah rata-rata. Seperti peserta didik pada umumnya, peserta

didik tunagrahita memiliki hak dan kebutuhan untuk berkembang atau

mengaktualisasikan potensinya sehingga dapat mandiri. Namun karena

keterbatasan fungsi kecerdasan yang berada di bawah usia kronologisnya,

peserta didik tunagrahita mengalami hambatan dalam pemenuhan hak dan

kebutuhannya.

Peserta didik tunagrahita memiliki potensi terlemah untuk mengembangkan

dirinya, mereka rentan terhadap permasalahan sosial, sehingga dalam upaya

pemberdayaan mereka diperlukan pendampingan yang berkesinambungan.

Pola layanan pendampingan menggunakan pendekatan keterampilan

menolong dan mengurus diri sendiri.

Program Pengembangan Diri (PPD) merupakan hal yang sangat penting

untuk peserta didik tunagrahita dalam melakukan pengembangan dirinya

sendiri yang meliputi: merawat diri, mengurus diri, menolong diri,

Page 9: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

9

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

komunikasi, bersosialisasi, keterampilan hidup, dan mengisi waktu luang di

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

PPD diarahkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik

tunagrahita dalam melakukan aktifitas yang berhubungan dengan kehidupan

dirinya sendiri sehingga mereka tidak membebani orang lain. Dalam

pelaksanaan program pengembangan diri perlu adanya standar kemampuan

untuk dapat mencapai kemampuan minimal yang menggambarkan

keterampilan yang dicapai, hal ini sebagai dasar untuk mengetahui

peningkatkan, dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari atau

pengembangan diri peserta didik tunagrahita.

Pembelajaran komunikasi bagi peserta didik tunagrahita seperti yang

dimaksud di atas menjadi sangat penting karena peserta didik yang

bersangkutan perlu media untuk mengaktualisasikan dirinya. Meskipun

dalam kondisi yang kurang mendukung mereka tepat memiliki hak yang

sama dengan peserta didik lainnya untuk berkembang sesuai dengan potensi

yang dimilikinya.

Unit Pembelajaran Komunikasi bagi Peserta Didik Tunagrahita ini diharapkan

dapat membantu guru dalam membelajarkan peserta didik tunagrahita yang

menjadi bimbingannya. Pada unit pembelajaran ini diuraikan kompetensi-

kompetensi komunikasi yang harus dikuasai peserta didik melalui indikator

pencapaian kompetensi. Selanjutnya aplikasi dalam dunia nyata diuraikan

tentang konsep peserta didik berkebutuhan khusus, hambatan komunikasi

pada peserta didik berkebutuhan khusus, dan upaya-upaya membantu

peserta didik tunagrahita menuju kemandirian.

Pencapaian kompetensi diupayakan melalui aktivitas pembelajaran. Aktivitas

pembelajaran yang dimaksud terdiri atas 3 aktivitas, antara lain sktivitas

berkomunikasi dengan orang lain, aktivitas berkomunikasi dengan

menggunakan media, dan aktivitas kerkomunikasi dengan etika yang baik.

Page 10: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

10

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Selain aktivitas pembelajaran, juga disajikan bahan bacaan untuk meperkaya

pemahaman tentang karakteristik peserta didik tunagrahita, konsep dasar

komunikasi, komunikasi peserta didik tunagrahita, dan strategi

pembelajaran komunikasi bagi peserta didik tunagrahita. Pada bagian akhir

disajikan konsep penilaian hasil belajar besrta instrumen penilaiannya.

Page 11: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

11

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

KOMPETENSI DAN PERUMUSAN IPK

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Kompetensi dasar yang dikembang pada unit pembelajaran ini adalah

kompetnsi dasar pada program khusus pembelajaran bagi peserta didik

tunagrahita dengan fokus pada kompetensi berkomunikasi, yaitu

berkomunikasi lisan, tulisan, isyarat, dan gambar.

Tabel 1. Kompetensi dasar dan target Kompetensi

Kompetensi dasar Target Kompetensi

Mampu berkomunikasi dengan orang lain secara verbal, dan tulisan dengan cara yang benar.

1. Berkomunikasi dengan orang lain secara verbal.

2. Berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan perangkat audio visual.

3. Berkomunikasi dengan etika yang baik.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian

kompetensi. Indikator ini menjadi acuan bagi guru untuk mengukur

pencapaian kompetensi dasar. Kompetensi dasar di atas diuraikan menjadi

21 indikator pencapaian kompetensi yang berasal dari 3 target kompetensi

di atas.

Target kompetensi berkomunikasi dengan orang lain secara verbal

dielaborasi menjadi 9 IPK penunjang, 1 IPK kunci, dan 1 IPK pengayaan.

Page 12: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

12

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 2. Target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi Berkomunikasi dengan orang lain secara verbal.

Target Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Berkomunikasi dengan orang lain secara verbal.

IPK Penunjang1.1 Menghadapkan muka apabila berbicara1.2 Menggunakan kata sapaan untuk teman apabila

bertemu.1.3 Menggunakan kata terima kasih apabila menerima

sesuatu1.4 Menggunakan kata silahkan apabila menawarkan

sesuatu1.5 Menggunakan kata minta maaf apabila melakukan

kesalahan1.6 Bersedia menerima maaf apabila teman meminta

maaf1.7 Menggunakan kata tolong apabila meminta bantuan1.8 Menggunakan kata-kata yang tepat untuk menolak

ajakan teman dengan sopan1.9 Tidak memaksakan kehendak kepada teman.

IPK Kunci1.10Melakukan komunikasi secara verbal dengan orang

lain

IPK Pengayaan1.11Melakukan komunikasi dengan banyak orang dalam

waktu yang sama (diskusi)

Target kompetensi berkomunikasi dengan dengan menggunakan perangkat

audio visual dielaborasi menjadi 2 IPK penunjang, 1 IPK kunci, dan 1 IPK

pengayaan.

Tabel 3. Target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi Berkomunikasi dengan menggunakan perangkat audio visual

Target Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi

2. Berkomunikasi dengan dengan menggunakan perangkat audio-visual.

IPK Penunjang2.1 Mengidentifikasi berbagai komunikasi melalui

media sosial.2.2 Memberi contoh komunikasi melalui aplikasi

WhatsApp.

Page 13: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

13

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

Target Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi

IPK Kunci2.3 Melakukan komunikasi dengan menggunakan hand

phone.

IPK Pengayaan2.4 Memberi informasi dengan menggunakan

perangkat audio visual.

Target kompetensi berkomunikasi dengan etika yang baik dielaborasi

menjadi 4 IPK penunjang, 1 IPK kunci dan 1 IPK pengayaan.

Tabel 4. Target kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi berkomunikasi dengan etika yang baik

Target Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi

3. Berkomunikasi dengan etika yang baik.

IPK Penunjang3.1 Memahami dasar-dasar etika berkomunikasi.

3.2 Mempertimbangkan kata-kata sapaan dalam berkomunikasi.

3.3 Mengatur waktu berbicara

3.4 Mengatur kualitas volume suara dan gerak-gerik anggota tubuh saat berbicara

IPK Kunci 3.5 Melakukan komunikasi dengan etika yang baik.

IPK Pengayaan3.6 Berkomunikasi dengan etika yang baik dalam satu

pertemuan kelas

Indikator penunjang merupakan indikator pendukung atau indikator yang

menjebatani agar indikator kunci dapat tercapai. Indikator penunjang

memiliki ciri spesifik yaitu memiliki kata kerja operasional lebih rendah dari

kata kerja oerasional kompetensi dasar.

Indikator kunci adalah indikator yang dapat menunjukkan bahwa

kompetensi dasar tercapai. Indikator kunci memiliki ciri yaitu kata kerja

Page 14: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

14

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

operasionalnya sama atau sepadan dengan kata kerja oerasional kompetensi

dasar. Ketercapaian indikator kunci mengandung pengertian target

kompetensi dasar telah tercapai.

Sedangkan indikator pengayaan merupakan indikator yang menunjukkan

pencapaian materi tambahan seandainya indikator kunci telah tercapai

namun waktu dan kesempatan untuk memberikan materi masih tersedia.

Indikator pengayaan memiliki ciri yaitu kata kerja operasionalnya lebih

tinggi dari kata kerja oerasional kompetensi dasar.

Indikator pengayaan sifatnya tidak diwajibkan dicapai. Artinya indikator

tersebut bisa dicapai jika waktu dan kesempatan untuk membelajarakan

materi tambahan masih tersedia. Dengan demikian pada setiap pembelajaran

guru perlu menyiapkan materi pengayaan.

Page 15: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

15

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

APLIKASI DI DUNIA NYATA

A. Program Pengembangan Diri bagi Anak Tunagrahita

Paradigma pendidikan khusus saat ini terus berkembang menuju arah yang

lebih positif yang berlandaskan pada hak-hak dasar anak untuk memperoleh

pendidikan yang layak. Konsep Anak Berkebutuhan Khusus (Children with

Special Needs) memiliki makna dan spektrum yang lebih luas dibandingkan

dengan konsep Anak Luar Biasa (Exceptional Children). Anak Berkebutuhan

Khusus (ABK) adalah anak yang secara pendidikan memerlukan layanan

yang spesifik berbeda dengan anak-anak pada umumnya. ABK memiliki

hambatan belajar dan hambatan perkembangan (Barier to Learning and

Development). Oleh sebab itu mereka memerlukan layanan pendidikan yang

sesuai dengan hambatan belajar dan hambatan perkembangan yang dialami

oleh masing-masing anak.

