Css Stroke Hafizh

37
Stroke Perdarahan Subarachnoid Ditandai dengan perdarahan yang masuk ke dalam rongga subarachnoid. Onsetnya sangat mendadak dan disertai nyeri kepala hebat, penurunan kesadaran dan muntah. Distribusi umur penderita ini umumnya terjadi pada usia muda dan lebih banyak pada wanita. Pada 10-15% kasus penyebabnya tidak diketahui, Umumnya akibat rupture aneurisma, kadang-kadang juga karena pecahnya malformasi arterivenosa, dan terapi antikoagulan. Aneurisma biasanya berlokasi di sirkulus Willisi dan percabangannya. Bila aneurisma pecah, darah segera mengisi ruang subarakhnoid atau merembes ke dalam parenkim otak yang letaknya berdekatan. Gejala klinis perdarahan subarachnoid berupa sakit kepala kronik akibat penekanan aneurisma yang besar terhadap organ sekitar, akibat pecahnya aneurisma mendadak dirasakan sakit kepala hebat, muntah dan penurunan kesadaran. Biasanya ditemukan rangsang meningen positif berupa kaku kuduk akibat darah dalam likuor dan Kernig’s sign, Perdarahan subhialoid pada funduskopi, CSS gross hemorrhagic pada pungsi lumbal

description

stroke

Transcript of Css Stroke Hafizh

Page 1: Css Stroke Hafizh

Stroke Perdarahan Subarachnoid

Ditandai dengan perdarahan yang masuk ke dalam rongga subarachnoid.

Onsetnya sangat mendadak dan disertai nyeri kepala hebat, penurunan kesadaran

dan muntah. Distribusi umur penderita ini umumnya terjadi pada usia muda dan

lebih banyak pada wanita.

Pada 10-15% kasus penyebabnya tidak diketahui, Umumnya akibat

rupture aneurisma, kadang-kadang juga karena pecahnya malformasi arterivenosa,

dan terapi antikoagulan. Aneurisma biasanya berlokasi di sirkulus Willisi dan

percabangannya. Bila aneurisma pecah, darah segera mengisi ruang subarakhnoid

atau merembes ke dalam parenkim otak yang letaknya berdekatan.

Gejala klinis perdarahan subarachnoid berupa sakit kepala kronik akibat

penekanan aneurisma yang besar terhadap organ sekitar, akibat pecahnya

aneurisma mendadak dirasakan sakit kepala hebat, muntah dan penurunan

kesadaran. Biasanya ditemukan rangsang meningen positif berupa kaku kuduk

akibat darah dalam likuor dan Kernig’s sign, Perdarahan subhialoid pada

funduskopi, CSS gross hemorrhagic pada pungsi lumbal dan CT scan

menunjukkan adanya darah dalam rongga subarachnoid. Komplikasi berupa

vasospasme dapat terjadi > 48 jam setelah onset dengan akibat terjadinya infark

otak dan defisit neurologik fokal. Perdarahan ulang kadang-kadang terjadi dalam

beberapa minggu setelah kejadian pertama. Angka kematian cukup tinggi 30-70%

dan tergantung beratnya penyakit pada saat pertama kali muncul.

Page 2: Css Stroke Hafizh

Tabel Diagnosis Banding Stroke HemoragikPerdarahan Intraserebri Perdarahan Subarachnoid

Onset Usia pertengahan - usia tua Usia mudaJenis Kelamin >> ♂ >> ♀Etiologi Hipertensi Ruptur aneurismaLokasi Ganglia basalis, pons,

thalamus, serebelumRongga subarachnoid

Gambaran klinik Penurunan kesadaran, nyeri kepala, muntahDefisit neurologis (+)

Penurunan kesadaran, nyeri kepala, muntahDeficit neurologist (-)/ ringanRangsang meningen (+)

Pemeriksaan Penunjang

- CSS seperti air cucian daging/ xantochrome (Pungsi lumbal)

- Area hiperdens pada CT Scan

- Perdarahan subhialoid (Funduskopi)

- CSS gross hemorrhagic (Pungsi lumbal)

- Perdarahan dalam rongga subarachnoid (CT Scan)

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Dalam menegakkan diagnosis, harus ditemukan empat hal yang menjadi

pengertian stroke sendiri :

Defisit neurologis fokal atau global.

Berlangsung > 24 jam atau menyebabkan kematian.

