137698808 Analisa Lumpur Pemboran
-
Upload
zaki-muttaqin -
Category
Documents
-
view
251 -
download
0
Transcript of 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
1/90
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
2/90
II. FUNGSI LUMPUR BOR
Sekarang lumpur mempunyai fungsi bermacam macam, yaitu
+. *engangkat cuttings dari dasar lubang ke permukaan.
-. *enahan dinding lubang agar jangan runtuh selama pemboran berlangsung.
. *elumasi dan mendinginkan bit dan rangkaian pemboran.
/. *engontrol tekanan formasi.
0. *enahan cuttings dan material pemberat selama sirkulasi berhenti agar jangan
turun.
1. Sebagai media logging.
2. Sebagai media informasi.
3. Sebagai tenaga penggerak.4. *enahan sebagaian berat rangkaian pemboran.
%emboran menghasilkan lubang dan serpih bor (cuttings). 5uttings harus diangkat ke
permukaan segera mungkin dan sebersih mungkin dari dasar lubang. Dengan jalan
mensirkulasikan lumpur dari permukaan ke dalam lubang sumur dan kembali ke
permukaan, cuttings akan terangkat disaat lumpur berjalan dari dasar lubang ke
permukaan.
Selama pemboran berlansung dihindari agar dinding lubang jangan runtuh. #alau
runtuh maka rangkaian pemboran akan terjepit. ni merupakan problema dalam dunia
pemboran. Lumpur membentuk lapisan pada dinding lubang dan lumpur memberikan
tekanan ke dinding lubang. Dengan ini maka dinding lubang dapat terhindar dari
keruntuhan buat sementara. $ntuk lubang yang sudah cukup dalam dinding lubang
cenderung untuk runtuh, sehingga harus dipasang casing.
6it yang selalu bersentuhan dengan formasi disaat sedang membor, akan cepat aus bila
tidak ada yang mendinginkan. Dengan adanya sirkulasi lumpur maka bit akan
didinginkan . Lumpur juga bertindak sebagai pelumas, sehingga putaran dari rangkaian
pemboran akan lebih baik.
STT MIGAS BALIKPAPAN -
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
3/90
7ormasi yang ditembus mempunyai tekanan. 8dakalanya tekanan formasi tinggi
dan adakalanya pula tekanan formasi lemah. 6ila tekanan formasi tinggi, lumpur harus
dapat melawan tekanan tersebut, sehingga tidak ada aliran fluida dari formasi, kalau tidak
maka akan terjadi blowout. Sebaliknya bila tekanan formasi adalah rendah, maka tekanan
yang diberikan oleh lumpur harus dikurangi pula agar formasi tidak pecah.
Disaat menambah drill pipe atau saat mencabut rangkaian sirkulasi dari lumpur
dihentikan, cutting yang berada dalam perjalanan di annulus menuju permukaan juga
akan berhenti. Disaat ini lumpur harus dapat menahan cutting tersebut agar jangan turun
ke dasar lubang, sebab kalau turun, cutting akan menjepit rangkaian pemboran.
Dalam memperkirakan karakteristik formasi sering menggunakan logging listrik.Lumpur disini bertindak sebagai pengantar aliran listrik dari peralatan logging yang
diturunkan kedalam lubang sumur ke formasi yang diselidiki. Dengan demikian dapat
dikatakan lumpur sebagai media logging.
Lumpur yang menghantarkan suatu informasi dari lapisan yang tembus,
yaitukarena cutting merupakan lapisan yang ditembus. Selain dari itu lumpur dapat
memberikan informasi bahwa telah terjadi kick (gejala sebelum blowout) pada sumur
tersebut. 'leh sebab itu maka lumpur dapat disebut sebagai media informasi.
Diwaktu pembelokan lubang pada pemboran berarah, digunakan suatu alat yang
disebut dengan dyna drill. 9angkaian pemboran disini tidak berputar, hanya bitlah yang
berputar . Tenaga untuk memutar berasal dari lumpur. $ntuk lebih memberikan
gambaran tentang fungsi lumpur. liat gambar berikut.
Lumpur memberikan gaya yang apung, menurut hukum 8rchimedes benda yang
berada dalam cairan akan berkurang beratnya sebesar !at cair yang dipisahkan benda
tersebut. :adi rangkaian pemboran dalam lumpur akan berkurang beratnya.
STT MIGAS BALIKPAPAN
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
4/90
III KOMPONEN LUMPUR BOR.
Lumpur terdiri dari tiga kelompok komponen, antara lain
"at 5air.
"at %adat.
"at #imia.
#etiga kelompok komponen ini dicampur sedemikian rupa sehingga didapatkan lumpur
pemboran yang sesuai dengan keadaan formasi yang akan ditembus.
Zat Cair Lumpur Bor
"at cair dari lumpur bor merupakan fasa dasar dari lumpur, yang mana dapat berupa
air atau minyak.
Dapat berupa air tawar maupun air asin, hal ini tentu disesuaikan dengan lokasi
setempat, manakah yang mudah didapat, dan juga disesuaikan dengan formasi yang
akan ditembus.
#alau fasa cair itu berupa minyak yang sudah diolah (refined oil). *inyak ini harus
mempunyai sifat
o 8nniline ;umber yang tinggi.
8nniline number merupakan suatu angka yang menunjukkan kemempuan
untuk melarutkan karet. *akin tinggi aniline number suatu minyak maka
kemampuan melarutkan karet makin kecil. Dalam operasi pemboran minyak
peralatan yang dilewati lumpur berupa karet , seperti pada pompa lumpur,
packer, plug untuk penyemenan dan lain lain.
o 7lash %oint yang tinggi.
7lash point adalah suatu angka yang menunjukkan dimana minyak akan
menyala. *akin rendah flash point suatu minyak, maka penyalaan akancepat terjadi, atau minyak akan cepat terbakar.
%our %oint yang rendah.
o %our point adalah suatu angka yang menunjukkan pada temperature berapa
minyak akan membeku. :adi kita tidak menginginkan Lumpur cepat
mambeku.
STT MIGAS BALIKPAPAN /
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
5/90
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
6/90
I%. SIFAT LUMPUR.
Sifat sifat dari Lumpur bor diatur sedemikian rupa sehingga tidak minimbulkan
problema diwaktu pemboran berlansung. #alau selama pemboran berlangsung terjadi
perubahan sifat sifat dari Lumpur maka dilakukan perbaikan perbaikan dengan segera
dengan menambahkan !at !at kimia.
Sifat sifat Lumpur bor tersebut adalah sebagai berikut
+. 6erat jenis (*ud =eight).
-. >iskositas (>iscosity).
. ?elstrength.
/. =ater Loss.0. Sand 5ontent.
1. 5L 5ontent.
2. 9esisti ity.
&.'. B rat ( $i).
6erat jenis Lumpur bor (mud weight) sangat besar pengaruhnya dalam
mengontrol tekanan formasi. Sebab dengan menaikkan berat jenis Lumpur bor maka
tekanan Lumpur akan naik pula. @al ini diperlukan dalm hal formasi bertekanan tinggi.
Seperti disebutkan dalam halaman sebelumnya barite merupakan padatan yang umum
digunakan untuk menaikkan berat jenis Lumpur bor. Selain dari barite adalah sebagai
berikut
a. ?alena.
b. lmenite.
c. 'ttawa Sand.
$mumnya juga dalam dunia pemboran berat jenis Lumpur dinyatakan dalam bentuk
Specific ?ra ity (S?).
Specific ?ra ity adalah perbandingan berat jenis Lumpur bor dengan berat jenis air
tawar.
STT MIGAS BALIKPAPAN 1
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
7/90
Secara matematis dinyatakan sebagai berikut
S? A w
BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB.(+)
Dimana :
SG A Specific ?ra ity, tanpa satuan.
A 6erat jenis Lumpur bor, berat per ol.
w A 6erat jenis air tawar, yang biasanya adalah 3. pound per gallon, atau
+.C gr cc, atau +.C kg + ltr.
Dalam merencanakan selalu harus dibuat berat jenis dari Lumpur memberikan tekanan
hidrostatis Lumpur yang lebih besar dari tekanan formasi yang akan ditembus.
@ubungan berat jenis Lumpur dengan tekanan hidrostatis adalah sebagai berikut
h Ph = BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB.(-)
Dimana:
Ph A tekanan hidrostatis Lumpur bor untuk kedalam h.
ni merupakan persamaan yang umum. Dilapangan sering di pakai persamaan
h Ph ..C0-.C = BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB( )
Dimana:
Ph A dalam satuan psi, dan h dalam satuan ft, serta berat jenis Lumpur dalam
satuan ppg.
C.C0- merupakan factor kon ersi yang dapat dicari sebagai berikut
= Ph -+//-/3.2in
ft x
ft gal
x ft x gal
lb
-+///3.2
inlb
=
STT MIGAS BALIKPAPAN 2
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
8/90
= C.C0+4 psi, dibulatkan menjadi C.C0- psi.
Catatan :
+ ft A 2./3 gal
+ ft- A +// in-
9umus lapangan untuk mencari tekanan hidrostatis yang lain adalah
+Ch x
Ph
= BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB(/)
Dimana %h dalam suatu ksc, berat jenis dalam satuan gr cc dan h dalam meter.
7aktor kon ersi +C dapat dicari seperti cara di atas.
Tekanan
%fr
%h
#edalaman
?b 0. ?ambaran tekanan hidrostatis s kedalaman
Contoh soal :
?radient tekanan formasi adalah C.00psi ft. safety untuk kelebihan adalah
STT MIGAS BALIKPAPAN 3
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
9/90
6erapakah berat jenis Lumpur yang diberikan.
Penyelesaian :
Tekanan formasi adalah C.00 psi ft E D ft A C.00 D psi
Tekanan hidrostatis +.C3 E C.C0 D psi A C.04/ psi
C.04/ D psi A C.C0- E E D ft
A ++./- ppg
Tekanan formasi dapat dinyatakan dalam bentuk gradient tekanan.
%f A ?f E D BBBBBBBBBBBBBBBBBBB....(0)
Dimana : %f A tekanan formasi, psi.
?f A gradient tekanan formasi, psi ft.
D A kedalaman, ft.
$ntuk gradient tekanan formasi antara C./ psi ft sampai dengan C./10
psi ft, formasi dikatakan bertekanan normal. 6ila gradient tekanan lebih besar dari C./10
psi ft, formasi bertekanan abnormal, dan lebih kecil dari C./ psi ft bertekanan sub
normal.
Tekanan hidrostatis Lumpur yang diberikan oleh Lumpur harus melebihi
tekanan formasi. #elebihan ini berkisar antara -F sampai dengan +CF dari tekanan
formasi.
#alau lebih besar lagi, harus jangan lebih besar dari tekanan rekah formasi. #arena bila
tekanan Lumpur lebih besar dari tekanan rekah formasi, formasi akan rekah. :adi tekanan
hidrostatis Lumpur harus berada diantara tekanan rekah formasi dan tekanan formasi.
$ntuk lebih jelasnya lihat gambar berikut, yang mana dapat dilihat
tekanan hidrostatis Lumpur berada diantara tekanan rekah dan tekanan formasi untuk
setiap kedalaman sumur.
STT MIGAS BALIKPAPAN 4
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
10/90
&.'.'. P $*u+ura$ B rat ( $i) Lumpur Bor.
Di lapangan berat jenis Lumpur bor diukur dengan menggunakan suatu alat yang
disebut dengan *ud 6alance.
6agian bagian dari *ud 6alance adalah sebagai berikut
i. *angkok beserta tutupnya (cup).
ii. Lengan bersekala (balance arm).
iii. 8nak timbangan (rider).
i . ?elas pengatur le el (le el glass).
. %enyangga (base and fulcrum).
%rosedur pengukuran berat jenis adalah sebagai berikut
si mangkok sampai penuh dan tutup.
%astikan bahwa ada Lumpur yang keluar dari lubang penutup, supaya
pasti dalam mangkok betul betul penuh berisi Lumpur.
Tutup lubang mangkok dengan jari, cuci Lumpur yang ada pada
penutup dan lengan mud balance.
ni agar Lumpur yang ditimbang betul betul yang berada dalam
mangkok.
Letakkan diatas penyangga. 8tur rider sampai posisi lengan betul betul hori!ontal.
6aca berat jenis Lumpur yang ditunjukkan oleh rider.
