BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

31
28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben Makmur Kenduren Nama Perusahaan BMT Ben Makmur Nama Pimpinan K. Fathul Malik Alamat : Jl. Raya Kenduren Wadung Demak No. Telepon (0291) 6870066 Tanggal Pendirian 03 November 2001 Status Badan Hukum Koperasi No. Badan Hukum 06/BH/KDK. 11. 03/IX/2001 DP 110226505250 SIUP NPWP 503. 11. 3/04821/IX/2011 1. 889. 929. 4-508 Sumber: Dokumentasi BMT 4.1.2 Sejarah Berdirinya BMT Ben Makmur Kenduren KSU BMT Ben Makmur merupakan gerakan Koperasi yang berkedudukan di Desa Kenduren,Kecamatan Wedung,Kabupaten Demak.Gerakan yang di prakasai oleh LAZIS(Lembaga Amil Zakat,Infaq dan Shodaqoh) Al-Manar yang kemudian di wujudkan oleh sejumlah tokoh ini mendasarkan usahanya kepada hukum syariah.Oleh karena itulah meskipun berbadan hukum koperasi,produk- produk yang digunakan dan dilaksanakan dalam gerakan ini merupakan perwudan dari fiqih Mualamah.Lebih dari itu,sebagai bentuk peningkatan dari fungsi dan kinerja LAZIS,gerakan ini tetap mengoptimalkan fungsi Baitul Mall sebagai upaya gerakan sosial dakwah yang sangat strategis bagi pembangunan

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Profil Singkat BMT Ben Makmur Kenduren

Nama Perusahaan BMT Ben Makmur

Nama Pimpinan K. Fathul Malik Alamat : Jl. Raya

Kenduren Wadung Demak

No. Telepon (0291) 6870066

Tanggal Pendirian 03 November 2001

Status Badan Hukum Koperasi

No. Badan Hukum 06/BH/KDK. 11. 03/IX/2001

DP 110226505250

SIUP

NPWP

503. 11. 3/04821/IX/2011

1. 889. 929. 4-508

Sumber: Dokumentasi BMT

4.1.2 Sejarah Berdirinya BMT Ben Makmur Kenduren

KSU BMT Ben Makmur merupakan gerakan Koperasi yang berkedudukan

di Desa Kenduren,Kecamatan Wedung,Kabupaten Demak.Gerakan yang di

prakasai oleh LAZIS(Lembaga Amil Zakat,Infaq dan Shodaqoh) Al-Manar yang

kemudian di wujudkan oleh sejumlah tokoh ini mendasarkan usahanya kepada

hukum syariah.Oleh karena itulah meskipun berbadan hukum koperasi,produk-

produk yang digunakan dan dilaksanakan dalam gerakan ini merupakan perwudan

dari fiqih Mualamah.Lebih dari itu,sebagai bentuk peningkatan dari fungsi dan

kinerja LAZIS,gerakan ini tetap mengoptimalkan fungsi Baitul Mall sebagai

upaya gerakan sosial dakwah yang sangat strategis bagi pembangunan

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

29

ummat.Pengesahan Badan Hukum Koperasi diterbitkan oleh Dinas Koperasi

Demak dengan Nomor: 01/bh.11-03/X/2001.

4.1.3 Letak Geografis BMT Ben Makmur

Secara geografis BMT Ben Makmur Kenduren terletak di kecamatan

Wedung dan berada di Kabupaten Demak. KSU BMT Ben Makmur Kenduren ini

letaknya berada di Jalan Raya Kenduren,Desa Kenduren Kecamatan Wedung

Kabupaten Demak.Letaknya yang dekat dengan balai desa Kenduren membuat

nasabah mudah menemukan BMT Ben Makmur Kenduren ini dan mempermudah

untuk menarik nasabah agar datang ke KSU BMT Ben Makmur Kenduren untuk

menabung maupun pinjaman.

4.1.4 Struktural BMT Ben Makmur Kenduren

Struktur organisasi BMT yang paling sedehana diantaranya harus terdiri atas

hal-hal berikut:

a. Badan Pendiri adalah orang-orang yang mendirikan BMT dan mempunyai

hak prerogratif yang seluas-luasnya dalam menentukan arah dan kebijakan

organisasi BMT. Dalam hal ini Badan pendiri mempunyai hak mengubah

anggaran dasar,bahkan sampai membubarkan BMT.

b. Badan Pengawas adalah badan yang berwewenang dalam menetapkan

kebijakan operasional BMT.

c. Anggota BMT adalah orang yang ecara resmi mendaftarkan diri sebagai

anggota BMT dan dinyatakan diterima oleh Badan Pengelola.

d. Badan Pengelola adalah sebuah badan yang mengelola organisasi dan

pengurus BMT serta dipilih dari dan oleh Badan Pengawas(Badan Pendiri

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

30

dan Perwakilan Anggota).Perusahaan sebagai organisasi membutuhkan

adanya suatu pengaturan dan pengalokasian pekerjaan diantara personil

didalam perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik yang

dapat di gambarkan dalam sebuaah struktur organisai.

