Pengaruh Dosis Phospor Terhadap Produksi Tanaman Kacang Panjang

68
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya pertumbuhan penduduk menyebabkan kebutuhan masyarakat akan sayur-sayuran terus meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa tanaman sayuran di dataran rendah seperti kacang panjang mulai dimintai disamping sayuran komersial lainnya seperti bayam, kubis, sawi dan lain sebagainya. Perkembangan kacang panjang di negara berkembang sudah maju.Hal ini disebabkan karena kebutuhan pasar yang melonjak sehingga untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut salah satu caranya adalah dengan mengembangkan budidaya tanaman kacang panjang secara intensif. Tanaman kacang panjang merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan, karena mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi.Selain itu peluang pemasaran kacang panjang masih luas karena tidak hanya dijual di pasar-pasar tradisional, tetapi juga telah banyak dipesan di pasar swalayan, sehingga menjadikan tanaman kacang panjang ini menjadi peluang usaha dalam budidaya pertanian.Tanaman kacang panjang telah lama di budidayakan di Indonesia dan sebagai salah satu 1

Transcript of Pengaruh Dosis Phospor Terhadap Produksi Tanaman Kacang Panjang

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bertambahnya pertumbuhan penduduk menyebabkan kebutuhan

masyarakat akan sayur-sayuran terus meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa

tanaman sayuran di dataran rendah seperti kacang panjang mulai dimintai

disamping sayuran komersial lainnya seperti bayam, kubis, sawi dan lain

sebagainya.Perkembangan kacang panjang di negara berkembang sudah maju.Hal

ini disebabkan karena kebutuhan pasar yang melonjak sehingga untuk

mengantisipasi kebutuhan tersebut salah satu caranya adalah dengan

mengembangkan budidaya tanaman kacang panjang secara intensif.

Tanaman kacang panjang merupakan salah satu komoditas sayuran yang

sangat potensial untuk dikembangkan, karena mempunyai nilai ekonomi cukup

tinggi.Selain itu peluang pemasaran kacang panjang masih luas karena tidak

hanya dijual di pasar-pasar tradisional, tetapi juga telah banyak dipesan di pasar

swalayan, sehingga menjadikan tanaman kacang panjang ini menjadi peluang

usaha dalam budidaya pertanian.Tanaman kacang panjang telah lama di

budidayakan di Indonesia dan sebagai salah satu penopang kebutuhan

keluarga.Bahkan dibeberapa tempat kacang panjang merupakan sumber utama

ekonomi keluarga.Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan produktivitas

kacang panjang perlu terus dilakukan.

Di Indonesia kacang panjang selain dibudidayakan secara intensif juga

ditanam di pematang sawah atau sebagai tanaman rotasi setelah jagung dan

palawija.Akar kacang panjang mempunyai bintil akar yang dapat mengikat

Nitrogen bebas dari udara sehingga dapat menyuburkan tanah.Oleh karena itu

Cina dan India menganggap kacang panjang sebagai tanaman penting.Dikedua

negara tersebut, kacang panjang ditanam sebagai tanaman penutup tanah untuk

mencegah erosi. Selain itu juga menjadikannya sebagai bahan dasar dalam

pembuatan pupuk hijau ( Irfan, 2003 ).

1

Menurut Pitojo, 2006. Kacang panjang adalah salah satu bahan pangan

dalam bentuk sayuran yang banyak di konsumsi oleh mayarakat Indonesia. Pada

saat tanaman kacang panjang masih muda berikut daunnya dapat dipakai sebagai

bahan pangan (lalapan). Peranan penting kacang panjang tersebut diikuti dari

komposisi nutrisi yang terdapat pada bagian daun, polong muda, maupun pada biji

kacang panjang.

Namun produktivitas kacang panjang di tingkat petani masih tergolong

rendah dibandingkan potensi hasil kacang panjang. Menurut Iwan Juhardi (1999),

rendahnya hasil tanaman bukan hanya disebabkan oleh teknik bercocok tanam

yang belum intensif, kurang tepatnya pengendalian hama dan penyakit, tetapi juga

masih kurangnya pengetahuan petani tentang pengaturan jarak tanam dan

pemupukan yang tepat dalam penyediaan unsur hara terutama nitrogen, fosfat dan

kalium secara seimbang.

Peningkatan hasil tanaman kacang panjang harus diikuti dengan

peningkatan ketersedian unsur hara dalam tanah.Salah satunya adalah

memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah dengan melakukan pemupukan

pada dosis yang tepat.Pemupukan itupun harus sesuai dengan tingkat kebutuhan

tanaman yang ketersediaan hara di dalam tanah (Setiadi, 1995).

Salah satu pupuk yang diberikan pada tanaman kacang-kacangan adalah

pupuk Phosfat yang mengandung 36% P2O5. selain itu juga diberikan pupuk dasar

yang mendukung pertumbuhan tanaman kacang panjang yaitu Urea, KCl dan

pupuk kandang, Phosfat sebagai ortho-phosfat memegang peranan penting dalam

reaksi enzim yang tergantung pada fosforilase, karena Phosfat merupakan bagian

kandungan dari inti sel dan untuk perkembangan jaringan meristem, dengan

demikan phosfat dapat merangsang pertubuhan akar dan tanaman muda,

mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah, selain itu juga

sebagai penyusun lemak dan protein.

Soepardi (1979), juga menambahkan bahwa pemberian phosfat selain

mempengaruhi tanaman dalam pembelahan sel, sintesis lemak, pembungaan,

2

pembuahan, pembentukan biji dan mempercepat pemasakan buah, juga

mempertinggi kualitas tanaman dan tingkat resistensi tanaman terhadap

penyakit. pemupukan phosfat yang dianjurkan pada tanaman kacang panjang

sekitar 200-300 kg/ha pada tanah regosol.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

1. Apakah pengaruh dosis phospor terhadap produksi tanaman kacang panjang?

2. Bagaimanakah perbandingan hasil tanaman kacang panjang dengan dosis

phospor yang berbeda?

3. Berapakah dosis phospor yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan

tanaman kacang panjang?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh dosis phospor terhadap produksi tanaman kacang

panjang

2. Mengetahui perbandingan dari hasil tanaman kacang panjang dengan dosis

phospor yang berbeda.

3. Mengetahui berapa dosis phospor yang tepat untuk meningkatkan

pertumbuhan dan perkembangan kacang panjang.

1.4 Manfaat Penelitian

3

1. Bagi penulis, memberikan berbagai pengalaman dan wawasan baru selama

proses budidaya hingga selesainya penulisan karya tulis ini.

2. Bagi pembaca, memberikan informasi mengenai budidaya kacang panjang

dan pemanfaatan phospor bagi pertumbuhannya.

4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kacang Panjang

Menurut kamus besar bahasa Indonesia berartikacang yang pohonnya

melilit, buahnya panjang berbiji-biji, dan biasa dipakai untuk sayur.Kacang

panjang merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan. Ia tumbuh

dengan cara memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan

adalah buah yang masih muda dan serat-seratnya masih lunak.

2.1.1 Sistematika Kacang Panjang

Menurut Haryanto et al ( 1994 ), tanaman

kacang panjang ( Vigna sinensis L. )

tergolong dalam

famili papilionaceae  dengan sistematika

sebagai berikut :

                 Divisio                    :  Anthophyta

                 Sub Divisio             :  Angiospermae

                 Class                       :  Dicotyledoneae

                 Sub class                 :  Choripetaleae

                 Ordo                       :  Papilionales

                 Family                     :  Papilionaceae

                 Genus                     :  Vigna

                 Species                    :  Vigna Sinensis .L

Tanaman kacang panjang termasuk dalam famili papilionaceae yang

tergolong tanaman semusim berbentuk perdu yang bersifat membelit atau

5

setengah membelit.Batangnya panjang, liat dan sedikit berbulu.Daunnya tersusun

tiga helai dengan bunga berbentuk kupu – kupu.Buahnya bulat, panjang, ramping

dan panjang nya antara10 – 80 cm. Sewaktu muda buah berwarna hijau keputih –

putihan, putih dan setelah tua berwarna kekuning – kuningan dan kering.Buah

yang masih muda sangat mudah patah, sedangkan sesudah tua menjadi liat

(Suherni, 2007).

