Contoh Laporan Komunitas

71
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata- mata ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan nasional. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya Indonesia Sehat 2015, para penanggung jawab program pembangunan harus memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan nasional yang berkontribusi positif terhadap kesehatan seperti dimaksud di atas, maka seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. Pendekatan yang digunakan dalam perawatan kesehatan komunitas adalah

description

makalah

Transcript of Contoh Laporan Komunitas

Page 1: Contoh Laporan Komunitas

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh

hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja

keras serta konstribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk

optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan

masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan

nasional. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya Indonesia Sehat

2015, para penanggung jawab program pembangunan harus memasukkan

pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan

pembangunannya. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif

terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan

seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan

nasional yang berkontribusi positif terhadap kesehatan seperti dimaksud di atas,

maka seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) harus berperan

sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan.

Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan

profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok

resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui

pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien

sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan

keperawatan. Pendekatan yang digunakan dalam perawatan kesehatan

komunitas adalah PHC yang merupakan pelayanan kesehatan pokok yang

berdasarkan pada metoda dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat

diterima secara umum baik oleh individu, keluarga maupun masyarakat yang

merupakan sasaran perawatan kesehatan komunitas. Diharapkan melalui

kegiatan PHC sasaran tersebut dapat berpartisipasi secara penuh dengan

menggunakan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara.

Keterlibatan peran serta masyarakat sangat diperlukan, dimana individu,

keluarga, dan masyarakat bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dengan

berperan sebagai pelaku kegiatan dalam upaya peningkatan kesehatannya

berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian. Bantuan yang diberikan karena

ketidaktahuan, ketidakmampuan dan ketidakmauan dengan menggunakan

potensi / sumber daya yang ada di lingkungan untuk memandirikan masyarakat,

Page 2: Contoh Laporan Komunitas

1

Page 3: Contoh Laporan Komunitas

2

sehingga pengembangan wilayah setempat merupakan bentuk pengorganisasian

yang dapat digunakan.

Untuk mewujudkan upaya tersebut Departemen Kesehatan RI

menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu “Masyarakat yang mandiri

untuk hidup sehat”. Strategi yang dikembangkan adalah menggerakkan dan

memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dengan memfasilitasi

percepatan dan pencapaian derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi seluruh

penduduk dengan mengembangkan kesiapsiagaan di tingkat desa yang disebut

dengan Desa Siaga. Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki

kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan

mengatasi masalah –masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara

mandiri. Pada intinya, desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau

dan mampu untuk hidup sehat. Untuk dapat dan mampu hidup sehat,

masyarakat perlu mengetahui masalah – masalah dan factor – factor yang dapat

mempengaruhi kesehatannya, baik sebagai individu, keluarga, ataupun sebagai

bagian dari anggota masyarakat.

Seiring dengan program Desa Siaga yang dicanangkan oleh Departemen

Kesehatan RI, pendidikan dan profesi keperawatan telah menerapkan standar

perawatan komunitas yang mencakup berbagai unsur dan komponen seperti

yang ada pada konsep Desa Siaga. Perawatan kesehatan masyarakat diterapkan

untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan populasi dimana prakteknya

tersebut bersifat umum dan komprehensif yang ditujukan pada individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat yang memiliki kontribusi bagi kesehatan,

pendidikan kesehatan dan manajemen serta koordinasi dan kontinuitas

pelayanan holistik. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diantaranya berkaitan dengan

masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu anak, kesehatan remaja serta

kesehatan lanjut usia (lansia), maupun pemanfaatan fasilitas pelayanan

kesehatan yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan kesehatan, kehamilan,

imunisasi, posyandu dan lain sebagainya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka Mahasiswa Program

Studi Ilmu Keperawatan Ilmu Kesehatan Stikes Surya Mitra Husada Kediri

melaksanakan pengambilan data Keperawatan Komunitas di Wilayah RT 03

Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung dengan

menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan keluarga dan pendekatan

masyarakat, dalam rangka melakukan pembinaan, mengatasi masalah kesehatan

serta meningkatkan derajat kesehatan yang optimal secara mandiri, dimana

Page 4: Contoh Laporan Komunitas

3

dalam pelaksanaan praktek asuhan keperawatan komunitas menggunakan

pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan

cara mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa atau permasalahan dan

menyusun rencana sesuai peramasalahan yang ditemukan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Menerapkan asuhan keperawatan kesehatan komunitas di RT 03 Desa

Tunggulsari melalui pendekatan proses keperawatan.

2. Tujuan Khusus

a. Bersama masyarakat mengidentifikasi karakteristik geografis dan

demografis RT 03 Desa Tunggulsari.

b. Bersama masyarakat mengidentifikasi kebutuhan dan atau masalah

kesehatan komunitas RT 03 Desa Tunggulsari.

c. Bersama masyarakat merencanakan asuhan keperawatan kesehatan

komunitas RT 03 Desa Tunggulsari.

