DAFTAR TILIK.doc

7
Daftar Tilik Belajar Keterampilan RESUSITASI BBL Keterangan : Daftar Tilik Belajar Keterampilan ini dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mempelajari keterampilan Resusitasi Bayi Baru Lahir secara mandiri ataupun saling menilai sesama rekan. Di kolom kiri di dapatkan langkah-langkah yang harus dilakukan secara berurutan dengan benar. Kolom sebelah kanan ini untuk menilik (check) apa langkah itu dilakukan secara berurutan. Beri tanda √ pada kolom yang sebaris bila YA No LANGKAH RESUSITASI BBL PENILAIAN I II II I IV V A. PERSIAPAN RESUSITASI BBL Menyiapkan resusitasi BBL sebelum menolong setiap persalinan I. Persiapan keluarga 1 Membahas dengan keluarga persiapan persalinan dan resusitasi BBL II . Persiapan tempat : 2 Menyiapkan ruangan yang hangat, tidak angin, menyalakan lampu 3 Menyiapkan tempat resusitasi yang rata, keras, bersih, kering, hangat II I Persiapan Alat Resusitasi 4 Menyiapkan 3 helai kain (handuk, selimut, ganjal) 5 Menyiapkan alat penghisap lendir De Lee dalam kotak alat steril. 6 Menyiapkan alat resusitasi Tabung & sungkup dalam kotak alat steril.

Transcript of DAFTAR TILIK.doc

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN KLINIK

Daftar Tilik Belajar Keterampilan

RESUSITASI BBLKeterangan :

Daftar Tilik Belajar Keterampilan ini dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mempelajari keterampilan Resusitasi Bayi Baru Lahir secara mandiri ataupun saling menilai sesama rekan. Di kolom kiri di dapatkan langkah-langkah yang harus dilakukan secara berurutan dengan benar.Kolom sebelah kanan ini untuk menilik (check) apa langkah itu dilakukan secara berurutan. Beri tanda pada kolom yang sebaris bila YA

NoLANGKAH RESUSITASI BBLPENILAIAN

IIIIIIIVV

A. PERSIAPAN RESUSITASI BBL

Menyiapkan resusitasi BBL sebelum menolong setiap persalinan

I.Persiapan keluarga

1Membahas dengan keluarga persiapan persalinan dan resusitasi BBL

II.Persiapan tempat :

2Menyiapkan ruangan yang hangat, tidak angin, menyalakan lampu

3Menyiapkan tempat resusitasi yang rata, keras, bersih, kering, hangat

IIIPersiapan Alat Resusitasi

4Menyiapkan 3 helai kain (handuk, selimut, ganjal)

5Menyiapkan alat penghisap lendir De Lee dalam kotak alat steril.

6Menyiapkan alat resusitasi Tabung & sungkup dalam kotak alat steril.

7Menyiapkan jam/pencatat waktu (stop watch).

8Menyiapkan sepasang sarung tangan karet.

9*Menggelar kain ke 1 diperut ibu/dekat perineum ibu untuk keringkan bayi.

10Menggelar kain ke 2 ditempat resusitasi untuk membungkus bayi.

11Menggulung kain ke 3 untuk ganjal bahu bayi, dibawah kain ke 2.

12Meletakan kotak dekat alat tempat resusitasi.

IVPersiapan Diri

13Mengenakan alat perlindungan diri sebelum persalinan (celemek).

14Mencuci kedua tangan dengan air mengalir dan sabun lalu keringkan.

15Mengenakan kedua sarung tangan menjelang kelahiran.

JUMLAH A

B. PENILAIAN BAYI BARU LAHIR

I.Penilaian Resusitasi BBL :

Sesudah ketuban pecah, sebelum bayi lahir.

16Memastikan apakah air ketuban bercampur mekoneum (letak kepala)

Sesudah bayi dilahirkan.

17Menilai nafas bayi : menangis, teratur, megap2, tidak bernafas?

II.Keputusan Resusitasi BBL.

18Memutuskan resusitasi bila bayi tak bernafas atau megap-megap.

19Memutuskan resusitasi bila air ketuban bercampur mekoneum.