2.1.2 Morfologi Kacang Panjang

2.1.2.1 Akar

Akar tanaman kacang panjang terdiri atas akar tunggang, akar cabang

dan akar serabut.Perakaran tanaman dapat mencapai kedalaman 60 cm. Akar

tanaman kacang panjang dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium SP. Ciri

adanya simbiosis tersebut yaitu terdapat bintil – bintil akar disekitar pangkal

akar.Aktifitas bintil akar ditandai oleh warna bintil akar sewaktu dibelah.Jika

berwarna merah cerah menanadakan bintil akar tersebut efektif menambah

nitrogen, sedangkan bila bintil akar berwarana merah pucat, berarti penambahan

nitrogen kurang efektif (Pitojo, 2006).

2.1.2.2 Batang

Batang kacang panjang ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan

permukaan licin.Batang tumbuh ke atas, membelit kearah kanan pada turus atau

tegakan yang didekatnya.Batang membentuk cabang sejak dari bawah batang

(Pitojo, 2006).

2.1.2.3 Daun

6

Daun tanaman kacang panjang berupa daun majemuk, melekat pada

tangkai daun agak panjang, lonjong, berseling, panjangnya 6 – 8 cm, lebar 3 – 4,5

cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai

silindris dengan panjang kurang lebih 4 cm dan berwarna hijau (Anonim, 2008).

2.1.2.4. Bunga

Bunga tanaman kacang panjang berbentuk kupu – kupu. Ibu tangkai

bunga keluar dari ketiak daun. Setiap ibu tangkai bunga mempunyai 3 – 5 bunga.

Warna bunganya ada yang putih, biru atau ungu. Bunga kacang panjang

menyerbuk sendiri. Penyerbukan silang dengan bantuan serangga dapat juga

terjadi dengan kemungkinan 10 % (Haryanto, dkk, 1994).

Bunga kacang panjang tidak tumbuh dan mekar secara serentak. Ragam

waktu mekarnya bunga kacang panjang adalah sebagai berikut : 1). Dua bunga

yang terletak pada bagian bawah dan bersebelahan terkadang mekar hampir

bersamaan, 2). Bunga berikutnya muncul dan mekar setelah satu atau dua polong

mencapai panjang 5 – 10 cm atau bahkan lebih. Beberapa diantaranya dapat

menjadi buah, namun pertumbuhannya tidak sekuat buah yang pertama kali

muncul (Pitojo, 2006).

2.1.2.5. Buah

Buah tanaman kacang panjang berbentuk polong yang ukuran panjang

dan rampingnya, serta berwarna hijau keputih – putihan atau putih (buah muda)

atau kemerahan namun setelah tua akan menjadi kuning – kekuningan. Panjang

buah tanaman kacang panjang 15 – 25 cm (Anonim, 2008).

Pada satu tangkai biasanya terdapat antara satu sampai tiga buah, buah

yang muncul pada tangkai pertama kali atau hampir muncul bersamaan biasanya

7

tumbuh awal. Buah kacang panjang tiap tangkai tidak selalu sama kuat

pertumbuhannya (Sastrahidajat dan Soemarno, 1991).

2.1.2.6. Biji

Biji kacang panjang berbentuk bulat agak memanjang, namun ada juga

yang pipih.Pada batang bagian tengah biji terdapat bekas tangkai yang

menghubungkan antara biji dan kulit buah. Biji yang semakin tua akan

mengering. Kulit biji tua ada yang berwarna putih, merah keputih – putihan,

cokelat dan hitam.Pada satu polong biasanya terdapat sekitar 15 biji atau lebih,

tergantung pada panjang polong dan dipengaruhi oleh pertumbuhan tanaman dan

varietas kacang panjang tersebut (Rukmana, 1995).

2.1.3. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Panjang

2.1.3.1 Iklim

 Ketinggian tempat berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman

kacang panjang. Tanaman kacang panjang dapat tumbuh di dataran rendah hingga

dataran tinggi (sekitar 1.500 m dpl). Penanaman didataran tinggi terutama

ditujukan untuk keperluan konsumsi. Sementara untuk tujuan penangkaran benih,

tanaman kacang panjang seyogiyanya dibudidayakan di dataran rendah dan

sedang. Di dataran      tinggi, umur panen tanaman kacang panjang relatif lebih

panjang dibandingkan di dataran rendah lebih tinggi produktivitasnya (Pitojo,

2006).

Tanaman kacang panjang akan tumbuh lebih baik pada dataran rendah

tetapi syarat tumbuhnya sangat fleksibel. Jenis tanah tidak terlalu

dipermasalahkan, akan tetapi tanaman kacang panjang cenderung lebih menyukai

tanah yang bereaksi normal. Hal yang tidak disukai tanaman kacang panjang

hanyalah tanah yang tergenang dan yang teduh (Soewito, 1990).

8

Tanaman kacang panjang tumbuh dengan baik di daerah beriklim hangat,

dengan kisaran suhu antara 20o C – 30o C. Di daerah bersuhu rendah, yakni di

bawah 20o C pertumbuhannya relatif lambat dan jumlah polong yang terbentuk

hanya sedikit. Tanaman kacang panjang peka terhadap pengaruh suhu dingin dan

dapat mati kalau terkena  frost (suhu di bawa 4o C) (Pitojo, 2006).

Tempat terbuka (mendapat sinar matahari penuh), iklimnya kering dan

curah hujan tahunan antara 600 – 1.500 mm. Di tempat yang terlindung (teduh)

menyebabkan pertumbuhan tanaman kacang panjang agak lambat dan kurus serta

buahnya jarang atau sedikit (Rukmana, 1995).

2.1.3.2 Tanah

Pada dasarnya tanah adalah tubuh alam (Natural body)  yang terbentuk

dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya – gaya alam (Natural

forces)terhadap bahan alam dipermukaan bumi. Tubuh alam ini dapat

berdiferensiasi membentuk horizon – horizon mineral ataupun organik, yang

kedalamanya beragam dengan sifat – sifatnya yang berbeda, dengan bahan induk

yang terletak di bawah, morfologi, komposisi kimia, sifat – sifat fisik maupun

biologinya (Hasibuan, 2006).

Jenis tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman kacang panjang ini

adalah tanah yang bertekstur lempung berpasir dan memiliki pH tanah sekitar 5,5

- 6,5. Jenis tanah yang terlalu masam dapat dilakukan dengan pengapuran

memakai kapur dolomit (Samadi, 2003).

Biologi tanah kacang panjang termasuk leguminosa yang atas bantuan

bintil – bintil akar Rhizhobium radicula  mampu menambat nitrogen bebas dari

udara. Kemampuan menambat nitrogen ini dipengaruhi oleh kelembapan tanah,

pH, unsur Ca, P, K, Mo, Co, Mn, senyawa nitrat dan omonium, serta adanya

faktor biologis penghambat berupa Bakteriophage dan Rhizophage di dalam

tanah. Rhizobium aktif  pada pH antara 5,5 – 7,0 dan suhu optimal 10o C – 28o C

(Pitojo,2006).

9

Fiksasi nitrogen telah terjadi pada tanaman kacang panjang yang berumur

dua minggu setelah tanam. Pada umur 14 – 21 hari, fiksasi nitrogen rata – rata

mencapai 0,62 mg / hari. Pada umur 30 – 41 hari mencapai 2,44 mg / hari dan

pada umur 41 – 58 hari mencapai 3,73 mg / hari (Sutedjo, 1991).

2.1.4 Varietas Kacang Panjang

Tanaman kacang panjang merupakan tanaman perdu semusim dan

daunnya berupa daun  majemuk yang tersusun atas tiga helai, berbatang liat dan

sedikit berbulu. Batangnya bersifat memanjat dan pohon yang muncul pada

batang berukuran panjang. Akar memiliki bintil akar yang dapat mengikat

nitrogen   bebas dari udara  (Williams, 1993). Jaya (1993) meyatakan secara garis

besar tanaman kacang panjang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Kacang Lanjaran (bersifat membelit)

    Batang berbentuk panjang dan membelit dengan panjang polong mencapai

40 cm warna polong hijau ketika muda dan berubah putih setelah tua.Bijinya

berbentuk bulat panjang dan terkadang melengkung agak pipih dengan warna

bermacam-macam (kuning, coklat, putih dan kuning kemerahan) biji

berukuran    5- 6 x 8-9 mm.

b. Kacang Usus

Batang berbentuk lanjaran dengan panjang polong dapat mencapai 100

cm. pada saat muda, polong berwarna keputih-putihan dan berubah putih

kekuning-kuningan setelah tua.Biji berbentuk bulat panjang melengkung agak

pipih dan berwarna putih atau bernoda merah berukuran 5-6 x 8-9 mm.

