Copy of Subsidi Plk Anak Autis

44
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Disadari, bahwa dari sekian banyak generasi penerus yang ada dimasyarakat kita, ada sebagian kecil dari mereka yang kurang beruntung, karena memilki kelainan, baik dari segi fisik dan/atau mental ataupun kelainan perilaku. Mereka adalah anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita,tunadaksa dan tunalaras (gangguan perilaku) serta autis. Khusus untuk autis banyak istilah yang belum seragam misalnya Autisme, Autis, Autistik, Autistik Spectrum Disorder (ASD), dan Multi System Developmental Disorder ( MSDD) inilah yang sering digunakan para profesional. Walaupun kadangkala menimbulkan kerancuan dan kebingungan bagi orang tua dan masyarakat, yang terpenting sekarang bukan pemakaian istilah Autis tetapi bagaimana memberikan penanganan sedini mungkin bagi anak Autis. Karena peningkatan masalah autis sangat pesat diseluruh dunia, termasuk di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Prevalensi autisme meningkat dengan sangat mengkhawatirkan dari tahun ketahun. Menurut Ahli dari San Diego, jumlah individu autistik pada tahun 1987 diperkirakan 1 : 5000 anak. Jumlah ini meningkat dengan sangat pesat pada tahun 2005 sudah menjadi 1 : 150 anak,tentu saja pada saat sekarang ini perbandingan nya

Transcript of Copy of Subsidi Plk Anak Autis

Page 1: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Disadari, bahwa dari sekian banyak generasi penerus yang ada dimasyarakat

kita, ada sebagian kecil dari mereka yang kurang beruntung, karena memilki kelainan,

baik dari segi fisik dan/atau mental ataupun kelainan perilaku. Mereka adalah anak

tunanetra, tunarungu, tunagrahita,tunadaksa dan tunalaras (gangguan perilaku) serta

autis. Khusus untuk autis banyak istilah yang belum seragam misalnya Autisme, Autis,

Autistik, Autistik Spectrum Disorder (ASD), dan Multi System Developmental

Disorder ( MSDD) inilah yang sering digunakan para profesional. Walaupun

kadangkala menimbulkan kerancuan dan kebingungan bagi orang tua dan masyarakat,

yang terpenting sekarang bukan pemakaian istilah Autis tetapi bagaimana memberikan

penanganan sedini mungkin bagi anak Autis. Karena peningkatan masalah autis sangat

pesat diseluruh dunia, termasuk di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini.

Prevalensi autisme meningkat dengan sangat mengkhawatirkan dari tahun ketahun.

Menurut Ahli dari San Diego, jumlah individu autistik pada tahun 1987 diperkirakan 1 :

5000 anak. Jumlah ini meningkat dengan sangat pesat pada tahun 2005 sudah menjadi

1 : 150 anak,tentu saja pada saat sekarang ini perbandingan nya sangat luar biasa dari

CDC Amerika Serikat menyatakan bahwa sekarang perbandingaannya 1 : 50 anak.

Melihat peningkatan prevalensi yang terus berlanjut tidak tertutup

kemungkinan bahwa saat ini anak autis sudah ada disetiap penjuru daerah di Indonesia.

Dan tentu saja tidak semua tersentuh oleh layanan pendidikan khusus autis. Untuk

itulah pemerintah bekerja sama dengan tenaga profesional mengupayakan pemberian

pendidikan layanan khusus sampai kelapisan tingkat bawah. Agar pelaksanaan

pendidikan layanan khusus anak autis tepat sasaran, lembaga pendidikan khusus autis

hendaknya melakukan upaya deteksi dini melalui serangkaian kegiatan yang diawali

dengan identifikasi dan assesmen. Sehingga orang tua, lingkungan pendidikan dan

mayarakat menyadari adanya karakteristik autis yang khas dan unik, yang kemudian

menjadi acuan dalam upaya memberikan penanganan yang sebaik-baiknya,termasuk

mendapatkan layanan pendidikan yang memadai, seperti yang diamanatkan UU

Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 bahwa “Pemerintah mengakui dan melaksanakan

pendidikan khusus (PK) dan pendidikan layanan khusus (PLK) bagi penyandang autis”.

Page 2: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

Semua hal yang terkait dengan pembelajaran untuk anak-anak autis berpedoman pada

Badan Standar Nadional Pendidikan (BSNP) namun Diknas memberikan kebebasan

kepada masing-masing sekolah untuk menentukan kurikulum bagi penyandang autis.

Ini disebabkan setiap sekolah memiliki kebutuhan yang berbeda dalam mendidik

penyandang autis.

Penentuan kurikulum yang tepat bagi tiap-tiap anak bergantung pada assesment

awal yang dilakukan tiap sekolah. Assesment dilakukan sebelum sekolah menerima

anak autis baru. Biasanya assesmen melalui wawancara atau observasi terhadap orang

tua anak. Wawancara dan observasi untuk mengetahui latar belakang,hambatan, dan

kondisi lingkungan sosial anak. Dari hasil identifikasi dan instrumenlah juga akan

menentukan jenis terapi yang tepat untuk anak. Sekolah khusus autis memimiliki

berbagaimacam bentuk terapi, diantaranya terapi edukatif, terapi wicara, terapi tingkah

laku, terapi sensori.

