Contoh Menu Makan Lansia

download Contoh Menu Makan Lansia

of 10

Transcript of Contoh Menu Makan Lansia

  • 8/11/2019 Contoh Menu Makan Lansia

    1/10

    Berdasarkan kelompok usia, lanjut usia menurut DEPKES RI dibagi menjadi 3 yaitu:

    1. Kelompok usia dalam masa virilitas (45-54 tahun), merupakan kelompok yang berada dalam

    keluarga dan masyarakat luas.

    2. Kelompok usia dalam masa prasenium (55-64 tahun), merupakan kelompok yang berada dalam

    keluarga, organisasi usia lanjut dan masyarakat pada umumnya.3. Kelompok usia masa senecrus ( >65 tahun), merupakan kelompok yang umumnya hidup

    sendiri, terpencil, hidup dalam panti, penderita penyakit berat.

    Menurut WHO Lansia dapat dibagi atas Middle aged antara 45-59 tahun, Elderly antara

    60-74 tahun, Aged 75 tahun atau lebih. Sementara itu, menurut Pathy (1985) Lansia dapat

    dikelompokkan atas Young elderly antara 65-75 tahun dan Old elderly 75 tahun keatas.

    Pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi sel otak, yang menyebabkan penurunan daya

    ingat jangka pendek, melambatnya proses informasi, kesulitan berbahasa, kesulitan mengenal

    benda-benda, kegagalan melakukan aktivitas yang mempunyai tujuan dan gangguan dalam

    menyususn rencana, mengatur sesuatu, mengurutkan, daya abstraksi, yang dapat mengakibatkan

    kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang disebut pikun. Gejala pertama adalah

    pelupa, perubahan kepribadian, penurunan kemampuan untuk pekerjaan sehari-hari dan perilaku

    yang berulang-ulang, dapat juga disertai delusi paranoid atau perilaku anti sosial lainnya.

    Status kesehatan lansia tidak boleh terlupakan karena berpengaruh dalam penilaian

    kebutuhan akan zat gizi. Ada lansia yang tergolong sehat, dan ada pula yang mengidap penyakit

    kronis. Di samping itu, sebagian lansia masih mampu mengurus diri sendiri, sementara sebagian

    lain sangat bergantung pada belas kasihan orang lain. Kebutuhan zat gizi mereka yang

    tergolong aktif biasanya tidak berbeda dengan orang dewasa sehat. Penuaan tidak begitu

    berpengaruh terhadap kesehatan mereka.

    Selain perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia, kebutuhan zat gizi golongan lansia

    juga dapat dipengaruhi oleh beberapa penyakit yang seringkali diderita, misalnya:

    a) Tekanan darah tinggi, jantung koroner, kencing manis

    b) Pengeroposan tulang kadang menjadi rapuh dan mudah patah

    c) Rematik

    d) Gangguan gizi lebih atau gizi kurang termasuk anemi gizie) Infeksi paru-paru menahun brocho-pneumonia

    Jika satu atau lebih dari gangguan di atas di temukan maka golongan usia lanjut perlu

    mendapatkan makanangizi seimbang yang berbeda dengan mereka yang tergolong sehat.

  • 8/11/2019 Contoh Menu Makan Lansia

    2/10

    Walaupun golongan lansia tidak lagi memiliki kondisi fisik sekuat seperti golongan usia

    muda yang berumur antara 20-40 tahun, namun mereka memerlukan juga makanan bergizi

    seimbang agar tetap sehat, produktif dan ceria didalam menghadapi masa usia senjanya.

    Kebutuhan energi pada usia lanjut menurun dengan bertambahnya usia, tetapi usia lanjut

    memerlukan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat dalam jumlah yangseimbang.

    Secara prinsip kebutuhan gizi setiap individu berbeda-beda. Hal ini tergantung pada

    kondisi kesehatan, berat badan aktual, dan tinggi rendahnya tingkat aktivitas fisik seseorang. Di

    samping itu, angka kecukupan gizi untuk pria dan wanita sedikit berbeda karena adanya

    perbedaan dalam ukuran dan komposisi tubuh. Kebutuhan unsur gizi tertentu pada lansia

    mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh terjadinya proses degradasi (perusakan) yang

    berlangsung sangat cepat.

