Cranial Nerve

16
CRANIAL NERVE Terdapat 12 pasang cranial nerve. Dinamakan seperti itu (cranial nerve) karena saraf ini melewati berbagai foramen yang terdapat di carnial bones. Termasuk bagain dari peripheral nerve system (PNS). Cranial nerve yang terdapat di hidung (cranial nerve I), mata (cranial nerve II), telinga bagian dalam (cranial nerve VIII), brain stem/batang otak (cranial nerve III – XII), dan spinal cord/medula spinalis (sebagian cranial nerve XI). Cranial nerve I (olfactory) dan II (optic) hanya terdiri dari sensory axon oleh karena itu disebut sebagai sensory nerve. Cranial nerve III – XII termasuk mixed nerve karena saraf tersebut memiliki 2 axon yaitu sensory neuron dan motor neuron. Cranial nerve III (oculomotor), IV (trochlear), VI (abducens), XI (accessory), dan XII (hypoglossal) termasuk mixed nerve yang lebih cenderung ke motor nerve. Cranial nerve III, VII, IX, dan X termasuk somatic axon dan autonomic motor axons.

description

12 macam cranial nerve pada manusia

Transcript of Cranial Nerve

Page 1: Cranial Nerve

CRANIAL NERVE

Terdapat 12 pasang cranial nerve.

Dinamakan seperti itu (cranial nerve) karena saraf ini melewati berbagai foramen yang terdapat di carnial bones.

Termasuk bagain dari peripheral nerve system (PNS).

Cranial nerve yang terdapat di hidung (cranial nerve I), mata (cranial nerve II), telinga bagian dalam (cranial nerve VIII), brain stem/batang

otak (cranial nerve III – XII), dan spinal cord/medula spinalis (sebagian cranial nerve XI).

Cranial nerve I (olfactory) dan II (optic) hanya terdiri dari sensory axon oleh karena itu disebut sebagai sensory nerve.

Cranial nerve III – XII termasuk mixed nerve karena saraf tersebut memiliki 2 axon yaitu sensory neuron dan motor neuron.

Cranial nerve III (oculomotor), IV (trochlear), VI (abducens), XI (accessory), dan XII (hypoglossal) termasuk mixed nerve yang lebih

cenderung ke motor nerve.

Cranial nerve III, VII, IX, dan X termasuk somatic axon dan autonomic motor axons.

Somatic axon mempersarafi otot skelet, sedangkan autonomic axon dimana bagian dari parasimpatik mempersarafi kelenjar, otot polos, dan

otot jantung.

EMBRIOLOGI CRANIAL NERVE

Terbentuk pada minggu ke 5 dan ke 6 kehamilan.

Diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan asal embriologinya, yaitu somatic efferent cranial nerves, nerves of the pharyngeal

arches, dan special sensory nerves.

Page 2: Cranial Nerve

Somatic Efferent Cranial Nerve

Trochlear (CN IV), abducent (CN VI), hypoglossal (CN XII), dan sebagian besar dari oculomotor (CN III) adalah homolog dengan ventral

roots dari spinal nerve. Asal sel saraf ini terletak di somatic efferent column (derivat dari basal plate) brain stem. Axonnya terdistribusi ke

otot dimana derivat dari head myotomes (preotic dan occipital).

Hypoglossal nerve (CN XII) berkembang dari penggabungan tiga atau empat ventral root fibers occipital nerves. Somatic motor fibers

berasal dari hypoglossal nuclei. Saraf ini tumbuh secara rostral dan mempersarafi otot lidah dimana derivate dari occipat myotomes.

Abducent nerve (CN VI) berasal dari sel saraf yang terdapat di basal plate metencephalon. Saraf ini melewati dari permukaan ventral ke

posterior preotic myotomes dari lateral rectus muscle mata.