%ada lengan bersekala dapat terbaca berat jenis dalam satuan ppg, ataupun dengan satuan
gr cc. :uga ada yang menyatakan S? dari Lumpur.
%eralatan ini harus dikalibrasi secara periodik, cara melakukan kalibrasi adalah sebagai
berikut
+. si mangkok dengan air tawar.
-. Tutup dan bersihkan.
. Tepatkan rider pada angka 3. ppg atau
+.C gr cc.
STT MIGAS BALIKPAPAN +C
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
11/90
/. 8tur anak timah yang terdapat pada
ujung lengan sampai posisi lengan betul betul le el (mendatar).
?ambar 1. *ud 6alance
5up (5angkir).
6alance 8rm (lengan bersekala)
9ider (8nak timbangan)
Le el ?lass (?elas pengatur le el)
Tutup cangkir
%engatur kalibrasi.
&.'.,. P r-itu$*a$ B rat ( $i) Lumpur.
Sebagaimana dijelaskan pada halaman halaman sebelumnya, Lumpur dibuat dari !at
cair ditambah dengan !at padat serta dikontrol oleh penambahan !at kimia.
#alau Lumpur yang dibuat dari air tawar ditambah dengan bentonite, berlaku suatu
olume sebagai berikut
>w G >bt A >m BBBBBBBBBBBBBBBB..BB.(2)
STT MIGAS BALIKPAPAN ++
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
12/90
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
13/90
Dimana
w A berat jenis air tawar, biasanya 3. ppg atau +.C gr cc
bt A berat jenis bentonite
m A berat jenis Lumpur yang terjadi.
5ontoh soal
6uatlah suatu Lumpur bentonite dari air tawar. 6ila berat jenis bentonite adalah -+.1ppg.
6erapa olume bentonite dan air yang harus disediakan agar didapat -CCC bbl Lumpur
yang mempunyai berat jenis +C ppg.
Penyelesaian :
Dari persamaan 2, maka
>w G >bt A -CCC >w A -CCC H >bt
Dari persamaan (4),
(-CCC H >bt) 3. G >bt (-+.1) A -CCC (+C)
>bt A -0+.2 bbl
>bt A -CCC H -0+.2
A +2/3. bbl.
:adi untuk soal diatas diperlukan bentonite -0+.2 bbl, dan air sebanyak +2/3. bbl.
$mumnya bentonite dinyatakan dalam jumlah sack, satu sack bentonite adalah 4/ lb.
Sehingga untuk contoh soal diatas jumlah bentonite yang diperlukan adalah
A lb sa$%
xbbl
gal x
gal lb
xbbl 4/
/-1.-+2.0-+
A sa$% x x
4//-1.-+2.-0+
A -/-4.+2 sack
A -/ C sack
STT MIGAS BALIKPAPAN +
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
14/90
8pabila berat jenis Lumpur perlu dinaikan maka ditambahkan barite kedalamnya.
Lihat gambar berikut
?b 3. ?ambaran menaikkan berat jenis Lumpur.
Lumpur lama dan barite yang ditambahkan tampak pada kondisi pertama,
dan Lumpur baru yang terjadi dilihat tampak pada kondisi yang kedua.
6ila olume Lumpur lama adalah >m+, dengan berat jenis m+. >olume barite yang
ditambahkan adalah >br, dengan berat jenis br. Lumpur yang terjadi dengan olume
>m- dan berat jenisnya m-. 8nalog dengan persamaan sebelumnya berlaku persamaan
>m+ G >br A >m- BBBBBBBBBBBBBB(+C)
Dan
-- mmb! b! ml ml =+
Contoh soal :
6ila Lumpur pada soal sebelumnya dinaikkan berat jenisnya menjadi +- ppg, berapa sack
barite yang harus ditambahkanI (+ sack barite +CC lb, S? /. )
6erapa olume Lumpur yang terjadi I
Penyelesaian :
*enurut persamaan +C.
-CCC G >br A >m-
STT MIGAS BALIKPAPAN +/
Ba! t
Lama L"m#"! te!&a'i yang
L"m#"!
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
15/90
Sesuai dengan persamaan ++.
-CCC (+C) G >br (/. E 3. ) A (-CCC G >br) +-
>br A )+-.3./()+C+-(-CCC
x
>br A +12.4 bbl
6arite yang ditambahkan,
A +12.4 bbl E /. E bbl gal
x gal
lb /-+
A -0-1 4. + lb E lb sa$%
+CC
A -0-1. 3 sack
A -0-2 sack.
>olume Lumpur yang terjadi adalah A -CCC G +12.4
A -+12.4 bbl
Dalam perhitungan Lumpur sering juga dilakukan perhitungan tentang prosentase
padatan dalam bentuk olume atau dalam prosentase berat padatan dalam Lumpur.
%rosentase olume padatan dalam Lumpur adalah
F >ol solid A +CC xms
F BBBBBBBBBBBBBBBB.(+-)
Dimana >s adalah olume padatan yang ada dalam lumpur. Sedangkan prosentase berat
padatan dalam lumpur
F 6rt solid Am
ss E +CCF BBBBBBBBBBBBBB.(+ )
STT MIGAS BALIKPAPAN +0
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
16/90
#alau digabung persamaan (+-) dengan (+ ) maka,
F 6rt Solid A F ol solid E m s
BBBBBBBBBBBBB(+/)
&.,. %i)+o)ita) Lumpur Bor.
Secara fisika iskositas dikatakan merupakan tahanan terhadap aliran yang
disebabkan adany gesekan antar partikel dari fluida yang mengalir.
%ada Lumpur bor seiring dengan yang disebutkan diatas dikatakan bahwa iskositas
Lumpur merupakan tahanan terhadap aliran Lumpur disaat bersirkulasi, yang mana
disebabkan oleh pergerakan antar partikel partikel dari Lumpur bor.
>iskositas menyatakan kekentalan dari Lumpur bor, dimana iskositas Lumpur
memegang peranan dalam pengangkatan serbuk bor ke permukaan. *akinkental Lumpur,maka pengangkatan cuttings makin baik. #alau Lumpur tidak cukup kental maka
pengangkatan cuttings kurang sempurna, dan akan mengakibatkan cuttings tertinggal di
dalam ludang dan dapat menyebabkan rangkaian pemboran akan terjepit.
8kan tetapi bila Lumpur bor mempunyai iskositas yang besar sekali maka dapat
mengakibatkan problema pula dalam operasi pemboran.
8kibat iskositas Lumpur yang tinggi adalah sebagai berikut
a. 5uttings terutama pasir sukar dilepaskan dipermukaan. Sehingga pasir akan ikut
lagi bersirkulasi ke dalam lubang. @al ini akan mengakibatkan berat jenis Lumpur
naik, tekanan sirkulasi Lumpur naik, dan mengakibatkan formasi pecah. Selain
dari itu kita kenal bahwa pasir mempunyai sifat yang mengikis (abrasi e). #alau
pasir terikut lagi bersirkulasi maka peralatan peralatan yang dilaluinya akan cepat
rusak karena terkikis oleh pasir.
b. Dengan naiknya iskositas Lumpur maka pressure loss akan naik pula, hal ini
akan menyebabkan bertambah besar daya pemompaan karena pemompaan yang
naik.
c. >iskositas Lumpur yang besar akan mengundang blowout dikarenakan oleh
terjadinya swab effect dan sJuee!e effect disaat mencabut dan menurunkan
rangkaian pemboran.
STT MIGAS BALIKPAPAN +1
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
17/90
d. >iskositas yang besar akan memperbesar torsi disaat melakukan pemboran, dan
akan memperlambat laju pemboran.
*elihat kerugian kerugian yang ditimbulkan oleh iskositas yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah, maka melakukan pengukuran pengukuran iskositas secara periodik,
diwaktu Lumpur mau masuk ke dalam sumur maupun Lumpur yang kembali dari dalam
lubang.
%eralatan peralatan untuk mengukur iskositas adalah sebagai berikut
i. *arsh 7unnel.
ii. 7ann >? *eter.
iii. Stormer >iskositas.
&.,.'. Mar)- Fu$$ #
>iskositas yang diukur menggunakan marsh funnel adalah iskositas relatif
.dimana dibandingkan iskositas Lumpur dengan iskositas air tawar.
%eralatan peralatan yang dipakai untuk menentukan atau mengukur iskositas dengan
cara marsh funnel adalah sebagai berikut
5orong (7unnel)5angkir (cup)
Stopwatch
*ud dimasukkan ke dalam corong sebanyak +0CC cc, dan tutup ujung
corong dengan jari. *asukkan ke dalam cangkir sambil menghidupkan stopwatch.
Setelah olume Lumpur didalam cangkir mencapai 4/1 cc, matikan stopwatch. =aktu
mulai stopwatch dihidupkan sampai olume Lumpur mencapai 4/1cc didalam cangkir
dicatat sebagai iskositas dari Lumpur. Satuan yang digunakan adalah detik.
%eralatan yang digunakan diatas perlu dikalbrasi dengan mengunakan air
tawar. 6ila dengan cara yang sama dengan menggunakan iskoitas Lumpur didapatkan
iskositasnya -1detikA C.0 detik, dinyatakan bahwa peralatan adalah pada corong ada
STT MIGAS BALIKPAPAN +2
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
18/90
yang tersumbat. Dalam operasi pemboran iskositas Lumpur yang baik berkisar antara 1
sampai dengan /0 detik marsh funnel.
&.,.,. Fa$ %G M t r
7an >? *eter maupun Storner iscometer merupakan alat yang digunakan
uantuk mengukur iskositas plastic dari limpur bor. %rinsipnya adalah berapa torsi yang
dihasilkan bila Lumpur diaduk dengan kecepatan tertentu.
*asukan Lumpur kedalam tabung, rotor slee e ditenggelamkan ke dalam Lumpur. %utar
slee e ebesar 1CC 9%* sampai jarum pembacaan menunjukan angka yang konstan, dan
dicatat angkanya. #emudian lakukan pula untuk putaran CC 9%*. Selisih pembacaan
dengan putaran 1CC 9%* dan CC 9%* merupakan iskositas plastic dari Lumpur.
Dalam operasi pemboran sering kali iskositas dari Lumpur naik, hal ini dikarenakan
oleh
7lukulasi
%adat tertentu banyak di dalam Lumpur
Diwaktu menembus formasi clay ataupun formasi yang batuannya berupa padatanyang relati e, iskositas akan naik. ni disebabkan oleh bertambah besarnya daya tarik
menarik atau gaya tarik menarik antar partikel didalam lumpur, sehingga air semakin
terjebak, inilah yang disebut 7lokulasi.
Selain dari itu 7lokulasi terjadi juga akubat lumpur terkontaminasi oleh gypsum,
anhydrite atau semen.
6ila menenbus lapisan formasi begini, kita harus tambahkan bahan bahan kimia
untuk menurunkan iskositas yang disebut dengan Thinner.
6anyaknya padatan yang terdapat tidak relati e dapat meneikan iskositas lumpur,
karena padatan yang relati e terikat oleh padatan yang relati e.
#alau kenaikan iskositas karena hal ini maka penggulanganya adalah dengan
penambahan air ke dalam lumpur.
STT MIGAS BALIKPAPAN +3
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
19/90
:adi kalau kita memperkirakan formasi yang akan ditembuss akan menaikan maka harus
menambahkan bahan secara periodik (bahan untuk menurunkan iskositas), diwaktu
menembus formasi tersebut.
6ahan bahan yang dikelompokkan kedalam thinner adalah sebagai berikut
+. Solid 8cid %yro %hosphate
-. Sodium Tetra %hosphate
. Sodium @eEa *etha %hosphate
/. Kuebracho
0. *yrthan
1. Spersene (chrome ligni sulfonate)
2. %rocessed Lignite3. 5alcium Ligno Sulfonate
4. 5hrome Lignite
+C. 8lkaline Tannnate
#alau iskositas limpur bor terlalu kecil maka dapat ditambahkan
+. 6entonite
-. Sodium 5arboEy *ethyl 5ellulose (5*5)
. 8ttapulgite
/. #apur
0. Semen
1. *inyak
&. . G #)tr $*-t
Diwaktu Lumpur bersirkulasi besaran yang berperan adalah iskositas. Sedangkan
diwaktu sirkulasi berhenti yang memegang peran adalah Gelst!ength(
Lumpur akan mengagar atau menjadi gel saat tidak ada sirkulasi. @al ini disebabkan oleh
gaya tarik menarik antara partikel partikel padatan Lumpur.
