DAFTAR ISIpustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 6. 9. · kegiatan...
Transcript of DAFTAR ISIpustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 6. 9. · kegiatan...
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan......................................................................................................... i
Lembar Pengesahan......................................................................................................... iii
Kata Pengantar................................................................................................................. iv
Daftar isi ......................................................................................................................... v
Lembar Konsultasi Coach................................................................................................ vi
Lembar Konsultasi Mentor.............................................................................................. vii
BAB I (PENDAHULUAN)
A. Kata Pengantar..................................................................................................... 1B. Tujuan.................................................................................................................. 3
BAB II (DATA ORGANISASI)
A. Profil.................................................................................................................... 5B. Visi dan Misi........................................................................................................ 6C. Struktur Organisasi.............................................................................................. 7D. Job Description.................................................................................................... 8
BAB III (LANDASAN TEORI)
A. Nilai-nilai dasar pns dalam ANEKA................................................................... 91. Akuntabilitas................................................................................................... 92. Nasionalisme................................................................................................... 103. Etika Publik.................................................................................................... 124. Komitmen Mutu.............................................................................................. 155. Anti Korupsi.................................................................................................... 15
B. Peran dan kedudukan ASN.................................................................................. 191. Manajemen ASN............................................................................................. 192. Whole of Goverment....................................................................................... 203. Pelayan Publik................................................................................................. 20
BAB IV (RANCANGAN AKTUALISASI)
A. Identifikasi Isu..................................................................................................... 23B. Aktualisasi pemecahan isu................................................................................... 25C. Rancangan Pelaksanaan ...................................................................................... 29D. Jadwal Kegiatan .................................................................................................. 35
BAB V (ROLE MODEL)................................................................................................ 36
BAB VI (PELAKSANAAN AKTUALISASI)
A. Realisasi pelaksanaan aktualiasi.......................................................................... 38B. Pelaksanaan aktualiasai........................................................................................ 39C. Analisis dampak .................................................................................................. 52D. Analsisi mamfaat................................................................................................. 54
BAB VII (KENDALA DAN SOLUSI)
i | R a n c a n g a n A k t u a l i s a s i
A. Kendala ............................................................................................................... 56B. Solusi.................................................................................................................... 57
BAB VIII (KESIMPULAN)
A. Kesimpulan......................................................................................................... 58B. Saran................................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 60
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................................. 61
ii | R a n c a n g a n A k t u a l i s a s i
KATA PENGANTAR
Puji syukur berkat limpahan rahmat Allah Swt, laporan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi ASN di P3KDOD LAN Samarinda dapat diselesaikan dengan baik tepat pada
waktunya. laporan aktualisasi ini melaporkan secara aktual dan krologis seluruh kegiatan
dalam rangka aktualisasi menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yang telah
diterapkan di tempat kerja.
Terlaksananya seluruh laporan ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, arahan dan
masukan dari berbagai pihak. sebagia bentuk penghargaan, penulisan ucapan terimakasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Kepala BKPSDM Kota Balikpapan beserta staf yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
angkatan 9 tahun 2019
2. DR. Mariman Darto, S.E., M.Si. sebagai kepala pusat Pelatihan dan Pengembangan
dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (P3KDOD LAN) Samarinda.
3. Mugiyotno, S.Pd., M.M., sebagai mentor sekaligus Kepala Sekolah SMP Negeri 8
Balikpapan.
4. M. Abdi Rahma, S.Sos., M.Si. sebagai pembimbing (coach) yang telah
membimbing, memberikan masukan, dan sebagai penasehat penulis dalam proses
aktualisasi.
5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya kepada penulis agar menjadi
ASN yang ber-ANEKA
6. Seluruh rekan kerja di SMP Negeri 8 Balikpapan yang telah memberikan
dukungan, saran dan masukan sehingga penulis dapat semaksimal mungkin
menjalan kegiatan Aktualisasi.
7. Rekan latsar CPNS golongan III angkatan 8 dan 9 yang saling menguatkan dan
memberikan ide selama di kampus.
8. Ibu dan Ayah, saudara, keluarga yang selalu mendukung penulis, mendoakan dan
motivasi untuk bisa melewati masa pelatihan Latsar.
Semoga seluruh bantuan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis mendapat
imbalan yang sesuai dari Allah Swt, dan semoga laporan aktuaisasi ini dapat memberikan
masukan yang positif bagi kita semua. amin ya robbal alamin.
iii | R a n c a n g a n A k t u a l i s a s i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kata Pengantar
Saat ini kita memasuki era globalisasi yang sangat cepat, segala aspek kehidupan
berkembang dengan pesat, hal ini karena adanya faktor saling mempengaruhi antar lini
kehidupan. tentu saja hal utama yang menjadi penyebabnya adalah terciptanya teknologi
yang luar biasa, sehingga batasan-batasan interaksi dan komunikasi seakan tidak ada.
Teknologi ini lah yang kemudian membawa kemajuan pesat, baik dalam dunia
sosial, politik, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan masih banyak hal lainnya. oleh
karenanya manusia juga harus bisa mengikuti perkembangan teknologi tersebut.
Lebih spesifik lagi, dalam dunia pendidikan-pun peranan teknologi sangat
mempengaruhi segala sistim pendidikan. contoh hal kecil saja, data guru tidak lagi
disimpan secara manual namun sudah digitalisasi sehingga dengan begitu mudahnya
pemerintah melakukan pemantauan pendidikan. ada juga dalam kegiatan belajar, seorang
guru akan lebih mudah memberikan contoh real hanya dengan menampilkan gambar-
gambar fakta yang semunya bisa didapatkan dengan mudah. dan masih banyak hal lainnya.
Berkenaan dengan tugas seorang guru, guru saat ini tidak akan bisa lepas dari
teknologi, pembelajaran konvensional pada saat ini mulai ditinggalkan karena dianggap
lambat dan monoton, sedang tuntutan ilmu pengetahuan yang tinggi mengharuskan guru
menggunakan sarana teknologi untuk mencapainya. walau begitu teknologi selamanya
tidak akan bisa menggantikan seorang guru, sebab ada aspek-aspek spritual dan emosional
yang tidak akan tergantikan oleh teknologi.
alasan seorang guru harus menciptakan inovasi belajar yang terbarukan tidak lain
adalah untuk meningkatkan minat belajar siswa, karena tampa minat pembelajaran akan
terasa hambar dan lalai. minat ini adalah aspek emosional yang tercipta dari pengalaman
yang di dapatkan. jika pengalaman yang didapatkan tidak baik maka seseorang itu bisa
kehilangan minatnya.
Itulah kenapa pentingnya kita memperhatikan minat belajar siswa, agar selama
proses pembelajaran kita mampu menghidupkan ruh semangat menuntut ilmu
pengetahuan. siswa yang memiliki minat pembelajaran yang tinggi juga cenderung akan
1 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
lebih mudah menguasai suatu disiplin ilmu. dan salah satu cara untuk meningkatkan minat
belajar siswa adalah dengan mengkolaborasikan pendidikan dengan teknologi.
dalam hal ini saya selaku penulis berusaha mengaktulialisasi kemampuan penulis
dalam upaya menerapkan nilai-nilai agama melalui teknologi pendidikan dikelas digital
SMP Negeri 8 Balikpapan. hal ini dilandasi oleh beberapa alasan yaitu bahwa SMP Negeri
8 Balikpapan telah memiliki kelas digital yaitu sebuah kelas pencontohan untuk
menerapkan teknologi pendidikan terbarukan dalam proses pembelajaran. kelas digital juga
diadakan untuk menghapus stigma lama terhadap teknologi bahwa teknologi memiliki
dampak negatif yang sangat besar terhadap siswa padahal saat ini dengan menggunakan
sistem yang tepat teknologi akan memiliki mamfaat yang jauh lebih besar dari pada sifat
negatifnya.
Kelas digital adalah sebuah kelas yang termanajemen dengan IT, mulai dari jadwal,
kurikulum, metode, hingga data siswa. Kelas digital juga memiliki mamfaat besar lainnya
yaitu mampu memberikan nuansa baru dalam dunia pendidikan Indonesia, dulu
pembelajaran harus selalu dengan tatap muka, namun dengan kelas digital pembelajaran
tidak lagi di batasi ruang dan waktu, kontrol terhadap siswa tidak lagi harus bertemu badan
namun dengan digitalisasi guru akan lebih mudah melakukan pengawasan dari jauh, inilah
yang di sebut dengan kelas digital.
Penerapan teknologi pada proses pembelajaran tentunya di lakukan dengan
menyesuaian ideologi Pendidikan di Indonesia, terutama bagi guru selaku ASN yang wajib
melaksanakan tugasnya berdasarkan nilai-nilai ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. sehingga mampu mengaktulisasikan ilmu
yang dimiliki dengan mengkolaborasikan teknologi terhadap pendidikan yang tidak akan
lepas dari ideologi pendidikan di Indonesia. selain itu juga dengan penerapan ANEKA
pada pembelajaran berbasis teknologi akan mempermudah kita untuk mencapai Standar
Nasional Pendidikan yang telah ditentukan oleh pemerintah Indonesia.
Adapun upaya penulis untuk mengaktualisasikannya dalam proses pembelajaran
adalah dengan memiliki pemahaman dasar ANEKA yang didapatkan selama ON kampus
di LAN KDOD Samarinda yang didapatkan selama kurang lebih 28 hari, kemudian disusul
dengan rancangan aktualisasi dibawah pengawasan coach yang berkompeten yang
selanjutkan melaksanakan rancangan tersebut di instansi masing-masing di bawah
pengawasan mentor (atasan langsung) yang bertanggung jawab sehingga dengan hal
2 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
tersebut diharapkan penerapan aktualiasi dapat terlaksana. adapaun berkenaan judul yang
penulis angkat yaitu “Penerapan nilai-nilai agama melalui teknologi pendidikan di
kelas digital SMP Negeri 8 Balikpapan” dapat terlaksana sesuai yang telah diharpakan.
B. Tujuan
Tujuan penulis mengangkat judul “Penerapan Nilai-Nilai Agama Melalui
Teknologi Pendidikan Di Kelas Digital SMP Negeri 8 Balikpapan” adalah sebagai
berikut:
1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dalam menjalankan tugas di
SMP Negeri 8 Balikpapan
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai Akuntabilitas sehingga bekerja dengan penuh
tanggung jawab dan mampu mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan yang
dilaksanakan.
3. Mengaktulaisasi nilai-nilai Nasionalisme sehingga mampu menciptakan dedikasi
yang tinggi dalam mengabdikan diri pada dunia pendidikan melalui pembelajaran
yang bermutu.
4. Mengaktulisasikan nilai-nilai Etika Publik sehingga menciptakan lingkungan kerja
yang ideal dalam dunia pendidikan.
5. mengaktualisasikan nilai-nilai Komitmen Mutu dalam hal ini penulis berusaha
menerapkannya melalui teknologi sehingga tercipta pembelajran yang bermutu
tinggi.
6. Mengaktualisasikan nilai-nilai Anti Korupsi, melalui teknologi pendidikan akan
mempermudah transparansi pendidikan sehingga menjauhkan dari tindak kejahatan
korupsi.
dan secara spesifik tujuan pemamfaatan teknologi dalam pendidikan adalah sebagai
berikut:
7. Diharapkan teknologi dapat menjadi sarana efektif dan efesien dalam menyalurkan
nilai-nilai agama sebagai dasar pondasi Pancasila ke 1 yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa
8. Dengan penerapan teknologi siswa akan lebih mudah mengikuti proses
pembelajaran, sehinga tidak mudah menimbulkan rasa bosan pada saat
pembelajaran berlangsung.
3 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
9. Menghapus stigma buruk bahwa pendidikan agama bertolak belakang dengan
perkembangan teknologi hal ini dilakukan sebagai bentuk penerapan manajemen
ASN dalan meningkatkan sumber daya manusia
10. Memudahkan evaluasi pembelajaran siswa sehingga guru akan lebih mudah
mengukur kemampuan siswa.
11. Mempermudah pelaporan kegiatan siswa sehingga akan lebih efesien dari segi
waktu dan tempat.