Trochlear nerve (CN IV) berasal dari sel saraf somatic efferent coloumn bagian posterior dari midbrain. Saraf motorik ini timbul dari

bagian dorsal brain stem dan melewati secara ventral ke superior oblique muscle mata.

Oculomotor nerve (CN III) mempersarafi sebagian besar dari otot mata (superior, inferior, dan medial recti dan inferior oblique muscle)

dimana derivate dari first preotic myotomes.

Nerve of The Pharyngeal Arches

Cranial nerve V, VII, IX, dan X embriologinya berasal dari pharyngeal arches.

Trigeminal nerve (CN V) adalah saraf pharyngeal arch pertama. CN V merupakan saraf utama sensori yang mempersarafi daerah wajah.

Sebagian besar trigeminal ganglion terletak sebelah rostral dan berakhir di pons dan sel saraf tersebut merupakan derivate dari bagian

anterior neural crest. Saraf ini kemudian menjadi tiga saraf utama pada wajah yaitu ophthalmic, maxillary, dan mandibular nerve.

Facial nerve (CN VII) adalah saraf pharyngeal arch kedua. Saraft ini sebagian besar terdiri dari sarf motorik dimana berasal dari kelompok

nucleus special visceral efferent column di pons bagian kaudal. Serat saraf ini mempersarafi bagian otot yang mengurusi ekspresi wajah dan

otot lain yang berkembang di mesenchyme dari kedua pharyngeal arch. Saraf ini juga mengurusi dua pertiga anterior dari lidah.

Page 3: Cranial Nerve

Glossopharyngeal nerve (CN IX) adalah saraf pharyngeal arch ketiga. Saraf ini terbentuk dari beberapa akar yang berasal dari medulla.

Semua serat dari special visceral efferent column mempersarafi bagian stylopharyngeus muscle dimana derivate dari mesenchyme di

pharyngeal arch ketiga.

Vagus nerve (CN X) terbentuk dari penggabungan saraf pharyngeal arch keempat dan keenam. Saraf ini memiliki kompenen terbesar pada

visceral efferent dan visceral afferent dimana mempersarafi bagian jantung, foregut dan derivatnya, dan sebagian besar dari midgut. Saraf

pharyngeal arch keempat akan menjadi superior laryngeal nerve dimana mempersarafi cricothyroid muscle dan constrictor muscle dari

pharynx. Saraf pharyngeal arch keenam akan menjadi recurrent laryngeal nerve dimana mempersarafi sebagian besar laryngeal muscle.

Accessory nerve (CN XI) berasal dari dua bagian. Sebagian besar CN XI berasal dari cranial root dan spinal root berasal dari bagian cranial

kelima atau keenam bagian cervical dari spinal cord. Serat cranial root berasal dari permukaan lateral medulla diman saraf tersebut

bergabung dengan vagus nerve dan mempersarafi otot sofy palate dan intrinsic muscle dari larynx. Serat spinal root mempersarafi

sternocleidomastoideus muscle dan trapezius muscle.

Special Sensory Nerves

Olfactory nerve (CN I) muncul di olfactory bulb. Olfactory cells termasuk bipolar neuron dimana berdiferensiasi dari sel lapisan epithelial

primitive nasal sac. Axon olfactory cells terkumpul menjadi 18 sampai 20 bundles dimana berkembang dari cribiform plate ethmoid bone.

Saraf ini termsuk yang tidak bermielin.

Optic nerve (CN II) terbentuk lebih dari jutaan serat saraf dimana tumbuh dalam otak dari neuroblas di primitif retina. Karena optic nerve

berkembang dari evaginasi dinding forebrain, saraf ini secara nyata memiliki jalur di otak.

Vestibulocochlear nerve (CN VIII) terdiri dari dua sensory fiber, fiber tersebut kita kenal sebagai vestibular dan cochlear nerve. Vestibular

nerve berasal dari semicircular duct dan cochlear nerve dibentuk dari cochlear duct dimana perkembangan dari spiral organ.