Selain identifikasi dan assesmen ada lagi hal lain yang perlu dilakukan agar

dapat menentukan akomodasi pendidikan bagi anak autis yaitu Tes Psikologis yang

dilakukan oleh tenaga ahli seorang Psikilog. Tes psikolog akan menentukan tingkat

intelegensi anak. Untuk diagnosis akan dilakukan oleh tim yang ahli yang kompeten

tentang autis.

Dengan adanya identifikasi, assesmen, tes psikologis, dan disertai dengan

penempatan terapi yang tepat teantu saja terapi edukatif yang sesuaai dengan

kebutuhan anak, semua ini tidak seperti membalik telapak tengan untuk itu perlu

dukungan dari semua pihak terutama dari lembaga yang membawahi PK dan PLK.

Dengan adanya kerjasama dari kita semua terutama lembaga pendidikan yang

memberikan layanan pendidikan khusus autis akan dapat menampung anak autis lebih

banyak serta meminimalkan problem belajar pada anak-anak autis khususnya di SLB

Autis Bima padang.

Page 3: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

B. Tujuan

Pelaksanaan Layanan Khusus (PLK) bersubsidi bagi Anak Autis bertujuan

untuk :

1. Agar semua anak autis mendapatkan pendidikan yang layak

sesuai dengan kemampuannya

2. Lembaga Pendidikan dapat melakukan identifikasi dini terhadap

anak Autis sehingga membantu proses penyembuhan atau

mengurangi masalah-masalah yang timbul sebagai akibat dari kelainannya.

3. Untuk mendapatkan acuan / dasar dalam penyusunan program

pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak (berdasarkan

hasil assesmen).

4. Memperoleh diagnosis yang tepat untuk anak –anak autis yang

dilakukan oleh tim ahli yang kompeten dan memahami banyak tentang

autis sehingga terapi edukatif tepat sasaran dan sesuai dengan

karateristik anak (apakah anak autis atau mengalami kelainan yang

lainnya).

C. Manfaat

Ada beberapa menfaat dari pendidikan layanan khusus bersubsidi untuk anak

autis antara lain :

1. Bagi Sekolah

- Dapat membantu lembaga pendidikan khusus autis untuk menampung

anak autis lebih banyak sehingga anak memerlukan terapi khusus akan

terlayani dengan semaksimal mungkin

- Dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan bagi

anak anak autis terutama dalam pelaksanaan terapi edukatif

- Dapat menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan anak dalam

pelaksanaan terapi

Page 4: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

2. Bagi Anak /orang tua

- Anak dapat terjamah dan bisa mengikuti pendidikan khusus

autis yang sebelumnya mereka masih mengikuti pendidikan disekolah

luar biasa

- Anak dapat ditempatkan pada program terapi yang tepat sesuai

dengan kebutuhannya

- Memberikan motifasi pada orang tua bahwa anaknya akan menjadi

lebih baik dimasa yang akan datang karena pada saat sekarang buah

hatinya telah mengikuti pendidikan layanan khusus disekolah autis.

D. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari program pendidikan layanan khusus untuk anak autis

yang akan kita berikan adalah :

1. Identifikasi

Dari proses pengumpulan data / informasi tentang penampilan individu kita

berharap dapat acua yang relevan untuk pembuatan keputusan, baik yang

dilakukan oleh guru umu (reguler-eduction teacher), guru pendidikan khusus,

psikolog pendidikan, spesialis, terapis, dan personal lain yang berkepentingan

dengan program pendidikan anak.

2. Assesmen

Melalui Assesmen kita berharap dapat melakukan penyaringan terhadap anak-

anak yang telah teridentfikasi untuk dilakukan tindak lanjut agar mendapatkan

pelayanan pendidikan yang sesuai

3. Tes Psikologis

Setelah tes psikolgis dilaksanakan terhadap anak autis oleh tim ahli khusus,

kita berharap dapat menerima hasil diagnosis anak, sehingga memudahkan

untuk memberikan layanan terapinya.

4. Terapi Edukatif

Page 5: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

Dengan sarana dan pra-sarana yang lengkap terapi pendidikan pre-

akademik,bahasa,komunikasi,sosial dan psikomotor dapat menjamah sebagian

siswa yang belum mengikuti terapi di sekolah khusus autis.

E. Sasaran

Yang menjadi sasaran Pendidikan Layanan Khusus ini adalah :

a. Anak-anak autis yang baru mengikuti program terapi yang belum diberikan

layanan identifikasi,assesmen, dan tes psikologis.

b. Anak-anak autis yang belum pernah mengimuti program terapi disekolah

khusus autis tetapi sedang mengikuti pendidikan di SLB

Page 6: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

BAB II

PROGRAM PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS

SLB AUTIS BIMA PADANG

A. PROFIL SEKOLAH

1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SLB AUTIS BIMA PADANG

b. Alamat Sekolah : Jln. Pondok Karya II No. A.5 Kel. Batang

Kabung Kec. Koto Tangah

c. SK Pendirian sekolah : 1 Oktober 2003, No 1235/108.6/KP-2003

d. Status Sekolah : Tahun 2006 nilai terakreditasi B

e. Nomor Data Sekolah/NIS : Nds. 5022/NIS.280070

f. Nomor Statistik Sekolah : 80208612807

g. Telepon : Padang (0751) 7874578

2. Visi dan Misi

a. Visi : Menjadi lembaga pendidikan khusus yang berkualitas untuk

Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi

terampil,mandiri dan taqwa.

