Contoh Judul Dan PTK Paud

40
Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al- Qur’an Anak Usia Dini melalui Metode Bermain Kartu Huruf Hijaiyyah di RA Persatuan Islam 56 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2010-2011 Penggunaan Metode Bercerita pada Anak Usia Dini dalam Meningkatkan Minat Belajar (Penelitian Tindakan Kelas di TK Mangkubumi Kota Tasikmalaya) Penerapan Alat Permainan Puzzle dalam Meningkatkan Kreativitas Anak (Penelitian Tindakan Kelas di RA Nurul Anwar Kota Tasikmalaya) Pelaksanaan Pembelajaran BCCT dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca (Penelitian Tindakan Kelas di RA Riyadhusshalihin Sukamantri Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2009-2010) Peningkatan Kecerdasan Logis Matematis pada Anak Usia Dini melalui Penggunaan Alat Bermain Kartu Angka (Penelitian Tindakan Kelas di RA Fathurridlo Cihideung Kota Tasikmalaya) Peningkatan Kemampuan Sains pada Anak Usia Dini melalui Metode Eksperimen Meniup Balon (Penelitian Tindakan Kelas di TKIT Ibadurrohman Lengkongsari Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2009-2010) Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Melalui Model Pembelajaran Kartu Huruf Bergambar di Kelompok A TK Tunas Sukamaju Indihiang Tasikmalaya 2009- 2010 Peningkatan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Melalui Permainan Kartu Kata di Kelompok B Taman Kanak-Kanak Tunas Mekar Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya Penggunaan Metode Bercakap-Cakap dalam Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi pada Anak Usia 5 Tahun di TK Mangkubumi Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Melalui Permainan Kartu Kata Bergambar (di Kelompok B PAUD Fathurridlo Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2013/2014)

description

Beberapa judul pkp paud

Transcript of Contoh Judul Dan PTK Paud

Page 1: Contoh Judul Dan PTK Paud

Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak Usia Dini melalui Metode Bermain Kartu Huruf Hijaiyyah di RA Persatuan Islam 56 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2010-2011

Penggunaan Metode Bercerita pada Anak Usia Dini dalam Meningkatkan Minat Belajar (Penelitian Tindakan Kelas di TK Mangkubumi Kota Tasikmalaya)

Penerapan Alat Permainan Puzzle dalam Meningkatkan Kreativitas Anak (Penelitian Tindakan Kelas di RA Nurul Anwar Kota Tasikmalaya)

Pelaksanaan Pembelajaran BCCT dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca (Penelitian Tindakan Kelas di RA Riyadhusshalihin Sukamantri Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2009-2010)

Peningkatan Kecerdasan Logis Matematis pada Anak Usia Dini melalui Penggunaan Alat Bermain Kartu Angka (Penelitian Tindakan Kelas di RA Fathurridlo Cihideung Kota Tasikmalaya)

Peningkatan Kemampuan Sains pada Anak Usia Dini melalui Metode Eksperimen Meniup Balon (Penelitian Tindakan Kelas di TKIT Ibadurrohman Lengkongsari Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2009-2010)

Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Melalui Model Pembelajaran Kartu Huruf Bergambar di Kelompok A TK Tunas Sukamaju Indihiang Tasikmalaya 2009-2010

Peningkatan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Melalui Permainan Kartu Kata di Kelompok B Taman Kanak-Kanak Tunas Mekar Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya

Penggunaan Metode Bercakap-Cakap dalam Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi pada Anak Usia 5 Tahun di TK Mangkubumi Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Melalui Permainan Kartu Kata Bergambar (di Kelompok B PAUD Fathurridlo Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2013/2014)

Penggunaan Metode Bercerita Gambar Seri dalam Meningkatkan Kemampuan Berbahasa (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B2 PAUD Fathurridlo Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013

Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Permainan Label Ikan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B TK PGRI Handayani Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2010-2011)

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Sunda  melalui Penggunaan Media Gambar Anggota Tubuh (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok A TK Mangkubumi Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya)

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak melalui Penerapan Metode Cerita Bergambar (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B TK Al Ikhlas Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya)

Page 2: Contoh Judul Dan PTK Paud

PENANAMAN NILAI BUDAYA SUNDA PADA ANAK USIA DINI DI TK NEGERI PEMBINA

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN DALAM MENGURANGI PERILAKU AGRESIF ANAK TAMAN KANAK-KANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU SUKU KATA BERGAMBAR

HUBUNGAN ANTARA KESADARAN LINGUISTIK DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK USIA DINI

MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE BERCERITA: Penelitian Tindakan Kelas di TK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP PENGUKURAN BERAT PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelompok B Tk

PENGENALAN KETERAMPILAN ANALISIS DATA PADA ANAK TK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GRAFIK :

PENGARUH METODE PEMETAAN PIKIRAN MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PROBLEM SOLVING SKILL ANAK TAMAN KANAK-KANAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PERILAKU GURU DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN YANG POSITIF DENGAN ANAK :

MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN MENCIPTA BENTUK KREATIF DARI BARANG BEKAS PIRING STYROFOAM

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG JAWA DENGAN TOKOH PUNAKAWAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INDONESIA ANAK USIA DINI.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BUKU WWP (WIDYA WIYATA PERTAMA) TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK TK: Penelitian Pre Eksperimen Pada Kelompok TK

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MELUKIS dengan LILIN (CANDLE PAINTING) di TK DARUSSALAM BANDUNG: Studi Deskriptif pada Kelompok A TK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK DALAM MEMBILANG MELALUI PENGGUNAAN KARTU HITUNG BERGAMBAR: Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelompok B TK

MENINGKATKA KREATIVITAS ANAK MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS (RECYCLE)

PROFIL KOMPETENSI GURU TAMAN KANAK-KANAK TERSERTIFIKASI DI YAYASAN

Page 3: Contoh Judul Dan PTK Paud

PROFIL KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KETERBELAKANGAN MENTAL RINGAN :Studi Deskriptif Kualitatif Anak keterbelakangan Mental di TK

Page 4: Contoh Judul Dan PTK Paud

Penelitian Tindakan Kelas

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKAMELALUI MEDIA KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B

