Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

26
Cuci Otak bisa Dihindari dan Disembuhkan Senin, 16 Mei 2011 ADA kalangan orang yang mudah menjadi korban cuci otak (brain washing) ada yang sulit. Orang yang menjadi korban dapat disembuhkan. Orangtua harus mewaspadai beberapa ciri anaknya yang menjadi korban cuci otak. Ada pula cara untuk menghindari anak dari proses cuci otak yang negatif. Demikian rangkuman hasil wawancara Koran Tokoh dengan tiga pakar di Bali dan Jakarta menyusul sinyalemen cuci orak terhadap anak- anak muda yang direkrut menjadi pengikut NII (Negara Islam Indonesia) dan pelaku bom bunuh diri, akhir-akhir ini. Yang menjadi korban bukan hanya kalangan kurang berpendidikan, tetapi juga berasal dari perguruan tinggi. Menurut Dr. Erwin Kusuma, Psi, kaum muda umumnya memang rentan pengaruh luar. Apalagi jika jiwanya masih seperti anak-anak, tidak memiliki dasar keimanan kuat, mereka akan sangat mudah dipengaruhi, diindoktrinasi. Tingkat pendidikan atau kemampuan akademik, tidak menjamin kedewasaan jiwa seseorang. “Lihat saja tawuran, bukan hanya murid SMP yang melakukannya, tetapi juga mahasiswa. Itu tandanya sekalipun mahasiswa, jiwanya belum dewasa, dia masih seperti anak-anak,” ujar Dr. Erwin, yang juga Kepala Pusat Kedokteran Hypnosis, Departemen Kesehatan Jiwa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, ini. Ia menduga para perekrut sangat ahli dan telah mempelajari betul targetnya sebelum beraksi. Mereka melakukan pendekatan keagamaan, karena itu pintu masuk paling mudah untuk mendekati mereka. Sekali mereka terjerat, akan sulit keluar. Menurut psikolog yang juga kolonel CKM (purn), perekrut

Transcript of Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

Page 1: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

Cuci Otak bisa Dihindari dan DisembuhkanSenin, 16 Mei 2011

ADA kalangan orang yang mudah menjadi korban cuci otak (brain washing) ada yang sulit. Orang yang menjadi korban dapat disembuhkan. Orangtua harus mewaspadai beberapa ciri anaknya yang menjadi korban cuci otak. Ada pula cara untuk menghindari anak dari proses cuci otak yang negatif.  Demikian rangkuman hasil wawancara Koran Tokoh dengan tiga pakar di Bali dan Jakarta menyusul sinyalemen cuci orak terhadap anak-anak muda yang direkrut menjadi pengikut NII (Negara Islam Indonesia) dan pelaku bom bunuh diri, akhir-akhir ini. Yang menjadi korban bukan hanya kalangan kurang berpendidikan, tetapi juga berasal dari perguruan tinggi. Menurut Dr. Erwin Kusuma, Psi, kaum muda umumnya memang rentan pengaruh luar. Apalagi jika jiwanya masih seperti anak-anak, tidak memiliki dasar keimanan kuat, mereka akan sangat mudah dipengaruhi, diindoktrinasi. Tingkat pendidikan atau kemampuan akademik, tidak menjamin kedewasaan jiwa seseorang.

 “Lihat saja tawuran, bukan hanya murid SMP yang melakukannya, tetapi juga mahasiswa. Itu tandanya sekalipun mahasiswa, jiwanya belum dewasa, dia masih seperti anak-anak,” ujar Dr. Erwin, yang juga Kepala  Pusat Kedokteran Hypnosis, Departemen Kesehatan Jiwa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, ini.

Ia menduga para perekrut sangat ahli dan telah mempelajari betul targetnya sebelum beraksi. Mereka melakukan pendekatan keagamaan, karena itu pintu masuk paling mudah untuk mendekati mereka. Sekali mereka terjerat, akan sulit keluar.Menurut psikolog yang juga kolonel CKM (purn), perekrut menggunakan magnetism bukan hipnotis. Termasuk magnetism adalah ilmu gendam yang kerap dilakukan pelaku kriminal. Magnetism berbeda dengan hipnotis.

Hypnotism istilah yang pertama kali diperkenalkan seorang dokter, James Braid (1795 – 1860), ahli saraf keturunan Skotlandia; diambil dari nama Dewa Yunani, Hypnos (dewa tidur). Braid mengatakan, hipnotis merupakan fenomena psikis, bukan fenomena fisik.“Orang diterapi dalam keadaan berbaring, otaknya istirahat. Relaksasi. Dalam hypnotism pasien berperan sebagai subjek aktif, terapisnya hanya berperan sebagai fasilitator. Sedangkan dalam kasus cuci otak akhir-akhir ini, korbannya objek bukan subjek. Karena itu saya berpendapat ini adalah magnetism bukan hipnotis,” jelas Dr Erwin yang juga sempat menangani sejumlah  kasus pasien cuci otak.

“Salah satu pasien saya perempuan. Dia ingin keluar dari kelompok itu dan merasa sudah tidak

Page 2: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

cocok lagi. Akhirnya dia dibuang di sebuah tempat dan akhirnya ditemukan keluarganya,” tambahnya.Cuci otak, jelasnya, sudah dikenal lama, bahkan sebelum perang dunia II. Tujuannya, untuk membangkitkan semangat dan mental prajurit, sehingga tahan banting dan loyal. “Mereka sengaja dibuat kurang tidur dan lapar. Dalam keadaan seperti itu orang akan mudah diindoktrinasi,” katanya.Dalam kasus cuci otak akhir-akhir ini sebelum menyasar targetnya, pelaku mengobservasi bagaimana objeknya. Jika objek ternyata kuat mental, pelaku tidak akan melanjutkan aksinya, karena tidak akan mempan. Perekrut hanya akan masuk pada objek-objek yang masih labil.