Visi mencerminkan profil dan cita-cita sekolah Dengan

Mengarahkan langkah-langkah strategis (Misi) sekolah. Untuk

mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berbentuk

kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas.

b. Misi

Page 7: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

Menanamkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap Tuhan

Yang Maha Esa.

Mengembangkan pengetahuan,

sikap dan psikomotor peserta didik.

Menanamkan konsep diri yang positif agar peserta didik dapat

beradapatasi dan diterima dalam bersosialosasi dimasyarakat.

3. Analisis Kondisi Sekolah

a. Kekuatan Sekolah

- Telah memiliki SK pendirian sekolah

- Gedung milik sendiri

- Tempat Strategis

- Pelaksanaan pendidikan atas dukungan orang tua

- Telah terakreditasi B

- Transportasi lancar sekolah mudah dijangkau

- Telah memiliki tenaga guru PNS 2 orang

b. Kelemahan

- Belum memiliki tenaga guru sesuai dengan

kualifikasi yang dibutuhkan

- Sarana dan prasarana masih kurang

- Belum semua anak mengikuti tes intelegensi,teridentifikasi, dan

diberikan assesmen

- Belum lengkapnya sarana terapi edukatif dan Sensori integrasi

c. Peluang

- Sudah menjalin kerjasama dengan sekolah reguler untuk inklusi

- Mendapat bantuan dari dinas pendidikan kota dan propinsi

d. Tantangan

- Meningkatkan layanan pendidkan khusus autis

Page 8: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

- Menambah tenaga guru sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan

- Berusaha menjangkau anak kelainan autis yang kurang mampu

B. ANALISIS KEGIATAN

1. Program Kegiatan

a. Identifikasi Dan Assesmen

Istilah identifikasi dan assesmen sering dipergunakan secara bergantian secara

harfiah sesungguhnya identifikasi sangat berbeda dengan assesmen.

Identifikasi dini merupakan tahapan awal yang bersifat global sedangkan

assesmen lebih rinci dan detail. Identifikasi sering dimaknai sebagai

penyaringan awal, sedangakan assesmen dimaknai sebagai penyaringan. Dari

identifikasi diperoleh informasi tentang apakah anak mengalami kelainan/

penyimpangan atau tidak. Sedangkan dari assesmen akan diketahui

kelemahan/kesulitan anak dalam suatu hal,kekuatan/potensi/kemampuan dan

kelebihan anak dalam hal tertentu serta kebutuhan layanan khusus yang

diperlukan untuk mengatasi satu hal.

b. Identifikasi Anak Autis

Ada beberapa tahap kegiatan identifikasi anak autis anatara lain :

1. Prosedur Identifikasi

Ditinjau dari tahap kegiatan, prosedur identifikasi dibagi menjadi 3

tahap yaitu :

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan identifikasi, kegiatannya meliputi :

(1) Perumusan program : perumusan tujuan,sasaran objek,pelaksana,

tempat/waktu pelaksanaan

Page 9: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

(2) Persiapan instrumen identifikasi

b. Tahap Pelaksanaan

Identifikasi untuk anak Autis dapat melalui :

(1) Menghimpun Data Tentang Anak

Untuk menghimpun data tentang anak autis berdasarkan gejala yang

nampak dengan menggunakan alat identifikasi sederhana yaitu berupa

instrumen yang berisikan tentang :

- Informasi riwayat perkembangan anak autis

Informasi mengenai keadaan anaksejak didalam kandungan

hungga tahun-tahun terakhir masuk sekolah. Informasi riwayat

perkembangan anak mencakup ientitas anak,riwayat masa

kelahiran, perkembangan masa balita,perkembangan

fisik,perkembangan bahasa dan perkembangan sosial.

- Informasi /data orang tua anak/wali siswa

Selain data mengenai anak, tidak kalah pentingnya adalah

informasi mengenai keadaan orang tua siswa /wali yang

bersangkutan. Identitas orang tua harus lengkap tidak hannya

identitas ayah tetapi juga identitas ibu.

- Informasi Mengenai Profil kelainan anak

Ada beberapa gangguan khusus yang ada pada siswa perlu

diketahuin guru.

(2) The CHAT

Peneliti dari University Of Cambridge UK, Mengembangkan checklist

sederhana untuk dipakai dokter umum, petugas kesehatan, ataupun

guru. Checklist yang disebut THE CHAT (Checklist for Autism in

Toddlers) dapat dipakai untuk menskrin anak samapi usia batita. Alat

ukur ini adalah hasil pemeriksaan pada 16.000 anak usia 18 bulan.

Pelaksanaan skreening dengan THE CHAT ini ada 2 (dua) bagian :

BAGIAN A

Page 10: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

Alo-Anam Nesis (keterangan yang ditanyakan dokter dan diberikan

oleh orang tua atau orang lain yang biasa mengasuhnya):

1. Senang diayun-ayun atau diguncang-guncang naik turun

(bounced) dilutut?

2. Tertarik memperhatikan anak lain ?

3. Suka memanjat benda-benda, seperti memanjat tangga?

4. Bisa bermain cilukba,petak umpet?

5. Pernah bermain sikap berpura-pura?

6. Pernah menunjuk atau menerima sesuatu dengan menunjuk jari?

7. Pernah menggunakan jari untuk menunjuk kesuatuagar anda

melihat kesana?