    1. Kalori

    Kebutuhan kalori menurun seiring menuanya tubuh manusia dan menurunnya massa otot

    yang tidak berlemak. Kebutuhan kalori pada manula tepatnya bergantung pada derajat mobilitas,

    penyakit, kesehatan secara keseluruhan, dan derajat olahraga.

    2. Protein

    Penurunan fungsi saluran cerna dan penggunaan obat dapat menyebabkan penurunan

    penyerapan asam amino dan mikronutrient sehingga kebutuhan asupan meningkat. Anjuran

    pemenuhan kebutuhan protein adalah 0,7-1,1 g/kg/hari untuk mempertahankan keseimbangan

    nitrogen.

    Komposisi Laki-laki Perempuan

    Energi (Kal)

    Protein(gram)

    Vitamin A (RE)

    Thiamin (mg)

    Riboflavin (mg)

    Niasin (mg)

    Vitamin B12 (mg)

    Asam folat (mikrogram) Vitamin C

    (mg)

    Kalsium (mg)Fosfor (mg)

    Besi (mg)

    Seng (mg)

    Iodium (mikrogram)

    1960

    50

    600

    0.8

    1.0

    8.6

    1.0

    170

    40

    500500

    13

    15

    150

    1700

    44

    500

    0.7

    0.9

    7.5

    1.0

    150

    30

    500450

    16

    15

    150

    Sumber : Ahli GiziEjawantahs Blog

    http://ejawantahnews.blogspot.com/http://ejawantahnews.blogspot.com/http://ejawantahnews.blogspot.com/http://ejawantahnews.blogspot.com/
  • 8/11/2019 Contoh Menu Makan Lansia

    3/10

    3. Lemak

    Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30 persen atau kurang dari total kalori yang

    dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi energi)

    dapat menimbulkan penyakit atheroclerosis(penyumbatan pembuluh darah ke arah jantung).

    Selain itu, dianjurkan agar 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh

    (PUFA =poly unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan sumber asam lemak tidak jenuh

    yang baik sedangkan lemak hewan banyaj mengandung asam lemak jenuh.

    4. Karbohidrat dan Serat Makanan

    Salah satu masalah yang banyak didierita golongan lansia adalah sembelit atatu konstipasi

    (susah buang air besar) dan terbentuk benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan telah terbukti

    dapat menyebabkan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi golongan lansia adalah

    sayuran, buah-buahan segar dan biji-bijian utuh.Golongan lansia tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen serat yang biasa dijual

    secara komersil karena dikhawatirkan akan mengalami konsumsi serat terlalu berlebihan.

    Konsumsi serat yang berlebih dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat

    sehingga tidap dapat diserap oleh tubuh.

    Golongan lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula-gula sederhana, seperti gula

    pasir atau sirup, dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks

    misalnya karbohidrat yang berasal dari biji-bijian dan kacang-kacangan utuh. Selain berfungsi

    sebagai sumber energi, karbohidrat tersbut juga berfungsi sebagai sumber serat.

    Sebagian besar lansia dapat mengalami diare jika mengkonsumsi susu. Hal ini disebabkan

    dalam ususnya tidak terkandung enzim pencerna (Laktosa) sehingga laktosa dicerna oleh

    mikroba usus besar dan menimbulkan diare. Oleh karena itu, dianjurkan bagi lansia untuk

    mengkonsumsi produk-produk susu yang sudah difermentasi seperti yoghurt dan keju. Produk-

    prouk susu yang sudah difermentasi tersebut tidak menimbulkan diare karena sebagian besar

    laktosanya telah digunakan mikroba dalam proses fermentasi.

    Disamping sebagai sumber karbohidrat, susu juga sangat penting sebagai sumber protein,

    vitamin dan mineral.

    5. Vitamin dan Mineral

    Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya para manula kurang mengkonsumsi

    vitamin A, B1, B2, B6, niasan, asam folat, vitamin C, D dan E. Umumnya kekurangan ini

    disebabkan oleh dibatasinya konsumsi makanan, khususunya buah-buahan dan sayuran.

