Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

53

Click here to load reader

Transcript of Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

Page 1: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

KELOMPOK KHUSUS SD NEGERI 1 GROGOL

DI DUSUN KRAJAN DESA GROGOL

KECAMATAN GIRI

BANYUWANGI

OLEH : KELOMPOK I

Anggota :

1. Ah

mad Saifudin

2. Bri

an Setyawan

3. Eni

k Suprapti

4. Fiq

i Qulbi

5. Ma

sruroh

6. Mu

tiara

7. Put

u Agus

8. Sya

hmul Laily

9. Ulf

a Anis

11. Yul

ia Nur Wega

12. Ani

Latifah

13. Arr

y Eka

14. Eni

Pujiati

15. Bat

ik Mega

16. He

ni Sulfiana

17. Me

ga Wahyu S

18. No

vi Widiatmoko

19. Ric

hah Fauziah

Page 2: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

10. Yul

ia Atmasari

20. Sya

hadah Villa

PRODI SI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BANYUWANGI

2012

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

Kelompok Khusus SD Negeri 1 Grogol

Prodi S1 Keperawatan Komunitas

Di Dusun Krajan Desa Grogol

Kecamatan Giri

Kabupaten Banyuwangi

Telah disahkan pada : Maret 2012

Pembimbing Institusi

Tim Pembimbing Klp. I

Mengetahui,

Page 3: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

Kepala Desa Grogol Ketua STIKES Banyuwangi

Ishak S.H Drs. H. Soekardjo, S. Kep., MM,

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas pembuatan Laporan

Asuhan Keperawatan Komunitas Praktek Klinik Di Dusun Krajan Desa Grogol

Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Dalam penulisan laporan asuhan keperawatan komunitas ini kami banyak sekali

mendapat pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis banyak

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. H. Soekardjo, S. Kep., MM, selaku Ketua STIKES Banyuwangi yang telah

memberi kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan

Praktek Klinik Komunitasi Ilmu Keperawatan STIKES Banyuwangi.

2. Essy Sonontiko, S. Kep. Ners, selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan yang

telah memberikan kesempatan dan dorongan kepada kami untuk menyelesaikan

praktek ini.

3. Ishak S. H, selaku Kepala Desa Grogol yang telah memberikan izin lahan studi

klinik keperawatan komunitas.

4. Bapak Yahya, selaku Kepala Dusun Krajan yang telah banyak membantu kami

selama praktek studi klinik.

5. Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan pengarahan

kepada kami.

6. Seluruh pegawai puskesmas Mojopanggung yang telah membantu dan memberikan

pengarahan kepada kami

Page 4: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

7. Rekan-rekan mahasiswa keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi

dan seluruh pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan laporan Asuhan

Keperawatan Komunitas ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari

sempurna, sehingga penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Akhirnya penulis hanya bisa berharap semoga laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

ini berguna bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Banyuwangi, Maret 2012

Kelompok I

Page 5: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan pembangunan dibidang kesehatan adalah terwujudnya

derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsure

kesejahteraan umum dari Tujuan Nasional. Derajat kesehatan masyarakat

menggambarkan tingkat kesehatan dan kemampuan masyarakat

mengusahakan dirinnya dan lingkungannya menjadi sehat.

Keluarga adalah unit social terkecil di masyarakat, dengan

demikian derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh tingkat kesehatan

keluarga, dimana tingkat kesehatan keluarga ditentukan oleh tingkat

masing-masing anggota keluarga. Karena itu, untuk mencapai tingkat

kesehatan keluarga yang optimal perlu dijalankan upaya untuk

menghasilkan derajat kesehatan anggota keluarga. Dalam hal ini upaya

terutama diarahkan kepada anggota keluarga yang mempunyai daya ungkit

terhadap derajat kesehatan keluarga, dan pada gilirannya berdaya ungkit

terhadap derajat kesehatan masyarakat.

Anggota keluarga dimaksud ialah ibu dan anak, dan dalam siklus

hidup manusia, masa anaka merupakan masa meletakkan landasan yang

kokoh bagi terwujudnya manusia seutuhnya, yang akan menjadi sumber

daya insane dan modal pembangunan bangsa. Kesadaran akan fungsi anak

dan nilai substantifnya melatar belakangi dikembangkannya berbagai

upaya pembinaan dan pengembangan anak, diantaranya upaya pembinaan

kesehatan anak usia sekolah. Dengan demikian pembinaan kesehatan anak

usia sekolah adalah salah satu strategi yang ditempuh dalam rangka

pembangunan dibidang kesehatan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum pembinaan kesehatan anak usia sekolah adalah tumbuhnya

dan terwujudnya kemandirian anak untuk hidup sehat.

1.2.2 Tujuan Khusus

Page 6: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

1.2.2.1 Meningkatnya kemampuan anak untuk menolong dirinya sendiri melalui :

1) Penajaman kepekaan terhadap masalah kesehatan pada dirinya,

keluarganya, dan lingkunganya

2) Peningkatan kemampuan berpikir yang berorientasi kepada pemecahan

masalah yang dihadapi

3) Peningkatan kemampuan untuk mengendalikan diri, sehingga mampu

mengatur dirinya untuk berperilaku hidup sehat.