Gejala Awaldan Cara MenolongDr. Kurtiyono dari Direktorat Kesehatan TNI Angkatan Darat  mengatakan, cuci otak bisa dilakukan dengan cepat dalam hitungan bulan. Mengutip pendapat Prof. Dr. dr. H.M. Syamsulhadi Sp.KJ. dari UNS Solo, Kurtiyono menyatakan, cuci otak sebagaimana teori Sigmund Freud, memang membutuhkan waktu 2 sampai 5 tahun. Tetapi, dengan cara singkat sepeerti sekarang, 3-6 bulan pelaku sudah dapat mencuci otak orang agar  mengikuti keinginannya. Tetapi, hasilnya bervariasi bergantung kondisi korban.Untuk mencapai tahapan sampai mau menjalani hal-hal ekstrem seperti sebagai pelaku bom bunuh diri, harus ada kepercayaan yang sangat kuat di kalangan korban. Kurtiyono mengungkapkan, apa yang terjadi dalam diri orang yang dicuci otak adalah pertarungan dalam pikiran, nilai dasar yang telah lebih dahulu ada berhadapan dengan nilai dan sistem kepercayaan yang baru ditanamkan dalam pikirannya. Hasilnya, nilai mana yang menang.Agar program baru dapat bekerja sesuai yang diinginkan perencananya, yang dibutuhkan, seseorang yang memiliki nilai dasar yang tidak bertentangan sebelumnya atau nilai dasar yang sama atau mirip dengan nilai baru yang akan dimasukkan ke dalam pikiran orang tersebut.Sebab, cuci otak hanya mempertajam nilai yang telah ada sebelumnya, serta membangun keberanian dan kekuatan untuk melakukan sebuah tindakan atas dasar nilai atau kepercayaan yang telah ada sebelumnya. Dr. Erwin menambahkan, meski sudah dicuci otak, korban masih mungkin ditolong asalkan bisa cepat ditemukan dan yang bersangkutan dibawa ke ahli yang tepat. Dengan dukungan dan parisipasi penuh keluarga, biasanya mereka bisa pulih kembali. Namun, jika tidak seger ditolong, bisa menjadi mantap atau permanen. Sebab, indoktrinasi terus- menerus dilakukan dan itu akan terekam dalam jiwanya.Menurut Dr Erwin, orang kadang salah mengira/menyebut memori atau rekaman tersimpan di otak. Sebenarnya ada di aura (jiwa). Otak hanya mengolah data, semacam prosesor dalam komputer, tetapi penyimpanan data ada di jiwa.Ia memberi contoh, ada orang dicakar kucing. Dia trauma. Kalau dia melihat kucing, dia takut. Sejak itu dia menjadi takut pada kucing. Sebelum kenangan itu dihapus dari jiwanya, dia akan tetap takut pada kucing.

Dr. Erwin yang juga ahli Psikiatri Spiritual Program Otohipnosis Kesehatan ini mengingatkan, dengan makin maraknya aksi cuci otak di kalangan anak muda, para orangtua agar waspada dan selalu memperhatikan perilaku anaknya. Sebab, anak yang terkena cuci otak mengalami perubah perilaku.“Perilakunya berbeda. Yang ekstrem, cara berbicaranya. Berani mengatakan orangtua kafir, jika

Page 3: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

keingiannnya tidak dipenuhi, seperti terungkap dalam kasus bom bunuh diri di Cirebon. Kalau orangtuanya tidak sadar anaknya berubah, itu mungkin karena orangtua kurang memperhatikan,” tuturnya.Untuk memulihkan orang yang terkena cuci otak, selain dari kemauan anak tersebut, juga harus ada partisipasi aktif keluarga, khususnya orangtua. “Dari pengalaman saya menangani para korban, dibutuhkan 20 kali pertemuan untuk mengembalikan kondisi anak pada keadaan semula,” katanya.Senada dengan itu, dr Kurtiyono  mengatakan, tindakan pencegahan paling ampuh dilakukan dalam keluarga. Keluarga harus mencermati gejala awal yang terjadi. Yakni, adanya perubahan seperti suka menyendiri, termenung, tampak memikirkan sesuatu, senang membaca buku tertentu, malas diajak ngomong, perhatian kepada keluarga turun, kehilangan minat melakukan aktivitas seperti biasanya, tampak menyembunyikan sesuatu, dan kerap keluar rumah tanpa alasan jelas. Juga, enggan menceritakan apa yang dilakukan di luar rumah. Selain mencermati gejala, keluarga harus mencari informasi apa yang dilakukan anak itu saat bepergian. Kehangatan hubungan emosional di lingkungan keluarga, juga harus ditingkatkan.Nilai Hidupharus KuatPsikiater dr. Made Nyandra, Sp. KJ., M. Repro menyatakan, cuci otak jangan diartikan secara harfiah dicuci yang sebenarnya. Cuci otak yang dimaksud, menghilangkan atau mengganti memori yang sudah ada dengan memori baru. Prinsip dasarnya sama dengan hipnoterapi.Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, cuci otak merupakan  sebuah upaya rekayasa pembentukan ulang tata berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu menjadi sebuah tata nilai baru. Praktik ini biasanya merupakan hasil tindakan indoktrinasi, dalam psikopolitik diperkenalkan dengan bantuan penggunaan obat-obatan dan sebagainya.Dokter Nyandra menjelaskan, sama halnya hipnoterapi, semua orang bisa cuci otak. Otak sering diibaratkan komputer. Padahal, kata dia, otak lebih canggih daripada itu. Otak sangat kompleks dan mampu melakukan apapun.  Ketika berada dalam keadaan hipnotikstim, orang akan fokus dan mudah menerima perintah apa pun, apakah itu ajaran, doktrin, motivasi atau yang lainnya.Hipnoterapi pada dasarnya digunakan untuk hal yang positif membangkitkan semangat, membangun keberanian dan kekuatan, dan salah digunakan untuk terapi pengobatan. Namun, kata dia, hipnotis malah sering dimanfaatkan untuk tujuan negatif.Dokter Ahli Jiwa Rumah Sakit Wangaya ini mengatakan, anggapan keliru, orang yang bisa dihipnotis hanya orang yang lemah. “Semua orang bisa dihipnotis, asalkan mau. Jadi intinya ada persetujuan. Ketika persetujuan tidak terjadi, proses tersebut tidak berjalan,” ujarnya.Pengurus Yayasan Pendidikan Dyana Pura ini mengatakan,  hipnotis sering disalahgunakan untuk menipu orang di jalanan. Ketika target bersedia berbicara dan melayani obrolan, itu suatu tanda otak mengirimkan sinyal persetujuan. Sebaliknya, jika target pergi dan tidak mengindahkan, proses hipnotis tidak berjalan.Dalam psikiatri, kata Dokter Nyandra, hipnoterapi digunakan untuk menghilangkan atau memperbaiki memori yang ada, seperti perasaan kesakitan atau ketakutan. “Memori yang membuat sakit ini dibongkar dan diisi memori baru, sehingga penyakitnya disembuhkan. Semua emosi negatif yang melekat pada peristiwa tersebut, seperti marah, benci, dendam, sakit hati dilepaskan, sehingga nanti setelah selesai proses terapi, ketika mengingat orang atau peristiwa tertentu itu emosinya akan biasa saja atau netral,” ujarnya.Hipnoterapi merupakan rangkaian proses. Keberhasilan suatu proses hipnoterapi memerlukan kerja sama antara hipnoterapis dan pasiennya. “Tanpa kerja sama, tingkat keberhasilan proses

