DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya...

100
1 DAFTAR ISI Halaman Kata pengantar dari Penerjemah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 1. Pemilihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 2. Persekutuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22 3. Penyediaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32 4. Pengurapan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41 5. Percontohan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 49 6. Pengutusan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55 7. Pengawasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 66 8. Berbuah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 73 Epiloog . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 82 Catatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 90

Transcript of DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya...

Page 1: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

1

DAFTAR ISI

Halaman

Kata pengantar dari Penerjemah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

1. Pemilihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

2. Persekutuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22

3. Penyediaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32

4. Pengurapan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41

5. Percontohan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 49

6. Pengutusan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55

7. Pengawasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 66

8. Berbuah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 73

Epiloog . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 82

Catatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 90

Page 2: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

2

KATA PENGANTAR DARI PENTERJEMAH

Dalam perkembangan gereja-gereja di Indonesia akhir-akhir ini makin

dirasai kekurangan tenaga untuk pelajaran rohani. Sering jadi bahwa seorang

Pendeta begitu sibuk dengan pelayanan kebaktian-kebaktian umum, pernikahan

dan penguburan bahwa tiada lagi sisa waktu untuk perkunjungan kepada

anggotan-anggotanya, bahkan sampai terbatas waktunya untuk mebimbing

mereka yang telah dalam kesulitan rohani.

Telah lama kita insaf akan dan untuk membicarakan peranan kaum

awam dalam tugas pelayanan gereja. Kita mengetahui bahwa kalau tenaga

awam dapat diikutsertakan dengan bijaksana dalam pelayanan rohani, taraf

kerohanian jemaat-jemaat kita akan meningkat dan gereja-gereja kita akan

berkembang dengan lebih pesat. Kami telah membaca dua karangan mengenai

kebutuhan ini, yaitu Kaum Awam Kristen, karangan Ds. G. Probowinoto, dan

Jemaat yang dikarang oleh Dr.J.L. Ch. Abineno. Kita sangat berterima kasih

kepada rekan-rekan kita ini karena konstribusinya dalam meletakkan dasar

teologia untuk pengikutsertaan kaum awam serta garis besar kebutuhan dalam

mendidik tenaga baru ini.

Tetapi kita masih menantikan suatu karangan yang akan memberikan

perizinannya untuk pelaksanaan pendidikan awam tersebut. Dalam karangan Dr.

Coleman ini, kita menganggap kita telah menemukan sebuah buku yang dapat

mengantar kita kedalam pelaksanaan suatu program latihan awam yang

bermutu tinggi. Dengan mengupas riwayat serta prinsip-prinsip pelayanan Yesus

sendiri terhadap kelompok inti pilihan-Nya, Prof. Coleman telah menjanjikan

kepada kaum Kristen prinsip-prinsip serta metode untuk melatih tenaga yang

dibutuhkan. Kami telah berbicara dengan beberapa hamba Tuhan mengenai

sumber ini. Setiap mereka yang pernah membaca buku The Master Plan of

Evangelism ini berkeyakinan bahwa inilah karangan yang dapat membuka jalan

bagi kita.

Page 3: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

3

Kami harap bahwa saudara-saudara rekan akan menikmati serta

mempraktikkan rencana ini. Tetapi kami merasa ada faedahnya menjelaskan

sedikit tentang pengistilahan yang dipakai disini. Istilah-istilah yang digunakan

adalah sesuai dengan pengalaman-pengalaman penginjilan umum maupun

pribadi selama beberapa tahun yang lalu didaerah Jawa Barat. “ Penginjilan”

dipakai untuk “evangelism” karena istilah ini mencakup segala fungsi

evangelism, yaitu 1) pemberitaan Injil, dan 2) penyelesaian proses evangelisasi

itu dalam arti melayani sampai Yesus telah diterima selaku Juruselamat. Banyak

istilah lain telah menjadi lazim di Indonesia, tetapi kami merasa istilah-istilah

tersebut kurang tepat untuk maksud ini karena hanya mencakup fungsi yang

pertama, sehingga mungkin para pendengar masih dibiarkan dalam keadaan

memikir-mikirkan berita Injil itu tanpa bertindak.

“Petobat” dipakai untuk “convert”. Istilah ini dipilih dalam perundingan

persiapan usaha GERAPI (Gerakan Pekabaran Injil) di kota Bandung pada tahun

1966. Petobat berarti seorang yang telah memutuskan untuk berpaling dari

dosanya serta menerima keselamatan itu yang ditawarkan oleh Yesus Kristus.

“Massa” dipakai untuk menerjemahkan “mass” (misalnya : “mass evangelism”)

supaya selalu spesifik maksudnya. Perkataan “umum” kami sangka kurang tepat,

karena belum tentu bahwa yang umum itu adalah rakyat jelata ataupun suatu

perhimpunan besar-besaran.

“Follow-up” tidak diterjemahkan karena belum terdapat sebuah kata yang tepat.

Yang dimaksudkan adalah pelayanan pelanjutan yang diberikan untuk

meneguhkan seorang yang beriman kemudian daripada ia ikutsertakan diri pada

Yesus selaku Juruselamat ataupun serahkan diri kepadaNya selaku Tuhan.

“Metode” dipakai untuk “method” kalau dimaksudkan suatu sistem pelayanan

yang tertentu, sebagai keseluruhannya. Kata “cara” dipakai kalau yang

dimaksudkan adalah sikap atau jalan pelaksanaan suatu unsur dari metode itu.

Masih ada dua istilah lain yang sedikit-sedikitnya harus diterangkan

karena tidak biasa untuk banyak golongan gereja Injili. Yaitu “sinode” untuk

Page 4: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

4

sidang organisasi daerah dari suatu gereja (denominasi); “Sidi” dipakai untuk

proses menjadi anggota penuh dari suatu jemaat.

Penjelasan dari nomor-nomor berurutan yang terdapat dalam naskah

dapat dicari dalam catatan pada bagian belakang dari Buku ini.

Dengan ini kami para penterjemah menyerahkan buku Rencana Agung

Penginjilan ini dengan penuh pengharapan bahwa buku ini akan memberi

manfaat yang sebesar-besarnya dalam pelayanan saudara.

Untuk kemuliaan Yesus Kristus

Page 5: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

5

PENDAHULUAN

YESUS DAN RENCANANYA

“Aku inilah jalan”

(Yoh. 14:6)

Segala penginjilan harus diperiksa/dibenarkan dengan dua ukuran yaitu

apakah usaha itu menuju kepada suatu tujuan tertentu dan apakah usaha itu

mempunyai arti terhadap dunia sekarang ini. Kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu atau kesibukan membuat sesuatu belum tentu berarti kita

merampungkan sesuatu. Terhadap setiap aktivitas kita harus bertanya : “Apakah

aktivitas ini sangat penting ?” ; “ apakah usaha ini akan mencapai tujuannya ?”

Segala aktivitas penginjilan di gereja-gereja harus terus-menerus diuji

demikian : “Apakah segala usaha kita memenuhi dengan sebaik-baiknya amanat

Yesus ?” “Apakah sebagai hasil pekerjaan, kita melihat suatu kader pekerja-

pekerja rohani yang selalu bertambah jumlahnya?” Memang benar kita sibuk

dengan macam-macam rencana penginjilan, tetapi apakah kita sedang

mencapai suatu tujuan yang benar ?

FUNGSI YANG MENENTUKAN CORAK KERJA

Bila kita menggunakan ukuran-ukuran tertentu seperti diatas tersebut,

untuk mencapai tujuan yang masih jauh didepan, kita terpaksa membuat suatu

rencana kerja yang matang serta lengkap. Hanya dengan demikian yakinlah kita

bahwa aktivitas-aktivitas kita memainkan suatu peranan yang penting dalam

“rencana total” dari Tuhan sehingga kita disegarkan oleh perasaan berfaedahnya

pekerjaan kita. Inilah hal yang benar bagi setiap rencan dan metode yang hendak

kita pergunakan dalam pemberitaan injil. Sama seperti sebuah gedung selalu

dibangun sesuai dengan rencana penggunaannya, demikian juga rencana-

rencana serta cara-cara kerja kita harus mempunyai tujuan. Kalau tidak, maka

aktivitas-aktivitas kita akan kacau.

Page 6: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

6

MENCARI PRINSIP-PRINSIP DASAR

Inilah yang menjadi tujuan dari penyelidikan ini. Untuk menyesuaikan

usaha-usaha kita dengan patokan yang benar, terlebih dahulu kita harus melihat

prinsip-prinsip dasar yang telah mempengaruhi metode Yesus. Karena itu, buku

kecil ini tidak merupakan suatu penafsiran dari metode-metode Yesus yang khas

dalam penginjilan pribadi maupun massal melainkan adalah suatu penyelidikan

dari prinsip-prinsip dalam pelayanan Yesus. Yaitu kita menyelidiki apa yang

mendasari rencana penginjilanNya selama Ia melayani manusia sementara

berjalan didunia ini.

PENYELIDIKAN INI

Buku-buku dalam bidang ini jarang ditemukan. Memang hampir setiap

karangan mengenai kehidupan Yesus memuat beberapa penjelasan terhadap

prinsip-prinsip penginjilanNya. Buku-buku penyelidikan dari segi-segi tertentu,

misalnya metode-metode mengajar dari Yesus, umumnya menyinggung

persoalan ini juga. Sebuah buku yang paling berfaedah bagi kita adalah “The

Training of the Twelve” (latihan terhadap Keduabelas murid itu) oleh A.B Bruce.

Buku ini pertama-tama diterbitkan pada tahun 1871, diredaksikan kembali pada

tahu 1899, mengisahkan tentang pertumbuhan para murid dibawah asuhan

Yesus. Sebuah buku yang lain, Pastor Pastorum (Pelayanan Pendeta) oleh Henry

Latham, ditulis dalam tahun 1890, mengupas tentang cara Yesus melatih orang-

orang. Kemudian terbit beberapa buku kecil, yang menguraikan pekerjaaan

Yesus. Baru-baru ini ditambahi beberapa buku lagi mengenai pertumbuhan

kelompok-kelompok kecil dan kesaksian awam. Walaupun para pengarang buku-

buku tersebut kurang mementingkan penginjilan, namun kita harus berterima

kasih karena penerangan mereka terhadap prinsip-prinsip dasar dari pelayanan

dan pekerjaan Tuhan kita.

Oleh karena rencana dasar penginjilan Yesus harus diberi perhatian yang

baik dan layak, maka kita senantiasa memerlukan penyelidikan dan penerangan

lebih lanjut, khususnya dari sumber Alkitab.

Page 7: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

7

RENCANA PENYELIDIKAN KITA

Untuk dapat mengerti betul-betul rencana kerja Yesus kita harus

mempelajari Perjanjian Baru, khususnya Injil-Injil. Kitab-Kitab ini adalah satu-

satunya kisah kesaksian mengenai Yesus dalam pekerjaanNya (Luk. 1:2,3; Yoh.

20:24; 1 Yoh. 1:1).

Injil-Injil itu pertama-tama dikarang untuk menunjukkan kepada kita

bahwa Kristus itu Anak Allah, dan bagaimana dengan iman kita beroleh hidup

dengan namaNya (Yoh. 20:31). Tetapi apa yang kadang-kadang kita tidak insafi

adalah, bahwa peryataan itu mancakup cara hidupNya sendiri dan cara hidup

yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak

hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran

itu. Itulah sebabnya dalam tuturannya, mereka menjelaskan hal-hal yang telah

menyebabkan mereka meninggalkan segala sesuatu lalu mengikut Yesus. Tentu

saja tidak semuanya diceritakan. Seperti semua pengarang sejarah, pengarang

Injil melukiskan suatu gambaran lengkap dengan menonjolkan beberapa oknum

tertentu, dan pengalaman mereka mengikuti Yesus. Akan tetapi kita dapat

meyakini bahwa segala sesuatu yang telah dengan cermat dipilih dan dicatat

dibawah pimpinan Roh Kudus, adalah untuk mengajar kita bagaimana mengikuti

Yesus. Itulah sebabnya kisah Yesus itu merupakan buku pelajaran yang terbaik

dan satu-satunya yang sempurna tentang penginjilan.

Rencana penelitian ini adalah untuk melihat jejak Yesus dalam Injil-Injil,

meneliti riwayat hidupNya dari banyak sudut untuk mengerti alasan penyebab

cara Ia mengajar/bekerja, dan menganalisa rencana pelayananNya secara umum

serta luas untuk dapat menanggapi makna yang lebih luas dari pada metode-

metode yang digunakanNya dengan manusia. Diakui bahwa tugas ini tidaklah

mudah dan banyak yang masih harus dipelajari. Kesempurnaan dari Tuhan yang

mulia tak dapat dibatasi oleh pengertian seorang manusia. Makin lama kita

memandang kepadaNya, makin jelas kita melihat kebenaran itu.

Page 8: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

8

KRISTUSLAH TELADAN YANG SEMPURNA

Tidak ada lain penelitian yang lebih menguntungkan. Walaupun kita tak

dapat mengerti seluruhnya, kita tahu bahwa Yesuslah guru yang sempurna.

Dalam keMahatauanNya Ia tak pernah berbuat salah. Walaupun sebagai

manusia Ia sering dicobai seperti kita, Ia tak dibatasi oleh dagingNya. Sekalipun

Ia tidak mempergunakan sifat keilahianNya, pikiranNya adalah jernih. Ia

senantiasa tahu apa yang benar dan sebagai orang yang sempurna, Ia hidup

sebagai Allah diantar manusia.

TUJUANNYA JELAS

Hidupnya di dunia hanya untuk menyatakan rencana Allah sejak

permulaanya. Hal ini yang senantiasa dipikirkanNya. Ia ingin menyelamatkan

bagiNya suatu kaum dan membangun suatu sidang yang rohani yang tidak akan

binasa. Ia menantikan kerajaanNya yang akan datang dalam kemuliaan dan

kuasa. Ia tidak ingin menjadikan dunia ciptaanNya ini tempat tinggalNya yang

abadi, melainkan surgalah tempatNya. Disanalah Ia menyediakan tempat bagi

kaumNya.

Tidak seorangpun yang diluar tujuan anugerahNya. Janganlah salah

paham tentang kasihNya yang besar itu. Ia adalah “Juruselamat dunia ini” (Yoh.

4:42). Allah menghendaki setiap manusia diselamatkan dan mengetahui

kebenaran. Untuk itu Yesus sudah mati. Yesus tidak membedakan pekabaran Injil

didalam negeri dan diluar negeri, karena bagi Dia dunia ini seluruhnya harus

diinjili.

IA MERENCANAKAN UNTUK MENANG

Tujuan hidupNya hanya satu, yakni penebusan dunia ini bagi Allah. tujuan

inilah yang menjadi latar belakang dari setiap kata dan perbuatanNya. Tujuan ini

yang mengatur segala langkahNya.

Itulah sebabnya sangat penting bagi kita untuk meneliti cara kerja Yesus

yang merupakan cara Allah untuk menaklukkan dunia ini. Ia tak pernah

Page 9: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

9

sembarangan, tak pernah memboroskan tenagaNya dan kata-kataNya. Ia ada

dalam pekerjaan Allah (Luk. 2:49). Ia hidup, mati dan bangkit pula sesuai dengan

rencana. Sebagai seorang Jendral mempersiapkan peperangan, Anak Allah sudah

datang untuk menang. Dengan mempertimbangkan setiap alternatif dan faktor

yang berubah-ubah dalam pengalaman manusia, Ia telah membuat suatu

rencana yang tak mungkin gagal.

SUATU PENELITIAN YANG TEPAT

Banyak rahasia terungkap akibat mempelajari rencana Yesus. Dengan

merenungkan pokok ini bersungguh-sungguh, seorang murid Kristus akan

memperoleh kesimpulan-kesimpulan yang dalam dan mungkin beraneka ragam,

walaupun perwujudan kesimpulan-kesimpulan ini akan lambat dan sukar.

Nampaknya Yesus, seakan-akan tidak mempunyai suatu rencana kerja. Dengan

penyelidikan lain, mungkin nampak bahwa Yesus menggunakan suatu teknik

tertentu, tetapi pola dasar teknik inipun tetap tersembunyi. Cara kerjaNya

demikian sederhana dan tenang, sehingga tidak nampak oleh petugas-petugas

yang tergesa-gesa. Tetapi apabila metodeNya menerangi pikiran para muridNya,

mereka akan terharu akan kesederhanaanNya yang tak mereka sadari

sebelumnya. Namun, bila rencanaNya ini dipikirkan, nampak bahwa falsafah

dasar rencanaNya berbeda sekali dari pada falsafah dasar gereja modern dan

jelas bahwa implikasi-implikasinya benar revolusioner.

Pasal-pasal berikut hendak menerangkan 8 prinsip dasar dari rencana

Yesus. Sebenarnya semua prinsip itu tersimpul dalam masing-masing

prinsip/langkah. Rangka ini dimaksudkan untuk memberikan suatu susunan

kepada metode Yesus dan untuk menunjukkan rencanaNya. Dengan mempelajari

lebih lanjut, akan makin jelas prinsi-prinsip/langkah-langkah itu masing-masing,

demikian urutannya dalam susunan ini.

Page 10: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

10

PASAL 1

PEMILIHAN

“ Ia memilih dari antara mereka Itu dua belas orang”

(Lukas 6:13)

ORANG-ORANG ADALAH METODENYA

Semuanya mulai pada saat Yesus memanggil beberapa orang untuk

mengikut Dia. Hal ini langsung mengatakan siasat penginjilanNya. PerhatianNya

tidak ditujukan kepada cara mendekati orang-orang banyak tetapi kepada

beberapa orang yang kemudian hari akan diikuti oleh orang banyak. Sangat

menyolok sekali bahwa Yesus mulai mengumpulkan orang-orang ini sebelum Ia

mengusahakan satu kampanye penginjilan atau bahkan berkhotbah dimuka

umum. Pribadi-pribadi adalah metodeNya untuk memenangkan dunia ini kepada

Allah.

Tujuan utama dari rencana Yesus adalah memilih orang-orang yang

dapat memberi kesaksian tentang hidupnya dan melanjutkan pekerjaanNya

sesudah Ia kembali kepada Bapa. Yohanes dan Andreas adalah orang-orang

pertama yang dipanggil oleh Yesus sewaktu Ia meninggalkan Betani, diseberang

sungai Jordan dimana Yohanes membaptiskan orang (Yohanes 1: 35-40). Andreas

kemudian membawa saudaranya Petrus (Yoh. 1: 41-42). Pada keesokan harinya

dalam perjalananNya ke Galilea, Yesus bertemu dengan Pilipus, dan Pilipus

berjumpa dengan Natanael (Yoh. 1:43-51). Ia tidak memilih murid-muridNya

dengan terburu-buru. Yakobus, saudara Yohanes tidak disebut sebagai salah

seorang murid dalam rombongan itu, sampai keempat nelayan itu dipanggil

kembali beberapa bulan kemudian (Mark. 1:19; Mat. 4:21). Sesaat kemudian

Lewi dipanggil untuk ikut sewaktu Yesus melalui Kapernaum (Mark. 2:13,14;

Mat. 9:9; Luk. 5:27,28). Perincian mengenai pemanggilan murid-murid yang lain

tidak ada dalam Alkitab, akan tetapi diperkirakan bahwa semuanya dipanggil

pada tahun pertama dari pelayanan Tuhan.

Page 11: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

11

Seperti dapat diduga, usaha-usaha pertama untuk memenangkan jiwa ini

hanya mempunyai sedikit pengaruh atas kehidupan rohani dari zamanNya,

tetapi hal itu tidak mengapa. Karena sebagaimana ternyata kemudian beberapa

orang yang bertobat kepada Tuhan yang pertama inilah yang menjadi pemimpin-

pemimpin gereja Tuhan, yang pergi keseluruh dunia mengabarkan Injil. Dari segi

tujuanNya pengaruh mereka dapat dirasakan untuk selama-lamanya.

ORANG-ORANG INGIN BELAJAR

Apa yang mengesankan tentang orang-orang ini adalah bahwa mereka

tidak mempunyai tanda-tanda kecakapan yang akan berhasil. Kita merasa heran,

bahwa Yesus dapat memakai mereka. Mereka adalah buruh-buruh biasa,

mungkin tidak mempunyai keahlian khusus. Mungkin beberapa dari mereka

adalah orang-orang yang berada, seperti anak-anak Zebedeus, tetapi tak

seorangpun dapat digolongkan kaya. Mereka tidak mempunyai gelar-gelar

dalam ilmu sastra dan filsafat dari zaman mereka. Seperti juga Guru mereka,

mereka hanya tamat dari sekolah-sekolah sinagoge. Sebagian besar dari mereka

dibesarkan dalam lingkungan miskin sekitar Galilea. Kenyataan satu-satunya dari

kedua belas itu yang datang dari daerah terkemuka Yudea, adalah Yudas

Iskariot. Dengan ukuran kebudayaan apapun mereka harus dianggap sebagai

rombongan orang-orang yang tidak layak. Mereka adalah orang-orang yang

mudah terpengaruh dan tersinggung perasaan. Dengan singkat, mereka yang

dipilih oleh Tuhan menjadi pembantu-pembantuNya terdiri dari orang-orang dari

bermacam-macam tingkatan dan golongan masyarakat pad waktu itu. Bukanlah

orang-orang yang kita anggap dapat memenangkan dunia ini untuk Kristus.

Namun Yesus melihat didalam orang-orang ini suatu sumber

kepemimpinan untuk kerajaanNya. Mereka sesungguhnya adalah “orang tanpa

didikan dan bodoh” menurut ukuran dunia (Kis. 4:13), tetapi mereka dapat

diajar. Walaupun sering mengambil keputusan yang salah dan tidak tepat

mengerti hal-hal rohani, namun mereka adalah orang-orang yang jujur, dan

berterus terang mengenai kebutuhan mereka. Tata cara mereka janggal dan

Page 12: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

12

kecakapan mereka sangat terbatas, tetapi kecuali pengkhianat itu, hati mereka

adalah besar. Apa yang terpenting bagi mereka adalah kerinduan mereka

terhadap Allah dan kenyataan dari hidupNya. Kedangkalan kehidupan agama

sekeliling mereka tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk bertemu dengan

Mesias (Yoh. 1:41,59; 6:69). Mereka sudah bosan akan kemunafikan dari

golongan ningrat, yang memerintah. Sebagian mereka sudah menggabungkan

diri dalam gerakan pembaruan dari Yohanes (Yoh. 1:35). Orang-orang ini sedang

mencari seorang yang dapat memimpin mereka pada jalan keselamatan. Orang-

orang demikian, lemah lembut dalam tangan Sang-Guru dapat dijadikan satu

bentuk yang baru—Yesus dapat memakai siapa saja yang mau dipakai.

MEMUSATKAN PERHATIAN ATAS PRIBADI-PRIBADI

Dalam menguraikan fakta ini janganlah sampai kita melepaskan

kebenaran praktis dari cara Yesus bekerja. Inilah kebijaksanaan dari metodeNya,

dan dalam memperhatikan hal ini, kita kembali lagi pada prinsip pokok dari

pemusatan perhatianNya kepada mereka yang hendak dipakaiNya. Tak dapat

diubah bentuk dari satu dunia kecuali jika orang-orang yang dalam dunia ini

diubahkan dahulu dan masing-masing orang tak dapat diubah, kecuali mereka

telah diubah didalam tangan Yesus. Sudahlah jelas bahwa perlu, bukan hanya

memilih beberapa kaum awam saja, tetapi membatasi jumlah golongan itu,

sehingga dapat bekerja dengan mereka dengan berhasil.

Oleh sebab itu, selagi rombongan pengikut Yesus bertambah, dirasa perlu

pada pertengahan tahun kedua dari pelayananNya untuk memperkecil

pilihanNya ini menjadi satu rombongan inti, yang gampang dikuasaiNya. Jadi

Yesus “memanggil murid-muridNya dan Ia memilih dari antara mereka hanya

dua belas orang, yang Ia gelari Rasul” (Luk. 6:13-17; Mark. 3:13-19). Terlepas

dari arti simbolik yang hendak kita kita kenakan pada angka duabelas ini, sudah

jelas, bahwa Yesus ingin supaya orang-orang ini mempunyai hak istimewa yang

unik serta kewajiban khusus dalam KerajaanNya.

Page 13: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

13

Ini tidak berarti bahwa dengan pilihan itu Yesus menolak orang-orang lain

daripada mengikut Dia. Karena seperti kita ketahui, banyak lagi dibilangkan

antara pengikut-pengikutNya dan beberapa dari mereka menjadi pekerja-pekerja

yang baik didalam Gereja. Yang tujuh puluh (Luk. 10:1); Markus dan Lukas,

pengarang-pengarang Injil, Yakobus, Saudaranya sendiri (1 Kor. 15:7; Gal. 2:9;

Yoh. 2:12; dan 7:2-10); adalah conton-contoh yang nyata dalam dari hal ini.

Namun kita harus akui bahwa prioritas yang diberikan kepada mereka yang

diluar keduabelas murid itu dengan cepat dikurangi.

Prinsip yang sama dipakai pula seterusnya, karena dalam golongan rasul-

rasul yang terpilih itu, Petrus, Yakobus, dan Yohanes mempunyai hubungan yang

lebih istimewa dengan Tuhan daripada sembilan lainnya. Hanya orang-orang

yang mempunyai hak istimewa inilah yang diminta masuk kedalam kamar sakit

dari anak Yairus (Mark. 5:37; Luk. 8:51); mereka inilah yang naik bersama Yesus

dan melihat kemuliaanNya diatas Gunung (Mark. 9:2; Mat. 17:1; Luk. 9:20); dan

ditengah-tengah pohon zaitun dari Getsemani yang melemparkan bayangannya

dalam fajar paskah, orang-orang inilah yang menunggu terdekat dengan Tuhan

sedang ia berdoa (Mark. 14:33; Mat. 26:37). Begitu jelas pilihan yang diberikan

kepada ketiga orang ini sehingga jika tidak karena hal Kristus yang tidak

mementingkan diriNya sendiri, tentu murid-murid lain tidak senang akan pilihan

ini. Fakta bahwa tidak tercatat didalam Alkitab tentang murid-murid mengeluh

perihal keistimewaan ketiga orang ini, walaupun mereka pernah mengomel

tentang hal-hal lain, adalah bukti bahwa dimana pilihan dinyatakan dalam

semangat yang benar dan untuk maksud yang benar, hal tersinggung tak perlu

timbul.

PRINSIP YANG DIPAKAI

Semuanya ini tentunya mengesankan seseorang yaitu bagaimana Yesus

dengan seksama membagikan waktuNya kepada orang-orang yang hendak Ia

latih. Hal ini juga menunjukkan satu prinsip pokok dari cara mengajar. Lebih kecil

Page 14: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

14

jumlah orang-orang yang diajar, lebih besar kemungkinan untuk pengajaran

yang baik hasilnya.

Yesus mencurahkan sebagian besar dari sisa hidupNya diatas bumi ini

kepada murid-murid pilihan ini. Ia dalam arti kata mempertaruhkan seluruh

pelayananNya keatas mereka. Dunia ini dapat bersikap acuh tak acuh terhadap

Dia namun tak dapat mengalahkan siasatNya. Ia bahkan tidak kuatir sama sekali

pada waktu pengikut-pengikutNya yang biasa melepaskan kesetiaan mereka

waktu diperhadapkan dengan arti sebenarnya dari Kerajaan Allah (Yoh. 6:66).

Tetapi Ia tidak dapat membiarkan murid-muridNya yang terdekat meloloskan diri

dari maksudNya. Mereka harus mengerti kebenaran itu dan disucikan olehNya

(Yoh. 17:7), jika tidak, segala sesuatu akan lenyap. Jadi, Ia berdoa “tidak untuk

dunia ini”, akan tetapi untuk beberapa yang Allah berikan kepadaNya “dari

antara dunia ini” (Yoh. 17:6, 9). Segalanya bergantung kepada kesetiaan mereka;

kalau dunia ini mau percaya kepadaNya “melalui pemberitaan mereka” (Yoh.

17:20).

TIDAK MELALAIKAN MASSA

Adalah salah, berdasarkan apa yang telah ditekankan disini, untuk

menganggap bahwa Yesus melalaikan massa. Ini tidaklah benar. Yesus telah

melampaui segala yang dapat diminta manusia dalam menghubungi massa. Hal

yang pertama-tama dilakukanNya sewaktu Ia mulai dengan pelayananNya

adalah memihak dengan berani kepada gerakan kebangunan rohani

sezamanNya dengan dibaptiskan oleh Yohanes (Mark. 1:9-11; Mat. 3:13-17; Luk.

3: 21-22), dan kemudian Ia sangat memuji pekerjaan dari Nabi besar itu (Mat.