IIITindakan resusitasi BBL :

JUMLAH B

JUMLAH A dan B

C. TINDAKAN RESUSITASI BBL : LANGKAH AWAL.

Bila bayi tak bernafas atau megap-megap, lakukan langkah berikut :

20Memberitahu ibu & keluarga sambil mulai langkah awal.

21*Memotong tali pusat dengan cepat, tidak diikat atau dibubuhi apapun.

I.Jaga Bayi tetap hangat.

22*Membungkus bayi dengan kain ke 1 yang ada diperut/dekat perineum.

23Memindahkan bayi terbungkus ke tempat resusitasi yang disiapkan.

II.Atur Posisi Bayi.

24Meletakan bayi telentang dengan ganjal kain dibawah bahunya.

25Mengatur posisi kepala bayi sedikit ekstensio agar jalan nafas terbuka.

IIIIsap Lendir.

26Menghisap lendir dengan alat penghisap lendir De Lee.

27Melakukan isapan lendir pada mulut dulu, sedalam < 5 cm.

28Melakukan isapan lendir pada hidung sedalam < 3 cm.

29Menghisap lendir waktu menarik keluar tidak waktu memasukkannya.

IVKeringkan dan rangsang bayi

30Mengeringkan bayi mulai muka, kepala, tubuh dengan sedikit tekanan

31Menepuk atau menyentil telapak kaki bayi.

32Menggosok punggung, perut, dada & tungkai bayi dg telapak tanngan

V.Atur kembali posisi kepala bayi dan bungkus bayi.

33Mengganti kain ke 1 yang basah dengan kain dibawahnya yang kering

34Membungkus bayi dengan kain kering, muka dan dada terbuka.

35Mengatur kembali posisi kepala bayi agar sedikit ekstensio.

VILakukan penilaian bayi.

36Menilai apa bayi bernafas normal, tidak bernafas atau megap-megap.

37Memberikan bayi kepada ibu bila bayi bernafas normal.

38Meletakan bayi ke dada ibu dan menyelimuti bayi bersama ibunya.

39Menganjurkan ibu segera menyusui bayinya.

40Mulai ventilasi bila bayi tak bernafas, megap-megap, nafas lemah.

Bila Air Ketuban bercampur mekoneum lakukan langkah berikut:

Saat kepala bayi lahir, sebelum bahu dilahirkan.

41Menghisap lendir dari mulut lalu hidung bayi di perineum ibu.

Setelah seluruh badan bayi lahir.

42Menilai apakah bayi bernafas atau tidak.

Bila bayi tidak bernafas.

43Membuka lebar mulut bayi, usap mulut bayi, ulangi menghisap lendir.

44Menilai apakah bayi bernafas atau tidak.

Bila bayi bernafas.

45Melanjutkan dengan langkah awal seperti pada no 21-40.

JUMLAH C

UJI DIRI : Berlatih mandiri dan uji diri. Bila mampu melakukan :

Langkah Awal dengan benar dalam 30 detik, bonus nilai 10.

D.VENTILASI

I.Pasang sungkup :

46Memasang sungkup pada muka bayi, menutup hidung, mulut, dagu.

II.Lakukan ventilasi 2x

47Meniup udara ke mulut bayi 2x dengan tekanan air 30 mm air.

48Mellihat apakah dada bayi mengembang setelah ditiup 2x.

Bila dada bayi tidak berkembang :

49Memeriksa posisi kepala dan membetulkan agar sedikit ekstensio.

50Memeriksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada udara bocor.

51Memeriksa apa ada cairan atau lendir dimulut dan menghisap bila ada.

Mengulangi ventilasi 2x dengan tekanan 30 mm air dan menilai kembali.

Bila dada bayi berkembang :

52Melanjutkan langkah ventilasi bila dada bayi berkembang.

IIILakukan ventilasi 20x dalam 30 detik.

53Melakukan ventilasi sebanyak 20x dalam 30 detik.

Bila bayi mulai bernafas normal :

54Menghentikan ventilasi bila bayi mulai bernafas normal.

55Memantau bayi dengan seksama.