Page 4: Cranial Nerve

Cranial Nerve

Nama Tipe dan Lokasi Fungsi dan Aplikasi Klinis

Cranial Nerve I:

Olfactory nerve

Sensoris

Berada di olfactory mucosa, melewati foramen di cribiform plate ethmoid

bone dan berakhir di olfactory bulb. Jalur olfactory meluas melalui dua

pathway ke olfactory areas of cerebral cortex.

Fungsi: Mencium.

Aplikasi klinis: Hilangnya sensasi mencium (anosmia), mungkin

disebabkan oleh head injuries dimana fraktur di cribiform plate ethmoid

bone dan lession sepanjang olfactory pathway.

Cranial Nerve II:

Optic nerve

Sensoris

Berada di retina, melewati optic foramen, membentuk chiasm optic

selanjutnya optic tract dan berakhir di lateral geniculate nuclei thalamus.

Dari thalamus, axonnya meluas ke primary visual area (area 17) cerebral

cortex.

Fungsi: Melihat.

Aplikasi klinis: Fraktur di orbit, kerusakan sepanjang visual pathway dan

penyakit di nervous system mungkin menimbulkan defek pada pandangan

penglihatan dan hilangnya kemampuan melihat. Kebutaan karena adanya

defek atau hilangnya satu atau kedua matanya (anopia).

Cranial Nerve III:

Oculomotor nerve

Campuran (utamanya motorik)

Bagian sensoris: Terdiri atas axon dari proprioseptor di otot bola mata

dimana melewati superior orbital fissura dan berakhir di midbrain.

Fungsi sensoris: Proprioception.

Page 5: Cranial Nerve

Bagian motorik: Berasal dari midbrain dan melewati superior orbital

fissura. Axon somatic motor neuron mempersarafi levator palpebra

superior muscle dari bagian atas kelopak mata dan empat extrinsic eyeball

muscle (superior rectus, medial rectus, inferior rectus, dan inferior

oblique). Parasympathetic axon mempersarafi ciliarry muscle bola mata

dan circular muscle (sphincter pupillae) dari iris.

Fungsi somatis motorik: Pergerakan kelopak mata dan bola mata.

Fungsi autonom motorik (parasimpatetis): Akomodasi lensa mata ketika

melihat benda yang jaraknya dekat dan konstriksi pupil.

Aplikasi klinis: Kerusakan saraf menyebabkan strabismus (penyimpangan

mata dimana mata tidak bisa melihat memfokuskan pandangan pada satu

objek), ptosis (turunnya kelopak mata bagian atas), dilatasi pupil,

pergerakan bola mata kebawah atau kesisi luar pada sisi yang mengalami

kerusakan hilangnya kemampuan akomodasi lensa mata ketika melihat

benda yang jaraknya dekat, dan diplopia (penglihatan ganda).

Cranial Nerve IV:

Trochlear nerve

Campuran (utamanya motorik)

Bagian sensoris: Terdiri atas axon dari proprioseptor di superior oblique

muscle dimana melewati superior oblique fissure dan berakhir di

midbrain.

Bagian motorik : Berasal dari midbrain dan melewati superior oblique

fissure. Mempersarafi superior oblique muscle yang merupakan otot

ekstrinsik bola mata.

Fungsi sensoris: Proprioception.

Fungsi somatis motorik: Pergerakan bola mata.

Aplikasi klinis: Pada paralisis saraf trochlear terjadi diplopia dan

strabismus.

Cranial Nerve V:

Trigeminal nerve

Campuran

Bagian sensoris: Terdiri atas tiga cabang dan semuanya berakhir di pons.

(1) Opththalmic nerve terdiri atas axon dari kulit bagian atas kelopak

mata, kelenjar lakrimalis, rongga hidung, bagian dari hidung, forehead,

dan setengah bagian anterior kulit kepala dimana melewati superior

orbital fissure.

