Copy of S_PMH

21
Silabus Prodi Manajemen Hutan KTM 251 Pengukutan dan Pemetaan Hutan SKS : 3(2,1) Prasyarat : Kompetensi : Mata kuliah ini membahas dasar-dasar pengukuran dan pemetaan suatu kawasan untuk penataan dan organisasi kawasan. Setelah mengikuti kuliah dan praktikum Pengukuran dan Pemetaan Hutan, mahasiswa dapat merencanakan pemetaan kawasan dan menguasai teknik pengukuran parameter keadaan lapangan denga alat-alat ukur sederhana maupun alat ukur optic dengan benar. Selain itu, mahasiswa akan dapat mengolah data hasil pengukuran lapangan dan menguasai teknik penggambaran dan penyajian hasil dalam bentuk peta. Silabus : Pengertian dan ruang lingkup, alat-alat ukur, koordinat titik, pembuatan polygon, pengukuran beda tinggi dan kelengan, pengukuran profil lapangan, penggunaan GPS, pengolahan data lapangan, penggambaran peta, perhitungan luas dan volume. Dosen Pengampu : Ir. Sahid, M.Si. KTM 252 Penafsiran Foto Udara SKS 3(2,1) Prasyarat : Kompetensi : Mata kuliah ini membahas ilmu, seni dan teknik pereloehan data dan informasi mengenai obyek/fenomena yang ada di muka bumi dari jarak jauh melalui interpretasi citra foto udara. Seteleh mengikuti kuliah dan praktikum Penafsiran Foto Udara, mahasiswa dapat mengerti dan memahami system penginderaan jauh fotografik, citra foto udara sebagai sumber data, kelebihan metode penginderaan jauh dibanding metode terrestrial dalam survey dan pemetaan sumberdaya alam. Selain itu, mahasiswa akan menguasai teknik interpretasi foto udara, mampu menerapkan metode penginderaan jauh fotografik, dapat melakukan interpretasi foto udara secara sistematis dan menyajikan hasil interpretasi citra dalam kegiatan survey dan pemetaan sumberdaya hutan suatu wilayah.

Transcript of Copy of S_PMH

Page 1: Copy of S_PMH

Silabus Prodi Manajemen Hutan

KTM 251 Pengukutan dan Pemetaan Hutan SKS : 3(2,1)Prasyarat :Kompetensi :Mata kuliah ini membahas dasar-dasar pengukuran dan pemetaan suatu kawasan untuk penataan dan organisasi kawasan. Setelah mengikuti kuliah dan praktikum Pengukuran dan Pemetaan Hutan, mahasiswa dapat merencanakan pemetaan kawasan dan menguasai teknik pengukuran parameter keadaan lapangan denga alat-alat ukur sederhana maupun alat ukur optic dengan benar. Selain itu, mahasiswa akan dapat mengolah data hasil pengukuran lapangan dan menguasai teknik penggambaran dan penyajian hasil dalam bentuk peta.Silabus :Pengertian dan ruang lingkup, alat-alat ukur, koordinat titik, pembuatan polygon, pengukuran beda tinggi dan kelengan, pengukuran profil lapangan, penggunaan GPS, pengolahan data lapangan, penggambaran peta, perhitungan luas dan volume.Dosen Pengampu :Ir. Sahid, M.Si.

KTM 252 Penafsiran Foto Udara SKS 3(2,1)Prasyarat :Kompetensi :Mata kuliah ini membahas ilmu, seni dan teknik pereloehan data dan informasi mengenai obyek/fenomena yang ada di muka bumi dari jarak jauh melalui interpretasi citra foto udara. Seteleh mengikuti kuliah dan praktikum Penafsiran Foto Udara, mahasiswa dapat mengerti dan memahami system penginderaan jauh fotografik, citra foto udara sebagai sumber data, kelebihan metode penginderaan jauh dibanding metode terrestrial dalam survey dan pemetaan sumberdaya alam. Selain itu, mahasiswa akan menguasai teknik interpretasi foto udara, mampu menerapkan metode penginderaan jauh fotografik, dapat melakukan interpretasi foto udara secara sistematis dan menyajikan hasil interpretasi citra dalam kegiatan survey dan pemetaan sumberdaya hutan suatu wilayah.Silabus :Pengertian dan ruang lingkup sistem penginderaan jauh fotografik, keterkaitan antar komponen system, klasifikasi citra foto udara, perolehan citra foto udara, kenampakan dan karakteristik obyek pada citra foto udara, metode penginderaan jauh dan teknik interpretasi citra foto udara, penyajian hasil interpretasi citra, dan contoh penggunaan foto udara untuk kegiatan survey dan pemetaan sumberdaya hutan dan lingkungan.Dosen Pengampu :Drs. H. Senawi, M.P.

KTM 311 Manajemen Sumber Daya Hutan SKS : 2(2,0)Prasyarat : KTF 311, KTF 312*Kompetensi :Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahamidan merumuskan rekayasa pengelolaan hutan dengan paradigma Sosial Forestry.

