DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur...

91

Transcript of DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur...

Page 1: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa
Page 2: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa
Page 3: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa
Page 4: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

iv

MOTTO

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina

hikmat dan didikan, (Amsal 1:7)

Sebuah perjuangan adalah awal dari penghasilan yang tidak akan terhilang, karna

itu adalah sebuah momen terindah dalam sepanjang hidup anda sampai kekal

selama – lamanya. ( Ben Pigai)

Iman adalah segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang

kita lihat. (Ibrani 11:1)

Senjata paling ampu adalah pikiran anda, selama rintangan dan godaan itu belum

berakhir, disana anda akan temukan persoalan yang paling ampuh, itu adalah

untuk menguatkan pikiran dan mentalitas anda. (Ben Pigai )

Page 5: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan anugerah-NYA, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik, ada pun skripsi ini dipersembahkan kepada :

Ayah Kandung Tersayang Benny Makewa Pigai dan Ibu tercinta Else Tebai;

Almamaterku Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”

Yogyakarta;

Semua keluarga saya yang di Papua yang selalu mendukung saya dalam

bentuk doa dan berupa moril maupun material sehingga membantu saya dalam

menempu gelar Sarjana;

Terima kasih banyak kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Paniai;

Semua kawan-kawan seperjuangan yang saya tidak perna tinggalkan mereka

sewaktu di Yogyakarta, saya tidak lupa mereka, Demianus Nawipa A.Md, ST,

Roberta Muyapa, Dance Nawipa, Dance Kayame S.IP, Makelon Selepole S.IP,

Yehuda Glamop S.Sos, Herry Yebai. Alm Selpianus Adii S.IP, Jhon Kogedi

Keiya, Deri Beanal, S.IP Tery Bahabol, Andrian Yeimo S.IP, Moses Douw

S.IP Selaku Teman-teman Seperjuangan;

Saya tidak lupa juga adik-adik tersayang Elsada Pigai, Koyamaga Pigai, Zeth

Kinoukaga Pigai, Owada Pigai, Obakagauwa Pigai, Yapeikawa Pigai, Jefri

Pigai, Jems Pigai, Andi Ogetai, Davidson Pigai, Jemy Tekege, Nao, dll yang

saya tidak sempatkan dalam ucapan kasih sayang saya dalam bentuk tulisan.

Dan teman-teman se-angkatan 2013 yang tak di sebut namanya;

Page 6: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan

rahmatnya yang selalu melimpa di dalam kehidupan ini, sehingga penulis dapat

menyelesaikan pembuatan skripsi yang berjudul “Pengembangan Kapasitas

Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Sistem Informasi Desa (Studi di Desa

Dadapayu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa

Yogyakarta)” dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang

harus dipenuhi oleh mahasiswa dalam memperoleh gelar Sarjana dari Progran

Studi Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa

“APMD” Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih

banyak kekurangan. Tampa bantuan dari berbagai pihak, tidak mungkin bagi

menulis untuk menyelesaikan studi dan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya atas petunjuk dan bimbingan yang telah penulis terima selama

malakukan penyusunan skripsi ini kepada :

1. Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi

Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta;

2. Bapak Gregorius Sahdan, S.IP, M.A selaku Ketua Program Studi Ilmu

Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa”APMD”

Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian untuk penulis;

Page 7: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

vii

3. Ibu Dra. Hari Saptaning Tyas, M.Si selaku dosen pembimbing penulis, yang

telah banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam penulisan ini;

4. Saya tidak lupa juga ucapkan banyak terimakasih kepada kedua dosen penguji

skripsi saya Bapak Gregorius Sahdan, S.IP, M.A dan Bapak Dr. Guno Tri

Tjahjoko, M.A. Saat Sidang di ruang Ujian gedung Sekolah Tinggi

Pembagunan Masyarakat Desa „‟APMD‟‟ Yogyakarta;

5. Seluruh Dosen Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat

Desa “APMD” Yogyakarta;

6. Pihak Pemerintah Desa Dadapayu, Kepala Dukuh-Kepala Dukuh serta seluruh

masyarakat Desa Dadapayu yang tak dapat disebutkan namanya satu per-satu

penulis mengucapkan banyak terimah kasih yang tak terhingga atas kerja

samanya sehinga dapat membantu penulis dalam memberikan data-data yang

dibutuhkan;

7. Serta semua pihak yang tak dapat penilis menyebutkan namanya satu per-satu

yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

sehingga kritik dan saran membangun masih penyusun butuhkan demi

kesempurnaan skripsi ini.

Page 8: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii

INTISARI ..................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 4

C. Tujuan .................................................................................... 4

D. Manfaat .................................................................................. 5

E. Kerangka Teori ....................................................................... 5

1. Pengembangan Kapasitas ................................................. 5

1.1. Pengertian Pengembangan Kapasitas ........................... 5

1.2. Tujuan Pengembangan Kapasitas ................................ 8

1.3. Karakteristik Pengembangan Kapasitas ....................... 8

1.4. Dimensi dan Tingkat Pengembangan Kapasitas ........... 10

2. Pemerintah Desa ............................................................... 14

Page 9: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

ix

3. Sistem Informasi Desa ...................................................... 16

F. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 19

G. Metode Penelitian .................................................................... 20

1. Jenis Penelitian .................................................................. 20

2. Unit Analisis ..................................................................... 21

3. Deskripsi Informan ............................................................ 22

4. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 24

5. Teknik Analisis Data ......................................................... 26

BAB II PROFIL DESA DADAPAYU ..................................................... 30

A. Sejarah Desa............................................................................ 30

B. Sistem Informasi Desa ............................................................. 32

C. Visi dan Misi ........................................................................... 33

D. Keadaan Geografis .................................................................. 33

E. Pembagian Wilayah Desa ........................................................ 35

F. Demografi ............................................................................... 36

G. Kondisi Sosial Ekonomi ......................................................... 38

H. Sosial Budaya .......................................................................... 39

I. Pemerintahan Desa .................................................................. 40

J. Lembaga Kemasyarakatan Desa Dadapayu .............................. 50

BAB III ANALISIS ................................................................................... 52

A. Analisis ................................................................................... 52

1. Pengembangan Kapasitas pada Tingkat Individu dalam

Pengelolaan Sistem Informasi Desa .................................... 52

Page 10: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

x

2. Pengembangan Kapasitas pada Tingkat Organisasi dalam

Pengelolaan Sistem Informasi Desa .................................... 60

BAB IV PENUTUP ................................................................................... 69

A. Kesimpulan ............................................................................. 69

B. Saran ...................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identitas informan ................................................................... 22

Tabel 2.1 Nama Padukuhan di Desa Dadapayu ....................................... 35

Tabel 2.2 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin ........................... 36

Tabel 2.3 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ................... 37

Tabel 2.4 Jumlah penduduk menurut mata pencaharian ........................... 38

Tabel 2.5 Tabel Sesuai Tigkat Pendidikan (Orang).................................. 41

Page 12: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Sistem Informasi Desa. ................................................. 18

Gambar 2.1 Peta Monografi Desa Dadapayu, 2018 ..................................... 34

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Pemerintah Desa Dadapayu ...................... 44

Page 13: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

xiii

INTISARI

Pemerintah Desa Dadapayu dalam pengembangan kapasitas pemerintah

desa selama ini belum memiliki kapasitas yang belum maksimal sehinga dalam

pengelolahan Sistim Informasi Desa tersebut saat ini Desa Dadapayu sedang

dalam tahap pembagunan. Namun dilihat dari latar belakang masalah, peneliti

bertujuan hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

pengelolaan sistem informasi desa, dilihat dari masalah yang ada di desa

dadapayu sebagaimana berukut. Informasi merupakan kebutuhan mendasar di era-

sekarang ini bagi setiap organisasi dalam rangka mengantisipasi segala

kemungkinan yang terjadi sebagai akibat dari semakin pesatnya perubahan yang

sedemikian kompleks. Dilihat dari permasalahan yang ada di Desa Dadapayu

menyangkut dengan Pengembangan Kapasitas Pemerintah Desa dalam

Pengelolahan Sistim Informasi Desa itu ada beberapa keluahan yang terdapat

terkait dengan Sistim Informasi Desa misalnya Jaringan/Internet yang kurang

maksimal dibeberapa wilyah/pedukuhan yang ada di desa dadapayu, sehingga saat

ini Desa Dadapayu sulit menjangkau disetiap wiliyah dilihat dari persoalan itu

Pemerintah Desa membuat berupa media informasi seperti group whatsApp, fans

page dan group facebook, dan juga ada berupa pelatihan yang dilakukan oleh

pemerintah desa dalam satu bulan seklaih untuk meningkatkan kapasitas dalam

melaksanakan pelatihan komputer bagi setiap kepala duku yang ada di desa

dadapayu. Dengan itu Pemerintah Desa dan Masyarakat dapat mengakses

informasi atau berita-berita terbaru mengenai perkembangan di desa dengan cepat.

Informan terdiri dari Kepala Desa, Perangkat Desa dan masyarakat di desa

Dadapayu. Teknik pengumpulan data dengan cara mengamati (observasi),

mewawancarai dengan mendalam (interview) dan mendokumentasikan data yang

terdapat di tempat penelitihan. Tahap analisis data yang dilakukan dengan cara

data dikumpulkan, data diidentifikasi, data diredupsi, dan diinterpretatif.

Dari hasil penelitihan, sudah menunjukan bahwa pengelolahan sistim

informasi desa di Desa Dadapayu sudah baik hanya saja dalam pelaksanaan

pengembangana nya kurang maksimal dikarnakan internet/jaringan di desa

dapayu belum maksimal, hal ini terbukti bahwa sistim informasi desa dalam

mengupdate perkembangan di desa belum maksimal. Ada beberapa hal yang haru

diperhatiakan oleh pemerintah desa adalah pengelolahan sistim informasi desa,

yaitu melibatkan semua perangkat desa dan masyarakat dalam pengelolahan

sistim informasih desa, dengan maksud agar semua pemangku kepentingan dapat

berkontribusi terhadap pengelolahan sistim informasi desa. Di harapkan kepada

Pemerintah Desa Dadapayu agar tetap konsisten dalam melaksanakan pelayanan

administrasi terutama sistem informsi desa kepada masyarakat dengan lebih

transpan kepada masyarakat dengan berpedoman pada peraturan yang berlaku di

desa Dadapayu.

Kata Kunci : Pengembagan Kapasitas, Pemerintah Desa, Sistem Informasi

Desa.

Page 14: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Informasi merupakan kebutuhan mendasar di era sekarang ini bagi

setiap organisasi dalam rangka mengantisipasi segala kemungkinan yang

terjadi sebagai akibat dari semakin pesatnya perubahan yang sedemikian

kompleks. Sistem informasi yang digunakan berfokus pada sistem informasi

berbasis komputer (computer based information system) dengan tujuan:

informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, efektif, efisien,

transparan dan akuntabel.

Perkembangan teknologi informasi sekarang ini juga sangat perlu

diterapkan dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan di Indonesia sebagai

organisasi formal yang memiliki peran terdepan dalam konteks berbangsa dan

bernegara baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/

kota maupun pemerintah desa, dalam upaya mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik (good governances).

Hadirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

mempertegas pengakuan akan keberadaan desa sebagai kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan

mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/ atau hak tradisional yang

diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Page 15: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

2

Indonesia. Hal ini berati bahwa desa merupakan basis kekuatan

penyelenggaraan pemerintahan, memiliki kewenangan untuk mengatur rumah

tangganya secara mandiri sesuai dengan potensi dan karakterisitik yang

dimiliki melingkupi empat bidang utama, yaitu, bidang penyelenggaraan

pemerintahan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan

masyarakat desa, yang dilakukuan mulai dari tahapan perencanaan,

pelaksanaan serta evaluasi. Kewenangan tersebut bukan hanya menjadi

tanggung jawab pemerintah desa semata, melainkan juga dibutuhkan peran

aktif seluruh komponen yang ada di desa termasuk masyarakat.

Berdasarkan UU Desa Pasal 86 tentang sistem informasi desa

disebutkan bahwa desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem

informasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota.

Pada pasal 82 dan 86 terdapat beberapa kelengkapan penerapan pasal tersebut

antara lain Internet Jaringan Internet Desa, Situs Web Desa, Sistem Informasi

Desa, Kantor Elektronik (E-office), dan Sosial Media. Kelengkapan UU Desa

pasal 86 membantu masyarakat agar dapat mengakses informasi melalui

sistem informasi desa dan kelengkapan undang- undang Desa ini juga untuk

meminimalisir dominasi pemerintah desa dalam penyelenggaraan

pemerintahan pada satu sisi dan pada sisi lainnya dapat memberi penguatan

terhadap peningkatan pemberdayaan masyarakat sehubungan dengan

penyusunan, pelaksanaan, dan pengawasan kebijakan di desa serta

memberikan kontribusi positif bagi perkembangan desa itu sendiri sebagai

media publikasi penyebarluasan informasi potensi desa secara terbuka kepada

Page 16: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

3

masyarakat, meningkatkan pelayanan administrasi publik secara cepat, hemat

waktu dan hemat anggaran, sebagai media untuk menyampaikan aspirasi,

permasalahan dan hasil pelaksanaan sistem informasi kepada pemerintah

dengan cepat, serta memudahkan investor dan pelaku usaha untuk

berinvestasi, memasarkan usaha masyarakat melalui konten iklan desa dengan

terarah dan mudah diakses oleh semua kalangan.

Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul,

merupakan salah satu desa di Indonesia yang hingga saat ini belum memiliki

kelengkapan fasilitas penunjang sistem informasi desa. Kondisi ini

mengakibatkan penyelenggaraan pemerintahan, dalam pelaksanaan pembinaan

kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah desa terkesan statis, artinya walaupun secara kasat mata terlihat

perubahan yang cukup signifikan dalam proses secara fisikal, namun hal

tersebut terjadi bukan karena menguatnya nilai kemandirian desa secara

politik dan ekonomi, tetapi lebih disebabkan oleh sifat konsumeristik desa

pada bantuan finansial pemerintah supra melalui kucuran dana desa (DD) dari

pemerintah pusat dan dana alokasi desa (ADD) dari pemerintah daerah

kabupaten/ kota, yang sekaligus dapat menjadi kelemahan desa itu sendiri

untuk tunduk dan patuh pada kepentingan pemerintah di atasnya.

