Css Rhinosinusitis

7
Onset tiba-tiba dari 2 atau lebih gejala, salah sa tunya termasuk hidung tersumbat/ obstruksi/ kongesti atau pilek; sekret hidung anterior/ posterior; ± nyeri/ rasa tertekan di wajah; Penghidu terganggu/ hilang Pemeriksaan: Rinoskopi Anterior Foto Polos SPN/ Tomografi Komputer tidak Gejala kurang dari 5 hari atau membaik Gejala menetap atau memburuk setelah 5 hari Keadaan yang harus segera di rujuk/ dirawat Edema periorbita Pendorongan letak bola mata Penglihatan ganda Oftalmoplegi Penurunan visus Nyeri frontal unilateral atau bilateral Bengkak daerah frontal Tanda meningitis atau tanda fokal neurologis 2.7 Penatalaksanaan 2.7.1 Rinosinusitis Akut Antibiotik merupakan kunci dalam penatalaksanaan rinosinusitis supuratif akut. Amoksisilin merupakan pilihan tepat untuk kuman gram positif dan negatif. Vankomisin untuk kuman S. pneumoniae yang resisten terhadap amoksisilin. Pilihan terapi lini pertama yang lain adalah kombinasi eritromicin dan dulfonamide atau cephalexin dan sulfonamide. 15 Antibiotik parenteral diberikan pada rinosinusitis yang telah mengalami komplikasi seperti komplikasi orbita dan komplikasi intrakranial, karena dapat menembus sawar darah otak. Ceftriakson merupakan pilihan yang baik karena selain dapat membasmi semua bakteri terkait penyebab sinusitis, kemampuan menembus sawar darah otaknya juga baik. 15 Pada rinosinusitis yang disebabkan oleh bakteri anaerob dapat digunakan metronidazole atau klindamisin. Klindamisin dapat menembus cairan serebrospinal. Antihistamin hanya diberikan pada rinosinusitis dengan predisposisi alergi. Analgetik dapat diberikan. Kompres hangat dapat juga dilakukan untuk mengurangi nyeri. 15

description

css

Transcript of Css Rhinosinusitis

2.7 Penatalaksanaan2.7.1 Rinosinusitis Akut Antibiotik merupakan kunci dalam penatalaksanaan rinosinusitis supuratif akut. Amoksisilin merupakan pilihan tepat untuk kuman gram positif dan negatif. Vankomisin untuk kuman S. pneumoniae yang resisten terhadap amoksisilin. Pilihan terapi lini pertama yang lain adalah kombinasi eritromicin dan dulfonamide atau cephalexin dan sulfonamide.15Antibiotik parenteral diberikan pada rinosinusitis yang telah mengalami komplikasi seperti komplikasi orbita dan komplikasi intrakranial, karena dapat menembus sawar darah otak. Ceftriakson merupakan pilihan yang baik karena selain dapat membasmi semua bakteri terkait penyebab sinusitis, kemampuan menembus sawar darah otaknya juga baik.15Pada rinosinusitis yang disebabkan oleh bakteri anaerob dapat digunakan metronidazole atau klindamisin. Klindamisin dapat menembus cairan serebrospinal. Antihistamin hanya diberikan pada rinosinusitis dengan predisposisi alergi. Analgetik dapat diberikan. Kompres hangat dapat juga dilakukan untuk mengurangi nyeri.15

Onset tiba-tiba dari 2 atau lebih gejala, salah satunya termasuk hidung tersumbat/ obstruksi/ kongesti atau pilek; sekret hidung anterior/ posterior; nyeri/ rasa tertekan di wajah;Penghidu terganggu/ hilangPemeriksaan: Rinoskopi AnteriorFoto Polos SPN/ Tomografi Komputer tidak direkomendasikanGejala kurang dari 5 hari atau membaik setelahnyaCommon coldPengobatan simtomatikTidak ada perbaikan setelah 14 hariRujuk ke dokter spesialisTeruskan terapi untuk 7-14 hariPerbaikan dalam 48 jamSteroid topikalSedangRujuk ke dokter spesialisTidak ada perbaikan dalam 48 jamAntibiotik + steroid topikalBeratGejala menetap atau memburuk setelah 5 hari Keadaan yang harus segera di rujuk/ dirawatEdema periorbitaPendorongan letak bola mataPenglihatan gandaOftalmoplegiPenurunan visusNyeri frontal unilateral atau bilateralBengkak daerah frontalTanda meningitis atau tanda fokal neurologis

Gambar 9. Skema penatalaksanaan rinosinusitis akut pada dewasa untuk pelayanan kesehatan primer berdasarkan European Position Paper on Rhinosinusitisnand Nasal Polyps 20075

Tindakan bedah sederhana pada sinusitis maksilaris kronik adalah nasoantrostomi atau pembentukan fenestra nasoantral. Ekmoidektomi dilakukan pada sinusitis etmoidalis. Frontoetmoidektomi eksternal dilakukan pada sinusitis frontalis. Eksplorasi sfenoid dilakukan pada sinusitis sfenoidalis. Pembedahan sinus endoskopik merupakan suatu teknik yang memungkinkan visualisasi yang baik dan magnifikasi anatomi hidung dan ostium sinus normal bagi ahli bedah, teknik ini menjadi populer akhir-akhir ini.4