1.2.2.2 Meningkatnya kemampuan anggota keluarga, khususnya ibu, dalam

melaksanakan pengasuhan anak yang mendorong terbentuknya perilaku

hidup sehat dari anak-anak usia sekolah dikeluarga tersebut.

Page 7: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

BAB 2TINJAUAN TEORI

Masa anak merupakan masa meletakkan landasan yang kokoh bagi

terwujudnya manusia seutuhnya, yang akan menjadi sumber daya insani dan

modal pembangunan bangsa. Kesadaran akan fungsi anak dan nilai substansinya

melatar belakangi dikembangkannya berbagai upaya pembinaan dan

pengembangan anak, diantaranya upaya pembinaan kesehatan anak usia sekolah.

UKS pada dasarnya merupakan program dengan dua intervensi pokok

yaitu, upaya pendidikan dan upaya kesehatan. Karena dalam mencapai tujuan

UKS ada hubungan interaksi secara fungsional. Departemen pendidikan dan

kebudayaan menentukan arah, tujuan dan dasar-dasar upaya pendidikan

sedangkan departemen kesehatan menentukan arah tujuan dan dasar-dasar upaya

kesehatan

Berpedoman pada petunjuk-petunjuk operasional yang tercantum dalam

rencana pokok program pembangunan jangka panjang kesehatan (RP 3 JPK),

upaya kesehatan melalui UKS dilaksanakan melalui dasar- dasar sebagai berikut :

a. Pentingnya pelayanan kesehatan paripurna berdasarkan pendekatan-

pendekatan, peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan

yang diarahkan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal

b. Pelayanan kesehatan paripurna berdasarkan pendekatan, peningkatan,

pencegahan, pengobatan, dan pemulihan dilaksanakan dengan peran

serta aktif seluruh masyarakat, baik secara perorangan maupun secara

kelompok serta masyarakat yang lebih luas.

c. Peran serta aktif masyarakat perlu dikembangkan dan dibina untuk

membudayakan sikap dan perilaku hidup sehat serta mengembangkan

kemampuan mereka untuk mendayagunakan potensi yang ada

Page 8: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

BAB III

TINJAUAN KASUS

Kegiatan Praktek Klinik Keperawatan Komunitas Kelompok Khusus SD

Negeri 1 Grogol ini dilakukan pada tanggal 28 februari 2012 sampai 2 Maret

2012. Dengan berbekal materi yang diberikan saat pembekalan, maka secara

resmi pada tanggal 28 Februari 2012 mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi angkatan tahun 2008 kelompok

Praktek Klinik Keperawatan Komunitas Kelompok Khusus di SD Negeri 1

Grogol Dusun Krajan Desa Grogol Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi.

Adapun kegiatan selama Praktek Klinik Keperawatan Komunitas

Kelompok Khusus SD Negeri 1 Grogol di Dusun Krajan Desa Grogol diuraikan

sebagai berikut:

3.1 Pengkajian

3.1.1 Tahap Persiapan

a.Advokasi kepada Kepala Sekolah dan Dewan Guru

Advokasi bertujuan untuk menjalin tali silaturrahmi

kepada kepala sekolah di SD Negeri 1 Grogol sekaligus

menyampaikan maksud dan tujuan dari mahasiswa melakukan

proktek klinik di wilayah sekolah.

Kegiatan ini dimulai dengan menemui Kepala Sekolah

SD Negeri 1 Grogol Bapak Samtobah, pada saat di SD tanggal

28 Maret 2012 pukul 09.00-11.00 WIB. Pertemuan tersebut

untuk membahas tentang perijinan dan kesediaan beliau untuk

membantu mahasiswa selama melakukan pengkajian di SD ini,

serta membahas masalah-masalah yang ada di SD. Kepala

sekolah memaparkan beberapa masalah yang biasa terjadi di

SDnya, antara lain: masalah prilaku kebersihan diri, masalah

sampah, kebersihan lingkungan.

b. Pertemuan dengan Warga

Bersamaan dengan acara pembukaan dan serah terima

tanggal 13 Februari 2012 dilakukan pertemuan warga beberapa

Page 9: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

kali bersama dengan sebagian ketua RT, ketua RW dan para

kader kesehatan Dusun Krajan Desa Grogol untuk sosialisasi

kegiatan selama 3 minggu dan sosialisasi pengkajian data Survey

Mawas Diri (SMD).

Atas kesepakatan antara warga dengan mahasiswa,

dilakukan pengkajian data SMD serempak mulai tanggal 13

Februari 2012 sampai 18 Februari 2012 melalui ketua RT sebagai

fasilitator. Pada saat yang lain, mahasiswa telah menyiapkan

format pengkajian data kesehatan dan asuhan keperawatan

komunitas, dan keluarga. Serta format K3 dari Kader setempat.

c.Pengkajian Data Survey Mawas Diri (SMD)

Pengkajian SMD dilakukan pada tanggal 13 Januari 2012

sampai 18 Januari 2012 sesuai dengan kesepakatan antara

mahasiswa dan warga. Pelaksana adalah mahasiswa yang telah

dibagi tiap RT, bekerja sama dengan ketua RW dan ketua RT.