Fungsi sensoris: Membawa impuls untuk sensasi sentuhan, nyeri, dan

temperatur dan proprioception.

Fungsi somatis motorik: Mengunyah.

Aplikasi klinis: Neuralglia (nyeri) satu atau lebih dari cabang saraf

Page 6: Cranial Nerve

(2) Maxillary nerve terdiri atas axon dari mukosa hidung, bagian dari

pharynx, gigi bagian atas, bibir bagian atas, dan bagian bawah kelopak

mata dimana melewati foramen rotumdum.

(3) Mandibular nerve terdiri atas axon dari dua pertiga bagian anterior

lidah (somatic sensory axon tetapi bukan axon untuk indera pengecap),

gigi bagian bawah, kulit bagian mandibula, dagu dan mukosa bagian

dalamnya, dan kepala bagian depan dari telinga dimana melewati foramen

ovale.

Bagian motorik: Merupakan bagian dari mandibular branch, dimana

berasal dari pons yang melewati foramen ovale, dan mempersarafi otot

untuk mengunyah (masseter, temporalis, medical pterygoid, lateral

pterygoid, anterior belly of digastric, dan mylohioid muscle).

trigeminal disebut trigeminal neuralglia (tic douloureux). Luka pada

mandibular nerve mungkin mengakibatkan paralisis otot pengunyah da

hilangnya sensasi sentuhan, temperatur, dan proprioception pada wajah

bagian bawah. Dokter gigi menggunakan obat anestesi ke cabang dari

maxillary nerve untuk menganestesi gigi bagian atas dan ke cabang dari

mandibular nerve untuk menganestesi gigi bagian bawah.

Cranial Nerve VI:

Abducens nerve

Campuran (utamanya motorik)

Bagian sensoris: Terdiri atas axon dari proprioseptor pada lateral rectus

muscle dimana melwati superior orbital fissure dan berakhir di pons.

Bagian motorik: Berasal dari pons, melewati superior orbital fissure dan

mempersarafi lateral rectus muscle yang merupakan otot ekstrinsik bola

mata.

Fungsi sensoris: Proprioception.

Fungsi somatis motorik: Pergerakan bola mata.

Aplikasi klinis: Dengan rusaknya saraf ini, afeksi bola mata tidak dapat

bergesak secara lateral ke luar titik tengah dan mata selalu langgsung

medial.

Cranial Nerve VII:

Facial nerve

Campuran

Bagian sensoris: Berada di taste buds pada dua pertiga anterior lidah,

melewati stylomastoideus foramen dan geniculate ganglia (terletak di

Fungsi sensoris: Proprioception dan pengecap.

Page 7: Cranial Nerve

sebelah facial nerve), dan berakhir di pons. Dari sini, axon meluas ke

thalamus, selanjutnya ke gustatory area dari cerebral cortex. Juga terdiri

atas axon dari proprioseptor di otot wajah dan kulit kepala.

Bagian motorik: Berasal dari pons dan melewari stylomastoid foramen.

aoxn somatic motor neuron mempersarafi wajah, kulit kepala, dan otot

leher. Parasympathetic axon mempersarafi lacrimal, sublingual, nasal, dan

palatine glans.

Fungsi somatis motorik: Ekspresi wajah.

Fungsi autonom motorik (parasympathetic): Sekret air liur dan air mata.

Aplikasi klinis: Luka meyebabkan Bell’s palsy (paralisis otot wajah),

hilangnya indera pengecap, penurunan pengeluaran air liur, dan hilangnya

kemampuan untuk meutup mata ketika akan tidur.

Cranial Nerve VIII:

Vestibulocochlear

nerve

Campuran (utamanya sensoris)

Vestibular nerve, bagian sensoris: Berada di semicircular canals, saccule,

dan utricle dan membentuk vestibular ganglion. Axonnya berakhir di pons

dan cerebellum.