8. Dapat bermain dengan mainan yan kecil (mobil mainan atau

balok-balok)?

9. Pernah memberikan suatu benda dangan menunjuk sesuatu?

BAGIAN B

Tabel THE CHAT Checklist untuk Pengamatan Batita

Ya Tidak 1. Pada saat pemeriksaan,apakah anak memperlihat kan kontak mata dengan anda?

Ya Tidak 2. Upayakan perhatian anak kemudian anda menunjukkan pada benda menarik dikamar dan katakan (nama)coba lihat. Perhatikan perubahan muka anak, apakah anak melihat kearah tadi?(*1)

Ya Tidak 3. Upayakan perhatian anak, kemudian berikan anak cangkir, dan teko. Ayo minum teh, atau “tuangkan cangkir dengan teh”. Apakah anak berpura-pura mengmbil teko dan menuangkan kecangkir?(*2)

Ya Tidak 4. Katakan pada anak “mana lampu’Apakah anak menunjuk kelampu

Ya Tidak 5. Apakah anak bisa menyusun menara dari balok? Kalau bisa berapa balok?

Interpretasi:

1. Resiko tinggi menderita autis : bila tidak bisa melakukan A5, A7, B2, B3, dan B42. Risiko kecil menderita autis : bila tidak bisa melakukan A7, dan B43. Kemungkinan gangguan perkembangan lain : tidak bisa melakukan >34. Dalam batas normal : tidak bisa melakukan <3

(3). DETEKSI DINI

Page 11: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

Meskipun sulit namun tanda dan gejala autisme sebenarnya Sudah bisa

diamati sejak dini. Berikut deteksi dini anak autis mulai dari dalam

kandungan sampai usia 5 tahun :

a. Deteksi Dini Sejak dalam Kandungan

Sampai sejauh ini dengan kemajuan teknologi kesehatan di

dunia masih juga belum mampu mendeteksi resiko autissejak

dalam kandungan .

b. Deteksi Dini sejak Lahir Hingga Usia 5 Tahun

Ada beberapa gejala yang harus di waspadai terlihat sejak bayi

atau anak menurut usia :

USIA 0 - 6 BULAN

1.    Bayi tampak terlalu tenang ( jarang menangis)

2.    Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik

3.    Gerakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila mandi

4.    Tidak "babbling"

5.    Tidak ditemukan senyum sosial diatas 10 minggu

6.    Tidak ada kontak mata diatas umur 3 bulan

7.    Perkembangan motor kasar/halus sering tampak normal

USIA 6 - 12 BULAN

1.    Bayi tampak terlalu tenang ( jarang menangis)

2.    Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik

3.    Gerakan tangan dan kaki berlebihan

4.    Sulit bila digendong

5.    Tidak "babbling"

6.    Menggigit tangan dan badan orang lain secara berlebihan

7.    Tidak ditemukan senyum sosial

8.    Tidak ada kontak mata

9.    Perkembangan motor kasar/halus sering tampak normal

USIA 6 - 12 BULAN

Page 12: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

1.    Kaku bila digendong

2.    Tidak mau bermain permainan sederhana (ciluk ba, da-da)

3.    Tidak mengeluarkan kata

4.    Tidak tertarik pada boneka

5.    Memperhatikan tangannya sendiri

6.    Terdapat keterlambatan dalam perkembangan motor kasar/halus

7.    Mungkin tidak dapat menerima makanan cair

USIA 2 - 3 TAHUN

1.    Tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan anak lain

2.    Melihat orang sebagai "benda"

3.    Kontak mata terbatas

4.    Tertarik pada benda tertentu

5.    Kaku bila digendong

USIA 4 - 5 TAHUN

1.    Sering didapatkan ekolalia (membeo)

2.    Mengeluarkan suara yang aneh (nada tinggi atau datar)

3.    Marah bila rutinitas yang seharusnya berubah

4.    Menyakiti diri sendiri (membenturkan kepala)

5.    Temperamen tantrum atau agresif

Dari empat cara pelaksanaan identifikasi diatas kita boleh memilih

cara yang tepat disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan pada saat

itu.

c. Tahap Diagnosis

Menegakkan diagnosis memang tidaklah mudah karena

membutuhkan kecermatan, pengalaman dan mungkin perlu waktu yan

tidak sebentar untuk pengamatan. Sejauh ini tidak ditemukan tes klinis

yang mendapat mendiagnosa langsung autis. Untuk menetapkan

Page 13: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

diagnosis gangguan autis pada klinisi sering menggunakan pedoman

DSM IV.

IDENTIFIKASI AUTIS

Tabel DSM IV. Kriteria Diagnosa untuk 299.000 Gangguan Autis

A. Enam atau lebih gejala dari (1),(2), dan (3) dengan paling sedikit 2 dari (1)ndan 1 dari masing-masing (2)

(1). Gangguan kualitatif interaksi sosial, yang terlihat sebagai paling sedikit 2 dari

gejala berikut:

1.1.Perilaku non-verbal (perilaku yang dilakukan tanpa bicara)misalnya

kontak mata. Ekspresi wajah, posisi tubuh, dan mimik untuk mengatur interaksi

sosial.