    Sedangkan masalah kekurangan mineral yang paling banyak diderita golongan lansia adalah

  • 8/11/2019 Contoh Menu Makan Lansia

    4/10

    kekurangan mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi yang

    dapat menyebabkan anemia.

    Kebutuhan mineral bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi

    yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin,

    mineral dan serat.Vitamin dan mineral-mineral yang dapat meningkatkan sistem imun orang tua antara lain

    (Dickinson A, 2002) :

    a) Beta-glucan.

    Adalah sejenis gula kompleks (polisakarida) yang diperoleh dari dinding sel ragi roti,

    gandum, jamur (maitake). Hasil beberapa studi menunjukkan bahwa beta glucan dapat

    mengaktifkan sel darah putih (makrofag dan neutrofil).

    b) Hormon DHEA.

    Studi menggambarkan hubungan signifikan antara DHEA dengan aktivasi fungsi imun

    pada kelompok orang tua yang diberikan DHEA level tinggi dan rendah. Juga wanita menopause

    mengalami peningkatan fungsi imun dalam waktu 3 minggu setelah diberikan DHEA.

    c) Protein: arginin dan glutamin.

    Lebih efektif dalam memelihara fungsi imun tubuh dan penurunan infeksi pasca-

    pembedahan. Arginin mempengaruhi fungsi sel T, penyembuhan luka, pertumbuhan tumor, dans

    ekresi hormon prolaktin, insulin,growth hormon. Glutamin, asam amino semi esensial berfungsi

    sebagai bahan bakar dalam merangsang limfosit dan makrofag, meningkatkan fungsi sel T dan

    neutrofil.

    d) Lemak

    Defisiensi asam linoleat (asam lemak omega 6) menekan respons antibodi, dan kelebihan

    intake asam linoleat menghilangkan fungsi sel T. Konsumsi tinggi asam lemak omega 3 dapat

    menurunkan sel helper, produksi cytokine.

    e) Yoghurt yang mengandung Lactobacillus acidophilus dan probiotik lain.

    Meningkatkan aktivitas sel darah putih sehingga menurunkan penyakit kanker, infeksi usus

    dan lambung, dan beberapa reaksi alergi.

    f) Mikronutrien (vitamin dan mineral).

    Vitamin yang berperan penting dalam memelihara system imun tubuh orang tua adalah

    vitamin A, C, D, E, B6, dan B12. Mineral yang mempengaruhi kekebalan tubuh adalah Zn, Fe,Cu, asam folat, dan Se.

    g) Zinc.

    Menurunkan gejala dan lama penyakit influenza. Secara tidak langsung mempengaruhi

    fungsi imun melalui peran sebagai faktor dalam pembentukan DNA, RNA, dan protein sehingga

  • 8/11/2019 Contoh Menu Makan Lansia

    5/10

  • 8/11/2019 Contoh Menu Makan Lansia

    6/10

    n) Kelompok Vitamin B.

    Terlibat dengan enzim yang membuat konstituen sistem imun. Pada penderita anemia

    defisiensi vitamin B12 mengalami penurunan sel darah putih dikaitkan dengan fungsi imun.

    Setelah diberikan suplementasi vitamin B12, terdapat peningkatan jumlah sel darah putih.

    Defisiensi vitamin B12 pada orang tua disebabkan oleh menurunnya produksi sel parietal yangpenting bagi absorpsi vitamin B12. Pemberian vitamin B6 (koenzim) pada orang tua dapat

    memperbaiki respons limfosit yang menyerang sistem imun, berperan penting dalam produksi

    protein dan asam nukleat. Defisiensi vitamin B6 menimbulkan atrofi pada jaringan limfoid

    sehingga merusak fungsi limfoid dan merusak sintesis asam nukleat, serta menurunnya

    pembentukan antibodi dan imunitas sellular.

