Cs 1 Traumatik Oral

8
STUDI KASUS MINOR TRAUMATIC ULCER Disusun oleh: Veronica Silvie 1601-1007-0025 Pembimbing: Riani Setiadhi, drg., Sp.PM BAGIAN ORAL MEDICINE FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

Transcript of Cs 1 Traumatik Oral

Page 1: Cs 1 Traumatik Oral

STUDI KASUS MINOR

TRAUMATIC ULCER

Disusun oleh:

Veronica Silvie

1601-1007-0025

Pembimbing:

Riani Setiadhi, drg., Sp.PM

BAGIAN ORAL MEDICINE

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2012

Page 2: Cs 1 Traumatik Oral

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Ulcer adalah suatu defek pada jaringan epitel berupa lesi cekung berbatas jelas yangtelah kehilangan lapisan epidermis (Greenberg, 2003). Ulcer adalah suatu luka terbuka darikulit atau jaringan mukosa yang memperlihatkan disintegrasi dan nekrosis jaringan yangsedikit demi sedikit. Ulcer meluas melewati lapisan basal dari epitel dan ke dalam dermisnya,penyembuhannya diikuti dengan pembentukan jaringan parut (Langlais, 2000). MenurutMosby's Dental Dictionary (2008), traumatic ulcer adalah ulserasi yang disebabkan karenatrauma.Traumatic ulcer adalah lesi pada mulut yang biasa terjadi, merupakan penyebab darisebagian besar ulcer, dan lokasi yang paling umum terjadi pada bibir, pipi, dan lidah.(Langlais, 2000)

Etiologi

Traumatic ulcer dapat disebabkan oleh gigi yang patah atau tajam, tambalan yangkurang baik, iritasi gigi tiruan, iritasi kawat orthodontik, dan adanya kemungkinan luka yangdiakibatkan oleh diri sendiri (tergigit ketika makan, kebiasaan menggigit bibir). Ulcer inidapat terjadi pada berbagai tingkatan usia dan jenis kelamin (Gandolfo, 2006; Langlais,2000).Menurut Houston (2009), traumatic ulcer disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu:

- Trauma mekanis :

sering ditemukan di mukosa bukal, mukosa labial bibir atas danbawah, dan batas lateral lidah. Mucobucofold, gingiva, danmukosa palatal juga dapat terlibat. Contoh trauma mekanis: traumakarena sikat gigi, gigi yang patah atau tajam, tambalan yangkurang sempurna, iritasi gigi tiruan, iritasi kawat orthodontic kemungkinan luka yang diakibatkan oleh diri sendiri sepertitergigit ketika makan, kebiasaan buruk seperti mengigit bibir.

- Trauma kimia :

trauma kimia dapat merusak berbagai daerah pada membranmukosa. Contoh trauma kimia: aspirin, hydrogen peroksida ,silvernitrat, dan fenol

.- Suhu yang panas :

lesi biasanya terjadi pada posterior mukosa bukal dan palatum.Contoh: makanan atau minuman yang terlalu panas

Gambaran Klinis

Traumatic ulcer ini secara klinis bermacam-macam, tapi biasanya merupakan singleulcer yang berkaitan erat dengan faktor penyebab.Traumatic ulcer memiliki dasar yangkekuning-kuningan dan tepi berwarna merah, tidak ada indurasi.Traumatic ulcer biasanyalunak ketika di palpasi dan dapat sembuh tanpa jaringan parut antara 6-10 hari secara spontanatau setelah menghilangkan faktor penyebab. Iritasi kronis dapat menyebabkan hyperplasiadan hyperkeratosis (Laskaris, 2006).(Langlais, 2000)

Page 3: Cs 1 Traumatik Oral

Patofisiologi

Pada awal lesi terdapat infiltrasi limfosit yang diikuti oleh kerusakan epitel daninfiltrasi neutrofil ke dalam jaringan. Sel mononuclear juga mengelilingi pembuluh darah(perivaskular), tetapi vasculitis tidak terlihat. Namun, secara keseluruhan terlihat tidak spesifik (Cawson dan Odell, 2002).

