cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/LAMPIRAN - MEMUPUK KELAPA... · Web viewIndikasi...

12
MEMUPUK TANAMAN KELAPA SAWIT Dalam budidaya setiap tanaman tentu tidak terlepas dengan tujuan untuk memperoleh produksi yang tinggi yang bermuara untuk mendapatkan profit atau keuntungan yang tinggi. Untuk dapat mencapai hal tersebut tidak terlepas dari berbagai hal dan prosedur sesuai kaidah budidaya jenis tanaman yang diusahakan. Dalam budidaya suatu tanaman yang tidak kalah penting peranannya adalah bagaimana menyediakan unsur hara tanaman dalam keadaan tersedia dan berimbang, karena berkontribusi besar terhadap produksi dan profit/keuntungan yang akan diperoleh. A. KEBUTUHAN UNSUR HARA TANAMAN KELAPA SAWIT Tabel 1. Jumlah Pupuk Yang Dibutuhkan Oleh Tanaman Kelapa Sawit per Ha/tahun Komponen Jumlah unsur Hara ( kg/ha/tahun ) Urea SP-36 KCl Kieserite Dolomit Pertumbuhan Vegetatif 88,9 19,7 354 70,7 86,8 Pelepah Daun yang ditunas 146,1 56,6 548 137,7 169 Produksi TBS (25 ton/ha) 159,1 73,8 594 127,9 156,9 Bunga Jantan 24,4 152,7 102 40,6 49,8 Jumlah 418,5 302,8 1.599 376,9 462,5 Sumber : Siahaan et.al (1990) B. PERANAN UNSUR HARA BAGAI TANAMAN 1. Nitrogen (N) a. Unsur Nitrogen mempunyai peranan terhadap penyusunan protein, klorofil dan fotosintesa. Jumlah unsur ini harus seimbang di dalam tanaman, kelebihan atau kekurangan unsur ini akan memberi effek negatif terhadap tanman. b. Kekurangan unsur Nitrogen pada tanaman akan menyebabkan daun berwarna kuning pucat sehingga akan menghambat pertumbuhan. c. Kelebihan unsur Nitrogen menyebabkan daun lemah dan rentan terhadap penyakit/hama, White Stripe dan berpengaruh terhadap berkurangnya buah jadi.

Transcript of cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/LAMPIRAN - MEMUPUK KELAPA... · Web viewIndikasi...

Page 1: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/LAMPIRAN - MEMUPUK KELAPA... · Web viewIndikasi kekurangan unsur Phospor diantaranya dapat dilihat pada lingkungan sekitar seperti

MEMUPUK TANAMAN KELAPA SAWIT

Dalam budidaya setiap tanaman tentu tidak terlepas dengan tujuan untuk memperoleh produksi yang tinggi yang bermuara untuk mendapatkan profit atau keuntungan yang tinggi. Untuk dapat mencapai hal tersebut tidak terlepas dari berbagai hal dan prosedur sesuai kaidah budidaya jenis tanaman yang diusahakan. Dalam budidaya suatu tanaman yang tidak kalah penting peranannya adalah bagaimana menyediakan unsur hara tanaman dalam keadaan tersedia dan berimbang, karena berkontribusi besar terhadap produksi dan profit/keuntungan yang akan diperoleh.

A. KEBUTUHAN UNSUR HARA TANAMAN KELAPA SAWIT

Tabel 1. Jumlah Pupuk Yang Dibutuhkan Oleh Tanaman Kelapa Sawit per Ha/tahun

Komponen Jumlah unsur Hara ( kg/ha/tahun )Urea SP-36 KCl Kieserite Dolomit

Pertumbuhan Vegetatif 88,9 19,7 354 70,7 86,8Pelepah Daun yang ditunas 146,1 56,6 548 137,7 169Produksi TBS (25 ton/ha) 159,1 73,8 594 127,9 156,9Bunga Jantan 24,4 152,7 102 40,6 49,8

Jumlah 418,5 302,8 1.599 376,9 462,5 Sumber :  Siahaan et.al (1990)

B. PERANAN UNSUR HARA BAGAI TANAMAN

1. Nitrogen (N)

a. Unsur Nitrogen mempunyai peranan terhadap penyusunan protein, klorofil dan fotosintesa. Jumlah unsur ini harus seimbang di dalam tanaman, kelebihan atau kekurangan unsur ini akan memberi effek negatif terhadap tanman.

b. Kekurangan unsur Nitrogen pada tanaman akan menyebabkan daun berwarna kuning pucat sehingga akan menghambat pertumbuhan.

c. Kelebihan unsur Nitrogen menyebabkan daun lemah dan rentan terhadap penyakit/hama, White Stripe dan berpengaruh terhadap berkurangnya buah jadi.

d. Defisiensi Nitrogen disebabkan terhambatnya mineralisasi Nitrogen, diantaranya dapat diakibatkan karena aplikasi bahan organik dengan C/N tinggi, aplikasi pemupukan yang tidak efektif dan tidak tepat, akar yang tidak berkembang, gulma.