10

Beberapa varietas unggul kacang panjang yang sudah dilepas oleh Menteri

Pertanian yaitu:

a. Varietas Kacang Panjang 1 (KP-1).

Varietas ini berasal dari Bekasi. Batangnya berwarna hijau muda,

berbentuk segi enam. Bentuk daun delta dengan ujung runcing. Tiap daun

majemuk terdiri dari tiga daun. Permukaannya rata, berbulu halus, dan berwarna

hijau tua. Bunganya berbentuk kupu-kupu dan berwarna biru muda. Polong

berbentuk gilig langsing, warna polong muda hijau tua. Jumlah polong tiap

tanaman 4-15 buah dengan panjang 40-75 cm. Rasa polong muda renyah dan agak

manis. Bijinya berwarna cokelat tua, kadang berbelang putih. Bentuknya bulat

agak gepeng. Tinggi tanaman ini sekitar 2 m lebih.Mulai berbunga pada umur 28

hari dan panen polong muda pada umur 59-79 hari. Produksi rata-rata 6,2 ton/ha.

Varietas ini cukup tahan terhadap serangan hama penggerek polong dan cendawan

busuk polong.

b.Varietas Kacang Panjang 2 (KP-2).

Varietas ini berasal dari Bogor. Tanaman ini merambat tingginya 2 m atau

lebih. Daun dan bunganya mirip dengan varietas KP-1. Varietas ini mulai

berbunga umur 30 hari. Jumlah polong tiap tanaman 5-18 buah, panjangnya 35-60

cm. Polong muda dapat dipanen pada umur 58-80 hari. Hasil rata-rata polong

muda 5,9 ton/ha.

c.Varietas Usus Hijau.

Varietas ini berasal dari Banyumas. Tinggi tanaman dewasa 215-240C.

Daunya berbentuk delta, tiap daun majemuk terdiri dari tiga helai, permukaannya

halus dan berwarna hijau. Bunga berbentuk kupu-kupu berwarna ungu. Tanaman

11

mulai berbunga umur 39 hari. Polong berbentuk gilig panjang, berwarna hijau tua.

Polong muda renyah dan rasanya agak manis. Jumlah polong per pohon 10-20

buah dengan panjang 50-75 cm. Biji tua berwarna cokelat tua dan berbentuk gilig

panjang agak gepeng. Pemanenan polong muda dilakukan pada umur 58 hari.

Produksi polong muda rata-rata 12,5-15,0 ton/ha. Varietas ini agak tahan terhadap

penyakit sapu dan tahan hama penggerek polong.

Ada beberapa macam kultivar kacang panjang yang ditanam di Indonesia,

antara lain (a) Loka Subang. Polongnya berwarna hijau muda keputihan.

Panjangnya rata-rata 39 cm. Jumlah polong per tanaman 59 buah. Polong muda

agak renyah dan rasanya agak hambar. (b) Super Subang. Jumlah polong tiap

tanaman sekitar 47 buah dengan panjang rata-rata 59 cm. Warna polongnya hijau

muda keputihan. Polongnya renyah dan berasa agak hambar. (c) Usus Hijau

Subang. Polongnya berwarna hijau tua dengan panjang rata-rata 48 cm. Rasa

polong agak manis dan agak renyah. (d) Gunhonde. Kultivar ini berasal dari

Belanda. Warna polongnya hijau keputihan dengan panjang 47 cm. Rasa polong

agak manis. Jumlah polong tiap tanaman mencapai 72 buah. (e) Tenderlong.

Berasal dari Filipina.Warna polong hijau keputihan. Rasanya manis dan agak

renyah. Panjang polong rata-rata 46 cm. (f) Chianghai. Kultivar ini berasal dari

Thailand.Warna polongnya hijau muda dengan panjang 49 cm. Polongnya renyah

dengan rasa agak hambar. (g) Busitou. Kacang ini merupakan kacang panjang

jenis hibrida yang diperoleh dari hasil persilangan antara kacang panjang dengan

kacang tunggak.Tanaman ini bercabang banyak dan tumbuh rindang.Polongnya

cukup panjang (24-31 cm) menyerupai kacang panjang lanjaran.Polong busitou

umumnya tumbuh pada ruas batang ke 1-4 di atas tanah.Pada unjung batangnya

tidak keluar bunga, walaupun ruasnya panjang dan berdaun sedikit.Tanaman

mulai berbunga pada umur 42-45 hari.Tanaman ini batangnya tegak dan tidak

perlu lanjaran.Jenis ini toleran pada tanah asam dan baik ditanam di lahan kering.

12

2.1.5 Kandungan dan Manfaat Kacang Panjang

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Kacang Panjang :

Banyaknya kacang panjang yang diteliti (food weight) = 100 gr 

Bagian kacang panjang yang dapat dikonsumsi (Bdd / food edible) = 75 %

Kandungan Gizi

Energi 44 kkal

Protein 2,7 gr

Lemak 0,3 gr

Karbohidrat 7,8 gr

Kalsium 49 mg

Fosfor 347 mg

Zat Besi 1 mg

Vitamin A 335 IU

Vitamin B1 0,13 mg

Vitamin C 21 mg

Kacang panjang adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh

masyarakat Indonesia.  Kacang panjang mengandung energi sebesar 44 kilokalori,

protein 2,7 gram, karbohidrat 7,8 gram, lemak 0,3 gram, kalsium 49 miligram,

fosfor 347 miligram, dan zat besi 1 miligram.  Selain itu di dalam Kacang Panjang

juga terkandung vitamin A sebanyak 335 IU, vitamin B1 0,13 miligram dan

vitamin C 21 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap

100 gram Kacang Panjang, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 75 %.

Berikut ini adalah penjelasannya.

Sumber Protein. Dalam 100 gram kacang panjang yang direbus,

terkandung 8,3 gram protein yg terkandung di dalamnya. Protein dalam kacang

13

panjang termasuk protein nabati dan baik untuk memenuhi kebutuhan protein

tubuh.

 Kaya Vitamin B Kompleks. Vitamin ini memiliki fungsi yang penting

bagi tubuh. Diantaranya, sangat membantu fungsi syaraf. Di dalam tiap 100

gram kacang panjang rebus, terdapat 146mcg asam folat (37% kebutuhan tubuh),

0,1mg vitamin B6 (5% kebutuhan tubuh), 0,1mg riboflavin (4% kebutuhan

tubuh), 0,4 msg asam pantotenat (4% kebutuhan tubuh), serta 0,6mg niacin (3%

kebutuhan tubuh)

Mengandung Mineral. Mineral yang terkandung di dalam kacang panjang

cukup banyak. Diantaranya ada magnesium (Penting untuk kesehatan tulang gigi),

fosfor (berperan dalam produksi energi), zat besi (Komponen penting dalam

pembentukan sel darah merah), tembaga (untuk kesehatan kulit dan meningkatkan

daya tahan tubuh), kalium (penting bagi syaraf dan otot anak), serta kalsium

(sangat penting bagi pertumbuhan tulang dan gigi yang sehat dan kuat).

Kaya akan serat. Dalam 100 gram kacang panjang, terkandung di

dalamnya serat/memenuhi 15% kebutuhan serat harian pada tubuh. Serat kacang

panjang ini juga jenis serat yang dapat larut sehingga bisa membantu menjaga

kadar gula darah dan metabolisme lemak dalam tubuh.

Pemanfaatan sayur berbentuk bulat panjang ini bisa dipadukan dalam

berbagai masakan. Mulai dari ditumis, digoreng pakai cabai, digulai, disayur

bening, untuk gado-gado, atau pecel.Rasanya enak dan hebatnya lagi, punya

banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita.Kacang panjang mengandung

betakaroten, klorofil, vitamin B1 dan B2, protein, tiamin, riboflavin, fosfor, zat

besi, serat, dan pektin. Sayuran ini berguna untuk mengendalikan kadar gula

darah, mengatasi hipertensi, memperkecil resiko stroke, serangan jantung,

mengatasi sembelit, dan meningkatkan fungsi organ pencernaan. Selain itu, ia

juga memiliki sifat diuretic (peluruh kencing) tingkat sedang. Dengan

mengkonsumsinya secara rutin diyakinin dapat membantu melancarkan buang air

kecil.

14

Di beberapa negara, kacang panjang digunakan untuk mengobati rematik,

arthritis, dan gangguan saluran kemih.Juga untuk menjaga kulit dari gangguan

jerawat, membantu pemulihan lukar bakar, mengatasi diare, eksim, gangguan

ginjal, dan gatal-gatal. Bagi yang beresiko terkena kanker payudara dan leukimia

dapat memanfaatkan sayuran ini karena ia mengandung zat antikanker. Selain itu

terdapat pula kandungan zat antioksidan, antivirus, dan antibakteri.Ia juga dapat

meningkatkan fungsi sel darah merah, menyembuhkan beri-beri, mengatasi sakit

pinggang, dan kurang darah.

