COST OF ILLNESS PASIEN STROKE - UGM

11
COST OF ILLNESS PASIEN STROKE COST OF ILLNESS OF STROKE PATIENT Sandi Purbaningsih 1) , Djoko Wahyono 2) dan Endang Suparniati 3) 1) RSUD RA Kartini, Jepara 2) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 3) RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta ABSTRAK Stroke adalah penyakit gangguan otak yang dapat mengakibatkan kematian dan kecacatan dengan biaya perawatan yang besar. Studi Cost of Illness (COI) bertujuan untuk mengukur beban ekonomi suatu penyakit. Penelitian dimaksudkan untuk melihat gambaran total biaya penyakit stroke, mengetahui perbedaan biaya riil pasien stroke rawat jalan dan rawat inap ditinjau dari faktor usia, jenis kelamin, kelas perawatan, lama perawatan, jumlah komorbid, cara bayar dan tipe stroke. Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional berdasarkan perspektif rumah sakit. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif melalui catatan medik pasien, bagian penjaminan, dan dari bagian Unit Teknologi Informatika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta selama periode bulan Januari sampai Juni 2014. Variabel bebas meliputi usia, jenis kelamin, kelas perawatan, lama perawatan, jumlah komorbid, cara bayar dan tipe stroke meliputi stroke iskemik dan hemoragi, sedangkan variabel terikat adalah biaya riil pasien stroke rawat jalan dan rawat inap. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif, Mann Whitney, dan Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya penyakit stroke untuk 606 pasien adalah sebesar Rp. 5.867.281.315,97. Biaya rawat jalan menunjukkan berbeda signifikan ditinjau dari faktor usia, jenis kelamin dan cara bayar untuk stroke iskemik, sedangkan untuk stroke hemoragi menunjukkan beda signifikan ditinjau dari faktor jenis kelamin dan cara bayar. Biaya rawat inap menunjukkan beda signifikan ditinjau dari faktor usia, kelas perawatan, lama perawatan dan jumlah komorbid untuk stroke iskemik, sedangkan untuk stroke hemoragi menunjukkan beda signifikan ditinjau dari kelas perawatan, lama perawatan dan jumlah komorbid. Tipe stroke memberikan hasil perbedaan signifikan pada biaya stroke rawat jalan. Kata Kunci: Cost of Illness, stroke, perspektif rumah sakit ABSTRACT Stroke is an illness that causes of brain disorder that can lead to death and severe disability on individual, and the stroke medication costs are enormous. The study of the Cost of Illness (COI) measures the economic burden of an illness. The research goal is to identify the total cost portrait of stroke, to determine the difference in the real cost of outpatient and inpatient stroke patients terms of factors as age, gender, the class of treatment, length of stay, the number of comorbid, payment systems and type of stroke in Dr. Sardjito hospital. This research was analytic research with cross sectional study design based on the perspective of the hospital. The data were collected retrospectively through medical patients records from January to June 2014, from the insurance division, and from the Information Technology Unit at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta. The variables in this study consist of the independent variables namely: age, gender, medication class, length of stay, number of comorbid, payment system and stroke type include ischemic and hemorrhagic stroke, while the dependent variables namely: the real cost of outpatient and inpatient stroke patients in Dr Sardjito hospital. The data obtained were analyzed using descriptive statistics, Mann Whitney, and Kruskal Wallis. The total cost of stroke from January-June 2014 based on the perspective of the Dr. Sardjito hospital for 606 patients was Rp. 5,867,281,315,97. The cost of outpatient with ischemic stroke showed significant difference in terms of the age factor, sex, and payment system, while the cost of outpatient with hemorrhagic stroke showed a significant difference in terms of the factors gender and payment system. The cost of inpatient with ischemic stroke showed a significant difference in terms of age, class treatment, and length of stay and the number of comorbidities, while the cost of inpatient with hemorrhagic stroke showed significant differences in terms of class treatment, length of stay and the number of comorbidities. The type of stroke results significant differences in the cost of outpatient stroke. Keywords: The Cost of Illness, stroke, Dr. Sardjito hospital’s perspective PENDAHULUAN Stroke adalah salah satu penyebab kecacatan berat di seluruh dunia pada usia di atas 60 tahun dengan biaya perawatan yang besar. Pada tahun 2004 diperkirakan 53,6 miliar dolar Amerika (Nasution, 2007), sehingga stroke Korespondensi Sandi Purbaningsih, S.Si., Apt RSUD RA Kartini Email : [email protected] HP : 081226611125 disebut sebagai penyakit yang mahal baik untuk pasien sendiri dan keluarganya. Penelitian Finkelstein et al. (2014) memperkirakan penduduk Indonesia di atas usia 40 tahun diproyeksikan meningkat sebesar 34,4% dari 73,4 menjadi 98,7 juta pada 2020, sedangkan pertumbuhan penduduk total diperkirakan hanya 9,7%. Antara 2010 dan 2020 jumlah prevalensi hipertensi sebagai faktor 95 Submitted: 13-05-2015 Accepted : 13-06-2015 Published : 30-06-2015 Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi p-ISSN: 2088-8139 e-ISSN: 2443-2946

