BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Akhir-akhir ini fokus perhatian nasional mengarah kepada sektor

transportasi khususnya pada sektor transportasi udara. Transportasi udara sangat

menarik perhatian jutaan pasang mata tidak Warga Negara Indonesia melainkan

warga asing. Di tahun 2015, merupakan shock therapy bagi berbagai maskapai

penerbangan di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri hal ini disebabkan kerap kali

terjadinya kecelakaan yang menyebabkan negara 1Uni Eropa memasukkan

Indonesia ke dalam black list pada tahun 2007 dengan melarang beberapa

maskapai seperti Lion Air dan Garuda Indonesia untuk masuk ke dalam kawasan

negara tersebut. Awal tahun 2015 kembali dikejutkan dengan tragedi kecelakaan

pesawat AirAsia QZ 8501 yang menggemparkan seluruh media. Dari sekilas

ulasan mengenai kecelakaan maskapai penerbangan di Indonesia dapat kita

simpulkan bahwa produktivitas maskapai di Indonesia sangat rendah. Tingkat

keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur berdasarkan atas profit atau

keuntungan yang diperoleh dalam periode waktu tertentu dan itu bisa dilihat dari

produk yang dikeluarkan oleh perusahaan. Secara intangible output daripada

produktivitas adalah nama baik. Oleh karena itu masalah produktivitas merupakan

suatu masalah yang sangat penting, dan erat kaitannya dengan perkembangan

kemajuan perusahaan. Namun profit maupun nama baik ini tidak dapat tercapai

tanpa manajemen yang mengaturnya, dalam hal ini bukannya hanya pihak

manajemen tetapi juga seluruh bagian yang ada pada perusahaan maskapai

penerbangan yang secara ketat mengaturnya dengan suatu landasan yaitu

pembangun suatu sistem yang memperhatikan secara terfokus dan bersama-sama

pada aspek kualitas, efektivitas pencapaian tujuan, dan efisiensi penggunaan

sumber-sumber daya. Selanjutnya indikator keberhasilan itu dapat dipantau

melalui pengukuran produktivitas dan profitabilitas secara terus-menerus,

1 Dpa. http://www.dw.de/tantangan-berat-sektor-penerbangan-indonesia-2015/a-18167160

(diakses pada Tanggal 13 Januari 2015 pukul 08:00 WIB).

I-1

I-2

pengukuran produktivitas memberikan informasi tentang masalah-masalah

internal dari perusahaan, sedangkan profitabilitas memberikan informasi tentang

masalah-masalah eksternal dari perusahaan.

1.2. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka penulis dapat

merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :

a. Apakah penyebab buruknya reputasi maskapai Lion Air?

b. Apakah ada pengaruh dari perbaikan yang dilakukan oleh Lion Air? Apakah

perbaikan tersebut sesuai?

1.3. Tujuan dan Manfaat

1.3.1. Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui cara supaya reputasi Lion Air semakin baik terutama

pada produktivitasnya

b. Untuk mengetahui hasil dari perbaikan produktivitas di Lion Air

1.3.2. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan

kemampuan penulis dalam memecahkan masalah khususnya yang berkaitan

dengan sistem penggajian dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja

pada maskapai penerbangan Lion Air dan menyelesaikan tugas matakuliah

Manajemen Rekayasa Produktivitas.

b. Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca serta

dapat dijadikan informasi penting yang berguna.

c. Bagi Perusahaan

I-3

Manfaat secara praktis, sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan

dalam menentukan kebijakan mengenai manajemen sehingga memberi

dampak positif terhadap nama baik dan reputasi, serta kualitas dan juga profit

perusahaan Lion Air.

1.4. Asumsi dan Batasan

Asumsi yang dilakukan pada penulisan makalah ini adalah:

a. Fokus perhatian pada penelitian pada reputasi perusahaan yang

memperngaruhi produktivitas ditinjau dari banyaknya insiden

Batasan pada penulisan makalah ini adalah:

a. Perusahaan Lion Air sebagai objek penelitian

b. Rentang waktu terhadap pnerapan siklus produktivitas ini sejak tahun 2007

terhadap perusahaan.