Page 4: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

hipnoterapi sangat kecil.  Hipnoterapis akan bertanya kepada pasien terlebih dahulu. Ketika pasien sudah setuju, baru kemudian dilakukan inisiasi yakni otak diberi perintah,” ujarnya.  Hipnoterapi dilakukan seorang  hipnoterapis yang memberi sugesti-sugesti ke dalam pikiran bawah sadar pasien. Sugesti yang diberikan bersifat positif, dengan kalimat-kalimat yang singkat, dan masuk akal dan diharapkan dapat mengubah hal negatif pasien  menjadi positif. Hal ini dilakukan berulang-ulang, baik lewat audio ataupun visual.

Ia mengatakan, hipnoterapi selain digunakan untuk mengobati trauma, cemas, depresi, stres, ketergantungan obat, kini mulai dipakai untuk mengobati pasien kanker. Sebelum tindakan operasi, pasien juga mulai diberi hipnoterapi untuk meminimalkan rasa nyeri pascaoperasi. Hipnoterapi juga baik untuk pendidikan anak untuk membantu pengembangan mental mereka.Dalam seminar-seminar motivasi, prinsipnya sama dengan hipnoterapi. Para motivator sebelum memerintahkan peserta melakukan sesuatu, mereka membakar semangat peserta sehingga konsentrasi dan fokus. Setelah dirasakan peserta sudah fokus, jangan heran peserta mampu melakukan hal di luar dugaan seperti  berjalan di atas api atau memecahkan kayu.Hipnotis kepada diri sendiri biasa disebut autosugesti yakni memberi sugesti pada diri sendiri dalam waktu tertentu. Salah satu contoh  kasus,  seseorang yang selalu merasa gagal dalam hidupnya, dia dapat melakukan autosugesti. Caranya melakukan pengucapan kata-kata berulang-ulang untuk memberikan memori yang baru dan menghilangkan memori yang lama. Secara  pelan-pelan  memori lama akan terhapus.

Ia berpandangan, kasus cuci otak yang merebak akhir-akhir ini memang perlu penanganan serius. Untuk mengembalikan  memori otak yang sudah “dicuci”, kembali dilakukan hipnoterapi agar memori sebelumnya  kembali dan harus dilakukan berulang-ulang.Proses pengembalian memori ini tergantung berapa lama ia terkena doktrin yang diterima. “Kalau prosesnya sangat lama dan berulang-ulang, apalagi sampai  bertahun-tahun, perlu waktu  dan pengulangan yang terus-menerus,” paparnya.

Ia menyarankan, semua orang harus memiliki nilai hidup yang kuat agar terhindar dari cuci otak. Ketika nilai hidup seseorang lebih kuat dari program baru yang akan dimasukkan ke otak, cuci otak tidak berhasil. “Kunci yang perlu diingat, adanya persetujuan,” tandasnya.–dia/ast 

Page 5: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

Cuci Otak Lian Lebih Dalam, Penyembuhan Agak Lama Chazizah Gusnita - detikNews

Jakarta - Pencucian otak yang dialami Lian Febriani (26) dinilai cukup dalam. Hal itu dinilai dari tidak ingatnya Lian akan namanya sendiri dan berganti dengan nama lainnya yaitu Maryam.

"Karena dia sampai bisa lupa nama, itu berarti agak dalam," kata hipnoterapis Mardigu W Prasetyo dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (11/4/2011). Keilmuan Mardigu sering dimanfaatkan polisi untuk "menginterogasi" tersangka terorisme.

Menurut Mardigu, penyembuhan Lian kembali ke kondisi semula pun agak lama. Memang tidak semua� orang bisa dicuci otak secara dalam seperti Lian. Orang-orang yang bisa dicuci otak agak dalam yakni orang-orang yang mempunyai kemampuan fokus lebih baik dari orang lain.

"Nah Lian ini sepertinya begitu. Jadi seperti hiperfokus. Biasanya orang yang (sering memakai) otak kanan. Cuma 1-2 orang yang seperti ini," ungkapnya.

Lian hilang usai makan siang pada Kamis (7/4) lalu. CPNS Kemenhub ini lantas ditemukan di Masjid Ata'awwun Puncak, Bogor, pada Sabtu (8/4) dan dijemput keluarganya pada Minggu (10/4) subuh. Lian berubah penampilan dengan mengenakan cadar dan mengaku bernama Maryam. Dia juga linglung, diduga karena dicuci otak oleh seseorang.

Mardigu menerima 11 pasien seperti Lian dalam waktu 6 bulan. Dia menuturkan, setelah dicuci otak, korban lalu disuruh berinfak untuk tujuan organisasi tertentu.