Khasiat kacang panjang sangat banyak antara lain: antikanker, kanker

payudara, leukemia, antibakteri, antivirus, antioksidan, gangguan saluran kencing,

peluruh kencing, batu ginjal, mencegah kelainan antibodi, meningkatkan fungsi

limpa, meningkatkan penyatuan DNA dan RNA, meningkatkan fungsi sel darah

merah, beri-beri, demam berdarah, kurang darah, sakit pinggang, rematik,

pembengkakan, meningkatkan nafsu makan, dan sukar buang air besar.

2.1.6. Budidaya Kacang Panjang

a. Syarat Tumbuh Kacang Panjang

Sebelum memulai usaha pertanian kacang panjang, petani harus

memahami syarat tumbuh tanaman yang satu ini. Kacang panjang, sama seperti

tanaman lainnya, menyukai tanah yang lempung dan berpasir (latosol) serta tentu

subur gembur banyak mengandung humus. Sementara itu kelembaban yang paling

sempurna untuk kacang panjang adalah pH 5,5 hingga 6,5. Adapun iklim

pendukung terbaik adalah antara 20 derajat celsius sampai 30 derajat celsius.

Curah hujan juga memegang peranan yang baik.Untuk pertanian kacang panjang,

curah hujan terbaik antara 600 hingga 1.500 mm per tahunnya.Terakhir adalah

ketinggian medium tanam sebaiknya kurang dari 800 meter di atas permukaan

laut.

b. Pembibitan, Penanaman dan Pemeliharaan

15

Setelah memahami syarat tumbuh dari kacang panjang, petani sudah bisa

memulai budidaya kacang panjang.Langkah pertama yang diperhatikan tentu soal

ketersediaan bibit. Pemilihan bibit sangat penting sebab akan mempengaruhi

kualitas panen petani. Adapun kriteria bibit layak tanam adalah:

a. Penampilannya bernas atau kusam

b. Daya kecambahnya cenderung tinggi sekitar 85%

c. Tidak memiliki cacat atau rusak

d. Sehat, tidak memiliki wabah aham maupun penyakit

Setelah bibit tersedia, petani bisa tidak lagi harus menyemaikan bibit

kacang panjang terlebih dahulu.Bisa langsung ditanam pada lubang tanam yang

sebelumnya telah disiapkan di medium tanah.Adapun langkah-langkah penyiapan

medium tanam yaitu bersihkan lahan dari gulma seperti rumput liar. Kemudian

gemburkan tanah dengan cara dicangkul dan dibajak. Selanjutnya, siapkan

bedengan dengan ukuran lebar kurang lebih 60 sampai 80 cm. Sementara itu jarak

antara bedengan yang satu dengan yang lainnya adalah 30 cm. Adapun tinggi

bedengan sebaiknya 30 cm dan panjang bedengan tergantung pada luas lahan

yang petani miliki.

Apabila dirasa pH tanah lahan kurang baik, petani bisa melakukan

langkah pengapuran pada lahan yakni dengan mencampurkan dolomit sebanyak 1

sampai 2 ton per hektar tanah dengan lahan secara merata pada kedalaman 30 cm.

Selain itu, untuk menambah kesuburan lahan tanam, aplikasikanlah pupuk di

bedengan. Langkah ini tidak mutlak jika dirasa tanah cukup subur.Setelah

bedengan siap, buatlah lubang tanam dengan ukuran 20x50 xm, 40x60 cm dan

30x40 cm (ukuran untuk kacang tanah tipe merambat). Sementara untuk kacang

tanah tipe tegak, ukuran lubang tanamnya adalah 20x40 cm dan 30x60 cm.Setelah

lubang tanam siap, bibit kacang panjang siap untuk ditanam. Periode penanaman

terbaik adalah di awal musim kemarau atau awal musim penghujan. Namun jika

tanah dalam kondisi memadai, bisa saja proses tanam dimulai kapanpun. Cara

menanam kacang panjang adalah dengan memasukkan benih ke dalam lubang

16

tanah.Per lubang bisa diisi dengan 2 biji bibit.Setelah dimasukkan, tutup kembali

lubang dengan tanah.

Setelah proses penanaman, langkah selanjutnya adalah proses

pemeliharaan. Setelah 3 atau 4 hari dari masa penanaman, perlu dilakukan proses

penyulaman. Yakni meneliti satu per satu lubang tanam dan mengganti bibit yang

tidak tumbuh dengan bibit baru.Langkah pemeliharaan selanjutnya adalah

penyiangan.Saat tanaman kacang hijau sudah berumur 2 atau 3 minggu, petani

bisa menyiangi rumput di kebun. Sebaiknya dengan cara manual yakni dengan

mencabut rumbut seperti biasa. Langkah selanjutnya adalah pemangkasan atau

perempelan.Langkah ini mencakup pemotongan tanaman kacang panjang yang

dianggap terlalu rimbun.Pemangkasan bisa dilakukan pada bagian daun maupun

ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun berpotensi menghambat tumbuhnya

bunga dan hal ini jika tidak diantisipasi akan mempengaruhi jumlah panen Anda.

Dalam budidaya kacang panjang, langkah pemupukan juga memegang

peranan yang sangat penting. Sebagian petani yang memang fokus pada pertanian

organik biasanya akan memakai pupuk kompos. Tetapi tak sedikit pula petani

yang menggunakan pupuk an-organik. Adapun dosis pemupukan makro adalah :

Pemupukan dasar meliputi : 50 kg urea dan 75 kg Sp-36 serta 25 kg KCI.

Pemupukan tanaman yang berumur 45 hari : 50 kg Urea dan 25 kg Sp-36 serta 75

kg KCI.

Proses pemeliharaan selanjutnya adalah pengairan. Proses ini dilakukan

pada fase awal pertumbuhan benih kacang hijau hingga tanaman muda. langkah

penyiraman dilakukan rutin setiap hari. Namun bisa dikurangi tergantung pada

musim. Hal lain yang tak kalah penting adalah pengelolaan hama dan juga

penyakit. Budidaya kacang panjang rentan terusik dengan kehadiran hama dan

penyakit seperti lalat kacang, ulat grayak, peggerek biji, ulat bunga, penyakit

antraknose, mozaik, dan penyakit sapu. Masing-masing hambatan ini bisa

ditanggulangi berdasarkan gejala yang terlihat.

17

Setelah semua proses dilalui, petani tinggal menunggu masa panen yang

merupakan titik puncak dalam budidaya kacang panjang. Adapun ciri kacang

panjang yang siap panen adalah kacang panjang yang mudah dipatahkan dan biji-

biji di dalam polongnya tidak menonjol. Sementara itu, waktu panen terbaik

adalah pagi dan sore hari di umur tanaman antara 3,5 sampai 4 bulan. Cara

memanen kacang panjang cukup mudah, cukup memotong ujung tangkai

buah/kacang panjang dengan pisau.Setelah dipanen, kacang panjang dikumpulkan

dan disortir.Simpan di tempat teduh, tidak lembab dan tidak pula terkenal sinar

matahari secara langsung. Ada baiknya kacang panjang langsung dijual di

pasaran.

2.2. Fosfor

2.2.1 Pengertian Fosfor

Fosfor adalah zat yang penting dalam kehidupan, unsur kimia yang

memiliki lambang P dengan nomor atom 15. Fosfor berupa nonlogam, bervalensi

banyak, termasuk golongan nitrogen, banyak ditemui dalam batuan fosfat. Di

alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada

tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah) (Pian,

2010).

Fosfor diambil oleh akar dalam bentuk H2PO4 danHPO4 sebagian besar

fosfor di dalam tanaman adalah sebagai zat pembangun dan terikat dalam

senyawa-senyawa organik dan hanya sebagian kecil terdapat dalam bentuk

anorganik sebagai ion-ion phosphat. Beberapa bagian tanaman sangat banyak

mengandung zat ini, yaitu bagian-bagain yang bersangkutan dengan pembiakan

generatif, seperti daun-daun bunga, tangkai sari, kepala sari, butir tepung sari,

daun buah dan bakal biji. Jadi untuk pembentukan bunga dan buah sangat banyak

diperlukan unsur fosfor (Sugih, 2011).