Akut atau mendadak.

Dikarenakan semata-mata kelainan pembuluh darah otak.

Jika terdapat empat ciri khas stroke di atas, maka bisa dikatakan bahwa

pasien mengalami stroke. Langkah selanjutnya adalah menentukan diagnosis

etiologi, lokalisasi, dan faktor resiko stroke. Untuk itu diperlukan anamnesa,

pemeriksaan fisik, neurologis. Berkut tabel yang menampilkan perbedaan masing-

masing jenis stroke :

Page 3: Css Stroke Hafizh

Tabel Diagnosis Banding antara Stroke Infark, PIS dan PSA

KRITERIA INFARK PIS PSA1. AnamnesaTIA + - -Istirahat + - -Aktivitas - + +Nyeri kepala - + ++2. Pemeriksaan FisikDefisit neurologik + + +Penurunan kesadaran - + +Kaku kuduk - + +Tekanan darah sedang variasi Sedang3.Pemeriksaan tambahanPunksi lumbal Jernih Xantochrome Gross

haemorrhagic

Tabel Diagnosis Banding Berdasarkan Anamnesis

ANAMNESIS TROMBOSIS EMBOLI PIS PSAUmur 50-70 tahun Semua umur 40-60 tahun Tak tentu

(20-30 tahun)

Awitan Bangun tidur Aktivitas Aktivitas AktivitasGejala Bertahap Cepat Cepat CepatPeringatan + + - -Sakit kepala - - ++ ++++Muntah - - ++ ++++Kejang - - ++ ++++Vertigo +/- - - -

Tabel Diagnosis Banding Berdasarkan Gambaran Klinis

Klinis Trombosis Emboli PIS PSAKesadaran Normal Normal Menurun Menurun/

NormalGCS > 7 > 7 < 6 < 6Kaku kuduk - - -/+ +Kelumpuhan

Hemiparese Hemiparese Hemiplegia Hemiplegia

Page 4: Css Stroke Hafizh

Aphasia ++/- ++/- - -Angiografi Oklusi/

stenosisOklusi/stenosis

Midline shift Aneurisma/AVM

Parese N 3,4,6

- - + +/-

LP - - +/- ++++CT Scan Hipodens ke

sentral setelah 4-7 hari

Hipodens perifer khas seperti baji setelah 4-7 hari

Hiperdensitas seperti massa darah

Hiperdensitas di subarachnoid

Tabel Diagnosis Banding Berdasarkan Faktor Risiko

FAKTOR RISIKO

TROMBOSIS EMBOLI PIS PSA

Hipertensi +/- - HT Maligna +/-Kardial ASHD RHD HHD -Diabetes Melitus

++ - - -

Dislipidemia ++ - - -

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. CT scan

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan baku emas untuk membedakan

stroke infark dengan stroke perdarahan. Pada stroke karena infark, gambaran CT

scannya secara umum adalah didapatkan gambaran hipodense sedangkan pada

stroke perdarahan menunjukkan gambaran hiperdens.

Page 5: Css Stroke Hafizh

CT scan

Gambaran CT Scan Pada Penderita Stroke

2. Pemeriksaan MRI

Pemeriksaan ini sangat baik untuk menentukan adanya lesi di batang otak

(sangat sensitif).

3. Pemeriksaan Angiografi.

Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah lokasi pada sistem

karotis atau vertebrobasiler, menentukan ada tidaknya penyempitan, oklusi atau

aneurisma pada pembuluh darah.

Angiografi

Gambaran Angiografi Pada Penderita Stroke

Page 6: Css Stroke Hafizh

4. Pemeriksan USG

Pemeriksaan ini untuk menilai pembuluh darah intra dan ekstra kranial,

menentukan ada tidaknya stenosis arteri karotis.

Gambaran USG pada Penderita Stroke

5. Pemeriksaan Pungsi Lumbal

Pemeriksaan ini digunakan apabila tidak adanya CT scan atau MRI. Pada

stroke PIS didapatkan gambaran LCS seperti cucian daging atau berwarna

kekuningan. Pada PSA didapatkan LCS yang gross hemorragik. Pada stroke

infark tidak didapatkan perdarahan (jernih).

6. Pemeriksaan Penunjang Lain.

Pemeriksaan untuk menetukan faktor resiko seperti darah rutin, komponen

kimia darah (ureum, kreatinin, asam urat, profil lipid, gula darah, fungsi hepar),

elektrolit darah, Thoraks Foto, EKG, Echocardiografi.

