Corpus Alienum Pada Telinga

15
CORPUS ALIENUM PADA TELINGA A. Anatomi telinga Telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh telinga tengah. Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang kemudian dihantarkan ke otak. Telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan tubuh. Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau aurikel) dan saluran telinga (meatus auditorius eksternus). Telinga luar merupakan tulang rawan (kartilago) yang dilapisi oleh kulit, daun telinga kaku tetapi juga lentur. Suara yang ditangkap oleh daun telinga mengalir melalui saluran telinga ke gendang telinga 1 .

description

corpal telinga

Transcript of Corpus Alienum Pada Telinga

Page 1: Corpus Alienum Pada Telinga

CORPUS ALIENUM PADA TELINGA

A. Anatomi telinga

Telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan,

yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar

menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh

telinga tengah. Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi

gelombang saraf, yang kemudian dihantarkan ke otak. Telinga dalam juga

membantu menjaga keseimbangan tubuh. Telinga luar terdiri dari daun

telinga (pinna atau aurikel) dan saluran telinga (meatus auditorius

eksternus). Telinga luar merupakan tulang rawan (kartilago) yang dilapisi

oleh kulit, daun telinga kaku tetapi juga lentur. Suara yang ditangkap oleh

daun telinga mengalir melalui saluran telinga ke gendang telinga1.

Teling tengah terdiri dari gendang telinga (membran timpani) dan

sebuah ruang kecil berisi udara yang memiliki 3 tulang kecil yang

menghubungkan gendang telinga dengan telinga dalam. Ketiga tulang

tersebut adalah:

Maleus (bentuknya seperti palu, melekat pada gendang telinga)

Inkus (menghugungkan maleus dan stapes)

Stapes (melekat pada jendela oval di pintu masuk ke telinga dalam)

Page 2: Corpus Alienum Pada Telinga

Getaran dari gendang telinga diperkuat secara mekanik oleh

tulang-tulang tersebut dan dihantarkan ke jendela oval. Telinga tengah

juga memiliki 2 otot yang kecil-kecil, yaitu Otot tensor timpani (melekat

pada maleus dan menjaga agar gendang telinga tetap menempel), Otot

stapedius (melekat pada stapes dan menstabilkan hubungan antara

stapedius dengan jendela oval). Jika telinga menerima suara yang keras,

maka otot stapedius akan berkontraksi sehingga rangkaian tulang-tulang

semakin kaku dan hanya sedikit suara yang dihantarkan. Respon ini

disebut refleks akustik, yang membantu melindungi telinga dalam yang

rapuh dari kerusakan karena suara1,2.

Tuba eustakius adalah saluran kecil yang menghubungkan teling

tengah dengan hidung bagian belakang, yang memungkinkan masuknya

udara luar ke dalam telinga tengah. Tuba eustakius membuka ketika kita

menelan, sehingga membantu menjaga tekanan udara yang sama pada

kedua sisi gendang telinga, yang penting untuk fungsi pendengaran yang

normal dan kenyamanan. Telinga dalam (labirin) adalah suatu struktur

yang kompleks, yang terdiri dari 2 bagian utama, yaitu Koklea (organ

pendengaran), Kanalis semisirkuler (organ keseimbangan). Koklea

merupakan saluran berrongga yang berbentuk seperti rumah siput, terdiri

dari cairan kental dan organ Corti, yang mengandung ribuan sel-sel kecil

(sel rambut) yang memiliki rambut yang mengarah ke dalam cairan

tersebut. Getaran suara yang dihantarkan dari tulang pendengaran di

telinga tengah ke jendela oval di telinga dalam menyebabkan bergetarnya

cairan dan sel rambut. Sel rambut yang berbeda memberikan respon

Page 3: Corpus Alienum Pada Telinga

terhadap frekuensi suara yang berbeda dan merubahnya menjadi

gelombang saraf. Gelombang saraf ini lalu berjalan di sepanjang serat-

serat saraf pendengaran yang akan membawanya ke otak1.

B. Corpus Alienum pada Telinga

1. Pendahuluan

Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda

dan kompleks (pendengaran dan keseimbangan) . Indera

pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam

aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk

perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan kemampuan

berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada

kemampuan mendengar 2,3.

Benda asing merupakan benda yang berasal dari luar tubuh

atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada.

Telinga sering kemasukan benda asing. Kadang-kadang benda

dapat masuk. Bila kemasukan benda asing di telinga, tentu saja

terjadi penurunan pendengaran. Terkadang benda asing dapat

masuk tanpa sengaja ke dalam telinga orang dewasa yang mencoba

membersihankan kanalis eksternus atau mengurangi gatal atau

dengan sengaja anak-anak memasukkan benda tersebut ke dalam

telinganya sendiri.Namun, terkadang sering dianggap enteng oleh

setiap orang3.