PAUD CAHAYA HATI DESA SERANGEKECAMATAN LOPOK

NurtiniPG-PAUD, Ilmu Pendidikan, FKIP, Universitas Terbuka

Abstrak : Judul penelitian ini adalah :” Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui Media Kartu Angka Pada Anak Kelompok B Paud Cahaya Hati Serange”. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang upaya meningkatkan kemampuan mengenal angka melalui media kartu angka. Metode penelitian yang digunakan deskriptif dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 27 anak. Hasil analisa data bahwa : 1) perencanaan pembelajaran seperti menentukan bahan pelajaran dan merumuskan tujuan, mengembangkan dan mengorganisasikan media pembelajaran, merencanakan pengelolaan kelas, dan menyiapkan alat penilaian rencana pembelajaran. 2) langkah pembelajaran antara lain : melakukan pembelajaran, melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar, 3) peningkatan kemampuan dengan indikator : menyebutkan angka 1-10, menunjukkan angka 1-10, dan mengurutkan angka 1-10 dalam mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan pada anak usia dini dengan menggunakan media kartu angka di PAUD Cahaya Hati Serange yaitu anak mengenal angka 1-10 mencapai 93%.

Kata kunci : Kemampuan, Media, Kartu Angka

Page 5: Contoh Judul Dan PTK Paud

BAB I

PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini

berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan

dalam berbagai sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup

manusia. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus

memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.

Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan

yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan

pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan diman anak dapat

mengeksplorasi pengalaman yang meberikan kesempatan padanya untuk mengetahui dan

memahami pengalaman belajar yang diprolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati,

meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh

potensi dan kecerdasan anak.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik PAUD adalah mampu

mengikuti pendidikan selanjutnya dengan kesiapan yang optimal sesuai dengan tuntutan yang

berkembang dalam masyarakat. Kemampuan dasar yang dikembangkan di PAUD meliputi

kemampuan bahasa, fisik/motorik, seni dan kemampuan kognitif. Pengembangan

kemampuan kognitif bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir anak. Pada kemampuan

kognitif tersebut, anak diharapkan dapat mengenal konsep sains dan matematika sederhana.

Kegiatan pembelajaran matematika pada anak diorganisir secara terpadu melalui tema-

tema pembelajaran yang paling dekat dengan konteks kehidupan anak dan pengalaman-

pengalaman riil. Guru dapat menggunakan media permainan dalam pembelajaran yang

memungkinkan anak bekerja dan belajar secara individual, kelompok dan juga klasikal.

Penggunaan media pada kegiatan pembelajaran matematika anak usia dini, khususnya dalam

pengenalan konsep bilangan bertujuan mengembangkan pemahaman anak terhadap bilangan

dan operasi bilangan dengan benda-benda kongkrit sebagai pondasi yang kokoh pada anak

untuk mengembangkan kemampuan matematika pada tahap selanjutnya.

Page 6: Contoh Judul Dan PTK Paud

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis di lapangan ditemukan adanya

permasalahan dalam kegiatan pengembangan di kelas yaitu rendahnya kemampuan mengenal

konsep bilangan di PAUD Cahaya Hati pada Kelompok B. Pada saat proses pembelajaran

peneliti melihat peran guru masih menekankan pengajaran yang berpusat pada guru (teacher

centered). Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peran guru yang terlalu menguasai kelas.

Guru dengan spontan memberikan tugas kepada anak tanpa memberikan pilihan kegiatan

kepada anak. Kondisi ini ditengarai penyebabnya adalah dalam proses pembelajaran guru

kurang memanfaatkan media pembelajaran dan permainan yang tepat yang dapat

menumbuhkan motivasi belajar anak.

Selain kurangnya media pembelajaran dan permainan yang tepat, hal ini lebih

disebabkan oleh minimnya ruangan kelas yang dimiliki oleh PAUD Cahaya Hati . Sehingga

guru merasa kesulitan mencari tempat jika menambahkan media dan sumber belajar terlalu

banyak.

Permasalahan lain yang terjadi di PAUD Cahaya Hati adalah metode yang digunakan

oleh guru masih menggunakan metode drill dan praktek-praktek paper-pencil test. Pada

pengembangan kognitif khususnya pada pengenalan konsep bilangan, guru memberikan

perintah kepada anak agar mengambil majalah dan pensil masing-masing. Selanjutnya guru

memberikan contoh kepada anak untuk menghitung jumlah benda yang terdapat pada

majalah dan mengisinya dengan angka yang sesuai dengan jumlah benda tersebut pada kolom

yang telah disediakan. Setelah anak mengerti, guru menyuruh anak untuk mengerjakannya

sendiri. Hal ini merupakan salah satu penyebab rendahnya kemampuan anak dalam mengenal

konsep bilangan di PAUD Cahaya Hati . Sebagai indikator rendahnya kemampuan anak di

PAUD tersebut, dapat dilihat bahwa dari 27 siswa kelompok B yang sudah mengenal

bilangan hanya 8 siswa (30%), dan sisanya sebanyak 19 siswa (70%) belum mengenal angka.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi di PAUD Cahaya Hati, penulis tertarik untuk

meneliti secara langsung pemanfaatan media kartu angka sebagai salah satu cara

meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak PAUD dan dapat memperbaiki

kondisi pembelajaran yang terjadi di PAUD Cahaya Hati. Media ini dianggap mampu

memecahkan masalah diatas karena dalam proses pembelajaran, alat bantu atau media tidak

hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang siswa untuk

merespon dengan baik segala pesan yang disampaikan.

Penggunaan media pembelajaran selain dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk

terjadinya proses belajar, media pembelajaran juga memiliki peranan penting dalam

menunjang kualitas proses belajar mengajar. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu

Page 7: Contoh Judul Dan PTK Paud

yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang

disengaja, bertujuan, dan terkendali. Selanjut untuk meneliti masalah di atas, Penulis

menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan judul “ Upaya Meningkatkan

Kemampuan Mengenal Angka Siswa Kelompok B Melalui Media Kartu Angka di

PAUD Cahaya Hati”.

B.                 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah:

Apakah melalui penggunaan media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal

angka pada Anak Usia Dini di PAUD Cahaya Hati Desa Serange Kecamatan Lopok?

C.    Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1.      Mengembangkan potensi anak dalam mengenal angka dan merangsang kemampuan

mengidentifikasi jumlah dan simbol angka melalui media kartu angka.

2.      Untuk mengetahui apakah kemampuan mengenal angka siswa kelompok B dapat

meningkatkan Melalui Media Kartu Angka di PAUD Cahaya Hati Desa Serange Kecamatan

Lopok Tahun Pelajaran 2013/2014.