Page 7: Css Stroke Hafizh

Siriraj Stroke Score (SSS)

Cara penghitungan :

SSS = (2,5 x kesadaran)+(2 x muntah)+(2 x nyeri kepala)+(0,1 x tekanan

diastolik)-(3 x atheroma) – 12

Nilai SSS Diagnosa

• > 1 : Perdarahan otak

• < -1 : Infark otak

• -1 < SSS < 1 : Diagnosa meragukan (Gunakan kurva atau CT Scan)

Page 8: Css Stroke Hafizh

Skor Gajah Mada (SGM)

MANAJEMEN STROKE

Tujuan penatalaksanaan stroke secara umum adalah menurunkan

morbiditas dan menurunkan tingkat kematian serta menurunnya angka kecacatan.

Penatalaksanaan Di Ruang Gawat Darurat

1. Evaluasi cepat dan diagnosis anamnesis, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan neurologis, pemeriksaan penunjang.

2. Terapi umum (suportif)

a. Stabilisasi jalan nafas dan pernafasan

Perbaiki jalan nafas termasuk pemasangan pipa orofaring pada

pasien tidak sadar. Berikan juga bantuan ventilasi.

Pada pasien hipoksia berikan suplai oksigen.

Intubasi ETT diperlukan pada pasien hipoksia (pO2 < 60mmHg

atau pCO2 > 50 mmHg) atau syok atau pada apsien yang

berisiko mengalami aspirasi.

b. Stabilisasi hemodinamik (sirkulasi)

Page 9: Css Stroke Hafizh

Berikan cairan kristaloid atau colloid intravena.

Pemantauan jantung harus dilakukan selama 24 jam pertama.

c. Pemeriksaan awal fisik umum tekanan darah, pemeriksaan jantung,

pemeriksaan neurologi umum awal.

d. Pengendalian TTIK

Monitor tekanan intra cranial harus dipasang pada apsien

dengan GCS < 9 dan pasien yang mengalami penurunan

kesadaran karena kenaikan tekanan intracranial.

Sasaran terapi TIK < 20 mmHg dan CPP (cerebral

perfusion pressure) > 70 mmHg.

Penatalaksanaan meliputi:

o Tinggikan posisi 20o-30o.

o Posisikan pasien hendaklah menghindari penekanan

vena jugulare.

o Hindari pemberian cairan glukosa atau cairan hipotonik.

o Hindari hipertermia.

o Jaga normovolemia.

o Osmoterapi atas indikasi:

Manitol 0,25-0,50 gr/kgBB, selama > 20 menit,

diulangi setiap 4-6 jam

o Intubasi untuk menjaga normoventilasi.

e. Penanganan transformasi hemoragik memperbaiki perfusi serebral

dengan mengendalikan tekanan darah arterial secara hati-hati.

f. Pengendalian kejang

Page 10: Css Stroke Hafizh

Bila kejang, berikan diazepam bolus lambat i.v 5-20 mg dan

diikuti oleh phenitoin loading dose 15-20 mg/kg bolus dengan

kecepatan maksimum 50 mg/menit.

Pemberian antikonvulsan profilaktik pada penderita stroke

iskemik tanpa kejang tidak dianjurkan.

Pada stroke perdarahan intraserebral dapat diberikan obat

antiepileptic profilaksis, selama 1 bulan dan kemudian

diturunkan dan dihentikan bila tidak ada kejang selama

pengobatan.

g. Pengendalian suhu tubuh asetaminofen jika suhu > 38,5oC serta

atasi penyebabnya.

h. Pemeriksaan penunjang EKG, lab (kimia darah, fungsi ginjal,

hematologi dan faal hemostasis, kadar gula darah, analisis urin, AGD,

dan elektrolit), pungsi lumbal, pemeriksaan radiologic.

Penatalaksanaan Umum Di Ruang Rawat

1. Cairan

Berikan cairan isotonis seperti 0,9% salin.

Pada umumnya kebutuhan cairan 30 ml/kgBB/hari.

Cairan yang hipotonik atau mengandung glukosa hendaklah

dihindari.

2. Nutrisi

Nutrisi enteral paling lambat sudah harus diberikan dalam 48 jam,

oral nutrisi hanya boleh diberikan setelah hasil fungsi menelan

baik.