Pada anak, anak tak melaporkan keluhannya sebelum

timbul keluhan nyeri akibat infeksi di telinga tersebut, lama-lama

telinganya berbau. Jika hal ini terjadi, orang tua patut

mencurigainya sebagai akibat kemasukan benda asing. Jangan

menanganinya sendiri karena bisa-bisa benda yang masuk malah

melesak ke dalam karena anatomi liang telinga yang berlekuk. Di

telinga banyak terdapat saraf-saraf dan bisa terjadi luka. Benda

yang masuk biasanya hanya bisa dikeluarkan oleh dokter THT

dengan menggunakan peralatan dan keahlian khusus.

Page 4: Corpus Alienum Pada Telinga

2. Etiologi

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan benda asing

diliang telinga yaitu4 :

Faktor kesengajaan, biasanya terjadi pada anak-anak balita.

Faktor kecerobohan sering terjadi pada orang dewasa sewaktu

menggunakan alat alat pembersih telinga misalnya kapas,

tangkai korek api atau lidi yang tertinggal di dalam telinga,

yang terakhir adalah faktor kebetulan terjadi tanpa sengaja

dimana benda asing masuk kedalam telinga contoh masuknya

serangga, kecoa, lalat dan nyamuk.

Predileksi benda asing di dalam telinga

Berikut beberapa benda asing yang sering masuk ke telinga:

a. Air

Sering kali saat kita heboh mandi, berenang dan keramas, membuat

air masuk ke dalam telinga. Jika telinga dalam keadaan bersih, air bisa

keluar dengan sendirinya. Tetapi jika di dalam telinga kita ada kotoran,

air justru bisa membuat benda lain di sekitarnya menjadi mengembang

dan air sendiri menjadi terperangkap di dalamnya.

Page 5: Corpus Alienum Pada Telinga

b. Cotton Bud

Cotton buds tidak di anjurkan secara medis untuk membersihkan

telinga. Selain kapas bisa tertinggal di dalam telinga, bahaya lainnya

adalah dapat menusuk selaput gendang bila tidak hati-hati

menggunakannya.

c. Benda-benda kecil

Anak-anak kecil sering tidak sengaja memasukkan sesuatu ke

dalam telinganya. Misalnya, manik-manik mainan.

d. Serangga

Bila telinga sampai kemasukan semut, berarti ada yang salah

dengan bagian dalam telinga. Pada prinsipnya, telinga punya mekanisme

sendiri yang dapat menghambat binatang seperti semut untuk tidak

masuk ke dalam.

3. Manifestasi klinik

Efek dari masuknya benda asing tersebut ke dalam telinga

dapat berkisar di tanpa gejala sampai dengan gejala nyeri berat dan

adanya penurunan pendengaran.

Merasa tidak enak ditelinga

Karena benda asing yang masuk pada telinga, tentu saja

membuat telinga merasa tidak enak, dan banyak orang yang

malah membersihkan telinganya, padahal membersihkan akan

mendoraong benda asing yang mauk kedalam menjadi masuk

lagi.

Tersumbat

Karena terdapat benda asing yang masuk kedalam liang

telinga, tentu saja membuat telinga terasa tersumbat.

Pendengaran terganggu

Biasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat

campuran. Beratnya ketulian tergantung dari besar dan letak

Page 6: Corpus Alienum Pada Telinga

perforasi membran timpani serta keutuhan dan mobilitas sistem

pengantaran suara ke telinga tengah.

Rasa nyeri telinga / otalgia\

Nyeri dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat

hambatan pengaliran sekret, terpaparnya durameter atau

dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses otak.

Nyeri merupakan tanda berkembang komplikasi telinga akibat

benda asing.

Pada inspeksi telinga akan terdapat benda asing

4. Patofisiologi

Benda asing yang masuk ke telinga biasanya disebabkan

oleh beberapa factor antara lain pada anak – anak yaitu factor

kesengajaan dari anak tersebut , factor kecerobohan misalnya

menggunakan alat-alat pembersih telinga pada orang dewasa

seperti kapas, korek api ataupun lidi serta factor kebetulan yang

tidak disengaja seperti kemasukan air, serangga lalat, nyamuk dan

lain-lain3,4.

Masukknya benda asing ke dalam telinga yaitu ke bagian

kanalis audiotorius eksternus akan menimbulkan perasaaan

tersumbat pada telinga, sehingga klien akan berusaha

mengeluarkan benda asing tersebut. Namun, tindakan yang klien

lakukan untuk mengeluarkan benda asing tersebut sering kali

berakibat semakin terdorongnya benda asinr ke bagian tulang

kanalis eksternus sehingga menyebabkan laserasi kulit dan melukai

membrane timpani. Akibat dari laserasi kulit dan lukanya

membrane timpanai, akan menyebabkan gangguan pendengaran ,

rasa nyeri telinga/otalgia dan kemungkinan adanya resiko

terjadinyainfeksi.

Page 7: Corpus Alienum Pada Telinga

5. Diagnosis8

a. Pemeriksaan dengan Otoskopik

Caranya :

Bersihkan serumen

Lihat kanalis dan membran timpani

Interpretasi:

Warna kemerahan, bau busuk dan bengkak menandakan

adanya infeksi

Warna kebiruan dan kerucut menandakan adanya tumpukan

darah dibelakang gendang.