?aya mengagar inilah yang disebut dengan ?elstrength. Diwaktu Lumpur berhenti
melakukan sirkulasi, Lumpur harus memiliki ?elstrength yang dapat menahan cuttings
STT MIGAS BALIKPAPAN +4
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
20/90
dan material pemberat Lumpur agar jangan turun. 8kan tetapi kalau gelstrength terlalu
tinggi akan menyebabkan terlalu berat kerja Lumpur untuk memulai sirkulasi kembali.
=alaupun pompa mempunyai daya yang kuat pompa tdak boleh memompakan Lumpur
debgan daya yang besar. #arena 7ormasi bisa %ecah.
*isalnya sirkulasi berhenti disaat penggantian bit. 8gar formasi idak pecah di dasar
lubang, maka sirkulasi dilakukan secara bertahap. Dan sebelum melakukan Sirkulation
9otary table diputar terlebih dahulu untuk memecah gel. Tahap tahap yang bisa
dilakukan adalah sebagai berikut
Turunkan rangkaian sepertiga kedalaman, lakukan sirkulasi dengan
memutar rotary terlebih dahulu.
#emudian lakukan hal yang sama untuk dua per tiga kedalaman.
iscosimeter, dengancara sebagai berikut
*asukkan Lumpur kedalam lubang, aduk dengan kecepatan tinggi
selama +C detik.
Diamkanselama +C detik, adula lagi dengan kecepatan rpm, awasi
kenaikan pembacaab sampai jarum bergetar.
%embacaan merupakan gelstrength Lumpur untuk Cmenit dengan
satuan lb +CC ft-.
8duk lagi Lumpur dan diamkan selama +C menit.
%utar lagi slee e rpm, dan lakukan pembacaan seperti diatas, dan
laporkan sebagai gelstrength sepuluh menit.
STT MIGAS BALIKPAPAN -C
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
21/90
Dengan menggunakan shearometer, gelstrength Lumpur dapat juga ditentukan.
*asukkan shearometer kedalam Lumpur dengan posisi tegak secara bebas sampai sekala
berapa shearometer bisa masuk, ini menunjukan gelstrength Lumpur boryang dinyatakan
dalam satuan lb +CCft.
ni merupakan gelstrength Lumpur untuk nol menit. $ntuk gelstrength +C menit adalah
sebagai berikut
Setelah Lumpur diaduk didiamkan selama +C menit, kemudian lakukan pengukuran seperti diatas. @asilnya merupakan gelstength +C menit, dalam
satuan lb +CCft-.
&.&. /i #d Poi$t
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
22/90
cukup menutuppori pori dinding lubang maka cairan yang masuk ke dalam formasi
dinding lubang juga berhenti.
6ila cairan lumpur yang masuk kedalam formasi dinding lubang sumur akan
menyebabkan akibat akibat negatif.
Diwaktu penyemenan mud cake yang tebal kalau tidak terkikis akan
menyebabkan ikatan semen dengan dinding lubang tidak baik. @al ini akan menyebabkan
adanya channling semen. 'leh sebab itu filtration loss perlu dibatasi. Dimana selalu
dilakukan pengukuran prngukuran tentang filtration loss dan mud cake Lumpur bor.
&.0.'. P $*u+ira$ 1i#tratio$ Lo)) da$ Mud Ca+
8lat yang mengukur filtration loss dan mud cake yang umum adalah standartfilter press. %ralatan pralatannya adalah sebagai berikut
*ud cup
?elas ukur
Tabung sumber tekanan
#ertas saringan
*ud cup mempunyai komponen komponen sebagai berikut Tutup atas yang mempunyai pressure inlet tempat masukannya tekanan
5ell, yang merupakan tempat Lumpur yang diukur
%enutup bawah
5ara pengukuran filtration loss adalah sebagai berikut
si mud cup dengan Lumpur, tututp
@ubungkan dengan summer tekanan. $mumnya tekanan yang diberikan adalah+CC psi
6iarkan C menit
6aca filtrate yang terpampang pada gelas ukur
6uka mud cup dan ukur cake yang terbentuk diatas kertas saringan
STT MIGAS BALIKPAPAN --
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
23/90
8gar filtration loss dan mud cake tidak membuat problema maka dibatasi filtration loss
maksimum 1.0 cc., dan tebal mud cake maksimal -mm.
%regelatini!ed starch
Sodium corboEy methyl cellulose
Sodium poly crylate
;on fermenting starch
*inyak
%. (ENIS LUMPUR BOR
%enamaan Lumpur bor berdasarkan bahan dasar pembutannya. Sehingga jenis Lumpur
bor dapat dikelompokkan sebagai berikut
=ater 6ase *ud
'il 6ase *ud
&mulsion *ud
0.'. 2at r Ba) Mud
6ila bahan dasar atau komponen cair dari Lumpur adalah air, maka Lumpur
disebut dengan =ater base *ud. 8ir yang digunakan dapat berupa air tawar maupun air
asin. Lumpur yang mempunyai bahan dasarnya air tawar disebut dengan )!esh *ate!
M"'( Dan bila air asin Lumpurnya disebut dengan Salt *ate! M"'(
7resh water*ud dapat dibedakan sebagai berikut
;atural *ud
Spuld *ud
6entonite Treated *ud
%hosphate Treated *ud
'rganic 5olloid Treated *ud
9ed *ud
STT MIGAS BALIKPAPAN -
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
24/90
0.,. Oi# Ba) Mud
Sebagai fasa yang continue atau sebagai bahan cair dari 0F. #alau air yang ada
dalam oil base lebih besar dari 0F, maka sifat dari Lumpur tidak stabil. 'leh sebab itu
bila menggunakan oil base mud, diperlikan tangki yang tertututp, agar kalau hujan
ataupun embun malam hari tidak akan berubahkesetabilan sifat dari Lumpur. %enggunaan
oil base mud ini baru dilaksanakan apabila water base mudtidak sanggup menghadapi
problema yang ada. Sebagai contoh diwaktu menembus formasi yang sangat sensiti e
terhadap air, misalnya formasi shale. 7ormasi shale runtuh terus walaupun sudah dirawat
dengan penambahan !at !at kimia.
Lumpur diganti dengan oil base mud, karena minyak tidak merupakan cairan yang
diisap oleh formasi shale. Lumpur ini mahal harganya, oleh sebab itu seperti dikatakandiatas Lumpur ini digunakan kalau keadaan memaksa.
#erugian lain yang mungkin timbul, adalah dari api. #arena Lumpur ini agak mudah
terbakar. #ebaikan lain dari Lumpur ini adalah sebagai berikut
=ater loss atau filtration loss kecil
*ud cake tipis
Torsi serta pelumasan baik
0. . 2at r I$ Oi# Emu#)io$ Mud
7asa yang continue pada Lumpur ini adalah minyak, dan air merupakan fasa yag
teremulsi. 8ir bisa mencapai CF olume. 8danya air cukup besar dalam Lumpur ini
akan mengurangi bahaya api.
8gar emulsi yang terbentuk akan baik, maka ditambahkan juga !at !at kimia yang
disebut dengan em"lsifie!
BAB II
DENSITAS3 SAND CONTENT
DAN PENGUKURAN KADAR MIN/AK PADA LUMPUR BOR
,.'. TU(UAN PERCOBAAN
+. *engenal material pembentuk lumpur pemboran serta fungsi fungsi utamanya.
-. *enentukan densitas lumpur pemboran dengan menggunakan alat mud balance.
STT MIGAS BALIKPAPAN -/
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
25/90
. *enentukan kandungan pasir dalam lumpur pemboran.
/. *engetahui besarnya kadar pasir (F) yang terkandung dalam lumpur pemboran.
0. *enentukan kadar minyak dan padatan yang terdapat dalam lumpur pemboran
(emulsi).
1.
,. ,. DASAR TEORI
,.,.'. D $)ita) Lumpur
Lumpur sangat besar peranannya dalam menentukan berhasil tidaknya suatu
pemboran, sehingga perlu diperhatikan sifat sifat dari lumpur tersebut, seperti densitas,
iskositas, gel strength, atau filtration loss.
#omposisi dan sifat sifat lumpur sangat berpengaruh pada pemboran. %erencanaan
casing, drilling rate dan completion dipengaruhi oleh lumpur yang digunakan saat itu.
Densitas lumpur bor merupakan salah satu sifat lumpur yang sangat penting, karena
peranannya berhubungan langsung dengan fungsi lumpur bor sebagai penahan tekanan
formasi. 8danya densitas lumpur bor yang terlalu besar akan menyebabkan lumpur
hilang ke formasi (lost circulation), apabila densitasnya terlalu kecil akan menyebabkan
kick (masuknya fluida formasi ke lubang sumur). *aka densitas lumpur harus
disesuaikan dengan keadaan formasi yang akan dibor. Densitas lumpur dapat menggambarkan gradien hidrostatis dari lumpur bor dalam
psi ft. Tetapi dilapangan biasanya dipakai satuan ppg (pound per gallon).
8sumsi asumsi
+. >olume setiap material adalah additi e
>s G >ml A >mb BBBBBBBBBBBBBB(- H +)
-. :umlah berat adalah additi e, maka
ds E >s G dml E >ml A dmb E >mb BBBB(- H -)
#eterangan
>s A olume solid, bbl.
>ml A olume lumpur lama, bbl
>mb A olume lumpur baru, bbl
ds A berat jenis solid, ppg
STT MIGAS BALIKPAPAN -0
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
26/90
dml A berat jenis lumpur lama, ppg
dmb A berat jenis lumpur baru, ppg
Dari persamaan (+) dan (-) didapat
dmb)(ds>mlEdml)(dmb
>s
= BBBBBBBBBB(- H )
#arena !at pemberat (solid) beratnya adalah
=s A >s E ds
6ila dimasukkan kedalam persamaan (- H )
=s A >ml)E(dsEdmb)(ds
dml)(dmb
BBBBBB(- H /)
F olume solid
+CCEdml)(ds
dml)(dmb+CCE>mb
>s= BBBBB.(- H 0)
F berat solid
+CCEdml)(dsdmldml)(dmbds
+CCFE>mbEdmb>sEds
= BBB (- H 1)
*aka bila yang digunakan sebagai solid adalah barite dengan S?A/, , untuk
menaikkan densitas dari lumpur lama seberat dml ke lumpur baru sebesar dmb setiap bbl
lumpur lama memerlukan berat solid, =s sebanyak
dmb)( 0,3dml)(dmb
E13/=s= BBBBBBBBBB.(- H 2)
#eterangan
=s A berat solid !at pemberat, kg barite bbl lumpur. Sedangkan jika yang
digunakan sebagai !at pemberat adalah bentonit dengan S? A-,0 maka untuk tiap
barrel lumpur diperlukan
dmb)(-C,3dml)(dmb
E43=s= BBBBBBBB..B...(- H 3)
Dimana =s A kg bentonite bbl lumpur lama.
,.,.,. Sa$d Co$t $t
Tercampurnya serpihan serpihan formasi (cutting) ke dalam pemboran akan
membawa pengaruh pada operasi pemboran. Serpihan serpihan pemboran yang biasanya
STT MIGAS BALIKPAPAN -1
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
27/90
berupa pasir akan dapat mempengaruhi karakteristik lumpur yang disirkulasikan, dalam
hal ini akan menambah densitas lumpur yang telah mengalami sirkulasi. 6ertambahnya
densitas lumpur yang tersirkulasi ke permukaan akan menambah beban pompa sirkulasi
lumpur. 'leh karena itu setelah lumpur disirkulasikan harus mengalami proses
pembersihan terutama menghilangkan partikel partikel yang, masuk ke dalam lumpur
selama sirkulasi. 8lat alat ini, yang biasanya disebut 5onditioning &JuipmentM, adalah
Shale Shaker
7ungsinya membersihkan lumpur dari serpihan serpihan atau cutting yang berukuran
besar.
Degasser
7ungsinya untuk membersihkan lumpur dari gas yang mungkin masuk ke lumpur
pemboran.
Desander
7ungsinya untuk membersihkan lumpur dari partikel partikel padatan yang berukuran
kecil yang bisa lolos dari shale shaker.
