DAFTAR ISI - BMKG · 2019-01-09 · | 3 Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018 II. RINGKASAN...
Transcript of DAFTAR ISI - BMKG · 2019-01-09 · | 3 Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018 II. RINGKASAN...
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
DAFTAR ISI
PENGANTAR
I. PENGERTIAN…………………………………………………………………………. 2
II. RINGKASAN………………………………………………………………………….. 3
III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN DESEMBER 2018......…………………...... 4
A. Gambaran Kondisi Cuaca Global Dan Regional……………………………………….. 4
1. Anomali SST dan SOI ……………………………………………………………... 4
2. Dipole Mode Index ….……………………………………………………………... 5
3. Madden Julian Oscillation (MJO)…………………………………………………... 6
4. Suhu Muka Laut…………………………………………………………………….. 8
5. Monsun……………………………………………………………………………… 10
6. Gradien Angin Lapisan Atas………………………………………………………... 11
7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM …………………………………….. 14
B. Gambaran Kondisi Cuaca Lokal………………………………………………………... 15
1. Angin………………………………………………………………………………... 15
2. Kelembaban Udara………………………………………………………………….. 16
3. Suhu Udara………………………………………………………………………….. 17
4. Jarak Pandang Mendatar……………………………………………………………. 18
5. Curah Hujan………………………………………………………………………… 20
6. Keadaan Cuaca…………………………………………………………………........ 21
7. Kalender Cuaca…………………………………………………………………....... 22
IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM …………………………………………………….. 23
V. PRAKIRAAN …………………………………………………………………………. 25
A. PRAKIRAAN HUJAN ………………………………………………………………… 25
1. Prakiraan Curah Hujan Januari 2019..…………………………………….……. 25
2. Prakiraan Sifat Hujan Januari 2019…..……………..………………………….. 26
B. INFORMASI KELAUTAN...…………………………………………………………... 28
1. Tinggi Gelombang Signifikan ...…………………………………………………… 28
2. Pasang Surut ……………………………………………………………………….. 29
Lampiran ……..……...……………………………………………………………………... 31
| 2
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
I. PENGERTIAN
A. SIFAT HUJAN
Sifat Hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu
bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.
B. NORMAL CURAH HUJAN
Normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan
selama periode 30 tahun berturut-turut yang periodenya dapat ditentukan secara berkala.
C. STANDAR NORMAL CURAH HUJAN BULANAN
Standar normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masing-
masing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari Februari 1981 s.d Februari 2010,
Februari 1981 s.d Februari 2010, Juni 1981 s.d Juni 2010, dan seterusnya.
D. INTENSITAS CURAH HUJAN
KRITERIA CH CH/hari CH/Jam
Sangat Lebat > 100 mm > 20 mm
Lebat 50 - 100 mm 10 - 20 mm
Sedang 20 - 50 mm 5 - 10 mm
Ringan 5 - 20 mm 1 - 5 mm
E. CUACA EKSTRIM
Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat
mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Dalam peraturan
KBMKG tentang Prosedur Standar Operasional Peringatan Dini, Pelaporan dan
Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim yang termasuk kategori ekstrim antara lain adalah:
a. Angin kencang diatas 25 knots
b. Angin puting beliung yang keluar dari awan Cumulunimbus dengan kecepatan lebih
dari 34,8 knots
c. Hujan lebat dengan intensitas paling rendah 50 mm/ hari atau 20 mm/jam
d. Hujan es yang mempunyai garis tengah minimum 5 mm dan berasal dari awan
Cumulunimbus
e. Jarak Pandang Mendatar Ekstrim yang kurang dari 1000 meter
f. Suhu Udara Ekstrim yang mencapai 30C atau lebih di atas nilai normalnya.
| 3
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
II. RINGKASAN
Secara umum, kondisi fenomena cuaca secara global pada Desember 2018
menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah Indonesia nilainya ≥ 28 0C. Suhu muka
laut di Samudera Pasifik Ekuator bagian tengah (Nino 3.4) berkisar antara 0.6 0C s.d 0.9 0C
yang menunjukkan suhu lebih tinggi dibandingkan keadaan normalnya. Indeks SOI pada
bulan Desember 2018 sebesar 1.1 s.d 9.3 yang menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino
Southern Oscillation) pada bulan Desember berada pada kondisi La Nina dengan intensitas
lemah. Nilai OLR rata-rata bulan Desember 2018 di wilayah Indonesia berkisar antara 160
s.d 260 W/m2. Sedangkan di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 180 s.d
200 W/m2. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tutupan awan yang cukup banyak selama
bulan Desember 2018. Posisi gerak semu matahari pada bulan Desember berada di Belahan
Bumi Selatan. Pusat tekanan tinggi terdapat di sebagian besar Belahan Bumi Utara dan
Belahan Bumi Selatan, sementara pusat tekanan rendah berada di wilayah ekuator. Kondisi
ini mengakibatkan masa udara dari belahan bumi selatan dan utara bergerak menuju ke
daerah ekuator yang menyebabkan menjadi daerah pertemuan massa udara sehingga masih
terjadinya hujan di sebagian wilayah Indonesia bagian Utara termasuk sebagian Kalimantan
Selatan.
Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Desember 2018 arah
angin dominan bertiup dari arah Timur Laut (22,5° s.d. 67,5°) dengan kecepatan angin
terbanyak adalah 4-7 knot dan kecepatan angin maksimum mencapai 18 knot. Kelembaban
maksimum harian berkisar antara 85 – 100%, dan kelembaban udara minimum harian
berkisar antara 57- 86%. Suhu udara maksimum harian berkisar antara 25.4-34.0 0C, dan
suhu udara minimum harian berkisar antara 22.6-25.5 0C. Jarak pandang mendatar rata-rata
perjam pada umumnya >8 km. Hasil pengukuran curah hujan kumulatif bulan Desember
2018 adalah sebesar 603.5 mm bersifat Atas Normal dengan hari hujan sebanyak 23 hari.
Kondisi cuaca signifikan kejadian hujan sebanyak 23 kali, petir 24 kali, kabut sebanyak 1
kali, jarak pandang mendatar kurang dari 1000 meter ada 9 kali kejadian dan duhu udara
ekstrim sebanyak 2 kali kejadian. Kondisi cuaca signifikan didominasi oleh kejadian petir
sebanyak 24 kali kejadian.
| 4
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN DESEMBER 2018
A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL
1. Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4 dan Southern Oscillation Index
(SOI)
Pada bulan Desember 2018 anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator
bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara 0.6 0C s.d 0.9 0C yang menunjukkan suhu lebih
tinggi dibandingkan keadaan normalnya, sedangkan nilai suhu muka laut di akhir bulan
Desember sebesar 0.71. Indeks SOI pada bulan Desember 2018 sebesar 1.1 s.d 9.3 yang
menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern Oscillation) pada bulan Desember berada
pada kondisi La Nina dengan intensitas lemah.
Gambar 1. Grafik Indeks NINO 3.4
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml)
| 5
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Gambar 2. Grafik Indeks SOI (South Oscillation Index)
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/#tabs=SOI)
2. Dipole Mode Index (DMI)
Nilai DMI bulan Desember 2018 yang ditunjukkan oleh rincian tabel 1 di bawah.
Pada dasarian I (0.29 s.d 0.34), dasarian II ( -0.06 s.d 0.28) dan dasarian III (-0.06 s.d 0.09).
Pada awal hingga akhir bulan Desember 2018 DMI dominan bernilai 0 hingga negatif yang
menunjukan arah pergerakan uap air dari Samudera Hindia bagian Barat menuju Samudera
Hindia bagian Timur. Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas hujan di wilayah
Indonesia bagian Barat.
Tabel 1. Nilai DMI Bulan Desember 2018
No. Tanggal DMI
1 1-2 Desember 0.34
2 3-9 Desember 0.29
3 10-16 Desember 0.28
4 17-23 Desember -0.06
5 24-30 Desember 0.09
| 6
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Gambar 3. Grafik Nilai Dipole Mode Indeks
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml)
3. Madden Julian Oscillation (MJO)
a. Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Bumi memancarkan radiasi gelombang panjang ke luar angkasa yang disebut
Outgoing Longwave Radiation (OLR). Tidak semua radiasi gelombang panjang yang
terpancar dari bumi sampai ke luar angkasa. Adanya awan-awan konvektif merupakan salah
satu faktor yang menghalangi radiasi gelombang panjang dari bumi sehingga nilai OLR
yang cenderung rendah menunjukkan banyaknya tutupan awan pada daerah tersebut,
sebaliknya nilai OLR yang tinggi menunjukkan kurangnya tutupan awan.
