Curi Start Nuansa Politis Libur Lebaran - ftp.unpad.ac.id · 9/7/2010 · perundang-undangan, HAM,...

1
ANGGOTA Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat Max Sopacua, kemarin, diperiksa secara inten- sif oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia dicecar 10 per- tanyaan atas keterkaitannya da- lam dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan pada 2007, yang telah menyeret tiga pejabat Ke- menterian Kesehatan menjadi tersangka. “Iya. Saya datang untuk memberikan keterangan soal anggaran pembelian alat ront- gen portable,” ujar Max kepada wartawan seusai diperiksa KPK selama 4 jam. Max yang juga Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu me- ngaku diperiksa atas jabatannya sebagai anggota DPR periode lalu saat duduk di Komisi IX, komisi yang membawahi bidang kesehatan. Meski mengaku ditanyai se- banyak 10 pertanyaan, ia enggan menjawab pertanyaan asal mua- sal proyek yang merugikan ne- gara Rp9,4 miliar itu. “Tanya sama penyidik saja kalau soal itu,” ujarnya sing- kat. Menurut Juru Bicara KPK Jo- han Budi, pihaknya memeriksa Max sebagai saksi untuk ter- sangka mantan Sekretaris Jen- deral Kementerian Kesehatan Syai Ahmad yang sebelumnya telah ditetapkan menjadi ter- sangka dalam kasus ini. Atas kasus ini, KPK sudah menetapkan tiga tersangka. Se- lain Syai, KPK telah menetap- kan status tersangka kepada Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Mardjono dan Direktur Bina Ke- sehatan Komunitas Kementerian Kesehatan Edi Suranto. Syai diduga menerima uang sebesar Rp750 miliar dalam pe- ngadaan alat kesehatan berupa rontgen untuk setiap puskesmas daerah tertinggal di timur Indo- nesia. Atas perbuatan itu, KPK me- ngenakan Pasal 3 dan atau Pasal 11 UU No 31/1999 sebagaimana diubah menjadi UU No 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 butir ke satu KUHP. Mardjono sendiri kasusnya sudah diadili di Pengadilan Tin- dak Pidana Korupsi, Jakarta. Dalam sidang Selasa (3/8), Mardjono dituntut delapan ta- hun penjara. (CC/P-2) Salah satu kandidat peng- ganti Agus, menurutnya, ada- lah yang mengisi posisi Pang- kostrad. Sebab, Pangkostrad Mayjen Burhanudin Amin yang kelahiran 5 November 1952 memasuki pensiun pada tahun ini. “Ada peluang pengganti Agus adalah Pangdam II/Sili- wangi Mayjen Pramono Edhie Wibowo yang juga adik ipar Presiden Susilo Bambang Yu- dhoyono,” kata Kusnanto. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso memastikan Presiden Yudhoyono telah mengajukan Agus Suhartono sebagai calon tunggal pengganti Panglima TNI. Ia menjelaskan, pimpinan DPR pada hari ini akan me- minta Badan Musyawarah (Bamus) DPR untuk melaku- kan rapat agar mengagenda- kan uji kelayakan dan kepa- M UTASI dan pro- mosi di jajaran TNI pascaper- gantian Pang- lima TNI diprediksi sarat nuansa politis karena ber- dekatan dengan Pemilu 2014. “Munculnya nama Agus Suhartono sudah diduga. Per- tanyaan adalah berapa lama dia menjabat? Siapa saja yang berada dalam daftar mutasi atau promosi bulan depan, khususnya Panglima Koman- do Cadangan Strategis TNI- AD (Pangkostrad). Itu baru ada kandungan politiknya,” papar pengamat militer Kus- nanto Anggoro di Jakarta, ke- marin. Ia mengatakan itu untuk menanggapi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengajukan KSAL Laksamana Agus Suhartono sebagai calon tunggal pengganti Panglima TNI. Agus diajukan untuk meng- gantikan Jenderal Djoko San- toso yang memasuki pensiun pada 8 September. Berdasarkan Undang-Un- dang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, pengisi posisi Panglima TNI adalah perwira tinggi aktif yang sedang atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan. Selain Agus, ada dua kepala staf lain. Mereka adalah KSAD Jenderal George Toisutta yang kelahiran 1 Juni 1953 sehingga pada tahun ini George berusia 57 tahun. Selain itu, KSAU Marsekal Imam Sufaat yang kelahiran 27 Januari 1955, se- dangkan Agus Suhartono ada- lah kelahiran 25 Agustus 1955. Artinya, kalau DPR menye- tujui Agus menjadi Panglima TNI, ia memasuki usia pensiun pada 2013. Menurut