Perjalanan traumatic ulcer dimulai dari masa prodromal selama 1-2 hari, berupapanas dan nyeri setempat. Kemudian mukosa berubah menjadi makula berwarna merah, yangdalam waktu singkat bagian tengahnya berubah menjadi jaringan nekrotik dengan epitel yanghilang sehingga terjadi lekukan dangkal. Ulcer akan ditutupi oleh eksudat fibrin kekuningan yang dapat bertahan selama 10-14 hari. Bila dasar ulkus berubah warna menjadi merah mudatanpa eksudat fibrin, menandakan lesi sedang memasuki tahap penyembuhan.

Pada gambaran mikroskopik, daerah permukaan ulserasi ditutupi oleh membranfibrinopurulent yang terdiri dari sel inflammatory akut dengan fibrin. Epitel squamosabertingkat dari permukaan yang berdekatan dapat hyperplastik dan menunjukkan daerahatypia squamous reaktif. Dasar ulcer terdiri dari proliferasi jaringan granulasi dengan daerahedema dan infiltrasi sel inflamatory akut dan kronis (Houston, 2009).

Histopatologis

Mukosa rongga mulut dibentuk oleh epitel gepeng berlapis yang memiliki lapisankeratin. Lapisan keratin adalah lapisan permukaan yang mengalami perubahan, yaitu lapisanyang tidak jelas batas selnya. Lapisan keratin ini terdiri dari :

a)Stratum basale/germinativum

Merupakan selapis sel berbentuk silindris pendek yang terletak paling bawah dariepitel gepeng berlapis keratin, dan dalam sitoplasma terdapat butir-butir pigmenmelanin.

b) Stratum spinosum

Terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk polihedral, sel nya seolah-olah berduri(spina) yang dikarenakan adanya desmosom yang berfungsi sebagai tempat perlekatandua sel yang berdekatan

c) Stratum granulosum

Terdiri dari dua hingga empat lapis sel berbentuk belah ketupat, dan dalam selnyaterdapat keratohialin. Pada lapisan ini mulai terjadi perubahan fungsi.

d)Stratum lucidum

Lapisan ini sebenarnya terdiri dari sel-sel tidak berinti yang mati, oleh karena ituterkadang gambaran lapisan ini tidak jelas sehingga hanya tampak sebagai garis jernihyang homogeny

e)Stratum korneum

Merupakan lapisan teratas epidermis

Page 4: Cs 1 Traumatik Oral

f)Stratum disjungtivum

Pada lapisan ini bagian-bagian epidermis sudah ada yang terlepas

Diagnosa

Lesi ulcer dalam rongga mulut dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab danmemiliki tanda klinis yang sama. Diagnosa ditegakan dengan anamnesa mengenai gejala dantanda klinis lesi, rekurensi dan predileksi yang dihubungkan dengan sumber pencetus. Gejalaklinis seperti trauma dapat sembuh dalam beberapa hari. Apabila lesi ini tidak sembuh dalamwaktu 10-14 hari maka dilakukan biopsi untuk menegakan diagnosa apakah ini merupakansuatu keganasan atau bukan.

Diagnosa Banding

a) Stomatitis Apthous Rekuren

Stomatitis apthous rekuren adalah penyakit yang menyebabkan timbulnya ulcer kecildi dalam mulut, biasa terdapat pada mukosa bukal, mukosa labial atau di lidah. Stomatitisaphtous ini disebut juga

"cancer sores"