4.1.5 Susunan Pengurus dan Pengawas KSU BMT Ben Makmur Periode

2019

I. Pengurus

1. Ketua : Fathul Malik

2. Sekretaris : Hafidz., SH.

3. Bendahara : H. Basori

II. Pengawas

1. Ketua : H. Nur said, S. Ag.

2. Anggota : H. Masurip, SE. MM.

III. Badan Pengelola

1. Manager : Muhayyun

2. Keuangan : Wahyuningsih

3. Pemasaran : Fahrudin

4. Administrasi : Rohmatun

5. Teller : Sisilia Yulie Kusuma Wardani

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

31

6. Penjaga : Marsudi

4.1.6 Visi, Misi dan Motto BMT Ben Makmur Kenduren

Visi

Terwujudnya lembaga keuangan Islam yang profesional, amanah dan mandiri

dalam rangka mensejahterakan umat dengan ridlo Allah SWT.

Misi

Meningkatkan derajat ekonomi ummat dengan sistem yang berlandaskan

nilai-nilai keadilan, kebersamaan dan taqwa menuju umat sejahtera dengan

pemberdayaan yang berkelanjutan.

Motto

Menggalang dan Memberdayakan Ekonomi Ummat.

4.1.7 Strategi Pencapaian KSU BMT Ben Makmur Kenduren

Strategi pencapaian visi dan misi tersebut di atas dilakukan dengan

memaksimalkan potensi SDI (Sumber Daya Insani) Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM)/pelaku usaha BMT Ben Makmur Kenduren dengan skala

prioritas pada:

a. Penanaman doktrin kelembagaan dengan memposisikan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM) dan pelaku usaha sebagai “Muballigh atau

Muballighoh” yang terkonsentrasi pada kewajiban menyampaikan

(mendakwahkan) ajaran Islam dalam bidang jual beli dan muamalah

duniawiyah yang lain.

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

32

b. Penanaman doktrin pribadi dengan meyakinkan setiap individu Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) atau pelaku usaha bahwa tugas mulia yang

diemban di BMT Ben Makmur selain untuk memenuhi kewajiban mencari

nafkah yang halal untuk keluarga juga merupakan investasi akhir dalam

menyongsong kebahagiaan hidup. Dasar pemikiran tersebut dilandasi

keyakinan bahwa tugas berdakwah yang dilakukan adalah kewajiban bagi

setiap muslim dan muslimah.

c. Penanaman doktrin profesional bahwa tugas setiap Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) atau pelaku usaha harus menjadi lebih mudah dengan

mengedepankan:

1) Kecepatan proses Pelayanan pembiayaan Mudharabah

2) Home banking

3) Ingin membantu sesama.

4.1.8 Strategi Pengembangan KSU BMT Ben Makmur Kenduren

Penyusunan strategi dimaksud untuk mewujudkan visi organisasi

melalui misi, strategi pengembangan BMT Ben Makmur Kenduren

dirumuskan melalui dua tahapan yakni program jangka panjang dan jangka

pendek.Strategi pengembangan jangka pendek yang akan dilakukan yaitu

pendekatan Pelayanan pembiayaan Mudharabah masyarakat dengan

membuka kas Pelayanan pembiayaan Mudharabah di daerah yang potensial,

ini dimaksudkan memberi kemudahan bagi nasabah atau anggota dalam

bertransaksi.

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

33

Untuk meningkatkan kualitas Pelayanan pembiayaan Mudharabah

terhadap masyarakat BMT Ben Makmur Kenduren memberikan kesempatan

tugas belajar kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk

menimba ilmu baik secara formal maupun informal, ini diharapkan sebagai

penunjang misi syari’ah dalam Pelayanan pembiayaan Mudharabah

masyarakat. Sedangkan strategi yang lain adalah upaya transportasi

komunikasi global. Di samping memberikan kemudahan Pelayanan

pembiayaan Mudharabah kepada masyarakat, secara internal BMT Ben

Makmur Kenduren memberikan fasilitas kesejahteraan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM) yang lebih sehingga dapat memberikan konstribusi

lebih terhadap BMT Ben Makmur Kenduren dalam Pelayanan pembiayaan

Mudharabah.

4.1.9 Produk BMT Ben Makmur Kenduren

Produk produk di bidang Baitut Tamwil dan produk di bidang Baitul Maal,

produk-produk tersebut sebagai berikut:

a. Produk Pembiayaan Pedagang

b. Produk Pembiayaan Pertanian

c. Produk Pembiayaan Nelayan

d. Produk Pembiayaan Industri dan Jasa

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

34

Untuk produk pembiayaan sendiri yang ada di KSU BMT Ben Makmur sendiri

yaitu meliputi:

A. Produk dengan Akad Mudharabah

Untuk Akad Mudharabah sendiri banyak ketentuan maupun syarat-syarat

agar akad tersebut dapat berjalan,adapun ketentuan-ketentuannya adalah sebagai

berikut:

1) BMT Ben Makmur memberikan pembiayaan kepada anggota sejumlah dana

dengan kontan untuk kepentingan modal usaha dengan kesepakatan bersama.

2) Ijab dan qabul akad mudharabah harus disampaikan baik tertulisdalam form

akad ataupun secara lisan, dan harus dipahami olehkedua belah pihak

3) Nisbah bagi hasil untuk masing-masing pihak harus dimunculkan baik dalam

form akad ataupun secara lisan

4) Untuk membuat nisbah (prosentasi) bagi hasil yang diproyeksikan, harus

membuat asumsi perolehan hasil/keuntungan usaha dari anggota perperiode

yang disepakati, sertaasumsi bagi hasil untuk lembaga (Bmt Ben Makmur)

yang diharapkan.