| 7
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Gambar 4. Rata-rata nilai OLR Desember 2018
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=Cloudiness)
Nilai OLR rata-rata bulan Desember 2018 di wilayah Indonesia berkisar antara 160 –
260 W/m2. Nilai rata-rata OLR terendah 160 - 200 W/m2 terdapat di wilayah Pulau
Sumatera, Laut Jawa, Kalimantan Barat bagian selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Selatan, Pulau Sulawesi, Laut Banda, Maluku, dan Laut Arafuru. Nilai
rata-rata OLR tertinggi 220 - 260 W/m2 dominan berada di wilayah Pulau Jawa, Bali, Nusa
Tenggara, Kalimantan Barat bagian utara, Kalimantan Timur, dan Papua Barat. Dapat
dikatakan bahwa secara umum tutupan awan di wilayah Indonesia sudah relatif banyak
berada di sebagian besar wilayah Utara maupun Selatan ekuator. Di wilayah Kalimantan
Selatan, nilai OLR berkisar antara 180 – 200 W/m2. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
tutupan awan yang cukup banyak selama bulan Desember 2018.
b. Fase Madden Julian Oscillation (MJO)
Pada bulan Desember 2018 MJO bergerak dari fase 8 (West Hem and Africa) hingga 5
(Maritime Continent). Pada dasarian I, MJO bergerak dari fase 8 hingga fase 3 (Indian
| 8
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Ocean). Pada dasarian II, MJO bergerak dari fase 3 hingga fase 5 (Maritime Continent).
Pada dasarian III, MJO tetap berada di fase 5 (Maritime Continent). Sehingga pada dasarian
II dan III yang berada pada fase tersebut menunjukkan bahwa MJO berpotensi
mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia.
Gambar 5.Fase MJO Desember 2018
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/graphics/rmm.phase.Last40days.gif)
4. Suhu Muka Laut
Gambar 6. Rata-rata Suhu Muka Laut Desember 2018
(Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monsstv2.png)
| 9
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Secara umum rata-rata suhu muka laut pada bulan Desember 2018 di perairan
Indonesia dengan nilai ≥ 28 0C dengan suhu muka laut tertinggi di wilayah Indonesia
berada di Laut Banda, Laut Arafuru, dan Samudera Pasifik timur Papua. Suhu muka laut
yang hangat menunjukkan banyaknya kandungan uap air atau berpotensi menghasilkan
penguapan yang tinggi. Uap air yang dihasilkan dari penguapan tersebut merupakan sumber
utama bagi pembentukan awan-awan hujan, khususnya di sekitar wilayah dengan suhu
muka laut yang sangat tinggi.
Gambar 7. Rata-rata Anomali Suhu Muka Laut Desember 2018
(Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monanomv2.png)
Anomali suhu muka laut bulan Desember 2018 di sebagian besar wilayah perairan
Indonesia berkisar antara 0.5 s.d 1.5 0C. Secara umum anomali suhu muka laut di wilayah
Indonesia sama dengan normalnya. Anomali suhu muka laut yang bernilai negatif meliputi
perairan Samudra Hindia barat Sumatra dan perairan selatan Jawa dan Bali. Wilayah
perairan dengan anomali negatif memberikan dampak terhadap berkurangnya uap air di
wilayah tersebut. Sedangkan anomali yang bernilai positif meliputi perairan Papua Barat
dan Samudra Pasifik utara Maluku, Laut Banda dan Laut Maluku. Anomali suhu muka laut
bernilai positif atau di atas normal memberikan dampak terhadap bertambahnya uap air di
wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah
tersebut.
| 10
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
5. Monsun
Posisi gerak semu matahari pada bulan Desember berada di Belahan Bumi Selatan.
Pusat tekanan tinggi terdapat di sebagian besar Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi
Selatan, sementara pusat tekanan rendah berada di wilayah ekuator. Kondisi ini
mengakibatkan masa udara dari belahan bumi selatan dan utara bergerak menuju ke daerah
ekuator yang menyebabkan menjadi daerah pertemuan massa udara sehingga masih
terjadinya hujan di sebagian wilayah Indonesia bagian Utara termasuk sebagian Kalimantan
Selatan.
Gambar 8. Rata-rata Tekanan Permukaan Laut Desember 2018
(Sumber: ftp://ftp.bom.gov.au/anon/home/ncc/www/cmb/mslp/mean/month/colour/latest.rsmc.gif)
Nilai rata-rata tekanan permukaan laut bulan Desember 2018 dapat dilihat pada
Gambar 8. Daerah tekanan tinggi berada di Benua Asia (1027.5 hPa) dan bagian barat
Australia ( 1021.8 hPa). Daerah tekanan rendah berada di Samudra Pasifik (1006.0 hPa) dan
Samudra Hindia (1009.5 hPa). Di wilayah Indonesia rata-rata tekanan permukaan laut
berkisar antara 1010.0 – 1012.5 hPa.
