contoh proposal magang Analisa Lumpur

37
CURICULUM VITAE Nama : Nana Suryana Tempat, tanggal lahir : Karawang,15 Desember 1989 Alamat : Dusun Sumurjaya II RT 08 RW 04 Des Sumurlaban Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang Kode Pos : Agama : Islam Jenis Kelamin : Laki-laki Telpon : 085781199872

description

proposal ini adalah salah satu contoh proposal magang ANALISA SIFAT FISIK LUMPUR PEMBORAN

Transcript of contoh proposal magang Analisa Lumpur

Page 1: contoh proposal magang Analisa Lumpur

CURICULUM VITAE

Nama : Nana Suryana

Tempat, tanggal lahir : Karawang,15 Desember 1989

Alamat : Dusun Sumurjaya II RT 08 RW 04 Des Sumurlaban

Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang

Kode Pos :

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Telpon : 085781199872

Page 2: contoh proposal magang Analisa Lumpur

Latar Belakang Pendidikan

Formal :

1. MI Miftahul Amal Srijaya 1996 - 2002

2. MTs Matlaul Anwar Sabajaya 2002 - 2005

3. SMA Negeri 1 Rengasdengklok 2005 - 2008

4. D.III Tek. Perminyakan Akamigas Balongan 2008 - Sekarang

Non Formal :

1. Ponpes Miftahul Huda Tangkolo 1996 - 2005

2. Bimbel 2007

Page 3: contoh proposal magang Analisa Lumpur

Pendidikan dan Pelatihan

1. Pelatihan : Stadium General LPG Manufakturing Process and

Operation

Tanggal : 23 Desember 2008

Tempat : Kampus Akademi Minyak dan Gas Balongan-Indramayu

Hormat Saya,

Page 4: contoh proposal magang Analisa Lumpur

PROPOSAL KERJA LAPANGAN ( PKL )

ANALISA SIFAT FISIK LUMPUR PEMBORAN

Oleh : NANA SURYANA

NIM 070007

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKANAKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN

INDRAMAYU

2007

Page 5: contoh proposal magang Analisa Lumpur

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : NANA SURYANA

NIM : 070007

Jurusan : Teknik Perminyakan

Judul : ANALISA SIFAT FISIK LUMPUR PEMBORAN

Indramayu, … Juni 2009

Proposal ini telah disetujui dan disahkan oleh

Dosen Pembimbing

`

Page 6: contoh proposal magang Analisa Lumpur

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : NANA SURYANA

NIM : 070007

Jurusan : Teknik Perminyakan

Judul : ANALISA SIFAT FISIK LUMPUR PEMBORAN

Jakarta, … ..

Proposal ini telah disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing Lapangan

`

Page 7: contoh proposal magang Analisa Lumpur

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat

menyelesaikan Proposal Magang Kerja ini dengan judul : “ANALISA SIFAT FISIK LUMPUR PEMBORAN Perwujudan proposal ini adalah berkat bantuan dari

berbagai pihak sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada

kesempatan kali ini perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Ibu Hj. Hanifah Handayani selaku Direktur Akamigas Balongan,

Indramayu

2. Yayuk Sri Lestari, ST selaku Dosen Pembimbing dalam Magang Kerja ini.

3. Teman-teman Akamigas Balongan, Indramayu

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak terdapat

kekurangan baik dilihat dari segi menyajikan data maupun penulisannya. Kritik dan

sarang yang membangun sangat penulis harapkan demi penulisan selanjutnya yang

lebih baik.

Indramayu, Juni 2009

Penulis

Page 8: contoh proposal magang Analisa Lumpur

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangLumpur Pemboran (Drilling Fluid) dikatakan baik bila mempunyai sifat-sifat

yang dapat memberikan laju aliran (Flow Rate) dibutuhkan untuk membersihkan

dasar lubang sumur tentunya dengan kekuatan yang sesuai, meliputi kebutuhan

WOB (Weight On Bit) dan RPM (Revolution Per minute) dalam operasi pemboran.

Secara umum fungsi Lumpur Pemboran sebagai berikut :

Sebagai pelumas dan pendingin terhadap mata bor (Bit) dan pipa bor

(Drill String)

Mengangkat serbuk bor ke permukaan melalui annulus

Sebagai stabilisasi lubang sumur, dimana lumpur dapat ditambahkan

bahan-bahan kimia sesuai dengan kebutuhan formasi yang dibor

Membersihkan dasar lubang sumur

Sebagai media untuk penilaian formasi

Mengontrol tekanan formasi

Adanya temperatur yang tinggi mengakibatkan berubahnya perilaku lumpur,

sehingga fungsi lumpur dapat berkurang akibat rheology fluida terdeformasi.