12. Lebih mudah memberikan pembelajaran yang merata kepada siswa sebagai bentuk
penerapan nilai Pancasila yang ke 5 yaitu (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia)
13. Mempermudah menyampaikan informasi dalam proses pembelajaran untuk pihak
yang memerlukan seperti orang tua, pengawas dan kepala sekolah.
4 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
BAB II
DATA ORGANISASI
A. Profil SMP Negeri 8 Balikpapan
SMP Negeri 8 Balikpapan adalah salah satu sekolah negeri yang terletak di RT 54
no 14, Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikapapan. SMP Negeri
8 adalah satu satu SMP yang ada di Kecamatan Balikpapan Timur yang memiliki reputasi
input siswa yang sangat baik, hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang ingin
bersekolah di SMPN 8 Balikpapan. selain itu dari segi prestasi SMP Negeri 8 Memiliki
banyak prestasi yang cukup dibanggakan.
SMP Negeri 8 Balikpapan saat ini di pimpin Oleh Bapak Mugiyotno, S.Pd., M.M,
saat ini SMP Negeri 8 Balikpapan memiliki 67 Staf pegawai, dengan jumlah siswa 1200 an
siswa
Sekolah ini mendapat prestasi di bidang sekolah adiwiyata mandiri tahun 2018.
lingkungan sekolah yang nyaman membuat anak-anak lebih betah di sekolah. faislitas yang
ada di SMP Negeri 8 Balikpapan adalah 33 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang TU, 1 ruang
kepala sekolah, 2 mushola, 2 Lab IPA, 1 ruang kelas agama Kristen, 1 ruang UKS, 1 ruang
pramuka, 5 kantin, 1 ruang pertemuan, lampangan bola voly, lapangan bola basket, dan
ruang auditorium dan masih banyak ruang lainnya yang tergolong lengkap untuk menujang
proses pendidikan.
SMP Negeri 8 Balikpapan juga memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler yang
sangat mendukung pengembangan prestasi siswa, diantara kegiatan tersebut adalah
kegiatan pramuka inti dan pramuka wajib, PMR, Osis, ekskul bola voly, ekskul sepak bola,
ekskul green generation, PIK, dan lain sebagainya dan beberapa diantaranya mampu
memenangkan beberapa lomba seperti ekskul voly yang memenangkan lomba voly tingkat
smp diakhir tahun 2019, ekskul PMR yang memenangkan salah satu lomba di pekan
jumbara, dll.
Dan dari segi peralatan penunjang juga SMP negeri 8 Balikpapan memiliki
beberapa peralatan pendukung untuk pendidikan, terutama untuk mengaktualisasikan
kegiatan yang penulis laksanakan, seperti adanya LCD proyektor, sound sistem, wifi dan
5 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
lain sebagianya sehingga dalam pelaksanaan aktualisasi nanti akan mempermudah kinerja
penulis.
B. Visi dan Misi SMP Negeri 8 Balikpapan
Visi:
BERIMAN DAN BERTAQWA, BERPRESTASI DAN BERBUDAYA SERTA CINTA
LINGKUNGAN
Misi:
1. Mewujudkan warga sekolah yang taat terhadap ajaran agama yang di anutnya.
2. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan minimal SNP (Standar
Nasional Pendidikan)
3. Menanamkan nilai-nilai budaya karakter bangsa melalui pembelajaran dan
keteladanan
4. Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, bersih, indah, hijau, aman, nyaman, dan
lestari, sehingga berwawasan wiyata mandala.
Tujuan:
1. Mewujudkan warga sekolah yang beriman dan bertaqwa terhadap ajaran agama
yang di anut;
2. Menghasilkan lulusan minimal SNP (Standar Nasional Pendidikan)
3. Seluruh warga sekolah menanamkan nilai-nilai budaya karakter bangsa;
4. Terciptanya lingkungan sekolah yang asri, bersih, indah, hijau, aman, nyaman, dan
lestari, sehingga berwawasan wiyata mandala.
6 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
C. Struktor Organisasi
7 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Mugiyotno, S.Pd., M.M.Mugiyatno, S.Pd., M.Pd.NIP. . 196912221998021002
D. Job Description
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, maka tugas
guru adalah:
1. Tenaga pendidik atau guru
a. Menyusun administrasi pembelajaran dengan baik dan lengkap
b. Melaksanakan kegiatan proses pembelajaran
c. Melaksanakan evaluasi kegiatan proses pembelajaran
d. Melaksanakan penilaian kegiatan proses pembelajaran
e. Membuat laporan tentang hasil kegiatan proses pembelajaran
f. Mengisi daftar nilai siswa
g. melaksanakan program perbaikan dan pengayaan kegiatan proses pembelajaran
h. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan arahan kepada siswa
i. Melakukan koordinasi dan evaluasi terkait dengan kegiatan proses
pembelajaran
j. Mengikuti Program Pembinaan yang dilaksankan oleh sekolah
2. Wakil kelas/guru kelas
a. Membuat program kerja Kelas
b. Melaksanakan kegiatan bimbingan, arahan, serta pembinaan kepada siswa
c. Menyusun pengelolaan kelas meliputi denah tempat duduk siswa dan menseting
suasana kelas sesuai dengan situasi dan kondisi
d. Menyusun adminstrasi kelas meliputi jadwal pembelajaran, presensi, jurnal dan
tata tertib siswa serta penilian siswa
e. Menyusun statistik perkembangan siswa
f. menyusun laporan kegiatan kelas secara berkala
8 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Nilai-nilai dasar PNS
Undang-undang no. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyebutkan
bahwa ada lima nilai dasar ASN, kelima nilai dasar itu disebut dengan ANEKA yaitu
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) harus di
tanamkan kepada setiap ASN, berikut adalah indikator-indikator dari kelima nilai-nilai
dasar tersebut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tangggung jawab yang menjadi amanahnya, amanah seseorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik (modul akuntabilitas, 2015). nilai-nilai dasar
akuntabilitas meliputi:
1) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam meciptakan lingkungannya
2) Tranparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok/institusi
3) Integritas
integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan
4) Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang
di sengaja maupun yang tidak di sengaja. tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran dan kewajiban
5) Keadilan
keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal baik
yang menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan
9 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Rasa keadilan akan membawa kepada sebuah kepercayaan. kepercayaan ini yang
akan melahirkan akuntabilitas
7) Keseimbangan
untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan anatara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang jelas
tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang di harapkan
9) Konsistensi
konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus melakukan sesuatu sampai pada
tercapainya tujuan akhir
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan publik, bangsa dan negara (modul Nasionalisme, 2015) nilai-nilai
dasar Nasionalisme meliputi:
1) Nilai-Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila ke-1 Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” mengandung
nilai ketuhanan yang artinya Bangsa Indonesia memberikan kebebasan pada rakyat
untuk menganut menjalankan sekaligus mengamalkan ibadah berdasarkan agama
masing masing individu tersebut. Nilai nilai yang terkandung dalam sila pertama
pancasila adalah sebagai berikut:
1) Sebuah keyakinan bahwa Tuhan itu ada dan memiliki sifat yang sempurna.
2) Memiliki ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara melakukan semua
perintahNya dan menjauhi laranganNya.
3) Saling hormat menghormati antar umat beragama.
4) Adanya bentuk kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama
masing masing.
10 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
2) Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Didalam Pancasila sila ke-dua memiliki arti yakni segenap bangsa dan rakyat
Indonesia diakui serta diperlakukan sebagaimana mestinya sesuai harkat serta
martabatnya sebagai makhluk ciptaan tuhan. Nilai-nilai Pancasila ini dilandasi pada
pernyataan bahwa semua manusia memiliki derajat, martabat, hak dan kewajiban yang
sama. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sila ke-dua antara lain adalah:
1) Manusia memiliki hak dan martabat yang sama dan sejajar.
2) Timbulnya pengakuan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang paling
sempurna.
3) Dengan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan akan mendapat perlakuan adil dari
dan kepada manusia lain.
4) Setiap manusia memiliki rasa solidaritas dan tenggang rasa yang tinggi sehingga
mereka tidak bisa bertindak seenaknya sendiri.
3) Niai-nilai Persatuan Indonesia
Makna yang terkandung dalam pancasila sila ke-tiga merupakan wujud berupa
tekat kuat dan utuh yang berasal dari berbagai aspek kehidupan yang memiliki satu
tujuan dan tergabung menjadi satu yakni Indonesia. Sebagaimana makna yang
terkadung dalam sila ketiga pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” memiliki
makna dan nilai persatuan. Adapun makna dan nilai sila ke-tiga pancasila yang lainnya
adalah sebagai berikut:
1) Menempatkan kepentingan, keselamatan, persatuan dan kesatuan bangsa diatas
kepentingan diri sendiri dan golongan.
2) Mempunyai rasa cinta tanah air, bangsa serta negara dengan cara rela berkorban
demi kepentingan bangsanya sendiri.
3) Mengakui semua suku bangsa termasuk dengan keanekaragaman budaya suku
bangsa tersebut. Hal ini tentunya dapat mendorong bangsa Indonesia menuju
persatuan dan kesatuan.
4) Nilai-nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
11 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Pancasila sila ke-empat berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” makna sila ke-empat pancasila
menegaskan pada kita bahwa segala proses pengambilan keputusan harus didasarkan
pada asas musyawarah sehingga dapat menciptakan kesepakatan bersama. Selain itu
nilai Pancasila sila ke-empat juga menegaskan bahwa pemerintahan yang dilaksanakan
berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Adapun makna dan nilai lain yang
terkandung dalam sila ke-empat pancasila adalah sebagai berikut:
1) Rakyat Indonesia merupakan warga negara yang memiliki hak, kewajiban dan
kedudukan yang sama.
2) Asas kekeluargaan digunakan untuk melakukan musyawarah serta mufakat.
3) Mengutamakan segala kepentingan bersama dan kepentingan bangsa melebihi
kepentingan diri sendiri dan golongan.
4) Melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan yang menyangkut banyak
orang
5) Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila sila ke-lima berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia” nilai sila kelima pancasila ini menegaskan bahwa dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara harus tercipta keseimbangan yang sesuai antara hak dengan
kewajiban. Serta sebagai anggota masyarakat sebangsa setanah air kita harus
menghormati hak hak yang dimiliki orang lain, bersikap adil dan suka menolong
sesama jika diperlukan. Makna dan nilai lain yang terkandung dalam pancasila sila ke-
lima adalah:
1. Semua manusia memiliki derajat yang sama di mata hukum.
2. Mencintai segala jenis pembangunan demi kemajuan bangsa.
3. Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan derajat dan golongan.
4. Adil dan bijaksana dalam segala tindakan
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
12 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang
pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
3. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik:
1. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2. Dimensi Modalitas
3. Dimensi Tindakan Integritas Publik
Indikator etika publik meliputi:
1. Adanya kode etik, yang merupakan aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
2. Keramahan dalam bersikap akan membuat orang lain merasa dihargai dan
dihormati.
3. Sopan santun, merupakan sikap yang berdasarkan pada aspek nilai dan norma saat
melayani publik sehingga meningkatkan kualitas pelayanan publik.
4. Empati dan simpati, sikap seakan merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Simpati akan berlangsung ketika ada sikap saling pengertian dan saling percaya
sehingga memudahkan dalam berkomunikasi.
5. Netralitas, sikap yang tidak memihak atau ikut berkompetisi dalam kegiatan yang
memungkinkan terjadi pertikaian.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang undang ASN,
yakni sebagai berikut:
1. Memegang teguh nilai-nilai ideologi negara Pancasila
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
13 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdayaguna, berhasilguna dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitastinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistim pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
Manfaat nilai etika bagi organisasi antara lain sebagai berikut:
1. Kebersamaan
2. Empati
3. Kepedulian
4. Kedewasaan
5. Orientasi organisasi
6. Respect
7. Kebajikan
8. Integritas
9. Inovatif
10. Keunggulan
11. Keluwesa
12. Kearifan
14 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
4. Komitmen Mutu
komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasikan pada kualitas hasil (modul komitmen mutu, 2015), adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan
memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara nilai-nilai
dasar komitmen mutu:
1) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/client
2) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menajga dan memelihara agar
costumer/client tetap setia
3) menghasilkan/produk atau jasa yang berkualitas tinggi, tampa cacat, tampa
kesalahan, dan tidak ada pemborosan;
4) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, berkaitan dengan pergeseran tuntutan
kebutuhan costumer/client maupun perkebangan teknologi
5) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dalam
pengambilan keputusan;
6) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, anata lain:
Pendidikan, Pelatihan, Pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark.
