Alat - Alat Meteorologi BMKG

31
0 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI DRAMAGA BOGOR ALAMAT : JL. RAYA DRAMAGA KM. 6.5 TELP. 0251-621192, 625882 E – mail : KOTAK POS 174 BOGOR 16001 621976, 623018 [email protected] FAX. 0251-623018 [email protected] BMKG

description

alat meteorologi

Transcript of Alat - Alat Meteorologi BMKG

  • 0

    BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

    STASIUN KLIMATOLOGI DRAMAGA BOGOR ALAMAT : JL. RAYA DRAMAGA KM. 6.5 TELP. 0251-621192, 625882 E mail :

    KOTAK POS 174 BOGOR 16001 621976, 623018 [email protected]

    FAX. 0251-623018 [email protected]

    BMKG

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • 1

    PENDAHULUAN

    1. Informasi Iklim/ Cuaca

    Secara umum Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim

    kemarau. Musim hujan berlangsung antara bulan Oktober s/d Maret, sedangkan musim

    kemarau antara bulan April s/d September. Pada kondisi normal puncak musim hujan

    terjadi pada bulan Desember s/d Pebruari, dan puncak musim kemarau umumnya terjadi

    pada bulan Juli s/d Agustus.

    Peran iklim dan cuaca sangat penting bagi kehidupan manusia, hampir semua

    aktivitas/ usaha akan selalu mempertimbangkan keadaan iklim dan cuaca, satu contoh tidak

    sedikit usaha dibidang agrobisnis yang mengalami kerugian akibat tidak adanya

    perencanaan dalam hal analisis iklim/ cuaca . Cuaca adalah kondisi atmosfer pada suatu

    saat, kondisi atmosfer tersebut dapat ditunjukkan dengan memperhatikan parameter

    meteorologi, antara lain seperti curah hujan, suhu udara, kelembaban udara, dan angin.

    Parameter-parameter tersebut dapat berubah setiap saat, sehingga cuaca yang teramati

    juga berubah, sedangkan iklim adalah kondisi rata-rata dari cuaca dalam kurun waktu

    jangka panjang atau minimal 10 tahun.

    Untuk mendapatkan informasi iklim/ cuaca yang lengkap dan akurat, Stasiun

    Klimatologi Darmaga Bogor mempunyai salah satu tugas pokok, yaitu melaksanakan

    observasi/ pengamatan. Alat-alat klimatologi yang ada di taman alat klimatologi Darmaga

    Bogor, antara lain Penakar hujan observatorium/ otomatis, Campbell Stockes, Aktinograf,

    Gun Bellani, Evaporimeter (Panci Terbuka, Piche, Kessner, Lysimeter), Thermometer (bola

    basah, bola kering, maksimum, minimum, tanah, air), Cup Counter Anemometer, Wind

    Vane Anemometer, Lightning Counter, Automatic Weather Station (AWS), HV Sampler

    (Kualitas udara), dan Alat pencatat gempa.

  • 2

    2. Alat dan waktu pengamatan

    Nama Alat : Jam Pengamatan :

    a. Penakar hujan Obs & Hellmann : (07.00).

    b. Campbell Stockes : (06.00-18.00).

    c. Aktinograf : (06.00-18.00).

    c. Gun Bellani : (07.00).

    d. Cup Counter Anemometer/ : (07.00, 07.30, 13.30, 14.00,

    Wind Vane Anemometer 17.30, 18.00)

    e. Lysimeter : (17.00)

    f. Thermometer Tanah : (07.30, 13.30, 17.30).

    g. Open Pan Evaporimeter : (07.30, 13.30, 17.30).

    h. Piche Evaporimeter : (07.30, 13.30, 17.30).

    i. Kessner Evaporimeter : (07.30, 13.30, 17.30).

    j. Towering Climatology (Iklim Mikro): (07.00, 07.30, 13.30, 14.00,

    17.30, 18.00).

    k. Psychrometer Standard ( terdiri dari Thermometer BB, BK, maksimum

    dan minimum ) : (07.00, 07.30, 13.30, 14.00, 17.30, 18.00).

    Pengamatan AgM 1-a : (07.00, 14.00, 18.00)

    Pengamatan AgM 1-b : (07.30, 13.03, 17.30)

    Pengamatan Synop : tiap jam (07.00 s/d 22.00)

    dikirim ke stasiun penerima BMG Jakarta,

    jam (07.00,10.00,13.00, 16.00,19.00,22.00)

    Waktu Pengamatan : WIB.