11:7-15; Luk. 7:24-28). Ia sendiri tak berhentinya berkhotbah kepada massa yang

mengikuti pelayananNya yang ajaib. Ia mengajar mereka. Ia memberi makanan

kepada mereka apabila mereka lapar. Ia menyembuhkan mereka yang sakit dan

mengusir setan dari dalam mereka. Ia memberkati anak-anak mereka, sehingga

Ia tak “mempunyai waktu lagi untuk makan” (Mark. 6:31). Sedapat mungkin

Yesus menunjukkan kepada massa tentang perhatian yang sejati. Merekalah

Page 15: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

15

orang-orang yang Ia datangi untuk menyelamatkan – Ia mengasihi mereka,

menangisi mereka, dan akhirnya mati untuk menyelamatkan mereka dari

dosanya. Tak seorangpun dapat menganggap bahwa Yesus menghindari

penginjilan massa.

MASSA DIBANGKITKAN

Sesungguhnya. Kecakapan Yesus untuk menarik perhatian massa telah

menjadikan satu masalah yang serius dalam pelayananNya. Ia telah begitu

berhasil dalam menyatakan rahmatNya dan kuasaNya kepada mereka, sehingga

mereka pernah mencoba “mengambil Dia dengan kekerasan, menjadikan Dia

Raja” (Yoh. 6:15). Laporan dari para pengikut Yohanes Pembaptis mengatakan

bahwa “semua orang” sedang menyerukan perhatianNya (Yoh. 3:26). Bahkan

orang-orang Parisi mengakui bahwa dunia telah mengikut Dia (Yoh. 12:19), dan

para imam menyadari bahwa jika halNya terus berkembang seluruh rakyat akan

percaya akan Dia (Yoh. 11:47, 48). Alkitab tentunya tidak menyatakan bahwa

Yesus kurang diikuti massa, meskipun mereka segan menyatakan kesetiaan

mereka; dan keadaan ini terus berlangsung sampai akhir. Sebenarnya, justru

karena takut akan sikap bersahabat dari pada masa terhadap Yesus, maka

penuduh-penuduhNya mencari jalan menangkap Dia pada waktu orang-orang

banyak tidak berada bersama-sama Dia (Mark. 12:12; Mat. 21:26; Luk. 20:19).

Jika Yesus pernah perkenankan sentiment populer ini kepada massa tentu

Ia dapat dengan mudah menguasai segala kerajaan manusia. Apa yang Ia harus

perbuat hanyalah memuaskan keinginan daging dan rasa ingin tahu dari pada

orang-orang itu dengan kuasaNya. Semacam inilah pencobaan yang diberikan

oleh Iblis dalm padang belantara waktu Yesus dibujuk untuk mengubahkan batu

menjadi roti dan menjatuhkan diriNya kebawah dari bubung Bait Allah agar Allah

menatang Dia dalam tanganNya (Mat. 4:1-7; Luk. 4:1-4; 9-13).

Hal yang menyolok mata ini tentu akan menggemparkan orang-orang

sekelilingnya. Iblis tidak menawarkan sesuatu kepada Yesus tatkala ia

menjanjikan semua kerajaan dunia ini apabila Yesus hanya mau menyembah dia

Page 16: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

16

(Mat. 4:8-10). Penghulu penipu dari manusia itu mengetahui dengan jelas,

bahwa Yesus dengan sendirinya mendapat segalanya jika Ia mau melepaskan

perhatianNya dari hal-hal asasi dalam kerajaan yang kekal itu.

Tetapi Yesus tidak bermaksud hanya menyenangkan rakyat jelata.

Bahkan sebaliknya, berulang-ulang kali dengan susah payah Ia menghindarkan

sokongan massa yang digerakkan oleh kuasa mujizatNya (Yoh.2:23; 3:3; 6:26,

27). Seringkali Ia minta kepada orang-orang yang sudah menerima kesembuhan

agar tidak memberitakan hal tersebut kepada orang-orang lain, agar tak

menimbulkan demonstrasi oleh massa yang gampang digerakkan itu. Demikian

juga dengan murid-murid yang melihat Ia berubah rupaNya diatas gunung “Ia

berpesan kepada mereka agar jangan memberi tahu kepada seorang jugapun

yang telah mereka lihat”, sehingga lepas daripada Ia bangkit dari antara orang

mati (Mark. 9:9; Mat. 17:9). Pada lain peristiwa sewaktu orang-orang banyak

bersorak memuji Dia, Yesus langsung menjauhkan diri bersama murid-muridNya

ketempat lain. Caranya bekerja yang demikian seringkali tidak menyenangkan

para pengikutNya yang tidak mengerti akan siasatNya. Bahkan saudara-

saudaraNya perempuan dan laki-laki sendiri yang pada waktu itu belum percaya

akan Dia, menganjurkan Dia untuk melepaskan siasat ini dan dengan terang-

terangan menonjolkan DiriNya kepada dunia, tetapi Ia menolak nasihat mereka

(Yoh. 7:2-9).

HANYA SEDIKIT SAJA YANG MENGERTI

Mengingat siasat inilah maka tidak heran kalau hanya sedikit yang benar-

benar bertobat pada masa pelayanan Kristus. Tentu saja, banyak yang percaya

akan Kristus dalam arti bahwa pelayanan IlahiNya dapat diterima, tetapi hanya

sedikit yang mengerti arti dari pada Injil. Mungkin jumlah seluruh pengikutNya

yang setia pada akhir pelayananNya didunia ini hanya berkisar pada 500 orang

kepada siapa Yesus menampakkan diriNya setelah Ia bangkit (1 Kor. 15:6), dan

hanya kira-kira 120 orang tinggal tetap di Yerusalem untuk menerima baptisan

Rohol Kudus (Kis 1:15). Sekalipun jumlah ini tidak kecil mengingat bahwa

Page 17: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

17

pelayananNya yang aktif hanya meliputi jangka waktu tiga tahun, namun jika

dari segi ini seseorang ingin mengukur hasil dari penginjilanNya atas dasar

jumlah orang-orang yang dibawaNya pada pertobatan, Yesus dengan pasti tidak

akan digolongkan antara penginjil-penginjil umum yang paling berhasil.

SIASATNYA

Mengapa Yesus dengan sengaja memusatkan usahaNya atas hanya

beberapa orang saja ? Bukankah Ia datang untuk menyelamatkan seluruh dunia

ini ? Dengan pengumuman yang membara dari Yohanes Pembaptis yang

berkumandang didalam telinga orang banyak, Sang Guru dengan mudah dapat

mengumpulkan ribuan orang dengan segera untuk mengikut Dia jika Ia

mengkehendakinya. Mengapa Ia tidak menggunakan kesempatan ini untuk

mengumpulkan suatu pasukan besar dari para petobat untuk merebut dunia ini

dengan suatu “serangan” mendadak ? Tentu Anak Allah dapat memakai suatu

cara yang lebih menarik untuk mengumpulkan massa. Bukankah mengecewakan

bahwa seseorang dengan segala kuasa didunia ini dalam tanganNya, yang hidup

dan kemudian mati untuk menyelamatkan dunia ini, tetapi akhirnya hanya

mempunyai beberapa murid sebagai hasil pekerjaanNya ?

Jawaban dari pertanyaan ini segera menyoroti maksud yang sebenarnya

dari rencanaNya untuk penginjilan. Yesus tidak berusaha untuk mempengaruhi

massa, tetapi untuk memproklamirkan kedatangan suatu Kerajaan. Ini berarti

bahwa Ia membutuhkan orang-orang yang dapat memimpin massa. Apa

gunanya bagi tujuanNya yang terakhir Ia membangunkan orang banyak

mengikut Dia, jika orang-orang ini tidak diamat-amati kemudian atau menerima

instruksi dalam jalan itu telah dibuktikan dalam beberapa peristiwa bahwa

orang-orang banyak itu dapat dengan mudah menjadi korban kepada berhala-

berhala jika mereka tidak diasuh dengan betul. Massa itu seperti domba-domba

yang tersesat kian kemari tanpa tujuan, kalau tidak digembalai (Mark. 6:34; Mat.

9:36;14:14). Mereka bersedia untuk mengikut siapa saja yang datang kepada

mereka dengan janji yang menyenangkan mereka, baik kawan maupun lawan.

Page 18: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

18

Itulah tragedi waktu itu cita-cita luhur dari orang-orang ini dapat digerakkan

dengan mudah oleh Yesus, tetapi dengan sama cepatnya hal ini dipadamkan oleh

pembesar-pembesar agama palsu yang meguasai mereka.

Para pemimpin Yahudi yang buta rohani (Yoh. 8:44; 9:39-41; Mat. 23:1-

39), walaupun sedikit jumlahnya, menguasai orang-orang ini oleh sebab itu,

kecuali petobat-petobat Yesus diberi pemimpin rohani yang dari Tuhan untuk

memimpin dan melindungi mereka dalam kebenaran, mereka akan cepat jatuh

kedalam kekacauan dan putus harapan, dan keadaan yang terakhir akan lebih

menyedihkan dari yang pertama. Jadi, sebelum dunia ini dapat ditolong secara

kekal, orang-orang harus disiapkan menjadi pemimpin massa dalam hal-hal

rohani.

Yesus adalah seorang yang realistis. Ia sadar sepenuhnya akan sifat tidak

mantap dari keadaan manusia yang telah merosot serta kuasa iblis dalam dunia

ini yang selalu menyerang manusia. Dalam kesadaran inilah Ia dasarkan

pemberitaanNya atas suatu rencana yang dapat memenuhi kebutuhan. Massa

dari orang-orang yang berselisihan paham dan kebingungan akhirnya bersedia

mengikut Yesus, tetapi tidak mungkin Ia dapat memberikan asuhan pribadi yang

mereka masing-masing butuhkan. JalanNya yang satu-satunya adalah meresapi

pribadi-pribadi itu dengan hidupNya untuk melaksanakan tugas. Oleh sebab itu,

Ia memusatkan pergaulanNya kepada beberapa orang yang akan menjadi

pemimpin-pemimpin pertama. Walaupun Ia berusaha sedapat mungkin untuk

membantu semuanya, Ia harus memusatkan perhatianNya pertama-tama keatas

beberapa orang penting “kunci”, agar supaya pada akhirnya semuanya dapat

diselamatkan. Inilah kehebatan dari siasatNya.

PEMAKAIAN PRINSIPNYA DEWASA INI

Amat mengherankan, hal ini kurang nampak dalam cara bekerja pada

dewasa ini. Sebagian besar dari penginjilan gerejani mulai dengan massa dengan

dugaan bahwa Gereja sanggup melayani selanjutnya. Hasilnya ialah kita terlalu

mementingkan statistik petobat-petobat calon-calon untuk pembaptisan, dan

Page 19: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

19

berusaha menambah anggota-anggota. Hanya sedikit perhatian terhadap

peneguhan jiwa-jiwa ini kepada kasih dan kuasa Allah.

Sesungguhnya jika cara Yesus bekerja pada segi ini benar-benar berarti,

maka hal ini mengajar bahwa kewajiban utama dari seorang Pendeta serta

perhatian utama dari seorang penginjil, ialah meletakkan suatu dasar penginjilan

yang efektif dan terus-menerus kepada massa. Ini akan memerlukan lebih

banyak pemusatan waktu dan bakat-bakat keatas beberapa orang didalam

gereja, tetapi dengan tidak melalaikan kepentingan massa. Ini akan berarti

melatih pemimpin “bagi pekerjaan melayani” bersama Pendeta (Efs. 4:12).

Beberapa yang sudah demikian menyerahkan diri akan menggoncangkan dunia

bagi Allah. Kemenangan tidak pernah dicapai secara massa.

Mungkin ada orang yang menentang prinsip, karena seolah-olah la lebih

menghargai segolongan orang-orang saja didalam gereja. Meskipun demikian

itulah cara Yesus dan cara ini perlu jika pemimpin-pemimpin yang tetap hendak

dilatih. Dimana hal ini dipraktekkan dengan kasih yang murni demi kebutuhan

orang-orang banyak, keberatan-keberatan dapat diamankan. Sesungguhnya,

tujuan pokok harus menjadi jelas kepada pekerja-pekerja yang bersangkutan.

Orang-orang yang hendak dilatih harus dipilih dengan sopan dan bijkasana.

Segala sesuatu yang dikerjakan melalui beberapa orang ini adalah demi untuk

keselamatan orang banyak.

SATU DEMONSTRASI MODERN

Prinsip pemilihan dan konsentrasi telah terukir di alam dunia ini dan akan

membawa hasil tak perduli siapa yang mempraktikkannya, baik gereja mau

terima atau tidak. Tentu satu hal yang penting adalah bahwa kaum komunis,

yang senantiasa waspada tentang hal-hal apa yang berhasil, mengambil alih

secara besar-besaran metode Tuhan ini. Dengan memakai cara ini untuk tujuan

yang bengkok, mereka telah bertambah dari sekelompok kecil orang-orang

fanatik tujuh puluh lima tahun berselang menjadi satu komplotan pengikut-

Page 20: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

20

pengikut yang besar yang memperbudak hampir setengah isi dunia ini. Mereka

telah membuktikan dalam masa sekarang apa yang telah diperhatikan oleh

Yesus dengan jelas dalam jamanNya bahwa massa dapat dimenangkan dengan

mudah jika mereka hanya diberi pemimpin-pemimpin untuk diikuti. Bukankah

penyebaran filsafat yang menyesatkan oleh kaum komunis ini satu tempelakan

bagi gereja, bukan saja tehadap penyerahan kita yang kurang untuk menginjil,

tetapi juga kepada cara pelaksanaan kita yang tidak sungguh-sungguh?

SEKARANG WAKTUNYA UNTUK BERTINDAK

Sudah waktunya gereja menghadapi situasi ini dengan realistis. Masa kita

tak bersungguh-sungguh telah lewat. Cara penginjilan gereja telah terbentur

hampir disetiap tempat. Yang lebih diejek lagi, Injil yang diberitakan dengan cara

besar-besaran kedaerah-daerah yang baru sebagian besar telah lumpuh.

Dibanyak tempat gereja yang lemah bahkan tidak dapat berkembang sesuai

dengan pertumbuhan penduduk. Sepanjang masa kekuatan Iblis dalam dunia ini

menjadi bertambah buas dan kurang ajar dalam penyerangan mereka. Penuh

sindiran, jika kita berhenti untuk memikirkannya. Dalam zaman dimana fasilitas

komunikasi dan pengangkutan yang tepat dapat dimiliki oleh Gereja

sebagaimana belum pernah terjadi sebelumnya, kita sebetulnya kurang berhasil

dalam memenangkan dunia ini untuk Allah, dibandingkan dengan waktu

sebelum alat-alat modern diciptakan.

Dalam menilai keadaan yang menyedihkan pada masa ini, kita tak usah

menjadi kegila-gilaan untuk coba membalikkan arah tujuan dalam sekejap mata.

Mungkin inilah maslah kita. Dalam perhatian kita untuk membendung arus, kita

telah melangsungkan cara-cara kebangunan rohani untuk mencapai massa

dengan Firman Allah yang menyelamatkan. Tetapi apa yang kita sadari dalam

kegagalan kita ialah bahwa masalah yang sebenarnya bukanlah dengan massa –

apa yang mereka percaya, bagaimana mereka diperintah, apakah mereka diberi

makanan yang menyehatkan atau tidak. Semua hal ini yang dianggap begitu

penting akhirnya dapat dikerjakan oleh orang-orang lain. Sebab itulah, sebelum

Page 21: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

21

kita dapat mengutamakan massa, kita harus mendapatkan orang-orang yang

akan diikuti oleh massa itu.

Ini tentunya meletakkan prioritas untuk memenangkan dan melatih

mereka yang telah menjadi pemimpin jemaat. Jika kita tak dapat mulai dari

golongan atas, sekarang marilah kita mulai dimana kita berada dan melatih

beberapa orang-orang yang sederhana untuk menjadi orang-orang besar. Dan

marilah kita ingat juga, bahwa seorang tak perlu mempunyai kedudukan dunia

untuk menjadi pekerja dalam kerajaan Allah. Semua orang yang rela mengikuti

Kristus dapat menjadi pengaruh besar kepada dunia, asal orang ini mempunyai

didikan seperlunya.

Disinilah kita harus mulai seperti Yesus. hal itu akan berjalan perlahan,

meletihkan, susah dan mungkin tidak terpandang oleh umum pada

permualaannya, tetapi hasil yang akan mulia, sekalipun kita tidak hidup lagi

untuk melihat hasil itu. Ditinjau dari sudut ini, dalam pelayanan dibutuhkan satu

ketetapan besar. Seorang harus mengambil keputusan dimana ia mau

pelayanannya berhasil – dalam penerimaan umum yang bersorak-sorai yang

tidak kekal atau didalam menciptakan kembali hidupnya kedalam beberapa

orang pilihan yang akan meneruskan pekerjaannya setelah ia meninggal dunia.

Sesungguhnya persoalannya ialah untuk generasi mana kita ini sebenarnya

hidup. Tetapi kita harus jalan terus. Kita perlu sekarang melihat bagaiman Yesus

melatih orang-orangNya untuk melanjutkan pekerjaanNya. Seluruh cara kerja

adalah bagian dari metode yang satu, dan kita tak dapat memisahkan satu

tahap dari yang lain tanpa merusak hasil kerjanya.

Page 22: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

22

PASAL 2

PERSEKUTUAN

“Aku ini beserta dengan kamu senantiasa” (Matius 28:20)

IA TINGGAL BERSAMA-SAMA MEREKA

Kebiasaan Tuhan Yesus adalah: setelah memanggil murid-muridNya, lalu

Ia tinggal bersama-sama mereka, dan memberi kesempatan kepada mereka

untuk mengikut Dia. Beginilah inti rencanaNya untuk melatih murid-murid.

Bila kita renungkan hal ini, maka sesungguhnya, ini adalah suatu cara

yang resmi, rencana pelajaran yang tertentu, atau kelas yang khusus menerima

pendaftaran pengikut-pengikutNya. Suatu sistem pendidikan yang teratur yang

pada dewasa ini dianggap sangat penting, tidak terdapat dalam pelayananNya.

Sungguh mengagumkan cara Yesus ini, karena Ia tidak berbuat lain, daripada

mendekatkan mereka kepadaNya saja. DiriNya mencakup sekaligus sekolah dan

mata-mata pelajaranNya.

Metode pendidikan yang bebas ini sangat berbeda dengan metode kaum

ahli torat. Para guru agama itu mengaharuskan murid-muridNya mentaati cara-

cara pendidikan tertentu dan cara-cara tersebut yang membedakan satu guru

dari yang lain; sedangkan Yesus hanya menghendaki supaya murid-muridnya

mengikuti Dia. Tuhan kita tidak menyalurkan pengajaranNya dalam bentuk-

bentuk hukum dan doktrin-doktrin, melainkan pribadiNya sendiri memancarkan

pengajaranNya itu. Murid-muridNya menjadi termahsyur bukan karena mereka

diharuskan menyesuaikan diri dengan cara-cara tertentu, melainkan oleh karena

persekutuanNya dengan Dia yang mengikutsertakan mereka dalam

pengajaranNya (Yoh. 18:19).

BERESEKUTU UNTUK MENGERTI

Melalui persekutuan ini murid-muridNya dapat “mengetahui rahasia

Kerajaan Allah” (Luk. 8:10). Sebelum suatu pelajaran dijelaskan, pelajaran itu

sudah menjadi terang berkat persekutuan mereka. Hal ini nyata pada waktu

Page 23: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

23

salah seorang murid menanyakan “bagaimana kami tahu jalannya” yang

menandai bahwa ia tidak mengerti tentang Tritunggal yang kudus. Yesus segera

menjawab pertanyaan ini: “Aku inilah Jalan, dan Kebenaran dan Hidup” (Yoh.

14:5,6). Sebenarnya pertanyaan ini sudah terjawab, bila murid-murid mau

melihat akan kenyataan rohani yang terjelma ditengah-tengah mereka.

Cara mengajar yang sederhana ini telah diungkapkan sejak mulanya,

pada waktu Yesus memanggil murid-muridNya kepadaNya. Yohanes dan Andreas

disuruh “Marilah kita melihat !” tempat dimana Yesus tinggal (Yoh. 1:39). Alkitab

tidak lebih lanjut menceritakan mengenai hal ini. Namun dirumah mereka

sempat membicarakan segala sesuatu dengan Yesus dan disitulah mereka

masing-masing dapat menyaksikan pribadi dan pekerjaan Yesus. Pilipus juga

dipanggil dengan cara yang sama : “Ikutlah Aku” (Yoh. 1:43). Tertarik oleh cara

pendekatan yang sederhana ini, Pilipus membawa pula Natanael kepada

TuhanNya: “Marilah engkau lihat” (Yoh. 1:46). (Sebuah khotbah yang hidup

adalah lebih berharga daripada seratus penjelasan). Kemudian, waktu Yakobus,

Petrus dan Andreas didapati sedang memperbaiki pukatnya, Yesus memanggil

mereka dengan kata-kata lemah lembut yang sama: “Marilah ikutlah Aku”.

Hanya kali ini ditambahkan maksud daripada panggilan itu, “maka Aku

menjadikan kamu kelak penjala orang” (Mark. 1:17; bd. Mat. 4:19; Luk. 5:10).

Demikian pula panggilan Matius dari rumah percukaiannya, “Ikutlah Aku”

(Mark.. 9:9; Luk. 5:27).

PRINSIP INI DIJELASKAN

Lihatlah betapa hebatnya cara ini. Dengan menjawab panggilan itu, para

pengikut sebenarnya telah mengikutsertakan diri dalam sekolahnya Tuhan

dimana pengertian mereka dapat bertumbuh dan imannya dapat diteguhkan.

Tentu saja ada banyak hal yang tidak jelas bagi mereka— hal-hal yang mereka

kemukakan dengan terus terang kepadaNya sewaktu mereka berjalan-jalan

beserta Yesus. Tetapi melalui persekutuan itu segala sesuatu yang tadinya belum

jelas, menjadi jelas.

Page 24: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

24

Prinsip ini yang sudah terkandung sejak mulanya ditekankan dalam

perkataan Yesus pada waktu Ia memisahkan dua belas muridNya dari suatu

rombongan yang agak besar, “supaya mereka itu bersama-sama dengan Dia”

(Mark. 3:14; bd. Luk. 6:13). Memang Ia mengatakan, bahwa Ia akan menyuruh

mereka “pergi mengajar orang dan mereka akan beroleh kuasa membuangkan

setan”, akan tetapi sering kita lupa langkah persiapannya. Yesus menjelaskan

bahwa sebelum orang-orang ini, “Pergi mengajar” atau “membuangkan setan”

mereka terlebih dahulu harus “bersama-sama dengan Dia, merupakan bagian

penahbisan sepenting dengan penetapan kuasa untuk menginjil, bahkan lebih

penting lagi, karena dengan demikian mereka dipersiapkan untuk diutuskan.

MAKIN LAMA MAKIN ERAT

Tekad Yesus untuk memenuhi tugas ini menjadi jelas apabila kita

membaca kisah selanjutnya dalam Injil-Injil. Dalam tahun pelayanan yang kedua

dan ketiga Ia memberikan lebih banyak waktu kepada murid-murid yang

dipilhNya. Hal ini bertentangan dengan cara berfikir biasa.

Sering ia membawa murid-muirdNya jauh kegunung dimana Ia tidak

dikenal orang, sekedar untuk menghindari perhatian umum. Mereka pernah

berangkat bersama-sama ke Tsur dan Sidon (Mark. 7:24; Mat. 15:21), ke

“perbatasan Dekapolis” (Mark. 7:31; bd. Mat. 15:29), dan “kedaerah-daerah

Dalmanuta” disebelah tenggara Galilea (Mark. 8:10; bd. Mat. 16:13). Perjalanan-

perjalanan ini dilakukan juga karena perlawanan kaum Parisi dan kebencian

Herodes, akan tetapi yang terpenting adalah : Yesus ingin bersendiri dengan

murid-muridNya. Kemudian Ia bersama-sama dengan murid-muridNya untuk

beberapa bulan di Perea sebelah Timur Jordan (Luk. 13:22; 19:18; Yoh 10:40;

11:54; Mat. 19:1; 20:34; Mark. 10:52). Apabila perlawanan semakin memuncak,

“Yesus tiada lagi berjalan dengan terang-terangan diantara orang-orang Yahudi,

melainkan undurlah Ia dari sana kedaerah jajahan yang dekat padang belantara,

kesebuah negeri yang bernama Efraim, disitulah Ia tinggal dengan murid-

muirdNya” (Yoh. 11:54). Bila waktunya tiba dimana Ia harus pergi ke Yerusalem,

Page 25: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

25

Ia “ membawa dua belas muridNya” dari antara yang lain takala Ia menuju

kekota dengan perlahan-lahan (Mat. 20:17; bd. Mark. 10:23).

Dilihat dari sudut ini, tidaklah mengherankan bahwa pada Minggu

Sengsara, Yesus hampir-hampir tak melepaskan murid-muridNya jauh dari

padaNya: pada waktu Ia berdoa di Getsemani, murid-muridNya hanya sekira-kira

sepelempar batu jauhnya dari Dia (Luk. 22:41). Bukankah demikian halnya

apabila waktu perpisahan dalam suatu keluarga sudah mendekat ? Tiap-tiap

menit dihargai, sebab sudah mengetahui bahwa persekutuan yang demikian

indahnya tidak akan berlangsung lama lagi. Kata-kata yang diucapkan pada

waktu-waktu itu adalah senantiasa sangat berharga. Sesungguhnya, tatkala

saat-saat perpisahan sudah hampir tiba, barulah murid-murid dapat melihat

dengan lebih mendalam arti persekutuan mereka dengan Dia (Yoh. 16:4). Tak

dapat disangsikan lagi mengapa pengarang-pengarang Injil, dengan sendirinya

mencurahkan lebih banyak perhatian mereka pada hari-hari terakhir itu.

Setengah dari apa yang tercatat mengenai Yesus adalah kejadian-kejadian

menjelang bulan-bulan terakhir dari hidupNya dan bagian yang terbesar adalah

mengenai minggu terkahir.

Jalan yang ditempuh oleh Yesus dalam hidupNya telah digambarkan

dengan sebaik-baiknya pada hari-hari sesudah kebangkitanNya. Sangat

menonjol bahwa Ia menampkkan diriNya hanya kepada murid-murid pilihanNya

saja. Alkitab mengatakan, bahwa tak seorang yang belum percaya dapat melihat

Yesus dalam kemuliaanNya. Hal ini tidak mengherankan karena tak ada gunanya

untuk menggemparkan orang banyak dengan memperlihatkan DiriNya. Apa

gerangan yang telah mereka perbuat ! Akan tetapi murid-murid yang melarikan

diri pada waktu penyalibanNya perlu Ia hidupkan iman mereka dan menegaskan

kembali tugas mereka, karena melalui merekalah pelajaranNya dapat

berkembang.

Demikianlah segala sesuatu sudah terjadi menurut rencanaNya. Ia

menghabiskan lebih banyak waktu untuk beberapa muridNya, dari pada untuk

orang-orang lain. Ia makan bersama-sama mereka, tidur bersama-sama dan

Page 26: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

26

bercakap-cakap dengan mereka sepanjang pelayananNya. Mereka berjalan

bersama-sama sepanjang jalan yang sepi, mereka bersama-sama mengunjungi

kota-kota yang ramai, mereka berlajar dan menangkap ikan bersama-sama

ditasik Galilea; mereka berdoa bersama-sama digurun dan di gunung-gunung;

dan mereka beribadat bersama-sama didalam sinagoge dan di Bait Allah di

Yerusalem.

YESUS SENANTIASA MELAYANI MURID-MURIDNYA DISAMPING MELAYANI

MASSA

Jangan kita melupakan bahwa murid-muridNya senantiasa berada

dengan Dia, walaupun Ia sedang melayani orang-orang lain, pada waktu Ia

berbicara dengan massa yang mendesak-desak kepadaNya, bercakap-cakap

denga ahli-ahli torat dan orang-orang parisi yang berusaha menjerat Dia dan

berbicara dengan seorang minta-minta dipinggir jalan, senantiasa murid-

muridNya berada dekat Dia untuk turut memperhatikan serta mendengarkan.

Dengan cara ini, Yesus menerima dua kali ganda hasil atau waktu yang

dipergunakannya. Dengan tidak mengabaikan pelayanan yang tertentu kepada

orang-orang yang membutuhkan, Ia senantiasa ada dengan murid-muridNya

untuk melayani mereka juga. Dengan demikian mereka menerima pelajaran dari

percakapan-perckapan atau Yesus terhadap orang-orang lain, disamping

bimbingan kepada mereka sendri.

CARA INI MEMAKAN WAKTU

Persekutuan yang erat dan terus menerus ini menunjukkan bahwa Yesus

tidak mempunyai waktu untuk diriNya sendiri. Seperti kanak-kanak yang

menuntut perhatian sang Ayah, demikian murid-murid senantiasa berada dikaki

sang Guru. Juga pada waktu Ia pergi mengasingkan diri untuk berdoa, tak luput

Ia dari gangguan atas kebutuhan murid-muridNya (Mark. 6:46-48; bd. Luk. 11:1).