Kusnanto, nuansa politik akan muncul pada pergantian Agus Suhar- tono. 2 | Politik & HAM SELASA, 7 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA K EMARIN, mendung menggayut di langit Ibu Kota. Rintik hujan jatuh satu per satu di halaman Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti tak habis-habisnya. Dalam suasana mendung itu, ruang kerja Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, yang terletak di lantai II Gedung Nusantara II, tampak sunyi senyap. Tidak ada satu pun anggota dewan yang sibuk wira-wiri atau bersidang di ruangan komisi yang membidangi sektor hukum, perundang-undangan, HAM, dan keamanan tersebut. Hanya ada dua orang staf Komisi III yang mengisi ruangan. Satu orang sibuk menyusun berkas. Satu orang lainnya asyik sendiri dengan laptopnya. Saat Media Indonesia menanyakan agenda rapat, salah seorang staf Sekretariat Komisi III menyatakan tidak ada satu pun jadwal kegiatan untuk Senin (6/9) hingga Rabu (8/9) mendatang. Padahal, libur resmi hari raya Idul Fitri 1431 Hijriah baru dimulai pada 9 September 2010 hingga 13 September 2010. Wakil Ketua Komisi III dari F-PKS Fahri Hamzah menolak tak ada agenda tersebut. Meski rapat tak digelar, ia menyatakan agenda pribadi bertemu dengan konstituen tetap digelar. “Ada kok agenda. Jadwal bertemu masyarakat masih berlangsung. Kata siapa kita tidak ada agenda. Kita masih rapat sampai Jumat lalu kok,” tukasnya ketika dimintai konrmasi. Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jeirry Sumampouw menilai tidak ada yang salah dengan kewenangan pengaturan jadwal yang disusun oleh Komisi III. Hanya saja, imbuhnya, di tengah tugas legislasi yang masih menumpuk, DPR seyogianya memanfaatkan waktu yang tersisa dengan tugas legislasi yang menumpuk. Dari target 70 undang- undang (UU), hanya enam UU yang sudah disahkan. DPR periode ini awalnya menetapkan target menyelesaikan 55 RUU, tetapi kemudian mengalami perubahan sampai tiga kali sebelum menetapkan target 70 RUU. “Ini contoh kecil insting DPR bahwa dia hanya untuk kepentingan dirinya. Mereka mengatur okelah ada kepentingan rakyatnya, tapi itu diatur disesuaikan dengan kepentingan pribadinya. Jadwal diatur sesuai jadwal mudik karena banyak pertimbangan. Mungkin karena mudik di hari H macet minta ampun, ongkosnya makin mahal. Tapi, dari sisi penataan jadwal, sense-nya lebih kepada kepentingan pribadi,” keluhnya. Padahal, sebagai seorang wakil rakyat, DPR seharusnya mengatasnamakan suara rakyat. Bukannya mendahulukan agenda pribadi. Di antara enam RUU, yang telah dihasilkan adalah APBN, perppu, dan ratikasi perjanjian bilateral, yang relatif tidak terlalu berat. Menurut Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), satu- satunya RUU yang memerlukan waktu lama adalah pembahasan RUU revisi UU Grasi. Di sisi lain, sinyal kuning datang dari beragam respons publik atas perilaku DPR tersebut. Sebuah survei yang dilakukan Lembaga Peneliti Charta Politika mengungkapkan persepsi masyarakat terhadap kinerja anggota DPR 2009-2014 lebih buruk bila dibandingkan dengan periode sebelumnya. “Walaupun lebih dikenal dan tingkat pendidikannya lebih bagus, performa DPR 2009- 2014 dinilai lebih buruk daripada sebelumnya,” kata Direktur Penelitian Charta Politika, Yunarto Wijaya, beberapa waktu lalu. Charta Politika melakukan survei melalui telepon kepada 378 responden yang berusia 17 tahun ke atas dengan metode acak sistematis. Tingkat kepercayaan 95% dan kemungkinan kesalahan 5%. “DPR 2009-2014 lebih banyak berkutat dengan isu-isu kontroversial.” (Dinny Mutiah/P-4) Ramai-Ramai Curi Start Libur Lebaran MI/SUSANTO Mutasi TNI Sarat Nuansa Politis Panglima TNI diharapkan mampu menciptakan armada laut yang bisa menghasilkan efek gentar bagi negara lain. Nurulia Juwita Sari Max Sopacua Dicecar KPK selama 4 Jam Max Sopacua Waketum Partai Demokrat KOMISI III DPR: Lima anggota Komisi III DPR mengikuti rapat kerja dengan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (3/9). Rapat hanya dihadiri 10 anggota dari 26 anggota dewan. MI/M IRFAN Berbahaya WAH Lebaran emang