Page 2: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/LAMPIRAN - MEMUPUK KELAPA... · Web viewIndikasi kekurangan unsur Phospor diantaranya dapat dilihat pada lingkungan sekitar seperti

Tindakan antisipasi dengan prosedur dan pola aplikasi secara merata di piringan, aplikasi sebaiknya dilakukan pada kondisi tanah lembab, penambahan Urea, dan pendalian gulma.

2. Phospor (P)

a. Unsur Phospor memiliki peranan terhadap penyusunan ADP/ATP, merangsang perkembangan akar, memperkuat batang tanaman dan memperbaiki mutu buah. Kekurangan unsur Phospor menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, pelepah memendek dan batang meruncing.

b. Indikasi kekurangan unsur Phospor diantaranya dapat dilihat pada lingkungan sekitar seperti daun alang-alang berwarna ungu, LCC sulit tumbuh, bintil akar sedikit.

c. Penyebab defisiensi unsur Phospor diantaranya kandungan unsur Phospor tanah rendah (< 15 ppm), kurangnya pemupukan Phospor,  kemasaman tanah tinggi, dan hilangnya top soil akibat erosi.

Antisipasi dengan melakukan aplikasi Phospor di daerah seputaran  pinggir piringan/gawangan, perbaiki tingkat kemasaman tanah, desain lahan yang mengacu untuk mereduce terjadinya erosi yang akan menghilangkan top soil tanah.

Gambar. Defisiensi Posfor

3. Kalium (K)

a. Unsur Kalium memiliki peranan pada aktifitas stomata, enzim dan sintesa minyak. Berkontribusi besar pada peningkatan daya tahan tanaman terhadap penyakit, dan jumlah tandan serta besar kecilnya  ukuran tandan.

b. Kelebihan dan kekurangan unsur Kalium masing-masing memberi effek negatif terhadap tanaman.

c. Kekurangan unsur Kalium menyebabkan bercak kuning/transparan, white stripe, daun tua menjadi kering dan mati. Kekurangan unsur ini dapat menyebabkan atau berasosiasi munculnya penyakit seperti ganoderma.

Page 3: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/LAMPIRAN - MEMUPUK KELAPA... · Web viewIndikasi kekurangan unsur Phospor diantaranya dapat dilihat pada lingkungan sekitar seperti

d. Kelebihan unsur Kalium bereffek negatif karena dapat menyebabkan rasio minyak terhadap tandan menjadi turun.

e. Penyebab kekurangan unsur Kalium antara lain unsur Kalium yang terdapat di dalam tanah rendah, kemasaman tanah tinggi dengan kemampuan tukar kation rendah, aplikasi pemupukan unsur Kalium kurang atau tidak seimbang.

Antisipasi dapat dilakukan dengan jalan pengaplikasian unsur Kalium  yang cukup dan berimbang pada daerah seputar piringan tanaman, pengaplikasian tandan kelapa sawit, perbaiki tingkat kemampuan tukar kation tanah.

Gambar. Defisiensi Kalium

4. Magnesium (Mg)

a. Unsur Mg berpengaruh sebagai penyusun klorofil, berperanan dalam respirasi tanaman, dan pengaktifan enzim.

b. Kelebihan dan kekurangan unsur Mg masing-masing membawa effek negatif terhadap tanaman, baik langsung ataupun tidak langsung.

c. Kekurangan unsur Mg menyebabkan daun yang tua berwarna hijau kekuningan pada sisi yang terkena sinar matahari, selanjutnya akan kuning kecoklatan lalu kering.

d. Penyebab defisiensi unsur Mg antara lain rendahnya kandungan unsur Mg di dalam tanah, pengaplikasian Mg yang kurang dan tidak berimbang, keberadaan unsur Mg dengan kation lain dalam keadaan tidak seimbang, lahan tempat tumbuh bertekstur pasir dengan top soil tipis, dan CH yang sangat berlebihan (>3,500 mm/th).