Page 11: Css Stroke Hafizh

Bila terdapat gangguan menelan atau kesadaran menurun, makanan

diberikan melalui pipa nasogastrik.

Pada keadaan akut kebutuhan kalori 25-30 kkal/kg/hari dengan

komposisi:

o Karbohidrat 30-40%

o Lemak 20-35%.

o Protein 20-30%.

3. Pencegahan dan mengatasi komplikasi

Mobilisasi.

Antibiotik atas indikasi.

4. Penatalaksanaan medis yang lain

Hiperglikemia harus diobati.

Gelisah terapi psikologi.

Analgesic dan antimuntah sesuai indikasi.

Berikan H2 antagonist bila ada indikasi.

Kandung kemih dikosongkan pasang kateter.

Rehabilitasi.

Edukasi keluarga.

Penatalaksanaan Stroke Iskemik

1. Atasi hipertensi, hipoglikemia atau hiperglikemia.

Sebagian besar ahli tidak merekomendasikan terapi hipertensi pada stroke

iskemik akut kecuali terdapat hipertensi berat yang menetap, yaitu tekanan

darah sistolik >220 mmHg atau diastolik > 120 mmHg. Pendapat lain

menyebutkan obat-obat anti-hipertensi yang sudah ada sebelum serangan

Page 12: Css Stroke Hafizh

stroke, diteruskan pada fase awal stroke dan menunda pemberian obat anti-

hipertensi yang baru sampai dengan 7-10 hari pasca awal serangan stroke.

- Tekanan darah diastolik > 140 mmHg atau > 110 mmHg bila akan

dilakukan terapi trombolisis, diperlakukan sebagai penderita hipertensi

emergensi, berupa drip kontinyu nikardipin, diltiazem, nimodipin, dll.

- Tekanan darah sistolik > 230 mmHg dan atau tekanan diastolik 121-

140 mmHg, diberikan labetalol IV selama 1-2 menit. Dosis labetalol

dapat diulang tiap 10-20 menit sampai penurunan darah yang

memuaskan. Setelah pemberian dosis awal, labetalol dapat diberikan

6-8 jam, bila diperlukan (bila emergensi).

- Jika tekanan darah sistolik 180-230 mmHg dan atau tekanan darah

diastolik 105-120 mmHg terapi darurat harus ditunda tanpa adanya

tanda perdarahan intraserebral atau gagal ventrikel jantung kiri. Jika

tekanan darah menetap pada dua kali pengukuran selang 60 menit,

maka diberikan 200-300 mg labetalol 2-3 kali sehari. Pengobatan

alternative, selain labetalol, adalah nifedipin oral 10 mg tiap 6 jam atau

captopril 6,25-12,5 mg tiap 8 jam (urgensi).

- Tekanan sistolik < 180 mmHg dan atau tekanan diastolik < 105

mmHg, terapi hipertensi biasanya tak diperlukan.

- Batas penurunan tekanan darah sebanyak-banyaknya sampai 20%-25%

dari MAP pada jam pertama.

2. Pemberian antikoagulan tidak direkomendasikan, hanya dilakukan

setelah hasil pemeriksaan imaging memastikan tidak ada perdarahan

Page 13: Css Stroke Hafizh

intracranial primer. Obat yang diberikan adalah unfractioned heparin atau

low molecular weight heparin.

Indikasi:

Prevensi:

– Penderita pasca TIA atau pasca stroke iskemik yang

memiliki risiko tinggi untuk emboli otak berulang yang

terbukti bersumber dari jantung maupun pembuluh darah

besar, misalnya: fibrilasi atrium non valvuler, thrombus

jantung, thrombus mural dalam ventrikel kiri, infark

miokard baru, katup jantung buatan, thrombus pada lumen

arteri karotis, diseksi karotis dengan thrombus,

hiperkoagulasi, sindrom fosfolipid, plaque dengan

thrombus.

– Penderita stroke iskemik dengan thrombosis vena dalam,

emboli paru, berbaring lama dengan paresis berat.

Terapi:

– Thrombosis vena serebral.

– Thrombosis vena dalam pasca stroke.

– Stroke tromboemboli.

– Stroke iskemik dengan sindrom hiperkoagulasi.

– Stroke vertebrobasiler.

Kontraindikasi:

Kontraindikasi mutlak:

– Perdarahan intracranial.

