Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

22

Click here to load reader

description

semoga bermanfaat

Transcript of Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

Page 1: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

Indera Pengecap – Anatomi dan Fungsi | Artikel kesehatan terbaru update

May 29th, 2011 admin 0 Comments

Pancaindera adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu pada manusia. Serabut saraf yang melayaninya merupakan alit perantara yang membawa kesan rasa (sensory impression) dari organ indera menuju otak, di mana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman, dan suara. Lainnya timbul dari dalam, antara lain lapar, haus dan rasa sakit.

Dalam segala hal, serabut saraf-saraf sensorik dilengkapi dengan ujungakhir-khusus guna mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu; di mana setiap organ berhubungan.

Nampaknya, kita seolah-olah mengecap dengan ujung saraf pada Iidah, mendengar dengan saraf dalam telinga, dan seterusnya, tetapi sesungguhnya otaklah yang menilai semua perasaan itu.Penjelasan tentang rasa sentuhan telah diuraikan pada catatan mengenai kulit.

Pada hekekatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khusus pengecap. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot. Otot intrinsik Iidah melakukan semua gerakan halus, sementara otot extrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan-gerakan-kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan. Lidah mengaduk-aduk makanan, menekannya pada langit-langit dan gigi. dan akhirnya mendorongnya masuk farinx.

Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran Iidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah, sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Bila lidah digulung ke belakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguae, sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan, maka ujung Iidah meruncing, dan bila terletak tenang di dasar mulut, maka ujung lidah berbentuk bulat.

Selaput lendir (membran mukosa) lidah selalu lembab, dan pada waktu se- hat berwarna merah jambu. Permukaan atasnya seperti beludru dan ditutupi plpil-papil, yang terdiri atas tiga jenis.

Papillae sirkumvalata. Ada delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah. Papillae sirkumvalata adalah jenis papillae yang terbesar, dan masing-masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit. Papillae ini tersusun berjejer membentuk huruf V pada bagian belakang lidah.

Papillae fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan berbentuk jamur.

Page 2: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

Papilae filiformis adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah. Organ-ujung untuk pengecapan adalah puting-puting pengecap yang sangat banyak terdapat dalam dinding papillae sirkumvalata danfungiforum

Papilae filiform lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh, daripada rasa pengecapan yang sebenarnya. Selaput lendir langit-langit dan farinx juga bermuatan puting-puting pengecap.

Ada empat macam rasa kecapan: manis, pahit, asam dan asin. Kebanyakan makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa, tetapi ciri-ciri itu merangsang ujung saraf penciuman, dan bukan ujung saraf pengecapan. Supaya dapat dirasakan, semua makanan harus menjadi cairan, serta harus sungguh-sungguh bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan yang berbeda-beda. Puting pengecap yang berbeda-beda menimbulkan kesan rasa yang berbeda-beda juga.

Lidah memiliki pelayanan pensarafan yang majemuk. Otot-otot lidah mendapat pensarafan dari urat saraf hipoglosus (Saraf otak kedua belas). Daya perasaannya dibagi menjadi “perasaan umum”, yang menyangkut taktil perasa seperti membedakan ukuran, bentuk, susunan, kepadatan, suhu dan sebagainya, dan “rasa pengecap khusus”.

Impuls perasaan umum bergerak mulai dari bagian anterior lidah dalam serabut saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat saraf kranial kelima, sementara impuls indera pengecap bergerak dalam khorda timpani bersama saraf lingual, lantas kemudian bersatu dengan saraf kranial ketujuh, yaitu nervus saraf fasialis.Saraf kranial kesembilan, saraf glossofaringeal, membawa, baik impuls perasaan umum, maupun impuls perasaan khusus dari sepertiga posterior lidah.

Dengan demikian indera pengecapan lidah dilayani oleh saraf kranial kez’ lima, ketujuh dan kesembilan, sementara gerakan-gerakannya dipersarafi oleh saraf kranial kedua belas.

Secara klinik, indera pengecap, seperti juga indera penciuman (lihat di sebelah), sangat peka dan dapat hilang karena pilek atau gangguan pada mulut, lambung dan saluran pencernaan. Seorang dokter, yang dapat juga dibantu oleh seorang perawat, memeriksanya dengan seksama, apakah indera pengecap itu kering atau lembab, membengkak, lembek dan pucat, atau mengecil dan berwarna merah, berbulu, pecah atau retak-retak.