Kemungkinan gendang mengalami robekan.

Gambar : pemeriksaan dengan otoskopi

Gambar : benda asing pada liang telinga

Page 8: Corpus Alienum Pada Telinga

b. Pemeriksaan Ketajaman Pendengaran

Test penyaringan sederhana :

Lepaskan semua alat bantu dengar

Uji satu telinga secara bergiliran dengan cara tutup salah

satu telinga

Berdirilah dengan jarak 30 cm

Tarik nafas dan bisikan angka secara acak (tutup mulut)

Untuk nada frekuensi tinggi: lakukan dgn suara jam

Uji Ketajaman Dengan Garpu Tala

Uji weber

Uji Rine

Uji Swabach

6. Penatalaksanaan

Ada benda yang sangat kecil dapat dicoba untuk

mengoyangkan secara hati-hati. Menarik pinna telinga kearah

posterior meluruskan liang telinga dan benda asing dapat keluar

dengan goncangan lembut pada telinga. Jika benda asing masuk

lebih dalam maka perlu diangkat oleh dokter yang kompeten.

Tidak dianjurkan untuk mengorek telinga sendiri karena dapat

mendorong lebih kedalam dan menyebabkan ruptur membran

timpani atau dapat melukai liang telinga4,5

Beberapa tehnik di klinik pada pengeluaran benda asing di

teinga5:

o Forceps yang sudah dimodifikasi dapat digunakan untuk

mengambil benda dengan bantuan otoskop

o Suction dapat digunakan untuk menghisap benda

o Irigasi liang telinga dengan air hangat dengan pipa kecil

dapat membuat benda-benda keluar dari liang telinga dan

membersihkan debris.

o Penggunaan alat seperti magnet dapat digunakan untuk

benda dari logam

Page 9: Corpus Alienum Pada Telinga

o Sedasi pada anak perlu dilakukan jika tidak dapat

mentoleransi rasa sakit dan takut.

o Serangga dalam liang telinga biasanya diberikan lidocain

atau minyak, lalu diirigasi dengan air hangat.

o Setelah benda asing keluar, diberikan antibiotik tetes

selama lima hari sampai seminggu untuk mencegah infeksi

dari trauma liang telinga.

7. Pencegahan

Usaha pencegahan 6,7:

a. Kebiasaan terlalu sering memakai cottonbud untuk

membersihkan telinga sebaiknya dijauhi karena dapat

menimbulkan beberapa efek samping: kulit teling kita yang

ditumbuhi bulu-bulu halus yang berguna untuk membuat

gerakan menyapu kotoran di telinga kita akan rusak, sehingga

mekanisme pembersihan alami ini akan hilang. Jika kulit kita

lecet dapat terjadi infeksi telinga luar yang sangat tidak nyaman

dan kemungkinan lain bila anda terlalu dalam mendorong

Cottonbud, maka dapat melukai atau menembus gendang

telinga.

b. Hindarkan memberi mainan berupa biji-bijian pada anak-anak,

dapat tejadi bahaya di atas atau juga dapat tertelan dan yang

fatal dapat menyumbat jalan nafas

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: Corpus Alienum Pada Telinga

1. Lee KJ. Otolaryngology and Head Neck Surgery, New York ; Elsevier, 1989 : 20 - 3, 67 - 9.

2. Shambaugh GE. Surgery of the Ear, 4h ed, Tokyo ; WB Saunders Company, 1990:5-7,210-1.

3. Wright A. Anatomy and Ultrastructure of the Human Ear, Basic Science, Dalam : Scott- Brown's Otolaryngology, 6"' ed, Vol I, Oxford ; Butterworth- Heinemann Ltd, International Editions : 1/1/1 - /11.

4. Heim SW, Maughan KL. Foreign Body in the Ear, Nose, and Throat. University of Virginia School of Medicine, Charlottesville, Virginia. Am Fam Physician. 2007, Oct 15; 76(8): 1185-89. Diunduh dari: http://www.aafp.org/afp/2007/1015/p1185.html pada tanggal 16 Juli 2011.

5. Cunha JP. Objects or insects in Ear. http://www.medicinenet.com/objects_or_insects_in_ear/article.htm. Diunduh pada 16 Juli 2011

6. Mattox DE, Et all. Congenital Aural Atresia ; Embryology, Pathology, Classification, Genetic and Surgical Management. Dalam : Paparella MM. Otolaryngology. ed 3. Vol 3. Wb. Saunders : 1191 – 4

7. Russel JD, Et all : What Cause Acute Otitis Externa ? Dalam : the Journal of Laringology and Otology, Vol 107, No. 10, 1993: 898 - 900.

8. Boies. Penyakit Telinga Luar. Buku Ajar Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan, ed 6, Alih Bahasa Dr. Caroline Wijaya, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta, 1994: 78 - 80. 28. Maqbool M. Textbook

Page 11: Corpus Alienum Pada Telinga