Berdasarkan gambar 9 rata-rata angin lapisan 3000ft pada bulan Desember 2016 di
wilayah Indonesia bagian selatan umumnya angin bertiup dari arah tenggara hingga barat
laut. Sedangkan di Indonesia bagian utara angin dominan bertiup dari arah barat hingga
timur laut. Terdapat wilayah belokan angin atau shearline di Bangka Belitung, Kalimantan
Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Papua. Terdapat pertemuan angin atau
konvergensi di wilayah Selat Malaka, Riau, Jaea Barat, Jawa Tengah dan Laut Arafura.
Pola angin berupa pertemuan angin atau konvergensi serta belokan angin atau shearline
| 11
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
dapat memicu pengangkatan masa udara yang berpotensi membentuk awan hujan di
wilayah tersebut. Berdasarkan kondisi normal angin bulan Desember, daerah belokan angin
atau shearline berada di Sumatera Utara, Laut Jawa, Sulawesi Utara dan Papua. Sedangkan
daerah pertemuan angin atau konvergensi berada di wilayah Bengkulu, Lampung,
Palembang, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
Sulawesi Barat dan Maluku.
Gambar 9. Normal Angin Lapisan 3000 ft bulan Desember
(Sumber: BMKG)
6. Gradien Angin Lapisan Atas
a. Dasarian Pertama
Pada sepuluh hari pertama (dasarian I) bulan Desember 2018, dari peta gradien
terlihat wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang
lebih 4 s.d 8 sel tekanan rendah yaitu di Daratan China, Samudera Hindia, Australia dan
Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 3 sel sirkulasi
tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang aktif di Samudera Pasifik yakni
siklon tropis “Owen”. Siklon Tropis Owen aktif mulai dari 02 s.d 04 Desember 2018
dengan tekanan minimum 991 mb dan kecepatan maksimum 45 knot, siklon ini aktif di
Samudera Pasifik dan bergerak ke Tenggara kemudian ke Timur dan punah di lokasi yang
sama.
| 12
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Gambar 10. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian I Desember 2018
Pola angin di wilayah Indonesia sebelah Utara ekuator pada umumnya bertiup dari
arah Barat Laut – Timur dengan kecepatan berkisar antara 0 – 30 knot, sedangkan di
sebelah Selatan ekuator dari arah Utara – Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 0 –
30 knots. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Sumatera Utara,
Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.
Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan
tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam)
terdapat di wilayah Sumatera Utara, Bengkulu, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat,
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa, Sulawesi Utara, Sulawesi
Tengah, Maluku Utara, dan Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin,
kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 8 hari hujan dengan 5 hari hujan
dengan intensitas ringan, 1 hari hujan dengan intensitas sedang, dan 2 hari hujan dengan
intensitas lebat.
b. Dasarian Kedua
Pada sepuluh hari kedua (dasarian II) di bulan Desember 2018, dari peta gradien
terlihat wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang
lebih 4 s.d 8 sel tekanan rendah yaitu di Teluk Benggala, Samudera Hindia, Australia,
Samudera Pasifik, India, dan Utara Papua. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang
lebih 1 s.d 3 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang kembali
aktif, yakni siklon tropis “Owen”. Siklon tropis Owen kembali aktif mulai dari tanggal 11
s.d 16 Desember 2018 dengan tekanan minimum 960 mb dan kecepatan maksimum 80
| 13
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
knot. Siklon ini kembali aktif di Utara Australia kemudian bergerak ke arah timur dan
punah di daratan daratan Australia.
Gambar 11. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian II Desember 2018
Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara ekuator pada umumnya bertiup dari
arah Timur Laut – Selatan, dengan kecepatan angin 0 – 45 knots, sedangkan di bagian
Selatan ekuator angin bertiup dari arah Tenggara – Timur Laut dengan kecepatan 0 – 30
knots. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di wilayah Sumatera bagian
Utara, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Selatan, Laut Banda, Laut Arafuru, Laut Flores, dan Papua Barat. Daerah
konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya
awan-awan hujan di wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah
Kepulauan Riau, Medan, Laut China Selatan, Pulau Jawa, Laut Sulawesi, Sulawesi Tengah,
Maluku, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi
Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 8 hari hujan dengan 6
hari hujan dengan intensitas ringan, dan 2 hari hujan dengan intensitas lebat.