  • 3

    3. Satuan pengamatan

    Temperatur Udara : C

    Kelembaban Udara : %

    Curah Hujan : mm

    Lama penyinaran Matahari : % dan jam

    Tekanan Udara : mb

    Suhu udara ruangan untuk Barometer : 0 K

    Kecapatan Angin : Km/jam dan Knot

    ( 1 knot setara dengan 1,8 km )

    Penguapan : mm

    Temperatur Tanah : C

    Intensitas Radiasi Matahari : Cal/cm2

    Frekuensi Petir : berapa kali (selama 24 jam)

  • 4

    DAFTAR ISI

    Halaman

    PENDAHULUAN 1 DAFTAR ISI 4 ALAT-ALAT KLIMATOLOGI 5

    Penakar Hujan Otomatis Type Hellmann 5

    Penakar Hujan Type Typping Bucket 6

    Penakar Hujan Type Observatorium 7

    Thermometer Tanah 7

    Thermometer Minimum Rumput 8

    Campbell Stockes 9

    Aktinograf Bimetal 10

    Gun Bellani Integrator 10

    Barometer air raksa 12

    Open Pan Evaporimeter 13

    Lysimeter 16

    Wind Vane Anemometer 18

    Cup Counter Anemometer 20

    Sangkar Meteorologi 20

    Psychrometer Standard 22

    Thermometer Maksimum 22

    Thermometer Minimum 23

    Piche Evaporimeter 24

    Kessner Evaporimeter 25

    Lightning Counter 25

    Menara Cuaca (Towering Climatology) 26

    Automatic Weather Station (AWS) 27

    Telemetered Meteorological Obsevation Station (TMOS) 28

    TAMBAHAN: Tsunami Early Warning System (TEWS) 28

    HV Sampler 29

  • 5

    ALAT ALAT KLIMATOLOGI

    DI STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR.

    1. Penakar Hujan Otomatis Type Hellmann.

    Alat ini berfungsi untuk mengukur intensitas, jumlah, dan waktu terjadinya hujan,

    dipasang dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah sampai ke corong penakar

    dan luas penampang corong 200 cm2. Pada alat ini terdapat sebuah silinder jam

    sebagai tempat pemasangan pias, sehingga akan dapat diketahui curah hujan

    maksimum dan minimum serta waktu terjadinya.

    Mulut corong penakar hujan

    Pias dan silinder jam

    Tabung

    Bejana plastik

    Prinsip kerja alat ini yaitu air hujan masuk melalui corong kemudian akan terkumpul

    dalam tabung. Dalam tabung ini terdapat pelampung yang dihubungkan dengan

    tangkai pena, sehingga air yang masuk kedalam tabung akan menekan pelampung,

    maka pelampung akan naik dan tangkai pena turut bergerak keatas. Gerakan pena

    tersebut akan mencatat pada pias yang

  • 6

    dipasang pada silinder jam, jika gerakan pena mencapai skala 10 mm pada pias maka

    secara otomatis air akan turun melalui pipa siphon dan jatuh kedalam bejana plastik.

    Air dalam tabung terkuras habis sehingga tangkai pena turut bergerak turun sampai

    pena menunjuk skala nol, jika hujan masih turun pena akan naik lagi, demikian

    seterusnya.

    Waktu pengamatan : pengamatan dilakukan selama 24 jam dan penggantian pias

    dilakukan pada jam 07.00 WS (pada pias diisi/ditulis tanggal dan nama stasiun).

    2. Penakar Hujan Otomatis Type Typping Bucket.

    Berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan pada periode waktu tertentu, dipasang

    dengan ketinggian 140 cm dari permukaan tanah dan luas penampang corong 400 cm2. Alat

    ini terdiri dari sensor yang berupa bucket (semacam timbangan) dan dihubungkan dengan

    menggunakan kabel ke recorder/pencatat yang ditempatkan dalam ruangan observasi,

    kerja alat ini memerlukan arus AC yang diubah menjadi DC 7,5 9,0 Volt.

    Prinsip kerja alat ini yaitu air yang masuk melalui corong akan jatuh kedalam alat semacam

    timbangan, dimana satu jungkitan pada alat ini akan direspon oleh recorder sehingga akan

    terbentuk lukisan satu anak tangga pada pias dan angka counter bertambah satu.

    Perubahan satu angka counter menunjukkan lukisan satu anak tangga pada pias dan satu

    jungkitan pada sensor nilainya akan setara dengan 0,5 mm curah hujan.

    Bagian dalam Typing

    Bucket Alat pencatat Typing Bucket

  • 7

    3. Penakar Hujan Manual Type Observatorium

    Berfungsi untuk mengukur jumlah

    curah hujan. Alat ini dipasang diatas

    tonggak kayu yang dibeton dengan

    ketinggian 120 cm dari permukaan

    tanah sampai mulut corong penakar,

    luas penampang corong yaitu 100 cm2

    dengan kapasitas menampung curah

    hujan 5 liter, dan ditengah corong

    penakar dipasang kran. Jumlah curah

    hujan yang tertampung akan dituangkan

    melalui kran dan ditakar dengan gelas

    ukur yang berskala sampai dengan 20 mm.

    Waktu pengamatan : pengamatan dilakukan jam 07.00 WS dengan membuka

    kran dan menampung air hujan dalam gelas penakar kemudian dibaca skala

    yang menunjukkan jumlah curah hujan yang terjadi selama 24 jam.

    4. Thermometer Tanah.

    Berfungsi untuk mengukur suhu tanah dengan kedalaman yang berbeda, yaitu : 0 cm

    (permukaan tanah), 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Thermometer ini

    menggunakan cairan air raksa dan diletakkan di tanah yang permukaan tanahnya

    berumput pendek, dan tanah gundul.