Page 6: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

Cuci Otak (brainwash)

Cuci otak (brainwash) adalah suatu proses pendoktrinan secara intensif yang memaksa seseorang untuk meninggalkan keyakinannya untuk suatu keyakinan lain yang baru. Tujuan dari cuci otak ini umumnya terkait masalah militer, politik, dan religius melalui proses yang cukup panjang dengan memberikan tekanan-tekanan untuk meruntuhkan pertahanan fisis dan mental seseorang. Terdapat berbagai macam teknik untuk melakukan cuci otak, yang umumnya dilakukan saat subyek terisolasi dari kehidupan sosialnya, dengan menerapkan konsep penghargaan dan hukuman atas setiap tindakan yang dilakukan atau tidak dilakukan. Apabila subyek menolak untuk bekerjasama, ia akan menerima hukuman baik secara fisis maupun psikis, termasuk memutus kontak sosial, makan, tidur, hingga siksaan fisik.

Sejarah cuci otak (brainwash)

Proses cuci otak sebenarnya sudah dikenal sejak lama. Istilah ini muncul pertama kali pada tahun 1950 saat perang antara Korea Utara dan Korea Selatan berlangsung. Saat itu Republik Rakyat Cina (RRC) ikut berperang membela Korea Utara, dengan Amerika Serikat dan PBB di pihak Korea Selatan. Brainwash atau cuci otak merupakan istilah yang digunakan di Amerika Serikat untuk menjelaskan fenomena banyaknya tentara Amerika Serikat yang berubah pihak membela Korea Utara setelah menjadi tahanan mereka. Dan semenjak itu, Central Intelligence Agency (CIA) dan Departemen Pertahanan Amerika Serikat terus mengadakan penelitian untuk mengembangkan teknik cuci otak ini.

Selain itu, teknik cuci otak juga banyak digunakan saat perang dunia I dan II untuk membangun semangat para prajurit sejak mereka masih remaja, yang terutama diterapkan kepada para prajurit NAZI.

Page 7: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

Tujuannya adalah untuk membentuk mental prajurit yang tahan banting dan setia terhadap keyakinan para pemimpin atau partai yang mereka anut. Dan dewasa ini banyak isu yang beredar bahwa teknik cuci otak juga telah disalah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk membangun suatu aliran agama baru atau membuat propaganda terhadap suatu keyakinan tertentu, termasuk dalam kasus Noordin M. Top dan motif “bom bunuh diri yang dilakukan oleh para “pengantin”. Suatu hal yang kebenarannya masih dipertanyakan dan hangat dibicarakan di berbagai lapisan masyarakat.

Metoda cuci otak (brainwash)

Terdapat berbagai macam cara untuk melakukan cuci otak, mulai dari persuasi secara vokal (sugesti), visual, bantuan obat-obatan, hingga siksaan baik secara fisis maupun psikis. Prinsipnya adalah dengan melakukan metoda tersebut sambil memasukkan suatu program atau ide tertentu ke dalam pikiran seseorang secara berkepanjangan hingga memasuki alam bawah sadarnya.

Ketika sebuah nilai telah tertanam cukup kuat di alam bawah sadar seseorang, maka semakin lama nilai itu akan semakin kuat, berakar, dan permanen. Inilah yang kemudian disebut sebagai hasil dari cuci otak, dan merupakan tujuan utama dilakukannya hal tersebut.

Cara yang paling halus adalah dengan persuasi secara vokal atau visual untuk memasukkan sugesti. Hal ini dapat dilakukan dengan cara hipnosis, testimoni, hingga teknik persuasi dalam sebuah pidato atau presentasi.

Hipnosis

Hipnosis merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memasukkan sugesti ke dalam pikiran seseorang. Dengan hipnosis, akses ke alam bawah sadar akan terbuka sehingga memudahkan seseorang untuk menerima sugesti yang diberikan. Hipnosis sendiri pada awalnya digunakan sebagai salah satu metoda pengobatan di Mesir dan Yunani, kemudian menyebar ke

Page 8: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

wilayah Eropa. Seorang dokter Austria bernama Sigmund Freud menggunakan hipnosis untuk mengatasi masalah mental para prajurit saat perang dunia I dan II. Kini, teknik hipnosis juga telah digunakan sebagai salah satu pengobatan komplementer untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Pendekatan lain untuk cuci otak adalah dengan menerapkan teknik testimoni dan persuasi dalam sebuah pidato atau presentasi.

Testimoni

Teknik ini biasanya dilakukan oleh grup-grup tertentu semisal grup penyembuhan ketergantungan narkoba, alkohol,atau trauma. Tujuannya adalah untuk membentuk spirit komunitas yang pada akhirnya dapat mendorong individu yang ikut di dalamnya. Seorang peserta berdiri satu demi satu dan menceritakan kisah mereka mulai dari saat masih kecanduan hingga sembuh.

Sugesti umumnya diberikan dengan menyebut kalimat “saya dulu pemabuk berat dan sekarang berhenti” atau “saya dulu terkena kanker dan sekarang sembuh” secara repetitif dari setiap peserta sebelum atau setelah bercerita. Keadaan ini dapat memberikan manipulasi psikologis pada semua peserta. Setelah sejumlah cerita mengalir dan didengar, dalam diri anggota grup tersebut akan muncul keyakinan bahwa dirinya bisa sembuh dan mengentikan kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Dengan demikian ruangan akan dipenuhi dengan rasa bersalah, rasa takut hingga harapan dan semangat untuk berubah.

Persuasi dalam sebuah pidato atau presentasi

Pernahkah Anda merasa bersemangat atau memiliki sebuah pola pikir baru setelah Anda mengikuti sebuah seminar atau pelatihan? Ataukah Anda pernah merasa sangat tertarik terhadap sebuah produk multilevel marketing (MLM) yang sedang dipresentasikan padahal Anda baru saja membeli produk yang sejenis? Apabila jawabannya adalah iya, berarti tanpa disadari Anda pernah menjadi subyek cuci otak.

Metoda ini sebenarnya tidak dapat benar-benar dikatakan sebagai cuci otak, tetapi lebih kepada manipulasi pikiran seseorang dengan sugesti. Bagian otak kiri manusia mengolah bagian rasio dan analisis, sedangkan otak kanan mengolah sisi kreatif dan imajinasi. Inti dari metoda ini adalah bagaimana cara menyibukan otak kiri sehingga otak kanan dapat diakses untuk menanamkan suatu pola pikir tanpa harus melalui proses analisis terlebih dahulu.