Glositis, atau peradangan lidah, bisa akut ataupun kronis, dengan gejala-gejala berupa adanya ulkus dan lendir yang menutupi lidah. Peradangan ini biasanya timbul pada pasien yang mengalami gangguan pencernaan ataupun infeksi pada gigi. Lidah lembek dan pucat, dengan bekas-bekas gigitan pada pinggirannya. Biasanya, glositis kronis menghilang, apabila kesehatan badan membaik dan pemeliharaan higiene mulut yang baik.Lekoplakia ditandai oleh adanya bercak-bercak putih yang tebal pada permukaan lidah (juga pada selaput lendir pipi dan gusi). Hal ini biasanya terlihat pada perokok.

Sistem sarafDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Page 3: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Diagram sistem saraf manusia

Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas sel neuron yang mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk atau menghentikan masukan dari indra, dan mengaktifkan aksi. Komponen utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel neuroglia, neuron memainkan peranan penting dalam koordinasi.

Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Daftar isi

[sembunyikan]

1 Struktur o 1.1 Neuron o 1.2 Neuroglia

2 Penghantaran rangsang

Page 4: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

3 Referensi

[sunting] Struktur

[sunting] Neuron

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Neuron

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson.

Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.

Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.

[sunting] Neuroglia

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Neuroglia

Neuroglia merupakan suatu matriks jaringan penunjang khusus, fungsi neuroglia diantaranya adalah memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendroglia dan mikroglia.

[sunting] Penghantaran rangsang

Semua sel dalam tubuh hewan memiliki muatan listrik yang terpolarisasi, dengan kata lain terjadi perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam dari suatu membran sel, tidak terkecuali sel saraf (neuron). Perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam membran ini disebut potensial membran Informasi yang diterima oleh Indra akan diteruskan oleh saraf dalam bentuk impuls. Impuls tersebut berupa tegangan listrik. Impuls akan menempuh jalur sepanjang akson suatu neuron sebelum dihantarkan ke neuron lain melalui sinapsis dan akan seperti itu terus hingga mencapai otak, dimana impuls itu akan diproses. Kemudian otak mengirimkan impuls menuju organ atau indra yang dituju untuk menghasilkan efek yang diinginkan melalui mekanisme pengiriman impuls yang sama.

Membran hewan memiliki potensial istirahat sekitar -50 mV s/d -90 mV, potensial istirahat adalah potensial yang dipertahankan oleh membran selama tidak ada rangsangan pada sel.

Page 5: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

Datangnya stimulus akan menyebabkan terjadinya depolarisasi dan hiperpolarisasi pada membran sel, hal tersebut menyebabkan terjadinya potensial kerja. Potensial kerja adalah perubahan tiba-tiba pada potensial membran karena datangnya rangsang. Pada saat potensial kerja terjadi, potensial membran mengalami depolarisasi dari potensial istrahatnya (-70 mV) berubah menjadi +40 mV. Akson vertebrata umumnya memiliki selubung mielin. Selubung mielin terdiri dari 80% lipid dan 20% protein, menjadikannya bersifat dielektrik atau penghambat aliran listrik dan hal ini menyebabkan potensial kerja tidak dapat terbentuk pada selubung mielin; tetapi bagian dari akson bernama nodus Ranvier tidak diselubungi oleh mielin. Penghantaran rangsang pada akson dilakukan dengan mekanisme hantaran saltatori, yaitu potensial kerja dihantarkan dengan "melompat" dari satu nodus ke nodus lainnya hingga mencapai sinapsis.