Sebagai contoh kasus di lapangan menumpuknya cutting di dasar lubang sumur,

sebagai akibat dari mengecilnya viscositas.

Page 9: contoh proposal magang Analisa Lumpur

I.2 Tujuana. Tujuan Umum :

Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah

dengan mengaplikasikannya di lapangan.

Meningkatkan daya kreativitas dan keahlian dari mahasiswa.

b. Tujuan Khusus : Mengumpulkan informasi maisng-masing material yang meliputi merk,

buatan, sifat kimia, sifat fisik, dan MSDS

Mendapatkan contoh dari masing-masing material

Dapat melakukan pengujian dilakukan minimum 3 kali untuk

mendapatkan hasil uji yang akurat

Dapat melakukan uji laboratorium masing-masing material sesuai

dengan standar API.

I. 3 Hasil Yang Dicapai Data hasil pengujian yang dapat dijadikan acuan dalam pemilihan

material yang akan digunakan

Data hasil uji akan disajikan dalam bentuk tabulasi secara mendetail

dan lengkap mengenai informasi tentang masing-masing material

sehingga memudahkan dalam penilaian

Gambaran secara kualitatif dan kuantitaif material yang paling efektif

dan efisien.

I.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pada magang kerja dimulai tanggal 6 Agustus – 6 September 2007 tepatnya

di Elnusa Drilling Services.

Page 10: contoh proposal magang Analisa Lumpur

BAB IIKAJIAN PUSTAKA LUMPUR PEMBORAN

II.1 Teori Dasar Lumpur pemboran harus didesain sesuai tekanan pada formasi yang

ditembus, selain itu sifat-sifat lumpur harus diperhatikan karena lapisan-lapisan atau

formasi-formasi yang akan ditembus oleh lumpur bermacam-macam atau berubah-

ubah maka sifat-sifat lumpur harus disesuaikan dengan cara menambahkan zat

kimia yang sesuai.

Lignosulfonate fresh water biasanya digunakan pada pemboran dimana

lumpur ini dibuat untuk lazimnya formasi-formasi. Lumpur jenis ini dapat mengontrol

sifat rheology dan menembus derajat formasi yang keras.

Lignosulfonate fresh water yang terdiri dari :

1. UNI-CAL dapat mengontrol ilai Yield Point. Rata-rata diantara 0.5 sampai 1.0

lb/bbl sudah cukup untuk menstabilkan.

2. MILGEL diperlukan untuk mempertahankan nilai filtrasi dan memberikan sifat

suspensi.

3. Kondisi air yang digunakan adalah freshwater untuk mempertahankan nilai

Plastic Viscosity (tergantung pada densitas lumpur dan konsentrasi clay).

Page 11: contoh proposal magang Analisa Lumpur

II.1.1 Jenis-Jenis Lumpur PemboranJenis-jenis lumpur pemboran yang biasa digunakan dalam operasi

pemboran adalah :

1. Fresh Water MudsJenis lumpur ini yang fasa cairnya air tawar dengan kadar garam kecil

(kurang dari 10000 ppm = 1% berat garam)

2. Salt Water Muds Jenis lumpur ini dengan bahan dasar garam untuk membor pada formasi

garam massive/salt dome, atau lapisan formasi garam.

3. Oil Base Muds Lumpur ini mengandung minyak sebagai fasa kontinyunya. Kadar air diatru

rendah hanya berkisar 3 – 5 % volume. Karena filtratenya minyak, sehingga

tidak akan menghidratkan shale atau clay yang sensitif baik pada formasi

biasa ataupun formasi produktif.

4. Oil and Water EmulsionJenis lumpur ini terdiri dari fasa yang tersebar sedangkan air merupakan fasa

kontinyu. Air juga merupakan filtrate. Sebagai bahan dasar bisa digunakan

baik fresh maupun salt water muds.

5. Gaseous Drilling Fluids Lumpur ini bahan dasarnya adalah udara kering dan digunakan pada formasi

kering/keras. Lumpur bias juga merupakan aerated drilling mud artinya

pencampuran antara air dan udara/gas.

II.1.2 Sifat-sifat Fisik Lumpur Pemboran

1. Berat JenisBerat jenis lumpur pemboran sangat besar pengaruhnya dalam

mengontrol tekanan formasi, sebab dengan naiknya berat jenis lumpur maka

tekanan lumpur akan naik pula.