Namun Yesus tidak merobah caraNya, Ia ingin bersama-sama dengan mereka.

Page 27: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

27

Mereka adalah anak-anak rohaniNya (Mark. 10:17; Yoh. 13:13) dan satu-satunya

cara seorang ayah mendidik keluarganya adalah, bersekutu dengan mereka.

DASAR PELANJUTAN

Tidak ada yang lebih jelas, namun lebih diabaikan daripada pelaksanaan

prinsip ini. Hal ini begitu sederhana sehingga orang cenderung untuk

mengabaikannya. Akan tetapi Yesus tidak mengingnkannya. Akan tetapi Yesus

tidak menginginkan murid-muridNya melalaikan hal ini. Pada perjalananNya

yang terakhir, Yesus merasa sangat perlu untuk memperjelas dalam pikiran

mereka tentang apa yang telah Ia lakukan selama ini. Sebagai contoh, Yesus

pernah berpaling kepada mereka yang sudah mengikuti Dia selama tiga tahun

dan berkata : “kamupun akan menjadi saksiKu, oleh sebab kamu telah ada

bersama-sama dengan Aku dari mulanya” (Yoh. 15:27). Tanpa banyak publikasi,

Yesus mengatakan bahwa Ia sedang mendidik orang-orang yang akan menjadi

saksi-saksiNya setelah Ia pergi nanti, dan caranya adalah hanya dengan

bersama-sama mereka”. Seperti apa yang Ia katakan pada kesempatan lain, oleh

sebab mereka “bertekun bersama-sama dengan Dia” pada saat-saat

pencobaanNya maka mereka diangkat menjadi pemimpin-pemimpin dalam

kerajaanNya yang kekal dimana mereka akan makan minum semeja dengan Dia

dan duduk diatas takhta menghakimkan dua belas suku bangsa Israel (Luk.

22:28-30).

Tiadalah benar untuk menyangka bahwa prinsip follow-up pribadi yang

demikian, hanya terbatas kepada murid-muridnya saja. Memang benar, Yesus

memusatkan perhatianNya pada beberapa orang pilihanNya ini, tetapi walaupun

secara kurang luas Ia juga menunjukkan perhatianNya kepada orang-orang lain

yang mengikuti Dia. Sebagai contoh : Ia pulang bersama Zakeus setelah ia

bertobat dijalan menuju Yeriko (Luk. 19:7), dan tinggal untuk beberapa waktu

dengan dia sebelum meninggalkan kota itu. Yesus menginap dua hari lagi di

Sikhar sesudah pertobatan perempuan Samaria itu, untuk membimbing orang-

orang disana yang “percaya akan Dia oleh sebab perkataan perempuan yang

Page 28: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

28

menyaksikan itu”. Dan oleh persekutuan pribadiNya dengan mereka ini “banyak

lagi yang percaya”. Hal ini bukan disebabkan oleh kesaksian perempuan itu, akan

tetapi sebab mereka mendengar sendiri dari sang Guru (Yoh. 4:39-42). Sering

terjadi bahwa seorang yang sudah ditolong oleh Yesus diberi kesempatan untuk

ikut dalam rombongan, seperti Bartimeus (Mark. 10:52; mat. 20:34; Luk. 18:43).

Dengan jalan demikian banyak orang ikut dalam rombongan murid-muridNya

seperti nyata dari tujuh puluh orang yang ikut dalam pelayananNya di Judea

(Luk. 10:1, 17). Semua petobat ini menerima perhatianNya pribadi akan tetapi

tidak sama dengan yang Ia curahkan kepada kedua belas muridNya.

Perlu juga disebutkan tentang sekelompok kecil perempuan-perempuan

yang dengan setia melayani Dia seperti Maria dan Marta (Luk. 10:38-42), Maria

Magdalena, Yohanna, Susana, dan banyak lagi perempuan lain (Luk. 8:1-3).

Beberapa dari mereka mengikuti Dia sampai akhir. Ia tidak menolak kebaikan

mereka dan Ia sering membantu mereka dalam iman mereka, tetapi Yesus sadar

betul akan adanya dinding pemisah secara kelamin dan walaupun Ia menyambut

dengan senang hati bantuan mereka, Ia tidak mencoba untuk memasukkan

perempuan-perempuan ini kedalam rombonganNya. Dalam follow-up ada batas-

batas yang harus kita akui dan taati.

Tetapi terlepas dari aturan sopan santun, Yesus tidak mempunyai waktu

untuk terus menerus memberi perhatian secara pribadi kepada orang-orang ini,

baik perempuan maupun laki-laki. Namun Ia berusaha sedapat mungkin dan

usahaNya ini meyakinkan murid-muridNya akan perlunya pelayanan pribadi

yang segera terhadap petobat-petobat baru. Yesus harus membatasi

bimbinganNya pada beberapa orang saja dan kemudian mereka inilah dengan

cara yang sama harus melayani orang-orang lain.

GEREJA SEBAGAI TEMPAT PERSEKUTUAN

Sebenarnya seluruh masalah penggembalaan pribadi kepada para

petobat dapat dipecahkan jikalau gereja mengerti akan hakekat dirinya dan

tugasnya. Baik diperhatikan disini, bahwa tumbuhnya prinsip gereja disekitar

Page 29: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

29

murid-murid Yesus, dimana seorang petobat dapat dibawa kedalam persekutuan

dengan orang-orang percaya lain, adalah sama dengan apa yang diperbuat oleh

Yesus dengan dua belas muridNya, hanya dalam bentuk yang lebih luas. Gereja

adalah tubuh yang menampung orang-orang yang mau mengikuti Dia

selanjutnya. Orang-orang yang percaya ini menjadi tubuh Kristus, yang saling

melayani secara perseorangan maupun kelompok.

Setiap anggota gereja mempunyai peranan dalam pelayanan ini. Tetapi

ini hanya dapat mereka kerjakan, jika mereka dididik dan didorong. Selama Yesus

tinggal bersama-sama dengan muris-muridNya secara manusia, Ia menjadi

Pemimpin mereka, akan tetapi kemudian, mereka yang digerejalah yang harus

menanggung kepemimpinan itu. Jadi Yesus harus melatih mereka dalam tugas

ini, yang berarti, bahwa Ia harus terus menerus bersekutu dengan mereka yang

sudah dipanggilNya.

MASALAH KITA

Bilakah gereja mau memakai cara Yesus ini ? Berkhotbah kepada massa

sekalipun perlu, tidaklah cukup untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin

untuk pekerjaan penginjilan. Juga pertemuan doa yang sekali-sekali dilakukan

dan kelas yang mendidik pekerja-pekerja Kristen belum mencukupi keperluan.

Menyiapkan orang tidaklah semudah itu, melainkan membutuhkan perhatian

pribadi yang terus-menerus, sama seperti perhatian seorang ayah kepada anak-

anakNya. Ini tidak dapat dikerjakan oleh organisasi atau kelas, sama seperti

anak-anak tidak dapat dididik dengan baik oleh seorang wakil. Apa yang Tuhan

Yesus telah lakukan, mengajar kepada kita, bahwa tugas ini hanya terlaksana

jika pemimpin-pemimpin bersekutu dengan mereka yang hendak dipimpinnya.

Ternyata gereja telah gagal dengan menyedihkan dalam tugas ini.

Banyak yang dibicarakan tentang penginjilan dan pelayanan Kristus, akan tetapi

hanya sedikit perhatian yag diberikan kepada persekutuan pribadi. Kebanyakan

gereja-gereja ingin membawa petobat-petobat baru melalui semacam kelas sidi

yang berhimpun satu jam satu minggu untuk jangka waktu satu bulan atau lebih.

Page 30: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

30

Tetapi selanjutnya petobat baru itu tidak mempunyai kontak sama sekali dengan

cara pendidikan Kristen yang tertentu, selain mengikuti kebaktian-kebaktian

gereja dan sekolah Minggu. Dengan demikian ia diperhadapkan seorang diri

kepada masalah-masalah hidup yang dapat menghancurkan imannya, kecuali

jikalau ia mempunyai orang tua atau teman-teman yang dapat menolong dia.

Dengan cara pelanjutan yang tidak teratur itu, maka tidaklah

mengherankan bahwa hampir separuh dari orang-orang yang percaya dan

masuk gereja akhirnya menjadi murtad; yang bertumbuh dalam marifat dan

anugerah sehingga berfaedah bagi kerajaan Allah, adalah lebih sedikit lagi.

Apabila kebaktian-kebaktian hari minggu dan kelas-kelas sidi dianggap sudah

cukup untuk membangun petobat-petobat baru dan menjadikan mereka murid

murid-murid yang matang, maka gereja gagal dalam tugasnya, dan jika kita

mengikuti cara ini, kita juga turut merusak petobat-petobat baru ini. Tak ada

cara lain daripada persekutuan orantg-orang pecaya dan dengan keajaiban cara

ini saja, kita dapat membangun suatu pimpinan Kristen yang kuat. Jikalau Yesus,

Anak Allah, sendiri menganggap perlu untuk terus menerus bersekutu dengan

murid-muridNya untuk tiga tahun lamanya, namun masih ada seorang dri

mereka terhilang, bagaimana gereja dapat mengerjakan ini hanya dengan cara

berkumpul beberapa hari dalam setahun?

PRINSIP INI HARUS DIPAKAI DEWASA INI

Dengan jelas Yesus mengajar kita bahwa metode followup apapun yang

dipakai oleh gereja, perlu berdasarkan atas bimbingan pribadi. Jika hal ini tidak

dilakukan, maka ini berarti, seolah-olah menyerahkan petobat baru kepada Iblis.

Bimbingan pribadi berarti bahwa setiap petobat baru diberi seorang

teman Kristen yang membimbingnya sampai pada masa dimana dia juga sudah

dapat membimbing orang lain. Sipembimbing harus bersekutu dengan dia,

selama mungkin, mempelajari alkitab bersama-sama, berdoa bersama-sama,

menjawab pertanyaan-pertanyaan, menjelaskan kebenaran-kebenaran dan

bersama-sama menolong orang lain. Jika gereja tidak mempunyai pembimbing-

Page 31: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

31

pembimbing yang demikian, maka ia harus menunjuk pemimpin-pemimpin yang

harus mendidik beberapa orang untuk tugas itu.

Cara ini telah menjawab persoalannya, akan tetapi kita harus menyadari

bahwa cara ini hanya dapat berhasil apabila para pengikut memperaktekkan apa

yang telah mereka pelajari. Oleh sebab itu, prinsip dasar yang lain yang dipakai

oleh sang guru harus juga dipahami.

Page 32: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

32

Pasal 3

PENYEDIAAN

“Tanggunglah kuk Aku”

(Matius 11 : 29)

IA MINTA KETAATAN

Yang Yesus kehendaki dari pengikut-pengikutNya adalah ketaatan.

Mereka tak perlu cerdas, asal setia. Inilah sifat yang menjadi tanda pengenal

mereka. Mereka disebut “murid-murid”, berarti bahwa mereka adalah “pelajar-

pelajar” dari sang guru. Jauh sesudah itu barulah mereka disebut orang-orang

Kristen (Kis 11 : 26), karena pada waktunya para pengikut yang setia itu akan

memiliki sifat pemimpin mereka.

Cara pendekatan yang sederhana ini sangat mengagumkan. Tak seorang

pun dari murid-murid ini diminta untuk membuat suatu “pengakuan iman” atau

menerima suatu ikrar tertentu, walaupun jelas mereka mengakui Yesus sebagai

Juruselamat (Yoh 1 : 14, 45, 49; Luk 5 : 8). Pada permulaan mereka hanya

diminta untuk mengikut Yesus. Dalam panggilan pertama ini sudah jelas, bahwa

mereka dipanggil kepada iman akan pribadi Yesus dan taat pada perintahNya.

Jika hal ini pada permulaannya tidak mereka mengerti, maka lambat laun

mereka menyadarinya. Tidak seorang pun akan ingin mengikuti dan mentaati

seorang pemimpin, kecuali bila ia dapat mempercayainya dan menaruh iman

kepadanya.

JALAN SALIB

Oleh karena mereka belum cukup lama mengikut Yesus, maka pada

mulanya hal ini nampaknya mudah sekali. Kemudian semakin nyata, bahwa

untuk hidup sebagai murid Yesus bukan berarti hanya menerima janji Kristus,

melainkan menuntut dari pada mereka suatu penyerahan diri secara mutlak;

tanpa syarat dan tanpa kompromi. “Seorang hamba tidak dapat mengabdi

kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan

Page 33: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

33

mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak

mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada

Mamon.” (Luk 16 : 13). Dosa harus ditinggalkan seluruhnya! Semua pemikiran

dan kebiasaan dan hiburan-hiburan duniawi harus disesuaikan pada hukum-

hukum kerajaan Allah (Mat 5 : 7 - 29; Luk 6 : 20 – 49). Kini kasih yang sempurna

adalah satu-satunya ukuran. (Mat 5 : 48) dan kasih ini harus nampak didalam

ketaatan kepada Kristus (Yoh 14 : 21, 23) dan didalam pelayanan sekalian

bangsa manusia, karena untuk keselamatan mereka Kristus sudah mati (Mat 25 :

31 – 36). Didalam kasih ini terletak satu salib yaitu penyangkalan diri dengan rela

demi kepentingan orang lain (Mrk 8 : 34 – 38; 10 : 32 – 45; Mat 16 : 24 26; 20 :

17 – 28; Luk 9 : 23-25; Yoh 12 : 25, 26; 13 : 1 – 20).

Ini adalah suatu tuntutan yang berat, tidak banyak dari pengikutNya

dapat melaksanakannya. Mereka mau mengikut pada waktu Yesus memberi roti

dan ikan, tetapi apabila Ia mulai berbicara tentang nilai rohani yang sebenarnya

dari kerajaan surga dan pengorbanan yang diperlukan untuk mendapatkannya

(Yoh 6 : 25 – 29) maka kebanyakan dari muridNya mundur dari padaNya (Yoh 6 :

66). Seperti mereka katakana”Perkataan ini sukar diartikan, siapakah gerangan

dapat mendengarnya” (Yoh 6 : 60). Hal yang mengherankan adalah, bahwa

Yesus tidak memaksa mereka untuk tinggal tetap bersama Dia. Ia sedang

memndidik para pemimpin bagi kerajaan surga yang akan siap untuk melayani

dan siap untuk berkorban.

Mereka yang tidak memenuhi syarat-syarat ini pada waktunya akan tidak

dapat ikut serta. Mereka memisahkan diri dari kelompok yang terpilih karena

sifat keakuan mereka. Judas yang dinyatakan sebagai iblis (Yoh 6 : 70) mengikut

Yesus terus sampai akhir, akan tetapi kemudian ketamakannya membinasakan

dia (Mrk 14 : 10, 11, 43, 44; Mat 26 : 14 – 16, 47-50; Luk 22 : 3 – 6’ 47 – 49; Yoh

18 : 2 – 9). Tak seorang pun dapat mengikut Yesus tanpa melepaskan dunia ini

dan mereka yang hanya berpura-pura akan membawa siksaan dan kesedihan

bagi jiwanya sendiri (Mat 27 : 3 – 10; Kis 1 : 18, 19).

Page 34: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

34

Mungkin inilah sebabya mengapa Yesus berbicara dengan nada keras

kepada ahli taurat yang datang kepadaNya, dan berkata: ‘Guru saya hendak

mengikut barang kemana pun guru pergi’. Yesus dengan terus terang

mengatakan kepada sukarelawan ini bahwa tugasnya tidaklah mudah. “bagi

serigala ada lobangnya dan bagi segala burungpun ada sarangnya, tetapi Anak

Manusia tiada bertempat hendak membaringkan kepalaNya” (Mat 8 : 19, 20; Luk

9 : 57, 58). Murid yang lain minta agar ia dibebaskan dari keharusan untuk

segera mengikut Yesus agar ia dapat pergi dan mengurus ayahnya yang sudah

tua, akan tetapi Yesus tidak meluluskannya untuk menunda “Ikutlah Aku”,

kataNya “biarlah yang mati menguburkan orangnya yang mati. Pergilah engkau

dan memasyurkan kerajaan Allah” (Mrk 8 : 21, 22; Luk 9 : 59, 60). Yang lain

menyatakan bahwa ia mau mengikut Yesus tetapi dengan caranya sendiri. Ia

mau minta diri dahulu dari keluarganya mungkin dengan harapan untuk

berpesta perpisahan, akan tetapi Yesus dengan terus terang mengatakan

kepadanya: Tiada seorang pun yang berpegang kepada tenggala serta menoleh

kebelakang, berlayak bagi kerajaan Allah (Luk 9 : 62). Yesus tidak mempunyai

waktu dan tidak bersedia untuk memberikan diriNya kepada orang-orang yang

hanya mau menjadi muridNya dengan cara mereka sendiri.

Oleh sebab itu, seorang calon murid Tuhan harus membuat perhitungan

semasak-masaknya. “Karena siapakah diantara kamu yang hendak membangun

sebuah menara, tiada duduk dahulu menganggarkan belanjanya kalau-kalau

cukup akan melengkapkannya?” (Luk 14 : 28). Jikalau tidak berbuat demikian

adalah sama dengan mengharapkan ejekan dunia dikemudian hari. Sama halnya

dengan seorang raja yang pergi berperang, tanpa menghiraukan kalah

menangnya sebelum pertarungan dimulai. Sebagai kesimpulan Yesus berkata:

“Sedemikan juga barang siapa diantara kamu yang tiada meninggalkan segala

sesuatu yang dipunyainya, tiada dapat menjadi muridku” (Luk 14 : 33; band Mrk

10 : 31; Mat 19 : 21; Luk 18 : 22).

Page 35: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

35

HANYA SEDIKIT YANG RELA BERKORBAN

Setelah kaum ‘opurtunis’ meninggalkan Tuhan di Kapernaum karena

keinginan mereka tidak dipenuhi, maka sebenarnya pengikutNya tinggal

beberapa orang saja. Berpaling kepada kedua belas muridNya Ia berkata: “Kamu

ini hendak pergi jugakah?” (Yoh 6 : 67). Ini adalah pertanyaan yang menentukan.

Jika mereka ini meninggalkan Dia, apa yang akan terjadi dengan pelayananNya?

Tetapi Simon Petrus menjawab: “Ya Tuhan, kepada sipakah kami akan pergi?

Hanya Tuhan saja yang menaruh perkataan hidup yang kekal. Kami ini sudah

percaya dan yakin, bahwa Tuhanlah yang kudus yang datang daripada Allah”

(Yoh 6 ; 68, 69). Sudah pasti kata-kata rasul ini memuaskan sang Guru, karena

saat itu Yesus bercakap-cakap dengan rasul-rasulNya lebih banyak dan terus

terang tentang sengsara dan kematianNya.

MEMATUHI UNTUK BELAJAR

Ini bukan berarti murid-muridNya dengan cepat dapat mengerti apa yang

dikatakan oleh Tuhan. Sekali-kali tidak! Kecakapan mereka untuk memahami

lebih mendalam tentang pelayanan penebusan Tuhan sangat dibatasi oleh

kelemahan-kelemahan sifat manusia. Waktu Yesus memberitahukan kepada

murid-muridNya bahwa Ia akan dibunuh oleh pemimpin-pemimpin agama di

Yerusalem, Petrus sebenarnya menegur Dia dan berkata: “Jaukanlah ya Tuhan!

Sekali-kali jangan perkara ini akan jadi padaMu! (Mat 16 : 22; band Mrk 8 : 32).

Disitu juga Yesus harus memberitahukan kepada nelayan besar itu bahwa iblis

juga menipu dia dalam hal itu : karena bukannya engkau memikirkan apa yang

dipikirkan Allah, melainkan yang dipikirkan manusia” (Mat 16 : 23; Mrk 8 : 33).

Tidak sampai disini saja. Berulang-ulang Yesus terpaksa berbicara tentang

kematianNya dan artinya kepada mereka, tetapi hal itu tidak mereka mengerti,

sampai pada saat Ia dihianati kedalam tangan musuhNya.

Oleh karena berita salib tidak jelas, maka pada mulanya murid-murid

merasa ragu-ragu tentang tempat mereka didalam kerajaan Allah. Mereka agak

sukar menerima pengajaran tentang merendahkan diri untuk kepentingan orang

Page 36: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

36

lain (Luk 22 : 24 – 30; Yoh 13 : 1 – 20). Mereka bertengkar mengenai siapa yang

terbesar didalam kerajaan surga (Mrk 9 : 33 – 37; Mat 18 : 1 – 5; Luk 9 : 46 – 48).

Yakobus dan Yohanes ingin menduduki tempat-tempat yang paling utama (Mrk

10 : 35 – 37; Mat 20 : 20), dan yang sepuluh orang lagi memperlihatkan sikap iri

hati; mereka tidak senang dengan hal itu (Mrk 10 : 41; Mat 20 : 24) mereka

terlalu keras dalam menghakimi orang-orang yang tidak sepaham dengan

mereka (Luk 9 : 51 – 54). Mereka marah terhadap orang tua yang minta agar

Yesus memberkati anak-anak mereka (Mrk 10 : 13). Semua perkara ini

menunjukkan bahwa arti mengikut Kristus itu belum mereka pahami

sepenuhnya.

Sekalipun demikian, Yesus dengan sabar menerima kekurangan murid-

murid yang dipilihNya karena mereka masih mau mengikuti Dia. Tidak lama

setelah panggilan pertama, mereka kembali lagi kepada usaha menangkap ikan

(Mrk 1 : 16; Mat 4 : 18; Luk 5 : 2 – 5; band Yoh 1 : 35 – 42) akan tetapi

kembalinya mereka bukan karena ketidaktaatan mereka. Mereka belum

menyadari maksud Tuhan untuk menjadikan mereka pemimpin atau mungkin

mereka belum diberitahukan tentang hal itu. Namun demikian, sejak Tuhan

memperlihatkan diri ketempat usaha mereka dan memanggil mereka untuk

mengikuti Dia menjadi penjala orang”, mereka itupun meninggalkan semuanya

lalu mengikut Dia” (Luk 5 : 11; band Mat 4 : 22; Mrk 1 : 20). Kemudian walaupun

masih banyak yang mereka harus pelajari, mereka dapat mengatakan bahwa

mereka masih tetap setia kepada Kristus (Mrk 10 : 28; Mat 19 : 27; Luk 18 : 28).

Untuk orang-orang ini Yesus rela memikul akibat ketidakmatangan iman mereka.

Ia bahwa kekurangan-kekurangan ini dapat apabila mereka sudah bertumbuh

dalam anugerah dan pengetahuan. Kecakapan dalam menerima wahyu akan

bertumbuh, asal mereka mau terus melatih diri degan kebenaran yang sudah

mereka fahami.

Ketaatan adalah satu-satunya jalan bagi pengikut-pengikutNya untuk

dapat belajar lebih banyak tentang kebenaran. Ia tidak minta dari pada murid-

muridNya untuk mengikut apa yang mereka anggap tidak benar, karena tidak

Page 37: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

37

seorang pun akan mengikut Dia jika ia tidak yakin akan kebenaranNya (Yoh 7 :

17). Oleh sebab itu Yesus menyuruh murid-muridNya berpegang teguh pada

suatu pelajaran, tetapi membiarkan mereka terus mendengarkan perkatanNya

sehingga mereka dapat mengerti kebenaran itu (Yoh 8 : 31, 32).

BUKTI DARI PADA KASIH

Taat dengan sungguh-sungguh adalah pancaran dari pada kasih.

Pelajaran inilah yang ditekankan pada malam menjelang kematianNya. Pada

waktu murid-murid berkumpul dengan Dia di loteng setelah perjamuan malam

berakhir Yesus berkata: “Jikalau kamu mengasihi Aku, turutilah segala hukumKu.

Barang siapa memeliharakan hukumKu serta menurutinya, ia itulah mengasihi

Aku; dan siapa yang mengasihi Aku, iapun dikasihi oleh BapaKu dan Aku juga

mengasihi dia sambil menyatakan diriKu kepadanya” . . . jika barang seorang

mengasihi Aku, ia akan menurut perkataanKu, maka BapaKu itu mengasihi dia,

dan Kami akan datang kepadanya dan akan diam bersama-sama dengan dia.

Siapa yang tiada mengasihi Aku, tiada juga ia menurut perkataanKu; dan

perkataan yang kamu dengar itu bukan perkataanKu, melainkan Firman Bapa

itu, yang menyuruh Aku. Jikalau kamu menurut segala hukumKu, niscaya kamu

akan tetap didalam kasihKu . . . ; Inilah hukumKu yaitu hendaklah kamu saling

mengasihi sama seperti Aku sudah mengasihi kamu. Kamu inilah sahabatKu,

jikalau kamu berbuat apa yang Aku pesankan kepada kamu ( Yoh 14 : 15, 21, 23,

24; 15 : 12, 14).

YESUS MEMPERTUNJUKKANNYA

Ketaatan mutlak pada kehendak Allah adalah prinsip yang meguasai

seluruh kehidupan sang Guru! Dalam sifat kemanusiaanNYa Ia tidak pernah

menentang kehendak Bapa, hal mana menyebabkan hidupNya dipakai

sepenuhnya oleh Allah untuk tujuan yang telah ditentukanNya. Ia senantiasa

berkata: “Adapun hidupKu , yaitu melakukan kehendak Dia yang menyuruhkan

Aku dan menyempurnakan pekerjaanNya” (Yoh 4 : 34). “Bukannya Aku mencari

Page 38: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

38

kehendak diriKu, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku” (Yoh 5 : 30 band

6 : 38), “Aku sudah menurut segala hukum BapaKu dan tetaplah didalam

kasihNya” (Yoh 15 : 10 band 17 : 4). Ini dapat disimpulkan dalam seruanNya

ditaman Getsemani, “Bukannya kehendakKu melainkan kehendakMu saja yang

jadi” (Luk 22 : 42; band Mrk 14 : 36; Mat 26 : 39, 42, 44). Prinsip inilah yang

menguasai seluruh kehidupanNya mulai dari permulaan. Salib adalah puncak

kemenangan dari ketaatan ini (Ibr 5 : 8).

Pada waktu Yesus berbicara tentang ketaatan, murid-murid dapat

melihat itu terjelma dalam bentuk manusia. Seperti kata Yesus “Sesungguh-

sungguhnya Aku berkata kepada kamu: seorang hamba tidaklah lebih besar dari

pada tuannya dan seorang pesuruhpun tiadalah lebih besar dari pada yang

menyuruh dia. Jikalau kamu mengetahui segala perkara ini, berbahagialah kamu

jikalau kamu melakukannya” (Yoh 13 : 15, 16). Tiada seorang pun dapat luput

dari pengajaran ini. Sebagaimana Yesus berbahagia melakukan kehendak

BapaNya, demikian pula pengikut-pengikutNya, jika mereka taat kepadaNya.

Inilah satu-satunya kewajiban bagi seorang hamba. Kristus benar, dan syarat

untuk menjadi murid Yesus tak dapat ditawar sedikitpun (Luk 17 : 6 – 10; band 8 :

21; Mrk 3 : 35; Mat 12 : 50).

PRINSIP YANG DITEKANKAN

Ditinjau dari sudut siasat kerja, maka ketaatan itu adalah satu-satunya

jalan bagi Yesus untuk mengubah hidup mereka dengan perkatan-perkataanNya.

Tanpa ketaatan, tidaklah mungkin akan ada pertumbuhan sifat atau tujuan

dalam diri murid-murid itu. Jika seorang ayah menghendaki supaya anak-

anaknya menjadi sama seperti dia, maka dia harus mengajar mereka untuk taat

kepada dia.

Harus diingat pula bahwa Yesus sedang mempersiapkan orang-orangNya

untuk memimpin gerejaNya kedalam perang dan tak seorang dapat menjadi

pemimpin, sebelum ia terlebih dahulu belajar mengikuti seorang pemimpin. Oleh

sebab itu, Ia memilih calon-calon panglimaNya dari rakyat jelata, melatih mereka

Page 39: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

39

dalam hal disiplin dan menghargai kekuasaan. Ketidaktaatan sekali-kali tak

boleh terdapat dalam komandonya. Tidak seorangpun, kecuali Yesus,

mengetahui tentang kuat kuasa kegelapan iblis yang dapat menggagalkan usaha

penginjilan yang tidak sunguh-sungguh. Mereka tak dapat mengalahkan kuasa

iblis di dunia ini, kecuali mereka taat kepada Dia, karena hanya Yesus yang

mengetahui jalan kemenangan. Hal ini membutuhkan ketaatan mutlak kepada

kehendak Sang Guru, sekalipun ini berarti harus meninggalkan segala

sesuatunya.