5. Anti korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung (modul anti korupsi, 2015). tindak pidana korupsi
yang terjadi dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap, Pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan alan pengadaan dan
gratifikasi.
Nilai-nilai dasar anti korupsi
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang, tampa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi
pribadi yang berintegrasi. seseorang di tuntut untuk bisa berkata jujur dan transparan
15 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. kejujuran juga akan
terbawa dalam bekerja sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk
berbuat curang.
Nilai kejujuran dalam sekolah dapat di wujudkan dalam bentuk tidak melakukan
kecurangan akademik. misalnya tidak mencontek, tidak melakukan plagiarisme, dan
tidak memalsukan nilai.
2) Peduli
Kepedulian sosial kepada seseorang menjadikan seseorang memiliki sifat kasih
sayang. individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya dimana masih terdapat banyak orang yang tidak mempu, menderita, dan
membutuhkan uluran tangan. pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
3) Mendiri
Karakter ini memiliki beberapa sinonim, antara lain: sifat-sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain; tabiat; watak. Akhlak
sinonimnya adalah budi pekerti; kelakukan. Watak sinonimnya adalah sifat batin
manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku.; budi pekerti; tabiat.
Budi pekerti sinonimnya adalah sikap; akhlak; moral; kondisi mental yang membuat
orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin. Mental sinonimnya adalah
batin dan watak. Mentalitas artinya keadaan dan aktivitas jiwa (bathin), cara berfikir,
dan berperasaan.
Dalam Oxford Advance Learner’s Dictionary of Current English, karakter
adalah keadaan mental atau moral seseorang, masyarakat, bangsa dan sebagainya;
kualitas mental atau moral yang membentuk seseorang, bangsa, dan sebagainya
berbeda dari yang lain.
Pengetian kata mandiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah dalam
keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain. Kata bendanya adalah
kemandirian yang artinya adalah hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa
bergantung pada orang lain.sinonim dari kata mandiri adalah berdikari, yaitu berdiri di
atas kaki sendiri; tidak bergantung pada bantuan orang lain.
16 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Nilai kemandirian dapat di wujudkan dalam bentuk antara lain berusaha ikut
memantau jalannya proses pembelajaran, memantau sistem pengelolaan sumber daya
di sekolah, memantau sumber kondisi insfrastruktur lingkungan sekolah, nilai
kepedulian juga dapat di wujudkan dalam bentuk mengindahkan seluruh peratuan dan
ketentuan yang berlaku di dalam sekolah dan di luar sekolah.
4) Disiplin
Dalam pendidikan, kedisipilan merupakan hal yang wajib dimiliki oleh
seseorang. Dengan kedisiplian inilah seorang dapat menempuh suatu perubahan yang
sangat baik. Kedisiplinan ini akan menajadikan karakter yang perlu dikembangkan dan
ditingkatkan dalam menempuh kehidupan dan pendidikan pada khususnya, sebab
pendidikan itu akan menjadi maju apabila dilandasi dengan karakter kedisiplinan tinggi
dari pemuda bangsa.
Seorang dipandang sebagai manusia yang berbudi pekerti luhur tentu
mempunyai suatu kepribadian yang baik yang ditunjukkan dengan adanya suatu sikap
disiplin. Seiring dengan perkembangan jaman kedisiplinan diri yang ada dalam
manusia akan mengikis dan berubah karena pengaruh globalisasi yang makin
meningkat. Hal ini tentu menjadikan kita khawatir akan nasib para penerus bangsa kita
Nilai kedisiplinan dapat di wujudkan antara lain dalam bentuk kemampuan
mengatur waktu dengan baik, kepatuhan pada seluruh peraturan dan ketentuan yang
berlaku di sekolah, mengerjakan segala sesuatunya tepat waktu dan fokus pada
pelajaran.
5) Tanggung Jawab
tanggung jawab secara harafiah dapat diartikan sebagai keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya jika terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan,
diperkarakan atau juga berarti hak yang berfungsi menerima pembebanan sebagai
akibat sikapnya oleh pihak lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tanggung jawab adalah
keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab
dan menanggung akibatnya.
17 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Rasa tanggungjawab muncul karena manusia menyadari akibat baik dan buruk
perbuatannya. Selain itu ia menyadari pihak lain akan membutuhkan pengorbanannya.
Rasa tanggungjawab juga muncul karena ada rasa peduli dan merasa diri harus terlibat
dalam menyelesaikan masalah orang lain.
Penerapan nilai tanggung jawab antara lain dapat di wujudkan dalam bentuk
belajar sungguh-sungguh, mengerjakan tugas akademik dengan baik, menjaga dan
kepercayaan yang di berikan
6) Sederhana
sederhana berarti membebaskan segala ikatan yang tidak di perlukan. Berbeda
dengan kemiskinan, kesederhanaan merupakan suatu pilahan, keputusan untuk
menjalani hidup yang berfokus pada apa yang benar-benar berarti Memahami
pengertian hidup sederhana tidak bisa di maknai secara sederhana, artinya hidup
sederhana ini memiliki pengertian yang luas .
jika seseorang memaknai pengertian hidup sederhana secara simple maka
terkesan bahkan hidup sederhana itu hidup yang apa adanya. Padahal maksud dari
hidup sederhana bukan semacam itu. ciri-ciri hidup sederhana Hidup sederhana bukan
berarti hidup miskin atau kikir. namun hidup sederhana adalah hidup yang di sesuaikan
dengan kebutuhan dan tidak berlebihan dalam menggunakan harta yang ada.
Sederhana lebih menekankan pada aspek gaya hidup bukan pada usaha yang
dilakukan seseorang. artinya usaha untuk mencapai kesuksesan tidak boleh sederhana.
namun Penggunaan hasil dari kesuksesan haruslah dengan sederhana.
Nilai kesederhanaan dapat di terapkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari,
baik di sekolah maupun di luar sekolah, misalnya hidup sesuai dengan kemampuan ,
hidup sesuai dengan kebutuhan, tidak memamerkan kekayaan, dan lain sebagainya.
7) Adil
adil adalah suatu sikap jujur, tidak memihak kepada pihak tertentu serta
bertindak objektif berdasarkan atas kebenaran yang umum. Secara bahasa, kata adil
berasal dari bahasa arab yang artinya berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus.
Dalam bersikap adil, manusia dituntut untuk tetap mempertimbangkan hak dan
kewajiban setiap orang.
18 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Kalau dianalogikan, adil ini ibarat sebuah timbangan dengan berat beban yang
sama di kedua sisinya sehingga seimbang (balance). Namun, bukan berarti adil itu
harus sama. Jadi, seimbang yang dimaksud disini bukanlah memberikan sesuatu
dengan porsi yang sama pada beberapa orang. Akan tetapi, dengan memperlakukan
sesuai pada tempatnya tanpa ada yang ditambahkan atau dikurangi.
B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-
tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional.
Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang
bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan
netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
19 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
2. Whole of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
2) dialog atau pertukaran informasi;
3) joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) joint working, atau kolaborasi sementara;
2) joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
3) satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme
integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang
menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
2) union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger,
yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
20 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
1. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah
perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya.
2. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal
yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
3. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan
publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
4. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan
antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warga negara.
5. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai
persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus
diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik
yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan
melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
6. Efektif dan Efisien
enyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang
hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh
warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik
21 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
8. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini
tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
9. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
22 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU
Rancangan aktualisasi ini di mulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada
instansi kerja penulis, yaitu SMP Negeri 8 Balikpapan, Penulis sendiri mulai bekerja di
instansi tersebut pada bulan Mei 2019 sebagai guru mapel Pendidikan Agama Islam, dan
pada akhir tahun 2019 Dinas Pendidikan Kota Balikpapan menetapkan bahwa SMP
Negeri 8 Balikpapan sebagai salah satu sekolah percontohan untuk Kelas Digital dan Kelas
Pedagogik.
Tentu dengan ditunjuknya SMP Negeri 8 Balikpapan sebagai kelas digital dan
Pedagogik membawa tantangan baru dalam dunia mengajar penulis, hal ini dikarenakan
adanya perubahan sistem yang sedikit berbeda dibandingkan dengan kelas konvensional,
sehingga dampak dari hal tersebutpun menjadi berbeda pula. selama memasuki kelas
digital ada beberapa hal yang menjadi isu yang menurut penulis perlu untuk di bahas
berkenaan dengan kelas digital, adapun isu tersebut adalah:
1) Adanya stigma bahwa pembelajaran agama berselisih dengan perkembangan
teknologi.
2) Adanya Stigma buruk yang melekat bahwa penggunaan teknologi lebih dapat
merusak nilai-nilai agama pada siswa, dan sulit menanamkan nilai-nilai agama
melalui teknologi
3) Siswa yang belum cerdas bersosial media karena tidak menerapkannya nilai-nilai
agama
Beberapa isu diatas yang diangkat oleh penulis adalah isu yang penulis dapatkan
dari observasi penulis sendiri dan juga informasi yang penulis dapatkan dari beberapa
rekan kerja, sehingga penulis merasa perlu untuk mengangkat judul ini agar dapat
memberikan mamfaat kedepannya. mengingat kelas digital adalah sesuatu yang baru
terlebih bagi SMP Negeri 8 Balikpapan dijadikan kelas Percontohan ditingkat Kecamatan
Balikpapan Timur.
23 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Beberapa isu yang muncul diatas kemudian di inventarisir dengan mengkatagorikan
ke dalam tiga prinsip ASN yaitu: 1) Manajemen ASN, 2) Pelayanan Publik dan 3) Whole
of Goverment (WOG), adapun uraiannya adalah:
1. Adanya stigma bahwa pembelajaran agama berselisih dengan perkembangan
teknologi.
Berdasarkan isu diatas, maka penulis mengkaitkannya dengan prinsip ASN yaitu
manajemen ASN, alasannya adalah berkaitan dengan sumber daya manusia yaitu guru
SMP Negeri 8 Balikpapan, Teknologi pada dasarnya hanyalah sebuah alat pendukung
untuk proses pembelajaran, dalam banyak hal teknologi dapat memberikan kemudahan
dalam proses pembelajaran namun juga dapat mempersulit pembelajaran bagi yang kurang
memahami penggunaan teknologi tersebut. terlebih lagi sudah menjadi stigma umum
bahwa guru agama hanya selalu mengajar mengguan cara convensional (ceramal, dll),
padahal tidak ada dasar larangan seorang guru agama mengajar dengan memanfaatkan
teknologi. hal ini adalah hal penting yang perlu penulis bahas agar seorang guru dapat
mengajar dengan efektif dan efesien, dan menghilangkan stigma buruk bahwa
pembelajaran agama berselisih dengan perkembangan teknologi.
2. Adanya Stigma Buruk bahwa penggunaan teknologi lebih banyak memberikan
dampak negatif pada peserta didik, dan sulit menanamkan nilai-nilai agama melalui
teknologi
Memang sudah menjadi rahasia umum bahwa penggunaan teknologi dapat
memberikan efek positif maupun negatif baik dalam hal sosial, agama, nasional, etika
prilaku dan lain sebagainya. namun kadang kala stigma negatif yang terlalu berlebihan di
gaungkan sehingga dirasa siswa perlu sangat dikekang dalam penggunaan teknologi.
padahal jika kita berfikir positif teknologi akan lebih memberikan dampak positif bagi
siswa kita, hanya saja bagaimana memberikan asupan nilai-nilai agama pada siswa melalui
teknologi sehingga mereka bisa menggunakan teknologi sebagaimana mestinya. sebab
nilai-nilai agama adalah sebagai tameng dari nilai-nilai negatif yang dapat terbawa oleh
teknologi itu sendiri. itu sebabnya penulis merasa perlu memecahkan isu ini agar anak-
anak lebih cerdas dalam menggunakan teknologi melalui nilai-nilai agama sebagaimana
amanah dalam Pancasila ke 1 (Ketuhanan yang maha esa)
24 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
3. Siswa yang belum cerdas bersosial media karena kurangnya penerapan Nilai-nilai
agama
Memberikan nilai-nilai agama tidak selalu dilakukan dengan cara-cara
konvensional, pada masa ini nilai-nilai agama bisa dilakukan dengan cara yang yang lebih
praktis tampa mengurangi point-point dari nilai agama tersebut. contohnya adalah dengan
penggunaan sosial media.