Pada ujung neuron terdapat titik pertemuan antar neuron bernama sinapsis, neuron yang mengirimkan rangsang disebut neuron pra-sinapsis dan yang akan menerima rangsang disebut neuron pasca-sinapsis. Ujung akson setiap neuron membentuk tonjolan yang didalamnya terdapat mitokondria untuk menyediakan ATP untuk proses penghantaran rangsang dan vesikula sinapsis yang berisi cairan neurotransmitter umumnya berupa asetilkolin (ACh). Ketika rangsang tiba di sinapsis, ujung akson dari neuron pra-sinapsis akan membuat vesikula sinapsis mendekat dan melebur ke membrannya. Asetilkolin kemudian dilepaskan melalui proses eksositosis. Pada ujung akson neuron pasca-sinapsis, protein reseptor mengikat molekul neurotransmitter dan merespon dengan membuka saluran ion pada membran akson yang kemudian mengubah potensial membran (depolarisasi atau hiperpolarisasi) dan menimbulkan potensial kerja pada neuron pasca-sinapsis. Asetilkolin yang ada kemudian dihidrolisis menjadi asetil dan kolin. Molekul tersebut kemudian masuk kembali ke ujung akson neuron pra-sinapsis melalui proses endositosis.

MAKALAHSISTEM KOORDINASI DAN INDRA

Pembimbing :Drs. Khusnan

Page 6: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

Disusun Oleh :Saidatur Rohmah (24)

MADRASAH ALIYAH NEGERI GRESIK 1TAHUN PELAJARAN 2009 – 2010

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas rahmat dan karunia-Nya saya bisa menyelesaikan makalah ini yang bertujuan agar bisa saya bisa menjelaskan tentang struktur dan fungsi sistem regulasi (saraf, endokrin dan indra).Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Khusna sebagai guru pembimbing yang membantu saya dalam membuat makalah ini.Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian makalah ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan laporan ini.

Bungah, 01 Mei 2010

Saidatur Rohmah

Daftar isi

HALAMAN JUDULKATA PENGANTARDAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Rumusan MasalahC. Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN BAB III : PENUTUPA. KesimpulanB. Saran

Page 7: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangDalam makalah ini saya ingin mengetahui tentang struktur dan fungsi sistem regulasi, (saraf, endokrin dan indra) yang mengatur segala sesuatu yang terjadi dalam tubuh. Setelah mempelajari semua secara keseluruhan saya bisa mengetahui bahwa semua aktivitas yang dilakukan oleh tubuh ketika kita ternyata membutuhkan pengaturan (regulasi). Segala aktivitas fisik yang kita lakukan di atur oleh suatu sistem khusus didalam tubuh kita agar tidak terjadi benturan. Selain mengatur aktivitas fisik, sistem ini juga mengendalikan segala proses fisiologi yang terjadi didalam tubuh kita agar bekerja secara serasi.

B. Rumusan MasalahDari makalah ini saya sebagai penulis telah menentukan suatu rumusan makalah yang akan dikupas pada bab pembahasan ini.Pada bab pembahasan.1. Pengertian sistem koordinasi2. Pembagian sistem koordinasi3. Pengertian sistem saraf4. Pembagian sistem saraf dan fungsinya5. Pengertian sistem indra6. Pembagian alat indra dan fungsinya7. Pengertian sistem hormon8. Macam – macam kelenjar dan fungsinya9. Penyakit yang timbul akibat kelebihan dan kekurangan hormon

C. Tujuan– Mampu mengidentifikasi struktru fungsi dan proses sistem koordinasi pada tubuh manusia.– Mengaitkan struktur, fungsi dan proses sistem koordinasi pada manusia– Menjelaskan tentang mekanisme proses sistem koordinasi– Menjelaskan penyakit atau gangguan pada sistem koordinasi

BAB IIPEMBAHASAN

Dalam tubuh manusia mempunyai banyak sistem organ tubuh yang tergabung membentuk sistem – sistem dan selanjutnya semua sistem tersebut menyusun tubuh yang mempunyai fungsi tertentu. Maka

Page 8: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

dari itu, agar dalam melaksanakan fungsinya tidak terjadi benturan maka didalam tubuh itu lengkapi dengan sistem pengatur yang dikenal dengan sistem koordinasi.Koordinasi adalah cara semua organ dan sistem tubuh untuk bekerja secara efisien sedangkan sistem koordinasi merupakan sistem pengaturan segala sesuatu yang terjadi didalam tubuh manusia sehingga dapat berjalan dengan serasi dan seimbang.Ssitem koordinasi pada tubuh manusia tersusun atas tiga sistem yaitu sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon. Ketiga sistem tersebutlah yang mengatur kerja organ dalam tubuh antara sistem saraf, sistem indra dan sistem hormon saling berkaitan.