2.7.2 Rinosinusitis Kronis

2 atau lebih gejala, salah satunya berupa hidung tersumbat/ obstruksi/ kongesti atau pilek; sekret hidung anterior/ posterior; nyeri/ rasa tertekan di wajah;Penghidu terganggu/ hilangPemeriksaan: Rinoskopi AnteriorFoto Polos SPN/ Tomografi Komputer tidak direkomendasikan Tersedia EndoskopiPolipRujuk Dokter Spesialis THT jika Operasi DipertimbangkanIkuti skema polip hidung Dokter Spesialis THTIkuti skema Rinosinusitis kronik Dokter Spesialis THTTidak ada polipPemeriksaan Rinoskopi AnteriorFoto Polos SPN/ TomografiKomputer tidak direkomendasikanEndoskopi tidak tersediaLanjutkan terapiPerbaikanReevaluasi setelah 4 mingguSteroid topikalCuci hidungAntihistamin jika alergiRujuk spesialis THTTidak ada perbaikanInvestigasi dan intervensi secepatnyaPikirkan diagnosis lain :Gejala unilateralPerdarahanKrustaGangguan penciumanGejala OrbitaEdema PeriorbitaPendorongan letak bola mataPenglihatan gandaOftalmoplegiNyeri kepala bagian frontal yang beratBengkak daerah frontalTanda meningitis atau tanda fokal neurologis fokal

Gambar 10. Skema penatalaksanaan rinosinusitis kronik dengan atau tanpa polip hidung pada dewasa untuk pelayanan kesehatan primer dan dokter spesialis non THT berdasarkan European Position Paper on Rhinosinusitisnand Nasal Polyps 20075

Ringan VAS 0-3Steroid topikal Intranasal cuci hidungGagal setelah 3 bulanPerbaikanTindak lanjut Jangka Panjang + cuci hidungSteroid topikal Makrolide jangka panjangSedang atau berat VAS >3-10Steroid topikalCuci hidungKultur & resistensi KumanMakrolid jangka panjangGagal setelah 3 bulanTomografi KomputerOperasiPerlu investigasi dan intervensi cepatPertimbangkan diagnosis lain :Gejala unilateralPerdarahanKrustaKakosmiaGejala OrbitaEdema PeriorbitaPenglihatan gandaOftalmoplegiNyeri kepala bagian frontal yang beratEdem frontalTanda meningitis atau tanda fokal neurologis fokal2 atau lebih gejala, salah satunya berupa hidung tersumbat atau pilek yang tidak jernih; nyeri bagian frontal, sakit kepala;Gangguan Penghidu Pemeriksaan THT termasuk Endoskopi: Pertimbangkan Tomografi Komputer Tes AlergiPertimbangkan diagnosis dan penatalaksanaan penyakit penyerta; misal Asma

Gambar 11. Skema penatalaksanaan berbasis bukti rinosinusitis kronik tanpa polip hidung pada dewasa untuk dokter spesialis THT berdasarkan European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 20075

2 atau lebih gejala, salah satunya berupa hidung tersumbat atau sekret hidung berwarnar; nyeri bagian frontal, sakit kepala;Gangguan Penghidu Pemeriksaan THT termasuk Endoskopi: Pertimbangkan Tomografi Komputer Tes AlergiPertimbangkan diagnosis dan penatalaksanaan penyakit penyerta; misal ASA Ringan VAS 0-3Sedang VAS 3-7Steroid topikal (spray)Steroid topikal tetes hidungDievaluasi setelah 3 bulanPerbaikanLanjutkan Steroid TopikalEvaluasi setiap 6 bulanTidak membaikBerat VAS > 10Steroid oral jangka pendekSteroid topikalEvaluasi setelah 1 bulanPerbaikanTidak membaikTomografi KomputerOperasiTindak lanjut Cuci hidungSteroid topikal + oralAntibiotika jangka panjangPerlu investigasi dan intervensi cepatPertimbangkan diagnosis lain :Gejala unilateralPerdarahanKrustaKakosmiaGejala OrbitaEdema PeriorbitaPenglihatan gandaOftalmoplegiNyeri kepala bagian frontal yang beratEdem frontalTanda meningitis atau tanda fokal neurologis fokal

Gambar 12. Skema penatalaksanaan rinosinusitis kronik dengan polip hidung pada dewasa untuk dokter spesialis THT berdasarkan European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 20075

KOMPLIKASI

Pada era pra antibiotika, komplikasi merupakan hal yang sering terjadi dan seringkali membahayakan nyawa penderita, namun seiring berkembangnya teknologi diagnostik dan antibiotika, maka hal tersebut dapat dihindari.1 Komplikasi rinosinusitis kronik tanpa polip nasi dibedakan menjadi komplikasi orbita, oseus/tulang, endokranial dan komplikasi lainnya.11Komplikasi orbita :a) Selulitis periorbitab) Selulitis orbitac) Abses subperiosteald) Abses orbita2Komplikasi oseus/tulang : Osteomielitis (maksila dan frontal)3Komplikasi endokranial:a) Abses epidural / subduralb) Abses otakc) Meningitisd) Serebritise) Trombosis sinus kavernosus4 Komplikasi lain yang sangat jarang terjadi : abses glandula lakrimalis, perforasi septum nasi, hilangnya lapangan pandang, mukokel/mukopiokel, septikemia.

1. Fokkens W, Lund V, Mullol J. European Position Paper on Nasal Polyps. 2007

2. Byron J. Rhinosinusitis : Current Concepts and Management. Dalam Head and Neck Surgery Otolaryngology. 2001.