C. Manfaat

Diharapkan dengan adanya kegiatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat

Desa / Asuhan Keperawatan Komunitas di RT 03 Desa Tunggulsari dapat

bermanfaat bagi :

1. Mahasiswa

Dapat menerapkan asuhan keperawatan kesehatan komunitas melalui

pendekatan proses keperawatan

2. Masyarakat

a.Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga

kebersihan dan kesehatan lingkungan

b. Dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status

kesehatan dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta

memiliki kemauan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

3. Puskesmas

Diharapkan dapat memberikan sumbangan/masukan berupa informasi

tentang kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja

puskesmas guna membantu program kesehatan pada masyarakat.

Page 5: Contoh Laporan Komunitas

BAB 2

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan

profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada

kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal

melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien

sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan

keperawatan. (Pradley, 1985)

Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang keperawatan

yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat

dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan

pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan

pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan

kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan yang

utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia

secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. (Freeman, 1961)

Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses

keperawatan yang diterapkan pada klien komunitas, yang langkah-langkahnya

meliputi pengkajian, analisa data komnuitas, diagnosa keperawatan komunitas,

rencana asuhan keperawatan komunitas, implementasi asuhan keperawatan

komunitas dan evaluasi asuhan keperawatan komunitas, dimana proses ini

bervariasi dalam setiap situasi dan memliki elemen-elemen penting yaitu

kesungguhan (deliberative), kesesuaian (adaptable), siklus (cyclic), berfokus

pada klien (client focused), interaktif (interactive) dan berorientasi pada

kebutuhan komunitas (need-oriented).

B. Asumsi dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas

Menurut ANA (American Nurses Association)

1. Asumsi

a. Sistem pemeliharaan yang kompleks.

b. Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan tersier.

c. Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan dasar

praktek penelitian.

d. Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan tersier.

4

Page 6: Contoh Laporan Komunitas

5

e. Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan primer.

2. Kepercayaan

a. Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang.

b. Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.

c. Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan kesehatan.

d. Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.

e. Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.

f. Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka waktu yang

lama.

g. Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.

h. Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab secara

mandiri dan aktif berpartisipasi dalam pemeliharaan kesehatan.

C. Falsafah Keperawatan Komunitas

Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut,

maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan

praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas,

keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian

terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap

kesehatan komunitas dan membrikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit

dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas

mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu:

manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang

luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat.

2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan

kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi

terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat

pada umumnya.

3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat

diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya

kesehatan.

4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa

mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Page 7: Contoh Laporan Komunitas

6

5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan

berlangsung secara berkesinambungan.

6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai

consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu

hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam

kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status

kesehatan masyarakat.

7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan

secara berkesinambungan dan terus-menerus.

8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas

kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan

berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri

Komunitas Dengan KeluargaSebagai Unit Pelayanan Dasar.

MANUSIA

KESEHATANKEPERAWATAN

3 Tingkatan Pencegahan. (SEHAT-SAKIT)

LINGKUNGAN(Physic, Biologic,

Psychologist, Social, Cultural, dan Spiritual).

Gambar 2.1 : Paradigma/Falsafah Keperawatan Komunitas

Page 8: Contoh Laporan Komunitas

7

Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing – masing unsur sebagai

berikut:

1. Manusia.

Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu/klien yang berada pada

lokasi atau batas geografi tertentu yang memiliki nilai – nilai, keyakinan dan

minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai

tujuan.

Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas.

Komunitas sebagai klien yang dimaksud adalah kelompok resiko tinggi antara

lain: daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh.

2. Kesehatan.

Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan

dasar klien/komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai

dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.

3. Lingkungan.

Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh di sekitar klien yang bersifat

biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual.

4. Keperawatan.

Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui

pencegahan primer, sekunder dan tersier.

D. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas

1. Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai

derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan

sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.

2. Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok

khusus dan masyarakat dalam hal:

a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.

b. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.

c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/

keperawatan.

d. Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.

e. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/

keperawatan.

Page 9: Contoh Laporan Komunitas

8

f. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan

kesehatan/keperawatan.

g. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri

(self care).

h. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.

i. Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi,

ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan

sejahtera.

E. Sasaran

Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah

kesehatan/perawatan.

1. Individu

Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu tersebut

mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat

diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota

keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.

2. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala

keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu

rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu

dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa

anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan

berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada

di sekitarnya.

3. Kelompok Khusus

Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai

kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi

yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat

perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;

1) Ibu hamil

2) Bayi baru lahir

3) Balita

4) Anak usia sekolah

5) Usia lanjut

Page 10: Contoh Laporan Komunitas

9

b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan

bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit

kelamin lainnya.