Antisipasi dengan melakukan aplikasi tandan kelapa sawit, gunakan Dolomit jika kemasaman tinggi, aplikasi pemupukan dengan ditabur pada pinggir piringan, dan menjaga rasio Ca/Mg dan Mg/K tanah agar tidak melebihi 5 dan 1.2 .

Page 4: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/LAMPIRAN - MEMUPUK KELAPA... · Web viewIndikasi kekurangan unsur Phospor diantaranya dapat dilihat pada lingkungan sekitar seperti

Gambar. Defisiensi Magnesium

5. Tembaga (Cu)

a. Unsur Cu memiliki peranan pada pembentukan klorofil, serta berfungsi sebagai katalisator proses fisiologis tanaman.

b. Kelebihan dan kekurangan unsur Tembaga masing-masing memiliki effek negatif terhadap tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung.

c. Kekurangan unsur Cu dapat menyebabkan Mid Crown Clorosis (MCC) atau Peat Yellow. Jaringan klorosis berwarna hijau pucat sampai  kekuningan, muncul di tengah anak daun muda. Bercak kuning ini akan berkembang diantara jaringan klorosis, daun pendek, kuning pucat kemudian mati.

d. Penyebab defisiensi unsur Cu antara lain rendahnya kandungan unsur Cu di dalam tanah seperti tanah gambut atau pasir, aplikasi Mg yang berlebihan sehingga kandungan Mg tinggi, aplikasi unsur N dan P tanpa K yang cukup dan berimbang.

Antisipasi dengan jalan memperbaiki rendahnya kandungan unsur K dalam tanah, aplikasi penyemprotan tajuk dengan 200 ppm Cu SO4.

Gambar. Defisiensi Cu

6. Boron (B)

Page 5: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/LAMPIRAN - MEMUPUK KELAPA... · Web viewIndikasi kekurangan unsur Phospor diantaranya dapat dilihat pada lingkungan sekitar seperti

a. Unsur Boron berpengaruh pada meristimatik tanaman, sintesa gula, karbohidrat, metabolisme asam nukleat dan protein.

b. Kekurangan unsur Boron dapat menyebabkan ujung daun menjadi tidak normal, rapuh, berwarna hijau gelap, daun yang baru tumbuh memendek sehingga bagian atas tanaman terlihat merata.

c. Penyebab defisiensi unsur Boron antara lain rendahnya kandungan unsur Boron dalam tanah, tingginya kandungan unsur N, K dan Ca akibat aplikasi yang berlebihan dan tidak berimbang.

Antisipasi dengan melakukan aplikasi unsur Boron dengan jumlah sekitar  0,1 - 0,2 kg/pohon/tahun pada pangkal batang.

C. SIFAT – SIFAT PUPUK

Sifat pupuk sangat beragam sehingga pemilihan pupuk hendaknya mengacu pada Standar Nasional Indonesia ( SNI ) yang telah ada. Berikut ini adalah sifat-sifat dan karakteristik berbagai jenis pupuk di Indonesia :

Sumber Hara Hara Utama N P2O5 K2O MgO CaO B Cu S Cl

1. Pupuk Tunggal- Urea N 46- Ammonium Nitrat (AN) N 35- Sulphate of Ammonia (SOA - ZA) N, S 21 24

- Rock Phosphate (RP) P, Ca 30 45- Triple Super Phosphate (TSP) P, Ca 46 20- Single Super Phosphate (SSP) P, Ca, S 18 25 11- Muriate of Potash (MOP - KCl) K, Cl 60 35- Sulphate of Potash (SOP-ZK) K, S 50 17- Kieserite Mg, S 27 23- Dolomit Mg, Ca 22 30- Sulfur S 97- Borate B 11- Copper Sulphate (CuSO4.H2O) Cu 25 13

- Langbeinite K, Mg, S 22 18 222. Pupuk Majemuk- Diammonium Phosphate (DAP) N, P 18 46

- NPK (12-12-17-2) N,P,K,Mg 12 12 17 2- NPK (15-15-6-4) N,P,K,Mg 15 15 6 4- NPK (15-15-15) N,P,K 15 15 163. Sisa - sisa Tanaman- Abu tandan kosong K, Mg, Ca 4 40 6 5- Tandan kosong N, K < 1 0,1 1,2 0,1 0,1- Pelepah hasil tunasan N, P, K 0,5 0,1 0,8 0,1 0,1