Keterbatasan fasilitas penunjang sistem informasi di Desa Dadapayu,

Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, juga mempengaruhi

pengolahan data desa yang tidak ter-up to date, yaitu bahwa pengolahan data

desa secara manual tidak mampu mengimbangi arus perubahan yang begitu

Page 17: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

4

pesat dalam segala aspek, baik dalam lingkup desa itu sendiri, maupun dalam

lingkup yang lebih luas di luar desa, sehingga upaya untuk memetakan potensi

yang menjadi kekuatan desa menjadi terbengkalai dan tidak optimal, dengan

demikian tentunya akan sulit untuk menghadapi tantangan dan ancaman masa

depan.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan pengembangan sistem informasi

desa, pemerintah pusat dan daerah wajib menyiapkan infrastruktur pendukung

dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Namun dalam

kenyataannya, ada kalanya dua kebutuhan tersebut tidak sesuai waktunya

dengan yang diharapkan pemerintah desa. Desa pun diizinkan untuk

mengambil inisiatif dalam memenuhi kebutuhannya sesuai perencanaan

pembangunannya. Berbagai inovasi pun bermunculan untuk menyiasati

hambatan-hambatan itu. Inovasi inilah yang menjadi bentuk kemandirian desa

dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana pengembangan kapasitas pemerintah desa dalam

pengelolaan Sistem Informasi Desa?

C. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam Skripsi ini adalah untuk

mengembangkan kapasitas pemerintah desa melalui pelatihan-pelatihan yang

dilaksanakan oleh perangkat desa untuk meningkatkan Sistem Informasi Desa.

Page 18: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

5

D. Manfaat

Skripsi ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai suatu

masukan bagi Pemerintah Desa Dadapayu dalam meningkatkan kapasitasnya

guna pengelolaan sistem informasi desa secara baik dan benar sehingga

mudah diakses oleh setiap pemangku kepentingan.

E. Kerangka Teori

1. Pengembangan Kapasitas

1.1. Pengertian Pengembangan Kapasitas

Dalam perkembangannya, pendefinisian pengembangan kapasitas

sampai saat ini cukup beragam didefinisikan oleh para ahli dengan alasan

bahwa pengembangan kapasitas merupakan konsep yang universal dan

memiliki dimensi yang beragam. Menurut Marrison (2001 : 23)

mengatakan bahwa pengembangan kapasitas adalah pembelajaran, berawal

dari mengalirnya kebutuhan untuk mengalami suatu hal, mengurangi

ketidaktahuan dan ketidakpastian dalam hidup dan mengembangkan

kemampuan yang dibutuhkan untuk beradaptasi menghadapi perubahan.

Selanjutnya menurut Morgan (Soeprapto, 2010 : 10) pengembangan

kapasitas adalah kemampuan, ketrampilan, pemahaman, sikap, nilai-nilai

hubungan, perilaku, motivasi, sumber daya dan kondisi-kondisi yang

memungkinkan setiap individu, organisasi, jaringan kerja/ sektor, dan

sistem yang lebih luas untuk melaksanakan fungsi-fungsi mereka dan

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dari waktu ke waktu.

Page 19: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

6

Pendapat di atas sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Yap

(Gandara, 2008 : 9) bahwa capacity building adalah sebuah proses untuk

meningkatkan induvidu, group, organisasi, komunitas dan masyarakat

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu definisi Capacity

Building menurut Grindel (Keban, 2008 : 201) lebih khusus dalam bidang

pemerintahan berpendapatan bahwa, capacity building merupakan

serangkaian strategi ditunjukan untuk meningkatkan efesiensi, efektivitas,

dan responsitas dari kinerja pemerintah, dengan memusatkan perhatian

kepada pengembangan dimensi, sumberdaya manusia, penguatan

organisasi, dan reformasi kelembagaan atau lingkungan.

Berdasarkan definisi capacity building di atas terkandung makna

suatu supaya yang berhubungan dengan perbaikan kualitas sumber daya

manusia, upaya untuk mendorong organisasi agar dapat berjalan sesuai

dengan fungsinya, serta upaya untuk menciptakan kondisi lingkungan,

yang dibutuhkan oleh organisasi agar dapat berfungsi dengan baik.

Berdasarkan penjelasan di tas dapat menjelaskan bahwa pengertian

capacity building biasanya dipahami sebagai upaya membantu pemerintah,

masyarakat atau induvidu-induvidu dalam mengembangkan keterampilan

dan keahlian yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan. Program

capactity building (pengembangan kapasitas) pada dasarnya didesain

untuk memperkuat kemampuan dalam mengevaluasi pilihan-pilihan

kebijakan mereka dan menjalankan keputusan-keputusan dengan efektif.

Pengembangan kapasitas termasuk di dalamnya pendidikan dan pelatihan,

Page 20: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

7

reformasi peraturan dan kelembagaan, pengetahuan, tekhnologi dan juga

asistensi finensial. Pendekatan utama yang bertujuan untuk memperkuat

kemampuan manusia agar dapat menentukan sendiri.

Menurut Eade (Kumurotomo, 2010 : 17) pengembangan kapasitas

(capacity building) merupakan suatu pendekatan utama yang bertujuan

memperkuat kemampuan manusia agar dapat menentukan sendiri apa yang

berguna bagi dirinya dan prioritas hidupnya serta kemampuan

mengorganisir diri untuk melakukan perubahan bagi masa depan.

Pengembangan kapasitas umumnya dipahami sebagai upaya membantu

pemerintah, masyarakat ataupun induvidu dalam mengembangkan

keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan-

tujuan.

Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (2001)

mendefinisikan bahwa capacity building adalah peningkatan kemampuan

(kapasitas) secara dinamis untuk mencapai kinerja dalam menghasilkan

out-put dan out-come pada kerangka tertentu. Kebijakan dalam

mewujudkan tujuan-tujuan.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa pengembangan kapasitas (capacity building) adalah usaha yang

dilakukan untuk meningkatkan kemampuan aparatur (sumber daya

manusia) untuk mewujudkan tujuan-tujuan dari suatu organisasi dalam

menjalankan keputusan-keputusan secara efektif melalui peningkatan

pemahaman, ketrampilan dan kemampuan.

Page 21: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

8

1.2. Tujuan Pengembangan Kapasitas

Tujuan pengembangan kapasitas, menurut Keban (2008 : 7) bahwa

pengembangan kapasitas adalah serangkaian strategi yang ditujukan untuk

meningkatkan efisiensi, efektifitas dan responsifitas dari kinerja.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka tujuan dari pengembangan

kapasitas dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu :

a. Secara umum diidentikan pada perwujudan keberlanjutan suatu sistem;

b. Secara khusus ditujukan untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik

yang dapat dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut;

c. Efisiensi dalam hal waktu dan tenaga (sumber daya) yang dibutuhkan

guna mencapai hasil yang diinginkan;

d. Efektifitas berupa kepantasan yang dilakukan demi hasil yang

diinginkan;

e. Responsifitas yakni bagaimana mensinkronkan antara kebutuhan dan

kemampuan untuk maksud tertentu;

f. Pembelajaran yang berdampak pada kinerja individu, kelompok,

organisasi dan sistem.

1.3. Karakteristik Pengembangan Kapasitas

Pengembangan kapasitas (Gandara, 2008:16) dapat dicirikan

dengan hal-hal sebagai berikut :

a. Merupakan sebuah proses yang berkelanjutan;

b. Memiliki esensi sebagai sebuah proses internal;

c. Dibangun dari potensi yang telah ada;

Page 22: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

9

d. Memiliki nilai intrinsik tersendiri;

e. Mengurus masalah perubahan;

f. Menggunakan pendekatan terintegrasi dan holistik.

Dari ciri-ciri di atas, dapat dimaknai bahwa peningkatan kapasitas

bukan proses yang berangkat dari ketiadaan, melainkan berawal dari

membangun potensi yang sudah ada yang selanjutnya diproses untuk

meningkat kualitas baik secara individu, kelompok, organisasi serta sistem

agar dapat bertahan di tengah lingkungan yang mengalami prubahan

secara terus menerus.

Peningkatan kualitas dimaksud bukan hanya ditujukan pada satu

komponen atau bagian dari sebuah sistem saja melainkan diperuntukan

bagi seluruh komponen yang bersifat satu kesatuan yang tidak terpisahkan

atau saling terkait antar bagian-bagian yang ada dalam sebuah sistem yang

mencakup multi dimensi serta bersifat dinamis.

Konsep dasar dari Pengembangan Kapasitas adalah pembelajaran,

namun penerapannya dapat diukur sesuai dengan tingkat pencapaiannya,

apakah diperuntukan dalam jangka waktu yang pendek, menengah atau

panjang, dimana proses pada tingkatan yang terkecil berkaitan dengan

pembelajaran dalam diri individu, kemudian pada tingkat kelompok,

organisasi dan sistem yang juga turut dipengaruhi oleh faktor eksternal

yang merupakan lingkungan pembelajaran.

Page 23: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

10

1.4. Dimensi dan Tingkat Pengembangan Kapasitas

Untuk menilai fokus dari pengembangan kapasitas banyak kriteria

yang digunakan, akan tetapi sangat sulit untuk menentukan secara tepat

fokus yang mempengaruhi kapasitas. Oleh karena itu, melakukan

peninjauan terhadap berbagai pendapat para ahli maupun melihat berbagai

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pengembangan kapasitas

menurut pendapat Bank Dunia (Keban, 2008 : 202) yang mencakup

peningkatan kemampuan kepada:

a. Pengembangan sumber daya manusia.

b. Organisasi yaitu peraturan, struktur, proses, sumberdaya, dan gaya

manajemen.

c. Jaringan kerja interaksi organisasi, yaitu koordinasi kegiatan-kegiatan

organisasi, fungsi jaringan kerja, dan interaksi formal dan informal.

d. Lingkungan organisasi, yaitu aturan dan perundang-undang yang

mengatur pelayan publik, tanggung jawab dan kekuasaan antara

lembaga, kebijakan yang menghambat tugas-tugas pembangunan, dan

dukungan keuangan dan anggaran.

e. Lingkunagan kegiatan yang luas,yaitu mencakup faktor politik,

ekonomi, dan kondisi-kondisi yang berpengaruh terhadap kinerja.

Grindle (Kumortomo dan Widaningrum, 2010 : 32) membedakan

langkah-langkah pengembangan kapasitas atas tiga kelompok, yakni

pengembangan sumber daya manusia, penguatan organisasi, dan reformasi

dan kelembagaan. Djumadi (2006 : 153) menyatakan bahwa

Page 24: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

11

pengembangan kapasitas harus dilakukan secara efektif melalui tiga

tingkatan yaitu :

a. Tingkat sistem, seperti kerangka kerja yang berhubungan dengan

pengaturan, kebijakan-kebijakan, dan kondisi dasar yang mendukung

pencapaian objektifitas kebijakan tertentu.

b. Tingkat institusional atau keseluruhan satuan, contoh: struktur

organisasi, proses pengambilan keputusan di dalam organisasi-

organisasi, prosedur dan mekanisme pekerjaan, penguatan sarana dan

prasana, hubungan-hubungan dan jaringan-jaringan organisasi.

c. Tingkat individu, contohnya pengembangan keterampilan individu dan

persyaratan-persyaratan, pengetahuan, tingkah laku, pengelompokan

pekerjaan, dan motivasi-motivasi dari pekerjaan orang-orang didalam

organisasi.

Sagune (2009:45-46) menyatakan pengembangan kapasitas ini

sendiri merupakan sebuah proses di mana individu, organisasi, institusi,

dan masyarakat mengembangkan kemampuan secara sendiri maupun

bersama untuk menjalankan fungsi, memecahkan masalah, dan merancang

dalam mencapai tujuan, secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Seperti

yang dikemukakan diatas bahwa dimensi pengembangan kapasitas

mencakup 3 (tiga) aspek, yaitu:

a. Individu, Orang-orang pada organisasi maupun di luar organisasi yang

terkait dengan tujuan yang akan dicapai

Page 25: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

12

b. Organisasi, baik organisasi formal maupun non-formal tidak saja yang

ada dalam struktur pemerintahan tetapi juga mencakup pihak swasta

dan masyarakat

c. Sistem, menyangkut seluruh proses yang terkait dengan perumusan-

perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan”.

Kegiatan administrasi dan manajemen yang efektif tentu

memperhatikan dan memahami perbedaan setiap individu yang ada

didalam organisasi tersebut. Dengan memperhatikan dan memahami setiap

individu, tentu akan mempermudah penempatan dan pengelompokan kerja

setiap individu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sofyan Arif

(2011:5.34) menjelaskan bahwa “Dengan memahami pola tingkah laku

individu dan motivasinya diharapkan pada manajer dapat meramalkan atau

memperkirakan apa tindakan individu yang akan terjadi pada berbagai

situasi sehingga sebelumnya dapat menyesuaikan kebijakannya dalam

mengelola organisasi”.

Dilakukannya ketiga aspek tersebut secara efektif dan

berkesinambungan akan memberikan hasil yang berpengaruh kepada good

governance, sehingga dalam pengembangan kapasitas tersebut akan

menghasilkan tenaga-tenaga profesional yang mampu dalam kapasitas

teknis yang pelaksanaannya didasarkan pada 3 (tiga) tingkatan, yaitu :

a. Tingkat Individu

Tingkatan individu merupakan tingkatan pengembangan

kapasitas yang dilakukan dari masing-masing individu Perangkat Desa

melalui kemampuan dan pengelompokan kerja.

Page 26: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

13

1) Ketrampilan, yaitu pengembangan kemampuan yang dilakukan

melalui pendidikan, pelatihan, pengajaran, dan pembelajaran secara

luas kepada perangkat Desa, baik secara formal, maupun secara

informal seperti kursus, pelatihan, magang, sosialisasi, dan lain-

lain.

2) Kemampuan, yaitu potensi yang dimilik perangkat Desa yang

kemudian diaplikasikan kedalam tugas yang dibebankannya

sebagai pengelola sistem informasi desa.

3) Pengelompokan kerja, yaitu bidang pekerjaan yang dibebankan

kepada Perangkat Desa sesuai dengan keahlian yang mereka miliki.

b. Tingkat Organisasi

Tingkatan Organisasi merupakan tingkatan pengembangan

kapasitas yang dilakukan dari organisasi Pemerintah Desa melalui

pengembangan aturan main organisasi, system kepemimpinan,

pengembangan sumber daya, dan penelitihan sarana dan prasarana

kerja.

1) Pengambilan Keputusan, yaitu proses menentukan suatu kebijakan

atau program Pemerintah Desa yang dilakukan secara musyawarah.

2) Sumber Daya, yaitu nilai yang dimiliki Pemerintah Desa anggaran

yang disediakan untuk mendukung peningkatan kualitas kinerja

aparatur pemerintahan.

3) Sarana dan prasarana kerja, yaitu penyediaan fasilitas pendukung

yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan tugas.

Page 27: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

14

c. Tingkat Sistem

Tingkatan Sistem merupakan tingkatan pengembangan

kapasitas yang dilakukan dari sistem penyelenggaraan. Pemerintah

Desa meliputi kerangka kerja dan kebijakan.

1) Kerangka Kerja, yaitu dasar acuan atau Standard Operating

Procedure (SOP) yang dijadikan sebagai pedoman kerja bagi

pemerintah desa dalam mengelola sistem informasi desa.