Mekanisme pengumpulan data merupakan hak otonom masing-

masing kelompok RT dengan tanpa meninggalkan prinsip

pengkajian keperawatan komunitas dengan menggunakan format

indikator GEMMAS (daftar anggota kelompok RT terlampir).

Pembagian kelompok pengkajian sebagai berikut:

RT1/RW1

1. Arry Eka P.

2. Yulia Nur Wega

3. Heni sulfiana

4. Achmad saifudin

RT1/RW2

1. Fiqi qulbi

2. Novie widiatmoko

3. Richa Fauziah

4. Brian Setiawan

RT2/RW1

1. Eni pujiati

Page 10: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

2. Mega wahyu S.

3. Enik Suprapti

4. Batik mega damayanti

RT2/RW2

1. Yulia atmasari

2. Ani latifah

3. Putu Agus

4. Mutiara oktaviana

RT3/RW1

1. Masruroh

2. Syahadah villa

3. Syahmul laily

4. Ulfa anis

Dengan dibantu Ketua RT

3.1.2 Tahap Pengkajian

Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 13 Januari 2012

sampai 18 Januari 2012 oleh mahasiswa yang telah dibagi tiap RT.

1. Data Inti

a. Sejarah Perkembangan Dusun Krajan Desa Grogol

Wilayah Dusun Krajan Desa Grogol Kecamatan Giri

memiliki jumlah penduduk berdasarkan hasil pengkajian

mahasiswa selama melakukan pendataan adalah ± 786 jiwa.

Secara umum, gambaran wilayah berdasarkan “Winshield

survey” sebagai berikut:

o Batas wilayah sebelah utara : Persawahan

o Batas wilayah sebelah selatan : Sungai

o Batas wilayah sebelah barat :Taman Kanak-Kanak

o Batas wilayah sebelah timur : Bendungan

Fasilitas agama yang ada di Dusun Krajan : masjid 1 buah, dan beberapa

musholla. Fasilitas pendidikan formal : 1 buah sekolah dasar , dan 1 buah taman

Page 11: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

kanak-kanak. Pelayanan di bidang kesehatan yang ada meliputi 1 Polindes dan 1

Posyandu. Masyarakat Dusun Krajan merupakan masyarakat yang agamis dengan

menjalankan tradisi-tradisi yang ada dalam agama Islam. Terdapat lebih dari 1

pengajian ibu-ibu dan 2 bapak-bapak pada observasi lingkungan di wilayah Dusun

Krajan

Page 12: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

TABULASI DATA

1) Jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin

Tabel 3.1 Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah ProsentasiLaki- laki 42 53,8 %

Perempuan 36 46,2 %Jumlah 78 100%

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa dari 78 siswa SD Negeri 1 Grogol sekitar 46,2 % berjenis kelamin perempuan, sedangkan yang berjenis kelamin laki – laki sekitar 53,3%

2) Jumlah siswa berdasarkan umur

Tabel 3.2 Umur Siswa

Umur Jumlah Prosentase7 th 5 6, 4 %8 th 10 12, 9%9 th 27 34, 6 %10 th 23 29, 5 %11 th 9 11, 5 %12 th 4 5,1 %

Jumlah 78 100%

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa dari 78 siswa SD Negeri 1 Grogol sekitar 6,4% siswa berumur 7 tahun, 12,9% bermur 8 tahun, 34,6% berumur 9 tahun, 11,5% berumur 11 tahun, 5,1% berumur 12 tahun.

3) Jumlah siswa berdasarkan penyakitnya saat ini

Tabel 3.3 Penyakit siswa saat ini

Penyakit saat ini Jumlah ISPA 13

Sakit gigi 21Typhus 9

Mag 8Linu 1

Amandel 1

Page 13: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

Berdasarkan tabel diatas, didapatlkan bahwa 40% siswa SD Negeri 1 Pesucen mengalami sakit gigi.

4) Jumlah siswa berdasarkan pengetahuan siswa tentang penyakit

Tabel 3.4 Pengetahuan tentang penyakit

Pengetahuan tentang penyakit Jumlah

Baik 9Cukup 17Kurang 27

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 51% siswa SD Negeri 1 Pesucen pengetahuan tentang penyakitnya kurang.

5) Jumlah siswa berdasarkan Frekuensi makan

Tabel 3.5 Frekuensi Makan

Frekuensi Makan Jumlah Prosentase 3 kali/hari 65 83,3%2kali/hari 12 15,38%1kali/hari 1 1,28%Jumlah 78 100%

Berdasarkan tabel diatas, didapatlkan bahwa 83,3% siswa SD Negeri 1 Grogol frekuensi makannya normal

6) Jumlah siswa berdasarkan Kualitas makan

Tabel 3.6 Kualitas Makan

Kualitas Makan Jumlah Prosentase 4 sehat 5 sempurna 45 57,7%

Cukup 32 41,02%Kurang 1 1,1%Jumlah 78 100%

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 57,7% siswa SD Negeri 1 Grogol kualitas makan baik.