PEMAKAIAN PRINSIPNYA DEWASA INI

Kita harus mempelajari lagi pelajaran ini dewasa ini. Kita tak dapat

berlengah-lengah terhadap perintah Kristus. Kita senantiasa berada didalam

suatu peperangan yang membawa akibat mati atau hidup; setiap kali kita acuh

tak acuh terhadap tanggung jawab kita berarti suatu kekalahan bagi pekerjaan

Kristus. Sekalipun kita baru mempelajari dasar-dasar kebenaran yang

tersederhana tentang pemuridan, namun kita sudah harus mengetahui, bahwa

kita telah terpanggil sebagai hamba-hamba Tuhan, kita dan oleh karena itu

harus taat kepada firmanNya. Bukan kewajiban kita untuk mempersoalkan

mengapa Ia memerintahkan sesuatu, melainkan untuk menjalankan perintah-

perintahNya. Sangat disangsikan apakah kita dapat maju terus dalam kehidupan

dan tugasNya, kecuali kita menyerahkan diri untuk melakukan segala

kehendakNya, betapapun ketidakmatangan pengertian kita. Di dalam kerajaan

surga tak ada tempat untuk pemalas-pemalas, karena sikap demikian bukan saja

mencegah pertumbuhan dalam anugerah dan pengetahuan, tetapi juga merusak

makna penginjilan kepada dunia.

Kita harus bertanya, mengapa kini terdapat banyak orang yang mengakui

dirinya Kristen, tetapi tidak bertumbuh dan gagal dalam kesaksiannya? Atau

mengapa gereja-gereja kini tidak berhasil dalam kesaksiannya kepada dunia ?

Bukankah ini kelalaian para pendeta dan kaum awam terhadap perintah-

perintah Tuhan atau sedikit-dikitnya karena ketamakan diri ? Dimanakah

Page 40: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

40

ketaatan kepada salib itu ? seakan-akan ajaran Kristus tentang menyangkal dan

penyerahan diri telah diganti dengan semacam filsafah akal bulus yang berbuat

sesuka hati.

Sangat menyedihkan bahwa tidak diadakan perbaikan terutama oleh

mereka yang mengetahui apa yang sedang terjadi. Yang diperlukan segera,

bukanlah berputus asa melainkan supaya berbuat sesuatu. Waktunya sudah tiba,

untuk menjadikan “pemuridan Kristen yang murni” sebagai syarat penerimaan

anggota jemaat. Tetapi inipun belum cukup. Para pengikut harus mempunyai

juga pemimpin-pemimpin dan ini berarti bahwa para petugas gereja harus lebih

dahulu beres. Jika syarat-syarat ini terlalu berat, maka kita dapat mulai dengan

beberapa orang pilihan saja dan mengajar mereka tentang arti ketaatan,

sebagaimana yang telah dilakukan oleh Yesus.

Apabila prinsip ini dipraktekkan, barulah kita dapat maju selangkah lagi

dalam rencana kemenangan Tuhan Yesus.

Page 41: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

41

PASAL 4

PENGURAPAN

“Terimalah olehmu Rohulkudus”

(Yoh. 20:22)

IA MENYERAHKAN DIRINYA

Yesus menghendaki ketaatan dari pengikut-pengikutNya karena dengan

demikian dapat mereka mengalami RohNya didalam hidupnya. Dengan Rohnya

mereka dapat melihat kasih Allah bagi dunia ini yang sudah terhilang. Oleh

sebab itu mereka menerima syarat ketentuan ini tanpa komentar. Murid-

muridNya mengerti bahwa bukan perlu bagi mereka mentaati suatu hukum saja,

melainkan mentaati “Dia” yang sangat mengasihi mereka dan yang rela

menyerahkan nyawaNya untuk mereka (Yoh. 16:33 bd. Mat. 11:28).

HidupNya adalah untuk memberi kepada manusia apa yang telah

diberikan Bapa kepadaNya, (Yoh. 15:15; 17:4, 8, 14) yaitu sentosa yang Ia telah

menangkan dengan sengsaraNya dan kesukaanNya (Yoh. 15:11; 17:13). Ia

memberi kepada mereka anak kunci KerajaanNya yang tak dapat dikalahkan

oleh kuasa kegelapan (Mat. 16:19 bd. Luk. 12:32), bahkan Ia memberi kepada

mereka kemuliaanNya sendiri yang telah ada sebelum dunia ini diciptakan, agar

mereka menjadi satu sebagaimana Ia satu didalam Bapa (Yoh. 17:22, 24). Ia

menyerahkan segala-galanya yang ada padaNya, sampai kepada NyawaNya

sendiri.

Demikian besar kasihNya itu. Jika Ia menahankan Dirinya, maka itu

bukanlah kasih. Dalam arti ini, Yesus menekankan kepada para pengikutNya apa

artinya: “Demikianlah Allah mengasihi isi dunia ini” (Yoh. 3:16). Yaitu bahwa

Allah memberikan segala-galanya kepada orang-orang yang dikasihiNya, sampai

pada “AnakNya yang tunggal itu”. Dan untuk memancarkan kasih itu, AnakNya

melepaskan hak hidupNya untuk memberi NyawaNya menjadi tebusan bagi

orang banyak (Mat. 20:28). Hanya dalam pengertian ini – pengorbanan Anak

Manusia untuk dunia ini—seorang dapat mengerti makna salib itu, yang tak

Page 42: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

42

dapat di elakkan, karena kasih Tuhan yang tidak terbatas itu hanya dapat di

nyatakan dengan suatu perbuatan yang tak terbatas pula. Sebagaimana

manusia harus mati karena dosanya, demikian juga Tuhan karena kasihNya

mengirimkan AnakNya untuk mati bagi dosa-dosa kita. “pada seorangpun tiada

kasih yang lebih dari pada ini, yaitu sehingga ia menyerahkan nyawanya karena

segala sahabatnya” (Yoh.15:13).

KEHARUSAN UNTUK MEMBERITAKAN INJIL

Oleh sebab itu Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menekankan

kepada pengikut-pengikutNya tentang kasih Allah kepada dunia yang terhilang

ini. Semua yang dibuatNya dan di katakanNya di landaskan atas kasih ini.

Hidupnya mencerminkan maksud Allah yang kekal untuk menyelamatkan

bagiNya satu kaum. Inilah yang harus di mengerti oleh murid-muridNya, bukan

dalam teori tetapi dalam praktek.

Setiap hari mereka dapat melihat kasih ini di peraktekkan dalam banyak

cara. Walaupun sangat sukar untuk di terima, seperti pada waktu Yesus mencuci

kaki murid-muridNya (Yoh.13:1-20), namun akhirnya mereka mengerti apa yang

di maksudkan. Mereka melihat bagaimana sang Guru menolak kesenangan

dunia dan menjadi hamba di antara mereka. Mereka melihat bagaimana Ia

menolak perkara-perkara yang mereka idam-idamkan – kesenangan jasmani,

kemasyuran, pengaruh – sedangkan yang mereka usahakan untuk menghindari –

sengsara, penghinaan, kesedihan, sampai kepada kematian – Ia terima dengan

rela untuk keselamatan mereka. Dengan menyaksikan pelayananNya kepada

orang-orang sakit, penghiburanNya kepada yang berdukacita dan pengabaran

Injil kepada orang-orang miskin, maka jelaslah bagi mereka, bahwa bagi sang

Guru tak ada pelayanan terlalu kecil dan pengorbanan terlalu besar, jika untuk

kemuliaan Allah. Mungkin tidak selalu mereka dapat mengerti hal ini dan pasti

tak dapat menerangkannya, akan tetapi tak dapat mereka menyangsikannya.

Page 43: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

43

MATERAI PELAYANANNYA

Ini harus menjadi ukuran untuk menilai pelayanan mereka atas nama

Yesus. mereka harus memberi dengan cuma-cuma sebagaimana mereka telah

menerima (Mat. 10:8). Mereka harus berkasih-kasih sama sendiri seperti Ia

sudah mengasihi mereka (Yoh.13:34,35). Dengan tanda ini mereka dinyatakan

murid-muridNya (Yoh.15:9.10). Didalamnya telah tercakup semua hukumNya

(Yoh.15:12,17;bd. Mat. 22:37-40; Mark.12:30,31; Luk.10:27). Kasih—Kasih

Golgota – menjadi ukurannya. Sebagaimana mereka sudah melihat selama tiga

tahun, demikian juga murid-murid harus mencurahkan segenap perhatian

mereka kepada orang-orang yang di kasihi Bapa untuk siapa Guru mereka sudah

mati (Yoh.17:23).

Kasih yang mereka perilihatkan adalah jalan dengannya dunia dapat

mengenal kebenaran Injil. Dengan cara apalagi orang banyak dapat di yakinkan?

Satu-satunya jalan untuk mendapat sambutan bebas, adalah kasih dan ini hanya

dapat terwujud, apabila Kristus ada di dalam hati. Yesus sudah berdoa: “ya, Bapa

yang adil, walaupun isi dunia ini tiada mengenal Engkau, tetapi Aku ini kenal

Engkau, dan mereka itupun sudah mengetahui, bahwa Engkau yang menyuruh

Aku. Dan Aku sudah memberitahu namaMu kepada mereka itu dan Aku

memasyurkan pula, supaya kasih yang seperti Engkau kasih akan Daku itu tetap

didalam mereka itu dan Akupun tetap didalam mereka itu juga” (Yoh. 17:25,26).

PEKERJAAN ROHUL KUDUS

Janganlah kita mengira bahwa pengalaman dengan Yesus dapat

terwujud oleh akal manusia. Yesus menyatakan dengan jelas bahwa hidupNya

diberikan hanya melalui Rohul Kudus. “Roh itulah yang menghidupkan ; tubuh

satupun tiada gunanya” (Yoh. 6:63). Itulah sebabnya, bahwa untuk dapat mulai

hidup dalam Yesus, seseorang harus dilahirkan baru (Yoh. 3:3-9). Sifat manusia

yang rusak harus dilahirkan kembali oleh Roh Tuhan, sebelum ia dapat

disesuaikan dengan maksud penciptaan yang murni dalam peta Allah. Dengan

cara yang sama, Rohlah yang menguatkan dan melanjutkan hidup baru

Page 44: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

44

seseorang murid, sementara ia terus bertumbuh didalam hikmat dan anugerah

(Yoh. 4:14; 7:38, 39). Roh itu juga yang menyucikan seseorang melalui

FirmanNya dan menyediakan untuk Tuhan sebagai ibadat yang kudus ( Yoh. 15:3,

17:17; bd. 5:26). Dari permulaan sampai akhir, hal mengalami Kristus-yang-

Hidup, secara pribadi, adalah pekerjaan Rohul Kudus.

Demikian juga, hanya Roh Allah saja dapat menyanggupkan seorang

menjalankan tugas penginjilan. Yesus menekankan kebenaran ini dalam

hubungan kerjasama dengan “Roh Allah”. Dengan kebajikanNya Ia

memberitakan Injil kepada orang-orang miskin, menyembuhkan yang patah hati,

membebaskan yang tertawan, menyelikkan mata orang buta, mengeluarkan

setan dan melepaskan orang yang tertindih (Luk. 4:18; Mat. 12:28). Yesus adalah

Allah yang menyatakan DiriNya dan Roh adalah Allah yang bekerja. Ia adalah

perantara Allah yang menjalankan rencana-keselamatan kekal melalui orang-

orang. Maka Yesus menjelaskan kepada murid-muridNya bahwa Roh itu akan

menyediakan jalan bagi pelayanan mereka. Ia akan mengaruniakan kepada

mereka barang yang wajib mereka katakan (Mat. 10:19, 20; Mark. 13:11; Luk.

12:12). “Ia akan menerangkan kepada dunia dari hal dosa, keadilan dan

hukuman” (Yoh. 16:9). Ia akan memberikan terang kebenaran agar manusia

mengenal Tuhan (Mat. 22:43; bd. Mark. 12:36; Yoh. 16:14). Dengan kuasaNya

murid-murid dijanjikan kecakapan untuk bekerja bagi Tuhan (Yoh. 14:12). Dalam

pengertian ini, penginjilan bukanlah sama sekali pekerjaan manusia, melainkan

suatu rencana (pekerjaan) Allah yang telah berjalan sejak permulaan dan akan

terus berlangsung hingga tercapai maksud Tuhan. Penginjilan adalah semata-

mata pekerjaan Roh Kudus. Kewajiban murid-muridNya adalah menyerahkan diri

mereka untuk dikuasai sepenuhnya oleh Roh.

PENGHIBUR YANG LAIN

Untuk kepuasan mereka sendiri, murid-murid perlu belajar lebih

mendalam mengenai hubungannya antara Roh dan Oknum Tuhan mereka.

Sudah tentu Yesus mengetahui hal ini dan itulah sebabnya Ia menekankan itu

Page 45: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

45

menjelang kematianNya. Sampai pada saat itu Ia senantiasa berada dengan

mereka, sebagai Penghibur, Guru, dan Pandu mereka. Dalam persekutuan

dengan Dia mereka mendapat keberanian dan kekuatan. Dengan Dia mereka

meraskan bahwa segala-galanya adalah mungkin; akan tetapi kebimbangan

mereka ialah, bahwa Yesus akan kembali ke surga. Untuk menyelesaikan

masalah ini, Yesus perlu menjelaskan kepada mereka bagaimana mereka akan

tetap terpelihara setelah Ia pulang.

Pada waktu inilah Yesus memberitahukan kepada mereka tentang Roh

sebagai “Penghibur yang lain”, suatu Pembela, suatu Pribadi, yang senantiasa

akan mendampingi mereka. Oknum yang akan mengambil tempat dengan

mereka dalam kebenaran yang tak terlihat, seperti telah dilakukan Yesus dalam

hidupNya didunia ini (Yoh. 14:16). Sama seperti Yesus telah melayani mereka

selama tiga tahun, sekarang Roh itu akan membawa mereka kepada segala

kebenaran (Yoh. 16:13), ia akan mengabarkan kepada mereka segala perkara

yang akan datang (Yoh. 16:13), Ia akan mengajarkan kepada mereka segal

perkara yang patut mereka ketahui (Yoh. 14:26). Ia akan menolong mereka

berdoa (Yoh. 14:12, 13, 16:23, 24). Kesimpulannya, ia akan memuliakan Anak itu

dengan mengambil hak Kristus dan menyatakan hak itu kepada dan didalam

pengikut-pengikutNya. Dunia tak dapat menerima kebenaran ini, sebab ia tidak

mengenal Yesus, akan tetapi murid-murid mengenal Dia karena Ia bersama-

sama dengan mereka dan didalam Roh Ia akan terus bersama-sama dengan

mereka senantiasa (Yoh. 14:17).

Ini bukanlah suatu teori, atau suatu kepercayaan atau suatu penyelesaian

sementara, yang dipercakapkan oleh Yesus, melainkan suatu janji dari hal

imbangan yang benar terhadap kerugian yang akan diderita oleh murid-

muridNya. Penghibur yang lain itu yang sama sama seperti Yesus sendiri akan

mengambil tempat didalam diri mereka. Sesungguhnya, sesuatu yang istimewa

yang akan dialami oleh murid-murid, karena peresukutuan yang mendalam

dengan Roh ini adalah lebih agung daripada yang dikenal mereka semasa Yesus

berjalan-jalan dengan mereka disepanjang jalan Galilea. Pada masa hidupNya,

Page 46: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

46

Yesus terbatas pada tubuh dan tempat, tetapi didalam Roh batas-batas itu

ditiadakan. Kini Ia dapat beserta dengan mereka senantiasa dan tidak terpisah

atau meninggalkan mereka (Mat. 28:20; bd. Yoh. 14:16). Dilihat dari sudut ini,

maka adalah lebih baik setelah Ia menggenapi pekerjaanNya, Ia kembali kepada

Bapa dan mengirim Penolong lain itu untuk menggantikan Dia (Yoh. 16:7).

RAHASIA HIDUP KEMENANGAN

Mudah untuk dimengerti, mengapa Yesus menghendaki murid-muridNya

menanti hingga perjanjian itu menjadi kenyataan bagi mereka (Luk. 24:49; Kis.

1:4,5,8; 2:33). Bagaimana lagi mereka dapat menggenapi tugas Tuhan dengan

kesukaan dan sejahtera ? mereka begitu membutuhkan pengalaman Kristus

sehingga hidup mereka dapat dipenuhi dengan kehadiranNya. Penginjilan harus

menjadi suatu desakan yang menyala-nyala dalam diri mereka, yang menyucikan

keinginan mereka dan membimbing pikiran mereka; hanya pembaptisan Rohul

Kudus secara pribadi dapat melakukan itu. Untuk pekerjaan yang maha besar itu

mereka membutuhkan bantuan yang luar biasa – suatu kepenuhan kuasa dari

atas. Ini berarti bahwa murid harus mengakui kesombongan dan kebencian

mereka yang sudah berakar, dan menyerahkan diri tanpa syarat kepada Kristus

dan dengan iman harus datang untuk mendapatkan kepenuhan Rohul Kudus.

Bahwa mereka adalah dari rakyat jelata, tidak menjadi rintangan. Hal ini

menjadi peringatan bagi kita tentang kuasa Rohul Kudus yang melaksanakan

kehendakNya dengan sempurna didalam orang-orang yang menyerah penuh

kepadaNya. Tegasnya, kuasa adalah didalam Roh Kristus. Yang penting,

bukanlah siapa kita, melainkan siapa Dia yang mengubahkan kita.

SUATU KEBENARAN YANG TAK TERLIHAT OLEH ORANG-ORANG YANG BELUM

PERCAYA

Namun, adalah baik ditekankan lagi bahwa hanya orang-orang yang

senantiasa mengikut Yesus dapat mengetahui kemuliaan pengalaman ini. Orang-

orang yang hanya mengikut dari jauh, seperti orang-orang banyak dan juga

Page 47: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

47

mereka yang berkeras hati tidak mau menerima FirmanNya, seperti orang-orang

Farisi, tak dapat mengerti tentang pekerjaan Penghibur itu. Seperti telah kita

ketahui sebelumnya, Yesus tidak ingin mencampakkan mutiaraNya dihadapan

mereka yang tidak memerlukannya.

Inilah ciri pengajaranNya dalam seluruh hidupNya. Yesus dengan sengaja

mencadangkan bagi beberapa muridNya yang terpilih dan teristimewa yang dua

belas orang, perkara-perkara yang sangat rahasia (Luk. 10:22; Mat. 11:27; bd.

16:17). Sesungguhnya mata dan telinga mereka telah diberkati. Banyak nabi dan

raja ingin melihat apa yang mereka telah lihat dan dengar perkara-perkara yang

mereka sudah dengar tetapi tidak dapat melihat dan mendengarkannya (Mat.

13:16, 17; Luk. 10:23, 24; bd. Mat. 13:10, 11; Mark. 4:10, 11; Luk. 8:9, 10). Cara

demikian kelihatannya mengherankan, sehingga nyata, bahwa Yesus dengan

sengaja menaruhkan segala-galanya kedalam beberapa orang pilihanNya saja

agar dapat dipersiapkan dengan sebenarnya untuk bekerja bagi Dia.

HAL YANG POKOK DEWASA INI

Seluruh persoalan berkisar pada Oknum sang Guru. Pada pokonya,

caraNya adalah hidupNya. Demikian pula seharusnya dengan pengikut-

pengikutNya. Kita harus mempunyai RohNya didalam kita, apabila kita hendak

bekerja bagi Dia dan menjalankan pengajaranNya. Sesuatu pekerjaan penginjilan

tanpa hal ini adalah mati dan tak ada artinya. Hanya apabila Roh Kristus yang

didalam kita memuliakan Anak itu barulah orang-orang ditarik kepada Bapa.

Tentu kita tak dapat memberi sesuatu yang kita tidak miliki. Kesanggupan

kita untuk memberikan hidup kita kepada Kristus adalah bukti dari apa yang kita

miliki. Kitapun tak dapat menahan dan tetap menyimpan apa yang kita miliki

dalam Rohul Kudus. Roh itu senantiasa mendorong kita untuk menyatakan

Kristus kepada orang-orang lain. Disinilah letaknya “paradox” hidup yang besar

itu – kita harus mati terhadap diri kita, agar dapat hidup didalam Kristus. Dalam

penyangkalan diri itu, kita harus menyerahkan diri dan mengabdi kepada Tuhan

kita. Inilah caranya Yesus menginjili, mula-mula cara ini hanya terlihat oleh

Page 48: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

48

beberapa pengikutNya saja, tetapi melalui mereka, cara ini menjadi suatu kuasa

Tuhan untuk memenangkan dunia ini.

Akan tetapi kita tidak dapat berhenti sampai disitu saja. Adalah penting

untuk memperlihatkan hidup kita didalam Yesus kepada mereka yang belum

percaya. Maka haruslah kita mengerti segi lain dari rencana Yesus dengan murid-

muridNya.

Page 49: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

49

PASAL 5

PERCONTOHAN

“Aku sudah memberi teladan kepada kamu “

(Yoh. 13:15)

IA MEMPERLIHATKAN CARA HIDUPNYA

Yesus menghendaki supaya murid-muridNya mempelajari caranya Ia

hidup, baik terhadap Allah maupun terhadap manusia. Ia mengetahui, bahwa

tidaklah cukup sekedar hanya menerima seseorang kedalam persekutuan rohani

dengan Dia. Murid-muridNya perlu mengetahui, bagaimana caranya supaya

pengalaman persekutuan itu dapat dipeliharakan dan dibagikan dalam

penginjilan. Dalam pemeliharaan hidup jasmaniah kita harus bernafas, makan,

bekerja, dan sebagainya untuk bertumbuh. Kalau-kalau fungsi-fungsi aktivitas

tersebut berhenti, hidup akan berhenti juga. Itulah sebabnya Yesus berusaha

menanamkan pada para pengikutNya rahasia-rahasia rohani dan hal ini harus

diterima sebagai suatu unsur mutlak dalam rencana kerjaNya. Tentu saja, Ia tahu

apa yang penting.

PERANAN DOA

Perhatikanlah peranan dalam hidup Yesus. Sungguh bukanlah suatu hal

yang kebetulan bahwa Yesus sering-sering memberi kesempatan kepada murid-

muridNya menyaksikan Ia bercakap-cakap dengan Bapa. Mereka dapat melihat,

bahwa ia memberi kekuatan dalam hidupNya, dan meskipun mereka tidak dapat

mengerti akan hal doa itu, mereka harus insaf akan peranan doa sebagai unsur

dalam kemenangan hidupNya. Yesus tidak memaksakan pelajaran ini kepada

murid-muridNya, tetapi Ia hanya berdoa terus sehingga mereka tergerak untuk

minta supaya diterangkan mengenai hal doa itu.

Dengan memegang pada kesempatan yang diberikan itu, Yesus mulai

memberi suatu pelajaran sesuai dengan kesanggupan mereka untuk menerima.

Ia menerangkan kepada mereka beberapa prinsip dasar dari doa, kemudian

memberi ilustrasi dengan suatu contoh doa (Luk. 11:1-11; Mat. 6:9-13). Mungkin

Page 50: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

50

saudara akan merasa penjelasanNya itu kurang dari apa yang para murid cakap

untuk mengerti, yaitu dengan menjadikan kepada mereka perincian dari apa

yang mereka layak mendoakan; tetapi Yesus tidak mau membiarkan sesuatu

yang begitu penting. Memang benar, sering cara mengajar yang sangat

sederhana dibutuhkan supaya orang-orang dimulaikan dalam disiplin ini. Dan

Yesus berkeputusan supaya pelajaran ini diterima dengan sejelas-jelasnya.

Setelah itu, ia berulang kali menegaskan kepada para murid tentang

kehidupan berdoa, dengan terus menerus menambah/ memperdalam arti dan

aplikasinya, sebagai mana mereka sanggup menerima kebenaran-kebenaran. Ini

adalah sebagian dari pendidikan mereka yang tak dpat diabaikan dan harus

mereka teruskan kemudian kepada orang-orang lain. Satu hal yang pasti ialah

mereka tak dapat mengharapkan banyak hasil, kecuali memahami arti daripada

doa, dan tahu bagaimana cara berdoa dengan sungguh-sungguh.

MENGGUNAKAN ALKITAB

Segi lain dari kehidupan Kristus yang dinyatakan kepada murid-muridNya

adalah pentingnya dan cara pemakaian Alkitab. Hal ini nampak jelas dalam Ia

berbakti dan dalam hal Ia memenangkan jiwa-jiwa. Tidak cara ia bertekun untuk

menerangkan arti dari beberapa nats Alkitab kepada murid-muridNya dan dalam

percakapan ia tidak berhenti menggunakan Alkitab. Didalam keempat Injil, Yesus

telah mengutip paling sedikit lebih dari enam puluh enam kali ayat dari

perjanjian lama didalam percakapanNya dengan murid-muridNya. Ini belum

terhitung percakapanNya dengan orang-orang lain didalam mana Dia

menyinggung pula kurang lebih sembilan puluh kali ayat-ayat dari perjanjian

lama.

Semuanya ini menunjukkan kepada murid-muridNya bagaimana dalam

kehidupan mereka, mereka juga harus mengetahui dan menggunakan Alkitab.

Yesus begitu sering memperlihatkan kepada mereka bagaimana cara

menerangkan isi Alkitab serta menggunakannya, sehingga tak mungkin mereka

acuh tak acuh dalam hal ini.

Page 51: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

51

Dalam segala hal menjadi nyata bahwa isi Alkitab dan Firman hidupNya

tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi. Apa yang Yesus percaya

harus dipegang baik-baik oleh muridNya juga. Jadi Alkitab serta perkataan-

perkataan Yesus menjadi dasar yang obyektif daripada iman murid-muridNya

kepada Kristus. Selanjutnya, dijelaskannya juga kepada mereka, bahwa jika

mereka ingin tetap bersekutu dengan Dia didalam Roh setelah ia meninggalkan

mereka secara jasmani, maka harus tetap didalam perkataanNya (Yoh. 15:7).

TERUTAMA MEMENANGKAN JIWA

Dengan cara mempercontohkan pribadiNya ini, setiap segi dari kehidupan

Yesus diwariskan kepada murid-muridNya, tetapi sesuatu yang penting sekali

untuk tujuan agung Yesus, adalah memenangkan jiwa yang senantiasa diajarkan

secara praktis; setiap ucapan dan perbuatan Yesus ada hubungannya dengan

pekerjaan penginjilan, baik hal itu berupa penjelasan suatu kebenaran Rohaniah,

maupun berupa pengajaran dari hal cara-cara berhubungan dengan manusia.

Yesus tidak menciptakan situasi mengajar, melainkan hanya menggunakan

situasi-situasi (kesempatan-kesempatan) yang ada dengan sebaik-baiknya. Itulah

sebabnya caraNya mengajar nampak realistis sekali. Dengan jalan ini murid-

muridNya dapat menerima pelajaran dengan mudah tanpa menyadari bahwa

mereka sedang dilatih untuk memenangkan jiwa bagi Tuhan dalam keadaan-

keadaan yang sama.

PRINSIP YANG DITEKANKAN

Yesus demikian menguasai pengajaranNya, sehingga Ia tidak

membiarkan metodeNya mengaburkan pelajaranNya. Ia membuat agar

kebenaran itu sendiri menarik perhatian orang dan bukan caraNya. Cara yang

demikian, menunjukkan seoalah-olah Ia tidak mempunyai suatu metode.

Dalam zaman teknik dewasa ini sukar untuk dimengerti hal serupa ini,

dimana tiada suatu cara yang terperinci sampai sekecil-kecilnya untuk manjadi

pegangan. Pada zaman modern ini, untuk setiap tugas yang ingin dilaksanakan

Page 52: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

52

kita mempunyai buku-buku pegangan atau denah-denah peraga yang serba

menarik. Pada hemat kita, sedikit-dikitnya Yesus harus memberikan suatu kelas

pelajaran dalam penginjilan pribadi. Namun demikian, heran, murid-muridNya

tak pernah mempunyai teknik dan alat-alat khusus untuk memenangkan jiwa-

jiwa.

Murid-murid Yesus hanya mempunyai seorang Guru saja, yang hanya

menjadi contoh menampakkan kepadanya apa yang hendak mereka pelajari.

Mereka belajar dengan melihat Ia bekerja: cara mengenal sifat orang-orang dan

bagaimana mendekati mereka; cara mendapatkan kepercayaan mereka; cara

membuka jalan bagi keselamatan mereka dan membawa mereka untuk

mengambil suatu keputusan. Mereka menyaksikan Ia bekerja dalam segala

keadaan dan dengan bermacam-macam orang. Metode-metodeNya adalah

demikian jelas dan praktis sehingga nampaknya wajar saja.