Transcript of COST OF ILLNESS PASIEN STROKE - UGM

Page 1: COST OF ILLNESS PASIEN STROKE - UGM

COST OF ILLNESS PASIEN STROKE

COST OF ILLNESS OF STROKE PATIENT Sandi Purbaningsih 1), Djoko Wahyono 2) dan Endang Suparniati 3) 1) RSUD RA Kartini, Jepara 2) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 3) RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta

ABSTRAK

Stroke adalah penyakit gangguan otak yang dapat mengakibatkan kematian dan kecacatan dengan biaya perawatan yang besar.

Studi Cost of Illness (COI) bertujuan untuk mengukur beban ekonomi suatu penyakit. Penelitian dimaksudkan untuk melihat gambaran total biaya penyakit stroke, mengetahui perbedaan biaya riil pasien stroke rawat jalan dan rawat inap ditinjau dari faktor usia, jenis kelamin, kelas perawatan, lama perawatan, jumlah komorbid, cara bayar dan tipe stroke. Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional berdasarkan perspektif rumah sakit. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif melalui catatan medik pasien, bagian penjaminan, dan dari bagian Unit Teknologi Informatika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta selama periode bulan Januari sampai Juni 2014. Variabel bebas meliputi usia, jenis kelamin, kelas perawatan, lama perawatan, jumlah komorbid, cara bayar dan tipe stroke meliputi stroke iskemik dan hemoragi, sedangkan variabel terikat adalah biaya riil pasien stroke rawat jalan dan rawat inap. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif, Mann Whitney, dan Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya penyakit stroke untuk 606 pasien adalah sebesar Rp. 5.867.281.315,97. Biaya rawat jalan menunjukkan berbeda signifikan ditinjau dari faktor usia, jenis kelamin dan cara bayar untuk stroke iskemik, sedangkan untuk stroke hemoragi menunjukkan beda signifikan ditinjau dari faktor jenis kelamin dan cara bayar. Biaya rawat inap menunjukkan beda signifikan ditinjau dari faktor usia, kelas perawatan, lama perawatan dan jumlah komorbid untuk stroke iskemik, sedangkan untuk stroke hemoragi menunjukkan beda signifikan ditinjau dari kelas perawatan, lama perawatan dan jumlah komorbid. Tipe stroke memberikan hasil perbedaan signifikan pada biaya stroke rawat jalan.

Kata Kunci: Cost of Illness, stroke, perspektif rumah sakit

ABSTRACT

Stroke is an illness that causes of brain disorder that can lead to death and severe disability on individual, and the stroke medication costs are enormous. The study of the Cost of Illness (COI) measures the economic burden of an illness. The research goal is to identify the total cost portrait of stroke, to determine the difference in the real cost of outpatient and inpatient stroke patients terms of factors as age, gender, the class of treatment, length of stay, the number of comorbid, payment systems and type of stroke in Dr. Sardjito hospital. This research was analytic research with cross sectional study design based on the perspective of the hospital. The data were collected retrospectively through medical patients records from January to June 2014, from the insurance division, and from the Information Technology Unit at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta. The variables in this study consist of the independent variables namely: age, gender, medication class, length of stay, number of comorbid, payment system and stroke type include ischemic and hemorrhagic stroke, while the dependent variables namely: the real cost of outpatient and inpatient stroke patients in Dr Sardjito hospital. The data obtained were analyzed using descriptive statistics, Mann Whitney, and Kruskal Wallis. The total cost of stroke from January-June 2014 based on the perspective of the Dr. Sardjito hospital for 606 patients was Rp. 5,867,281,315,97. The cost of outpatient with ischemic stroke showed significant difference in terms of the age factor, sex, and payment system, while the cost of outpatient with hemorrhagic stroke showed a significant difference in terms of the factors gender and payment system. The cost of inpatient with ischemic stroke showed a significant difference in terms of age, class treatment, and length of stay and the number of comorbidities, while the cost of inpatient with hemorrhagic stroke showed significant differences in terms of class treatment, length of stay and the number of comorbidities. The type of stroke results significant differences in the cost of outpatient stroke. Keywords: The Cost of Illness, stroke, Dr. Sardjito hospital’s perspective

PENDAHULUAN

Stroke adalah salah satu penyebab

kecacatan berat di seluruh dunia pada usia di

atas 60 tahun dengan biaya perawatan yang

besar. Pada tahun 2004 diperkirakan 53,6 miliar

dolar Amerika (Nasution, 2007), sehingga stroke

Korespondensi Sandi Purbaningsih, S.Si., Apt RSUD RA Kartini Email : [email protected] HP : 081226611125

disebut sebagai penyakit yang mahal baik untuk

pasien sendiri dan keluarganya.