2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes

mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain

sebagainya.

c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:

1) Wanita tuna susila

2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.

d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:

1) Panti wredha

2) Panti asuhan

3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

4) Penitipan balita

4. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerja sama

cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap

diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas – batas yang telah

ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok individu yang

saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai

tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak

permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik

maupun kesehatan khususnya

F. Strategi

Strategi intervensi keperawatan komunitas meliputi:

1. Proses kelompok.

2. Pendidikan kesehatan.

3. Kerja sama (partnership).

G. Ruang Lingkup Perawatan Komunitas

Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya

peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan

dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan

Page 11: Contoh Laporan Komunitas

10

serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke

lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi).

Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan

adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif,

rehabilitatif dan resosialitatif.

1. Upaya Promotif

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:

a. Penyuluhan kesehatan masyarakat

b. Peningkatan gizi

c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan

d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan

e. Olahraga secara teratur

f.Rekreasi

g. Pendidikan seks.

2. Upaya Preventif

Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan

gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

melalui kegiatan:

a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil

b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas

maupun kunjungan rumah

c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun

di rumah.

d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.

3. Upaya Kuratif

Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota

keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah

kesehatan, melalui kegiatan:

a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)

b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas

dan rumah sakit

c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan

nifas

d. Perawatan payudara

e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.

Page 12: Contoh Laporan Komunitas

11

4. Upaya Rehabilitatif

Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-

penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok

tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik

dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan:

a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita

kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan, AFP.

b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,

misalnya TBC, etika batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang

mungkin dilakukan oleh perawat.

5. Upaya Resosialitatif

Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan

kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah

kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu

penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus

seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan gangguan jiwa. Di

samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat

menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut

dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini

tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan

yang jelas dan dapat dimengerti.

H. Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas

Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan perawat mempunyai

lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan,

wilayah kerja perawat tetapi secara umum kegiatan praktek keperawatan komunitas

adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang

program praktek.

b. Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas, masalah

dan kesehatan utama.

c. Penyusunan instrumen data.

d. Uji coba instrumen pengumpulan data.

e. Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan,

penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak dengan komunitas.

Page 13: Contoh Laporan Komunitas

12

f. Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader

kesehatan setempat.

g. Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan demografi,

epidemiologi dan statistik serta membuat visualisasi/penyajian data.

h. Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan,

menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam

musyawarah dan menyebarkan undangan.

2. Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:

a. Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat

b. Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas masalah,

garis besar rencana kegiatan

c. Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah yang telah

ditetapkan.

d. Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas

kesehatan dari instansi terkait.

3. Tahap Pelaksanaan

a. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan

kelompok kerja kesehatan.

b. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok

kerja kesehatan:

1) Pelatihan kader kesehatan

2) Penyuluhan kesehatan

3) Simulasi/demonstrasi

4) Pembuatan model/percontohan

5) Kunjungan rumah (home health care)

6) Kerja bakti, daan lain-lain.

c. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam pelaksanaan

kegiatan.

4. Tahap Evaluasi

a. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal

kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari

komunitas.

b. Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian

tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas

dalam pemecahan masalah.

Page 14: Contoh Laporan Komunitas

13

I. Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas

1. Mengunakan pendekatan proses keperawatan, dengan langkah-langkah:

a. Pengkajian

b. Diagnosa Keperawatan

c. Perencanaan

d. Pelaksanaan

e. Evaluasi.

2. Mengunakan Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat

a. Tujuan pengorganisasian Komunitas :

Diharapkan mampu berproses dalam mengidentifikasikan

kebutuhannya, mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan

dengan menggunakan potensi dan sumber daya yang ada di dalam

komunitas dan di luar komunitas.

b. Langkah-langkah pengorganisasian Masyarakat :

1) Persiapan :

a) Pengenalan komunitas

Pendekatan Jalur Formal

Dilakukan terhadap instansi birokrasi yang bertanggung

jawab pada wilayah komunitas dengan cara ;

1. Pengajuan proposal dan perijinan

2. Penjelasan tujuan dan program

hasil : surat ijin/persetujuan Pendekatan Jalur Informal

Dilakukan setelah adanya ijin/persetujuan dari institusi dari

birokrasi dengan melakukan pendekatan kepada :

1. Tokoh-tokoh masyarakat

2. Ketua RW, RT

3. Kader kesehatan

Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan, meminta dukungan dan partisipasi serta kontrak

kerjasama.

b) Pengenalan Masalah

Tujuan: untuk mengetahui masalah kesehatan secara

menyeluruh yang benar-benar menjadi kebutuhan komunitas

saai ini.