bulan raya, tapi jangan kayak begini dong, kan berbahaya. Azkal Tidak Ada Peningkatan DARI zaman jadul sampai zaman digital, perkeretaapian di Indonesia tidak ada peningkatan karena sumber daya yang dimiliki tidak dapat diandalkan. Lihat saja stasiun Gambir mirip pasar tradisional. Oding Keselamatan Disepelekan SANGAT disayangkan ketika animo masyarakat sangat tinggi terhadap kereta, tapi pelayanan tidak merata, yang diperhatikan hanya kelas eksekutif dan bisnis. Padahal, 80% adalah pengguna kereta ekonomi karena lebih merakyat dan sangat murah. Tapi sayang pemerintah enggak peduli, seakan-akan keselamatan rakyat kecil tidak ada artinya. Dengan slogan, “Mau selamat? Ya, harus bayar mahal!” A Tajul Arin Selamat Menikmati Mudik SELAMAT mudiklah! Francois Geny Ritonga HARI raya Lebaran segera tiba. Sekitar 15 juta orang pun mulai melakukan ‘ritual’ mudik de- ngan menggunakan beragam jenis alat transportasi, salah satunya kereta api. Kebutuhan masyarakat akan jasa angkutan kereta api pun terus meningkat, bahkan di luar mudik Lebaran. Tidak hanya angkutan penumpang, angkutan barang yang me- makai jasa kereta api pun volumenya bertambah. Angkutan kargo dengan menggunakan kereta api jauh lebih hemat energi dan esien ketimbang truk. Untuk sekali jalan, kereta bisa mengangkut 20 kali beban yang biasa di- angkut truk. Namun sayang, peningkatan kebutuhan terha- PENGANTAR INTERUPSI Selengkapnya di mediaindonesia.com MI/SUMARYANTO Pelayanan Kereta Api Harusnya untuk Semua Minta Diskon KAMI warga yang mudik pakai KA sangat berat. Karcis tanpa tempat duduk, harga selangit.... Kasih satu tahun sekali setengah harga kenapa? Christiana Arifn Di Mana Keadilan? PT KAI belum menjiwai keadilan sosial. Katanya negara Pan- casila? Pujiyo Ph Semua Merasakan SEHARUSNYA kereta api dijadikan alat transportasi utama... tidak hanya di Jawa dan Sumatra saja, tetapi juga di Sulawesi, Bali, NTT, NTB, dan PAPUA...agar semua rakyat bisa saling merasakan. Joe Sandy Kelana Cinta Kereta Api SAYA sih kalau bepergian di Pulau Jawa lebih suka naik kereta api karena termasuk railfans, cuma gak pernah ikut mudik (mak- lum gak punya kampung). Selamat mudik, semoga selamat sam- pai di kampung halaman masing-masing. Luckyan Antok dap kereta api itu tidak diimbangi dengan perbaikan infrastruktur. Berbagai tanggapan pem- baca disampaikan melalui Me- diaindonesia.com, Facebook Harian Umum Media Indonesia, dan interupsi@mediaindonesia. com. Berikut petikannya. tutan calon Panglima TNI se- telah hari raya Idul Fitri. Ia menjelaskan, surat dari Presiden Yudhoyono akan diu- mumkan secara resmi dalam rapat paripurna DPR pada 21 September. Dukung Agus Sejumlah fraksi DPR me- nyikapi secara positif sosok Agus Suhartono. Anggota Komisi I dari F-PG Tantowi Yahya menilai, sosok Agus sudah pas untuk menjadi Panglima TNI. “Masalah kita terkonsentrasi di laut. An- caman besarnya dari laut ka- rena berbatasan dengan 10 negara, sedangkan di darat hanya berbatasan dengan tiga negara,” kata Tantowi. Menurutnya, sosok Agus diharapkan mampu mencipta- kan armada laut yang bisa menghasilkan efek gentar bagi negara lain. Wakil Ketua Komisi I DPR dari F-PDIP TB Hasanuddin menegaskan, pembangunan kekuatan maritim menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan Panglima TNI ke depan. “Panglima TNI ke depan juga bertugas dalam pening- katan disiplin karena selalu saja ada pelanggaran. Itu tidak boleh lagi terjadi. Masalah zero accident , serta peningkatan kemampuan alat utama sistem persenjataan (alutsista),” jelas mantan Sekretaris Militer Pre- siden era Megawati Soekar- noputri itu. Anggota Komisi I dari F-PD Yahya Sacawiria menilai, pe- ngajuan Agus, antara lain, ka- rena faktor usia. “Diharapkan masa pakainya panjang, tidak satu tahun lagi pensiun. Pang- lima TNI kan yang melaksana- kan rencana strategis sehingga harus diawaki oleh yang masa pakainya panjang agar bisa konsentrasi,” sahutnya. (Din/AO/P-1) nurulia@ mediaindonesia.com Kusnanto Anggoro Pengamat militer Ada peluang pengganti Agus adalah Mayjen Pramono Edhie Wibowo.”