5) Apabila ada kerugian atas kelalaian anggota, maka anggota tetap tanggung

jawab.

6) Akad mudharabah dinyatakan selesai apabila seluruh modal usaha dan bagi

hasil yang menjadi tanggung jawab anggota telah terselesaikan.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

35

B. Produk dengan Akad Murabahah atau BBA

Tata cara dan ketentuan-ketentuan untuk pengajuan akad Murabahah

sendiri di KSU BMT Ben Makmur adalah sebagai berikut:

1) Anggota mengajukan pembiayaan untuk pembelian barang

2) BMT Ben Makmur dan anggota mengadakan negosiasi harga barang (harga

pokok + mark up/ keuntungan)

3) Setelah terjadi kesepakatan, harga sudah final, tidak boleh ada penambahan

ketika terjadi kemunduran pembayaran ataupun perjanjian pemotongan

pembayaran ketika ada kemajuan pelunasan dari waktu yang sudah

disepakati.

4) Anggota berjanji akan membeli barang

5) BMT Ben Makmur membeli barang dari toko/ produsen, bisa wakalah kepada

anggota atas nama BMT Bina Ummat Sejahtera (harus ada nota bukti

pembelian)

6) Ijab qabul (akad Murabahah) dilaksanakan

7) Pembiayaan Murabahah dinyatakan selesai apabila seluruh kewajiban

pembayaran anggota telah terlunas

Aturan yang di lakukan oleh salah satu petugas KSU BMT Ben Makmur

kepada anggota yang mengajukan permohonan pembiayaan adalah sebagai

berikut:

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

36

a. Staf Pembiayaan (SP) menjelaskan produk pembiayaan di BMT Ben kepada

anggota yang mengajukan permohonan pembiayaan secara lisan.

b. Anggota mengisi dan melengkapi form permohonan Pembiayaan dan

menyiapkan persyaratan lainnya.

Adapun Syarat Permohonan Konsumtif Perorangan yang harus dilengkapi

adalah sebagai berikut:

1) Copy KTP suami istri

2) Copy Kartu Keluarga/ surat nikah

3) Copy Data Jaminan (harga obyek, lokasi jaminan dan foto)

4) Copy salinan rekening BMT Ben Makmur/ BMT 3 bulan terakhir (optional)

5) Copy data obyek pembiayaa

Tambahan Bagi sorang PNS/ Pengelola/ ABRI dll,mereka juga harus

menyertakan syarat-syarat sebagai berikut:

1. Slip gaji terakhir

2. Surat referensi kepala dinas bersangkutan

3. SK pengangkatan

Jika yang mengajukan pengusaha perorangan mereka juga harus

menambahkan syarat-syarat konsumtif dan juga syarat produktif

perorangan,adapun syarat yang harus ditambahkan adalah sebagi berikut:

1) SIUP

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

37

2) NPWP

3) TDP

4) TDUP

5) Legalitas Usaha

6) Laporan keuangan 1 tahun terakhir (Optional)

7) Laporan keuangan 3 tahun terakhir (Optional)

8) Bisnis Plan/ RAB

Jika yang mengajukan pengusaha yang berbadan hukum ,mereka juga harus

menambahkan Syarat Produktif Badan Hukum,adapun syarat produktif badan

hukum adalah sebagi berikut:

Syarat di atas ditambah dengan:

1) Akte pendirian (Optional)

2) Legalitas (Optional)

3) Identitas pengurus (Optional)

Tanggung Jawab petugas BMT setelah terlengkapi semua syarat-syarat dan

ketentuan yang belaku adalah sebagai berikut:

a. SP menerima Form Permohonan Pembiayaan dan melayani memeriksa

persyaratan kelengkapannya (SP mengembalikan Form Permohonan

Pembiayaan apabila belum lengkap pengisian dan kelengkapan

persyaratannya).

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

38

b. SP menjelaskan dan menegaskan jenis pembiayaan yang dipilih berikut

jangka waktu dan cara pengembaliannya. SP bisa mensimulasikan Kartu

Angsuran sesuai dengan pembiayaan yang dipilih oleh anggota dengan

menggunakan sistem.

c. SP mengirimkan form yang telah lengkap ke bagian Administrasi

Pembiayaan.

d. Kasi analisa dan survey menerima dan memeriksa ulang kelengkapan

pengisian dan persyaratan, untuk persiapan survey.

4.1.10 Ruang Lingkup, Wewenang dan Mekanisme

a. Pengurus

1) Bertanggung jawab kepada Rapat Anggota Tahunan (RAT)

2) Membawahi pengelola BMT Ben Makmur Kenduren

3) Tugas pengurus

a) Menyusun/merumuskan arah kebijakan umum BMT Ben Makmur

Kenduren sesuai amanat Rapat Anggota Tahunan.

b) Mengawasi dan mengevaluasi BMT Ben Makmur Kenduren.

c) Ikut serta dalam mensosialisasi BMT Ben Makmur Kenduren.

d) Menyelenggarakan rapat pengurus dan pengelola untuk mengevaluasi

laporan bulanan dan kinerja BMT Ben Makmur Kenduren.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

39

e) Menyelenggarakan jaringan terhadap lembaga atau instalasi terkait

dan pihak ketiga dalam hal penggalangan dana /pemberdayaan.