Penelitian Finkelstein et al. (2014)

memperkirakan penduduk Indonesia di atas

usia 40 tahun diproyeksikan meningkat sebesar

34,4% dari 73,4 menjadi 98,7 juta pada 2020,

sedangkan pertumbuhan penduduk total

diperkirakan hanya 9,7%. Antara 2010 dan 2020

jumlah prevalensi hipertensi sebagai faktor

95

Submitted: 13-05-2015 Accepted : 13-06-2015 Published : 30-06-2015

Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi

p-ISSN: 2088-8139 e-ISSN: 2443-2946

Page 2: COST OF ILLNESS PASIEN STROKE - UGM

resiko stroke diperkirakan akan meningkat

sebesar 6,8%, sedangkan prevalensi stroke

diperkirakan akan meningkat sebesar 20%.

Berdasarkan prevalensi tersebut diperkirakan

beban ekonomi stroke akan mengalami

peningkatan dengan proporsi terbesar yaitu

56,9% dari $ 0,29 miliar menjadi $0,45 miliar.

Studi Cost of Illness (COI) atau analisa

biaya penyakit mengukur beban ekonomi

penyakit dan memperkirakan jumlah

maksimum yang berpotensi dapat disimpan

atau dihemat jika penyakit itu bisa dicegah.

Banyak penelitian COI telah dilakukan selama

30 tahun terakhir. Peran penting studi COI

dapat dilihat dari seringnya penggunaan oleh

para pembuat kebijakan. Sebagian besar dari

studi ini telah berperan dalam debat kebijakan

terkait kesehatan masyarakat karena studi ini

menyoroti besarnya dampak dari penyakit di

masyarakat.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis Penelitian adalah penelitian

analitik noneksperimental dengan rancangan

penelitian cross sectional. Data yang digunakan

diambil secara retrospektif melalui catatan

medik pasien yang mengalami stroke yang

memenuhi kriteria inklusi selama periode bulan

Januari sampai Juni 2014, bagian Unit Teknologi

Informatika dan bagian Penjaminan di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta untuk mengetahui biaya

perawatan pasien. Analisis biaya ini dilakukan

berdasarkan perspektif rumah sakit.

Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data retrospektif dari catatan medik

pasien; rincian biaya medik riil pasien stroke;

data klaim INA CBG’s pasien stroke periode

Januari-Juni 2014

Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan adalah seluruh

populasi pasien stroke di RSUP Dr. Sardjito

periode bulan Januari-Juni 2014 yang memenuhi

kriteria inklusi penelitian. Kriteria inklusi

subyek penelitian adalah semua pasien yang

mengalami stroke baik stroke iskemik dan

stroke haemoragik baik rawat inap maupun

rawat jalan di RSUP. Dr. Sardjito; pasien dengan

data rekam medik dan pembiayaan yang

lengkap. Kriteria eksklusi subyek penelitian

adalah pasien stroke dengan komorbid penyakit

yang tidak ada hubungannya dengan sistem

vaskuler meliputi kanker, TBC, dan HIV-AIDS.

Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah faktor-faktor yang meliputi: usia, jenis

kelamin, kelas perawatan, lama perawatan,

jumlah komorbid, cara bayar dan tipe stroke.

Sedangkan variabel tergantung adalah biaya riil

pasien rawat jalan dan biaya riil pasien rawat

inap.

Analisis Data

Analisis data dilakukan melalui analisis

deskriptif untuk memaparkan besar total biaya

penyakit stroke, komponen-komponen biaya

yang menyusun total biaya penyakit stroke:

analisis uji beda biaya pasien stroke di RSUP Dr.

Sardjito ditinjau dari faktor usia, jenis kelamin,

kelas perawatan, lama perawatan, jumlah

komorbid, cara bayar dan tipe stroke dilakukan

dengan metode analisis Mann Whitney untuk uji

beda 2 kelompok, dan Kruskal Wallis untuk uji

beda lebih dari 2 kelompok pada taraf

kepercayaan 95% (α=5%).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Biaya Pasien Stroke Rawat Jalan

Analisis biaya pada penelitian ini

dilakukan dengan memperhitungkan faktor-

faktor yang mempengaruhi biaya penyakit

stroke di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode

Januari-Juni 2014. Total biaya penyakit pasien

stroke rawat jalan merupakan perhitungan total

biaya penyakit pasien stroke iskemik dan

hemoragi dengan cara bayar fee for service dan

prospective payment system. Hasil perhitungan

total biaya pasien stroke rawat jalan untuk 246

episode kunjungan sebesar Rp. 98.102.668,72.

Dengan rata-rata perawatan per episode sebesar

Rp. 390.815,5±259.056,13.

Tabel I menunjukkan bahwa usia

memberikan hasil berbeda secara signifikan

96

Volume 5 Nomor 2 – Juni 2015

Page 3: COST OF ILLNESS PASIEN STROKE - UGM

terhadap biaya riil yang ditimbulkannya,

dengan nilai p= 0,01 (<0,05). Dilihat dari nilai

rata-rata biaya, semakin lanjut usia pasien, maka

biaya yang ditimbulkannya juga semakin besar.