Program Pengembangan Diri (PPD) merupakan hal yang sangat penting

untuk peserta didik tunagrahita dalam melakukan pengembangan dirinya

sendiri yang meliputi: merawat diri, mengurus diri, menolong diri,

komunikasi, bersosialisasi, keterampilan hidup, dan mengisi waktu luang di

lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. PPD diarahkan untuk

mengembangkan kemampuan peserta didik tunagrahita dalam melakukan

aktifitas yang berhubungan dengan kehidupan dirinya sendiri sehingga

mereka tidak membebani orang lain. Dalam pelaksanaan program

pengembangan diri perlu adanya standar kemampuan untuk dapat mencapai

kemampuan minimal yang menggambarkan keterampilan yang dicapai, hal

ini sebagai dasar untuk mengetahui peningkatkan, dan pemenuhan

kebutuhan hidup sehari-hari atau pengembangan diri peserta didik

tunagrahita.

Page 16: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

16

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Komunikasi Anak Tunagrahita

Anak tunagrahita adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan dan

keterbelakangan perkembangan mental jauh di bawah rata-rata fungsi-fungsi

akademik, komunikasi maupun sosial, karenanya memerlukan layanan

pendidikan secara khusus,” (Direktorat PLB, 2004).

Peserta didik tunagrahita adalah anak yang secara signifikan memiliki

kecerdasan di bawah rata-rata. Seperti peserta didik pada umumnya, peserta

didik tunagrahita memiliki hak dan kebutuhan untuk berkembang atau

mengaktualisasikan potensinya sehingga dapat mandiri. Namun karena

keterbatasan fungsi kecerdasan yang berada di bawah usia kronologisnya,

peserta didik tunagrahita mengalami hambatan dalam pemenuhan hak dan

kebutuhannya.

Bila memperhatikan pernyataan tersebut, anak tunagrahita memiliki

hambatan, antara lain komunikasi dan adaptasi sosial, hal tersebut akan

mengakibatkan kesulitan pada interaksi sosial. Dalam aspek sosial, anak

tunagrahita cenderung menarik diri, acuh tak acuh, mudah bingung, dan

merasa tidak diterima oleh lingkungan.

Gambar 1. Peran orang tua membantu komunikasi anakSumber: www.health.detik.com

Page 17: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

17

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

Keadaan seperti ini akan bertambah berat apabila lingkungannya tidak

memberikan reaksi positif. Mereka cenderung bergaul dengan anak yang

lebih muda usianya. Begitu juga pada aspek bahasa, anak tunagrahita pada

umumnya memiliki perbendaharaan kata yang terbatas, dan lemahnya

artikulasi, tetapi banyak juga yang lancar berbicara tetapi kurang dalam

perbendaharaan kata. Mereka juga kurang mampu menarik kesimpulan

tentang apa yang mereka bicarakan.

Gambar 2. Tidak mampu menarik kesimpulan berakhir kebingungan

https://nongkrong.co

Mengingat permasalahan yang dihadapi oleh anak tunagrahita begitu

kompleks, maka seyogyanya bimbingan dan latihan terus menerus diberikan

melalui program-program yang dapat meningkatkan potensi dan

kemampuan peserta didik dengan harapan mampu mengoptimalkan potensi

yang dimilikinya sehingga menjadi kecakapan yang berarti.

Page 18: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

18

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Hambatan Komunikasi pada Anak Tunagrahita

Komunikasi merupakan aktivitas yang kompleks, karena terkait dengan

kemampuan bahasa dan bicara. Kompleksitas berkomunikasi juga terkait

dengan kondisi biologis dan sistem syaraf, kemampuan kognitif, dan

kemampuan sosial. Karena itu, terjadinya ketidakmatangan atau gangguan

dalam aspek-aspek tersebut cenderung menghambat perkembangan

komunikasi seseorang. Keadaan seperti ini sangat mungkin terjadi pada

orang tunagrahita.

Secara kualitatif, hambatan dalam perkembangan komunikasi, baik

komunikasi verbal maupun nonverbal sering ditunjukkan dengan

abnormalitas dalam berbahasa serta berbicara, antara lain:

− Bicaranya tidak lancar, tersendat-sendat.

− Tampak seperti tuli, tidak mau bicara.

− Mutisem atau membisu, ataupun mutisme selektif yaitu tidak mau bicara

dalam keadaan tertentu, misalnya ketika ada orang tertentu.

− Suaranya seperti bergumam. Nadanya rendah dan artikulasinya tidak

jelas.

− Bicaranya gagap (stuttering), suka meniru/membeo (echolalia).

− Afasia yaitu kesulitan memahami apa yang di ucapkannya.

− Dislalia yaitu kesulitan menemukan kata-kata yang tepat ketika bicara.

− Kesulitan dalam memahami ucapan atau maksud orang lain.

− Tidak tertarik atau tidak ada minat untuk berbicara.

− Ketika menginginkan sesuatu tidak mau bicara, tetapi dengan menunjuk

atau mengambil tangan orang tuanya untuk mengambil objek atau benda

yang diinginkannya.

− Kesukaran dalam memahami arti kata-kata, terlebih untuk kata-kata

abstrak atau mengandung arti jamak.

− Bicara sendiri dengan mengulang kata-kata yang baru didengarnya.

Page 19: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

19

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

− Penggunaan kata-kata yang tidak tepat, seperti “aku” menjadi “kamu”

atau “ayam” menjadi “burung”, dan sejenisnya.

− Tidak tahu kapan giliran untuk berbicara, memilih topik pembicaraan,

atau dalam menyesuaikan dengan lawan bicaranya.

− Mengulang-ulang pertanyaan walaupun sudah tahu jawabannya.

− Bicaranya monoton, kaku, dan menjemukan.

− Kesulitan dalam mengatur volume suara, tidak tahu kapan mesti

merendahkan volume suaranya. Misal, ketika ada tamu atau dalam acara

formal.

− Kesukaran mengekspresikan perasaan atau emosinya melalui nada

suara.

− Berbahasa atau atau bicara tidak sesuai dengan struktur kalimat yang

benar.

Hambatan komunikasi pada dasarnya merupakan penyimpangan dari

kemampuan seseorang dalam aspek berbahasa, berbicara, mengelola suara,

dan irama atau kelancaran berbicara. Hambatan komunikasi pada

tunagrahita yang bersumber kepada masalah bahasa umumnya terkait

dengan pemahaman terhadap simbol bahasa, seperti yang terjadi pada

penyandang afasia. Penyandang afasia adalah orang yang mengalami

kelambatan perkembangan bahasa yang disebabkan oleh faktor intelektual,

ketunarunguan, autis, disfungsi minimal otak atau berkesulitan belajar.

Pada kelompok ini, biasanya anak mengalami kesulitan dalam hal fonologi,

semantik, dan sintaksis, sehingga mengalami kesulitan dalam transformasi

yang diperlukan dalam kegiatan komunikasi. Hambatan perkembangan

komunikasi yang bersumber pada masalah bahasa juga dapat terjadi apabila

anak mengalami keterlambatan dalam penguasaan unit bahasa sesuai untuk

umurnya. Unit bahasa tersebut dapat berupa suara, kata, dan kalimat

berdasar aturan tata bahasa.

Page 20: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

20

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Hambatan komunikasi yang bersumber kepada gangguan bicara ditandai

dengan adanya kesalahan dalam proses produksi bunyi bicara, sehingga

terjadi kesalahan dalam artikulasi fonem, dan dapat terjadi karena gangguan

pendengaran (disaudia), keterbatasan kemampuan berpikir (dislogia),

kelumpuhan, kekakuan atau koordinasa otot alat ucap yang berpusat di otak

(disatria), kelainan bentuk atau struktur organ bicara (disglosia) atau akibat

faktor psikososial atau peniruan yang salah dari lingkungan (dislalia).

Hambatan komunikasi yang bersumber pada gangguan suara umumnya

disebabkan karena gangguan pada pita suara. Gejala yang muncul dapat

berupa kelainan nada maupun kelainan kualitas suara. Sedangkan hambatan

komunikasi yang bersumber kepada irama atau kelancaran umumnya lebih

banyak disebabkan karena faktor psikologis. Termasuk kelompok ini adalah

anak-anak yang gagap.

D. Membantu Komunikasi Anak Tunagrahita

Anak tunagrahita selain memiliki hambatan dari sisi mental dan intelektual,

seringkali juga memiliki hambatan dalam hal berkomunikasi. Oleh karena itu,

orang tua, guru, dan orang-orang di sekeliling anak tersebut perlu memahami

tatacara berkomunikasi dengan mereka. Komunikasi merupakan kebutuhan

dasar dari setiap orang, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.

Dalam pembelajaran di kelas, pengembangan fungsi komunikasi pada

peserta didik tunagrahita dapat dilakukan dengan menggunakan kartu-kartu

kata atau kartu-kartu kalimat sederhana. Penggunaan kartu-kartu tersebut

akan membantu peserta didik memahami arti-arti kata atau kalimat melalui

simbol-simbol kata atau kalimat. Pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan

secara berulang sampai pemahaman peserta didik lebih baik dan dapat

mengaplikasikan hasil belajarnya. Keefektifan hasil belajar ditandai dengan

Page 21: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

21

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

adanya peningkatan pemahaman peserta didik dan lancarnya komunikasi

antara peserta didik dengan lawan berkomunikasinya.