7) Jumlah siswa yang sarapan sebelum berangkat sekolah

Page 14: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

Tabel 3.7 Sarapan sebelum berangkat sekolah

Sarapan sebelum berangkat Jumlah Prosentase Sarapan 62 79,5%

Kadang-kadang 13 16,7%Tidak pernah 3 3,8%

Jumlah 78 100%

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 79,5% siswa SD Negeri 1 Grogol sarapan sebelum berangkat.

8) Jumlah siswa berdasarkan jumlah makanan yag dimakan

Tabel 3.8 Jumlah makanan yang dimakan

Jumlah makanan yang dimakan Jumlah

Prosentase

1 porsi 52 66,7%< 1 porsi 15 19,2%> 1 porsi 12 15,1%

Jumlah 78 100%

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 66,7% siswa SD Negeri 1 Grogol menghabiskan makanan sebanyak 1 porsi.

9) Jumlah siswa berdasarkan kesukaan terhadap makanan ringan

Tabel 3.9 Kesukaan terhadap makanan ringan

Kesukaan terhadap makanan ringan Jumlah Prosentase

Suka 67 85,9%Tidaka suka 11 14,1%

Jumlah 78 100%

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 85,9% siswa SD Negeri 1 Grogol suka dengan makanan ringan.

10) Jumlah siswa berdasarkan jenis makanan ringan yang disukai

Tabel 3.10 Makanan ringan yang disukai

Page 15: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

Makanan ringan yang disukai Jumlah

Prosentase

Coklat 36 46,15%

Snack 19 24,35%

Pentol+saos (cilot) 23 29,48%

Jumlah 78 100%

Berdasarkan tabel diatas, didapatlkan bahwa 74% siswa SD Negeri 1 Pesucen punya jamban

11) Jumlah siswa berdasarkan kebutuhan minum sehari

Tabel 3.11 Kebutuhan minum sehari

kebutuhan minum sehari Jumlah Prosentase < 500 cc 43 55,1%

1000-1500cc 30 38,5%> 1500 cc 5 6,4%

Jumlah 78 100%

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 55,1% siswa SD Negeri 1 Grogol, kebutuhan minumnya dalam sehari < 500 cc

12) Jumlah siswa berdasarkan jenis air yang diminum

Tabel 3.12 Jenis air yang diminum

Jenis air yang diminum Jumlah Prosentase Air mineral 78 100%

Air kopi 0 0%Air teh 0 0%Jumlah 78 100%

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri 1 Grogol, jenis air yang diminum yaitu air mineral

13) Jumlah siswa berdasarkan air yang dikonsumsi

Tabel 3.13 Frekuensi mandi

Page 16: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

Frekuensi mandi Jumlah2X Sehari 531X Sehari 0

Tidak Rutin -

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri 1 Pesucen frekuensi mandinya 2x sehari

14) Jumlah siswa berdasarkan kebiasaan sikat gigi

Tabel 3.14 Kebiasaan sikat gigi Sikat Gigi Jumlah2X Sehari 301X Sehari 23

Tidak Rutin -

15) Jumlah siswa berdasarkan kebiasaan keramas

Tabel 3. 16 Keramas Keramas Jumlah

3 kali seminggu -2 kali seminggu 24

Tidak rutin 29Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa

55% siswa SD Negeri 1 Pesucen tidak rutin untuk keramas

16) Jumlah siswa berdasarkan kebiasaan membersihkan telinga

Tabel 3.17 Membersihkan telinga Membersihkan telinga Jumlah

1 Minggu Sekali -2 Minggu Sekali 20

Tidak rutin 3317) Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 62%

siswa SD Negeri 1 Pesucen tidak rutin untuk membersihkan telinga

Potong Kuku Jumlah1 Minggu Sekali 362 Minggu Sekali 15

Tidak rutin 2

Page 17: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

18) Jumlah siswa berdasarkan pengetahuan tentang kebersihan diri

Tabel 3.18 Pengetahuan kebersihan diri

Pengetahuan kebersihan diri Jumlah

Baik 11Kurang 42Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa

79% siswa SD Negeri 1 Pesucen pengetahuan kebersihan dirinya masih kurang

19) Jumlah siswa berdasarkan motivasi kebersihan diri

Tabel 3.19 Motivasi kebersihan diri Motivasi kebersihan

diri JumlahBaik 19

Kurang 34Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa

79% siswa SD Negeri 1 Pesucen pengetahuan kebersihan dirinya masih kurang

20) Jumlah siswi berdasarkan kebiasaan PSN

Tabel 3.20 PSN PSN Jumlah

1 minggu sekali 9> 1 minggu 44

Tidak pernah -Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa

83% siswa SD Negeri 1 Pesucen kebiasaan PSNnya > 1 minggu sekali

21) Jumlah siswa berdasarkan pengelolaan kaleng bekas

Tabel 3.21 Pengelolaan kaleng bekas

Pengelolaan kaleng bekas Jumlah

Disimpan di gudang 5Ditimbun 17

Berserakan 31Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa

59% siswa SD Negeri 1 Pesucen dalam pengelolaan kaleng bekasnya berserakan

22) Jumlas siswa berdasarkan tempat buang sampah

Page 18: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

Tabel 3.22 Buang sampah Buang sampah Jumlah

Di tempatnya/ditimbun/

dibakar 16Sungai/sembarangan 37

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 70% siswa SD Negeri 1 Pesucen buang sampah sembarangan