1.2.Tidak bermain dengn teman seumurnya, dengan car yang sesuai

Tidak berbagi kesenangan, minat atau kemampuan mencapai sesuatu hal dengan

orang lain, misalnya tidak memperlihatkan mainan pada orang tua, tidak menunjuk

kesuatu benda yang menarik, tidak berbagi kesenangan dengan orang tua.

1.3.

Kurangnya interaksi sosial timbal balik. Misalnya tidak berpartisipasi aktif dalam

bermain, lebih senang bermain sendiri

(2) Gangguan kualitatif komunikasi yang terlihat sebagai paling tidak satu dari gejala

berikut

2.1. keterlambatan atau belum dapat mengucapkan kata-kata berbicara, tanpa

disertai usaha kompensasi dengan cara lain misalnya mimik dan bahasa

tubuh

2.2. Bila dapat berbicara, terlihat gangguan kesanggupan memulai atau

mempertahankan komunikasi dengan orang lain

Page 14: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

2.3. Penggunaan bahasa yang stereotipik dan berulang, atau bahasa yang tidak

dapat dimengerti.

2.4. Tidak adanya cara bermain yang bervariasi dan spontan, atau bermain meniru

sosial yang sesuai dengan umur perkembangannya.

(3) Pola perilaku, minat dan aktivitas yang terbatas, berulang dan tidak berubah

stereotipik), yang ditunjukkan dengan adanya 2 dari gejala berikut:

3.1. Minat yang terbatas, stereotipik dan menetap dan abnormal dalam intensitas

dan fokus.

3.2. keterikatan pada ritual yang spesifik tetapi tidak fungsional secara kakau dan

tidak fleksibel.

3.3. Gerakan motorik yang streotipik dan berulang, misalnya flapping tangan dan

jari, gerakan tubuh yang kompleks.

3.4. Preokupasi terhadap bagian dari benda

B. Kertelambatan atau fugnsi abnormal pada keterampilang berikut, yang muncul

sebelum umur 3 tahun.

1. Interaksi sosial.

2. Bahasa yang digunakan sebagai komunikasi sosial.

3. Bermain simbolik atau imajinatif

C. Bukan lebih merupakan gejala sindrom Rett atau Childhom Disintegrative

Page 15: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

Diagnosis yang paling baik adalah dengan cara seksama mengamati perilaku anak dalam berkomunikasi, bertingkah laku, dan tingkat perkembangannya. Banyak tanda dan gejala perilaku seperti autisme yang disebabkan oleh adanya gangguan selain autis. Dengan DSM.IV semakin memudahkan kita membedakan antara autis dengan yang lainnya sehingga diagnosis yang akurat dan penanganan sedini mungkin dapat dilakukan.

2. Waktu Identifikasi

Waktu pelaksanaan identifikasi tidak ada ketentuan yang wajib didikuti.

Dapat dilaksanakan pada pagi, siang,sore hari. Sebaiknya dilakanakan

pada saat anak dalam kondisi sehat secara fisik/tidak sakit, suasana batin

anak dalam keadaan tenang,tidak sedang marah.

3. Tempat Identifikasi

Tempat identifikasi sebaiknya dipilihkan dilingkungan/ruang yang tenang,

tidak gaduh dan bising, dengan penerangan yang normal. Pelaksanaan

identifikasi dapat dilakukan dirumah, dikantor, di sekolah,

di tempat praktek dokter, dan tempat lain yang menunjang.

c. Assesmmen Anak Autis

Asesmen  gangguan perkembangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan

dan ketidak mampuan anak. Untuk dijadikan dasar dalam menyusun

rancangan program layanan bagi anak dengan gangguan autisme. Alat

Page 16: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

pengumpul data yang digunakan untuk dalam asesmen  adalah observasi dan

wawancara (tabel 1 dan 2), dari kedua hasil pengumpulan data tersebut

dipadukan dan dianalisis sehingga kita dapat menetapkan jenis gangguan yang

dialami anak.

Tabel : Pedoman Observasi Gangguan Perkembangan (anak autiame)

NO INDIKATOR KEMAMPUAN STANDAR NILAI

Bidang Komunikasi            1.   Membeo dengan bahasa yang tidak dimengerti           2.   Kata-kata yang diucapkan tidak

dimengerti artinya         3.   Meniru kalimat-kalimat khas, iklan,

nyanyian tanpa dimengeti maknanya4.   Komunikasi non verbal sangat kurang          5.   Menarik tangan apabila ingin sesuatu           6.   Tidak memahami pembicaraan orang lain 

                         

3 1 0

B Bidang interaksi sosial1. Menghindar dari kontak mata2. Tidak bereaksi ketika dipanggil namanya3. Menjauh ketika diajak bermain 4. Tidak mampu menghayati orang

lain5. Asyik bermain sendiri                   

                              

3 1 0

C Bidang Perilaku1. Acuh tak acuh terhadap orang lain2. Asyik dengan dunianya endiri3. Mondar mandir tanpa tujuan4. Lari kesana kemari tanpa tujuan5. Memanjat-manjat6. Berputar-putar7. Melompat-lompat8. Mengepak-ngepak tangan

3 1 0

Page 17: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

9. Berteriak tanpa sebab10. Jalan menjinjit11. Menyakiti diri sendiri12. Bengong dengan mata kosong13. Melamun14. Terpaku terhadap benda yang bergerak15. Gerakan-gerakan yang berulang-ulang

D Bidang Emosi1. Tertawa tanpa sebab2. Menangis tanpa alasan3. marah-marah tanpa sebab

3 1 0

E Bidang persepsi sensori1. Menjilat-jilat benda2. Mencium-cium benda3. Menutup telinga mendengar suara keras

3 1 0

                Analisis Hasil Observasi:                A. Komunikasi        (NS  = 18)                B. Interaksi Sosial    (NS  = 15)                C. Perilaku              (NS  = 45)                D. Emosi                  (NS  = 09)                E. Persepsi sensoris (NS  = 09)                JUMLAH           

Kesimpulan : ……………………………………………………………..