Berkomunikasi dengan peserta didik tunagrahita pada dasarnya sama

dengan berkomunikasi dengan anak-anak berkebutuhan khusus lainnya. Hal

pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifkasi kekhususan peserta

didik dalam hal berkomunikasi.

Berkomunikasi dengan anak berkebutuhan khusus harus disesuaikan dengan

hasil diagnosis, juga perlu menggunakan alat-alat pendukung seperti

Augmentative and Alternative Communication (AAC). AAC merupakan cara

berinteraksi yang dapat dijadikan pilihan untuk berkomunikasi, ketika

berkomunikasi dengan lisan mengalami hambatan. Jenis-jenis AAC meliputi

kalkulator, laptop, handphone, dan sebagainya.

Page 22: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

22

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

BAHAN PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian aktivitas pembelajaran ini Anda akan mempelajari tiga aktivitas,

yaitu: 1) Berkomunikasi dengan orang lain secara verbal, 2) Berkomunikasi

dengan engunakan media, dan 3) Berkomunikasi dengan etika yang benar.

Aktivitas 1 Berkomunikasi dengan orang lain secara verbal

Pada aktivitas pertama ini peserta pelatihan diharuskan mensimulasikan

pembelajaran pertama. Aktivitas pembelajaran pertama adalah pembelajaran

untuk membelajarkan target kompetensi pertama, yaitu berkomunikasi

dengan orang lain secara verbal. Salah seorang dari peserta berperan sebagai

guru.

Tujuan: Melalui media gambar anak dilatih untuk berkomunikasi dengan

orang lain.

Persiapan: Sebelum melaksanakan pembelajaran guru perlu menyiapkan

bahan-bahan dan alat-alat pembelajaran, antara lain kartu kata,

kartu bergambar.

Prosedur: Lakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan urutan

seperti berikut.

1. Guru menyapa peserta didik dan menyampaikan bahwa

mereka akan belajar tentang berkomunikasi (berbicara)

dengan teman.

2. Peserta didik mengamati gambar dua orang yang sedang

berbicara (Gambar 6).

Page 23: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

23

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

Gambar 3. Dua orang sedang berbicara

3. Peserta didik untuk menginterpretasikan gambar 4 tersebut.

4. Guru memberi contoh gambar-gambar lainnya yang serupa

dengan gambar 4. Setiap peserta didik memperoleh satu

gambar yang berbeda. Contoh gambar-gambar dimaksud

disajikan pada gambar 7.

Gambar 4. Contoh gambar-gambar bercerita

5. Peserta didik mengamati gambarnya masing-masing.

Page 24: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

24

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

6. Peserta didik diberi kesempatan untuk menceritakan

gambar yang diamatinya.

7. Guru membimbing peserta didik untuk saling bercerita

tentang sahabatnya. dengan menggUnakan kata-kata

sederhana yang baik.

8. Apabila peserta didik tidak bercerita, guru memberikan

pertanyaan singkat kepada peserta didik tentang bagusnya

berkomunikasi dengan teman-teman.

9. Guru membimbing peserta didik untuk menulis kalimat-

kalimat percakapan yang terjadi pada saat saling bercerita.

10. Dengan menggunakan kartu kata anak-anak diminta untuk

mengucapkan kata dalam kartu kata tersebut. Contoh kartu

kata disajikan pada gambar 8. Pengucapan kata-kata

dilakukan berulang-ulang.

Gambar 5. Contoh macam-macam kartu kata

Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan

berikut sesuai dengan urutan.

1. Guru menyimpulkan hasil belajar peserta didik dengan cara

membacakan kartu kata secara bersama-sama dengan suara

yang nyaring.

2. Guru mengadakan refleksi dengan mengecek pemahaman

peserta didik terhadap pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

Page 25: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

25

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

3. Guru mengajak semua peserta didik berdo’a menurut agama

dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran).

4. Guru mengamati sikap peserta didik dalam berdo’a (sikap

duduknya, cara membacanya, cara melafalkannya dsb).

5. Segera memberikan nasihat, apabila ada peserta didik yang

kurang benar dan kurang sempurna dalam berdo’a, agar besok

kalau berdoa lebih disempurnakan.

Pada aktivitas pertama ini peserta pelatihan disarankan untuk melakukan

pembelajaran dengan materi-materi yang yang tercantum pada buku

program khusus yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, antara lain: berkomunikasi dengan Ibu atau Bapak guru, dan

Berkomunikasi dengan orang tua.

Aktivitas 2 Berkomunikasi Dengan Menggunakan Media

Pada aktivitas kedua ini peserta pelatihan diharuskan mensimulasikan

pembelajaran kedua. Aktivitas pembelajaran kedua adalah pembelajaran

untuk membelajarkan target kompetensi kedua, yaitu berkomunikasi dengan

menggunakan audio visual.

Tujuan: Melalui media gambar anak dilatih untuk berkomunikasi dengan

menggunakan audio visual dan membuat alat komunikasi

sederhana dengan menggunakan kertas sticker.

Persiapan: Sebelum melaksanakan pembelajaran guru perlu menyiapkan

bahan-bahan dan alat-alat pembelajaran, antara lain handphone,

spidol (aneka warna), contoh surat, contoh majalah (majalah

anak), koran, kertas sticker, kartu kalimat, dan papan styrofoam.

Page 26: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

26

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Prosedur: Lakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan urutan

seperti berikut.

1. Guru menyiapkan peserta didik untuk memulai

pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran

hari ini, yaitu memperkenalkan dan mepraktikkan

penggunaan perangkat komunikasi audio dan membuat alat

komunikasi visual (pengumuman di papan pengumuman).

2. Guru menyiapkan alat tulis, handphone, contoh surat, contoh

majalah, koran, dan papan pengumuman yang terbuat dari

styrofoam.

3. Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan alat-alat

komunikasi.

Siapa yang tahu contoh-contoh alat komunikasi? Jawaban

peserta didik bermacam-macam, atau bisa jadi tidak ada

yang menjawab. Jika peserta didik tidak ada yang menjawab,

guru memberi contoh beberapa alat komunikasi, termasuk

bagaimana cara manggunakannya, serta memanfaatkannya.

Gambar 6. Handphone

4. Peserta didik diberi gambar contoh dari handphone, surat,

koran, majalah, dan gambar papan pengumuan.

Guru bertanya kepada peserta didik apa manfaat papan

pengumuman di sekolah.

Page 27: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

27

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

Gambar 7. Papan pengumuman

5. Selanjutnya guru membawa peserta didik ke tempat papan

pengumuman yang ada di sekolah. guru juga menunjukkan

contoh-contoh alat komunikasi lainnya yang ada di sekolah.

misalnya: sticker, kertas pengumuman, petunjuk-petunjuk

arah, pamplet-pamplet, dan lain sebagainya.

6. Selanjutnya kembali ke kelas untuk mempraktikkan

membuat bahan komunikasi yang terbuat dari kertas

sticker. Potonglah kertas sticker berukuran A4 menjadi 4

bagian sama besar.

7. Bagikan setiap lembaran kertas sticker ke setiap peserta

didik masing-masing 1 lembar.

8. Tugaskan kepada peserta didik untuk menulis kata-kata

dengan menggunakan spidol pada kerta sticker. Tuliskan

tulisan yang ada pada kartu kalimat. Setiap peserta didik

satu kalimat. Contoh kartu kalimat disajikan pada gambar

11.

Page 28: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

28

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 8. Contoh kartu-kartu kalimat

9. Hasil karya peserta didik dihiasi dan ditempel di didnding

kelas.

Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan

berikut sesuai dengan urutan.

1. Guru menyimpulkan hasil belajar peserta didik dengan cara

membacakan kartu-kartu kalimat hasil pekerjaan peserta

didik secara bersama-sama dengan suara yang nyaring.

2. Guru mengadakan refleksi dengan mengecek pemahaman

peserta didik terhadap pembelajaran tentang penggunaan

berbagai media komunikasi.

3. Guru mengajak semua peserta didik berdo’a menurut agama

dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran).

4. Guru mengamati sikap peserta didik dalam berdo’a (sikap

duduknya, cara membacanya, cara melafalkannya dsb).

5. Segera memberikan nasihat, apabila ada peserta didik yang

kurang benar dan kurang sempurna dalam berdo’a, agar besok

kalau berdoa lebih disempurnakan.

Page 29: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

29

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

Pada aktivitas kedua ini peserta pelatihan disarankan untuk melakukan

pembelajaran dengan materi-materi yang yang tercantum pada buku

program khusus yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, antara lain: Menelpon, Menerima telpon, Menulis surat,

Membaca surat, Membaca pengumuman, Menulis pengumuman, Membaca

majalah bulanan, Membaca iklan, dan Memanfaatkan media pertemuan.

Aktivitas 3 Berkomunikasi dengan Etika yang Benar

Pada aktivitas ketiga ini peserta pelatihan diharuskan mensimulasikan

pembelajaran pertama. Aktivitas pembelajaran ketiga adalah pembelajaran

untuk membelajarkan target kompetensi ketiga, yaitu berkomunikasi dengan

etika yang baik. Salah seorang dari peserta berperan sebagai guru.

Tujuan: Melalui media gambar anak dilatih untuk berkomunikasi dengan etika

yang baik kepada orang lain.

Persiapan: Sebelum melaksanakan pembelajaran guru perlu menyiapkan

bahan-bahan dan alat-alat pembelajaran, antara lain kartu kata

dan kartu bergambar.