. Faktor yang menjadi pemicu stomatitis apthousrekuren adalah trauma, genetik, gangguan endokrin, menstruasi, defisiensi nutrisi, stress,alergi makanan dan AIDS. Meskipun etiologinya tidak diketahui, studi mencurigaiadanya proses respon cell mediated imun yang melibatkan aktivitas sitolitik diperantaraisel sebagai respon terhadap HLA atau antigen asing (Laskaris, 2006).Stomatitis apthous rekuren dibagi dalam 3 jenis menurut ukurannya, yaitu ulcerminor, mayor dan herpetiform. Ulcer minor adalah bentuk yang paling umum, dan secaraklinis memiliki gambaran kecil, nyeri, ulcer bulat dengan diameter 3-6 mm ditutupidengan membran kuning keputihan dan dikelilingi halo merah tipis. Lesi dapat single ataumultiple (2-6 buah), dan dapat sembuh tanpa scar/luka parut dalam 7-12 hari. Bentuk ulcer mayor dikarakteristikan sebagai ulcer dalam dengan nyeri, 1-2 cm dalam diameter,berlangsung selama 3-6 minggu dan dapat menyebabkan scar. Jumlah lesi bervariasi dari1-5 buah. Bentuk ulcer herpetiform dikarakteristikan sebagai ulcer kecil dan dangkal nyeri, diameternya 1-2 mm, dengan kecenderungan untuk bersatu menjadi ulcer irregularyang lebih besar, berlangsung selama 1-2 minggu, dan sembuh tanpa scar. Perawatanstomatitis apthous rekuren dengan menggunakan topical steroids atau chlorhexidine 0,2%mouthwash(Laskaris, 2006).Minor aphtous ulcer Mayor aphtous ulcerMultiple herpetiform ulcer(Laskaris, 2006)

b)Squamous Cell Carcinoma

Squamous cell carcinoma seringkali tampak sebagai suatu ulcer. Dalam tahap dinibiasanya tampak lesi berwarna putih, lesi berwarna merah, atau keduanya; kecil, tidak sakit, dan adanya indurasi atau ulserasi. Tapi, sifat menetap dari penyakitnyamengakibatkan proliferasi neoplastik yang segera mempengaruhi pasokan darah,mengakibatkan telangiektasia permukaan dan akhirnya membentuk ulcer. Ulcer yanglebih lanjut cenderung menjadi besar, berbentuk kawah dan bagian tengahnya tertutupoleh selaput nekrotik

Page 5: Cs 1 Traumatik Oral

yang kuning kelabu, tepinya keras, berindurasi. Squamous cellcarcinoma dapat terjadi di setiap bagian dalam mulut. Daerah yang paling umum dapatterjadi squamous cell carcinoma adalah tepi lateral dan ventral lidah, bibir, dasar mulut,gingiva, mukosa alveolar, mukosa bukal, dan palatum.Gambaran yang berkaitan dengan squamous cell carcinoma adalah sakit, kebas,leukoplakia, eritroplakia, pengerasan, dan limfadenopati. Limfadenopati metastatic ditandai oleh kelenjar limfe yang seperti karet, tidak sakit, cekat di dasarnya danmenempel. Jika lesi menetap tidak sembuh dalam 14 hari, biopsi harus dilakukan.Penyebab squamous cell carcinoma adalah multifaktorial. Faktor predisposisinya adalahperoko006B, alkohol, radiasi matahari,oral hygiene yang buruk, defisiensi zat besi, livercirrhosis, infeksi Candida, virus oncogenik, dan tumor suppressor gen. Terapi squamouscell carcinoma adalah eksisi bedah, radioterapi, kemoterapi (Langlais, 2000; Laskaris,2006).Squamous cell carcinoma pada tepi lateral lidah (Laskaris, 2006)

c)Syphilis

Syphilis adalah penyakit seksual menular yang relatif umum. Etiologi syphilis adalahTreponema pallidum. Gambaran klinis syphilis bisa dapatan (umum) atau congenital(jarang). Syphilis dapatan diklasifikasikan sebagai primer, sekunder dan tersier.Karakteristik lesi pada tahap primer adalah chancre yang tampak pada daerah inokulasibiasanya terjadi 3 minggu setelah infeksi. Oral chancre terjadi pada 5-10% kasus dansecara klinis merupakan ulcer yang tidak nyeri dengan permukaan yang halus, tepi yangmeninggi, dan indurasi pada dasar. Lymphadenopathy regional terjadi konstan/terusmenerus. Chancre secara khas menetap selama 2-4 minggu dan sembuh dengan spontan,yang dapat menyebabkan pasien merasa perawatan tidaklah dibutuhkan.

