Copy of Peranan Manajemen Konstruksi
-
Upload
manchester-jack -
Category
Documents
-
view
134 -
download
5
Transcript of Copy of Peranan Manajemen Konstruksi
![Page 1: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/5571fabd497959916992fc81/html5/thumbnails/1.jpg)
Peranan Manajemen Konstruksi
Peranan MK pada tahapn proyek konstruksi dapat dibagi menjadi :
Agency Construction Manajement (ACM)
Pada sistim ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari
pihak pemilik dan berfungsi sebagai koordinator "penghubung"
(interface) antara perancangan dan pelaksanaan serta antar para
kontraktor. Konsultan MK dapat mulai dilibatkan mulai dari fase
perencanaan tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya
total serta mutu bangunan. Pihak pemilik mengadakan ikatan kontrak
langsung dengan beberapa kontraktor sesuai dengan paket-paket
pekerjaan yang telah disiapkan.
Extended Service Construction Manajemen (ESCM)
Jasa konsultan MK dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak
kontraktor. Apabila perencana melakukan jasa Manajemen
Konstruksi, akan terjadi "konflik-kepentingan" karena peninjauan
terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh konsultan
perencana itu sendiri, sehingga hal ini akan menjadi suatu kelemahan
pada sistim ini Pada type yang lain kemungkinan melakukan jasa
Manajemen Konstruksi berdasarkan permintaan Pemilik ESCM/
KONTRAKTOR.
Owner Construction Management (OCM)
Dalam hal ini pemilik mengembangkan bagian manajemen konstruksi
profesional yang bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang
dilaksanakan
![Page 2: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/5571fabd497959916992fc81/html5/thumbnails/2.jpg)
Guaranted Maximum Price Construction Management
(GMPCM)
Konsultan ini bertindak lebih kearah kontraktor umum daripada
sebagai wakil pemilik. Disini konsultan GMPCM tidak melakukan
pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab kepada pemilik
mengenai waktu, biaya dan mutu. Jadi dalam Surat Perjanjian Kerja/
Kontrak konsultan GMPCM tipe ini bertindak sebagai pemberi kerja
terhadap para kontraktor (sub kontraktor).
Jenis Estimasi
Selain diperlukan pengetahuan teknik dan Engeenering, kualitas
estimasi sangat ditentukan oleh :
• Tersedianya data dan informasi
• Teknik dan metode yang digunakan
• Kecakapan dan pengalaman estimator
• Tujuan pemakaian perkiraan biaya
Sumber informasi terbaik adalah pengalaman perusahaan dari
proyek-proyek yang pernah dikerjakan antara lain. informasi
mengenai jumlah material yang terpakai, jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk suatu jenis pekerjaan ( produktivitas perorang
ataupun pergroup tenaga kerja ) , jam kerja peralatan, dll.
Sebagaimana tahapan proyek konstruksi data dan informasi akan
semakin lengkap dari tahap studi kelayakan sampai dengan tahap
pelaksanaan, atau dalam arti kualitas perkiraan biaya akan semakin
mendekati ketepatannya. Terdapat beberapa jenis estimasi yang di
dasarkan pada cara memperkirakan biaya suatu konstruksi, yaitu :
![Page 3: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/5571fabd497959916992fc81/html5/thumbnails/3.jpg)
1. Estimasi kelayakan adalah sebagaimana tujuan dari tahap studi
kelayakan adalah untuk menentukan apakah bangunan tsb layak
dibangun, maka memperkirakan biaya konstruksinya berdasarkan
pengalaman/ membandingkan dengan bangunan yang identik, dapat
termasuk di dalamnya adalah biaya pembebasan tanah, namun untuk
biaya bangunan dapat digunakan dengan cara estimasi konseptual
2. Estimasi Konseptual adalah memperkirakan biaya suatu bangunan
berdasarkan satuan volume bangunan , atau factor yang lain , dengan
patokan harga yang didasarkan pada bangunan yang identik. Pada
estimasi konseptual telah tersedia gambar lengkap ataupun belum
lengkap. Beberapa metode estimasi konseptual sebagai berikut :
a. Metode Satuan luas ( m2 ) , metoda ini mengandalkan data dari
proyek sejenis yang pernah dibangun. Metoda ini bersifat garis besar
dan ketelitiannya rendah.
b. Metode Satuan isi (m3 ) dapat dipakai pada bangunan dimana
volume sangat dipentingkan. Metoda ini hanya dapat diandalkan
untuk fase awal perencanaan dan perancangan untuk bangunan yang
kurang lebih identik.
c. Metode Harga Satuan Fungsional, yang menggunakan fungsi dari
fasilitas sebagai dasar penetapan biaya
d. Metode Faktorial, dapat digunakan pada proyek bertipe sama.