Tahap pengenalan masalah :

Membuat instrumen pengkajian/pengumpulan data

Page 15: Contoh Laporan Komunitas

14

1. Diawali dengan survey awal pada komunitas yang

menjadi sasaran, meliputi :

a. Survey wilayah

b. Survey populasi

c. Survey masalah utama dan faktor penyebab

d. Survey kebijakan program dan frasilitas layanan

kesehatan.

e. Survey potensi-potensi, sumber pendukung di

komunitas.

2. Membuat instrument pengumpulan data.

Tabulasi Data:

1. Membuat table tabulasi data

2. Menghitung frekuensi distribusi

3. Membuat table, diagram, grafik frekuensi distribusi

Analisa Data

1. Analisa Deskriptif

2. Membuat gambaran suatu keadaan dari obyek yang

diteliti.

3. Analisa Korelasi

4. Menganalisa tingkat hubungan pngaruh dari dua atau

lebih subvariabel yang diteliti dengan menggunkan

perhitungan statistik.

Perumusan Masalah

1. Adalah merumuskan diagnosa keperawatan pada

komunitas yang dikaji dengan berdasarkan hasil analisa

data.

2. Mengunakan klarifikasi masalah OMAHA

3. Formulasi :

a. Problem

b. Etiologi

c. Data yang menyokong.

c) Penyadaran komunitas

Tujuan :

1. Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi

oleh komunitas

2. Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan masalah

Page 16: Contoh Laporan Komunitas

15

3. Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat aktif

menjadi tenaga potensial dalam kegiatan pemecahan

masalah.

Kegiatan :

Mengadakan musyawarah komunitas dengan metode

lokakarya mini, dengan langkah :

1. Penyajian data hasil survey

2. Diskusi kelompok :

a. Perumusan masalah dan faktor penyebab

b. Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk

masalah, waktu, tempat, penanggung jawab dan biaya)

c. Pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes) dari

anggota komunitas yang merupakan calon kader

kesehatan yang bertanggung jawabterhadap kegiatan

yang direncanakan.

3. Penyajian hasil diskusi kelompok

4. Tangapan-tanggapan dari tokoh formal, informal,

puskesmas.

2) Pelaksanaan

Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah

direncanankan dengan melihat aktifitas kelompok kerja yang telah

terbentuk melalui kerja sama dengan aparat desa/kelurahan,

puskesmas/dinkes yang meliputi kegiatan :

a) Pelatihan Kader

b) Penyuluhan kesehatan

c) Pelayanan kesehatan langsung

d) Home care

e) Rujukan

3) Evaluasi

Hal-hal yang harus dievaluasi :

a) Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan

b) Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka pendek)

c) Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah dilakukan

d) Rencana tindak lanjut.

Page 17: Contoh Laporan Komunitas

16

Tujuan akhir perawat komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait

dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil

keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga, menciptakan

lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan keluarga serta

memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan

pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu

melalui proses keperawatan.

Page 18: Contoh Laporan Komunitas

BAB 3

DESKRIPSI LOKASI

ANALISA DATA DAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Pengumpulan Data

a. Data Demografi

Wilayah RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan

Kedungwaru yang terdiri dari 36 kepala keluarga (KK). Berdasarkan metode

pengkajian “Windshield Survey” data demografi masyarakat akan disajikan

sebagai berikut :

Utara : Berbatasan dengan Lingkungan RT 04 & RT 05

Selatan : Berbatasan dengan Desa Plosokandang

Timur : Berbatasan dengan Desa Plosokandang

Barat : Berbatasan dengan Lingkungan RT 02

Karakteristik wilayah RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari

Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung adalah berupa dataran

rendah yang merupakan daerah pedesaan. Gambaran geografis RT 03 Dusun

Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru Kabupaten

Tulungagung adalah berupa kumpulan perumahan yang padat dengan sedikit

tanaman dapat tumbuh dan menghasilkan. Flora berupa tanaman tropis seperti

tanaman tebu. Jenis hewan ternak mayoritas adalah adalah kambing dan

lembu.

Hasil pengolahan data yang berasal dari wawancara dan observasi

ditampilkan pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Komponen Windshield Survey

Elemen Deskripsi

Perumahan Sebagian besar bangunan rumah di RT 03 Dusun Sumber

sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru termasuk

bangunan permanen dan lantainya kedap air, jarak antar

rumah cukup dekat ± kurang dari 1 meter.

Lingkungan/ Sebagian besar rumah memiliki halaman. Depan rumah

Daerah warga langsung berbatasan dengan jalan. Jalan utama di

RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan

Kedungwaru cukup sempit ± 4 meter.

Kebiasaan Kebiasaan warga RT 03 Dusun Sumber sari Desa

Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru Kabupaten

17

Page 19: Contoh Laporan Komunitas

18

Tulungagung berkumpul untuk melakukan kegiatan

keagamaan seperti yasinan.