Mulai 6-8 minggu setelah munculnya chancre, dan bertahan selama 2-10 minggumaka akan berkembang tahap sekunder. Lesi oral yang timbul adalah mucous patches(umum), macular syphilids, dan condylomata lata (jarang). Gejala dan tanda (malaise,demam tingkat rendah, pusing kepala, lakrimasi, sakit tenggorokan, kehilangan beratbadan, myalgia dan multiple arthralgia, generalized lymphadenopathy), dan jugamanifestasi kutaneus (macular syphilids, papular syphilids, condylomata lata, keterlibatankuku, rambut yang mudah patah, atypical rash, dll) adalah penemuan yang konstan. Sifilistersier dimulai setelah periode 4-7 tahun. Sifilis tersier terjadi pada seseorang yang telahterinfeksi beberapa tahun sesudah sifilis sekunder yang tidak diobati.

Lesi oral yang timbul adalah gumma, atrophic/luteic glossitis, dan interstitial glossitis. Lesi oral yangpaling umum pada congenital syphilis adalah lengkung palatum yang tinggi, mandibular yang pendek, rhagades, Hutchinson’s teeth, dan Moon’s atau mulberry molar. Perawatan syphilis adalah dengan penicillin yang merupakan antibiotic of choice Erythromycin ataucephalosporins adalah alternatif yang baik (Langlais, 2000; Laskaris, 2006).

Terapi

Menurut Houston (2009), perawatan lesi ulserasi bermacam-macam tergantung ukuran,durasi dan lokasi. Ulserasi akibat trauma mekanis atau termal dari makanan biasanya sembuhdalam 10-14 hari dengan menghilangkan penyebabnya. Penatalaksanaan untuk ulserasi yangberhubungan dengan trauma kimiawi yaitu dengan mencegah kontak dengan bahan kimiapenyebabnya. Terapi antibiotik (biasanya penisilin)

Page 6: Cs 1 Traumatik Oral

diberikan untuk mencegah adanya infeksisekunder jika lesi yang terjadi parah dan dalam. Kebanyakan ulser traumatik sembuh tanpamemerlukan terapi antibiotik. Terapi yang biasa diberikan yaitu:

Menghilangkan iritan atau penyebab

Menggunakan obat kumur sedatif

Mengkonsumsi makanan yang halus dan lunak

Aplikasi kortikosteroid topikal

Aplikasi anestesi topikal

Menurut Field dan Longman (2003), penatalaksanaan traumatic ulcer denganmenghilangkan penyebab dan menggunakan obat kumur antiseptik (contohnya 0,2% Chlorhexidin) atau simple covering agent seperti Orabase (Triamcinolone Acetonide) selamafase penyembuhan dari ulserasi. Semua traumatic ulcer harus diperiksa. Jika lesi tetap ada selama lebih dari 10-14 hari setelah menghilangkan faktor etiologi, pasien sebaiknya dirujuk untuk meminta pendapat spesialis dan kemungkinan biopsy untuk memastikan adanya keganasanrongga mulut / squamous cell carcinoma

Penggunaan simple covering agent seperti Orabase (Triamcinolone Acetonide 0,1%)dengan cara: keringkan permukaan ulcer dengan cotton bud. Kemudian oles atau tekan(jangan digosok) sejumlah kecil pasta pada daerah ulcer hingga pasta menempel, rata danlicin. Cotton bud dapat juga digunakan untuk aplikasi pasta. Jangan menyebarkan ataumenggosok pasta. Hal ini akan menyebabkan pasta menjadi mudah hanncur, kasar, atauberpasir. Aplikasi pasta pada ulcer 2-3x sehari setelah makan atau sebelum tidur(medicinenet.com)