    6. Air

    Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk

    menggantikan cairan tubuh yang hilang dalam bentuk keringat dan urin. Cairan juga membantu

    pencernaan makanan dan membersihkan ginjal. Orang dewasa dianjurkan minum 2 sampai 2,5

    liter per hari (lebih dari 6-8 gelas per hari). Ketentuan ini berlaku pula pada golongan lansia.

    Agar diperoleh tingkat kesehatan yang optimal, Usia Lanjut dianjurkan untuk

    mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam. Makin beragam hidangan yang dikonsumsi,

    makin baik mutu gizinya. Pada Usia Lanjut kebutuhan zat gizi kurang diperlukan untuk

    pertumbuhan fisik, tetapi lebih banyak untuk mengganti jaringan tubuh yang rusak dan

    mempertahankan derajat kesehatan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan cara mengatur makanan

    bagi lansia adalah :

    1. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan hendaknya diatur

    merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang kecil.

    2. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip kebutuhan gizinya yaitu kebutuhan energi memang

    lebih rendah dari pada usia dewasa muda (turun sekitar 5-10%), kebutuhan protein sebesar 1

    gr/kg BB, kebutuhan lemak berkurang, kebutuhan karbohidrat cukup (sekitar 50%), kebutuhan

    vitamin dan mineral sama dengan usia dewasa muda. Atau dengan cara praktis melihat di DKGA

    (Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan)

    3. Menu yang disajikan untuk lansia harus mengandung gizi yang seimbang yakni mengandung

    sumber zat energi, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur. Dalam hal ini kita bisamengacu pada makanan empat sehat lima sempurna.

    4. Karena lansia mengalami kemunduran dan keterbatasan maka konsistensi dan tekstur atau

    bentuk makanan harus disesuaikan. Sebagai contoh : gangguan pada gigi (gigi tanggal/ompong),

    maka bentuk makanannya harus lunak, misal nasi ditim, lauk pauk dicincang (ayam disuwir,

    daging sapi dicincang/digiling)

  • 8/11/2019 Contoh Menu Makan Lansia

    7/10

    5. Makanan yang kurang baik bagi lansia adalah makanan berlemak tinggi seperti seperti jerohan

    (usus, hati, ampela, otal dll), lemak hewan, kulit hewan (misal kulit ayam, kulit sapi, kulit babi

    dll), goreng-gorengan, santan kental. Karena seperti prinsip yang disebutkan tadi bahwa

    kebutuhan lemak lansia berkurang dan pada lansia mengalami perubahan proporsi jaringan

    lemak. Hal ini bukan berarti lansia tidak boleh mengkonsumsi lemak. Lansia harusmengkonsumsi lemak namun dengan catatan sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai contoh

    misalnya bila menu hari ini lauknya sudah digoreng, maka sayurannya lebih baik sayur yang

    tidak bersantan seperti sayur bening, sayur asam atau tumis. Bila hari ini sayurnya bersantan

    maka lauknya dipanggang, dikukus, dibakar atau ditim.

    6. Lansia harus diberi pengertian untuk mengurangi atau kalau bisa menghindari makanan yang

    mengandung garam natrium yang tinggi. Contoh bahan makanan yang mengandung garam

    natrium yang tinggi adalah garam dapur, vetsin, daging kambing, jerohan, atau makanan yang

    banyak mengandung garam dapur misalnya ikan asin, telur asin, ikan pindang. Hal ini

    dikarenakan pada lansia mudah mengalami hipertensi. Hal ini, seperti yang dijelaskan tadi bahwa

    elastisitas pembuluh darah telah menurun dan terjadi penebalan di dinding pembuluh darah yang

    mengakibatkan mudahnya terkena hipertensi. Selain itu indera pengecapan pada lansia mulai

    berkurang, terutama untuk rasa asin, sehingga rasa asin yang cukup-pun terasa masih kurang

    bagi mereka, lalu makanan ditambah garam yang banyak, hal ini akan meningkatkan tekanan

    darah pada lansia. Jadi kita memang perlu sampaikan kepada lansia bahwa panduan rasa asinnya

    tidak bisa lagi dipakai sebagai ukuran, karena bila dengan panduan asin dari lansia, untuk kita

    yang belum lansia akan terasa asin sekali.