KELAS-KELAS YANG TIDAK BERPUTUS-PUTUSAN

Para murid senantiasa berada disamping Yesus untuk menyaksikan

bagaimana Ia bekerja, baik cara Ia mendekati massa maupun cara Ia

menghadapi pribadi-pribadi. Apabila ada sesuatu yang tidak jelas bagi mereka,

Yesus selalu dapat diminta untuk menjelaskannya. Sebagai contoh, setelah Yesus

memberikan perumpamaan “seorang penabur” yang ditujukan kepada “satu

perhimpunan orang-orang banyak” (Mark. 4:1 dst; Mat.13:1-9; Luk. 8:4-8),

murid-muridNya lalu menanyakan maksud daripada perumpamaan itu (Luk. 9:9;

Mark.4:10; Mat.13:10). Lalu Yesus menjelaskan secara terperinci artinya

perumpamaan itu. Nampaknya dari nas-nas ini Yesus memakai tiga kali lebih

banyak waktu untuk menjelaskan kisah ini kepada murid-muridNya daripada

waktu yang digunakan untuk menceritakan kepada orang banyak itu (Mat.

13:10-25; Luk. 8:9-18).

Jika nampak bahwa para murid mulai bingung tentang sesuatu tetapi

tidak mau menanyakan dengan terus-terang, maka Yesus sering mengambil

inisiatif untuk menyelesaikan persoalan itu. Sebagai contoh seorang muda yang

Page 53: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

53

kaya. Setelah Yesus melayani orang muda ini dengan tegas dan ia pergi dengan

sedih, karena mengasihi hartanya lebih daripada kerajaan Allah, Yesus berpaling

kepada murid-muridNya dan berkata: “ sukarlah seorang yang kaya masuk

kedalam kerajaan Sorga” (Mat. 19:23; Mark. 10:23; Luk. 18:24). “ maka

tercengang-cenganglah murid-muridNya oleh sebab perkataan itu” (Mark.

10:24). Kemudian Yesus berbicara dengan lebih mendalam dan menjelaskan

sebabnya Ia bersikap demikian terhadap orang yang baik budi ini. Kesempatan

ini digunakanNya pula untuk mengenakan prinsip ini kepada iman mereka (Mark.

10:24-31; Mat. 19:16; Luk. 18:25-30).

Metode Yesus ini lebih daripada suatu khotbah yang tidak putus-

putusnya, juga menjadi suatu metode pengajaran berdasarkan demonstrasi.

Inilah rahasia pengaruhNya dalam pengajaran. Ia tidak minta seorang

melakukan sesuatu yang Ia sendiri belum mendemonstrasikan dalam hidup

pribadiNya, dan dengan jalan inilah terbukti, bahwa metodeNya bukan saja

sempurna dalam praktek tetapi juga berhubungan erat dengan tugas hidupNya.

Cara ini dapat dilaksanakanNya sebab Ia terus-menerus hidup bersama-sama

murid-muridNya. Setiap apa yang Ia katakan ataupun lakukan menjadi suatu

pelajaran yang riil dan murid-murid dapat belajar setiap saat dari apa yang

mereka saksikan sendiri.

Cara inilah yang terbaik. Kita dapat mengatakan kepada seseorang

dengan cukup jelas apa yang kita maksudkan, tetapi adalah jauh lebih baik

menunjukkan kepada mereka bagaimana cara mengerjakannya. Manusia

meminta contoh, bukan hanya penjelasan.

PEMAKAIAN PRINSIPNYA DEWASA INI

Bila kita ingin melatih orang-orang, kita sendiri sudah harus siap untuk

mengajar mereka menurut teladan kita, seperti kitapun menurut teladan Kristus

(1 Kor. 11:1). Kita menjadi contoh (Fil. 3:17; I Tes. 2:7, 8; 2 Tim. 1:13). Mereka

akan lakukan apa yang mereka dengar dan tampak pada kita ( Fil.4:9). Dengan

Page 54: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

54

jalan bimbingan semacam inilah dapat kita memasukkan corak hidup kita

kepada mereka yang selalu berhimpun dengan kita.

Kita harus benar-benar insaf dalam hidup kita bahwa adalah kewajiban

pribadi kita untuk menunjukkan jalan ini kepada mereka yang sedang kita latih.

Dan keinsafan ini harus meliputi serta menjadi contoh menyatakan buah-buah

dari berkat-berkat Roh dalam hidup kita. Inilah metode Tuhan sendiri dan tidak

cara lain yang laku dalam menyiapkan orang-orang untuk pekerjaanNya.

Tetapi, seperti kita telah ketahui, pengetahuan saja tidaklah cukup. Ini

harus dipraktekkan, jika tidak, apa yang kita telah miliki dalam pelajaran akan

sia-sia belaka. Sebenarnya, pengetahuan yang tidak dipakai dalam hidup dapat

menjadi rintangan dalam mencapai kebenaran yang lebih lanjut. Tiada seorang

yang mengetahui hal ini lebih baik daripada Tuhan Yesus sendiri. Ia sedang

melatih orang-orang untuk mengerjakan sesuatu, dan apabila mereka telah

cukup paham untuk mulai, Ia mengatur supaya mereka menggunakan

persiapannya. Kenyataan terakhir ini demikian pentingnya, sehingga dapat

dianggap sebagai bagian dari rencana pekerjaanNya.

Page 55: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

55

PASAL 6

PENGUTUSAN

“Aku akan menjadikan kamu penjala orang”

(Mat. 4:19)

YESUS MEMBERI TUGAS

Yesus senantiasa melatih murid-muridNya menuju suatu ketika dimana

mereka harus menjalankan pekerjaanNya, serta masuk kedalam dunia

memberitakan Injil penebusan itu. Rencana ini makin hari makin jelas pada

mereka sebagaimana mereka mengikut Dia.

Kesabaran Yesus dalam memperkembangkan murid-muridNya akan

menunjukkan pada kita perhatianNya terhadap kemajuan mereka. Ia tak pernah

terburu-buru menyuruh mereka berbuat sesuatu. Pada waktu Ia pertama-tama

memanggil para murid mengikut Dia, Ia tidak membicarakan tugas mereka

untuk keluar menginjili dunia ini; walaupun itulah rencanaNya sejak semula.

Caranya adalah mengikut sertakan murid-muridNya kedalam pengalamanNya

dan menunjukkan kepada mereka bagaimana cara Ia bekerja, sebelum

menyuruh mereka mengerjakannya sendiri.

Di pihak lain, Yesus tidak memadamkan reaksi spontan mereka untuk

bersaksi mengenai iman mereka, dan sebenarnya, Ia kelihatan girang bahwa

mereka ingin membawa orang-orang lain untuk menyaksikan apa yang telah

mereka temukan. Andreas menemukan Petrus; Filipus mendapatkan Natanael,

Matius membawa teman-temannya ke dalam suatu pesta makan di rumahnya—

dan Yesus memberikan suatu respon dengan girang kepada ajakan-ajakan baru

ini. Baik juga diperhatikan bahwa dalam beberapa peristiwa Yesus istimewa

meminta kepada orang-orang yang telah dibantu oleh perjalananNya untuk

bersaksi kepada orang-orang lain. Tetapi pada peristiwa-peristiwa awal ini Yesus

tidak memerintahkan dengan terang akan tugas ini.

Ia juga memakai murid-muridNya dengan cara-cara lain untuk membantu

pekerjaanNya, seperti beban mencari makanan dan mengatur tempat tinggal

bagi regu yang mengikut Dia. Ia juga membiarkan mereka membaptiskan orang-

Page 56: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

56

orang yang digerakkan oleh pemberitaanNya (Yoh. 4:2). Di luar ini, sangatlah

mengherankan bahwa dalam Alkitab murid-muridNya tidak banyak berbuat apa-

apa selama satu tahun atau lebih, daripada melihat saja Yesus bekerja. Dalam

panggilan ulangannya kepada keempat nelayan Ia memperingatkan mereka

untuk mengikut Dia menjadi penjala-penjala orang (Mark. 1:17; Mat. 4:19; Luk.

5:10), tetapi tidak kelihatan mereka berbuat banyak untuk mencapai tugas

tersebut. Sungguhpun setelah tugas perjalanan mereka telah ditetapkan secara

resmi pada beberapa bulan kemudian (Mark. 3:14-19; Luk. 6:13-16), mereka

tidak mulai menunjukkan tanda-tanda mengerjakan tugas penginjilan sendiri.

Pengamatan ini hendaknya membuat kita lebih sabar dengan petobat-petobat

baru yang bergaul dengan kita.

PENGUTUSAN PERTAMA TERHADAP KEDUA BELAS

Tetapi tatkala Yesus mulai dengan perjalanan umumnya yang ketiga di

Galilea (Mark. 6:6; Mat. 9:35), sudah tiba waktunya bagi murid-muridNya untuk

dapat ikut serta dalam pekerjaannya secara lebih langsung. Mereka sudah

menyaksikan cukup banyak untuk dapat mulai bekerja sendiri. Apa yang mereka

butuhkan sekarang adalah mempraktekkan apa yang telah mereka lihat. Sang

Guru mulai menyuruh mereka keluar (Mark. 6:7; Mat. 10 :5; Luk. 9:1,2). Seperti

seekor induk rajawali mengajar anak-anaknya untuk terbang dengan mengusir

mereka keluar dari sarangnya, demikian pula Yesus menyuruh murid-muridNya

keluar kedalam dunia ini untuk memakai sayapnya sendiri.

MEMBERI PETUNJUK-PETUNJUK AKHIR

Sebelum melepaskan mereka, Yesus memberi petunjuk-petunjuk kerja

kepada mereka. Apa yang Ia katakan kepada mereka adalah penting sekali bagi

penelitian kita ini, sebab pada saat itu Ia mengikhtisarkan bagi mereka dengan

tegas inti dari pada segala yang telah disampaikan sedikit demi sedikit dalam

pengajaranNya kepada mereka.

Page 57: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

57

Pertama-tama Ia menegaskan kembali maksduNya bagi hidup mereka.

Mereka harus pergi “mengabarkan kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-

orang sakit” (Luk. 9:1,2; Mat. 10:1; Mark. 6:7). Tak ada sesuatu yang baru dalam

penugasan ini, tetapi berfaedah untuk menjelaskan lebih mendalam tentang

tugas-tugas mereka. Namun, petunjuk-petunjuk mereka yang baru ini benar-

benar lebih menekankan pada segeranya mereka harus bekerja dengan

pemberitaan bahwa “kerajaan surga sudah dekat” (Mat. 10:7). Juga dinyatakan

dengan lebih lengkap bidang kuasa mereka yang bukan meliputi penyembuhan

saja, tetapi juga untuk “mentahirkan orang yang kena bala zara’at,

membuangkan segala setan, dan menghidupkan orang mati” (Mat. 10:8).

Tetapi Yesus tidak berhenti sampai disini saja. Ia memberitahukan

mereka siapa-siapa yang harus mereka kunjungi lebih dahulu. “Jangan kamu

pergi ke negeri orang kafir dan jangan kamu masuk negeri orang Samaria;

melainkan pergilah kamu kepada segala domba kaum Israel yang sesat itu”

(Mat. 10:5, 6). Seolah-olah Yesus memerintahkan kepada murid-muridNya untuk

pergi dimana ada orang-orang yang paling bersedia menerima berita mereka.

Itulah caranya Yesus maju dalam perjalananNya, walaupun setelah itu Ia tidak

lagi mengikatkan diriNya kepada batas itu. Oleh sebab orang-orang

sebangsaNya mempunyai latar belakang kebudayaan dan agama yang serupa,

adalah wajar kalau murid-murid mulai dengan mereka. Sangat menarik, bahwa

beberapa bulan kemudian, tatkala yang tujuh puluh diutus keluar, batasan ini

tidak diulangi lagi, mungkin untuk menunjukkan bahwa sudah tiba waktunya

mereka harus melampaui ikatan-ikatan ini untuk memberitakan hal kristus.

Mengenai kebutuhan jasmaniah mereka, mereka harus bersandar hanya

pada Allah untuk mencukupi mereka. Mereka dipesan untuk melayani dengan

cuma-cuma, mengingat bahwa mereka juga sudah menerima dengan cuma-

cuma dari Tuhan (Mat. 10:8). Oleh karena itu, Yesus menginstruksikan mereka

untuk tidak membebani diri dengan banyak barang-barang dan makanan (Mat.

10:9, 10; Mark. 6:8, 9; Luk. 9:3). Kalau mereka taat kepada Allah, maka Allah

Page 58: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

58

memenuhi kebutuhan mereka. “Tiap-tiap orang yang bekerja patut mendapat

makanannya” (Mat. 10:10).

MENCONTOH METODENYA

Rencana Yesus, bahkan lebih khusus lagi untuk murid-muridNya, adalah

untuk menemukan orang yang paling layak dalam setiap negeri yang mereka

kunjungi dan tinggal dengan dia selama mereka menyebarkan Injil didaerah itu.

“Apabila kamu masuk kedalam sesuatu negeri atau kampung, periksalah

olehmu, siapa yang patut disana, lalu tinggallah disitu, sehingga kamu berangkat

pula dari tempat itu” (Mat. 10:11; Mark. 6:10; Luk. 9:4). Dengan kata lain, murid-

murid diperintahkan untuk memusatkan waktu mereka pada pribadi-pribadi

yang paling cocok untuk melanjutkan pekerjaanNya setelah mereka pergi. Dan

calon inilah harus sudah dibayangkan sebelum pengabaran Injil yang sebenarnya

diadakan ditempat itu. Sebelum hal ini terlaksana, tiada gunanya untuk memulai

sesuatu dinegeri itu. Sesungguhnya, apabila mereka tidak dapat menemukan

orang yang layak itu, mereka diharuskan mengebaskan debu kaki mereka

sebagai suatu kesaksian penolakan. Adalah “terlebih ringan siksa tanah Sodom

dan Gomora pada hari kiamat, daripada negeri itu” (Mat. 10”14, 15: Luk. 9:5;

Mark. 6:11). Prinsip untuk memilih tempat landasan dalam daerah kerja baru

dengan menggunakan seorang calon pemimpin untuk meneruskannya, tak dapat

diabaikan. Yesus telah berpegang kepada prinsip itu selama Ia hidup dengan

murid-muridNya dan Ia menghendaki agar mereka juga melakukan hal yang

sama. Seluruh rencana pengabaran InjilNya, dilandaskan atas prinsip itu, dan

tempat-tempat yang menolak mempraktekkan prinsip tersebut akan membawa

siksa kegelapan keatas diri mereka sendiri.

KESULITAN PASTI AKAN DIALAMI

Yesus memperingatkan murid-muridNya bahwa hanya sebagian manusia

akan menerima beritanya dan bahwa fakta itu akan mengakibatkan murid-murid

itu diperlakukan dengan tidak baik. “Berjaga-jagalah dirimu daripada orang,

Page 59: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

59

karena kamu akan disesah oleh mereka; dan lagi kamu akan dibawa menghadap

pemerintah dan raja-raja oleh sebab Aku, yaitu akan manjadi suatu kesaksian

pada mereka itu dan pada segala orang kafirpun” (Mat. 10:17, 18). Hal ini wajar

karena “Seorang murid tiada lebih daripada gurunya, atau seorang hamba tiada

lebih dariapada tuannya” (Mat. 10:24). Para penghulu itu telah menamai Yesus

Baalzebul, dan orang-orang isi rumah Yesus tiada dapat meangharapkan cacian

yang kurang (Mat. 10:25). Ini juga menyatakan bahwa caranya adalah

bertentangan dengan corak umum hikmat dunia. Itulah sebabnya mereka akan

dibenci oleh sekalian orang (Mat. 10:22, 3). Namun demikian, Yesus menyatakan

kepada mereka agar “tak usah takut”. Allah tak pernah akan meninggalkan

mereka. Dan walaupun kesaksian mereka akan membahayakan jiwa-jiwa

mereka, Roh Kudus akan membantu sehingga mereka dapat menghadapi segala

sesuatu (Mat. 10:20, 21). Apapun yang akan terjadi keatas diri mereka, Yesus

menjamin bahwa setiap orang yang mengaku Dia dihadapan manusia tidak akan

dilupakan dihadirat Bapa disurga (Mat. 10:32).

Hal yang sangat mengesankan kita adalah cara realistis Yesus dalam hal

Ia selalu berterus-terang kepada murid-muridNya mengenai kekuatan musuh-

musuh dan penolakan lazim dari manusia terhadap Injil Penebusan. Mereka tidak

ingin mencari kesukaran. PeringatanNya kepada mereka adalah untuk menjadi

“cerdik seperti ular dan tulus hati seperti burung merpati” (Mat. 10:16),

menekankan akan perlunya sopan-santun dan kebijaksanaan. Tetapi sekalipun

mereka sudah berjaga-jaga, kenyataan masih tetap, bahwa dunia tidak akan

dapat menerima murid-murid apabila mereka dengan setia mengabarkan Injil.

Mereka diutus “seperti domba diantara serigala” (Mat. 10:16).

INJIL AKAN MEMISAHKAN

Sesungguhnya penting juga bahwa Yesus memperingatkan mereka

tentang Injil itu yang sifatnya menentukan. Tidak ada kompromi dengan dosa;

oleh sebab itu, jika seseorang masih merasa senang dan damai dengan

perbuatannya yang keji, ia pasti akan terganggu oleh pemberitaan mereka.

Page 60: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

60

Mereka bukanlah merupakan duta-duta yang menina-nina bobokkan kepuasan

diri yang demikian. Bahakn Yesus berkata: “Jangan sangkakan Aku datang

membawa keamanan diatas bumi ini. Bukannya Aku datang membawa

keamanan, melainkan pedang. Karena Aku datang menceraikan orang dengan

bapanya, dan akan yang perempuan denga ibunya, dan menantu yang

perempuan dengan mak mertuanya; dan orang yang serumahnya masing-

masing akan menjadi seterunya. Siapa yang mengasihi bapanya atau ibunya

lebih dari padaKu, tiada ia berlayak kepadaKu; dan siapa yang mengasihi

anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari padaKu, tiada ia berlayak kepadaKu.

Dan barang siapa yang tiada menanggung salibnya serta mengikut Aku, tiada ia

berlayak kepadaKu” (Mat. 10:34-38). Apabila pada permulaannya para murid

menyangka bahwa tugas mereka adalah mudah, sekarang pikiran semacam itu

pasti lenyap. Mereka akan keluar dengan suatu Injil yang revolusioner, dan

apabila Injil itu ditaati, ia itu akan mengakibatkan suatu perubahan yang

revolusioner pula dalam masyarakat.

SATU DENGAN KRISTUS

Dalam segala instruksiNya Yesus seoalah-olah menjelaskan bahwa dalam

prinsip dan metode tugas murid-muridNya tidak berada dari tugas Dia. Ia

memulai dengan memberi kuasaNya sendiri kepada mereka untuk mengerjakan

tugas itu (Mark. 6:7; Mat. 10:1; Luk. 9:1), dan Ia mengakhiri dengan meyakinkan

mereka, bahwa apa yang mereka kerejakan seolah-olah Ia sendiri yang

mengerjakannya “Siapa yang menyambut kamu, ialah menyambut Aku, dan

siapa yang menyambut Aku, ialah menyambut Dia, yang menyuruh Aku” (Mat.

10:40; Yoh. 13:20). Camkanlah persamaan ini ! Murid-murid dimaksudkan untuk

menjadi wakil yang sesungguhnya dari Kristus sedang mereka menjalankan

tugas. Begitu jelas persekutuan ini sehingga barang siapa memberi minum,

meskipun secawan air sejuk sahaja, kepada seorang dari pada yang kecil ini

sebab murid namanya, sekali-kali tiada akan hilang pahalanya (Mat. 10:42).

Page 61: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

61

BERDUA-DUA

Itulah instruksi-instruksi yang Yesus berikan kepada murid-muridNya.

Tetapi sebelum mereka keluar, Ia meregukan mereka berdua-dua (Mark. 6:7).

Tak dapat disangkal bahwa rencan ini dimaksudkan untuk memberi kepada

murid-muridNya hubungan persaudaraan yang mereka butuhkan dalam tugas

ini. Mereka akan saling membantu dan dalam keadaan malang yang tidak selalu

dapat dihindarkan, mereka masih dapat menghibur satu sama yang lain. Ini

menunjukkan perhatian yang khas dari Yesus terhadap hal persekutuan.

“Maka keluarlah mereka itu pergi keseluruh kampung sambil

memberitakan kabar kesukaan dan menyembuhkan orang sana sini” (Luk. 9:6;

Mark. 6:12). Murid-murid yang sedikit jumlahnya ini akhirnya dapat mulai

dengan pelayanan mereka sendiri.

Bagi Yesus sudah tentu hal itu tidak menjadi alasan untuk meninggalkan

pekerjaanNya sendiri. Ia tak pernah menyuruh seorang untuk mengerjakan

sesuatu yang Ia sendiri tak ingin mengerjakan. Maka setelah murid-muridNya

pergi, demikian juga sang Guru “berangkat dari sana hendak mengajar dan

mengabarkan Injil didalam segala negeri mereka itu” (Mat. 11:1).

PENUGASAN YANG TUJUH PULUH

Selang beberapa bulan kemudian tujuh puluh murid yang lain diutus lagi

berdua-dua untuk bersaksi bagi Tuhan (Luk. 10:1). Tidak jelas siapa murid-murid

yang lain ini, tetapi ada tanda-tanda menyatakan bahwa diantara mereka

termasuk dua belas muris yang pertama. Besarnya regu ini juga menunjukkan

hasil dari pekerjaan dari keduabelas murid dalam bersaksi bagi Kristus.

Instruksi-instruksi yang diberikan kepada regu yang lebih besar ini dalam

banyak hal serupa dengan apa yang sudah diberikan kepada yang dua belas

sebelumnya (Luk. 10:2-6). Suatu tambahan dalam tugas baru ini adalah

peringatan bahwa mereka harus pergi “ke tiap-tiap negeri dan tempat, yang Ia

sendiri hendak singgah” (Luk. 10:1). Yakni, murid-murid ini menjadi bentara-

bentara bagi Tuhan, menyediakan segala sesuatu bagi pelayananNya. Pesan

Page 62: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

62

yang khusus ini dijelaskan kepada mereka beberapa minggu sebelumnya,

sementara mereka menuju ke Samaria (Luk. 9:52), jadi sebenarnya bukanlah

sesuatu yang tidak mereka ketahui sebelumnya. Ini menandakan lagi bahwa

mereka semuanya harus mempraktekkan apa yang telah mereka pelajari sebagai

siasat (strategi) penginjilan dari Tuhannya.

AMANAT-AMANAT SETELAH KEBANGKITAN

Prinsip memberi tugas-tugas yang tertentu kepada murid-muridNya telah

dipertunjukkan kembali sebelum Ia kembali kesurga setelah penyaliban dan

kebangkitanNya. Sedikitnya pada empat pertemuan sewaktu Ia mendatangi

murid-muridNya, Ia menyuruh supaya mereka keluar dan mengerjakan

pekerjaanNya. Pertama kali diucapkanNya itu kepada murid-muridNya, kecuali

Tomas, pada malam pertama selagi mereka berhimpun diruangan atas. Setelah

Yesus menunjukkan tangan dan kakiNya yang luka kepada murid-muridNya yang

terkejut (Luk. 24:38-40), dan makan bersama mereka (Luk. 24:41-43). Ia lalu

berkata: “Sejahteralah kamu. Sebagaimana Bapa telah menyuruh Aku, demikian

juga Aku ini menyuruh kamu” (Yoh. 2:21). Maka Yesus mengingatkan mereka

kembali akan janjiNya, yaitu akan kedatangan dan kuasa dari Roh Kudus yang

akan menyertai mereka dalam pekerjaannya.

Setelah itu, selagi Yesus makan pagi dengan murid-muridNya ditepi tasik

Tiberias, tiga kali Ia menyuruh Petrus untuk menggembalakan domba-dombaNya

(Yoh. 21:15-17). Teguran ini diberikan kepada nelayan besar itu sebagai bukti

kasihnya kepada Tuhan Yesus.

Diatas sebuah gunung di Galilea Ia memberi perintahNya yang agung itu

bukan hanya kepada sebelas muridNya (Mat. 28:16), tetapi juga kepada seluruh

gereja yang pada waktu itu berjumlah limaratus saudara (1 Kor. 15:6). Itu adalah

suatu proklamasi yang jelas dari rencanaNya untuk memenangkan dunia.

“Segala kuasa dikaruniakan kepadaKu, baik disurga baik diatas bumi ini. Sebab

itu pegilah kamu jadikanlah sekalian bangsa muridKu, serta membaptiskan dia

dengan nama Bapa, dan Anak dan Rohul Kudus, dan mengajar dia menurut

Page 63: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

63

segala sesuatu yang Aku pesankan kepadamu: Maka ketahuilah olehmu : Aku ini

beserta dengan kamu senantiasa hingga kepada kesudahan alam” (Mat. 28:18-

20; Mark. 16:15-18).

Akhirnya, sebelum Ia naik kepada Bapa, Yesus mengulangi lagi segala

sesuatu kepada murid-muridNya untuk kali terakhir menjelaskan kepada mereka

segala sesuatu yang perlu digenapkan, sementara Ia lagi bersama-sama dengan

mereka (Luk. 24:44, 45). Dengan demikian, sengsara dan kematianNya dan juga

kebangkitanNya dari antara orang mati padad hari yang ketiga, semuanya

adalah sesuai dengan apa yang telah direncanakan (Luk. 24:46). Selanjutnya

Yesus menunjukkan kepada murid-muridNya “bahwa jalan bertobat dan

keampunan dosa harus dikabarkan kepada sekalian bangsa dengan namaNya,

mulai dari Yerusalem” (Luk. 24:47). Dan untuk melaksanakan tujuan ilahi ini para

murid harus mengambil bagian juga dengan Guru mereka. Mereka harus

bertindak sebagai alat untuk mengabarkan berita kesukaan, dan Rohul Kudus

akan menjadi kuas Allah sendiri atas diri mereka untuk melaksanakan tugasnya.

“ Kamu akan beroleh kuasa kelak apabila Rohul Kudus turun keatas kamu, dan

kamu akan menjadi saksi bagiKu, baik di Yerusalem, baik diseluruh tanah Yudea

atau di Samaria, sehingga sampai keujung bumi” (Kis. 1:8; Luk. 24:48, 49).

PRINSIPNYA TELAH JELAS

Telah menjadi jelas bahwa Yesus tidak membiarkan pekerjaan penginjilan

ini untuk berjalan saja sesuai dengan kesan-kesan dan perasaan hati manusia.

Kepada murid-muridNya, panggilan itu pada permulaan hanya merupakan

kesan, kemudian mulai menjadi terang dalam pengertiannya, sewaktu mereka

mengikut Tuhan Yesus, dan akhirnya diamanatkan kepada mereka dalam

perintah tegas sehingga tidak mungkin lagi mereka salah paham. Tidak

seorangpun yang mengikut Yesus untuk beberapa waktu, yang dapat

menghindari keinsafan akan maksudNya itu. Hal itu benar pada waktu itu: dan

tetap berlaku demikian sampai pada hari itu juga.

Page 64: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

64

Murid-murid Kristen adalah utusan-utusan—mereka diutus kedalam

pekerjaan menginjili dunia ini. Pengutusan tersebut adalah serupa dengan

pengutusan terhadapa diri Tuhan Yesus dan untuk mana Ia telah menyerahkan

nyawaNya. Evangelisasi bukan semata-mata sesuatu tambahan yang baik atas

tugas kehidupan kita, tetapi harus menjiwai segala sesuatu dalam hidup dan

pekerjaan kita. Hanya amanat itu yang telah diberikan kepada gereja inilah yang

semata-mata dapat memberi arti kepada segala sesuatu yang dilaksanakan atas

nama Kristus. Dengan memusatkan pengabaran Injil itu suatu sasaran yang

tegas, maka semuanya yang dikerjakan dan dikatakan itu akan dengan mulia

memenuhi tujuan penebusan Allah – lembaga-lembaga pendidikan, acara-acara

sosial, rumah-rumah sakit, pertemuan-pertemuan gereja dalam segala bentuk –

segala sesuatu yang dikerjakan atas nama Kristus itu hanya akan dapat

dibenarkan bila merupakan pelaksanaan dari pada tugas ini.

PEMAKAIAN PRINSIPNYA DEWASA INI

Tidaklah cukup menjadikan ini hanya sebagai cita-cita saja, melainkan

harus dilaksanakan oleh mereka yang sedang mengikuti Juruselamat itu. Jalan

yang terbaik untuk memastikan hal ini adalah memberi tugas latihan dan

menyuruh orang-orang mengerjakannya. Dengan demikian mereka akan mulai

bekerja, dan kalau mereka telah melihat pekerjaan itu dipercontohkan dalam

kehidupan gurunya, tak ada alasan untuk tidak dapat menyelesaikan tugas yang

diserahkan kepada mereka. Apabila gereja sungguh-sungguh memperhatikan

pelajaran ini dan mulai menginjili, maka mereka yang duduk dibangku gereja

akan segera mulai keluar untuk Tuhan.