Page 2: Copy of S_PMH

Silabus :Tujuan Manajemen Hutan; Prinsip-prinsip manajemen hutan tanaman; Prinsip-prinsip manajemen hutan alam, Perkembangan manajemen hutan di Eropa; Perkembangan manajemen hutan di Indonesia.Acuan :1. Davis, 1986, Forest Management.2. Osmaston, 1966, Forest Management.3. Duerr, 1979, Forest Resource Management Decision Making Principles and

Cases.Dosen Pengampu :Prof. Dr. Hasanu Simon.Ir. Djoko Suharno Radite, MS.

KTM 312 Penguasaan Tata Ruang SDAH SKS : 2 (2,0)Prasyarat : Kehutanan social, Sosiologi Kehutanan dan LingkunganKompetensi :Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu memahamikonsep-konsep dasar tentang keruangan (Space) dan peluang-peluang pertentangan aturan-aturan tertulis dan tidak tertulis mengenai sumberdya alam hutan (SDAH).Silabus :Arti, batasan dan ruang lingkup, SDAH menurut tata hokum Indonesia, Konsep-konsep CPR (Common Property Regime), CPRs (Common Property Resources), PPR (Private Property Regime), OAR (Open Access Resource), Hubungan negara dan rakyat SDAH, Peraturan dan no peraturan local thd SDAH, Collective Action, Tragedy of the common atas SDAH, Hukum adapt atas SDAH (Sasi, Kewang, Parak, Simpugk, Khepong, Wono, Igyo Ser Hanyop, Nagari, Marga, dan leuweng), Konteks Keagrariaan di Indonesia, problema kebijakan pendukung, dan demokratisasi pengelolaan SDAH, pengembangan kelembagaan terkait, Mengapa CPR dapat dilaksanakan dan tidak dapat dilaksanakan?Acuan :1. Elinor Ostrom, Making the CPR Work, 19962. Owen J,Lynch, Whose Natural Resources? Whose Common Good?3. San Afri Awang, Diktat Kuliah, 2004.Dosen Pengampu :Ir. San Afri Awang, M.Sc.Wahyu Triwaidayanti, S.Hut. MP.

KTM 315 Pengantar Analisis Sistem SKS : 2 (2,0)Prasyarat :Kompetensi :Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mempunyai penalaran system dalam bentuk pemahaman, kesadaran dan sikap bahwa permasalahan selalu saling berhubungan dan bergantung, tidak ada satu tindakan pun yang dapat menyelesaikan masalah sendirian, selalu ada reaksi dari tindakan yang diambil, serta pentingnya tanggung jawab moral analisis system.Silabus :Pengertian system dan prosedur, identifikasi dan komponen analisis system, pendekatan structural untuk pengembangan system, pengenalan diagram dan matriks sebagai perangkat analisis, pendekatan system pada pengelolaan sumberdaya hutan.

Page 3: Copy of S_PMH

Acuan :Fitzgerald and Fitzgerald. 1987. Fundamentals of System Analysis. John Wiley and sons.Dosen Pengampu :Dr. Ir. Setyono

KTM 316 Tata Guna Lahan SKS : 2 (2,0)Prasyarat :Kompetensi :Setelah mengikuti kuliah Tata Guna Lahan, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan arti, fungsi, dan ruang lingkup kegiatan tata guna lahan, disiplin ilmu yang terkait, tahapan kegiatan dan metode, pendekatan yang di gunakan, dapat melakukan evaluasi sumberdaya lahan, analisis kemampuan dan kesesuaian lahan, dan dapat merumuskan pola pengguanaan lahan yang optimal baik dari aspek biofisik lingkungan maupun social ekonomi masyarakat.Silabus :Arti, batasan dan ruang lingkup penggunaan lahan, hubungan penggunaan lahan dengan Kehutanan social, aspek kebijakan tata ruang, perencanaan lahan Negara, adapt dan individual terkait dengan ekonomi kawasan, komoditas, organisasi rakyat untuk pemanfaatan SDL.Dosen Pengampu :Ir. Senawi, MP.

KTM 321 Ekonomi Sumberdaya Hutan SKS : 2 (2,0)Prasyarat :Kompetensi :Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu melakukan kajian analisis ekonomi tentang efisiensi pengelolaan hutan denga menggunakan parameter-parameter efisiensi antara lain adalah efisien teknis dan ekonomi secara optimal.Silabus :Peranan sektor kehutanan dalam perekonomian, karakteristik produksi sector Kehutanan, analisis efisiensi (produksi, harga, biaya) proses produksi hasil hutan untuk hutan sama umur, tidak sama umur dengan konsep alokasi optimal pemanfaatan input/sumberdaya alam.Acuan :1. Davis, L.S. and K.N Johnson. 1978. Forest Management. Part III. Third Edition.

McGraw-Hill Book Co.2. Doll, J.P 1978. Produktiuon Economics. Theory with Application. Part 1-7. Grid.

Inc. Columbus, Ohio.3. Robinson, G.G. 1972. Forest Resource Economics. Part III. The Ronald Press Co.

New York.Dosen Pengampu :Dr. Ir. Wahyu Andayani, M.S.

KTM 322 Pembelanjaan Perusahaan Hutan SKS : 2 (2,0)Prasyarat : KTM 311Silabus :Mata kuliah pembelanjaan Perusahaan hutan mempelajari konsep dan teori pembelanjaan perusahaan hutan yang mencakup berbagai alternatif dan keperluanpemenuhan dana, identifikasi keperluan belanja perusahaan hutan, analisis

Page 4: Copy of S_PMH

yang berhubungan dengan neraca perusahaan/la rugi perusahaan, aktiva tetap/aktiva lancer, penjelasan dan rincian konsep teoridiatas pada kasus unit perusahaan di lapangan dengan tujuan kelestarian hutan/mekanisme kelestarian, hubungan rencana kegiatan fisik teknis kehutanan teknik dengan pendapatan dan perusahaan, system monitoring biaya perusahaan hutan.Kompetensi :Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami konsep dan teori Pembelanjaan Perushaan Hutan yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan kelestarian hutan dan unit perusahaan atas dasar mekanisme neraca kegiatan yang telah dirumuskan mencakup : alternative pemenuhan keperluan dana, analisis neraca perusahaan/laba rugi perusahaan, aktiva tetap/aktiva lancer, anggaran pendapatan da belanja unit perusahaan hutan, rincian berbagai aspek belanja berkaitan dengan pekerjaan teknis Kehutanan, system monitoring/pelaporan belanja perusahaan hutan.Acuan :1. Riyanto, B, 2000, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE UGM,

Yogyakarta.2. Siswantoyo, D, 2004, Bahan Ajar Pembelanjaan Perusahaan Hutan, Fakultas

Kehutanan UGM, Yogyakarta.Dosen Pembimbing :Ir. Siswantoyo Diponingrat, MS.

KTM 331 Program Linier SKS : 3 (2,1)Prasyarat :Kompetensi :Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu merumuskan permasalahan ke dalam model terstruktur dan menggunakan perangkat optimasi kuantitatif dalam pengambilan keputusan secara bertanggung jawab.Silabus :Riset Operasi sebagai perangkat pengambilan keputusan manajemen, model-model optimasi, pemodelan pada program linear, aljabar simplex, sensitivitas dan dualitas, pengembangan model linier pada masalah transportasi dan penugasan, model integer, dan pengantar optimasi pada pengelolaan Sumberdaya Hutan, praktek denga komputer.Acuan :Taha, H.A. 1997. Operation Research – An Introduksi. Sixth Edition. Prentice Hall.Dosen Pengampu :Dr. Ir. Setyono.Dr. Ir. Wahyu Andayani, M.S.

KTM 341 Mesin-mesin Pemanenan Hasil Hutan KS : 3 (2,1)Prasyarat :Kompetensi :Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu memahami dasar-dasar pengelolaan mesin-mesin untuk mendukung kegiatan pemanenan hasil hutan yang ramah lingkungan.Silabus:Perkembangan pemanfaatan mesin-mesin di Kehutanan, dasar-dasar mesin, pemilihan mesin dan perlengkapan kerja, pengoperasian mesin, prestasi kerja dan performance mesin, perbaikan dan perawatan, sarana pendukung operasi, biaya usaha mesin.

Page 5: Copy of S_PMH

Acuan :1. Arismunandar, W. 1998. Penggerak Mula Motor Bakar Torak. Penerbit ITB,

Bandung.2. Huggard, E.R., and T.H. Owen. 1959. Forest Machinery. Adam and Charles

Black, London3. PT. United Tractors. 1984. Teknik Dasar Pengelolaan Alatalat Berat: Pemilihan,

Pemakaian dan Pengelolaan. Technical Consulting Department. Jakarta.Dosen Pengampu : Ir. Haryanto, M.S.;Dr. In Nunuk Supriyatno, M.Sc.; Ahmad Maryudi, S.Hut. M. Sc.

KTM 342 Keteknikan Hutan SKS : 2 (2,0)Prasyarat : KTF 313 Kompetensi :Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu merancang jaringan jalan yang optimal dan memahami konstruksi jalan hufian untuk mendukung pengelolaan hutan yang lestari.Silabus : Perencanaan jaringan jalan dan kelas jalan, penentuan jaringan jalan optimal, rencana trase jalan, konstruksi jalan hutan, pekerjaan tanah, perawatan dan perbaikan jalan, bangunan air.Acuan :1. Harisson. 1950. Forest Engineering: Roads and Bridges.2. Pearce, J.K., and G. Stenzel. 1972. Logging and pulpwood production. Chapter

III, IV. The Ronald Press Co. New York.3. Dietz, P., W. Knigge, and H. Leoffer.1984. WalderschlieQung. Verlag Paul

Parey, Hamburg.Dosen Pengampu : Ir. Haryanto, M.S.;Dr. Ir. Nunuk Supriyatno, M.Sc.; Ahmad Maryudi, S.Hut., M. Sc.

KTM 352 Penginderaan Jauh SKS : 3 (2,1)Prasyarat : KTM 252 Silabus :Sistim Penginderaan Jauh (PJ) secara umum, Sistim PJ non-foto (citra satelit), karakteristik data, dasar-dasar fisika PJ, interaksi antara radiasi gem/ tenaga elektromagnetik dengan obyek, ciriciri spektral vegetasi, tanah dan air, hambiran dan serapan, teknik interpretasi citra sate lit dengan manual, pengolahan citra satelit dengan komputer, pre-prosesing citra satelit, citra komposit warna, klasifikasi citra satelit secara digital, macam algoritma klasifikasi digital, uji ketelitian klasifikasi, penyajian hasil ke dalam peta, sistim PJ gelombang mikro, sistem PJ radar, keterbatasan dan manfaat citra radar untuk kehutanan, keterbatasan dan manfaat citra satelit untuk kehutanan dan perencanaan SDH dan lingkungan.

Page 6: Copy of S_PMH

Acuan :1. Lillesand, T.M., and R.W. Kiefer: 1979: Remote Sensing and Image

Interpretation. John Willey and Sons, New York. 2. Fanani, Zainuddin. 2001. Penginderaan Jauh. Bahan Ajar Tidak

dipublikasikan.3. Campbell, J.B. 1987. Introduction to Remote Sensing. The Guiford Press, New

York.4. Jensen, J.R. 1986. Introductory Digital Image Processing. Englewood Cliffs,

N.J. Prentice Hall.Dosen Pengampu : Wahyu Wardhana, S.Hut., M.Sc.

KTM 353 Fotogrametri dan Pengukuran SKS : 3 (2,1)Prasyarat : MMS 201, KTM252* Kompetensi :Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu menghitung kebutuhan jumlah foto, pergeseran titik, dan sudut horisontal, membuat kerangka peta dengan asas triangulasi garis radial, menentukan stratifikasi tegakan dan sekaligus menghitung potensinya.Silabus :Desain pemotretan, klasifikasi foto, distorsi dan pergeseran skala, pengukuran tinggi obyek, pengukuran jarak, kemiringan lereng, luas potret udara, pengukuran kerapatan tajuk dan persentase penutupan vegetasi.Acuan :1. Spurr, S.H. 1960. Photogrametry and photo interpretation. The Ronald Press

Company, New York.2. Wolf, P.R. 1983. Elemen Fotogrametri. Terjemahan Gunadi dkk. Gama Univ.

Press. Yogyakarta.,Dosen Pengampu : Ir. Sahid, M.Si.

KTM 361 Kehutanan Sosial SKS 2(2,0) Kompetensi :Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu memahami konsep dasar perubahan dan pendekatan pembangunan sumberday alam hutan di tingkat global, nasional, regional, dan distrik.Silabus :Arti, batasan dan ruang lingkup Kehutanan sosial (Social forestry dan community forestry), Perubahan paradigma pembangunan hutan, Keterkaitan SF (Social forestry), CF (Community forestry), AF (Agroforestrya), dan silvikultur tradisional, pertambahan penduduk dan kekurangan lahan, global perspectives SF dan CF, Paradigma SF dan CF, Ragam aksi SF dan CF (Hutan rakyat, Sistem Hutan Kerakyatan, hutan marga, pekarangan, PHBM, HKm, hutan adat), masalah tenurial dan kelembagaan organisasi rakyat, pengentasan kemiskinan pedesaan, analisis sosial ekonomi dan budaya, perencanaan SF dan CF (pendekatan PHJO) , metodologi dan metoda partisipasi dalam CBNRM (PRA dan PAR), Monitoring dan evaluasi , faktor pendukung keberhasilan SF dan CF, Kelebihan dan kekurangan Kehutanan sosial (SF), dekonstruksi kehutanan sosial tahap 1.

Page 7: Copy of S_PMH

Acuan :1. Simon, H. 1999. Hutan dan Kemakmuran.2. Awang, S. 2004. Dekonstruksi Sosial ForestriDosen Pengampu : Ir.San Afri Awang, M.Sc

KTM 362. Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat SKS :3 (2,1)Prasyarat : KTF. 111Kompetensi :Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu memahami konsep dan merumuskan konsep tersebut ke dalam berbagai macam kegiatan pembangunan sumberdaya hutan.Silabus :Arti dan ruang lingkup, Kegagalan model modernisasi pembangunan model sentralistik, munculnya gerakan emansipatoris - kritis dalam pembangunan, ecofeminism dan perkembangannya, keadilan gender dalam partisipasi pembangunan hutan, Teori-teori partisipasi dalam kegiatan Kehutanan menurut Hobley, Institusi dan organisasi lokal di pedesaan, Teori organisasi dan kelompok, Model-model pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan Kehutanan, Peran LSM dan Perguruan Tinggi, Perbedaan antara fasilitasi dan penyuluhan, Peluang dan Tantangan partisipasi di Indonesia, Devolusi, kepercayaan, dan desentralisasi demokratis.Acuan :1. Marry Hobley, Partisipatory in Forestry. 19962. Milton J Esman and Norman T. Uphoff, 1984, Local Organizations.Dosen Pengampu : Ir. San Afri Awang, M.Sc; Wahyu Triwidayanti, S.Hut, MP

KTM 363 Metode Penelitian Sosial SKS: 3 (2,1)Prasyarat : MMS 201, UNU 330Silabus : Hakekat dan perkembangan penelitian sosial, Perbedaan penelitian ilmu-ilmu social dan ilmu alam, Langkah-langkah pokok penelitian social, Pengukuran data,Variabilitas dan validitas,Realibilitas dan sampling, Teknik pengumpulan data komunikasi dan observasi, Interview, Teknik angket, Penggunaan data historis, Penggunaan data kasus, Metode eksperimen, Sosiometri, Organisasi dan analisis data.Dosen Pengampu :Ir. San Afri Awang, M.Sc

KTM 411. Politik dan Kebijakan Hutan SKS:3 (2,1) Kompetensi :Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu memahami konsep dasar politik dan kebijakan hutan di Indonesia, mampu memahami cara-cara melakukan perumusan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan hutan di Indonesia disemua tingkatan pengelolaan.Silabus :Arti, batasan Politik dan kebijakan Hutan, Hubungan asimetris Negara - Masyarakat, Kolonial dan post kolonial ekonomi politik Kehutanan Indonesia, Ekologi politik SDAH, Politk Lahan Kritis, katagorisasi dan penggunaan lahan hutan, fungsi-fungsi hutan, isu dan agenda kebijakan, rumusan tujuan pengelolaan, masalah kehutanan, perumusan dan proses pembuatan kebijakan

Page 8: Copy of S_PMH

(tingkat makro, meso, dan mikro, global, nasional, regional, dan distrik), pelaksanaan kebijakan, monitoring dan evaluasi kebijakan, kebijakan aktual dan kritik atas kebijakan sumberdaya hutan, Ecosystem sebagai era baru pengelolaan SDH, reposisi peran masyarakat dalam pengelolaan SDH, Syarat-syarat kelestarian, solusi atas ragam masalah pembanguna SDH di Indonesia (sosial, ekonomi, dan lingkungan), Konservasi alam, perlindungan dan Taman Nasiona, eco wisata dan NTFP.

KTM 412 Perencanaan Rehabilitasi dan Konservasi SDH (Perencanaan Pembangunan Hutan) SKS : 2 (2,0) Prasyarat : KTF 312Kompetensi : Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami dan merumuskan perencanaan pengelolaan hutan paradigma Sosial Forestry.Silabus :Konsep dasar perncanaan; Elemen-elemen perencanaan; Pengelolaan hutan lestari dan syarat-syaratnya; Timber extractions-Timber management-Sosial Forestry; Forest resources management; Forest ecosystem management; Kelembagaan dan organisasi stakeholders.Acuan :1. Simon, H, Merencanakan Pembangunan Hutan dengan Strategi Kehutanan

Sosial2. Simon, H, Hutan Jati dan Kemakmuran3. Duerr, Forest Resources Management Decision Making Principles and Cases.Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hasanu Simon

KTM 413. Perencanaan dan Evaluasi Kehutanan Sosial SKS 3(2,1)Prasyarat : KTF 312 dan KTM 361 Kompetensi :Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mengerti dan memahami konsep perencanaan dan evaluasi serta memperbaiki rencana-rencana kehutanan sosial agar lebih realistik dan berkeadilanSilabus :Arti; batasan dan ruang lingkup, Perencanaan SF dan CF (data base, prosedure, dan proses partisipatif), dasar-dasar perencanaan bersama masyarakat, identifikasi problema wilayah hutan (fisik, sosial dan budaya), kebijakan dan pelaksanaan program kehutanan sqsial, Pengertian evaluasi , Kriteria dan indikator keberhasilan dan kegagalan kehutanan rnasyarakat / kehutanaqn sosial (sosial, ekonomi, lingkungan), analisis multistakeholders, model SWOT, model ZOPP, Diagnostik and design (D&D), community mapping, evaluasi kebijakan Kehutanan sosial, Perbaikan perencanaan kehutanan sosial sesuai dengan hasil evaluasi.Acuan :1. Simon,H. 1999. Perencanaan Kehutanan Sosial 2. Awang, S. 2004. Dekonstruksi Sosial Forestri 3. Awang, S. Diktat KuliahDosen Pengampu : Dr. Ir. San Afri Awang, MSc.

Page 9: Copy of S_PMH

KTM 414 Pengelolaan Hutan Tanaman Jati SKS 2 (2,0)Prasyarat : KTF 312 Kompetensi :Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu memahami da,n merumuskan rekayasa pengelolaan hutan dengan paradigma Sosial Forestry.Silabus :Sejarah perkembangan hutan jati sampai dengan akhir abad XIX, elaborasi penguasaan hukum adat (hak ulayat), elaborasi pembentukan system pembuatan tanaman, penjarangan dan pemanenan, penyusunan rencana perusahaan, perkembangan masalah sosial ekonomi masyarakat.Acuan :Simon, H, Pengelolaan Hutan Jati (diktat) Dosen Pengampu : Prof. Hasanu Simon

KTM 431 Analisis Ekonomi Pembangun Kehutanan SKS : 3 (2,1)Prasyarat : KTM 311, KTM 321*, KTM 322 Kompetensi :Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa rnampu melaksanakan evaluasi balk di tingkat perencanaan maupun di tingkat pelaksanaan proyek-proyek pembangunan hutan. Pokok Bahasan (Course Contents):1. Pengertian Proyek, Proyek Pembangunan Kehutanan, Teori kelangkaan

sumberdaya perekonomian. Peranan investasi (proyek) pembangunan dalam perekonomian nasional.

2. Cakupan Analisis Ekonomi dan Finansial Proyek,kesamaan dan perbedaan Analisis Finansial dan Analisis Ekonomi.

3. Indenfifikasi Input Proyek Pembangunan dalam Analisis Finansial dan Analisis Ekonomi. Menjelaskan jenis input dan output yang masuk ke dalam cakupan Analisis Finansial dan yang masuk ke dalam cakupan Analisis Ekonomi Proyek.

4. Penaksiran Nilai Satuan Input (biaya) dan Nilai Satuan Output (Pendapatan) Proyek, penaksiran nilai total nominal biaya dan nilai total nominal pendapatan pada Analisis Finansial dan Analisis Ekonomi (penyusunan cashflow). Harga pasar senyatanya (market price), harga ekonomi (harga pasar bebas atau terdistorsi, shadow pricing atau penaksiran nilai ekonomi barang dan jasa.

5. Teori oportunitas modal (opportunity cost of capital) financial dan ekonomi (penaksiran social discount rate) dan pengintegrasiannya ke dalam besaran biaya (financial dan ekonomi) dan besaran pendapatan (financial dan ekonomi proyek),discounting dan compounding.

6. Penaksiran tingkat keuntungan neto (efisiensi proyek) pada analisis financial dan ekonomi,keuntungan absolute dalam nilai moneternya (rupiah) dan prosen (rate of return), keuntungan relative terhadap (yang memperhitungkan) nilai oportunitas modal (NPV dan BCR), Kriteria keputusan (decision rule) investasi (financial dan ekonomi).

7. Kasus analisis financial dan ekonomi proyek pembangunan, penaksiran nilai ekonomi lingkungan.

Page 10: Copy of S_PMH

Silabus :Analisis Ekonomi sebagai metode pengambilan keputusan pembangunan,Tujuan Proyek Pembangunan,Sistem Proyek dan Interdependensi antar Komponen Sistem,Indentifikasi InputOutput Proyek,Konsep Nilai Finansial dan Ekonomi Analisis Arus Biaya dan pendapatan Ekonomi,Teori Opportunitas Biaya Modal (Teori Nilai Waktu),Aplikasi Kriteria Finansial dan Ekonomi.Acuan :1. Gregersen, H M. Contreras, Arnoldo H. 1979, Economic Analysis Of Forestry Project. FAO, ROMEDosen Pengampu : Dr. Sofyan P. Warsito.Agus Affianto, S.Hut, M.Si; Slamet Riyanto, S. Hut.

KTM 432 Pemasaran Hasil Hutan SKS: 2 (2,0)Prasyarat : KTM 321 Kompetensi :Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu melakukan kajian analisis efisiensi pemasaran hasil hutan dengan menggunakan parameter-parameter efisiensi antara lain adalah konsep elastisitas, profit margin, marketing margin, efisiensi operasional, dan konsep korelasi.Silabus :Peranan pemasaran (hasil hutan) dalam perekonomian (mikro, makro), karakteristik pemasaran komoditi hasil hutan (konsep derived demand), sistem pemasaran dan analisis marketing mix untuk pengambilan keputusan, konsep dan indikator efisiensi pemasaran, analisis permintaan dan penawaran, bentuk-bentuk pasar, strategi penetapan harga, penelitian pemasaran.Acuan :1. Kottler, P. 1994. Principles of Marketing. Third Edition. Prentice Hall, New

Jersey:2. Sinclair, Steven A. 1996. Forest Products Marketing. McGraw-Hill Book Co

Inc.Dosen Pengampu : Dr. Ir. Wahyu Andayani,M.S.

KTM 433 Nilai . Ekonomi Hutan dan Lingkungan SKS : 2 (2,0)Prasyarat : KTM 431, KTK 321120Kompetensi :Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa memiliki pengetahuan dasar dan praktis untuk melaksanakan analisis penaksiran dan evaluasi.- nilai hutan ditinjau dari segi komersial maupun ekonomi - nilai lingkungan ditinjau dari segi perekonomianPokok Bahasan :1. Kedudukan nilai ekonomi hutan lingkungan dalam pengembilan keputusan

pembangunan nasional2. Teori dasar nilai barang dan jasa,nilai berdasarkan nilai pasar (market value),

nilai berdasarkan biaya (cost value), dan nilai berdasarkan harapan pendapatan (income value).

3. Penaksiran nilai moneter tegakan hutan tanaman dan hutan produksi alam dari sisi produksi barang komersial (sebagai aktiva), berdasarkan pasar

Page 11: Copy of S_PMH

(market value),nilai berdasarkan biaya (cost value), dan nilai berdasarkan harapan pendapatan (income value).

4. Neraca Tegakan Hutan,berdasarkan luas volume tegakan, dan nilai moneternya.

5. Motode penaksiran nilai ekonomi lingkungan; a. berdasarkan pasar kovensional (change-inproductivity, loss-of

earnings, preventive expenditure), replacement cost, shadow project,b. berdasar pasar implicit (travel cost, property value, wage differential,

non market goods), c. berdasarkan pasar artificial (constructed market),contingent valuation.

6. Aplikasi teori penaksiran nilai ekonomi lingkungan pada evaluasi pembangunan dan pengelolaan DAS,nilai ekonomi konservasi dan nilai ekonomi air.

7. Teori Pendapatan Nasional dan Pengintegrasian Nilai Ekonomi Lingkungan ke dalam Perhitungan Pendapatan Nasional.

Silabus :Kedudukan informasi nilai ekonomi hutan dan lingkungan dalam pengambilan keputusan kebijaksanaan kehutanan dan lingkungan. Teori umum nilai ekonomi barang dan jasa, teknikteknik penilaian ekonomi hutan dan lingkungan,Neraca SDH dan lingkungan pada berbagai tingkatan (tingkat bisnis dan tingkat nasional),Penggunaan Nilai Depresiasi/Apresiasi SDA dan lingkungan pada Perhitungan Pendapatan Nasional. Acuan :1. Hufscmidt, Maynard M., James, David E., Meister, Bower, Anton D., Dixon,

John A., 1983. Environmental Natural systems dan Development, An Economic Valuation Guide. The John Hopkins University Press.

2. Repeto, 1990, Natural Resource Accounting, World Bank Institue.NY.Dosen Pengampu :Dr. Sofyan P. WarsitoAgus Affianto, S. Hut, M. Si.

KTM 441 Perencanaan Pemanenan Hasil Hutan SKS:2 (2,0) Prasyarat : KTM 313Kompetensi :Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu menyusun rencana pemanenan hasil hutan yang komprehensip untuk mendukung pengelolaan hutan yang berkelanjutan.. Silabus .Kedudukan dan lingkup perencanaan pemanenan, prinsip dasar pemanenan hasil hutan, pre-harvest inventory, preharvest field preparation (setting & lay out petak tebang), organisasi pemanenan, skedul pemanenan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemanenan, kasus: penyusunan rencana pemanenan.Acuan :1. Conway, S. 1982. Logging practices: principles of timber harvesting systems.

Rev. Ed. Miller Freeman Pub. Inc. San Fransisco, USA.2. Pearce, J.K., and G. Stenzel. 1972. Logging and pulpwood production.

Chapter 2 (Logging Planning). The Ronald Press Co., New York.3. Silversides, C.R., and U. Sundberg. 1989. Operational efficiency in forestry.

Vol. 1:Analysis, Vol. 2: Practice. Kluwer Academic Publishers.

Page 12: Copy of S_PMH

Dosen Pengampu : Ir. Haryanto, MS. Dr. Ir. Nunuk Supriyatno, M.Sc. Ahmad Maryudi, S.Hut., M.Sc.

KTM 451 Sistem Informasi Geografi SDH SKS : 3 (2 ,1) Prasyarat : KTM 252, KTM 352*Silabus :Pengertian dan ruang lingkup SIG secara umum, otomatisasi pemetaan, perolehan data (acquisition) SIG, proses entry data, pengelolaan database digital, format dan struktur data (vektor dan raster), kualitas data, fungsi analisis SIG, pemanfaatan SIG untuk analisis data keruangan dan aplikasinya untuk kehutanan, implementasi SIG untuk kehutanan, perencanaan SDH dan lingkungan.Acuan :1. Burrough, P.A:1988. Principles of Geographical Information System for

Land Resources Assessment. Clarendon Press. Oxford.2. Skidmore, A.K. 1992. Remote Sensing and Geographic Information Systems

in Forest Management. School of Geography, Univ. of South Wales.3. Aronoff, S. 1989. Geographic Information Systems: A Management

Perspective. WDL Pub. Ottawa, Canada. Dosen Pengampu : Wahyu Wardhana, S.Hut., M.Sc.

KTM 461. Pengelolaan Hutan Rakyat Prasyarat : KTM 361Kompetensi :Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu memahami dan membedakan konsep pembangunan hutan skala besar dan skala kecil, memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dan keberhasilan pembangunan hutan rakyat, memahami komponen-komponen dasar sistem hutan rakyat. Silabus :Arti dan batasan ruang lingkup, Pengertian pengelolaan umum dan khusus, Ekosistem Hutan Rakyat, Manfaat sosial ekonomi dan lingkungan sstem hutan rakyat, struktur tegakan tanaman keras, Bentuk pengelolaan (pekarangan, tegalan, HKm, wono, alas, Khepong, parak), kalkulasi ekonomi sistem hutan rakyat, Organisasi dan kelembagaan hutan rakyat, kegiatan pengelolaan, pemasaran hasil, Tantangan dan peluang pengembangan sistem hutan rakyat di Indonesia.Acuan :1. Awang, S. A. 2000, Gurat Hutan Rakyat2. Awang, S. A. 2000 dkk, Hutan Rakyat: Ekonomi dan Pemasaran.3. Awang, S. A. 2005 (ed), Bunga Rampai Hutan Rakyat. Arnold and Deweex,

Tree management in Farmer Strategies. 1995Dosen Pengampu :Dr. Wahyu Andayani; Ir. Djuwadi MS;San Afri Awang MSc.Wahyu Tri Widayanti, S.Hut, MP.

Page 13: Copy of S_PMH

KTM 462 Pengelolaan Agroforestry SKS : (2,0)Prasyarat : KTB 311 Kompetensi :Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu memahami konsep-konsep penggunaan lahan yang ramah sosial, ekonomidan lingkungan, dan mampu mencari peluang untuk niensejahterakan masyarakat pedesaan.Silabus :Arti, epistemology manajemen Agroforestry, klasifikasi system agroforestry, aspek sosial budaya Agroforestry, pemilikan lahan, tenaga kerja, silvikultur tradisional hutan rakyaaat, Persepsi petani tentang penggunaan lahan campuran, oeganisasi petani. Aspek sosial ekonomi, prinsip ikonomi agnogorestry, analisis ekonomi dan funansial Agroforestry, Analisis proyek sederhana, Perencanaan dan pengelolaan Agnoforestry (skala kecil dan besar), D&D methodology, Sistem monitoring dan evaluasi system Agroforestry (produktivitas, sustainabilitas, equitas, dan adoptabilitas).Acuan :1. Castillo, 1994 Agroforestry Project Planning and Management.2. Awang, S. A. 2004. Diktat Kuliah.3. Andayani, W. 2005.. Ekonomi Agroforestri. Dosen Pengampu :Dr. In Wahyu ,Andayani, MS; Ir. San Afri Awang, MSc; Wahyu Triwidayanti, S.Hut, MP.

KTM 463. Pengelolaan SDH Kolaboratif Prasyarat : KTF 312, KTM 362 Kompetensi :Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu mengembangkan pilihan-pilihan model-model pengelolaan SDH sehingga ada jaminan kelestarian sumberdaya hutan tercapai, dan memberi manfaat kepada semua aktor yang terlibat dalam pengelolaan SDH.Silabus :Arti, batasan dan ruang lingkup, Pertengkaran antar kelornpok kepentingan , kekerasan negara melalui kebijakan terhadap SDH, kelemahan model, sentralistik pembangunan kehutanan, memetakan pengguna dan pemanfaatan SDH, Faktor-faktor yang mendukung model kolaborasi, pertimbangan politik, ekonomi, dan sosial; mexninimalkan konflik untuk kolaborasi SDH; stakeholders, kekuasaan dan legitimacy; Hambatan dan tantangan peneglolaan SDH; Studi kasus di hutan produksi (Perhutani), hutan lindung (HKm), dan hutan konservasi (Taman Nasional).Acuan :1. Buckles, 1999. Cultivating Peace.2. Wiratno dkk, 2001. Berkaca di Cermin Retak. 3. Awang, S. A. 2005 Diktat Kuliah.Dosen Pengampu :Ir. San Afri Awang, MSc Wahyu Widayanti, S.Hut. MP.

Page 14: Copy of S_PMH

KTM 464. Pengelolaan Konflik Sumber Daya hutan Prasyarat : KTF 111, KTF 312, KTF 362 Kompetensi :Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu memahami sebab-sebab terjadinya konflik Sumber Daya Hutan dan mencari trobosan baru untuk mengelola konflik tersebut dalam praktik pengelolaan Sumber Daya HutanSilabus :Arti, batasan dan ruang lingkup, Teori-teori konflik (Weber, Marx, Collin, McKean) dan Aktual konflik SDAH di Indonesia, Peta Konflik SDAH (vertikal dan horizontal), identifikasi pihakpihak yang berkepentingan atas SDAH, Kajian Agraria dan konflik Agraria, Teori Reclaiming lahan, Batas Yuridiksi dan batas tradisional atas SDAH, Pertikaian antar pihak atas SDAH, TAP IX/MPR/2001 tentang Refbrma Agraria dan SDA (peluang dan tantangan), Penangan konflik (oposisi, kognisi dan personalisasi, intensi, pengendalian prilaku, pencapaian hasil), cooperativeness dan assertiveness (kompetisi, pengabaian, kolaborasi, kompromi, akomodasi, dan kompromi), Kontrak sosial baru atas SDAH, dan metoda Konsultasi Publik partisipatif, Perubahan model "property regime" atas daya alam hutan (State, private, diantara state dan model).Acuan :1. Buckles, D. 1999. Cultivating Peace.2. Ritzer, G. 2000. Modern Sociological Theory. 3. Diktat Kuliah.Dosen Pengampu :Ir. San Afri Awang MSc; Dr.Ir.Sofyan P. Warsito MS.

KTM 465 Pengelolaan KPH SKS : 2 (2,0) Prasyarat : KTF 311, KTF 312, KTK 421 Kompetensi :Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa memahami konsep dasar pemangkuan hutan dengan mempertimbangkana aspek tegakan, fisik wilayah, dan sosial ekonomi.Silabus :Dasar-dasar kesatuan pemangkuan hutan (KPH), pembentukan KPH, aspek sosial ekonomi masyarkat, aspek teknik wilayah KPH,. hubungan antara masyarakat - kehutanan dan pembangunan wilayah.Acuan :1. Simon, H : Pegelolaan KPH (Diktat) Dosen Pengampu : Prof. Hasanu Simon