Hal ini disebabkan semakin lanjut usia pasien

fungsi dan metabolisme tubuh semakin

menurun dan seringkali pasien lanjut disertai

beberapa komorbid (penyakit penyerta),

sehingga biaya pengobatan tidak hanya untuk

mengobati penyakit stroke saja tapi juga

penyakit komorbid.

Jenis kelamin juga memberikan hasil

beda yang signifikan terhadap biaya riil yang

ditimbulkan dengan signifikansi p= 0.03. Hasil

ini sesuai dengan penelitian Gnonlonfoun et al.

(2013) yang menyebutkan bahwa biaya stroke

dipengaruhi oleh jenis kelamin. Biaya untuk

pasien laki-laki lebih besar dari pada biaya

untuk pasien perempuan, karena pada laki-laki

cenderung memiliki resiko yang lebih besar

untuk terkena penyakit vascular, sehingga pada

laki-laki kemungkinan menderita stroke lebih

besar.

Hasil analisis berdasarkan jumlah

komorbid tidak menunjukkan hasil beda secara

signifikan terhadap biaya riil yang ditimbulkan

(p=0,057). Hal tersebut kemungkinan karena

yang lebih berpengaruh terhadap biaya riil

adalah tingkat keparahan penyakit dan jumlah

komorbid tidak cukup untuk menentukan

tingkat keparahan. Untuk menentukan tingkat

keparahan diperlukan komponen lain yaitu

prosedur (tindakan) yang diperlukan untuk

menangani penyakit tersebut sesuai sistem

grouper casemix.

Tabel I. Hasil Uji Beda Karakteristik Pasien Stroke Iskemik Rawat Jalan terhadap Biaya Riil

n Jumlah Rata-rata SD p

(episode) (Rp) (Rp) (Rp) (signifikansi)

Usia (tahun)

< 40 11 1.945.950,00 176.904,55 100.133,25

40-54 33 12.376.300,00 375.039,39 206.892,34

55-70 122 52.801.518,74 432.799,33 292.953,70

> 70 57 24.681.699,98 433.012,28 272.998,44

Jenis Kelamin

Laki-laki 155 68.284.787,48 440.547,02 294.021,79

Perempuan 68 23.520.681,24 345.892,37 212.392,89

Jumlah Komorbid

Tanpa 58 23.007.587,50 396.682,54 286.860,46

1 86 31.297.249,98 363.921,51 217.829,70

2 65 31.289.831,24 481.382,02 333.002,74

> 2 14 6.210.800,00 443.628,57 175.193,58

Cara Bayar

Fee for service 30 8.501.887,49 283.396,25 220.836,42

Prospective payment system 193 83.303.581,23 431.624,77 277.397,080,000

0,030

0,057

0,010

Variasi Kelompok

Sumber: olah data sekunder rekam medik

97

Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi

Page 4: COST OF ILLNESS PASIEN STROKE - UGM
Page 5: COST OF ILLNESS PASIEN STROKE - UGM

Tabel II. Hasil Uji Beda Karakteristik Pasien Stroke Hemoragi Rawat Jalan dengan Biaya Riil

Jumlah Rata-rata SD P

(Rp) (Rp) (Rp) (signifikansi)

Usia (tahun)

< 40 7 969.000 138.428,57 102.337,92

40-54 6 1.485.750 247.625,00 179.954,20

55-70 8 3.054.550 381.818,75 239.763,27

> 70 2 787.900 393.950,00 87.327,69

Jenis Kelamin

Laki-laki 9 1.334.150 148.238,89 90.745,16

Perempuan 14 4.963.050 354.503,57 213.116,33

Jumlah Komorbid

Tanpa 14 2.682.300,00 396.682,54 286.860,46

1 5 1.725.050,00 363.921,51 217.829,70

2 4 1.889.850,00 481.382,02 333.002,74

> 2 0 0,00 0,00 0,00

Cara bayar

Fee for service 5 437.500,00 87.500,00 22.360,68 0,000

Prospective payment system 18 5.859.700,00 325.538,89 197.881,32

n

(episode)

0,061

0,032

0,054

Variasi Kelompok

Sumber: olah data sekunder rekam medik

Dari hasil analisis pada Tabel II

diketahui bahwa pada pasien stroke hemoragi

rawat jalan faktor yang memberikan hasil beda

signifikan terhadap biaya rill hanya jenis

kelamin (p=0,032). Hal ini karena pasien stroke

hemoragi rawat jalan yang berjenis kelamin

perempuan rata-rata berusia lanjut (di atas 50

tahun) yang kemungkinan sudah mengalami

postmenstruasi. Menurut penelitian Haast et al.,

(2012), kejadian postmenstruasi dan usia yang

lebih panjang pada perempuan, menyebabkan

perempuan mendapatkan serangan stroke pada

usia lanjut dan biasanya terjadi dengan tingkat

keparahan yang lebih tinggi, karena perbedaan

jenis hormonal mempengaruhi patofisiologi dan

sirkulasi darah di otak. Hasil analisis untuk

faktor usia dan jumlah komorbid tidak

memberikan hasil beda yang signifikan terhadap

biaya riil (p>0,05). Pasien yang memiliki 2

komorbid mempunyai rata-rata biaya tertinggi

sebesar Rp. 481.382,02.