c. Dasarian Ketiga
Pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan Desember 2018, dari peta gradien terlihat
di sekitar equator wilayah Indonesia didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 5 s.d
9 sel tekanan rendah yaitu Samudera Hindia, Samudera Pasifik, Teluk Benggala, Laut Cina
Selatan, Australia, Laut Selatan Jawa, Laut Banda, Laut Arafuru, dan Laut Filipina. Di
wilayah equator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 3 sel sirkulasi tertutup (eddy).
| 14
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Gambar 12. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian III Desember 2018
Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah Timur
Laut – Tenggara dengan kecepatan angin 0 – ≥ 45 knots, sedangkan di bagian Selatan angin
bertiup dari arah Selatan – Barat dengan kecepatan 0 – 45 knots. Daerah pertemuan angin
atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Selat Karimata, Laut China Selatan, Aceh,
Pesisir Sumatera Barat, Selat Sunda, Laut Jawa, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Laut
Banda, dan Laut Arafuru. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara
yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline
(belokan angin tajam) terdapat di wilayah Laut China Selatan, Pesisir Sumatera Barat, Selat
Karimata, Laut Selatan Jawa, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Laut Banda, Laut
Arafuru, dan Laut Filipina. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca
di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 8 hari hujan dengan 4 hari hujan dengan intensitas
ringan, 3 hari hujan dengan intensitas sedang, dan 1 hari hujan dengan intensitas lebat.
7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring
Mission)
Satelit TRMM merupakan salah satu satelit yang mengamati curah hujan di wilayah
tropis secara realtime. Hasil pantauan satelit TRMM menunjukkan bahwa akumulasi curah
hujan pada bulan Desember 2018 untuk wilayah Kalimantan Selatan berkisar antara 5 – 500
mm. Akumulasi curah hujan ≥ 300 mm terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan
Selatan, sedangkan akumulasi curah hujan ≤ 300 mm terjadi di sebagian wilayah Kab.
Kotabaru yaitu di wilayah Pamukan Utara, Pamukan Selatan, Sampanahan, Kelumpang
Utara, Kelumpang Tengah dan Pulau Laut bagian Utara serta di Tanah Laut bagian Selatan.
Akumulasi curah hujan bulan Desember 2018 berdasarkan citra satelit TRMM dapat dilihat
pada Gambar 13.
| 15
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Gambar 13. Akumulasi Curah hujan Bulan Desember 2018
(Sumber: https://giovanni.gsfc.nasa.gov/giovanni/)
B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL
1. Angin
Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Desember 2018 arah
angin dominan bertiup dari arah Timur Laut (22,5° – 67,5°) dengan persentase sebesar
19,9%. Kecepatan angin terbanyak adalah 4 - 7 knot dengan persentase 40,8% sedangkan
kecepatan angin maksimum mencapai 18 knot. Distribusi angin pada bulan Desember 2018
berdasarkan arah dan kecepatannya (Windrose) dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Grafik Arah dan Kecepatan angin dominan Desember 2018
| 16
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
2. Kelembaban Udara
Profil kelembaban udara rata-rata harian bulan Desember 2018 berkisar antara 82 -
96%, kelembaban maksimum harian berkisar antara 85 – 100%, dan kelembaban udara
minimum harian berkisar antara 57 - 86%. Kelembaban minimum terjadi pada tanggal 01
sebesar 57% dan kelembaban maksimum terjadi pada tanggal 12, 23, 24 sebesar 100%.
Profil kelembaban harian bulan Desember 2018 dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15.Grafik Profil Kelembaban Udara Harian Desember 2018
Profil kelembaban udara rata-rata per-jam mencapai nilai maksimum terjadi antara
jam 05.00 – 07.00 WITA dengan nilai berkisar antara 96 – 97 %, sedangkan kelembaban
udara minimum terjadi antara jam 12.00 - 13.00 WITA dengan nilai berkisar antara 71 -
75%. Detail profil kelembaban rata-rata per jam bulan Desember 2018 dapat dilihat pada
Gambar 16.
| 17
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Gambar 16.Grafik Profil Kelembaban Udara Rata-rata Perjam Desember 2018
3. Suhu Udara
Gambar 17. Grafik Profil Suhu Udara Harian Desember 2018
Profil suhu udara rata-rata harian bulan Desember 2018 berkisar antara 24.2 – 27.9
0C, suhu udara maksimum harian berkisar antara 25.4 – 34.0 0C, dan suhu udara minimum
harian berkisar antara 22.6 – 25.5 0C. Suhu udara maksimum adalah sebesar 34.0 0C terjadi
pada tanggal 10. Sedangkan suhu minimum 22.6 0C terjadi pada tanggal 22. Profil suhu
udara harian bulan Desember 2018 dapat dilihat pada Gambar 17.