Bagaimanapun, apabila diterapkan terus-menerus secara periodik, teknik ini juga dapat memasukkan ide-ide dalam pikiran bawah sadar seseorang hingga menjadi suatu nilai yang berakar dan permanen (cuci otak).

Penerapan teknik penghargaan dan hukuman

Page 9: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

Teknik ini merupakan teknik pertama yang dilakukan saat perang Korea pada tahun 1950. Prinsipnya adalah dengan mengisolasikan subyek cuci otak dari kehidupan sosialnya. Subyek akan diperlakukan sesuai tindakan yang dilakukan atau tidak dilakukannya. Apabila subyek menolak untuk bekerjasama, ia akan menerima hukuman baik secara fisis maupun psikis, termasuk memutus kontak sosial, makan, tidur, hingga siksaan fisik. Namun apabila subyek bersedia untuk bekerjasama, maka ia akan menerima sebuah penghargaan dalam berbagai bentuk. Bentuk yang paling sering dari penerapan teknik ini adalah outbond, pelatihan militer, dan penggemblengan murid atau mahasiswa baru saat masa orientasi.

Kemudian, benarkah terdapat korelasi antara terorisme dan cuci otak?

Saat ini, terdapat dugaan bahwa cuci otak merupakan salah satu alasan yang kuat di balik kenekatan sikap para “pengantin bom bunuh diri” yang telah meneror Indonesia selama beberapa waktu terakhir. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa cuci otak umumnya dilakukan untuk tujuan militer, politik, dan religius. Ketika dianalogikan dengan pemberitaan yang ada, memang terdapat kemungkinan adanya korelasi antara terorisme dan cuci otak ini.

Dengan dalih outbond dan ceramah agama yang dilakukan secara periodik, sang mastermind dapat mendoktrin para pengikutnya untuk meruntuhkan apa yang mereka yakini untuk sebuah keyakinan baru. Namun cuci otak bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan begitu saja, perlu waktu yang cukup lama untuk menanamkan ide-ide baru dalam pikirian bawah sadar seseorang sehingga kegiatan ini umumnya dilakukan terus-menerus secara periodik di sebuah area yang terpencil untuk memutus kontak sosial. Selain itu, hipnosis juga dapat dilakukan untuk memudahkan proses penerimaan sugesti.

Bagaimanapun, Anda tidak harus setuju dengan analisa kami. Pilihan tetap ada di tangan Anda. Yang terpenting kita tidak boleh membiarkan siapapun memecah-belah bangsa Indonesia, tidak juga teroris. Tidak perduli banyaknya budaya dan agama yang kita miliki, kita harus semakin kuat dan bekerjasama untuk melawan musuh bangsa ini dan propaganda yang dilakukan oleh para teroris.

Teroris yang sanggup melakukan pengeboman bunuh diri. Katanya, orang bisa melakukan hal seperti itu karena sebelumnya di cuci otaknya (brainwash) terlebih dahulu.

Apakah ada cuci otak itu?

Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut, sebaiknya kita mendefinisikan terlebih dahulu, apa itu yang disebut sebagai cuci otak (brainwash).Brainwash atau lebih dikenal sebagai cuci otak adalah sebuah proses yang sudah dikenal semenjak lama, bahkan sebelum perang dunia ke II. Teknologi ini banyak digunakan saat itu oleh tentara Jerman.

Untuk apa? Untuk membangun semangat para prajurit dari semenjak masih remaja, untuk membentuk mental prajurit yang tahan banting, loyal, dan sejiwa dengan haluan partai NAZI saat itu. Teknik yang digunakan merupakan sebuah metode yang saat itu dikembangkan secara ilmiah oleh para pakar psikologi dan pikiran manusia, dimana para pakar jerman saat itu juga melakukan berbagai percobaan terhadap pikiran manusia (semasa holocaust di jerman).

Page 10: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

Semua metode yang digunakan untuk melakukan brainwash saat itu, biasanya menggunakan waktu yang cukup panjang, untuk menanamkan sebuah program atau ide tertentu dalam pikiran seseorang. Waktu yang cukup panjang merupakan sebuah proses supaya program baru yang ditanamkan tersebut masuk ke pikiran bawah sadar seseorang.

Tujuan utama brainwash saat itu adalah lebih cenderung untuk membangun mental dan kesetiaan para prajurit Jerman.

Metode utama yang digunakan adalah dengan memasukkan informasi/dogma2 secara audio dan visual secara waktu berkala dan panjang, dan bersifat terfokus.

Nah, bagaimana brainwash itu dilakukan? Sekali lagi, sebuah informasi yang ditekankan dan dimasukkan secara terfokus, dengan akses audio maupun visual, dan dilakukan secara terus menerus, mampu menggiring persepsi dan pola pikir maupun perasaan seseorang sedikit demi sedikit. Inilah yang kita sebut sebagai memasukkan nilai di bawah sadar seseorang.

Ketika sebuah nilai telah tertanam cukup kuat di dalam bawah sadar seseorang, maka nilai itu lama kelamaan semakin kuat, berakar, dan permanent. Inilah yang kemudian disebut sebagai hasil dari brainwash itu, dan merupakan tujuan utama dilakukan hal tersebut.

Semua teknologi berpotensi menjadi sesuatu yang berbahaya (nuklir, dinamit, senjata, dll), sedangkan efek dari brainwash tidak selamanya mengerikan. Mengerikan jika (sekali lagi) teknologi dan tujuan brainwash ini disalah gunakan (contoh: utk kegiatan terorisme). Yang menarik adalah, apakah semua orang bisa di brainwash? Jawabannya, BISA… kalau nilai dasar individu yang di brainwash, tidak bertentangan dengan nilai yang dimasukkan dengan metode brainwash ini.

Maksudnya gimana?

Misalnya, saya memiliki nilai dasar atau sistem belief tentang perjuangan. Saya merupakan seseorang yang menganut bahwa saya dapat memberikan lebih banyak untuk bangsa dan negara maupun agama ketika saya hidup. Saya adalah individu yang lebih mengedepankan perjuangan dengan suara dan pikiran saya. Saya tidak menganut faham bahwa dengan bunuh diri, saya bisa dikenang dan berbuat banyak demi bangsa, negara, dan agama. Saya menganggap bahwa kehidupan ini indah, dan saya punya banyak orang yang saya cintai di sekeliling saya. Ini semua yang disebut sebagai nilai dasar dan sistem belief.