Transcript of Curi Start Nuansa Politis Libur Lebaran - ftp.unpad.ac.id · 9/7/2010 · perundang-undangan, HAM,...

Page 1: Curi Start Nuansa Politis Libur Lebaran - ftp.unpad.ac.id · 9/7/2010 · perundang-undangan, HAM, dan keamanan tersebut. Hanya ada dua orang staf Komisi III yang mengisi ruangan.

ANGGOTA Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat Max Sopacua, kemarin, diperiksa secara inten-sif oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia dicecar 10 per-tanyaan atas keterkaitannya da-lam dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan pada 2007, yang telah menyeret tiga pejabat Ke-menterian Kesehatan menjadi tersangka.

“Iya. Saya datang untuk memberikan keterangan soal anggaran pembelian alat ront-gen portable,” ujar Max kepada wartawan seusai diperiksa KPK

selama 4 jam.Max yang juga Wakil Ketua

Umum Partai Demokrat itu me-ngaku diperiksa atas jabatannya sebagai anggota DPR periode lalu saat duduk di Komisi IX, komisi yang membawahi bidang kesehatan.

Meski mengaku ditanyai se-banyak 10 pertanyaan, ia enggan menjawab pertanyaan asal mua-sal proyek yang merugikan ne-gara Rp9,4 miliar itu.

“Tanya sama penyidik saja kalau soal itu,” ujarnya sing-kat.

Menurut Juru Bicara KPK Jo-han Budi, pihaknya memeriksa Max sebagai saksi untuk ter-sangka mantan Sekretaris Jen-

deral Kementerian Kesehatan Syafi i Ahmad yang sebelumnya telah ditetapkan menjadi ter-sangka dalam kasus ini.

Atas kasus ini, KPK sudah menetapkan tiga tersangka. Se-lain Syafi i, KPK telah menetap-kan status tersangka kepada Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Mardjono dan Direktur Bina Ke-sehatan Komunitas Kementerian Kesehatan Edi Suranto.

Syafi i diduga menerima uang sebesar Rp750 miliar dalam pe-ngadaan alat kesehatan berupa

rontgen untuk setiap puskesmas daerah tertinggal di timur Indo-nesia.

Atas perbuatan itu, KPK me-ngenakan Pasal 3 dan atau Pasal 11 UU No 31/1999 sebagaimana diubah menjadi UU No 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 butir ke satu KUHP.