Page 6: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/LAMPIRAN - MEMUPUK KELAPA... · Web viewIndikasi kekurangan unsur Phospor diantaranya dapat dilihat pada lingkungan sekitar seperti

- Limbah cair PKS N, K, Mg 0,4 0,2 1,3 0,4 

Karakteristik  Pupuk  Urea dan ZA

KeteranganJenis Pupuk

Urea Z AKadar N (%) 42 - 46 21Hara lain (%) - 24 % SKelarutan dalam air (gr/ltr) 1.030 750Reaksi agak masam masamHigroskopisitas tinggi kurangPencucian/penguapan tinggi sedangKetersediaan mudah mudahDosis standar (kg/phn/thn)(umur 9 - 13 thn) 2,75 4,5

Karakteristik  Pupuk  Phosphate

KeteranganJenis Pupuk

RP-Gafsa RP-Maroco CIRP TSP SP-36P2O5 (larut asam sitrat 2 %) 26,7 33,1 28 46 36

Hara Lain :- CaO (%)- Al2O3 + Fe2O3 (%)- S (%)

49,80,2-

48,20,18

-

35,79,3-

18,30-

--5

Kelarutan dalam air ( gr/ltr ) 0,125 - - > 99 -

Reaksi Netral - basa Netral - basa Netral -

basa Masam Agak masamHigroskopisitas - - - - -Kehalusan :

Mesh 80 (%) Mesh 100 (%)

6391

2980

6099

--

--

Ketersediaan Mudah Mudah Mudah Tidak tersedia Mudah

Dosis standar (kg/phn/thn)(umur 9 - 13 thn) - - - 1,75 2,25 

Karakteristik  Pupuk  ZK dan KCl/MOP

Keterangan Jenis PupukZK MOP/KCl

Kadar K2O (%) 49 - 53 21Hara lain (%) 18 % S 47 % ClKelarutan dalam air larut larutReaksi netral netralHigroskopisitas - -Ketersediaan mudah mudahDosis standar (kg/phn/thn)umur 9 - 13 thn)

- 2,25

Karakteristik  Pupuk  Magnesium

Keterangan Jenis PupukKieserite Dolomit Dolomit - Lokal

Page 7: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/LAMPIRAN - MEMUPUK KELAPA... · Web viewIndikasi kekurangan unsur Phospor diantaranya dapat dilihat pada lingkungan sekitar seperti

Kadar MgO (%) 27 18 - 22 2,9 - 37,7

Hara lain (%) 22 % S 40 % CaO0,9 - 48 % CaO

0,04 - 4,21 % Fe2O335 - 45 % SiO2

Kelarutan dalam air Agak sukar sukar -Reaksi Agak masam Basa -Higroskopisitas - - -Kehalusan - Bervariasi

> 95 % (mesh 100)Bervariasi

> 90 % (mesh 80)Ketersediaan mudah mudah mudahDosis standar (kg/phn/thn)(umur 9 - 13 thn)

1,5 2 - 2,5 -

D. PENCAMPURAN BEBERAPA JENIS PUPUK

Urea Z A R P SP-36 ZK MOP Kieserite Dolomit

Urea a N a a a NZ A N a N x x aR P aSP-36 a N a x a NZK a x x a a aMOP a x a a a aKieserite aDolomit N a N a a aKeterangan :

a = Dapat dicampurN = Pupuk dapat dicampur segera sebelum digunakan

x = Pupuk tidak dapat dicampur

E. CARA APLIKASI PUPUK

1. Larikan

Caranya, buat parit kecil disamping barisan tanaman sedalam 6-10 cm. Tempatkan pupuk di dalam larikan tersebut, kemudian tutup kembali. Cara ini dapat dilakukan pada satu atau kedua sisi baris tanaman. Pada jenis pepohonan, larikan dapat dibuat melingkar di sekeliling pohon dengan jari-jari

Page 8: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/LAMPIRAN - MEMUPUK KELAPA... · Web viewIndikasi kekurangan unsur Phospor diantaranya dapat dilihat pada lingkungan sekitar seperti

0,5 - 1 kali jari-jari tajuk. Pupuk yang tidak mudah menguap dapat langsung ditempatkan di atas tanah.