Transportasi Jalan utama terdiri jalan paving. Dan mayoritas penduduk

memiliki transportasi pribadi yaitu sepeda motor, sepeda.

Pusat Terdapat Puskesmas, Poskesdes, Posyandu Lansia 1 buah.

Pelayanan Posyandu 2 buah (balita dan lansia), 1 masjid

Hasil pengolahan data yang berasal dari wawancara dan observasi akan

ditampilkan pada tabel distribusi frekuensi di bawah ini :

b. Data Umum

1. Jenis kelamin

Gambar 3.1 Diagram jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Desa

Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten

Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012.

Dilihat dari diagram diatas bahwa jumlah perempuan sebanyak

58% dan laki-laki sebanyak 42 %. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk

RT 03 jumlah penduduk perempuan sebanyak 86 dan penduduk laki-laki

sebanyak 63, jadi total keseluruhan jumlah penduduk adalah 149 orang.

Page 20: Contoh Laporan Komunitas

19

2. Usia Penduduk

Gambar 3.2 Diagram usia penduduk di Desa Tunggulsari RT 03

Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal

23 April s/d 09 Juni 2012.

Dilihat dari diagram diatas menunjukan bahwa sebagian besar umur

penduduk yaitu 31-40 th 28%.

3. Tingkat Pendidikan

Gambar 3.3 Diagram pendidikan penduduk di Desa Tunggulsari RT 03

Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23

April s/d 09 Juni 2012.

Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian

masyarakat Desa Tunggulsari RT 03 berpendidikan SD 39%.

Page 21: Contoh Laporan Komunitas

20

4. Pekerjaan

Gambar 3.4 Diagram pekerjaan penduduk di Desa Tunggulsari RT 03

Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23

April s/d 09 Juni 2012.

Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian

masyarakat di Desa Tunggulsari RT 03 yang pekerjaanya wiraswasta 28%

5. Penghasilan

Gambar 3.5 Diagram penghasilan penduduk di Desa Tunggulsari RT 03

Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal

23 April s/d 09 Juni 2012.

Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian

masyarakat di Desa Tunggulsari RT 03 yang penghasilannya 1-2 jt 45%

Page 22: Contoh Laporan Komunitas

21

6. Agama

Gambar 3.6 Diagram menurut agama yang dianut di Desa Tunggulsari RT

03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal

23 April s/d 09 Juni 2012.

0%

muslim

100% non muslim

Dilihat dari diagram diatas masyarakat di Desa Tunggulsari di

RT 03 bahwa semua muslim 100%.

7. Faktor Kesehatan Lingkungan

a. Jenis Bangunan

Gambar 3.7 diagram jenis rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03

Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23

April s/d 09 Juni 2012.

Page 23: Contoh Laporan Komunitas

8% 3%

89%

permanen

semi permanen

tidak permanen

Page 24: Contoh Laporan Komunitas

Dilihat dari diagram di atas jenis rumah penduduk Desa

Tunggulsari RT 03 sebagian besar termasuk jenis rumah permanen 89%.

Page 25: Contoh Laporan Komunitas

22

b. Atap Rumah

Gambar 3.8 diagram Atap rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03

Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23

April s/d 09 Juni 2012.

1%

genteng

99% seng

Dilihat dari diagram hampir seluruh atap rumah penduduk atau

99% terbuat dari genteng.

c. Ventilasi

Gambar 3.9 diagram Ventilasi rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT

03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23

April s/d 09 Juni 2012.

6%

32% kurang

62% cukup

baik

Dilihat dari diagram Ventiasi rumah warga desa Tunggulsari RT

03 sebagian besar mempunyai ventilasi yang baik (62%).

Page 26: Contoh Laporan Komunitas

23

d. Penerangan / pencahayaan

Gambar 3.10 Diagram penerangan / pencayahaan rumah penduduk di

Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru

Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni

2012.

Page 27: Contoh Laporan Komunitas

2% 5%

93%

terang

gelap

remang-remang

Page 28: Contoh Laporan Komunitas

Dilihat dari diagram di atas penerangan/pencahayaan rumah

warga Desa Tunggulsari RT 03 hampir seluruhya mempunyai penerangan

yang terang (93 %).

e. Lantai

Gambar 3.11 Diagram jenis lantai rumah penduduk di Desa Tunggulsari

RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung

tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012.

3% 8%

33% tegel

56%plester

tanah basah

tanah kering

Dilihat dari diagram di atas lantai warga Desa Tunggulsari RT 03

mempunyai lantai plester (56 %).

Page 29: Contoh Laporan Komunitas

24

f. Kebersihan Lingkungan

Gambar 3.12 Diagram lingkungan rumah penduduk di Desa Tunggulsari

RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung

tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012.