Prosedur: Lakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan urutan seperti

berikut.

1. Guru menyiapkan kartu kata yang berkaitan dengan etika yang

baik untuk berkomunikasi dengan orang lain. Berkomunikasi

dengan guru, berkomunikasi dengan orang tua, dan

berkomunikasi dengan orang yang belum dikenal.

2. Guru menyapa peserta didik dan menyampaikan bahwa mereka

akan belajar tentang berkomunikasi (berbicara) dengan orang

yang kita hormati.

“Anak-anak hari ini kita akan belajar bebicara dengan orang yang

kita hormati”.

Page 30: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

30

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

“Siapa saja orang-orang yang patut kita hormati …..?”

3. Guru mengarahkan jawaban peserta didik, artinya tidak

semestinya menyalahkan jawaban mereka, tugas guru

mengarahkan jawaban agar tidak salah pengertian.

4. Guru memberikan gambaran siapa-siapa saja orang yang patut

dihormati.

Orang tua, guru, ustad, kepala sekolah, saudara-saudara kita,

orang yang lebih tinggi usianya, para pemimpin, para pemuka

agama, dan lain sebagainya.

5. Guru memberikan beberapa kartu kata kepada peserta didik,

biarkan peserta didik memilihnya.

Batlah kartu kata sebanyak peserta didik ditambah satu. Contoh

kartu-kartu kata disajikan pada gambar 12 berikut.

Gambar 9. Contoh kartu-kartu kata

6. Peserta didik disuruh membuat kalimat diawali dengan kata

yang ada pada KARTU KATA.

Contoh

SILAKAN Bapak duluan jalannya

MAAF hari ini saya tidak bawa buku

TERIMA KASIH Ibu sudah memberi minum

Dan seterusnya.

Page 31: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

31

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

7. Selanjutnya guru menugaskan kepada semua peserta didik

untuk membacakan kalimat-kalimat yang dibuat oleh

mereka.

8. Peserta didik membacakan kalimat yang mereka buat

sendidi dengan suara yang nyaring. Suara nyaring tidak

berarti keras.

9. Guru melatih peserta didik untuk mengatur tempo dan

volume suara peserta didik pada saat mereka membacakan

hasil pekerjaannya.

Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan

berikut sesuai dengan urutan.

1. Guru menyimpulkan hasil belajar peserta didik dengan cara

membacakan kartu-kartu kalimat hasil pekerjaan peserta

didik secara bersama-sama dengan suara yang nyaring.

2. Guru mengadakan refleksi dengan mengecek pemahaman

peserta didik terhadap pembelajaran tentang penggunaan

berbagai media komunikasi.

3. Guru mengajak semua peserta didik berdo’a menurut agama

dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran).

Aktivitas-aktivitas yang diuraikan di atas diharapkan akan menjadi panduan

bagi guru dalam melaksanakan dan mengembangkan materi berkomunikasi

bagi peserta didik tunagrahita. Peserta didik tunagrahita akan terbiasa

menggunakan kata-kata yang sesuai dengan siapa lawan bicara, dimana dan

bagaimana menghargai satu sama lain dalam berinteraksi sesuai dengan

etika dan bahasa yang sesuai.

Page 32: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

32

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar kerja peserta didik (LKPD) disusun untuk membantu pencapaian

hasil belajar peserta didik. LKPD disusun berdasarkan materi pembalajaran.

Ketika peserta didik tidak atau kurang mempudalam menggunakan LKPD,

maka LKPD diisi oleh guru. Dengan demikian LKPD dapat juga berfungsi

sebagai alat observasi yang dilakukan guru selama pembelajaran

berlangsung.

LKPD sebaiknya disusun oleh guru dengan mempertimbangkan kemampuan

peserta didik. Pada bagian ini guru adalah orang yang paling mengetahui

karakteristik peserta didik. LPKD disusun dengan memperhatikan materi

pembelajaran, lebih spesifik memperhatikan indikator pencapaian

kompetensi. Pembelajaran bagi anak tunagrahita memungkinkan terjadinya

pelambatan belajar. Artinya proses pembelajaran bisa jadi tidak sesuai

dengan alokasi waktu yang disediakan. Oleh karena itu pencapaian indikator

hasil belajar sangat tergantung pada keadaan peserta didik.

Berikut disajikan contoh LKPD untuk aktivitas pembelajaran 1

berkomunikasi dengan orang lain.

Page 33: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

33

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

Lembar Kerja Peserta Didik

Berkomunikasi Dengan Orang Lain

Nama Sekolah : Sekolah Khusus Budi Baik Sejahtera

Program : Berkomunikasi

Tujuan : Melalui media gambar anak dilatih untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Indikator : Menggunakan kata sapaan untuk teman apabila bertemu

Alat dan Bahan : Kartu Kata, Kertas HVS, dan Lem kertas

Kegiatan : Menempel kartu kata pada kertas HVS

Dengan bimbingan guru peserta didik menempelkan kartu kata pada kertas HVS sekaligus dengan membacakan kartu kata tersebut. Sesuai dengan petunjuk dan arahan guru.

Penilaian : ______________________________________________________________________ (Deskripsi) ______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

Jakarta, November 2019

Guru Ybs.,

______________________________

Page 34: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

34

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD-LKPD lainnya silakan dikembangkan oleh guru.

C. Bahan Bacaan

Anak Tunagrahita

Secara umum peserta didik tunagrahita memperlihatkan kecerdasan, sosial,

fungsi mental, dorongan, dan emosi, yang berbeda dengan peserta didik pada

umumnya. Dalam segi kecerdasan, kapasitas belajarnya terbatas terutama

pada hal-hal abstrak, mereka lebih banyak belajar bukan dengan pengertian.

Dalam segi sosial nampak sekali ketika mereka bergaul, peserta didik

tunagrahita tidak dapat bergaul atau bermain dengan teman sebayanya,

karena mengalami kesulitan dalam merawat diri, mengurus diri, menolong

diri, berkomunikasi, dan beradaptasi dengan lingkungannya. Dalam segi

fungsi mental sulit memusatkan perhatian, mudah lupa, dan sering

menghindari diri dari perbuatan berpikir. Dalam segi dorongan dan emosi,

peserta didik tunagrahita jarang memiliki perasaan bangga, tanggung jawab,

dan penghayatan. Bagi peserta didik tunagrahita ringan secara fisik tidak ada

perbedaan dengan peserta didik pada umumnya, namun keberfungsian fisik

kurang dari peserta didik pada umumnya. Sementara bagi peserta didik

tunagrahita berat hampir-hampir tidak mampu untuk menghindari bahaya,

dan mempertahankan diri.

Sehubungan dengan hambatan yang dimiliki atau disandangnya, kemampuan

usia mental (mental age) peserta didik tunagrahita tidak seiring dengan

kemampuan usia kalendernya (cronogical age). Perkembangan kemampuan

peserta didik tunagrahita berbeda dengan perkembangan kemampuan

peserta didik pada umumnya.

Banyak para pakar komunikasi yang menjelaskan tentang fungsi-fungsi

komunikasi, walaupun adakalanya satu sama lain memilki persamaan dan

perbedaan. Rudolph F. Verderber dalam Dedi Mulyana (2014)

Page 35: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

35

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi yaitu fungsi sosial

dan fungsi pengambilan keputusan. Fungsi sosial untuk membangun

hubungan dan memelihara dengan orang lain, atau menunjukkan ikatan

dengan orang lain. Fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk

melakukan atau tidak melakukan sesuatu, misal hari ini, apa yang akan kita

kerjakan, apakah berangkat jalan kaki atau minta diantar ayah, seragam

mana yang akan kita pakai, apa yang akan kita bawa untuk menengok dari

salah satu orang tua murid yang sakit.

Konsep Dasar Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah salah satu aktivitas penting yang diperlukan oleh setiap

individu, dalam menjalani kehidupannya, baik di rumah, sekolah atau di

masyarakat. Dalam konteks sosial, komunikasi merupakan kebutuhan primer

yang diperlukan oleh komunikator sehingga pesan yang ingin disampaikan

dapat diterima oleh komunikan. Komunikasi dapat didefinisikan sebagai

proses pemindahan informasi, gagasan-gagasan, pemahaman dan perasaan

diantara orang-orang (Mondy dan Premeaux, 1993). Komunikasi adalah

sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain

(Davis, 1981).

Selanjutnya Irwin (Samuel A, Kirk, 1989), bahwa komunikasi adalah

penyampaian informasi melalui bicara dan bahasa, tekanan, kecepatan,

intonasi, kualitas suara, pendengaran dan pemahaman, ekspresi muka, dan

gerak-isyarat tangan. Komunikasi bisa secara verbal, non verbal, maupun

kombinasi keduanya. Masyarakat berkomunikasi melalui bicara, menulis,

gerak-isyarat informal, gerak-isyarat yang sistimatis (bahasa isyarat, abjad

jari), semapur, braile, dan sebagainya. Apapun bentuk penyampaiannya,

Page 36: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

36

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

komunikasi memiliki tiga komponen, yaitu: pengirim (a sender), pesan (a

message), dan penerima (a receiver). Pengirim pesan sering disebut juga

sebagai komunikator dan penerima pesan disebut komunikan.