Namun demikian, kenyataan bahwa seseorang sudah mulai dengan tugas

ini belum berarti satu jaminan, bahwa ia akan meneruskannya. Sekalipun sudah

dimulai, masih perlu untuk mendorong mereka maju terus pada jurusan yang

benar. Sudah tentu, bahwa tugas-tugas yang Yesus serahkan kepada murid-

muridNya, bukanlah pertama-tama berarti bahwa mereka telah tamat dari

sekolah latihanNya. Masih banyak yang mereka harus belajar, sebelum dapat

Page 65: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

65

dianggap siap untuk menamatkan pelajaran mereka, dan sebelum saat itu tiba,

Ia tidak ingin melepaskan mereka dari pimpinan pribadiNya. PerhatianNya dalam

hal ini begitu jelas, sehingga pengawasan dapat dianggap sebagai suatu langkah

lain dalam rencana Yesus.

Page 66: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

66

Pasal 7

PENGAWASAN

“Belumkah kamu tahu?”

(Mrk 8 : 17)

IA MENGAMATI MEREKA

Setiap kali murid-murid selesai dengan suatu perjalanan tugas, Yesus lalu

mendekati mereka, untuk mendengarkan laporan-laporan kerja mereka dan

memberikan pengalaman-pengalamanNya dalam hal-hal yang sama. Ini berarti,

bahwa pengajaranNya berkisar antara petunjuk-petunjuk dan pemberian tugas-

tugas. Sewaktu Ia bersama-sama dengan mereka, Ia menjelaskan sebab-

sebabnya sesuatu hal dilakukan dan menyiapkan mereka untuk pengalaman-

pengalaman baru. Pertanyaan-pertanyaanNya, ilustrasi-ilustrasiNya, peringatan-

peringatanNya dan teguran-teguranNya dimaksudkan untuk menunjukkan hal-

hal yang perlu mereka ketahui dalam menyelesaikan pekerjaanNya, yaitu

penginjilan dunia ini.

Sesuai dengan prinsip ini, dengan segera setelah keduabelas murid selesai

diutus, mereka berhimpun “bersama-sama Yesus” lalu mengabarkan kepadaNya

“segala perkara”, baik yang diperbuatnya atau yang diajarkannya (Mrk 6 : 30;

Luk 9 : 10). Seolah-olah alkitab mengatakan bahwa pertemuan kembali ini telah

diatur sebelumnya, dan oleh sebab itu, perjalanan keluar yang pertama dari para

murid hanya merupakan suatu tugas latihan, sementara mereka melanjutkan

pelajaran mereka dengan sang guru.

Sudah tentu, bahwa dengan berkumpul kembali sesudah perjalanan

penginjilaan selesai, para murid mendapat kesempatan untuk beristirahat,

jasmani dan rohani yang sangat mereka butuhkan. Tentang berapa lama para

murid telah keluar, alkitab tidak menjelaskan hal itu. Mungkin hanya beberapa

hari atau seminggu. Unsur waktu tidak dipentingkan. Yang penting, seperti

tercatat, adalah, bahwa setelah para murid diutus keluar, mereka kemudian

harus saling bertukar pengalaman masing-masing.

Page 67: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

67

Demikian juga, setelah ketujuhpuluh murid itu keluar, Yesus memanggil

mereka kembali untuk memberi laporan mengenai pekerjaan mereka, selama

perjalanan. “Maka kembaalilah ketujuhpuluh murid itu dengan sukacita dan

berkata: ‘Ya Tuhan, segala setan juga takluk kepada kami atas nama Tuhan’ (Luk

10 : 17). Setelah penugasan pertama, keduabelas murid tidak melaporkan

sesuatu hasil yang menyolok tentang pekerjaan mereka, tetapi kini mereka

mempunyai suatu laporan yang sangat gemilang. Mungkin, perbedaannya

adalah persiapan tambahan ini yang didapati oleh para murid itu.

Tak ada hal lain yang dapat membuat Yesus lebih bersukacita dari pada

ini. Melihat kemenangan yang akhirnya akan dicapai oleh para murid, Yesus

berkata: “Aku nampak iblis jatuh seperti kilat dari langit” (Luk 10 : 18). “Pada

ketika itu juga bergemarlah Yesus didalam Rohol Kudus” dan kemudian Ia

mengangkat suaraNya, memuji Allah karena segala yang telah diperbuat (Luk 10

: 21, 22). Demikianlah cara Yesus bekerja selama berbulan-bulan dan sekarang Ia

mulai melihat buah-buahnya. Untuk menunjukkan bagaimana Yesus

memperhatikan kebenaran yang patut dipelajari dari pengalaman-pengalaman,

peristiwa ini juga dimanfaatkanNya untuk memperingatkan para murid agar

jangan sombong, karena berhasil; Ia berkata: “Tetapi didalam hal ini jangan

kamu bersukacita, yaitu bahwa segala setan takluk kepadamu; melainkan

bersukacitalah sebab namamu tersurat didalam surga” (Luk 10 : 20).

TERUS MENERUS DITINJAU KEMBALI DAN DITERAPKAN

Dalam perhimpunan para murid dimana pengalaman-pengalaman

mereka dicek sekembalinya mereka dari perkunjungan-perkunjungan, kita lihat

dengan jelas sekali, rencana kerja Yesus dalam seluruh pelayananNya. Apabila Ia

meninjau kembali suatu pengalaman dari para murid, Ia menunjukkan juga cara

menerapkannya dalam hidup mereka.

Ambillah sebagai contoh, cara Ia menjawab para murid yang tidak

berhasil menyembuhkan seorang anak. Peristiwa ini terjadi pada waktu Ia

bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes berada diatas gunung, dimana Ia

Page 68: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

68

dipermuliakan. Sebelum Ia datang, beberapa murid telah berusaha untuk

menyembuhkan seorang anak yang dirasuk setan yang dibawa oleh bapanya

kepada mereka. Mereka gagal, karena iman mereka belum cukup teguh. Apabila

Yesus kembali dari gunung, Ia memeriksa apa yang telah terjadi. Ditengah murid-

muridNya Ia melihat seorang bapak dengan anaknya yang berguling-guling

karena sakit. Tentu Yesus menyembuhkan anak itu, tetapi peristiwa ini tidak

dilakukanNya begitut saja, melainkan dipakaiNya untuk memberi pelajaran-

pelajaran yang mereka perlukan tentang bagaiman dengan lebih banyak doa

dan puasa mereka dapat memegang janji Allah (Mrk 9 : 17 – 29; Mat 17 : 14 –

20; Luk 9 : 37 – 43).

Contoh lain, perhatikan cara Yesus mengingatkan kembali peranan

mereka pada waktu memberi makan kepada orang banyak itu, untuk

meyakinkan mereka akan kuasaNya dalam segala perkara serta memberi juga

pelajaran kepada mereka tentang daya tangkap rohani (Mrk 6 : 30 – 44; 7 : 31; 9

: 9; 13 – 22; Mat 14 : 13 – 21; 15 : 29 – 38; Luk 9 : 10 – 17; Yoh 6 : 1 – 13).

Peristiwa ini terjadi tatkala mereka sedang didalam sebuah perahu

menyeberangi tasik Galilea, sesaat setelah sang Guru mencela dengan keras

sikap kaum agama pada waktu itu, yang menuntut suatu tanda ajaib dari langit

(Mrk 8 : 10 – 12; Mat 15 : 39; 16 : 4). Yesus, dengan merasa suatu beban yang

berat karena kejadian diseberang tasik itu, berpaling kepada murid-muridNya

dan berkata: :Ingatlah baik-baik, jagalah dirimu dari pada ragi orang Farisi”.

Tetapi murid-murid yang rohaninya kurang cerdas, mengira, bahwa maksud

Yesus adalah bahwa mereka tidak boleh membeli roti dari orang-orang yang

tidak percaya. Dan ketika mereka merasa lapar, sedang mereka hanya

mempunyai satu ketul roti, mereka mulai menjadi bimbang dari mana mereka

dapat makanan selanjutnya. Melihat, bahwa murid-murid sama sekali tidak

mengerti akan ucapanNya yang mengandung pelajaran rohaniah agar berhati-

hati terhadap ketidakpercayaan, Yesus berkata: “Hai kamu yang kurang percaya,

apakah sebabnya kamu berbicara sebab tiada roti padamu? Belumkah kamu

tahu, dan belumkah kamu mengerti? Keraskah hatimu lagi? Kamu bermata,

Page 69: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

69

tiadakah kamu nampak? Kamu bertelinga, tiadakah kamu mendengar? Dan

tiadakah kamu ingat, tatkala Aku pecahkan roti yang lima ketul diantara lima

ribu orang itu, berapa bakul sisa roti kamu angkat?” Maka kata mereka itu

kepadaNya: “Dua belas bakul” (Mrk 8 : 17 – 19). Setelah perkataan itu, tentu saja

mereka teringat kembali dengan jelas akan peristiwa tatkala mereka menyuruh

orang banyak duduk makan, serta menyaksikan Tuhan Yesus melakukan mujizat

dengan 5 ketul roti. Mereka juga ingat, bagaimana Ia memakai mereka untuk

membagikan makanan itu sampai setiap orang kenyang dan kemudian Ia

menyuruh mereka mengumpulkan sisanya. Sesungguhnya mereka dapat

mengingatnya dengan jelas, karena masing-masing dua belas murid mendapat

satu bakul penuh dengan sisa makanan itu. Demikian pula mereka teringat

bahwa dengan cara yang sama, mereka mendapat tujuh bakul sisa setelah

memberi makan kepada empat ribu orang. Dengan bukti kuasaNya ini, tak dapat

mereka sangsikan lagi, bahwa apabila perlu, Yesus senantiasa dapat memberi

makanan kepada mereka meskipun hanya satu ketul roti ada pada mereka.

“Maka barulah mereka itu mengerti, bahwa bukan Ia berkata tentang menjaga

dirinya dari pada ragi, melainkan dari pada pengajaran orang Farisi dan orang

Saduki” (Mat 16 : 12).

Salah satu yang sangat mengesankan, dari sekian banyak teguran Tuhan

terhadap kegiatan murid-muridNya, adalah mengenai sikap mereka terhadap

pekerjaan orang lain yang tidak termasuk dalam rombongan para murid. Dalam

suatu perjalanan, mereka pernah bertemu, dengan orang-orang yang sedang

mengusir setan dengan nama Yesus, maka mereka melarang orang-orang

tersebut karena mereka dari persekutuan lain (Mat 9 : 38; Luk 9 : 49). Murid-

murid mengira, bahwa tindakan itu sudah benar, tetapi waktu hal itu dilaporkan

kepada sang Guru, Yesus merasa terdesak untuk menguraikan kepada mereka

dengan panjang lebar, tentang bahayanya melarang, pekerjaan iklas apapun

yang dikerjakan bagi pihak Yesus (Mrk 9 : 39 – 50; Mat 18 : 6 – 14). “Tetapi kata

Yesus kepadanya: jangan dilarang dia, karena barang siapa yang tiada melawan

kamu, ialah kawan kamu (Luk 9 : 50). Lalu, untuk membuat penggunaan yang

Page 70: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

70

lebih luas, Ia menekankan tentang orang-orang yang tidak bersalah, teristimewa

kanak-kanak. Ia berkata: ‘barang siapa yang mendatangkan kesalahan kepada

seorang juapun kepada kanak-kanak yang percaya akan Daku ini, maka lebih

baik padanya jikalau pada lehernya dikenakan sebuah batu kisaran, lalu dia

dicampakkan kedalam laut’ (Mrk 9 : 42). “Demikian juga BapaKu yang disurga

bukan kehendakNya, supaya binasa satu orang dari pada yang kecil ini (Mat

18:14).

Dalam perjalanan lain, para murid mengalami perlawanan terhadap

pekerjaannya sementara menjalankan tugas bagi Tuhan di Samaria. Dengan

spontan, mereka ingin minta menurunkan api dari surga untuk menghanguskan

orang-orang itu (Luk 9 : 51 – 54). Tetapi Yesus yang sedang berdiri dekat mereka,

berpaling dan menghardik mereka. Karena bukannya Anak Manusia datang

menghukum isi dunia ini, melainkan hendak menyelamatkan isi dunia (Yoh

12:47). Lalu sambil Ia menunjukkan kepada mereka, caranya mengatasi masalah

semacam ini: Maka pergilah mereka itu kesebuah kampung yang lain (Luk 9 : 56).

PRINSIP YANG KITA SIMPULKAN

Banyak ilustrasi lain dapat dipakai untuk menunjukkan, bagaimana Yesus

senantiasa mengecek aksi dan reaksi murid-muridNya dalam menghadapi

kesulitan-kesulitan. Ia terus-menerus mendekati dan makin dekat penyelesaian

pelayananNya diatas bumi, makin Ia mencurahkan perhatian kepada mereka. Ia

tidak membiarkan mereka tinggal statis dalam sukses ataupun dalam kegagalan.

Apapun yang telah mereka lakukan, namun banyak lagi yang harus dikerjakan

dan dipelajari. Ia bersukacita melihat sukses mereka, tetapi tujuanNya adalah

seluruh dunia ini, dan untuk maksud itu Ia senantiasa mengawasi segala usaha

mereka.

Inilah latihan praktek yang terbaik. Yesus membiarkan murid-muridNya

mencari pengalaman-pengalaman atau membuat komentar-komentarnya

sendiri, kemudian Ia menggunakan itu sebagai titik tolak untuk melanjutkan

pelajaranNya dalam hal pemuridan. Apabila mereka dalam usahanya untuk

Page 71: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

71

mengerjakan pekerjaanNya, menemukan kegagalan, mereka akan lebih

menyadari kekurangan mereka dan karenanya akan bersedia menerima koreksi

dari sang Guru. Disamping itu, Yesus dapat pula menekankan pelajaranNya tepat

pada beberapa perkara hidup yang tertentu dengan menjelaskan cara pelayanan

yang sesuai. Seseorang senantiasa lebih menghargai suatu pelajaran, setelah

beroleh kesempaatan memperaktekkan apa yang sudah diketahuinya.

Hal yang penting dalam pekerjaan pengawasan Yesus ini ialah, bahwa Ia

senantiasa mendorong murid-muridNya berjalan kearah tujuan yang Ia telah

gariskan bagi mereka. Ia tidak mengharapkan lebih dari pada apa yang mereka

sanggup kerjakan tetapi Ia menginginkan supaya mereka berusaha sekuat

tenaga. Dan kini Ia mengharapkan supaya mereka senantiasa maju, selagi

mereka bertumbuh dalam marifat dan anugerah. Rencana pengajaranNya, yang

terdiri dari: memberi teladan, memberi tugas dan mengecek terus-menerus

adalah siasatNya untuk mendorong mereka mencapai hasil yang setingi-tinginya.

PEMAKAIAN PERINSIP DEWASA INI

Pengawasan serupa yang tekun dan penuh sabar sangat dibutuhkan

dewasa ini antara orang-orang yang berusaha untuk melatih orang-orang lain

dalam penginjilan. Jangan kita menganggap bahwa pekerjaan ini dapat

dilakukan dengan baik hanya oleh karena yang melakukannya telah dilatih lalu

diutus keluar dengan harapan yang meluap-luap. Banyak hal dapat

menggagalkan dan membelokkan pekerjaan ini. Dan jikalau hal-hal ini belum

dihadapi secara realistis oleh pelatih-pelatih yang mengerti serta cakap, maka

sipelaku dapat dengan mudah menjadi kecil hati dan cemas. Demikian pula

banyak pengalaman anugerah yang membawa kesukaan hati harus dijelaskan

dan diperdalam, sehingga dipandang sebagai sebagian rahmat total dari Kristus

terhadap dunia. Oleh sebab itu, adalah penting sekali bagi orang-orang yang

bekerja dalam bidang penginjilan untuk mendapat pengawasan dan bimbingan

pribadi sampai pada saat mereka boleh dilepaskan untuk dapat meneruskannya

sendiri.

Page 72: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

72

JAGALAH AGAR TUJUANNYA SELALU JELAS

Kita senantiasa harus ingat juga, bahwa tujuan penginjilan adalah

memenangkan seluruh dunia. Janganlah memberi sesuatu yang belum perlu

menangkap seluruh perhatian kita. Sering terjadi bahwa seorang dibawa

ketempat pelayanan, tanpa diberi latihan atau inspirasi. Akibatnya ialah

kegiatan-kegiatannya akan terbatas hanya pada suatu lingkungan yang kecil

saja, yang menghabiskan tenaganya dengan kesibukan-kesibukan, dengan tiada

pertumbuhan. Kecakapan yang ada pada pekerja itu tidak diperkembangkan dan

dengan demikian seorang calon pemimpin yang cakap menjadi percuma belaka,

disebabkan kekurangan pengawasan. Hasilnya hilang lenyap, justru pada saat

kemenangan sudah berada diambang pintu. Apa yang pada permulaan kelihatan

begitu baik, akhirnya menjadi suatu batu penghalang.

Tak dapat disangkal lagi bahwa kebanyakan dari usaha-usaha kita bagi

kerajaan terbuang karena kelalaian semacam itu. Kita gagal bukan karena kita

berusaha mengerjakan sesuatu, tetapi sebab kita membiarkan usaha-usaha kita

yang kecil menjadi alasan untuk tidak berbuat yang lebih besar. Akibatnya ialah,

bahwa karena kelalaian seperti tersebut diatas, kita kehilangan dengan sia-sia

hasil kerja dan pengorbanan yang bertahun-tahun lainnya.

Bilakah kita akan belajar dari Kristus untuk tidak menjadi puas hanya

dengan hasil bungaran dari mereka yang diutus untuk bersaksi? Murid-murid

harus dibimbing sampai matang. Kemenangan total tak dapat ditawar-tawar

dan ladang kita adalah seluruh dunia ini. Kita tidak dipanggil untuk

mempertahankan benteng, tetapi untuk menyerbu sampai kepuncak-puncak.

Hanya dengan demikian kita dapat mengerti langkah terakhir dari rencana

penginjilan Yesus.

Page 73: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

73

ASAL 8

B E R B U A H

“Pergi mengeluarkan buah”

(Yoh 15 : 16)

YESUS MENGHARAPKAN SUPAYA MEREKA MENDUPLIKASIKAN DIRI

Yesus menghendaki supaya murid-muridNya menjadi seperti Ia sendiri

didalam dan melalui gereja yang sedang dihimpunkanNya dari dunia ini. Jadi

pelayananNya didalam Roh harus berbuah berlipat ganda melalui murid-

muridNya. Melalui mereka dan orang-orang lain seperti mereka, pelayanan

tersebut akan terus berkembang, sehingga orang banyak dapat mengalami

hidup yang sama seperti yang telah mereka alami dengan Yesus. Dengan

rencana demikian kemenangan atas dunia ini hanya tergantung dari waktu dan

ketaatan mereka kepadaNya.

Dalam diri murid-muridNya, Yesus telah menanam suatu susunan gereja

yang akan menantang kuasa maut dan neraka dan menang atasnya. Ia telah

mulai sebagai biji sesawi yang kecil, akan tetapi ia akan bertumbuh, sehingga

menjadi suatu pohon ‘lebih besar dari pada sekalian sayur-sayuran’ (Mat 13 : 32;

Luk 13 : 18, 19). Atau seumpama ragi dalam tepung, ia akan berkembang hingga

khamir seluruhnya (Mat 13 : 33). Yesus tahu bahwa tidak semua orang akan

diselamatkan, (Ia secara nyata mengakui adanya pemberontakan manusia

sekalipun anugerah telah disediakan) akan tetapi Ia melihat jauh kedepan

dimana Injil keselamatan akan diberitakan dengan kuasa namaNya kepada

setiap manusia. Melalui kesaksian ini gerejaNya yang agresif itu, pada suatu

ketika akan menjadi gereja am serta gereja yang telah menang.

Kemenangan ini tidaklah mudah. Banyak yang akan mengalami aniaya

dan mati sahid dalam peperangan itu. Tetapi bagaimanapun beratnya ujian-

ujian yang akan dialami oleh orang-orangNya, dan bagaimanapun banyaknya

perkelahian-perkelahian kecil yang akan membawa kegagalan, pada akhirnya

gerejaNya akan menang. Hal ini sudah pasti. Tiada suatupun dapat

Page 74: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

74

menggagalkannya, “segala pintu alam mautpun tiada akan dapat mengalahkan

dia” (Mat 16 : 18).

KEMENANGAN MELALUI KESAKSIAN

Keyakinan yang teguh akan kemenanganNya pada hari depan itu

dilandaskan atas pengenalanNya akan orang-orang yang sekarang ini berbakti

kepadaNya. Ia mengetahui bahwa murid-muridNya sudah mengerti setidak-

tidaknya kebenaran kemuliaanNya. Petrus, yang menjadi juru bicara dari

regunya, sudah menyimpulkan semua ini dalam pengakuannya kepada Yesus:

“Kristus Anak Allah yang hidup”(Mat 16 : 16; Mrk 8 : 29; Luk 9 : 20). Ini adalah

suatu kebenaran yang tak dapat dimusnahkan dan atas dasar inilah Yesus

memperlihatkan bagaimana kemenanganNya akan tercapai, seperti ternyata

dalam jawabanNya kepada Petrus: “Engkau inilah Petrus, dan diatas batu ini Aku

akan membangunkan sidangKu” (Mat 16 : 18).

Tekanan kata-kata ini menunjukkan pentingnya inisiatif manusia untuk

mewujudkannya. Kata-kata ini ditujukan Yesus kepada seseorang yang sudah

menyatakan iman pribadinya akan TuhanNya. Sesungguhnya kesadaran Petrus

bahwa Gurunya adalah Anak Allah, sebenarnya bukanlah satu hal yang

disimpulkannya sendiri, sebagaimana dijelaskan oleh Yesus (Mat 16 : 17). Namun

demikian, wahyu yang sudah dialaminya sendiri dalam hidupnya itu nyata sekali

telah menempati darah dagingnya dan dengan mengucapkan fakta itu kepada

orang-orang lain, maka kemenangan bagi Sidang Kristus sudah tersedia dengan

pasti. Bagaimanakah ia dapat dimusnahkan? Iman rasul itu kepada Kristus sudah

tertanam didalam hidupnya, sehingga sudah menjadi sebuah batu karang –

sebuah batu yang Petrus mengaku adalah Tuhan, “Batu penjuru yang terpilih”,

diatas mana semua orang-orang percaya adalah “batu-batu yang hidup” dalam

susunan GerejaNya (1 Pet 2 : 4 – 8; Ef 2 : 20 – 22).

Tetapi kiranya jangan kita gagal melihat hubungan yang erat antara

memberi kesaksian tentang Kristus dan kemenangan akhir atas dunia ini. Kita tak

dapat mencapai yang satu tanpa yang lain. Mempersatukan kedua kenyataan

Page 75: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

75

yang hidup ini dengan kuasa Rohol Kudus adalah puncak kebijaksanaan Tuhan

dalam rencana penginjilanNya.

PRINSIP YANG KITA SIMPULKAN

Semuanya berpangkal pada murid-muridNya. Mereka adalah pelopor-

pelopor dalam gerakanNya yang sedang berkembang itu. “Melalui pengajaran

murid-muridNya” Ia mengharapkan orang-orang lain pun akan percaya padaNya

(Yoh 17 : 20) dan orang-orang ini kemudian melanjutkan pemberitaan itu kepada

orang lain pula, sehingga pada suatu ketika dunia ini akan mengetahui siapakah

Dia dan apakah tugasNya (Yoh 17 : 21, 23). Seluruh rencana penginjilanNya,

bahkan penggenapan maksud sebenarnya dari kedatanganNya kedalam dunia

ini, mati dikayu salib dan bangkit dari kubur, bersandarkan kepada ketaatan

murid-murid yang telah dipilihnya untuk tugas ini. Jumlah anggota inti yang

mulai bertugas, tidaklah penting asal mereka berbuah dan mengajar murid-

murid mereka selanjutnya untuk mengeluarkan buah-buah. Dengan cara ini

sidangNya akan mencapai kemenangan, yaitu melalui penyerahan hidup orang-

orang yang sudah begitu kenal akan Juruselamatnya sehingga RohNya dan

metodeNya menggerakkan untuk memberitakanNya kepada orang lain.

Walaupun kelihatannya sederhana, tetapi demikianlah caranya Injil

memenangkan dunia ini. Cara lain tidak ada.

UJIAN TERHADAP PELAYANANNYA

Inilah batu ujiannya: Dapatkah murid-muridNya meneruskan

pekerjaannya setelah Yesus pergi? Atau yang lebih penting lagi, dapatkah

mereka mengerjakannya dengan baik, tanpa pengawasanNya pribadi? Soal-soal

ini rupanya banyak dipikirkanNya. Sesungguhnya secara manusia Yesus tidak

dapat merasa pasti, bahwa penanamanNya dalam diri mereka akan berfaedah

bagi kerajaan Allah, sebelum ada kedewasaan iman ini dalam hidup mereka.

Apabila mereka gagal untuk memberikan RohNya dan MetodeNya kepada

Page 76: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

76

orang-orang lain yang akan meneruskan pekerjaanNya, maka sia-sialah

pelayananNya bersama mereka selama tahun-tanun ini.

Tidak mengherankan, bahwa Yesus senantiasa menegaskan kepada

murid-muridNya akan perlunya untuk mengeluarkan buah-buah. Suatu lukisan

tentang ini adalah perumpamaan dari pokok anggur dan carang-carangnya (Yoh

15 : 1-17). Disini dalam suatu gambaran yang sangat sederhana tapi mendalam,

Kristus menjelaskan bahwa tujuan dari pokok (Ia sendiri) dan carang-carangnya

(yang percaya akan Dia) adalah untuk mengelurkan buah-buah. Oleh sebab itu,

setiap carang yang tiada berbuah dikerat oleh pembelanya, karena tiada

berguna. Yang lebih indah ialah carang-carang yang berbuah dibersihkannya

supaya makin lebat lagi ia berbuah (Yoh 15 : 2). Sudah jelas bahwa kekuatan

yang memberi hidup pokok anggur itu tak dapat diberikan terus menerus kepada

carang-carang yang mati. Tiap-tiap carang yang hidup dari pada pokok anggur

itu harus berbuah, karena demikianlah sifatnya yang diharapkan. Maka Yesus

membuat aplikasi ini kepada murid-muridNya. Jikalau mereka tetap didalam Dia

pasti mereka akan mengelurkan buah-buah (Yoh 15 : 5, 8) dan buah-buah

mereka itu kekal adanya (Yoh 15 : 16). Seorang kristen yang tiada berbuah

adalah sesuatu yang bertentangan. Sebuah pohon dikenal dari buahnya.

Dalam seluruh pelayananNya prinsip ini selalu ditekankanNya. Ia

melihatnya sebagai pahala yang harus timbul sebagai akibat dari

pengorbananNya sendiri bagi dunia ini. (Yoh 12 : 24; 17 : 19). Orang-orang yang

mengerjakan kehendak BapaNya yang disorga dibedakanNya dari orang-orang

lain (Mat 7 : 16 – 23; Luk 6 : 43 – 45). Ini dilukiskanNya sebagai upah yang

diberikan kepada murid-muridNya yang menuai (Yoh 4 : 36 – 38). Inilah suatu

penghiburan yang tidak boleh diberikan kepada mereka yang membiarkan

percintaan dunia ini, segala tipu daya kekayaan, dan keinginan akan berbagai-

bagai perkara yang lain membantukan perkataan Allah itu, sehingga tiada ia

berbuah (Mrk 4 : 18 – 20; Mat 13 : 22, 23; Luk 8 : 14, 15). Ini dilihatNya sebagai

suatu kekurangan dalam kehidupan orang-orang Saduki dan Parisi yang

membuat mereka begitu jahat dalam pandanganNya (Mat 3 : 7, 8; 12:33, 34; Luk

Page 77: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

77

13 : 6 – 9). Dengan bermacam-macam cara, dan kepada berbagai-bagai macam

manusia Yesus menyuruh orang-orang menilai buah-buah kehidupan mereka,

supaya mengenal keadaan mereka sendiri. Jikalau hal mengelurkan buah-buah

rohani, dilihat dalam konteksnya yang lebih luas yaitu, menghasilkan kehidupan

Kristus didalam diri manusia, pertama-tama dalam diri kita sendiri dan kemudian

dalam diri orang-orang lain, maka sesungguhnya hampir segala sesuatu yang

dikatakan dan diperbuat oleh Yesus, menunjuk kearah prinsip ini.

AMANAT AGUNG

Tugas agung Kristus yang telah diberikan kepada gerejaNya bersimpulkan

“menjadikan sekalian bangsa itu muridKu” (Mat 28 : 19). Arti dari amanat ini

ialah murid-murid itu harus masuk kedalam dunia dan memenangkan jiwa-jiwa

untuk kemudian dijadikan murid-murid Kristus seperti mereka sendiri. Tugas ini

lebih ditekankan lagi apabila dalam nas bahasa Yunani dipelajari. Dalam nas

tersebut kata-kata “pergi, membaptiskan, dan mengajar” semuanya adalah

dalam bentuk tata bahasa “partisip” yang semuanya diintikan dari kata kerja

yang mengontrolnya: “menjadikan murid”. Ini berarti bahwa tugas agung itu

bukan hanya pergi keseluruh bumi mengajarkan Injil (Mrk 16 : 15), juga bukan

hanya membabtiskan banyak petobat-petobat dalam nama Allah Tritunggal

ataupun mengajarkan mereka ajaran-ajaran Kristus, melainkan : “menjadikan

mereka itu murid” – membangun manusia-manusia menjadi seperti mereka

sendiri. Terdorong oleh perintah Kristus ini, mereka kemudian bukan saja

mengikut Yesus, akan tetapi membawa orang-orang lain untuk mengikut

jalanNya. Hanya dengan menjadikan mereka murid-murid barulah aktivitas-

aktivitasnya akan mencapai tujuannya.