    Pada tanah gundul Pada tanah berumput pendek

    kran penutup/

    pembuka

    Mulut corong

    penakar

  • 8

    Untuk thermometer dengan kedalaman 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, dan 20 cm

    dipasang dengan sudut kemiringan 60 dan dipasang pada penahan besi untuk

    memudahkan pembacaan.

    Untuk thermometer dengan kedalaman 50 cm dan 100 cm digunakan thermometer

    berselubung/ tabung logam tembaga/kuningan. Bagian bawah bola thermometer diisi

    dengan parafin/lilin, hal ini dimaksudkan untuk memperlambat perubahan suhu ketika

    diangkat saat pengamatan/ pembacaan.

    Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III (Jam 07.30, 13.30, 17.30 WS)

    5. Thermometer Minimum Rumput.

    Berfungsi untuk mengukur suhu terendah/

    minimum rumput pada suatu periode

    pengamatan. Cairan yang digunakan pada

    thermometer ini adalah alkohol. Pada pipa

    kapiler berisikan indeks (batang kaca kecil).

    Thermometer ini dipasang dengan posisi horizontal di permukaan tanah berumput

    pendek dan dijepit pada tempat khusus yang terbuat dari alumunium yang bagian

    atasnya dihalangi semacam atap supaya tidak terkena langsung sinar matahari.

    Prinsip kerja thermometer ini, yaitu jika suhu turun, alkohol akan menyusut

    dan permukaan alkohol akan menarik indeks ke arah skala lebih kecil, sebaliknya jika

    suhu naik, permukaan alkohol akan naik sedangkan indeks tetap tertinggal

    menunjukkan skala yang terendah yang dicapai suhu udara.

    Waktu pengamatan : dilakukan pada jam 07.00 WS.

    Setelah dilakukan pengamatan/ pembacaan skala, posisi indeks harus dikembalikan ke

    posisi suhu pada waktu itu.

  • 9

    6. Campbell Stokes.

    Berfungsi untuk mengukur lamanya penyinaran

    matahari . Alat ini berupa bola kaca masif

    dengan garis tengah/diameter 10 15 cm,

    berfungsi sebagai lensa cembung (konvex) yang

    dapat mengumpulkan sinar matahari ke suatu

    titik api (fokus), dan alat ini dipasang di tempat

    terbuka diatas pondasi beton dengan ketinggian

    120 cm dari permukaan tanah.

    Lamanya penyinaran matahari dicatat dengan jalan memfokuskan sinar matahari tepat

    mengenai kertas pias yang khusus dibuat untuk alat ini, dan hasilnya pada pias akan

    terlihat bagian yang terbakar, panjang jejak/bekas bakaran menunjukkan lamanya

    penyinaran matahari. Pada kertas pias terdapat skala jam, sehingga dapat

    dijumlahkan berapa lamanya matahari bersinar terang / cerah. Pias akan mulai

    terbakar bila sinar matahari > 0.3 cal/cm2 atau 209,34 WM2.

    Pias Campbell Stokes ada 3 macam, yaitu :

    Pias lengkung panjang dipasang antara tanggal 11 Oktober 28/ 29

    Pebruari.

    Pias lengkung pendek dipasang antara tanggal 11 April 31 Agustus.

    Pias lurus dipasang antar tanggal 1 Maret 10 April dan 1 September 10 Oktober.

    Waktu pemasangan tersebut diatas berlaku bagi belahan bumi selatan yang sesuai

    dengan letak Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor.

    Waktu pengamatan : pias dipasang jam 06.00 diangkat jam 18.00 WS.

  • 10

    7. Aktinograf Bimetal.

    Berfungsi untuk mengukur radiasi matahari

    dalam waktu satu hari, dipasang pada tempat

    terbuka diatas pondasi beton setinggi 120 cm.

    Alat ini dinamakan bimetal karena prinsip kerja

    alat terdiri dari dua buah lempengan logam yang

    berbeda warna sebagai sensor, yaitu lempengan

    berwarna putih mengkilat dan warna hitam gelap.

    Perbedaan selisih nilai pemuaian kedua lempengan tersebut dipakai sebagai dasar

    pengukuran dan perbedaan ini akan mengakibatkan beda pemuaian pada kedua lempengan

    tersebut, sehingga menimbulkan gerak pada pena dan akan melukis pada kertas pias yang

    dipasang pada silinder jam. Arah lempeng logam dipasang searah dengan peredaran matahari

    yaitu arah Timur Barat. Pias dipasang pada jam 07.00 dan diangkat jam 18.00 WS. Besarnya

    total radiasi matahari dapat diketahui dengan menghitung luas lukisan pada kertas pias dengan

    menggunakan alat Planimeter. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan rumus :

    Total Radiasi = Luas x Bilangan Tetapan Pias X Konstanta Alat

    8. Gun Bellani Integrator.

    Fungsi alat ini sama dengan alat aktinograf yaitu untuk mengukur total radiasi matahari selama

    satu hari sejak matahari terbit hinga terbenam. Alat ini tidak secara langsung mengukur radiasi

    matahari, tetapi melalui suatu proses penguapan zat cair terlebih dahulu. Jumlah zat cair yang

    diuapkan berbanding lurus dengan total radiasi matahari yang diterima.