Mardjono sendiri kasusnya sudah diadili di Pengadilan Tin-dak Pidana Korupsi, Jakarta. Dalam sidang Selasa (3/8), Mardjono dituntut delapan ta-hun penjara. (CC/P-2)

Salah satu kandidat peng-ganti Agus, menurutnya, ada-lah yang mengisi posisi Pang-kostrad. Sebab, Pangkostrad Mayjen Burhanudin Amin yang kelahiran 5 November 1952 memasuki pensiun pada tahun ini.

“Ada peluang pengganti Agus adalah Pangdam II/Sili-wangi Mayjen Pramono Edhie Wibowo yang juga adik ipar Presiden Susilo Bambang Yu-

dhoyono,” kata Kusnanto.Wakil Ketua DPR Priyo Budi

Santoso memastikan Presiden Yudhoyono telah mengajukan Agus Suhartono sebagai calon tunggal pengganti Panglima TNI.

Ia menjelaskan, pimpinan DPR pada hari ini akan me-minta Badan Musyawarah (Bamus) DPR untuk melaku-kan rapat agar mengagenda-kan uji kelayakan dan kepa-

MUTASI dan pro-mosi di jajaran TNI pascaper-g a n t i a n P a n g -

lima TNI diprediksi sarat nuansa politis karena ber-d e k a t a n d e n g a n P e m i l u 2014.

“Munculnya nama Agus Suhartono sudah diduga. Per-tanyaan adalah berapa lama dia menjabat? Siapa saja yang berada dalam daftar mutasi atau promosi bulan depan, khususnya Panglima Koman-do Cadangan Strategis TNI-AD (Pangkostrad). Itu baru ada kandungan politiknya,” papar pengamat militer Kus-nanto Anggoro di Jakarta, ke-marin.

Ia mengatakan itu untuk menanggapi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengajukan KSAL Laksamana Agus Suhartono sebagai calon tunggal pengganti Panglima TNI.

Agus diajukan untuk meng-gantikan Jenderal Djoko San-toso yang memasuki pensiun pada 8 September.

Berdasarkan Undang-Un-dang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, pengisi posisi Panglima TNI adalah perwira tinggi aktif yang sedang atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan.

Selain Agus, ada dua kepala staf lain. Mereka adalah KSAD Jenderal George Toisutta yang kelahiran 1 Juni 1953 sehingga pada tahun ini George berusia 57 tahun. Selain itu, KSAU Marsekal Imam Sufaat yang kelahiran 27 Januari 1955, se-dangkan Agus Suhartono ada-lah kelahiran 25 Agustus 1955.

Artinya, kalau DPR menye-tujui Agus menjadi Panglima TNI, ia memasuki usia pensiun pada 2013. Menurut Kusnanto, nuansa politik akan muncul pada pergantian Agus Suhar-tono.

2 | Politik & HAM SELASA, 7 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

KEMARIN, mendung menggayut di langit Ibu Kota. Rintik

hujan jatuh satu per satu di halaman Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti tak habis-habisnya.

Dalam suasana mendung itu, ruang kerja Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, yang terletak di lantai II Gedung Nusantara II, tampak sunyi senyap. Tidak ada satu pun anggota dewan yang sibuk wira-wiri atau bersidang di ruangan komisi yang membidangi sektor hukum, perundang-undangan, HAM, dan keamanan tersebut.

Hanya ada dua orang staf Komisi III yang mengisi ruangan. Satu orang sibuk menyusun berkas. Satu orang lainnya asyik sendiri dengan laptopnya.

Saat Media Indonesia menanyakan agenda rapat, salah seorang staf Sekretariat Komisi III menyatakan tidak ada satu pun jadwal kegiatan untuk Senin (6/9) hingga Rabu

(8/9) mendatang. Padahal, libur resmi hari raya Idul Fitri 1431 Hijriah baru dimulai pada 9 September 2010 hingga 13 September 2010.

Wakil Ketua Komisi III dari F-PKS Fahri Hamzah menolak tak ada agenda tersebut. Meski rapat tak digelar, ia menyatakan agenda pribadi bertemu dengan konstituen tetap digelar.