Vestibular nerve, bagian motorik: Berasal dari pons dan berakhir di hair

cells dari semicircular canals, saccule, dan utricle.

Cochlear nerve, bagian sensoris: Berada di spiral organ (organ of Corti),

membentuk spiral ganglion, melewati nukkleus medulla dan berakhir di

thalamus. Axon synape dengan thalamic neurons meneruskan impuls ke

primary auditory area (area 41 dan 42) dari cerebral cortex.

Cochlear nerve, bagian motorik: Berasal dari pons dan berakhir di hair

cells dari spiral organ.

Fungsi sensoris vestibular branch: Membawa impuls yang berhubungsn

dengsn keseimbangan.

Fungsi motorik vestibular branch: Mengatur sentitifitas dari hair cells.

Fungsi sensoris cochlea branch: Membawa impuls untuk mendengar.

Fungsi motorik cochlea branch: Memodifikasi fungsi dari hair cells oleh

penyimpangan responnya ke gelombang suara.

Aplikasi klinis: Luka pada cabang vestibular mungkin mengakibatkan

vertigo (perasaan berputar yang bersifat subjektif), ataxia (inkoordinasi

otot), dan nystagmus (pergerakan bola mata yang cepat yang tidak

disadari). Luka pada cabang cochlea mungkin mengakibatkan tinnitus

(bunyi di telinga) atau ketulian.

Cranial Nerve IX: Campuran

Page 8: Cranial Nerve

Glossopharyngeal

nerve

Bagian sensoris: Terdiri atas axon dari taste buds dan somatic sensory

receptor pada satu pertiga poaterior lidah, dari proprioseptor pada otot

menelan dilakukan oleh bagian motorik, dan dari reseptor keregangan

pada carotid sinus dan kemoreseptor pada carotid body dekat dengan

carotid arteries. Axonnya melewati jugular foramen dan berakhir di

medulla.

Bagian motorik: Berasal dari medulla dan melewati jugular foreman.

Axon somatic motor neurons mempersarafi stylopharyngeus muscle, otot

pada pharynx dimana menaikkan larynx selama menelan.

Parasympathetic axon mempersarafi parotid (salivary) gland.

Fungsi sensoris: Sebagai pengecap dan somatic sensation (sentuhan,

nyeri, temperature) dari posterior ketiga lidah; proprioception pada otot

menelan; memonitoring tekanan darah; memonitoring O2 dan CO2 dalam

darah untuk meregulasi pernafasan.

Fungsi somatic motorik: Menaikkan pharynx selama menelan dan

berbicara.

Fungsi autonom motorik (parasympathetic): Menstimulasi sekresi air liur.

Aplikasi klinis: Luka menyebabkan kesulitan untuk menelan, penurunan

sekresi air liur, hilangnya sensasi di tenggorokan, dan hilangnya sensasi

pengecap.

Cranial Nerve X:

Vagus nerve

Campuran

Bagian sensoris: Terdiri atas axon dari sebagian kecil taste buds pada

epiglottis dan pharynx, proprioception pada otot leher dan tenggorokan,

reseptor regangan dan kemoreseptor pada carotid sinus dan carotid body

dekat carotid arteries, kemoreseptor di aortic body, dekat dengan arch of

the aorta, dan reseptor visceral sensory di sebagian besar organ thorax dan

abdomen cavities. Axonnya melewati jugular foramen dan berakhir di

medulla dan pons.

Bagian motorik: berasal dari medula dam melewati jugular foramen.

Axon somatic motor neurons mempersarafi skeletal muscle pada

tenggorokan dan leher. Parasympathetic axon mempersarafi otot polos

pada saluran pernafasan, esophagus, stomach, small intestine, sebagian

Fungsi sensoris: Pengecap dan somatic sensation (sentuhan, nyeri,

temperature, dan proprioception) dari epiglotis dan pharynx;

memonitoring tekanan darah; memonitoring tekanan darah; memonitoring

O2 dan CO2 dalam darah untuk meregulasi pernafasan; sensasi dari

visceral organs di thorax dan abdomen.