Desilter
7ungsinya sama dengan desander, tetapi desilter dapat membersihkan lumpur dari
partikel partikel yang berukuran lebih kecil.
%enggambaran sand content dari lumpur pemboran adalah merupakan prosen olume
dari partikel partikel yang diameternya lebih besar dari 2/ mikron. @al ini dilakukan
melalui pengukuran dengan saringan tertentu. :adi rumus untuk menentukan kandungan
pasir (sand content) pada lumpur pemboran adalah +CCE>m>s
n =
BBBBBBBBBB..BBBB(- H 4)
Dimana
n A kandungan pasir
>s A olume pasir dalam lumpur
>m A olume lumpur
STT MIGAS BALIKPAPAN -2
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
28/90
,. . ALAT DAN BAHAN
,. .' A#at
+. *ud 6alance.
-. 9etort kit.
. *ulti *iEer.
/. =etting agent.
0. Sand 5ontent set.
1. ?elas $kur 0CC cc
,. ., Ba-a$
+. 6arite.
-. 6entonite
. 8ir Tawar (8Juadest)
?b. -.+
*ud 6alance
STT MIGAS BALIKPAPAN -3
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
29/90
?b. -.-
9etort kit
?b. -.
Sand 5ontent set.
,.&. PROSEDUR PERCOBAAN
STT MIGAS BALIKPAPAN -4
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
30/90
,. &. '. D $)ita) Lumpur
+. *engkalibrasi peralatan mud balance sebagai berikut
o *embersihkan peralatan mud balance.
o *engisi cup dengan air sampai penuh, lalu ditutup dan dibersihkan bagian
luarnya. *engeringkan dengan kertas tissue.
o *eletakkan kembali mud balance pada kedudukan semula.
o 9ider ditempatkan pada skala 3, ppg.
o *encek pada le el glass, bila tidak seimbang, mengatur calibration screw sampai
seimbang.
-. *enimbang beberapa !at yang digunakan, sesuai petunjuk asisten.
. *enakar air 0C cc dan dicampur dengan --.0 gr bentonite. 5aranya air dimasukkan
ke dalam bejana, lalu dipasang pada multi miEer dijalankan, selang beberapa menit
setelah dicampur, bejana diambil dan mengisi cup mud balance dengan lumpur yang
telah dibuat.
/. 5up ditutup dan lumpur yang melekat pada dinding bagian luar dan tutup cup
dibersihkan sampai bersih.
0. *eletakkan balance arm pada kedudukannya semula, lalu mengatur rider hingga
seimbang. *embaca densitas yang ditunjukkan oleh skala.
1. Langkah 0 diulang untuk komposisi campuran yang diberikan oleh asisten.
,.&., Sa$d Co$t $t
+. *engisi tabung gelas ukur dengan lumpur pemboran dan tandai. *enambahkan air
pada batas berikutnya. *enutup mulut tabung dan kocok dengan kuat.
-. *enuangkan campuran tersebut ke saringan. 6iarkan cairan mengalir keluar melalui
saringan. *enambahkan air kedalam tabung, kocok dan tuangkan kembali ke
saringan. *encuci pasir yang tersaring pada saringan untuk melepaskan dari sisa sisa
lumpur yang melekat.
. *emasang funnel tersebut pada sisi atas dari sie e. Dengan perlahan lahan balik
rangkaian peralatan tersebut dan masukkan ujung funnel kedalam gelas ukur.
@anyutkan pasir kedalam tabung dengan menyemprotkan air melalui saringan hingga
STT MIGAS BALIKPAPAN C
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
31/90
semua pasir tertampung ke dalam gelas ukur.6iarkan pasir mengendap. Dari skala
yang ada pada tabung, baca prosen olume dari pasir yang mengendap.
/. *encatat sand content dari lumpur dalam prosen olume.
,.&. P $ $tua$ Kadar Caira$ Tapi)a$
+. *engambil himpunan retort keluar dari insulator block, keluarkan mud chamber dari
retort.
-. *engisi upper chamber dengan steel wall.
. *engisi mud chamber dengan lumpur dan menempatkan kembali tutupnya,
membersihkan lelehan lumpurnya.
/. *enghubungkan mud chamber dengan upper chamber, kemudian menempatkan
kembali ke dalam insulator.0. *enambahkan setetes wetting agent pada gelas ukur dan menempatkan di bawah
kondensator.
1. *emanaskan lumpur sampai tak terjadi kondensasi lagi yang ditandai dengan
matinya lampu indikator.
2. *encatat dan menghitung
F olume minyak A ml minyak E +C
F olume air A ml air E +C
F olume padatan A +CC H (ml minyak G ml air) E +C
?ram minyak A ml minyak E C,3
?ram lumpur A lb gall E +,-
?ram padatan A gram lumpur H (gram minyak G gram air)
*l padatan A +C H (ml minyak G ml air)
Specific gra ity padatan rata rata A gram padatan ml padatan
F berat padatan A ?ram padatan gram lumpur) E +CC
STT MIGAS BALIKPAPAN +
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
32/90
,. 0. PERHITUNGAN
+. Densitas
Lumpur dasar 0C ml air G --,0 6entonite
Densitas lumpur dasar G + gr barite 3,10 ppg
-. Sand 5ontent
%enambahan pasir sebesar 3.0 gr menghasilkan sand content C.-0 F
. #adar cairan lapisan
>olume minyak C, ml
>olume air 4 ml
F olume minyak C, ml E +C A F
F olume air 4 ml E +C A 4CF
F olume padatan +CC (4CG )A 2Fgr minyak ml minyak E C.3 A C. ml E C.3 A C.-/ gram
gr lumpur lb gallon lumpur E +.- A 3.1 lb gall E +.- A +C. - gram
gr padatan gr lumpur H (gr minyak G gr air) A +C. - H (C.-/ G 4) A +.C3 gr
ml padatan +C H (ml minyak G ml air) A+C H (C, ml G4 ml) A C.2 gram
S? padatan rata rata gr padatan ml padatan A 0/.+2.C
C3.+ =ml
g!am
F berat padatan A F/2.+CF+CC-,+CC3.+ =
STT MIGAS BALIKPAPAN -
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
33/90
,.4. HASIL PERCOBAAN
,.4.' Data da$ Gam5ar Gra1i+
Tabel -.+. Data Densitas, Sand 5ontent,
Dan %engukuran #adar *inyak Lumpur 6or (8dditi e 6arite)
%lug
L D 8dd
6ari
te
gr
ppg
6erat
%asir
(gr)
Sand
5ontent
(F)
#dr
Solar
(ml)
#dr
'il
(F)
#dr
%dtn,
(F)
#dr
air,
(ml)8ir,cc
6ento
nite gr
8 0C --.0 C 3.0 + C.-0 + + 1.- 4.16 0C --.0 + 3.1 +.0 C.-0 +.0 + +/ 3.0
5 0C --.0 - 3.2 - C.-0 - + -4. + 2.
D 0C --.0 3.2 -.0 C.-0 -.0 + -0. / 2.2
7 0C --.0 / 3.2 C.-0 +.0 +2.// 3./
? 0C --.0 0 3.2 .0 C.-0 .0 - /.40 2./
@ 0C --.0 1 3.2 / C.-0 / - --.31 2.1
0C --.0 2 3.2 /.0 C.- /.0 - ++.C 4
: 0C --.0 3 3.24 0 C.-0 0 -. +0.C- 3.02
STT MIGAS BALIKPAPAN
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
34/90
Tabel -.-. Data Densitas, Sand 5ontent, N %engukuran #adar *inyak Lumpur 6or
(8dditi e 8ir)
%lug
L D8dd
8ir
cc
ppg
6erat
pasir
(gr)
Sand
5ont
(F)
#dr
Solar
(ml)
#dr
'il
(F)
#dr
%dtn,
(F)
#dr
air,
(ml)
8ir,c
6ent
onite
,
gr # 0C --.0 - 3.10 0.0 C.-0 0.0 - -0 2.
L 0C --.0 3.2 1 C.- 1 + - 2.1
* 0C --.0 / 3.2 1.0 C.-0 1.0 - +-.-1 4
; 0C --.0 0 3.1 2 C.-- 2 - + 3.1
' 0C --.0 1 3.3 2.0 C.-2 2.0 + -0 1.0
% 0C --.0 2 3.0 3 C. 3 -.0 -C 2.20
9 0C --.0 3 3.10 3.0 C.-0 3.0 +C./2 4
S 0C --.0 4 3.10 4 + 4 - -C.0/ 1.1T 0C --.0 +C 3.10 4.0 C.0 4.0 - -0.0 2.-
,.6. PEMBAHASAN
STT MIGAS BALIKPAPAN /
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
35/90
Dalam operasi pemboran, densitas lumpur sangat penting karena salah satu
fungsinya sebagai penahan tekanan formasi. Densitas merupakan berat per satuan
olume. 6esarnya densitas lumpur harus disesuaikan dengan keadaan formasi untuk
mencegah serendah mungkin terjadinya lost circulation dan kick, serta mengoptimalkan
laju penembusan.
%engukuran densitas dilakukan dengan alat *ud 6alance, yang awalnya telah
dikalibrasi dengan aJuadest (3. ppg). Dari percobaan yang dilakukan, didapatkan
densitas lumpur 3.1 ppg. 7aktor yang mempengaruhi pengukuran densitas dengan
menggunakan peralatan *ud 6alance antara lain
+. %engadukan yang merata
-. #ebersihan dari peralatan *ud 6alance
. 6erat per olume komponen penyusun lumpur /. si lumpur dalam mud balance harus mewakili lumpur yang dibuat
Salah satu fungsi dari lumpur pemboran adalah menahan tekanan formasi. #arena
lumpur memiliki densitas juga memiliki tekanan hidrostatik sehingga diharapkan tekanan
hidrostatik lumpur (%h) sama dengan tekanan formasi (%f).
?rafik %enambahan 6arite s Densitas, terlihat adanya kecenderungan untuk
meningkat. @al itu menunjukkan bahwa penambahan 6arite akan menambah densitas
dari lumpur. Sehingga 6arite dapat dikatakan sebagai additi e yang berfungsi menambah
densitas dari lumpur dan secara langsung mempengaruhi tekanan hidrostatik dari lumpur
yang dinyatakan dengan persamaan
%h A C.C0- E E h
Dimana %h A Tekanan @idrostatik, psi ft
A densitas lumpur, ppg
h A kedalaman, ft
Sedangkan pada grafik %enambahan air >s Densitas ada kecenderungan stabil
menurun, hal itu menunjukkan bahwa penambahan air dapat menurunkan densitas
lumpur.
Dalam percobaan Sand 5ontent, penambahan ,0 gr pasir didapatkan F sand
content sebesar C.-0. Semakin tinggi nilai sand content dari lumpur pemboran, artinya
STT MIGAS BALIKPAPAN 0
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
36/90
semakin besar pula akumulasi pasir yang terdapat dalam lumpur tersebut. 6erarti,
semakin banyak pasir yang ditambahkan, maka akan menaikkan sand content dan
densitas dari lumpur pemboran. @anya saja, bila pasir yang bersifat korosif terakumulasi
dalam jumlah banyak akan menimbulkan masalah pada peralatan produksi, pompa,
maupun bit, berupa korosi. $ntuk mengantisipasi hal tersebut, biasanya digunakan sand
control yang berfungsi untuk menghalangi pasir masuk ke dalam sumur pemboran.
%ercobaan penentuan kadar tapisan dengan menggunakan retort kit, dilakukan
dengan cara menganalisa lumpur pemboran, dengan memasukkan lumpur tersebut ke
dalam mud chamber, dan diletakkan ke insulator. #emudian memanaskan lumpur
tersebut sampai gelas ukur terisi filtrat. Dari percobaan diperoleh kadar minyak F dan
kadar air 4 ml dengan penambahan solar pada lumpur sebanyak 3.0 ml dan satu tetesemulsifying agent, berat padatan yang diperoleh dalam prosen sebesar +C./2 F. Dalam
retort kit ada steel wall yang berfungsi sebagai pemanjang jalannya uap sehingga terjadi
kondensasi yang sempurna.