A. Sistem Saraf Pada ManusiaSistem saraf merupakan sistem koordinasi atau sistem pengatur kerja organ tubuh yang berfungsi untuk mengatur penerimaan penghantaran dan pemberian tanggan terhadap rangsang (stimulus) ke semua bagian tubuh dan sekaligus memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut.Sistem saraf pada manusia disusun olehsel – sel yang disebut dengan neuron. Neuron terdiri dari tiga bagian yaitu dendrito, badan sel dan akson (neurit).

Perbedaan dendrit dan neurit No. Macam perbedaan Dendrite Neurit1 Sitoplasma cabangnya Pendek Panjang Jumlahnya Banyak SatuFungsi Menerima implus dan diteruskan kebadan sel Menghantarkan implus yang meninggalkan badan sel dan diteruskan keneuron lainnya4 Ada tidaknya selubung myelin Tidak ada

Stuktur dan fungsi susunan saraf pada manusia adalah sebagai berikut : 1. Sel saraf adalah unit dari sistem saraf berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi 4, yaitu : a. Neuron sensorik Mengahantarkan impplus membawa rangsang dari reseptor yang berupa alat indera ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)

b. Neuron motorikBerfungsi mengirimkan perintah dari sistem saraf pusat ke efektor yang berupa otot dan kelenjar

c. Neuron konektorBerfungsi sebagai penghubung antara neuron yang satu dengan yang lainnya

d. Neuron adjustor

Page 9: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

Berfungsi menghubungkan neuron sensorik dan neuron motorik disumsum tulang belakang atau otak.

Skema sistem saraf

2. Pembagian Sistem Sarafa. Sistem Saraf PusatBerfungsi menerima informasi dari semua bagian tubuh menganalisis dan menyimpan informasi serta mengirimkan perintah berdasarkan informasi yang diterimanya.Sistem saraf pusat terdiri atas otak yang terletak dalam tulang belakang tengkorak dan sumsum tulang belakang yang terletak di ruas – ruas tulang belakang

b. Sistem SarafBerfungsi membawa impuls saraf reseptor ke pusat dan serabut saraf membawa impuls dari pusat efektor.Sistem saraf tepi dibagi menjadi sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar (otonom).

3. Fungsi Otak Dan Tulang Sumsum Tulang Belakang– Otak besar (cerebrum) : Pusat ingatan kesadaran, kemauan dan kemampuan Pusat pengendalian semua kegiatan tubuh yang bergerak

– Otak kecil (cereblum) : Pengatur keseimbangan tubuhKoordinasi buat kerja otot pada waktu bergerak

– Sumsum lanjutan :Pengendalian keolatan – kegiatan tubuh yang tidak disadari

Page 10: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

– Sumsum tulang belakangSebagai penghubungn impuls dari otakMemberi kemungkinan jalan yang terpendek pada gerak refleks

4. Gerak Reflek Dan Gerak Biasaa. Gerak ReflekAdalah gerakan sebagai tanggapan dari luar tanpa melalui pusat kesadaran: Rangsang – Reseptor – Saraf Sensori – Sumsum Tulang Belakang – Saraf Motor – Efektor – Tanggapanb. Gerak BiasaAdalah gerakan sebagai tanggapan dari luar melalui pusat kesadaran: Rangsang – Reseptor – Saraf Sensori – sistem saraf pusat (otot) – Saraf Motor – Efektor – Tanggapan

B. Sistem IndraAlat indar merupakan organ yang berperan penting dalam mengenal lingkungan dan memberi respons terhadap segala rangsangan yang terjadi terhadap tubuh. Dengan adanya indra tubuh memiliki kemampuan merespons rangsangan dari lingkungan, dan memproteksi diri dari bagian gangguan yang disebabkan oleh reseptor yang dimiliki oleh indra.Pada tubuh manusia ada 4 reseptor utama : a) MekanoreseptorUntuk mendeteksi stimulus yang berupa energi mekanisb) KemoreseptorUntuk mendeteksi stimulus yang berupa energi kimia

c) TermoreseptorUntuk mendeteksi stimulus yang berupa energi suhu

d) FotoreseptorUntuk mendeteksi stimulus yang berupa energi elektromagnetik

Tubuh manusia mempunyai lima alat indra yang dikenal dengan panca indra 1) KinestesisAdalah propioseptor, yaitu indra yang terdapat didalam otot, urat, otot jaringan ikat sendi dan sendi yang dapat membantu koordinasi dalam sikap tubuh dan perasaan tertentu

Page 11: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

2) Alat perabaTerdapat dikulit dan sering disebut dengan tangoreseptor yang mampu menerima rangsangan dari luar. Kulit juga melindungi tubuh dari luka dan infeksi membuat tubuh tahan air dan mengatur suhu tubuh.