4) Wewenang pengurus

a) Mengangkat dan memberhentikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) BMT Ben Makmur Kenduren.

b) Memutuskan permohonan pembiayaan yang dianjurkan oleh

pengelola BMT Ben Makmur Kenduren yang jumlah batas melebihi

kewenangan manager cabang.

c) Mengesahkan laporan bulanan yang diajukan setiap bulan.

d) Menuntut penanggung jawab di antara pengurus yang menandatangani

check/ BG/ surat berharga lainnya.

5) Tanggung jawab Pengurus Pengurus bertanggung jawab atas terlaksananya

tugas dan wewenang yang diamanatkan oleh RAT.

b. Manager BMT

1) Bertanggung jawab kepada : Pengurus

2) Membawahi : Kepala marketing :Kepala administrasi dan pembukuan Kasir

3) Tugas pokok dan tanggung jawab

a) Menyusun laporan strategi baik jangka panjang maupun jangka

pendek, yang mencakup:

(1) Visi dan misi BMT.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

40

(2) Tujuan dan sasaran BMT.

(3) Rencana kerja dan anggaran perusahaan tahunan (RAT).

(4) Prediksi tentang kondisi lingkungan baik makro maupun mikro yang

berpengaruh terhadap kelangsungan kinerja BMT.

b) Mengusulkan rencana strategi kepada pengurus untuk disahkan dalam

RAT maupun di luar RAT

c) Mengusulkan rencana anggaran dan rencana kerja dari Baitul Maal

Wattamwil dan strategi bisnis lainnya kepada pengurus untuk disahkan

yang nantinya akan disahkan di RAT.

d) Memimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan berkait dengan kinerja

setiap bagian.

e) Memberi persetujuan terhadap proses pembiayaan sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

f) Mengambil keputusan strategis yang disertai pertimbangan yang matang

sehingga mendukung peningkatan kinerja BMT.

g) Melakukan analisa terhadap total remunerasi yang diterima Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) baik yang berkaitan dengan gaji pokok,

tunjangan dan insentif lainnya.

h) Mencari alternatif sumber daya tambahan untuk meningkatkan kinerja

BMT.

i) Menandatangani perjanjian kerjasama antara BMT dengan pihak lainnya.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

41

4) Wewenang

a) Berhak memberi teguran dan kritik terhadap manager cabang dalam

rangka kreatifitas dan membentuk etos kerja yang baik dan profesional.

b) Mengatur tata cara penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan manager

cabang dengan pendekatan ukhuwah Islamiyah.

c) Mengusulkan pembukaan cabang baru kepada pengurus dan

manager operasional.

c. Kepala Marketing

1) Bertanggung Jawab kepada : Manajer

2) Membawahi : Staf Pemasaran

3) Tugas pokok dan tanggung jawab

a) Menyusun rencana pemasaran tahunan yang mencakup rencana anggaran

dan rencana pemasaran. Rencana pemasaran berupa:

(1) Target funding, lending dan bagi hasil.

(2) Target cash flow.

(3) Pengembangan wilayah potensial.

b) Rencana pengembangan produk, promosi dan distribusi.

c) Memimpin rapat koordinasi dan evaluasi mingguan atau bulanan.

d) Membuat terobosan mencari sumber-sumber dana alternatif.

e) Membuat atau mengevaluasi produk BMT agar sesuai dengankebutuhan

pasar.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

42

f) Melakukan survey ulang terhadap calon penerima pembiayaan baik

menyangkut kelayakan usaha maupun jaminan.

g) Menentukan kebijakan eksekusi terhadap nasabah yang patut diambil

tindakan.

h) Memecahkan keluhan-keluhan nasabah.

d. Kepala Administrasi dan Pembukuan

1) Bertanggung Jawab kepada : Manajer

2) Membawahi : Staf Pembukuan

3) Tugas pokok dan tanggung jawab

a) Melaksanakan dan menjabarkan kebijakan umum yang telah

digariskan oleh pengurus.

b) Menyusun dan mengusulkan kepada pengurus tentang perubahan:

(1) Biaya operasional.

(2) Struktur perubahan gaji dan tunjangan bagi Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM).

c) Mengelola dan mengevaluasi pengeluaran dan pemasukan biaya

harian.

d) Mengawasi kelengkapan bukti-bukti kas serta pencatatannya.

e) Membuat laporan secara rutin kepada pengurus.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

43

f) Menyusun laporan pembiayaan tidak lancar, macet dan pembiayaan

tak tertagih.

e. Kasir

1) Bertanggung jawab kepada : Manager

2) Tugas pokok

a) Memberikan Pelayanan pembiayaan Mudharabah terbaik kepada

nasabah baik penarikan maupun penyetoran (simpanan maupun

pembiayaan).

b) Menghitung keadaan uang atau transaksi setiap hari.

c) Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang baik pembiayaan maupun

simpanan yang telah disetujui oleh kepala administrasi dan pembukuan.

d) Menghitung uang tunai dari staf pemasaran lending (kolektor angsuran)

maupun staf pemasaran funding (simpanan).

e) Membuat laporan transaksi harian.

f) Mengirim dan menyerahkan laporan kepada kepala administrasi dan

pembukuan.

g) Memeriksa kelengkapan laporan transaksi harian beserta berkasberkas

pendukung transaksi.

h) Memasukkan transaksi ke jurnal arus kas harian.

i) Mambuat cash flow harian.

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

44

j) Memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manager.

Melaporkan posisi terakhir kas ditangan (on hand atau brangkas) dan di

BMT.

k) Menyimpan dalam brankas atau kantor kas. Mengeluarkan uang yang

telah disetujui oleh kepala administrasi dan pembukuan serta manager.

3) Wewenang

a) Mengatur distribusi keuangan.

b) Berhak memberi teguran, kritik dan saran terhadap teller cabang dalam

rangka memacu pada produktifitas dan membentuk etos kerja yang

profesional.

4) Tanggung jawab

a) Bertanggung jawab atas kelancaran distribusi keuangan ke

cabangcabang.

b) Bertanggung jawab atas saldo terakhir laporan harian kas dengan

saldo terakhir tunai.

c) Bertanggung jawab atas barang jaminan

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

45

4.2 ANALISIS DATA

Tabel 4.3

Profil informan

No Status Nama Jabatan Alasan

1. Informan 1 Wahyunin

gsih

Bagian

Keuangan

Sebagai informan kunci,

Informan dipilih karena

sebagai pemegang

kekuasaan pengelolaan

keuangan koperasi

2. Informan 2 Rohmatun Bagian

Administra

si

Sebagai Informan

Pendukung, Informan

dipilih karena bertindak

sebagai koordinator

pelaksana pengelolaan

keuangan koperasi

Tabel 4.4

Tabel Wawancara

Persoalan Penelitian Responden Kunci

Informan 1

Bagaimana Proses Membuat

Akad Murabahah atau

permohonan pembiayaan

Murabahah di KSU BMT

Ben Makmur Kenduren

Caranya begini mbak, harus menjadi anggota

BMT dulu dengan mengisi pengajuan pembiayan

murabahah,kemudian menyerahkan persyaratan

permohonan pembiyaan,kemudian persyratan

tersebut saya serahkan kepada pimpinan untuk di

cek lebih lanjut. Apabila orang tersebut memang

patut diberi pembiayaan, maka sebelumnya

pembuatan akad murobahahterlebih dahulu di

surve, dari surve tersbutlah yang bisa menjawab

permohonan pembiayaan bisa di acc atau tidak.

Kemudian apabila di acc beru pembutan akad

murobahah

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

46

Apa saja yang boleh

dijadikan barang-barang

jaminan dalam pengajuan

pembiayaan Murabahah.

barang jaminan berupa sertifikat tanah atau

BPKB, apabila pengajuan pembiayaan

menjaminkan akta tanah harus disertifikatkan

dulu,sementara BMT belum bisa menerima

penjamin barang berupa akta tanah, untuk

penjaminan berupa BPKB, harus mengetahui

kendaraan tersebut dan harus di foto

daridepan,belakang samping agar lebih jelas dan

aman apabila ada calon nasabah yang ingin

mengajukan pembiayaan, harus ditanya dulu berapa pengajuan pembiyaan kemudian barang

jaminannya apa.Saumpama BPKB harus ditanya

atas nama sendiri atau belum saumpama belum

atas nama sendiri harus ada surat kuasa atau

kwintasi pembelian agar lebih mudah untuk

pengajuan pembiayaan.

Bagaimana praktik akad

mudharabah di KSU BMT

Ben Makmur?

Untuk praktik akad mudharabah sendiri kita

mempermudah proses pengajuannhya dan kita

juga menerapkan sistem pelayanan pembiayaan

mudhrabah secara prima.

Apakah sebelum pengajuan

pinjaman terdapat perjanjian

baku yang telah di siapkan

oleh lembaga?

Iya mbak ada,karena agar supaya mereka tahu

tentang aturan-aturan yang sudah ditetapkan

Sumber: Wawancara bersama Ibu Wahyuningsih

Persoalan Penelitian Responden Kunci

Informan 1

Bagaimana jika salah satu

anggota maupun nasabah

melanggar aturan yang

sudah ditentukan

Kita tegur dulu,jika masih melanggar kita kasih

Surat Peringatan dan bisa jadi kita keluarkan dari

salah satu anggota kami.

Bagaimana cara perhitungan

nisbah bagi hasil pada

pembiayaan mudharabah di

KSU BMT Ben Makmur

Kenduren?

Ya kalo disini perhitungan nisbah bagi hasil di

dasarkan pada total seluruh pendapatan yang

diterima.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

47

Bagaimanacarapenyelesaian

jika terjadi masalah pada

akad mudharabah?

Gini mbak,cara kita nyelesaiin itu kita

pertamasilaturahim manajemen BMT

kerumah/lokasi usaha.

kedua,melakukan recskeduling,

ketiga,structuring.

Keempat,melakukan peninjauan kembali

penentuan nisbah bagi hasil.

kelima apabila di pandang perlu, karena gelagat

akan terus gagal, maka BMT menghentikan

kegiatan usaha

kenapa hak nasabah terkait

dengan dengan penyerah

barang anggunan apabila

sudah selesai tidak

dimasukkan di pasal atau

klausul dalam perjanjian

akad murabahah?

Kareana disini sudah ada ketentuan dan

peraturannya se ndiri mbak.

Perjanjian baku itu apakah

dari nasabah tau tentang

isinya

Kita sebagai pihak pengelola sudah

mengarahkan dan menjelaskan tentang perjanjian

baku tersebut.

Sumber: Wawancara bersama Ibu Rohmatun

4.3 PEMBAHASAN

4.3.1 Pembahasan Mengenai Analisis Temuan Penelitian

A. Nasabah tidak dilibatkan dalam penyusunan isi perjanjian,namun

nasabah di berikan pemahaman terkait dengan isi perjanjian.