    Alat Gun Bellani ini terdiri dari bagian sensor berbentuk bulat hitam yang berisikan air dan

    dihubungkan dengan tabung buret yang berskala dalam satuan milimeter.

  • 11

    Radiasi yang diterima oleh sensor mengakibatkan sensor menjadi panas sehingga zat cair yang

    ada dalam sensor menguap, kemudian uap air ini akan mengkondensasi dibagian bawah tabung

    buret.

    Pengamatan dilakukan dengan membaca jumlah air yang terkondensasi pada tabung

    buret, kemudian alat dibalik sehingga posisi bola hitam berada dibagian bawah dan air akan

    masuk ke dalam sensor. Selanjutnya alat dibalik kembali, sensor ada dibagian atas dan zat cair

    tetap berada dalam bola hitam. Sedikit Zat cair yang tumpah kedalam tabung buret dibaca

    sebagai skala awal kemudian alat diletakkan kembali kedalam silinder pelindung. Besarnya

    penambahan volume air yang terkondensasi dapat diketahui dengan cara, yaitu :

    Jumlah pembacaan hari ini dikurangi dengan skala awal hari sebelumnya, kemudian volume

    tersebut dapat dikonversikan dalam calori dengan menggunakan grafik atau rumus :

    Waktu pengamatan dilakukan setiap pagi jam 07.00 WS.

    X

    Z

    Y

    X = Skala awal

    Y = Skala pengamatan berikutnya

    Z =Penambahan volume zat cair

  • 12

    9. Barometer Air Raksa

    Fungsi alat barometer ini untuk mengukur tekanan udara, alat ini dipasang dalam

    ruangan yang mempunyai suhu yang sama (homogen) dan harus terhindar dari sinar matahari

    langsung, umumnya letak bejana barometer 1 meter diatas permukaan lantai ruangan,

    dan ditempatkan/ digantung pada dinding tembok ruangan. Alat barometer ini terdiri dari

    sebuah tabung kaca yang ujung atasnya tertutup dan sebagian berisi air raksa, tabung kaca

    dipasang dalam sebuah tabung lain dari tembaga dengan mempergunakan sejenis kayu berpori

    atau gabus. Ujung bawah terbuka dimasukkan kedalam bejana yang juga berisi air raksa.

    Ruangan diatas kolom air raksa dalam tabung dapat dikatakan hampa, perbedaan tinggi antara

    permukaan atas dan bawah dari zat cair itu adalah tekanan. Jika tekanan udara bertambah,

    sebagian dari air raksa dalam bejana akan masuk kedalam tabung, permukaan air raksa dalam

    tabung naik dan didalam bejana turun, maka perbedaan tinggi kedua permukaan menjadi lebih

    besar.

  • 13

    10. Open Pan Evaporimeter .

    Berfungsi untuk mengukur evaporasi/penguapan pada periode waktu tertentu. Alat

    ini berupa sebuah panci bundar besar terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat

    dengan garis tengah/diameter 122 cm dan tinggi 25.4 cm. Panci ini ditempatkan diatas

    tanah berumput pendek dan tanah gundul, dimana alat tersebut diletakkan diatas pondasi

    terbuat dari kayu yang bagian atas kayu dicat warna putih gunanya untuk mengurangi

    penyerapan radiasi.

    Tinggi air dari bibir panci 5 cm, bila air berkurang harus segera ditambah agar

    besarnya penguapan sesuai.

    Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III ( Jam 07.30, 13.30, 17.30 WS).

    Penguapan Panci Terbuka pada tanah berumput pendek dilengkapi dengan alat Hook Gauge, Still Well dan Thermometer Air.

    Penguapan Panci Terbuka pada tanah gundul dilengkapi dengan alat Hook Gauge, Still Well, Thermometer Air, Flaoting Thermometer maksimum/ minimum dan Cup Counter Anemometer.

    Hook Gauge, Still Well

    dan Thermometer air

    Hook Gauge, Still Well, Thermometer

    air, dan Floating Thermometer Mak/Min.

  • 14

    Alat pengukur penguapan tersebut diatas dilengkapi dengan :

    a. Hook Gauge

    Yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi

    permukaan air dalam panci, terdiri dari sebuah

    batang yang berskala dan sebuah skrup berada

    pada batang tersebut yang digunakan sebagai

    pengatur, letak ujung alat berupa pancing sampai

    tepat menyentuh pada permukaan air panci.

    Besarnya perubahan volume air dapat dihitung dengan membaca skala milimeter pada

    batang mikrometer, dan skala seperseratus milimeter dibaca dari mur yang mengelilingi

    batang mikrometer.

    Perhitungan dilakukan dengan rumus

    Eo = (Po P1) + CH

    dimana : Eo = Jumlah air yang dievaporasikan

    Po = Pembacaan awal dari permukaan air yang ditunjukkan

    oleh mikrometer

    P1 = Pembacaan akhir setelah terjadi evaporasi

    CH = Curah Hujan

    b. Still Well

    Berupa bejana yang terbuat dari logam

    (kuningan) yang berbentuk silinder dan

    mempunyai 3 buah kaki, dimana tiap kaki

    terdapat sebuah skrup untuk menyetel/

    mengatur kedudukan bejana agar letaknya

    horizontal.