Page 14: Css Stroke Hafizh

– Gangguan hemostasis.

– Ulkus peptikum aktif.

– Perdarahan traktus gastrointestinal lainnya.

– Gangguan fungsi ginjal dan hati yang berat.

Kontraindikasi relative:

– Infark luas dengan pergeseran garis tengah.

– Hipertensi berat tidak terkontrol (sistolik >200 mmHg,

diastolic >120 mmHg).

– Ulkus peptikum tidak aktif/aktif.

– Riwayat perdarahan oleh karena pemberian antikoagulan.

– Riwayat idiosinkrasi dan hipersensitif terhadap

antikoagulan karena potensial terjadi perdarahan.

– Varises esophagus.

– Baru dilakukan tindakan operasi/biopsy.

– ITP.

3. Pemberian trombolitik rtPA intravena

Kriteria inklusi:

Stroke iskemik akut yang onsetnya diketahui jelas dan tidak

melebihi 3 jam.

Usia > 18 tahun dan < 75 tahun.

Diagnosis stroke iskemik ditegakkan oleh ahli stroke dan sken

tomografik otak dibaca oleh ahli yang paham dengan penafsiran

hasil pemeriksaan imajing.

Kriteria eksklusi:

Page 15: Css Stroke Hafizh

Penggunaan obat antikoagulasi oral atau waktu protrombin > 15

detik.

Bila ada riwayat penggunaan heparin dalam 48 jam sebelumnya

dan masa tromboplastin partial memanjang.

Trombosit < 100.000/mm.

Stroke sebelumnya atau trauma kapitis hebat 3 bulan sebelumnya.

Operasi besar dalam waktu 14 hari.

Sistolik sebelum pengobatan > 185 mmHg atau diastolik > 110

mmHg.

Defisit neurologis ringan.

Riwayat perdarahan intracranial.

Glukosa darah < 50 mg/dL atau > 400 mg/dL.

Kejang pada permulaan stroke.

Perdarahan GI atau urin dalam 21 hari.

Infark miokard baru.

Permulaan stroke tidak dapat dipastikan.

Dosis rtPA IV 0,9 mg/kg BB (maksimal 90 mg). 10% dari dosis sebagai

bolus pada menit pertama, sisanya sebagai infus selama 60 menit

monitor terus di ICU 24 jam akan adanya perburukan neurologis dan

perdarahan.

4. Pemberian antiplatelet aggregasi aspirin dengan dosis awal 325 mg

dalam 24-48 jam setelah onset stroke.

5. Kadang-kadang digunakan vasopresor untuk memperbaiki CBF.

Penatalaksanaan Stroke Hemoragik

Page 16: Css Stroke Hafizh

Terapi Hipertensi pada Stroke Perdarahan

Tekanan darah pada fase akut tidak boleh diturunkan lebih dari 20%.

Penurunan tekanan darah rata-rata tidak boleh lebih dari 25% dari tekanan darah

arteri rata-rata. Kriteria penurunan:

1. Bila tekanan darah sistolik > 230 mmHg atau tekanan diastolik > 140

mmHg atau MAP > 145 mmHg pada dua kali pengukuran tekanan darah

selang 5 menit, berikan nikardipin, diltiazem atau nimodipin.

2. Bila tekanan sistolik 180-230 mmHg atau tekanan diastolik 105-140

mmHg atau tekanan darah arteri rata-rata 130 mmHg pada dua kali

pengukuran tekanan darah selang 20 menit berikan:

Labetalol 10-20 mg iv selama 1-2 menit. Ulangi atau gandakan

setiap 10 menit sampai maksimum 300 mg atau berikan dosis awal

bolus diikuti oleh labetalol drip 2-8 mg/menit; atau

Nicardipin, diltiazem.

Nimodipin.

3. Bila tekanan sistolik < 180 mmHg dan tekanan diastolik < 105 mmHg,

maka pemberian obat anti-hipertensi ditangguhkan.

Tabel Jenis Obat Antihipertensi ParenteralObat Dosis Mula Kerja Lama Kerja Efek Samping

Labetalol 20-80 mg iv bolus setiap 10 menit atau 2 mg/menit, infus kontinyu

5-10 menit 3-6 jam Nausea, vomit, hipotensi, blok atau gagal jantung, kerusakan hati, bronkospasme

Page 17: Css Stroke Hafizh

Nikardipin 5-15 mg/jam infus kontinyu

5-15 menit Sepanjang infus berjalan

Takikardia.