Setelah itu, larikan tidak perlu ditutup kembali dengan tanah. Hindari membuat larikan hanya pada salah satu sisi baris tanam karena menyebabkan perkembangan akar tidak seimbang. Karena itu, aplikasi pupuk kedua harus ditempatkan pada sisi yang belum mendapatkan pupuk (bergantian). Biasanya cara ini dilakukan untuk memberikan pupuk susulan. Tanaman dengan pertumbuhan cepat dan perakaran yang terbatas disarankan untuk menggunakan cara larikan.

2. Penebaran Secara Merata di Atas Permukaan Tanah

Cara ini biasanya dilakukan sebelum penanaman. Setelah penebaran pupuk, lanjutkan dengan pengolahan tanah, seperti pada aplikasi kapur dan pupuk organik. Cara ini menyebabkan distribusi unsur hara dapat merata sehingga perkembangan akarpun lebih seimbang. Tidak disarankan untuk menebar pupuk urea karena sangat mudah menguap.

3. Pop Up

Caranya, pupuk dimasukkan ke lubang tanam pada saat penanaman benih atau bibit. Pupuk yang digunakan harus memiliki indeks garam yang rendah agar tidak merusak benih atau biji. Cara ini lazim menggunakan pupuk jenis SP36, pupuk organik, atau pupuk slow release.

4. Penugalan

Caranya, tempatkan pupuk ke dalam lubang di samping tanaman sedalam 10-15 cm. Lubang tersebut dibuat dengan alat tugal. Kemudian setelah pupuk dimasukkan, tutup kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan. Cara ini dapat dilakukan disamping kiri dan samping kanan baris tanaman atau sekeliling pohon. Jenis pupuk yang dapat diaplikasikan dengan cara ini adalah pupuk slow release dan pupuk tablet.

5. Fertigasi

Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan pada tanaman melalui air irigasi. Lazimnya, cara ini dilakukan untuk tanaman yang pengairannya menggunakan sistem sprinkle. Cara ini telah banyak diterapkan pada pembibitan tanaman Hutan Tanaman Industri (HTI), lapangan golf, atau nursery tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Lewat cara ini, akurasi dan penyerapan pupuk oleh akar dapat lebih tinggi. Pada pertanian intensif pemupukan sering dilakukan berkali-kali sehingga beberapa cara diatas dapat dilakukan bersama-sama dalam satu musim tanam.

Page 9: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/LAMPIRAN - MEMUPUK KELAPA... · Web viewIndikasi kekurangan unsur Phospor diantaranya dapat dilihat pada lingkungan sekitar seperti

F. JENIS DAN KARAKTERISTIK PUPUK

1. Pupuk Dasar (Dolomit, Kieserite)

Pupuk Dasar berfungsi terhadap reaksi pH tanah (kesuburan tanah) yang sangat menentukan efisiensi pemupukan. Secara umum tanah-tanah di Indonesia bereaksi masam. Untuk itu, peran pupuk dasar sangat penting untuk perkembangan akar sehingga mempu menyerap hara dalam tanah. (IFDC, 1987. Fertilizer Manual. International Fertilizer Development Centre. United Nation Industrial Development Organization)

Reaksi tanah berdaya pengaruh langsung dan tak langsung terhadap perkembangan tanaman. Daya pengaruh langsung ialah pengendalian ketersediaan hara tumbuhan dan kegiatan jasad renik tanah.

2. Pupuk Makro

a. Pupuk Urea

Merupakan pupuk Nitrogen untuk pertumbuhan akar, batang dan daun. Sebelum diserap oleh akar, nitrogen terlebih dahulu diubah menjadi nitrat melalui beberapa tahapan proses alamiah. Pupuk urea sangat peka terhadap air / uap air dan suhu udara. Urea yang terurai oleh air menjadi Carbon Dioksida (CO2) dan Amoniak (NH3). Kedua senyawa ini pada suhu khatulistiwa 28º – 31º C akan menjadi gas. Pada musim kemarau hampir 55 % dari dosis urea yang ditaburkan hilang oleh penguapan, dan dimusim hujan, urea akan larut dalam air mencapai 79% dan hilang dalam proses pencucian. Maka sangat tidak menguntungkan jika urea ditaburkan  pada saat matahari sangat terik atau saat jumlah air melimpah. (Cooke, G.W. 1982. Fertilizer For Maximum Yield. Granada Publishing. London)

b. Pupuk Phospat (TSP, SP-36, CiRP, RP dan lainnya)