Gambar 10. Proses komunikasi menurut (Kotler, 2000)

Untuk berlangsungnya suatu komunikasi, diperlukan adanya penggunaan

sistem simbol yang sama-sama dimengerti oleh pelaku komunikasi, sehingga

ada kesamaan makna. Apabila dua orang atau lebih terlibat dalam

komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, komunikasi akan

berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang

dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan

belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Maka percakapan orang-orang

tadi dapat dikatakan komunikatif apabila mereka, selain mengerti bahasa

yang digunakan juga mengerti maknanya.

Komunikasi tidak sekedar melontarkan kata-kata. Berkomunikasi dengan

orang lain merupakan tantangan bagi sebagian besar anak, apalagi anak

tunagrahita. Karena dalam berkomunikasi bukan hanya proses menangkap

kata-kata yang dilontarkan, melainkan juga memahami atau menangkap

makna dari:

a. Intonasi suara (keras, lembut, kasar atau berbisik)

b. Gerakan anggota badan

c. Cara Anda berdiri/duduk

Page 37: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

37

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

d. Ekspresi wajah.

Proses inilah yang perlu mendapat perhatian dari guru terkait dengan

hambatan atau kesulitan yang dialami oleh peserta didik tunagrahita dalam

memahami dan memaknai proses tersebut.

Komunikasi pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memiliki karakteristik

tersendiri. Hal ini disebabkan karena ABK mempunyai kondisi yang berbeda

dengan anak pada umumnya meskipun tidak selalu menunjukkan pada

ketidakmampuan mental, emosi ataufisik namun pada dasarnya ABK

khususnya tunagrahita memiliki permasalahan intelektual sehingga

berpengaruh dalam komunikasi dan interaksi. Kaitannya dengan komunikasi

ABK dalam hal ini peserta didik tunagrahita, maka komunikasi menjadi hal

yang sangat penting untuk membantu peserta didik agar dapat berinteraksi

dengan dunia luar.

2. Fungsi Komunikasi

Banyak para pakar komunikasi yang menjelaskan tentang fungsi-fungsi

komunikasi, walaupun adakalanya satu sama lain memilki persamaan dan

perbedaan. Rudolph F. Verderber dalam Dedi Mulyana (2014)

mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi yaitu fungsi sosial

dan fungsi pengambilan keputusan. Fungsi sosial untuk membangun

hubungan dan memelihara dengan orang lain, atau menunjukkan ikatan

dengan orang lain. Fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk

melakukan atau tidak melakukan sesuatu, misal hari ini, apa yang akan kita

kerjakan, apakah berangkat jalan kaki atau minta diantar ayah, seragam

mana yang akan kita pakai, apa yang akan kita bawa untuk menengok dari

salah satu orang tua murid yang sakit.

Judi C. Pearson dan Paul E. Nelson dalam Dedi Mulyasa (2014)

mengemukakan ada dua fungsi umum yaitu: pertama, untuk kelangsungan

hidup diri sendiri, seperti untuk kesehatan diri, keselamatan diri, kesadaran

Page 38: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

38

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

pribadi dan lain sebagainya. Kedua untuk kelangsungan hidup masyarakat,

lebih tepat untuk memperbaiki hubungan sosial.

a. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial

Komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk

membangun konsep-konsep diri, untuk kelangsungan hidup, untuk

memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan,

antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan

dengan orang lain. Melalui komunikasi setiap individu termasuk

tunagrahita bekerjasama dengan anggota masyarakat (keluarga,

kelompok belajar, desa, kota, dan Negara) untuk mencapai tujuan

bersama.

Peserta didik tunagrahita belajar dari hal yang sangat sederhana seperti

mengenal dirinya, anggota keluarga, dimana dia tinggal, cara berpakaian,

merawat diri atau dan lain sebagainya. Hal tersebut dipelajari melalui

komunikasi.

b. Fungsi Komunikasi Ekspresif

Komunikasi ekspresif erat kaitannya dengan komunikasi sosial yang

dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok. Komunikasi

ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun

dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi alat untuk

menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan

tersebut dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan nonverbal.

Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin,

marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun terutama

lewat perilaku nonverbal.

Peserta didik tunagrahita yang sedang tidak mau belajar menunjukkan

mukanya dengan cemberut. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya

dengan membelai kepala anaknya. Seorang guru menunjukkan simpati

Page 39: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

39

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

kepada murid yang ibunya sedang sakit dengan menepuk bahunya.

Orang dapat menyalurkan kesedihannya dengan menangis atau berdiam

dengan mimik yang murung.

c. Fungsi Komunikasi Ritual

Komunikasi ritual erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif adalah

yang biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering

melakukan kegatan-kegiatan keagamaan misalnya khutbah jum at bagi‟

yang muslim atau kebaktian bagi yang beragama kristen atau upacara-

upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, mulai dari

upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun (menyanyikan lagu “Happy

Birthday”), pertunangan (melamar, tukar cincin), siraman, pernikahan

(ijab-qabul, sungkem kepada orang tua, sawer dan sebagainya), ulang

tahun perkawinan, hingga upacara kematian.

Para peserta didik dan guru setiap hari senin melakukan upacara

penaikan bendera, begitu pulaprofesi lain seperti angkatan darat dan

atau polisi setiap pagi dan sore upacara apel. Dalam acara-acara itu orang

mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku-perilaku simbolik.

d. Fungsi Komunikasi Instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum:

menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan

keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan

juga menghibur. Bila diringkas, maka kesemua tujuan tersebut dapat

disebut membujuk (bersifat persuasive).

Komunikasi yang berfungsi memberitahukan atau menerangkan (to

inform) mengandung muatan persuasive dalam arti bahwa pembicara

menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa informasi yang

disampaikannya akurat/layak diketahui. Komunikasi berfungsi sebagai

Page 40: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

40

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

instrumen untuk mencapai tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan

jangka panjang maupun jangka pendek.

Fungsi-fungsi komunikasi yang telah diuraikan di atas akan selalu

digunakan dalam proses pembelajaran, khususnya bagi peserta didik

tunagrahita. Fungsi sosial mulai dari mengenal dirinya, komunikasi

ekpresif dengan memperlihatkan atau menunjukkan gesture yang sesuai

untuk setiap ekspresi, misalnya memperlihatkan muka yang senang

ketika dapat pujian, komunikasi ritual seperti ucapan dan perilaku pada

saat seperti upacara bendera, dan komunikasi instrumental seperti guru

menciptakan situasi yang menyenangkan dan atau membujuk agar

peserta didik mau belajar.

3. Proses Komunikasi

Proses komunikasi merupakan proses penyampaian pikiran atau perasaan

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai

media dan atau alat. Pada saat pembelajaran kegiatan-kegiatan seperti

pemberian intruksi, informasi, saran dan menjalin hubungan yang harmonis

dapat dilakukan dengan komunikasi. Agar komunikasi yang dilakukan baik,

maka harus diketahui bagaimana indikator syarat-syarat komunikasi yang

baik, seperti yang dikemukakan oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003:189) yaitu:

ketepatan waktu penyampaian, menggunakan kata-kata dan kalimat yang

mudah dipahami, penyampaian pesan dilakukan dengan tenang dan tidak

emosional, pesan disampaikan secara jelas sehingga menghindari hambatan

komunikasi, komunikasi dilakukan dengan 2 (dua) arah, penyampaian pesan

lengkap dan menyeluruh, serta adanya respon yang timbul dari penerima

pesan.

Proses komunikasi adalah proses dimana individu-individu sedang bertukar

informasi dan saling menyampaikan buah pikirannya. Komunikasi juga

menuntut adanya seorang penerima yang menafsirkan sandi atau memahami

Page 41: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

41

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

pesan tersebut, walaupun kadang banyak isyarat non linguistik yang dapat

membantu atau bahkan menghambat pengirim dan penerima dalam

komunikasi lisannya.

Berdasarkan uraian di atas, proses komunikasi meliputi hal-hal sebagai

berikut.

a. Adanya dua pihak yang terlibat. Dalam pembelajaran yaitu guru dan

peserta didik

b. Adanya pesan yang disampaikan yaitu materi pembelajaran

c. Pemilihan cara atau metode yang digunakan oleh komunikator

d. Pemahaman metode penyampaian pesan

e. Penerimaan oleh komunikan

f. Umpan balik

Komunikasi Anak Tunagrahita

Pada dasarnya anak tunagrahita memiliki kebutuhan seperti anak pada

umumnya, namun karena kelainan yang disandangnya memerlukan

perhatian yang lebih khusus untuk memenuhi kebutuhannya. Adapun

kebutuhan anak tunagrahita menurut Amin (1995:59) adalah: kebutuhan

diakui sebagai anggota keluarga, mendapatkan pengakuan dari teman-

temannya, kedudukan dalam kelompoknya, pekerjaan yang sesuai tanpa

bantuan orang lain, pengalaman rekreasi dan olah raga sederhana,

pengalaman menjadi anak yang berguna, serta menjalani hidup yang bahagia.

Dalam pengembangan kemampuan bina diri, dalam pembelajaran anak

tunagrahita membutuhkan konteks dan orientasi cerita yang dimulai dari hal

yang konkrit kemudian menuju ke hal abstrak. Kebutuhan dalam

pengembangan kemampuan sosial dan emosi kesempatan untuk berinteraksi

Page 42: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

42

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

sehingga merasa menjadi bagian dari yang lain, menemukan perlindungan

dari label yang negatif, kenyamanan sosial, dan menghilangkan kebosanan.