Dalam suatu perjanjian tentunya melibatkan kedua belah pihak

yaitu antar nasabah dan lembaga atau BMT dalam penyusunan perjanjian nasabah

tidak diikut sertakan dikarenakan beda pehamana dan masih awan terkait dengan

dunia perbankan atau dunia perekonomian, dan untuk mengantisipasi hal yang

tidak diinginkan pihak lembaga menjelaskan terkait dengan isi perjanjian tersebut.

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

48

Kontrak atau perjanjian pada dasarnya dibuat berlandaskan pada asas kebebasan

berkontrak di antara dua pihak yang memiliki kedudukan seimbang dan kedua

pihak berusaha mencapai kata sepakat melalui proses negosiasi. Dalam

perkembangannya, banyak perjanjian dalam transaksi bisnis bukan terjadi melalui

negosiasi yang seimbang di antara para pihak. Salah satu pihak telah menyiapkan

syarat-syarat baku. Pada formulir perjanjian yang lainnya sudah ada kemudian

disodorkan kepada pihak lain untuk disetujui dengan hampir tidak memberikan

kebebasan sama sekali kepada pihak lainnya untuk melakukan negosiasi atas

suatu syarat-syarat yang disodorkan. Perjanjian yang demikian disebut sebagai

perjanjian baku atau perjanjian standar atau juga perjanjian. Disinilah letak

perbedaan yang mencolok anatara lembaga keuangan konvensional dan lembaga

keuangan syariah . lembaga kuangan syariah berusaha semaksimal mungkin untuk

menghindarkan bisnis-bisnis yang dilanggar oleh syariah.

Hubungan hukum BMT dengan nasabah penerima fasilitas pembiayaan

tidaklah hanya semata-mata didasarkan pada hubungan kreditor dengan debitor

sebagaimana pada bank konvensional tetapi didasarkan pada berbagai macam

hubungan hukum antara bank syariah dengan nasabah. Akad yang mana

melandasi hubungan hukum antara nasabah dengan bank syariah dituangkan

dalam bentuk akad. Kebijakan yang telah diterapkan oleh pihak sudah sesuai

dengan azas kebebasan berkontrak menurut hukum perdata dan hukum perikatan

islam dikarenakan nasabah diberikan pemahan terkait dengan akad murobahah.

B. Jaminan Bersifat Wajib Beserta Ketentuan-Ketentuan yang Berlaku

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

49

Dalam Islam jaminan dikenal dengan istilah rahn. Rahn merupaka perjanjian

penyerahan barang untuk menjadi agunan dari fasilitas pembiayaan yang

diberikan. Dalam praktek murabahah karena bank nasabah tidak membayar

barang secara tunai, maka bank akan meminta jaminan untuk menjamin

dibayarkannya angsuran. Berkaitan dengan jaminan, maka sesuai dengan hukum

Islam, syarat bagi barang yang akan dijadikan jaminan adalah: harus dapat dijual

dan nilainya seimbang dengan besarnya utang, bernilai, jelas dan tertentu, milik

sah debitor, harta yang utuh tidak bertebaran di tempat lain, dan dapat diserahkan

kepada pihak lain baik materi maupun manfaatnya. jaminan hanya diperbolehkan

agar musytari serius dengan yang diperjanjikan dimuka. Namun dalam praktiknya,

jaminan merupakan suatu keharusan di mana apabila suatu pembiayaan

murabahah diadakan dengan tanpa adanya jaminan, maka pembiayaan tersebut

tidak akan dikabulkan oleh pihak Ba’i dan besarnya jaminan harus men-cover

nilai atas modal yang dikeluarkan Ba’i serta resiko kerugian-kerugian yang

mungkin terjadi. Disinilah terlihat jelas adanya keseimbangan (asas Al-Musawah)

yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak yang melakukan perjanjian, karena

pada dasarnya merupakan hak bagi bank untuk meminta jaminan untuk menjamin

keseriusan nasabah dalam melakukan pembayaran, dan merupakan kewajiban

bagi nasabah untuk menyerahkan bukti kepemilikan barang jaminan dan demi

terciptanya perlindungan hukum bagi keduanya.

Jaminan menurut hukum positif Dalam pasal 1131 KUH Perdata

dinyatakan bahwa segala kebendaan debitur baik yang ada maupun yang akan ada

baik bergerak maupun yang tidak bergerak merupakan jaminan terhadap

pelunasan hutang yang dibuatnya.

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

50

4.3.2 Pembahasan Mengenai Kesesuaian Pengakuan Akuntansi Pembiayaan

Murabahah di KSU BMT BEN MAKMUR KENDUREN berdasarkan

PSAK No.102

Pembiayaan untuk akad Murabahah yang ada di KSU BMT Ben Makmur

Kenduren dalam pengajuannya pembiayaan nasabah memiliki prosedur yang

harus ditaati oleh para nasabah,adapun prosedur yang harus di jalankan adalah

mereka harus memiliki tabungan dan adanya jaminan yang berupa setivikat tanah

maupun BPKB Kendaraan.Batas maksimal waktu jatuh tempo yang diberikan

adalah selama 6 bulan,dan itu wajib sudah lunas. Akan tetapi juga tergantung pada

besaran jumlah yang diminta dan disepakati. Untuk perlakuan mengenai

Penyajian akuntansi pembiayaan di KSU BMT Ben Makmur sendiri belum sesuai

dengan PSAKNo.102Karena terdapat pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan

oleh para nasabah dan kurang tegasnya pihak manajemen untuk memberikan

sanksi.