D.           Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi

anak ataupun guru, dalam meningkatkan serta memperbaiki proses pembelajaran berhitung,

selain itu juga diharapkan bagi peneliti lain dapat mengembangkan penggunaan media atau

pendekatan lain guna meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

1.    Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan

tentang ilmu-ilmu pendidikan yang berhubungan dengan peningkatan potensi belajar anak

usia dini.

2.    Manfaat praktis

a.         Bagi sekolah

Page 8: Contoh Judul Dan PTK Paud

Manfaaat penelitian bagi sekolah yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan mutu

pendidikan dengan penggunaan metode dan media yang tepat dan optimal sehingga hasilnya

bisa dijadikan sebagai contoh untuk sekolah-sekolah yang lain.

b.         Bagi guru

Manfaat penelitian bagi guru yaitu menambah pengetahuan serta mengembangkan

kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang lebih menarik dan

menyenangkan sehingga tercipta suasana pembelajaran yang kreatif dan lebih baik.

c.         Bagi anak

Manfaat penelitian bagi anak yaitu dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka dan

merangsang kemampuan mengidentifikasi jumlah angka dan simbolnya dengan

menggunakan media yang menyenangkan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Page 9: Contoh Judul Dan PTK Paud

A.      Deskripsi Teori

1.    Kemampuan Mengenal Angka

a.      Pengertian Kemampuan

Kemampuan adalah perpaduan antara teori dan pengalaman yang diperoleh dalam

praktek di lapangan, termasuk peningkatan kemampuan menerapkan teknologi yang tepat

dalam rangka peningkatan produktivitas kerja (Tadkirotun, 2012).

Menurut Asmani (1996:102), bahwa kemampuan adalah kapasitas seseorang individu

untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya totalitas kemampuan

dari seseorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor, yakni

kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan

untuk menjalankan kegiatan mental. Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan

untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan bakat-bakat

sejenis.

Kemampuan adalah sifat lahir dan dipelajari yang memungkinkan seseorang dapat

menyelesaikan pekerjaannya. Adapun apa yang harus dimiliki oleh seseorang dalam

menghadapi pekerjaannya menurut Mitzberg seperti yang dikutip Gibson, ada empat

kemampuan (kualitas atau skills) yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan

tugas-tugasnya sebagai berikut:

1.    Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan alat-alat, prosedur dan teknik

suatu bidang khusus.

2.    Keterampilan manusia, adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain, memahami

orang lain, memotivasi orang lain, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok.

3.    Keterampilan konseptual, adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan, dan

memadukan semua kepentingan serta kegiatan organisasi.

Menurut Atmosudirdjo (1998:37), kemampuan adalah sebagai sesuatu hal yang perlu

dimiliki oleh setiap individu dalam suatu organisasi. Kemampuan tersebut terdiri atas tiga

jenis kemampuan (abilities) yaitu kemampuan sosial, kemampuan teknik dan kemampuan

manajerial.

Konsep kemampuan dalam kepustakaan dikenal dua terminology yang memiliki

makna yang sama, yaitu ada yang memakai istilah abilities dan istilah skills. Dengan

mengacu pada pendapat di atas, juga membedakan jenis keterampilan/kecakapan yang terdiri

atas keterampilan/kecakapan kemanusiaan (human skills), keterampilan/kecakapan

administrasi (administrative skills), dan keterampilan/kecakapan teknik (technical skills)

(Kayvan, Umy.2009).

Page 10: Contoh Judul Dan PTK Paud

Menurut Iskandar (2011), kemampuan atau skill adalah berasal dari kata dasar

mampu yang dalam hubungan dengan tugas/pekerjaan berarti dapat (kata sifat/keadaan)

melakukan tugas/pekerjaan sehingga menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang

diharapkan. Kemampuan dengan sendirinya juga kata sifat/keadaan ditujukan kepada sifat

atau keadaan seseorang yang dapat melaksanakan tugas/pekerjaan atas dasar ketentuan yang

ada.

b.      Pengertian Angka

Menurut Tadkirotun (2012) angka atau bilangan adalah lambang atau simbol yang

merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Sebagai contoh bilangan 10, dapat

ditulis dengan dua buah angka (double digits) yaitu angka 1 dan angka 10). Bilangan banyak

ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, bilangan yang ditemui anak-anak

sebenarnya memiliki arti yang berbeda-beda.

Seperti yang dikemukakan oleh Fatimah (2011:14) anak-anak akan belajar

membedakan arti bilangan berdasarkan penggunaan yaitu:

1.      bilangan kardinal menunjukkan kuatitas atau besaran benda dalam sebuah kelompok.

2.      bilangan ordinal, digunakan untuk menandai urutan dari sebuah benda, contoh juara kesatu,

dering telepon, ke lima kalinya, hari kartini hari ke 21 di bulan April, dll.

3.      bilangan nominal, digunakan untuk member nama benda, contoh: nomor rumah, kode pos,

nomor lantai/ruang di dedung, jam, uang, dll. Bilangan memiliki beberapa bentuk/ tampilan

(representasi) yang saling berkaitan diantaranya benda nyata, model mainan, ucapan, simbol

(angka atau kata).

Nurlaela, (2009:16) mengemukakan bahwa tampilan bilangan yang satu dengan

tampilan bilangan yang lainnya memahami hubungan antar tampilan bilangan dapat diartikan

sebagai contohnya setalah anak mendengarkan soal (tampilan bahasa lisan), anak bisa

menunjukkan dengan media balok (tampilan model/benda mainan), menggambarkannya

(tampilan gambar), lalu anak menulis jawaban pada kertas (simbol tertulis angka atau kata).

Setiap bilangan yang dilambangkan dalam bentuk angka, sebenarnya merupakan konsep

abstrak.

Seperti apa yang dikemukakan oleh Marhijanto (2008:30) bahwa bilangan adalah

banyaknya benda, Jumlah, satuan system matematika yang dapat diunitkan dan bersifat

abstrak. Konsep abstrak iini merupakan hal yang sulit untuk anak Taman Kanak kanak

memahami secara langsung. Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa konsep bilangan

itu bersifat abstrak, maka cenderung sukar untuk dipahami oleh anak usia dini dan Taman 

Page 11: Contoh Judul Dan PTK Paud

Kanak-kanak dimana pemikiran anak Taman Kanak-kanak berdasarkan pada pengalaman

kongkret. Untuk dapat mengembangkan konsep bilangan pada anak anak Taman Kanak-

kanak tidak dilakuakn dalam jangka waktu pendek, yang harus dilakukan secra bertahap

dalam jangka waktu yang lama, serta dibutuhkan media yang kongkrit untuk membantu

proses pembalajaran mengenal bilangan.