Page 12: contoh proposal magang Analisa Lumpur

D = (Persamaan II.1)

Dimana : D = Berat jenis lumpur

W = Berat lumpur

V = Volume lumpur

Tekanan hidrostatik lumpur didefinisikan sebagai per satuan luas yang

secara matematis dinyatakan sebagai berikut :

Ph = 0.052 x h x D (Persamaan II.2)

Dimana : P = Tekanan hidrostatik lumpur

D = Berat lumpur

A = Luas penampang

h = Tinggi kolom lumpur

D = Berat jenis

2. Viskositas Salah satu sifat lumpur yang menentukan daya tahan terhadap

pergerakan, dimana tahanan ini terjadi disebabkan oleh pergesekan antar partikel-

partikel dari lubang bor. Viskositas menyatakan kekentalan dari lumpur bor, dimana

viskositas memegang peranan dalam pengangkatan serbuk bor ke permukaan.

Makin kental lumpur, maka pengangkatan cutting kurang sempurna dan akan

mengakibatkan cutting tertinggal didalam lubang bor dan dapat mengakibatkan

rangkaian pipa pemboran akan terjepit. Akan tetapi bila lumpur pemboran

mempunyai harga viskositas yang terlalu tinggi maka dapat mengakibatkan

permasalahan pemboran seperti loss circulation.

3. Gel Strength Diwaktu lumpur bersirkulasi besaran yang berperan adalah viskositas,

sedangkan diwaktu sirkulasi berhenti yang memegang peranan adalah gel strength.

Lumpur akan menjadi gel saat tidak ada sirkulasi. Hal ini disebabkan oleh gaya tarik

menarik antara partikel-partikel padatan lumpur.

Page 13: contoh proposal magang Analisa Lumpur

Diwaktu lumpur berhenti bersirkulasi, lumpur harus mempunyai gel

strength yang dapat menahan cutting dan material pemberat lumpur agar jangan

turun, sehingga padatan tidak menumpuk dan mengendap di annulus, dan

mencegah pipa terjepit. Akan tetapi jika gel strength terlalu tinggi akan

menyebabkan terlalu tinggi akan menyebabkan terlalu berat kerja lumpur untuk

memulai sirkulasi kembali. Walaupun pompa mempunyai daya yang kuat, pompa

tidak boleh mempompakan lumpur dengan daya yang besar karena formasi bisa

pecah.

4. Yield Point Bagian dari resistensi untuk mengalir oleh gaya tarik-menarik antar

partikel. Jadi Yield Point merupakan angka yang menunjukkan shearing stress yang

diperlukan untuk mensirkulasikan lumpur kembali. Dengan kata lain lumpur tidak

akan dapat sirkulasi sebelum diberikan shearing stress sebesar yield point.

Yield Point sangat penting diketahui untuk perhitungan hidrolika

lumpur, dimana yield point mempengaruhi hilangnya tekanan diwaktu lumpur

sirkulasi.

5. Filtrasi dan Mud Cake Ketika terjadi kontak antara lumpur dan batuan porous, batuan

tersebut akan bertindak sebagai saringan yang memungkinkan fluida dan partikel-

partikel kcil melewatinya. Fluida yang hilang ke dalam batuan disebut filtrate,

sedangkan lapisan partikel-partikel besar tertahan di permukaan batuan disebut mud

cake.

6. pH LumpurpH dipakai untuk menentukan tingkat kebasaan dan keasaman dari

lumpur bor. pH dari lumpur yang dipakai berkisar 8.5 – 12. Jadi lumpur bor yang

digunakan adalah dalam suasana basa. Lumpur sebaiknya tidak terlalu basa karena

akan menaikkan viskositas dan gel strength dari lumpur.

Page 14: contoh proposal magang Analisa Lumpur

BAB III

PENGUJIAN LABORATORIUM

III . 1 Tujuan dan Prinsip Percobaan

Dalam percobaan ini dibatasi lingkup yang diamati yaitu viscositas, YP dan

gel strength terhadap beberapa variasi lumpur telah dibuat yang melalui proses

rolling oven selama 16 jam untuk mendapatkan campuran yang merata dan

selanjutnya dilakukan pengamatan untuk mencari nilai viscositas, YP dan gel

strength.

Dari hasil pengujian yang dilakukan di laboratorium kemudian dievaluasi

untuk menentukan :

Pengaruh perubahan temperatur dan tekanan terhadap sifat rheologi

lumpur pemboran.

Seberapa besar perbedaan antara pengujian yang dilakukan pada

kondisi permukaan dengan hasil pengujian yang dilakukan pada kondisi

bawah permukaan.