,.7. KESIMPULAN
+. Dari percobaan didapat
STT MIGAS BALIKPAPAN 1
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
37/90
o Densitas lumpur A 3.10 ppg
o >olume minyak A C. ml
o >olume air A 4 ml
o F olume air A 4C F
o F olume padatan A -- F
o F olume oil A F
o F berat padatan A +C./2 F
o gram minyak A C,-/ gr
o gram lumpur A +C, - ppg
o gram padatan A +.C3 gr
o
ml padatan A C.-0 mlo Sand 5ontent A C.-0
-. Lumpur pemboran berfungsi sebagai penahan tekanan formasi. Densitas yang besar
menghasilkan tekanan hidrostatik yang besar. 6egitu pula sebaliknya, jika tekanan
hidrostatik lebih besar dari pada tekanan formasi, maka akan terjadi lost circulation.
Sedangkan apabila tekanan hidrostatik lebih kecil dari tekanan formasi, maka akan
terjadi kickM (masuknya fluida formasi ke dalam lubang bor).
. %ada umumnya bahan dasar lumpur, antara lain
a) 8ir *erupakan bahan dasar.
b) 6entonite 6ahan dasar lumpur yang berasal dari clay.
c) 6arite 6ahan pemberat.
/. Densitas lumpur harus disesuaikan dengan keadaan formasi yang akan dibor agar
dapat melakukan fungsinya secara optimal.
0. Densitas lumpur yang terlalu besar akan menyebabkan lumpur pemboran hilang ke
formasi (lost circulation), dan apabila terlalu kecil akan menyebabkan masuknya
fluida formasi ke lubang bor (kick).
1. %enambahan additi e dapat menambah mengurangi densitas lumpur. %enambahan
6arite dapat menaikkan densitas, sedangkan penambahan air menurunkan densitas
lumpur.
STT MIGAS BALIKPAPAN 2
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
38/90
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
39/90
/.
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
40/90
+ ppg A C,+- gr cc
d barite A /,- gr cc
A /,- gr cc E + ppg C,+- gr cc
A 0 ppg.
Ditanya =s (jumlah 6arite) dlm lb A I
Solusi >ml)(dsdmbdl
dmldmb=s
=
)/.-gal bbl-CCbbl( 0lb gal+.00
++++.0=s
=
lb1-0.0=s =
BAB III
PENGUKURAN %ISKOSITAS DAN GEL STRENGTH
.'. TU(UAN PERCOBAAN
+. *enentukan iskositas relatif lumpur pemboran dengan menggunakan *arsh 7unnel.
STT MIGAS BALIKPAPAN /C
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
41/90
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
42/90
gaya ini disebabkan oleh muatan muatan pada permukaan partikel terdispersi dalam fasa
fluida.
?el strength dan yield point adalah gaya tarik menarik dalam suatu sistem lumpur
jika gel strength adalah gaya tarik menarik yang statik, maka yield point merupakan gaya
tarik menarik pada suatu keadan dinamik.
.,.'. P $ $tua$ Har*a S- ar Str )) Da$ S- ar Rat
@arga shear stress dan shear rate yang masing masing dinyatakan dalam bentuk
penyimpangan skala penunjuk (dial reading) dan 9%* motor, harus diubah menjadi
harga shear stress dan shear rate dalam satuan dyne cm - dan detik + agar diperoleh harga
iskositas dalam satuan cp (centipoise). 8dapun persamaan tersebut sebagai berikut
Q +.C2/ 9%*................................................................( H +)R 0.C22 5.....................................................................( H -)
dimana Q shear rate, sekon +
R shear stress, dyne cm -
5 dial reading, derajat
9%* re olution per minute dari rotor.
.,.,. P $ $tua$ Har*a %i)+o)ita) N9ata :Appar $t %i)!o)it9;
>iskositas nyata ( a) untuk setiap harga shear rate dihitung berdasarkan
a A +CC
..................................................................( H )
a A +PM
C )CC( ...............................................................( H /)
.,. . P $ $tua$ P#a)ti! %i)!o)it9 Da$ /i #d Poi$t
$ntuk menentukan plastic iscosity ( p) dan yielt point (< p) dalam fielt unitdigunakan persamaan 6ingham %lastic berikut
p A CC1CCCC1CC
.........................................................( H 0)
Dengan memasukkan persamaan (+) dan (-) kedalam persamaan (0) didapat
p A 5 1CC H 5 CC..............................................................( H 1)
STT MIGAS BALIKPAPAN /-
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
43/90
< b A 5 CC p.................................................................( H 2)
Dimana p A plastic iscosity, cp
< b A yielt point 6ingham, lb +CC ft -
5 1CC A dial reading pada 1CC 9%*, derajat
5 CC A dial reading pada CC 9%*, derajat
.,.&. P $ $tua$ Har*a G # Str $*t-
@arga gel strength dalam +CC lb ft - diperoleh secara langsung dari pengukuran
dengan alat 7ann >?. Simpangan skala penunjuk akibat digerakkannya rotor pada
kecepatan 9%*, langsung menunjukkan harga gel strength +C detik atau +C menit
dalam +CC lb ft - .
. . PERALATAN DAN BAHAN
P ra#ata$ ? *eter.
0. *ud *iEer.1. 5up *ud 7unnel.
Ba-a$ ? *eter.
STT MIGAS BALIKPAPAN //
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
45/90
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
46/90
. *enggerakkan rotor pada posisi @igh dan menempatkan kecepatan putar rotor
pada kedudukan 1CC 9%*. %emutaran terus dilakukan sehingga kedudukan skala
(dial) mencapai keseimbangan. *encatat harga yang ditunjukkan oleh skala.
/. %encatatan harga yang ditunjukkan oleh skala penunjuk setelah mencapai
keseimbangan dilanjutkan untuk kecepatan CC, -CC,+CC, 1 dan 9%* dengan cara
yang sama seperti diatas.
.&.&. M $*u+ur G # Str $*t- D $*a$ Fa$$ %*
+. Setelah selesai pengukuran shear stress, mengaduk lumpur dengan 7ann >? pada
kecepatan 1CC 9%* selama +C detik.
-. *ematikan 7ann >?, kemudian diamkan lumpur selama +C detik.
. Setelah +C detik menggerakkan rotor pada kecepatan 9%*. *embaca simpanganmaksimum pada skala penunjuk.
/. *engaduk kembali lumpur dengan 7ann >? pada kecepatan rotor 1CC 9%* selam
+C detik.
0. *engulangi kerja diatas untuk gel strength +C menit. (untuk gel strength +C menit,
lama pendiaman lumpur +C menit).
.0.PERHITUNGAN
=aktu alir lumpur dalam *ursh 7unnel A 1- detik
%engukuran dengan 7unn >?
%engukuran ?el Strenght dengan 7unn >?
+. Selama +C detik A +C
-. Selama +C menit A -
%lastic >iscosity ( p) A 5 1CC H 5 CC
> ++ H 1
> 0 cp
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
47/90
> + lb +CCftU
.4. HASIL PERCOBAAN
.4.' Data da$ Gam5ar Gra1i+
Ta5 # .' P $*u+ura$ %i)!o)ita) da$ G # Str $*t- S mua P#u*
%lug
Lumpur Dasar addicti e
* 7 7ann >?
8ir6entonit
e(detik
)%> +CV +CW
LD 0C --.0 C / 1 - + /8 0C --.0 C.0 2 0 0 / +6 0C --.0 + 4 +C 0 / -+5 0C --.0 +.0 2 1 3 / +4D 0C --.0 - /3.1 2 +/ +47 0C --.0 -.0 /3.1 2 +1 1 +-? 0C --.0 1- +/ +- +C -@ 0C --.0 .0 00 ++ +3 3 -0
0C --.0 / 03 +C +- 0 +4: 0C --.0 /.0 2 +- -/ + -2 Spersene# 0C --.0 C.0 0 /.0 0 - 3L 0C --.0 + / 0 -.0 +.0 0.0* 0C --.0 +.0 / 0 + + ; 0C --.0 - 2 / - +' 0C --.0 -.0 0 / / + -% 0C --.0 0.+ 1 + - /9 0C --.0 .0 0.0 0 - + -S 0C --.0 / 0.3 0 + - +T 0C --.0 /.0 0 1 - 2
.6 PEMBAHASAN
Dalam percobaan dengan menggunakan *ursh 7unnel untuk mengukur iskositas
kinematik lumpur dasar didapatkan waktu alir untuk penambahan ./ gr 5*5 pada
STT MIGAS BALIKPAPAN /2
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
48/90
lumpur dasar 0.0 detik. =aktu alir yang diukur menunjukkan kecepatan alir dari fluida
pemboran dalam melewati *ursh 7unnel yang menunjukkan iskositas kinematiknya.
%ada percobaan pengukuran shear stress dengan alat 7unn >? meter didapatkan data
untuk lumpur dasar pada CC 9%* dial readingnya 1 dan pada 1CC 9%* dial readingnya
++, dengan iscositas plastic sebesar 0 cp. Dengan demikian dapat diamati bahwa
penambahan5*5 dapat menaikkan shear stress dan iscositas plastic karena tingkat
iscositas kinematiknya tinggi., sedangkan penambahan spersene dapat menurunkan
shear stress dan iscositas plastiknya karena tingkat iscositas kinematiknya rendah.
>iscositas yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penetration rate turun, pressure lost
tinggi, sukar melepaskan gas dan cutting dari lumpur dipermukaan, sedangkan jika
iscositasnya yang terlalu rendah dapat menyebabkan pengangkatan cutting tidak baik,
material material pemberat lumpur terendapkan sehingga akan terjadi penggerusankembali oleh pahat yang mengakibatkan cepat tumpulnya mata pahat. >iscositas pada
lumpur pemboran yang normal berkisar antara 1 H /0 detik.
Dala percobaan diawali dengan mengkalibrasikan alat *arsh 7unnel dengan air
kemudian untuk mengukur iscositas relatif dari lumpur dasar juga mengukur iscositas
relatif dari limpur yang telah dicampur dengan additi e. 8dditi e yang telah dicampurkan
ke dalam lumpur dasar adalah spersene dan 5*5. Dari hasil pencampuran dengan
additi e tersebut dapat dilihat (dari data percobaan) bahwa pencampuran lumpur dengan
spersene yang berfungsi sebagai tinner(pemgencer) akan memprkecil harga iscositas
relatif. Sedangkan pemcampuran 5*5 yang berfungsi sebagai thickiner (pengental) akan
memperbesar harga iscositas relatif.
Dalam pengukuran gel strenght dengan alat 7unn >? meter didapatkan gel
strenght untuk lumpur dasar sebesar + untuk +C detik dan - untuk +C menit. Dengan
demikian !at additi e 5*5 akan menaikkan gel strenght, sedangkan penambahan
spersene akan menurunkan gel strenght terhadap lumpur dasarnya. @arga gel strenght
pada +CX lebih besar dari gel strenght +CM karena dengan bertambahnya waktu
pembentukan padatan dapat terjadi karena gaya tari menarik antar partikel lebih banyak.
?el strenght yang terlalu kecil akan mengakibatkan terendapnya cutting pasir pada saat
sirkulasi berhenti, sedang gel strenght yang terlau tinggi mempersulit usaha pompa untuk
memulai sirkulasi lagi.
STT MIGAS BALIKPAPAN /3
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
49/90
%engukuran shear stress lumpur pemboran dilakukan dengan peralatan funn >?
meter. %engukuran ini dilakukan dengan memberikan putaran 9%* terhadap lumpur
yang akan di test dan membaca dial reading, dimana semakin kecil 9%* yang diberikan
maka semakin kecil pula simpangan yang terbaca pada dial reading, hal ini disebabkan
karena sesuai dengan sifatnya yaitu apabila lumpur didiamkan maka partikel partikel
claynya akan menggumpal.
&.6. KESIMPULAN
+) 8nalisa yang dilakukan untuk lumpur pemboran yang diberi additi e
)a >iskositas 9elatif
()+ CC 9%* A 1()- 1CC 9%* A ++
)b %lastic >iscosity A 0 cp
)c iskositas mempunyai hubungan yang setara dengan gel strength, densitas, dan
tekanan hidrostatis Lumpur.
(A2ABAN MODUL
;o #omposisi lumpur relati e
(cp)
plastic
(cp)
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
50/90
0 LDG4 gr bentonite +- 0C -/ +C/
+. Dengan melihat data diatas, maksud penambahan deEtrid kedalam Lumpur dasar
dalah untuk merubah sifat rheologi fluida pemboran terutama dari Lumpur pemboran
yaitu Lumpur dasar .8dditi e deEtride yang ditambahkan berfungsi untuk
meningkatkan iscositas dan gel strength dari Lumpur dasar sehingga efektifitas
pengangkatan cutting di lubang bor seoptimal mungkun,sehingga tidak terjadi
pengendapan pada dasar sumur yang dapat mengakibatkan kesukaran pada pemboran
selanjutnya.