| 18
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Profil suhu udara rata - rata perjam bulan Desember 2018 dapat dilihat pada Gambar
18. Dari grafik dapat terlihat kecenderungan suhu udara meningkat mulai pukul 07.00
WITA. Nilai maksimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara 29.5 – 30.5 0C terjadi
antara pukul 12.00 – 14.00 WITA. Nilai minimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar
antara jam 04.00 – 06.00 WITA dengan suhu berkisar 24.4 – 24.7 0C. Profil suhu udara
rata-rata perjam bulan Desember 2018 dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18. Grafik Profil Suhu Udara Rata-rat Perjam Bulan Desember 2018
4. Jarak Pandang Mendatar (Visibility)
Hasil pengamatan jarak pandang mendatar rata-rata perjam di Bandara Syamsudin
Noor Banjarmasin bulan Desember 2018 umumnya > 8 km. Jarak pandang maksimum ( > 9
km) terjadi pada pagi hingga sore hari antara pukul 09.00 – 15.00 WITA. Visibility mulai
menurun (< 8 km) antara pukul 00.00 - 07.00 WITA. Kondisi ini dikarenakan udara kabur
Kabut (Fog) dan hujan (Rain) pada dini hari. Profil Jarak Pandang Mendatar (visibility) rata
- rata harian bulan Desember 2018 dapat dilihat pada Gambar 19.
| 19
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Gambar 19. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Desember 2018
Selama bulan Desember 2018, jarak pandang mendatar (visibility) yang tergolong
ekstrim (< 1000 m) terjadi sebanyak 9 kali dimana jarak pandang mendatar terendah
mencapai 100 meter pada tanggal 7, 200 meter pada tanggal 10 dan 12, jarak pandang
mendatar 400,500 dan 800 meter pada tanggal 22,23 dan 8, jarak pandang mendatar 1000
meter pada tanggal 13,15, dan 29. Kondisi ini terjadi akibat adanya kabut (Fog) pada dini
hari di wilayah Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dan saat terjadi hujan dengan
intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Grafik
Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem bulan Desember 2018 dapat dilihat pada
Gambar 20.
Gambar 20. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem Desember 2018
| 20
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
5. Curah Hujan
Berdasarkan hasil pengukuran, curah hujan kumulatif bulan Desember 2018 adalah
sebesar 603.5 mm dengan hari hujan sebanyak 23 hari. Pada dasarian I jumlah curah hujan
adalah 209.5 mm dengan 7 hari hujan. Pada dasarian II jumlah curah hujan adalah 151.8
mm dengan 8 hari hujan dan dasarian III jumlah curah hujan adalah 222.9 mm dengan 8
hari hujan. Curah hujan harian tertinggi sebesar 81.0 mm yang terjadi pada tanggal 10
Desember 2018. Curah hujan normal (rata-rata 30 tahun) bulan Desember sebesar 373 mm.
Dibandingkan dengan normalnya, curah hujan bulan Desember 2018 bersifat Atas Normal.
Grafik curah hujan harian bulan Desember 2018 dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 21. Grafik Curah Hujan Harian Desember 2018
Berdasarkan hasil pantauan penakar hujan otomatis tipe Hellman di Stasiun
Meteorologi Syamsudin Noor selama bulan Desember 2018 menyatakan bahwa total curah
hujan maksimum perjam sebesar 7.6 mm terjadi pukul 18.00-19.00 WITA dan jumlah curah
hujan maksimum mutlak yakni sebesar 5.2 mm yang terjadi pada tanggal 16 Desember
2018. Grafik kejadian hujan harian bulan Desember 2018 dapat dilihat pada Gambar 22.
| 21
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Gambar 22. Grafik Profil Curah Hujan Setiap Jam Bulan Desember 2018
6. Keadaan Cuaca
Berdasarkan hasil pantauan cuaca yang terjadi bulan Desember 2018 di Stasiun
Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca signifikan kejadian Hujan sebanyak 23 kali,
Petir 24 kali, Kabut sebanyak 1 kali, jarak pandang mendatar kurang dari 1000 m ada 9 kali
kejadian dan Suhu Udara Ekstrim 2 kali kejadian. Kondisi cuaca signifikan didominasi oleh
kejadian hujan disertai petir sebanyak 24 kali kejadian.