Studi berhasil mengukur rheology lumpur seperti keadaan sebenarnya di

dalam lubang sumur, dan dapat menentukan additif yang tepat maupun

komposisinya.

Page 15: contoh proposal magang Analisa Lumpur

III. 2 Alat Percobaan

1. Timbangan Electric Mettler Toledo Type PR 503 (Top Loading)

2. Mud Mixer

3. Cup Mud Mixer

Page 16: contoh proposal magang Analisa Lumpur

4. Fann VG Meter

5. Cup Heater

6. pH Meter

Page 17: contoh proposal magang Analisa Lumpur

7. Low Filtrate & Mud Cake Press

8. High Filtrate & Mud Cake Press

Page 18: contoh proposal magang Analisa Lumpur

9. Mud Balance

10. Roll Oven

III.3 Prosedur Percobaan

III.3.1 Prosedur Membuat Lumpur

Page 19: contoh proposal magang Analisa Lumpur

1. Menimbang Fresh Water (air kran) secukupnya dengan

menggunakan timbangan Metler Toledo harus dengan teliti dan

akurat.

2. Menimbang semua material yang digunakan Dengan Timbangan

Electric Mettler Toledo Type PR 503 (Top Loading).

3. Usahakan sample setelah ditimbang langsung masukkan ke cup

yang berisi Fresh Water

4. Lalu mixing sample tadi dengan kecepatan rendah selama 15

menit.

Page 20: contoh proposal magang Analisa Lumpur

5. Setelah 15 menit berlalu dilanjutkan bentonite selama 15 menit,

barite selama 5 menit dan sample selama 15 menit dengan

kecepatan rendah saat dimixing.

6. Setelah seluruh material dimixing hingga merata, masukkan

lumpur tadi ke dalam cell.

Untuk diroll oven selama 16 jam.

Keadaan cell sewaktu berada di dalam roll oven.

7. Setelah selama 16 jam berlalu, buka pintu roll oven dan matikan

switch heat, tetapi roll dalam kondisi berputar selama 30 menit.

Page 21: contoh proposal magang Analisa Lumpur

Keluarkan cell menggunakan sarung tangan kain tunggu hingga

dingin dengan direndam dalam air.

8. Setelah dingin buka cell itu, tuangkan lumpur yang berada dalam

cell ke dalam cup mixer. Terus lakukan pengujian rheology

Lumpur.

a. Mengukur YP Dengan Menggunakan Fann VG Meter

Tuangkan lumpur tadi ke dalam Cup Heat agar kondisi

lumpur dalam temperatur 1200 F. Setelah temperatur

pada termometer menunjukkan temperatur 1200 F.

Tarik switch yang menunjukkan R 600 (high), lihat pada

simpangan skala jarumnya menunjukkan nilai angka.

Selanjutnya tarik switch yang menunjukkan R300 (low),

lihat pada simpangan skala jarumnya menunjukkan nilai

angka.

Page 22: contoh proposal magang Analisa Lumpur

Mencatat hasil pengamatan, lalu mengolahnya dengan

menggunakan rumus :

b. Mengukur Gel Strength Dengan Menggunakan Fann VG Meter

Lumpur yang dalam temperatur 1200 F, tarik switch yang

menunjukkan R 600 (high), hingga 1 menit agar kondisi

Lumpur stabil dan merata.

Matikan Fann VG Meter, kemudian diamkan selama 10

detik

Setelah 10 detik tarik switch yang menunjukkan R3 (low),

lihat pada simpangan skala jarumnya menunjukkan nilai

angka paling puncak.

Mencatat hasil pengamatan R3 = 10 detik

Tarik switch yang menunjukkan R 600 (high), hingga 1 menit

agar kondisi Lumpur stabil dan merata.

PV = R600 – R300

YP = R300 - PV

Page 23: contoh proposal magang Analisa Lumpur

Matikan Fann VG Meter, kemudian diamkan selama 10

menit, lihat pada simpangan skala jarumnya menunjukkan

nilai angka paling puncak.

Mencatat hasil pengamatan R3 = 10 menit.

c. Mengukur pH Dengan Menggunakan pH Meter

- Sebelum menggunakan pH Meter harus dikalibrasi dengan cara :

Sediakan cairan pH 7, aquades dalam gelas kimia,

stopwatch dan tissue bersih.

Jarum penunjuk dicuci ke dalam aquades dan

dikeringkan dengan tissue hingga bersih.

Jarum penunjuk diletakkan dalam cairan pH 7, atur

switch pada pH meter hingga angkanya menunjukkan

angka 7.