    Hook Gauge

    Still Well

  • 15

    Pada dasar bejana terdapat sebuah lubang, sehingga permukaan air dalam bejana sama tinggi

    dengan permukaan air dalam panci. Bejana digunakan selain untuk tempat meletakkan hook

    gauge, juga membuat air dalam bejana menjadi tenang dibandingkan dengan air pada panci,

    sehingga penyetelan ujung pancing dapat lebih mudah dilakukan.

    c. Thermometer Air.

    Thermometer air ini adalah thermometer

    air raksa yang dipasang tegak lurus dengan

    menggunakan klem, letak bola

    thermometer dibawah permukaan air,

    sehingga suhu air dapat dibaca pada saat

    dilakukan pengamatan.

    d. Floating Thermometer Maksimum dan Minimum.

    Digunakan untuk mencatat suhu maksimum

    dan minimum air yang terjadi selama 24

    jam. Pada umumnya alat ini terdiri dari

    sebuah pipa gelas yang berbentuk U dengan

    dua buah bola pada ujungnya.

    Thermometer dipasang pada rangka baja non magnetis yang terapung sedikit dibawah

    permukaan air oleh pelampung alumunium.

    Suhu maksimum ditunjukkan oleh ujung kanan indeks dalam thermometer atas dan

    suhu minimum ditunjukkan oleh ujung kanan indeks dalam tabung bawah. Untuk

    menyetel kedudukan indeks kembali, setelah suhu dibaca digunakan magnet batang.

    Thermometer Air

    Floating Thermometer Maksimum dan Minimum.

  • 16

    e. Cup Counter Anemometer.

    Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin selama periode waktu tertentu. Alat ini

    dipasang disebelah selatan dekat pusat panci, dengan ketinggian 0,5 meter dari

    permukaan tanah. Alat ini terdiri dari 3 buah mangkok yang akan berputar bila tertiup

    angin, dimana bagian bawah mangkok terdapat angka counter yang mencatat

    perputaran mangkok tersebut.

    Untuk mengetahui kecepatan angin pada periode waktu tertentu dilakukan dengan

    mengurangi hasil pembacaan pada angka counter saat pengamatan dengan hasil

    pembacaan sebelumnya, kemudian dibagi dengan periode waktu pengamatan.

    11. Lysimeter.

    Berfungsi untuk mengukur jumlah evapotranspirasi pada sebidang tanah bervegetasi secara

    langsung. Alat ini berupa sebuah bejana penampang berukuran 1 m x 1 m yang dibagian

    atasnya ditanami vegetasi (rumput atau tanaman lain).

    Unsur yang diamati adalah besarnya penguapan yang berlangsung pada sebidang tanah

    yang bervegetasi.

    Bagian atas/ berumput pendek Mesin hisap/sedot dan

    bejana kaca

  • 17

    Kontruksi Lysimeter (bagian dalam tanah).

  • 18

    Prinsip kerja alat tersebut diatas adalah dengan mengukur jumlah air yang menguap

    dihitung berdasarkan persamaan kesetimbangan air, yaitu dengan rumus persamaan :

    C + S = Pk + P + E

    dimana : C = Curah hujan

    S = Air siraman

    E = Evapotranspirasi

    Pk = Air perkolasi

    P = Jumlah air untuk penjenuhan tanah sampai tercapai kapasitas.

    Air perkolasi merupakan jumlah air yang terhisap oleh pompa dan diukur dengan tabung

    yang berskala. Penyiraman dilakukan sebanyak 10 liter air sesaat setelah dilakukan

    penghisapan, sehingga besarnya evapotranspirasi selama 24 jam dapat diketahui.

    Waktu pengamatan : dilakukan pada jam 17.00 WS.

    12. Wind Vane Anemometer.

    Berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Alat ini dipasang pada pipa besi

    dengan ketinggian 10 meter, dimana alat ini terdiri dari sensor dan alat penunjuk

    yang dihubungkan melalui kabel.

    Arah angin

    Penunjuk arah dan kecepatan anginArah angin

    Arah angin

    Kecepatan angin

  • 19

    Cara kerja alat tersebut diatas, adalah sebagai berikut :

    Vane (baling-baling) yang berbentuk anak panah mempunyai tahanan yang melingkar

    merupakan lingkaran, tahanan tersebut dihubungkan dengan 3 buah saluran ke alat

    penunjuk, pada tiap titik yang satu sama lain berjarak sama. Arus rata dialirkan tahanan

    tersebut pada 2 titik, dan jika vane berputar maka kedua kotak tersebut ikut berputar,

    kumparan penunjuk arah angin dibuat sedemikian rupa sehingga putaran sama dengan

    putaran vane.

    Tahanan pada vane ini dihubungkan dengan 3 buah kawat pada kumparan penunjuk,

    ditengah dipasang sebuah magnit yang mempunyai jarum penunjuk, dan alat ini

    memerlukan arus DC 12 Volt.