BERDOA BAGI PENUAI-PENUAI

Hal yang ditekankan adalah soal pemimpin. Yesus telah

mendemonstrasikan dalam pelayananNya bahwa massa sudah matang untuk

menuai, akan tetapi adanya gembala-gembala rohaniah yang memimpin mereka

Page 78: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

78

bagaimanakah mereka dapat dimenangkan? “Pintalah kepada Tuhan yang

empunya tuaian itu”, Yesus mengingatkan murid-muridNya “supaya Ia menyuruh

orang menuai ketempat tuaiannya” (Mat 9 : 37, 38; Luk 10 : 2). Kata-kata ini

hampir-hampir mengandung keputusasaan – suatu keputusasaan yang

ditimbulkan karena dirasai kebutuhan yang sangat dalam dunia ini. Tiada

gunanya untuk mendoakan dunia ini. Apakah hasilnya? Allah telah mengasihi

mereka dan telah mengaruniakan AnakNya untuk menyelamatkan mereka. Tiada

gunanya hanya mendoakan dunia ini dengan cara yang samar-samar. Dunia

telah terhilang dan dibutakan oleh dosa. Satu-satunya harapan bagi dunia ini

adalah mengutus orang-orang pergi mengabarkan Injil keselamatan, dan setelah

memenangkan jiwa-jiwa bagi Juruselamat, tidak akan meninggalkan mereka,

tetapi bekerja bersama-sama dengan mereka dengan setia, sabar dan iklas

sehingga mereka juga menjadi orang-orang kristen yang berbuah yang

mengharumkan dunia ini dengan kasih Penebus itu.

PEMAKAIAN PRINSIP INI DALAM HIDUP KITA

Akhirnya, disini kita menjumpai titik penilaian terhadap segala

sumbangan dari kehidupan dan kesaksian kita. Segala sesuatu harus sesuai

dengan tujuan luhur dari Dia yang menjadi Juruselamat dunia. Apakah mereka

yang telah kita bawa kepada Kristus juga telah memimpin orang-orang lain

kepada Dia serta menjadikan mereka murid-murid seperti kita sendiri?

Perhatikanlah: tidaklah cukup hanya untuk menyelamatkan mereka yang sedang

menuju kebinasaan, walaupun hal ini suatu kewajiban kita; juga tidaklah cukup

hanya mendapatkan lebih banyak pengikut, melainkan yang benar-benar penting

dalam pekerjaan kita, ialah ketaatan petobat-petobat kita, yang pergi kelur

untuk menjadikan petobat-petobat dan pemimpin-pemimpin baru. Soal apakah

kita dapat memenangkan generasi kita bagi Kristus, kiranya bukan menjadi

perhatian kita yang utama, tetapi apa yang kita kerjakan sekarang mencapai

generasi-generasi kemudian dari pada kita. Pekerjaan kita belum dapat

Page 79: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

79

dikatakan selesai, sebelum pelanjutan tugas ini telah terjamin dalam hidup

orang-orang lain yang ditebus oleh Injil.

Nilai dari setiap pekerjaan penginjilan bukanlah terletak pada apa yang

dilihat sekarang, atau dalam laporan sinodepun , melainkan dalam kemampuan

berlangsungnya pekerjaan itu. Demikianlah juga ukuran dari suatu Sidang

bukanlah terletak pada jumlah nama-nama baru yang ditambahkan dalam

daftar keanggotaannya, juga bukan dalam hal berapa banyak anggaran belanja

sudah diperbesar, tetapi terletak pada jumlah orang-orang kristen yang dengan

aktif memenangkan serta meneguhkan jiwa yang selanjutnya akan

memenangkan massa. Yang penting adalah luasnya pengaruh kesaksian kita;

oleh sebab itu nilai-nilai hasil pekerjaan kita hanya dapat diukur dalam

kekekalan.

Bukanlah telah waktunya kita meninjau hidup dalam pelayanan kita dari

sudut ini? Sebagaimana Dowson Trotman (dalam bukunya BORN TO

REPRODUCE), “Dimanakah pekerja-pekerja kita?” Apakah yang mereka lakukan

bagi Allah? Camkanlah artinya bagi hari depan Sidang, meskipun kita sekarang

hanya memperoleh seorang murid yang benar sebagai bukti hasil jerih payah

kita. Apakah ini tidak segera menambah pengaruh kita. Dan andai kata kita telah

menambah seorang lain lagi menjadi seperti kita sendiri, apakah ini tidak

menambah hidup kita empat kali ganda lebih? Secara teori setidak-tidaknya,

dengan cara penambahan demikian dalam waktu singkat Injil sudah dapat

mencapai massa. Yaitu, bila orang yang kita namakan murid itu benar-benar

mengikut jejak Tuhan Yesus.

GEREJA KRISTEN TELAH MENJADI BUKTINYA

Kita dapat bersyukur bahwa murid-murid pertama itu telah

melaksanakan hal ini. Mereka telah memberitakan Injil kepada massa, tetapi

selama itu juga mereka membina persekutuan dari antara orang-orang yang

percaya. Sebagaimana Tuhan menambahkan kepada Sidang pada tiap-tiap hari

orang yang diselamatkan, demikian juga para rasul, telah mendidik orang-orang

Page 80: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

80

lain untuk membawa pelayanannya keujung bumi. Kisah Rasul keseluruhannya

merupakan riwayat yang membentangkan bagaimana prinsip penginjilan ini

telah dipakai didalam pertumbuhan Sidang abad pertama; yaitu prinsip-prinsip

yang telah kita ikhtisarkan disini dari kehidupan Kristus.

Cukup kiranya jika kita mengatakan bahwa Sidang pertama telah

membuktikan berhasilnya rencana Sang Guru untuk menaklukkan dunia. Begitu

hebat pengaruh kesaksian mereka sehingga sebelum abad itu berakhir

masyarakat kafir digoncangkan sampai keakarnya dan jemaat-jemaat telah

dibangunkan dibanyak tempat pusat penduduk. Apabila kelanjutan penginjilan

Sidang pertama diteruskan dengan sama pesatnya, dalam beberapa abad saja

massa dunia ini sudah dapat merasakan sentuhan tangan Yesus.

POTONG JALAN TERBUKTI GAGAL

Tetapi waktu berganti waktu, dan lambat laun cara penginjilan Yesus

yang sederhana itu dipaksakan kedalam suatu bentuk baru. Sudah tentu,

penyesuaian prinsip kepada perubahan keadaan senantiasa perlu, tetapi entah

apa sebabnya, prinsip-prinsip itu sendiri dicampurbaurkan dengan suatu

keinginan untuk memberi bentuk baru kepada Injil. Prinsip-prinsip perkembangan

kepemimpinan dan pengeluaran buah-buah yang berharga itu telah dikaburkan

oleh suatu rencana pengumpulan massa yang lebih mudah. Metode-metode

penginjilan yang dipakai oleh sidang secara berkelompok maupun perseorangan

lebih condong untuk memakai cara baru yang melihat kepada tujuan dekat dan

bukan kepada tujuan jauh kedepan untuk mencapai dunia. Tidak jarang, seperti

dalam masa kebangunan rohani yang besar, prinsip dari metode Yesus ini tampil

kedepan, tetapi menurut ahli sejarah gereja, keadaan-keadaan yang demikian

tidak lama hidupnya dan tidak disukai oleh sebagian besar anggota gereja.

Rencana Yesus tidak disangkal, hanya dilalaikan untuk sementara. Yaitu sesuatu

yang dipandang harus diingat untuk menghargai yang lampau, tetapi bukan

untuk dipakai secara sunguh-sungguh sebagai suatu peraturan tata kerja pada

dewasa ini.

Page 81: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

81

MASALAH PADA DEWASA INI

Masalah kita dewasa ini adalah tentang metode. Upacara-upacara,

panitia-panitia, organisasi-organisasi, tugas-tugas dan kampanye-kampanye

yang tersusun baik dimaksudkan menunaikan pekerjaan yang hanya dapat

dikerjakan oleh pribadi-pribadi yang diurapi Rohol Kudus. Ini bukanlah untuk

merendahkan usaha-usaha manusia, karena tanpa usaha-usaha tersebut gereja

tak dapat berjalan sebagaimana biasa. Namun demikian, Sidang itu tiada dapat

bekerja sebagaimana mestinya, kecuali jika tugas pribadi dari Yesus menentukan

tujuan-tujuan dan rencana-rencana ini.

Bilakah kita menginsafi bahwa penginjilan tidak dilaksanakan oleh

sesuatu, melainkan oleh seseorang? Penginjilan adalah suatu pernyataan kasih

Allah, dan Allah adalah suatu oknum. HakekatNya sebagai pribadi, hanya

dinyatakan melalui oknum, pertama-tama dinyatakan sepenuhnya dalam Kristus,

dan sekarang dinyatakan melalui RohNya didalam kehidupan orang-orang yang

menyerahkan diri kepadaNya. Panitia-panitia mungkin dapat mengatur dan

memimpin kearah tercapainya maksud itu, akan tetapi pekerjaan itu sendiri

dilaksanakan oleh manusia bagi Kristus.

Itulah sebabnya kita sefaham dengan E.M Bounds (dalam bukunya

POWER THROUGH PRAYER) yang menyatakan bahwa “manusia adalah metode

Allah”. sebelum kita mempunyai orang-orang yang dipenuhi dengan RohNya dan

yang mengerjakan rencanaNya, tak satu dari cara kita akan berhasil.

Inilah cara penginjilan baru yang kita butuhkan. Cara tersebut bukanlah

metode yang lebih baik, tetapi orang-orang yang lebih baik – orang-orang yang

sudah mengenal Penebusnya dengan sungguh-sungguh – orang-orang yang

sudah melihat tujuanNya dan merasakan kasihNya bagi dunia ini – orang-orang

yang rela menjadi kecil supaya Ia saja yang dibesarkan – orang-orang yang

semata-mata menginginkan Kristus menciptakan hidupNya didalam dan melalui

mereka, menurut kehendakNya sendiri. Akhirnya, inilah jalan yang direncanakan

oleh Tuhan Yesus untuk mewujudkan tujuanNya diatas bumi ini, dan apabila ini

dilaksanakan, pintu-pintu neraka tak dapat mengalahkan penginjilan dunia ini.

Page 82: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

82

EPILOOG

TUHAN DAN RENCANA SAUDARA

“Aku inilah Awal dan Akhir”

(Wahyu 1:8)

SETIAP KEHIDUPAN MEMPUNYAI RENCANA

Apakah rencana kehidupan saudara ? setiap orang harus mempunyai

rencana. Rencana adalah suatu prinsip yang mengatur terwujudnya tujuan hidup

seseorang. Mungkin kita belum menyadari, bahwa hidup kitapun mengandung

suatu rencana, namun tindakan-tindakan kita senantiasa mengungkapkan

adanya rencana itu.

Apabila kita berusaha dengan seteliti-telitinya menilai tujuan hidup kita

serta rencana pelaksanaan untuk mencapai tujuan itu, yang kita ketemukan

mungkin tidak akan memuaskan. Akan tetapi suatu penilaian yang jujur dapat

membawa kita pada kesadaran akan panggilan kita. Setidak-tidaknya bagi orang

percaya, cara Yesus ini haruslah menjadi ujian setiap tindakannya.

Suatu rencana pelayanan yang kita hargai mungkin harus disesuaikan

atau mungkin juga harus dibuang sama sekali. Demikian pula mungkin

pengertian anggota-anggota jemaat kita terhadap pelayanan sang pendeta

harus berubah sesuai dengan pandangan Yesus. Malahan, besar

kemungkinannya, bahwa seluruh pandangan kita mengenai pengertian “sukses”

harus ditinjau kembali. Tetapi, apabila prinsip-prinsip yang telah dijelaskan disini

ternyata benar, pakailah itu sebagai pedoman kerja. Agar bermanfaat bagi hidup

kita, prinsip-prinsip ini perlu sekali diapakai untuk tugas-tugas kehidupan sehari-

hari.

METODE AKAN BERBEDA

Masing-masing kita harus mencari jalan untuk memasukkan hikmat

rencana Yesus kedalam cara penginjilan kita. Tidak setiap orang akan mengambil

suatu cara yang sama, atau diharuskan menyesuaikan diri kedalam suatu bentuk

kerja sama. Ketidak seragaman adalah bagian daripada struktur alam semesta,

Page 83: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

83

dan metode manapun harus diakui baik, kalau Allah mau memakainya,

walaupun banyak cara memerlukan perbaikan dahulu. Tuhan telah memberikan

kepada kita suatu bagan kerja, tetapi Ia menghendaki supaya kita mengisi detail-

detailnya, sesuai dengan keadaan dan kebiasaan setempat. Hal ini

membutuhkan segala kemampuan kita. Mungkin kita akan mencoba cara-cara

pendekatan yang baru dan berani menurut perobahan keadaan dan massa. Jika

kita takut gagal untuk melaksanakan suatu cara kerja, kita tidak akan pernah

memulainya; dan jika kita takut untuk mencobanya berulang-ulang kali, kitapun

tak akan mendapat banyak kemajuan.

PRIORITAS MANUSIA

Metode apapun yang hendak kita pakai, Yesus telah mengajar kepada

kita, bahwa prioritas harus diberikan kepada tugas mencari dan melatih orang-

orang menjadi pemberita-pemberita. Massa hanya sempat mengenal Injil

melalui saksi-saksi yang hidup. Tidaklah cukup sekedar memberi penjelasan saja

kepada mereka. Dunia ini harus diberi suatu demonstrasi iman. Untuk maksud

itu, harus ada seorang yang berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata:

“ikutlah Aku, Aku tahu jalan itu”. Inilah yang menjadi titik pusat segala rencana

kita. Bagaimanapun rohaninya rencana kita itu, petalian abadi dari segala

pekerjaan kita bergantung pada taraf kesempurnaan penyelesaian pekerjaan itu.

Namun demikian kita harus sadar, bahwa jenis-jenis orang yang

dibutuhkan oleh Kristus tidaklah datang secara kebetulan. Hal ini membutuhkan

suatu rencana dan usaha yang sungguh-sungguh. Jika kita hendak melatih

orang-orang, maka kita harus bekerja bagi mereka. Kita harus mencari mereka.

Kita harus memenangkan mereka. Dan yang terpenting, kita harus berdoa bagi

mereka. Beberapa diantara mereka mungkin telah mempunyai kedudukan yang

baik dalam Gereja, yang lain sedang menunggu-nunggu panggilan untuk datang

kepada Kristus. Tetapi dimanapun mereka berada, kita harus mendekati mereka

dan melatih mereka menjadi murid-murid Tuhan yang berbuah-buah.

Page 84: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

84

MULAILAH DENGAN BEBERAPA ORANG SAJA

Kita tidak perlu mulai dengan banyak orang. Pekerjaan-pekerjaan yang

terbaik adalah senantiasa yang dikerjakan dengan sedikit orang. Lebih baik

mencurahkan setahun kepada satu atau dua orang yang sungguh-sungguh

belajar untuk dapat bekerja bagi Kristus daripada menghabiskan waktu seumur

hidup dengan sebuah jemaat yang hanya berusaha menggenapi acara-acara.

Kecilnya kelompok pertama tidak menjadi soal; yang penting ialah supaya orang-

orang yang kita berikan prioritas, benar-benar meneruskan pelayanan itu kepada

orang-orang lain.

BERSEKUTU CUKUP WAKTU KEPADA MEREKA

Supaya kelompok-kelompok perskutuan ini berjalan lancar, adalah perlu

juga untuk menyusun waktu-waktu tertentu untuk bertemu, baik dengan seluruh

kelompok maupun dengan sebagian. Dalam pertemuan-pertemuan ini kita dapat

bersama-sama menyelidiki Alkitab, berdoa, dan pada umumnya saling menukar

pengalaman-pengalaman mengenai cita-cita dan beban-beban bersama. Tidak

perlu mewartakan apa yang kelompok kita ingin kerjakan, atau untuk mengupas

apa yang harus menjadi rencana kita terakhir, tetapi biarlah pertemuan-

pertemuan itu betumbuh dalam suasana persekutuan. Pada waktunya kelompok

ini dapat menyusun tata tertib khusus baginya sebagian daripada gereja.

Gagasan berkelompok ini sedang ditemukan kembali dewasa ini dibanyak

tempat. Ini menandakan suatu kebangunan kembali yang mengandung harapan

besar. Dalam segala lapangan hidup dan didalam setiap macam gereja,

organisme-organisme rohaniah yang kecil sedang bertumbuh, sebagian mereka

mencari tujuan, sebagian lagi telah menyimpang. Pada umumnya gerakan ini

mengungkapkan suatu kerinduan yang dalam untuk mengalami kenyataan-

kenyataan pengalaman Kristen. Oleh karena kelompok-kelompok ini tidak terikat

oleh tradisi atau peraturan-peraturan tertentu dari luar, tekanan dan bentuk sel-

sel ini tidaklah sama, akan tetapi prinsip persekutuan yang erat dan berdisiplin

didalam kelompok adalah ciri khasnya. Hal menitik pusatkan prinsip inilah yang

Page 85: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

85

menyebabkan metode itu bertumbuh, dan oleh sebab itu selalu baik bagi kita

semua untuk menggunakan prinsip itu dalam pelayanan kita.

Disinilah kita lihat betapa pentingnya pengakuan penginjil-penginjil

terkemuka seperti Billy Graham, mengenai kuasa rencana kerja ini jika dipakai

dengan tepat dalam Gereja. Atas pertanyaan: “Bila saudara adalah seorang

pendeta dari suatu gereja yang besar dalam sebuah kota besar, apakah yang

menjadi rencana kerja saudara?” Saudara Graham berkata: “Saya pikir, salah

satu tindakan saya yang pertama adalah membentuk suatu kelompok kecil dari

kira-kira delapan sampai dua belas orang yang akan bersekutu beberapa jam

seminggu. Hal ini berarti pengurbanan waktu dan usaha pada pihak mereka.

Untuk beberapa tahun lamanya saya akan membagi-bagikan kepada mereka

segala sesuatu yang saya miliki. Demikian saya akan mempunyai dua belas

pelayan kaum awam yang selanjutnya akan melatih delapan sampai dua belas

orang lain lagi. Saya tahu, bahwa ada satu atau dua gereja yang sudah

mempraktekkan cara ini dan sebab itu gereja-gereja itu sedang mengalami

pembaharuan besar. Saya kira Kristuslah yang mulai dengan cara demikian.

Sebagian besar dari waktuNya dihabiskanNya bersama dua belas muridNya. Ia

tidak menghabiskan bagia besar waktuNya dengan orang banyak. Sebenarnya,

saya kira setiap kali Ia bersama orang banyak, hasilnya sangat sedikit. Hasil yang

terbesar datangnya dari perckapan-percakapanNya dengan pribadi-pribadi dan

dalam persekutuanNya dengan dua belas muridNya. Disini saudara Billy Graham

hanya menekankan hikmat dari cara Yesus.

HARAPKAN SESUATU DARI MEREKA

Tetapi belumlah cukup kalau hanya membawa orang-orang kedalam

suatu persekutuan berkelompok yang merupakan sidang. Mereka harus diberi

kesempatan untuk mempraktekkan hal-hal yang telah mereka pelajari. Jika

kesmpatan mereka bekerja keluar ini tidak diberikan, maka mereka akan merasa

puas dalam lingkungan kelompok kecil masing-masing dengan hanya hormat-

menghormati, dan akhirnya mereka akan menjadi beku. Kita harus melihat

Page 86: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

86

tujuan kita dengan jelas. Bahwa kita sudah dipisahkan dari dunia ini tidak berarti

bahwa kita sudah bebas dari peperangan. Justru kesempatan ini harus

digunakan sebagai suatu kesempatan untuk menghimpun kekuatan yang lebih

besar untuk menyerang pada kemudian hari.

Oleh sebab itu adalah kewajiban kita untuk menyalurkan kecakapan

mereka kedalam tugas-tugas tertentu. Masing-masing dapat berbuat sesuatu.

Pemberian tugas-tugas harus dimulai dengan yang ringan dan rutin, seperti

mengirim surat-surat, mengatur alat pengeras suara untuk kebaktian-kebaktian

diluar, atau hanya dengan memberi tugas sebagai tuan rumah untuk suatu

pertemuan. Lambat laun dapat ditambah tugas lain yang lebih berat, setelah

terbukti bahwa mereka dapat mengerjakan lebih banyak. Yang mempunyai

bakat mengajar dapat ditempatkan di sekolah-sekolah minggu. Kemudian kita

mungkin dapat memberi tugas penggembalaan yang sesuai dengan kecakapan

mereka. Mungkin beberapa dapat ditugaskan mengunjungi orang-orang sakit

atau mengunjungi rumah-rumah sakit. Mungkin juga beberapa dapat ditugaskan

untuk berkhotbah. Dan tentunya, setiap orang harus diberi tugas khusus dalam

penginjilan pribadi.

Suatu pelajaran yang terbaik bagi mereka, adalah bimbingan lanjutan

bagi petobat-petobat baru. Disini mereka dapat memegang peranan yang sangat

penting dalam memimpin bayi-bayi rohani kearah disiplin dengan cara yang

sama seperti yang mereka pernah pelajari. Mereka itu yang kita latih untuk

pekerjaan ini selanjutnya akan menjadi kunci-kunci untuk meneruskan setiap

usaha penginjilan gereja.

DORONG MEREKA

Semuanya ini membutuhkan banyak pengawasan, baik terhadap

perkembangan pribadi mereka maupun dalam hal mereka melayani orang-orang

lain. Kita harus senantiasa bertemu dengan mereka dan mendengarkan hasil-

hasil pekerjaan mereka. Persoalan-persoalan yang timbul dalam pengalaman

mereka harus dipecahkan selagi hal itu masih segar dalam ingatan mereka. Sikap

Page 87: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

87

dan reaksi yang duniawi perlu segera diketahui dan dibereskan karena hal-hal ini

dapat menjadi penghalang bagi pelayanan mereka terhadap Tuhan maupun

terhadap manusia.

Hal yang penting adalah membimbing mereka ke arah pertumbuhan

dalam anugerah dan marifat. Mengingat bahwa ingatan kita sering lemah

mungkin ada baiknya untuk sediakan sekedar suatu daftar acara kerja dari

latihan mereka dan kemudian membuat catatan-catatan mengenai kemajuan

mereka. Hal ini perlu sekali, lebih-lebih jika kita bekerja dengan beberapa orang

pada waktu yang bersamaan, dimana masing-masing mempunyai pengalaman-

pengalaman yang beralainan. Kita harus sabar karena pertumbuhan mereka

mungkin akan perlahan karena pengaruh-pengaruh luar. Tetapi apabila mereka

sungguh-sungguh ingin mencari kebenaran dan bersedia mengikutinya, maka

sekali kelak mereka akan bertumbuh menjadi matang dalam Kristus.

BANTU MEREKA DALAM MEMIKUL TUGAS-TUGAS

Bagian yang tersulit dari seluruh proses latihan ini, mungkin, adalah

bahwa kita harus dapat membayangkan kesulitan-kesulitannya sebelum

dialaminya, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapinya. Hal ini sangat

sulit dan kadang-kadang sangat mengecewakan. Ini berarti bahwa kita tidak

boleh melupakan mereka. Sekalipun kita sedang bermeditasi dan belajar, namun

murid-murid kita tetap ada dalam pikiran dan doa kita. Tetapi adakah jalan lain

bagi seorang bapak yang mengasihi anak-anaknya ? kita harus memikul

tanggung jawab selama masa pra dewasa mereka sampai kepada waktu dimana

kita sudah dapat melepaskan mereka untuk bekerja sendiri. Jika kita membiarkan

mereka berdiri sendiri sebelum waktunya, mereka mungkin mengalami

kegagalan total. Hal ini haruslah kita sadari. Sebagai wali dan penasihat, kita

bertanggung jawab mengajar anak-anak rohani kita bagaimana cara untuk

hidup bagi Yesus.

Page 88: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

88

HARUS KITA RELA MEMBEBASKAN MEREKA

Segala usaha harus diarahkan pada satu tujuan, yaitu memimpin orang-

orang pilihan ini sampai kesuatu masa dimana mereka dapat bekerja sendiri

ditempat mereka masing-masing. Jika masa tersebut sudah dekat orang-orang

itu harus sudah matang dalam memilih jiwa-jiwa yang telah dimenangkan

melalui kesaksian-kesaksiannya atau dalam membimbing jiwa-jiwa yang telah

diserahkan untuk follow-up. Tanpa mereka sadari rencana kita telah dimasukkan

kedalam latihan mereka. Sebelum kita menarik kembali pengawasan kita, kita

harus menjelaskan kepada mereka, apa sebenarnya yang telah menjadi rencana

kita sejak permulaan. Hal ini harus jelas sekali bagi mereka, supaya mereka

dapat menilai sendiri dan juga memberitakannya kepada orang-orang yang

sedang mereka layani.

PENGALAMAN ROHANILAH YANG DI ATAS SEGALA-GALANYA

Hal yang menentukan ialah pengalaman rohani mereka sendiri. Sebelum

mereka dapat dibebaskan dari pengawasan kita mereka harus diteguhkan dalam

iman yang telah mengalahkan dunia ini. Iblis yang dibantu oleh roh-roh jahat

akan berusaha dengan segala akal liciknya, untuk mengalahkan mereka. Dunia

yang akan mereka injili berada di bawah kuasa jahatnya dan sepanjang jalan

mereka harus berperang. Setiap kemajuan yang terkecil pun harus mereka capai

dengan peperangan karena musuh tidak pernah mau menyerah. Hanya dengan

kepenuhan Rohol Kudus tantangan itu dapat dihadapi. Jika mereka tidak hidup

dalam persekutuan dengan Dia, dan tidak maju di dalam kesucian dan kuasaNya,

mereka dengan mudah dapat dikalahkan dan dengan demikian segala hasil

pekerjaan kita dengan mereka akan menjadi sia-sia.

Oleh sebab itu, segala sesuatu yang telah kita kerjakan bergantung pada

kesetiaan mereka. Berapa banyaknya orang yang telah kita himpunkan untuk

maksud itu, tidaklah penting. Yang penting adalah berapa yang beroleh

kemenangan bagi Kristus. Itulah sebabnya, mutu jiwa selalu harus kita

Page 89: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

89

perhatikan. Apabila kita mendapat mutu pimpinan yang tepat, yang lain-lainnya

akan menyusul; jika tidak, yang lain pun akan tidak berarti.

KEMENANGAN MAHAL HARGANYA

Mutu tinggi yang demikian itu yang kita harapkan, sesungguhnya mahal

harganya. Mungkin banyak di antara mereka yang kita bimbing akan merasa

terlalu berat dan mundur. Hal ini baik kita hadapi sekarang juga. Pelayanan

kristen menuntut sesuatu, dan orang-orang yang ingin berguna bagi Tuhan,

harus pertama-tama belajar mengutamakan Kerajaan Allah. Ya, pasti akan ada

kekecewaan-kekecewaan. Akan tetapi mereka yang lulus ujian ini dan keluar

memancarkan kehidupan kita kedalam ladang tuaian Tuhan, akan menerima

kesukaan besar.

Kita tidak hidup untuk waktu sekarang saja. Kepuasan kita terletak pada

pengetahuan, bahwa dalam generasi-generasi yang akan datang kesaksian kita

bagi Kristus akan terus mengluarkan buah melalui mereka, yang terus menerus

memenangkan sampai ke ujung-ujung bumi dan kesudahan alam.

APAKAH INI TELAH MENJADI KERINDUAN SAUDARA ?

Dunia ini sedang mencari dengan sungguh-sunguh seseorang untuk

diikuti. Hal ini sudah pasti. Akan tetapi, apakah orang yang akan diikuti itu

mengetahui jalan Kristus, atau apakah ia akan serupa dengan mereka sendiri

yang hanya membawa orang-orang kepada kegelapan yang lebih dahsyat lagi?

Pertanyaan inilah yang menentukan rencana hidup kita. Kebenaran

segala sesuatu yang kita perbuat masih menantikan buktinya dan oleh sebab itu

nasib orang banyak tergantung pada saudara.