Misalnya ada sebuah nilai baru yang mau dimasukkan ke dalam pikiran saya, sebuah nilai tentang membela bangsa, negara, dan agama dengan meledakkan diri, di tengah-tengah orang-orang yang tidak secara langsung bersalah pada saya ataupun kepentingan yang saya bawa, dan teknik yang digunakan adalah metode brainwash.

Apa yang terjadi?

Page 11: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

Yang terjadi adalah terjadi ”pertarungan” didalam pikiran saya. Dimana nilai dasar yang telah lebih dahulu ada, berhadapan dengan nilai dan sistem belief yang baru, yang dicoba ditanamkan pada pikiran saya.

Siapa yang menang?

Nilai dasar yang sudah ada, ketika telah terbentuk selama bertahun tahun, merupakan sebuah sistem yang sangat kuat. Ketika nilai baru mencoba menginfiltrasi pikiran saya, maka perlawanan yang diberikan oleh sistem nilai lama sangatlah kuat. Tentu nilai barr bisa saja (seolah-olah) menguasai pikiran saya di permukaan, menjadi nilai dan sistem belief baru. Tetapi, ketika program yang berusaha di tanamkan tersebut hendak di jalankan (misalkan. Untuk meledakkan diri di keramaian), maka program itu pasti terganggu dengan nilai dan sistem belief lama yang ada.

Lalu?

Program baru tersebut gagal untuk bekerja! Sistem nilai yang sudah ada sebelumnya di pikiran bawah sadar kita lebih kuat daripada sistem nilai yang baru, yang secara ”instant” diprogram ke dalam pikiran saya.

Jadi, bagaimana cara supaya program itu bekerja seperti yang diinginkan?

Tentu membutuhkan seseorang yang memang memiliki nilai dasar yang tidak bertentangan sebelumnya.

Mengapa?

Karena pada dasarnya brainwash ”hanya” mempertajam nilai yang telah ada sebelumnya, serta membangun keberanian dan kekuatan untuk melakukan sebuah aksi atau tindakan atas ”nilai” atau ”kepercayaan” yang telah ada sebelumnya.

Satu hal yang pasti, bahwa ini merupakan sebuah metode yang berlandaskan sebuah dasar ilmiah, dan mampu membawa manfaat bagi banyak orang, ketika digunakan untuk sebuah keperluan yang memang positif, dan sesuai dengan nilai dari individu2 yang membutuhkan bantuan dari metode ini.

Sumber

Kapurwakan

About these ads

Page 12: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan
Page 13: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

=======================================================================================

Cuci otak (brainwash) adalah suatu proses pendoktrinan secara intensif yang memaksa seseorang untuk meninggalkan keyakinannya untuk suatu keyakinan lain yang baru. Tujuan dari cuci otak ini umumnya terkait masalah militer, politik, dan religius melalui proses yang cukup panjang dengan memberikan tekanan-tekanan untuk meruntuhkan pertahanan fisis dan mental seseorang.

Terdapat berbagai macam teknik untuk melakukan cuci otak, yang umumnya dilakukan saat subyek terisolasi dari kehidupan sosialnya, dengan menerapkan konsep penghargaan dan hukuman atas setiap tindakan yang dilakukan atau tidak dilakukan. Apabila subyek menolak untuk bekerjasama, ia akan menerima hukuman baik secara fisis maupun psikis, termasuk memutus kontak sosial, makan, tidur, hingga siksaan fisik.

Sejarah cuci otak (brainwash)

Proses cuci otak sebenarnya sudah dikenal sejak lama. Istilah ini muncul pertama kali pada tahun 1950 saat perang antara Korea Utara dan Korea Selatan berlangsung. Saat itu Republik Rakyat Cina (RRC) ikut berperang membela Korea Utara, dengan Amerika Serikat dan PBB di pihak Korea Selatan. Brainwash atau cuci otak merupakan istilah yang digunakan di Amerika Serikat untuk menjelaskan fenomena banyaknya tentara Amerika Serikat yang berubah pihak membela Korea Utara setelah menjadi tahanan mereka. Dan semenjak itu, Central Intelligence Agency (CIA) dan Departemen Pertahanan Amerika Serikat terus mengadakan penelitian untuk mengembangkan teknik cuci otak ini.

Selain itu, teknik cuci otak juga banyak digunakan saat perang dunia I dan II untuk membangun semangat para prajurit sejak mereka masih remaja, yang

Page 14: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

terutama diterapkan kepada para prajurit NAZI. Tujuannya adalah untuk membentuk mental prajurit yang tahan banting dan setia terhadap keyakinan para pemimpin atau partai yang mereka anut. Dan dewasa ini banyak isu yang beredar bahwa teknik cuci otak juga telah disalah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk membangun suatu aliran agama baru atau membuat propaganda terhadap suatu keyakinan tertentu, termasuk dalam kasus Noordin M. Top dan motif “bom bunuh diri yang dilakukan oleh para “pengantin”. Suatu hal yang kebenarannya masih dipertanyakan dan hangat dibicarakan di berbagai lapisan masyarakat.

Metoda cuci otak (brainwash)

Terdapat berbagai macam cara untuk melakukan cuci otak, mulai dari persuasi secara vokal (sugesti), visual, bantuan obat-obatan, hingga siksaan baik secara fisis maupun psikis. Prinsipnya adalah dengan melakukan metoda tersebut sambil memasukkan suatu program atau ide tertentu ke dalam pikiran seseorang secara berkepanjangan hingga memasuki alam bawah sadarnya.

Ketika sebuah nilai telah tertanam cukup kuat di alam bawah sadar seseorang, maka semakin lama nilai itu akan semakin kuat, berakar, dan permanen. Inilah yang kemudian disebut sebagai hasil dari cuci otak, dan merupakan tujuan utama dilakukannya hal tersebut.

Cara yang paling halus adalah dengan persuasi secara vokal atau visual untuk memasukkan sugesti. Hal ini dapat dilakukan dengan cara hipnosis, testimoni, hingga teknik persuasi dalam sebuah pidato atau presentasi.