37%

bersih63%

kotor

Dilihat dari diagram di atas rumah warga Desa Tunggulsari RT 03

sebagian besar mempunyai halaman bersih (63 %).

8. Sumber Air

Gambar 3.13 Diagram sumber air penduduk di Desa Tunggulsari RT 03

Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal

23 April s/d 09 Juni 2012.

2%0%2%PAM

SPT

96%Sumur Gali

Sumber

Sungai

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hampir seluruhnya

penduduk di Desa Tunggulsari mempunyai sumur gali (96 %).

Page 30: Contoh Laporan Komunitas

25

9. Pembuangan Sampah Terakhir Keluarga

Gambar 3.14 Diagram pembuangan sampah terakhir penduduk Desa

Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten

Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012.

0% 9%4%

dibakar

87%

ditanam

kompos

dibuang di sungai

Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa pembuangan

sampah keluarga di Desa Tunggulsari RT 03 hampir seluruhnya dibakar

(87 %).

10. Jamban

Gambar 3.15 Diagram jamban penduduk Desa Tunggulsari RT 03

Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung

tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012.

8%

cemplung

92% leher angsa

Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa di Desa

Tunggulsari RT 03 hampir seluruhnya mempunyai jamban leher angsa

(92 %).

Page 31: Contoh Laporan Komunitas

26

11. Penyakit

Gambar 3.15 Diagram penyakit penduduk Desa Tunggulsari RT 03

Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung

tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012.

12% 6%HT

54% DM28%

Ispa

Keju linu

Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa penyakit yang

diderita warga di Desa Tunggulsari RT 03 sebagian besar adalah keju linu

(54 %).

B. Analisa Data

Tabel 3.2 Analisa Data

No Data Penyebab Masalah

1 Kebersihan lingkungan : Kurang kesadaran Resiko

Halaman bersih 63% masyarakat timbulnya

Halaman kotor 37 % tentang kesehatan penyakit

Pembuangan sampah : lingkungan (batuk,pilek

Dibakar 87 % dan diare)

Penyakit :

Ispa 28%

2. Dari 13 keluarga yang menjadi binaan Pengetahuan Resiko

mahasiswa, sebagian besar menderita masyarakat yang terjadinya

hipertensi 12 %, DM 6 % , Ispa 28 %, kurang dalam komplikasi

Keju Linu 54 % dan mayoritas yang memelihara penyakit pada

menderita adalah lansia (99%). kesehatan lansia lansia

Page 32: Contoh Laporan Komunitas

27

C. Penapisan Masalah

No. Diagnosa KeperawatanKriteria

Jumlah KeteranganA B C D E F G H I J K L

1. Resiko timbulnya penyakit (batuk, 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 46 Keterangan kriteria:

pilek, diare) di RT 03 Desa a. Sesuai dengan peran perawat

Tunggulsari b.d Kurang kesadarankomunitas

b. Resiko terjadimasyarakat tentang kesehatan c. Resiko parah

lingkungan d. Potensi untuk pendidikan kesehatane. Interest untuk komunitasf. Kemungkinan diatasi