Banyak anak-anak yang tidak memahami fungsi sosial media sehingga sosial media
malah menjadi sarana degradasi moral nilai-nilai agama. akan hal hal ini penulis akan
berusaha membiasakan siswa cerdas bersosial media dengan melatih menerapkan nilai-
nilai agama melalui praktik sosial media. selain itu hal ini menjadi metode baru dalam
pembelajaran moderen yang menggunakan sosial media online dalam penerapan materi
dan nilai etika.
isu yang telah di pilih tersebut kemudian dapat diidentifikasi secara mendalam
sehingga terpilih sebuah core issue, guna mencapai core issue diperlukan upaya untuk
menganalisis secara mendalam kualitas masing-masing issu. proses identifikasi isu
tersebut menggunakan sebuah alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. penulis
menggunakan analisis USG (Urgency, Seriusness, dan Grouwth).
Urgency artinya seberapa mendesak isu tersebut harus di bahas, di analisis dan
ditindak lanjuti, seriusness merujuk pada seberapa serius isu harus di bahas dikaitkan
dengan akibat yang di timbulkan. growth menekan pada seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak di tangani.
Rentang peniliaan yang digunakan pada matriks USG adalah dengan memberikan
skor 1-5, semakin tinggi skor menunjukkan bahwa isu tersebut sangan penting untuk di
bahas dan sesegera untuk di tangani. bobot nilai pada metode tersebut di berikan penulis
secar objektif dengan mempertimbangkan beberapa aspek yaitu: hasil konsultasi, analisis
teoritis dan analisis strategis organisasi.
Analisis teoritis merujuk pada sudut pandang teori yang dapat menjadi prediksi
berkembangnya isu, sedangkan analisis strategis organisasi dilakukan dnegan
mempertimbangkan dampak isu terhadap citra organisasi. hasil penilaian dnegan alat bantu
USG dapat dilihat pada tabel beriktu:
25 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Tebel 1.1
Analisis Isu strategis
N
oIsu
skor USGtotal Skor rangking
U S G1 Adanya stigma bahwa pembelajaran
agama berselisih dengan
perkembangan teknologi
4 5 4 13 2
2 Adanya stigma buruk bahwa
penggunaan teknologi lebih banyak
memberikan dampak negatif pada
peserta didik, dan sulit menanamkan
nilai-nilai agama melalui teknologi
5 5 4 14 1
3 Siswa yang belum cerdas bersosial
media karena tidak menerapkannya
nilai-nilai agama
4 4 3 11 3
Keterangan tabel:
U: Urgency
S: Seriousness
G: Growth
Melalui proses analisis isu menggunakan metode analisis USG maka ditentukan
Core Issue, yaitu: Adanya stigma bahwa pembelajaran agama berselisih dengan
perkembangan teknologi. seperti yang kita pahami pembelajaran di kelas saat ini tidak
hanya menggunakan metode konvensional saja seperti ceramah. saat ini sudah banyak
metode-metode baru yang ditemukan oleh para ahli pendidikan dilihat dari sudut pandang
teknologi sebagai gagasan baru dalam wajah pendidikan indonesia. tekonologi diyakini
dapat memberikan kesan baru dalam proses pembelajaran sehingga anak-anak memiliki
minat belajar yang besar dalam proses pembelajaran.
B. Isu Terpilih
26 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Berdasarkan tabulasi USG seperti tercantum pada tabel 1.2. Analisis Isu Strategis,
ditemukan empat isu utama yang memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut:
1) Adanya stigma bahwa pembelajaran agama berselisih dengan perkembangan
teknologi
2) Adanya Stigma Buruk bahwa penggunaan teknologi lebih banyak memberikan
dampak negatif pada peserta didik, dan sulit menanamkan nilai-nilai agama melalui
teknologi Siswa yang belum cerdas bersosial media karena tidak menerapkannya
nilai-nilai agama.
Dari keempat isu yang problematik tersebut, ditetapkan isu paling prioritas yakni “Adanya
Stigma Buruk bahwa penggunaan teknologi lebih banyak memberikan dampak negatif
pada peserta didik, dan sulit menanamkan nilai-nilai agama melalui teknologi”
Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode USG jika tidak
diselesaikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.2
Dampak Isu Tidak Terselesaikan
No No Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak1 Pelayanan
PublikAdanya Stigma Burukbahwa penggunaanteknologi lebihbanyak memberikandampak negatif padapeserta didik, dan sulitmenanamkan nilai-nilai agama melaluiteknologi
Penggunaan teknologi dapat memberikandampak positif maupun negatiftergantung bagaimana caramenggunakannya. oleh sebab itu siswasudah sewajarnya membiasakan diriuntuk bijak menggunakan teknologimelalui penanaman-nilai-nilai agamasebagai pondasi dari nilai-nilai burukyang bisa terbawa oleh teknologi.Membiarkan anak-anak bereksplorasidengan teknologi tampa menyisipkannilai-nilai agama hanya akan membuatdiri mereka tersesat pada penyalahgunaan teknologi itu sendiri. Bisa kita lihat saat ini banyak siswa yangterjebak untuk membuat konten negatif,berkata kasar di sosial media online, ataumenggunakan teknologi untuk saranakejahatan, hal ini tidak lain karena tidaktertanamnya nilai-nilai agama dalampenggunaan teknologi.
27 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Dari Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, menunjukkan validasi isu dengan menggunakan
analisa USG. Dari analisa didapatkan core issue yakni “Adanya Stigma Buruk bahwa
penggunaan teknologi lebih banyak memberikan dampak negatif pada peserta didik, dan
sulit menanamkan nilai-nilai agama melalui teknologi”. Dari isu tersebut maka rumusan
masalah kegiatan aktualisasi melalui habituasi adalah:
1. Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk melepas stigma buruk yang melekat
bahwa penggunaan teknologi lebih dapat merusak nilai-nilai agama pada siswa?
2. Bagaimana cara menanamkan nilai-nilai agama melalaui teknologi pendidikan?
3. Bagaimana nilai dasar PNS (ANEKA) dapat diimplementasikan selama kegiatan
aktualisasi melalui habituasi di unit kerja?
sehingga untuk menyelesaikan masalah tersebut penulis sendiir mengangkat judul
“Penerapan nilai-nilai agama melalui teknologi pendidikan di kelas digital SMP Negeri 8
Balikpapan”.
28 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
C. Rancangan pelaksanaan
Berdasarkan isu/permasalahan yang terpilih maka penulis menentukan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut, diantaranya:
Unit Kerja : SMP NEGERI 8 BALIKPAPAN Identifikasi Isu : .
1) Adanya stigma bahwa pembelajaran agama berselisih dengan perkembangan teknologi2) Adanya stigma buruk bahwa penggunaan teknologi lebih banyak memberikan dampak negatif pada peserta didik,
dan sulit menanamkan nilai-nilai agama melalui teknologi3) Siswa yang belum cerdas bersosial media karena tidak menerapkannya nilai-nilai agama
Isu yang diangkat : Adanya stigma buruk bahwa penggunaan teknologi lebih banyak memberikan dampak negatif pada peserta didik,dan sulit menanamkan nilai-nilai agama melalui teknologi
Gagasan Pemecahan Isu : Penerapan nilai-nilai agama melalui teknologi pendidikan di kelas digital SMP Negeri 8 Balikpapan
Tabel 1.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusiterhadapvisi – misiorganisasi
PenguatanNilai
Organisasi
BuktiRencana
1. LiterasiDigital
1. Guru menyiapkanbeberapa materi e-book agama untuk dibaca siswa 15 menitsebelum pembelajrandalam beberapa hari
pembiasaan Literasi Digital
1. Akuntabilitas : Menyampaikan maksud dan tujuandari kegiatan aktualisasi yang akandilakukan kepada kepala sekolah.(Transaparan)
2. Nasionalisme:
Beriman dan bertaqwa, Berprestasidan berbudaya,
Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan minimal SNP
Screnn shoot ebook, foto dan vidio
29 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
2. Guru Meminta siswauntuk membacaebook berkenaandengan nilai-nilaiagama
3. Guru meminta siswauntuk menyimpulkanhasil dari bacaanyang telah dilakukan
4. Guru memberikankesimpulan
5. Guru memberikannasehat
6. Guru melakukanevaluasi
Berkoordinasi dengan rekan guruuntuk menentukan waktu yang tepatmelakukan Literasi Digital.(musyawarah, sila ke 4)
3. Etika Publik: Melaksanakan rancangan kegiatanaktualisasi yang telah disosialisasikansesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. (Bertanggung Jawab)
4. Komitmen Mutu: Membuat materi sosialisasi dalambentuk bahan tayang agar lebihmenarik dan mudah dipahami olehpeserta sosialisasi. (inovasi)
5. Anti Korupsi : Melaksanakan Literi Digital sesuaidengan jadwal yang telah ditentukan.(Dsiplin)
serta cinta lingkungan
2. PosterComenmelaluisosial mediaonlie
1. Guru membuatrancanganpembelajaran
2. Guru Meminta siswamenyiapkanperlengkapan danperalatan
3. siswa dimintamenyiapkan akunsosial media online
4. Gurumenguhubungkansetiap akun
siswa cerdas bersosial media denganbijak dan niali-nilai agama
1. Akuntabilitas : Memilih bahan poster yang memilikinilai-nilai agamis, moral, dannasionalisme. (Kejelasan)
2. Nasionalisme: Kegiatan dilakukan dengan asaskebersamaan, bhineka tunggal ika (tidakada deskriminasi) (Kesatuan sila ke-3)
3. Etika Publik: Memberikan Penilaian secara objektif(Netralitas)
4. Komitmen Mutu:
Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan minimal SNP
Scren shoot, foto, Vidio dan RPP
30 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
5. Guru mempostingposter yang syaratnilai-nilai agama
6. Guru meminta siswauntuk mengomentarisecara bijak.
7. Guru melakukanpengamatanberkenaan caramengungkapkanpendapat,penggunaan kata, danbobot isi penyampian
8. guru memberikanarahan langsung
9. guru menyimpulkankegiatan
10. guru melakukanrekap kegiatan
Kegiatan ini memadukan metode lamadengan menambahkan dimensiteknologi yang mudah dipahami siswamilenial (Beradaptasi)
5. Anti Korupsi : Hadiah yang diberikan ke siswa berasaldari dana pribadi. (mandiri)
3. Bermain kahoot (website pembelajran online)
1. Guru menyusunperencanaanpembelajaran
2. guru membuat soal-soal dan materi game
3. Guru mempostingnyamelaui websitekahoot
4. Siswa login kedalamwebsite kahoot
5. Melaksankanpermainan dan
Meningkatkansemangat dan
motivasibelajar
1. Akuntabilitas : Guru Memberikan gambaran tentangtujuan, dan cara pelaksanaan secarajelas (Kejelasan)
2. Nasionalisme: Melaksanakan permainan dengan adil(keadilan sosial)
3. Etika Publik: Penilaian dilakukan secara objektifsesuai dengan kemampuan siswa(Netralitas)
4. Komitmen Mutu:
Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan minimal SNP
31 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
penilaian melaluikahoot
6. guru menjelaskansetiap selesai sesigame
7. Guru memberikankesimpulan
8. guru melakukanevaluasipembelajaran
Permainan ini bertujuan mengevaluasisiswa dengan cara yang efektif (upayaperbaikan)
5. Anti Korupsi : Menerima hasil dari permainan sesuaidengan jeri payah yang telah diusahakan(adil)
4. Duta Online (menyebarkan nilai-nilai agama)
1. Guru melakukanshering kepada kepalasekolah
2. Guru menyiapkanberbagai tema kontenuntuk di jadikanbahan acuan siswa
3. Guru menunjuk siswasecara bergantianuntuk menjadi dutaonline dalammenyebarkan nilai-nilai agama
4. Guru memberikantugas kepada siswauntuk membuatkonten simpel yangmemuat nilai-nilaiagama
5. siswa memposting,konten-konten nilai
Menciptakan karakter yang peduli untuk berbagi nilai-nilai agama
1. Akuntabilitas : Siswa konsisten dan teguh dalammenjalankan tugas/amanah yang diberikan untuk menyebarkan nilai-nilaiagama (Integritas)
2. Nasionalisme: Memberikan apresiasi terhadap upayamenyampikan nilai-nilai agama.(menghargai karya orang lain)
3. Etika Publik: Membiasakan siswa untuk menjunjungtinggi etika moral selama menjadi duta(Etika Luhur)
4. Komitmen Mutu: Menjadikan duta yang mampumemberikan pemahaman yangmenyentuh hati, untuk menjaga dan
Mewujudkan warga sekolah yang taat terhadap ajaran agamayang di anutnya.