Gambar 23. Grafik Cuaca Signifikan Bulan Desember 2018
| 22
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
7. Kalender Cuaca
Gambar 24. Kalender Cuaca Bulan Desember 2018
| 23
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM
DASARIAN I
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
Pada tanggal 8 dan 10 terjadi hujan dengan intensitas lebat sebesar 64.6 dan 81.0 mm.
Kondisi ini terjadi akibat adanya sirkulasi tertutup (Eddy) Kalimantan Barat dan
Kalimantan Selatan sehingga terbentuk pertemuan angin atau konvergensi di wilayah
Kalimantan Selatan.
b. Angin Kencang
NIHIL.
c. Suhu Ekstrim
Pada tanggal 4 dan 10 terjadi Suhu Udara Ekstrim mencapai 33.4 dan 34.0 0C. Normal
suhu udara maksimum pada bulan Desember adalah 30.2 0C.
d. Jarak Pandang Mendatar
Pada tanggal 7, 8 dan 10 Desember 2018 tercatat jarak pandang mendatar minimum
mencapai 100 - 800 m yang dikarenakan kabut (fog) dan hujan disertai petir. Jarak
pandang mendatar minimum mencapai 100 m terjadi pada tanggal 7 Desember 2018.
DASARIAN II
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
Pada tanggal 12 dan 15 terjadi hujan dengan intensitas lebat sebesar 65.8 dan 51.5 mm.
Kondisi ini terjadi akibat adanya sirkulasi siklonik (TC Owen) di Australia bagian Utara
dengan tekanan mencapai 960hPa dan kecepatan angin 80 kt sehingga membentuk
pertemuan angin atau konvergensi di wilayah Kalimantan Selatan.
b. Angin Kencang
NIHIL.
c. Suhu Ekstrim
NIHIL
d. Jarak Pandang Mendatar
Pada tanggal 12, 13 dan 15 Desember 2018 tercatat jarak pandang mendatar minimum
mencapai 200 – 1000 m yang dikarenakan hujan disertai petir. Jarak pandang mendatar
minimum mencapai 200 m terjadi pada tanggal 12 Desember 2018.
| 24
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
DASARIAN III
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
NIHIL
b. Angin Kencang
NIHIL
c. Suhu Ekstrim
NIHIL
d. Jarak Pandang Mendatar
Pada tanggal 22, 23 dan 29 Desember 2018 tercatat jarak pandang mendatar minimum
mencapai 400 - 1000 m yang dikarenakan hujan disertai petir. Jarak pandang mendatar
minimum mencapai 400 m terjadi pada tanggal 22 Desember 2018.
| 25
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
V. PRAKIRAAN
A. PRAKIRAAN HUJAN
1. Prakiraan Curah Hujan Januari 2019
Prakiraan akumulasi curah hujan Januari 2019 di wilayah Kalimantan Selatan secara
umum dalam kategori Mengengah antara 201 - 300 mm. Untuk curah hujan 151 - 200 mm
diprakirakan di Kab. Tanah Laut (Kintap/ Kebun Raya), Kab. Tanah Bumbu (Sei Loban/
Marga Mulya). Untuk curah hujan 201 – 300 di Kab. Tanah Laut (Jorong), Kab.
Kotabaru (PL Utara/ Gunung Ulin, PL Timur/ Langkang Lama, Kelumpang Selatan/
Sangking Baru, Stamet Stagen), Kab. Banjar (Danau Salak/ Lawa Baru, Kertak Hanyar/
Manarap Baru, Danau Salak/ Salam, Danau Salak/ Atayo, Danau Salak/ Gn. Sari, Gambut/
Kayu Bawang, Mataraman), Kab. Barito Kuala (Wanaraya/ Kolam Kiri, Anjir Muara/
Anjir Muara Kota Tengah, Barambai/ Kolam Kanan, Marabahan/ Marabahan Kota), Kab.
Tapin (Tapin Selatan/ Harapan Masa, Lok Paikat, Bungur), Kab. Hulu Sungai Selatan
(Kandangan/ Tibung Raya, Kalumpang/ Tambingkar, Padang Batung/ Durian Rabung,
Simpur/ Wasah Hulu), Kab. Hulu Sungai Tengah (Pandawan, Batu Benawa/ Pagat,
Batang Alai Selatan/ Kapar, Labuan Amas Utara/ Kasarangan, SMPK Pantai Hambawang,
Batang Alai Utara/ Ilung, Hantakan, Barabai/ Mandingin), Kab. Hulu Sungai Utara (Sei
Pandan/ Bt. Pangkalan, Babirik/ Babirik Hilir, Banjang, Amuntai Utara/ T. Daun), Kab.