    7. Lansia harus memperbanyak makan buah dan sayuran, karena sayur dan buah banyak

    mengandung vitamin, mineral dan serat. Lansia sering mengeluhkan tentang konstipasi/susah

    buang air besar, nah dengan mengkonsumsi sayur dan buah yang kaya akan serat maka akan

    melancarkan buang air besar. Untuk buah, utamakan buah yang bisa dimakan dengan kulitnya

    karena seratnya lebih banyak. Dengan mengkonsumsi sayuran dan buah sebenarnya lansia tidak

    perlu lagi mengkonsumsi suplemen makanan.

    8. Selain konsumsi sayur dan buah, Lansia harus banyak minun air putih. Kebutuhan air yakni

    1500 2000 ml atau 6 -8 gelas perhari. Air ini sangat besar artinya karena air menjalankan

    fungsi tubuh, mencegah timbulnya penyakit di saluran kemih seperti kencing batu, batu ginjal

    dan lain-lain. Air juga sebagi pelumas bagi fungsi tulang dan engselnya, jadi bila tubuhkekurangan cairan maka fungsi, daya tahan dan kelenturan tulang juga berkurang. Air juga

    berguna untuk mencegah sembelit, karena untuk penyerapan makanan dalam usus memerlukan

    air.

    9. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang

    kurangi makanan yang digoreng.

  • 8/11/2019 Contoh Menu Makan Lansia

    8/10

    Untuk merencanakan menu makan sehat bagi golongan lansia maka perlu memperhatikan

    hal-hal berikut.

    1. Tidak berlebihan tetapi cukup mengandung zat gizi sesuai dengan persyaratan

    kebutuhan golongan lansia.

    2.

    Bervariasi jenis makanan dan cara pengolahannya.

    3. Kebutuhan kalori usia lanjut relatif lebih rendah dibandingkan ketika masih muda

    karena tingkat aktivitas tubuh yang berkurang. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan

    untuk usia lanjut di Indonesia adalah 1850 kalori untuk wanita dan 2000 kalori untuk

    pria.

    4. Kurangi konsumsi makanan tinggi kalori untuk menjaga agar berat badan tetap

    ideal.

    5. Konsumsi karbohidrat sehari sekitar 60% dari total kalori. Makanan sumber

    karbohidrat adalah nasi, roti,mie, jagung, tepung terigu, kentang pasta, ubi, singkong, dll.

    6. Batasi konsumsi karbohidrat sederhana seperti gula pasir, sirup, dll.

    7. Dianjurkan untuk mengkonsumsi sumber protein berkualitas baik seperti susu,

    telur, ayam tanpa kulit, tempe, dan tahu. Protein yang dikonsumsi sebaiknya berjumlah

    15-20% dari total kalori atau sekitar 40-74 gram sehari.

    8. Kebutuhan lemak dalam sehari tidak lebih dari 25% dari total kalori atau sekitar

    50 gram sehari. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi

    seperti otak, kuning telur, jerohan, daging berlemak, susu penuh (full cream), keju dan

    mentega.9. Dianjurkan untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak

    nabati atau lemak tidak jenuh, seperti tempe, tahu, minyak jagung, alpukat, dll.

    10. Minum air putih 1500-2000 cc (6-8 gelas) sehari

    11. Kurangi konsumsi garam, vetsin, dan makanan yang menggunakan pengawet

    12. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung serat. Kebutuhan serat sehari

    untuk usia lanjut adalah 25-30 gram. Serat banyak diperoleh dari sayuran dan buah-

    buahan, serta biji-bijian seperti kacang.

    13.

    Konsumsi cukup makanan yang mengandung kalsium, seperti susu, tempe,yogurt, dll. Kalsium penting untuk kesehatan tulang.

    14. Usahakan waktu makan teratur. Jadwal makan dapat dibuat lebih sering namun

    porsi kecil.

    15. Pilihlah makanan yang mudah dikunyah dan mudah dicerna serta hindari

    makanan yang terlalu gurih dan manis.