2. Resiko terjadinya komplikasi 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 43 g. Relevan dengan program

penyakitpada lansia di RT 03 Desa h. Tersedianya tempat

Tunggulsari b.d Pengetahuani. Tersedianya waktuj. Tersedianya dana

masyarakat yang kurang dalam k. Tersedianya fasilitas

memelihara kesehatan lansia l. Tersedianya sumber daya

Keterangan pembobotan:1. sangat rendah2. rendah3. cukup4. tinggi5. sangat tinggi

Page 33: Contoh Laporan Komunitas

28

D. Prioritas Diagnosa Keperawatan Komunitas

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skore

1. Resiko timbulnya penyakit (batuk, pilek, diare) di RT 03 Desa Tunggulsari b.d Kurang 46

kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan

2. Resiko terjadinya komplikasi penyakitpada lansia di RT 03 Desa Tunggulsari b.d 43

Pengetahuan masyarakat yang kurang dalam memelihara kesehatan lansia

Page 34: Contoh Laporan Komunitas

29

E. Rencana dan Strategi Keperawatan

No Diagnosa Rencana Tujuan Sasaran Penanggung Waktu Implementasi Evaluasi

. Keperawatan Kegiatan Jawab Hari/tanggal Tempat Kriteria Standart

1. Resiko 1. Berikan Setelah Ibu-ibu Mahasiswa 12-05-2012 Penyuluha 1. Membuat 1) Seluruh 1.Ibu – ibutimbulnya penyuluhan dilakukan yasinan n dan perencanaan warga RT 03 yasinanpenyakit (batuk, tentang tindakan dan diskusi kegiatan hadir dalam bersedia hadirpilek, diare) di lingkungan selama 3 kali seluruh pada 2. Berkoordinasi kegiatan dalamRT 03 Desa dan rumah pertemuan warga kelompok dengan Ibu 2) Warga RT kegiatanTunggulsari b.d yang sehat. diharapkan RT 03 yasinan ketua yasinan 03 dapat penyuluhanKurang 2. lakukan masyarakat : putri : Di di RT setempat memahami 2. Kegiatankesadaran kerja bakti 1. mengetah rumah Ibu dalam kegiatan pentingnya penyuluhanmasyarakat massal ui di RT 02 penyuluhan menjaga berjalantentang dengan pentingny 3. Berkoordinasi lingkungan dengan baikkesehatan seluruh a Kerja dengan Bapak dan lancarlingkungan warga menjaga 13-05-2012 Bakti : RT dan tokoh 3. Kegiatan

3. berikan kesehatan seluruh masyarakat kerja baktikenang – lingkunga warga di setempat dalam diikuti olehkenangan n lingkunga kegiatan kerja semua wargayang 2. mampu n RT 03 bakti RT 03mendukung menjaga 4. wargaterciptanya kesehatan mengerti carakebersihan lingkunga memeliharalingkungan. n. lingkungan

yang baik.

Page 35: Contoh Laporan Komunitas

30

No Diagnosa Rencana Tujuan Sasaran Penanggung Waktu Implementasi Evaluasi

. Keperawatan Kegiatan Jawab Hari/tanggal Tempat Kriteria Standart

2. Resiko 1. Berikan Setelah semua Mahasiswa 24-05-2012 Penyuluha 1. Membuat 1. Semua lansia 1.Semua lansiaterjadinya penyuluhan dilakukan lansia n dan perencanaan di RT 03 hadir hadir dalamkomplikasi tentang proses tindakan di diskusi kegiatan dalam posyandu posyandupenyakit pada menua dan selama 2 kali posyan pada 2. lansia lansia danlansia di RT 03 penyakit pertemuan du posyandu Berkoordinasi 2. semua lansia mengikutiDesa penyerta yang diharapkan lansia lansia : Di dengan kader di RT 03 dapat kegiatanTunggulsari b.d sering terjadi lansia : rumah lansia dalam memahami penyuluhanPengetahuan pada lansia dan 1. bapak pelaksanaan pentingnya dan screeningmasyarakat yang diit yang mengetahui Zulkani di penyuluhan da menjaga testkurang dalam diperbolehkan pentingnya RT 02 screening test kesehatannya 2. Kegiatanmemelihara misanya asam menjaga di posyandu dengan penyuluhankesehatan lansia urat, hipertensi kesehatannya 24-05-2012 Screening lansia mengetahui berjalan

dan diabetes 2. test makanan yang dengan baikmelitus mengetahui diabetes diperbolehkan dan lancar2. screening tes diit yang melitus dan yang di 3. Screeningdiabetes melitus sesuai buat dan asam kurangi pada test bisadan asam urat lansia urat : lansia berjalan dngpada posyandu semua lancar danlansia di RT 02 lansia mendeteksiDesa yang hadir penyakit padaTunggulsari dalam lansia

posyandulansia

Page 36: Contoh Laporan Komunitas

31

BAB 4

IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS (PELAKSANAAN KEGIATAN) DI RT 03 RW 02 DESA TUNGGULSARI KECAMATAN KEDUNGWARU KABUPATEN TULUNGAGUNG

No Diagnosa Kegiatan Waktu/tempat Peserta Pelaksana Hambatan Solusi

1 Resiko timbulnya Penyuluhan tentang Rabu, 09 Mei ibu-ibu balita Mahasiswa Kurang nya fasilitas Menggunakanpenyakit (batuk, gizi pada anak 2012 pukul dalam penyuluhan megaphone sbg alatpilek, diare) di RT balita dan 09.00-10.30 (tdk ada pengeras pengeras suara03 Desa Tunggulsari pemberian Rumah bapak suara)b.d Kurang makanan tambahan sekdeskesadaran bubur cerelac umurmasyarakat tentang 6 bln k atas,kesehatan pemberian susulingkungan instan pada bayi

umur 1 th k atas diposyandu balita

Penyuluhan tentang Sabtu, 12 Mei Ibu-ibu Mahasiswa Banyak warga yang Menjemput wargalingkungan dan 2012 pukul yasinan rutin tidak datang untuk datang kerumah yang sehat 19.00-20.00 (RT 2-3) acara tersebut

Rumah warga diRT 02 DesaTunggulsari

Page 37: Contoh Laporan Komunitas

32

Page 38: Contoh Laporan Komunitas

2 Resiko terjadinya komplikasi penyakit pada lansia di RT 03 Desa Tunggulsari b.d Pengetahuan masyarakat yang kurang dalam memelihara kesehatan lansia