Tabel III. Uji Beda Tipe Stroke Pasien Rawat Jalan terhadap Biaya Riil

Tipe Stroke n Jumlah Rata-rata SD P

(episode) (Rp) (Rp) (Rp) (signifikansi)

Stroke Iskemik 223 91.805.468,72 404.009,41 261.927,27

Stroke Hemoragi 23 6.297.200,00 273.791,30 201.064,460,006

Sumber: olah data sekunder rekam medik

98

Volume 5 Nomor 2 – Juni 2015

Page 6: COST OF ILLNESS PASIEN STROKE - UGM
Page 7: COST OF ILLNESS PASIEN STROKE - UGM

Berdasarkan Tabel III, diketahui bahwa

tipe stroke memberikan hasil berbeda secara

signifikan terhadap biaya riil yang ditimbulkan

(p<0,05), meskipun rata-rata pada stroke

hemoragi lebih rendah dari rata-rata pada stroke

iskemik. Hasil ini berbeda dengan penelitian

yang dilakukan oleh Nordin et al., (2012) yang

menyatakan bahwa biaya stroke kurang

dipengaruhi oleh tipe stroke akan tetapi lebih

dipengaruhi oleh tingkat keparahan stroke.

Program JKN yang diterapkan

pemerintah mulai 1 Januari 2014,

memberlakukan perhitungan biaya perawatan

pasien dengan cara bayar prospective payment

system didasarkan pada tarif INA-CBGs

menyebabkan analisis tentang biaya yang terkait

dengan tarif INA-CBGs adalah aktual untuk

dilakukan. Analisis ini dilakukan untuk

mengetahui kesesuaian antara biaya riil pasien

stroke dengan cara bayar prospective payment

system dengan klaim tarif INA-CBGs yang

ditetapkan berdasarkan grouping.

Berdasarkan hasil perhitungan

diperoleh selisih negatif untuk biaya pasien

stroke iskemik sejumlah 110 episode sebesar Rp.

5.049.248,00 dan untuk pasien stroke hemoragi

rawat jalan sejumlah 6 episode sebesar Rp.

400.418,00. Selisih negatif antara biaya riil pasien

stroke rawat jalan dengan cara bayar PPS

memberi gambaran tentang kemungkinan

kerugian biaya yang ditanggung rumah sakit

dalam perawatan pasien stroke rawat jalan.

Analisis Biaya Pasien Stroke Rawat Inap

Perhitungan total biaya pasien

stroke rawat inap adalah sebesar Rp.

5.769.178.647,25 untuk 424 episode perawatan,

merupakan penjumlahan dari total biaya pasien

stroke rawat inap dengan cara bayar fee for

service dan total biaya pasien stroke rawat inap

dengan cara bayar prospective payment system.

Total biaya riil yang dibutuhkan untuk

perawatan pasien rawat inap dengan cara bayar

fee for service selama periode Januari-Juni 2014

adalah sebesar Rp. 424.349.443,57 akumulasi

dari biaya riil pasien stroke iskemik dan stroke

hemoragi rawat inap sebanyak 42 episode. Rata-

rata perawatan per episode sebesar Rp.

10.103.558,18±12.431.342,95.

Hasil perhitungan total biaya pasien

stroke rawat inap dengan cara bayar prospective

payment system dengan menjumlahkan biaya

medik langsung rawat inap pasien stroke

iskemik dan hemoragi. Dari hasil perhitungan

diperoleh total biaya sebesar Rp.

5.344.829.203,68 untuk 382 episode.

Hasil uji beda karakteristik pasien stroke

iskemik terhadap biaya riil dalam Tabel IV

menunjukkan bahwa usia memberikan hasil

berbeda sangat signifikan terhadap biaya riil

rawat inap, ditunjukkan dengan nilai p= 0,000

(<0,05). Hasil ini sesuai dengan penelitian Chow

et al., (2004), yang menyimpulkan bahwa usia,

kelas perawatan, dan lama perawatan

berpengaruh signifikan terhadap total biaya

perawatan.

Pada uji beda jenis kelamin memberikan

hasil tidak berbeda secara signifikan dengan

biaya riil (p=-0,300). Penelitian Damayanti (2010)

juga menyimpulkan bahwa jenis kelamin tidak

berpengaruh terhadap biaya riil pasien stroke.

Hal ini kemungkinan disebabkan variasi kondisi

kesehatan pasien laki-laki dan perempuan yang

berkunjung ke rumah sakit pada periode

tersebut hampir sama.