18

Fosfat alam merupakan sumber P yang dapat digunakan sebagai bahan

baku industri seperti pupuk P yang mudah larut (antara lain TSP, SP-18, SSP,

DAP, MOP). Industri pupuk menggunakan sekitar 90% fosfat alam yang

diproduksi di dunia. Fosfat alam dari deposit batuan sedimen sebagian besar telah

mempunyai reaktivitas yang cukup memadai untuk tanaman pangan dan

perkebunan. Sedangkan fosfat alam dari batuan beku mempunyai reaktivitas yang

rendah sehingga perlu diasamkan dulu untuk digunakan sebagai pupuk

(Rochayati, dkk., 2010). Di dalam batuan fosfat alam terkandung berbagai unsur

seperti Ca, Mg, Al, Fe, Si, Na, Mn, Cu, Zn, Mo, B, Cd, Hg, Cr, Pb, As, U, V, F,

Cl. Unsur utama di dalam fosfat alam antara lain P, Al, Fe, dan Ca. Secara kimia,

fosfat alam dapat dikatagorikan menjadi fosfat alam dengan dominasi Ca-P atau

Al-P dan Fe-P sedangkan unsur lain merupakan unsur ikutan yang bermanfaat

dan sebagian lain kurang bermanfaat bagi tanaman. Unsur ikutan yang perlu

diwaspadai adalah kandungan logam berat yang cukup tinggi dalam fosfat alam,

seperti Cd, Cr, Hg, Pb, dan U (Rochayati, dkk.,2010).

Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa pupuk fosfat mengandung

logam Cd 7 ppm. Apabila pupuk tersebut digunakan secara terus menerus dengan

dosis dan intensitas yang tinggi dapat meningkatkan Cd yang tersedia dalam

tanah sehingga meningkatkan serapan Cd oleh tanaman (Setyorini, dkk dalam

Charlena, 2004)

Penggunaan pupuk fosfat alam untuk pertanian sampai saat ini masih

sangat diperlukan oleh petani. Pupuk fosfat alam mengandung fosfor (P) yang

merupakan salah satu dari tiga unsur makro atau esensial selain Nitrogen dan

Kalium, yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.Unsur tersebut tersedia di

alam berupa batuan fosfat, yang biasanya digunakan dalam pertanian sebagai

pupuk buatan (Suciati, 2004).

Unsur P diperlukan dalam pertumbuhan tanaman, kekurangan unsur hara

makro ini mengakibatkan mengurangi kemampuan tanaman untuk mengabsorbsi

unsur hara lainnya (Soepardi, 1983). Menurut Buckman & Brandy (1982) unsur P

19

dalam tanaman antara lain digunakan untuk pembelahan sel, pembentukan lemak,

pembungaan, pembuahan, perkembangan akar, memperkuat batang, kekebalan

terhadap penyakit dan lain sebagainya. Dengan banyaknya manfaat dari unsur P

ini, maka pupuk fosfat alam merupakan produk yang banyak digunakan oleh

petani.

Mengingat pentingnya kandungan fosfor (P) dalam pupuk yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, diharapkan masyarakat mengetahui

keunggulan dari pupuk fosfat alam dan cara pembuatannya.

2.2.2 Manfaat Pupuk Fosfat bagi Tanaman

Peran pupuk fosfat bagi tanaman adalah sebagai respirasi dan

fotosintesis, penyusunan asam nukleat, pembentukan bibit tanaman dan penghasil

buah, perangsang perkembangan akar sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap

kekeringan dan mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko

keterlambatan waktu panen.

Pupuk fosfat juga memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem

perakaran yang baik sehingga tanaman dapat mengambil unsur hara lebih banyak

dan pertumbuhan tanaman menjadi sehat serta kuat.Menggiatkan pertumbuhan

jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman.Memacu pembentukan

bunga dan masaknya buah/biji, sehingga mempercepat masa panen.Memperbesar

persentase terbentuknya bunga menjadi buah dan biji. Menambah daya tahan

tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.

Unsur fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada

unsur nitrogen.Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat,

FePO4, dan AlPO4.

Apabila tanaman kekurangan unsur hara fosfor, tanaman tersebut akan

tumbuh kerdil. Pada tanaman muda, daun akan berwarna hijau tua keunguan,

kadang-kadang tampak pula warna hijau kekuning-kuningan karena kekurangan

20

Fosfor cenderung menghambat penyerapan unsur hara Nitrogen. Warna

kekuningan ini akan lebih dulu dijumpai pada daun tua karena sifat Fosfor yang

mobil dalam tanah, sehingga dalam keadaan kekurangan, unsur hara Fosfor

dengan cepat ditranslokasikan ke bagian tanaman yang lebih muda. Pada tanaman

buah-buahan pucuk daun akan berwarna coklat atau ungu. Pembentukan

bunga/buah/biji terhambat sehingga panen terlambat.Selain itu persentase bunga

yang menjadi buah menurun karena penyerbukan yang tidak sempurna.

2.2.3 Macam-macam Pupuk Fosfat

a. Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut :

a. Pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air

sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat

(ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang

mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang

mengandung sekitar 45%P2O5.

b. Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik

digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium.

c. Pupuk aluminium fosfat (AlPO4)

d. Pupuk besi (III) fosfat (FePO4)

b. Bahan Baku Pupuk Fosfat

Bahan Baku untuk pupuk Fosfat adalah:

Bahan fosfat/ Rock Phosphate : terdiri atas berbagai macam apatit, antara lain

sebagai berikut:

a. Fluoroapatit           : Ca3(PO4)2.CaF2

b. Khloroapatit          : Ca3(PO4)2.CaCl2

21

c. Oksidaapatit          : Ca3(PO4)2.CaO

d. Hidroksidaapatit    : Ca3(PO4)2.Ca(OH)2

e. Karbonatapatit       : Ca3(PO4)2.CaCO3

Sedangkan senyawa fosfor dalam tanah dandeposit berupa:

a. Fe-fosfat (FePO4 .2H2O)

b. AI-fosfat (AIPO4 .2H2O)

Di Indonesia sumber bahan baku fosfor sangat terbatas. Apatit fosfor

sebagian berasal dari magma dan sebagian merupakan organogenetik.  Endapan

apatit fosfor terluas di dunia berupa kalsium karbonat fluoroapatit/fravolite

(Ca10F2(PO4)6. X CaCO3. Sedangkan geologi endapan deposit erat kaitannya

dengan geologi marin yaitu pembentukan endapan fosforit di dasar laut sebagai

hasil persenyawaan kimia, fisika & biologi, yang merupakan

sumber fosfor terbesar 80% dari produk dunia, sedangkan dari batuan beku hanya

12%. Sumber fosforlain adalah Guano deposit P-organik dari kotoran kelelawar,

tetapi bukan untuk bahan baku pembuatan fosfor.

Dimulai dengan penambangan deposit yang umumnya memakai metode

strip mining/ tambang terbuka yanghasilnya dibawa ke pabrik untuk dilakukan

proses pemisahan dari pasir, tanah liat, dan lain-lain.

22

2.3 Pengaruh  Pupuk Phosfat  dan Mekanisme Kerja pada Tanaman Kacang

Panjang

Unsur Fosfor merupakan unsur hara penting setelah nitrogen. Tanaman

mengambil phosfat dalam bentuk H2PO4-, HPO4 

-2, PO4 

-3 dan jumlah masing-

masing sangat tergantung pada pH tanah akan tetapi pada umumnya bentuk

H2PO4-, terbanyak dijumpai pada pH tanah berkisar 5 – 7,2 (Hakim, et al, 1986).

Selain itu, ketersediaan unsur phosfat didalam tanah mempengaruhi

aktifitas bakteri Rhizobium sp. Phosfat yang tersedia dalam jumlah cukup, akan

merangsang bakteri Rhizobium sp yang berada disekitar akar bergerak menuju

akar (Buckman dan Brady, 1982).

Phosfat merupakan pupuk buatan berkadar P2O5 yaitu 36 % pupuk dibuat

dari phosfat alam yaitu mono kalsium phosfat berbentuk butiran (granular),

berwarna abu-abu dan mempuyai reaksi fisiologis yang netral (Sarief, 1985).

Pemberian bentuk butiran bertujuan mencegah reaksi P dengan koloid tanah

sehingga P tetap dalam keadaan terikat dan kontak dengan tanah dapat

diperkecil. (Nyakpa dan Harsinah, 1985).