Wardani IGAK (2008:27) mengungkapkan bilangan merupakan suatu konsep

tentang bilangan yang terdapat unsure-unsur penting seperti nama, urutan, bilangan dan

Jumlah. Indikator yang berkaitan dengan kemampuan mengenal konsep bilangan yaitu:

1.      counting (berhitung),

2.      one-to-one correspondence (koresponden satu-satu),

3.      quality (kuantitas),

4.      comparison (perbandingan)

5.      recognizing and writing numeral (mengenal dan menulis angka).

Anak memiliki kemampuan counting (berhitung) sebelum berusia 3 tahun bahwa anak

mampu menyebutkan urutan bilangan, misalnya satu, dua, tiga, empat, dan seterusnya. Untuk

bisa berhitung anak-anak memulai berhitung dari 1 sampai 9 setelah itu 10 dan seterusnya

yaitu bilangan yang terdiri dari 2 angka, misalnya anak mampu menyebutkan bilangan

“sebelas” bukan menyebutkan “sepuluh satu” dan sebagainya.

2.        Media Kartu Angka

a.         Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin “Medius” yang berarti tengah, perantara, dan

pengantar, dalam bahasa Arab, media diartikan ssebagai perantara atau pengantar pesan dari

pengirim pesan kepada penerima pesan. Menurut Djamarah (1995:136), media adalah alat

bantu apa saja yang dapatg dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai suatu tujuan

pembelajaran. Menurut Purnawati dan Eldarni (2001:4), media merupakan sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan suatu informasi sehingga dapat merangsang fikiran,

persaan, perhatian, dan minat anak sehingga terjadi proses belajar. Istilah media dalam

bidang pembelajaran disebut juga media pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya

dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang anak untuk merespon

dengan baik segala pesan yang disampaikan.

1)                  Jenis-jenis Media

Page 12: Contoh Judul Dan PTK Paud

Berdasarkan pengertian media yang disebutkan oleh beberapa pakar, secara umum

media itu banyak, ada media elektronik, media gambar dan lain sebagainya. Media yang

dibahas pada penelitian ini merupakan jenis media yang secara khusus digunakan pada

pendidikan anak usia dini. Jenis-jenis media yang digunakan dalam meningkatkan

pengetahuan untuk anak usia dini diantaranya adalah:

a)      Media Serutan Kayu

b)      Media gambar

c)      Media Kartu Angka (Nurani, 2012).

2)                  Manfaat Media

Menurut pendapat yang dikemukakan (Tim PKP PG PAUD.2008) tentang manfaat

media pengajaran dalam proses belajar anak, sebagai berikut:

1.      pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi

belajar.

2.      bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa

dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.

3.      metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal  melalui

penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

b.        Pengertian Kartu Angka

Kartu angka atau alat peraga kartu adalah alat-alat atau perlengkapan yang digunakan

oleh seorang guru dalam mengajar yang berupa kartu dengan bertuliskan angka sesuai dengan

tema yang diajarkan. Alat peraga kartu adalah alat bantu bagi anak untuk mengingat

pelajaran. Alat peraga kartu huruf dapat menimbulkan kesan di hati sehingga anak-anak tidak

mudah melupakannya. Sejalan dengan ingatan anak akan alat peraga itu, ia juga diingatkan

dengan pelajaran yang disampaikan guru. Semakin kecil anak, ia semakin perlu

visualisasi/konkret (perlu lebih banyak alat peraga) yang dapat disentuh, dilihat, dirasakan,

dan didengarnya (Nurani, 2012).

Alat peraga kartu adalah alat untuk menjelaskan yang sangat efektif, misalnya: Untuk

menjelaskan usia, ciri khas, karekter atau sifat dari seorang tokoh. Dengan alat peraga,

gambar lebih jelas daripada dijelaskan dengan kata-kata saja. Sehingga anak dapat

menghayati karakter tokoh yang diceritakan.  Untuk menjelaskan situasi sebuah tempat, misal

keadaan sebuah kota, bangunan, dan sebagainya, dengan gambar akan lebih jelas daripada

diceritakan secara lisan saja (Nurani, 2012).

Page 13: Contoh Judul Dan PTK Paud

Langkah-Langkah Penerapan Kartu Angka Dalam Pembelajaran.

Menurut Tadkirotun (2012) kartu angka merupakan fasilitas penting dalam

pembelajaran di sekolah karena bermanfaat untuk meningkatkan perhatian anak. Dengan alat

peraga kartu, anak diajak secara aktif memperhatikan apa yang diajarkan guru. Satu hal yang

harus diingat, walaupun fasilitas alat peraga kartu yang dimiliki sekolah sangat minim, tetapi

bila penggunaan alat peraga diikuti dengan metode anak aktif, maka efektifitas pengajaran

akan semakin baik. Maka adapun langkah penerapan penggunaan kartu angka dalam

pembelajaran yaitu:

Contoh penerapan untuk anak kelompok A

1)      Permainan angka bisa dilakukan dengan kartu angka dan gambar. Satu sisi berisi sejumlah

gambar dan satu sisi bertulis angka.

2)      Anak menghitung jumlah gambar pada kartu

3)      Jika hitungannya benar, anak membalik kartu, sehingga terlihat angka.

4)      Guru memberikan tanggapan positif. Jika anak keliru bantu dia menghitungnya. Setelah itu

anak menghitung kembali tanpa di bantu.

Contoh penerapan untuk anak kelompok B

1)      Kartu huruf dikembangkan bentuknya ke keartu angka-huruf. Satu sisi bertulis angka, satu

sisi bertulis huruf

2)      Mula-mula anak membaca angka

3)      Apabila benar, anak boleh membaca hurufnya.

4)      Jika anak mau belajar membaca, permainan dibalik, anak membaca sisi hurufnya terlebih

dahulu baru membuka sisi yang bertulis angka.