Diltiazem 5-40 ug/kg/menit infus kontinyu

5-10 menit 4 jam Blok nodus AV, denyut prematur atrium, terutama usia lanjut.

Terapi Khusus

1. Pemberian sedasi misalnya diazepam 5 mg tiap 6 jam atau phenobarbital

30-60 mg/p.o atau IV tiap 6 jam untuk pasien gelisah dan analgetik untuk

nyeri kepala.

2. Nyeri kepala hebat narkotika. Misalnya demetol 100-150 mg IM tiap 4

jam. Dapat digunakan kodein 30-60 mg p.o tiap 2-3 jam

3. Pemakaian obat yang mempengaruhi fungsi platelet sebaiknya dihindari

karena dapat memperpanjang perdarahan.

4. pemberian manitol 20% 1 gr/kgBB diberikan dalam 20 menit diikuti 0,25

gr/kgBB tiap 4 jam untuk edema serebri.

5. Bila terdapat fasilitas pemantaun tekanan intrakranial, tekanan perfusi otak

harus dipertahankan lebih dari 70 mmHg.

6. Untuk kelainan jantung akibat PSA dapat diberikan β-blocker seperti

propanolol yang dilaporkan dapat menurunkan efek samping ke jantung.

7. Untuk perdarahan saluran cerna, dapat dilakukan lavage lambung dengan

NaCl, transfusi, pemberian cairan yang adekuat, dan antasida.

8. H2-blocker, misalnya ranitidin, untuk mengurangi resiko terjadinya stress

ulcer.

Page 18: Css Stroke Hafizh

9. Untuk mual muntah dapat diberikan antiemetik.

10. Bila kejang dapat diberikan anti-konvulsan : fenitoin 10-15 mg/kg IV

(loading dose), kemudian diturunkan menjadi 100 mg per 8 jam atau

phenobarbital 30-60 mg tiap 6-8 jam.

Terapi Pembedahan

Dikeluarkan dalam keadaan darurat untuk penanganan tekanan tinggi intra

kranial, mengeluarkan hematoma dan penanganan hidrosefalis akut, juga untuk

mencegah perdarahan ulang dan meminimalkan terjadinya vasospasme.

Tidak dioperasi bila:

Pasien dengan perdarahan kecil (<10 cm3) atau deficit neurologis minimal.

Pasien dengan GCS < 4.

Dioperasi bila:

Pasien dengan perdarahan serebral > 3 cm dengan perburukan klinis.

Kompresi batang otak dan hidrosefalus dari obstruksi ventrikel.

PIS dengan lesi structural (aneurisma, malformasi AV, atau angioma

cavernosa) yang memiliki harapan outcome yang baik.

Pasien usia muda dengan perdarahan lobar sedang sampai besar yang

memburuk.

Peranan Neuroprotektan Pada Stroke

I. Tindakan Neuroproteksi

Tindakan neuroproteksi pada stroke antara lain:

1. Hiperventilasi terkendali.

2. Mencegah dan mengatasi hiperglikemia dengan pemberian insulin.

3. Mencegah dan menurunkan peninggian tekanan intracranial.

Page 19: Css Stroke Hafizh

4. Meninggikan kepala-leher-bahu 20o-30o.

5. Menurunkan aktivitas metabolism otak dengan cara:

a. Mencegah dan mengatasi kejang

b. Mengatasi hipertermia dengan pemberian antipiretik.

c. Mengatasi agitasi.

d. Memberikan analgetik.

e. Hipotermia ringan.

II. Terapi Obat-obatan Neuroprotektan

1. Citicholin

– MOA:

Mekanisme kerja utama meningkatkan pembentukan

choline dan menghambat pengrusakan

phosphotydilcholine

Pada metabolism neuron meningkatkan ambilan

glukosa, menurunkan pembentukan asam laktat,

mempercepat pembentukan asetilkolin dan menghambat

radikalisasi asam lemak dalam keadaan iskemik.

Merangsang pembentukan glutation yang merupakan

antioksidan endogen otak terhadap radikal bebas

hydrogen peroksida dan lipid peroksida.

Mengembalikan aktivitas Na/K ATP ase.

Pada level vaskular meningkatkan aliran darah otak,

meningkatkan konsumsi O2, menurunkan resistensi

vaskuler.