Kelas Perawatan juga memberikan hasil

berbeda yang sangat signifikan terhadap biaya

dengan nilai p= 0.000 (<0.05). Perbedaan tersebut

karena adanya perbedaan fasilitas yang

diperoleh pasien. Selain itu tiap kelas perawatan

ada perbedaan jenis obat yang diberikan. Pada

kelas menengah ke bawah banyak

menggunakan obat-obat generik dengan harga

yang relatif murah, sedangkan pada kelas yang

lebih tinggi sering masih menggunakan obat-

obat branded atau branded generik dengan harga

yang relatif lebih mahal.

Uji perbedaan lama perawatan memiliki

nilai signifikansi yang jauh dibawah 0,05

(p=0,000), berarti semakin lama perawatan

pasien di ruang rawat inap maka semakin besar

biayanya. Karena semakin lama perawatan,

minimal ada penambahan biaya akomodasi,

pelayanan medik, dan obat serta barang medik

99

Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi

Page 8: COST OF ILLNESS PASIEN STROKE - UGM

Tabel IV. Hasil Uji Beda Karakteristik Pasien Stroke Iskemik Rawat Inap terhadap Biaya

n Jumlah Rata-rata SD P

(episode) (Rp) (Rp) (Rp) (signifikansi)

Usia (tahun)

< 40 14 258.499.282,95 18.464.234,50 17.562.080,47

40-54 58 562.671.284,78 9.701.229,05 10.468.208,45

55-70 152 1.934.477.612,20 12.726.826,40 11.384.807,78

> 70 85 1.387.209.372,99 16.320.110,27 15.764.921,64

Jenis Kelamin

Laki-laki 195 2.364.418.003,37 12.125.220,53 11.662.090,25

Perempuan 114 1.778.439.549,55 15.600.346,93 14.991.679,10

Kelas perawatan

III 45 447.625.074,25 9.947.223,87 12.799.046,88

II 163 1.975.957.469,23 12.122.438,46 12.053.678,07

I 37 540.887.855,69 14.618.590,69 13.692.263,52

VIP 31 438.231.693,20 14.136.506,23 9.665.755,66

VVIP 15 285.658.574,89 19.043.904,99 14.004.193,73

Suite Room 18 454.496.885,66 25.249.826,98 18.356.179,21

Lama Perawatan (hari)

< 5 75 479.103.806,73 6.388.050,76 3.993.128,07

5 - 10 171 1.891.850.427,01 11.063.452,79 8.317.334,06

10 - 20 41 985.752.899,12 24.042.753,64 16.779.133,56

> 20 22 786.150.420,06 35.734.110,00 19.772.147,68

Jumlah Komorbid

Tanpa 2 20.956.692,71 10.478.346,36 7.598.553,00

1 96 1.046.290.747,63 10.898.861,95 11.255.528,13

2 131 1.751.151.066,49 13.367.565,39 13.422.403,98

> 2 80 1.324.459.046,09 16.555.738,08 14.107.228,81

Cara Bayar

Fee for service 27 308.798.125,55 11.436.967,61 14.126.959,95

Prospective payment system 282 3.834.059.427,37 13.595.955,42 12.980.514,580,553

0,008

Variasi Komponen

0,000

0,000

0,000

0,300

Sumber: olah data sekunder rekam medik

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian

Huang et al., (2013) bahwa lama perawatan

berpengaruh terhadap biaya riil rawat inap.

Efisiensi biaya perawatan pasien stroke

rawat inap dengan cara memberikan terapi yang

efektif. Salah satu usaha rumah sakit untuk

memberikan perawatan yang efektif bagi pasien

stroke adalah dengan cara mendirikan unit

stroke. Studi meta analisis yang diadakan oleh

Stroke Unit Trialists’ Collaboration (2007)

menunjukkan adanya penurunan angka

kematian pasien stroke 18% ketika dirawat di

Unit stroke daripada pasien yang dirawat di

bangsal. Hal ini karena di Unit stroke pasien

ditangani oleh dokter-dokter spesialis yang

saling berkolaborasi.

Hasil uji perbedaan kelompok jumlah

komorbid terhadap biaya riil penyakit stroke di

dapatkan p=0,000 (<0,05), berarti perbedaan

jumlah komorbid akan menyebabkan perbedaan

biaya yang ditimbulkan. Berdasarkan penelitian

Aouinti et al. (2013) jumlah komorbid akan

meningkatkan biaya terutama biaya obat-

obatan.

Pada tabel VI dapat dilihat bahwa biaya

riil menunjukkan beda signifikan ditinjau dari

lama perawatan (p=0,000), kemudian jumlah

komorbid (p=0,036) dan kelas perawatan

memberikan pengaruh yang kurang signifikan

(p=0,049) Hasil perhitungan menunjukkan

bahwa rata-rata biaya meningkat secara

signifikan dengan bertambahnya lama

perawatan pasien.