    Cup anemometer terdiri dari 3 buah mangkok yang dipasang simetris pada sumbu

    vertical, dimana pada bagian bawah sumbu vertikal dipasang sebuah generator, dan jika

    tertiup angin ketiga mangkok tersebut akan berputar. Tegangan dari generator

    sebanding dengan kecepatan putaran ketiga mangkok, yang kemudian diteruskan ke

    jarum penunjuk.

    Pengamatan dilakukan dengan cara :

    - untuk menentukan kecepatan angin, dapat dibaca langsung pada alat penunjuk,

    dan satuan kecepatan angin yaitu dalam knot ( 1 knot = 1,8 km/jam).

    - untuk menentukan arah angin, yaitu menekan tombol yang ada pada alat penunjuk

    dan kemudian membaca jarum penunjuk yang menunjukkan arah berapa derajat.

    (Arah angin 90 = arah timur, 180 = arah selatan, 270 = arah barat, dan 360 =

    arah utara).

    Waktu pengamatan: pengamatan I, II, III (Jam 07.00,14.00,18.00 WS).

  • 20

    13. Cup Counter Anemometer.

    Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin rata-rata selama periode tertentu.

    Alat ini terdiri dari 3 buah mangkok yang akan berputar bila tertiup angin , pada

    bagian bawah mangkok terdapat angka counter yang mencatat perputaran mangkok

    tersebut, dan alat ini dipasang diatas tiang pipa besi setinggi ( m, 2 m, 10 m) dari

    permukaan tanah.

    Untuk mengetahui kecepatan rata-rata angin pada periode waktu tertentu

    dilakukan dengan mengurangi hasil pembacaan pada angka counter saat pengamatan

    dengan hasil pembacaan sebelumnya, kemudian dibagi dengan periode waktu

    pengamatan.

    Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III (Jam 07.00, 14.00, 18.00 WS).

    14. Sangkar Meteorologi.

    Sangkar meteorologi ini berfungsi sebagai tempat alat-alat pengukur cuaca

    tertentu, agar tehindar dari sinar matahari langsung dan pengaruh lingkungan.

    Sangkar ini terbuat dari kayu jati yang dicat warna putih, bentuknya segi 4 , dengan

    setiap dinding diberi jalusi berlapis dua, dan juga atapnya terbuat dari papan kayu ,

    semua itu maksudnya agar didalam sangkar ada sirkulasi udara.

    Ketinggian 2 M

    Ketinggian M

    Counter

  • 21

    Ada empat jenis sangkar yang sama, diantaranya tiga sangkar dengan ketinggian 120

    cm, dan satu sangkar dengan tinggi 20 cm dari permukaan tanah, yaitu :

    Sangkar Meteorologi dengan ketinggian 120 cm yang ditempatkan pada permukaan

    tanah gundul, didalamnya terdiri dari alat (Thermometer bola basah, bola kering,

    maksimum, dan minimum).

    Sangkar Meteorologi dengan ketinggian 120 cm yang ditempatkan pada permukaan

    tanah berumput , didalamnya terdiri dari alat ( Thermometer bola basah, bola kering,

    maksimum, dan minimum)

    Sangkar Meteorologi dengan ketinggian 120 cm yang ditempatkan pada permukaan

    tanah gundul, didalamnya terdapat alat Kessner Evaporimeter, dan Piche Evaporimeter) .

    Sangkar Meteorologi dengan ketinggian 20 cm yang ditempatkan pada permukaan

    tanah gundul, didalamnya terdiri dari alat (Thermometer bola basah, bola kering,

    maksimum, dan minimum).

    Sangkar Meteorologi Ketinggian 120 Cm (ada 3 sangkar dengan tinggi yang sama)

    Sangkar Meteorologi Ketinggian 20 Cm

  • 22

    15. Psychrometer Standard.

    Psychrometer standard ini ditempatkan didalam sangkar meteorologi dengan

    ketinggian berbeda seperti yang tersebut diatas, yaitu terdiri dari :

    Thermometer Bola Basah dan Bola Kering.

    Themometer bola basah dan bola kering ini berfungsi untuk menentukan kelembaban

    udara, suhu udara, dan titik embun embun. Alat ini terdiri dari 2 buah thermometer air

    raksa yang dipasang berdampingan secara vertikal. Bola dari salah satu thermometer

    dibungkus dengan kain kasa/ muslin yang tergantung pada bejana kecil berisi air murni,

    sehingga bola thermometer selalu basah dan disebut sebagai bola basah, sedangkan yang

    lain tidak dibungkus disebut sebagai bola kering.

    Suhu udara dapat dibaca pada thermometer bola kering, penguapan air dari kain

    kasa basah menyebabkan suhu bola basah lebih rendah dari pada suhu bola kering. Dari

    hasil pembacaan bola basah dan bola kering akan dapat diketahui kelembaban udara dan

    titik embun.

    Waktu pengamatan : dilakukan sesuai dengan pengamatan AgM 1-a dan AgM 1-b.

    16. Thermometer Maksimum.

    Berfungsi untuk mengukur suhu udara maksimum. Cairan yang digunakan pada

    thermometer maksimum ini adalah air raksa, adanya penyempitan pada pipa kapiler yang

    berdekatan dengan reservoir merupakan ciri thermometer maksimum. Thermometer

    ini dipasang dengan kemiringan 2 secara horizontal didalam sangkar meteorologi.