Beberapa keunggulan tunagrahita yang akan membawa mereka pada

hubungannya dengan orang lain, meliputi:

1) spontanitas yang wajar dan positif;

2) kecenderungan untuk merespon orang lain dengan baik dan hangat;

3) merespon pada orang lain dengan jujur; dan

4) mempercayai orang lain.

Bagaimana Berkomunikasi dengan Anak tunagrahita? Komunikasi pada

dasarnya memiliki tiga bentuk:

1) Komunikasi verbal dengan kata-kata, yang mencakup kata-kata yang

dipilih cara mengucapkannya.

2) Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh, yang mencakup:

ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan, postur tubuh, dan bentuk sikap

tubuh lainnya.

3) Komunikasi abstrak, misalnya: permainan, ekspresi artistik, simbol,

photografi, dan cara memilih pakaian. komunikasi abstrak kurang dapat

dipercaya untuk menunjukkan perasaan yang sebenarnya, khususnya

dengan anak-anak.

Dalam berkomunikasi, perlu dipahami proses komunikasi antar pribadi,

yaitu situasi interaksi, dimana individu mengirim stimulus (perangsang)

berupa simbol verbal untuk mengubah perilaku individu-individu lain dalam

situasi tatap muka. Komunikasi antar pribadi memiliki lima kriteria menurut

Sendjaja, (2002):

1) Dalam komunikasi antar pribadi ada dua orang/lebih yang menganggap

kehadiran satu sama lainnya kedekatan fisik;

2) Komunikasi antar pribadi mengandung saling ketergantungan ;

3) Komunikasi antar pribadi mengandung suatu pertukaran pesan;

Page 43: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

43

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

4) Dasar interaksinya tatap muka, sehingga semua indera dimungkinkan

untuk digunakan ‟5) Komunikasi antar pribadi memiliki cakupan yang luas.

Komunikasi antar pribadi menjadi dasar dari semua interaksi, baik pribadi

maupun kelompok. Dengan demikian komunikasi antar pribadi sangat

penting dalam berinteraksi dengan peserta didik tunagrahita dalam kelas,

keluarga dan atau masyarakat.

Anak tunagrahita sulit memahami hal yang sifatnya abstrak, dan kesulitan

mengambil keputusan. Hal tersebut berimplikasi pada bagaimana kebutuhan

belajar anak dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Sebaiknya memulai

dengan kata benda yang ada disekitar anak, yang mudah dipahami dan

dilakukan dengan berulang kali.

Komunikasi dan sosialisasi memiliki pengaruh satu sama lain, bila

komunikasi tidak berkembang maka seorang anak akan mengalami kesulitan

bersosialisasi, demikian juga sebaliknya. Untuk mengatasi permasalahan

dalam membelajarkan berkomunikasi kepada anak tunagrahita, di bawah ini

diuraikan aspek-aspek yang perlu dipelajari beserta dengan indikatornya.

1. Berkomunikasi secara verbal atau lisan

a. Berkomunikasi dengan teman:

1) Menghadapkan muka apabila berbicara

2) Menggunakan kata sapaan untuk teman apabila bertemu

3) Menggunakan kata terima kasih apabila menerima sesuatu

4) Menggunakan kata silahkan apabila menawarkan sesuatu

5) Menggunakan kata minta maaf apabila melakukan kesalahan

6) Bersedia menerima maaf apabila teman meminta maaf

7) Menggunakan kata tolong apabila meminta bantuan

8) Menolak ajakan teman dengan sopan

9) Tidak memaksakan kehendak kepada teman.

Page 44: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

44

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

b. Berkomunikasi dengan bapak atau ibu guru:

1) Menghadapkan muka apabila berbicara.

2) Menggunakan kata sapaan “Assalamu alaikum, selamat pagi,

selamat siang, disesuaikan dengan waktu dan kebiasaan

setempat apabila bertemu bapak atau ibu guru.

3) Bersalaman dengan bapak atau ibu guru.

4) Menjawab pertanyaan bapak atau ibu guru dengan sopan dan

santun.

5) Menggunakan kata silahkan apabila menawarkan sesuatu.

6) Menggunakan kata permisi apabila hendak meninggalkan

tempat.

7) Mengetuk pintu apabila akan memasuki ruangan bapak atau ibu

guru.

8) Menunggu ajakan atau tawaran untuk memasuki ruangan.

9) Menyampaikan atau melaksanakan tugas apabila diberi tugas

oleh bapak atau ibu guru.

10) Mengajukan pertanyaan dengan menggunakan kata tanya yang

tepat.

11) Dapat berbicara menyampaikan suatu masalah atau pokok

bahasan dan dapat mendengarkan perkataan atau penjelasan

bapak atau ibu guru.

12) Dapat berbicara dengan perhatian tanpa terganggu oleh situasi

sekitar.

2. Berkomunikasi dengan menggunakan audio-visual

a. Menjelaskan media komunikasi secara audio-visual yang digunakan,

seperti (1) telepon dan handphone (2) surat (3) papan pengumuman

(4) house jurnal (majalah bulanan) (5) printed material (media

komunikasi dan publikasi berupa barang cetakan) (6) media

pertemuan dan pembicaraan.

Page 45: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

45

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

b. Praktek pemanfaatan media komunikasi secara audio-visual, seperti:

(1) Menelpon dan menerima telepon termasuk dengan handphone (2)

Menulis surat dan membaca surat (3) Membaca pengumuman dan

menulis pengumuman (4) Membaca majalah bulanan (5) Media

komuniasi dan publikasi berupa barang cetakan, misalnya iklan, dan

sebagainya, (6) Pemanfaatan media pertemuan (sound system dan

miccrophone).

3. Menggunakan bahasa sesuai etika

a. Menjelaskan bahwa berbahasa hendaknya disertai dengan norma-

norma yang berlaku dalam budaya itu. Sistem berbahasa menurut

norma-norma budaya ini disebut etika berbahasa atau tata cara

berbahasa.

b. Etika berbahasa erat kaitannya dengan keberadaan suatu kelompok

masyarakat, oleh karena itu seharusnya etika berbahasa dimiliki

oleh anak tunagrahita maupun kelompok masyarakat itu sendiri,

karena melalui bahasa seseorang akan tahu status sosial dan budaya

dalammasyarakat itu sehingga dapat memudahkan anak tunagrahita

dalam memilih atau menggunakan bahasa secara tepat pada

tempatnya.

c. Dalam menerapkan etika berbahasa hendaknya anak tunagrahita

diberi pengetahuan mengenai aturan-aturan sosial berbahasa,

seperti: (1) dengan siapa yang berbicara; (2) dengan bahasa apa; (3)

kepada siapa; (4) tentang apa; (5) kapan; dan (6) di mana. Dengan

mengetahui aturan-aturan tersebut anak tunagrahita akan lebih

mudah dalam memilih kata-kata dalam berkomunikasi.

d. Menjelaskan dan tanya jawab serta praktik bahwa aspek sosial

budaya dalam memilih kata sapaan juga harus dipertimbangkan

dalam etika berbahasa seperti: (1) orangyang disapa itu lebih tua,

sederajat, lebih muda, atau kanak-kanak; (2) status sosialnya lebih

tinggi, sama, atau lebih rendah; (3) situasinya formal atau tidak

Page 46: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

46

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

formal; (4) akrab atau tidak akrab; (5) wanita atau pria; dan (6)

sudah dikenal atau belum dikenal dan sebagainya.

e. Selain aspek sosial yang harus diperhatikan dalam etika berbahasa

adalah ketepatan waktu, artinya dengan mengetahui kapan

waktunya kita berbicara dan mendengarkan. Dengan

memperhatikan hal seperti ini maka anak tunagrahita akan saling

menghargai satu sama lain dalam berinteraksi atau berkomunikasi.

f. Menjelaskan dan praktek mengenai kualitas volume suara dan gerak-

gerik anggota tubuh saat berbicara juga sangat berpengaruh pada

etika berbahasa. Mengenai kualitas volume suara untuk menjaga

etika berbahasa anak tunagrahita harus mengenal terlebih dahulu

penuturnya berasal dari mana atau kebiasaan di daerahnya, karena

biasanya penutur yang berasal dari Sumatra akan menggunakan

volume suara yang lebih tinggi. Oleh karena itu dalam menerapkan

etika berbahasa hendaknya mempelajari dahulu kebudayaan, norma

dan kode bahasa dalam masyarakat tersebut.

Strategi Pembelajaran Komunikasi bagi Peserta Didik Tunagrahita

Memilih dan menggunakan strategi dalam pembelajaran adalah salah satu

keterampilan yang harus dimiliki seorang guru, dan bagi guru khusus yang

menangani peserta didik tunagrahita adalah sebuah tantangan dalam

menentukan strategi pembelajaran, dalam hal ini strategi komunikasi. Istilah

strategi berasal dari kata Yunani, strategos, seorang jendral dalam militer.

Satu definisi umum dalam kamus adalah suatu “prosedur untuk mencapai

tujuan” (Ostad 1997 dalam Johnsen dan Skjorten (2004).

Terdapat sekurang-kurangnya dua macam cara fundamental untuk

mendefinisikan strategi (1) sebagai aktivitas yang direncanakan dan

Page 47: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

47

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

berorientasi pada tujuan, atau (2) sebagai aktivitas yang direncanakan dan

berorientasi pada tujuan juga termasuk proses sebelum pemilihan yang

menghasilkan keputusan untuk menggunakan prosedur tertentu guna

memecahkan persoalan (Johnsen dan Skjorten 2004). Pada bagian ini kedua

pemahaman orientasi strategi digunakan dalam pembelajaran meningkatkan

komunikasi.