Kekurangan unsur phosfat dapat menghambat pertumbuhan tanaman

karena terjadinya gangguan pada pembelahan sel. Ciri-cirinya adalah daun

menjadi berwarna agak gelap (ungu) dan tanaman menjadi kerdil serta produksi

menurun. (Hakim, et al, 1986).

Sedangkan mekanisme kerja pupuk phosfat dapat merangsang

pertumbuhan akar dan tanaman muda, mempercepat pembungaan dan pemasakan

buah, biji atau gabah. Selain itu juga sebagai penyusun lemak dan protein serta

mempertinggi kualitas tanaman dan tingkat ketahanannya terhadap hama

penyakit.

23

2.4 Hipotesis

Dari teori yang telah kami kemukakan di atas, dosis phosphor berpengaruh

terhadap produksi tanaman kacang panjang. Sehingga apabila diberikan dosis

phosphor yang tepat akan meningkatkan produksi tanaman kacang panjang.

24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan waktu pelaksanaan

Tempat pelaksanaan kegiatan di politeknik negeri Jember. Pelaksanaan

kegiatan penelitian setiap hari Senin dimulai sejak tanggal 18 Februari 2013

sampai dengan 22 April 2013.

3.2 Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan antara lain adalah benih kacang panjang, jerami,

furadan 3G, fungisida dan Pestisida, Urea, SP 36 dan KCl

Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah cangkul, ajir, kenco (alat

pengukur jarak tanam), gembor, ember, koret sabit, bambu, tugal (alat pembuat

lubang tanam), hand sprayer, sendok plastik

3.3 Desain Penelitian

Kami membuat dua buah bedengan. Bedengan 1 adalah bedengan kontrol

dengan kadar phosphor 100 ml dan bedengan 2 adalah bedengan perlakuan

dengan kadar phospornya 200 ml. Setiap bedengan mempunyai 14 lubang tanam,

dimana pada sebelah kiri 7 lubang tanam dan sebelah kanan 7 lubang tanam.

Setiap lubang diberi ajir tempat tanaman melilit.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

Dalam melaksanakan kegiatan ini kami melaksanakan beberapa prosedur

sebagai berikut :

a. Pengolahan Tanah

25

Bersihkan areal dari rumput liar dan jerami yang tidak berguna, tanah

diolah dengan bajak atau cangkul sedalam 30-40 cm, taburkan pupuk organik

berupa kotoran sapi, 5-10 ton/ha. Campur pupuk kandang dan tanah kemudian

bentuk menjadi bedengan dengan ukuran 1 x 5 meter.

b. Penanaman

Buat lubang tanam dengan jarak tanam 70 cm x 50 cm dengan

menggunakan kenco. Lubang tanam paling tepi berjarak minimal setengah jarak

tanam. Pilihlah benih yang baik, tanamkan benih pada setiap lubang tanam, satu

lubang tanam berisi 2 benih. Tutup lubang tanam dengan tanah halus tipis-tipis,

atau tutup tanah dengan mulsa jerami dan siram bila perlu.

c. Penjarangan dan Penyulaman

Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau

gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Penyulaman bertujuan untuk

mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam

(hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan

sewaktu penanaman.

d. Penyiangan

Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung

yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dan lain-lain.

Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur

tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah

tanaman berumur 14 hari.

e. Pengairan

Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila

tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar benih dapat tumbuh. Namun

menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu

dialirkan air pada parit-parit di antara

26

f. Pemupukan

g.Pemasangan ajir

Lakukanlah pemasangan ajir dari bambu pada setiap tanaman segera

setelah pemupukan (tanaman berumur 2 minggu), lakukanlah pemasangan turus

dari bambu pada setiap setiap tanaman dengan bentuk A atau segitiga. Cara

pemasangannya: siapkan dua ajir/turus bambu. Tancapkan kedua turus tersebut

dengan jarak 10 cm dari batang tanaman posisinya miring sehingga saling

bersilangan. Kedua turus tersebut diikat sekitar 25 cm di bawah ujung turus.

Antara silangan bambu yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan bambu

atau tali plastik.

h. Pemangkasan

Lakukan pemangkasan pucuk pada tanaman berumur 4 minggu setelah

tanam. Cara pemangkasan dengan memotong pucuk sekitar 2-3 ruas dengan

menggunakan pisau atau gunting tajam. Pucuk daun yang dipangkas dapat

dimanfaatkan untuk sayur.

i. Pengendalian hama dan penyakit

Lakukan pengendalian hama dan penyakit sesuai instruktur di lapangan.

j. Panen

Lakukan pemanenan pada saat tanaman sudah memenuhi kriteria panen

antara lain:

- Tanaman telah berumur 45 hari (panen pertama)

- Polong muda terisi penuh

- Warna polong hijau merata sampai hijau keputihan

- Polong masih mudah dipatahkan

Cara pemanenan dilakukan dengan cara dipetik, putar bagian pangkal

polong agar polong terlepas seluruhnya dan tidak menimbulkan luka yang besar.

27

Lakukan pemanenan setelah tanaman berumur 3 bulan, pada saat ini buahnya

sudah habis

k. Pasca panen

Penanganan pasca panen meliputi sortasi, pengemasan dan pengangkutan.

Lakukan sortasi dengan memilah produk yang seragam dan baik mutunya, Ikatlah

buah/polong kacang panjang dalam bentuk ikatan besar atau kecil yang beratnya

sekitar 250-1000 g/ikat.

3.5 Jadwal Pelaksanaan

Minggu

ke-Waktu Kegiatan Keterangan

1.Senin, 4 Februari

2013

Pembekalan tentang

tanaman sayur

2.Senin, 11 Februari

2013

Pembekalan tentang

tanaman sayur

3Senin, 18 Februari

2013Pengolahan Tanah

Pencabutan terhadap

rumput liar dan

Pemberian pupuk

kandang pada

bedengan

4Senin, 25 Februari

2013Penyiangan

Pencabutan rumput liar

di dalam dan sekitar

bedengan.

5 4 Maret 2013 Penanaman Benih

Pembuatan lubang

tanam, disertai dengan

penyiraman,

penyiangan dan

pemberian Furadan 3G.

28

6 11 Maret 2013Pemberian Pupuk

SP36, Urea dan HCL.

Pemeliharaan tanaman

secara rutin.

7 18 Maret 2013Pengamatan Observasi

dan Pemasangan Ajir.

Karena cuaca tidak

mendukung.

8 21 Maret 2013 Pemupukan rutin.Setiap lubang, diberi

satu gelas pupuk larut.

9 25 Maret 2013 Pemeliharaan rutin.Pengikatan tali agar

tetap kuat.

10. 1 April 2013 Pemeliharaan rutin.

11. 8 April 2013 Pemeliharaan rutin. Penataan sulur.

12. 15 April 2013 Panen pertama.

13. 18 April 2013 Panen kedua.

14. 20 April 2013 Panen ketiga.

15. 22 April 2013 Panen keempat

16. 26 April 2013 Panen kelima

3.6 Parameter Pengamatan

a. Jumlah Daun

Jumlah daun tiap tumbuhan berbeda beda sesuai tingkat pertumbuhan tanaman

dan tingkat kompetitif di daerah tumbuh tanaman.

b. Tinggi Tanaman

29

Tinggi tanaman diukur dari satu jengkal mulai dari permukaan tanah. Setiap

tumbuhan kacang panjang memiliki tinggi berbeda beda.

c. Jumlah Buah

Jumlah buah yang kami ambil dari dua bedengan memiliki jumlah yang berbeda

beda di tiap lubang dan tiap individu.

d. Berat Buah

Kami menghitung berat buah keseluruhan dari sampel yang diambil.

e. Panjang Buah

30

BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian kami dapatkan dari pengumpulan data yang kami ambil

dari beberapa sampel data di lapangan. Sampel data tersebut kami olah

lagi dalam tabel perbandingan dan dalam kalkulasi uji T. Di dalam

perbandingan juga kami bagi dan pilah lagi dalam perbandingan standart

deviasi serta rata rata tiap jenis data.

4.1.1 Tabel Perbandingan Awal Pertumbuhan I

No Nama Data

Jumlah Type

Data yang

diambil

y YStandard

DeviasiAnalisis

1

Data Awal

Pertumbuhan

Bedengan 1

2 (Jumlah

Tanaman dan

Jumlah

Daun)

115 1341 1.4337208778

2

Data Awal

Pertumbuhan

Bedengan 2

2 (Jumlah

Tanaman dan

Jumlah

Daun)

131 1291 2.2397507711

Dapat dilihat dari tabel Perbandingan Awal Pertumbuhan I bahwa bedengan 1

lebih kecil nilai standard deviasinya dari bedengan dua. Hal ini dapat dilihat di

lapangan bahwa pertumbuhan awal bedengan yang diberi dosis pupuk P 200

kg/ha lebih cepat dan pesat daripada bedengan yang diberi pupuk P dengan

dosis 100 kg/ha.