  • 8/11/2019 Contoh Menu Makan Lansia

    9/10

    16. Batasi minum kopi atau teh.

    17. Hindari rokok dan alkohol.

    Berikut ini adalah contoh menu makan sehat bagi lansia dalam sehari

    WAKTU MENU PORSI

    Pagi Roti-telur-susu 1 tangkep 1 gelas

    Selingan Papais 2 bungkus

    Siang Nasi 1piring

    Semur 1 potong

    Pepes tahu 1 bungkus

    Sayur bayam 1 mangkok

    Pisang 1 buah

    Selingan Kolak pisang 1 mangkok

    Malam Mie baso 1 mangkok

    Pepaya 1 buah

    Sumber : Ahli GiziEjawantahs Blog

    Contoh lain dari menu lansia dalam satu hari misalnya sebagai berikut.

    Waktu

    Makan Pria (2200 kal) Wanita (1850 kal)

    http://ejawantahnews.blogspot.com/2011/10/mengungkap-rahasia-kebutuhan-gizi.htmhttp://ejawantahnews.blogspot.com/2011/10/mengungkap-rahasia-kebutuhan-gizi.htmhttp://ejawantahnews.blogspot.com/2011/10/mengungkap-rahasia-kebutuhan-gizi.htmhttp://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=494739307672773496&postID=7799086488228641859http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=494739307672773496&postID=7799086488228641859http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=494739307672773496&postID=7799086488228641859http://ejawantahnews.blogspot.com/http://ejawantahnews.blogspot.com/http://ejawantahnews.blogspot.com/http://ejawantahnews.blogspot.com/http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=494739307672773496&postID=7799086488228641859http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=494739307672773496&postID=7799086488228641859http://ejawantahnews.blogspot.com/2011/10/mengungkap-rahasia-kebutuhan-gizi.htm
  • 8/11/2019 Contoh Menu Makan Lansia

    10/10

    Pagi 1 gls nasi/ pengganti

    1 butir telur (Telur Mata Sapi)

    100 gr sayuran (Cah Kangkung)

    1 gls susu skim

    1 gls nasi/ pengganti

    1 btr telur

    100 gr sayuran

    1 gls susu skim

    Pukul 10.00 Snack/buah (Nagasari) Snack/buah

    Siang 1 gls nasi

    50 gr daging/ikan/unggas (Pepes Ikan)

    25 gr tempe/kacang-kacangan (Tempe bb

    Tomat)150 gr sayuran (Sayur Asem)

    1 ptg buah (Semangka)

    1 gls nasi

    50 gr

    daging/ikan/unggas

    25 gr tempe/kacang-

    kacangan150 gr sayuran

    1 ptg buah

    Pukul 17.00 Snack/ buah (Bubur Kacang Hijau) Snack/ buah

    Malam 1 gls nasi

    50 gr daging/ikan/unggas (Basho Daging)

    50 gr tahu (Hot Tahu)150 gr sayuran (Sup Sayur)

    1 ptg buah (Pisang)

    1 gls nasi

    50 gr

    daging/ikan/unggas

    50 gr tahu150 gr sayuran

    1 ptg buah

    Referensi :

    Anita Lusia Dewi.Diet Sehat untuk Manula.http://anitalusiyadewi.blogspot.com/2012/10/diet-sehat-

    untuk-manula.html (diakses pada 3 Januari 2013 pukul 07.30)

    Anonim.Pengertian Lanjut

    Usia.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24808/4/Chapter%20II.pdf (diakses pada 3

    Januari 2013 pukul 07.32)Anonim. Tekno Pangan dan Agro Industri Volume 1 Nomor 6: Menu Sehat Bagi Manula. Bogor : IPB

    http://anitalusiyadewi.blogspot.com/2012/10/diet-sehat-untuk-manula.htmlhttp://anitalusiyadewi.blogspot.com/2012/10/diet-sehat-untuk-manula.htmlhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24808/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24808/4/Chapter%20II.pdfhttp://anitalusiyadewi.blogspot.com/2012/10/diet-sehat-untuk-manula.htmlhttp://anitalusiyadewi.blogspot.com/2012/10/diet-sehat-untuk-manula.html