AAWA (2008) menjelaskan beberapa strategi untuk belajar dan mendukung

komunikasi yaitu: strategi modifikasi lingkungan, rencana manajemen

perilaku, dan material pendukung serta aktivitas pendukung.

a. Modifikasi lngkungan

Ketika guru menghadapi peserta didik tunagrahita, sangat penting

memodifikasi lingkungan sekitar untuk mengurangi gangguan

konsentrasi dan perhatian. Modifikasi lingkungan meliputi:

1) Mengurangi gangguan visual (sedikit gambar dan atau tergantung

karakteristik dari peserta didik)

2) Setting tempat duduk yang mendukung

3) Pencahayaan yang baik

4) Membelakangi jendela

5) Mainan/material lainnya tersimpan rapih, jauh dari jangkauan.

b. Manajemen prilaku

Anak tunagrahita mungkin disertai gangguan prilaku dan atau

hyperaktif, gangguan sensori dan sulit mengemukakan keinginan

(mengomuni-kasikan kebutuhan). Guru harus menganalisis dan

mengevaluasi strategi manajemen prilaku mana yang sebaiknya

digunakan untuk memfasilitasi agar proses pembelajaran/proses

komunikasi berjalan lancar. Beberapa teknik modifikasi prilaku yang

dapat diimplementasikan, sebagai berikut:

1) Menempatkan target yang jelas dan realistis

2) Memanfaatkan kegiatan atau sesuatu yang disukai

Page 48: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

48

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3) Konsisten dan menindaklanjuti

4) Menggunakan papan atau media pilihan

5) Menggunakan penguatan

6) Merubah prilaku negatif menjadi prilaku positif

7) Mencegah prilaku negatif

c. Material pendukung

Guru menggunakan material pendukung untuk memaksimalkan

kamampuan peserta didik dalam berkomunikasi dan mengoptimalkan

dalam belajar. Material yang digunakan bermaksud meningkatkan

peserta didik tunagrahita dalam berkomunikasi baik verbal maupun

nonverbal. Selain itu untuk mendorong perkembangan membaca dan

literasi permulaan. Beberapa material pendukung, sebagai berikut:

1) Benda nyata sebagai media pembelajaran atau tiruan

2) Penggunaan gambar yang dilengkapi kata

3) Penggunaan gambar atau tulisan untuk jadual harian

4) Penggunaan gambar atau tulisan untuk jadwal kegiatan satu sesi,

dan untuk membantu transisi ke kegiatan selanjutnya

5) Tulisan pada benda-benda yang ada di sekitar ruangan

6) Papan pilihan (choice board) yang dilengkapi gambar dan tulisan

7) Kegiatan yang memiliki awal dan akhir yang jelas.

d. Aktivitas pendukung

Anak tunagrahita membutuhkan penerapan aktivitas khusus untuk

mempelajari keterampilan komunikasi. Aktivitas berikut ini untuk

mendukung dan mendorong komunikasi dan interaksi:

1) Penerapan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti waktu makan,

minum, berpakaian dan lain-lain

2) Menggunakan tema untuk belajar praktek bersimulasi misalnya

main warung untuk berbelanja

Page 49: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

49

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

3) Belajar berkelompok dengan teman sebaya regular untuk

memberikan dan membangun interaksi yang positif

4) Menggunakan lingkungan alami untuk memperkuat pencapaian

5) Menggunakan teknologi (komputer) untuk belajar secara mandiri

dan memperoleh umpan balik visual.

Page 50: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

50

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

PENGEMBANGAN PENILAIAN

A. Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Tunagrahita

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik tunagrahita pada program

pengembangan diri. Penilaian program pengembangan diri oleh guru yang

dilakukan secara berkesinambungan dan bertujuan untuk memantau proses

dan kemajuan belajar peserta didik tunagrahita serta untuk meningkatkan

efektivitas pelaksanaan program pengembangan diri peserta didik

tunagrahita. Penilaian pada program pengembangan diri dilakukan dengan

mengacu pada indikator pencapaian kompetensi. Hasil penilaian selanjutnya

dianalisis untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan yang dihadapi peserta

didik tunagrahita dalam pelaksanaan program pengembangan diri.

Penilaian program pengembangan diri sebagai proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta

didik tunagrahita, antara lain mencakup penilaian otentik, penilaian diri,

penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester, dan ujian sekolah. Dalam program

pengembangan diri, guru melaksanakan penilaian otentik merupakan

penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari

masukan (inp ut), proses, dan keluaran (output) program pengembangan diri.

Penilaian hasil program pengembangan diri untuk peserta didik tunagrahita

mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan

disesuaikan dengan aspek, kompetensi dan indikator sehingga dapat

digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap

standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang

lingkup materi atau aspek, kompetensi, indikator, dan proses program

pengembangan diri.

Page 51: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

51

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

B. Silabus Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Tunagrahita

Konsep evaluasi pembelajaran bagi anak tunagrahita akan lebih menonjolkan

keberhasilan yang telah dicapai oleh peserta didik. Penilaian pembelajaran

komunikasi merupakan suatu proses melihat perkembangan kemampuan

peserta didik sebagai hasil belajar.

Komponen-komponen yang digunakan dalam penyusunan silabus penilaian

untuk mengembangkan komunikasi pada peserta didik tunagrahita yaitu

meliputi kompetensi dasar, lingkup materi, materi, dan indikator soal.

Berikut disajikan contoh penyesuaian penilaian bagi peserta didik

tunagrahita.

SILABUS PENILAIAN Nama Sekolah : SLB BijaksanaKelas/Semester : IV / 1Mata Pelajaran : Program Khusus TunagrahitaKompetensi : KomunikasiKompetensi Dasar : 4.4 Mampu berkomunikasi dengan orang lain secara verbal

dan tulisan dengan cara yang benar

No.

Lingkup Materi

Materi Indikator Soal

NomorSoal

Level Bentuk Soal

1 Berkomunikasi dengan orang lain secara verbal.

Praktik berkomunikasi dengan teman

Melalui praktik berkomunikasi dengan menggunakan media kartu kata peserta didik mampu berkomunikasi dengan teman sebayanya.

1 L3 Unjuk kerja

2 Berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan perangkat audio visual.

Praktik membuat alat komunikasi visual

Melalui praktik membuat alat komunikasi dengan menggunakan kertas sticker peserta didik mampu membuat alat komunikasi visual.

2 L3 Unjuk kerja

3 Berkomuni-kasi dengan etika yang baik.

Praktik berkomunikasi dengan etika yang baik

Melalui praktik membuat kartu kalimat peserta didik mampu berkomunikasi dengan etika yang baik.

3 L3 Unjuk kerja

Page 52: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

52

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Instrumen Penilaian Pembelajaran Komunikasi

Instrumen berikut merupakan contoh instrumen yang bisa digunakan dalam

penilaian hasil belajar pada pembelajaran berkomunikasi. Guru-guru bisa

mengembangkan model instrumen lainnya sesuai dengan kebutuhan

pembelajaran. Berikut disajikan tiga contoh instrumen penilaian unjuk kerja

untuk tiga target kompetensi yang telah direncanakan di atas, yaitu 1)

Berkomunikasi dengan orang lain secara verbal; 2) Berkomunikasi dengan

menggunakan media visual; dan 3) Berkomunikasi dengan etika yang baik.

1. Berkomunikasi dengan orang lain secara verbal

Nama Sekolah : SLB BijaksanaMata Pelajaran : Program Khusus TunagrahitaKompetensi : KomunikasiKompetensi Dasar : 4.4 Mampu berkomunikasi dengan orang lain

secara verbal dan tulisan dengan cara yang benar

IPK : Berkomunikasi dengan orang lain secara verbal

No. Nama Peserta DidikNilai

4 3 2 11. Awaluddin Jamil2. Bardiyah3. Carmanto4. Cantika Rahayu5. Wido Garini

Rubrik:

KriteriaBaik Sekali

4Baik

3Cukup

2

Perlu Bimbingan

Guru1

Berkomunikasi dengan teman

Menceritakan hasil pengamatan gambar dengan runtut dengan menggunakan

Menceritakan hasil pengamatan gambar dengan runtut menggunakan

Menceritakan hasil pengamatan gambar kurang runtut

Menceritakan hasil pengamatan gambar tidak runtut dengan kata-

Page 53: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

53

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

kata-kata yang baik

kata-kata yang terbatas

menggunakan kata-kata yang terbatas

kata yang terbatas

2. Berkomunikasi dengan menggunakan media visual

Nama Sekolah : SLB BijaksanaMata Pelajaran : Program Khusus TunagrahitaKompetensi : KomunikasiKompetensi Dasar : 4.4 Mampu berkomunikasi dengan orang lain

secara verbal dan tulisan dengan cara yang benar

IPK : Berkomunikasi dengan menggunakan media visual

No. Nama Peserta DidikNilai

4 3 2 1

1. Awaluddin Jamil

2. Bardiyah

3. Carmanto

4. Cantika Rahayu

5. Wido Garini

6. Wahyuning Tyas

7. Yoseph Mardani

Rubrik:

Kriteria Baik Sekali4

Baik3

Cukup2

Perlu Bimbingan

Guru1

Berkomunikasi dengan orang tua atau guru

Alat komunikasi yang dihasilkan menunjukkan pemahaman yang baik dan baik jika langsung

Alat komunikasi yang dihasilkan menunjukkan pemahaman yang baik namun memerlukan

Alat komunikasi yang dihasilkan menunjukkan pemahaman yang kurang baik dan memerlukan

Alat komunikasi yang dihasilkan belum menunjukkan pemahaman yang baik.