-. %enambahan bentonite pada Lumpur dasar dapat mengakibatkan peningkatan gel
strength dan penurunan iscositas serta yield point sehingga apabila gel strength
terlalu besar maka Lumpur akan cepat mengalami pergeseran dan dapat danmeningkatkan pengendapan pada lubang sumur yang dapat menyulitkan sirkulasi
Lumpur pada lubang sumur.
. Dari data diatas terlihat bahwa harga S? +C menit selalu lebih besar dari S? +C
detik karena gel strength merupakan pembentukan padatan karena gaya tarik menarik
antara plot plt clay kalau didiamkan dan ini bukan sifat dalam aliran tapi dalam
keadaan statis dimana clay dapat mengatur diri. *aka itu bertambahnya waktu akan
meningkatkan gel strength.
9elati e iscosity ( relati e ) ialah iskositas dari fluida ;ewtonian yang
menunjukkan shear stress sama dengan shear rate.
8pparent iscosity ( p) ialah perbandingan antara shear stress dan shear rate yang
tidak konstan,ber ariasi terhadap shear stress.
%lastic iscosity ( p) ialah ukuran untuk menyatakan hambatan fluida untuk
mengalir yang disebabkan oleh jumlah type dan ukuran dari prosentase padtan
yang diberikan pada fluida, dinyatakan dalam dyne sgcm.
6ingham yield point (< b) ialah bagian dari resistensi untuk mengalir oleh gaya
tarik menarik dari partikel yang dinamis. ?aya tarik menarik ini disebabkan oleh
muatan muatan pada permukaan partikel yang terdispersi dalam fasa fluida.
STT MIGAS BALIKPAPAN 0C
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
51/90
BAB I%
FILTRASI DAN MUD CAKE
&.'. TU(UAN PERCOBAAN
+. *empelajari pengaruh komposisi Lumpur bor tehadap filtration loss dan mud cake.
-. *engenal dan memahami alat alatdan prinsip kerja 7ilter %ress.
&.,. DASAR TEORI
#etika terjadi kontak antara Lumpur pemboran dan batuan porous, batuan tersebut
akan bertindak sebagai saringan yang memungkinkan fluida dan partikel partikel kecil
melewatinya. 7luida yang hilang kedalam batuan disebut filtrateM. Sedangkan lapisan
partikel partikel besar bertahan dipermukaan disebut filter cakeM. %roses filtrasi diatas
STT MIGAS BALIKPAPAN 0+
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
52/90
hanya terjadi apabila terdapat perbedaan tekanan positif kearah batuan. %ada dasrnya ada
- jenis filtaration yang terjadi selama pemboran yaitu static filtation dan dynamic
filtration. Static filtration terjadi jika lumpur pemboran dalam keadaa diam, dan dynamic
filtration terjadi ketika lumpur pemboran dalam keadaan disirkulasikan.
8pabila filtration loss dan pembentukan mud cake tidak dikontrol, maka ia akan
menimbulkan berbagai maslah, baik selama operasi pemboranmaupun dalam e aluasi
formasi dan tahap produksi. *ud cake yang tipis akan merrupakan bantalan yang baik
antara pipa dan permukaan lubang pemboran.mud cake yang tebal akan terjadi
penyempitan lubang pemboran sehingga sulit diangkat dan diputar, sedangkan filtratnya
akan menyusup ke formasi dan akan menyebabkan damage pada formasi.
Dalam percobaan ini akan dilakukan pengukuran olume filtration loss dan tebal
mud cake untuk static filtration. Standart prosedur yang digunakan adalah 8% 9% + 6untuk L%LT (low pressure low temperature). Lumpur ditempatkan dalam silinder sandar
yang bagian dasrnya dilengkapi kertas saringan dan diberi tekanan sebesar +CC psi
dengan lama waktu pengukuran C menit. >olume filtrate ditampung dengan gelas ukur
dengan cubic centimeter (cc).
%ersamaan untuk olume filtrate dihasilkan dapat diturunkan dari persamaan darcy,
persamaannya adalah sebagai berikut
>f A 8
-
+
+-
PT $m
$$%
Dimana
8 7iltration 8rea
# %ermeabilitas 5ake.
5c >olume fraksi solid dalam mud cake.
5m >olume fraksi solid dalam lumpur.
% Tekanan filtrasi.
t =aktu filtrasi A iskositas filtrate.
%embentukan mud cake dan filtration loss adalah - kejadian dalam pemboran yang
berhubungan erat, baik waktu kejadiannya maupun sebab dan akibatnya. 'leh sebab itu
maka pengukurannya dilakukan secara bersamaan.
STT MIGAS BALIKPAPAN 0-
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
53/90
%ersamaan yang umum digunakan untuk static filtration loss adalah
K- A K+ x-+
+
-
t t
Dimana
+, A fluida loss pada waktu t +
-, A fluida loss pada waktu t -
&. . ALAT DAN BAHAN
&. .'. A#at
7ilter %ress
*ud *iEer
Stop watch
?elas $kur 0C cc
7ilter %aper
&. .,. Ba-a$
6entonite 8Juadest
%85 L
Spresene
STT MIGAS BALIKPAPAN 0
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
54/90
?b. /.+
7ilter %ress
?b. /.-
*ud *iEer
&.&. PROSEDUR PERCOBAAN .
+. *embuat lumpur
*emuat lumpur standar
--,0 bentonite G 0C cc aJuadest.
Tambahkan additi es sesuai dengan petunjuk assisten.
8duk selama C menit.
-. *empersiapkan alat filter press dan segera pasang filter paper
serapat mungkin dan letakan gelas ukur dibawah slinder untuk menampung fluida
filtrate
. *enuangkan campuran lumpur kedalam silinder dan segera tutup
rapat. #emudian alirkan udara dengan tekanan +CC psi.
/. Segera mencatat olume filtrate sebagai fungsi dari waktu dengan
stop watch. nter al pengamatan setiap menit pada -C menit pertama, kemudian 0
menit untuk menit -C selanjutnya. 5atat juga olume filtrate pada menit 2,0.
STT MIGAS BALIKPAPAN 0/
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
55/90
0. *enghentikan penekanan udara, buangtekanan udara dengan
silinder (bleed off) dan sisa lumpur dalam silinder dituangkan kembali kedalam
breaker.
1. *enentukan tebal mud cake yang terjadi dan ukur p@ nya
&.0. PERHITUNGAN
Tebal mud cake A C.+30 cm
%@ A 4
>olume filtrat A +2 ml
Lumpur Da)ar I :LD ? 6 *r PAC @ L;
-.0/./+/
0)(+++/C
t
)>(n>m Cabs =
=
=
> corr A > abs G (mt)
to A 0 G-.0/(C) A C.0
t- A 4.0 G -.0/ (+./+/) A + .C4
t/ A ++ G -.0/ (-) A +1.C3
t1 A ++.0 G -.0/ (-.//4) A +2.2-t2.0 A +-. G -.0/ (-.2 4) A +4.-1
t3 A +-.0 G -.0/ (-.3-3) A +4.14
t+C A + .- G -.0/ ( .+1-) A -+.-
t+0 A +/ G -.0/ ( .32) A - .3
t-C A +1 G -.0/ (/./2) A -2. 0
t-0 A +2 G -.0/ (0) A -4.2
t C A +3 G -.0/ (0./3) A +.4-
> true A > corr > abs
to A 0 0 A C
t- A + .C4 H0 A .04
t/ A +1.C3 H ++ A 0.C3
STT MIGAS BALIKPAPAN 00
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
56/90
t1 A +2.2- H ++.0 A 1.--
t2.0 A +4.-1 H +-. A 1.41
t3 A +4.14 H +-.0 A 2.+4
t+C A -+.- H + .- A 3.C
t+0 A - .3 H +/ A 4.3
t-C A -2. 0 H +1 A ++. 0
t-0 A -4.2 H +2 A +-.2
t C A +.4- H +3 A + .40
&.4. HASIL PERCOBAAN
STT MIGAS BALIKPAPAN
;o. t t + -
>ol.
8bsolute
>ol.
#oreksi >ol. True8bs 5orr T9$&
+ C C 0 0 C- - +./+/ 4.0 + .C4 .04
/ - ++ +1.C3 0.C3/ 1 -./0 ++.0 +2.2- 1.--0 2.0 -.2 4 +-. +4.-1 1.411 3 -.3-3 +-.0 +4.14 2.+42 +C .+1- + .- -+.- 3.C3 +0 .32 +/ - .3 4.3
4 -C /./2 +1 -2. 0 ++. 0+C -0 0 +2 -4.2 +-.2++ C 0./3 +3 +.4- + .40
01
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
57/90
&.4.' Data da$ Gam5ar Gra1i+
Ta5 # &.' P $*u+ura$ Fi#tra)i da$ Mud Ca+ S mua P#u*
%lugLumpur Dasar 7ilter %ress
8ir 6entonite 8ddicti e7 L (ml)
* 5
(mc)% @(ml) (gram) Spersene
LD 0C --.0 C -4 C.+ 0 48 0C --.0 C.0 +.0 C.+- 46 0C --.0 + - C.-- 45 0C --.0 +.0 -0.1 C.+0 +CD 0C --.0 - -/ C.+0 +C7 0C --.0 -.0 --.4 C.-- 4? 0C --.0 -2 C.+0 4@ 0C --.0 .0 - .0 C.+0 +C
0C --.0 / -- C.+0 +C: 0C --.0 /.0 - C.- 4 %85 >5
# 0C --.0 C.0 +3.0 C.- 4L 0C --.0 + +2 C. 4* 0C --.0 +.0 +3 C. 4 ; 0C --.0 - +2.0 C.+0 4' 0C --.0 -.0 +2 C. / 4% 0C --.0 +0.0 C.+20 49 0C --.0 .0 +2 C.+30 4S 0C --.0 / +/ C.+3 4T 0C --.0 /.0 +1 C.--0 4
&.6 PEMBAHASAN
8pabila sirkulasi darilumpur pemboran telah mencapai dasar lubang bor dan
telah terjadi kontak antara lumpur pemboran dengan batuan reser oir, maka
batuan reser oir akan secara otomatis bertindak sebagai saringan dari lumpur
pemboran serta partikel partikel kecil yang mungkin terlarut pada lumpur bor.
#eadaan batuan reser oir yang bertindak sebagai saringan bagi lumpur pemboran
terjadi karena sifat porosity dari batuan reser oir tersebut sehingga
memungkinkan fluida untuk melewatinya yang disebut dengan filtrateM. ;amun
STT MIGAS BALIKPAPAN 02
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
58/90
karena sifatnya sebagai saringan, dimana hanya fluida dan partikel tertentu yang
dapat melewatinya maka terdapat sebagian partkel yang tertahan di bagian atas
batuan yang disebut filter cakeM .
%engukuran filtration loss dan mud cake harus fiukur setiap saat agar
tidakterjadi masalah pada saat operasi pemboran maupun selama e aluasi formasi
dan tahap produksi.
*ud cake yang tipis akan merupakan bantalan yang baik antara pipa pemboran
dan permukaan lubang bor. Sedangkan mud cake yang tebal akan terjepit pipa
pemboran sehingga sulit untuk diangkat dan diputar.
%ada percobaan kali ini, kita menggunakan peralatan filter press untyuk
mengetahui besarnya filtration loss dari lumpur pemboran.
%rinsip yang digunakan pada peralatan filter press adalah cup dari filter presstersebut diumpamakan sebagai batuan reser oir yang berpori dimana pada cup
mud tersebut diberi saringan (filter paper) dan kemudian diberi tekanan udara
sebesar +CC psia agar fluida lumpur tersebut dapat keluar dan diukur sebagai
fungsi waktu dan juga nantinya akan terbentuk endapan (mud cake) pada filter
paper dalam cup mud yang kemudian diukur ketebalannya . selain itu kita juga
menentukan besarnya ph dari lumpur pemboran tersebut dengan menggunakan ph
paper.