    Thermometer bola kering

    Thermometer bola basah

  • 23

    Prinsip kerja thermometer ini, yaitu jika suhu udara naik , maka air raksa dalam

    bola akan memuai mendorong cairan air raksa keluar melalui pipa yang menyempit, suhu

    udara terus naik sampai mencapai nilai maksimum. Jika suhu udara turun, cairan air raksa

    dalam bola akan menyusut sehingga alur air raksa dalam pipa kapiler terputus, namun

    ujung air raksa tetap menunjukkan nilai skala yang maksimum.

    Waktu pengamatan : dilakukan pada jam 18.00 WS

    Setelah dilakukan pengamatan/ pembacaan, posisi air raksa harus dikembalikan ke posisi

    suhu pada waktu itu dengan cara diayun sedikit hentakan sebanyak tiga kali.

    17. Thermometer Minimum.

    Berfungsi untuk mengukur suhu terendah/ minimum pada suatu periode

    pengamatan. Cairan yang digunakan pada thermometer ini adalah alkohol. Pada pipa

    kapiler berisikan indeks (batang kaca kecil). Thermometer ini dipasang secara horizontal

    didalam sangkar meteorogi.

    Thermometer Maksimum

    Thermometer Minimum

  • 24

    Prinsip kerja thermometer ini, yaitu jika suhu turun, alkohol akan menyusut dan

    permukaan alkohol akan menarik indeks ke arah skala lebih kecil, sebaliknya jika suhu

    naik, permukaan alkohol akan naik sedangkan indeks tetap tertinggal menunjukkan skala

    yang terendah yang dicapai suhu udara.

    Waktu pengamatan : dilakukan pada jam 14.00 WS.

    Setelah dilakukan pengamatan/ pembacaan skala, posisi indeks harus dikembalikan ke

    posisi suhu pada waktu itu.

    18. Piche Evaporimeter

    Berfungsi untuk mengukur banyaknya penguapan dari permukaan basah (kertas

    filter). Alat ini terdiri dari tabung gelas yang berskala 0 sampai 30 cc dengan

    pembagian skala 0.1 cc, pada salah satu ujung

    tabung yang terbuka diberi jepitan logam dan tabung gelas ini diisi air destilasi, antara

    tabung gelas dan jepitan logam disisipkan kertas filter dengan diameter 3 cm.

    Alat piche ini digantung secara vertical, dan penempatannya digabung dengan kessner

    evaporimeter pada sangkar meteorologi dengan posisi ujung tabung yang tertutup kertas

    filter di bagian bawah. Setelah kertas filter basah semua baru dibaca skala sebagai skala

    awal (misal y). Jika terjadi penguapan, air dalam tabung akan berkurang sehingga

    permukaan air dalam tabung akan turun, pada waktu pengamatan dibaca skala (misal

    x) maka penguapan ( x y ) cc.

    Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III (Jam 0730, 13.30, 17.30 WS).

    Piche Evaporimeter

    Kertas filter

  • 25

    19. Kessner Evaporigraph.

    Yaitu alat untuk mengukur evaporasi/

    penguapan selama 24 jam. Alat ini

    mencatat sendiri secara terus menerus

    penguapan yang terjadi setiap saat,

    sehingga dapat diperoleh jumlah

    penguapan dalam waktu tertentu, juga

    dapat diketahui nilai maksimum dan

    minimum serta waktu terjadinya.

    Alat ini penempatannya digabung dengan Piche Evaporimeter pada sangkar

    meteorologi ketinggian 120 cm.

    Penggantian pias dilakukan setiap jam 07.00 WS.

    20. Lightning Counter.

    Berfungsi untuk mencatat frekuensi dan waktu terjadinya kilat secara otomatis.

    Alat ini terdiri dari sensor berupa 4 buah bentangan kawat tembaga yang masingmasing

    kawat panjangnya 10 meter, dan dipasang pada 2 buah tiang kayu, kemudian oleh

    sebuah kawat dihubungkan ke recorder/pencatat yang ada dalam ruang observasi.

    Recorder/ pencatat listrik udara

    Listrik Udara

  • 26

    Alat listrik udara tersebut menggunakan arus DC dari batterey dan dapat merekam kejadian kilat sampai radius 30 km.

    Waktu pengamatan : dilakukan selama 24 jam dan penggantian pias dilakukan setiap satu

    minggu.

    21. Menara Cuaca (Towering Climatology)

    Berfungsi sebagai tempat alat - alat untuk mengukur profil iklim mikro pada

    ketinggian 4 m, 7 m, dan 10 m dari permukaan tanah. Pada masing - masing

    ketinggian terdapat sangkar meteorologi dan cup counter anemometer.

    Dalam masing - masing sangkar, juga dilengkapi dengan alat-alat yaitu

    thermometer bola basah, bola kering, maksimum, minimum, dan piche

    evaporimeter .

    Waktu pengamatan : dilakukan saat pengamatan AgM 1-a dan AgM 1-b.