Rekomendasi : …………………………………………………………..    …………………………………………………………………………..

Tabel 2 : Pedoman Wawancara

No Indikator Kemampuan Standar Nilai

A. Bi Bidang Komunikasi            1.  Merasakan bahwa anak terlambat bicara  

2.  Anak tidak ada usaha berkomunikasi Walaupun dengan gerakan atau mimik

3.  Berkata-kata namun ucapannya tidak mempunyai arti/tidak dimengerti 4. Pandai meniru kalimat-kalimat iklan

menyanyikan lagu-lagu tanpa dimengerti maksudnya

5. Bisa bersuara tapi tidak digunakan untuk berbicara

6. Sering meniru /mengulangi perkataan orang

3 1 0

Page 18: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

7.  Apabila menginginkan sesuatu menarik  

8.  Tidak mengeri pembicaraan orang lain        B. Bidang Interaksi Sosial           

1.  Kalau berhadapan tidak mau/selalu menghindari tatapan mata

2.  Tidak boleh apabila dipanggil namanya     

3.  Cenderung menjauh apabila diajak bermain          

4.  Tidak mampu menghayati perasaan orang lain          

5.  Lebih sering asik dengan dirinya sendiri    C. Bidang Perilaku           

1.  Acuh tak acuh terhadap lingkungannya     2.  Sering asik dengan dunianya sendiri          3.  Sulit bahkan tidak mau diatur             4.  Sering menunjukan prilaku yang tidak terarah           5.  Mondar-mandir tampa tujuan            6.  Lari kesana kemari            7.  Memanjat-manjat            8.  Berputar-putar tidak menentu            9.  Melompat-lompat            10.  Mengepak-ngepak tangan            11.  Berteriak-teriak tampa sebab            12.  Berjalan jinjit            13.  Suka bahkan menyakiti diri sendiri          14.  Sering nampak bengong dengan tatapan

mata kosong 15.  Tampak seperti melamun 

           16.   Terpaku pada benda-benda tertentu           17.   Terpaku pada benda-benda bergerak          18.   Berperilaku menetap (mengulang-ulang prilaku kebiasaan)                           

D. Bidang Emosi            1. Tertawa sendiri tanpa sebab            2.   Menangis tampa alasan            3.   Marah-marah tanpa sebab            4.   Menangis apabila keinginannya tidak dipenuhi          5.   Merasa takut tampa alasan yang wajar       

E. Bidang  Persepsi Sensoris            1.   Menjilat-jilat benda            2.   Mencium-cium benda           

Page 19: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

3.   Menutup telinga bila mendengar suara keras 4. Mencium-cium makanan yang tidak dimakannya 5. Tidak suka memakai baju dari bahan yang kasar

    JUMLAH                Analisis Hasil Observasi:                A. Komunikasi        (NS  = 18)                B. Interaksi Sosial    (NS  = 15)                C. Perilaku              (NS  = 45)                D. Emosi                  (NS  = 09)                E. Persepsi sensoris (NS  = 09)                JUMLAH            Kesimpulan : ……………………………………………………………………………………………………………………………………………..Rekomendasi : ………………………………………………………………………………………………………………………………………….

d. Tes Psikologis

Tes Psiklogis dilakukan oleh ahli psikolog anak yang memahami tentang

anak autis. Temapt dan waktu pelaksanaan dikondisikan seoptimal

mungkin.

e. Terapi Edukatif

Terapi edukatif yang diberikan pada anak autis adalah:

a. Terapi pada bidang bahasa reseptif dan ekspresis

b. Terapi pada bidang pre-akademik

c. Terapi senssori integrasi

Page 20: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

d. Terapi Okupasi

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang diperlukan adalah :

a. Instrumen identifikasi dan assesmen

b. Untuk terapi edukatif

Seperti : kartu angka,kartu huruf, kartu profesi, gambar buah, gambar

sayuran, gambar binatang, benda yang nyata seperti boneka, trampolin,

bola sensori, papan titian, ayunan, sepeda, kuda-kudaan.