Fungsi somatic motorik: Menelan, batuk, dan memproduksi suara.

Fungsi autonomic motorik (parasympathetic): Kontraksi dan relaksasi

otot polos pada organ GI tract; memperlambat heart rate; sekresi cairan

pencernaan.

Page 9: Cranial Nerve

besar large intestine, dan gallbladder; cardiac muscle pada jantung; dan

kelenjar GI tract.

Aplikasi klinis: Luka menghilangkan sensasi dari banyak organ pada

thorax dan abdomen cavities, mempengaruhi menelan, paralisis vocal

cord, dan menyebabkan peningkatan heart rate.

Cranial Nerve XI:

Accessory nerve

Campuran (utamanya motorik)

Bagian sensoris: Terdiri atas axon dari proprioseptor pada otot pharynx,

larynx, dan soft palate dimana melewati jugular foramen dan berakhir di

medulla.

Bagian motorik: Terdiri atas cranial root dan spinal root. Cranial root

berada di medulla melewati jugular foramen dan mempersarafi otot

pharynx, larynx, dan soft palate. Spinal root berasal dari anterior gray

horn dari kelima pertaman segmen cervical dari spinal cord dan

mempersarafi sternocleidomastoideus dan trapezius muscle.

Fungsi sensoris: Proprioception.

Fungsi somatic motorik: Bagian cranial menjadi perantara dalam

pergerakan menelan; bagian spinal menjadi perantara dalam pergerakan

kepala dan bahu.

Aplikasi klinis: Jika saraf ini rusak, sternocleidomastoideus dan trapezius

muscle menjadi paralisis, dengan ketidakmampuan untuk mengangkat

bahu dan kesulitan untukmenggerak kepala.

Cranial Nerve XII:

Hypoglossal nerve

Campuran (utamanya motorik)

Bagian sensoris: Terdiri atas axon dari proprioception di otor lidah

dimana melewati hypoglossal canal dan berakhir di medula.

Bagian motorik: Berasal dari medulla, melewati hypoglossal canal dan

mempersarafi bagian otot di lidah.

Fungsi sensoris: Proprioception.

Fungsi motorik: Pergerakan lidah selama berbicara dan menelan.

Aplikasi klinis: Luka menyebabkan kesulitan untuk mengunyah,

berbicara, dan menelan. Lidah ketika protured akan mengkerut dan atropi

pada sisi tersebut.

Page 10: Cranial Nerve

Tes-Tes Untuk Menilai Cranial Nerve Pada Infant

Cranial Nerve Cara

I Olfactory Sulit dilakukan

II Visual acuity Lihat respon bayi yang melihat dan mengikuti

arah wajah pemeriksa

II, III Respon terhadap cahaya Gelapkan ruang, bayi didudukkan, respon mata

akan terbuka

Beri cahaya, lihat refleks kedip

Dengan otoskop untuk lihat respon papillary

III, IV, VI Pergerakan extraokular Lihat pergerakan mata bayi yang mencariwajah

pemeriksa dari satu sisi ke sisi lain (bisa juga

dengan senter)

V Motor Tes refleks rooting

Tes refleks hisap (sucking)

VII Fasial Observasi simetri di wajah saat tersenyum atau

menangis

VIII Akustik Tes acoustic blink reflex (refleks mengedip saat

ada suara bising)

Lihat reaksi mencari arah bunyi

IX, X Kunyah

Gag

Lihat koordinasi saat bayi mengunyah

Tes gag reflex

XI Spinal accesory Lihat simetri bahu

XII Hypoglosal Lihat koordinasi kunyah,hisap dan menjulurkan

lidah

Tekan hidung lihat respon dengan bayi akan

membuka mulutnya , dengan ujung lidah di

midline