&.7 KESIMPULAN
+. 6erdasarkan percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut
>olume filtrat (Lumpur dasar G spersene) A +2 ml
Tebal *ud 5ake (Lumpur dasar G spersene) AC.+30 cm
%@ (Lumpur dasar G spersene) A 4
STT MIGAS BALIKPAPAN 03
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
59/90
-. %engukuran filtration loss dan mud cake dilakukan agar tidak terjadi problem saat
proses pemboran serta dalam e aluasi formasi dan tahap produksi.
. Semakin besar filtration loss maka semakin tebal mud cake yang terbentuk pada
dinding sumur.
/. %embentukan dan tebal tipisnya mud cake tergantung dari factor tekanan,
temperature, dan kedalaman.
0. 7iltration yang besar dan mud cake yang tebal mengakibatkan formasi pecah dan
terjepitnya rangkaian drill string.
(a8a5a$ P rta$9aa$ Modu# olume Spurt loss adalah olume filtrat yang hilang tersaring kedalam lapisan
partikel yang permeable sebelum terbentuknya mud cake.-. %erbedaan terjadi mungkin karena perbedaan ketelitian dalam pengamatan.
. 7ungsi bentonite
$ntuk meningkatkan kemampuan pembersihan lubang.
$ntuk mengurangi filtrate ke formasi yang permeable.
*enghindari loss circulation.
$ntuk membentuk filter cake yang tipis.
7ungsi penambahan Juebracho dan deEtrid
*engurangi filtration loss.
*emperkuat mud cake yang terbentuk.
/. 8da hubungan antara jumlah filtrate yang dihasilkan dengan tebal mud cake yang
terbentuk, dimana semakin besar filtrate yang hilang keluar maka semakin besar mud
cake yang terbentuk.
*engantisipasi mud cake dan filtration loss hingga perlu penambahan additi e serta
!at kimia seperti
STT MIGAS BALIKPAPAN 04
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
60/90
5*5
?ipsum
#oloid
Stresch Sodium
0. %engukuran p@ dilakukan sebagai penunjuk !at kimia yang digunakan.
BAB %ANALISA KIMIA LUMPUR BOR
0.'. TU(UAN PERCOBAAN
+. *emahami prinsip prinsip dalam analisa kimia dan penerapannya di lapangan.
-. *engetahui alat dan bahan yang diperlukan dalam analisa kimia.
STT MIGAS BALIKPAPAN 1C
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
61/90
. *enentukan p@, alkalinitas, kesadahan total dan kandungan ion ion yang terdapat
dalam Lumpur.
0.,. DASAR TEORI
Dalam operasi pemboran, pengontrolan kualitas lumpur pemboran harus terus
menerus dilakukan sehingga lumpur bor tetap berfungsi dengan kondisi yang ada.
%erubahan kandungan ion ion tertentu dalam lumpur pemboran akan berpengaruh
terhadap sifat sifat fisik lumpur pemboran, oleh karena itu kita perlu melakukan analisa
kimia untuk mengontrol kandungan ion ion tersebut. $ntuk mengontrol kandungan ion
ion tersebut untuk kemudian dilakukan tindakan tindakan yang perlu dalam
penanggulangannya.
Dalam percobaan ini, akan dilakukan analisis kimia lumpur bor dan filtratnya, yaitu analisa kimia alkalinitas, analisa kesadahan total, analisa kandungan ion klor, ion
kalsium, ion besi, serta p@ lumpur bor (dalam hal ini filtratnya).
8lkalinitas berkaitan dengan kemampuan suatu larutan untuk bereaksi dengan suatu
asam. Dari analisa alkalinitas ini kita bisa mengetahui konsentrasi hidroksil, bikarbonat
dan karbonat. %engetahuan tentang konsentrasi ion ion ini diperlukan misalnya untuk
mengetahui kelarutan batu kapur yang masuk ke system lumpur pada waktu pemboran
menembus formasi limestone.
8nalisa kandungan ion klor (5+ ) diperlukan untuk mengetahui kontaminasi garam
yang masuk ke dalam system lumpur pada waktu pemboran menembus formasi garam
ataupun kontaminasi yang berasal dari air formasi.
8ir yang mengandung sejumlah besar ion 5a G- dan *g G- dikenal sebagai @ard water
atau air sadah. on ion ini bisa berasal dari lumpur pada waktu member formasi gypsum
(5aS' / .-@ - ').
*etode utama yang digunakan dalam analisa kimia lumpur pemboran adalah titrasi.
Titrasi meliputi reaksi dari sample yang diketahui olumenya dengan sejumlah olume
suatu larutan standar yang diketahui konsentrasinya. #onsentrasi dari ion yang kita
analisa dapat ditentukan dari pengetahuan tentang reaksi yang terjadi pada waktu titrasi.
0. . PERALATAN DAN BAHAN
STT MIGAS BALIKPAPAN 1+
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
62/90
4. .' P ra#ata$ olume 8g;' A +3.3 ml
*aka -% P * menunjukan adanya ion '@ dan 5'
+. total alkalinity A +CCCCC-,C-,1+CCC/-
x x xS- . No!malitas x M
A ml x x +CCCC-,C-,1
A /+. emp
-. 5' - 8lkalinity ada '@
ppm 5' - A filt!at ml
BM xS- . N x P M +CCC)( /-
A ml x x 1C+CCCC-.C)-.-(
A +-CC ppm
. '@ 8lkalinity
ppm '@ A filt!at ml -. BM x xS- . N x M P +CCC)-( /-
A+2+CCCC-.C)-.1-.-( x x x
A --.12 ppm
0.0.,. M $ $tu+a$ Ka$du$*a$ C-#orida
STT MIGAS BALIKPAPAN 1/
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
65/90
Lumpur dasar A 0C ml air A --.0 gr bentonite G +.- gr ;a5L
>olume 8g;' yang terpakai A 0.0 ml
ppm 5+ A filt!at ml CL BA x x AgNo N x AgN-ml +CCC
A 0.0-
+CCCC-.C3.+3 x
ml x xml
A 112/ ppm
0.4. Ha)i# P r!o5aa$0.6.
'.'. Ta5 # A$a#i)a Kimia Lumpur Bor S mua P#u*
PLU
G
Additi" Tota#CO
,OH
HCOC#NaHCO NaO
H
CaCO NaC
#
A#+a#
i
8 C./ C./ C.- C.- /0. +C 3 C10C.1
2+-/-.0
6 C./ C.0 C.- C./ . ++1C C-0.
+40-.0
5 C./ C.1 C.- C.1++C.1
22-C +/2 . C -+ C
D C./ C.2 C.- C.3 /4. +-CC +03. C -11-.07 C./ C.3 C.- + 0C.1 +-CC +3+. C 21? C./ C.4 C.- +.- 13 +1CC -/4. C /C/2
@ C./ + C.- +./ 3C +C/C22C.11
2
C 00C
C./ +.+ C.- +.1 11.12 ++-C /43.12 C -1C: C./ +.- C.- +.3 2C.12 +/3C 1-.12 C 2-22.0
# C./ C./ C./ - -C/CC.
-++ . C 0-0/
L C./ C.0 C.0 -.- 0+. +//C 01.12 C 0C1/.2* C./ C.1 C.1 -./ -C /CC C /C1.1 /1+0
STT MIGAS BALIKPAPAN 10
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
66/90
2 ; C./ C.2 C.2 -.1 -C /CC ++ . C 14--.0
' C./ C.3 C.3 -.3 /+. +0C ++ . C0// .-
-% C./ C.4 C.4 /+. +-CC --.12 C /42C9 C./ + + .- /+. +-CC --.12 C 112/S C./ +.+ +.+ ./ 1 1/C -/4. C 014C
T C./ +.- +.- .1 0C.12 +//C C+1-.1
21/41.0
0.6. PEMBAHASAN
%engontrolan kualitas lumpur bor yang disirkulasikan harus tetap dilakukan pada
waktu pengeboran. #andungan !at kimia yang terserta dalam lumpur yang telahdisirkulasikan dapat mempengaruhi sifat sifat lumpur pemboran.
DataHdata yang perlu diketahui meliputi tingkat alkalinitas, kesadahan total,
kandungan ion 5l, ion 5a, ion 7e, serta p@ lumpur bor. Dalam hal ini yang dianalisa
hanyalah filtrat lumpurnya, dengan demikian kita dapat menginterpretasikan kondisi
reser oir yang sebenarnya dengan konsentrasi !at additi e tertentu.
9eaksi kimia dipengaruhi oleh lingkungannya, yang pada prinsipnya reaksi kimia ini
dipengaruhi oleh karakteristik p@ lumpur. %enganalisaan kimia alkalinitas meliputi
penetuan total alkalinity, 5' - alkalinity, '@ alkalinity, dan @5' alkalinity.
%ercobaan alkalinitas ini mempunyai prinsip dasar dalam analisanya yaitu dengan
titrasi menggunakan larutan standar @ - S' / Titrasi tahap pertama -.+ ml menggunakan
indikator phenolptalein, titrasi tahap kedua 0 ml menggunakan indikator methyl orange.
STT MIGAS BALIKPAPAN 11
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
67/90
0.7. KESIMPULAN
+. Dari percobaan diperoleh
Total alkalinity A /+. epm
5' - alkalinity A +-CC ppm
#andungan '@ + 8lkalinity A --.12 ppm
%pm 5l A 112/ ppm
-. %rinsip 8nalisa 8lkalinitas adalah Titrasi yaitu membandingkan larutan sampel
dengan larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standart). Larutan
standart yang dipakai adalah @ - S' / C.C- ;.
. Dengan diketahuinya sumber alkalinitas, maka dapat diketahui sifat H sifat kimia
lumpur bor tersebut.
/. 8nalisa alkalinitas dapat menentukan konsentrasi hidroksil, bikarbonat, dan karbonat.
0. . (a8a5a$ Soa# Modu#
+. 8lkalinitas Total A7iltrat*
+CCCES'@ ;E* /-
A+CCCEC,C-E,/
A --,12 epm
#esadahan Total A7iltrat*
+CCCE&DT8*ml.&DT8 E
A+CCCEC,C+E+3
A 1C epm
#esadahan 5a -G A7iltrat*
+CCCE&DT8*ml.&DT8 E
A+CCCEC,C+E3
A -1,12 epm
ppm 5a -G A epm 5a -G E 68 5a
STT MIGAS BALIKPAPAN 12
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
68/90
A -1,12 E /C
A +C11,3 ppm
ppm *g -G A (epm(5a -G G *g -G) H epm 5a -G) E 68 *g
A ((-1,12 G -1,12) H -1,12) E -/
A 1/C ppm
#onsentrasi 5 A7iltratml
+CCCE8g;' ;E8g;'ml
A+CCCEC,C-E+
A - . ppm
#onsentrasi ion 7e ( ) A7iltrat*
7e68E+CCCE#*n' ;E#*n'ml //
A01E+CCCEC,C+E2
A 23/ ppm
#onsentrasi ion 7e( ) A7iltrat*
7e68E+CCC E'5r # E'5r # ml /--/--
A01
01E+CCCEC,+E+C
A 01CC ppm
-. %enentuan alkalinitas berguna untuk mengetahui konsentrasi hidroksil, bikarbonat
dan karbonat, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui kelarutan batu kapur yangmasuk ke sistem lumpur pada waktu pemboran menembus formasi limestone.
%enentuan kandungan ion 5a dan ion *g berguna untuk mengetahui
kesadahan air.
STT MIGAS BALIKPAPAN 13
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
69/90
%enentuan kandunan ion 5 berguna untuk mengetahui kontaminasi garam
yang masuk ke sistem lumpur pada waktu pemboran menembus formasi
garam atau kontaminasi garam yang berasal dari air formasi.
ndikasi yang akan terjadi jika kandungan ion besi cukup tinggi adalah terjadinya
korosi pada peralatan pemboran
BAB %I
KONTAMINASI LUMPUR PEMBORAN4.'. TU(UAN PERCOBAAN
+. *empelajari sifat sifat fisik lumpur akibat kontaminasi garam, gypsum dan semen.
-. *emahami cara penanggulangan kontaminasi lumpur.
4.,. DASAR TEORI
Sejak digunakannya teknik rotary drilling dalam operasi pemboran lapangan minyak,
lumpur pemboran menjadi sangat penting. 6ahkan lumpur pemboran menjadi salah satu
pertimbangan dalam mengoptimasikan operasi pemboran. 'leh sebab itu mutlaklah untuk
memelihara atau mengontrol sifat sifat fisik lumpur pemboran agar sesuai dengan yang
diinginkan.