    Ketinggian 10 meter

    Ketinggian 7 meter

    Ketinggian 4 meter

    Sangkar meteorologi

    Cup counter anemometer

  • 27

    22. Automatic Weather Station (AWS).

    Fungsi alat AWS ini untuk mengukur dan mencatat unsur cuaca secara

    otomatis. AWS ini dilengkapi dengan alat sensor , unsur- unsur cuaca akan

    terdeteksi oleh sensor dan terekam selama 24 jam, dan unsur-unsur cuaca

    tersebut akan terekam setiap 10 menit pada alat Lodger, kemudian data dari

    Lodger tersebut dipindahkan dan di edit ke PC Computer program AWS. Data

    yang sudah tercatat pada PC Computer program AWS diarsipkan kemudian

    dikirim ke BMG Jakarta.

    `

    Alat ini dapat mengamati dan mencatat unsur - unsur cuaca, yaitu Suhu udara, Suhu

    tanah dengan kedalaman 10 cm dan 20 cm, Kelembaban udara, Titik embun,

    Tekanan udara, Arah dan kecepatan angin, Curah hujan, dan Radiasi matahari.

    Waktu pengamatan : dilakukan selama 24 jam

    3

    Antene (bagian atas terpotong)

    Lodger ( perekam data )

    PC Computer program AWS

  • 28

    23. Telemetered Meteorological Observation Station (TMOS).

    Fungsi alat TMOS ini untuk mengukur dan mencatat unsur cuaca dan dikirim

    langsung secara otomatis ke pusat prakiraan cuaca BMG Jakarta secara real time.

    Alat ini dapat mengamati dan mencatat unsur-unsur cuaca, yaitu Suhu udara,

    Tekanan udara, Kelembaban udara, Arah dan kecepatan angin, Curah hujan, dan

    Radiasi matahari.

    Alat / antene sensor untuk Alat pencatat unsur Alat pengirim berita cuaca mengamati Unsur cuaca cuaca (TMOS) melalui satelit

    Hasil pengamatan yang tercatat dari alat TMOS ini kemudian data tersebut

    dipancarkan oleh VSAT (Very Small Apperture Terminal) melalui Satelit Palapa B4

    ke NCC (National Control Centre) di BMG pusat Jakarta untuk diproses lebih lanjut

    pada NPC (National Processing Centre).

    Waktu pengamatan : dilakukan selama 24 jam.

    24. TEWS ( Tsunami Early Warning System).

    Alat ini berfungsi sebagai pencatat kekuatan gempa setiap lokasi, diletakkan

    disebuah ruangan/bangunan beton bawah tanah terdiri atas alat Seismograph dan

    Accelorograph.

    Seismograph dapat merekam gerakan (kecepatan) gerak tanah dengan satuan

    Skala Richter (SR).

    Accelorograph dapat merekam grakan tanah (percepatan) tanah dengan

    satuan m/detik.

  • 29

    Kedua alat tersebut dapat memberikan informasi besarnya Skala Richter

    dari kejadian gempa dan percepatan yang terekam di daerah tempat kejadian,

    maka dalam waktu singkat segera dapat diinformasikan sumber gempa dan

    kekuatannya sehingga dapat pula diinformasikan apakah akan terjadi tsunami atau

    tidak.

    25. HV. Sampler ( Kualitas Udara ).

    Alat ini berfungsi untuk mengetahui tingkat kosentrasi polutan di udara

    (Suspended Particulate Matter), juga untuk menyajikan informasi kualitas udara

    sekitarnya sehingga dapat dimanfaatkan sebagai peringatan dini terhadap kondisi

    kebersihan udara dilingkungan serta gejala perubahan iklim dalam jangka waktu

    panjang dikaitkan dengan pertumbuhan industri di perkotaan yang berdampingan

    dengan daerah pemukiman.

    Cara pengoperasiannya, yaitu tudung alat dibuka

    kemudian kertas filter yang sudah ditimbang

    diletakkan pada tempat yang dilengkapi alat penjepit,

    setelah kertas filter terpasang tudung ditutup kembali

    selanjutnya mesin penghisap dihidupkan selama 24

    jam.

    Hasil yang terekam akan terlihat dari kotornya kertas

    filter, setelah berat filter sebelum dan sesudah

    dipasang menunjukkan kualitas udara

    27

    Seismograph Accelorograph

  • 30

    dengan satuan gram/m3/24 jam, artinya banyak partikel-partikel udara yang

    mengapung dalam satuan gram pada volume 1 m3 dengan waktu 24 jam.

    Ambang batas kualitas udara yang ditetapkan pemerintah adalah 230

    gram/m3/24 jam, sehingga jika suatu daerah hasil rekaman polusi udara diatas

    ambang batas maka sudah tidak sehat karena udaranya banyak mengandung

    polutan.

    Waktu pengamatan : pergantian kertas filter dilakukan setiap 6 hari sekali.

    LAYANAN INFORMASI IKLIM/ CUACA :

    STASIUN KLIMATOLOGI DRAMAGA BOGOR DATA DAN ANALISA

    Jl. Raya Dramaga KM. 6,5 Bogor Telp. (0251) 621976 621192 Fax. (0251) 623018.

    OBSERVASI/ TAMAN ALAT KLIMATOLOGI Jl. Raya Cifor Desa Situgede Telp. (0251) 625882