Creeping Eruption

7
Creeping eruption

Transcript of Creeping Eruption

Page 1: Creeping Eruption

Creeping eruption

Page 2: Creeping Eruption

definisi

• Istilah ini pada kelaninan kulit yang merupakan peradangan berbentuk linear atau berkelok kelok,menimbul dan progresif, disebabkan oleh larva cacing tambang yang berasal dari anjing dan kucing.

• Invasi ini sering terjadi pd anak anak yg sering berjalan tanpa alas kaki, petani,dan tentara, terutama pd daerah daerah tropis atau subtropis,hangat dan lembab.

Page 3: Creeping Eruption

etiopatogenesis• Penyebab utama : larva dr cacing tambang pd

binatang anjing dan kucing, yaitu Ancylostoma braziliense dan ancylostoma caninum.

• di asia timur umumnya disebabkan oleh gnatostoma babi dan kucing.

• Pd beberapa kasus ditemukan Echinococcus,Strongyloides stercoralis ,Dermatobia maxiales dan Lucilia caesar. Atau larva dr lalat misalnya Castrophilus (the horse bot fly) dan cattle fly.

Page 4: Creeping Eruption

• Nematoda pd

hospes(anjing atau

kucing)

Ovum pada kotoran hospes

larva

Larva melakukan

penetrasi ke kulit

Tinggal di dalam kulit dan berjalan jalan tanpa tujuan

sepanjang dermoepidermal

Setelah beberapa jam

atau hari akan muncul

gejala

Lembab

Gatal dan panas

• Mula mula muncul papul dan diikuti bentuk khas, yakni lesi berbentuk linear atau berkelok kelok, menimbul dengan diameter 2-3 mm, dan berwarna kemerahan. Adanya lesi papul yg eritosa menunjukkan bahwa larva tersebut telah berada di dalam kulit selama beberapa jam atau hari.

Page 5: Creeping Eruption

Selanjutnya bentuk papul merah ini menjalar,seperti benang berkelok kelok,polisiklik, serpiginosa,menimbul, dan membentuk terowongan (burrow) , mencapai panjang beberapa cm. Rasa gatal biasanya lebih hebat pada malam hari.

Predileksi pada tungkai,plantar,tangan,anus,bokong dan paha atau dimana saja tempat kontak dengan larva berada.

Page 6: Creeping Eruption

DD

• Skabies• Dermatofitosis• Insects bite• Herpes zoster stadium permulaan

Page 7: Creeping Eruption

Tata laksana• Umum

edukasi untuk menggunakan alas kaki saat berjalan atau beraktifitas di luar rumah .

• Khusus -Tiabendazol 50 mg/kgbb/hari 2x1 selama 2 hari-Tiabendazol topikal (solutio) selama 24-48 jam-Albendazol 400 mg dosis tunggal selama 3 hari berturut turut-terapi cryotherapy dgn Ca2 snow (dry ice) dengan penekanan

selama 45” sampai 1’,dua hari berturut turut. -cara beku dengan menyemprotkan kloretil sepanjang lesi (sulit

karena tidak diketahui secara pasti dimana letak larva berada).