Pupuk unsur hara Fosfor (P) yang merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda. Fosfor berfungsi sebagai bahan pembentuk protein, membantu asimilasi serta mempercepat pembentukan bunga, pematangan biji dan buah. Sifat fosfat ini bereaksi dengan logam-logam berat, sehingga hanya 1/4 hingga 1/3 bagian dari fosfat yang dapat dimanfaatkan tanaman. Selebihnya membentuk endapan yang sulit larut dalam air (fiksasi). Proses ini menjadikan lapisan tanah mengeras, terutama lahan yang sudah berulang kali ditaburi fosfat. Efek keseluruhannya menyebabkan tertutupnya pori-pori tanah sehingga transportasi udara, air dan unsur hara tidak berjalan serta mikroba-mikroba yang bekerja menyuburkan tanah terancam punah. (Tan Kim Hong, 1982. Principles of Soil  Chemistry. Marcel Dekker Inc. New York)

Page 10: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/LAMPIRAN - MEMUPUK KELAPA... · Web viewIndikasi kekurangan unsur Phospor diantaranya dapat dilihat pada lingkungan sekitar seperti

Rendahnya kadar sulfur (S) di dalam tanah disebabkan oleh penyerapan tanaman yang tinggi, rendahnya kadar sulfur di dalam pupuk yang selama ini dipakai oleh petani kelapa sawit dan rendahnya kemampuan tanah dalam menyediakan sulfur. Sulfur diperlukan dalam jumlah yang tinggi sesudah nitrogen karena kelapa sawit termasuk tanaman yang bijinya menghasilkan minyak (oil seed). Semua tanaman jenis ini memerlukan sulfur dalam jumlah yang banyak untuk pembentukan asam amino dalam menghasilkan protein nabati yang terkandung di dalam minyak sawit (Kamprath dan Till, 1983).

Pupuk yang dipakai oleh petani mengandung sulfur yang sangat rendah sehingga kontribusinya dalam menyediakan sulfur juga rendah. Sedangkan kadar sulfur di dalam tanah kering masam yang jauh dari lokasi industri termasuk sangat rendah-rendah (masih <250 ppm) karena sumbangan dari udara, dan air hujan rendah (<5 kg ha-1 tahun-1) (Gupta dan Dubey, 1998).

c. Pupuk MOP (KCL)

Merupakan sumber Kalium (K) bagi tanaman. Fungsi utamanya membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Kalium juga berperan memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur. Kalium merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan penyakit. Untuk tanah yang liat kalium yang ditaburkan terikat oleh komponen tanah sehingga hanya 1/4 hingga 1/3 dosis yang dapat terserap tanaman. Untuk tanah berpasir dimana pori-pori tanah cukup besar maka pupuk kalium mudah tercuci dan terbawa aliran air.

Untuk kasus kalium, kadarnya yang rendah dimungkinkan oleh tingginya kebutuhan kelapa sawit akan kalium sehingga terjadi penyerapan yang melebihi unsur hara lainnya. Hal ini dilaporkan oleh Moody et al. (2002) bahwa untuk menghasilkan sebanyak 27 ton TBS, kelapa sawit memerlukan kalium tertinggi sebanyak 257 kg, diikuti oleh nitrogen, sulfur, magnesium, kalsium, dan fosfor, masing-masing sebanyak 190, 60, 54, 43, dan 26 kg.

3. Pupuk Mikro

Unsur hara mikro sangat dibutuhkan tanaman sekalipun dalam jumlah yang kecil. Manakala tanaman kekurangan satu atau lebih unsur hara mikro maka akan terjadi gejala yang tidak baik dalam pertumbuhannya. Sebagai contoh jika tanaman kekurangan tembaga (Cu) menyebabkan ujung daun menjadi layu bahkan menyebabkan klorosis. Sedangkan kekurangan Seng (Zn) menyebabkan daun menjadi kekuning-kuningan atau kemerahan. Yang termasuk unsur hara mkro adalah Besi (Fe) Seng (Zn) Tembaga (Cu) Mangan (Mn) Boron (B) dan Molipden (Mo). Peranan unsur hara mikro sangat penting dalam mengaktifkan kinerja enzim dalam berbagai konsep fisiologis yang berlangsung pada tanaman. (Pupuk dan Pemupukan. Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Islam Sumatera Utara. Medan)

Page 11: cybex.pertanian.go.idcybex.pertanian.go.id/files/LAMPIRAN - MEMUPUK KELAPA... · Web viewIndikasi kekurangan unsur Phospor diantaranya dapat dilihat pada lingkungan sekitar seperti

Penyusun Materi © ZAIPIL ROZAK, AMD

Editing © SYAHRONI