2) Kebijakan, yaitu program-program yang dibuat pemerintah desa

sebagai pengelola sistem informasi desa yang bertujuan untuk

membangun serta memberdayakan masyarakat desa.

Pengembangan kapasitas pada tingkat sistem, akan dipenagruhi

oleh hasil pengembangan kapasitas pada tingkat individu dan pada tingkat

organisasi. Sehingga dalam penelitian ini hanya akan melihat

pengembangan kapasitas pada tingkat individu dan pada tingkat

organisasi.

2. Pemerintah Desa

Pemerintah Desa menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dan

perangkat desa atau yang disebut dengan nama lain.

Pemerintah desa yang terdiri dari kepala desa dan perangkat desa

bertugas menyelenggarakan sistem kepemerintahan desa, pemberdayaan

masyarakat, pemberian pelayanan dan pembinaan kemasyarakatan desa.

Sejalan dengan itu, Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang

Page 28: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

15

Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa juga

mengartikan bahwa pemerintah desa adalah kepala desa atau yang disebut

dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara

kepemerintahan desa.

Adapun Widjaja (Budiarti, 2016:13) menyatakan bahwa

penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan subsistem dari sistem

penyelenggaraan pemerintah Indonesia. Sebagai subsistem dari

penyelenggaraan kepemerintahan Indonesia, desa yang dipimpin oleh

kepala desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakatnya. Selain itu, kepala desa juga bertanggung

jawab kepada Badan Permusyawaratan Desa dan menyampaikan laporan

pelaksanaan tersebut kepada Bupati.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pemerintahan desa merupakan komunitas terendah dari sistem

kepemerintahan negara yang memiliki otoritas dan kewenangan untuk

mengatur dirinya sendiri. Sebagai komunitas terendah, pemerintahan desa

atau yang disebut dengan nama lain berhak di akui akan keberadaanya

oleh bangsa sebagai wilayah yang otonomi dan berdikari.

Pemerintahan desa, diselenggarakan oleh pemerintah desa yang

terdiri dari kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dan perangkat

desa atau yang disebut dengan nama lain. Sedangkan pemerintah desa

dapat disimpulkan sebagai pelaksana tugas dan fungsi kepemerintahan

Page 29: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

16

desa yang terdiri dari kepala desa, sekretaris desa dan perangkat desa yang

lain. Sebagai pelaksana tugas dan fungsi kepemerintahan desa, pemerintah

desa di tuntut untuk bertanggung jawab dan patuh terhadap aturan

perundang-undangan yang berlaku.

3. Sistem Informasi Desa

Sehubungan dengan itu, dalam Pasal 86 undang-undang dimaksud

menyatakan bahwa, desa berhak mendapatkan akses informasi melalui

sistem informasi desa yang dikembangkan oleh pemerintah daerah

kabupaten/ kota, meliputi penyediaan fasilitas perangkat keras dan

perangkat lunak, jaringan serta sumber daya manusia yang dikelola oleh

pemerintah desa sebagai penyelenggara pemerintahan di desa untuk

menyediakan informasi, meliputi data desa, serta informasi lain yang

berhubungan dengan desa.

Sistem Informasi Desa (SID) telah menjadi bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari pembangunan desa dan pembangunan kawasan pedesaan.

Dengan adanya peran perubahan paradigma pembangunan desa membuat

SID menjadi sangat penting. SID dikembangkan sesuai dengan visi UU

Desa yaitu menjadikan desa kuat, mandiri, sejahtera, dan demokratis. Oleh

sebab itu, SID di atur khusus dalam UU Desa melalui pasal 86.

Sehubungan dengan itu, dalam Pasal 86 undang-undang dimaksud

menyatakan bahwa, desa berhak mendapatkan akses informasi melalui

sistem informasi desa yang dikembangkan oleh pemerintah daerah

kabupaten/kota, meliputi penyediaan fasilitas perangkat keras dan

Page 30: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

17

perangkat lunak, jaringan serta sumber daya manusia yang dikelola oleh

pemerintah desa sebagai penyelenggara pemerintahan di desa untuk

menyediakan informasi, meliputi data desa, serta informasi lain yang

berhubungan dengan desa.

Perencanaan sistem informasi desa idealnya dilakukan dengan

mengacu pada prinsip-prinsip penting. Antara lain:

a. Sistem informasi desa adalah kewenangan da kewajiban pemerintah

daerah di tingkat kabupaten/kota.

b. Data yang dikelola melalui sistem informasi desa perlu ditetapkan

sebagai data terbuka (open data).

c. Sistem Informasi Desa bukan semata teknologi, melainkan sumber

daya manusia.

d. Penerapan Sistem informasi desa tidak boleh menghilangkan peluang,

kesempatan dan upaya desa untuk membangun data yang relevan

dengan kewenangan lokal berskala desa.

e. Penerapan Sistem Informasi Desa harus mengakomodir kebutuhan

desa untuk tetap memiliki, mengembangkan dan menggunakan data

sebagai bagian tidak terpisahkan dari perencanaan di tingkat desa.

f. Standardisasi Data dalam informasi desa tidak boleh menghilangkan

kesempatan pemeratah desa untuk mengembangkan data yang relevan

terkait dengan kewenangan lokal berskala desa.

Penggunaan ICT dapat mengubah transformasi pemerintah desa

terutama dalam pengawasan maupun dalam hal penguatan kapasitas.

Page 31: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

18

Dengan terjadinya perubahan ini dapat mengoprasikan aplikasi sistem

yang di gunakan mulai dari memasukan data, mengelolah sampai

menganalisis data. Upaya yang di lakukan pemerintah desa dalam

meningkatkan kualitas adalah dengan menggunakan aplikasi Sistem

Pemerintah Desa (SISPEMDES) dengan adanya SISPEMDES ini dapat

memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dapat menghemat waktu

yang sangat singkat.

Gambar 1.1

Model Sistem Informasi Desa.

Sumber: Supardal, 2018. Kebijakan dan Tata Kelola. STPMD

‘’APMD’’ Yogyakarta: Hal.119

Maka dari itu, dengan adanya Udang-Undang Desa Pasal 86

tentang Sistem Informasi Desa (SID) dan SISPEMES tidak hanya

Pemangku

Kepentingan

SISTEM INFORMASI

DESA

Data Desa

Pembangunan Desa

Pembangunan Kawasan

Informasi Kabupaten

Akses dan Info

Warga Kawasan Pedesaan

Page 32: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

19

memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dan kemajuan desa itu

sendiri tetapi juga membantu masyarakat dalam membangun komunikasi

antara pemerintah pusat dan Pemerintah Desa.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Setelah memaparkan kerangka teori, maka yang menjadi ruang lingkup

pengembangan kapasitas pemerintah desa dalam pengelolaan sistem informasi

desa, akan difokuskan pada pengembangan kapasitas tingkat individu, tingkat

organisasi, dan tingkat sistem, sebagai berikut:

1. Pengembangan kapasitas Pemerintah Desa pada Tingkat Individu dalam

Pengelolaan Sistem Informasi Desa, dikantor desa Dadapayu sendiri

belum memiliki kapasitas penunjang sistem informasi desa, maka dari itu

pemerintah desa akan mengupayakan melengkapi semua perangkat desa

mendapatkan leptop satu buah per-orang, sehingga pemerintah desa dapat

mengembangan kapasitas dengan baik.

2. Pengembangan kapasitas Pemerintah Desa pada Tingkat Organisasi dalam

Pengelolaan Sistem Informasi Desa, pemerintah desa sendiri dalam

mengembangkan kapasitas sistem infomasi desa, ada berupa pelatihan

yang suda berjalan sepeti pelatihan komputer, pendidikan, dll, yang akan

memberikan motivasi kepada perangkat-perangkat desa dalam

mengembangkan kapasitas sistem informasi desa dengan baik.

Page 33: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

20

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Guba (Suharsaputra, 2014:181),

penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan

data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut Fraengkel dan Wallen

(Suharsaputra, 2014:181), menyatakan bahwa penelitian kualitatif dapat

digunakan untuk mengkaji kualitas hubungan, kegiatan, situasi atau

material.

Dari pernyataan beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang lebih

dititik beratkan pada penguatan kualitas yang dikembangkan dari data dan

informasi dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan dan disajikan secara

naratif.

Dalam penelitian kualitatif, pernyataan tujuan penelitian

memegang peranan penting, disamping sebagai gambaran umum

mengenai orientasi teoritis yang akan digunakan, juga berperan dalam

mengarahkan pelaksanaan penelitian. Biasanya tujuan penelitian mengacu

pada masalah yang akan diteliti, namun demikian bisa juga tujuan

penelitian menjadi titik tolak dalam perumusan masalah, meskipun dalam

penelitian kualitatif bersifat relatif karena berkembang terus sejalan

dengan aktivitas penelitian serta temuan-temuan yang diperoleh dalam

kerja lapangan.

Page 34: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

21

2. Unit Analisis

Unit analisis dari sebuah penelitian meliputi obyek dan subyek dari

penelitian, dimana yang menjadi objek penelitian ini adalah

pengembangan kapasitas pemerintah desa melalui pengelolaan sistem

informasi desa dan yang menjadi subjek penelitian ini adalah Aparatur

Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, sebagai

penyelenggara administrasi kependudukan di desa, sedangkan yang

menjadi informan atau narasumber yang penentuannya dilakukan dengan

menggunakan teknik purposive yaitu informan dipilih berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai tujuan penelitian.

Adapun informan atau narasumber yang ditentukan dalam

penelitian ini sebanyak 12 (dua belas) orang, antara lain:

a. Kepala Desa : 1 orang

b. Sekretaris Desa : 1 orang

c. Kepala Seksi Pemerintahan : 1 orang

d. Staf Administrasi desa : 2 orang

e. Sie Umum : 1 orang

f. Kaur Perencanaan : 1 orang

g. Badan Permusyawaratan Desa : 2 orang

h. Masyarakat : 3 orang

Page 35: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

22

3. Deskripsi Informan

Deskprisi umum informan dalam penelitian ini dapat diuraikan

sesuai tabel 3.1 berikut ini;

Tabel 3.1

Identitas informan

No Nama Usia Jenis

kelamin Jabatan Pendidikan

1 Jumadi 47 Thn Laki-laki Kepala Desa SLTA

2 Prihantara 34 Thn Laki-laki Sekretaris Desa S1

3 Y. Sutarto 48 Thn Laki-Laki Kepala Seksi Pemerintahan S1

4 Atik Muslimah 24 Thn Perempuan Staf Administrasi Desa S1

5 H. P. Prianggo 26 Thn Laki-Laki Staf Admintrasi Desa SLTA

6 Sarmanta 54 Thn Laki-laki Sie Umum SLTA

7 Rusdi 26 Thn Laki-laki Kaur Perencanaan SLTA

8 Whayudi 45 Thn Laki-laki BPD S1

9 Giyarno 44 Thn Laki-laki BPD S1

10 Yatna 47 Thn Laki-laki Masyarakat SLTA

11 Ngatemin 51 Thn Laki-laki Masyarakat SLTA

12 Suramto 47 Thn Laki-laki Masyarakat SD

Sumber : Data Primer 2019

Berdasarkan tabel Nomor 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah

informan adalah sebanyak 12 orang, terdiri dari unsur Pemerintah Desa

yang berjumlah 5 orang informan yakni Kepala Desa, Sekretaris, Kepala

Seksi Pemerintahan Sie Umum dan Kaur Perencanaan serta Staf

Administrasi Desa 2 orang informan dari unsur Pelaksana Badan

Permusyawaratan Desa Kewilayahan yakni ada 2 orang informan dari

pihak Masyarakat ada 3 orang. Dari total jumlah 12 orang informan

tersebut peneliti meyakini bahwa jawaban yang di berikan benar-benar

membuktikan bentuk mengembangkan kapasitas pemerintah desa di Desa

Dadapayu melalui sistem informasi desa.

Page 36: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

23

Berdasarkan pada usia informan yang telah dikelompokan bahwa

dapat dijelaskan bahwa usia informan dengan kelompok usia 21-30 tahun

berjumlah 3 orang informan atau dengan presentase 30%, kemudian

informan dengan kelompok usia 31-40 tahun berjumlah 1 orang informan

atau dengan presentase 10%, dan selanjutnya informan dengan kelompok

usia 41-50 tahun berjumlah 6 orang informan atau dengan presentase 60%,

serta informan dengan kelompok usia 51-60 tahun berjumlah 2 orang atau

dengan presentase sebesar 20%.

Berdasarkan identitas umur informan tersebut adalah informan

yang sudah mampu memberikan informasi dan data yang di butuhkan dan

kemudian juga informasi diatas sudah cukup memenuhi segala unsur

informasi dalam penelitian yang di lakukan.

Dilihat dari informan yang dilakukan, berjenis kelamin laki-laki

yakni 11 orang informan atau dengan presentase sebesar 110%, kemudian

informan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 1 orang informan

dengan presentase 10%.

Diketahui komposisi informan menurut jabatan, yakni Kepala Desa

berjumlah 1 orang (10%), Sekretaris Desa berjumlah 1 orang (10%),

Kepala Seksi Pemerintahan berjumlah 1 orang (10%), Staf Administrasi

Desa berjumlah 2 orang (20%), Sie Umum berjumlah 1 orang (10%), Kaur

Perencanaan berjumlah 1 orang (10%), Badan Permusyawaratan Desa

berjumlah 2 orang (20%). Masyarakat berjumlah 3 orang (30%). Sehingga

kami menganggap bahwa data yang diperoleh lebih dari cukup melibatkan

Page 37: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

24

unsur-unsur yang terkait untuk melengkapi data yang di perlukan. Data

yang kami peroleh dan digunakan dalam penelitian ini benar-benar hasil

observasi dan hasil wawancara dengan informan yang dianggap

berkompeten untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan.

Informan menurut tingkat pendidikan, dapat diketahui bahwa

tingkat pendidikan dari keseluruhan informan berjumlah 12 orang

informan, sebagian besar adalah lulusan Sekolah Menengah Atas atau

sederajat (SMA/SLTA) dengan jumlah 4 orang (20%) dan diikuti oleh

informan yang lulusan Sekolah Menengah Pertama atau sederajat

(SMP/SLTP) dengan jumlah 2 orang (20%), dan selanjutnya informan

yang berkelulusan Strata Satu dengan jumlah 5 orang (50%). dan yang

paling terakhir (sedikit) yakni informan yang berkelulusan pada Sekolah

Dasar yang berjumlah 1 orang (10%).

