CYSTOMA OVARIUM
-
Upload
harus-yakin -
Category
Documents
-
view
16 -
download
0
description
Transcript of CYSTOMA OVARIUM
BAB I
BAB I
LANDASAN TEORI
CYSTOMA OVARIUM
PengertianTumor jinak ovarium adalah bentuk padat atau kista yang dapat tumbuh secara alami. Tumor ovarium biasanya asimtomatis sampai mereka besar yang dapat menyebabkan tekanan pada pelvic ini merupakan deteksi dini dari keganasan.
EtiologiSampai sekarang penyebab dari kistik ovarium belum ditemukan secara pasti, tetapi beberapa pendapat para ahli menyebutkan bahwa individu yang mempunyai riwayat heriditor menghidap tumor prosentasenya lebih tinggi dari pada yang tidak mempunyai riwayat tumor. Mengenai terjadinya Kista ada dua teori, Disebabkan oleh karena perkembangan yang tidak sempurna pada akhir Stadium Glastomer.Tumor ini berasal dari perkembangan sel telur yang tidak dibuahi dalam ovarium.
GejalaGejala yang timbul merupakan asosiasi dari penekanan meliputi konstipasi, sering kencing, terasa penuh diperut dan terasa berat nyeri pada saat defekasi dan dispareunia ( nyeri waktu koitus ). Nyeri akut biasanya terjadi pada saat menstruasi, perutnya membesar dan pakaiannya tidak muat / cukup. Umumnya mereka hamil, gejala akhir meliputi distensi abdominal dengan dyspnea, edoma perifer dan anorexia. Nyeri pelvis muncul sebagai gejala lanjut, jika tumor ovari tumbuh secara cepat dan jika tumor memproduksi hormon akan mempengaruhi menstruasi menjadi irreguler dan efek maskulin atau feminin.
Patofisiologi Tumor ini berasal dari epitel permukaan Ovarium invaginasi yang sederhana dari epitel Germinal sampai ke invaginasi disertai permukaan ruangan kista yang luas Terjadi pembentukan papil papil Kearah dalam Tumor Kistik
Komplikasi
TorsiFaktor yang menyebabkan torsi bermacam macam, yaitu penting adalah faktor faktor dari tumor sendiri, gerakan yang sekonyang konyang dan gerakan peristaltik dari usus.
Ruptur dari kista
Hal ini jarang terjadi tetapi dapat terjadi secara spontan atau oleh trauma. Pada
kedua duanya disertai gejala sakit, eneg dan muntah muntah.
Superasi dari kista
Kista Dermoid lebih sering dikenal radang, mungkin karena isinya yang
merangsang atau mungkin pula berat tumornya yang dapat mengganggu
peredaran darah, gejala gejalanya seperti pada peradangan biasanya, yaitu :
sakit, nyeri tekanan, perut tegang, demam dan leukositosis, kalau dibiarkan bisa
terjadi peritonitis.
Perubahan Keganasan
Dari suatu tumor kistik benigna dapat terjadi keganasan lebih kecil dibandingkan
dengan jenis serosum. Biasanya bila terjadi keganasan, berupa Ca. Epidermoid,
kadang kadang berbentuk sarcoma.
Pemeriksaan Diagnostic
Laparoscopi Untuk mengetahui apakah sebuah Tumor berasal dari uterus, dari ovarium atau tidak dan untuk menentukan sifat-sifat tumor tersebut.
UltrasonografiUntuk menentukan letak tumor dan batasnya, apakah tumor berasal di uterus, ovarium atau dari blader, apakah , tumor kistik atau soli dan dapat dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
Parasentesis Fungsi pada ascites berguna untuk menentukan sebab ascites, perlu diingat bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonea dengan kista dengan dinding kista tertusuk
Penatalaksanaan Satu-satunya pengobatan untuk neoplasma dari ovarium adalah operasi. Jenis dan luasnya operasi tergantung pada jenis usia wanita dan perlu atau tidaknya wanita hamil lagi, sebaiknya isi kista segera dibuka, sebelum perut ditutup kembali.Pada wanita yang lebih tua ( lebih dari 40 tahun ) jalan yang baik adalah hysterectomy totalis dan salping oophorectomy bilateral walaupun tidak ada tanda-tanda keganasanANASTESI
Anastesi lokal ( lidokain dengan atau tampa adrenalin ) digunakan untuk menginfiltrasi jaringan dan memblok sensorik.