B.     Hipotesis Tindakan

Adapun Hipotesis Tindakan dari dari penelitian in adalah sebagai berikut :

Dengan menggunakan media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka

siswa kelompok B PAUD Cahaya Hati di desa Serange.

Page 14: Contoh Judul Dan PTK Paud

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A.                Setting Penelitian

1.    Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PAUD kelompok B Cahaya Hati Desa Serange Kecamatan

Lopok.

2.      Waktu

Penelitian ini dilaksanakn pada bulan November sampai Desember

3.      Karakteristik Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan

penelitian tindakan oleh guru yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerja guru sehingga hasil belajar anak mengalami peningkatan (Wardani,

2003:78).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses

belajar mengajar di PAUD Cahaya Hati Desa Serange dengan menggunakan media kartu

angka guna meningkatkan kemampuan mengenal angka oleh anak kelompok B Tahun

Pelajaran 2013/2014.

4.         Subjek Penelitian

Page 15: Contoh Judul Dan PTK Paud

Subjek penelitian adalah Anak Usia Dini Kelompok B PAUD Cahaya Hati Desa

Serange Kecamatan Lopok Tahun Pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 27, terdiri dari 13

anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Dan objek penelitiannya adalah mengenal angka

dengan media kartu angka.

B.                 Variabel yang Diteliti

1.         Faktor Siswa

Dengan melihat motivasi dan kretifitas pada proses pembelajaran yang dilakukan anak-

anak PAUD Cahaya Hati Serange tahun pelajaran 2013/2014.

2.      Faktor Guru

Penilitian dilakukan di dalam kelas dan ingin meneliti cara guru dalam merencanakan

proses pembelajaran dan bagaimana cara pelaksanaannya sebagai program peningkatan

wawasan guru dan pengembangan materi di sekolah itu sendiri.

C.            Rencana Tindakan

Penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 siklus yang tiap siklus terdapat beberapa tahap

atau langkah. Adapun tahap-tahap atau langkah tersebut yaitu:

a.       Tahap perencanaan

b.      Tahap pelaksanaan tindakan

c.       Tahap pengamtan dan interpretasi

d.      Tahap analisis dan refleksi

1.      Siklus I

a.    Perencanaan

Pada tahap ini dibuat skenario yang merupakan penjabaran dari tindakan, sehingga

peneliti mudah melaksanakan tindakan atau pembelajaran dengan harapan penggunaan media

kartu angka dapat meningkatkan kemampuan pada anak, terutama dalam sains dan

matematika. Adapun tahap perencanaan tindakan sebagai berikut :

1.      Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan

disampaikan kepada siswa dalam prosses pembelajaran

2.      Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

3.      Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan media kartu angka

4.      Menyusun lembar observasi untuk mencatat situasi belajar mengajar selama pembelajaran

berlangsung

5.      Membuat instrumen penelitian

6.      Menyusun alat evaluasi pembelajaran

Page 16: Contoh Judul Dan PTK Paud

7.      Mendesain alat evaluasi

8.      Merencanakan analisa hasil tes

b.    Implementasi Tindakan

Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sesuai dengan rencana yang telah

dituangkan dalam skenario pembelajaran. Adapun rencana implementasi tindakan adalah

sebagai berikut :

1.      Guru menciptakan kondisi belajar yang lebih baik

2.      Guru menyampaikan dan menyajikan media yang akan digunakan

3.      Guru menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

c.    Observasi dan Interpretasi

Selama pelaksanaan tindakan diadakan observasi, yang diamati adalah aktivitas-aktivitas

siswa yang tampak selama proses belajar mengajar, dan semuanya dicatat dalam lembar

observasi yang telah disiapkan. Evaluasi hasil belajar dilakukan pada tiap akhir siklus.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1.      Melihat kekurangan dalam proses belajar mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar

dengan menggunakan lembar observasi

2.      Mengadakan perbaikan untuk melaksanakan siklus berikutnya.

d.   Analisis dan refleksi

Analisis hasil penelitian dan refleksi dilakukan pada akhir siklus. Pada tahap ini, peneliti

mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diproleh dalam pemberian tindakan kelas pada suatu

siklus, dan hasil dari refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta

menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya.

2.         Siklus II

Pelaksanaan siklus kedua ini urutannya sama dengan pelaksanaan pada siklus pertama dan

tindakan yang dilakukan pada siklus kedua ini berdasarkan hasil dari analisis tes pada siklus

pertama sehingga dapat dilihat perbedaaan antara siklus pertama dan siklus kedua apakah ada

peningkatan pada penggunaan metode penelitian. Apabila siklus pertama belum ada

peningkatan tindakan maka akan dilanjutkan pada siklus kedua ataupun siklus selanjutnya.

D.           Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian, pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting dalam suatu

penelitian, bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti. Pada umumnya data

yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data skunder. Data Primer yaitu data

Page 17: Contoh Judul Dan PTK Paud

yang diproleh secara langsung atau data yang diproleh dari sumber pertama, sedangkan data

skunder yaitu data yang diproleh secara tidak langsung. Untuk mendapatkan data yang

diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa tehnik yaitu sebagai

berikut :

1.      Observasi

Observasi adalah salah satu tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan

informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi tertentu. Tehnik ini sangat

cocok digunakan untuk menilai atau mengukur kadar perilaku, baik kognitif, apektif, maupun

psikomotorik.

2.      Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu tehnik pengumpulan data atau bukti-bukti penjelasan yang

lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumen digunakan dengan tujuan mencari data yang

berasal dari wawancara dan catatan yang ada hubungannya dengan objek penelitian sebagai

sumber data.

E.            Tehnik Analisa Data

Berapapun banyak data yang terkumpul, tidak akan bermakna sebelum data tersebut

dianalisa dan diolah. Dengan terkumpulnay data maka langkah selanjutnya adalah

menganalisis data tersebut. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

tehnik Deskriptif Kompratif dan Analisis Kritis.

1)      Tehnik deskriptif kompratif

Tehnik deskriftif kompratif digunakan untuk data kuantitatif, yaitu dengan

membandingkan hasil antara siklus. Analisis ini juga digunakan untuk menghitung nilai atau

skor yang diproleh siswa yaitu besarnya peningkatan kemampuan dalam berhitung dan

mengenal angka. Hasil komparasi tersebut digunakan untuk mengetahui indikator

keberhasilan dan kegagalan dalam setiap siklus. Indikator yang belum tercapai diperbaiki

pada siklus berikutnya.