Page 54: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

54

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

dipasang. perbaikan jika akan dipasang.

perbaikan jika akan dipasang.

3. Berkomunikasi dengan etika yang baik

Nama Sekolah : SLB BijaksanaMata Pelajaran : Program Khusus TunagrahitaKompetensi : KomunikasiKompetensi Dasar : 4.4 Mampu berkomunikasi dengan orang lain

secara verbal dan tulisan dengan cara yang benar

IPK : Berkomunikasi dengan etika yang baik

No. Nama Peserta DidikNilai

4 3 2 1

1. Awaluddin Jamil

2. Bardiyah

3. Carmanto

4. Cantika Rahayu

5. Wido Garini

6. Wahyuning Tyas

7. Yoseph Mardani

Rubrik:

KriteriaBaik Sekali

4Baik

3Cukup

2

Perlu Bimbingan

Guru1

Berkomunikasi dengan etika yang baik

Bercerita dengan runtut dengan menggunakan kata-kata yang baik

Bercerita dengan runtut menggunakan kata-kata yang terbatas

Bercerita kurang runtut menggunakan kata-kata yang terbatas

Bercerita tidak runtut dengan kata-kata yang terbatas

Page 55: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

55

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

Page 56: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

56

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KESIMPULAN

Komunikasi merupakan proses dimana individu bertukar informasi dan

menyampai pikiran serta perasaan, dimana ada pengirim pesan yang

mengkodekan/memformulasikan pesan dan penerima mengkodekan

pesan/memahami pesan. Proses komunikasi dapat dikatakan proses belajar

mengajar, karena terjadi proses penyampaian pesan atau ide tertentu dari

komunikator dalam hal ini sumber belajar (guru, media pembelajaran dll)

kepada penerima (peserta didik) dengan harapan pesan atau ide (berupa

pelajaran) dapat diterima oleh peserta didik.

Komunikasi akan efektif dalam pembelajaran, apabila didukung dengan

keterampilan komunikasi antar pribadi yang dimiliki oleh seorang guru dan

materi pelajaran dapat diterima, dipahami, serta menimbulkan umpan balik

dari peserta didik. Efektifitas sebuah proses komunikasi tergantung pada

komponen yang terkait. Semakin baik komponen, gangguan-gangguan

mudah tereduksi. Feedback dan respon akan lebih mudah dibangkitkan.

Keterampilan berkomunikasi bagi peserta didik tunagrahita merujuk pada

keterampilan berbahasa baik secara verbal maupun tertulis dalam konteks

komunikasi. Termasuk di dalamnya keterampilan dalam menyampaikan

pesan, keinginan atau perasaan baik secara verbal maupun menggunakan

alat bantu komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan

satu bentuk komunikasi yang terjalin antara komunikator dalam hal ini

pengajar yang menyalurkan pesan berupa materi pengajaran kepada

komunikan yaitu pelajar melalui media lisan atau dengan bantuan teknologi

komunikasi lain.

Pada kompetensi komunikasi peserta didik tunagrahita terdapat tiga target

kompetensi, yaitu berkomunikasi secara verbal, berkomunikasi dengan

orang tua dan guru, dan berkomunikasi dengan etika yang baik. Ketiga target

kompetensi ini dapat dibelajarkan dengan berbagai metode dan strategi.

Page 57: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

57

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

Pada unit pembelajaran ini disajikan contoh pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran discovery learning. Tahapan-tahapan

pembelajaran disajikan secara lengkap berikut media dan alat yang

diperlukannya, serta instrumen penilaiannya.

Kemampuan/keterampilan guru dalam melakukan kegiatan komunikasi

mempengaruhi proses yang akhirnya berujung pada hasil. Peserta didik

tunagrahita yang kurang pandai, mampu menelaah pesan/gagasan yang

ditransfer dalam proses komunikasi yang baik oleh seorang guru yang

terampil. Strategi komunikasi dari aspek managerial yang digunakan

meliputi modifikasi lingkungan, rencana manajemen prilaku, dan material

pendukung serta aktivitas pendukung.

Strategi komunikasi dari aspek pendekatan pelayanan meliputi Visual

Strategies, Listening Strategies, Production strategies, Imitation and modeling

Strategies. Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran mensyaratkan

tercipta dan terlaksananya, adanya perhatian, terciptanya perhatian, adanya

kesediaan menerima, dan diambilnya suatu tindakan.

Komunikasi empatik adalah komunikasi yang menunjukkan adanya saling

pengertian antara komunikator dengan komunikan. Dasar pengembangan

komunikasi pesertadidik tunagrahita adalah a) berorientasi pada kebutuhan

anak dan dilaksanakan secara integratif dan holistik; b) Lingkungan yang

kondusif; dan c) Menggunakan pembelajaran terpadu.

Page 58: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

58

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

UMPAN BALIK

Pembelajaran komunikasi bagi peserta didik tunagrahita menjadi penting

karena dengan kemampuan berkomunikasi yang baik akan membantu

peserta didik untuk mengembangkan dirinya. Kesulitan umum dalam

membelajarkan kemampuan berkomunikasi pada peserta didik tunagrahita

karena pada dasarnya mereka memiliki hambatan dalam pemanfaatan fungsi

inetelegensianya. Hambatan lainnya adalah karena mereka pada umumnya

memiliki mental yang lebih rendah dibanding dengan peserta didik reguler.

Guru peserta didik tunagrahita hendaknya selalu berusaha untuk melayani

peserta didiknya dengan baik. Guru harus terus berusaha untuk

meningkatkan kompetensi pembelajaran bagi peserta didik tunagrahita.

Beberapa sumber dapat digunakan menjadi sumber rujukan pembelajaran

bagi guru untuk membelajarkan peserta didik tunagrahita antara lain buku

materi program khusus tunagrahita dan modul pengembangan keprofesian

berkelanjutan yang diterbitkan oleh kementerian pendidikan dan

kebudayaan.

Buku materi program khusus tunagrahita secara komprehensif mengupas

tentang konsep pembelajaran program khusus bagi peserta didik

tunagrahita. Pada buku tersebut juga disajikan indikator-indikator

pencapaian kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Namun

sayang ketika disandingkan dengan konsep kurikulum 2013, indikator-

indikator tersebut tidak mencerminkan aspek-aspek kompetensi seperti

aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sehingga guru kesulitan untuk

mengembangkan konsep kompetensi secara untuk pada pembelajaran

program kekhususan tersebut. Setiap guru perlu secara bijak untuk

mengembangkan kompetensi dasar yang dimaksud menjadi indikator-

indikator dari dari aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Termasuk

Page 59: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

59

Unit PembelajaranKOMUNIKASI PADA ANAK TUNAGRAHITA

pada bagian penilaian, ketiga aspek tersebut sebaiknya tetap dinilai (diukur)

meskipun dengan cara yang paling sederhana.

Buku materi pokok pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru anak

tunagrahita juga merupakan referensi penting bagi guru yang mengampu

peserta didik tunagrahita. Pada baku tersebut disajikan konsep-konsep dasar

pembelajaran peserta didik tunagrahita berikut teknik penilaiannya.

Penilaian hasil belajar peserta didik tunagrahita sebaiknya lebih

mengedepankan hasil belajar pada aspek keterampilan. Namun demikian,

tidak diartikan aspek sikap dan pengetahuan tidak atau kurang penting,

hanya dalam pelaksanaannya porsinya dikurangi. Dengan demikian aspek

keterampilan menjadi lebih dominan. Penguasaan pada aspek keterampilan

menjadi penting karena untuk peserta didik tunagrahita aspek keterampilan

akan menjadi bekal menuju kemandiariannya.

Di sisi lain kompetensi guru dalam membelajarkan peserta didik perlu terus

dikembangkan dan ditingkatkan. Seiring dengan perkembangan ilmu

pengetahuan serta perkembangan teknologi komunikasi, maka diharapkan

guru-guru terus berinovasi mengambangkan strategi, model, dan metode

pembelajaran bagi peserta didik tunagrahita.

Selamat berkarya

Page 60: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai

60

Program PKB melalui PKP berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

DAFTAR PUSTAKA

Dede, N. Kh.. (2018). Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi

Guru Tunagrahita. Modul G. Bandung. PPPPTK TK dan PLB.

Garnida, D. (2018). Modul A. Modul Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan bagi Guru Tunagrahita. Bandung. PPPPTK TK

dan PLB.

Hallahan, DF and Kuffman, JM. (1991). Exceptional Children Introduction to

Special Education. New Jersey: Printice Hall Inc.

Kemendikbud. (2016). Program Khusus Anak Tunagrahita. Jakarta.

Kemendikbud.

Rochjadi, H. (2012). Program Kekhususan Anak Tunagrahita. Bandung:

PPPPTK TK dan PLB.

Page 61: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai
Page 62: DAFTAR ISIfile.tkplb.net/_MODUL/2019/UP-PKP/03._Unit_Pembelajaran... · Web viewContoh macam-macam kartu kata Pada bagian akhir pembelajaran, lakukan kegiatan-kegiatan berikut sesuai