DAFTAR PUSTAKA

1
DAFTAR PUSTAKA Anief, M. (1991). Apa yang Perlu Diketahui Tentang Obat. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Halaman 3. Ansel, C. Howard. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Cetakan Pertama. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Halaman 244. Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 4, 43. Ditjen POM. (1997). Kodeks Kosmetika Indonesia. Edisi II, VII. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 461 – 462. Jas, A. (2007). Perihal Obat dengan Berbagai Jenis dan Bentuk Sediaannya. Medan: USU Press. Halaman 2 - 3. Munson, J.W. (1991). Analis Farmasi Metode Modern. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 43. Mycek, M.J. (2001). Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Widya Medika. Halaman 304. Neal, M.J. (2007). At a Glance Farmakologi Medis. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 83. Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Halaman 378 – 380. Setiabudy, R. (2007). Farmakologi dan Terapi. Edisi Lima. Jakarta: Penerbit FK UI. Halaman 585. Siswandono. (2000). Kimia Medicinal. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 124. Siswandono, Bambang, S. (1998). Prinsip–Prinsip Rancangan Obat. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 161. Syamsuni, A.H. (2007). Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 61. The United States Pharmacopial Convention. (2009). The United States Pharmacopoea 32. volume 2. Twinbrook: Parkway. Halaman 1543. Universitas Sumatera Utara Widodo, dan Widharto. (1993). Kumpulan Data Klinik Farmakologik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 40. ------ (1998). Antibiotik. http://health.groups.yahoo.com/group/dokter_umum/ message. Tanggal 20 Maret 2010.

description

DAFTAR PUSTAKA

Transcript of DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA Anief, M. (1991). Apa yang Perlu Diketahui Tentang Obat. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Halaman 3. Ansel, C. Howard. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Cetakan Pertama. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Halaman 244. Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 4, 43. Ditjen POM. (1997). Kodeks Kosmetika Indonesia. Edisi II, VII. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 461 462. Jas, A. (2007). Perihal Obat dengan Berbagai Jenis dan Bentuk Sediaannya. Medan: USU Press. Halaman 2 - 3. Munson, J.W. (1991). Analis Farmasi Metode Modern. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 43. Mycek, M.J. (2001). Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Widya Medika. Halaman 304. Neal, M.J. (2007). At a Glance Farmakologi Medis. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 83. Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Halaman 378 380. Setiabudy, R. (2007). Farmakologi dan Terapi. Edisi Lima. Jakarta: Penerbit FK UI. Halaman 585. Siswandono. (2000). Kimia Medicinal. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 124. Siswandono, Bambang, S. (1998). PrinsipPrinsip Rancangan Obat. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 161. Syamsuni, A.H. (2007). Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 61. The United States Pharmacopial Convention. (2009). The United States Pharmacopoea 32. volume 2. Twinbrook: Parkway. Halaman 1543. Universitas Sumatera Utara Widodo, dan Widharto. (1993). Kumpulan Data Klinik Farmakologik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 40. ------ (1998). Antibiotik. http://health.groups.yahoo.com/group/dokter_umum/ message. Tanggal 20 Maret 2010.