2)      Tehnik analisis kritis

Tehnik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif, yaitu mencakup kegiatan untuk

mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses

pembelajaran berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisa tersebut dijadikan dasar dalam

penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya.

Page 18: Contoh Judul Dan PTK Paud

F.            Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan

1)        Indikator Kinerja

Untuk mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran diperlukan evaluasi secara

menyeluruh. Kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan

pembelajaran dapat dicermati melalui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan

evaluasi kegiatan dan keberhasilan belajar anak adalah sejauh mana anak paham dan

mengerti dengan media kartu angka.

2)      Kriteria Keberhasilan

Kriteria untuk mengukur tingkat pencapaian keberhasilan pembelajaran dalam

berhitung dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika total jumlah anak yang

mampu mengenal angka dengan menggunakan media kartu angka diatas 85%. Dan proses

perbaikan pembelajaran dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika jumlah anak

yang paham atau mengenal angka ditambah jumlah anak yang sangat mengenal angka di atas

85%.

Page 19: Contoh Judul Dan PTK Paud

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.           DESKRIPSI PER SIKLUS

1.    Siklus I

a)      Tahap Perencanaan

Sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), ada beberapa hal yang perlu

dilakukan oleh peneliti, diantaranya adalah sebagai berikut:

1.      Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH)

2.      Membuat Skenario

3.      Menyiapkan alat peraga berupa: kartu angka, gambar bunga matahari beragam jumlah daun

dan lambang bilangan 1 – 10.

4.      Menyiapkan Papan Flanel

b)     Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

1.      Berdo’a sebelum belajar2.      Judul kegiatan menyanyi bersama lagu “1, 2, 3, “3.      Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk membentuk lingkaran.

Langkah – langkah perbaikan:

1.      guru menyanyikan lagu secara utuh

2.      guru meminta anak mengikuti lagu 1, 2, 3 didahului oleh guru.

3.      Guru meminta anak menyanyikan baris demi baris

Kegiatan pengembangan II (inti)

1.      Judul kegiatan : mencocokkan jumlah daun bunga matahari dengan lambang bilangan 1 – 10

2.      Penataan ruangan diubah sehingga terdapat area kosong dengan karpet/tikar

3.      Pengorganisasian anak : anak-anak berdiri dilantai dengan formasi setengah lingkaran, posisi

guru duduk di depan murid-murid

Langkah-langkah perbaikan:

1.      Guru menjelaskan aturan – aturan dan cara menggunakan kartu angka

2.      Guru menyebutkan nama permainan

Page 20: Contoh Judul Dan PTK Paud

3.      Guru memulai permainan kartu angka dengan mencocokkan jumlah daun bunga matahari

dengan lambang bilangan 1- 10

Kegiatan pengembangan III ( penutup)

1.      Judul kegiatan : meniru lambaian bunga matahari tertiup angin 10 kali

2.      Pengelolaan kelas: posisi kursi dan meja anak diatur seperti biasa

3.      Pengorganisasian : anak-anak berdiri di samping meja masing-masing

4.      Berdo’a setelah belajar/sebelum pulang

Langkah-langkah perbaikan:

1.      Guru memberi contoh daun yang melambai ditiup angin

2.      Guru meminta anak meniru daun bunga matahari yang melambai ditiup angin 10 kali

c)      Tahap Pengamatan/Observasi

Hasil observasi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan oleh peneliti antara lain:

1.      Kegiatan guru

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ada hal yang masih kurang dalam

penyampaian materi yang disampaikan oleh guru sehingga proses pembelajaran kurang

maksimal, diantaranya:

Pada kegiatan pengembangan 1 (pembuka)

a.       guru menyanyikan lagu dengan cepat sehingga murid-murid banyak yang tidak mampu

mengikuti dengan baik,

b.      guru tidak menyanyikan lagu baris demi baris sehingga murid-murid kesulitan dalam

menghafal lagu yang disampaikan,

c.       dalam menyanyikan lagu, guru tidak membagi kelompok bernyanyi pada anak sehingga lagu

yang dinyanyikan anak tidak serempak,.

Pada kegiatan pengembangan II (kegiatan inti)

a.       guru tidak menyiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan sesuai dengan

jumlah murid yang ada

b.      guru tidak memperkenalkan bentuk tanaman bunga matahari yang sebernarnya sehingga

murid-murid masih bingung

Pada kegiatan pengembangan III (penutup)

a.       guru tidak menyuruh murid untuk berdiri dalam meniru gerakan bunga matahari tertiup

angin, sehingga dalam menirukan gerakan bunga tertiup matahari tidak sesuai dengan

harapan

2.      Aktivitas murid

Page 21: Contoh Judul Dan PTK Paud

Dari hasil pengamatan tentang kegiatan murid masih banyak hal yang masih harus

diperbaiki, hal-hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a.       Pada kegiatan pembukaan murid-murid masih banyak yang diam, hal ini dikarenakan guru

terlalu cepat melantunkan lagu, dan anak banyak yang tidak bisa mengikuti lagu karena guru

tidak menyanyikan terlebih dahulu baris demi baris

b.      Pada kegiatan inti anak-anak berebutan dalam menggunakan alat dan media yang digunakan

karena guru tidak menyiapakal alat bantu sesuai dengan jumlah murid,

c.       Pada kegiatan penutup banyak anak tidak bisa melihat dan mendengar dengan baik apa yang

disampaikan oleh guru karena duduk di belakang

3.      Prestasi siswa

Hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan oleh peneliti tentang prestasi siswa dapat

dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 1. Hasil pengematan prestasi siswa siklus 1

NO NAMA SISWAKEMAMPUAN MENGENAL

BILANGAN* ** ***

1 NOVA WANDA WANDARI    2 NOVI TRI ANGGRAINI    3 FADILAH NURRAMADANI    4 RISMA DELAN SAFITRI    5 SUCI WAHYU LESTARI    6 CINTA    7 VINA    8 ALTA    9 REVINA MAY WULAN CAHYANI    10 ALIYA IDA SUHARYATI    11 MARWAH HARDAYANTI    12 SAFA AULIA MAWADDAH    13 MUHAMMAD BAIM    14 ZAKI FAHRI    15 ZIDAN ANDIKA PRATAMA    16 MIFTAH ARASY    17 MUHAMMAD TIRTA PRATAMA    18 ADE CIPTA PRATAMA    19 NABILA    20 ALDI SETIAWAN NUGROHO    21 IZAN ZULHILMI    22 ADITYA RADI PUTRA    23 NIZAR    24 ADEL    25 AURA APRILLIA    