c…ATK untuk kesuluruhan kegiatan

C. RENCANA ANGGARAN BIAYA

Renacana Anggaran Biaya Pendidikan Layanan Khusus Anak Autis

No

Uraian Kegiatan Jum Satuan Harga Satuan Jumlah Biaya Ket

1. Biaya Identifikasia. Pengadaan instrumenb. Honor Pelaksanac, Transportasi pelaksanaSub Total

1033

KaliOrang xOrang x

Rp. 100.000Rp. 200.000Rp. 300.000

Rp. 1.500.000Rp. 600.000Rp. 900.000Rp. 3.000.000

2. Biaya Assesmena. Pengadaan instrumenb. Honor Pelaksanac, Transportasi pelaksanaSub Total

1533

KaliOrang xOrang x

Rp. 159.800Rp. 200.000Rp. 300.000

Rp.2.397.000Rp . 600.000Rp. 900.000

Page 21: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

Rp. 3.897.000

3. Biaya Tes Psikologisa. Pengadaan instrumenb. Honor Pelaksanac, Transportasi pelaksanaSub Total

1533

KaliOrang xOrang x

Rp. 150.000Rp. 400.000Rp. 600.000

2.250.0001.200.0001.800.000

Rp. 5.250.0004. Biaya Terapi Edukatif

a. Operasional terapisb. Sarana dan prasarana - alat terapi bahasa - terapi pre-akademik - terapi sensori - terapi okupasi

Sub Total

150

151521

Kali

SetSet

Buahset

Rp. 10.000

Rp. 100.000Rp. 90.000

Rp. 3.500.000Rp. 6.043.000

Rp. 1.500.000

Rp. 1.500.000 Rp 1.354.000

Rp. 3.500.000Rp. 6.043.000

Rp. 13..897.0005. Dokumentasi,evaluasi

dan pelaporanSub Total

15 Orang x Rp. 400.000 Rp. 6.000.000

Rp. 6.000.000

JUMLAHRp. 36.150.000

D. PANITIA PELAKSANA

Penanggungjawab dalam pelaksanaan pendidikan layanan khusus anak autis di

SLB Autis BIMA Padang adalah :

Ketua Yayasan : DR. Indang Dewata,M.Si

Sekretaris : Dr. Gustin Sukmarini,Sp.A

Kepala Sekolah : Arfi Rakmaini,S.Pd

Koordinator Pelaksana : Mulyana,S.Pd

Anggota : Sandra Dewi,S.Pd

Nola Renata,A.Md

Dewi Handayani,S.Kom

Yuliani,A.Md

Page 22: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

Afriandeni, SThI

Meini Sari

BAB III

PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami susun denganharapan agar semua pihak dapat

memahami isinya serta dapat pula memberi kontribusi dan hendaknya selalu menjadi

donatur tetapi bagi SLB Autis BIMA padang.

Dan kami berharap pelaksanaan pendidikan layanan khusus untuk anak autis ini

selalu menjadi perhatian pihak pemerintah khususnya Dinas Pendidikan. Sehingga

seluruh anak autis tanpa terkecuali memperoleh pendidikan terapi yang layak dan

sesuai dengan kebutuhan mereka.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dam

penyusunan proposal ini, sehingga proposal ini dapat direalisaikan sesuai dengan waktu

yang telah ditetapkan.

Jika terdapat kesalahan dalam penulisan proposal ini kami mohon maaf, dan kami

sangat mengharapkan saran dan kritikan utnuk kemajuan dan pelaksanaan yang akan

datang.

Padang, 02 Nopember 2010

Page 23: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

Kepala Sekolah Arfi Rakmaini, S.Pd

KATA PENGANTAR

Pembangunan diberbagai bidang di Propinsi Sumatera Barat telah mengalami

kemajuan yang sangat pesat. Dengan makin meningkatnya pembangunan tersebut,

timbul dampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurunnya

tingkat kesehatan masyarakat terlihat dari semakin banyaknya berbagai bentuk layanan

kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak usia dini dan usia sekolah berkembang di

tengah masyarakat.

Salah satu lembaga pendidikan yang memberikan layanan pendidikan khusus utnuk

anak yang mengalami gangguan perkembangan adalah SLB Autis BIMA Padang, di

bawah binaan Yayasan Bina Mandiri Anak kami memberikan layanan pendidikan

Terapi Khusus Autis.

Sejak berdirinya SLB Autis BIMA Padang pada bulan Agustus 2001, prevalensi

anak yang mengalami autis terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini

dirasakan amat memprihatinkan dan memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak,

tidak hannya dari segi medis, tetapi juga perhatian pemerintah dan pihak terkait dalam

bentuk pemberian bantuan beasiswa serta bantuan subsidi lainnya yang mendukung

secara optimal dan dapat membantu meminimalkan gangguan yan lebih berat.

Melihat pentingnya layanan pendidikan khusus pada anak autis, SLB Autis BIMA

Padang mengharapkan dukungan dan perhatian pemerintah dan pihak swasta terkait

demi terlaksananya pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak autis.

Akhir kata, semoga semua usaha yang telah dan akan dijalankan tetap berjalan

dengan lancar dan diridhoi oleh Allah SWT hendaknya, amin.