Setelah itu tunggu selama 5 menit agar angka tersebut

tidak berubah-ubah dan tetap pada angka 7.

- Mengukur pH lumpur dengan cara :

Jarum penunjuk tersebut dicelupkan dalam lumpur yang

berada di dalam cup mixer tadi.

Page 24: contoh proposal magang Analisa Lumpur

Tunggu selama 5 menit hingga angka penunjuk tetap

stabil.

Setelah itu catat angka hasil pengamatan.

d. Mengukur Densitas Dengan Menggunakan Mud Balance

Tuangkan lumpur ke dalam cup balance hingga

mencapai garis. Tutup dengan penutup cup lalu

kencangkan.

Sedot lumpur pada cup mixer lalu injeksikan ke lubang

yang berada pada penutup cup balance hingga penuh.

Page 25: contoh proposal magang Analisa Lumpur

Bersihkan lumpur yang tercecer pada penutup cup

balance hinga kering.

Letakkan Mud Balance diatas penyangga. Atur hingga

posisi gelembung pada glass point berada ditengah-

tengah.

Setelah terlihat seimbang, membaca angka pada

balance arm menunjukkan nilai angka.

Mencatat hasil pengamatan.

e. Mengukur Air Filtrate Dan Mud Cake Dengan Menggunakan Low Filtrate & Mud Cake Press

Sediakan filtrate paper, cup, dan graduated cylinder.

Lalu susunlah dengan benar dan kencang.

Page 26: contoh proposal magang Analisa Lumpur

Letakkan graduated cylinder dibawah lubang orifice

dan letakkan pula cell lalu tutup.

Berikan tekanan sebesar 100 psi. Lalu tunggu

selama 30 menit.

Page 27: contoh proposal magang Analisa Lumpur

Lihat pada graduated cylinder setelah 30 menit air

filtrate yang dihasilkan pada dinding gelas terdapat

nilai angka.

Lihat juga pada filtrate paper untuk mud cake ukur

dengan menggunakan caliper gauge.

BAB IVWAKTU PENYELESAIAN

4.1 Tempat dan Waktu PelaksanaanMagang Kerja ini akan dilaksanakan dilaksanakan di perusahaan Elnusa

Drilling Services. Setelah disesuaikan dengan jadwal akademik untuk waktu

penelitian direncanakan selama 1 (satu) bulan, mulai 6 Agustus 2007 s/d 6

September 2007.

4.2 Rencana Kerja Praktek Yang DiusulkanWaktu Kegiatan

Minggu Pertama

Pengenalan keadaan atau kondisi perusahaan secara

umum dan studi literature mengenai materi yang kami

susun di Perusahaan.

Minggu Kedua

Pengumpulan data tentang :

Alat-alat untuk menganalisa sifat fisik lumpur

Page 28: contoh proposal magang Analisa Lumpur

pemboran di perusahaan.

Mengidentifikasi fungsi alat

Perawatan Terhadap alat penganalisa lumpur

pemboran

Minggu Ketiga

Pengumpulan data tentang :

Metode Penganalisaan sifat fisik lumpur

pemboran

Manfaat penelitian selama PKL

Ikut serta dalam kegiatan materi yang di ambil

Minggu Keempat

Ikut serta dalam kegiatan di bidang materi yang di

ambil

Penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan.

BAB VPENUTUP

Demikianlah proposal ini dibuat, atas segala kesempatan yang diberikan

pada saya selaku mahasiswa Akamigas Balongan yang akan melakukan Magang

Kerja akan dilakukan semaksimal mungkin karena hal ini dapat menambah

wawasan dan ilmu pengetahuan.

Saya selaku penulis sekaligus pemohon, mengucapkan banyak terima kasih

kepada pihak yang membantu dalam penyelesaian proposal Magang Kerja ini.

Semoga proposal ini menjadi langkah awal yang lebih baik menuju masa depan

yang lebih cerah. Amien…

Page 29: contoh proposal magang Analisa Lumpur

Pemohon,

Nana SuryanaNIM 070007

DAFTAR PUSTAKA

1. Bahrudin, Ir. 2003. Hand out Pengenalan Teknik Pemboran. Jakarta

2. Prasetia, Andi Eka, ST . 2004. Materi Kuliah Teknik Pemboran.

Indramayu : Akamigas Balongan.

3. Rubiandini R. S, Rudi, Dr. Perencanaan Dan Perancangan Pemboran.

Bandung : ITB

Page 30: contoh proposal magang Analisa Lumpur