23) Jumlah siswa berdasarkan pengetahuan kebersihan lingkungan

Tabel 323 Pengetahuan kebersihan lingkungan

Pengetahuan kebersihan lingkungan Jumlah

Baik 15Kurang 38

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 72% siswa SD Negeri 1 Pesucen kurang dalam pengetahuan kebersihan lingkungan

24) Jumlah siswa berdasarkan motivasi kebersihan lingkungan

Tabel 3.24 Motivasi kebersihan lingkungan

Motivasi kebersihan lingkungan Jumlah

Baik 14Kurang 39

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 74% siswa SD Negeri 1 Pesucen kurang dalam motivasi kebersihan lingkungan

25) Jumlah siswa berdasarkan pengggunaan yankes

\ Tabel 3.25 Penggunaan Yankes Penggunaan Yankes Jumlah

Dokter 4Perawat -Bidan 24

Puskesmas 17Rumah sakit

Dukun 8Membeli obat di

warung -Tidak pernah -

Page 19: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 67% siswa SD Negeri1 Pesucen menggunakan pelayanan kesehatan dibidan

26) Jumlah siswa berdasarkan pemerikasaan nadi

Tabel 3.26 Nadi Nadi Jumlah

Normal 60-100/menit 53Takikardi > 100/menit -Bradikardi < 60/menit -

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen nadinya normal 60-100/menit

27) Jumlah siswa berdasarkan kebersihan mulut

Tabel 3.27 Kebersihan mulut Kebersihan mulut Jumlah

Bersih 18Kotor 35

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 66% siswa SD Negeri1 Pesucen kebersihan mulutnya masih kotor

28) Jumlah siswa berdasarkan bau mulut

Tabel 3.28 Bau mulut Bau Jumlah

Tidak bau 18Bau 35

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 66% siswa SD Negeri1 Pesucen kebersihan mulutnya masih bau

29) Jumlah siswa berdasarkan kebersihan gigi

Tabel 3.29 Kebersihan gigiKebersihan gigi Jumlah

Bersih 30Kotor 23

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 57% siswa SD Negeri1 Pesucen kebersihan giginya sudah bersih

30) Jumlah siswa berdasarkan kelengkapan gigi

Tabel 3.30 Kelengkapan gigi

Page 20: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

Kelengkapan gigi JumlahLengkap 32

Tidak lengkap 21Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa

60% siswa SD Negeri1 Pesucen kelengkapan giginya telah lengkap

31) Jumlah siswa berdasarkan keadaan tonsil

Tabel 3.31 Keadaan tonsil Keadaan Tonsil Jumlah

Normal 52Abnormal 1

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 98% siswa SD Negeri 1 Pesucen keadaan tonsil normal

32) Jumlah siswa berdasarkan kebersihan telinga

Tabel 3.32 Kebersihan telinga Kebersihan telinga Jumlah

Bersih 15Kotor 38

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 77% siswa SD Negeri 1 Pesucen kebrsihan telinganya tergolong kotor

33) Jumlah siswa berdasarkan serumen

Tabel 3.33 Serumen Serumen JumlahTidak ada 15

Ada 38Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa

77% siswa SD Negeri1 Pesucen terdapat serumen pada telinga.

34) Jumlah siswa berdasarkan fungsi pendenngaran

Tabel 3.34 Fungsi pendenngaran Fungsi Pendengaran Jumlah

Baik 48Mengalami Gangguan 5

Konjungtiva JumlahAnemis -

Tidak Anemis 53

Page 21: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

35) Jumlah siswa berdasarkan visus

Tabel 3.36 Visus Visus Jumlah

Normal 53Abnormal -

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen visusnya normal

36) Jumlah siswa berdasarkan skera

Tabel 3.37 Skera Sklera JumlahPutih 53Keruh -

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen skleranya putih

37) Jumlah siswa berdasarkan reaksi pupil

Tabel 3.38 Reaksi pupil Reaksi Pupil Jumlah

Normal 53Abnormal -

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen reaksi pupilnya normal

38) Jumlah siswa berdasarkan kebersihan kuku

Tabel 3.39 Kebersihan kuku Kebersihan Kuku Jumlah

Bersih 36Kotor 17

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 68% siswa SD Negeri1 Pesucen, kebersihan kuku sudah bersih

39) Jumlah siswa berdasarkan ukuran kuku

Tabel 3.40 Ukuran kuku Ukuran Kuku Jumlah

Panjang 37Pendek 16

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 70% siswa SD Negeri1 Pesucen ukuran kuku panjang

Page 22: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

40) Jumlah siswa berdasarkan

Tabel 3.41 Kebersihan kuku Kebersihan Kulit Jumlah

Bersih 53Kotor 0

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen kebersihan kuku bersih

41) Jumlah siswa berdasarkan bau kulit

Tabel 3.42 Bau kulit Bau kulit Jumlah

Bau 0Tidak Bau 53

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen kulitnya tidak bau

42) Jumlah siswa berdasarkan kelainan kulit

Tabel 3.43 Kelainan kulit Kelainan Kulit Jumlah

Ada -Tidak Ada 53

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen tidak ada yang mengalami kelainan kulit

43) Jumlah siswa berdasarkan inspeksi paru

Tabel 3.44 Inspeksi paru Inspeksi JumlahNormal 53

Abnormal -44) Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa

100% siswa SD Negeri1 Pesucen inspeksi keadaan parunya normal

45) Jumlah siswa berdasarkan auskultasi paru

Tabel 3.45 Auskultasi paru Auskultasi Jumlah

Normal 53Abnormal -

Page 23: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen auskultasi parunya normal

46) Jumlah siswa berdasarkan inspekasi jantung

Tabel 3.46 Inspeksi jantung Inspeksi JumlahNormal 53

Abnormal -Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa

100% siswa SD Negeri1 Pesucen inspeksi jantung normal

47) Jumlah siswa berdasarkan auskultasi peristaltik

3.47 Auskultasi peristaltikAuskultasi Peristaltik Jumlah

Normal 53Abnormal -

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen auskultasi peristaltiknya normal

Page 24: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas
Page 25: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

ANALISA DATANo. Masalah Etiologi Data1 Kurangnya perilaku

kebersihan diri : 29.5% siswa giginya kotor 14.1% siswa mulutnya bau 29.5% siswa mengalami karies gigi 10.2% siswa terdapat serumen

a. Mulut dan gigi Kurangnya motivasi % siswa sikat gigi 1x sehari

Kurangnya Pengetahuan kebersihan diri

% siswa kurang pengetahuannya tentang kebersihan diri

Kurangnya ketrampilam prosedur pencegahan penyakit

Saat akan tidur siswa tidak sikat gigi Dari 78 siswa yang mengalami karies gigi 29.5 %

b. Telinga Kurangnya motivasi 21.8% siswa tidak rutin membersihkan telinga2 Kurangnya perilaku

kebersihan lingkungan: siswa mengatakan kaleng bekas berserakan siswa mengatakan buang sampah sembarangan

a. PSN Kurangnya pengetahuan

100% siswa kurang pengetahuannya tentang PSN

Kurangnya motivasi 100% siswa tidak pernah melakukan PSN

b. Buang sampah Kurangnya pengetahuan

100% siswa kurang pengetahuannya tentang dampak buang sampah sembarangan

Page 26: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

3 Lingkungan yang tidak sehat

Tidak adanya tempat cuci tangan bagi siswa Keadaan kamar mandi /WC yang kotor dan bau Tidak tersedianya sabun dan alat2 kebersihan disetiap kamar mandi/WC

Kurangnya pengetahuan

72% siswa kurang pengetahuannya tentang kesehatan lingkungan

Kurangnya motivasi 74% siswa motivasinya kurang dalam menjaga kesehatan lingkungan4 Resiko peningkatan

penyakit ISPA 24% siswa menderita penyakit ISPA

Kurangnya pengetahuan

51% siswa pengetahuannya tentang penyakit masih kurang

Kurangnya ketrampilan prosedur pencegahan penyakit

Siswa yang sakit saat berkomunikasi tidak memakai masker

Page 27: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

No. Dx. Kep TUM/TUK Kriteria hasil Intervensi P. Jawab Pelaksanaan Metode MediaWaktu Tempat

1 Siswa-siswi SDN 1 Pesucen berperilaku kurang baik dalam kebersihan diri mulut, gigi, dan telinga berhubungan dengan :

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen akan berperilaku baik dalam kebersihan diri mulut, gigi, telinga, setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan

43% siswa giginya kotor

66% siswa mulutnya bau

62% siswa mengalami karies gigi

72% siswa telinganya kotor

72% siswa terdapat serumen

Penyuluhan : Personal Higine gigi,mulut,dan telinga.

Kepala sekolah

Sabtu , 11/02/12

SDN 1 PESUCEN

Tanya jawab

Liflet dan LCD

a. Kurangnya pengetahuan

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat pengetahuannya tentang kebersihan diri setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 3-4 kali kunjungan

Pengetahuan siswa-siswi tentang kebersihan diri menurun dari 79% menjadi 45%

Siswa siswi mampu memperagakan cara kebersihan diri yang benar

Penyuluhan kebersihan diri :1. Mulut dan

gigi2. Telinga

Demonstrasi kebersihan diri

b. Kurangnya motivasi Siswa-siswi SDN 1 Pesucen

Motivasi siswa-siswi meningkat :

Melakukan pemeriksaan

Page 28: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

meningkat motivasinya tentang kebersihan diri setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 3-5 kali kunjungan

a) Dari 43% siswa yang sikat giginya 1 x sehari menurun menjadi 25%

b) Dari 62% siswa yang tidak rutin membersihkan telinga menurun menjadi 26%

fisik rutin setiap seminggu sekali

c. Kurangnya ketrampilan prosedur pencegahan penyakit

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat ketrampilannya dalam prosedur pencegahan penyakit setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan

Dari 40% Siswa-siswi yang mengeluh nyeri gigi menurun menjadi 20%

Siswa-siswi telah membiasakan perilaku sikat gigi saat akan tidur

Bekerja sama dengan pihak UKS sekolah mengupayakan ketrampilan siswa dalam pencegahan penyakit

Pelatihan kader tiwi sada

Page 29: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

2. Siswa-siswi SDN 1 Pesucen berperilaku kurang baik dalam kebersihan lingkungan berhubungan dengan :

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen akan berperilaku baik dalam kebersihan lingkungan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan

Dari 59% siswa yang membuang kaleng bekas berserakan menurun menjadi 31%

Dari 70% siswa yang membuang sampah sembarangan menurun menjadi 40%

Kerja bakti Kepala sekolah

Sabtu, 11/02/12

SDN 1 PESUCEN

Membersihkan lingkungan sekolah

Sapu,tempat sampah,plastik kresek.

a. Kurangnya pengetahuan

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat pengetahuannya tentang kebersihan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan

72% siswa kurang pengetahuannya tentang PSN

72% siswa kurang pengetahuannya tentang dampak buang sampah sembarangan

Penyuluhan tentang kebersihan lingkungan :a. PSNb. Pengelolaa

n kaleng bekas

c. Buang sampah

Page 30: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

selama 3-4 kali kunjungan

b. Kurangnya motivasi Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat motivasinya tentang kebersihan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 3-4 kali kunjungan

Dari 83% siswa yang tidak pernah melakukan PSN berkurang menjadi 46%

Dari 59% siswa yang motivasinya kurang dalam pengelolaan kaleng bekas berkurang menjadi 28%

Memberikan reward bagi siswa yang melakukan :a. PSN

seminggu sekali

b. Pengelolaan kaleng bekas dengan benar

c. Buang sampah pada tempatnya

3. Lingkungan sekolah SDN 1 Pesucen yang kurang sehat berhubungan dengan :

Lingkungan sekolah SDN 1 Pesucen akan menjadi lingkungan yang sehat setelah dilakukan tindakan keperawatan

Adanya tempat cuci tangan bagi siswa tapi tidak dipergunakan dan tidak ada sabun

Keadaan kamar mandi /WC yang kotor

Tidak tersedianya

Menjembatani warga sekolah menyampaikan aspirasi ke Kepala Desa tentang masalah kebersihan lingkungan.

Kepala Sekolah

Senin , 06/02/12

Balai Desa Pesucen

Penyampaian hasil MMS

Laporan hasil MMS

Page 31: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

selama 1 bulan sabun dan alat2 kebersihan disetiap kamar mandi/WC

a. Kurangnya pengetahuan

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat pengetahuannya tentang kesehatan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjumgan

Dari 72% siswa yang mempunyai pengetahuan kurang tentang kesehatan lingkungan berkurang menjadi 45%

Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan :a. Tersedianya

tempat cuci tangan dan diperguna kan dengan baik.

b. Kriteria kamar mandi/WC yang sehat

c. Kurangnya motivasi Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat motivasinya tentang kesehatan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan

Dari 74% siswa yang motivasinya kurang dalam menjaga kesehatan lingkungan berkurang menjadi 35%

Memberikan reward bagi siswa yang telah menjaga kesehatan lingkungan :a. Ruang kelas b. Kamar

Page 32: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

selama 2-3 kali kunjungan

mandi c. WC

4. Resiko peningkatan penyakit ISPA pada siswa-siswi SDN 1 Pesucen berhubungan dengan :

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen yang menderita penyakit ISPA akan berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan

Jumlah siswa yang menderita penyakit ISPA mengalami penurunan dari 24% menjadi 12%

Penyuluhan: ISPA

Kepala sekolah

Sabtu, 11/02/12

SDN 1 PESUCEN

Tanya jawab

Liflet, LCD

a. Kurangnya pengetahuan

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat pengetahuannya tentang penyakit ISPA setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan

Dari 51% siswa yang mempunyai pengetahuan kurang tentang penyakit menurun menjadi 20%

Memberikan penyuluhan tentang penyakit ISPA :

a. Pengertianb. Etiologi c. Cara

pencegahan d. Dampak atau

kompikasi

b. Kurangnya ketrampilan prosedur pencegahan penyakit

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat ketrampilanya terhadapa

Siswa-siswa menerapkan penggunaan masker saat berkomunikasi dengan siswa yang

mendemonstrasikan : a. memakai

masker yang benar

Page 33: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

prosedur pencegahan penyakit ISPA setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan

sakit Siswa-siswi

membiasakan diri menutup hidung dan mulutnya saat bersin

b. Cara bersin yang benar

IMPLEMENTASI KELOMPOK KHUSUS SDN 1 PESUCENNo.

Dx. Keperawatan TUM/TUK Tgl / Jam Implementasi Evaluasi Evaluator

1 Siswa-siswi SDN 1 Pesucen berperilaku kurang baik dalam kebersihan diri berhubungan dengan :

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen akan berperilaku baik dalam kebersihan diri mulut, gigi, dan telinga setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan

Sabtu , 11/02/12

43% siswa giginya kotor 66% siswa mulutnya bau 62% siswa mengalami

karies gigi 72% siswa telinganya

kotor 72% siswa terdapat

serumen

a. Kurangnya Siswa-siswi SDN 1 Penyuluhan kebersihan Pengetahuan siswa-siswi

Page 34: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

pengetahuan Pesucen meningkat pengetahuannya tentang kebersihan diri setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 3-4 kali kunjungan

diri :3. Mulut dan gigi4. Telinga

Demonstrasi kebersihan diri

tentang kebersihan diri menurun dari 79% menjadi 45%

Siswa siswi mampu memperagakan cara kebersihan diri yang benar

b. Kurangnya motivasi

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat motivasinya tentang kebersihan diri setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 3-5 kali kunjungan

Melakukan pemeriksaan fisik rutin setiap seminggu sekali

Motivasi siswa-siswi meningkat :c) Dari 43% siswa yang

tidak rutin sikat gigi menurun menjadi 25%

d) Dari 62% siswa yang tidak rutin membersihkan telinga menurun menjadi 26%

c. Kurangnya ketrampilan prosedur pencegahan penyakit

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat ketrampilannya dalam prosedur pencegahan penyakit setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan

Bekerja sama dengan pihak UKS sekolah mengupayakan ketrampilan siswa dalam pencegahan penyakit

Dari 40% Siswa-siswi yang mengeluh nyeri gigi menurun menjadi 20%

Siswa-siswi telah membiasakan perilaku sikat gigi saat akan tidur

Page 35: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

2 Siswa-siswi SDN 1 Pesucen berperilaku kurang baik dalam kebersihan lingkungan berhubungan dengan :

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen akan berperilaku baik dalam kebersihan lingkungan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 bulan

Sabtu, 11/02/12

Dari 59% siswa yang membuang kaleng bekas berserakan menurun menjadi 31%

Dari 70% siswa yang membuang sampah sembarangan menurun menjadi 40%

c. Kurangnya pengetahuan

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat pengetahuannya tentang kebersihan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 3-4 kali kunjumgan

Penyuluhan tentang kebersihan lingkungan :d. PSNe. Pengelolaan kaleng

bekasf. Buang sampah

72% siswa kurang pengetahuannya tentang PSN

72% siswa kurang pengetahuannya tentang dampak buang sampah sembarangan

d. Kurangnya motivasi

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat motivasinya tentang kebersihan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 3-4 kali kunjungan

Memberikan reward bagi siswa yang melakukan :d. PSN seminggu sekalie. Pengelolaan kaleng

bekas dengan benarf. Buang sampah pada

tempatnya

Dari 83% siswa yang tidak pernah melakukan PSN berkurang menjadi 46%

Dari 59% siswa yang motivasinya kurang dalam pengelolaan kaleng bekas berkurang menjadi 28%

Page 36: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

3 Lingkungan sekolah SDN 1 Pesucen yang kurang sehat berhubungan dengan :

Lingkungan sekolah SDN 1 Pesucen akan menjadi lingkungan yang sehat setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 bulan

Senin , 06/02/12

Adanya tempat cuci tangan bagi siswa tapi tidak dipergunakan dan tidak ada sabun

Keadaan kamar mandi /WC yang kotor

Tidak tersedianya sabun dan alat2 kebersihan disetiap kamar mandi/WC

Kurangnya pengetahuan

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat pengetahuannya tentang kesehatan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan

Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan :d. Tersedianya tempat

cuci tangane. Kepadatan ruanganf. Jarak papan tulis yang

sesuaig. Kriteria kamar

mandi/WC yang sehat

Dari 72% siswa yang mempunyai pengetahuan kurang tentang kesehatan lingkungan berkurang menjadi 45%

Page 37: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

Kurangnya motivasi

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat motivasinya tentang kesehatan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan

Memberikan reward bagi siswa yang telah menjaga kesehatan lingkungan :d. Ruang kelas e. Kamar mandif. WC

Dari 74% siswa yang motivasinya kurang dalam menjaga kesehatan lingkungan berkurang menjadi 35%

4 Resiko peningkatan penyakit ISPA pada siswa-siswi SDN 1 Pesucen berhubungan dengan :

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen yang menderita penyakit ISPA akan berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan

Sabtu, 11/02/12

Jumlah siswa yang menderita penyakit ISPA mengalami penurunan dari 24% menjadi 12%

c. Kurangnya pengetahuan

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat pengetahuannya tentang penyakit ISPA setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan

Memberikan penyuluhan tentang penyakit ISPA :

e. Pengertianf. Etiologi g. Cara pencegahan h. Dampak atau kompikasi

Dari 51% siswa yang mempunyai pengetahuan kurang tentang penyakit menurun menjadi 20%

d. Kurangnya ketrampilan

Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat

mendemonstrasikan : c. memakai masker yang

Siswa-siswa menerapkan penggunaan masker saat

Page 38: Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas

prosedur pencegahan penyakit

ketrampilanya terhadapa prosedur pencegahan penyakit ISPA setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan

benard. Cara bersin yang

benar

berkomunikasi dengan siswa yang sakit

Siswa-siswi membiasakan diri menutup hidung dan mulutnya saat bersin