Page 24: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

Padang, 25 Januari 2011 Kepala Sekolah

MULYANA, S.Pd

NIP. 19750909 200801 2 002

Page 25: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

Nama Sekolah : SLB AUTIS BIMA PARIAMAN

Status Sekolah : SWASTA

Alamat Sekolah : JL. M. YAMIN NO.4

Kecamatan : PARIAMAN TENGAH

Kota : PARIAMAN

Propinsi : SUMATERA BARAT

YAYASAN BINA MANDIRI ANAK (BIMA)TAHUN 2010

YAYASAN BINA MANDIRI ANAK (BIMA)

SLB AUTIS BIMA PADANG

Page 26: Copy of Subsidi Plk Anak Autis
Page 27: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

RENCANA ANGGARAN BIAYARenacana Anggaran Biaya Pendidikan Layanan Khusus Anak Autis

No Uraian Kegiatan Jum Satuan Harga Satuan Jumlah Biaya Ket1. Biaya Identifikasi

a. Pengadaan instrumenb. Honor Pelaksana (2 org x 10 keg)c, Transpor Pelaksanaan

(2 org x 10 keg) Sub Total

102020

KaliKeg Kali

Rp. 100.000Rp. 30.000Rp. 20.000

Rp. 1.000.000Rp. 600.000Rp. 400.000Rp. 2.000.000

2. Biaya Assesmena. Pengadaan instrumenb. Honor Pelaksana (2 org x 10 keg)c, PelaksanaanSub Total

102020

KaliKeg Kali

Rp. 130.000Rp. 40.000Rp. 25.000

Rp.1.300.000Rp . 800.000Rp. 500.000 Rp.2.600.000

3. Biaya Tes Psikologisa. Pengadaan instrumenb. Biaya psikolog ( 1 org x 10 org)c, Transportasi pelaksana (1org x1 pp x 1 keg)Sub Total

10102

KaliOrang xOngkos

Jln

Rp. 185.000Rp. 125.000Rp. 200.000

Rp. 1.850.000Rp. 1.250.000

400.000Rp.3.500.000

4. Biaya Terapi Edukatifa. Operasional (10 org x 12 pert)b. Sarana dan prasarana - Ayunan - Terowongan - Trampolin - Kasur terapi sensori - Tikar terapi sensori - Lampu sensori - Sepeda - Mobil Aki - Bola MandiSub Total

120

11111111

1400

Pert

BuahBuahBuahSet

Buah

BuahBuahBuah

Rp. 25.000

Rp. 1.000.000Rp. 2.500.000Rp. 800.000Rp. 1.500.000Rp. 1.500.000Rp. 500.000Rp. 880.000Rp. 900.000Rp. 700.000

Rp. 3.000.000

Rp. 1.000.000Rp. 2.500.000Rp. 800.000Rp. 1.500.000Rp. 1.500.000Rp. 500.000Rp. 880.000Rp. 900.000 Rp. 700.000Rp. 13.280.000

5.

6.

Penyediaan ATKa. Kertas HVS A4b. Kertas HVS A5

11

RimRim

Rp. 28.000Rp. 30.000

Rp. 28.000Rp. 30.000

Page 28: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

Dokumentasi,evaluasi dan pelaporan

Sub Total

JUMLAHRp. 20.860.000

Assesmmen Anak Autis

Asesmen  gangguan perkembangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan

dan ketidak mampuan anak. Untuk dijadikan dasar dalam menyusun

rancangan program layanan bagi anak dengan gangguan autisme. Alat

pengumpul data yang digunakan untuk dalam asesmen  adalah observasi dan

wawancara (tabel 1 dan 2), dari kedua hasil pengumpulan data tersebut

dipadukan dan dianalisis sehingga kita dapat menetapkan jenis gangguan yang

dialami anak.

Tabel : Pedoman Observasi Gangguan Perkembangan (anak autisme)

NO INDIKATOR KEMAMPUANSKOR

PENILAIAN3 1 0

A. Bidang Komunikasi            1.   Membeo dengan bahasa yang tidak dimengerti           2.   Kata-kata yang diucapkan tidak

dimengerti artinya         3.   Meniru kalimat-kalimat khas, iklan,

nyanyian tanpa dimengeti maknanya4.   Komunikasi non verbal sangat kurang          5.   Menarik tangan apabila ingin sesuatu           6.   Tidak memahami pembicaraan orang lain 

B. Bidang interaksi sosial1. Menghindar dari kontak mata2. Tidak bereaksi ketika dipanggil namanya3. Menjauh ketika diajak bermain 

Page 29: Copy of Subsidi Plk Anak Autis

4. Tidak mampu menghayati orang lain5. Asyik bermain sendiri                   

                              

C. Bidang Perilaku1. Acuh tak acuh terhadap orang lain2. Asyik dengan dunianya endiri3. Mondar mandir tanpa tujuan4. Lari kesana kemari tanpa tujuan5. Memanjat-manjat6. Berputar-putar7. Melompat-lompat8. Mengepak-ngepak tangan9. Berteriak tanpa sebab10. Jalan menjinjit11. Menyakiti diri sendiri12. Bengong dengan mata kosong13. Melamun14. Terpaku terhadap benda yang bergerak15. Gerakan-gerakan yang berulang-ulang

D. Bidang Emosi1. Tertawa tanpa sebab2. Menangis tanpa alasan3. marah-marah tanpa sebab

E. Bidang persepsi sensoris1. Menjilat-jilat benda2. Mencium-cium benda3. Menutup telinga mendengar suara keras

Analisis Hasil Observasi:                A. Komunikasi        (NS  = 18)                B. Interaksi Sosial    (NS  = 15)                C. Perilaku              (NS  = 45)                D. Emosi                  (NS  = 09)                E. Persepsi sensoris (NS  = 09)                JUMLAH           

Kesimpulan : ... ………………………………………………………….

Rekomendasi : ………………………………………………………….....    ………………………………………………………….....