Tabalong (Haruai/ Kembang Kng, Upau/ Masingai I, Muara Uya, Kelua/ Kel Pulau,
Tanjung/ Hikun, Murung Pudak/ Maburai, Murung Pudak/ Tanjung Selatan, Muara Harus/
Tantaringin), Kab. Tanah Bumbu (Kusan Hilir/ Mudalang, KR. Bintang/ Manunggal,
Angsana/ KR. Indah, Kusan Hulu/ Sungai Rukam), Kab. Balangan (Juai/ Mungkur Uyam,
Batu Mandi/ Hamparaya). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor
Landasan Ulin curah hujan diprakirakan antara 301 - 400 mm. Prakiraan curah hujan bulan
Januari 2018 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 25.
| 26
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Gambar 25. Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Selatan Bulan Januari 2019
(Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)
2. Prakiraan Sifat Hujan Januari 2019
Prakiraan sifat hujan Januari 2019 di wilayah Kalimantan Selatan
berdasarkan data Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada kondisi Normal.
Sifat hujan bawah normal diperkirakan di Kab. Tanah Laut (SMPK Pelaihari), Kab.
Banjar (Mataraman, Gambut/ Kayu Bawang, Kertak Hanyar/ Manarap Baru, Danau
Salak/ Salam), Kab. Barito Kuala (Barambai/ Kolam Kanan, Tamban/ Koanda),
Kab. Tanah Bumbu (KR. Bintang/ Manunggal, Sei Loban/ Marga Mulya), Kab.
Balangan (Batu Mandi/ Hamparaya). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi
Syamsudin Noor Banjarmasin sifat hujan diprakirakan dalam kondisi normal.
Prakiraan curah hujan bulan Januari 2019 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat
pada Gambar 26.
| 27
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Gambar 26. Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Selatan Bulan Januari 2019
(Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)
| 28
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
B. INFORMASI KELAUTAN
1. Tinggi Gelombang Signifikan
Gambar 27. Rata-rata Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Januari
Rata-rata tinggi gelombang signifikan pada bulan Januari di wilayah perairan
Kalimantan Selatan berkisar antara 0.2 hingga 1.2 meter. Rata-rata gelombang signifikan
tertinggi berada di wilayah Laut Jawa dan dominan dari arah Barat. Sedangkan untuk rata-
rata maksimum tinggi gelombang signifikan pada bulan Januari antara 0.6 hingga 2.6 meter
dari arah Barat dengan gelombang tertinggi di wilayah perairan Laut Jawa.
Gambar 28. Rata-rata Maksimum Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Januari
| 29
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
2. Pasang Surut
Informasi prakiraan pasang surut bulan Januari 2019 dibagi menjadi beberapa wilayah
yaitu di wilayah perairan Kota Banjarmasin meliputi Banjarmasin, Sungai Barito, Sungai
Tabanio dan wilayah perairan Kabupaten Kotabaru meliputi Teluk Kelumpang, Kampung
Baru, Tanjung Pamukan yang dapat dilihat pada lampiran.
| 30
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
TIM REDAKSI
Pelindung : Karmana, S.Si, M.M.
Kepala Stasiun Meteorologi Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin
Penanggungjawab : Riza Arian Noor, S.Si, M.Ling
Kepala Seksi Observasi Dan Informasi
Anggota Tim : 1. Purwo Aji Setiawan
2. Rianita Sekar Utami
3. Uli Mahanani
4. Herin Hutri Istyarini
5. Adhitya Prakoso
6. Rizqi Nur Fitriani
7. Utari Randiana
8. Bayu Kencana Putra
9. Rimelda Yuni Hasteti
10. Muhammad Shaa Imul Qadri
| 31
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Lampiran 1
Pasang Surut Air Laut Bulan Januari 2019
| 32
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
| 33
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
| 34
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
| 35
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
| 36
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
| 37
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Lampiran 2
Alamat Website Informasi Meteorologi
- BMKG
www.bmkg.go.id
- BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor
http://stamet.syamsudinnoor.bmkg.go.id
- Prakiraan Cuaca Harian Provinsi Kalimantan Selatan
http://web.meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/cuaca-prakiraan
- Informasi Meteorologi Penerbangan
http://aviation.bmkg.go.id
- Informasi Meteorologi Kelautan
http://maritim.bmkg.go.id
- Informasi Titik Panas (hotspot)
http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/index.php?pilih=31
- Informasi Potensi Kebakaran Lahan
http://web.meteo.bmkg.go.id/id/peringatan/kebakaran-hutan