Page 20: Css Stroke Hafizh

– Indikasi: stroke infark dalam < 24 jam pertama dari onset dan

stroke hemoragik intraserebral.

– Kontraindikasi: penderita yang hipersensitifitas terhadap

citicholine.

– Efek samping: rekasi hipersensitif (ruam kulit), insomnia, sakit

kepala, pusing, kejang, mual, anoreksia, gangguan fungsi hati,

diplopia, perubahan tekanan darah sementara dan malaise.

– Dosis dan cara pemakaian:

Bisa diberikan dalam 24 jam sejak awal stroke.

Untuk stroke iskemik: 250-1000 mg/hari iv terbagi

dalam 2-3 kali/hari selama 2-14 hari.

Untuk stroke hemoragik: 150-200 mg/hari iv terbagi

dalam 2-3 kali/hari selama 2-14 hari.

2. Piracetam

– MOA:

Pada level neuronal: memperbaiki neurotransmitter,

memperbaiki fluiditas membrane sel, menstimulasi

adenylate kinase.

Pada level vaskular: meningkatkan deformabilitas

eritrosit, maka aliran darah otak meningkat, mengurangi

hiperagregasi platelet, memperbaiki mikrosirkulasi.

– Indikasi: strok iskemik akut dalam 7 jam pertama dari onset

stroke.

Page 21: Css Stroke Hafizh

– Kontraindikasi: hipersensitif, penderita dengan gangguan

fungsi ginjal yang berat.

– Efek samping: gelisah, irritabilitas, insomnia, ansietas, tremor

dan agitasi.

– Dosis dan cara pemberian: pemberian pertama 12 gr perinfus

habis dalam 20 menit, lanjut dengan 3 gr bolus iv per 6 jam

atau 12 gr/24 jam dengan drip kontinyu sampai dengan hari ke-

4. Hari ke-5 sampai dengan akhir minggu ke-4 diberikan 4,8 gr

3x/hari/oral. Minggu ke 5-12 diberikan 2,4 gr 2x/hari/oral.

3. Nicergolin

4. Naftidrofuryl

5. Nimodipin

6. Neuropeptide

PENCEGAHAN

a) Mengatur Pola Makan yang Sehat

1. Makan yang membantu menurunkan kadar kolesterol

Serat larut yang banyak terdapat dalam biji-bijian seperti beras merah,

jagung dan gandum.

Obat akan menurunkan kadar kolesterol total dan LDL, menurunkan

tekanan darah dan menekan nafsu makan bila dimakan di pagi hari

(memperlambat pengosongan usus)

Kacang kedele beserta produk olahannya dapat menurunkan lipid

serum, menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida.

Page 22: Css Stroke Hafizh

Mekanisme kerja: menambah ekskresi asam empedu, meningkatkan

aktivitas estrogen dari isoflavon, memperbaiki elastisitas arterial dan

meningkatkan aktivitas antioksidan yang menghalangi oksidasi LDL

Kacang-kacangan: menurunkan kolesterol LDL dan mungkin

mencegah aterosklerosis

2. Makanan Lain Yang Berpengaruh Terhadap Prevensi Stroke

Makanan/zat yang membantu memecah homosistein seperti asam folat

vitamin B6, B12 dan riboflavin

Susu dan kalsium mempunyai efek protektif terhadap stroke

Ikan terutamanya yang berlemak (tuna,salmon) mangandung omega-3,

eicosapentenoic (EPA) dan docosahexonoeic acid (DHA) yang

merupakan pelindung jantung dengan efek melindungi terhadap risiko

kematian mendadak, mengurangi risiko aritmia, menurunkan kadar

trigliserida, menurunkan kecenderungan adhesi platelet, sebagai

prekursor prostaglandin, inhibisi sitokin, anti inflamasi dan stimulasi

NO endothelial. Dianjurkan untuk mengkonsumsi 2 kali/minggu.

Makanan yang kaya vitamin C, E dan beta karoten buahan dan biji-

bijian adalah sebagai sumber antioksidan

Buah-buahan dan sayuran

3. Rekomendasi Tentang Makanan :

Menambah asupan kalium dan mengurangi asupan natrium

Minimalkan makanan tinggi lemak jenuh dan mengurangi asupan trans

fatty acids seperti kue-kue, krakers, makan yang digoreng dan

mentega.