31

4.1.2 Tabel Perbandingan Awal Pertumbuhan II

No Nama Data

Jumlah Type

Data yang

diambil

X XStandard

DeviasiAnalisis

1

Data Awal

Pertumbuhan

Bedengan 1

2 (Jumlah

Tanaman dan

Jumlah Daun)

270.

47363

.3

1.433720877

8

2

Data Awal

Pertumbuhan

Bedengan 2

2 (Jumlah

Tanaman dan

Jumlah Daun)

377.

6

1091

3.2810913.28

Dapat dilihat dari tabel Perbandingan Awal Pertumbuhan II bahwa bedengan 1

lebih kecil nilai standard deviasinya dari bedengan dua. Hal ini dapat dilihat di

lapangan bahwa pertumbuhan awal bedengan pada hari hari selanjutnya

bedengan yang diberi dosis pupuk P 200 kg/ha lebih cepat dan pesat daripada

bedengan yang diberi pupuk P dengan dosis 100 kg/ha.

4.1.3 Tabel Perbandingan Hasil Panen I

No Nama Data

Jumlah Type

Data yang

diambil

Z ZStandard

DeviasiAnalisis

1

Data Hasil

Panen

Bedengan I

2 (Jumlah

Buah dan

Berat Total)

86.3

4166

6666

7

1073

.492

5694

445

1.1908838588

32

2

Data Hasil

Panen

Bedengan II

2 (Jumlah

Buah dan

Berat Total)

107.

6833

3333

1683

.641

3888

88

2.1257460564

Dapat dilihat dari tabel Perbandingan Hasil Panen I bahwa hasil panen dari

bedengan 1 lebih kecil nilai standard deviasinya dari hasil panen bedengan dua.

Hal ini dapat dilihat di lapangan bahwa pertumbuhan awal bedengan yang diberi

dosis pupuk P 200 kg/ha lebih cepat dan pesat daripada bedengan yang diberi

pupuk P dengan dosis 100 kg/ha. Jadi pada masa panen pertama hasil dari

bedengan kedua lebih banyak dari hasil panen bedengan pertama.

4.1.4 Data Hasil Panen II

No Nama Data

Jumlah Type

Data yang

diambil

y YStandard

DeviasiAnalisis

1

Data Awal

Pertumbuhan

Bedengan 1

2 (Jumlah

Tanaman dan

Jumlah Daun)

11

51341

1.4337208

778

2

Data Awal

Pertumbuhan

Bedengan 2

2 (Jumlah

Tanaman dan

Jumlah Daun)

13

11291

2.2397507

711

Dapat dilihat dari tabel Perbandingan Hasil Panen II bahwa hasil panen

dari bedengan 1 lebih kecil nilai standard deviasinya dari hasil panen bedengan

dua. Hal ini dapat dilihat di lapangan bahwa pertumbuhan awal bedengan yang

diberi dosis pupuk P 200 kg/ha lebih cepat dan pesat daripada bedengan yang

diberi pupuk P dengan dosis 100 kg/ha. Jadi pada masa panen pertama hasil dari

bedengan kedua lebih banyak dari hasil panen bedengan pertama.

33

Pada bedengan pertama, standar deviasi dan rata-rata dari jumlah daun,

tinggi daun, dan keberhasilan pertumbuhan awal lebih rendah daripada bedengan

kedua. Dilihat dari perhitungan tabel uji T yang pertama pada bedengan kedua

menghasilkan standard deviasi 2.2397507711 dan sedangkan pada bedengan

pertama 1.4337208778. Maka hasil yang ditemui pada bedengan kedua atau

bedengan perlakuan, lebih besar daripada hasil yang didapatkan dari bedengan

kontrol atau bedengan pertama.

Pada tabel hasil data panen bedengan pertama, standard deviasi dan

meannya lebih besar daripada bedengan kedua, antara lain pada bedengan

perlakuan, hasil yang didapat adalah 2.1257460564 dan pada bedengan kontrol

hasil yang didapat adalah 1.1908838588

Dari pengamatan yang dapat diambil, apabila kedua bedengan

dibandingkan dari awal pertumbuhan, sampai pada saat panen dan pasca panen,

kedua hasil penghitungan uji T sama sama menghasilkan, bedengan kedua lebih

banyak hasil penghitungannya daripada bedengan pertama.

34

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differen

ce

Std.

Error

Differen

ce Lower Upper

Ting

gi

Equal

variances

assumed

3.632 .063 -.649 47 .519 -.82977 1.27773 -3.40022 1.74069

Equal

variances

not

assumed

-.680 32.827 .501 -.82977 1.21937 -3.31109 1.65156

Berdasarkan Uji T analisis menunjukkan bahwa pemberian pupuk P pada

kacang panjang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan dari kacang

panjang. Dari tabel Uji T diatas dapat dilihat hasil sig. (2-tailed) menunjukkan

angka lebih dari 0.5 maka perlakuan pemberian pupuk P berpengaruh pada

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang panjang.

4.2 Pembahasan

Fosfor adalah zat yang penting dalam kehidupan, unsur kimia yang memiliki

lambang P dengan nomor atom 15. Fosfor berupa nonlogam, bervalensi banyak,

termasuk golongan nitrogen, banyak ditemui dalam batuan fosfat. Di alam, fosfor

terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan

hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah) (Pian, 2010)

35

Peran pupuk fosfat bagi tanaman adalah sebagai respirasi dan

fotosintesis, penyusunan asam nukleat, pembentukan bibit tanaman dan penghasil

buah, perangsang perkembangan akar sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap

kekeringan dan mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko

keterlambatan waktu panen.

Pupuk fosfat juga memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem

perakaran yang baik sehingga tanaman dapat mengambil unsur hara lebih banyak

dan pertumbuhan tanaman menjadi sehat serta kuat. Menggiatkan pertumbuhan

jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman. Memacu pembentukan

bunga dan masaknya buah/biji, sehingga mempercepat masa panen. Memperbesar

persentase terbentuknya bunga menjadi buah dan biji. Menambah daya tahan

tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.

Fosfor diambil oleh akar dalam bentuk H2PO4 danHPO4 sebagian besar fosfor

didalam tanaman adalah sebagai zat pembangun dan terikat dalam senyawa-

senyawa organik dan hanya sebagian kecil terdapat dalam bentuk anorganik

sebagai ion-ion phosphat. Beberapa bagian tanaman sangat banyak mengandung

zat ini, yaitu bagian-bagain yang bersangkutan dengan pembiakan generatif,

seperti daun-daun bunga, tangkai sari, kepala sari, butir tepung sari, daun buah

dan bakal biji. Jadi untuk pembentukan bunga dan buah sangat banyak diperlukan

unsur fosfor (Sugih, 2011).

36

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pengamatan yang telah dilakukan kita mendapatkan bahwa Pada

bedengan pertama yang diberi pupuk phospor dengan konsentrasi 100 kg/ha,

standar deviasi dan rata-rata dari hasil panen lebih rendah daripada bedengan

kedua. Apabila dibandingkan menggunakan perhitungan tabel uji T yang pertama

dengan bedengan kedua yang diberi pupuk phospor dengan konsentrasi 200 kg/ha

menghasilkan standard deviasi 2.1257460564, sedangkan pada bedengan pertama

1.1908838588. Maka hasil yang ditemui pada bedengan kedua atau bedengan

perlakuan, lebih besar daripada hasil yang didapatkan dari bedengan kontrol atau

bedengan pertama.

Sehingga dari perbandingan tersebut dapat diketahui bahwa pada

bedengan yang diberi konsentrasi pupuk phospor lebih tinggi yaitu 200 kg/ha

memiliki hasil yang lebih menjajikan daripada yang berkonsentrasi 100 kg/ha.

Bahkan rata-rata untuk berat perbuah lebih tinggi untuk kacang panjang yang

diberi pupuk dengan konsentrasi lebih tinggi. Sehingga diketahui bahwa

menggunakan pupuk phospor dengan konsentrasi 200 kg/ha lebih efektif dari hasil

akhir yang yang dihasilkan oleh tanaman kacang panjang ini.