3) Indra pengecap dan pembaua. Indra PengecapTersusun atas sel – sel reseptor pengecap yang terdapat dilidah. Lidah merupakan organ yang tersusun atas otot dan terdapat didalam rongga mulut. Selain lidah, sel – sel reseptor pengecap juga terdapat dilangit – langit mulut. Sel – sel reseptor pengecap bukan merupakan sel saraf melainkan sat sel.Lidah manusia mendeteksi hanya empat rasa, manis, asam, asin, pahit. Hal ini disebabkan satu macam rasa dibandingkan dengan lainnya.

b. Indra pembauIndra pembau pada manusia tersusun atas sel – sel reseptor pembau yang disebut dengan sel – sel olfaktori. Sel – sel alfaktori merupakan modifikasi sel saraf dan sel biasa. Dendrit pada sel – sel alfaktori berupa silia yang berfungsi menerima rangsang zat kimia dalam bentuk gas (didalam hidung).Karsa indra pembau etat kaitanya dengan kerja indra pengecap kerjasama keduanya menyebabkan kita dapat mendeteksi aroma makanan.

4) Indra pendengaran

Alat pendengaran pada manusia terdiri 3 bagian : a. Telinga luar. Terdiri dari daun telinga, saluran telinga, gendang telinga

Page 12: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

b. Telinga tengah. Tediri atas tulang martil, tulang landasan dan tulang sanggurd serta buluh eustachiusc. Telinga dalam. Terdiri atastingkup jurung dan rumah siput

5) Indra penglihatan

Indra penglihatan pada manusia adalah sepasang mata. Mata berfungsi sebagais fotoreseptor, yaitu reseptor yang mendeteksi atau mengenali stimulus yang berupa cahaya kita dapat melihat benda – benda disekitar kita karena mata mengeluarkan pantulan cahaya dari matahari kemudian mengubahnya menjadi rangsang saraf.Mata memiliki struktur yang kompleks, terdiri dari sejumlah sel reseptor cahaya dan warna. Beberapa bagian penting : sklera, konjungtiva, kornea, koroid, bintik buta, saraf optik dan otot mata.

C. Sistem HormonKarena hormon berasal dari kata hormaein yang merarti mamacu. Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjat dan langsung diedarkan oleh darah. Sistem hormon mempunyai fungsi : mengatur homoestatis memacu pertumbuhan, mengatur reproduksi dan mengatur tingkah laku.

Sebagai kompinen sistem koordinasi, hormon mempunyai hubungan erat dengan saraf : SISTEM SARAF SISTEM HORMON– komunikasi menggunakan rangsang sinyal listrik melalui serabut saraf– rangsang mencapai sel – sel khusus melalui serabut saraf– menyebabkn otot – otot berkontraksi – rangsang hasilkan pengaruh dalam waktu beberapa mili detik – pengaruh stimulasi saraf cepat dan dapat balik – komunikasi menggunakan rangsang bahan kimia pembawa pesan melalui peredaran darah– hormon beredar ke sel – sel sasarannya diseluruh tubuh – menyebabkan perubahan aktivitas metabolik – hormon hasilkan pengaruh dalam waktu beberapa menit (lebih lama)– pengaruh stimulasi endoktrin agak lama

Page 13: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

Sistem endokrin yang ada pada tubuh manusia tersusun atas beberapa kelenjar endokrL, tetapi yang utama adalah tujuh buah kelenjar endokrin yang tersebar di seluruh tubuh. Ketujuh kelenjar endokrin itu adalah kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelénjar paratiroid, kelenjar adrenalin, kelenjar pankreas, ovarium pada perempuan, dan testis pada laki-laki. Tiap tiap kelenjar menyekresikan satu atau lebih hormon.