Demikian juga halnya dengan biaya

rata-rata pada kelompok jumlah komorbid,

dimana biaya rata-rata meningkat dengan

100

Volume 5 Nomor 2 – Juni 2015

Page 9: COST OF ILLNESS PASIEN STROKE - UGM

semakin banyaknya jumlah komorbid yang

dimiliki pasien stroke. Hasil ini sesuai dengan

kesimpulan Specogna dkk., (2013) bahwa biaya

terapi stroke dipengaruhi salah satunya dengan

adanya faktor komorbiditas.

Untuk kategori kelas perawatan, tampak

juga adanya peningkatan rata-rata biaya

perawatan dengan kenaikan kelas, meskipun

terlihat bahwa rata-rata biaya pasien untuk kelas

I lebih tinggi dibandingkan dengan biaya rata-

rata pasien VIP, karena ada beberapa pasien

kelas I dengan tingkat keparahan yang berat

sehingga membutuhkan beberapa tindakan

operatif dengan biaya tinggi seperti tracheotomy

dan craniotomy, serta perawatan yang lama di

ICU sampai 20 hari.

Dari hasil uji beda tipe stroke terhadap

biaya (Tabel V), menunjukkan bahwa tipe stroke

tidak memberikan beda yang signifikan

terhadap biaya penyakit stroke dengan

signifikansi 0.855 (>0.05). Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Nordin et al.,

(2012), bahwa biaya stroke tidak dipengaruhi

oleh tipe stroke akan tetapi lebih dipengaruhi

oleh tingkat keparahan stroke.

Dari hasil perhitungan selisih antara

biaya riil dengan klaim tarif INA-CBG’s

diketahui bahwa pada penyakit stroke iskemik

rawat inap didapatkan perbedaan positif sebesar

Rp. 186.260.802,00, sedangkan untuk kasus

stroke hemoragi diperoleh selisih negatif sebesar

Rp.218.889.560,60, sehingga ada kemungkinan

rumah sakit menanggung kerugian. selisih

negatif pada kelas perawatan diluar tanggungan

BPJS (VIP, VVIP, suite room) otomatis menjadi

tanggung jawab pasien.

Penetapan kode diagnosis oleh petugas

koding rumah sakit mempunyai peran strategis

untuk menentukan besarnya tarif INA-CBG’s

yang bisa diklaim ke pihak BPJS. Sehingga

ketepatan penulisan diagnosa dan prosedur

medik yang lengkap menjadi salah satu faktor

yang penting untuk diperhatikan.

Tabel V. Hasil Uji beda Tipe Stroke terhadap Biaya Riil Rawat Inap

n Jumlah Rata-rata SD P

(episode) (Rp) (Rp) (Rp) (signifikansi)

Stroke Iskemik 309 4.142.857.552,92 13.407.306,00 13.074.517,75

Stroke Hemoragi 115 1.626.321.094,33 14.141.922,56 15.120.956,400,855

Tipe Stroke

Sumber: olah data sekunder rekam medik

101

Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi

Page 10: COST OF ILLNESS PASIEN STROKE - UGM

Tabel VI. Hasil Uji beda Karakteristik Pasien Stroke Hemoragi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito

terhadap Biaya

n Jumlah Rata-rata SD P

(episode) (Rp) (Rp) (Rp) (signifikansi)

Usia (tahun)

< 40 6 81.330.544,36 13.555.090,73 9.496.044,24

40-54 27 424.126.333,90 15.708.382,74 21.249.500,18

55-70 55 740.667.771,05 13.466.686,75 11.333.183,93

> 70 27 380.196.445,02 14.081.349,82 16.225.668,10

Jenis Kelamin

Laki-laki 61 823.244.771,29 13.495.815,92 13.529.448,65

Perempuan 54 803.076.323,04 14.871.783,76 16.839.054,78

Kelas perawatan

III 22 233.464.555,25 10.612.025,24 12.044.345,65

II 71 837.297.710,57 11.792.925,50 8.502.166,93

I 12 307.361.451,77 25.613.454,31 30.363.849,80

VIP 8 141.924.145,74 17.740.518,22 12.308.760,70

VVIP 1 26.993.533,00 26.993.533,00 0,00

Suite Room 1 79.279.698,00 79.279.698,00 0,00

Lama Perawatan (hari)

< 5 37 167.538.763,86 4.528.074,70 3.086.525,36

5 - 10 25 285.561.996,35 11.422.479,85 5.860.284,54

10 - 20 46 825.213.430,52 17.939.422,40 8.780.274,22

> 20 7 348.006.903,60 49.715.271,94 37.199.232,24

Jumlah Komorbid

Tanpa 10 80.854.581,08 8.085.458,11 5.437.375,43

1 56 625.179.393,75 11.163.917,75 8.961.712,28

2 26 356.159.900,71 13.698.457,72 9.502.827,61

> 2 23 564.127.218,79 24.527.270,38 26.777.917,77

Cara Bayar

Fee for service 15 115.551.318,02 7.703.421,20 9.131.369,81

Prospective payment system 100 1.510.769.776,31 15.107.697,76 15.629.196,100,163

Variasi Kelompok

0,036

0,923

0,579

0,049

0,000

Sumber: olah data sekunder rekam medik

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai

Cost of Illness Pasien Stroke di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta, dapat diambil kesimpulan bahwa

total biaya penyakit stroke iskemik dan

hemoragi dalam periode Januari-Juni 2014 (6

bulan) berdasarkan perspektif RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta adalah sebesar Rp. 5.867.281.315,97.