“Ada kok agenda. Jadwal bertemu masyarakat masih berlangsung. Kata siapa kita tidak ada agenda. Kita masih rapat sampai Jumat lalu kok,” tukasnya ketika dimintai konfi rmasi.

Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jeirry Sumampouw menilai tidak ada yang salah dengan kewenangan pengaturan jadwal yang disusun oleh Komisi III. Hanya saja, imbuhnya, di tengah tugas legislasi yang masih menumpuk, DPR seyogianya memanfaatkan waktu yang tersisa dengan tugas legislasi yang menumpuk.

Dari target 70 undang-undang (UU), hanya enam UU yang sudah disahkan. DPR periode ini awalnya

menetapkan target menyelesaikan 55 RUU, tetapi kemudian mengalami perubahan sampai tiga kali sebelum menetapkan target 70 RUU.

“Ini contoh kecil insting DPR bahwa dia hanya untuk kepentingan dirinya. Mereka mengatur okelah ada kepentingan rakyatnya, tapi itu diatur disesuaikan dengan kepentingan pribadinya. Jadwal diatur sesuai jadwal mudik karena banyak pertimbangan. Mungkin karena mudik di hari H macet minta ampun, ongkosnya makin mahal. Tapi, dari sisi penataan jadwal, sense-nya lebih kepada kepentingan pribadi,” keluhnya.

Padahal, sebagai seorang wakil rakyat, DPR seharusnya mengatasnamakan suara rakyat. Bukannya mendahulukan agenda pribadi.

Di antara enam RUU, yang telah dihasilkan adalah APBN, perppu, dan ratifi kasi perjanjian bilateral, yang relatif

tidak terlalu berat. Menurut Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), satu-satunya RUU yang memerlukan waktu lama adalah pembahasan RUU revisi UU Grasi.

Di sisi lain, sinyal kuning datang dari beragam respons publik atas perilaku DPR tersebut. Sebuah survei yang dilakukan Lembaga Peneliti Charta Politika mengungkapkan persepsi masyarakat terhadap kinerja anggota DPR 2009-2014 lebih buruk bila dibandingkan dengan periode sebelumnya.

“Walaupun lebih dikenal dan tingkat pendidikannya lebih bagus, performa DPR 2009-2014 dinilai lebih buruk daripada sebelumnya,” kata Direktur Penelitian Charta Politika, Yunarto Wijaya, beberapa waktu lalu.

Charta Politika melakukan survei melalui telepon kepada 378 responden yang berusia 17 tahun ke atas dengan metode acak sistematis. Tingkat kepercayaan 95% dan kemungkinan kesalahan 5%.

“DPR 2009-2014 lebih banyak berkutat dengan isu-isu kontroversial.”(Dinny Mutiah/P-4)

Ramai-Ramai Curi Start

Libur Lebaran

MI/SUSANTO

Mutasi TNI SaratNuansa Politis

Panglima TNI diharapkan mampu menciptakan armada laut yang bisa menghasilkan efek gentar bagi negara lain.

Nurulia Juwita Sari

Max Sopacua Dicecar KPK selama 4 Jam

Max SopacuaWaketum Partai Demokrat

KOMISI III DPR: Lima anggota Komisi III DPR mengikuti rapat kerja dengan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (3/9). Rapat hanya dihadiri 10 anggota dari 26 anggota dewan.

MI/M IRFAN

BerbahayaWAH Lebaran emang bulan raya, tapi jangan kayak begini dong, kan berbahaya.

Azkal

Tidak Ada PeningkatanDARI zaman jadul sampai zaman digital, perkeretaapian di Indonesia tidak ada peningkatan karena sumber daya yang dimiliki tidak dapat diandalkan. Lihat saja stasiun Gambir mirip pasar tradisional.

Oding

Keselamatan DisepelekanSANGAT disayangkan ketika animo masyarakat sangat tinggi terhadap kereta, tapi pelayanan tidak merata, yang diperhatikan hanya kelas eksekutif dan bisnis. Padahal, 80% adalah pengguna kereta ekonomi karena lebih merakyat dan sangat murah. Tapi sayang pemerintah enggak peduli, seakan-akan keselamatan rakyat kecil tidak ada artinya. Dengan slogan, “Mau selamat? Ya, harus bayar mahal!”