Kerja bakti Minggu, 13 Mei Warga RT 03 Mahasiswa Waktu pelaksanaan Memberi informasimembersihkan 2012 di bersamaan dengan tentanglingkungan sepanjang RT 03 waktu panen pelaksanaan kerja

pukul 06.00- bakti seminggu08.00 sebelum

pelaksanaan kerjabakti sehingga bisadatang semua

Pemberian bibit Kamis, 07 Juni Warga RT 03 Mahasiswa Waktu pelaksanaan Menjemput orangsirsak untuk warga 2012 di rumah kebanyakan orang untuk mengikuti

bapak ketua RT istirahat kegiatan tersebut03 pukul 13.00-14.00

Penyuluhan tentang Kamis, 24 mei Semua lansia Mahasiswa Kurang nya fasilitas Menggunakanproses menua dan 2012 di yang ikut dalam penyuluhan megaphone sbg alatpenyakit penyerta posyandu lansia posyandu (tdk ada pengeras pengeras suarayang sering terjadi di rumah bpk lansia suara)pada lansia dan diit zulkani RT 02yang diperbolehkan pukul 09.00-misanya pada 11.00penderita asamurat, hipertensi dandiabetes melitus

Page 39: Contoh Laporan Komunitas

33

screening tes Kamis, 24 mei Semua lansia Mahasiswa Lansia merasa takut Di beri pemahamandiabetes melitus 2012 di yang ikut ketika akan di tusuk sedikit sehinggadan asam urat pada posyandu lansia posyandu jarum untuk di ambil lansia tidak merasaposyandu lansia di di rumah bpk lansia darahnya takut lagiRT 02 Desa zulkani RT 02Tunggulsari pukul 09.00-

11.00

Pelaksanaan senam Minggu, 03 Juni Semua lansia Mahasiswa 1. Satu orang 1. Yanglansia dan jalan 2012. Senam dan warga desa mendapatkan mendapatkansehat lansia bertempat di Tunggulsari karcis lebih dari karcis lebih dari

SDN satu satu di ambilTunggulsari dan oleh panitiajalan sehat start 2. Satu orang 2. Hadiah didari SDN mendapatkan ratakan untukTunggulsari dan hadiah lebih semua lansiafinish di balai dari satu macamdesa Tunggulsari

Page 40: Contoh Laporan Komunitas

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Asuhan keperawatan pada komunitas dengan pendekatan proses keperawatan

dapat disimpulkan :

1. Resiko timbulnya penyakit berhubungan dengan kurangnya kesadaran

warga tentang kesehatan lingkungan. Setelah dilakukan implementasi

menunjukkan perubahan perilaku masyarakat yang sudah mulai

meningkatkan kebersihan lingkungannya dengan semakin menurunnya

jumlah warga yang membuang sampah secara sembarangan maupun di

sungai dan juga di bakar.

2. Setelah dilakukan implementasi penyuluhan dan kerja bakti bersama,

banyak lingkungan rumah warga yang mengalami peningkatan kebersihan.

3. Masalah Kesehatan lansia Yang Berhubungan Dengan pengetahuan

masyarakat yang kurang dalam memelihara kesehatan lansia. Setelah

dilakukan tindakan di masyarakat dengan dilakukan penyuluhan tentang

proses menua , dan penyakit penyerta yang sering terjadi pada lansia dan diit

yang diperbolehkan misanya untuk penderita asam urat, hipertensi dan

diabetes melitus sehingga para lansia akan tahu dan mengerti hal tersebut

dan akan di terapkan dalam kehidupannya sehari-hari.

4. Dengan diadakannya implementasi screening test untuk gula darah dan asam

urat maka lansia akan tahu dan mengerti kondisi tubuhnya dalam keadaan

sehat atau sakit.

5. Setelah diadakannya implementasi semarak jalan sehat lansia dan senam

bersama maka lansia akan terus berusaha menjaga kesehatannya dengan

tetap berolahraga dan rutin mengikuti kegiatan lansia.

Page 41: Contoh Laporan Komunitas

34

Page 42: Contoh Laporan Komunitas

35

B. Saran

1. Bagi masyarakat untuk selalu terus menerus meningkatkan perilaku hidup

bersih dan sehat dan menjaga kebersihan lingkungan agar terbebas dari

dampak apa saja yang bisa ditimbulkan.

2. Bagi Puskesmas tetap memberikan informasi terbaru terkait masalah yang

ditemukan dimasyarakat dan mengevaluasi masalah yang ditemukan baik

jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Bagi mahasiswa dan institusi pendidikan keperawatan dapat lebih

memantapkan penggunaan proses keperawatan dalam pemecahan masalah

keperawatan komunitas.