Page 22: Contoh Judul Dan PTK Paud

26 IMAM RAHMAD MAULANA    27 MUHAMMAD ARYA    

KETERANGAN:

a)                       * : Belum berkembang (mengenal)

b)                      ** : mulai berkembang (mengenal)

c)                       *** : sudah berkembang (mengenal)

Dari data yang tertera pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa anak-anak yang

belum berkembang terdapat 2 orang anak (7,5%), anak-anak yang sudah mulai berkembang

ada 4 anak (14,5%), dan anak yang sudah berkembang atau sudah mengenal angka ada 21

anak (78%). Dari data ini juga dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan anak dalam

mengenal angka pada siklus pertama belum mencapai kriteria keberhasilan, karena dikatakan

berhasil apabila mencapai 85%, sehingga perlu dilakukan perbaikan menggunakan siklus

kedua.

d)            Tahap refleksi

Dari kajian dan pengamatan yang sudah dilakukan oleh peneliti bahwa ada kekurangan

dalam kegiatan pembelajaran sehingga perlu dilakukan perbaikan diantaranya yaitu:

Pada kegiatan pengembangan I (pembuka) :

1.      guru sebaiknya menyanyikan lagu dengan santai

2.      guru seharusnya menyanyikan lagu baris demi bari agar murid mudah dalam mengikuti dan

menghafal lagu

3.      sebaiknya guru harus membagikan kelompok anak dalam bernyanyi sehingga mudah

dilakukan evaluasi dan lagu yang dinyanyikan bisa terdengar serempak

Pada kegiatan pengembangan II (kegiatan inti) :

1.      guru seharusnya menyiapakan alat dan bahan yang digunakan sesuai dengan jumlah murid

yang ada guna menghindari murid saling berebut

2.      guru sebaiknya mengajak anak untuk mengenal langsung bentuk tanaman bunga matahari.

Pada kegiatan pengembangan III (kegiatan penutup) :

a.       guru seharusnya mengorganisasikan anak yaitu anak harus disuruh berdiri agar yang berada

di belakang dapat memahami dan mendengarkan dengan baik sepeti halnya murid yang

berada di depan

Page 23: Contoh Judul Dan PTK Paud

b.      guru tidak meminta anak menceritakan kembali apa yang sudah dilaksanakan

Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan masih terdapat kekurangan dan

kesalahan maka selanjutnya digunakan perbaikan proses pembelajaran dengan menggunakan

siklus kedua.

2. Siklus II

a)      Tahap Perencanaan

Sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), ada beberapa hal yang perlu

dilakukan oleh peneliti, diantaranya adalah sebagai berikut:

1.      Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH)

2.      Membuat Skenario

3.      Menyiapkan alat peraga berupa: Kartu Angka, Gambar bunga matahari beragam jumlah

daun, Lambang bilangan 1 – 10

4.      Menyiapkan Papan Flanel

b)        Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

1.      Berdo’a sebelum belajar2.      Judul kegiatan menyanyi bersama lagu “1, 2, 3, “3.      Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk membentuk lingkaran.

Langkah – langkah perbaikan:

1.      Guru menyanyikan baris demi baris

2.      guru meminta anak mengikuti lagu 1, 2, 3 didahului oleh guru.

3.      guru menyanyikan lagu secara utuh

4.      Guru meminta anak menyanyi secara berkelompok

Kegiatan pengembangan II (inti)

1.      Judul kegiatan : mencocokkan jumlah daun bunga matahari dengan lambang bilangan 1 – 10

2.      Penataan ruangan diubah sehingga terdapat area kosong dengan karpet/tikar

3.      Pengorganisasian anak : anak-anak berdiri dilantai dengan formasi setengah lingkaran, posisi

duduk guru lebih tinggi daripada murid-murid

Langkah-langkah perbaikan:

1.      Guru menyiapkan aneka gambar bunga matahari dan kartu gambar sesuai dengan jumlah

murid.

2.      Guru mengenalkan pada murid bentuk asli bunga matahari

3.      Guru menjelaskan aturan – aturan dan cara menggunakan kartu angka

Page 24: Contoh Judul Dan PTK Paud

4.      Guru menyebutkan nama permainan

5.      Guru memulai permainan mencocokkan jumlah daun bunga matahari dengan lambang

bilangan 1- 10 menggunakan kartu angka

Kegiatan pengembangan III ( penutup)

1.      Judul kegiatan : meniru lambaian bunga matahari tertiup angin 10 kali

2.      Posisi kursi dan meja anak diatur seperti biasa

3.      Pengorganisasian : anak-anak berdiri di samping meja masing-masing

4.      Berdo’a setelah belajar/sebelum pulang

5.      Salam

Langkah-langkah perbaikan:

1.      Guru meminta anak berdiri

2.      Guru memberi contoh daun yang melambai ditiup angin

3.      Guru meminta anak meniru daun bunga matahari yang melambai ditiup angin 10 kali

4.      Guru meminta anak menceritakan kembali apa yang sudah dikerjakan

c)             Tahap Pengamatan/Observasi

Hasil observasi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan oleh peneliti antara lain:

1.      Kegiatan guru

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bahwa proses pembelajaran sudah

maksimal karena :

a)      Guru sudah menyanyikan lagu dengan santai sehingga murid-murid sudah banyak yang

mampu mengikuti dengan baik,

b)      guru sudah menyanyikan lagu baris demi baris sehingga murid bisa mengikuti dan

menghafal

c)      guru sudah membentuk kelompok bernyanyi pada anak

d)     guru sudah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sesuai dengan jumlah murid

yang ada

e)      guru sudah memperkenalkan bentuk tanaman bunga matahari yang sebernarnya

f)       guru sudah menyuruh murid untuk berdiri dalam meniru gerakan bunga matahari tertiup

angin

g)      guru sudah meminta murid untuk menceritakan kembali apa yang sudah dilaksanakan

2.      Aktivitas murid

Dari hasil pengamatan tentang kegiatan murid sudah terjadi peningkatan karena:

Page 25: Contoh Judul Dan PTK Paud

a)      Pada kegiatan pembukaan murid-murid sudah banyak yang mengikuti dan bernyanyi,

b)      Pada kegiatan inti anak-anak tidak saling berebut alat lagi karena masing-masing sudah

memiliki media sendiri.

c)      Pada kegiatan penutup anak-anak sudah bisa melakukan permainan kartu angka dan sudah

mampu untuk menceritakan apa yang sudah pernah dilakukan.