A Tajul Arifi n

Selamat Menikmati MudikSELAMAT mudiklah!

Francois Geny Ritonga

HARI raya Lebaran segera tiba. Sekitar 15 juta orang pun mulai melakukan ‘ritual’ mudik de-ngan menggunakan beragam jenis alat transportasi, salah satunya kereta api.

Kebutuhan masyarakat akan jasa angkutan kereta api pun terus meningkat, bahkan di luar mudik Lebaran. Tidak hanya angkutan penumpang, angkutan barang yang me-makai jasa kereta api pun volumenya bertambah.

Angkutan kargo dengan menggunakan kereta api jauh lebih hemat energi dan efi sien ketimbang truk. Untuk sekali jalan, kereta bisa mengangkut 20 kali beban yang biasa di-angkut truk. Namun sayang, peningkatan kebutuhan terha-

PENGANTAR

INTERUPSI

Selengkapnya di mediaindonesia.com

MI/SUMARYANTO

Pelayanan Kereta Api Harusnya untuk Semua

Minta DiskonKAMI warga yang mudik pakai KA sangat berat. Karcis tanpa tempat duduk, harga selangit.... Kasih satu tahun sekali setengah harga kenapa?

Christiana Ariffi n

Di Mana Keadilan?PT KAI belum menjiwai keadilan sosial. Katanya negara Pan-casila?

Pujiyo Ph

Semua MerasakanSEHARUSNYA kereta api dijadikan alat transportasi utama... tidak hanya di Jawa dan Sumatra saja, tetapi juga di Sulawesi, Bali, NTT, NTB, dan PAPUA...agar semua rakyat bisa saling merasakan.

Joe Sandy Kelana

Cinta Kereta ApiSAYA sih kalau bepergian di Pulau Jawa lebih suka naik kereta api karena termasuk railfans, cuma gak pernah ikut mudik (mak-lum gak punya kampung). Selamat mudik, semoga selamat sam-pai di kampung halaman masing-masing.

Luckyan Antok

dap kereta api itu tidak diimbangi dengan perbaikan infrastruktur.

Berbagai tanggapan pem-baca disampaikan melalui Me-

diaindonesia.com, Facebook Harian Umum Media Indonesia, dan [email protected]. Berikut petikannya.

tutan calon Panglima TNI se-telah hari raya Idul Fitri.

Ia menjelaskan, surat dari Presiden Yudhoyono akan diu-mumkan secara resmi dalam rapat paripurna DPR pada 21 September.

Dukung AgusSejumlah fraksi DPR me-

nyikapi secara positif sosok Agus Suhartono. Anggota Komisi I dari F-PG Tantowi Yahya menilai, sosok Agus sudah pas untuk menjadi Panglima TNI. “Masalah kita terkonsentrasi di laut. An-caman besarnya dari laut ka-rena berbatasan dengan 10 negara, sedangkan di darat hanya berbatasan dengan tiga negara,” kata Tantowi.

Menurutnya, sosok Agus diharapkan mampu mencipta-kan armada laut yang bisa menghasilkan efek gentar bagi negara lain.

Wakil Ketua Komisi I DPR dari F-PDIP TB Hasanuddin menegaskan, pembangunan kekuatan maritim menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan Panglima TNI ke depan.

“Panglima TNI ke depan juga bertugas dalam pening-katan disiplin karena selalu saja ada pelanggaran. Itu tidak boleh lagi terjadi. Masalah zero accident, serta peningkatan kemampuan alat utama sistem persenjataan (alutsista),” jelas mantan Sekretaris Militer Pre-siden era Megawati Soekar-noputri itu.

Anggota Komisi I dari F-PD Yahya Sacawiria menilai, pe-ngajuan Agus, antara lain, ka-rena faktor usia. “Diharapkan masa pakainya panjang, tidak satu tahun lagi pensiun. Pang-lima TNI kan yang melaksana-kan rencana strategis sehingga harus diawaki oleh yang masa pakainya panjang agar bisa konsentrasi,” sahutnya. (Din/AO/P-1)

[email protected]

Kusnanto AnggoroPengamat militer

Ada peluang pengganti Agus adalah Mayjen Pramono Edhie Wibowo.”