Adapun kesusaian Akuntansi Syariah pada Pembiayaan Akad Murabahah

dengan PSAK No.102 pada KSU BMT Ben Makmur Kenduren adalah sebagai

berikut:

a). Pencatatan yang dilakukan KSU BMT Ben Makmur terkait piutang

Murabahah diakui sebesar harga perolehan ditambah keuntungan/margin

yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Keuntungan/margin merupakan

selisih dari harga jual dengan nilai pokok Pada saat pengakuan asset

Lembaga. Tetapi pada saat perolehan aset Murabahah diakui persedian,

namun Petugas tidak melakukan pencatatan persedian karena tidak ada sistem

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

51

penyimpanan persedian , sehingga persedian yang diperoleh langsung

diserahkan langsung ke pihak nasabah. Petugas hanya menerima pesanan

barang, Petugas akan menyerahkan pembelian barang kepada nasabah atau

perwakilan yang ditunjuk oleh pihak BMT, nasabah menunjukan bukti fisik

atau nota pembelian kemudian akan ditentukan harga perolehan. Hal tersebut

telah sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 102.

b) Apabila BMT mendapatkan uang sebagai awal pembelian barang pada saat

akad Murabahah dianggap sebagai piutang pembelian, dalam hal ini tidak

adanya pencatatan jurnal yang di lakukan oleh KSU BMT Ben Makmur. Hal

tersebut tidak sesuai dengan PSAK 102 psl 30 dimana disebutkan Uang muka

diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima.

c) Uang muka yang telah diterima tersebut dianggap sebagai pelunasan piutang

Murabahah,hal tersebut telah sesuai dengan PSAK 102 dan dibuatkan jurnal

sebagai berikut:

Db. Piutang Murabahah

Kr. Kas

Kr. Margin Murabahah

c) Apabila transaksi Murabahah jadi disepakati dan tanda adanya kesungguhan

dari nasabah melakukan transaksi Murabahah. Jika transaksi gagal/tidak

disepakati maka uang dikembalikan tanpa ada potongan biaya lain – lain, hal

tersebut tidak sesuai dengan PSAK 102 karena seharusnya jika barang batal

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

52

dibeli oleh pembeli, maka uang muka dikembalikan kepada pembeli setelah

diperhitungkan dengan biaya- biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual.

d) Jika terjadi kelalaian yang tidak sengaja dilakukan oleh nasabah yang tidak

mampu melakukan kewajiban yang sesuai dengan perjanjian dan memiliki

bukti kuat tidak mampu melunasi, maka BMT akan melakukan keringan

jangka waktu pembayaran angsuran dan tidak di kenakan denda. Apabila

nasabah lalai melakukan angsuran 1 – 2x maka tidak diberikan denda dan

pada angsuran selanjutnya dilakukan pencatatan. Pencatatan yang di lakukan

oleh KSU BMT Ben Makmur dana dari denda diperuntukkan sebagai dana

kebajikan yang dibuat.

Adapun Jurnal nya adalah

Db. Kas

Kr. Piutang Murabahah

Kr. Margin Murabahah

Hal tersebut tidak sesuai dengan PSAK 102 psl 29 dimana Denda dikenakan jika

pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang

diterima sebagai bagian dan kebajikan.

4.3.3 Pembahasan Mengenai Kesesuaian Pengakuan Akuntansi Pembiayaan

Mudharabh di KSU BMT BEN MAKMUR KENDUREN berdasarkan

PSAK No.102

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

53

Pelaksanaan Pembiayaan Akad Mudharabah adalah ketika terjadi

Pembiayan Akad Mudharabah akan tertulis besarnya pembiayaan yang diberikan

oleh pihak BMT kepada nasabah,Pihak BMT akan menjelaskan jumlah

pembiayaan dan jangka waktu pembiayaan yang telah disepakati antara pihak

BMT dengan nasabah,dan untuk nisbah bagi hasil yang telah di sepakati serta tata

cara pengembalian dana juga tertulis secara terperinci dalam akad Mudharabah.

Upaya untuk menjamin keamanan dan terpenuhi akad pembiayaan Mudharabah

maka pihak nasabah sebagai pengelola dana wajib memberikan jaminan atas akad

mudharabah yang telah disepakati.Jaminan yang diberikan dapat berupa Sertivikat

tanah atau BPKB Kendaraan.Barang yang akan dijadikan sebagai jaminan ditulis

secara terperinci.Jika selama berlangsungnya akad Mudharabah, nasabah belum

juga membayar angsuran,maka pihak BMT akan melakukan komunikasi terhadap

nasabah.Bila terjadi keterlambatan bukan karena disengaja maka pihak BMT

memberikan toleransi kepada nasabah untuk memperpanjang jangka waktu

pembayaran angsuran,tetapi apabial di sengaja oleh nasabah maka pihak BMT

akan memberikan denda sesuai kesepakatan yang sudah di sepakati.

Adapun Kesesuaian Akuntansi Syariah Pada Pembiayaan (Akad)

Mudharabah pada KSU BMT Ben Makmur Kenduren dengan PSAK 105 sebagai

berikut:

a) Pengakuan Investasi

BMT mengakui pembiayaan Mudharabah yang diberikan kepada nasabah

dalam bentuk kas pada saat penyairan dana. Pencairan dana dilakukan

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

54

setelah akad pembiayaan Mudharabah disepakati. Pembayaran angsuran

pembiayaan dapat dilakukan secara bertahap yakni bulanan maupun jatuh

tempo sesuai dengan kesepakatan antara BMT dengan

anggota.

Adapun jurnal yang dibuat:

Db.Investasi/pemb.Mudharabah

Kr. Kas

Perlakuan tersebut sesuai PSAK 105. psl 12 dimana Dana Mudharabah

yang disalurkan oleh pemilik dana diakui sebagai investasi Mudharabah

pada saat pembayaran kas atau penyerahan aset nonkas kepada pengelola

dana.

b) Pengakuan Kerugian

Penurunan nilai investasi yang bukan kelalaian yang disengaja atau

menyalahi perjanjian oleh anggota dan juga kerugian yang terjadi dalam

satu periode sebelum akad Mudharabah berakhir merupakai kerugian yang

mengurangi saldo investasi Mudharabah. Kerugian yang bukan merupakan

kesalahan dari anggota dalam hal ini adalah karena anggota meninggal atau

kerugian akibat terkena bencana alam.

Adapun Jurnalnya adalah:

Db. Kerugian pembiayaan/investasi

Kr. Penyisihan kerugian pembiayaan/ investasi

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

55

Hal tersebut sesuai denganPSAK 105. psl 21tentang Pengakuan

Kerugian, dimana kerugian yang terjadi dalam suatu periode sebelum akad

Mudharabah berakhir diakui sebagai kerugian dan dibentuk penyisihan

kerugian investasi pada saat akad Mudharabah berakhir.

c) Pengakuan Beban

Pihak BMT tidak mengakui beban yang terjadi yang berkaitan dengan

akad pembiayaan Mudharabah sebagai kerugian. Kerugian yang diakibatkan

oleh adanya kelalaian ataupun kesalahan pengelola dana akan dibebankan

kepada anggota dan hal tersebut tidak mengurangi nilai investasi

mudharabah.

Perlakuan tersebut telah sesuai dengan PSAK 23. psl 23 dimana

kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada

pengelola dana dan tidak mengurangi investasi Mudharabah.

d) Pengakuan Keuntungan

Keuntungan bagi hasil diakui ketika nasabah menyetorkan

pembayaran bagi hasil kepihak BMT. Pembayaran bagi hasil dilakukan

setiap bulan. Perhitungan nisbah bagi hasil menggunkan prosentase yang

telah ditentukan dan disepakati oleh kedua belah pihak di awal akad

Mudharabah. Bagi hasil dihitung dari prosentase nisbah yang telah

ditetapkan bersama antara pihak BMT dengan nasabah berdasarkan laba

yang diperoleh anggota yang dilaporkan setiap bulan dengan membuat

jurnal:

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

56

Db. Kas

Kr. Pendapatan bagi hasil

Perlakuan tersebut telah sesuai dengan PSAK 105.psl 20, yang

menyebutkan jika investasi Mudharabah melebihi satu periode pelaporan,

penghasilan usaha diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai

nisbah yang disepakati.

e) Pengakuan Piutang

KSU BMT Ben Makmur mengakui pembiayaan (akad) Mudharabah

dan bagi hasil usaha yang belum dibayarkan sebagai piutang dengan

membuat jurnal:

Db. Piutang pendapatan bagi hasil

Kr. Pendapatan bagi hasil Mudharabah

Penerapan tersebut telah sesuai dengan PSAK 105.psl 19 yang

menyebutkan jika akad Mudharabah berakhir sebelum atau saat akad jatuh

tempo dan belum dibayar oleh pengelola dana, maka investasi Mudharabah

diakui sebagai piutang.

f) KSU BMT Ben Makmur menyajikan pembiayaan (akad) Mudharabah yang

diberikan/disalurkan kepada nasabah dalam neraca sebesar nilai yang tercatat.

Komponen laporan keuangan terdiri, neraca, laporan perhitungan hasil usaha,

laporan arus kas, laporan perubahan kekayaan bersih serta catatan atas

laporan keuangan. Hal tersebut telah sesuai dengan PSAK 105.psl 36 yang

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

57

menyebutkan pemilik dana menyajikam investasi Mudharabah dalam laporan

keuangan sebesar nilai tercatat.

g) Dalam pengungkapan KSU BMT Ben Makmur berkaitan isi kesepakatan

usaha Mudharabah dalam laporan hasil usaha mencakup hal – hal : jumlah

dana dan pembagian hasil usaha sesuai dengan kesepakatan yang tertera

dalam pembiayaan (akad) Mudharabah. Hal tersebut telah sesuai dengan

PSAK 105.psl 38 yang menyatakan pemilik dana mengungkapkan hal - hal

terkait transaksi Mudharabah tetapi tidak terbatas, pada : Isi kesepakatan

utama usaha Mudharabah, seperti porsi dana, pembagian hasil usaha,

aktivitas usaha Mudharabah, dan lain - lain; Rincian jumlah investasi

Mudharabah berdasarkan jenisnya Penyisihan kerugian investasi

Mudharabah selama periode berjalan; dan Pengungkana yang diperluka

sesuai PSAK 101 : Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Profil Singkat BMT Ben ...

58