Bila bayi belum bernafas.

56Mengulangi ventilasi kembali bila bayi bernafas.

IVHentikan ventilasi dan Nilai tiap 30 detik.

57Menghentikan ventilasi setiap 30 detik.

58Menilai apakah bayi bernafas normal, tidak bernafas, megap-megap.

Bila bayi mulai bernafas normal :

59Menghentikan ventilasi bila bayi mulai bernafas normal.

60Memantau bayi dangan seksama.

Bila bayi tidak bernafas atau masih megap-megap.

61Meneruskan ventilasi 20x/30 detik bila tak bernafas, megap-megap.

62Menghentikan ventilasi dan menilai kembali setiap 30 detik.

V.Bila Bayi tak bernafas spontan sesudah 2-3 menit resusitasi :

63Meneruskan ventilasi denngan interval 30 detik.

64Menyiapkan rujukan bayi bersama ibunya sesuai pedoman.

VIBila bayi tak bernafas sesudah ventilasi 10 menit

65Menghentikan resusitasi setelah ventilasi 10 menit.

Pasca Tindakan :

66Mengikat tali pusat, tidak dibubuhi apapun, tidak dibungkus.

67Melepaskan sarung tangan.

68Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

JUMLAH D

UJI DIRI : Berlatih mandiri dan beri bonus 10 bila mampu :

1. Meniup 2X dengan kekuatan tiup 30 cm air.

2. Meniup 20X dengan kekuatan tiup 20 cm air.

3. Meniup dengan frekuensi 20 X dalam 30 detik.

4. Meniup dengan interval 30 detik selama 2 menit.

EASUHAN PASCA RESUSITASI

Bila resusitasi berhasil, bayi bernafas normal :

I.Konseling :

69Melakukan konseling kepada ibu/keluarga tentang asuhan BBL.

II.Asuhan BBL dan Pemantauan :

a.Bila nafas bayi dan warna kulit normal, berikan bayi kepada ibunya.

70Meletakan bayi di dada ibu (kulit to kulit) dan menyelimuti keduanya.

71Menganjurkan ibu segera menyusui bayinya dan membelainya.

72*Memberikan vitamin K3 1 mg per oral dan salep mata.

b.Pemantauan seksama bayi pasca resusitasi selama 2 jam.

Memperhatikan tanda-tanda kesulitan bernafas pada bayi.

73Memeriksa adanya tarikan dinding dada

74Mengamati apakah nafas bayi megap-megap atau merintih.

75Menghitung frekuensi nafas bayi, apakah < 30/menit atau > 60/menit.

Mengamati warna kulit bayi

76Memantau bayi yang berwarna pucat walau bernafas normal.

77Mengamati apakah bayi biru.

78Mengamati apakah bayi lemas.

c.Jaga bayi tetap hangat dan kering.

79Menunda memandikan bayi sampai 6-24 jam.

d.Bila kondisi bayi memburuk, rujuk segera.

80Merujuk segera bila ada salah satu tanda-tanda bahaya.

IIIPencatatan

81Membuat catatan identitas, langkah tindakan, hasil resusitasi, waktu.

Bila BBL perlu Rujukan.

I.Konseling.

82Menganjurkan rujukan bayi bersama ibunya dengan didampingi keluarga.

83Memberi petunjuk untuk perawatan bayi selama di perjalanan.

II.Asuhan BBL dan Pemantauan.

84Memantau bayi dalam perjalanan apakah ada tanda bahaya.

85Menjaga bayi hangat, kanguru, anjurkan ASI bila tak ada kontraindikasi.

86Membawa alat resusitasi dan perlengkapan lain.

IIIPencatatan

87Membuat surat rujukan dan catatan kasus lengkap.

Bila Resusitasi tidak berhasil.

I.Konseling.

88Melakukan konseling kepada ibu/keluarga untuk dukungan moral.

II.Asuhan ibu nifas

89Memantau kondisi ibu nifas dan perawatan payudara.

IIIPencatatan

90Membuat catatan lengkap dan laporan kematian.

JUMLAH E

JUMLAH TOTAL A + B + C + D + E