Dari tingkat pendidikan inforam sangat mempengaruhi terhadap

kapasitas dalam memberikan informasi yang valid serta dapat

dipertanggungjawabkan oleh penulis dalam penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam pelaksanaan penelitian yang saya

menggunakan ada beberapa teknik, antara lain:

a. Observasi, saya melakukan pengamatan atau peninjauan langsung ke

Desa Dadapayu, selama kurang lebih 3 (tiga) hari observasi yang saya

saya lakukan adalah langsung terjun ke kantor desa sekaligus saya

mewawancarai Bapak Jumadi selaku Kepala Desa Dadapayu mengenai

Page 38: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

25

masalah umum menyangkut dengan pengembangan kapasitas

pemerintah desa dalam pengelolahaan Sistem Informasi Desa dengan

melihat kelengkapan fasilitas penunjang sistem informasi desa dalam

proses pengelolaan sistem informasi desa.

b. Wawancara, yaitu saya mewawancarai para informan atau narasumber

yang terlibat secara langsung maupun yang berpartisipasi serta

merasakan dampak dalam pengelolaan Sistem Informasi Desa, mulai

dari Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Beberapa Perangkat Desa,

Badan Permusyawaratan Desa serta dengan Masyarakat di Desa

Dadapayu, dalam wawancara saya menanyakan beberapa pertanyaan

sebagi berikut, harapan Perencanaan Pembangunan, Pelaksanaan

Pembangunan, hingga tahapan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan

dalam pengembangan Sitim Informasi Desa di Kantor Desa Dadapayu.

c. Dokumen, yaitu teknik memperoleh data dengan mempelajari

dokumen-dokumen desa yang berhubungan dengan pengelolaan sistem

informasi desa, misalntya absen atau daftar hadir pelatihan-pelatihan

dan dokumen perencanaan desa (RPJMDesa, RKPDesa, APBDesa,

sekaligus pedoman kerja aparatur desa, dll). Yang saya ambil di kantor

desa untuk bahan memperkuat skripsi saya dalam mengelola data.

Sehinga diharapkan, dokumen-dokumen ini dimaksud dapat

mendukung dan memboboti proses analisis hasil penelitian yang saya

kajikan dalam skripsi.

Page 39: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

26

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dapat dilakukan dengan model analisis

deskriftif kualitatif di mana intinya adalah interaksi antar komponen

penelitian maupun pengumpulan data selama pelaksanaan penelitian di

desa. Analisa data dilakukan untuk menganalisis pengembangan kapasitas

pemerintah desa dalam pengelolaan sistem informasi desa.

Pelaksanaan Pengembangan Kapasitas Pemerintah Desa dalam

Pengelolaan Sistem Informasi Desa dan melihat dari kelengkapan fasilitas

penunjang sistem informasi desa dan proses pengelolahan nya.

Yang dimana dijelaskan dalam wawancara pertama oleh bapak

Jumadi Kepala Desa. Tanggal 18 November 2019. Kepala Desa

Dadapayu. Masalah umum mengenai sistem informasi desa

pengembangan dan pengelolahan nya;

Wawancara kedua menurut ibu Atik Muslima. Tanggal 19

November 2019. Sataf Administrasi Desa. Pengembangan sistem

informasi desa melalui pemerintah desa dan masyarakat;

Wawancara ketiga menurut bapak Prihantara. Tanggal 19 November

2019 Sekertaris Desa Dadapayu. Pemerintah desa dalam mendorong

trasparasi penyelenggaran pemerinta desa melalui APBDes;

Wawancara keempat menurut Y. Sutarto. Tanggal 19 November

2019. Kepala Seksi Pemerintahan. Pengelolaan sistem informasi desa

mengenai pembangunan di desa Dadapayu dalam mendorong transparasi

setiap tahun;

Page 40: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

27

Wawancara kelima menurut Wahyudi. Tanggal 25 November

2019. Kepala seksi BPD Desa Dadapayu. Pengelolaan kapasitas sistem

informasi desa dalam memanfaatkan website dan cara pengunaan melalui

via fanspage, group facebook dan whatsApp;

Wawancara kelima menurut Giyarno. Tanggal 26 November 2019

Kepala seksi Badan Pemerintahan Desa. Pengelolaan akuntabilitas

penyelenggaraan pemerintah desa;

Wawancara langsung yang keenam dengan Rusdi. Tanggal 27

November 2019. Kepala Kaur Perencanaan Desa Dadapayu. Kesesuaian

pengelolaan sistem informasi desa melalui berbagai media sosial jarigan

internet dll.

Wawancara terakhir oleh kedua narasumber Yatna dan

Ngatemin. Tanggal 28 November 2019. Selaku Masyarakat. Pengelolaan

sistem informasi desa pemerintah desa selama ini dalam laporan keuangan

dana anggaran APBDes, cukup bagus hanya karna bermasalah dengan

jaringan internet;

a. Reduksi Data

Reduksi data diartikan proses pemilihan, pemusatan, atau

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang

mengacu dari catatan lapangan, reduksi data berlangsung terus

menerus selama penelitian berlangsung. Reduksi data merupakan suatu

bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

membuang data yang tidak perlu, mengorganisasi data sedemikian

rupa sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.

Page 41: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

28

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan upaya penyusunan, pengumpulan

informasi kadalam suatu matriks atau konfigurasi yang mudah

dipahami. Konfigurasi semacam ini akan memudahkan dalam

penarikan kesimpulan atau penyerderhanaan informasi yang komplek

kedalam suatu bentuk yang dapat dipahami. Penyajian data yang

sederhana dan mudah dipahami adalah cara utama untuk menganalisis

data deskriptif kualitatif yang valid.

c. Vasilitas dan Reabilitas

Vasilitas yang ada di desa dadapayu sangat minim misalnya

dilihat dari perangkat desa ada beberapa perangkat yang belum

memiliki laptop sehingga pemerintah desa dadapayu dalam

mengembangkan sistem informasi desa belum maksimal.

Kemudian dilihat dari perlengkapan di Kantor Desa Dadapayu

juga mempunyai web, papan informasi, dll, di depan kantor desa

sehingga masyarakat yang tidak mempunyai hamphone Android

langsung datang ke depan kantor desa dan melihat isi informasi yang

suda di tempel lewat baliho yang ada di depan kantor desa.

Bagi yang suda mempunyai hamphone Android dapat mengakses

melalui website Dadapayu untuk melihat informasi-informasi dari

kantor desa menyangkut dengan APBDes, sehingga masyarakat

mengetahui kabar berita melalui web yang di kelolah oleh Pemerintah

Desa Dadapayu. Pemerintah desa telah mengupayakan bagi perangkat

desa harus dapat leptop 1 buah perorang, sehinga semua perangkat

Page 42: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

29

desa dapat mengembangkan kapasitas pemerintah desa dengan baik

dalam membagun sistem informasi desa.

d. Menarik Kesimpulan

Berawal dari permulaan pengumpulan data, peneliti mulai

mencari makna dari data-data yang terkumpul. Selanjutnya peneliti

mencari arti dan penjelasannya kemudian menyusun pola-pola

hubungan tertentu ke dalam suatu kesatuan yang mudah dipahami dan

ditafsirkan.

Page 43: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

30

BAB II

PROFIL DESA DADAPAYU DAN SISTEM INFORMASI DESA

A. Sejarah Desa

Pada tahun 1940 desa Dadapayu terbagi menjadi dua desa yaitu desa

Dayakan dan desa Ngenep. Kepala Desa Ngenep bernama Pak Senen

sedangkan kepala desa Dayakan bernama bapak Sapto Supardio. Desa Ngenep

terdiri dari sebelas padukuhan sedangkan desa Dayakan terdiri dari sembilan

Padukuhan. Pada awal proses penyatuan dua desa ini ada ketidak setujuan dari

salah seorang warga yang bernama Sontoloyo. Padahal semua warga

masyarakat menyetujui adanya penyatuan dua desa tersebut. Tetapi walaupun

demikian pada akhirnya desa Dayakan dan desa Ngenep dijadikan satu karena

Lurah desa Dayakan diberhentikan. Karena sang kepala desa di duga menjadi

pengikut PKI dalam kurun waktu tahun 1946-1948.

Pada saat itu jabatan kepala desa Ngenep lowong, sedangkan desa

Dayakan kepala desanya ada tetapi diberhentikan tidak dengan hormat. Untuk

mengisi kekosongan jabatan maka warga memiliki inisiatif untuk

menyelenggarakan Pilkades. Demi mengisi kekosongan tampuk kekuasaan di

desa Ngenep dan Dayakan. Letak balai desa berada di padukuhan Pokdadap,

yang di kemudian hari di beri nama kelurahan Dadapayu sampai dengan saat

ini.

Kepala desa Dadapayu sekarang Bapak Jumadi yang pada waktu itu

mengisihkan menjadi kepala desa melalui Musdes yang di selengarakan oleh

Page 44: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

31

BPD, hanya melanjutkan program-program yang pada waktu itu Kepala Desa

bapak Rukamto, yang baru menjabat hanya satu setengah tahun

diberberhentikan oleh Bupati, kemudia pengisiannya kepala desa di lanjutkan

dengan regulasi Musdes yang dilaksanakan oleh BPD kemudian terpilihnya

Kepala Desa baru pada waktu itu bapak Jumadi selaku Kepala Desa

Dadapayu, dan Kepala Desa hanya melanjutkan program-program kerja dan

visi-misi nya bapak Rukamto dari tahun 2018.

Bapak Jumadi sebelum terpilih menjadi kepalah desa pernah menjabat

jadi Dukuh selama puluhan tahun di Padukuhan Nogosari, dengan itu tidak di

ragukan lagi dalam kepemimpinan nya untuk melaksanakan tanggun jawab

sebagai Kepala Desa Dadapayu, yang harus melanjutkan program kerja dan

visi-misi dari bapak Rukamto selalu kepala desa Dadapayu yang sebelumnya.

Dilihat dari perkembangan desa saat ini cukup baik dalam pelaksanaan

atau pengunaan Dana Desa dan pelaksanaan-pelaksanaan di bidang lembaga

berjalan dengan baik tampa ada masalah. Dan pelaksanaan program-program

kepala desa sebelumnya sudah dilaksanakan dengan usulan yang suda di kaper

di rencana kerja di Pemerintah Desa Dadapayu. Untuk tahun berikutnya nanti

sampai pada pilihan di tahun 2021 dan bapak Jumadi selaku kepala desa

Dadapayu akan berakhir massa jabatan nya di tahun 2021, terus nanti akan ada

pengisian lagi untuk pemilihan Kepala Desa yang baru. Yang nantinya

mempunyai kewenangan membuat visi dan misi yang baru untuk Kepala Desa

yang akan baru terpilih di tahun 2021 nanti.

Page 45: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

32

B. Sistem Informasi Desa

Pengembangan Kapasitas Pemerintah Desa dalam Pengelolahan

Sistem Informasi Desa yang dapat bermanfaat bagi setiap pemangku

kepentingan yang dimana desa Dadapayu juga menjadi icon utama dalam

mengembangkan Sistem Informasi Desa itu dalam bentuk Web yang disitu

masyarakat dapat mengakses kabar berita terkini melalui Web desa Dadapayu

sebagai berikut yang tercantuk;

1) Program Kartu Kerja

2) Bantuan Alat cuci tangan di Pasar Wage desa Dadapayu

3) Langkah Muda Mendaftar Kartu Prakerja

4) Peraturan Desa Dadapayu

5) Cega Penyebaran Corona (Civid-19)

6) Penyemprotan Disinfektan

7) Bhabinkamtibmas Sebarkan Himbauan Di Pasar wage

8) Bhabinsa Dadapayu Ikut Jaga Posko Covid-19

9) Statistik Pengunjung Web Dadapayu dll

Dalam perkembangannya bukan hanya alat untuk memantau

pembangunan desa sebagaimana namanya di UU Desa yaitu Informasi

Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan, namun juga

sebagai pustaka desa yang berisi data untuk merencanakan pembangunan

desa, dan kawasan perdesaan tentunya untuk mengembangan Sistem Informasi

Desa tersebut.

Page 46: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

33

C. Visi dan Misi

1. Visi Desa Dadapayu adalah „‟Seko ndeso Malioboro, bali neng ndeso

nyejahtrakke uripe wargo mulyo ian sentoso, adil makmur berdasar

Pancasila‟‟

2. Misi Desa Dadapayu adalah melanjutkan program yang telah dilaksanakan

oleh Pemerintah Desa Dadapayu, yang terdiri dari;

a. Pemberdayaan Sumber Daya Alam

b. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

c. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Sumber : Monografi Desa Dadapayu, 2018

D. Keadaan Geografis

1. Batas wilayah

Letak dan keadaan lingkungan alam suatu wilayah merupakan

salah satu faktor utama penentu baik kondisi sosial, ekonomi, budaya,

kesehatan, maupun kelembagaan bagi masyarakat. Bermacam-macam

karakter dan kebudayaan menunjukkan kearifan lokal manusia sebagai

individu maupun sebagai kesatuan masyarakat terhadap lingkungan

sekitar. Desa Dadapayu merupakan salah satu desa yang berada di

kecamatan Semanu. Jarak dari desa ke kecamatan Semanu sejauh 10 Km.

Jarak dari desa ke Ibukota kabupaten Gunung Kidul sekitar 17 Km dan

jarak ke Ibukota Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 60 Km. Adapun

batas desa Dadapayu adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : desa Gombang dan desa Ngepo Sari

Page 47: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

34

b. Sebelah Selatan : desa Giri Panggung

c. Sebelah Barat : desa Candi Rejo

d. Sebelah Timur : desa Pucang Anom dan desa Petir

2. Peta desa Dadapayu

Gambar 2.1

Sumber : Monografi Desa Dadapayu, 2018

Page 48: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

35

Luas wilayah Desa Dadapayu sebesar 22.244.404 Ha. Secara

administratif desa Dadapayu terbagi ke dalam 20 pedukuhan serta 20 RW

dan 86 RT.

E. Pembagian wilayah Desa

Luas wilayah desa Dadapayu yaitu 2.224.4404 Ha. Secara

administratif desa Dadapayu terbagi dalam 20 padukuhan yang terbagi dalam

20 RW dan 86 RT. Informasi selengkapnya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Nama Padukuhan di Desa Dadapayu

No Nama Padukuhan Luas Wilayah (Ha)

1 Dayakan Kulon 1.216.632

2 Dayakan Tengah 1.220.668

3 Kepuh 946.760

4 Kerdon 928.000

5 Pelem 1.026.378

6 Sempon Wetan 1.094.953

7 Sempon Kulon 1.046.100

8 Dedel Wetan 1.003.867

9 Dedel Kulon 916.730

10 Pokdadap 1.128.425

11 Ploso 1.077.057

12 Pomahan 846.320

13 Karang Tengah 1.250.285

14 Sendang 1.700.141

15 Nogosari 1.178.935

16 Sembuku 1.103.160

17 Kauman 1.245.597

18 Mojo 1.763.255

19 Nongko Singit 782.980

20 Ngalang Ombo 768.161

Sumber : Monografi Desa Dadapayu, 2018

Page 49: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

36

Dusun terluas yang ada di desa Dadapayu adalah dusun Dayakan

Tengah yang memiliki luas sebesar 1.220.668 Ha dan dusun paling kecil dari

segi luas wilayah adalah dusun Ngalang Ombo yang hanya memiliki luas

sebesar 768.161 Ha.