Karena seorang ibu dengan anastesi lokal tetap sadar dan waspada selama tindakan , sangat penting untuk memastikan bahwa :
Konseling untuk menungkatkan kerja sama dan meminimalkan ketakutan
Lomunilasi yang baik selama tindakan berlangsung juga adanya jaminan dari penyedia pelayanan jika dibutuhkan
Waktu dan kesabaran karena anastesi lokal tidak mempunyai efek yang segera Kondisi berikut dibutuhkan untuk penggunaan yang aman zat anastesi lokal :
Seluruh anggota tim operasi harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman mengenai penggunaa anstesi lokal
Obat dan peralatan kegawat daruratan ( penyedot, oksigen ) harus siap sedia dan sebaiknya dalam kondisi siap pakai dan seluruh anggota tim operasi terlatih dalam menggunakannya.
I. Salpingektomi
Salpingektomi ialah pengangkatan tuba yang menghandung kehamilan dan massa melalui sayatan dinding uterus yang masih utuh (infact)
Langkah langkah salpingektomi
Menyiapkan praoperasi
Persiapan pasien diruang VK :
1. Pasien dipasang infuse RL
2. Dipasangkan Kateter
3. Tes ampisilin (-), injeksi ampisilin 2gr
4. Ambil darah untuk tes DL, HBsHg
5. Persiapan kantong darah
5. Bersihkan daerah operasi lalu kompres daerah operasi dengan alcohol
6. Persetujuan tindakan operasi Tn N selaku suami pasien
Persiapan pasien diruang OK
Pakaian pasien dibuka lalu dipakaikan pakaian operasi
Kain panjang 3 + softek 3 biji
pemberian transfuse darah
Persiapan intraoperasi
Tim operasi
Dokter: operator
Asisten: perawat
Instrumen: alat / perawat
Perawat ( on lop )
Persiapan pasien
Pasien di tidurkan dimeja operasi
Pasien dimiringkan untuk dilakukan anastesi lokal ( parsial )
Persiapan alat
Meja 1 ( alat / instrumen )
Tangakai mest dan mestnya
Gunting
2 Pinset anatomi dan 2 pinset cirugys
Klem pean dan kleam bengkok
2 gunting benang
Kocher
Dock kleam untuk eksplorasi dan mendesinfeksikan daerah operasi
Ovarium klem ( rintang )
Bengkok dan haas
Meja 2
4 pasang jas
1 dock lobang besar
2 dock kleam
1 sonde secsen dan sambungannya
Haas
Handscoon 4 pasang sesuai ukuran
Gunting benang
Jarum rodential ( bulat )
Jarum Shectual ( segitiga )
Benang cromix No.1 / 0
Benang pean No. 2/ 0
Benang cromik No. 4 / 0
Haas abdomen
2 kom ( 1 untuk cairan betasin dan 1 untuk cairan Nacl )
Cara kerja
Persiapan anstesi
Tim anastesi :
Dr. anastesi
Perawat anastesi
Obat obat anastesi
Cara kerja
Pasien tidur terlentang untuk dilakukan spinal anastesi
Dr. anastesi mendesinfeksikan daerah yang akan di spinal dengan jarum spinal
Setelah yakin keluar cairan dari jarum spinal kemudian obat anastesi lokal ( parsial ) dimasukan
Observasi setelah obat dimasukan
Persiapan operasi
Daerah yang akan dioperasi di tutup dengan dock lobang besar
Insisi dimulai dengan menyayat kulit dengan menggunakan mest secara panenstial lapis demi lapis yaitu lapisan kulit, lapisan lemak, pasia, otot dan peritonium
Setelah terbuka dipasng haas besar kemudian di eksplorasi sampai kedalam bleeding time
Setelah daerah atau organ yang mengalami gangguan di temukan ( pada tuba ) kenudian diambil, setelah itu di kleam dengan kleam bengkok kemudian di gunting lurus dan di heathing dengan benang cromik No. 1 / 0. Kemudian rongga abdomen di bersihkan dengan menggunakan Nacl sampai bersih setelah itu ditutup lapis demi lapis dari peritonium dengan menggunakan benanag pean dan jarum bentuk mulat, kemudian parsia dengan menggunakan cromik No. 1, lapisan lemak dengan menggunakan benag pean No. 2 / 0, lapisan kulit dengan benang cromik No. 4 / 0 dan jarum bentuk segitiga.
Operasi selesai, luka di tutp dengan haas kemudian pasien di bersihkan
3. Pasca operaif
Observasi keadaan umum pasien
Observasi TD, nadi, suhu, urine, perdarahan
Laserasi
Pindah keruang nifas