Page 90: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

90

CATATAN

1. Salah satu syarat bagi seorang rasul seperti yang diterangkan dalam Kis. 1:21,22

ialah bahwa ia harus berada bersama-sama dengan Yesus, “semenjak baptisan

Yohanes hingga kepada hari Ia dinaikkan dari hadapan kita”. Walaupun hal ini

tidak menjelaskan pada kita dari mulai kapan kita harus menghitung (tentu tidak

mulai dari permulaan pembaptisannya atau pembaptisan Yesus sendiri), tidaklah

perlu diragukan adanya persekutuan dari semua rasul-rasul dengan Yesus,

mungkin mulai dari masa Yohanes dipenjara. Lihat Samuel J. Andrews, The Life of

Our Lord, Grand Rapids, Zondervan, 1958, hal. 268; bd. Alfred Edershein, The Life

and Times of Jesus the Messiah, I,New York, E.R. Herrick and Co.,1886 hal. 521.

2. Berbagai pendapat telah dikemukakan tentang sebab mengapa kedua belas

murid itu diberi gelar rasul, karena Yesus dapat memilih lebih dari jumlah itu

ataupun berjalan terus dengan jumlah yang lebih kecil, tetapi mungkin teori yang

paling dapat diterima ialah bahwa jumlah itu mengumpamakan hubungan

rohani dari persekutuan rasuli dengan Kerajaan Allah dibawah Messias.

Sebagaimana Edwin Schell mengatakan: “dua belasa adalah jumlah dari Israel

secara rohani. Baik ditinjau dari kedua belas kepala-kepala keluarga, dari kedua

belas suku, apapun dari kedua belas dasar dari pintu-pintu sorgawi dari

Yerusalem baru, angka dua belas selalu melambangkan berdiamnya Allah dalam

keluarga-keluarga di dunia ini – peleburan dari dunia dalam keTuhanan”, Edwin

A. Schell, Traits of the Twelve, Cincinnati, Jennings and Graham, 1911, hal. 32.

Memang ada kemungkinan bahwa para rasul melihat dalam jumlah itu arti

angka itu sendiri, dan membangun diatasnya harapan-harapan yang khayal

tentang pemulihan kembali dari Israel dalam arti politis. Mereka pasti sadar akan

tempat masing-masing didalam persekutuan duabelas orang itu, dan telah siap

untuk mengisi kekosongan yang ditimbulkan perginya Yudas (Kis. 1:15-26; bd.

Mat. 19:28). Bagaimanapun juga ada satu yang pasti, angka ini memberikan

tekanan tentang pentingnya mereka yang terpilih dalam pekerjaan yang akan

datang didalam kerajaan itu.

Page 91: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

91

3. Prinsip dari pemusatan yang dipakai dalam pelayanan oleh Yesus, tidaklah baru

untuknya. Memang selalu merupakan cara Allah Bapa dari permulaannya.

Perjanjian lama menunjukkan bagaimana Allah memilih sejumlah kecil bangsa

Israel yang dalamnya dilancarkan maksudnya bagi seluruh umat manusia.

Bahkan didalam bangsa ini, kepemimpinan dipusatkan biasanya dalam tali-tali

kekeluargaan, khususnya garis Daud dari suku Yehuda.

4. Doa Kristus sebagai imam besar dalam pasl 17 dari injil Yohanes, mempunyai arti

yang khusus didalam hubungan ini. Dari 26 ayat-ayat tentang doa itu, 14

langsung ditujukan kepada dua belas murid. (Yoh. 17:6-19)

5. Contoh-contoh dari hal ini adalah perkara penyembuhan orang-orang kusta

(Mark. 1:44, 45; Mat. 8:4; Luk. 5:14-16); mereka yang disembuhkan dari

kerasukan setan ditasik Galilea (Mark. 3:11,12); Yairus setelah melihat anak

perempuannya dihidupkan kembali (Mark. 5:42,43; Luk. 8:55,56); kedua orang

buta yang dicelikkan (Mat. 9:30); dan penyembuhan orang buta di Betsaida

(Mark. 8:25, 26)

6. Contoh-contoh dari hal ini terdapat dalam Yoh.1:29-43; 6:14, 15; Mark. 4:35, 36;

6:1, 45,46; 7:24-8:30; Mat. 8:18, 23; 14:22, 23; 15:21, 39; 16:4; Luk. 5:16; 8:22

dan lain-lain.

7. Orang-orang farisi dan saduki adalah pemimpin-pemimpin utama Israel diluar

kekuatan Roma yang memerintah, dan seluruh kehidupan agama sosial,

pendidikan, dan sampai batas tertentu, kehidupan politik dari kira-kira 2.000.000

orang di Palestina telah dibentuk oleh tata cara mereka. Walaupun demikian

jumlah orang yang termasuk gabungan orang farisi, terdiri kebanyakan dari

guru-guru dan orang-orang tingkat atas, sesuai dengan tafsiran Josephus (Ant.

XVII, 2,4), tidak mencapai jumlah 6.000; sedang jumlah seluruhnya dari orang

saduki, yang terdiri hampir seluruhnya dari kepala-kepala imam dan keluarga-

keluarga Sanhedrin di Yerusalem, mungkin tidak mencapai jumlah lebih dari

beberapa ratus. Lihat Anthony C. Deane, The World Christ Knew, London, Guild

Books, 1944, hal. 57, 60; Edersheim op. Cit., I, hal. 311. Bilamana dianggap

bahwa jumlah kelompok istimewa yang kecil ini hanya terdiri dari 7.000 orang,

Page 92: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

92

kira-kira sepertiga dari satu persen dari seluruh penduduk Israel, memimpin

kehidupan rohani dari suatu bangsa, tidaklah sukar untuk memahami mengapa

Yesus begitu banyak bercakap tentang mereka, sementara itu juga mengajar

murid-muridNya, kebutuhan yang mendesak bagi kepemimpinan yang lebih baik.

8. Tiap-tiap orang tidak dapat tidak mendapatkan didalam hubungan ini bahwa

penunjukan kepada “murid-murid” itu sebagai suatu golongan/kelompok yang

bersatu jauh lebih banyak kali didalam keempat injil daripada penunjukan

kepada seorang murid pribadi. T. Ralph Morton bahkan menerangkan lebih

lanjut tentang hal ini dan menegaskan bahwa penunjukan kepada pribadi-pribadi

mengarah kepada kekalahan-kekalahan dari pihak mereka, sedang penunjukan

kepada kelompok itu sebagai satu kesatuan seringkali membicarakan tentang

kesukaan mereka, pengertian atau prestasi mereka. Ketika diingatkan bahwa hal

ini ditulis dengan ilham oleh para murid, dan bukan oleh Yesus, jelaslah berarti

bahwa mereka akan menegaskan tempat mereka dalam arti demikian. Lihat. T.

Ralph Morton, The Twelve Together, Glasgow, The Iona Community, 1956, hal.

24-30, 100. Kita tidak perlu menarik kesimpulan dari ini bahwa para murid tidak

penting sebagai pribadi-pribadi, karena hal itu tidaklah demikian, tetapi hal itu

menunjukkan pada kita tentang kenyataan bahwa para murid mengerti bahwa

Tuhan mereka melihat pada mereka sebagai sebuah tubuh dari orang-orang

yang beriman yang dialatih bersama untuk suatu pengutusan yang umum.

Mereka melihat diri mereka sendiri melalui Kristus, pertama sebagai sebuah

gereja, dan kedua sebagai pribadi-pribadi didalam tubuh itu.

9. Paling sedikit enam belas kali sebelum penangkapaNya yang sesungguhnya oleh

tentara-tentara itu, Yesus bercakap tentang kesengsaraan dan kematianNya.

Penyebutan tentang hal ini pada pertama kali diliputi oleh suatu rahasia, tetapi

maksunya jelas sekali—perbandingan dari tubuhNya dengan penghancuran Bait

Allah (Yoh. 2:19); penunjukan pada Anak Manusia dinaikkan seperti ular

tembaga (Yoh. 3:14); suatu pernyaataan tentang hari didalam mana Dia sebagai

mempelai laki-laki akan diambil pergi (Mark. 2:20; Mat. 9:15; Luk. 5:35); kiasan

tentang diriNya dengan roti hidup yang harus dipecah-pecahkan dan dimakan

Page 93: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

93

(Yoh. 6:51-58); dan mungkin penunjukan pada nabi Yunus sebagai suatu tanda

(Mat. 16:4). Sesudah penyataan yang tegas dari Petrus di Kaisaria Filipi, Yesus

mulai menunjukkan kepada murid-muridNya dengan lebih tegas bahwa Dia

wajib pergi ke Yerusalem, lalu merasai banyak sengsara dari para orang tua-tua,

dan dari para kepala imam dan ahli taurat, sehingga dibunuh, kemudian Ia

bangkit pula pada hari yang ketiga” (Mark.8:21; Mat. 16:21; Luk. 9:22).

Kemudian Dia memberitahu tentang kematianNya dan kebangkitanNya secara

terperinci pada waktu berjalan di tanah Galilea dengan murid-muridNya (Mark.

9:30-32; Mat. 17:22,23;Luk. 9:43-45); juga pada perjalananNya yang terakhir ke

Yerusalem sesudah perjalananNya di Perea (Mark. 10:33,34; Mat. 20:18-19; Luk.

18:32-33). KematianNya merupakan pokok pembicaraanNya dengan Musa dan

Elia di atas gunung yang tinggi itu (Luk. 9:31). PernyataanNya itu juga

menunjukkan tentang seorang nabi yang tidak boleh dibunuh diluar Yerusalem

(Luk. 13:33), begitu pula penunjukan kepada kesengsaraan dan penolakan oleh

orang-orang sebelum kembaliNya dalam kemuliaan (Luk. 17:25). Dia banyak

menyamakan diriNya dengan gembala yang baik “yang menyerahkan nyawanya

ganti segala domba itu” (Yoh.10:11, 18), dan seperti sebiji gandum yang jatuh

ketanah dan mati sebelum ia berbuah banyak (Yoh. 12:24). Beberapa hari

sebelum hari raya paskah, Yesus sekali lagi mengingatkan murid-muridNya

bahwa Dia akan “ diserahkan supaya Ia disalibkan” (Mat. 26:2), dan kemudian

pada hari itu juga Dia menerangkan didalam rumah Simon yang kena bala

zaraat, bahwa minyak wangi yang mahal yang oleh Maria curahkan di atas

kakiNya adalah sebagai persediaan bagi penguburanNya (Mark. 14:8; Mat.

26:12). Akhirnya, pada perjamuan yang terakhir dengan murid-muridNya, Yesus

menceritakan tentang kesengsaraanNya (Luk.22:15), dan kemudian menetapkan

peringatan dari kematianNya dengan makan roti dan minum anggur

(Mark.14:22-25; Mat. 26 :26-29; Luk. 22:17-20).

10. Ayat dalam Yoh. 14:12 ini, mempunyai penunjukan pada penginjilan yang

megherankan untuk diketahui, karena ia tidak hanya mengatakan bahwa para

murid akan melakukan pekerjaan-pekerjaan Kristus, tetapi Ia juga berkata

Page 94: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

94

bahwa mereka akan mengerjakan “perbuatan yang lebih besar” karena Yesus

akan pergi kepada Bapa. Mengambil hal ini sebagaimana adanya, bagian ini

akan mengajar pada kita bahwa para murid dengan kuasa Roh Kudus akan

melakukan semua hal yang telah dibuat oleh Tuhan mereka—dan hal ini

memang sedikit—dan bahkan berbuat lebih banyak. Mengenai apa sebenarnya

pekerjaan yang lebih besar ini Yesus tidak menerangkan tetapi kisah rasul-rasul

akan nyata bahwa hal ini terjadi dalam penginjilan yang besar-besaran.

Setidaknya, dalam pengertian demikian, para murid benar-benar melihat hasil

yang lebih besar dari Kristus. Dalam kenyataannya , hanya dalam satu hari saja

yaitu pada hari pentakosta, lebih banyak orang ditambahkan pada gereja

daripada jumlah yang dicapai selama tiga tahun pelayanan Kristus.

11. Perkataan “lain” disini, dalam bahasa Yunani asli, mempunyai arti yang khusus.

Ini bukanlah perkataan yang dipakai untuk memperbandingkan dua hal dari

kualitas yang tidak sama, akan tetapi perkataan ini lebih banyak dipakai untuk

memperbandingkan dua hal dari kualitas yang sama, hanyalah dengan

perbedaan dalam oknumnya saja. Karena itu fungsi dari perkataan ini ialah

menyatakan persamaan kualitas Roh itu dengan Anak Manusia yang telah

dijelmakan, sehingga Roh itu walaupun berbeda dalam oknumnya, adalah sama

seperti Yesus dalam pelayananNya terhadap murid-muridNya. Lihat G. Campbell

Morgan, The Teaching of Christ, New York, Revell, 1913, hal. 65. Pembahasan

yang baik tentang pengajaran Yesus mengenai pekerjaan Roh, dapat ditemukan

dalam Louis Burton Crane, The Teaching of Jesus Concerning The Holy Spirit, New

York, American Track Society, 1905; dan J. Ritchie Smith, The Holy Spirit in The

Gospels, New York, Macmillan, 1926.

12. Janji ini telah dipenuhi kepada murid-muridNya pada hari Pentakosta (Kis. 2:4),

tetapi hal itu belum berakhir disitu saja. Berulang-ulang Lukas mengingatkan kita

bahwa kepenuhan Roh Kudus adalah pengalaman yang tepat dan dijunjung

tinggi pada masa penganut sidang jemaat yang mula-mula (Kis. 4:8, 31; 6:3, 5;

7:55; 9:17; 11:24; 13:9, 52). Semua mereka yang mempunyai suatu bagian yang

menarik perhatian dalam memperkembangkan orang jemaat ini adalah orang-

Page 95: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

95

orang yang telah mengalami pengalaman ini. Jelaslah dari hal ini bahwa

kehidupan yang dpenuhi Roh itu tampakanya diterima sebagai suatu ukuran

ukuran biasa tentang pengalaman-pengalaman kekristenan pada masa sidang

jemaat yang mula-mula, walaupun hal ini tidak merupakan pengalaman yang

umum dari mereka semuanya. Karena itulah, misalnya Paulus terpaksa

menasihati orang-orang Epesus supaya “penuh dengan Roh” (Ef. 5:8). Dalam

hubungan ini baik sekali bila Saudara membaca buku-buku William Arthur, The

Tongue of Fire, London, The Epworth Press, 1956; John Wesley, A Plain Acount of

Christian Perfection, London, Samuel Chadwick, The Way to Pentecost, New York,

Fleming H. Revell, 1932; Charles G. Finney, “BeFilled with The Spirit” didalam

Revival Lectures, New York, Fleming H. Revell, 1958; Andrew Murray, Thr Full

Blessing of Pentecost, London, Oliphants Ltd. 1954; Samuel Logan Brengle, When

the Holy Ghost is Come, New York, Salvation Army Printing an Publishing House,

1911: R.A. Torrey, The Baptism with the Holy Spirit, New York, Fleming H. Revell,

1895; dan khotbah “How to be filled with the with the Holy Spirit” oleh Billy

Graham, Revival in Our Time, Wheaton, Van Kampen, 1950, hanya untuk

menyebut beberapa hari dari sekian banyak pembahasan-pembahasan yang

populer tentang pokok ini. Istilah-istilah yang diapakai untuk melukiskan

pengalaman ini dapat berlainan, tergantung pada segi pandangan teologi

masing-masing, tetapi dengan mempelajari Sejarah Kristen akan terbuka

kenyataan bahwa pengalaman itu sendiri bagaimanapun didefinisikan, telah

umum bagi mereka yang dipakai Tuhan dalam menyaksikan Injil itu kepada

orang lain.

13. Contoh yang baik tentang ini adalah khotbah diatas bukit yang terkenal itu (Mat.

5:3-7:27; Luk. 6:20-49). Ini tidak terutama ditujukan pada massa yang

mengikutinya, walaupun mereka secara kebetulan mendengarnya (Mat. 7:28,

29). Sebenarnya khotbah ini mengenai kelakuan yang bermoral dan bersusila

tentang kerajaan ini, ditujukan hanya kepada bebrapa pengikut terdekat yang

dapat menerimanya. “Apabila Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia keatas

sebuah bukit, setelah Ia duduk, murid-muridNya pun datanglah kepadaNya. Lalu

Page 96: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

96

Ia membuka mulutNya sambil mengajar mereka itu” (Mat. 5:1; bd. Luk. 6:17-20).

Mungkin lukisan yang paling mudah dipahami yaitu bagaimana Yesus dengan

sengaja tidak mau mengajarkan kepada mereka yang tidak dapat menerimanya,

hal mengenai hubungan antara Dia sendiri dengan janji kedatangan Messias itu.

Walaupun Dia menunjukkan bahwa Dialah Messias itu kepada murid-muridNya

dimasa permulaan pelayananNya (Yoh. 4:25, 26, 42), dan mengijinkan murid-

muridNya menegaskan hal ini dari permulaannya (Yoh. 1:41, 45, 49), tidak

pernah ada catatan bahwa Dia pernah menyatakan DiriNya sebagai Messias

kepada pemimpin-pemimpin keagamaan di Yerusalem sampai pada waktu Dia

diadili, dan waktu itupun hanya sesudah imam besar itu menanyakan secara

tegas apakah Dia benar Kristus (Mark. 14:61-62; Mat. 26:63, 64).

14. Kebiasaan berdoa dari Yesus ditunjukkan lebih dari dua puluh kali dalam keempat

Injil. Kebiasaan berdoa selalu disebut pada waktu Yesus mengalami hal-hal yang

menuntut suatu keputusan dalam kehidupanNya misalnya pembaptisanNya (Luk.

3:21); pemilihan kedua belas rasul (Luk. 6:21); peristiwa diatas gunung tinggi,

diamana terjadi pertemuan dengan Musa dan Elia (Luk. 9:29); perjamuan kudus

yang terakhir (Mat. 26:27); doa didalam taman Getsemani (Luk. 22:39-46); dan

diatas salib (Luk. 22:46). Para rasul dalam karangan-karangan mereka telah

menulis tentang Yesus yang selalu mendoakan pelayanan dan supaya mereka

menyadari bahwa Dialah Messias itu (Luk. 9:28); juga misalnya pada waktu

mendengar laporan-laporan penginjilan mereka (Luk. 10:21, 22); waktu

mengajar mereka untuk berdoa (Luk. 11:1). Lain-lain contoh kebiasaan berdoa

dari Yesus ialah doaNya sebagai Imam yang besar sebelum Dia disalibkan (Yoh.

17:6-19); doaNya yang penuh kasih untuk Petrus (Luk. 22:32); dan dirumah

kedua murid di Emmaus sesudah kebangkitanNya (Luk. 24:30). Doa juga

diutamakan dan dipakai dalam perbuatan-perbuatan mujizatNya yang penuh

kuasa misalnya pada penyembuhan orang banyak (Mark. 1:35); pada waktu

memberi makan kepada lima ribu orang (Mark. 6:41; Mat. 14:19; Luk. 9:16: Yoh.

6:11); selanjutnya pada waktu memberi makan kepada empat ribu orang (Mark.

8:6; Mat. 15:36); pada waktu penyembuhan orang bisu dan tuli (Mark. 7:34);

Page 97: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

97

dan pada waktu membangkitkan Lazarus dari anatar orang mati (Yoh. 11:41).

Lebih dari itu, doa itu selalu siap diucapkan oleh Yesus, pada waktu Dia melihat

orang banyak untuk mana Dia sebenarnya datang menyelamatkan itu – sebelum

pertengkaran dengan pemimpin-pemimpin agama (Luk. 5:16; didalam

percakapan dengan orang-orang Gerika yang datang untuk menemuiNya (Yoh.

12:27); setelah menyuruh pulang keliam ribu orang yang telah diberi makan

(Mark. 6:46; Mat. 14:23); memberkati kanak-kanak (Mark. 10:16); dan akhirnya

mendoakan mereka yang memakukan Dia pada kayu salib (Luk. 23:34).

15. Tidak pernah terjadi kekacauan didalam pikiranNya mengenai kuasa dan

kesaksian Firman Tuhan, karena Dia mengetahui bahwa Alkitab itu diilhami oleh

Roh Kudus (Mark. 12:36; Mat. 22:43). Ayat-ayat yang ditulis, bagiNya merupakan

“Firman Allah” (Yoh. 10:35; Mark. 7:13; Mat. 15:6; bd. Luk. 8:12). Memang,

dalam arti yang khas, Firman ini adalah perkataanNya sendiri yang telah

ditafsirkan dan diperjelas (mis. Mat. 5:21, 22, 27, 28), sebagaimana Dia

menyatakan, “maka kita itu juga menyaksikan dari halku” (Yoh. 5:39; bd. Mat.

5:17, 18). Dengan kesadaran akan hal ini, Dia insaf sepenuhnya bahwa

kehidupanNya adalah pemenuhan dari Firman itu, dan seringkali Dia meminta

perhatian tentang hal itu (Mat. 5:18; 8:17; 13:14; 26:54, 56; Mark. 14:49; Luk.

4:21; 21:22; Yoh. 13:18; 15:25; 17:21). Tidak mengherankan bahwa Yesus

mempergunakan Firman yang telah tersedia mengenai pengetahuan yang

tertentu ini didalam pekerjaanNya. Inilah makanan rohani yang mencukupi

jiwaNya (mat. 4:4) dan menguatkan jiwaNya melawan pencobaan (mat. 4:4, 7,

10; 12:3; Luk. 4:4, 8, 12). Tetapi lebih penting dari pada segala hal diatas, Firman

ini merupakan Buku PedomanNya untuk mengajar didepan umum dan secara

pribadi mengenai kebenaran yang kekal tentang Allah (mis. Luk. 4:17-21; 24:27,

32, 44, 45).

16. Ini adalah lukisan yang masing-masing terpisah tentang perkataan yang

diucapkannya yang diambil dari Perjanjian Lama, kadang-kadang dengan

kutipan langsung menyinggung suatu kejadian, atau dengan istilah-istilah yang

dipergunakan dalam Kitab-kitab suci orang Yahudi. Jika dihitung semua kutipan

Page 98: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

98

yang sama dalam keempat Injil, maka akan terdapat kira-kira 160 penyebutan

dimana Yesus mengutip perkataan-perkataan dari Alkitab sebagaimana Alkitab

itu terbentuk pada masa hidupNya. Selanjutnya telah diadakan kutipan-kutipan

dari dua pertiga bagian dari seluruh kitab-kitab Perjanjian Lama mengenai hal

ini. Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa perkataan-perkataan Kristus telah

benar memuat pengajaran dari imam-imam, raja-raja dan nabi-nabi. Seluruh

alam pikiranNya senantiasa sesuai dengan Firman yang diilhamkan sampai pada

hidupNya itu. Lihat Herman Harrel Horne. Jesus the Master, New York,

Association Press, 1920, hal. 93-106; dan J.M. Price, Jesus the Teacher, Nashville,

Convention Prss, 1954, hal. 8-11, 62-64. Sebenarnya daftar yang lengkap dari

kutipan Perjanjian Lama yang terdapat dalam kitab-kitab Injil dapat ditemukan

dalam A.T. Robertson, Harmony ofthe Gospels for Students of the Life of Christ,

New York, 1922, hal. 295-301.

17. Contoh-contoh lain tentang hal yang sama dengan ini terdapat pada

perumpamaan tentang lalang diladang (Mat. 13:36 dst.); celaanNya terhadap

orang Farisi yang mengingkari Firman Allah dengan tradisi-tradisi mereka (Mat.

15:15 dst.); Pengajaran tentang orang kaya yang bodoh (Luk. 12:22 dst.)

Perumpamaan tentang orang kaya dengan Lazarus (Luk. 16:19 dst.);

perkataanNya kepada orang Farisi mengenai kedatangan Allah (Luk. 17:22 dst.).

dan persoalan mengenai ijin perceraian menurut hukum Musa (Mark. 10:10 dst.;

Mat. 19:7 dst.)

18. Saya tidak dapat tidak harus mengemukakan disini bahwa murid-murid Yesus

diberikan hak untuk membaptiskan orang sebelum mereka diijinkan untuk

berkhotbah. Bilaman kita menarik kesimpulan dari sini bagi adanya sebuah

peraturan gerejani, hal ini akan benar-benar menyatakan bahwa pelayanan

khotbah lebih penting serta penuh dengan bahaya dan hak-hak istimewa dari

pada sebuah pelayanan sakramen, atau setidaknya, hal pembatisan. Tiap-tiap

orang yang dipercayai dengan pelayanan yang suci bagi Firman itu mempunyai

kedudukan yang meminta tanggung jawab yang jauh lebih besar dari pelayanan

pembaptisan saja, dan dengan demikian pertanggungan jawab yang lebih besar

Page 99: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

99

ini akan meliputi yang lebih kecil. Penerapan dari kebijaksanaan ini,

bagaimanapun juga, akan menimbulkan beberapa persoalan yang sukar

dipecahkan didalam banyak jemaat dari gereja modern.

19. Rencana bepergian dalam pasangan-pasangan, kelihatannya menjadi cara yang

sering diikuti didalam Injil-Injil, umpamanya, dua orang murid disuruh mencari

keledai muda yang akan digunakan Yesus untuk memasuki Yerusalem (Luk.

19:29). Petrus dan Yohanes bersama-sama disuruh mempersiapkan Paskah (Luk.

22:8). Mungkin Yakobus dan Yohanes bersama-sama mengadakan perjalanan

sebelum Yesus memasuki Samaria, karena mereka berdualah yang amat marah

dengan penyambutan terhadap kedatangan mereka itu (Luk. 9:52, 54). James I.

Vancer didalam bukunya yang kecil, The College of Apostles, New York, Fleming

H. Revell, 1896, bahkan mencoba menggambarkan semua rasulpun didalam

pasangan-pasangan, membuat semuanya enam kelompok yang terdiri dari dua

orang didalam keseluruhan gabungan itu. Dalam pikirannya ialah bahwa para

murid dijadikan berpasangan untuk melengkapi kebajikan masing-masing dan

memperkecil kesalahan-kesalahan masing-masing. Pengelompokan ini

menjadikan satu Petrus yang radikal dengan Andreas yang kuno; Yakobus yang

sudah agak tua dengan Yohanes yang masih muda; Filpusa yang kurang

bijaksana dengan Bartolomeus yang cerdik; Tomas yang selalu bimbang dengan

Matius yang berkeyakinan teguh; Yakobus yang selalu cemerlang dalam

melakukan tugas dengan Yudas yang cemerlang dalam keteguhan memegang

azas; dan Simon yang diberi gelar Zelotis dengan Yudas si pengkhianat.

Penyokongan terhadap dugaan ini terletak hampir seluruhnya pada daftar dari

para rasul itu dalam pasangan-pasangan oleh Matius (Mat. 10:2-4). Latham op.

Cit., hal. 192. Bagaimanapun juga, secara terus terang, saya kira kita harus

menyadari bahwa pengelompokan ini kebanyakan dilakukan dengan sebuah

hypotese (pendugaan). Walaupun demikian, dengan jelas kisah rasul-rasul

menyebut kepergian para rasul dan para penginjil dari gereja itu dilakukan

dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih.

Page 100: DAFTAR ISI · yang diajarkanNya kepada orang lain. Pengarang-pengarang kitab Injil tidak hanya melihat kebenaran itu; kehidupan mereka telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya

100

20. Sebelum Yesus memberi makan kepada lima ribu orang Dia minta lebih dahulu

murid-muridNya untuk memberi orang-orang itu sesuatu untuk makan. Ini

dilakukanNya dengan maksud untuk menunjukkan kepada mereka betapa

kecilnya iman mereka (Yoh. 6:6), dan juga untuk memaparkan pada mereka

kesulitan yang timbul karenanya. Hanya sesudah para murid yakin tentang

ketidakmampuan mereka dalam menghadapi keadaan ini Yesus turun tangan,

tetapi pada waktu itupun Dia menggunakan murid-murid itu didalam pemecahan

persoalan itu olehNya.

21. Jelas sekali bahwa Dia sangat berhati-hati dalam mengajar mereka bahwa Roh

Kudus akan terus menilik pekerjaan mereka sesudah Dia bercerai dari mereka

secara badani. Pekerja Kristen tidak pernah berjalan tanpa penilikan pribadi.

22. Patut dicatat bahwa Petrus sendiri membuat perumpamaan ini. Selanjutnya,

ketiadaan suatu tuntutan bagi kedudukan pribadi yang tinggi didalam surat-

suratnya menunjukkan dengan tegas bahwa Petrus tidak mengerti akan sikap

Tuhannya dalam hal menganugerahkan suatu kekuasaan keimaman atau

kerohanian kepadanya.

Dikutip dari buku: RENTJANA AGUNG PENGINDJILAN

ROBERT E. COLEMAN

KALAM HIDUP 1968

Terjemahan dari buku :

Judul Buku : Ministerial Life and Work

Pengarang : Thomas, Grifftih W.H.

Bibliografi

Thomas, Griffith W.H., Ministerial Life and Work