Scren shoot, catatam, dan foto dan jurnal penilaian
32 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
agama di seosialmedianya masing-masing
6. guru melakukanpemantauan danpenilaian
7. Guru melakukanevaluasi
memelihara costumer/client (Layananyang menyentuh hati)
5. Anti Korupsi : Berani mengungkapkan hal yang benar(Berani)
6 tilawahrecorder(pembiasaanmembacaquran dirumahkeduian direkam,sebagaibentukpemantauandigital)
1. Guru Memintaizin kepalasekolah danpersetujuanorang tua siswa
2. setiap hari siswadiminta untukmembaca al-quran setidaknya5 ayat di rumahmasing-masing
3. bacaan di rekamuntukmemastikansiswa benar-benar membacaalqur’an dirumah
4. Gurumengumpulkanbukti rekamanuntuk melakukanevaluasi
Pembiasaan nilai-nilai agama
1. Akuntabilitas : Guru memberikan amanah kepada siswauntuk membiasakan diri mengaji dirumah dan di buktikan dengan rekaman(Kepercayaan)
2. Nasionalisme: Memberikan apresiasi terhadap siswayang rajin menerapkan nilai-nilai agamayang di buktikan dengan rekamanrecorder. (menghargai karya oranglain)
3. Etika Publik: Bertanggung jawab atas hasil rekamanyang di kumpulkan (tanggung jawab)
4. Komitmen Mutu: Melakukan verifikasi kegiatan harian.(orientasi mutu)
5. Anti Korupsi : Rekaman recorder dilakukan secara
Mewujudkan warga sekolah yang taat terhadap ajaran agamayang di anutnya.
Foto, Recorder, catatan dan vidio
33 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
5. Gurumemberikannasehat danbimbingansebagai bentukpembiasaankepada siswadalam penerapannilai-nilai agamadan kedisplinandiri
6. Guru melakukanevaluasi
mandiri oleh setiap siswa (Mandiri)
34 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
D. Jadwal Kegiatan
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakna di SMP Negeri 8
Balikpapan pada tanggal 6 Februari sampai 18 Maret 2020. kegiatan
aktualisasi ini dijabarkan dalam tabel berikut ini:
1.4
Tebel Pelaksanaan aktualisasi
N
Okegiatan
Min
ggu
2F
ebru
ari M
ingg
u 3
Feb
ruar
i Min
ggu
4F
ebru
ari M
ingg
u 1
Mar
et
Min
ggu
2M
aret
Ket
1 Literasi digital2 Pembelajaran menggunakan
metode Poster commend
melalaui sosial media online
(menggunakan facebook)
3 Pembelajaran game kahoot
(website)4 Duta Online (nilai-nilai agama)5 Tilawah Recorder
= Pelaksanaan kegiatan aktualisasi
BAB V
ROLE MODEL
A. Biografi
35 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Nama : Sumarli S.Pd.
Tanggal lahir : 15 Februari 1966
Jabatan : Wakil Kepala Sekolah, dan Guru Penjaskes
Bapak Sumarli S.Pd. merupakan salah satu guru di Senior di SMP Negeri 8
Balikpapan, Kalimantan Timur. riwayat pendidikannya adalah
Karir yang dijalani adalah menjadi seorang guru di SMP Negeri 5 Pada
tahun 1989, kemudian pada tahun 2006 diangkat menjadi guru penjaskes di SMP
Negeri 8 Balikpapan. Bapak sumarli adalah sosok guru yang memiliki dedikasi tinggi
terhadap Sekolah SMP Negeri 8 Balikapapan, selain sebagai seorang guru beliau juga
adalah pembina Exskul Olahraga seperti voli, bola dan badminton, selain itu beliau
juga aktif mengurus beasiswa bagi peserta didik, juga aktif sebagai kepanitiaan
dalam berbagai kegiatan siswa di sekolah. hingga akhirnya kini diangkat menjadi
wakil kepala sekolah sejak kepemimpinan kepada sekolah Bapak Drs. Ismail, M.Pd.,
Hingga Bapak Mugiyatno, S.Pd., M.Pd.
Alasan penulis menjadikan bapak Sumarli, S.Pd. sebagai Role Model penulis
adalah semangat beliau dalam mengabdi kepada Negara sebagai pelayan masyarakat
yang penuh integritas. Dalam menjalankan tugasnya dilakukan dengan penuh
semangat dan sesuai dengan rambu-rambu dan peraturan yang ada. dalam kehidupan
bergaul pun beliau orang yang mampu memberikan contoh yang baik tampa
membedakan status rekan kerja baik yang muda ataupun tua, ataupun bagi PNS,
CPNS ataupun pegawai kontrak honorer lainnya.
ada beberapa pembelajaran hidup yang dapat saya petik dari nasehat dan saran
beliau kepada guru pemula seperti penulis ini, yaitu bahwa untuk menjadi guru
profesional di butuhkan tekat dan ketekunan serta semangat yang baik, bahwa
seorang guru haruslah bayak belajar dan terus belajar terhadap lingkungan ataupun
kepada rekan guru yang lebih senior, guru profesional adalah seperti sebuah istilah
“digugu dan ditiru” mampu menjadi suri tauladan bagi peserta didiknya. selian itu
beliau menanamkan harapan yang baik bahwa guru-guru muda harus siap menjadi
orang yang di andalkan, jangan mudah untuk menyerah dalam berbagai hal.
36 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
BAB VI
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Realisasi Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi off campus merupakan salah satu rangkaian
kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan III yang dilaksanakan selama
kurang lebih 30 hari kerja. kegiatan aktualisasi off campus ini menekankan
pada penerapan dan pelaksanaan aktualisasi yang telah diseminarkan pada
37 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
rancangan aktualisasi, dengan menyajikan berbagai bukti yang relewan.
kegiatan ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Balikpapan dari tanggal 6
Februari sampai dengan 17 Maret 2020 adapun kegiatan yang dilaksanakan
adalah:
table 1.5
table waktu pelaksanaan
No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan1 Literasi Digital 11, 18, 25 Februari
2020, dan tanggal 4 &
11 Maret 20202 Metode Postercomen (on media Sosial online) 4 Maret 20203 Bermain Kahoot 18 Februari 20204 Tilawah Recoreder 11, dan 25 Febaruari
2020, dan 11 Maret
20205 Duta Online 25 Februari 2020, dan
11 Maret 2020
Untuk memudahkan dalam pelaksanaan aktualisasi yang akan penulis lakukan
kedepannya maka penulis mensosialisasikan kepada seluruh rekan kerja. sosialisasi
ini memiliki peranan yang sangat penting bagi penulis karena dalam beberapa hal
penulis masih membutuhkan masukan dan saran juga dukungan dari rekan kerja.
sosialisasi ini juga memiliki peranan agar tidak terjadinya miss communicatioan yang
dapat mempersulit penulis dalam mengaktualisasikan kegiatannya.
Sosisalisasi kegiatan ini penulis lakukan pada tanggal 12 februari 2020, bertempat di
ruang guru di hadiri seluruh guru terutama guru pengajar yang berada di kelas digital.
dalam melakukan sosialisasi ini peneliti mengutamakan Kejelasan sebagai bentuk
Akuntabilitas dalam penyampaian dan penjelasan yang di berikan. berhadapan
dengan rekan Pengajar khususnya kepada rekan yang lebih senior penulis berusaha
mengaktulisasikan Etika Publik dengan Hormat dan santun. dalam pelaksanaannya
38 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
pula penulis sangat menekankan pada efektifitas sebagai bentuk komitmen mutu yang
harus dimiliki.
B. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan 1 Literasi Digital Tanggal
Pelaksanaan11, 18, 25 Febaruri 2020, 4 & 11 Maret 2020
output kegiatan Foto kegiatan dan vidio kegiatan literasi digital
Literasi digital adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk
membiasakan siswa membaca dan menambah ilmu wawasan. jika selama ini
kegiatan membaca selalu dilakukan di buku konvensional hal ini cenderung
kurang menyenangkan bagi siswa. oleh sebab itu penulis mencoba merubah
kebiasaan dari membaca buku menjadi membaca berbasis ebook yang
diharpakan dengan kekayaan konten ebook yang lebih menarik serta mudah di
dapatkan di internet untuk berbagai tema sebagai salah satu solusinya. dalam
hal ini penulis menerapkan beberapa langkah kegiatan yaitu:
39 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
1. Guru menyiapkan beberapa materi e-book agama untuk di baca siswa 15
menit sebelum pembelajaran
2. Guru Meminta siswa untuk membaca ebook berkenaan dengan nilai-nilai
agama
3. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan hasil dari bacaan yang telah
dilakukan
Dalam hal ini guru meminta secara acak agar siswa menjelaskan kembali apa
yang telah di baca dan disimak oleh siswa lainnya, untuk memastikan siswa benar-
benar membaca.
4. Guru memberikan kesimpulan
Guru memberikan kesimpulan singkat dan memperbaiki kemungkinan
sekasalan penyamapian pesan oleh siswa
5. Guru memberikan nasehat
Guru menyampiakan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya agar dapat di
jadikan pembelajan bagi bersama.
6. Guru melakukan evaluasi
Penyampaian singkat mengenai hal yang perlu diperhatikan ketika proses
literasi digital sedang berlangsung, hal-hal yang perlu di perbaiki dan hal-hal yang
perlu dikembangkan.
dalam kegiatan ini ada beberapa nilai ANEKA yang penulis terapkan
agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan benar-benar
40 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
memberikan dampak yang positif, beberapa nilai tersebut adalah
Taransparansi dengan menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan ini
sebagai bentuk Akuntabilitas, kegiatan ini juga sebelumnya telah di
koordinaksikan melalui kegiatan sosialisasi yang sebelumnya telah
dilakukan sebagai bentuk Nasionalisme, Penulis sendiri selaku guru
Bertanggung jawab terhadap kegiatan ini sepenuhnya agar penggunaan
teknologi benar-benar digunakan dalam hal yang baik sebagai bentuk etika
publik, kegiatan juga dilakukan sesuai dengan waktu yang telah disepakati
(kedisiplinan) sebagai bentuk anti korupsi dan melakukan pembiasaan
literasi dari yang sebelumnya hanya membaca buku kemudian berubah
menjadi membaca digital adalah sebuah perubahan yang baik (inovasi)
sebagai bentuk komitmen mutu penulis selaku guru sekaligus ASN.
Kegiatan 2 Bermain KahootTanggal
Pelaksanaan
18 Februari 2020
output kegiatan Foto kegiatan dan vidio kegiatan kahoot dan Hasil Analsis
ulangan
Kahoot adalalah sebuah Website Create.Kahoot.it dan Kahoot.it yang manawarkan
sebuah fitur pembelajaran untuk membuat soal dengan fitur yang sangat menarik
sehingga dalam proses evaluasi belajar siswa akan lebih terasa menyenangkan dan
menarik karena dalam kegiatannya siswa akan lebih terasa seperti bermain adu
kecekatan, ketepatan dan kecepatan sehingga lebih terlihat bermain tanpa
menghilangkan ektensi dari belajar itu sendiri.
41 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Untuk melakukan kegiatan ini ada beberapa tahapan yang sebelumnya harus penulis
persiapkan dalam melaksanakannya, tahapan tersebut adalah:
1. Guru menyusun perencanaan pembelajaran
Untuk melaksanakan kegiatan ini guru sebelumnya harusnya
menyusun sebuah Recana Pembelajaran (RPP dengan Kurikulum 2013) agar
dalam kegiatannya tersistematis dengan baik,
2. guru membuat soal-soal dan materi game
Selanjutnya guru memutuskan materi yang akan di buat menjadi soal-
soal untuk game kahot ini. dalam hal ini penulis mengambil 3 bab dari BAB
VII (Iman kepada malaikat), BAB VIII (hormat dan santun kepada orang tua),
BAB IX (Sholat Jumat). kemudian Memilih materi terbaik untuk di masukkan
kedalam website Kahoot.it tersebut
3. Guru mempostingnya melaui website kahoot
Soal-soal yang sudah di rancang selanjutnya di posting dalam website
Kahoot.it dengan menekankan Kejelasan dan Efesien, diharapkan agar tidak
ada soal yang sulit di pahami dan hal-hal terpenting dalam soal untuk di ambil
pembelajarannya udah di dapatkan.
4. Siswa login kedalam website kahoot
Siswa (pada kelas digital) yang telah memegang HP di minta untuk
masuk kedalam sebuah website Kahoot.it kemudian guru sendiri memberikan
akses masuk ke akun yang telah di tentukan dengan memberikan sebuah PIN
khusus.
5. Melaksankan permainan dan penilaian melalui kahoot
Siswa yang telah berhasil login akan terdaftar secara online sebagai
peserta, dengan point awal nol. setiap sesi pertanyaan memiliki nilai, waktu,
dan tingkat kesulitan yang berbeda. tugas siswa adalah menjawab pertanyaan
tersebut dengan baik dan benar serta cepat. selanjutnya siswa yang memiliki
kemampuan terbaik akan teranking secara otomatis yang dapat di lihat di
42 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
papan layar. juga akan terlihat seberapa banyak siswa yang memiliki jawaban
yang benar dan salah.
6. guru menjelaskan setiap selesai sesi game
Setiap pertanyaan yang sudah di selesaikan, guru menjelaskan secara
singkat nilai-nilai makna yang dapat di ambil dalam soal tersebut. terkadang
untuk soal yang sangat sulit di pahami guru membuat sesi diskusi singkat,
kemudian menyimpulkannya
7. Guru memberikan kesimpulan
Di akhir sesi kegiatan guru memberikan kesimpulan umum tentang
materi yang telah di ujikan. kemudian memberikan masukan-masukan tentang
nilai-nilai agama yang tertanam dalam soal tersebut.
8. guru melakukan evaluasi pembelajaran.
Guru meminta siswa untuk memberikan rating ulasan singkat tentang
metode yang di gunakan ini, secara online sehingga menjadi masukan bagi
penulis sendiri untuk menerapkan hal yang lebih baik kedepannya.
dalam kegiatan in setidaknya ada beberapa nilai dasar ANEKA yang
penulis terapkan selama proses kegiatan. yang pertama adalah Kejelasan
sebagai bentuk Akuntabilitas dalam penyampaian, menerangkan secara
gamblang hal yang benar dan salah, dan memiliki aturan yang jelas dalam
permainannya. Permainan Kahoot ini memiliki sistem yang terkontrol dan
penilainnya jelas sehingga akan tercipta keadilan dalam penilaiannya. dengan
pemanfaatan teknologi yang telah tersistem maka guru akan akan lebih
terarah dalam memberikan penilaian yang objektif sesuai dengan kemampuan
siswa (netralitas) sebagai bentuk etika publik. merubah kebiasaan dari
ulangan konvensional yang meneganggakan menjadi penilaian yang
menyenangkan adalah sebuah upaya perbaikan sebagai bentuk komitmen
mutu. dan dalam kegiatan ini etos keadilan akan mudah dilaksanakan karena
semuanya telah tersistem secara otomatik oleh bantuan teknologi yang
43 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
menjauhkan kita dari tindakan korupsi.
Kegiatan 3 Tilaawah RecorderTanggal
Pelaksanaan11 dan 25 Februari 2020, 1 Maret 2020
output kegiatan Foto kegiatan dan vidio kegiatan literasi digital
yaitu sebuah kegiatan di mana membaisakan siswa untuk mengaji dan
menelaah alquran di rumah di luar jam sekolah. tujuan kegiatan ini adalah
menanamkan nilai cinta pada Al-Qur’an. Membiasakan siswa untuk membaca
al-quran di rumah merupakan hal yang sulit dilakukan, karna kegiatan di luar
sekolah pada dasarnya adalah di luar otoriatas seorang guru, dan tidak semua
orang memberikan dukungan pada kegiatan ini.
Pengawasan secara klasik biasanya adalah siswa hanya di suruh untuk
mengaji kemudian di minta untuk mengisi buku jurnal kegiatan diluar rumah
namun hal ini kadang di rasa kurang efektik, karena bisa jadi siswa
memanipulasi atau memang tidak diisi karena tidak adanya pengawasan yang
dapat dilakukan di luar lingkungan sekolah. oleh sebab itu penulis sendiri
memutuskan untuk membuat sebuah kegiatn Recorder Digital Tilawah guna
untuk mengawasi kegiatan siswa dalam mengaji diluar lingkungan sekolah.
44 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
adapun tahapan kegiatan ini adalah:
1. Guru Meminta izin kepala sekolah dan persetujuan orang tua siswa
2. setiap hari siswa diminta untuk membaca al-quran setidaknya 5 ayat di rumah
masing-masing.
Dalam hal ini siswa di minta untuk merekam kegiatan ngaji di rumah dengan
durasi yang tidak kurang dari 3 menit, dalam hal ini juga guru membuat aturan yang
perlu di patuhi bagi siswa dalam pembuatan vidionya. yaitu siswa diharuskan
menutup aurat dan berpakaian pantas. surah yang di baca tidak boleh sama dengan
ngaji di hari sebelumnya (berlanjut).
3. bacaan di rekam untuk memastikan siswa benar-benar membaca alqur’an di
rumah.
Dengan merekam kegiatan mengaji di rumah ini di harapkan siswa akan
benar-benar bisa terpantau kebiasaan mengaji dirumahnya dan guru dapat melakukan
penilaian kemampuan siswa.
4. Guru mengumpulkan bukti rekaman untuk melakukan evaluasi.
Pengumpulan vidio dapat di lakukan melalui WA (pribadi) atau secara offline
di sekolah sebagai bukti bahwa siswa benar-benar mengaji di rumah, hal ini di
harapkan lebih memberikan bukti nyata kegiatan ngaji siswa di rumah dari pada
hanya sekedar absensi atau tanda tangan yang memungkinkan untuk di manipulasi.
5. Guru memberikan nasehat dan bimbingan sebagai bentuk pembiasaan kepada
siswa dalam penerapan nilai-nilai agama dan kedisplinan diri
6. Guru melakukan evaluasi
Guru memberikan evalusi pada saat awal masuk pelajaran di kelas berkenaan
kegiatan tersebut, dan hal-hal yang perlu di perhatikan dalam berbagai aspek
mengenai pembiasaan ngaji di rumah baik dari segi motivasi, bacaan, maupun adab
45 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
dan etika dan hal lainnya.
Melalui kegiatan tilawah recorder digital ini nilai-nilai agama sangat di
harapkan dapat tertanam bukan hanya di lingkungan sekolah namun juga di rumah.
dengan memaksa siswa untuk mengaji di rumah walau hanya sedikit hal ini akan
menjadi kebiasaan yang baik jika terus berlanjut. selain itu ada beberapa nilai
ANEKA yang digunakan dalam kegiatan ini adalah terciptanya Akuntabilitas
berupa kepercayaan dan saling percaya baik oleh guru kepada siswa atau sebaliknya
hal ini karena adanya bukti yang jelas oleh siswa dalam menjalankan perintah
gurunya. saya sendiri selaku guru memberikan apresiasi yang baik terhadap siswa
yang mau melaksanakan kegiatan ini walau di luar kegiatan sekolah sebagai bentuk
Nasionalisme karena apa yang di hasilkan oleh siswa patut untuk di hargai
(Menghargai karya orang lain). Dalam kegiatan ini selaku guru maka saya akan
selalu menverifikasi apa yang yang dilakukan siswa melalui bantuan teknologi
sebagai bentuk orientasi mutu dalam mewujudkan komitmen mutu yang lebih baik.
kegiatan inipun dilakukan secara mandiri, dan tidak terlalu sulit untuk dilaksanakan
sehingga secara otomatis telah bersikap anti korupsi sebagai hal wajib bagi seorang
ASN guru seperti saya.
Kegiatan 4 Duta OnlineTanggal
Pelaksanaan25 Februari 2020, 11 Maret 2020
output kegiatan Membaut status motivasi untuk di baca orang lain melalui
sosial media
Kegiatan ini adalah sebuah kegiatan untuk membiasan siswa menebar
kebaikan namun secara tidak langsung dan tidak bertatap muka. selain itu
kegiatan ini memanfaatkan materi yang telah di pelajari siswa yang kemudian
di convert menjadi sebuah status yang memiliki nilai-nilai agama yang baik
untuk di bagikan.
46 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
47 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
adapun dalam pelaksanaannya memerlukan beberapa tahapan yaitu:
1. Guru melakukan shering kepada kepala sekolah
Shering ini di lakukan untuk mengkonfirmasi kegiatan siswa dan
mendapatkan hal masukan-masukan yang mungkin saja di kembangkan dalam
setiap kegiatan dan pelaksanaan kedepan.
2. Guru menyiapkan berbagai tema konten untuk di jadikan bahan acuan siswa
Guru melakukan perundingan kepada siswa untuk menentukan tema yang
cukup menarik untuk diangkat dan disebarkan kepada lingkungan melalui
status media sosial. Tema yang di angkat haruslah masih berkaitan dengan
materi pembelajaran di kelas sehingga masih siswa dapat sekaligus
mempercalam materi pengetahuannya. hal ini guru memilikih materi tentang
bab VIII (Empati dan Menghormati orang tua), hal ini di anggap mudah
untukdi garap, kemudian juga guru membuat tema yang lebih terperinci
sehingga memutuskan untuk mengangkat kisiah Uwais Al-Qor’ni yaitu salah
satu ornag yang dimuliakan karena baktinya kepada orang tua.
48 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
3. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat konten simpel yang
memuat nilai-nilai agama
Guru menugaskan siswa untuk membaut status media sosial mengenai hal
ini melalui sosial media Instagram dan WA (story) yang ditargetkan banyak
orang akan membacanya (berlaku untuk semua siswa).
4. siswa memposting, konten-konten nilai agama di seosial medianya masing-
masing
Setiap siswa memposting di akun pribadinya masing-masing. hal ini
bertujuan untuk membaisakan siswa untuk menulis hal-hal positif
dilingkungan dan terbiasan untuk memberikan hal baik bagi masyarakat. hal
ini dapat mencegah kebiasaan buruk siswa yang kurak bijak dalam bersosial
media.
5. Guru melakukan pemantauan dan penilaian
Guru melakukan pemantauan kegiatan dengan mengawasi setiap akun
siswa yang telah ditentukan, dan bagaimana cara mereka menanggapi
komentar-komentar khusus dari orang lian, selian itu hal ini oleh penulias
terhitung sebagai tugas.
6. Guru melakukan evaluasi
Guru melakukan evalusi kegiatan di kelas dalam proses pembelajran guna
memberikan masukan ap ayang perludi perbaiki dan hal yang perlu di
kembangkan, serta memberikan motivasi yang baik untuk sama-sama
menebarkan hal positif di lingkungan.
dalam kegiatan Duta Online ini ada nilai-nilai agama sangat diharapkan
tertanam dalam diri siswa, bukan hanya untuk kehidupan didunia nyata
namun juga menanamkan nilai agama di dunia maya yang telah di anggap
bagi sebagian orang adalah dunia keduanya. dengan anak yang terbiasa
mengontrol dirinya diharapkan ini akan terus berlanjut. selain itu penulis juga
menerapkan beberapa nilai ANEKA dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu
bahwa melaksankana kegiatan ini di butuhkan keteguhan untuk mengawasi
49 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
dan menjalankan amanah yang berikan sebagai bentuk integritas dalam nilai
Akuntabilitas. Kegiatan melibatkan siswa ini sangat saya apresiasi terhadap
usaha siswa yang rela mengorbankan waktunya untuk menyampiakan nilai-
nilai kebaikan sebagai nilai tambah (menghargai karya orang lian sebagai
bentuk Nasionalisme). dalam kegiatanya ada rambu-rambu dan larangan dan
kebijakan yang harus dipatuhi salah satunya menjunjung tinggi etika moral
sebagai bentuk Etika luhur sebagaimanya tugas seorang ASN dalam beretika
publik. kegiatan ini berkenaan dengan hati nurani dan memelihara kebaikan
sebagai bentuk komitmen mutu, dan penulis beserta peserta didik yang
melaksanakan ini wajib dan harus berani mengatakan hal yang benar atapun
yang salah sebagaimana mestinya sebagai bentuk pembiasaan diri dalam Anti
Korupsi.
Kegiatan 5 Metode pembelajran Poster Commend melalui media sosialTanggal
Pelaksanaan4 Maret 2020
output kegiatan Foto Kegiatan dan hasil diskusi dan vidio
Poster commend adalah salah satu metode pembelajaran dengan cara
menampilkan materi berupa tema dalam bentuk poster di depan siswa (bisa
juga gambar melalui LCD proyektor), kemudian siswa di minta untuk
mengamati apa yang ada dan siswa di minta untuk memberikan tanggapan
dan komentar berkenaan hal tersebut. dalam hal ini penulis berusaha
melakukannya dengan menambahkan unsur media sosial online
(menggunakan media instagram) sehingga pada dasarnya proses dan tahapan
yang diberikan sama saja dengan metode sebelumnya hanya saja tempat
mengaplikasikannya yang berbeda. dalam hal ini ada beberapa langkah yang
penulis tempuh yaitu:
50 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
1. Guru membuat rancangan pembelajaran
Yaitu guru membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran dengan
standar kurikulum 2013, hal ini untuk mensistematis kegiatan di kelas agar
terarah dan teratur, dan mendapatkan hal yang baik.
2. Guru Meminta siswa menyiapkan perlengkapan dan peralatan
Siswa di minta untuk mempersiapkan perlengkapan yaitu HP, dalam
hal ini pada kelas digital para siswa memang telah memilikinya dan untuk
kuota Internet HP-pun sudah tersedia wifi yang bisa tersambung dengan HP
siswa sehingga tidak memiliki kesulitan.
3. siswa diminta menyiapkan akun sosial media online
Dalam hal ini siswa di minta login keakun media sosial onlinenya
masing-masing (menggunakna Instagram).
4. Guru menguhubungkan setiap akun
5. Guru memposting poster yang syarat nilai-nilai agama
Guru Memberikan tantangan berupa status berupa gambar yang
memiliki hal untuk dipecahkan dan memiliki nilai-nilai yang baik untuk
dipelajari
6. Guru meminta siswa untuk mengomentari secara bijak.
Siswa yang telah melakukan pengamatan di minta untuk berdiskusi
singkat sambil membuka referensi dari berbagai situs yang ada di internet
51 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
sebelum berkomentar. setelah yakin dengan hasilnya kemduian siswa
menuliskan komentar secara bijak terhapa hasil postingant ersebut. dan
beberapa siswa lain menanggapi terhadap ap ayang di komentari
7. Guru melakukan pengamatan berkenaan cara mengungkapkan pendapat,
penggunaan kata, dan bobot isi penyampaian.
8. guru memberikan arahan langsung
Dalam beberapa hal siswa bisa saja salah dalam memahami proses
kegiatan atau melanggar aturan yang telah di sepakati maka guru disini
berfungsi sebagai kontrol kegiatan sehingga proses kegiatan benar-benar
berlangsung dengan tepat
9. guru menyimpulkan kegiatan
diakhir sesi kegiatan guru memberikan kesimpulan terhadap hal-hal yang
penting dalam kegiatan tersebut, hal-hal yang pernah di ambil sebagai sebuah
pembelajaran, dan hal-hal yang harus diperbaiki serta di kembangkan.
10. guru melakukan rekap kegiatan
Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode poster commend
berbasis media online ini ada nilai-nilai agama yang di harapkan dapat
tertanam terutama adalah bijak dan mampu mengontrol diri dalam
memberikan komentar dan masukan di lingkungan. dalam hal ini juga
membiasan siswa untuk menganalisis hal yang baru di ketahui sebelum
memberikan tanggapan agar kita tidak memberikan dampak yang negatif.
Dalam Pelaksanaannya ada beberapa nilai ANEKA yang di
tanamakan yaitu, diawali dengan mencari bahan bacaan yang memiliki nilai-
nilai moral dan agamis serta nilai-nilai nasionalisme yang baik serta jelas
mudah dipahami sebagai bentuk akuntabilitas, kegiatan dilakukan atas asas
kebersamaan sebagai bentuk Nasionalisme sebagia mana yang terkandung
dalam pancasila Sila ke 3 dalam Pancasila (persatuan indonesia), hasil
kegiatan ini dilakukan dengan penilian yang objektif sebagai bentuk
netralitas dalam beretika publik. Seyogyanya metode poster commen yang
52 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
merupakan perkembangan dari metode terdahulu yang telah ada adalah
sebuah metode pembaharuan dengan pemamfaatan teknologi adalah sebuah
adaptasi penulis terhadap tantangan zaman sebagai bentuk komimen mutu.
dan dalam kegiatan ini dilaukan secara mandiri dan tidak memerlukan biaya
sebagai bentuk penghindaran diri dari tindakan korupsi.
C. Analisis Dampak
Pada Bagian ini aka ndi jelaskan analisis dampak jika kegiatan tidak di
dasari dengan nilai-nilai dasar ANEKA
NO Kegiatan Dampak jika nilai-nilai dasar ANEKA tidak
diaplikasikan
1 Literasi Digital 1. Akuntabilitas : tidak Transapara)Penyampaian maksud dan tujuan tidak akandilakukan secara jelas sehingga tidak terciptanyatranparansi.
2. Etika Publik: tidak Bertanggung JawabKegiatan akan dilalakukan secara tidakprofessional dan guru kemungkinan besar jugaakan lari dari tanggung jawab
3. Komitmen Mutu: tidak adanya inovasiTidak adanya hal baru yang akan di buat,kemungkinan besar guru hanya menggunakanmateri yang telah ada dan memungkinaknatimbulnya kebosanan pada siswa.
4. Anti Korupsi : tidak disiplinTidak melaksanakan kegaitan sesuai denganwaktu yang telah di rencanakan
2 Poster Comenmelalui sosialmedia onlie
1. Akuntabilitas : tidak adanya KejelasanGuru tidak memilik materi dan system yang tepatsehingga membingungkan para siswa.
2. Nasionalisme: tidak melaksanakan Kesatuansila ke-3yaitu kegaitan dilakukan secara egois dan tidakterkoordinir serta tidak adanya kesamaan
53 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
3. Etika Publik: tiak NetralitasTidak memberikan penilaian yang adil
4. Anti Korupsi : tidak MandiriMemungkinkan guru untuk memungut biaya liardari siswa untuk pelaksanaan kegaitan
Bermain kahoot (website pembelajran online)
1. Akuntabilitas : tidak adanya KejelasanGuru tiak Memberikan gambaran tentang tujuan,dan cara pelaksanaan secara jelas
2. Nasionalisme: tidak keadilan sosialMelaksanakan permainan dengan tidak adil
3. Etika Publik: tidak NetralitasPenilaian dilakukan secara tidak jujur danpemberian nilai atas iming-iming
4. Komitmen Mutu: tidak adanya upaya3perbaikanTidak ada hasil dan upaya evaluasi yang ingin dicapai setelah pelaksanaan kegaitan
5. Anti Korupsi : tidak adilSiswa mendapatkan hasil yang tidak sesuaidnegan jeri payah yang mereka lakukan
4 Duta Online (menyebarkan nilai-nilaiagama)
1. Akuntabilitas : tidak integritassiswa dan guru tidak akan konsisten untukmenjalankan amanah atau aturan yang telah ditetapkan dalam melaksanakan kegaitan
2. Nasionalisme: tidak Menghargai karya oranglianTidak adanya apresiapai keada siswa yang telahmeluangkan waktu untuk menyebarkan hal baikwalau setidaknya berupa nilai
3. Etika Publik: tidak beretika luhurNilai-nilai dasar pancasila, agama, budaya,organisasi tidak di terapkan sebagai landasanmenjalankan kegaitan
4. Komitmen Mutu: tidak akan mencapaiLayanan yang menyentuh hatiLayanan akan di berikan seadanya dan tampamemikirkan feedback positif sehingga hal yangdiberikan juga hal yang buruk
5. Anti Korupsi : tidak Berani
54 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
takut untuk mengungkapkan hal yang benar
5 tilawah recorder(pembiasaanmembaca qurandi rumahkeduian direkam, sebagaibentukpemantauandigital)
1. Akuntabilitas : tidak adanyaKepercayaanamanah yang diberikan tidak akan dilaksanakansehingga yang muncul adalah fikiran negative danketidak percayaan.
2. Nasionalisme: tidak menghargai karya oranglianTidak adanya apresiapai keada siswa yang telahmeluangkan waktu untuk menyebarkan hal baikwalau setidaknya berupa nilai
3. Etika Publik: tidak bertanggung jawabHasil rekaman tidak dipergunakan hal yang baiksehingga dapat merugikan siswa ataupun guru
4. Komitmen Mutu: tidak berorientasi mututidak adanya verivikasi sehingga tidak aka nadakepastian bahwa yang dilakukan siswa adalahbenar atau tidak
5. Anti Korupsi : tidak MandiriKegaitan hal yang simple ini malah menciptakanpembiayaan yang lebih
D. Analisis Manfaat
Kegitan Literasi digital adalah sebuah perubahan pembiasaan dari
membaca buku konvensional menjadi membaca ebook yang diharapkan
mampu membawa perubahan positif, setidaknya ada beberapa mamfaat dari
hasil observasi yang penulis lihat yaitu bahwa siswa lebih leluasa dalam
meilih tema yang ingin di baca dengan bantuan Android dan google dengan
internet maka mudah saja menemukan materi yang diinginkan. membaca
sesuatu yang diinginkan tentu akan lebih menyenagkan di bandingkan dengan
membaca terhadap sesuatu yang tidak diinginkan. selama apa yang di baca itu
baik maka tugas guru hanyalah mengawasi. karena intisari dari literasi adalah
menambah wawasan.
55 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Bermain kahoot adalah sebuah game untuk pemeblajaran di mana
merubah dari ulangan konvensional yang terlalu serius menjadi lebih
menyenangkan. ada beberapa perubahan baik yang penulis sendiri temukan
dalma kegiatan ini yaitu bahwa dengan memanfaatkan kahoot ini siswa lebih
santai dalam mengerjakan tugasnya, siswa juga langsung dapat melihat hasil
yang di kerjakannya sehingga akan timbul transparansi penilaian, akan
muculnya jiwa persaingan spontan sebab dalam permainan kahoot ini ada
fitur ranking yang harus di capai.
Duta online adalah sebuah kebiasaan untuk menulis hal-hal positif di media
sosial yang mereka miliki tujuan dari kegiatan ini adalah membiasakan siswa untuk
bijak dalam menggunakan teknologi dan didunia maya, selain itu pula membiasakan
siswa untuk bijak dalam menggunakan hp akan di harapkan terus terbawa sampai
kapanpun, sehingga sisi negatif penggunaan teknologi akan berkurang.
Tilawah recorder adalah sebuah kegaitan yang membiasakan siswa untuk
mengaji di rumah, kegiatanini bagi penulis membawa dampak signifikan, setidaknya
siswa akan benar-benar mengaji di rumah sebagai sebuah kebiasaan baik seorang
muslim. dengan merekan kegiatan mengajinya siswa tidak akan bisa berbohong
sehingga selian itu lebih mudah untuk memantau sejauh mana banyak dan
kemampuan siswa mengaji.
Belajar dengan metode poster commen berbasis sosial media online. , ini
adalah sebuah metode yang dikembangkan dengan memadukan terhadap teknologi
itu sendiri. dalam kegiatn ini ha yang berkembang adalah semangat belajar siswa,
karena dengan pemanfaatan media dalam poster comen dinilai hal yang baru maka
siswa lebih penasaran terhadap aktifitas belajar ini. selain itu pembiasaan isswa untuk
bijak mengunakna teknologi dan bijak bersosial media akan lebih terarah dengan
menggunakan metode ini.
56 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
BAB VII
KENDALA DAN SOLUSI
A. KENDALA
Dalam pelaksanaan program aktualisasi ini secara umum yang tersulit
adalah banyaknya kegiatan tidak berimbang dengan waktu untuk
melaksanakannya, secara hitungan waktu yang diberikan memanglah cukup
namun dalam pelaksanaan di lapangan sedikit berbeda karena terhalang oleh
beberapa kegiatan seperti penulis sendiri juga pembina PMR yang kebetulan
dalam waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini mempersiapkan lomba-
lomba PMR selain itu penulis sendiri juga seringkali menangani siswa sakit,
selain itu penulis juga melakukan pengurusan PIP bagi siswa, dan
pelaksanaan ini juga di bagi waktu dengan persiapan Pra UN dimana penulis
sendiri ditunjuk sebagai teknisi yang cukup menyita persiapan untuk
melaksanakan kegiatan Aktualisasi.
Kendala umum yang kedua adalah, beberapa kegiatan cukup sulit
diterapkan kepada siswa, bukan karena sulitnya di terapkan namun siswa
sendiri pada dasarnya telah memiliki banyak tugas yang telah di berikan oleh
guru lainnya, sehingga dalam banyak hal penulis harus lebih bekerja kerar
memberikan arahan yang mempermudah kinerja siswa dalam melaksanakan
kegiatan aktualisasi yang telah penulis rancang.
selain itu ada juga kendala secara khusus
pada kegiatan Poster commend (on media sosisal Online), bahwa
cukup sulit memberikan pemakahan kepada siswa tentnag tatang aturan dan
57 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
tata cara pembelajaran, selain itu pada awalnya ada 1-2 orang siswa yang
tidak memiliki sosial media namun pada akhirnya berhasil di selesaikan.
B. SOLUSI
Dengan lebih meningkatkan menajemen waktu penulis sendiri maka
kegiatan ini akan lebih mudah dilaksanakannya. walaupun dalam banyak
kasus ada beberapa kegiatan di luar perkiraan penulis (seperti menangani anak
sakit darurat urusan UKS) namun dengan lebih menata waktu sedemikian
rupa akan meminimalisir kekurangan yang terjadi.
Selain itu penulis sendiri harus lebih sering berkoordinasi dengan
atasan dan rekan di lingkungan kerja agar mendapatkan masukan bahkan
bantuan yang mungkin saja di perlukan dalam pelaksanaan katualisasi ini.
58 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Secara umum, kegiatan aktualisasi yang penulis laksanakan
selama off campus berjalan lancar cukup lancar walau kadang
berbenturan dengan beberapa kegiatan lainnya, dan kewajibannya
lainnya yang enyulitkan penulis sendiri untuk melaksanakan kegiatan
aktualisasi yang penulis rencanakan. Fokus utama program
aktualisasi ini telah terlaksana yaitu tertananmnya nilai-nilai agama
pada diri siswa melalui kegiatan pembiasaan yang dilakukan dnegan
perantara bantuan teknologi yang sangat bermamfaat bagi lingkungan.
selain itu dengan pemamfaat teknologi dalam hal positif bagi siswa
ini di harapkan mampu memberikan dampak positif bali sekolah dan
juga menghapus stigma negatif yang berlebihan terhadap teknologi
yang seyogyanya akan memberikan mamfaat positif selama dalam
penggunaan yang bermamfaat. Selain itu dapat disimpulkan juga
bahwa penerapan nilai-nilai dasar ANEKA (akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi) dalam
pelaksanaan kegiatan aktualisasi mampu memberikan kemudahan,
kontrol dan meningkatkan kinerja peserta dalam melaksanakan tugas
dan fungsi serta melatih diri menjadi ASN yang profesional.
B. Saran
Berdasarkan hasil kegiatan aktualisasi, dapat disarankan beberapa hal terkait
dengan pemamfaat teknologi dalam membangun nilai-nilai agama dalam dunia
pendidikan di kelas digital ini:
1. Meningkatkan pengawasan yang lebih intensif terhadap penggunaan teknologi,
karena pada dasarnya dampak positif dan negatif pada teknologi tidak terlepas
dari bagiamana cara penggunaan dan pengawasan yang di berikan.
59 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
2. Beberapa kegiatan erbilang baru untuk penulis lakukan sehingga masih terdapat
beberapa kekurangan yang harus di perbaiki, sehingga masukan dari guru senior
yang lebih memahami dan belar menambah wawasan untuk mempersembahkan
yang terbaik sangat di perlukan.
3. Koordinasi dan kerja sama haruslah lebih penulis tingkatkan untuk melaksanakan
kegiatan kedepannya.
60 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
DAFTAR PUSTAKA
Kusumasari, B., Dwiputrianti, S., Layuk Allo, E., 2015. Modul Pelatihan DasarCalon PNS Golongan III Akuntabilitas. Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia, Jakarta.
Latief, Y., Suryanto, A., Muslim, A.A., 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNSGolongan III Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia,Jakarta.
Kumorotomo, W., D. Wirapradja, N.R., Imbaruddin, A., 2015. Modul PelatihanDasar Calon PNS Golongan III Etika Publik. Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia, Jakarta.
Tim Penulis Buku Pendidikan Anti Korupsi, 2011. Pendidikan Anti Korupsiuntuk Perguruan Tinggi. Anti Korupsi Jkt. Kemendikbud.
Fatimah, E., Irawati, E., 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan IIIManajemen Aparatur Sipil Negara. Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia, Jakarta.
Suwarno, Y., Sejati, T.A., 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan IIIWhole of Government. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia,Jakarta.
Purwanto, E.A., Tyastianti, D., Taufiq, A., Novianto, W., 2017. Modul PelatihanDasar Calon PNS Golongan III Pelayanan Publik. Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia, Jakarta.
61 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Lampiran Lampiran
62 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
LAMPIRAN RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 8 BALIKPAPANMata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam& Budi PekertiKelas / Semester : VII (Tujuh) / 2Materi : BAB VIII (Berempati dan menghormati orang tua) Alokasi Waktu : 2 x 3 JP
TUJUAN PEMBELAJARANPeserta didik mampu:3.8.1 Membaca surah Q.S. An-Nisa ayat 8 dan Al-Baqarah ayat 483.8.2 Memahami hukum tajwid yang terkandung di dalamnya3.8.3 Memahami sikap Berempati3.8.4 Memahami sikap menghormati orang tua
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu
Pendahuluan Perserta didik Mengucapkan salam sekaligus membaca doa
Guru Melakukan Absensi, Mengecek Keadaan kelas, dan menanyakan keadaan siswa
Guru Menanyakan tentang kegiatan ibadah siswa “Seperti sudahkan sholat subuh, sudahkah mengaji hari ini?”
Guru mengajak siswa untuk membaca surah-surah pendek sebagai pembuka pembelajaran/memberikan motivasi
Guru Menanyakan materi pembelajaran sebelumnya
15 menit x 2 Pertemuan
Inti Pertemuan IBerempati kepada sesama Guru Mengajak siswa untuk Membaca literasi
singkat yang berhubungan dengan materi. Guru memilih secar aacak siswa untuk
menjelaskan apa yang telah di baca di hadapan siswa lainnya.
Guru mempersiapkan kelas dan menjelaskan pembelajaran dengan metode poster comment dan peraturan yang harus di taati
Guru meminta siswa untuk login dan memperhatikan apa yang guru posting
90 menit x 2 Pertemuan
63 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu
Setiap siswa berusaha untuk memberikan tanggapan terbaik terhadap apa yang di tampilkan baik secara diskusi atuapun dengan jalan literasi digital
Selesai dengan satu tanggapan maka guru menejlaskan makna dan tujuan serta nilai yang dapat di ambil dari kegiatan diskusi online ini.
Guru memberikan komentar di akhir presentasi seluruh kelompok
Guru menyampaikan hasil dan inti dari pembelajaran
Pertemuan IIMenghormati orang tua Guru meminta siswa untuk membacakan
surah yang berikatan dengan menghormati orang tua Q.S. Al-Baqoroh: ayat 48
Guru Menjelaskan ayat dari sisi ilmu tajwid guru meminta siswa untuk
menterjemahkannya dan meminta pendapatnya tentang ayat tersebut.
Guru Memberikan Penjelasan tentang berempati, makna, dan bentuk sikap dalam kehdupan.
Guru membentuk kelompok diskusi Guru Meminta siswa mendiskusikan sikap-
sikap tentang berempati Guru meminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya Guru memberikan komentar di akhir
presentasi seluruh kelompok Guru membuka sesi tanya jawab Guru menjawab pertanyaan siswa
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasiil belajar
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Melakukan penilaian hasil belajar Membaca do’a sesudah belajar dengan benar
(disiplin) Religius
15 menit x 2 Pertemuan
PENILAIAN
64 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsungPenilaian PengetahuanPenilaian Keterampilan
Mengetahui,Kepala Sekolah
Mugiyatno, S.Pd., M.M.NIP. 196912221998021002
Balikpapan, 10 Februari 2020Guru Mapel PAI & Budi Pekerti
Muhammad Syamsi, S.Pd.NIP. 199404172019031008
65 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 8 BALIKPAPANMata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam& Budi PekertiKelas / Semester : VII (Tujuh) / 2Materi : BAB IX (Ulangan Harian 1)Alokasi Waktu : 2 x 3 JP
TUJUAN PEMBELAJARANPeserta didik mampu: Membaca Q.S. Al-Jumuah ayat 9 dengan baik dan benar Memahami hukum tajwid yang terkandung di dalamnya Memahami Syarat dan rukun sholat jumat serta yang membatalkannya Mempraktekkan tata cara pelaksanaan rukun khutbah jumat
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu
Pendahuluan Perserta didik Mengucapkan salam sekaligus membaca doa
Guru Melakukan Absensi, Mengecek Keadaan kelas, dan menanyakan keadaan siswa
Guru Menanyakan tentang kegiatan ibadah siswa “Seperti sudahkan sholat subuh, sudahkah mengaji hari ini?”
Guru mengajak siswa untuk membaca surah-surah pendek sebagai pembuka pembelajaran/memberikan motivasi
Guru Menanyakan materi pembelajaran sebelumnya
15 menit x 2 Pertemuan
Inti Pertemuan I Guru menyampaikan tujuan dan kegaitna
pembelajaran Guru meminta siswa untuk menyiapkan
perlengkapan yang di butuhkan untuk penilaianberbasis kahoot
Guru meminta siswa untuk login agar terdata secara online
Guru meminta siswa untuk njawab pertanyaan secara cepat, tepat, dan benar.
Setiap sesia pertanyaan yang telah di slesaikan guru memebrikan penjelasan dan tanggapan
Dalam beberapa soal yang cukup sulit guru
90 menit x 2 Pertemuan
66 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu
menbuat diskusi kecil guru menyampaikan hasil evaluasi pembelaran
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasiil belajar
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaianmateri)
Melakukan penilaian hasil belajar Membaca do’a sesudah belajar dengan benar
(disiplin) Religius
15 menit x 2 Pertemuan
PENILAIANPenilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsungPenilaian PengetahuanPenilaian Keterampilan
Mengetahui,Kepala Sekolah
Mugiyatno, S.Pd., M.M.NIP. 196912221998021002
Balikpapan, 10 Februari 2020Guru Mapel PAI & Budi Pekerti
Muhammad Syamsi, S.Pd.NIP. 199404172019031008
67 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Hasil Belajar kahoot 1
Hasil Belajar kahoot 2
68 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Hasil belajar kahoot 3
69 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Kegiatan sosialisasi awal
Salah satu persiapan upload materi ke internet
Salahs atu proses pembelajaran menggunakan digital online
70 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X
Kegiatan anak-anak mengaji di rumah dan di awasi melalui wa
71 | A k t u a l i s a s i a n g k a t a n I X