3.      Prestasi siswa

Hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan oleh peneliti tentang prestasi siswa dapat

dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 2. Hasil Pengamatan Penilaian konsep mengenal angka

siklus 2 (Prestasi siswa)

NO NAMA SISWAKEMAMPUAN MENGENAL

BILANGAN* ** ***

1 NOVA WANDA WANDARI    2 NOVI TRI ANGGRAINI    3 FADILAH NURRAMADANI    4 RISMA DELAN SAFITRI    5 SUCI WAHYU LESTARI    6 CINTA    7 VINA    8 ALTA    9 REVINA MAY WULAN CAHYANI    10 ALIYA IDA SUHARYATI    11 MARWAH HARDAYANTI    12 SAFA AULIA MAWADDAH    13 MUHAMMAD BAIM    14 ZAKI FAHRI    15 ZIDAN ANDIKA PRATAMA    16 MIFTAH ARASY    17 MUHAMMAD TIRTA PRATAMA    18 ADE CIPTA PRATAMA    19 NABILA    20 ALDI SETIAWAN NUGROHO    21 IZAN ZULHILMI    22 ADITYA RADI PUTRA    23 NIZAR    24 ADEL    25 AURA APRILLIA    26 IMAM RAHMAD MAULANA    27 MUHAMMAD ARYA    

Page 26: Contoh Judul Dan PTK Paud

KETERANGAN:

a)      * : Belum berkembang (mengenal)

b)     ** : mulai berkembang (mengenal)

c)      *** : sudah berkembang (mengenal)

Dari data yang tertera pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan

perbaikan dengan siklus dua terdapat peningkatan pengetahuan mengenal angka pada anak

yaitu: anak yang sudah mengenal angka atau sudah berkembang ada 25 anak (93%) dan 2

anak (7%) yang mulai berkembang yang pada awalnya tidak mengenal angka, sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak perlu dilakukan perbaikan lagi dengan siklus berikutnya karena

sudah mencapai kriteria keberhasilan yaitu di atas 85%.

d)     Tahap refleksi

Dari kajian dan pengamatan yang sudah dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan

pembelajaran siklus 2, terjadi peningkatan pembelajaran pada guru umumnya dan khusus

pada siswa mengalami peningkatan dan memberikan hasil yang cukup memuaskan, hal ini

dapat dilihat dari persentase peningkatan kemampuan anak yaitu dari 78%, meningkat

menjadi 93% anak yang sudah mengenal angka dan hanya 7% anak yang sedang berkembang

(mulai mengenal)

Jadi, dapat dijelaskan bahwa menggunakan media kartu angka dalam proses pembelajaran

yang dilakukan di PAUD Cahaya Hati Serange dapat meningkatkan kemampuan anak usia

dini khususnya dalam meningkatkan kemampuan mengenal angka.

B.     Pembahasan

Perencanaan pembelajaran menggunakan media kartu angka bergambar dalam

meningkatkan kemampuan mengenal angka/bilangan pada anak usia dini di PAUD Cahaya

Hati Serange seperti : menentukan bahan pelajaran dan merumuskan tujuan, pengelolaan dan

pengorganisasian anak, mengembangkan materi media (alat peraga) pembelajaran,

merencanakan skenario kegiatan, merencanakan pengelolaan kelas dan menyiapkan alat

penilaian dapat membantu mengembangkan dan meningkatkan tingkat kecerdasan anak.

Perencanaan yang dilakukan oleh guru dapat membantu pelaksanaan pembelajaran

dan tindakan kelas, sehingga pembelajaran dapat dilakukan sesuai dengan sistematika

perencanaan. Selain itu perencanaan yang dilakukan dapat dikategorikan “baik” karena sesuai

dengan teori.

Page 27: Contoh Judul Dan PTK Paud

Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan kartu angka bergambar dalam

meningkatkan kemampuan mengenal angka/bilangan pada anak usia dini di PAUD Cahaya

Hati Serang sangat menunjang kegiatan pembelajaran. Pengelolaan interaksi kelas,

pemberian penilaian proses dan hasil belajar anak.

Peningkatan kemampuan mengenal angka dengan mengggunakan media kartu angka

pada anak usia dini di PAUD Cahaya Hati Serange setelah dilaksanakan pembelajaran yaitu

dari 27 anak yang ada di PAUD Cahaya Hati Serange 25 anak sudah mengenal

angka/bilangan atau 93% dan hanya 2 anak yang mulai berkembang atau mengenal

angka/bilangan sebanyak 7%.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1.      Penggunaaan media kartu angka yang diterapkan di PAUD Cahaya Hati Serange dapat

meningkatkan kemampuan mengenal angka serta memberikan hasil yang sangat baik bagi

perkembangan kemampuan anak.

2.      Metode serta prilaku guru dalam menyampaikan materi merupakan kunci efektifnya proses

belajar mengajar di PAUD Cahaya Hati Serange

Page 28: Contoh Judul Dan PTK Paud

B.     SARAN

Untuk melaksanakan pembelajaran khususnya dalam meningkatkan kemampuan mengenal

anak dan konsep bilangan hendaknya:

1.      Guru dapat menggunakan media kartu angka yang bergambar unik dan sesuai dengan

kesenangan anak

2.      Guru dapat menggunakan pencampuran metode seperti metode pendekatan emosional

dengan anak agar penyampian materi dapat berjalan dengan baik

3.      Guru dapat meningkatkan latihan dan bimbingan bagi anak yang belum paham dan belum

mengenal angka

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’ruf. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta : Laksana

Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Iskandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : GP Press

Kayvan, Umy.2009. Permainan Kreatif untuk Mencerdaskan Anak. Jakarta : Media Kita.

Nurani, Yuliani. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT Indeks

Tim PKP PG PAUD.2008. Panduan Pemantapan Kemampuan Profesion. Jakarta : Universitas Terbuka.

Tadkirotun, Mudfiroh. 2012. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Tangeran : Universitas Terbuka

Wardani IGAK, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka