Daftar Pustaka

20

Transcript of Daftar Pustaka

STANDAR KOMPETENSISTANDAR KOMPETENSI

Mengungkapkan informasi dalam bentuk proposal, surat dagang, karangan ilmiah.

KOMPETENSI DASARKOMPETENSI DASAR

Melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan catatan kaki.

INDIKATORINDIKATOR

• Melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan catatan kaki sesuai dengan pedoman.

• Memperbaiki pemakaian tanda baca dan ejaan tulisan teman.

TUJUAN PEMBELAJARANTUJUAN PEMBELAJARAN

• Siswa mampu menuliskan daftar pustaka dengan benar.

• Siswa mampu menuliskan catatan kaki sesuai dengan pedoman.

• Siswa mampi memperbaiki pemakaian tanda baca dan ejaan tulisan teman dengan benar.

DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka disebut juga referensi, bibliografi, sumber acuan, atau sumber rujukan. Daftar pustaka adalah susunan sumber informasi yang umumnya berasal dari sumber tertulis berupa buku, makalah, karangan di surat kabar, majalah, dan sejenisnya. Semua sumber bacaan itu berhubungan erat dengan karangan yang ditulis.Daftar pustaka ditempatkan pada bagian akhir karangan dan ditulis pada halaman tersendiri. Daftar pustaka di-susun berdasarkan urutan abjad nama penulis (alfabetis) dan tidak menggunakan nomor urut.

KETENTUAN PENULISANDAFTAR PUSTAKA

BukuBuku

Jika penulisnya satu orang, penulisan nama belakang penulisnya (jika terdiri atas dua kata atau lebih) dipindahkan ke depan. Misalnya, Yogi Yogaswara menjadi Yogaswara, Yogi. Contoh: Yogaswara, Yogi. 2000. Teknik Menulis Cerita Anak. Bandung: CV Aneka.

Jika penulisnya dua atau tiga orang, nama penulis pertama ditulis terbalik, sedangkan yang lainnya tetap. Contoh: Warsidi, Edi dan Eriyandi Budiman. 1999. Teknik Menulis Naskah Film untuk Anak-Anak. Bandung: Katarsis.

Jika penulisnya lebih dari tiga orang, hanya satu orang yang dituliskan, kemudian ditambah keterangan dkk. (dan kawan- kawan).

Contoh: Sugono, Dendy dkk. 2003. Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jakarta: Gramedia.

Jika beberapa buku dari penulis yang sama kita rujuk, urutan daftar pustaka tidak mengulang nama penulisnya. Pada urutan kedua dan selanjutnya, nama penulis diganti dengan garis dela- pan ketukan.

Contoh: Ismail, Taufiq (ed.) dkk, 2002. Horison Sastra Indonesia 1, Kitab Puisi. Jakarta: Horison & The Ford Foundation. ––––––––, 2002. Horison Sastra Indonesia 2:, Kitab Cerpen. Jakarta: Horison & The Ford Foundation.

Jika tahun terbit tidak dicantumkan, tahun terbitnya diganti dengan tulisan tanpa tahun (tt).

Contoh: Maulana, Dodi. tanpa tahun. Beternak Unggas. Bandung: CV Permata.

Surat KabarSurat Kabar

Jika berupa berita, urutannya yaitu nama koran (dicetak miring) dan penanggalan.

Contoh: Kompas (harian). Jakarta, 20 Februari 2005. Kedaulatan Rakyat (harian). Yogyakarta, 15 Maret 2005.

Jika berupa artikel urutannya yaitu nama penulis (seperti pada buku), tahun terbit, judul artikel (diapit tanda petik dua), nama koran, tanggal terbit.

Contoh: Saptaatmaja, Tom S. 2005. "Imlek, Momentum untuk Rekonsiliasi." Koran Tempo, 11 Maret 2005.

MajalahMajalah

Sama dengan surat kabar, tetapi di belakang nama majalah ditambahkan nomor edisi.

Contoh: Kleiden, Ignas. 2005. "Politik Perubahan Tanpa Perubahan Politik." Tempo No. 50 tahun XXXIII.

Karya tulis ilmiah membutuhkan Karya tulis ilmiah membutuhkan dokumentasi untuk memudahkan penulis dokumentasi untuk memudahkan penulis menyatakan serta mengakui jasa para menyatakan serta mengakui jasa para penulis lainnya. Selain itu, dokumentasi penulis lainnya. Selain itu, dokumentasi ini bertujuan agar para pembaca menguji ini bertujuan agar para pembaca menguji atau memeriksa sumber informasi. atau memeriksa sumber informasi. Dokumentasi ini biasanya berbentuk Dokumentasi ini biasanya berbentuk catatan kakicatatan kaki. Fungsi utama catatan kaki adalah memberikan informasi mengenai suatu sumber.

CATATAN KAKICATATAN KAKI

KETENTUAN PENULISANCATATAN KAKI

BukuBuku

(1) Data pengarang Nama pertama, nama tengah, nama akhir, koma. (2) Data buku Judul buku digarisbawahi (dicetak miring), tanda kurung

buka, tempat penerbitan, titik dua, penerbit, koma, tahun penerbitan,tanda kurung tutup, koma.

(3) Data halaman Ringkasan p. atau pp., angka, titik.

1 Erich Fromm, The Art of Loving (New York: Harper & Row, 1956), p. 23.

Haruslah diperhatikan benar-benar bahwa tidak Haruslah diperhatikan benar-benar bahwa tidak ada tanda baca mendahului tanda kurung buka, ada tanda baca mendahului tanda kurung buka, tetapi terdapat koma setelah tanda kurung tutup. tetapi terdapat koma setelah tanda kurung tutup. Seperti juga halnya dengan kalimat, catatan kaki Seperti juga halnya dengan kalimat, catatan kaki mulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan mulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik.titik.

ArtikelArtikel

(1) Data pengarang Nama pertama, nama tengah, nama akhir, koma. (2) Data artikel/publikasi Tanda kutip buka, judul artikel, koma, tanda kutip tutup,

judul penerbitan, koma, hari, bulan (disingkat kalau lebih dari lima huruf), koma, tahun, koma.

(3) Data halaman Singkatan p. atau pp., angka, titik.

2 Stuart Baur, "First Message from the Planet of the Apes", New Yorker, 24 Feb. 1975, pp. 30—37.

Referensi Kedua atau BelakangReferensi Kedua atau Belakang

Kalau kita telah menyajikan semua informasi yang dibutuhkan dalam catatan kaki yang pertama bagi suatu sumber, demi kepraktisan tidak perlu lagi kita ulangi seperti catatan kaki yang pertama itu. Cukup kalau kita menulis nama akhir pengarang dan nomor halaman saja, contoh: (Tarigan, p. 17). Kalau kebetulan ada dua pengarang yang mempunyai nama akhir yang sama, kita harus menulis nama mereka secara utuh (Henry Guntur Tarigan, p. 17); dan kalau ternyata pengarang tersebut telah menulis dua atau lebih karya, maka sebaiknya kita mencantumkan nama akhir dan singkatan judul karyanya, contoh: (Tarigan, Membaca, p. 27).

Sebagai bentuk pilihan, pada penyebutan kedua dan seterusnya atas sumber yang sama, judul buku dan sebagainya tidak perlu disebut lagi, dan digantikan dengan singkatan: ibid, op.cit, loc.cit.

Contoh pemakaian Contoh pemakaian ibid ibid dan dan loc.cit loc.cit yang ada di bagian yang ada di bagian bawah halaman buku:bawah halaman buku:

1 Henry Guntur Tarigan, "Hukuman Tradisional pada Masyarakat Karo", Piso Surit, Juni 1981, p.3.

2 Ibid. [mengacu pada karya Henry Guntur Tarigan, pada halaman yang sama].3Andrew Hacker, "Who Killed Harry Gleason?", Atlantic, Dec. 1974, p. 53.4 Ibid., p.55. [mengacu pada artikel Hacker, halaman berbeda] .5 Tarigan, loc.cit p. 4 [mengacu pada artikel Tarigan, halaman berbeda] .6 Ibid, (mengacu pada artikel Tarigan, halaman sama dengan yang tertera pada

catatan kaki 5].7 Hacker, loc.cit p.55 [mengacu pada artikel Hacker, catatan kaki yang telah

diselingi oleh karya lain ini menuntut agar nomor halaman diberikan, sekalipun nomor halamannya sama dengan yang terdapat pada catatan kaki 4].