Metoda ini paling berguna untuk proyek-proyek yang mempunyai
komponen utama sama. Biaya komponen utama ini akan berfungsi
sebagai faktor dasar 1.00. Semua komponen yang lain harganya
merupakan fungsi dari komponen utama.
e. Metode Sistematis (Elemental Estimates atau Parametric
Estimates), dimana proyek dibagi atas sistem fungsionalnya. Harga
satuan ditentukan oleh penjumlahan tiap harga satuan elemen dalam
setiap sistem atau mengalikan dengan data faktor pengali yang ada.
![Page 4: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/5571fabd497959916992fc81/html5/thumbnails/4.jpg)
3. Estimasi Detail/ Terperinci adalah memperkirakan biaya konstruksi
secara lebih terinci dengan berpedoman pada gambar rencana,
spesifikasi, gambar potongan dan gambar detail telah tersedia,
demikian juga gambar kerja yang selanjutnya dari gambar kerja dapat
dihitung material-material yang memerlukan potongan yang berpola
( cutting list ), sehingga volume dari masing-masing detail bagian
konstruksi maupun potongan pola tersebut dapat dihitung lebih pasti.
Atau disebut dengan metode harga satuan dan volume pekerjaan
( Quantity Take Off )
Faktor-faktor yang mempengaruhi Estimasi
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkiraan biaya konstruksi,
yaitu:
1. Produktivitas tenaga kerja , produktivitas adalah volume pekerjaan
yang dapat dihasilkan oleh sorang atau kelompok pekerja dalam
satuan waktu , makin besar produktivitas, maka makin cepat
pekerjaan tsb di selesaikan, yang berarti makin cepat pekerjaan
diselesaikan. Hal ini berkaitan dengan jumlah upah yang dibayarkan,
namun juga perlu analisis yang lebih mendalam karena dengan
produtivitas makin besar harga satuan upah tenaga kerja juga makin
mahal.
2. Ketersediaan material/ sumber daya proyek , makin langka material
dipasaran , maka makin mahal harga yang di tawarkan, ataupun jika
diperlukan waktu pemesanan yang lebih lama, dengan biaya yang
akan di bebankan kepada konsumen.
3. Pasar Finansial, nilai kurs akan mempengaruhi indeks harga tenaga
![Page 5: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/5571fabd497959916992fc81/html5/thumbnails/5.jpg)
kerja , maupun sumber daya proyek yang lain
4. Cuaca, pelaksanaan proyek konstruksi yang dimungkinkan
dikerjakan dalam waktu yang relatif lama akan sangat mempengaruhi
biaya suatu pekerjaan. Misal pekerjaan beton yang dilaksanakan pada
musim hujan, akan menambah biaya pembelian bahan pelindung
beton setelah pengecoran
5. Masalah konstruksibilitas, kesulitan ataupun menggunakan metode
yang belum pernah di laksanakan , maka factor resiko akan menjadi
lebih tinggi, sehingga biaya akan makin mahal
6. Type kontrak
7. Dll
Definisi Estimasi Biaya
Definisi perkiraan biaya adalah seni memperkirakan kemungkinan
jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan
pada informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman Soeharto -
National Estimating Society – USA), berdasarkan definisi, tersebut
maka perkiraan biaya mempunyai pengertian sebagai berikut :
• Perkiraan biaya yaitu melihat, memperhitungkan dan mengadakan
perkiraan atas hal –hal yang akan terjadi selanjutnya
• Analisis biaya yang berarti pengkajian dan pembahasan biaya yang
pernah ada yang digunakan sebagai informasi yang penting
Tujuan Manajemen Konstruksi
Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen
atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga
diperoleh hasil optimal sesuai dengan persyaratan (spesification)
![Page 6: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/5571fabd497959916992fc81/html5/thumbnails/6.jpg)
untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula
mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu
pelaksanaan Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan
pelaksanaan pengwasan mutu ( Quality Control ) , pengawasan biaya (
cost Control ) dan pengawasan waktu pelaksanaan ( time control ).
Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai
tahap perencanaan, namun dapat juga pada tahap - tahap lain sesuai
dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut sehingga konsep MK dapat
diterapkan pada tahap - tahap proyek sebagai berikut
1. Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek.
Pengelolaan proyek dengan sistem MK, disini mencakup pengelolaan
teknis operasional proyek, dalam bentuk masukan - masukan dan atau
keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional proyek
konstruksi, yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari
persiapan, perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penyerahan
proyek.
2. Tim MK sudah berperan sejak awal disain, pelelangan dan
pelaksanaan proyek selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak
('feasible ") mulai dari tahap disain.
3. Tim MK akan memberikan masukan dan atau keputusan dalam
penyempurnaan disain sampai proyek selesai, apabila manajemen
konstruksi dilaksanakan setelah tahap disain
4. MK berfungsi sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan dan
melaksanakan fungsi pengendalian atau pengawasan, apabila
manajemen konstruksi dilaksanakan mulai tahap pelaksanaan dengan
menekankan pemisahan kontrak - kontrak pelaksanaan untuk
kontraktor.
Pengertian Manajemen Konstruksi
![Page 7: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/5571fabd497959916992fc81/html5/thumbnails/7.jpg)
Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai
suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang
terbatas. Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya
untuk mencapai suatu hasil dalam bentunk bangunan atau
infrastruktur. Bangunan ini pada umumnya mencakup pekerjaan
pokok yang termasuk di dalamnya bidang teknik sipil dan arsitektur,
juga tidak jarang melibatkan disiplin lain seperti teknik industri,
teknik mesin, elektro dan sebagainya.
Hubungan tanah, air, udara, dan tanaman
Tanaman sejak disemaikan sampai mengeluarkan hasil memerlukan
unsur hara. Selain ketersediaan unsur hara, pertumbuhan tanaman
menyangkut kesuburan dipengaruhi faktor-faktor sepert: air, iklim,
dan tanaman itu sendiri.
Kebutuhan pokok untuk kesuburan hidup tanaman adalah; unsur-
unsur tertentu (hara), air, udara, cahaya, dan panas (suhu).
Pertumbuhan akar dipengaruhi oleh tingkat tinggi rendahnya suhu
tanah pada daerah perakaran, begitu pula dengan ketersediaan udara
dalam tanah mempengaruhi pula pernafasan sebagian dari akar-akar
tanaman. Pertumabuhan tanaman akan menjadi baik bilamana
disediakan kondisi ideal untuk tanaman tersebut. Unsur hara dalam
konsentrasi yang optimum sangat diperlukan oleh tanaman. Unsur
hara yang diperlukan adalah unsur hara makro dan mikro
Ketersediaan unsur hara dalam tanah berupa senyawa kompleks yang
sukar larut dan dapat berupa senyawa sederhana yang larut dalam air
dan relatif tersedia untuk tanaman.
Keragaman jenis tumbuh-tumbuhan karena adanya pengaruh iklim
yang kompleks, selain butuh air, tanaman membutuhkan tempat
untuk tumbuh yaitu tanah. Tanah yang baik untuk usaha pertanian
adalah tanah yang mudah diolah, dan produktivitas tinggi. Sedangkan
![Page 8: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/5571fabd497959916992fc81/html5/thumbnails/8.jpg)
komposisi tanah untuk kepentingan pertanian berupa tanah mineral
dengan kandungan bahan organic (humus) dan tentu saja unsur air
dan udara ada pada komposisi tanah tersebut.
Di bawah permukaan tanah, pori-pori tanah mengandung air dan
udara dengan jumlah yang berubah-ubah. Bila air hujan jatuh ke
permukaan tanah, air terus bergerak ke bawa melalui zone aerasi dan
sebagian mengisi pori-pori tanah dan tinggal dalam pori-pori yang
ditahan oleh gaya-gaya kapiler disekitar butir-butir tanah.
Air yang berada pada lapisan atas dari zona aerasi disebut lengas
tanah. Bila kapasitas menahan air tanah pada zone aerasi telah
dipenuhi, air akan bergerak ke bawah menuju zone saturasi, dan air
ini disebut air tanah. Bentuk lengas tanah secara umum
diklasifikasikan sebagai: air gravitasi, air kapiler, dan air higroskopis.