5.2 Saran

Untuk Pemerintah

Sebaiknya pemerintah dapat menyuluhkan hasil ini bahwa pemupukan

untuk kacang panjang dengan menggunakan pupuk phospor dengan konsentrasi

200 dapat menghasilkan hasil yang lebih baik.

37

Untuk Masyarakat

Sebaiknya untuk masyarakat yang membudidayakan tanaman kacang

panjang menggunakan pupuk phospor dengan konsentrasi 200

DAFTAR PUSTAKA

Hairunsyah dan M.Z. Arifin. 1992. Kajian Pemberian Pupuk Kandang dan Fosfat

Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Pipilan Kering pada Tanah Pasiran dan

Lempengan. Hasil-Hasil Penelitian Jagung 1991/1992. Balai Penelitian

Tanaman Pangan. Banjarbaru.

Sutejo, M.M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Penerbit Rineka Cipta. ]akarta.

TPTH Actions. Holtikultura view. [http://horticulture-

w iew.blogspot.com/2012/09/phosphor.html ]. 4 Mei 2013.

Karama, A.S., A. Rasyid Marzuki dan I. Manwan. 1990. Penggunaan Pupuk

Organik Pada Tanaman Pangan. Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi

Penggunaan Pupuk V, Cisarua, 11-13 Nopember 1990. Puslittanak.

Bogor.

Wikipedia. Kacang Panjang. [http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_panjang]. 18

Mei 2013

Wikipedia. Fosfor. [http://id.wikipedia.org/wiki/Fosfor]. 18 Mei 2013

38

LAMPIRAN

NoNama

Lubang Tanam

Jumlah Tanaman yang

HidupTinggi Tanaman (cm)

1 A1 1 9

2 A2 3794

3 A3 3569

4 A4 2710

5 A5 29

10,5

6 A6 2

7 A7 2

8 B1 2

9 B2 3

10 B3 111 B4 112 B5 1

13 B7 3

14 B8 3

NoNama

Lubang Tanam

Jumlah Tanaman yang

HidupTinggi Tanaman (cm)

1 A8 1

39

2 A9 2

3 A10 3

4 A11 1

5 A12 2

6 A13 2

7 A14 3

8 B8 -

9 B9 3

10 B10 3

11 B11 3

12 B12 3

13 B13 3

14 B14 3

NoNama

Lubang Tanam

Jumlah Tanaman yang

HidupTinggi Tanaman (cm)

1 A1 1 9

2 A2 3794

3 A3 3569

40

4 A4 2710

5 A5 29

10,5

6 A6 2

7 A7 2

8 B1 2

9 B2 3

10 B3 111 B4 112 B5 1

13 B7 3

14 B8 3

NoNama

Lubang Tanam

Jumlah Tanaman yang

HidupTinggi Tanaman (cm)

1 A8 1

2 A9 2

3 A10 3

4 A11 1

5 A12 2

6 A13 2

7 A14 3

8 B8 -

9 B9 3

10 B10 3

41

11 B11 3

12 B12 3

13 B13 3

14 B14 3

NoNama Lubang

TanamJumlah Tanaman yang

HidupTinggi Tanaman

(cm)Jumlah Daun

(tangkai)

1 A1 1 26,5 11

2 A2 226,5 1128,5 7

3 A3 227,8 1126,8 8

4 A4 226,5 823,5 8

5 A5 222 8

26,7 9

6 A6 226 1129 14

7 A7 223,5 826 13

8 B1 226,7 1327 14

9 B2 1 28,8 1310 B3 1 25,6 1111 B4 1 23,8 912 B5 1 25 11

13 B6 224,5 1128 11

14 B7 230 1131 11

42

Panen 2

NoNama Lubang

TanamJumlah Massa No

Nama Lubang Tanam

Jumlah Massa

43

NoNama Lubang

TanamJumlah Tanaman yang

HidupTinggi Tanaman

(cm)Jumlah Daun

(tangkai)

1 A8 1 26,7 8

2 A9 228 10

27,5 7

3 A10 232 1034 10

4 A11 1 28 11

5 A12 229,2 1128,6 11

6 A13 224,8 624 9

7 A14 225,9 224,5 2

8 B8 27 10

13,6 8

9 B9 230,2 735 7

10 B10 230,7 829 5

11 B11 226,8 929,1 10

12 B12 228,8 928,4 10

13 B13 229,1 1127,2 12

14 B14 229,7 1333 12

1 A1 10 145 15 A8 4 552 A2 3 30 16 A9 5 61,53 A3 5 72 17 A10 2 254 A4 0 0 18 A11 0 05 A5 5 68 19 A12 0 06 A6 5 70 20 A13 1 127 A7 2 18 21 A14 1 148 B1 0 0 22 B8 0 09 B2 3 45 23 B9 1 2310 B3 5 79,5 24 B10 3 48,511 B4 0 0 25 B11 0 012 B5 1 10,5 26 B12 0 013 B6 5 60,5 27 B13 0 014 B7 10 107 28 B14 7 107

NoNama

Lubang Tanam

Jumlah Massa NoNama

Lubang Tanam

Jumlah Massa

1 A1 3 67,5 15 A8 1 20,52 A2 0 0 16 A9 5 108,53 A3 4 94 17 A10 3 51,54 A4 0 0 18 A11 0 05 A5 0 0 19 A12 0 06 A6 7 163 20 A13 1 23,57 A7 2 49 21 A14 5 1018 B1 5 67 22 B8 7 859 B2 5 59 23 B9 0 010 B3 5 62 24 B10 2 2511 B4 4 46 25 B11 0 012 B5 3 34 26 B12 0 013 B6 3 35,5 27 B13 0 014 B7 5 60,5 28 B14 5 48

44

DATA AWAL PERTUMBUAHAN

No.Lubang Tanam

Jumlah Tanaman

Jumlah Daun (y)

Y2

1 B8 210 100

8 64

2 B9 27 49

7 49

3 B10 28 64

5 25

4 B11 29 81

10 100

5 B12 29 81

10 100

6 B13 211 121

12 144

7 B14 213 169

12 144

JUMLAH 131 1291

STANDAR DEVIASI 2.2397507711

No.Lubang Tanam

Jumlah Tanaman

Jumlah Daun (y)

Y2

1 B1 213 169

14 196

2 B2 1 13 169

3 B3 1 11 121

4 B4 1 9 81

45

5 B5 1 11 121

6 B6 211 121

11 121

7 B7 211 121

11 121

JUMLAH 115 1341

STANDAR DEVIASI1.4337208778

No.Lubang Tanam

Jumlah Tanaman

Tinggi Tanaman (cm)

(X)

X2

1 B8 27 49

13.6 184.96

2 B9 230.2 912.04

35 1225

3 B10 230.7 942.49

29 841

4 B11 226.8 718.24

29.1 846.81

5 B12 228.8 829.44

28.4 806.56

6 B13 229.1 846.81

27.2 739.84

7 B14 229.7 882.09

33 1089

JUMLAH 377.6 10913.28

STANDAR DEVIASI 7.4877775866

46

NoLubang Tanam

Jumlah Tanaman

Tinggi Tanaman (cm)

(X)

X2

1 B1 226.7 712.89

27 729

2 B2 1 28.8 829.44

3 B3 1 25.6 655.36

4 B4 1 23.8 566.44

5 B5 1 25 625

6 B6 224.5 600.25

28 784

7 B7 230 900

31 961

JUMLAH 270.4 7363.38

STANDAR DEVIASI 2.3982400955

DATA HASIL PANEN

No

NAMA LUBAN

G TANAM

JUMLAH BUAH

BERAT TOTAL

(g)

RATA RATA(g) (Z)

Z2

1 B1 5 67 13.4 179.562 B2 8 104 13 1693 B3 10 141.5 14.15 200.22254 B4 4 46 11.5 132.255 B5 4 44.5 11.125 123.7656256 B6 8 96 12 1447 B7 15 167.5 11.1666666667 124.6944444444

JUMLAH 86.34166666671073.492569444

5

47

STANDAR DEVIASI 1.1908838588

No

NAMA LUBAN

G TANAM

JUMLAH BUAH

BERAT TOTAL

(g)

RATA RATA (g) (Z)

Z2

1 B8 5 75.5 15.1 228.012 B9 10 170 17 2893 B10 5 76.5 15.3 234.094 B11 6 115 19.1666666667 367.36111111115 B12 8 108 13.5 182.256 B13 5 73.5 14.7 216.097 B14 12 155 12.9166666667 166.8402777778

JUMLAH107.683333333

31683.641388888

9STANDAR DEVIASI 2.1257460564

Lampiran Foto Kegiatan

48

49