Berikut contoh penunjukan "ibid" dalam suatu tulisanBerikut contoh penunjukan "ibid" dalam suatu tulisan.

Pengalaman adalah sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan bersifat Pengalaman adalah sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan bersifat pendidikan, yang merupakan satu kesatuan di sekitar tujuan pelajar. Pengalaman pendidikan, yang merupakan satu kesatuan di sekitar tujuan pelajar. Pengalaman pendidikan bersifat kontinu dan interaktif serta membantu integrasi pribadi pendidikan bersifat kontinu dan interaktif serta membantu integrasi pribadi pelajar.45pelajar.45Pada garis besarnya, pengalaman itu terbagi menjadi dua macam, yaitu Pada garis besarnya, pengalaman itu terbagi menjadi dua macam, yaitu pengalaman langsung partisipasi sesungguhnya dan pengalaman pengganti yang pengalaman langsung partisipasi sesungguhnya dan pengalaman pengganti yang meliputi:meliputi:

a. Melalui observasi langsung:a. Melalui observasi langsung: (1) Melihat kejadian aktual mengenai objek dan benda yang konkret.(1) Melihat kejadian aktual mengenai objek dan benda yang konkret.b. Melalui gambar.b. Melalui gambar. (1) Melihat gambar hidup.(1) Melihat gambar hidup. (2) Melihat fotografi.(2) Melihat fotografi.c. Melalui grafis, misalnya peta, diagram, c. Melalui grafis, misalnya peta, diagram, grafikblue point 3 grafikblue point 3 dan lain- lain.dan lain- lain.__________________________________45 Ibid., halaman 4345 Ibid., halaman 43

PELATIHAN 1PELATIHAN 1

Jelaskan pemakaian catatan kaki di bawah ini!Jelaskan pemakaian catatan kaki di bawah ini!

a. a. Goal-seaking Goal-seaking (tingkah laku individu terarah kepada suatu tujuan (tingkah laku individu terarah kepada suatu tujuan tertentu).tertentu).

b. b. Mind Mind (substansi kualitatif yang berbeda dengan jasmaniah).(substansi kualitatif yang berbeda dengan jasmaniah).c. c. Drive Drive (tenaga pendorong dari dalam diri individu atau dalam (tenaga pendorong dari dalam diri individu atau dalam

pengertian yang lebih luas sering disebut pengertian yang lebih luas sering disebut motivemotive). 54). 54Aspek-aspek tersebut memungkinkan adanya dinamisasi proses belajar Aspek-aspek tersebut memungkinkan adanya dinamisasi proses belajar dalam diri individu. Menurut Cronbach 53, proses belajar itu akan dalam diri individu. Menurut Cronbach 53, proses belajar itu akan terjadi pada diri individu apabila ada langkah-langkah atau aspek-aspek terjadi pada diri individu apabila ada langkah-langkah atau aspek-aspek sebagai berikut.sebagai berikut.

1. 1. Tujuan (Tujuan (GoalGoal) ) Perbuatan belajar akan terjadi apabila ada tujuan yang akan dicapai.Perbuatan belajar akan terjadi apabila ada tujuan yang akan dicapai.

2. 2. Kesiapan (Kesiapan (ReadinessReadiness) ) Kesiapan dalam proses belajar merupakan suatu hal yang esensien.Kesiapan dalam proses belajar merupakan suatu hal yang esensien.________________________________

5353 Skinner, Charles E., Essential Of Education Psychology, American Skinner, Charles E., Essential Of Education Psychology, American Company Ltd., Tokyo, Japan, 1958, p.,7.Company Ltd., Tokyo, Japan, 1958, p.,7.

5454 Cronbach, L.E., Cronbach, L.E., op.cit.op.cit., p.p., 48–52, p.p., 48–52

REFERENSIREFERENSI

Akhadiah, Sabarti. 1991. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwi, Hasan. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Tim Edukatif. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia XI SMA. Jakarta: Erlangga.