Salah satu penyebabnya berubahnya sifat sifat fisik lumpur adalah adanya material
material yang tidak diinginkan ( kontaminan ) yang masuk ke dalam lumpur pada saat
STT MIGAS BALIKPAPAN 14
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
70/90
operasi pemboran sedang berjalan. #ontaminasi yang sering terjadi adalah sebagai
berikut
+. #ontaminasi Sodium 5lorida
#ontaminasi ini sering terjadi pada saat pemboran menembus kubah garam (salt
dome), lapisan garam, lapisan batuan yang mengandung konsentrasi garam cukup
tinggi atau akibat air formasi yang berkadar garam tinggi dan masuk ke dalam
sistem lumpur. 8kibat adanya kontaminasi ini, akan mengakibatkan berubahnya
sifat lumpur seperti iscositas, yield point, gel strength dan filtration loss. #adang
kadang penurunan p@ dapat pula terjadi bersamaan dengan kehadiran garam pada
sistem lumpur.
-. #ontaminasi ?ypsum
?ypsum dapat masuk ke dalam lumpur pada saat pemboran menembus formasi
gypsum, lapisan gypsum yang terdapat pada formasi shale atau limestone. 8kibat
adanya gypsum dalam jumlah yang cukup banyak dalam lumpur pemboran, maka
akan merubah sifat fisik lumpur tersebut seperti iscositas plastik, yield point, gel
strength dan fluid loss.
. #ontaminasi Semen
#ontaminasi semen dapat terjadi akibat operasi penyemenan yang kurang sempurna
atau setelah pengeboran lapisan semen dalam casing, float collar dan casing shoe.
#ontaminasai semen akan merubah iscositas plastik, yield point, gel strength, fluid
loss dan p@ lumpur.
Selain dari ketiga kontaminasi di atas, bentuk kontaminasi yang lain yang dapat
terjadi selama operasi pemboran adalah
a. #ontaminasi @ard =ater atau kontaminasi oleh air yang mengandung ion calsium
dan magnesium yang cukup tinggi.
b. #ontaminasi 5arbon DioEide.
c. #ontaminasi @ydrogen Sulfide.
d. #ontaminasi 'Eygen
STT MIGAS BALIKPAPAN 2C
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
71/90
Dalam praktikum ini akan dipelajari perubahan sifat lumpur akibat kontaminasi yang
sering terjadi sekaligus cara penanggulangannya.
4. . PERALATAN DAN BAHAN
P ra#ata$
o 7ann >?
o *ud miEer
o Stop watch
o 6aroid =all 6uilding Tester
o ;eraca
o p@ indikator
o #ompressor
o :angka Sorong
o 7ilter %aper
o ?elas $kur
Ba-a$
8Juadest 0C cc
6entonite --,0 gr
;a5l 2 gr
Semen
?ypsum
Soda 8sh
ndikator &6T
ndikator %henolphtalin
ndikator *ethyl :ingga
&DT8 Standar
Larutan 6uffer p@ +C
8sam Sulfat
STT MIGAS BALIKPAPAN 2+
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
72/90
*onosodium %hospate
4.&.PROSEDUR PERCOBAAN
Ko$tami$a)i NaC#
*embuat lumpur dasar dengan komposisi --,0 gr bentonite G 0C cc aJuadest.
+. *enambahkan ;a5l sebanyak 2 gr ke dalam lumpur standar.
-. *engukur iscositas dan gel strength dengan menggunakan >ann >?. Diperoleh
dial reading pada 1CC 9%* dan CC 9%*, sehingga dapat dihitung %lastic >iscosity
dan
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
73/90
4.0., Ko$tami$a)i NaC# d $*a$ Fi#t r Pr ))
Lumpur dasar A 6entonite --.0 gr G aJuades 0C cc G gr ;a5l
7iltration Loss A - ml
*ud 5ake A C.+10 mm
%@ A +C
4.4. Ha)i# P r!o5aa$
4.4.' Data da$ Gam5ar Gra1i+
Ta5 # 4.' Ko$tami$a)i Lumpur P m5ora$ S mua P#u*
plug kontaminan#ontaminasi
7iltration
loss
*ud
cake%@%lastic
>iscosity
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
74/90
: /.0 1 +C 0 - -4 C.-00 4# C.0 0 - + - -/ C.+0 +CL + 0.0 +.0 3 -1.- C.- +C* +.0 0.0 + 3 -0 C.-- 4
; - / + 3 -4 C.+1 +C
' -.0 2 - +.0 0 -2 C.-20 4% 1 - + -2 C.+30 +C9 .0 0 - - +C - C.+10 +CS / 0 / + ++ -0 C.+20 +CT /.0 0 +.0 +/ -1 C.+00 +C
4.6. PEMBAHASAN
%ada setiap proses pemboran, hampir selalu terjadi kontaminasi kontaminasi
pada lumpur pemboran. @al itu dapat mempengaruhi sifat fisik lumpur pemboran
tersebut.
%arameter parameter yang berubah antara lain iscositas, gel strength, p@, dan
ketebalan mud cake.
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
75/90
tinggi. $ntuk menanggulanginya sebaiknya menggunakan salt water based mud atau
oil based mud.
Dari grafik %enambahan ;a5l s *ud cake dapat dilihat bahwa grafik
menunjukkan kecenderungan untuk naik. @al itu menunjukkan bahwa semakin banyak kontaminasi oleh ;a5l semakin banyak ;a5l yang ditambahkan akan
menyebabkan mud cake semakin tebal. Demikan juga pada grafik penambahan ;a5l
s 7iltration loss, menunjukkan kecenderungan naik, dimana semakin banyak ;a5l
yang ditambahkan maka filtration loss nya akan semakin banyak. $ntuk percobaan
ini diperoleh olume filtrat CX adalah -4 ml.
Dalam keadaan di lapangan, perubahan tebal mud cake menjadi suatu masalah.
8pabila mud cake terlalu tebal maka akan menyebabkan pipa terjepit. Dari percobaan
yang dilakukan, ketebalan mud cake yang diperoleh adalah C.+/ mm.
#ontaminasi ;a5l juga dapat mempengaruhi iscositas dan gel strength lumpur.
Dalam aplikasinya di lapangan apabila nilai dari ?el Strength terlalu besar dapat
mempersulit sirkulasi lumpur pemboran, juga akan menambah beban pompa
sirkulasinya serta mempersulit pemisahan cutting. Sedangkan bila gel strength terlalu
kecil, maka lumpur tidak dapat menahan cutting pada saat round trip. Dari percobaan
diperoleh harga gel strength +CM adalah 2 lb +CCft - , sedangkan untuk +CX ialah -0
lb +CCft- .
4.7. KESIMPULAN
+. Dari percobaan diperoleh hasil sebagai berikut
%lastic >iscosity ( p)
$ntuk lumpur dasar G + gr ;a5l
p A 0 cp
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
76/90
:enis Lumpur ?el Strength
+CM
?el Strength
+C [Lumpur dasar G + gr ;a5l - +C
7iltration Loss CX A - ml
Tebal mud cake A C.+10 mm
p@ A +C
-. #ontaminasi terhadap lumpur pemboran sering terjadi pada saat pemboran
berlangsung. "at kontaminan tersebut antara lain ;a5l, gypsum, semen, hard water,
karbon dioksida, hydrogen sulfida.
. #ontaminasi lumpur pemboran dapat menyebabkan perubahan terhadap p@,
iscositas plastic, gel strength, filtration loss, dan tebal mud cake.
(a8a5a$ Soa# Modu#
+. Dari data di atas dapat disimpulkan sebagai berikut
a. #ontaminasi ;a5l
;a5l merupakan garam yang terbentuk pada lapisan batuan yang terjadi pada
batuan dangkal. 8ir garam yang terendapkan akan membentuk endapan garam
akibat dari e aporasi yang dipengaruhi oleh suhu dan temperatur. Dampaknya
tyerhadap lumpur pemboran
?el strength meningkat (jumlah yang sedikit) dan berlaku sebaliknya pada
jumlah yang besar.
7iltration loss meningkat.
*ud cake akan semakin tebal (meningkat) pada lumpur dasar 2,0 gram,
ketebalan mud cake menjadi kali lipat apabila dibandingkan dengan
lumpur dasar.
Dial reading akan menurunkan iscositas plasticnya dan menaikkan
iscositas nyatanya.
b. #ontaminasi ?ypsum
STT MIGAS BALIKPAPAN 21
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
77/90
*erupakan hasil e aporasi air laut yang terjadi pada laut dangkal dengan rumus
(5aS' / .-@ - '). ?ypsum memiliki sifat sifat menyerat, kekerasannya - kali lebih
besar dibandingkan ;a5l.
*eningkatkan gel strength.
7iltration loss mengalami peningkatan.
*ud cake meningkat (tergantung dari jumlah gypsum yang dicampurkan).
%ada pembacaan dial reading, kontaminasi gypsum dapat merubah sifat H
sifat fisik lumpur tertentu baik iscositas plastic, iscositas nyata, dan
yield point.
c. #ontaminasi Semen
Terjadi akibat operasi penyemenan yang kurang sempurna atau setelah
penyebaran lapisan semen dalam casing float collar dan casing shoe. #ontaminasi
akan merubah iscositas, yield point, gel strength, fluid loss, dan p@ lumpur.
Dapat meningkatkan gel strength dan iscositas.
%eningkatan titration loss (tidak begitu besar jika dibandingkan dengan
kontamisasi ;a5l dan gypsum).
%eningkatan dial reading pada pembentukan semen yang terlalu banyak
seperti peningkatan iscositas plastic dan yield point.
-. iscositas
>iscositas lumpur yang tinggi (%ada kontaminasi anhidrit, gypsum, semen,
garam yang dinetralisirkan gaya tolak menolak antar muatan negatif di
permukaan clay).
%enetration rate turun.
%essure loss tinggi.
%ressure surgoss yang berhubungan dengan loss circulation dan swelling
yang berhubungan dengan blow out.
Sukar melepaskan gas dan cutting dari lumpur di permukaan.
b. ?el Strength
STT MIGAS BALIKPAPAN 22
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
78/90
?S yang terlalu kecil
%engendapan cutting atau pasir saat sirkulasi berhenti.
?S yang terlalu tinggi
*emperslit kerja pompa pada saat mulai bersirkulasi kembali.c. =ater Loss (7iltration Loss)
=ater loss terlau besar.
7ormation damage (bagi formasi dan lumpur).
Lumpur kehilangan cairan.
d. *ud 5ake
*ud cake yang besar.
*emperkecil diameter lubang bor.#enaikan pressure loss dan *emperbesar pressure surgoss swelling
. Langkah H langkah untuk menanggulangi setiap jenis kontaminan
a. #ontaminasi ?ypsum
%enambahan 5aS' / pada rate yang terkontrol, maka iskositas dan gel
strength yang berhubungan dengan kontaminan ini dapat dibatasi.
Ditambah ion 5a G- agar tidak akan terjadi pengentalanlebih lanjut.
*enambahkan pre entif untuk mencegah kontaminasi.
b. #ontaminasi ?aram
Diatasi dengan cara pengenceran lalu didispersi, namun sebelumnya dinaikkan
p@ nya dengan cartic.
c. #ontaminasi Semen
*elakukan penyemenan yang sempurna.
%engenceran iscositas lumpur dengan penambahan air thinner (!at kimiayang tanpa menimbulkan problem tertentu) begitu juga yang dilakukan
untuk penurunan gel strength.
8pabila tejadi kenaikan filter loss maka perlu adanya
%enambahan koloid
Stroch
STT MIGAS BALIKPAPAN 23
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
79/90
5*5 Driscoss (5*5 tidak dianjurkan pada kontaminsi ;a5l)
*inyak
K 6roEin (baik untuk dinamik maupun static loss)
BAB %II
PENGUKURAN HARGA MBT
(*&T@
-
8/10/2019 137698808 Analisa Lumpur Pemboran
80/90
#emampuan pertukaran kation didasarkan atas urutan daeri kekuatan ikatan ikatan
ion ion berikut ini
LiG Z ;a G Z @G Z ;@ / GZ *g -G Z 5a -G Z 8l G
@arga pertukaran