Di dalam pembicaraan tengtang konstanta lengas tanah, dijumpai
beberapa istilah yaitu: kapasitas kejenuhan, kapasitas lapang, titik
layu permanen, titik layu akhir, dan koefisien higroskopis.
Frekuensi pemberian air irigasi dipengaruhi oleh sifat hubungan
antara tanaman, tanah, dan air. Faktor yang mempengaruhi daya
penahan tanah adalah tekstur, struktur, dan bahan-bahan organic
yang terkandung dalam tanah. Sedangkan ukuran butir menentukan
struktur tanah, dan produktivitas tanaman dipengaruhi oleh struktur
tanah. Frekuensi pemberian air yang paling sesuai merupakan hasil
keputusan berdasarkan pengaruh berbagai faktor kombinasi (hasil
percobaan/penelitian). Kesuburan fisik tanah ditentukan oleh struktur
tanah, namun kesuburan kimiawi ditentukan oleh kemampuan tanah
menyediakan unsur hara dalam jumlah yang cukup dan seimbang.
Unsur-unsur utama, yakni: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, B,
Zn, Mo, dan Cl.
![Page 9: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/5571fabd497959916992fc81/html5/thumbnails/9.jpg)
Tanaman memerlukan air dalam jumlah berbeda menurut macam
tanaman. Bila ditinjau response terhadap air, secara garis besar
digolongkan menjadi 3 jenis: tanaman aquatik, tanaman semi aquatik,
dan tanaman tanah kering.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkiraan biaya konstruksi,
yaitu:
1.Produktivitas tenaga kerja , produktivitas adalah volume pekerjaan
yang dapat dihasilkan oleh sorang atau kelompok pekerja dalam
satuan waktu , makin besar produktivitas, maka makin cepat
pekerjaan tsb di selesaikan, yang berarti makin cepat pekerjaan
diselesaikan. Hal ini berkaitan dengan jumlah upah yang dibayarkan,
namun juga perlu analisis yang lebih mendalam karena dengan
produtivitas makin besar harga satuan upah tenaga kerja juga makin
mahal.
2.Ketersediaan material/ sumber daya proyek , makin langka material
dipasaran , maka makin mahal harga yang di tawarkan, ataupun jika
diperlukan waktu pemesanan yang lebih lama, dengan biaya yang
akan di bebankan kepada konsumen.
3.Pasar Finansial, nilai kurs akan mempengaruhi indeks harga tenaga
kerja , maupun sumber daya proyek yang lain
4.Cuaca, pelaksanaan proyek konstruksi yang dimungkinkan
dikerjakan dalam waktu yang relatif lama akan sangat mempengaruhi
biaya suatu pekerjaan. Misal pekerjaan beton yang dilaksanakan pada
![Page 10: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/5571fabd497959916992fc81/html5/thumbnails/10.jpg)
musim hujan, akan menambah biaya pembelian bahan pelindung
beton setelah pengecoran
5.Masalah konstruksibilitas, kesulitan ataupun menggunakan metode
yang belum pernah di laksanakan , maka factor resiko akan menjadi
lebih tinggi, sehingga biaya akan makin mahal
6.Type kontrak
Manajemen Konstruksi
Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai
suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang
terbatas. Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya
untuk mencapai suatu hasil dalam bentunk bangunan atau
infrastruktur. Bangunan ini pada umumnya mencakup pekerjaan
pokok yang termasuk di dalamnya bidang teknik sipil dan arsitektur,
juga tidak jarang melibatkan disiplin lain seperti teknik industri,
teknik mesin, elektro dan sebagainya.
Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi
manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara
sistimatis pada suatu proyek dengan menggunkan sumber daya yang
ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara
optimal.
Manajemen Konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan
waktu. manajemen material dan manjemen tenaga kerja yang akan
lebih ditekankan. Hal itu dikarenakan manajemen perencanaan
berperan hanya 20% dan sisanya manajemen pelaksanaan termasuk
didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek.
![Page 11: Copy of Peranan Manajemen Konstruksi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/5571fabd497959916992fc81/html5/thumbnails/11.jpg)
Manajemen konstruksi memiliki beberapa fungsi antara lain :
1. Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara
perencanaan dan pelaksanaan
2. Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak
pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktupelaksanaan
3. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu
dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan
yang dapat dilihat pada lampiran
4. Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan
terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan
5. Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sistem informasi
yang baikuntuk menganalisis performa dilapangan