a. Kelenjar HipofisisTerletak diatas otak besarBerfungsi mengatur kelenjar hormon lainnya

b. Kelenjar TiroidTerdiri atas dua lobus dan terletak dibagian tengah dan bagian anterios dan posteriorBerfungsi sebagai : 1. Mempengaruhi metabolisme sel. Proses produksi panas oksidasi disel – sel tubuh2. Mempengaruhi pertumbuhan perkembangan dan deferensial jaringan tubuh3. Mempengaruhi dalam mengubah tirosin

c. Kelenjar ParatiroidTerletak menempel pada permukaan belakang kelenjar gondok Berfungsi mengeskresikan parathormon yang memiliki fungsi mempertahankan kadar (a dan p dalam darah)

d. Kelenjar PankreasBerada dibwah lambung Berfungsi menghasilkan enzim – enzim pencernaan, tetapi beberapa diantaranya menghasilkan hormon – hormon

e. Kelenjar adrenalBerada diatas ginjal Memiliki bagian tengah (modulla) dan bagian luar (korteks)

f. Kelenjar kelaminPada wanita terdapat dalam rongga perut sedangkan laki – laki terdapat dalam zakar dalam kanting skrotum

Page 14: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

Ovarium berfungsi memproduksi sel telur atau ovum testis berfungsi menghasilkan sel – sel sperma.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanDari makalah ini saya simpulkan bahwa tubuh manusia memiliki sistem pengaturan disebut dengan koordinasi yang terdiri atas sistem saraf, sistem indra dan sistem hormon.Sebagai pengatur kerja organ tubuh antara sistem saraf sistem indra dan sistem hormon bekerja saling mempengaruhi. Diantara sistem saraf dan sistem hormon terdapat persamaan dan perbedaan, yaitu : PERSAMAANSistem Saraf- Membantu mengatur dalam memelihara homoestatis- Mengekresikan messengger kimiatul neurohmor Sistem Hormon- Membantuk mengatur dan memelihara homoestatis- Mengekresikan messengger kimiatul neurohmor

Perbedaan cara kerja1. Sistem HormonStimulus

Kelenjar doktrin mengekresikan hormon

Hormon diangkut Oleh darah

Hormon mempengaruhi, Jaringan seperti jantung Pembuluh darah, hatiDan organ kelamin

2. Sistem sarafditerima reseptor saraf sensorik

saraf pusat

Page 15: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

saraf morotik efektor

B. Saran– Menjauhkan diri dan tidak menggunakan obat – obatan karena dapat mempengaruhi kinerja sistem saraf– Mengkonsumsi sayuran dan buah – buahan yang banyak mengandung vitamin A– Menggunakan garam beryodium– Mengikuti gerakan KB (keluarga berencana) – Olahraga secara rutin

Tugas Makalah Biologi Tentang

Sistem saraf

Alat indra

Page 16: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

Sistem hormone

D I S U S U N

O

leh ;

Leni Natalia Situmorang

Kls ; XI IPA³

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dankarunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan, baik darisegi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan laporan kerja praktek ini lebih lanjut, akan penulis terimadengan senang hati. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telahmembantu dalam penyusunan tugas ini. Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis telahmencurahkan semua kemampuan, namun penulis sangat menyadari bahwa hasil penyusunanmakalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi maupun kemampuanpenulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dariberbagai pihak.

Medan,2011Penulis

D

aftar Isi

Page 17: Daftar Jurnal Karemunting Dunia (6sept2013)

Kata Pengantar ......................................................................................................... IDaftar Isi ......................................................................................................... IIBabI Pendahuluan ........................................................................................................ IIIBabII Isi ......................................................................................................... IV BabIII Kesimpulan........................................................................................................ V

Daftar Pustaka

[ADA] American Diabetes Association. 2004. Gestational Diabetes Mellitus.Diabetes Care 27: S88-S90.[Anonim]. 2006.Regulasi Glukosa.http://fac ult y.uc a.edu/~ we ij iul/gr aphs / glucose-regulation-1.jpg . diakses 11 Agustus 2008. AOAC, 1990. Official Methods of Analysis, 15th Edn. Association of Official Analytical Chemists, Washington D.C.