Hipnosis

Hipnosis merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memasukkan sugesti ke dalam pikiran seseorang. Dengan hipnosis, akses ke alam bawah sadar akan terbuka sehingga memudahkan seseorang untuk menerima sugesti yang diberikan. Hipnosis sendiri pada awalnya digunakan sebagai salah satu metoda pengobatan di Mesir dan Yunani, kemudian menyebar ke wilayah Eropa. Seorang dokter Austria bernama Sigmund Freud menggunakan hipnosis untuk

Page 15: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

mengatasi masalah mental para prajurit saat perang dunia I dan II. Kini, teknik hipnosis juga telah digunakan sebagai salah satu pengobatan komplementer untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Pendekatan lain untuk cuci otak adalah dengan menerapkan teknik testimoni dan persuasi dalam sebuah pidato atau presentasi.

Testimoni

Teknik ini biasanya dilakukan oleh grup-grup tertentu semisal grup penyembuhan ketergantungan narkoba, alkohol,atau trauma. Tujuannya adalah untuk membentuk spirit komunitas yang pada akhirnya dapat mendorong individu yang ikut di dalamnya. Seorang peserta berdiri satu demi satu dan menceritakan kisah mereka mulai dari saat masih kecanduan hingga sembuh.

Sugesti umumnya diberikan dengan menyebut kalimat “saya dulu pemabuk berat dan sekarang berhenti” atau “saya dulu terkena kanker dan sekarang sembuh” secara repetitif dari setiap peserta sebelum atau setelah bercerita. Keadaan ini dapat memberikan manipulasi psikologis pada semua peserta. Setelah sejumlah cerita mengalir dan didengar,dalam diri anggota grup tersebut akan muncul keyakinan bahwa dirinya bisa sembuh dan mengentikan kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Dengan demikian ruangan akan dipenuhi dengan rasa bersalah, rasa takut hingga harapan dan semangat untuk berubah.

Persuasi dalam sebuah pidato atau presentasi

Pernahkah Anda merasa bersemangat atau memiliki sebuah pola pikir baru setelah Anda mengikuti sebuah seminar atau pelatihan? Ataukah Anda pernah merasa sangat tertarik terhadap sebuah produk multilevel marketing (MLM) yang sedang dipresentasikan padahal Anda baru saja membeli produk yang sejenis? Apabila jawabannya adalah iya, berarti tanpa disadari Anda pernah menjadi subyek cuci otak.

Metoda ini sebenarnya tidak dapat benar-benar dikatakan sebagai cuci otak, tetapi lebih kepada manipulasi pikiran seseorang dengan sugesti. Bagian otak kiri manusia mengolah bagian rasio dan analisis, sedangkan otak kanan mengolah sisi kreatif dan imajinasi. Inti dari metoda ini adalah bagaimana cara menyibukan otak kiri sehingga otak kanan dapat diakses untuk menanamkan suatu pola pikir tanpa harus melalui proses analisis terlebih dahulu.

Bagaimanapun, apabila diterapkan terus-menerus secara periodik, teknik ini juga dapat memasukkan ide-ide dalam pikiran bawah sadar seseorang hingga menjadi suatu nilai yang berakar dan permanen (cuci otak).

Page 16: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

Penerapan teknik penghargaan dan hukuman

Teknik ini merupakan teknik pertama yang dilakukan saat perang Korea pada tahun 1950. Prinsipnya adalah dengan mengisolasikan subyek cuci otak dari kehidupan sosialnya. Subyek akan diperlakukan sesuai tindakan yang dilakukan atau tidak dilakukannya. Apabila subyek menolak untuk bekerjasama, ia akan menerima hukuman baik secara fisis maupun psikis, termasuk memutus kontak sosial, makan, tidur, hingga siksaan fisik. Namun apabila subyek bersedia untuk bekerjasama, maka ia akan menerima sebuah penghargaan dalam berbagai bentuk. Bentuk yang paling sering dari penerapan teknik ini adalah outbond, pelatihan militer, dan penggemblengan murid atau mahasiswa baru saat masa orientasi.

Kemudian, benarkah terdapat korelasi antara terorisme dan cuci otak?Saat ini, terdapat dugaan bahwa cuci otak merupakan salah satu alasan yang kuat di balik kenekatan sikap para “pengantin bom bunuh diri” yang telah meneror Indonesia selama beberapa waktu terakhir. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa cuci otak umumnya dilakukan untuk tujuan militer, politik, dan religius. Ketika dianalogikan dengan pemberitaan yang ada, memang terdapat kemungkinan adanya korelasi antara terorisme dan cuci otak ini.

Dengan dalih outbond dan ceramah agama yang dilakukan secara periodik, sang mastermind dapat mendoktrin para pengikutnya untuk meruntuhkan apa yang mereka yakini untuk sebuah keyakinan baru. Namun cuci otak bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan begitu saja, perlu waktu yang cukup lama untuk menanamkan ide-ide baru dalam pikirian bawah sadar seseorang sehingga kegiatan ini umumnya dilakukan terus-menerus secara periodik di sebuah area yang terpencil untuk memutus kontak sosial. Selain itu, hipnosis juga dapat dilakukan untuk memudahkan proses penerimaan sugesti.

Bagaimanapun, Anda tidak harus setuju dengan analisa kami. Pilihan tetap ada di tangan Anda. Yang terpenting kita tidak boleh membiarkan siapapun memecah-belah bangsa Indonesia, tidak juga teroris. Tidak perduli banyaknya budaya dan agama yang kita miliki, kita harus semakin kuat dan bekerjasama untuk melawan musuh bangsa ini dan propaganda yang dilakukan oleh para teroris.Teroris yang sanggup melakukan pengeboman bunuh diri. Katanya, orang bisa melakukan hal seperti itu karena sebelumnya di cuci otaknya (brainwash) terlebih dahulu.

Apakah ada cuci otak itu?

Page 17: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut, sebaiknya kita mendefinisikan terlebih dahulu, apa itu yang disebut sebagai cuci otak (brainwash).Brainwash atau lebih dikenal sebagai cuci otak adalah sebuah proses yang sudah dikenal semenjak lama, bahkan sebelum perang dunia ke II. Teknologi ini banyak digunakan saat itu oleh tentara Jerman.