Biaya tersebut merupakan penjumlahan dari

total biaya rawat jalan untuk 198 pasien (246

episode) sebesar Rp. 98.102.668,72 dan total

biaya rawat inap untuk 408 pasien (424 episode)

sebesar Rp. 5.769.178.647,25. Pada biaya riil

stroke iskemik rawat jalan terdapat perbedaan

signifikan ditinjau dari faktor usia, jenis

kelamin, dan cara bayar pasien (p<0,05),

sedangkan pada biaya riil stroke hemoragi rawat

jalan terdapat perbedaan signifikan ditinjau dari

faktor jenis kelamin dan cara bayar (p<0,05).

102

Volume 5 Nomor 2 – Juni 2015

Page 11: COST OF ILLNESS PASIEN STROKE - UGM

Pada biaya riil pasien stroke rawat jalan terdapat

perbedaan signifikan ditinjau dari tipe stroke

(p<0,05).

Pada biaya riil stroke iskemik rawat

inap terdapat perbedaan signifikan ditinjau dari

faktor usia, kelas perawatan, lama perawatan

dan jumlah komorbid (p<0,05), sedangkan pada

biaya riil stroke hemoragi rawat inap terdapat

perbedaan signifikan ditinjau dari faktor kelas

perawatan, lama perawatan, dan jumlah

komorbid (p<0,05).

DAFTAR PUSTAKA

Aouinti, S., Malouche, D., Mallek, H. o., Saidi,

O., Lassaoud, O., Hentati, F., et al., 2013,

Predictive Risk Factors for Increased Direct

Medical Cost of Stroke in Tunisia,

http://www.academia.edu/5779963/Predict

ive_risk_factors_for_increased_direct_med

ical_cost_of_stroke_in_Tunisia, diakses 31

Maret 2015.

Chow, W.L., Tin, A.S., Meyyappan, A., 2010,

Factor Influencing Cost of Inpatient

Ischaemic Stroke Care in Singapura,

SingHealth Centre for Healyh Services

Research, 19 (4): 283-291.

Damayanti, 2010, Analisis Biaya Terapi Pasien

Stroke Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito

tahun 2007, Tesis, Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta.

Finkelstein, E.A., Chay, J., dan Bajpai, S., 2014,

The Economic Burden of Self-Reported

and Undiagnosed Cardiovascular Diseases

and Diabetes on Indonesian Households.

PLoS ONE, 9 (6): 1-3.

Gnonlonfoun, D.D., Adoukonou, T., Adjien, C.,

Nkouei, E., Houinato, D., Avode, D.G., et

al., 2013, Factors Associated with Stroke

Direct Cost in Francophone West Afirca,

Benin Example, World Journal of

Neuroscience, 3 (4): 287–292.

Haast, R.A.M., Gustafson, D.R., dan Kiliaan, A.J.,

2012, Sex Differences in Stroke, Journal of

Cerebral Blood Flow and Metabolism, 32 (12):

2100–2107.

Huang, Y.-C., Hu, C.-J., Lee, T.-H., Yang, J.-T.,

Weng, H.-H., Lin, L.C., et al., 2013, The

Impact Factors on the Cost and Length of

Stay among Acute Ischemic Stroke, Journal

of Stroke and Cerebrovascular Diseases, 22 (7):

e152–e158.

Nasution, D.K., 2007, Strategi Pencegahan Stroke

Primer,http://repository.usu.ac.id/bitstream

/123456789/20531/1/ppgb_2007_darul_kutn

i.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/1

23456789/20531/1/ppgb_2007_darul_kutni.

pdf, diakses 2 September 2014.

Nordin, N.., Ajunid, S.., Aziz, N.A., Nur, A.M.,

Sulong, S., 2012, Direct Medical Cost of

Stroke: Finding from a Tertiary Hospital in

Malaysia, Medical Journal Malaysia, 67 (5):

473-477 .

Specogna, A.V., Patten, S.B., Turin, T.C., dan

Hill, M.D., 2013, Cost of Spontaneous

Intracerebral Hemorrhage in Canada

During 1 Decade, Stroke, 45 (1): 284-286.

Stroke Unit Trialists’ Collaboration, 2007,

Organised Inpatient (Stroke Unit) Care for

Stroke, The Cochrane Database of Systematic

Reviews, CD000197.

103

Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi