Copy of Peranan Manajemen Konstruksi

14
Peranan Manajemen Konstruksi Peranan MK pada tahapn proyek konstruksi dapat dibagi menjadi : Agency Construction Manajement (ACM) Pada sistim ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari pihak pemilik dan berfungsi sebagai koordinator "penghubung" (interface) antara perancangan dan pelaksanaan serta antar para kontraktor. Konsultan MK dapat mulai dilibatkan mulai dari fase perencanaan tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya total serta mutu bangunan. Pihak pemilik mengadakan ikatan kontrak langsung dengan beberapa kontraktor sesuai dengan paket-paket pekerjaan yang telah disiapkan. Extended Service Construction Manajemen (ESCM) Jasa konsultan MK dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak kontraktor. Apabila perencana melakukan jasa Manajemen Konstruksi, akan terjadi "konflik-kepentingan" karena peninjauan terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh konsultan perencana itu sendiri, sehingga hal ini akan menjadi suatu kelemahan pada sistim ini Pada type yang lain kemungkinan melakukan jasa Manajemen Konstruksi berdasarkan permintaan Pemilik ESCM/ KONTRAKTOR.

Transcript of Copy of Peranan Manajemen Konstruksi

Page 1: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi

Peranan Manajemen Konstruksi

Peranan MK pada tahapn proyek konstruksi dapat dibagi menjadi :

Agency Construction Manajement (ACM)

Pada sistim ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari

pihak pemilik dan berfungsi sebagai koordinator "penghubung"

(interface) antara perancangan dan pelaksanaan serta antar para

kontraktor. Konsultan MK dapat mulai dilibatkan mulai dari fase

perencanaan tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya

total serta mutu bangunan. Pihak pemilik mengadakan ikatan kontrak

langsung dengan beberapa kontraktor sesuai dengan paket-paket

pekerjaan yang telah disiapkan.

Extended Service Construction Manajemen (ESCM)

Jasa konsultan MK dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak

kontraktor. Apabila perencana melakukan jasa Manajemen

Konstruksi, akan terjadi "konflik-kepentingan" karena peninjauan

terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh konsultan

perencana itu sendiri, sehingga hal ini akan menjadi suatu kelemahan

pada sistim ini Pada type yang lain kemungkinan melakukan jasa

Manajemen Konstruksi berdasarkan permintaan Pemilik ESCM/

KONTRAKTOR.

Owner Construction Management (OCM)

Dalam hal ini pemilik mengembangkan bagian manajemen konstruksi

profesional yang bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang

dilaksanakan

Page 2: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi

Guaranted Maximum Price Construction Management

(GMPCM)

Konsultan ini bertindak lebih kearah kontraktor umum daripada

sebagai wakil pemilik. Disini konsultan GMPCM tidak melakukan

pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab kepada pemilik

mengenai waktu, biaya dan mutu. Jadi dalam Surat Perjanjian Kerja/

Kontrak konsultan GMPCM tipe ini bertindak sebagai pemberi kerja

terhadap para kontraktor (sub kontraktor).

Jenis Estimasi

Selain diperlukan pengetahuan teknik dan Engeenering, kualitas

estimasi sangat ditentukan oleh :

• Tersedianya data dan informasi

• Teknik dan metode yang digunakan

• Kecakapan dan pengalaman estimator

• Tujuan pemakaian perkiraan biaya

Sumber informasi terbaik adalah pengalaman perusahaan dari

proyek-proyek yang pernah dikerjakan antara lain. informasi

mengenai jumlah material yang terpakai, jumlah tenaga kerja yang

dibutuhkan untuk suatu jenis pekerjaan ( produktivitas perorang

ataupun pergroup tenaga kerja ) , jam kerja peralatan, dll.

Sebagaimana tahapan proyek konstruksi data dan informasi akan

semakin lengkap dari tahap studi kelayakan sampai dengan tahap

pelaksanaan, atau dalam arti kualitas perkiraan biaya akan semakin

mendekati ketepatannya. Terdapat beberapa jenis estimasi yang di

dasarkan pada cara memperkirakan biaya suatu konstruksi, yaitu :

Page 3: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi

1. Estimasi kelayakan adalah sebagaimana tujuan dari tahap studi

kelayakan adalah untuk menentukan apakah bangunan tsb layak

dibangun, maka memperkirakan biaya konstruksinya berdasarkan

pengalaman/ membandingkan dengan bangunan yang identik, dapat

termasuk di dalamnya adalah biaya pembebasan tanah, namun untuk

biaya bangunan dapat digunakan dengan cara estimasi konseptual

2. Estimasi Konseptual adalah memperkirakan biaya suatu bangunan

berdasarkan satuan volume bangunan , atau factor yang lain , dengan

patokan harga yang didasarkan pada bangunan yang identik. Pada

estimasi konseptual telah tersedia gambar lengkap ataupun belum

lengkap. Beberapa metode estimasi konseptual sebagai berikut :

a. Metode Satuan luas ( m2 ) , metoda ini mengandalkan data dari

proyek sejenis yang pernah dibangun. Metoda ini bersifat garis besar

dan ketelitiannya rendah.

b. Metode Satuan isi (m3 ) dapat dipakai pada bangunan dimana

volume sangat dipentingkan. Metoda ini hanya dapat diandalkan

untuk fase awal perencanaan dan perancangan untuk bangunan yang

kurang lebih identik.

c. Metode Harga Satuan Fungsional, yang menggunakan fungsi dari

fasilitas sebagai dasar penetapan biaya

d. Metode Faktorial, dapat digunakan pada proyek bertipe sama.

Metoda ini paling berguna untuk proyek-proyek yang mempunyai

komponen utama sama. Biaya komponen utama ini akan berfungsi

sebagai faktor dasar 1.00. Semua komponen yang lain harganya

merupakan fungsi dari komponen utama.

e. Metode Sistematis (Elemental Estimates atau Parametric

Estimates), dimana proyek dibagi atas sistem fungsionalnya. Harga

satuan ditentukan oleh penjumlahan tiap harga satuan elemen dalam

setiap sistem atau mengalikan dengan data faktor pengali yang ada.

Page 4: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi

3. Estimasi Detail/ Terperinci adalah memperkirakan biaya konstruksi

secara lebih terinci dengan berpedoman pada gambar rencana,

spesifikasi, gambar potongan dan gambar detail telah tersedia,

demikian juga gambar kerja yang selanjutnya dari gambar kerja dapat

dihitung material-material yang memerlukan potongan yang berpola

( cutting list ), sehingga volume dari masing-masing detail bagian

konstruksi maupun potongan pola tersebut dapat dihitung lebih pasti.

Atau disebut dengan metode harga satuan dan volume pekerjaan

( Quantity Take Off )

Faktor-faktor yang mempengaruhi Estimasi

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkiraan biaya konstruksi,

yaitu:

1. Produktivitas tenaga kerja , produktivitas adalah volume pekerjaan

yang dapat dihasilkan oleh sorang atau kelompok pekerja dalam

satuan waktu , makin besar produktivitas, maka makin cepat

pekerjaan tsb di selesaikan, yang berarti makin cepat pekerjaan

diselesaikan. Hal ini berkaitan dengan jumlah upah yang dibayarkan,

namun juga perlu analisis yang lebih mendalam karena dengan

produtivitas makin besar harga satuan upah tenaga kerja juga makin

mahal.

2. Ketersediaan material/ sumber daya proyek , makin langka material

dipasaran , maka makin mahal harga yang di tawarkan, ataupun jika

diperlukan waktu pemesanan yang lebih lama, dengan biaya yang

akan di bebankan kepada konsumen.

3. Pasar Finansial, nilai kurs akan mempengaruhi indeks harga tenaga

Page 5: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi

kerja , maupun sumber daya proyek yang lain

4. Cuaca, pelaksanaan proyek konstruksi yang dimungkinkan

dikerjakan dalam waktu yang relatif lama akan sangat mempengaruhi

biaya suatu pekerjaan. Misal pekerjaan beton yang dilaksanakan pada

musim hujan, akan menambah biaya pembelian bahan pelindung

beton setelah pengecoran

5. Masalah konstruksibilitas, kesulitan ataupun menggunakan metode

yang belum pernah di laksanakan , maka factor resiko akan menjadi

lebih tinggi, sehingga biaya akan makin mahal

6. Type kontrak

7. Dll

Definisi Estimasi Biaya

Definisi perkiraan biaya adalah seni memperkirakan kemungkinan

jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan

pada informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman Soeharto -

National Estimating Society – USA), berdasarkan definisi, tersebut

maka perkiraan biaya mempunyai pengertian sebagai berikut :

• Perkiraan biaya yaitu melihat, memperhitungkan dan mengadakan

perkiraan atas hal –hal yang akan terjadi selanjutnya

• Analisis biaya yang berarti pengkajian dan pembahasan biaya yang

pernah ada yang digunakan sebagai informasi yang penting

Tujuan Manajemen Konstruksi

Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen

atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga

diperoleh hasil optimal sesuai dengan persyaratan (spesification)

Page 6: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi

untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula

mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu

pelaksanaan Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan

pelaksanaan pengwasan mutu ( Quality Control ) , pengawasan biaya (

cost Control ) dan pengawasan waktu pelaksanaan ( time control ).

Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai

tahap perencanaan, namun dapat juga pada tahap - tahap lain sesuai

dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut sehingga konsep MK dapat

diterapkan pada tahap - tahap proyek sebagai berikut

1. Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek.

Pengelolaan proyek dengan sistem MK, disini mencakup pengelolaan

teknis operasional proyek, dalam bentuk masukan - masukan dan atau

keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional proyek

konstruksi, yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari

persiapan, perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penyerahan

proyek.

2. Tim MK sudah berperan sejak awal disain, pelelangan dan

pelaksanaan proyek selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak

('feasible ") mulai dari tahap disain.

3. Tim MK akan memberikan masukan dan atau keputusan dalam

penyempurnaan disain sampai proyek selesai, apabila manajemen

konstruksi dilaksanakan setelah tahap disain

4. MK berfungsi sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan dan

melaksanakan fungsi pengendalian atau pengawasan, apabila

manajemen konstruksi dilaksanakan mulai tahap pelaksanaan dengan

menekankan pemisahan kontrak - kontrak pelaksanaan untuk

kontraktor.

Pengertian Manajemen Konstruksi

Page 7: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi

Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai

suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang

terbatas. Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya

untuk mencapai suatu hasil dalam bentunk bangunan atau

infrastruktur. Bangunan ini pada umumnya mencakup pekerjaan

pokok yang termasuk di dalamnya bidang teknik sipil dan arsitektur,

juga tidak jarang melibatkan disiplin lain seperti teknik industri,

teknik mesin, elektro dan sebagainya.

Hubungan tanah, air, udara, dan tanaman

Tanaman sejak disemaikan sampai mengeluarkan hasil memerlukan

unsur hara. Selain ketersediaan unsur hara, pertumbuhan tanaman

menyangkut kesuburan dipengaruhi faktor-faktor sepert: air, iklim,

dan tanaman itu sendiri.

Kebutuhan pokok untuk kesuburan hidup tanaman adalah; unsur-

unsur tertentu (hara), air, udara, cahaya, dan panas (suhu).

Pertumbuhan akar dipengaruhi oleh tingkat tinggi rendahnya suhu

tanah pada daerah perakaran, begitu pula dengan ketersediaan udara

dalam tanah mempengaruhi pula pernafasan sebagian dari akar-akar

tanaman. Pertumabuhan tanaman akan menjadi baik bilamana

disediakan kondisi ideal untuk tanaman tersebut. Unsur hara dalam

konsentrasi yang optimum sangat diperlukan oleh tanaman. Unsur

hara yang diperlukan adalah unsur hara makro dan mikro

Ketersediaan unsur hara dalam tanah berupa senyawa kompleks yang

sukar larut dan dapat berupa senyawa sederhana yang larut dalam air

dan relatif tersedia untuk tanaman.

Keragaman jenis tumbuh-tumbuhan karena adanya pengaruh iklim

yang kompleks, selain butuh air, tanaman membutuhkan tempat

untuk tumbuh yaitu tanah. Tanah yang baik untuk usaha pertanian

adalah tanah yang mudah diolah, dan produktivitas tinggi. Sedangkan

Page 8: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi

komposisi tanah untuk kepentingan pertanian berupa tanah mineral

dengan kandungan bahan organic (humus) dan tentu saja unsur air

dan udara ada pada komposisi tanah tersebut.

Di bawah permukaan tanah, pori-pori tanah mengandung air dan

udara dengan jumlah yang berubah-ubah. Bila air hujan jatuh ke

permukaan tanah, air terus bergerak ke bawa melalui zone aerasi dan

sebagian mengisi pori-pori tanah dan tinggal dalam pori-pori yang

ditahan oleh gaya-gaya kapiler disekitar butir-butir tanah.

Air yang berada pada lapisan atas dari zona aerasi disebut lengas

tanah. Bila kapasitas menahan air tanah pada zone aerasi telah

dipenuhi, air akan bergerak ke bawah menuju zone saturasi, dan air

ini disebut air tanah. Bentuk lengas tanah secara umum

diklasifikasikan sebagai: air gravitasi, air kapiler, dan air higroskopis.

Di dalam pembicaraan tengtang konstanta lengas tanah, dijumpai

beberapa istilah yaitu: kapasitas kejenuhan, kapasitas lapang, titik

layu permanen, titik layu akhir, dan koefisien higroskopis.

Frekuensi pemberian air irigasi dipengaruhi oleh sifat hubungan

antara tanaman, tanah, dan air. Faktor yang mempengaruhi daya

penahan tanah adalah tekstur, struktur, dan bahan-bahan organic

yang terkandung dalam tanah. Sedangkan ukuran butir menentukan

struktur tanah, dan produktivitas tanaman dipengaruhi oleh struktur

tanah. Frekuensi pemberian air yang paling sesuai merupakan hasil

keputusan berdasarkan pengaruh berbagai faktor kombinasi (hasil

percobaan/penelitian). Kesuburan fisik tanah ditentukan oleh struktur

tanah, namun kesuburan kimiawi ditentukan oleh kemampuan tanah

menyediakan unsur hara dalam jumlah yang cukup dan seimbang.

Unsur-unsur utama, yakni: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, B,

Zn, Mo, dan Cl.

Page 9: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi

Tanaman memerlukan air dalam jumlah berbeda menurut macam

tanaman. Bila ditinjau response terhadap air, secara garis besar

digolongkan menjadi 3 jenis: tanaman aquatik, tanaman semi aquatik,

dan tanaman tanah kering.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkiraan biaya konstruksi,

yaitu:

1.Produktivitas tenaga kerja , produktivitas adalah volume pekerjaan

yang dapat dihasilkan oleh sorang atau kelompok pekerja dalam

satuan waktu , makin besar produktivitas, maka makin cepat

pekerjaan tsb di selesaikan, yang berarti makin cepat pekerjaan

diselesaikan. Hal ini berkaitan dengan jumlah upah yang dibayarkan,

namun juga perlu analisis yang lebih mendalam karena dengan

produtivitas makin besar harga satuan upah tenaga kerja juga makin

mahal.

2.Ketersediaan material/ sumber daya proyek , makin langka material

dipasaran , maka makin mahal harga yang di tawarkan, ataupun jika

diperlukan waktu pemesanan yang lebih lama, dengan biaya yang

akan di bebankan kepada konsumen.

3.Pasar Finansial, nilai kurs akan mempengaruhi indeks harga tenaga

kerja , maupun sumber daya proyek yang lain

4.Cuaca, pelaksanaan proyek konstruksi yang dimungkinkan

dikerjakan dalam waktu yang relatif lama akan sangat mempengaruhi

biaya suatu pekerjaan. Misal pekerjaan beton yang dilaksanakan pada

Page 10: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi

musim hujan, akan menambah biaya pembelian bahan pelindung

beton setelah pengecoran

5.Masalah konstruksibilitas, kesulitan ataupun menggunakan metode

yang belum pernah di laksanakan , maka factor resiko akan menjadi

lebih tinggi, sehingga biaya akan makin mahal

6.Type kontrak

Manajemen Konstruksi

Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai

suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang

terbatas. Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya

untuk mencapai suatu hasil dalam bentunk bangunan atau

infrastruktur. Bangunan ini pada umumnya mencakup pekerjaan

pokok yang termasuk di dalamnya bidang teknik sipil dan arsitektur,

juga tidak jarang melibatkan disiplin lain seperti teknik industri,

teknik mesin, elektro dan sebagainya.

Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi

manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara

sistimatis pada suatu proyek dengan menggunkan sumber daya yang

ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara

optimal.

Manajemen Konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan

waktu. manajemen material dan manjemen tenaga kerja yang akan

lebih ditekankan. Hal itu dikarenakan manajemen perencanaan

berperan hanya 20% dan sisanya manajemen pelaksanaan termasuk

didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek.

Page 11: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi

Manajemen konstruksi memiliki beberapa fungsi antara lain :

1. Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara

perencanaan dan pelaksanaan

2. Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak

pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktupelaksanaan

3. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu

dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan

yang dapat dilihat pada lampiran

4. Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan

terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan

5. Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sistem informasi

yang baikuntuk menganalisis performa dilapangan