F. Demografi

1. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

Tabel 2.2

Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

(Org)

Persentase

(%)

1.

2.

Laki-laki

Perempuan

3.944

4.091

49

51

Jumlah 8.035 100

Sumber : monografi desa Dadapayu, 2018

Berdasarkan tabel 2-2 di atas dapat kita simpulkan bahwa jumlah

penduduk desa Dadapayu sebesar 8.035 jiwa dan mayoritas berjenis

kelamin perempuan dengan jumlah 4.091 jiwa atau 51,0 % dari total

jumlah penduduk secara keseluruhan.

Page 50: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

37

2. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 2.3

Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

(Org)

Persentase

(%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Tidak sekolah

TK

SD/Sederajat

SMP

SMA

D-1-D-3

S-1

S-2

161

628

2.333

3.452

1.187

163

108

3

1,94

7,92

29,42

43,54

14,97

1,42

0,73

0,03

Jumlah 8.035 100

umber : monografi Dadapayu, 2018

Berdasarkan tabel II-3 di atas dapat kita simpulkan bahwa jumlah

penduduk desa Dadapayu yang pernah mengenyam pendidikan sebesar

8.035 jiwa dan mayoritas hanya pernah menikmati pendidikan sampai ke

jenjang SMP dengan jumlah sebesar 3.452 orang atau 43,54 %. Dari total

jumlah penduduk secara keseluruhan. Pemerintah desa Dadapayu perlu

membuat sebuah terobosan baru berupa program kejar paket C bagi warga

yang masih memiliki ijazah SMP dengan cara mengalang kerja sama

dengan lembaga pendidikan yang sudah mendapatkan legalitas dari

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Page 51: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

38

3. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian

Tabel 2.4

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian

No Jenis mata pencaharian Jumlah

(Org)

Persentase

(%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

PNS

Swasta

Pedagang

Petani

Tukang

Buruh tani

Pensiunan

Peternak

Jasa

Pengrajin

Tidak bekerja/Pengangguran

30

368

264

6.168

540

53

18

4

52

46

448

0,36

4,53

3,25

76,98

6,65

0,65

0,22

0,04

0,64

0,56

5,52

Jumlah 7.901 100

Sumber : monografi Dadapayu, 2018

Berdasarkan tabel 2-4 di atas dapat kita simpulkan bahwa

mayoritas penduduk desa Dadapayu memiliki mata pencaharian sebagai

petani yang merupakan pekerjaan khas dari desa agraris. Jumlah petani

mencapai 6.168 orang atau 76,98 % dari total jumlah penduduk secara

keseluruhan.

G. Kondisi Sosial Ekonomi

Potensi sumberdaya (SDA) yang ada di desa Dadapayu di manfaatkan

oleh warga masyarakat untuk bertani yaitu adanya lahan pertaniai. Potensi ini

menjadi salah satu sumber pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan

hidup. Dengan jumlah keluarga yang ada di desa Dadapayu. Sekaligus dilihat

dari sisi sosial ekonomi di desa Dadapayu cuku bagus dalam membagun

Page 52: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

39

peternakan, perkebunan dan dalam pelaksanaan perekonomian nya sangat baik

dari sisi perkembangannya di desa Dadapayu.

Populasi peternakan di desa Dadapayu cukup bagus seperti misalnya,

hewan ternak seperti sapi, kerbau, ayam kampung, kambing dan dll, yang ada

di desa sangat baik dalam perkembangan nya.

Sedangkan tanah-tanah pertanian tersebut dimanfaatkan utuk

menanam tananam tumpang sari oleh masyarakat seperti padi, jagung, kacang,

ubi, sayur-sayuran, dan buah-buahan dan berbagai jenis tanaman pangan

lainya, yang di budidayakan oleh masyarakat desa Dadapayu.

H. Sosial Budaya

Keadaan sosial budaya yang ada di desa Dadapayu berdasarkan hasil

wawancara di lapangan, masih berjalan sangat baik. Semnagat bergotong

royongnya juga relaif masih tinggi. Seperti halnya kerja bakti membagun

jalan, kerja bakti membagun rumah, apalagi gotong royong pada saat musim

panen dan pada saat tanam padi, kacang, singkong dan lain sebagainya.

Berdasarkan data primer yang ada di desa Dadapayu pada tahun 2018,

keadaan sosial budaya antar suku, agama, dan antar golongan masih berjalan

aman dan damai walaupun hidup berdampingan. Dalam bidang kebudayaan

Desa Dadapayu masih sangat kental dengan adat istiadatnya. Hal ini masih

ada dibuktikan adanya upacara adat untuk memperingati seperti Kirab

Budaya, Rasulan, Jatilan, Hajatan (Upacara Perkawinan), Tahlilan (Upacara

Kematian), Kenduri Selamatan, dll.

Page 53: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

40

I. Pemerintahan Desa

Kondisi organisasi Pemerinta Desa Dadapayu terdiri dari Kepada Desa

serta Perangkat Desa. Perangkat desa terdiri atas Kepala Urusan yang berada

dibawa dan yang bertanggungjawab kepada Sekertaris Desa. Kepala Urusan

ini terdiri dari kepala urusan Umum, Kepala Urusan Keuangan dan Kepala

Urusan Perencanaan. Urusan teknis terdiri dari Kepala Seksi Pemerintahan,

Kepala Seksi Kesejahtraan dan Kepala Seksi Pelayanan yang berada dan

bertanggungjawab langsung kepada Kepala Desa. Dalam rangka pelaksanaan

urusan-urusan pemerintah, pembagunan, pemberdayaan masyarakat dan

pembinaan masyarakat di tingkat wilayah diangkat unsur kewilayaan. Unsur

kewilayaan ini bertanggunjawab kepada kepala desa dan membantu Kepala

Desa dalam penyelengaraan pemerintah. Berdasarkan Peraturan Desa Nomor :

Tahun 2008 tentang susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan Desa yang

masih merujuk pada Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 17

tahun 2007 tentang susunan organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa.

Struktur Organisasi Pemerintah Desa Dadapayu ada sebagai Berikut:

a. Kepala Desa;

b. Sekertaris yang membawahi;

1. Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum;

2. Kepala Urusan Keuangan;

3. Kepala Urusan Perencana

c. Urusan Teknis terdiri dari;

1. Bagian Pemerintahan;

Page 54: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

41

2. Bagian Kesejahtraan Rakyat;

3. Bagian Pembagunan

d. Urusan Wilayah terdiri dari dua puluh Dukuh;

e. Staf Perangkat Desa;

Berikut ini adalah tabel Jumlah Perangkat desa dadapayu;

Tabel 2.5

Tabel Sesuai Tigkat Pendidikan (Orang)

No Jabatan Jumlah

(Pers Onil)

Jenjang Pendidikan

SD SMP SMA D3 S1

1 Kepala Desa 1 1

2 Sekertaris Desa 1 1

3 Kepala Bagian 3 1 2

4 Kepala Urusan 3 3

5 Staf 2 2

6 Dukuh 20 3 17

Jumlah 30 3 18 6 3

Sumber; data Monografi Desa Dadapayu Tahun 2018

Dalam penyelenggaraan pemerintah desa, di dukung dengan perangkat

desa sebanyak 30 orang dan BPD 10 orang. Perangkat Desa diangkat melalui

mekanisme penyaringan melalui ujian tertulis yang di selenggarakan oleh

Panitia Pengisihan Perangkat Desa. Perangkat Desa di Dadapayu memiliki

tingkat pendidikan rata-rata wajib belajar 12 tahun atau SMA/Sederajat

dengan jumlah sebanyak 25 perangkat Desa. Hal ini pemerintah desa berusaha

meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang tersedia.

Untuk mengetahui secara jelas mengenai Struktur Pemerintah Desa

Dadapayu, alangkah baiknya para pembaca melihat secara berurutan struktur

Pemerintah Desa Dadapayu, berdasarkan jabatan di Kecamatan Semanu,

Kabupaten Gunugkidul, berikut ini adalah nama-nama Perangkat Desa.

Page 55: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

42

1. Kepala Desa : Jumadi

2. Sekretaris Desa : Prihantara

3. Kepala seksi Pemerintahan : Yudas Sutarto

4. Kepala Seksi Kesejahtraan : Sunoto, S,IP

5. Kepala Seksi Pelayanan : Deni Eviana, S,Pd

6. Kepala Urusan Tata Usaha Umum : Sarmanta

7. Kepala Urusan Keuagan : Lusia Widayant

8. Kepala Urusan Pemerintahan : Rusdi

9. Staf 1 : Suyata

10. Staf 2 : Atik Muslimah

11. Dukuh Dayakan Kulon : Sumadi

12. Dukuh Dayakan Tengah : Taryono

13. Dukuh Kepuh : Barno

14. Dukuh Kerdon : Yulianto

15. Dukuh Pelem : Triyuono

16. Dukuh Sempon Wetan : Sugito

17. Dukuh Sempon Kulon : Trihastono

18. Dukuh Dedel Wetan : Ngatemin

19. Dukuh Dedel Kulon : Yatna

20. Dukuh Pokdadap : Tukirin

21. Dukuh Ploso : Karsino

22. Dukuh Pomahan : Dian Kurniawan Saputro

23. Dukuh Karang Tengah : Sarwanto

24. Dukuh Sendang : Sunasip Prihantoro

Page 56: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

43

25. Dukuh Sembuku : Astuti

26. Dukuh Nogosari : Roni Irawan

27. Dukuh Kauman : Tolu Riyanto

28. Dukuh Mojo : Suharini

29. Dukuh Nogkosingit : Mochamad Akbar Miyono

30. Dukuh Ngalalombo : Wita Yulianto

Page 57: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

44

Gambar 2.3

Struktur Organisasi Pemerintah Desa Dadapayu

Sumber; data Monografi Desa Dadapayu Tahun 2018

Badan

Permusyawaratan

Desa (BPD)

Kepala Desa

Sekretaris Desa

Urusan

Keuangan

Urusan TU

Umum Urusan

Perencanaan

Bagian

Pemerintaha

n

Bagian

Kesra Bagian

Pembangunan

Dukuh

Dukuh

Ngalang

ombo

Dukuh Nongko

singit

Dukuh

Mojo

Dukuh

Sembuku

Dukuh

Karang

tengah

Dukuh

Nogosari Dukuh

Kauman

Dukuh

Pomahan

Dukuh

Ploso

Dukuh

Sendang

Dukuh

Pok

dadap

Dukuh

Dedel

kulon

Dukuh

Dedel

wetan

Dukuh

Sempon

Wetan

Dukuh

Sempon

Kulon

Dukuh

Kerdon

Dukh Dayakan

Tengah

Dukuh Dayakan

Kulon

Dukuh

Kepuh

Dukuh

Pelem

Page 58: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

45

Struktus Organisasi Pemerintah Desa Dadapayu, sebagaimana

dipaparkan dalam Undang-Undang Nomor 06 tahun 2014 bahwa di dalam

desa terdapat tiga kategori kelembagaan desa yang memiliki peranan dalam

tata kelola desa, yaitu: pemerintah desa, badan permusyawaratan desa, dan

lembaga kemasyarakatan.

Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan asal usul dan adat istiadat masyarakat setempat yang diakui dalam

sistem pemerintahan nasional. Desa Dadapayu dalam kegiatan pemerintahan

dilaksanakan oleh pemerintah desa yaitu kepala desa dan perangkat desa

menurut peraturan pemerintah tugas pokok pemerintah desa melaksanakan

sebagian tugas pemerintah daerah berdasarkan pelimpahan wewenang dari

camat. Berikut adalah penjelasan dari tugas dan fungsi beberapa perangkat

dalam pemerintah desa Dadapayu yaitu:

1. Kepala Desa

Kepala desa berkedudukan sebagai pemimpin pemerintahan di desa

yang kedudukannya sejajar dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD),

dalam pelaksanaan peran dan kewajibannya bertanggungjawab kepada

rakyat melalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Dalam

menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Bupati

melalui Camat, Kepala Desa mempunyai tugas:

a. Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa

b. Membina kehidupan masyarakat

Page 59: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

46

c. Membina perekonomian rakyat

d. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat memajukan

rancangan Peraturan Desa dan bersama dalam perwakilan Desa (BPD)

menetapkan sebagai peraturan desa.

e. Menjaga kelestarian adapt istiadat yang hidup dan berkembang di desa.

Untuk penyelenggaraan tugasnya kepala desa dibantu oleh pamong

desa.

2. Sekretaris Desa

Sekretaris Desa berkedudukan di bawah tanggungjawab kepala

desa. Sekretaris Desa mempunyai tugas menyelenggarakan tata usaha dan

menjalankan administrasi desa serta memberikan pelayanan teknis

administrasi kepada seluruh aturan organisasi pemerintah desa, untuk

menyelenggarakan tugasnya. Sekretaris Desa mempunyai fungsi sebagai

berikut:

a. Pelaksanaan surat menyurat dan kearsipan

b. Melaksanakan rencana dan laporan kegiatan pemerintah desa

c. Melaksanakan urusan perlengkapan dan rumah tangga pemerintah desa

d. Melaksanakan urusan keuangan desa

e. Melaksanakan administrasi desa

f. Menyusun rencana peraturan desa, keputusan kepala desa dan

ketentuan peraturan desa yang lain.

Page 60: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

47

3. Kepala Seksi Pemerintahan

Kepala Seksi Pemerintahan adalah suatu unsur yang pelansakaan

teknik lapangan yang membantu tugas kepala desa di bidang pemerintah,

keududukannya di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala desa.

Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh maksimal dua orang sesuai dengan

beban kerja dan kemampuan desa serta disesuaikan dengan ketentuan yang

berlaku. Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi kegiatan pemerintah desa, khususnya dalam memelihara dan

ketertiban desa, melaksanakan administrasi kependudukan administrasi

pertahanan serta pembinaan kehidupan sosial politik.

4. Kepala Seksi Kesejahteraan

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pemerintah desa di

bidang kesejahteraan masyarakat yang meliputi pengkoordinasian

penyusunan program dan pelaksanaan pembinaan kesejahteraan

masyarakat.

5. Kepala Seksi Pelayanan

Mempunyai tugas membantu melaksanakan sebagian tugas

pemerintah desa di bidang pelayanan umum yang meliputi kekayaan dan

inventarisasi desa, kebersihan serta sarana dan prasarana umum.

6. Kaur Tata Usaha dan Umum

Kepala tata usaha dan umum berkedudukan sebagai unsur staf

sekretariat. Tugas utama kepala tata usaha dan umum di desa adalah

Page 61: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

48

membantu sekretaris desa dalam melaksanakan administrasi umum, tata

usaha dan kearsipan, pengolahan interventarisir kekayaan desa serta

mempersiapkan rapat dan laporan.

7. Kaur Perencanaan

Kepala urusan perencanaan bertugas membantu sekretaris desa

dalam urusan pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas

pemerintahan. Kaur perencanaan memiliki fungsi mengkoordinasikan

urusan perencanaan seperti menyusun anggaran pendapatan dan belanja

desa, menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan adalah

sebagai berikut:

a. Mengumpulkan dan memformulasikan data untuku bahan penyusunan

program dan merencanakan pengelolaan keuangan dan kekayaan desa

b. Menyusun program kerja pelaksanaan tugas dan perencanaan desa

c. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusun program dan

perencanan desa

d. Mengumpulkan dan menyiapkan penyusunan program kerja

pelaksanaan tugas kerjasama.

8. Kaur Keuangan

Kepala urusan keuangan berkedudukan sebagai staf

kesekretariatan. Tugas pokok dari kaur keuangan adalah membantu

sekretaris desa dalam melaksanakan pengelolaan sumber pendapatan desa,

Page 62: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

49

pengelolaan administrasi keuangan desa dan mempersiapkan bahan

penyusunan APB Desa fungsi:

a. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan desa

b. Persiapan bahan penyusunan APB Desa

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan sekretaris desa

9. Kepala Dusun

Kepala dusun adalah pembantu tugas kepala desa dalam wilayah

dusun yang berkedudukan di bawah kepala desa dan bertanggungjawab

kepada kepala desa. Tugas kepala dusun dan pemerintah desa adalah

sebagai berikut:

a. Pembangunan kepala desa dalam melaksanakan tugas kepala desa di

wilayah kerjanya

b. Melaksanakan bagian pemerintahan, dan ketertiban di wilayah

kerjanya

c. Melaksanakan peraturan desa di wilayah kerjanya

d. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada kepala desa

Selain adanya perangkat desa, di Desa Dadapayu juga mempunyai

lembaga-lembaga kemasyarakatan yang nantinya juga memiliki peran

penting dalam roda pemerintahan di Desa Dadapayu. Berikut ini adalah

lembaga-lembaga kemasyarakatan di Desa Dadapayu;

a. LPMD

b. PKK

Page 63: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

50

c. RT

d. RW

e. Karang Taruna

J. Lembaga Kemasyarakatan Desa Dadapayu

Menurut Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga

Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa. Definisi dari Lembaga

Kemasyarakat Desa adalah wadah partisipasi masyarakat sebagai mitra

pemerintah desa, ikut serta dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

pembangunan, serta meningkatkan pelayanan masyarakat Desa. Beberapa

jenis Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah sebagai berikut :

1. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang melaksanakan fungsi

pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa;

2. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah sebuah lembaga lokal

yang bertugas menyusun, menggerakkan dan melaksanakan proses

pemberdayaan masyarakat desa;

3. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga adalah sebuah lembaga lokal yang

bertugas untuk merencanakan, melaksanakan dan membina pelaksanaan

program kerja PKK sesuai dengan keadaan dan kebutuhan warga

masyarakat;

4. Karang Taruna adalah sebuah lembaga yang bertugas untuk

menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial dan mengembangkan jiwa

kepemimpinan para anak muda;

Page 64: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

51

5. RT dan RW adalah sebuah lembaga lokal yang bertugas untuk

menampung dan menyalurkan aspirasi kepada pemerintah desa serta

menjadi pihak pertama yang menjadi mediator dalam menangani

perselisihan antar warga.

Page 65: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

52

BAB III

ANALISIS

A. Analisis

Dalam pengembanagan kapasitas pemerintah desa di Desa Dadapayu

merupakan penjabaran terhadap bentuk dari Sistem Informasi Desa. Analisis

data yang dilakukan dengan analisis kualitatif untuk menjelaskan fenomena di

lapangan secara mendalam berkaitan model komunikasi berbasis SID anatara

warga dan pemerintah Desa melalui serangkaian wawancara dengan segenap

key persons. Adapun tahap-tahap analisis dimulai dari pengumpulan data,

identifikasi data. Reduksi data, interpretasi data.

1. Pengembangan Kapasitas pada Tingkat Individu dalam Pengelolaan

Sistem Informasi Desa

Pengembangan kapasitas yang dilakukan oleh pemerintah desa

tahun 2018 itu ada berupa pelatihan menggunakan komputer kususnya

kepada kepala-kepala dukuh untuk pembuatan surat menyurat. Untuk

kelengkapan fasilitasnya pengelolaan SID suda mempunyai web hanya

saja kendala internet yang belum memadai dan belum bisa atau belum

lancar dan kelengkapan fasilitas komputer ada setiap kaur kepala seksi

pemerintahan dan staf adminstari desa badan pemerintah desa sie umum

dan kaur perencanan kami semua memiliki (l buah laptop masing-masing).

Dengan melaksanakan kelengkapan fasilitas pengelolaan dalam

pemerintah desa Dadapayu melengkapi beberapa fasilitas yang diolah

Page 66: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

53

pemerintah desa terutama pada tingkat sistem informasi desa, karena

proses pelayanan bisa berlangsung sangat efisien dan cepat. Sistem

informasi desa berbasis online sangat membantu warga untuk

menyamapaikan berbagai informasi dan keluhan terkait dengan berbagai

pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah desa, karena warga cukup

menggunakan media sosial, maka akan memperoleh respon dari tangkapan

sistem informasi desa adminstrasi kependudukan desa membantu warga

terkait dengan database. Seperti yang telah di ungkapkan oleh Bapak

Jumadi selaku Kepala Desa Dadapayu yang menyatakan bahwa:

“Secara rutin pemerintah desa melaksanakan pelatihan pembinaan

pada perangkat desa bahkan aturan juga berubah-rubah sehingga

kami selalu mengadakan pengembangan kapasitas di perangkat

desa sendiri dan ini lebih fokus pada perangkat-perangkat desa

yang dikantor, dan tahun anggaran 2020 kami rencana

memaksimalkan yang rata-rata belum bisa komputer memasukan

data-data dari wilayah padukuhan. Tahun depan pemerintah desa

akan memaksimalkan, sehingga pengembangan kapasitas ini juga

tentunya akan di bahsa dalam rapat-rapat secara umum sosialisai,

pengelolaan serta pengetahuan perangkat-perangkat desa dengan

situasional. Sistem informasi desa juga kondisi permasalahan itu

bisa diatasi untuk mengupayakan semacam membuka internet

untuk saat ini dan juga sangat sulit sehingga pemerintah desa harus

meningkatkan bagaimana sistem informasi desa itu berjalan dengan

baik. Desa Dadapayu saat ini belum maksimal untuk mengelola

Sistem Informasi Desa kami juga akan mengupayakan lebih

kepada masyarakat. Pemerintah Desa selalu memberikan keluhan

kepada masyarakat secara langsung maupun secara tidak langsung

kami terjun ke masyarakat untuk mengetahui masalah terhadap

masyarakat dalam perindividu dan perkelompok kegiatan namun

demikian menyikapi keluhan masyarakat untuk menanggapi

masalah kesulitan apapun, penyelesaian secara tertentu kita

tampung menyelesaikan masalah itu membutuhkan anggaran dan

juga keterbatasan anggaran untuk itu pemerintah Desa musyawarah

kepada masyarakat untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam

pelayana publik kepada mayarakat saat ini. Dilihat dari

permasalahan adalah kesulita internet/jaringan di desa Dadapayu

karna ada beberapa padukuhan yang kesulitan internet sehingga itu

Page 67: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

54

Informasi kepada masyarakat masih manual melalui diskusi

kelompok rapat ataupun memberikan informasi kepada masyarakat

melalui fanspage, group facebook dan WhatsApp, masyarakat

masih 75% belum mengelola Sistem Informasi Desa. (hasil

wawancara hari senin tanggal 18 November 2019 bersama Bapak

Jumadi selaku Kepala Desa Dadapayu)”.

Dari pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

kelengkapan fasilitas dalam pengelolaan sistem informasi desa,

pemerintah desa Dadapayu melengkapi beberapa fasilitas yang diolah

pemerintah desa terutama pada sistem informasi desa, karena proses

pelayanan bisa berlangsung sangat efisien dan cepat. Sistem Informasi

Desa berbasis online sangat membantu warga untuk menyamapaikan

berbagai informasi dan keluhan terkait dengan berbagai pelayanan yang

dilakukan oleh pemerintah desa, karena warga cukup menggunakan media

sosial, maka akan memperoleh respon dari tangkapan sistem informasi

desa. Desa Dadapayu merupakan kewajiban dari seorang Kepala Desa

sebagaimana tercatat dalam UU Desa. Hasil wawancara Kepala Desa

Dadapayu menunjukan bahwa pengembangan kapasitas yang dilakukan

oleh pemerintah desa di desa Dadapayu. Kepala desa selalu melakukan

koordinasi dengan Aparatur Desa mau pun dengan Kepala-Kepala seksi di

Desa Dadapayu, hal ini sesuai dengan hasil wawancara bersama ke-dua

staf seperti Sekertaris desa, Kepala Sie Umum dan Badan

Permusyawaratan Desa Dadapayu serta Staf Administrasi Desa Dadapayu.

Seperti yang ditambahkan oleh Ibu Atik Muslima selaku Sataf

Administrasi Desa yang dalam hasil wawancaranya menyatakan bahwa :

Page 68: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

55

“Untuk saat ini Pengembangan Sistem Informasi Desa itu sendiri

belum maksimal sehingah itu kami dari pemerintah desa dapat

melaksanakan dan membentuk tim untuk membagi berita ke

masyarakat sehingga informasi terkait dengan desa berjalan untuk

memberitahukan program-program kerja dari desa kami selalu

update melalui fanpage, whatsaap dan di group facebook kami

publikasikan informasi- informasi yang berkaitan dengan program

pemerintah desa misalnya seperti anggaran dana APBDes dengan

kapasitas yang dilakukan oleh pemerintah desa, terutama dalam

peningkatan interpersonal untuk memperkuat kelembagaan

pemerintah desa Dadapayu dalam pengelolaan Sistem Informasi

Desa‟‟. Hasil wawancara hari selasa tanggal 19 November 2019

bersama Bapak Prihantara selaku Sekertaris desa).”

Berdasarkan pemaparan diatas maka disimpulkan bahwa

kelengkapan antara Pemerintah Desa dengan seluruh kepala seksi

pemerintahan yang ada di Desa Dadapayu yang dilaksanakan berjalan

dengan baik walaupun kondisi internetnya sangat renda untuk diakses oleh

pemerintah dan masyarakat desa Dadapayu dalam pengelolahan sistem

informasih desa.

Kualitas pengelolaan sistem informasi desa, membuat salah satu

tim utntuk memberitahukan informasi-informasi terkait dengan APBDes

pemerintah Dadapayu dalam hal ini pengawasan maupun pengelolahan

dalam sistem infomasi desa sangat baik walaupun kondisi internet kurang

memadai, sehingga pemerintah desa Dadapayu mengakses informasih baru

langsung dibagikan secara langsung ke masyarakat.

Sedangkan yang disampaikan oleh Bapak Giyarno selaku seksi

Badan Pemerintah Desa yang menyatakan bahwa;

“Pengelolaan kapasitas sistem informasi desa diposting papan

informas tentang program kerja desa sehingga masyarakat dapat

mengetahui apa program desa yang akan dilaksanakan dalam

Page 69: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

56

pembangunan pemerintah desa Dadapayu dalam mendorong

trasparasi penyelenggaran pemerintahan desa dengan secara

memanfatkan website dan papan informasi sebagai wadah

keterbukaan dokumen yang merupakan konsumsi publik seperti

laporan penyelenggaran pemerinta desa rincian APBDes

pemerintah desa. Dan ada pula di kantor desa memposting papan

informasi tentang program kerja sehingga masyarakat di desa bisa

mengetahui apa program kerja yang akan di laksanakan oleh

pemerintah desa dadapayu. Dadapayu di bentuk kelompok pemuda

karang taruna se-dadapayu dengan di bentuk berupa jaringan

komunisasi seperti WhatsApp, sehingga ada berita atau informasih

program dari desa semua masyarakat dapat mengetahui walaupun

didesa dadapayu jaringannya belum maksimal. Adapula bentuk

informasih atau pengumuman dari kantor desa sepeti di bagikan

surat undangan ke setiap padukuhan dan informasih lain di bagikan

melalu via fanspage, group facebook dan whatsApp, namun

jaringan internet di dadapayu tidak maksimal. (hasil wawancara

hari selasa tanggal 26 November 2019 bersama Bapak Giyarno

selaku Kepala seksi Badan Pemerintahan Desa ).”

Berdasarkan pemaparan diatas maka disimpulkan bahwa,

Penerapan model sistem informasi desa sangatlah baik dalam

pengelolahan sintim informasi desa dengan itu keuangan Desa atau

APBDes online adalah sistem untuk melayani adminstrasi pengelolaan

keuangan desa yang bisa diakses oleh kabupaten melalui dinas terkait,

serta diakses warga desa Dadapayu, walau jaringan internetnya belum

maksimal di beberapa padukuhan, sehingga transparasi dan akuntabilitas

keuangan desa bisa terlaksana. Dengan demikian penerapan SID online ini

bisa birokerasi desa untuk teransparan dan akuntabel. Akan melaporkan

setiap perkembangan, serta masalah-masalah yang dihadapi terutama

terciptanya akuntabilitas, Proses koordinasi dilakukakan dengan maksud

agar terbangunnya hubungan yang baik antara pihak Pemerintah Desa dan

pihak-pihak dukuh dan karang taruna yang ada di Desa Dadapayu

Page 70: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

57

sehingga dalam penyelenggaraan Pemerintah dapat berjalan secara efektif,

afisien dan transparan.

Sikap pemerintah desa dadapayu dalam merespon keluhan dari

masyarakat penguna sistem informasi desa mempunyai model SID dalam

penyeleggaraan pemerintah di Desa Dadapayu mempunyai model IT

yakni: 1) Sistem Pemerintah Desa (Simpedes), 2) Sistem Informasi Desa

(SID) Penerapan kedua sistem berbasis IT ini sangat membantu aperatur

desa dan juga warga masyarakat desa, karena proses pelayanan bisa

berlangsung sangat efisien dan tepat. Sistem pemerintah desa berbasis

online sangat membantu warga untuk menyampaikan berbagai informai

dan keluhan terkait dengan barbagai pelayanan yang dilakukan oleh

pemerintah desa, karena warga cukup dengan menggunakan media sosial.

Penerapan sistem informasi administrasi dan kependudukan, sehingga

warga tidak disibukkan berbagai persayaratan adminstratif dalam

mengurus dokumen. Sistem informasi pembangunan desa dan

pembangunan kawasan perdesaan yang bisa dimanfaatkan oleh kabupaten

maupun warga desa.

Penguna keluhan dari masyarakat sebagai referensi bagi perbaikan

penyelengaraan pada massa mendatang desa dadapayu penerapan ICT di

desa dadapayu model sistem pemerintahan desa berbasis online adalah

sistem untuk menampung berbagai aspirasi, informasi keluhan warga

kepada pemerintah desa terkait dengan pelayanan warga desa. Dari

masukan warga selanjutnya direspon oleh pemerintah desa secara cepat

Page 71: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

58

dan tepat. Seperti yang diungkapkannya oleh Bapak Sarmanta Kepala sie

umum yang dalam hasil wawancaranya menyatakan bahwa;

“Keluhan masyarakat kami tampung lewat BPD sebagai

penyampai aspirasi masyarakat dan musyawarakan dengan sie

umum pelayanan dalam merespon keluhan-keluhan dari

masyarakat dalam pengelolahan sistem informasi desa di desa

Dadapayu ini kami sie umum biasa kerjasama dengan

kependudukan untuk mengabdet data dan pemerintahan setelah

kami menerima hasil rekapan data dari semua padukuhan lalu akan

kami serakan dalam bentuk laporan setiap bulan ke-kecamatan, dan

juga kami selalu berkoordinasi dengan padukuhan-padukuhan

lewat rapat desa yang di selenggarakan (1 bulan sekali). (hasil

wawancara hari jumat tanggal 26 November 2019 bersama Bapak

Sarmanta selaku Kepala Sie Umum).”

Berdasarkan pemaparan diatas maka disimpulkan bahwa, dalam

pelayanan sistem Pemerintah Desa berbasis online sangat membantu

warga untuk menyampaikan berbagai informasi dan keluhan terkait

dengan rekapan data dari semua padukuhan barbagai pelayanan yang

dilakukan oleh pemerintah desa, karena warga cukup dengan

menggunakan media sosial. Penerapan sistem informasi desa, dan warga

tidak disibukkan berbagai persayaratan adminstratif dalam keluhan

masyarakat.

Pemerintah desa melalui pengelolaan sistem informasi desa

berdasarkan tangkapan masyarakat dengan penggunaan pemerintah desa

dadapayu dalam menigkatkan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah

dengan cara menggunakan SISKEUDES. Aplikasi sistem ini digunakan

untuk penghitungan keuangan dan pelaporannya. Metode yang dilakukan

ini merupakan pembuktian bahwa pemerintah desa dadapayu sangat

Page 72: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

59

mengutamakan akuntabilitas dengan mendekatkan pada Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, sehingga pembuatan

perencanaan dan pelaporan keuangan.

Dalam memberikan pelayanaan kepada masyarakat pemerintah

harus mampu mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilakukan

terutama program yang teralisasi sampai kepada penggunaan anggaranya.

Tata pemerintah yang akuntabel menjadi dimensi dalam memciptakan tata

pemerintahan yang baik (good governance) yang di peroleh berupa hasil

wawancara yang disampaikan oleh Bapak Rusdi selaku Kepala Kaur

Perencanaan Desa Dadapayu yang menyatakan bahwa;

„‟Dalam pengelolaan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah

desa menggunakan sistem informasi desa di desa Dadapayu setiap

tahun ada anggaran APBDes dan penyelenggaraan pemerintah

dengan cara menggunakan SISKEUDES sistem ini digunakan

untuk penghitungan keuangan dan pelaporannya aplikasi sistem di

gunakan untuk pengelolaan menghitung keuangan untuk kedepan

bisa lebih mudah untuk di olah data maupun laporan

pertanggungjawaban pemerintah desa dari dukuh-dukuh yang

disampaikan pada saat rapat bersama antara Pemerintah Desa dan

kepala-kepala dukuh dilaksanakan dalam (1 bulan sekali

pelatihan).‟‟

Pengembangan kapasitas pemerintah desa dalam pengelolaan

sistem informasi desa dengan bawahannya dengan tujuan mengetahui apa

saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan baik dari pihak desa maupun

masyarakat ketika melayani sistem informasi sehingga keinginanan dalam

proses laporan ditempat berjalan dengan baik di Desa Dadapayu.

Berdasarkan prinsip tahap awal, proses sistem informasi harus dilakukan

pada tahap awal proses manajerial. Harus dimulai sejak proses

Page 73: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

60

perencanaan sehingga dapat menghasilkan perencanaan dan implementasi

yang baik. Berdasarkan prinsip kesinambungan, koordinasi merupakan

sebuah proses yang berkelanjutan atau berkesinambungan. Proses

koordinasi dimulai sejak membentuk organisasi sampai organisasi tersebut

berjalan dengan baik. Koordinasi selalu dilakukan secara

berkesinambungan dalam setiap proses pelaksanaanya dalam pengelolahan

di desa Dadapayu menjadi baik kedepan dan bisa bersaing dengan desa-

desa tetangga di kecamatan Semanu.

2 Pengembangan Kapasitas pada Tingkat Organisasi dalam

Pengelolaan Sistem Informasi Desa

Pemerintah desa dalam Pasal 86 undang-undang dimaksud

menyatakan bahwa, desa berhak mendapatkan akses informasi melalui

sistem informasi desa yang dikembangkan oleh pemerintah daerah

kabupaten/kota, meliputi penyediaan fasilitas perangkat keras dan

perangkat lunak, jaringan serta sumber daya manusia yang dikelola oleh

pemerintah desa sebagai penyelenggara pemerintahan di desa untuk

menyediakan informasi, meliputi data desa, serta informasi lain yang

berhubungan dengan desa.

Dengan melaksanakan kelengkapan fasilitas pengelolaan melalui

pemerintah desa Dadapayu melengkapi beberapa fasilitas yang diolah

pemerintah desa terutama pada sistem informasi desa, karena proses

pelayanan bisa berlangsung sangat efisien dan cepat. Sistem informasi

desa berbasis online sangat membantu warga untuk menyamapaikan

Page 74: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

61

berbagai informasi dan keluhan terkait dengan berbagai pelayanan yang

dilakukan oleh pemerintah desa, karena warga cukup menggunakan media

sosial, maka akan memperoleh respon dari tangkapan sistem informasi

desa adminstrasi kependudukan desa membantu warga terkait dengan

database. Seperti yang telah di ungkapkan oleh Bapak Y. Sutarto selaku

Kepala Seksi Pemerintahan yang dalam hasil wawancaranya menyatakan

bahwa :

“Kesesuaian pengelolaan sistem informasi desa yang diberikan

kepada masyarakat adalah dari pemerintah desa sudah di

anggarkan dana untuk membeli komputer untuk penyimpanan file-

file dalam komputer itu bisa diakses web/situs kepada warga desa

tetapi saat ini kami kendala dengan internet karna belum bisa

menyampaikan berbagai informasi dan keluhan terkait

penyelenggaraan pemerintah desa dadapayu melalui berbagai

media sosial jarigan internet belum memadai dan tidak hanya di

dadapayu tapi yang lagi merantau pun sangat sulit mengakses

tentang desa Dadapayu, tetapi kami suda mempunya web yang bisa

di kunjunggi dari luar desa Dadapayu sementara ini kami di desa

dadapayu kendala dengan jaringan internet di beberapa padukuhan.

(hasil wawancara hari rabu tanggal 19 November 2019 bersama

Bapak Y. Sutarto selaku kepala seksi pemerintahan).”

Berdasarkan pemaparan diatas maka disimpulkan bahwa

memberikan respon aspirasi warganaya, untuk itu di Desa Dadapayu setiap

tahun diselenggarakan penguatan kapasitas pemerintah desa untuk

menigkatkan kemampuan aparat desa dalam bidang Sistem Informasi Desa

tantangan besar dalam melaksanakan sistem informasi desa di Desa

Dadapayu rendanya kapasitas dalam mengoperasionalkan perangkat

Sistem Informasi Desa. Hal ini menunjukan bahwa pemerintah Desa

Page 75: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

62

Dadapayu belum mempunyai kapasitas yang memadai dalam bidang

Sistem Informasi Desa, di Desa Dadapayu belum optimal.

Kinerja pemerintah desa dalam menjawab keluhan masyarakat

segala informasi keluhan dan masukan akan diterima oleh server sistem

informasi desa selanjutnya akan direspon sesuai kebutuhan warga atas

masukan tersebut. Dengan demikian akan memeperoleh jawaban atas

pertanyaan tersebut, jika masukan itu memerlukan tidak lanjut, maka

kepala desa akan mengkordinasikan dengan perangkat desa terkait untuk

memutuskan tidak lanjut. Dengan SID berbasis web ini sangat membantu

pemerintah desa karena memperoleh informasi untuk perbaikan

penyelenggaraan pemerintah desa, khususnya dalam pelayanan publik.

Dari sisi warga dengan SID berbasis web ini, warga juga sangat diberi

kemudahan dalam menyampaikan aspirasi dan keluhan, karena tidak perlu

datang di Kantor Desa dalam menyampaikan masukan, sehingga tidak

meyita dan waktu dan biaya. Disamping itu dengan penerapan SID

berbasis web ini bisa mewujudkan pemerintahan yang terbuka (open

government), sekaligus bisa memaksa perangkat desa untuk transparan dan

resfonsif dalam penyelenggaraan pemerintah desa dengan segala

konsekuensinya.

Pengembangan kapasitas berdasarkan hasil wawancara dengan

kepala Seksi Badan Permusyawarataan Desa yang menjadi informen yang

sama halnya juga di paparkan oleh Bapak Wahyudi Selaku Kepala Seksi

Page 76: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

63

Badan Permusyawarataan Desa yang dalam hasil wawancaranya

menyatakan bahwa :

“Pengelolaan sistem informasi desa mengenai dalam pembangunan

di desa Dadapayu dalam mendorong transparasi setiap tahun dana

APBDes semua laporan mengenai hasil-hasil pembanguan

dijalankan dengan baik kami bangun jalan di beberapa padukuhan

kita secara langsung disampaikan laporan pertanggungjawaban

pemerintah, desa, Rincian APBDes kami sudah menyampaikan

informasi ini lewat papan nama yang ada di Kantor desa Dadapayu

mengenai alokasi dana desa APBDes melalui website pendapatan

hasil desa jangka panjang pembangunan desa kami sudah

menyampaikan kepada warga masyakarat dadapayu. (hasil

wawancara hari rabu tanggal 25 November 2019 bersama Bapak

Wahyudi Kepala seksi Badan Permusyawaratan Desa Dadapayu).”

Berdasarkan pemaparan diatas maka disimpulkan bahwa,

pengelolaan kapasitas sistem informasi desa mengenai dalam mendorong

transparasi setiap tahun dana APBDes semua laporan mengenai hasil-hasil

pembangunan di Desa Dadapayu antara Pemerintah Desa dalam

pembangunan dilaksanakan melalui proses setip kebijakan dalam bidang

pemerintahan, pembagunan dan pelayanan publik harus meningkat

prinsip-prinsip partisipasi masyarakat pemerintahan dan keadilan sejak

dari proses perencanaan sampai dengan evaluasi keterangan atau direkap

dalam rapat. Desa yang dilakukan (1 bulan sekali) sebagaimana juga yang

disampaikan oleh Bapak Giyarno selaku seksi Badan Pemerintah Desa

yang menyatakan bahwa;

“Pengelolaan kapasitas sistem informasi desa selama ini di

jalankan dalam pembangun pemerintah desa dadapayu dalam

mendorong trasparasi penyelenggaran pemerintahan desa dengan

secara memanfatkan website sebagai wadah keterbukaan dokumen

yang merupakan konsumsi publik seperti laporan penyelenggaran

pemerinta desa rincian APBDes pemerintah desa. Dan ada pula di

Page 77: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

64

kantor desa memposting papan informasi tentang program kerja

sehingga masyarakat di desa bisa mengetahui apa program kerja

yang akan di laksanakan oleh pemerintah desa dadapayu. Di

dadapayu di bentuk kelompok pemuda karang taruna se-dadapayu

dengan di bentuk berupa jaringan komunisasi seperti WhatsApp,

sehingga ada berita atau informasih program dari desa semua

masyarakat dapat mengetahui walaupun didesa dadapayu

jaringannya belum maksimal. Adapula bentuk informasih atau

pengumuman dari kantor desa sepeti di bagikan surat undangan ke

setiap padukuhan dan informasih lain di bagikan melalui via

fanspage, group facebook dan whatsApp, namun jaringan internet

di dadapayu tidak maksimal. (hasil wawancara hari selasa tanggal

26 November 2019 bersama Bapak Giyarno selaku Kepala seksi

Badan Pemerintahan Desa ).”

Berdasarkan pemaparan diatas maka disimpulkan bahwa,

Penerapan model sistem informasi desa keuangan Desa atau APBDes

online adalah sistem untuk melayani adminstrasi pengelolaan keuangan

desa yang bisa diakses oleh kabupaten melalui dinas terkait, serta diakses

warga desa Dadapayu, sehingga transparasi dan akuntabilitas keuangan

desa bisa terlaksana. Dengan demikian penerapan SID online ini bisa

birokerasi desa untuk teransparan dan akuntabel. Akan melaporkan setiap

perkembangan, serta masalah-masalah yang dihadapi terutama terciptanya

akuntabilitas, Proses koordinasi dilakukakan dengan maksud agar

terbangunnya hubungan yang baik antara pihak Pemerintah Desa dan

pihak-pihak dukuh dan karang taruna yang ada di Desa Dadapayu

sehingga dalam penyelenggaraan Pemerintah dapat berjalan secara efektif,

afisien dan transparan.

Sikap pemerintah desa dadapayu dalam merespon keluhan dari

masyarakat penguna sistem informasi desa mempunyai model SID dalam

Page 78: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

65

penyeleggaraan pemerintah di Desa Dadapayu mempunyai model IT

yakni: 1) Sistem Pemerintah Desa (Simpedes), 2) Sistem Informasi Desa

(SID) Penerapan kedua sistem berbasis IT ini sangat membantu aperatur

desa dan juga warga masyarakat desa, karena proses pelayanan bisa

berlangsung sangat efisien dan tepat. Sistem pemerintah desa berbasis

online sangat membantu warga untuk menyampaikan berbagai informai

dan keluhan terkait dengan barbagai pelayanan yang dilakukan oleh

pemerintah desa, karena warga cukup dengan menggunakan media sosial.

Penerapan sistem informasi administrasi dan kependudukan, sehingga

warga tidak disibukkan berbagai persayaratan adminstratif dalam

mengurus dokumen. Sistem informasi pembangunan desa dan

pembangunan kawasan perdesaan yang bisa dimanfaatkan oleh kabupaten

maupun warga desa.

Penguna keluhan dari masyarakat sebagai referensi bagi perbaikan

penyelengaraan pada massa mendatang desa dadapayu penerapan ICT di

desa dadapayu model sistem pemerintahan desa berbasis online adalah

sistem untuk menampung berbagai aspirasi, informasi keluhan warga

kepada pemerintah desa terkait dengan pelayanan warga desa. Dari

masukan warga selanjutnya direspon oleh pemerintah desa secara cepat

dan tepat. Seperti yang diungkapkannya oleh Bapak Sarmanta Kepala sie

umum yang dalam hasil wawancaranya menyatakan bahwa;

“Keluhan masyarakat kami tampung lewat BPD sebagai

penyampai aspirasi masyarakat dan musyawarakan dengan sie

umum pelayanan dalam merespon dari masyakat dalam sistem

informasi desa ini kami sie umum biasa kerjasama dengan

Page 79: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

66

kependudukan untuk mengabdet data dan pemerintahan setelah

kami menerima hasil rekapan data dari semua padukuhan lalu akan

kami serakan dalam bentuk laporan setiap bulan ke-kecamatan, dan

juga kami selalu berkoordinasi dengan padukuhan-padukuhan

lewat rapat desa yang di selenggarakan (1 bulan sekali). (hasil

wawancara hari jumat tanggal 26 November 2019 bersama Bapak

Sarmanta selaku Kepala Sie Umum).”

Berdasarkan pemaparan diatas maka disimpulkan bahwa, dalam

pelayanan sistem Pemerintah Desa berbasis online sangat membantu

warga untuk menyampaikan berbagai informasi dan keluhan terkait

dengan rekapan data dari semua padukuhan barbagai pelayanan yang

dilakukan oleh pemerintah desa, karena warga cukup dengan

menggunakan media sosial. Penerapan sistem informasi desa, dan warga

tidak disibukkan berbagai persayaratan adminstratif dalam keluhan

masyarakat.

Pemerintah desa melalui pengelolaan sistem informasi desa

berdasarkan tangkapan masyarakat dengan penggunaan pemerintah desa

dadapayu dalam menigkatkan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah

dengan cara menggunakan SISKEUDES. Aplikasi sistem ini digunakan

untuk penghitungan keuangan dan pelaporannya. Metode yang dilakukan

ini merupakan pembuktian bahwa pemerintah desa dadapayu sangat

mengutamakan akuntabilitas dengan mendekatkan pada Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, sehingga pembuatan

perencanaan dan pelaporan keuangan.

Dalam memberikan pelayanaan kepada masyarakat pemerintah

harus mampu mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilakukan

Page 80: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

67

terutama program yang teralisasi sampai kepada penggunaan anggaranya.

Tata pemerintah yang akuntabel menjadi dimensi dalam memciptakan tata

pemerintahan yang baik (good governance) yang di peroleh berupa hasil

wawancara yang disampaikan oleh Bapak Rusdi selaku Kepala Kaur

Perencanaan Desa Dadapayu yang menyatakan bahwa;

“Dalam pengelolaan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah

desa menggunakan sistem informasi desa di desa Dadapayu setiap

tahun ada anggaran APBDes dan penyelenggaraan pemerintah

dengan cara menggunakan SISKEUDES sistem ini digunakan

untuk penghitungan keuangan dan pelaporannya aplikasi sistem di

gunakan untuk pengelolaan menghitung keuangan untuk kedepan

bisa lebih mudah untuk di olah data maupun laporan

pertanggungjawaban pemerintah desa dari dukuh-dukuh yang

disampaikan pada saat rapat bersama antara Pemerintah Desa dan

kepala-kepala dukuh dilaksanakan dalam (1 bulan sekali

pelatihan). (hasil wawancara hari jumat tanggal 27 November 2019

bersama Bapak Rusdi selaku Kepala Kaur Perencanaan Desa

Dadapayu).”

Berdasarkan pemaparan diatas maka disimpulkan bahwa, dalam

pengelolahan dan penyelengaraan di pemerintah desa stiap tahun ada

anggaran APBDes yang menyelengarakan pemerintah desa dengan cara

menggunakan SISKEUDES untuk mengghitung keuagna yang ada di desa

untuk kedepan nya bisa lebih mudah untuk mengelolah data maupun

laporan pertanggungjawabawan terhadap pemerintah desa dari dukuh-

dukuh yang di sampaikan pada rapat bersama antara pemanggu pemerintah

desa Dadapayu. Sehinggah dapat terlaksana dengan baik dalam

pelaksanaan dan pengelolahan sinstim informasih desa.

Dalam pengeloalahan Sistem Informasih Desa di Desa Dadapayu,

berdasarkan hasil wawancara diatas sama halnya juga yang disampaikan

Page 81: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

68

oleh ke-dua dukuh dan salah satu narasumber dari masyarakat yang

menjadi responden dalam penelitian ini yang memberikan jawaban

menyampaikan hal yang sama dalam ungkapkan hasil wawancara bersama

Bapak Yatna, Bapak Ngatemin dan Bapak Susanto selaku Masyarakat

yang ada dalam hasil wawancaranya menyatakan bahwa :

“Pengelolaan sistem informasi desa pemerintah desa selama ini

dalam laporan keuangan dana anggaran APBDes laporan

pertanggungjawaban secara manual dan melalui aplikasi sistem

keuangan desa bisa lebih muda untuk mengakses laporan keuangan

dan di kantor desa sudah memiliki wifi sistem informasi desa bisa

mengakses dari beberapa dukuh masyarakat pun bisa melihat hasil

laporan keuangan APBDes di desa dadapayu dalam rapat besama

masyarakat, kami juga bisa menetahui bersama. kedepan desa

dadapayu bisa meningkatkan kapasitas sistem informasi desa yang

berkualitas pemerintah desa dadapayu. Dalam penlanksanaan

saling ada keterbukaan antara aparat desa dan lembaga pemerintah

desa yang menjalan kan sistem informasi di desa dengan aman

walapun terkendala dengan jaringan internet di beberapa

padukuhan. (hasil wawancara hari sabtu tanggal 28 November

2019 bersama Bapak Yatna dan Ngatemin selaku Masyarakat).”

Berdasakan hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa

pemgelolaan sistem informasi desa bisa meningkatkan untuk kualitas

pengelolaan dilaksanakan melalui internet Pemerintah Desa, melalui

pengelolaan sistem informasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa.

Pemerintah desa di Desa Dadapayu dalam menjaring aspirasi

masyarakat melalui koordinasi aparatur desa sementara di Desa Dadapayu.

Menguraikan tentang kapasitas pemerintah desa inisiasi yang dilakukan

pemerintah dadapayu dalam mengatasi faktor menghambat dengan cara

menyerap tenaga kerja honorer yang bersumber dari masyarakat kemudian

melakukan berbagai macam pelatihan seperti belajar mengetik dan latihan

mengoperasionalkan sistem SISPENDES, dan mendapat pelatihan.

Page 82: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

69

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengembanagan kapasitas pemerintah desa di Desa Dadapayu merupakan

penjabaran terhadap bentuk dari pengelolaan sistem informasi desa

dilakasanakan secara langsung maupun koordinasi antara Pemerintah Desa

dengan seluruh kepala dukuh yang dilaksanakan dalam rapat Desa pada

akhir sebulan sekali dan pada akhir tahun, hal demikian dimaksudkan

dalam agar jika dalam pengembangan kapasitas Pemerintsah Desa

melaporkan perkembangan mengenai data penduduk. Sedangkan

koordinasi pada akhir tahun dimaksudkan untuk merekab data

kependudukan pada satu tahun berjalan, dan hasil perekapan data tersebut

kemudian lewat pemerintah Desa Dadapayu melanjutkan pelaporan hasil

rekapan adminstrasi kependukukan ke tinkat kecamatan.

2. Dengan kelengkapan fasilitas pengelolaan melalui sistem informasi desa

pemerintah desa Dadapayu melengkapi beberapa fasilitas yang diolah

pemerintah desa terutama pada sistem informasi desa, karena proses

pelayanan bisa berlangsung sangat efisien dan cepat. Sistem informasi

desa berbasis online sangat membantu warga untuk menyampaikan

berbagai informasi dan keluhan terkait dengan berbagai pelayanan yang

dilakukan oleh pemerintah desa, karena warga cukup menggunakan media

sosial, maka akan memperoleh respon dari tangkapan sistem informasi

Page 83: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

70

desa. Dibukanya Sistem Informasi Desa telah mampu meningkakan

partisipasi warga dalam memberikan informasi dan keluhan kepada

pemerintah desa Dadapayu.

3. Proses pengelolaan sistem informasi pembangunan Desa Dadapayu

melaksanakan berbagai urusan pemerintah dan pembangunan, serta

pelayanan publik sesuai dengan prakarsa, potensi dan kemampuan sendiri.

Penerapan model Sistem Keuangan Desa atau APBDes online adalah

sistem untuk melayani adminstrasi pengelolaan keuangan desa yang bisa

diakses oleh kabupanten melalui dinas terkait, serta diakses warga

Dadapayu, sehingga transparansi dan akuntabilitas keuangan desa bisa

terlaksana. Dengan demikian penerapan sistem online ini bisa memaksa

birokrasi desa untuk transparan dan akuntabel.

B. Saran

1. Di harapkan kepada Perangkat pemerintah desa Dadapayu meningkatkan

koordinasi kerja yang berjalan saat ini agar tetap terperihara dengan baik

dan di pertahankan kedepan.

2. Di harapkan kepada Perangkat Pemerintah Desa Dadapayu agar lebih

meningkatkan sistem informsi desa antara satu dengan yang lain sehingga

dapat tercipta suatu proses koordinasi yang lebih baik agar memberikan

pelayanan pun kepada masyarakat akan lebih maksimal.

3. Di harapkan kepada Pemerintah Desa Dadapayu agar tetap konsisten

dalam melaksanakan pelayanan administrasi terutama sistem informsi desa

Page 84: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

71

kepada masyarakat dengan lebih transpan kepada masyarakat dengan

berpedoman pada peraturan yang berlaku di desa Dadapayu.

4. Di harapkan kepada pemerintah Desa Dadapayu agar sistem koordinasi

yang baik ini perlu di pertahankan sekarang dan kedepan karena desa

Dadapayu akan menjadi salah satu desa obyek wisata di kemudian hari.

5. Diharapkan kepada pemerintah Desa Dadapayu dapat melaksanakan terus

pelatihan-pelatihan ini dengan baik sehingga kedepan desa dadapayu dapat

berkembang sesuai dengan visi desa Dadapayu.

Page 85: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

DAFTAR PUSTAKA

Rustianto. Ery, 2012. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang

Terintegrasi. Yogyakarta: Gosyen Publishing;

Hartono, Aas Astri Aisyah. 2015. Penggunaan Sistim Informasi Manajemen

Berbasis Komputer Sebagai Pendukung Pengambilan Keputusan

Perusahaan. ‘’Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bandung’’;

Supardal. 2018. Kebijakan dan Tata Kelola Pemerintah Kabupaten/Kota dan

Desa Menuju Kemandirian: STPMD ‘’APMD’’ Yogyakarta;

Suharsaputra. Uhar, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

Tindakan. Bandung: PT. Refika Aditama Anggota IKKAPI;

Sagune, Joickson M. 2009. “Faktor Pembentuk Kapasitas Individu dalam

lembagaan;

Pengelolaan Persampahan dikota Tahunan Kabupaten Sangihe”, Program

Pascasarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota

Universitas Diponegoro Semarang.

Soeprapto, Riyadi MS. 2010. The Capacity Building For Local Government

Toward Good Governance, Word Bank;

Sofyan Arif, Mirrian. 2011. Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Universitas

Terbuka;

Keban, Yeremias T. 2008. Enam Dimensi Strategi Administrasi Publik: Konsep,

Teori dan Isu, Edisi Kedua. Yogyakarta: Gaya Media;

Kumorotomo, Wahyuni. 2010. Etika Administrasi Negara. Jakarta: Rajawali

Press;

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Penerbit Alfabeta;

Jumadi. Wawancara hari senin tanggal 18 November 2019. Kepala Desa

Dadapayu. Masalah umum mengenani sistim informasi desa

pengembangan dan pengelolahan nya;

Atik Muslima. Wawancara tanggal 19 November 2019 . Sataf Administrasi Desa.

Pengembangan sistim informasi desa melalui pemerintah desa dan

masyarakat;

Page 86: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

Prihantara. Wawancara tanggal 19 November 2019 Sekertaris Desa Dadapayu.

Pemerintah desa dalam mendorong trasparasi penyelenggaran pemerinta

desa melalui APBDes;

Y. Sutarto. Wawancara tanggal 19 November 2019. Kepala Seksi Pemerintahan.

Pengelolaan sistem informasi desa mengenai pembangunan di desa

Dadapayu dalam mendorong transparasi setiap tahun

Wahyudi. Wawancara tanggal 25 November 2019. Kepala seksi BPD Desa

Dadapayu. Pengelolaan kapasitas sistem informasi desa dalam

memanfaatkan website dan cara pengunaan melalui via fanspage, group

facebook dan whatsApp;

Giyarno. Wawancara tanggal 26 November 2019 Kepala seksi Badan

Pemerintahan Desa. Pengelolaan akuntabilitas penyelenggaraan

pemerintah desa;

Sarmanta. Wawancara tanggal 26 November 2019. Kepala Sie Umum. Aspirasi

masyarakat dalam keluhan-keluhan pengelolahan sistem informasi desa

di desa Dadapayu;

Rusdi. Wawancara tanggal 27 November 2019. Kepala Kaur Perencanaan Desa

Dadapayu. Kesesuaian pengelolaan sistem informasi desa melalui

berbagai media sosial jarigan internet dll.

Yatna dan Ngatemin. Wawancara tanggal 28 November 2019. Selaku

Masyarakat. Pengelolaan sistem informasi desa pemerintah desa selama

ini dalam laporan keuangan dana anggaran APBDes, cukup bagus hanya

karna bermasalah dengan jaringan internet;

Page 87: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

GAMBAR SAAT PENELITIHAN

Sebagai bukti bahwa suda melaksanakan Penelitihan di Lapangan (Desa Dadapayu, Kecamatan

Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta )

Gambar 1

Saat wawancara dengan Bapak JUMADI selaku Kepala desa Dadapayu

Gambar 2

Setelah wawancara dengan Ibu ATIK MUSLIMAH, selaku Staf Administrasi Desa

Page 88: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa

Gambar 3

Setelah melakukan wawancara dengan bapak YATNA Dukuh Dedel Kulon, selaku masyarakat

Gambar 4

Setelah melakukan wawancara dengan Bapak SURAMTO selaku masyarakat

Page 89: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa
Page 90: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa
Page 91: DAFTAR ISIrepo.apmd.ac.id/1217/1/SKRIPSI BEN MAKEWA PIGAI.pdfvi KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatnya yang selalu melimpa