Untuk apa? Untuk membangun semangat para prajurit dari semenjak masih remaja, untuk membentuk mental prajurit yang tahan banting, loyal, dan sejiwa dengan haluan partai NAZI saat itu. Teknik yang digunakan merupakan sebuah metode yang saat itu dikembangkan secara ilmiah oleh para pakar psikologi dan pikiran manusia, dimana para pakar jerman saat itu juga melakukan berbagai percobaan terhadap pikiran manusia (semasa holocaust di jerman).

Semua metode yang digunakan untuk melakukan brainwash saat itu, biasanya menggunakan waktu yang cukup panjang, untuk menanamkan sebuah program atau ide tertentu dalam pikiran seseorang. Waktu yang cukup panjang merupakan sebuah proses supaya program baru yang ditanamkan tersebut masuk ke pikiran bawah sadar seseorang.

Tujuan utama brainwash saat itu adalah lebih cenderung untuk membangun mental dan kesetiaan para prajurit Jerman.

Metode utama yang digunakan adalah dengan memasukkan informasi/dogma2 secara audio dan visual secara waktu berkala dan panjang, dan bersifat terfokus.

Nah, bagaimana brainwash itu dilakukan? Sekali lagi, sebuah informasi yang ditekankan dan dimasukkan secara terfokus, dengan akses audio maupun visual, dan dilakukan secara terus menerus, mampu menggiring persepsi dan pola pikir maupun perasaan seseorang sedikit demi sedikit. Inilah yang kita sebut sebagai memasukkan nilai di bawah sadar seseorang.

Ketika sebuah nilai telah tertanam cukup kuat di dalam bawah sadar seseorang, maka nilai itu lama kelamaan semakin kuat, berakar, dan permanent. Inilah yang kemudian disebut sebagai hasil dari brainwash itu, dan merupakan tujuan utama dilakukan hal tersebut.

Page 18: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

Semua teknologi berpotensi menjadi sesuatu yang berbahaya (nuklir, dinamit, senjata, dll), sedangkan efek dari brainwash tidak selamanya mengerikan. Mengerikan jika (sekali lagi) teknologi dan tujuan brainwash ini disalah gunakan (contoh: utk kegiatan terorisme). Yang menarik adalah, apakah semua orang bisa di brainwash? Jawabannya, BISA… kalau nilai dasar individu yang di brainwash, tidak bertentangan dengan nilai yang dimasukkan dengan metode brainwash ini.

Maksudnya gimana?Misalnya, saya memiliki nilai dasar atau sistem belief tentang perjuangan. Saya merupakan seseorang yang menganut bahwa saya dapat memberikan lebih banyak untuk bangsa dan negara maupun agama ketika saya hidup. Saya adalah individu yang lebih mengedepankan perjuangan dengan suara dan pikiran saya. Saya tidak menganut faham bahwa dengan bunuh diri, saya bisa dikenang dan berbuat banyak demi bangsa, negara, dan agama. Saya menganggap bahwa kehidupan ini indah, dan saya punya banyak orang yang saya cintai di sekeliling saya. Ini semua yang disebut sebagai nilai dasar dan sistem belief.

Misalnya ada sebuah nilai baru yang mau dimasukkan ke dalam pikiran saya, sebuah nilai tentang membela bangsa, negara, dan agama dengan meledakkan diri, di tengah-tengah orang-orang yang tidak secara langsung bersalah pada saya ataupun kepentingan yang saya bawa, dan teknik yang digunakan adalah metode brainwash.

Apa yang terjadi?Yang terjadi adalah terjadi ”pertarungan” didalam pikiran saya. Dimana nilai dasar yang telah lebih dahulu ada, berhadapan dengan nilai dan sistem belief yang baru, yang dicoba ditanamkan pada pikiran saya.

Siapa yang menang?Nilai dasar yang sudah ada, ketika telah terbentuk selama bertahun tahun, merupakan sebuah sistem yang sangat kuat. Ketika nilai baru mencoba menginfiltrasi pikiran saya, maka perlawanan yang diberikan oleh sistem nilai lama sangatlah kuat. Tentu nilai barr bisa saja (seolah-olah) menguasai pikiran saya di permukaan, menjadi nilai dan sistem belief baru. Tetapi, ketika program yang berusaha di tanamkan tersebut hendak di jalankan (misalkan. Untuk meledakkan diri di keramaian), maka program itu pasti terganggu dengan nilai dan sistem belief lama yang ada.

Lalu?

Page 19: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan

Program baru tersebut gagal untuk bekerja! Sistem nilai yang sudah ada sebelumnya di pikiran bawah sadar kita lebih kuat daripada sistem nilai yang baru, yang secara ”instant” diprogram ke dalam pikiran saya.Jadi, bagaimana cara supaya program itu bekerja seperti yang diinginkan?Tentu membutuhkan seseorang yang memang memiliki nilai dasar yang tidak bertentangan sebelumnya.

Mengapa?Karena pada dasarnya brainwash ”hanya” mempertajam nilai yang telah ada sebelumnya, serta membangun keberanian dan kekuatan untuk melakukan sebuah aksi atau tindakan atas ”nilai” atau ”kepercayaan” yang telah ada sebelumnya.

Satu hal yang pasti, bahwa ini merupakan sebuah metode yang berlandaskan sebuah dasar ilmiah, dan mampu membawa manfaat bagi banyak orang, ketika digunakan untuk sebuah keperluan yang memang positif, dan sesuai dengan nilai dari individu2 yang membutuhkan bantuan dari metode ini.

 YAYASAN NURSYIFA'Jl. Gg. Tembok 26  -  Menteng Raya  -  Jakarta Pusat 10340 - Belakang Gedung Joang '45 -- Hotel Treva Int.  Atau masuk melalui jalan Kantor Pos Cikini. Atau

Jl. Kramat 4.

Telpon : 62-21 314 7850, 021 3917929, 021 98877826, Hp.: 0816 14 23923

Page 20: Cuci Otak Bisa Dihindari Dan Disembuhkan