Page 23: Css Stroke Hafizh

Mengutamakan makanan yang mengandung poly unsaturated fatty

acids, monosaturated fatty acids, makanan berserat dan protein nabati.

Jangan makan berlebihan dan perhatikan menu seimbang

Makanan sebaiknya bervariasi dan tidak tunggal

Hindari makan dengan densitas kalori rendah dan kualitas nutrisi

rendah

Utamakan makanan yang mengandung polisakarida (nasi, roti, pasta,

sereal dan kentang)

b) Menghentikan Rokok

Bisa menyebabkan peninggian koagubilitas, viskositas darah,

meninggikan tekan darah, menaikkan hematokrit dan menurunkan HDL.

c) Menghindari Minum Alkohol dan Penyalahgunaan Obat

Penyalahgunaan obat seperti kokain, heroin penilpropanolamin dan

mengkonsumsi alkohol dalam dosis berlebihan dan jangka panjang (abuse

alcohol) akan memudahkan terjadinya stroke.

d) Melakukan Olahraga yang Teratur

Melakukan aktivitas fisik aerobik (jalan cepat, bersepeda, berenang dll)

secara teratur minimum 3 kali seminggu akan dapat menurunkan tekanan

darah, memperbaiki kebiasaan makan dan menurunkan berat badan.

Efek biologis: penurunan aktivitas platelet, reduksi fibrinogen plasma dan

menaiknya aktivitas tissue plasminogen activator dan konsentrasi HDL.

e) Menghindari Stres dan Beristirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup dan tidur teratur 6-8 jam sehari

Page 24: Css Stroke Hafizh

Mengendalikan stress dengan cara berfikir positif sesuai dengan jiwa sehat

menurut WHO, menyelesaikan pekerjaan satu demi satu, bersikap ramah

dan mendekatkan diri pada Tuhan YME.

TINDAKAN MEDIS PADA PREVENSI SEKUNDER STROKE

Sebagian penderita stroke atau dengan riwayat TIA berisiko untuk

terserang stroke atau TIA kembali, untuk itu diperlukan upaya untuk mencegah

terjadinya TIA atau stroke berulang dan kejadian vaskular lainnya.

Upaya untuk mencegah serangan ulang stroke selain dari pengendalian

dengan gaya hidup sehat, juga mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah,

terapi farmakologi dan terapi bedah.

Obat-Obatan Anti Trombotik Untuk Prevensi Sekunder Stroke

1. Antiplatelet

a) Aspirin

Dosis dan cara pemberian: 50-325 mg peroral sekali sehari

Mekanisme kerja: anti platelet, menghambat jalur siklooksigenase

Efek samping: iritasi dan atau perdarahan gastrointestinal

b) Clopidogrel

Dosis dan cara pemberian: 75mg peroral sekali sehari

Mekanisme kerja: antiplatelet, inhibisi reseptor adenosine difosfat

Efek samping: rash, diare, netropenia, iritasi gastrointestinal, perdarahan

gastrointestinal, purpura trombotik trombositopenia.

c) Ticlopidin

Dosis dan cara pemberian: 250 mg peroral 2 kali sehari

Page 25: Css Stroke Hafizh

Mekanisme kerja: antiplatelet, inhibisi reseptor adenosine difosfat

Efek samping: rash, diare, netropenia, iritasi gastrointestinal, perdarahan

gastrointestinal, purpura trombotik trombositopenia.

d) Aspirin + Dipiridamol

Dosis dan cara pemberian: aspirin 25mg + Dipiridamol SR 200mg 2 kali

sehari

Mekanisme kerja: antiplatelet, inhibisi jalur siklooksigenase,

fosfodiesterase, dan ambilan kembali adenosin

Efek samping: sakit kepala, diare, netropenia, iritasi gastrointestinal

e) Cilostazol

Dosis dan cara pemberian : 100mg peroral 2 kali sehari

Mekanisme kerja: anti platelet, meningkatkan siklik AMP dengan cara

menghambat aktivitas fosfodiesterase III

Efek samping: palpitasi, infak miokad, unstable angina, sakit kepala, mual,

gangguan fungsi hati, rash.

2. Anti Koagulan

Tujuan: pencegahan sekunder stroke dengan factor risiko fibrilasi atrium

Warfarin

Dikumarol

3. Lain-lain:

Statin

Ace inhibitor